Laporan Far Prak 4

Embed Size (px)

DESCRIPTION

asd

Citation preview

Pada percobaan ini dilakukan bertujuan mampu melakukan skring resep dari kelengkapan administrative dan kesesuaian farmasetis, serta mampu menyiapkan obat mulai dari proses meracik hingga member etiket.Percoabaan pertama yaitu pembuatan puyer. Hal yag pertama dilakukan adalah persiapan bahan-bahan seperti 6 tablet aminophyllin, 6 tablet dexamethason, 12 tablet ambroxol HCl, 8 tablet ephedrine HCl. Bahan dimasukkan dari yang terkecil hingga yang terbesar tabletnya bertujuan untuk mempermudah homogenitas pencampuran obat. Lalu bahan-bahan tersebut digerus dengan stampler hingga tercampur dan homogeny. Untuk ephedrine HCl dilakukan penipisan dimana 1 tablet ephedrine HCl + sacarum lactis = 500 mg, diambil 100 mg dan sisanya 400 mg langsung dibungkus dengan kertas perkamen dan ditulis penipisan ephedrine HCl 4/5 tablet. 100 mg dari penipisan ephedrine HCl dimasukkan kedalam bahan yang sudah digerus tadi dan dicampur hingga homogen. Kemudian dibagi menjadi dua bagian sama rata. Selanjutnya masing-masing dibagi menjadi 6 bagian. 6 bagian pertama dibungkus dengan kertas perkamen secara manual dan 6 bagian satunya digunakan alat untuk membungkus puyer tersebut. Setelah jadi dimasukkan ke dalam wadah/plastic dan diberi etiket. Digunakan etiket berwarna putih karena untuk pemakaian dalam dan ditulis jika perlu sehari 3*1 bungkus setelah makan. Resep ini tidak boleh diulang tanpa anjuran dokter, karena di dalamnya terdapat komponen obat keras. Pada skrining resep pada resep puyer tidak terdapat/dicantumkan .. untuk mengatasi hal tersebut langsung bertanya ke dokter bersangkutan atau langsung menanyakan kepada pasien. Skrining resep dan dan ambroxol HClPercobaan kedua yaitu pembuatan sediaan kapsul. Hal yang pertama dilakukan adalah persiapan bahan yaitu cotrimoxazol 12 tablet, parasetamol 6 tablet, diazepam 6 tablet, dan vit. B kompleks 6 tablet. Diambil 6 tablet karena pasiennya minta resep tersebut separo, namun untuk cotrimoxazol tidak bisa separo karena merupakan obat antibiotik. Untuk cotrimoxazol langsung dibungkus dan tidak digerus karena cotrimoxazol adalah obat antibiotic yang pemakaiannya harus dihabiskan, jika tidak dihabiskan dapat menyebabkan resistensi, kemudian tablet cotrimoxazol dibungkus dalam plastic dan diberi etiket berwarna putih karena penggunaan untuk obat dalam dan ditulis sehari 2*2 tablet sesudah makan HABISKAN. Untuk komponen obat lainnya digerus. Dimasukkkan bahan ke dalam mortar dari yang terkecil hingga ke terbesar agar mempermudah homogenitas pencampuran obat, kemudian digerus hingga halus dan homogen dengan stampler. Dibagi bahan tersebut menjadi dua bagian yang sama rata. Pada bagian pertama dimasukkan 6 kapsul dan bagian kedua juga dimasukkan 6 kapsul. Digunakan kapsul cangkang keras karena cankang keras biasanya digunakan untuk pengisian dalam bentuk sediaan padat seperti puyer, serbuk , dan lain2. Setelah di kapsul telah selesai dibuat lalu dibersihkan agar tidak ada kontaminasi. Lalu dimasukkan ke dalam wadah/pot dan diberi etiket. Etiket yang digunakan berwarna putih karena untk pemakaian dalam dan ditulis jika perlu sehari 2*2 kapsul sesudah makan. Skrinig resep dan cotrimoxazol.Percobaan ketiga yaitu pembuatan serbuk tabor. Hal yang pertama dilakukan adalah persiapan bahan. Disini bahan2nya dilebihkan 10% karena ditakutkan kurangnya volume pada saat pengayakan. Jadi diambil menthol 0.55 g, camphora 0.55 g, adeps lanae 0.55 g, ZnO 5.5 g, amylum 4.4 g, acid salicyl 1.1 g, bals peruv 1.1 g, dan talcum 27.5 g. Untuk penimbangan menthol, adeps lanae, dan camphora digunaka timbangan milligram karena bobot yang diambil kurang dari 1 gram, sedangkan untuk ZnO, amylum, acid salicyl, bals peruv, dan talcum digunakan timbangan gram karena bobot yang diambil lebih dari 1 gram. Setelah persiapan bahan dan penimbangan, masukkan asam salisilat ke dalam mortar dan tetesi dengan spiritus fortiori, namun karena spiritus fortiori yang akan digunakan tidak tersedia maka digunakan etanol 95% 2 tetes. Digunakan etanol 95% karena ester yang memiliki kandungan yang sama dengan spiritus fortior. Lalu diaduk dan dikeringkan dengan sedikit tacum dan dikeluarkan. Kemudian masukkan bals peruv dan ditetesi dengan etanol 2 tetes, lalu diaduk dan ditambahkan sedikit talcum untuk pengeringan dan dikeluarkan. Selanjutnya masukkan adeps lanae dan ditetesi dengan etanol 2 tetes dan dikeringkan dengan sedikit talcum, serta ditambahkan ZnO amylum dan ditambahkan campuran bals peruv,etanol, dengan talcum. Dicampur hingga halus dan homogeny. Lalu semua bahan tersebut diayak dan dikeluarkan. Lalu dimasukkan lagi menthol ke dalam mortar, ditambahkan dengan camphora digerus sampai larut, lalu dikeringkan dengan sisa talcum dan campuran bahan yang sudah diayak. Dicampur hingga homogeny. Lalu ditimbang 25 gram dan dimasukkan ke dalam wadah/pot dan diberi etiket berwarna biru karena untuk pemakaian luar dan ditulis dua kali sehari ditaburkan untuk pemakaian luar. Dan sisa bedak dibungkus dengan kertas perkamen dan ditulis sisa bedak. Fungsi bahan