laporan farmakologi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mikrobiologi

Citation preview

  • 5/20/2018 laporan farmakologi

    1/7

    1

    A. TUJUAN

    Mahasiswa dapat mengetahui cara penanganan dan memegang

    hewan coba.

    B. DASAR TEORI

    Hewan coba / hewan uji atau sering disebut hewan laboratorium

    adalah hewan yang khusus diternakan untuk keperluan penelitian

    biologik. Hewan percobaan digunakan untuk penelitian pengaruh

    bahan kimia atau obat pada manusia. Peranan hewan percobaan dalam

    kegiatan penelitian ilmiah telah berjalan sejak puluhan tahun yang

    lalu. Sebagai pola kebijaksanaan pembangunan nasional bahkan

    internasional, dalam rangka keselamatan umat manusia di dunia

    adalah adanya Deklarasi Helsinki. Deklarasi ini berisi tentang segi etik

    percobaan yang menggunakan manusia (1964) antara lain dikatakan

    perlunya diakukan percobaan pada hewan, sebelum percobaan di

    bidang biomedis maupun riset lainnya dilakukan atau diperlakukan

    terhadap manusia, sehingga dengan demikian jelas hewan percobaan

    mempunyai mission di dalam keikutsertaannya menunjang program

    keselamatan umat manusia melalui suatu penelitian biomedis

    (Sulaksono, M.E., 1992).

    Beberapa jenis hewan yang sering dipakai dalam penelitian

    maupun praktek yaitu: Kelinci (Oryctolagus cuniculus) Marmut

    (Cavia parcellus), Mencit (Mus musculus), Tikus (Rattus novergicus).

    Hewan mencit atau Mus musculus adalah tikus rumah biasa

    termasuk ke dalam ordo rodentia dan family Muridae. Mencit dewasa biasa

    memiliki berat antara 25 40 gram dan mempunyai berbagai macam

    warna. Mayoritas mencit laboratorium adalah strain albino yang

    mempunyai warna bulu putih dan mata merah muda (Hrapkiewicz

    etal, 1998).

  • 5/20/2018 laporan farmakologi

    2/7

    2

    Mencit merupakan hewan yang tidak mempunyai kelenjar

    keringat, jantung terdiri dari empat ruang dengan dinding atrium yang

    tipis dan dinding ventrikel yang lebih tebal. Percobaan dalam menangani

    hewan yang akan diuji cenderung memiliki karakteristik yang berbeda,

    seperti mencit lebih penakut dan fotofobik, cenderung sembunyi dan

    berkumpul dengan sesama, mudah di tangani, lebih aktif pada malamhari

    (nocturnal), aktivitas terganggu dengan adanya manusia, suhu normal

    37,4oC, laju respirasi 163/menit sedangkan pada hewan tikus sangat

    cerdas, mudah ditangani, tidak bersifat fotofobik, lebih resisten

    terhadap infeksi, kecenderungan berkumpul dengan sesama sangat

    kurang, jika makanan kurang atau diperlakukan secara kasar akan

    menjadi liar dan galak, suhu normal 37,5oC, laju respirasi 210/menit pada

    mencit dan tikus persamaannya gigi seri pada keduanya sering

    digunakan untuk mengerat / menggigit benda-benda yang keras.

    Dengan mengetahui sifat-sifat karakteristik hewan yang akan diuji

    diharapkan lebih menyesuaikan dan tidak diperlakukan tidak wajar (

    Mangkoewidjojo, 1998 ).

    Cara memegang hewan serta penentuan jenis kelaminnya perlu

    pula diketahui. Cara memegang hewan dari masing-masing jenis

    hewan adalah berbeda-beda dan ditentukan oleh sifat hewan, keadaan

    fisik (besar atau kecil) serta tujuannya. Kesalahan dalam caranya akan

    dapat menyebabkan kecelakaan atau rasa takut ataupun rasa sakit bagi

    hewan dan juga bagi yang memegangnya (Katzug, B.G, 1989).

    C. ALAT DAN BAHAN

    Alat

    Sarung tangan

    Kawat kandang

    Masker

    Toples

  • 5/20/2018 laporan farmakologi

    3/7

    3

    Bahan

    Mencit

    Tikus

    D. PROSEDUR

    Cara memegang hewan uji :

    1. Mencit

    a. Ujung ekor diangkat dengan tangan kanan

    b. Mencit dibiarkan mencengkram alas penutup kandang

    yang kasar (kawat) sehingga tertahan ditempat

    c.

    Ibu jari dan jari telunjuk kiri menjepit kulit tenguk seerat

    mungkin

    d. Ekor dipindahkan, dijepit di antara jadi manis

    dankelingking tangan kiri

    e. Mencit siap diberi perlakuan dengan tangan kanan

    2. Tikus

    a.

    Tikus diangkat dengan memegang tubuh atau ekornya dari

    belakang dan kemudian diletakkan di atas permukaan

    kawat kandang.

    b.

    Tangan kiri diluncurkan perlahan-lahan dari belakang

    tubuhnya menuju kepala.

    c. Ibu jari dan telunjuk diselipkan ke depan dan kaki kanan

    depan di jepit diantara kedua jari tersebut.

    d.

    Lalu bagian pantat atau bagian belakang ekornya dengantangan kiri diangkat bersamaan dengan pegangan pada

    lehernya dan langsung didekapkan di badan kita agar

    agar kelinci tidak mudah lepas atau melompat.

  • 5/20/2018 laporan farmakologi

    4/7

    4

    E. PEMBAHASAN

    Pada praktikum kali ini yaitu cara penangan hewan dengan cara

    memegang hewan coba yaitu mencit dan tikus.

    Pemegangan mencit dan tikus ini dilakukan dengan tangan kiri

    sehingga tangan kanan kita dapat melakukan perlakuan. Namun cara

    memegang hawan coba juga dapat dilakukan oleh tangan kanan,

    tergatung kenyamanan praktikan dalam memegang mencit.

    Cara memegang mencit dapat dilakukan dengan pertama-tama

    dilakukan perlakuan terhadap kelinci dengan cara dielus-elus bagian

    kepala sampai bagian belakang tubuhnya agar kelinci tenang dan

    mudah di pegang. Kemudian dipegang dengan memegang ujung

    ekornya dengan tangan kanan, biarkan menjangkau / mencengkeram

    alas yang kasar (kawat kandang). Kemudian tangan kiri dengan ibu

    jari dan jari telunjuk menjepit kulit tengkuknya seerat / setegang

    mungkin. Ekor dipindahkan dari tangan kanan, dijepit antara jari

    kelingking dan jari manis tangan kiri. Dengan demikian, mencit telah

    terpegang oleh tangan kiri dan siap untuk diberi perlakuan.

    Tikus berukuran lebih besar daripada mencit dan lebih cerdas.

    Umumnya tikus putih ini tenang dan demikian mudah digarap. Tidak

    begitu bersifat fotobik dan tidak begitu cenderung berkumpul

    sesamanya seperti mencit. Aktivitasnya tidak begitu terganggu oleh

    kehadiran manusia di sekitarnya. Bila diperlakukan kasar atau

    mengalami defisiensi makanan, tikus akan menjadi galak dan seringdapat menyerang yang memegang.

    Untuk penanganan hewan coba yang terhadap tikus putih. Sama

    seperti penanganan pada mencit, tikus dapat ditangani dengan

    memegang ekornya dengan menarik ekornya bagian pangkal, biarkan

    kaki tikus mencengkeram alas yang kasar (kawat kandang), kemudian

    secara hatihati luncurkan tangan kiri dari belakang ke arah kepalanya

    seperti pada mencit tetapi dengan kelima jari, kulit tengkuk

  • 5/20/2018 laporan farmakologi

    5/7

    5

    dicengkeram. Cara lain yaitu selipkan ibu jari dan telunjuk menjepit

    kaki kanan depan tikus sedangkan kaki kiri depan tikus di antara jari

    tengah dan jari manis. Dengan demikian tikus akan terpegang dengan

    kepalanya di antara jari telunjuk dan jari tengah. Lalu bagian pantat

    atau bagian belakang ekornya dengan tangan kiri diangkat bersamaan

    dengan pegangan pada lehernya dan langsung didekapkan di badan

    kita agar agar kelinci tidak mudah lepas atau melompat.

    Jika cara penanganan tidak sesuai, biasanya mencit akan buang

    air besar atau buang air kecil. Hal ini terjadi karena mencit merasa

    stres dan ketakutan. Selain itu juga merupakan pertahanan diri untuk

    melindungi dirinya dengan mengeluarkan fesesnya. Begitu juga

    apabila hewan-hewan lain seperti tikus dan kelinci.

    Hewan ini sudah memenuhi persyaratan yang telah dianjurkan

    oleh tenaga kesehatan yang biasa dipakai untuk uji di laboratorium.

    Persyaratan hewan ini meliputi genetis / keturunan dan lingkungan

    yang memadai dalam pengelolaannya, di samping faktor ekonomis,

    mudah dikembang biakan dan mudah diperoleh dan merawatnya serta

    mampu memberikan reaksi biologis yang mrip kejadiaannya pada

    manusia.

    Hewan-hewan tersebut dapat digunakan sebagai hewan uji ata

    hewan percobaan untuk praktikum farmakologi karena struktur dan

    sistem organ yang ada dalam tubuhnya hampir mirip dengan struktur

    organ yang ada pada manusia. Sehingga hewan-hewan tersebut dapat

    digunakan untuk uji praklinis sebelum nantinya akan dilakukan uji

    klinis yang dilakukan langsung terhadap manusia.

    F. KESIMPULAN

    Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa berbagai

    macam hewan uji digunakan di laboratorium, seperti mencit (Mus

    musculus) dan tikus (Rattus novergicus) yang memerlukan

    penanganan khusus. Cara perlakuan hewan awalnya harus

  • 5/20/2018 laporan farmakologi

    6/7

    6

    diperhatikan kondisi dari hewan coba tersebut agar hewan coba tidak

    mengalami stres.

    Hewan sebagai model atau sarana percobaan haruslahmemenuhi persyaratan tertentu, antara lain persyaratan genetis/

    keturunan dan lingkungan yang memadai dalam pengelolaannya. Cara

    memegang hewan dari masing-masing hewan berbeda-beda dan

    ditentukan oleh sifat hewan, keadaan fisik serta tujuannya.

    G. DAFTAR PUSTAKA

    Katzung, Bertram. G., 2001,Farmakologi Dasar dan Klinik, Salemba

    Medika, Jakarta.

    Smith, B. (1988).Pemeliharaan, pembiakan, dan Penggunaan Hewan

    Coba di Daerah Tropis.Jakarta: UI Press.

    Sulaksono, M.E, 1987. Pernanan, Pengelolaan dan pengembangan

    hewan Percobaan. Jakarta.

  • 5/20/2018 laporan farmakologi

    7/7

    7

    LAMPIRAN

    (a)mencit

    (b)

    tikus