41
PRODUK FERMENTASI I. KOMPETENSI UMUM Praktikan dapat mengetahui mengetahui ketebalan pada fermentasi nata dan fermentasi kombuca. II.KOMPETENSI KHUSUS Praktikan dapat menjelaskan cara menentukan ketebalan pada fermentasi nata dan fermentasi kombuca pada sampel Buah Sirsak. III. PRINSIP Untuk mengetahui dan menjelaskan ketebalan pada fermentasi nata dan fermentasi kombuca. IV.KAJIAN TEORI Fermentasi adalah proses yang memanfaatkan kemampuan mikroba untuk menghasilkan metabolit promer dan metabolit sekunder dalam suatu lingkungan yang dikendalikan. Proses pertumbuhan mikroba merupakan tahap awal proses fermentasi yang dikendalikan terutama dalam pengembangan inokulum agar dapat diperoleh sel yang hidup. Pengendalian dilakukan dengan pengaturan kondisi medium, DEWI ANDRIANI MUNIR MUH. DANIAL FAJRI 15020130109

Laporan Fermetasi Kk Dew Copy

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Fermetasi Kk Dew Copy

PRODUK FERMENTASI

I. KOMPETENSI UMUM

Praktikan dapat mengetahui mengetahui ketebalan pada

fermentasi nata dan fermentasi kombuca.

II. KOMPETENSI KHUSUS

Praktikan dapat menjelaskan cara menentukan ketebalan pada

fermentasi nata dan fermentasi kombuca pada sampel Buah Sirsak.

III. PRINSIP

Untuk mengetahui dan menjelaskan ketebalan pada fermentasi

nata dan fermentasi kombuca.

IV. KAJIAN TEORI

Fermentasi adalah proses yang memanfaatkan kemampuan

mikroba untuk menghasilkan metabolit promer dan metabolit sekunder

dalam suatu lingkungan yang dikendalikan. Proses pertumbuhan

mikroba merupakan tahap awal proses fermentasi yang dikendalikan

terutama dalam pengembangan inokulum agar dapat diperoleh sel

yang hidup. Pengendalian dilakukan dengan pengaturan kondisi

medium, komposisi medium, suplai O2, dan agitasi. Bahkan jumlah

mikroba dalam fermentor juga harus dikendalikan sehingga tidak

terjadi kompetisi dalam penggunaan nutrisi. Nutrisi dan produk

fermentasi juga perlu dikendalikan, sebab jika berlebih nutrisi dan

produk metabolit hasil fermentasi tersebut dapat menyebabkan inhibisi

dan represi. Pengendalian diperlukan karena pertumbuhan biomassa

dalam suatu medium fermentasi dipengaruhi banyak faktor baik

DEWI ANDRIANI MUNIR MUH. DANIAL FAJRI15020130109

Page 2: Laporan Fermetasi Kk Dew Copy

PRODUK FERMENTASI

ekstraselular maupun faktor intraselular (Departemen Teknik

Kimia,2012).

Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam

keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah

salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi terdapat definisi

yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi

dalam lingkungan anaerobik. Gula adalah bahan yang umum dalam

fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam

laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga

dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Fermentasi

etanol alkohol dan CO2 oleh mikroba, Karbohidrat akan dipecah

dahulu menjadi gula sederhana yaitu dengan hidrolisa pati menjadi

unit – unit glukosa (Apriwinda,2013).

Dengan kata lain, fermentasi adalah perubahan struktur kimia

dari bahan-bahan organik dengan memanfaatkan agen-agen biologis

terutama enzim sebagai biokatalis. Produk fermentasi dapat

digolongkan menjadi 4 jenis: produk biomassa, produk enzim, produk

metabolit dan produk transformasi Dalam bioproses fermentasi

memegang peranan penting karena merupakan kunci (proses utama)

bagi produksi bahan-bahan yang berbasis biologis. Bahan-bahan

yang diuhasilkan melalui fermentasi merupaklan hasil-hasil metabolit

sel mikroba, misalnya antibiotik, asam-asam organik, aldehid, alkohol,

fussel oil, dan sebagainya. Di samping hasil-hasil metabolit tersebut,

DEWI ANDRIANI MUNIR MUH. DANIAL FAJRI15020130109

Page 3: Laporan Fermetasi Kk Dew Copy

PRODUK FERMENTASI

fermentasi juga dapat diterapkan untuk menghasilkan biomassa sel

mikroba seperti ragi roti (baker yeast) yang digunakan dalam

pembuatan roti. Untuk menghasilkan tiap-tiap produk fermentasi di

atas dibutuhkan kondisi fermentasi yang berbeda-beda dan jenis

mikroba yang bervariasi juga karakteristiknya. Oleh karena itu,

diperlukan keadaan lingkungan, substrat (media), serta perlakuan

(treatment) yang sesuai sehingga produk yang dihasilkan optimal.

Pada percobaan ini digunakan ragi Saccharomycess cereviceae, yang

bersifat fakulktatif anaerobik. Pada kondisi aerobik sebagai akseptor

elektron terakhir pada jalur reaksi bioenergetik adalah oksigen

(Departemen Teknik Kimia,2012).

Pemanfaatan pada keadaan ini menghasilkan penambahan

biomassa sel dengan persamaan reaksi sebagai berikut (Departemen

Teknik Kimia,2012) :

C6H12O6 → CO2 + H2O + biomassa sel

Pada kondisi anaerobik, Saccharomycess cereviceae

menggunakan senyawa organik sebagai akseptor elektron terakhir

pada jalur reaksi bioenergetik. Dalam hal ini yang digunakan adalah

glukosa dari substrat dengan hasil akhir perombakan berupa alkohol

(etanol), aldehid, asam organik, dan fussel oil. Reaksi yang

berlangsung dalam keadaan anaerobik tersebut adalah sebagai

berikut (Departemen Teknik Kimia,2012)

C6H12O6 → 2 C2H5OH + 2 CO2 + produk samping

DEWI ANDRIANI MUNIR MUH. DANIAL FAJRI15020130109

Page 4: Laporan Fermetasi Kk Dew Copy

PRODUK FERMENTASI

Pada percobaan ini digunakan glukosa sebagai substrat utama.

Hal ini disebabakan struktur model glikosa yang sederhana sehingga

mudah digunakan oleh Saccharomycess cereviceae. Glukosa

digunakan sebagai sumber energi dan sumber karbon yang

digunakan untuk membentuk material penyusun sel baru. Glukosa

disebut juga reducing sugar sehingga pemanfaatannya oleh

Saccharomycess cereviceae dilakukan dengan mengoksidasi glukosa

yaitu dengan cara pemutusan ikatan rangkap pada gugus karbonil

glukosa (Departemen Teknik Kimia,2012).

Kombucha merupakan salah satu olahan teh hasil fermentasi

dengan starter Acetobacter xylinum yang dipanaskan terlebih dahulu

agar tidak terkontaminasi oleh bakteri lain. Rasa kombucha manis

keasaman dan menyegarkan baik untuk kesehatan tubuh. Kombucha

mengandung asamasam organik, antara lain asam laktat, asam

asetat, asam glukoronat, asam sitrat, asam malat, asam oksalat.

Kandungan lain dalam kombucha adalah vitamin B1, B2, B6, B12,

Vitamin C, asam amino essensial dan berbagai enzim penting (Sari,

2014).

Kombucha merupakan simbiosis antara koloni ragi, jamur, dan

bakteri yang tersusun dari membran keras yang tersusun dari masa

gelatin. Sel dari Kombucha adalah eukariotik. Organisme Kombucha

tersebut hidup dengan memfermentasikan minuman teh. Kombucha

juga mengandung berbagai enzim selulase dan protease yang dapat

DEWI ANDRIANI MUNIR MUH. DANIAL FAJRI15020130109

Page 5: Laporan Fermetasi Kk Dew Copy

PRODUK FERMENTASI

memecah molekul makanan menjadi senyawa yang lebih sederhana

(Agustono et al, 2010).

Nata berasal dari bahasa Spanyol yang apabila diterjemahkan

ke dalam bahasa latin menjadi “natare” yang berarti terapung-apung.

Nata termasuk produk fermentasi, seperti halnya yoghurt. Starter yang

digunakan adalah bakteri Acetobacter xylinum, jika ditumbuhkan di

media cair yang mengandung gula, bakteri ini akan menghasilkan

asam asetat dan lapisan putih yang terapung-apung di permukaan

media cair tersebut. Lapisan putih itulah yang dikenal sebagai nata

(Putriana, 2011).

Kenampakan nata adalah seperti sel, warna putih hingga abu-

abu muda, aroma asam, rasa tawar atau agak manis, tembus

pandang dan teksturnya kenyal seperti kolang-kaling (daging buah

enau muda). Dalam keadaan dingin, nata agak berserat dan agak

rapuh pada saat panas . Nata siap santap biasanya disajikan dalam

bentuk potongan potongan kecil berupa dadu dan bervariasi ukuran,

seperti 1,5 x 1,5 cm. 45 Karena rasanya tawar, nata biasanya

ditambahkan air sirup/air gula sebagai pemanis. Agar nata awet,

biasanya ditambahkan natrium benzoat. Nata dapat digunakan

sebagai makanan penyegar (pencuci mulut), yaitu dihidangkan dalam

bentuk campuran dengan buah-buahan (cocktail). Produk ini juga

dapat dihidangkan secara dingin, dicampur dengan es, campuran kue,

DEWI ANDRIANI MUNIR MUH. DANIAL FAJRI15020130109

Page 6: Laporan Fermetasi Kk Dew Copy

PRODUK FERMENTASI

atau sebagai pengisi es krim, pengisi jelly dan sebagainya sesuai

selera (Putriana, 2011).

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kualitas nata antara

lain (Putriana, 2011):

1. Pemilihan Bahan

Bahan-bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan nata

harus memenuhi kualitas baik, hal ini bertujuan agar nata yang

dihasilkan kualitasnya baik. Apabila bahan-bahan yang digunakan

kualitasnya kurang baik, maka akan mempengaruhi kualitas nata

secara keseluruhan, baik warna, rasa, aroma, dan tekstur yang

kurang disukai.

2. Bahan Pembantu

Bahan pembantu yang digunakan dalam pembuatan nata adalah

:

a) Gula Pasir

Gula berfungsi sebagai sumber karbon (sumber energi).

Sumber karbon bisa menggunakan glukosa, sukrosa maupun

maltosa. Produsen nata biasanya menggunakan sukrosa

(gula pasir) karena mudah diperoleh dan harganya relatif

murah. Dosis pemakaian 30 gr per liter air sari cassava.

b) Amonium sulfat

DEWI ANDRIANI MUNIR MUH. DANIAL FAJRI15020130109

Page 7: Laporan Fermetasi Kk Dew Copy

PRODUK FERMENTASI

Amonium sulfat juga disebut urea berfungsi sebagai sumber

nitrogen untuk merangsang pertumbuhan dan aktivitas

bakteri Acetobacter xylinum. Selain senyawa ini, bisa juga

menggunakan ekstrak khamir, pepton, kalium nitrat dan

amonium fosfat. Produsen nata menggunakan amonium

sulfat karena harganya lebih murah dan mudah diperoleh.

Kandungan nitrogen urea antara 20,5–21 persen, sedang

wujudnya berupa kristal atau umumnya berwarna putih.

Dosis penggunaan urea (ZA) sebanyak 5 gram per liter air

sari cassava.

c) Asam asetat glasial

Asam asetat glasial atau cuka biang berfungsi untuk

mengatur derajat keasaman (pH) media fermentasi.

3. pH/ Keasaman

Metabolisme Acetobakter xylinum selama fermentasi

dipengaruhi oleh keasaman media. Hal ini disebabkan membran

sel bakteri bersifat permeabel terhadap ion hidrogen maupun ion

hidroksil, sehingga perubahan keasaman media fermentasi akan

mempengaruhi sitoplasma sel bakteri. pH optimum pembuatan

nata berkisar antara 4- 5. Penambahan asam asetat berfungsi

untuk menurunkan pH media fermentasi dan digunakan oleh

DEWI ANDRIANI MUNIR MUH. DANIAL FAJRI15020130109

Page 8: Laporan Fermetasi Kk Dew Copy

PRODUK FERMENTASI

bakteri untuk membentuk asam glukonat. Penambahan asam

asetat 25% persen sebanyak 5 ml merupakan kondisi optimum

untuk pembentukan nata.

4. Suhu

Suhu yang dibutuhkan dalam pembuatan nata adalah suhu

kamar (28°C - 31°C). Suhu yang terlalu tinggi ataupun terlalu

rendah akan menghasilkan nata yang kurang berkualitas atau

aktifitas Acetobacter xylinum terhambat.

5. Kebutuhan Oksigen

Bakteri nata Acetobacter xylinum merupakan mikroba

aerobik. Bila kekurangan oksigen, bakteri ini akan mengalami

gangguan atau hambatan dalam pertumbuhannya dan bahkan

akan segera mengalami kematian. Wadah yang digunakan untuk

fermentasi nata tidak boleh ditutup rapat untuk mencukupi

kebutuhan oksigen. Udara yang secara langsung mengenai

produk nata, dapat menyebabkan terjadinya kegagalan proses

pembuatan nata.

6. Penutup untuk pembuatan nata

Penutupan dilakukan menggunakan media kertas bersih

untuk menghindari kontaminasi dan mendapatkan pertukaran

oksigen. Selama proses fermentasi wadah harus tertutup rapat

agar kotoran yang terbawa udara luar tidak dapat mencemari

proses fermentasi.

DEWI ANDRIANI MUNIR MUH. DANIAL FAJRI15020130109

Page 9: Laporan Fermetasi Kk Dew Copy

PRODUK FERMENTASI

7. Sumber Cahaya

Pembuatan nata pada ruang gelap akan mempercepat

pembentukan struktur nata dan lapisan nata yang 9 dihasilkan

akan tebal. Ruang gelap yang dimaksud adalah ruang gelap yang

tidak mendapatkan cahaya matahari secara langsung ataupun

cahaya lampu.

8. Lama Fermentasi

Pada kondisi yang sesuai, lapisan nata terbentuk

dipermukaan media akan terlihat pada hari ketiga sampai keempat

pemeraman. Secara perlahan-lahan dalam jangka waktu 8-14 hari

lapisan tersebut semakin menebal. Pemanenan nata dilakukan

setelah lebih dari 8 hari pemeraman. Jika setelah 14 hari tidak

dilakukan pemanenan, maka akan terdapat lapisan tipis yang

terpisah di bawah lapisan nata yang akan menjadi kurang asam

sehingga nata menjadi busuk, akhirnya nata menjadi turun.

Selama fermentasi berlangsung media nata tidak boleh digoyang-

goyangkan ataupun digerakkan karena akan mengakibatkan

pecahnya struktur lapisan nata yang terbentuk sehingga didapat

lapisan nata yang tipis dan terpisah satu sama lainnya.

9. Sanitasi

Sanitasi bekerja dengan mikroorganisme dituntut adanya

tingkat sanitasi yang tinggi. Sanitasi meliputi : sanitasi perorangan,

DEWI ANDRIANI MUNIR MUH. DANIAL FAJRI15020130109

Page 10: Laporan Fermetasi Kk Dew Copy

PRODUK FERMENTASI

lingkungan dan peralatan, harus dikontrol dan dijaga agar bakteri

tidak terkontaminasi.

DEWI ANDRIANI MUNIR MUH. DANIAL FAJRI15020130109

Page 11: Laporan Fermetasi Kk Dew Copy

PRODUK FERMENTASI

V. METODE KERJA

a. Alat

Adapun alat yang digunakan adalah Blender, Botol selai, Gelas

ukur 100 mL, Mistar dan Penangas air.

b. Bahan

Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini ialah Air

suling, Benang godam, Buah Sirsak, Gula, Kain kasa, Kalium

dihidrogenfosfat, Magnesium sulfat, Ragi, Starter dan Urea.

c. Prosedur Kerja

1. Pembuatan sari Buah Sirsak

a. Disiapkan alat dan bahan.

b. Kemudian Buah sirsak dikupas dan dikeluarkan bijinya.

c. Diblender lalu disaring.

d. Dan diambil sarinya sebanyak 400 mL.

2. Pembuatan Nata

a. Diambil sari sebanyak 200 mL.

b. Disiapkan 2 botol selai yang telah steril.

c. Pada masing-masing botol, sari dimasukkan sebanyak

100mL.

d. Ditambahkan gula, kalium hidrogen fospat, magnesium sulfat

dan urea.

e. Kemudian ditambahkan starter 5% dan 10% pada masing-

masing botol selai.

DEWI ANDRIANI MUNIR MUH. DANIAL FAJRI15020130109

Page 12: Laporan Fermetasi Kk Dew Copy

PRODUK FERMENTASI

f. Lalu tutup dengan kasin kasa dan ikat dengan kencang agar

tidak mudah terbuka.

g. Difermentasi selama 13 hari.

h. Kemudian diamati pertumbuhan nata dengan mengukur

ketebalan nata selama 13 hari.

i. Setelah 13 hari, dilakukan pemanenan dan pencucian nata

yang terbentuk.

j. Lapisan nata diangkat dan dicuci dengan air besih,

kemudian ditumbang bobot nata yang terbentuk.

3. Pembuatan Kombucha

a. Diambil sari sebanyak 200 mL.

b. Disiapkan 2 botol selai yang telah disterilkan.

c. Pada masing-masing botol, sari dimasukkan sebanyak

100mL.

d. Diencerkan dengan air pada perbandingan 1:1.

e. Ditambahkan 10% gula dan dipanaskan hingga mendidih.

f. Ditambahkan ragi sebanyak 5 mg dan 10 mg pada masing-

masing botol.

g. Ditambahkan starter dengan konsentrasi 2,5% dan 5% pada

masing-masing botol.

h. Ditutup dengan kain kasa dan ikat dan difermentasi selama

13 hari

i. Diamati pertumbuhan lapisan nata pada kombucha

DEWI ANDRIANI MUNIR MUH. DANIAL FAJRI15020130109

Page 13: Laporan Fermetasi Kk Dew Copy

PRODUK FERMENTASI

j. Setelah 13 hari, dilakukan pemanenan dan pencucian nata

yang terbentuk.

k. Lapisan nata diangkat dan dicuci dengan air besih,

kemudian ditumbang bobot nata yang terbentuk.

DEWI ANDRIANI MUNIR MUH. DANIAL FAJRI15020130109

Page 14: Laporan Fermetasi Kk Dew Copy

PRODUK FERMENTASI

VI. HASIL PRAKTIKUM

a. Tabel pengamatan

Fermentasi Nata

SAMPEL HARIKETEBALAN (CM)

5 % 10 %

BUAH

SIRSAK

1 - -

2 0,1 cm -

3 0,5 cm 0,1 cm

4 0,5 cm 0,1 cm

5 0,3 cm 0,5 cm

6 0,1 cm 0,5 cm

7 0,2 cm 0,5 cm

8 4 cm 3,7 cm

9 - 1,5 cm

10 0,2 cm 1,6 cm

11 - -

12 0,2 cm 0,8 cm

13 0,2 cm 0,8 cm

DEWI ANDRIANI MUNIR MUH. DANIAL FAJRI15020130109

Page 15: Laporan Fermetasi Kk Dew Copy

PRODUK FERMENTASI

Fermentasi Kombucha

SAMPEL HARIKETEBALAN (CM)

2,5 % 10 %

BUAH SIRSAK

1 - -

2 0,1 cm -

3 0,1 cm -

4 0,1 cm -

5 - 0,5 cm

6 - 0,5 cm

7 - -

8 0,2 cm 0,5 cm

9 1,3 cm 1,5 cm

10 2,3 cm 1,5 cm

11 2,5 cm 1 cm

12 - 0,5 cm

13 - 0,5 cm

DEWI ANDRIANI MUNIR MUH. DANIAL FAJRI15020130109

Page 16: Laporan Fermetasi Kk Dew Copy

PRODUK FERMENTASI

b. Foto pengamatan

Keterangan :

1. Lapisan nata

2. Sari buah sirsak

DEWI ANDRIANI MUNIR MUH. DANIAL FAJRI15020130109

Laboratorium Mikrobiologi FarmasiFakultas Farmasi

Universitas Muslim Indonesia

Kombucha (2,5%)

1

2

Page 17: Laporan Fermetasi Kk Dew Copy

PRODUK FERMENTASI

1

Keterangan :

1. Lapisan nata

2. Sari buah sirsak

DEWI ANDRIANI MUNIR MUH. DANIAL FAJRI15020130109

Laboratorium Mikrobiologi FarmasiFakultas Farmasi

Universitas Muslim Indonesia

Kombucha (5%)

1

2

Page 18: Laporan Fermetasi Kk Dew Copy

PRODUK FERMENTASI

Keterangan :

1. Lapisan nata

2. Sari buah

sirsak

DEWI ANDRIANI MUNIR MUH. DANIAL FAJRI15020130109

Laboratorium Mikrobiologi FarmasiFakultas Farmasi

Universitas Muslim Indonesia

Nata (5%)

1

2

Page 19: Laporan Fermetasi Kk Dew Copy

PRODUK FERMENTASI

Keterangan :

1. Lapisan nata

2. Sari buah Sirsak

DEWI ANDRIANI MUNIR MUH. DANIAL FAJRI15020130109

Laboratorium Mikrobiologi FarmasiFakultas Farmasi

Universitas Muslim Indonesia

Nata (10%)

1

2

Page 20: Laporan Fermetasi Kk Dew Copy

PRODUK FERMENTASI

Keterangan :

1. Nata 5% (2,985 gram)

2. Nata 10% (13,084 gram)

DEWI ANDRIANI MUNIR MUH. DANIAL FAJRI15020130109

Laboratorium Mikrobiologi FarmasiFakultas Farmasi

Universitas Muslim Indonesia

Nata

1

2

Page 21: Laporan Fermetasi Kk Dew Copy

PRODUK FERMENTASI

Keterangan :

1. Kombucha 2,5 % ( 1,077 gram)

2. Kombucha 5% (15,273 gram)

DEWI ANDRIANI MUNIR MUH. DANIAL FAJRI15020130109

Laboratorium Mikrobiologi FarmasiFakultas Farmasi

Universitas Muslim Indonesia

kombucha

1

2

Page 22: Laporan Fermetasi Kk Dew Copy

PRODUK FERMENTASI

VII. PEMBAHASAN

Fermentasi adalah proses yang memanfaatkan kemampuan

mikroba untuk menghasilkan metabolit promer dan metabolit sekunder

dalam suatu lingkungan yang dikendalikan.

Kombucha merupakan salah satu olahan teh hasil fermentasi

dengan starter Acetobacter xylinum yang dipanaskan terlebih dahulu

agar tidak terkontaminasi oleh bakteri lain. Rasa kombucha manis

keasaman dan menyegarkan baik untuk kesehatan tubuh. Nata

adalah biomassa yang sebagian besar terdiri dari selulosa, berbentuk

agar dan berwarna putih dengan bantuan starter Acetobacter xylinum.

Dalam praktikum ini, buah yang digunakan sebagai bahan utama

nata adalah Buah Sirsak dengan menggunakan dua macam starter

yaitu starter 5% dan 10% untuk nata, sedangkan untuk kombucha

menggunakan starter 2,5% dan 5%.

Pada pembuatan Nata, diambil sari sebanyak 200 mL. Disiapkan 2

botol selai yang telah steril. Pada masing-masing botol, sari

dimasukkan sebanyak 100mL. Ditambahkan gula, kalium hidrogen

fospat, magnesium sulfat dan urea. Kemudian ditambahkan starter 5%

dan 10% pada masing-masing botol selai. Lalu tutup dengan kasin

DEWI ANDRIANI MUNIR MUH. DANIAL FAJRI15020130109

Page 23: Laporan Fermetasi Kk Dew Copy

PRODUK FERMENTASI

kasa dan ikat dengan kencang agar tidak mudah terbuka.

Difermentasi selama 14 hari. Kemudian diamati pertumbuhan nata

dengan mengukur ketebalan nata selama 14 hari. Setelah 14 hari,

dilakukan pemanenan dan pencucian nata yang terbentuk. Lapisan

nata diangkat dan dicuci dengan air besih, kemudian ditumbang bobot

nata yang terbentuk.

Pada pembuatan Kombucha, diambil sari sebanyak 200 mL.

Disiapkan 2 botol selai yang telah disterilkan. Pada masing-masing

botol, sari dimasukkan sebanyak 100mL. Diencerkan dengan air pada

perbandingan 1:1. Ditambahkan 10% gula dan dipanaskan hingga

mendidih. Ditambahkan ragi sebanyak 5 mg dan 10 mg pada masing-

masing botol. Ditambahkan starter dengan konsentrasi 2,5% dan 5%

pada masing-masing botol. Ditutup dengan kain kasa dan ikat dan

difermentasi selama 14 hari Diamati pertumbuhan lapisan nata pada

kombucha . Setelah 14 hari, dilakukan pemanenan dan pencucian

nata yang terbentuk. Lapisan nata diangkat dan dicuci dengan air

besih, kemudian ditumbang bobot nata yang terbentuk.

Fungsi dari setiap bahan yang digunakan yaitu strarter yang

didalamnya terdapat ekstrak beef dan air kelapa berfungsi sebagai

media pertumbuhan dan sumber nutrisi untuk bakteri Acetobacter

xylinum. MgSO4 berfungsi sebagai sumber sulfat. Asam asetat glasial

digunakan untuk memberi suasana asam pada medium karena

bakteri Acetobacter xylinum hanya dapat hidup pada daerah dengan

DEWI ANDRIANI MUNIR MUH. DANIAL FAJRI15020130109

Page 24: Laporan Fermetasi Kk Dew Copy

PRODUK FERMENTASI

kondisi lingkungan yang asam. K2HPO4 yang berfungsi sebagai dapar

fosfat. Urea berfungsi sebagai sumber nitrogen untuk merangsang

pertumbuhan dan aktivitas bakteri Acetobacter xylinum.

Mekanisme pembentukan nata yaitu bakteri Acetobacter

xylinum akan merubah gula pada medium menjadi selulosa.Bakteri ini

dapat merubah 19% gula menjadi selulosa. Selulosa yang terbentuk

dalam media tersebut berupa benang-benang yang bersama-sama

polisakarida membentuk jalinan yang terus menerus menebal menjadi

lapisan nata. Pada proses metabolismenya, selaput selulosa ini

terbentuk oleh aktivitas Acetobacter xylinum terhadap glukosa.

Karbohidrat pada medium dipecah menjadi glukosa yang kemudian

berikatan dengan asam lemak (Guanosin trifosfat) membentuk

prekursor penciri selulosa oleh enzim selulosa sintetase, kemudian

dikeluarkan ke lingkungan membentuk jalinan selulosa pada

permukaan medium. Selama metabolisme karbohidrat oleh

Acetobacter xylinum terjadi proses glikolisis yang dimulai dengan

perubahan glukosa menjadi glukosa 6-posfat yang kemudian diakhiri

dengan terbentuknya asam piruvat. Glukosa 6-P yang terbentuk pada

proses glikolisis inilah yang digunakan oleh Acetobacter xylinum untuk

menghasilkan selulosa. Selulosa yang terbentuk mempunyai ikatan β

1,4-glikosida dan tersusun dan komponen glukosa mannosa,

rhamnosa dan asam glukoronat dengan perbandingan 3:1:1:1. Dan

DEWI ANDRIANI MUNIR MUH. DANIAL FAJRI15020130109

Page 25: Laporan Fermetasi Kk Dew Copy

PRODUK FERMENTASI

selulosa inilah yang nantinya lama – kelamaan akan menebal

membentuk nata.

Dari hasil percobaan tersebut diperoleh hasil bahwa pada buah

sirsak dapat digunakan untuk membuat nata dan kombucha, dimana

diperoleh berat nata pada Nata 5% adalah 2,985 gram, berat nata

pada Nata 10% adalah 13,084 gram. Berat nata pada kombucha 2,5%

adalah 1,077 gram dan Berat nata pada kombucha 5% adalah 15,274

gram.

DEWI ANDRIANI MUNIR MUH. DANIAL FAJRI15020130109

Page 26: Laporan Fermetasi Kk Dew Copy

PRODUK FERMENTASI

VIII. KESIMPULAN

Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa pada buah sirsak

dapat digunakan untuk membuat nata dan kombucha, dimana

diperoleh berat nata pada Nata 5% adalah 2,985 gram, berat nata

pada Nata 10% adalah 13,084 gram. Berat nata pada kombucha

2,5% adalah 1,077 gram dan Berat nata pada kombucha 5% adalah

15,274 gram.

IX. SARAN DAN KRITIK

Diharapakan kepada asisten untuk hadir pada saat praktikum

berlangsung.

DEWI ANDRIANI MUNIR MUH. DANIAL FAJRI15020130109

Page 27: Laporan Fermetasi Kk Dew Copy

PRODUK FERMENTASI

X. DAFTAR PUSTAKA

Agustono et al. 2010. Pengaruh Penggunaan Kombucha Terhadap Kandungan Protein Kasar Dan Serat Kasar Pada Fermentasi Eceng Gondok (Eichornia crassipes). Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 2 No. 2.

Apriwinda, 2013. Studi Fermentasi Nira Batang Sorgum Manis (Sorghum bicolor (L) Moench) Untuk Produksi Etanol. Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin .Makassar.

Departemen Teknik Kimia ITB, 2012. Panduan Pelaksanaan Laboratorium Instruksional I/II Teknik Fermentasi, ITB, Bandung.

Sari,Nurmala., 2014. Perbandingan Aktivitas Antioksidan Kombucha Teh Hijau (Camelia sinensis) Dengan Teh Daun Mangga (Mangifera indica) Dipengaruhi Lama Fermentasi. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.

Putriana, Indah.,2011. Mutu Fisik, Kadar Serat, Dan Sifat Organoleptik Nata de cassava Berdasarkan Lama Fermentasi. Universitas Muhammadiyah Semarang. Semarang.

DEWI ANDRIANI MUNIR MUH. DANIAL FAJRI15020130109

Page 28: Laporan Fermetasi Kk Dew Copy

PRODUK FERMENTASI

LAMPIRAN

a. Skema Kerja

1. Pembuatan sari buah sirsak

Disiapkan alat dan bahan

Buah sirsak dikupas dan dikeluarkan bijinya,

diblender lalu disaring

Diambil sarinya sebanyak 400 mL

DEWI ANDRIANI MUNIR MUH. DANIAL FAJRI15020130109

Page 29: Laporan Fermetasi Kk Dew Copy

PRODUK FERMENTASI

2. Pembuatan Nata

Diambil sari sebanyak 200 mL

Disiapkan 2 botol selai yang telah steril

Pada masing-masing botol , sari dimasukkan sebanyak 100 mL

Ditambahkan gula, kalium hidrogen fospat, magnesium sulfat dan urea

Kemudian ditambahkan starter 5% dan 10% pada masing-masing botol selai

Lalu tutup dengan kasin kasa dan ikat dengan kencang agar tidak mudah terbuka.

Simpan selama 14 hari.

Diamati pertumbuhan nata dengan mengukur ketebalan nata

DEWI ANDRIANI MUNIR MUH. DANIAL FAJRI15020130109

Page 30: Laporan Fermetasi Kk Dew Copy

PRODUK FERMENTASI

3. Pembuatan Kombucha

Diambil sari sebanyak 200 mL

Disiapkan 2 botol selai

Pada masing-masing botol, sari dimasukkan sebanyak 100 mL

Diencerkan dengan air 1:1

Ditambahkan 10% gula dan dipanaskan hingga mendidih

Ditambahkan ragi sebanyak 5 mg dan 10 mg

Ditambahkan starter dengan konsentrasi 2,5% dan 5% pada masing-masing botol

Ditutup dengan kain kasa dan ikat

Disimpan selama 14 hari

Diamati pertumbuhan lapisan nata pada kombucha

DEWI ANDRIANI MUNIR MUH. DANIAL FAJRI15020130109