Laporan Fix Pk2 Aree

Embed Size (px)

Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS FARMASI II Penetapan Kadar Tramadol dan Paracetamol Secara UV-Vis Simultan Kelompok V: A.A. Agustia Sinta Dewi(0808505019) Ni Luh Putu Ariasih (0808505020) Ni Luh Gede Lisniawati(0808505021) Made Surya Wedana J.S(0808505022) Ni Putu Martiari(0808505023) JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA 2010 PENETAPAN KADAR TRAMADOL DAN PARASETAMOL SECARA UV-VIS SIMULTAN I.Tujuan Praktikum 1.Membuat kurva absorpsi campuran dua zat 2.Menentukan panjang gelombang pengukuran 3.Menentukanabsorbtivitasmolarkeduazatpadasetiappanjanggelombang pengukuran 4.MenetapkankadarcampuranParasetamoldanTramadoldenganmetode spektrofotometri UV-Visibel secara simultan II.Dasar Teori 2.1 Spektrofotometri UV-Vis AnalisisdenganspektrofotometriUV-Visselalumelibatkanpembacaan absorbanREMolehmolekulatauREMyangditeruskan.Keduanyadikenaldengan absorban(A)tanpasatuandantransmitandengansatuan(%T).ApabilasuatuREM dikenakankepadasuatularutandenganintensitasradiasisemula(I0),makasebagian radiasi tersebut akan diteruskan (It), dipantulkan (Ir) dan diabsorbsi (Ia), sehingga : I0 = It + Ir + Ia HargaIr(4%)dapatdiabaikankarenapengerjaandenganmetode Spektrofotometri UV-Vis menggunakan larutan pembanding sehingga : I0 = It + Ia Bouguer,Lambert,danBeersecaramatematismenghubungkanantara transmitan dan absorban dengan intensitas radiasi sehingga didapatkan : Keterangan : T=Persen transmitan Io =Intensitas radiasi yang datang c bTAIITc b t. .1log10. .0cc= == = It=Intensitas radiasi=Absorbansi molar (L.mol-1.cm-1) c=Konsentrasi (mol. L-1) b=Tebal larutan (cm) A=Absorban (Tim Penyusun, 2008). DataspektraUV-Vissecaratersendiritidakdapatdigunakanuntukidentifikasi kualitatif obat atau metabolitnya. Sedangkan pada aspek kuantitatif, suatu berkas radiasi dikenakanpadacuplikan(larutansampel)danintensitassinarradiasiyangditeruskan diukur besarnya. Radiasi yang diserap oleh cuplikan ditentukan dengan membandingkan intensitassinaryangditeruskandenganintensitassinaryangdiserapjikatidakada spesiespenyeraplainnya.Intensitasataukekuatanradiasicahayasebandingdengan jumlahfotonyangmelaluisatu-satuanluaspenampangperdetik.Besarnyaintensitas energiREMyangdiabsorpsiproporsionaldenganjumlahkromofornya (konsentrasinya),danhubunganproporsionalinidirumuskandalambentukpersamaan Hukum Lambert Beer : A = b c Di mana:A = Absorbansi = Absorptivitas molar (cm mg/mL) b = Tebal kuvet (cm) c = Konsentrasi (mg/mL) (Gandjar dan Rohman, 2007). Dalam Hukum Lambert-Beer terdapat beberapa pembatasan, yaitu :-Sinar yang digunakan dianggap monokromatis. -Penyerapanterjadidalamsuatuvolumeyangmempunyailuas penampangyang sama. -Senyawayangmenyerapdalamlarutantersebuttidaktergantung terhadap yang lain dalam larutan tersebut. -Tidak terjadi peristiwa fluororesensi atau fosforesensi. -Indeks bias tidak tergantung pada konsentrasi larutan. Dengan mengetahui nilai absorbansi dari larutan sampel, melalui kurva kalibrasi dapatditentukankonsentrasinya.Penetapankadarparasetamoljugadapatditentukan melalui persamaan regresi linier: y = bx + a Di mana:y = Absorbansix = Konsentrasi Instrumentasi Spektrofotometri Uv-Vis a.Sumber radiasi Sumber radiasi yang umum digunakan adalah lampu deuterium, lampu tungstein dan lampu merkuri. Lampu deuterium digunakan pada daerah panjang gelombang 190-380 nm (UV dekat) karena pada daerah tersebut lampu deuterium memberikan spectrum energyradiasiyanglurus.Lamputungsteindigunakansebagaisumberradiasipada daerahpengukuransinartampakdenganpanjanggelombang389-900nm.Sumber radiasimerkurimerupakansumberradiasiyangmengadunguapmerkuribertekanan rendah yang biasa digunakan untuk kalibrasi panjang gelombang spektrofotometer UV-Vispadadaerah365nmdansekaligusmengecekresolusidarimonokromator(Tim Penyusun, 2008). b.Monokromator Monokromator berfungsi untuk menghasilkan radiasi monokromatis dari sumber radiasi yang memencarkan radiasi polikromatis. Monokromator spektrofotometer UV-Visumumnyaterdiridari:celah(slit)masuk,filteroptik,prismadankisi(grating) serta celah keluar (Tim Penyusun, 2008). c.Sel atau Kuvet Sel atau kuvet merupakan wadah sampel yang akan dianalisis. Ditinjau dari cara pemakaiannya dan dari bahan yang dipakai, kevet dibedakan menjadi kuvet permanen yang terbuat dari leburan silica (dipakai pada panjanggelombang 190-1100 nm) atau gelas (dipakai pada panjang gelombang 380-1100 nm),dan kuvet disposable satu kali pemakaianyangterbuatdariTeflonatauplastik.Disampingituadakuvetyang bermulutlebaruntukmengukurkadarzatdalampelarutyangtidakmudahmenguap dan kuvet bermulut sempit untuk mengukur kadar zat aktif dalam pelarut yang mudak menguap (Tim Penyusun, 2008). d.Detektor Detektormerupakanbagianspektrovotometeryangpentingkarenaberfungsi untuk merubah sinyal radiasi yang diterima menjadi sinyal elektonik. Syarat detektor yang baik diantaranya: oKepekaanyangtinggiterhadapradiasiyangditerima,denganderauyang minimal. oMampumemberikanresponterhadapradiasipadarentangpanjang gelombang yang lebar (UV-Vis). oRespon terhadap radiasi harus serempak. oResponharuskuantitatifdansinyalelektronikyangkeluarberbanding lurus dengan radiasi elektromagnetik yang diterima. oSinyalelektronikyangdihasilkanharusdapatdiamplifikasikanoleh penguat (amplifier) ke rekorder (pencatat) (Tim Penyusun, 2008). Macam detektor yang umumnya difunakan antara lain : -Detektor fotosel -Detektor Tabung Foton Hampa -Detektor Tabung Penggandaan Foton (Vaccum Phototubes) -Detektor Photo Diode-Array (PDA) 2.2UV-Vis Simultan Pada metode simultan, absorbansi diukur pada panjang gelombang maksimum darimasing-masingkomponen.Prinsipdaripraktikuminiyaitupengukurankadar senyawamultikomponendenganmenggunakanmetodesimultan,dimanakadarlarutan campuranduazatdapatditentukandenganmetodespektrofotometritanpaharus dipisahkanterlebihdahulu.Keduazatharusmemilikipanjanggelombangmaksimum yangtidakberhimpit.Absorpsilarutansampelataucampurannyapadapanjang gelombang pengukuran merupakan jumlah absorpsi dari masing-masing zat tunggalnya. Kadarmasing-masingzatditentukanmenggunakanmetodesimultan(TimPenyusun, 2008). Jikadiinginkanpengukuran2senyawaberbedasecarabersama-samadengan spektrofotometri,makadapatdilakukanpada2panjanggelombangdimanamasing-masingkomponentidaksalingmenggangguataugangguandarikomponenyanglain yangpalingkecil.Duabuahkromoforyangberbedaakanmemberikankekuatan absorpsicahayayangberbedapulapadasatudaerahpanjanggelombang.Pengukuran dilakukan pada beberapa panjang gelombang sehingga nantinya didapatkan dua panjang gelombangmaksimum.Padaduapanjanggelombangmaksimuminiakandidapatkan dua persamaan hubungan antara absorbansi dengan konsentrasi masing-masing panjang gelombang.Akibatnyakonsentrasimasing-masingkomponendapatdihitung.Mula-muladipilihpanjanggelombangyangmanaperbandinganabsortivitasmaksimum, yaitu: |.|

\|21aamaksimumpada1 dan |.|

\|12aapada2 halinidapatdilihatpadagambar berikut: Gambar 1.spektra dua buah senyawa, senyawa I dan senyawa II DariHukumLambertBeer,dapatdiketahuibahwaabsorbansiberbandinglurus denganabsortivitas(a),tebalkuvet(b),dankonsentrasi(c).Supayanilaibtetapmaka selama pegukuran digunakan kuvet yang sama. Absorbansi senyawa 1,A1 = a1 b1 c 1 dan.............................................(1.1) Absorbansi senyawa 2,A2 = a2 b2 c 2 dan.............................................(1.2) Selamakuvetyangdigunakansamamakanilaibtetapsehinggakedua persamaan diatas dapat disederhanakan menjadi persamaan (1.3) dan (1.4) A1 = a1c 1 .............................................(1.3) A2 = a2c 2 .............................................(1.4) Pengukuran campuran dua macam senyawa baik pada panjang gelombang 1(1) mapunpanjanggelombang2(2),olehabsorbansipadakeduapanjanggelombang tersebutmerupakanjumlahdariabsorbansisenyawa1danabsorbansisenyawa2 (perhatikangambar1yangmenggambarkanspektraduabuahsenyawa,senyawaIdan II), yang secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut: A1 = (a1c 1) 1 + (a2c 2) 1 .............................................(1.5) A2 = (a1c 1) 2 + (a2c 2) 2 .............................................(1.6) Keterangan : nilai a (absorptivitas) dapat juga diganti dengan absorptivitas molar.Yang mana: c 1 : konsentrasi senyawa 1 c1 = 2 1 1 2 2 2 2 12 1 2 1 1 2) ( ) ( ) ( ) () ( ) ( a a a aA a A a c 2: konsentrasi senyawa 2 c2 = 2 1 1 2 2 2 1 12 2 1 1 1 1) ( ) ( ) ( ) () ( ) ( a a a aA a A a (a1) 1 : absorptivitas senyawa 1 pada panjang gelombang pertama (a1) 2 : absorptivitas senyawa 1 pada panjang gelombang kedua (a2) 1: absorptivitas senyawa 2 pada panjang gelombang pertama (a2) 2 : absorptivitas senyawa 2 pada panjang gelombang pertama A1 : absorbansi senyawa campuran pada panjang gelombang pertama A2 : absorbansi senyawa campuran pada panjang gelombang kedua (Gandjar dan Rohman, 2008) 2.3Tramadol Tramadol merupakan derivat-sikloheksanol sintetisyaitu campuran rasemis dari duaisomer.Khasiatanalgetiknyasedangdanberdayamenghambatreuptake noradrenalindanbekerjaantitusif(anti-batuk).Obatinidisebagiannegaradianggap sebagaianalgetikumopiatkarenabekerjapusat,yaknimelaluipendudukanreseptor-opioidolehcis-isomernya.Meskipundemikianzatinitidakmenekanpernapasan, praktistidakmempengaruhisistemkardiovaskulerataumotilitaslambung-usus(Tjay dan Rahardja, 2008). Struktur Kimia : Gambar 2. Struktur Molekul Tramadol Rumus Kimia : C16H25NO2 Sinonim : trans-2-dimethylaminomethyl-1(3-methoxyphenyl) cyclo- hexanol Berat molekul : 263,4 gram/molKelarutan : Larut dalam air dan etanol (Moffat, et al., 2005) Suhu lebur: antara 180o - 181oC (Moffat, et al., 2005) pKa : 8.3;,9.41 (Moffat, et al., 2005) Koefisien partisi : 3,01 (Moffat et al., 2005)Khasiat:Sebagaianalgesik,namuntidakdianjurkandikonsumsiselama kehamilan dan laktasi (Tjay dan Rahardja, 2008). Spektrum Serapan UV : larutan asam 272 nm (A11=70a) lebih baik 279 nm. Tidak pada larutan basa. (Moffat, et al., 2004) Gambar 3. Spektrum KLT Tramadol 2.4Parasetamol Parasetamolmerupakanderivatdariasetanilidayaitumetabolitdarifenasetin yangdahulubanyakdigunakansebagaianalgetikum,tapipadatahun1978ditarikdari peredarankarenaefeksampingnya(nefrotoksisitasdankarsinogen).Khasiatdari parasetamoladalahsebagaianalgesikdanantipiretik,tetapitidakuntukantiradang. Dewasainiparasetamolumumnyadianggapsebagaizatantinyeriyangpalingaman, juga untuk swamedikasi (pengobatan mandiri) (Tjay dan Rahardja, 2008). Struktur Kimia : Gambar 4. Struktur Molekul Paracetamol Rumus Kimia : C8H9NO2

Sinonim : Acetaminofen (N-Acetylpaminophenol) Berat molekul : 151,16 gram/mol (Depkes RI, 1995). Kandungan: Parasetamol mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 101,0% C8H9NO2, dihitung terhadap zat anhidrat (Depkes RI, 1995).Pemerian:Serbukhablur,putih;tidakberbau;rasasedikitpahit(DepkesRI, 1995). Kelarutan :Larut dalam 70 bagianair, dalam 7 bagian etanol (95%) P, dalam 13 bagianasetonP,dalam40bagiangliserolPdandalam9bagian propilenglikolP,larutdalamlarutanalkalihidroksida(DepkesRI, 1979).Larutdalamairmendidihdandalamnatriumhidoksida1N; mudah larut dalam etanol (Depkes RI, 1995) Suhu lebur: antara 168o dan 172o (Depkes RI, 1995) pH : Larutan jenuh parasetamol memilki pH antara 5,3-6,5 pKa : 9,5 (Moffat, et al., 2004)Koefisien partisi : 0,5 Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya (Depkes RI, 1979). Khasiat:Parasetamolmerupakanderivatdariasetanilidayangmerupakan metabolitdarifenasetinyangdahulubanyakdigunakansebagai analgetikum, tapi pada tahun 1978 ditarik dari peredaran karena efek sampingnyaberupanefrotoksisitasdankarsinogen.Khasiatdari parasetamoliniadalahsebagaianalgesikdanantipiretik,tetapitidak untukantiradang.Dewasainiparasetamoldianggapsebagaizat antinyeriyangpalingamanjugauntukswamedikasi(pengobatan sendiri) (Tjay dan Rahardja, 2008). Tes warna:Apabila ditambahkan feriklorida biru; folin (reagen ciocatalteu) biru;Liebermantestviolet;reagennesslerscoklat(lambat). Bila0,1gdipanaskandengan1mLasamkloridaselama3menit kemudianditambahkan10mLair,kemudiandidinginkandan ditambahkan0,05mLkaliumdikromat0,02Mviloet(Moffat,et al., 2004). SpektrumSerapanUV:Larutanasam245nm245(A11=668a);larutanalkali-257 nm (A11=715a) (Moffat, et al., 2004) Gambar 5.Spektrum KLT paracetamol Spektrum KLT parasetamol mengunakan sistem TA memiliki Rf 95; sistem TB memilikiRf00;sistemTDmemilikiRf15;sistemTEmemilikiRf45;sistemTF memiliki Rf 32; sistem TAD memiliki Rf 26; sistem TAE memiliki Rf 77; sistem TAJ memilikiRf30;sistemTAKmemilikiRf05;sistemTALmemilikiRf73.Dengan larutanferrikloridamenghasilkanwarnabiru,Larutankaliumpermanganatdalam larutan asam, positif (Moffat et al., 2005). III. Alat dan Bahan 3.1 Alat : -Spektrofotometri UV Vis GENESYS TM 10 -Kuvet -Labu takar 10 ml -Labu takar 25 ml -Labu takar 100 ml -Pipet volume 1 ml -Pipet volume 2 ml -Pipet volume 5 ml -Pipet volume 10 ml -Gelas beaker -Botol vial -Pipet tetes -Corong gelas -Sendok tanduk -Batang pengaduk -Sudip -Timbangan analitik -Mortar dan Stamper -Tissue -Lap -Kertas perkamen -Kertas saring 3.2 Bahan : -Serbuk parasetamol -Serbuk tramadol -Larutan blanko NaOH0,1 N -Metanol -Air bebas CO2 -NaOH padat IV. Prosedur Kerja 4.1. Pembuatan Larutan 4.1.1Pembuatan Larutan NaOH 0,1 N NaOH Na+ + OH- Ekivalen NaOH = molgrek1Molaritas NaOH = OH ekivalenNaNaOH Normalitas = molgrelLgrek11 , 0 = Lmol1 , 0Mol NaOH=NaOH aOHxVolume MolaritasN= 0,1 mol/L x 0,100 ml = 0,01 mol Massa NaOH= mol NaOH x BM NaOH = 0,01 mol x 40 gram/mol = 0,4 gram Jadi,sebanyak0,4gramNaOHpadatditimbang,kemudiandilarutkandengan sedikitairbebasCO2.Dimasukkankedalamlabutakar100mldanditambahkanair bebas CO2 hingga tanda batas (Anonim, 1995). 4.1.2Pembuatan larutan baku primer Parasetamol 1 mg/ml Sebanyak10mgserbukParasetamolBPFIditimbang.Dimasukkankedalam labutakar10ml,laluditambahkandengan5mlmetanoldandigojoghinggaserbuk paracetamollarut.Ditambahkanlagilarutanmetanolsampaitandabatas10mldan digojogkembalihinggaparacetamolterlarutsempurna.Diperolehkonsentrasilarutan baku paracetamol1 mg/ml. 4.1.3Pembuatan larutan baku primer Tramadol HCl Ditimbang10mgTramadolHClbaku.SerbukTramadolHCldimasukkan kedalamlabuukur10ml.Kemudianditambahkan5mlmetanoldandigojoghingga serbuk Tramadol HCl larut. Ditambahkan lagi larutan metanol sampai tanda batas 10 ml dandigojogkembalihinggaparacetamolterlarutsempurna.Diperolehkonsentrasi larutan baku Tramadol HCl 1 mg/ml.(Narayan et al., 2009). 4.1.4Pembuatan larutan baku kerja Parasetamol berdasarkan absorbansi 0,434 Untukmenentukanpanjanggelombangmaksimumdilakukanperhitungan konsentrasilarutanpadaabsorbansi0,434dimanapadaabsorbansitersebutterjadi kesalahan terkecil. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan rumus: A= b c 0,434 = 715 g.cmml 100. 1 cm. c c = 6,07 x 10-4 gram/100 ml c= 6,07 x 10-6 gr/ml c = 6,07 g/ml = 6,07 x 10-3mg/ml Untukmendapatkanlarutandengankonsentrasi6,07x10-3mg/ml,maka dilakukan pengenceran dari larutan baku primer parasetamol 1 mg/ml sebagai berikut : V1 x N1= V2 x N2 x ml x 1 mg/ml = 10 ml x 6,07 x 10-3mg/ml V2=

0,0607 ml Jadi,darilarutanbakuprimerTramadolHCldengankadar1mg/mldipipet sebanyak 0,0607 ml kemudian di tambahkan dengan NaOH 0,1 N hingga tanda batas 10 ml dan digojog hingga homogen, untuk mendapatkan kadar larutan 6,07 x 10-3mg/ml. .4.1.5PembuatanlarutanbakukerjaTramadolHClberdasarkanabsorbansi 0,434 Untukmenentukanpanjanggelombangmaksimumdilakukanperhitungan konsentrasilarutanpadaabsorbansi0,434dimanapadaabsorbansitersebutterjadi kesalahan terkecil. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan rumus: A= A1%1cm . b.c 0,434 = 70 g.cmmL 100. 1 cm. c c = 6,2 x 10-3 gram/100 ml c= 6,2 x 10-5 gr/ml c= 6,2 x 10-2mg/ml Untukmendapatkanlarutandengankonsentrasi6,2x10-3mg/ml,maka dilakukan pengenceran dari larutan baku primer Tramadol HCl 1 mg/ml sebagai berikut :V1 x N1= V2 x N2 x ml x 1 mg/ml = 10 ml x 6,2 x 10-2mg/ml V2=

0,62ml Jadi,darilarutanbakuprimerTramadolHCldengankadar1mg/mldipipet sebanyak0,62mlkemudianditambahkandenganNaOH0,1Nhinggatandabatas10 ml dan digojog hingga homogen, untuk mendapatkan kadar larutan 6,2 x 10-2mg/ml. KarenakonsentrasilarutanbakukerjaTramadolHCl6,2x10-2mg/ml,terlalu pekat,makadilakukanpengenceranuntukmemperolehlarutanbakukerjaTramadol HCl 4,2 x 10-2mg/ml sebagai berikut: V1 x N1= V2 x N2 x ml x 1 mg/ml = 10 ml x 4,2 x 10-2mg/ml V2=

0,42ml Jadi,darilarutanbakuprimerTramadolHCldengankadar1mg/mldipipet sebanyak0,42mlkemudianditambahkandenganNaOH0,1Nhinggatandabatas10 ml dan digojog hingga homogen, untuk mendapatkan kadar larutan 4,2 x 10-2mg/ml. 4.1.6Pembuatan larutan campuran (Parasetamol dan Tramadol) Dipipetsebanyak6,07mllarutanbakuprimerParasetamoldan0,62mllarutan bakuprimerTramadol.Kedualarutantersebutdimasukkankedalamlabuukur10ml, dicampurhinggahomogen.KemudianditambahkanNaOH0,1Nsampaitandabatas sehinggadiperolehkadarparasetamoldantramadoldalamcampuranberturut-turut adalah 6,07x10-3 mg/ml dan 6,2 x10-2 mg/ml. 4.1.7Penyiapan Larutan Sampel Disediakan oleh asisten. 4.1.8Penyiapan Larutan Blanko Digunakan larutan NaOH 0,1 N sebagai larutan blanko 4.2Pengukuran 4.2.1 Menghidupkan Spektrofotometer GENESYS TM 10 Alat dihidupkan dengan menekan tombol ON/OFF (1 = ON, 0 = OFF). Sumberradiasidistabilkan(lampusinartampak=30menit,lampuUVxenon= langsung). 4.2.2 Pengukuran maksimum Paracetamol dan Tramadol a.Parasetamol Absorbansilarutanbakukerjatunggalparacetamol6,07x10-3mg/mldiukur padarentangpanjanggelombang200-300nm.Dipilihpanjanggelombangyang memberikan absorbansi tertinggi sebagai panjang gelombang maksimum. b.Tramadol HCl Absorbansilarutanbakukerjatunggalparacetamol4,2x10-2mg/mldiukur padarentangpanjanggelombang200-300nm.Dipilihpanjanggelombangyang memberikan absorbansi tertinggi sebagai panjang gelombang maksimum. 4.2.3 Pengukuran Absorbansi Campuran Larutan Paracetamol dan Tramadol Absorbansilarutancampuranparasetamoldantramadoldiukurpadarentang panjang gelombang 200-300 nm. 4.2.3 Pengukuran Absorbansi Larutan Sampel Absorbansi larutan sampel diukur pada kedua panjang gelombang maksimum ( maksimum parasetamol dan maksimum tramadol). V.Skema Kerja 5.1Pembuatan NaOH 0,1 N 5.2 Pembuatan larutan baku primer Paracetamol Ditimbang 10 mg serbuk Paracetamol BPFI Dilarutkan dengan 5 mL metanol dalam labu ukur 10 ml, labu ukur digojog hingga serbuk larut sempurna Ditambahkan metanol sampai 10 ml, labu ukur digojog hingga Paracetamol larut homogen Ditimbang 0,4 gram NaOH dalam beaker gelas kecil Dilarutkan dengan sedikit air bebas CO2 dalam beaker gelas kecil Dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL (gelas beaker dibilas) Ditambahkan air bebas CO2 sampai 100 mL, digojog hingga homogen 5.3Pembuatan larutan baku primer Tramadol HCl 5.4Pembuatan larutan baku kerja Paracetamol 6,07 x 10-3 mg/ml 5.5Pembuatan larutan baku kerja Tramadol HCl 6,2 x 10-2 mg/ml Dipipet sebanyak 0,62 ml larutan baku primer tramadol HCl, dimasukkan ke dalam labu ukur 10 mL Ditambahkan NaOH 0,1 N hingga 10mL, digojog hingga larutan homogen dan konsentrasi yang diperoleh 6,2 x 10-2

mg/ml Dipipet sebanyak 0,0607 ml larutan baku primer Paracetamol, dimasukkan ke dalam labu ukur 10 ml Ditambahkan NaOH 0,1 Nhingga 10ml, digojog hingga homogen (konsentrasi yang diperoleh 6,07 x 10-3 mg/ml) Ditimbang 10 mg serbuk Tramadol HCl, dimasukkan ke dalam labu takar 10ml Dilarutkan dengan 5 ml metanol, digojog hingga serbuk larut sempurna Ditambahkan metanol hingga 10 ml, labu ukur digojoghingga homogen KarenakonsentrasilarutanbakukerjaTramadolHCl6,2x10-2mg/ml,terlalu pekat,makadilakukanpengenceranuntukmemperolehlarutanbakukerjaTramadol HCl 4,2 x 10-2mg/ml sebagai berikut: V1 x N1= V2 x N2 x ml x 1 mg/ml = 10 ml x 4,2 x 10-2mg/ml V2=

0,42ml Jadi,darilarutanbakuprimerTramadolHCldengankadar1mg/mldipipet sebanyak0,42mlkemudianditambahkandenganNaOH0,1Nhinggatandabatas10 ml dan digojog hingga homogen, untuk mendapatkan kadar larutan 4,2 x 10-2mg/ml. Skema kerja setelah pengenceran : Pembuatan larutan baku kerja Tramadol HCl 4,2 x 10-2 mg/ml 5.6Pembuatan larutan campuran Paracetamol dan Tramadol HCl Dipipet sebanyak 0,0607 ml larutan baku primer Paracetamol dan larutan baku primer Tramadol HCl sebanyak 0,62 ml Dimasukkan ke dalam labu takar 10 ml Dipipet sebanyak 0,42 ml larutan baku primer tramadol HCl, dimasukkan ke dalam labu ukur 10 mL Ditambahkan NaOH 0,1 N hingga 10mL, digojog hingga larutan homogen dan konsentrasi yang diperoleh 4,2 x 10-2

mg/ml 5.7 Menghidupkan Spektrofotometer GENESYS TM 10 5.8 Pengukuran Panjang Gelombang Maksimum Paracetamol 5.9 Pengukuran Panjang Gelombang Maksimum Tramadol HCl Alat dihidupkan dengan menekan tombol ON/OFF (1 = ON, 0 = OFF) Sumber radiasi distabilkan ( lampu sinar tampak = 30 menit, lampu UV xenon = langsung ) Absorbansi baku tunggal Paracetamol diukur pada rentang panjang gelombang 200-300 nm Ditentukan panjang gelombang maksimum parasetamol berdasarkan panjang gelombang yang memberikan absorbansi tertinggi Ditambahkan NaOH 0,1 N hingga 10 ml, digojog hingga homogen Ditentukan panjang gelombang maksimum Tramadol HCl berdasarkan panjang gelombang yang memberikan absorbansi tertinggi Absorbansi baku tunggal Tramadol HCl diukur pada rentang panjang gelombang 200-300 nm 5.10PengukuranPanjangGelombangMaksimumCampuranParacetamoldan Tramadol HCl 5.11 PengukuranAbsorbansiLarutanSampelPadaPanjangGelombang Maksimum Paracetamol dan Tramadol HCl Ditentukan panjang gelombang maksimum campuran parasetamol dan tramadol HCl berdasarkan panjang gelombang yang memberikan absorbansi tertinggi Kadar sampel ditetapkan berdasarkan rumus Lambert Beer dengan metode simultan Absorbansi baku campuran Paracetamol dan Tramadol HCl diukur pada rentang panjang gelombang 200-300 nm Absorbansi larutan sampel diukur pada panjang gelombang maksimum Paracetamol dan Tramadol HCl VI. Data Pengamatan Tabel1.AbsorbansiParasetamol,TramadolHCldanLarutanCampuranParacetamoldan Tramadol HCl pada panjang gelombang 200 - 300 nm. (nm)A blankoA ParasetamolA Tramadol HClA campuran 2000,0000,1400,0680,167 2030,0000,1500,0700,194 2060,0000,1600,0880,198 2090,0000,1720,0850,230 2120,0000,1790,1710,300 2150,0000,1580,6770,771 2180,0000,1610,8790,962 2210,0000,1640,8020,888 2240,0000,1670,6440,744 2270,0000,1790,4300,557 2300,0000,2000,3020,452 2330,0000,2380,1330,331 2360,0000,2950,0370,296 2390,0000,3520,0130,333 2420,0000,3880,0150,370 2450,0000,4190,0180,407 2480,0000,4410,0260,434 2510,0000,4580,0350,462 2540,0000,4740,0500,494 2570,0000,4770,0770,530 2600,0000,4740,1110,558 2630,0000,4520,1490,575 2660,0000,4270,1800,579 2690,0000,4000,1960,570 2720,0000,3790,1980,549 2750,0000,3530,1910,516 2780,0000,3230,1770,473 2810,0000,2880,1230,387 2840,0000,2560,2460,279 2870,0000,2250,0060,211 2900,0000,2010,0020,179 2930,0000,1830,0030,161 2960,0000,1690,0030,140 2990,0000,1570,0030,130 VII.Perhitungan 7.1 Perhitungan Pembuatan NaOH Diketahui :Normalitas NaOH= 0,1 N Volume NaOH= 100 ml BM NaOH= 40 gram/mol Ditanya : Massa NaOH? Jawab : NaOHNa+ + OH- Ekivalen NaOH = molgrek1 Molaritas NaOH= OH ekivalenNaNaOH Normalitas = molgrelLgrek11 , 0 = Lmol1 , 0 Mol NaOH= NaOH aOHxVolume MolaritasN = 0,1 mol/L x 0,100 ml = 0,01 mol Massa NaOH= mol NaOH x BM NaOH = 0,01 mol x 40 gram/mol = 0,4 gram 7.2 Perhitungan Konsentrasi Larutan Baku Kerja ParacetamolDiketahui : A= 0,434 = 715 cm gml.100 `b= 1 cm Konsentrasi larutan baku primer Paracetamol = 1 mg/ml Ditanya : c paracetamol ? Jawab : A= . b. c 0,434 = 715 g.cmml 100. 1 cm. C c = 6,07 x 10-4 gram/100 ml c= 6,07 x 10-6 gr/ml c = 6,07 g/ml = 6,07 x 10-3mg/ml Untukmendapatkanlarutandengankonsentrasi6,07x10-3mg/ml,makadilakukan pengenceran dari larutan baku primer parasetamol 1 mg/ml sebagai berikut : V1 x N1= V2 x N2 x ml x 1 mg/ml = 10 ml x 6,07 x 10-3mg/ml V2=

0,0607 ml 7.3 Perhitungan Konsentrasi Larutan Baku Kerja Tramadol HClDiketahui : A= 0,434 = 70 cm gml.100 `b= 1 cm Konsentrasi larutan baku primer Tramadol HCl = 1 mg/ml Ditanya : c paracetamol ? Jawab : A= . b. c 0,434 = 70 g.cmml 100. 1 cm. C c = 6,2x 10-3 gram/100 ml c= 6,2 x 10-5 gr/ml c = 6,2 x 10-2 mg/ml Untukmendapatkanlarutandengankonsentrasi6,2x10-2mg/ml,makadilakukan pengenceran dari larutan baku primer parasetamol 1 mg/ml sebagai berikut : V1 x N1= V2 x N2 x ml x 1 mg/ml = 10 ml x 6,2 x 10-2mg/ml V2=

0,62 ml Karena konsentrasi larutan baku kerja Tramadol HCl 6,2 x 10-2mg/ml, terlalu pekat, maka dilakukan pengenceran untuk memperoleh larutan baku kerja Tramadol HCl 4,2 x 10-2

mg/ml sebagai berikut V1 x N1= V2 x N2 x ml x 1 mg/ml = 10 ml x 4,2 x 10-2mg/ml V2=

0,42ml 7.4 Perhitungan Konsentrasi Molar Larutan Baku Kerja Paracetamol Diketahui:Konsentrasi larutan baku kerja paracetamol = 6,07 x 10-3 mg/ml BM Paracetamol= 151,16 gram/mol Ditanya : Konsentrasi molar larutan baku kerja paracetamol ..? Jawab: M 10 02 , 4mmol/ml 10 4,02mmol mg 151,161mg/ml 10 6,07BM1kadar (M) Molar i Konsentras553 = = = = l Paracetamo 7.5 Perhitungan Konsentrasi Molar Larutan Baku Kerja Tramadol HCl Diketahui:Konsentrasi laruta n baku kerja tramadol HCl = 4,2x 10-2 mg/ml BM Tramadol HCl= 263,4 gram/mol Ditanya : Konsentrasi molar larutan baku kerja paracetamol ..? Jawab: M 10 59 , 1mmol/ml 10 1,59mmol mg 263,41mg/ml 10 4,2BM1kadar (M) HCl Tramadol Molar i Konsentras442 = = = = 7.6PerhitunganparasetamoldantramadolHClpadamakstramadolHCl(218 nm)Diketahui :A Parasetamol = 0,161 A Tramadol HCl= 0,879 Ditanya : parasetamol dan tramadol HCl pada 218 nm .? Jawab : - parasetamol pada 218 nm A= . b . c = = M x cm510 02 , 4 . 1161 , 0 = 4004,97 L.mol-1.cm-1 - tramadol HCl pada 218 nm A= . b . c = = M x cm410 59 , 1 . 1879 , 0 = 5528, 30L.mol-1.cm-1 7.7Perhitungan parasetamol dan tramadol HClpada maksparacetamol (257 nm) Diketahui :A Parasetamol = 0,477 A Tramadol HCl= 0,077 Ditanya : parasetamol dan tramadol HCl pada 257 nm .? Jawab : - parasetamol pada 257 nm A= . b . c = = M x cm510 02 , 4 . 1477 , 0 = 11865,67 L.mol-1.cm-1 - tramadol HCl pada 257 nm A= . b . c = = M x cm410 59 , 1 . 1077 , 0 = 484,276 L.mol-1.cm-1 7.8Penentuan Kadar Masing-Masing Komponen Dalam Campuran Absorbsi campuran pada panjang gelombang pengukuran merupakan jumlah absorpsi masing-masing zat tunggalnya, maka: -Pada maks = 218 nm A campuran= A parasetamol + A tramadol HCl A campuran= parasetamol. b . c parasetamol + tramadol HCl. b . c tramadol HCl 0,962= 4004,97 L.mol-1.cm-1. 1 cm . c parasetamol + 5528, 301 L.mol-1.cm-1.1 cm .c tramadol HCl 0,962= 4004,97 .c parasetamol + 5528,301 c tramadol HCl ................(persamaan 1) -Pada maks = 257 nm A campuran = A parasetamol + A tramadol HCl A campuran = parasetamol. b . c parasetamol + tramadol HCl. b . c tramadol HCl 0,530 = 11865,67 L.mol-1.cm-1. 1 cm . cparasetamol + 484,276 L.mol-1.cm-1.1 cm. c tramadol HCl 0,530= 11865,67 c parasetamol + 484,276 c tramadol HCl ..................... (persamaan 2) Untuk mengetahui kadar masing-masing zat dalam sampel,dilakukan metode eliminasi pada kedua persamaan di atas : 0,962= 4004,97 .c parasetamol + 5528,301 c tramadol HCl x 11865,67 0,530= 11865,67 c parasetamol + 484,276 c tramadol HCl x 4004,97 11414,774 = 47521652 cparasetamol + 65596995 c tramadol HCl 2122,6341= 47521652 cparasetamol + 1939510,8 c tramadol HCl 9292,1399= 0 cparasetamol + 63657484 c tramadol HCl 9292,1399= 63657484. c tramadol HCl c tramadol HCl = 636574841399 , 9292 = 1,46 x 10-4 Jadi, konsentrasi tramadol HCl hasil pengukuran dalam campuran adalah 1,46 x 10-4 M. Konsentrasi tramadol HCl dalam mg/ml= 1,46 x 10-4 mmol/ml x 263,4 mg/mmol = 3,85 x 10-2 mg/ml 0,962= 4004,97 .c parasetamol + 5528,301 c tramadol HCl 0,962= 4004,97. cparasetamol + 5528,301 1,46 x 10-4

0,962= 4004,97 . cparasetamol + 0,807 4004,97cparasetamol = 0,962 0,807 4004,97cparasetamol= 0,155 cparasetamol = 97 , 4004155 , 0 cparasetamol = 3,87 x 10-5 Jadi, konsentrasi parasetamol hasil pengukuran dalam campuran adalah 3,87 x 10-5 M. Konsentrasi paracetamol dalam mg/ml= 3,87 x 10-5 mmol/ml x 151,16 mg/mmol = 5,85 x 10-3 mg/ml 7.9Perhitungan Perolehan kembaliparacetamol dan tramadol HCl dalam campuranDiketahui :Kadar paracetamol sebenarnya dalam campuran =6,07 x10-3 mg/ml Kadar tramadol HCl sebenarnya dalam sampel= 6,2 x 10-2 mg/ml Kadar paracetamol hasil perngukuran dalam campuran = 5,85 x 10-3 mg/ml Kadar tramadol HCl hasil pengukuran dalam campuran= 3,85 x 10-2 mg/ml Ditanya : Persentase perolehan kembali paracetamol dalam sampel..? Persentase perolehan kembali tramadol HCl dalam sampel? Jawab : -Persentase perolehan kembali paracetamol dalam campuran: % kadar paracetamol dalam campuran =

= mlmgxmlmgx3310 07 , 610 85 , 5 = 96,37%. -Persentase perolehan kembali tramadol HCl dalam campuran: % kadar tramadol HCl dalam campuran=

= mlmgxmlmgx2210 2 , 410 85 , 3 =91,67%. VIII. Pembahasan Pada praktikum kali ini dilakukan pengukuran kadar Tramadol HCl dan Parasetamol denganmenggunakanmetodesimultanpadaalatspektrofotometerUV-Vis.Padapercobaan penentuankadarsampeldenganmetodesimultan,kadarlarutancampuranduazatdapat ditentukandenganmetodespektrofotometritanpaharusdipisahkanterlebihdulu.Penentuan kadarsampeldenganmetodespektrofotometriinidapatdilakukanuntukcampuranzatdi manakeduazatharusmemilikipanjanggelombangmaksimumyangtidakberhimpit. Absorpsi larutan sampelatau campurannya padapanjang gelombang pengukuran merupakan jumlah absorpsi dari masing-masing zat tunggalnya. Dua buah kromofor yang berbeda, dalam percobaaninitramadolHCldanparacetamol,akanmempunyaikekuatanabsorbansicahaya yangberbedapulapadasuatudaerahpanjanggelombang(GandjardanRohman,2008). Dalam percobaan ini, digunakan empat larutanyang diukur pada alat spektrofotometri,yaitu larutanblanko,larutantunggalparacetamol,larutantunggaltramadolHCl,sertacampuran larutanparacetamoldantramadolHCl.Darilarutancampuran,dapatditentukankadar paracetamol dan tramadol HCl dengan menggunakan persamaan pada metode simultan. PraktikumdiawalidenganpembuatanlarutanNaOH0,1Nsebanyak100mlyang selanjutnyaakandigunakandalampembuatanlarutanbakukerjaparacetamoldantramadol HCl. Untuk membuat larutan NaOH 0,1 N sebanyak 100 ml, dilarutkan 0,4 gram NaOH padat dalamlabutakar100mldenganmenggunakanairbebasCO2.PenggunaanairbebasCO2 bertujuanuntukmencegahpembentukangaramNatriumkarbonat(NaCO3)padapelarut. Selain itu, penggunaan air bebas CO2 juga dapat menghindari timbulnya absorbansi oleh CO2 padaspektrumUV-Vissehinggatidakakanmenimbulkankerancuanpadapembacaan absorbansiparasetamol(TimPenyusun,2008).NaOHdapatbertindaksebagaigugus auksokromyangdapatmembantuguguskromofordalammenyerapradiasielektromagnetik padalarutanparacetamoldanlarutantramadolHCl.Dengandemikian,walaupundalam pustakadisebutkanbahwatramadoltidakdapatmemberikanabsorbansipadalarutanbasa (Moffat et al., 2004), namun karena dalam praktikum kali ini digunakan tramadol HCl sebagai larutanuji,makagugusOHdariNaOHdapatbertindaksebagaiauksokromyangmembantu kromoforHCldalammenyerapradiasiREM.Padaparacetamol,GugusOHdariNaOH bertindaksebagaiauksokromyangmembantumenciptakandelokalisasidalamstruktur benzeneparacetamol,sehinggadapatmengoptimalkanpenyerapanradiasielektromagnetik oleh molekul paracetamol.Padapraktikuminidigunakanlarutanbakuprimerparacetamoldanlarutanbaku primer tramadol HCl yang sama-sama memiliki konsentrasi 1 mg/ml. Larutan baku primer ini dibuatdenganmelarutkan10mgzatdenganmetanoldalamlabutakar10ml.Digunakan metanoldalampembuatanlarutanbakuprimerparacetamoldantramadolHCldalam praktikuminikarenakeduazat,baikparacetamolmaupuntramadolHCldapatlarutdalam etanol atau metanol.Selanjutnya,dilakukanpembuatanlarutanbakukerjaparacetamoldanlarutanbaku kerjatramadolHClmelaluiperhitungankonsentrasilarutanparacetamolyangmemberikan absorbansi0,434denganmenggunakanpersamaanhukumLambertBeer,dimanapada absorbansi tersebut terjadi kesalahan analisis terkecil, yaitu kurang atau sama dengan 0,5% T. DariperhitungandenganrumusLambertBeer,yaituA=.b.c,diperolehkonsentrasi paracetamolsebesar6,07x10-3mg/ml,dimanaabsortivitasmolarparacetamolyang digunakan adalahabsortivitas molaryang terdapat pada literatur dalam keadaan basa (715a). Dilakukanpengenceranuntukmemperolehlarutanbakukerjaparacetamoldengankadar tersebut,yaitudipipetsebanyak0,0607mllarutanbakuprimerparacetamol1mg/ml, kemudianditambahkandenganlarutanNaOH0,1Nhinggatandabatas10ml.Carayang samadigunakanuntukmenentukankonsentrasilarutanbakukerjatramadolHClyang memberikankesalahananalisisterkecil,dimanaabsorbtivitasmolartramadolHClyang digunakanbernilai70a.DariperhitunganberdasarkanrumusLambertBeer,diperoleh konsentrasilarutanbakukerjatramadolHClyangharusdibuatadalah6,2x10-2mg/ml. Karenakonsentrasitersebutterlalupekat,makalarutanbakukerjatramadolHCldibuat dengan konsentrasi 4,2 x 10-2 mg/ml. Dilakukan pengenceran untuk memperoleh larutan baku kerja tramadol HCl dengan kadar tersebut, yaitu dipipet sebanyak 0,42 ml larutan baku primer tramadolHCl1mg/ml,kemudianditambahkandenganlarutanNaOH0,1Nhinggatanda batas10ml.Selaindibuatlarutantunggalbakukerjaparacetamoldanlarutantunggalbaku kerja tramadol HCl, dibuat pula larutan campuran paracetamol dan tramadol HCl dengan cara berikut:dipipet0,0607mllarutanbakuprimerparacetamoldan0,42mllarutanbakukerja tramadol HCl, lalu ditambahkan dengan larutan NaOH 0,1 N dalam labu takar 10 ml. Selanjutnya,dilakukanpengukuranabsorbansilarutantunggalbakukerja paracetamoldanlarutantunggalbakukerjatramadolHClpadarentangpanjanggelombang 200-300nmuntukmenentukanpanjanggelombangmaksimumparacetamoldantramadol HCl,dimanapadapanjanggelombangmaksimuminilahabsorbansilarutansampeldiukur. Panjang gelombang maksimum adalah panjang gelombang yang memberikan nilai absorbansi palingbesar.Pengukuranabsorbansilarutansampeldilakukanpadapanjanggelombang maksimum karena pada panjang gelombang maksimum, kepekaan anlisis menjadi maksimal mengingatpadapanjanggelombangmaksimumtersebut,perubahanabsorbansiuntuksetiap satuankonsentrasiadalahyangpalingbesar.Selainitu,disekitarpanjanggelombang maksimum,bentukkurvaabsorbansi(pitaserapan)datar,sehinggapadakondisitersebut hukum Lambert-Beer akan terpenuhi. Jika dilakukan pengukuran ulang, maka kesalahan yang disebabkanolehpengaturanulangpanjanggelombangakankecilsekaliketikadigunakan panjang gelombang maksimum (Gandjar dan Rohman, 2007). Padasetiappengukuranabsorbansilarutan,sebelumdimasukkanlarutan yangakan diukurabsorbansinyakedalamalatspektrofotometer,terlebihdahuludilakukankalibrasi denganmenggunakanlarutanblanko.Larutanblankoadalahseluruhsubstansiselainanalit yangterdapatdalamsuatusistemlarutan.Biasanya,larutanblankoyangdigunakanadalah pelarutyangmelarutkananalit.Tujuanpenggunaanlarutanblankoadalahuntukmembuat konsentrasipelarutmenjadinolsehinggatidakakanterukurolehdetektordantidak menggangupembacaanabsorbansisampel,sehinggadengandemikiandapatmemperkecil kesalahan pengukuran. Dalam FI edisi III juga disebutkan bahwa tujuan digunakannya larutan blankoadalahuntukkoreksiserapanyangdisebabkanolehpelarut,pereaksi,ataupun pengaturanalat.Larutanblankoyangdigunakanharussamadenganpelarutyangdigunakan dalammelarutkananalit,dandalamhalinilarutanblankoyangdigunakanadalahlarutan NaOH 0,1 N.Dari pengukuran absorbansi larutan tunggal baku kerja paracetamol, diperoleh panjanggelombangmaksimumparacetamolsebesar257nmdenganabsorbansi0,477.Hasil panjanggelombanginisesuaidenganliteraturyangmenyatakanbahwapanjanggelombang paracetamoldalamsuasanabasaadalah257nm(Moffatetal.,2005).Sedangkandari pengukuran absorbansi larutan tunggal baku kerja paracetamol, diperoleh panjang gelombang maksimum paracetamol sebesar 218 nm dengan absorbansi 0,879.Pengukuranabsorbansipadarentangpanjanggelombang200-300nmjuga dilakukan terhadap larutan campuran paracetamol dan tramadol HCl. Hal ini dilakukan untuk membuktikanadatidaknyasifataditifantarkomponenberdasarkanspektrumabsorbansi campuranyangdihasilkanPadapanjanggelombangmaksimumtramadolHCl(218nm), diperolehabsorbansicampuransebesar0,962,sedangkanpadapanjanggelombang maksimum paracetamol (257 nm) diperoleh absorbansi campuran sebesar 0,530. Data panjang gelombangdanabsorbansiyangdiperolehuntuklarutantunggalbakukerjaparacetamol, larutantunggalbakukerjatramadolHCl,dancampurannyadiplotdalambentukkurva absorbsi di bawah ini. Berdasarkanteori(GandjardanRohman,2008),absorpsilarutancampuranpada panjanggelombangpengukuranmerupakanjumlahdariabsorpsimasing-masingzat tunggalnya.Namundarihasilpraktikum,nilaiabsorpsilarutancampuranparacetamoldan tramadolHCltidaksamadengannilaipenjumlahanabsorpsilarutantunggalbakukerja parasetamoldanlarutantunggalbakukerjatramadol.Halinimungkindisebabkankarena adanyasenyawapengotoryangdapatmengganggudanmempengaruhinilaiabsorbansi larutan campuran parasetamol dan tramadol HCl. Berikut ini adalah perbandingan absorbansi maksimumcampuranhasilpengukurandenganabsorbansimaksimumcampuranhasil perhitungan. A max campuran hasil perhitungan = A max paracetamol + A max tramadol A max campuran hasil perhitungan= 0,477 + 0,879 = 1,356 A max campuran (pengukuran) 0,962 A max campuran (perhitungan) 1,356 DarispektraabsorbansilarutancampuranparacetamoldantramadolHCl,dapat diamati bahwa terjadi pergeseran puncak (absorbansi maksimum) paracetamol, di mana dalam campuran,paracetamolmmemberikanabsorbansimaksimumpadapanjanggelombang266 nm.Dalamhaliniterjadipergeserankepanjanggelombangyanglebihpanjang(pergeseran bathokromik),yaitudaripanjanggelombang257nmmenjadi266nm.Halinimenunjukkan adanyasifataditifdaritramadolHClterhadapparacetamolyangmenyebabkanmolekul 00.511.522.5200 206 212 218 224 230 236 242 248 254 260 266 272 278 284 290 296Absorbansi Kurva Absorbansi Paracetamol, Tramadol HCl, dan Campurannya A campuranA Tramadol HClA Parasetamolparacetamolmengalamitransisi*,dimanamolekuldalamkeadaandasarrelatifnon polar,dankeadaantereksitasinyalebihpolardibandingdengankeadaandasar.Jikapelarut polar (NaOH) digunakan pada molekul yang mengalami transisi ini, maka akan menyebabkan pelarut polar (NaOH) berinteraksi lebih kuat dengan keadaan tereksitasi dibandingkan dengan keadaandasar,sehinggaperbedaanenergitransisi*padapelarutyangpolarinilebih kecil.Akibatnya,*digeserkepanjanggelombangyanglebihbesar(pergeseran bathokromik) dibandingkan dengan panjang gelombang semula (Gandjar dan Rohman, 2008). UntuklarutantramadolHCldalamcampuranparacetamoldantramadolHCl,tidak terjadipergeseranpuncakabsorbansi(puncakmaksimumtetapditunjukkanpadapanjang gelombang218nm).Halinimenunjukkanbahwatidakterjadiefekaditifdariparacetamol terhadaptramadolHCl,sehinggatidakberlangsungpergeseranbathokromikmaupun hipsokromik. UntukmengetahuikadarparasetamoldantramadolHClpadalarutansampelperlu diketahuiterlebihdahuluabsorbtivitasmolar()padamasing-masinglarutantunggal parasetamoldanlarutantunggaltramadolHCl.Karenadalampraktikuminitidakdilakukan penentuankadarparacetamoldantramadolHCldalamlarutansampel,makaabsorbtivitas molar()tersebutdigunakanuntukmenentukankadarparacetamoldantramadolHCldalam larutancampurannya.Absorbtivitasmolar()dihitungmenggunakanrumusLambert-Beer pada panjang gelombang maksimum masing-masing zat. Pada panjang gelombang maksimum tramadol HCl (218 nm), diperoleh absorbtivitas molar () paracetamol sebesar 4004,97 L.mol-1.cm-1 danabsorbtivitasmolar()tramadolHClsebesar5528,30L.mol-1.cm-1.Padapanjang gelombangmaksimumparacetamol(257nm),diperolehabsorbtivitasmolar()paracetamol sebesar11865,67L.mol-1.cm-1danabsorbtivitasmolar()tramadolHClsebesar484,276 L.mol-1.cm-1. Setelahdiketahuinilaikedualarutantunggal(larutanparacetamoldanlarutan tramadolHCl)padakeduapanjanggelombangmaksimum,yaitupanjanggelombang maksimumtramadolHCl(218nm)danpadapanjanggelombangmaksimumparacetamol (257nm),makakadarlarutanparasetamoldantramadolHCldalamcampurannyadapat ditentukandenganmenggunakanmetodeeliminasidaripersamaanLambert-Beersebagai berikut ; A( campuran paracetamol+ tramadol HCl) = Aparacetamol+ Atramadol HClPada1 (218 nm) = (paracetamol. b. cparacetamol ) + (tramadol HCl. b. ctramadol HCl) A(campuran paracetamol+ tramadol HCl) = Aparacetamol+ Atramadol HCl ..Pada 2 (257 nm) = (paracetamol. b. cparacetamol ) + (tramadol HCl. b. cttramadol HCl) Denganmenggabungkankeduapersamaaninidanmemasukkannilaiabsorptivitas molarmasing-masingkomponen,makakonsentrasikeduakomponen,yaituparacetamoldan tramadolHCldalamcampurandapatditentukan.Diperolehkadarparasetamoldalam campuran sebesar 3,87 x 10-5 M dan kadar tramadol HCl dalam campuran sebesar 1,46 x 10-5 M.Untukmengetahuikadardarimasing-masingkomponendalamsatuanmg/ml,maka konsentrasitersebutdikalikandenganBMmasing-masingkomponensehinggadiperoleh kadar parasetamol dalam larutan campuran sebesarml mg / 10 85 , 53 dan kadar tramadol HCl dalamlarutancampuransebesarml mg x / 10 85 , 32 .Darihasilperhitungan,didapatkan perolehankembaliparacetamoldalamlarutancampuransebesar96,37%danperolehan kembalitramadolHCldalamlarutancampuransebesar91,67%.Persenrecoveryadalah parameteryangdigunakanuntukmenilaiderajatkecermatanataukedekatanhasilanalisis dengankadaranalitsebenarnya.Dalamhalinikadaranalitparacetamolsebenarnyaadalah 6,07x10-3mg/ml,sedangkankadaranalitparacetamolhasilanalisisadalah5,85x10-3 mg/ml.Sementaraitu,kadaranalittramadolHClsebenarnyaadalah4,2x10-2mg/mldan kadaranalittramadolHClhasilanalisisadalah3,85x10-2mg/ml.Dengandemikian,hasil analisis pada praktikum ini sudah cukup akurat karena harga persen recovery sudah di atas 90 %.Suatumetodedikatakantelitijikanilairecoverynyaantara90-100%(Gandjardan Rohman, 2007). IX. Kesimpulan 1.PanjanggelombangmaksimumTramadolHCladalah218nmdanpanjanggelombang maksimum Parasetamol adalah 257 nm. 2.Absorbtivitasmolar()larutanParasetamolpadapanjanggelombang218nmsebesar 4004,97L.mol-1cm-1 danpadapanjanggelombang257nmsebesar11865,67L.mol-1cm-1. Absorbtivitasmolar()larutanTramadolHClpadapanjanggelombang218nmsebesar 5528,30 L.mol-1cm-1 dan pada panjang gelombang 257 nm sebesar 484,276 L.mol-1 cm-1 3.Kadar Parasetamolhasilpengukuran pada larutan campuran adalahml mg / 10 85 , 53 dan kadarTramadolHClhasilpengukuranpadalarutancampuranadalahml mg x / 10 85 , 32 . Diperoleh persen recovery untuk kadar larutan paracetamol dalam campuran sebesar 96,37 % dan untuk kadar larutan Tramadol HCl diperoleh persen recovery sebesar 91,67 %. DAFTAR PUSTAKA Anonima.1979.FarmakopeIndonesiaEdisiIII.Jakarta:DepartemenKesehatanRepublik Indonesia. Anonimb.1995.FarmakopeIndonesiaEdisiIV.Jakarta:DepartemenKesehatanRepublik Indonesia. Gandjar,IbnuGholibdanAbdulRohman.2008.KimiaFarmasiAnalisis.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. HoanTjay,TandanKiranaRahardja.2002.Obat-ObatPenting.Jakarta:ElexMedia Komputindo. Howarts, W. 2000. Official Method of Analysis of AOAC International 17th Edition Volume 1. USA : AOAC International INC. Moffat,C.A.,M.D.Osselton,andB.Widdop.2005.ClarkesAnalysisofDrugsand Poisons. Great Britain: Pharmaceutical Press. Narayan,S.,PradeepKumar,RakeshK.,Sindhu,AyushmanTiwari,ManikGhosh.2009. SimultaneosAnalysisofParacetamolandTramadolAnalyticalMethod Development & Validation. Availabel at: www.depharmachemica.com Opened: 13 Oktober 2010 Tim Penyusun. 2008. Buku Ajar Analisis Farmasi Analisis Fisiko Kimia. Jimbaran :Jurusan Farmasi Fakultas MIPA Universitas Udayana.