Upload
edwin-danie-olsa
View
223
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/27/2019 Laporan FOME Fixxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fome-fixxxxxx 1/14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Definisi FOMEFamily oriented medical education (FOME) merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan
untuk mendidik mahasiswa dengan prinsip-prinsip dasar pelayanan dengan pendekatan
keluarga yaitu : holistic, komprehensif, kontinyu, koordinatif, kolaboratif, dan family center
1.2 Tujuan umum
Family oriented medical education (FOME) memberikan kesempatan kepada mahasiswa
untuk mengenal masalah kesehatan keluarga secara komprehensif dan holistik,
mengidentifikasi factor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan keluarga, dapat
memberikan solusi secara promotif dan preventif serta dapat menimbulkan rasa empati
terhadap pasien.
1.3 Tujuan khusus
Mahasiswa dapat mengidentifikasi dan memahami masalah kesehatan setiap keluarga
Mahasiswa dapat mengidentifikasi factor-faktor yang berhubungan dengan masalah
kesehatan keluarga (internal dan eksternal)
Mahasiswa mampu mengetahui masalah kesehatan keluarga yang mempunyai indikasi
untuk dirujuk ke puskemas atau rumah sakit
Mahasiswa mampu merasakan empati terhadap keluarga yang mengalami masalah
kesehatan, terutama keluarga miskin
Mahasiswa mampu memberikan solusi secara promotif dan preventif dalam penanganan
masalah kesehatan keluarga binaan
1.4 Waktu Pelaksanaan : Kegiatan ini dilaksanakan pada semester 3 hingga semester 4 pada
tahun ajaran 2011-2012
7/27/2019 Laporan FOME Fixxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fome-fixxxxxx 2/14
BAB II
TEORI
2.1 Definisi ImunisasiImunisasi adalah proses membuat subyek imun atau menjadikan imun secara aktif :
perangsangan dengan antigen spesifik untuk menghindari respon imun, secara pasif :
pemberian reaktivitas imun spesifik pada individu yang sebelumnya tidak imun melalui
pemberian serum dari individu yang imun (Kamus Saku Kedokteran Dorlan, 546).
2.2 Penyakit yang dapat dicegah dengan pemberian imunisasi
Poliomyelitis (kelumpuhan), Campak (Measles), Difteri, Pertusis (Batuk rejan, batuk
100 hari), Tetanus, TBC, Hepatitis B, Hepatitis, Cholera, MMR, Typhoid, Yellow Fewer
(Demam Kuning) (Pedoman imunisasi melalui jalur agama islam : 2003, 34).
2.3 Bahan-bahan untuk membuat vaksin
Vaksin dibuat di laboratorium, berasal dari bibit penyakit tertentu yang dapat
menimbulkan penyakit, tetapi kemudian bibit penyakit ini dilemahkan atau dimatikan
sehingga tidak berbahaya bagi manusia.
a. Ada yang dibuat dari bibit penyakit yang dimatikan
Contoh : Bakteri pertusis dalam vaksin DPT
b. Bibit penyakit yang sudah dilemahkan
Contoh : Virus campak dari vaksin campak.
Virus polio dalam vaksin polio.
Vacilus calmete gurein dalam vaksin BCG untuk mencegah tuberkulosis
c. Ada yang dibuat dari toksin (racun) yang dihasilkan oleh bakteri kemudian dirubah
menjadi tocoid sehingga tidak berbahaya bagi manusia.
Contoh : Tetanus Toxoid dalam vaksin TT
Difteri Toxoi dalam vaksin DPT atau TT
d. Ada yang dibut dari bagian bibit penyakit
Contoh : Lapisan paling luar (mantel) virus hepatitis B dalam pembuatan vaksin
hepatitis B. (Ilmu Kesehatan Masyarakat, 2000 : 37)
2.4 Macam-macam Imunisasi
a. BCG
7/27/2019 Laporan FOME Fixxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fome-fixxxxxx 3/14
Merupakan vaksin yang berasal dari bakteri. Vaksin BCG adalah vaksin beku kering,
terbentuk seperti serbuk atau bubuk. Sebelum disuntikkan vaksin BDG harus
dilarutkan dengan pelarut NaCl 0,9% vaksin yang dilarutkan harus digunakan
langsung. Pembekuan tidak merusak vaksin. BCG diberikan pada usia 0-11 bulan
dengan dosis 0,05 cc secara intracutan sebanyak 1 kali.
Indikasi kontra : sakit kulit di tempat disuntikkan
b. DPT
Terdiri dari toxoid difteri, bakteri pertusis dan tetanus, kadang-kadang disebut tryle
vaksin. DPT disimpan pada suhu 2°C-8°C, kemasan yang digunakan adalah 5 cc
untuk DPT
c. Toxoid Difteri
Bagian dari vaksin DPT atau DD, difteri disebabkan oleh bakteri yang memproduksi
racun. Vaksin tersebut dari toxoid yaitu racun difteri yang telah dilemahkan dan akan
rusak apabila dibekukan dan rusak oleh panas.
d. Vaksin Pertusis
Merupakan bagian dari DPT penyebab adalah bakteri, dibuat dari bakteri yang telah
dimatikan dan mudah rusak oleh panas
e. Vaksin Tetanus
Tetanus disebabkan oleh bakteri yang memproduksi toxin (racun) terbuat dari toxin
tetanus yang telah dilemahkan dan bila rusak jika dibekukan dan terkena panas.
f. Polio
Disebabkan oleh virus berbentuk cairan sebanyak 2 cc atau 1 cc dalam flacon
dilengkapi dengan piet untuk meneteskan vaksin langsung ke mulut bayi. Mudah dan
cepat rusak jika terkena panas, jika dibandingkan dengan vaksin lainnya. Polio
diberikan pada bayi umur 0-11 bulan sebanyak 2 tetes. Diberikan sebanyak 4 kali
dengan jarak 4 minggu. Biasanya tidak ada efek sampingnya.
g. Campak
Merupakan bibit penyakit yang menyebabkan campak adalah virus. Dalam flacon
berbentuk gumpalan yang beku kering dilarutkan dalam 5 cc pelarut. Mudah rusak
oleh panas dan tidak rusak oleh pembekuan.
Campak diberikan pada bayi usia 9 bulan dengan dosis 0,5 cc, cara penyuntikannya
adalah Sc pada lengan kiri bagian atas sebanyak 1 kali.
Efek sampingnya adalah panas, kejang-kejang, peradangan rasa sakit di daerah
suntikan.
7/27/2019 Laporan FOME Fixxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fome-fixxxxxx 4/14
h. Hepatitis B
Dalam masyarakat biasanya dikenal sebagai penyakit kuning atau sakit liver.
Penyebab utamanya adalah hepatitis B. Vaksin Hepatitis B akan rusak oleh
pembekuan jguga pemanasan, baik disimpan pada suhu 2°C – 8°C. Dosisnya 0,5 cc
secara IM pada 1/3 paha luar. Diberikan mulai usia 0 bulan sebanyak 3 kali dengan
jarak 1 bulan, efek sampingnya tidak ada. (Keperawaan Pediatric, 2004 ; 237)
7/27/2019 Laporan FOME Fixxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fome-fixxxxxx 5/14
BAB III
GAMBARAN KELUARGA
Berkas Keluarga Binaan
Kelompok : 20
Nama Mahasiswa : Raysa Ramayumi
No BP : 1010311023
Pembimbing : drs. Endrinaldi, MS
3.1 Data Demografi Keluarga
Kepala Keluarga : Al
Alamat : Jalan Wowo, kelurahan Purus, kecamatan Padang Barat,Padang.
No telp : 083181315335
Tabel 1. Anggota keluarga yang tinggal serumah atau yang memiliki hubungan dekat
dengan keluarga
No Nama Kedudukan
dalam
keluarga
Gender Umur Pendidikan Pekerjaan Berpartisipa
si dalam
pembinaan
Keterangan
tambahan
1 Al Kepala
Keluarga
Laki-laki 30 thn SMA Buruh Tidak Bekerja dari
pagi hingga
sore hari
sehingga sulit
untuk ditemui.Tuna wicara
2 Rika Istri Perempuan 25 thn SMP Ibu rumah
tangga
Ya Tuna Wicara
3 Denara Anak Perempuan 8 bln - - Ya Normal
7/27/2019 Laporan FOME Fixxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fome-fixxxxxx 6/14
Tabel 2. Fungsi-fungsi dalam keluarga
Fungsi Keluarga Penilaian Kesimpulan pembina untuk
fungsi keluarga yangbersangkutan
Biologis Terhadap fungsi biologis didapatkan hasil:
ANC yang belum sempurna dari
keluarga ini, karena ibu sendiri tidak
teratur melakukan ANC untuk
memantau perkembangan
kandungannya selama kehamilan anak
pertamanya
Dalam menghadapi anggota keluarga
yang sakit biasanya keluarga inilangsung membeli obat yang dijual di
apotek, dan kalau penyakit dirasa
parah maka langsung dibawa ke rumah
sakit
Dari hasil pengamatan
didapatkan :
Untuk ANC dirasakan
kurang, namun bersyukur
bahwa anak tersebut lahir
normal, walaupun berasal
dari kedua orangtua yang
tuna wicara
Untuk penanganankesehatan, rasanya keluarga
ini termasuk keluarga yang
protektif, namun sayangnya
dengan membeli langsung
obat, ditakutkan memiliki
efek samping lain.
Psikologis Dalam fungsi psikologis terlihat bahwa
orangtua dalam keluarga ini mampu untuk
tetap menjaga anaknya. Walaupun hal inidibatasi oleh kekurangan yang di alami
oleh Ibu, namun anaknya tetap diupayakan
untuk melatih komunikasinya.
Namun sayangnya orangtua dari pihak Ibu
Rika yang menolak keluarga dari Ibu Rika
sehingga mereka tidak lagi menyambung
silaturahmi dengan keluarga yang berasal
dari Ibu Rika, sedangkan keluarga dari
Bapak Al sangat memperhatikan keluarga
binaan saya ini
Dalam penilaian psikologis
yang dinilai dari komunikasi
internal keluarga bisadikatakan baik, namun
sayangnya untuk yang
berhuubungan dengan keluarga
besar Ibu Rika, fungsi
psikologisnya dikatakan buruk
karena memang merusak
pandangan Ibu Rika terhadap
orang tuanya.
7/27/2019 Laporan FOME Fixxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fome-fixxxxxx 7/14
Sosial Dalam fungsi social di dapatkan :
Pada pendidikan formal dan informal
yang dijalani oleh Ibu Rika dan Bapak
Al maka bisa dinilai bahwa mereka
menjunjung tinggi nilai pendidikan
walaupun pada kenyataannya mereka berbeda dengan orang lain pada
umumnya
Hubungan keluarga ini dengan
tetangga sekitar terlihat baik yang
dinilai dari adanya komunikasi antar
tetangga dan seringnya melihat
tetangga tersebut mampir ke rumah Ibu
rika, terutama untuk melihat Denara
Riwayat pekerjaan sendiri dapat di
nilai merupakan tingkat pekerjaan
kelas menengah ke bawah Karena
ayahnya yang hanya bekerja sebagai
buruh dan Ibu yang hanya seorang Ibu
rumah tangga.
Dalam komuikasi dan
hubungan social dengan
tetangga sekitar dapat dinilai
baik, dan adanya perhatian
terhadap pendidikan walaupun
keluarga ini memilikikekkurangan yakni tuna
wicara. Dan saya sebagai
Pembina menyimpulkan bahwa
keluarga ini juga pasti akan
memberikan pendidikan yang
layak dan pantas untuk
anaknya kelak jika sudah besar
Ekonomi
&Pemenuhan
kebutuhan
Untuk pemenuhan kebutuhan hidup
keluarga ini lebih memprioritaskan kepada
pemenuhan kebutuhan untuk makan
sehari-hari dan juga kebutuhan anaknya,
dimana Pembina menilai bahwa Ibu Rika
ini sangat protektif terhadap anaknya, Ia
hanya mau memberikan makanan padaanaknya apabila di makanan tersebut
tercantum usia anak yang sama dengan
usia denara saat itu
Dari segi ekonomi dapat di
nilai bahwa keluarga ini
termasuk dalam ekonomi
menengah
3.2 Data Risiko Internal Keluarga
Tabel 3. Perilaku kesehatan keluarga
Perilaku Sikap & perilaku keluarga yang
menggambarkan perilaku tsb
Kesimpulan pembina untuk
perilaku ybs
Kebersihan Pribadi &
Lingkungan
Setiap hari pada pagi hari sang ibu
dari keluarga tersebut
membersihkan rumah , berhubung
di rumah itu juga akan menjadi
arrena permainan untuk anaknya
dan dalam setiap kali kunjungan
rumah tersebut berada dalam
keadaan cukup bersih
Perhatian keluarga terhadap
kebersihan rumah dan
lingkungan baik
7/27/2019 Laporan FOME Fixxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fome-fixxxxxx 8/14
Pencegahan Spesifik Dalam tindakan pencegahan dari
segi imunisasi di dapatkan bahwa
imunisasi tidak pernah dilakukan,
uga ANC tidak dilakukan dengan
baik, dan dalam pencegahan
penyakit didapatkan keluarga initerlihat lalai karena masih
menggunakan prinsip mengobati
penyakit dengaan langsung hanya
membeli obat dari apotek saja tanpa
sebelumnya memeriksakan diri ke
puskesmas atau rumah sakit
Masih kurangnya perhatian
keluarga terhadap terhadap
tindakan pencegahan penyakit
yang mungkin di karenakan
kurangnya pendidikan terhadap
upaya pencegahan penyakit.Disamping itu juga, hal ini
tidak lepas dari peran anggota
keluarga lain yang memiliki
cerita bahwa sebaiknya
seorang anak itu tidak
diimunisasi.
gizi keluarga Dalam kecukupan gizi dapat dilihat
adanya pemenuhan gizi diberikan
/disediakan dirumah,dan hal ini bisa
dilihat bahwa keluarga ini sangat
memperhatikan gizi denara dengan baik dan cukup
Dalam pemenuhan gizi dapat
disimpulkan bahwa pemberian
gizi pada anak tercukupi dan
mengerti bagaimana pemberian
gizi yang baik untuk anaknya
latihan jasmani /
aktifitas fisik
Dari hasil penilaian, keluarga ini
memiliki waktu tetap untuk
olahraga, yakni setap pagi pada hari
Minggu, dimana mereka akan
berjalan mengelilingi sebuah
lapangan bola (GOR). Keluarga ini
hanya sempat berolahraga minggu
padi disebabkan pekerjaan Bapak
Al yang hampir setiap hari
Pembina menyimpulkan dari
penilaian bahwa walaupun
keluarga ini tidak memiliki
waktu yang banyak, mereka
tetap mampu untuk
memanfaatkannya untuk pergi
bersama dengan keluarga
penggunaan pelayanan
kesehatan
Dalam penggunaan layanan
kesehatan keluarga ini kurang
menggunakannya dengan baik.
Karena keluarga ini cendrung lebih
menyukai apabila mereka mampu
membeli obat langsung saja yang
sudah biasa diberikan oleh dokter.
Dalam penggunaan pelayanan
kesehatan dirasa kurang,
karena keluarga ini baru
menggunakan pelayanan
kesehatan seperti ke rumah
sakit hanya disaat dirasa
penyakitnya tidak sembuh-
sembuh, atau penyakitnya
bertambah parah
kebiasaan / perilakulainnya yang buruk
untuk kesehatan
Tidak ada ditemukan kebiasaanminum alcohol atau pun merokok
dalam keluarga ini.
Dalam menjaga perilakuseperti tidak merokok dan tidak
mengkonsumsi alcohol
disimpulkan sangat baik
7/27/2019 Laporan FOME Fixxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fome-fixxxxxx 9/14
3.3 Data Sarana Pelayanan Kesehatan dan Lingkungan Kehidupan Keluarga
Tabel 4. Faktor pelayanan kesehatan
Faktor Keterangan Kesimpulan pembina untuk
faktor pelayanan kesehatan
Pusat pelayanan
kesehatan yang
digunakan oleh
keluarga
Puskesmas danrumah sakit (terutama
yang swasta)
Dalam pelayanan kesehatan
keluarga ini lebih memilih ke
puskesmas dan rumah sakit,
namun bukan ke rumah sakit
umum dikarenakan jarak
tempuh yang jauh, pelayanan
yang dianggap kurang baik,
dan proses administrasi yang
sulit
Cara mencapai
usat pelayanan
kesehatan tersebut
Dengan berjalan kaki atau
menggunakan motor
Tarif pelayanan
kesehatan tersebut
dirasakan
sangat mahal
mahal
terjangkaumurah
gratis
Kualitas pelayanan
kesehatan tersebut
dirasakan
sangat baik
baik
biasa
tidak memuaskan
Buruk
Tabel 5. Lingkungan tempat tinggal
Kepemilikan rumah : menumpang /kontrak / hibah/ milik sendiriDaerah perumahan : kumuh / padat bersih / berjauhan/ mewah
Karakteristik Rumah dan Lingkungan Kesimpulan pembinauntuk lingkungan tempat
tinggal
Luas rumah : 9 x 6 m2 Untuk rumah tinggalkeluarga ini sendiri dapatdinilai bahwa rumah bersihdan rapi karena memangtidak terlalu menumpuk
barang-barang di dalamrumah, namun agak gelapwalaupun di siang harikarena sinar matahari yangtidak masuk karenalingkungan perumahan yangsangat berdekatan dandisamping itu jugadisebabkan karena jendelayang sangat kecil, bahkan
Jumlah orang dalam satu rumah : 3 org
Luas Halaman rumah : tidak ada
Bertingkat / tidak bertingkat
Lantai rumah dari : tanah / semen / keramik / lain-lain*
Dinding rumah dari : papan / tembok / kombinasi*
Penerangan di dalam rumahJendela ada tapi kecil
Listrik : ada/tidakBila tidak, malam hari menggunakan………………
7/27/2019 Laporan FOME Fixxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fome-fixxxxxx 10/14
VentilasiKelembapan rumah : lembap/tidak *Bantuan ventilasi di dalam rumah : ada/tidak*Bila ada, yaitu : AC / Kipas angin / exhaust fan*
bisa dianggap tidak ada.
Kebersihan di dalam rumah : bersihTata letak Barang dalam rumah : tertata rapi (kecualiruangan tempat meletakkan pakaian dan lemari)
3.4 Skor kemampuan keluarga dalam penyelesaian masalah dan Rencana
Penatalaksanaan
No Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang diharapkan Coping
score
awal
1 Masalah internal :
Pemberian Imunisasi
pada anak
Kebersihan di rumah
untuk mencegah
penyebaran nyamuk
dengue
Ibu dan
anak dari
keluarga
binaan
Dilakukan
pada
pertemuan
ke-2 dan ke-
3
Hasil yang diharapkan
adalah :
Ibu mau
mendaftarkan
anaknya untuk
menerima imunisasi
Tata letak pakaian di
rumah menjadi lebih
rapi, idak lagi
digantung secara
sembarangan
1
7/27/2019 Laporan FOME Fixxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fome-fixxxxxx 11/14
2 Masalah eksternal
Lingkungan masyarakat di
sekitar keluarga yang tidak
bersih sehingga
mempengaruhi lingkungan
di sekitar rumah keluarga
binaan
Kurangnya pencahayaan
rumah sehingga rumah
sedikit lembab karena
memang dirumah tidak
memiliki jendela yang
ukurannya cukup besar
serta lingkungan yang
padat
Seluruh
anggota
keluarga
Dilakukan
pada
pertemuan
ke-2 dan ke-
3
Keluarga secara
bersamamembersihkan sekitar
rumahnya ,
berhubungan di
rumah keluarga binaan ini tidak
memiliki halaman
Dibukanya jendela
dan jika bisa
diupayakan untuk
membuat jendela
tambahn dari pagi
hingga sore hari
sehingga sirkulasi
udara mampu
mengurangi
kelembapan rumah
1
Keterangan Coping score:
1 = Tidak dilakukan, menolak, tidak ada partisipasi
2 = Mau melakukan tapi tidak mampu, tak ada sumber (hanya keinginan) penyelesaian
masalah dilakukan sepenuhnya oleh provider
3 = Mau melakukan, namun perlu penggalian sumber yang belum dimanfaatkan sehingga
penyelesaian masalah dilakukan sebagian besar oleh provider
4 = Mau melakukan namun tak sepenuhnya, masih tergantung pada upaya provider
5 = Dapat dilakukan sepenuhnya oleh keluarga
7/27/2019 Laporan FOME Fixxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fome-fixxxxxx 12/14
BAB IV
PEMBAHASAN
3.5 Tindak lanjut dan hasil intervensi
Tanggal INTERVENSI YANG DILAKUKAN, KEMAJUAN MASALAH
KESEHATAN KELUARGA, KESESUAIAN DENGAN HASIL YANG
DIHARAPKAN & RENCANA SELANJUTNYA
Kedatangan
pertama
Dalam kedatangan pertama pembina hanya melakukan perkenalan diri terhadap
keluarga dan memulai untuk pendekatan terhadap keluarga dengan sdikit
berbincang-bincang, menannyakan tentang keluarga tersebut, anggota keluarga,
dan sedikit menggali informasi mengenai masalah kesehatan yang dialami oleh
keluarga tersebut
TINDAK
LANJUT I
Dalam pertemuan kedua pembina melakukan wawancara kembali dengan
keluarga yang bersangkutan mengenai masalah yang pada pertemuan pertama
uga sudah disampaikan, sehingga Pembina mengetahui dengan jelas maslah
kesehatan yang nanti akan dilakukan tindakan intervensi selanjutnya.
Dalam pertemuan ke-2 ini pembina menemukan bahwa kondisi tata letak
barang di ruangan tempat penyimpan barang sangat beresiko untuk menjadi
sarang tempat nyamuk-yamuk dan dikhawatirkan merupakan nyamuk dengue,
karena disamping pakaian yang digantung tersebut, hal ini ditambah dengan
kondisi rumah yag kurang mendapat sinar matahari dari luar apabila tnapamembuka pintu rumah
TINDAK
LANJUT II
Dalam pertemuan ke-3 pembina mencoba untuk tetap bercerita mengenai
imunisasi dan mengapa imunisasi ini penting untuk dilaksanakan. Kemudian
Pembina juga melihat bagaimana Ibu Rika memahami penjelasan yang telah
pmbina berikan.
7/27/2019 Laporan FOME Fixxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fome-fixxxxxx 13/14
BAB V
PENUTUP
5.1 KesimpulanKesimpulan Pembinaan Keluarga pada Pembinaan Keluarga Saat ini(keadaan kesehatan
keluarga pada saat berakhirnya pembinaan pertama, faktor-faktor pendukung dan penghambat partisipasi keluarga, indikator keberhasilan, serta rencana pembinaan keluarga selanjutnya)
Masalah kesehatan keluarga pada saat berakhirnya pembinaan pertama dan coping score
akhir
ditemukan adanya masalah kesehatan pada akhir pembinaan
Keluarga dapat diberi edukasi mengenai pentingnya pmberian imunisasi pda anak dan
menjaga rumah agar tidak menjadi sarang nyamuk dengue
Untuk ke2 masalah tersebut, Pembina mampu untuk melakukan intervensi terhadap Ibu
Rika.
Faktor pendukung terselesaikannya masalah kesehatan keluarga :
Adanya sikap mau menerima dari ibu di keluarga binaan terhadap pembina sehingga
mudah untuk melakukan pembinaan
Faktor penghambat terselesaikannya masalah kesehatan keluarga :
Sulitnya untuk bertemu dengan kepala keluarga sehingga pembinaan hanya dapat
dilakukan pada ibu dan anak dalam keluarga tersebut Dikarenakan sulit untuk mengadakan komunikasi dengan keluarga karena masih
rendahnya kemampuan pembina dalam komunikasi dan kurang komunikatifnya keluarga
disebabkan kekurangan fisik yng dideritanya, tuna wicara.
Rencana pembinaan keluarga selanjutnya :
Untuk perencanaan penbinaan keluarga selanjutnya adalah berusaha untuk tetap bisa
menghubungi keluarga sehingga dapat mengontrol pembinaan yang telah dijalankan
sebelumnya
7/27/2019 Laporan FOME Fixxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fome-fixxxxxx 14/14
Demikianlah, laporan kegiatan FOME ini disampaikan , sesuai dengan keadaan yang
sesungguhnya.
Padang, Juni 2012
Pembimbing Lapangan Pembina
(drs.Endrinaldi, MS) ( Raysa Ramayumi )