14
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Definisi FOME Family oriented medical education (FOME) merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk mendidik mahasiswa dengan prinsip-prinsip dasar pelayanan dengan pendekatan keluarga yaitu : holistic, komprehensif, kontinyu, koordinatif, kolaboratif, dan family center 1.2 Tujuan umum Family oriented medical education (FOME) memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengenal masalah kesehatan keluarga secara komprehensif dan holistik, mengidentifikasi factor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan keluarga, dapat memberikan solusi secara promotif dan preventif sert a dapat menimbulkan rasa empati terhadap pasien. 1.3 Tujuan khusus  Mahasiswa dapat mengidentifikasi dan memahami masalah kesehatan setiap keluarga  Mahasiswa dapat mengidentifikasi factor-faktor yang berhubungan dengan masalah kesehatan keluarga (internal dan eksternal)  Mahasiswa mampu mengetahui masalah kesehatan keluarga yang mempunyai indikasi untuk dirujuk ke puskemas atau rumah sakit  Mahasiswa mampu merasakan empati terhadap keluarga yang mengalami masalah kesehatan, terutama keluarga miskin  Mahasiswa mampu memberikan solusi secara promotif dan preventif dalam penanganan masalah kesehatan keluarga binaan 1.4 Waktu Pelaksanaan : Kegiatan ini dilaksanakan pada semester 3 hingga semester 4 pada tahun ajaran 2011-2012

Laporan FOME Fixxxxxx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan FOME Fixxxxxx

7/27/2019 Laporan FOME Fixxxxxx

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fome-fixxxxxx 1/14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Definisi FOMEFamily oriented medical education (FOME) merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan

untuk mendidik mahasiswa dengan prinsip-prinsip dasar pelayanan dengan pendekatan

keluarga yaitu : holistic, komprehensif, kontinyu, koordinatif, kolaboratif, dan family center

1.2 Tujuan umum

Family oriented medical education (FOME) memberikan kesempatan kepada mahasiswa

untuk mengenal masalah kesehatan keluarga secara komprehensif dan holistik,

mengidentifikasi factor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan keluarga, dapat

memberikan solusi secara promotif dan preventif serta dapat menimbulkan rasa empati

terhadap pasien.

1.3 Tujuan khusus

  Mahasiswa dapat mengidentifikasi dan memahami masalah kesehatan setiap keluarga

  Mahasiswa dapat mengidentifikasi factor-faktor yang berhubungan dengan masalah

kesehatan keluarga (internal dan eksternal)

  Mahasiswa mampu mengetahui masalah kesehatan keluarga yang mempunyai indikasi

untuk dirujuk ke puskemas atau rumah sakit

  Mahasiswa mampu merasakan empati terhadap keluarga yang mengalami masalah

kesehatan, terutama keluarga miskin

  Mahasiswa mampu memberikan solusi secara promotif dan preventif dalam penanganan

masalah kesehatan keluarga binaan

1.4 Waktu Pelaksanaan : Kegiatan ini dilaksanakan pada semester 3 hingga semester 4 pada

tahun ajaran 2011-2012

Page 2: Laporan FOME Fixxxxxx

7/27/2019 Laporan FOME Fixxxxxx

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fome-fixxxxxx 2/14

 

BAB II

TEORI

2.1 Definisi ImunisasiImunisasi adalah proses membuat subyek imun atau menjadikan imun secara aktif :

 perangsangan dengan antigen spesifik untuk menghindari respon imun, secara pasif :

 pemberian reaktivitas imun spesifik pada individu yang sebelumnya tidak imun melalui

 pemberian serum dari individu yang imun (Kamus Saku Kedokteran Dorlan, 546).

2.2 Penyakit yang dapat dicegah dengan pemberian imunisasi

Poliomyelitis (kelumpuhan), Campak (Measles), Difteri, Pertusis (Batuk rejan, batuk

100 hari), Tetanus, TBC, Hepatitis B, Hepatitis, Cholera, MMR, Typhoid, Yellow Fewer

(Demam Kuning) (Pedoman imunisasi melalui jalur agama islam : 2003, 34).

2.3 Bahan-bahan untuk membuat vaksin 

Vaksin dibuat di laboratorium, berasal dari bibit penyakit tertentu yang dapat

menimbulkan penyakit, tetapi kemudian bibit penyakit ini dilemahkan atau dimatikan

sehingga tidak berbahaya bagi manusia.

a. Ada yang dibuat dari bibit penyakit yang dimatikan

Contoh : Bakteri pertusis dalam vaksin DPT

 b. Bibit penyakit yang sudah dilemahkan

Contoh : Virus campak dari vaksin campak.

Virus polio dalam vaksin polio.

Vacilus calmete gurein dalam vaksin BCG untuk mencegah tuberkulosis

c. Ada yang dibuat dari toksin (racun) yang dihasilkan oleh bakteri kemudian dirubah

menjadi tocoid sehingga tidak berbahaya bagi manusia.

Contoh : Tetanus Toxoid dalam vaksin TT

Difteri Toxoi dalam vaksin DPT atau TT

d. Ada yang dibut dari bagian bibit penyakit

Contoh : Lapisan paling luar (mantel) virus hepatitis B dalam pembuatan vaksin

hepatitis B. (Ilmu Kesehatan Masyarakat, 2000 : 37)

2.4 Macam-macam Imunisasi

a. BCG

Page 3: Laporan FOME Fixxxxxx

7/27/2019 Laporan FOME Fixxxxxx

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fome-fixxxxxx 3/14

Merupakan vaksin yang berasal dari bakteri. Vaksin BCG adalah vaksin beku kering,

terbentuk seperti serbuk atau bubuk. Sebelum disuntikkan vaksin BDG harus

dilarutkan dengan pelarut NaCl 0,9% vaksin yang dilarutkan harus digunakan

langsung. Pembekuan tidak merusak vaksin. BCG diberikan pada usia 0-11 bulan

dengan dosis 0,05 cc secara intracutan sebanyak 1 kali.

Indikasi kontra : sakit kulit di tempat disuntikkan

 b. DPT

Terdiri dari toxoid difteri, bakteri pertusis dan tetanus, kadang-kadang disebut tryle

vaksin. DPT disimpan pada suhu 2°C-8°C, kemasan yang digunakan adalah 5 cc

untuk DPT

c. Toxoid Difteri

Bagian dari vaksin DPT atau DD, difteri disebabkan oleh bakteri yang memproduksi

racun. Vaksin tersebut dari toxoid yaitu racun difteri yang telah dilemahkan dan akan

rusak apabila dibekukan dan rusak oleh panas.

d. Vaksin Pertusis

Merupakan bagian dari DPT penyebab adalah bakteri, dibuat dari bakteri yang telah

dimatikan dan mudah rusak oleh panas

e. Vaksin Tetanus

Tetanus disebabkan oleh bakteri yang memproduksi toxin (racun) terbuat dari toxin

tetanus yang telah dilemahkan dan bila rusak jika dibekukan dan terkena panas.

f. Polio

Disebabkan oleh virus berbentuk cairan sebanyak 2 cc atau 1 cc dalam flacon

dilengkapi dengan piet untuk meneteskan vaksin langsung ke mulut bayi. Mudah dan

cepat rusak jika terkena panas, jika dibandingkan dengan vaksin lainnya. Polio

diberikan pada bayi umur 0-11 bulan sebanyak 2 tetes. Diberikan sebanyak 4 kali

dengan jarak 4 minggu. Biasanya tidak ada efek sampingnya.

g. Campak

Merupakan bibit penyakit yang menyebabkan campak adalah virus. Dalam flacon

 berbentuk gumpalan yang beku kering dilarutkan dalam 5 cc pelarut. Mudah rusak

oleh panas dan tidak rusak oleh pembekuan.

Campak diberikan pada bayi usia 9 bulan dengan dosis 0,5 cc, cara penyuntikannya

adalah Sc pada lengan kiri bagian atas sebanyak 1 kali.

Efek sampingnya adalah panas, kejang-kejang, peradangan rasa sakit di daerah

suntikan.

Page 4: Laporan FOME Fixxxxxx

7/27/2019 Laporan FOME Fixxxxxx

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fome-fixxxxxx 4/14

h. Hepatitis B

Dalam masyarakat biasanya dikenal sebagai penyakit kuning atau sakit liver.

Penyebab utamanya adalah hepatitis B. Vaksin Hepatitis B akan rusak oleh

 pembekuan jguga pemanasan, baik disimpan pada suhu 2°C  –  8°C. Dosisnya 0,5 cc

secara IM pada 1/3 paha luar. Diberikan mulai usia 0 bulan sebanyak 3 kali dengan

 jarak 1 bulan, efek sampingnya tidak ada. (Keperawaan Pediatric, 2004 ; 237)

Page 5: Laporan FOME Fixxxxxx

7/27/2019 Laporan FOME Fixxxxxx

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fome-fixxxxxx 5/14

BAB III

GAMBARAN KELUARGA 

Berkas Keluarga Binaan

Kelompok : 20

 Nama Mahasiswa : Raysa Ramayumi

 No BP : 1010311023

Pembimbing : drs. Endrinaldi, MS

3.1 Data Demografi Keluarga

Kepala Keluarga : Al

Alamat : Jalan Wowo, kelurahan Purus, kecamatan Padang Barat,Padang.

 No telp : 083181315335

Tabel 1. Anggota keluarga yang tinggal serumah atau yang memiliki hubungan dekat

dengan keluarga

No Nama Kedudukan

dalam

keluarga

Gender Umur Pendidikan Pekerjaan Berpartisipa

si dalam

pembinaan

Keterangan

tambahan

1 Al Kepala

Keluarga

Laki-laki 30 thn SMA Buruh Tidak Bekerja dari

 pagi hingga

sore hari

sehingga sulit

untuk ditemui.Tuna wicara

2 Rika Istri Perempuan 25 thn SMP Ibu rumah

tangga

Ya Tuna Wicara

3 Denara Anak Perempuan 8 bln - - Ya Normal

Page 6: Laporan FOME Fixxxxxx

7/27/2019 Laporan FOME Fixxxxxx

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fome-fixxxxxx 6/14

 

Tabel 2. Fungsi-fungsi dalam keluarga

Fungsi Keluarga Penilaian Kesimpulan pembina untuk

fungsi keluarga yangbersangkutan

Biologis Terhadap fungsi biologis didapatkan hasil:

  ANC yang belum sempurna dari

keluarga ini, karena ibu sendiri tidak

teratur melakukan ANC untuk

memantau perkembangan

kandungannya selama kehamilan anak

 pertamanya

  Dalam menghadapi anggota keluarga

yang sakit biasanya keluarga inilangsung membeli obat yang dijual di

apotek, dan kalau penyakit dirasa

 parah maka langsung dibawa ke rumah

sakit

Dari hasil pengamatan

didapatkan :

Untuk ANC dirasakan

kurang, namun bersyukur

 bahwa anak tersebut lahir

normal, walaupun berasal

dari kedua orangtua yang

tuna wicara

Untuk penanganankesehatan, rasanya keluarga

ini termasuk keluarga yang

 protektif, namun sayangnya

dengan membeli langsung

obat, ditakutkan memiliki

efek samping lain.

Psikologis Dalam fungsi psikologis terlihat bahwa

orangtua dalam keluarga ini mampu untuk

tetap menjaga anaknya. Walaupun hal inidibatasi oleh kekurangan yang di alami

oleh Ibu, namun anaknya tetap diupayakan

untuk melatih komunikasinya.

 Namun sayangnya orangtua dari pihak Ibu

Rika yang menolak keluarga dari Ibu Rika

sehingga mereka tidak lagi menyambung

silaturahmi dengan keluarga yang berasal

dari Ibu Rika, sedangkan keluarga dari

Bapak Al sangat memperhatikan keluarga

 binaan saya ini

Dalam penilaian psikologis

yang dinilai dari komunikasi

internal keluarga bisadikatakan baik, namun

sayangnya untuk yang

 berhuubungan dengan keluarga

 besar Ibu Rika, fungsi

 psikologisnya dikatakan buruk

karena memang merusak

 pandangan Ibu Rika terhadap

orang tuanya.

Page 7: Laporan FOME Fixxxxxx

7/27/2019 Laporan FOME Fixxxxxx

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fome-fixxxxxx 7/14

Sosial Dalam fungsi social di dapatkan :

  Pada pendidikan formal dan informal

yang dijalani oleh Ibu Rika dan Bapak

Al maka bisa dinilai bahwa mereka

menjunjung tinggi nilai pendidikan

walaupun pada kenyataannya mereka berbeda dengan orang lain pada

umumnya

  Hubungan keluarga ini dengan

tetangga sekitar terlihat baik yang

dinilai dari adanya komunikasi antar

tetangga dan seringnya melihat

tetangga tersebut mampir ke rumah Ibu

rika, terutama untuk melihat Denara

  Riwayat pekerjaan sendiri dapat di

nilai merupakan tingkat pekerjaan

kelas menengah ke bawah Karena

ayahnya yang hanya bekerja sebagai

 buruh dan Ibu yang hanya seorang Ibu

rumah tangga.

Dalam komuikasi dan

hubungan social dengan

tetangga sekitar dapat dinilai

 baik, dan adanya perhatian

terhadap pendidikan walaupun

keluarga ini memilikikekkurangan yakni tuna

wicara. Dan saya sebagai

Pembina menyimpulkan bahwa

keluarga ini juga pasti akan

memberikan pendidikan yang

layak dan pantas untuk

anaknya kelak jika sudah besar

Ekonomi

&Pemenuhan

kebutuhan

Untuk pemenuhan kebutuhan hidup

keluarga ini lebih memprioritaskan kepada

 pemenuhan kebutuhan untuk makan

sehari-hari dan juga kebutuhan anaknya,

dimana Pembina menilai bahwa Ibu Rika

ini sangat protektif terhadap anaknya, Ia

hanya mau memberikan makanan padaanaknya apabila di makanan tersebut

tercantum usia anak yang sama dengan

usia denara saat itu

Dari segi ekonomi dapat di

nilai bahwa keluarga ini

termasuk dalam ekonomi

menengah

3.2 Data Risiko Internal Keluarga

Tabel 3. Perilaku kesehatan keluarga

Perilaku Sikap & perilaku keluarga yang

menggambarkan perilaku tsb

Kesimpulan pembina untuk

perilaku ybs

Kebersihan Pribadi &

Lingkungan

Setiap hari pada pagi hari sang ibu

dari keluarga tersebut

membersihkan rumah , berhubung

di rumah itu juga akan menjadi

arrena permainan untuk anaknya

dan dalam setiap kali kunjungan

rumah tersebut berada dalam

keadaan cukup bersih

Perhatian keluarga terhadap

kebersihan rumah dan

lingkungan baik

Page 8: Laporan FOME Fixxxxxx

7/27/2019 Laporan FOME Fixxxxxx

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fome-fixxxxxx 8/14

Pencegahan Spesifik Dalam tindakan pencegahan dari

segi imunisasi di dapatkan bahwa

imunisasi tidak pernah dilakukan,

uga ANC tidak dilakukan dengan

 baik, dan dalam pencegahan

 penyakit didapatkan keluarga initerlihat lalai karena masih

menggunakan prinsip mengobati

 penyakit dengaan langsung hanya

membeli obat dari apotek saja tanpa

sebelumnya memeriksakan diri ke

 puskesmas atau rumah sakit

Masih kurangnya perhatian

keluarga terhadap terhadap

tindakan pencegahan penyakit

yang mungkin di karenakan

kurangnya pendidikan terhadap

upaya pencegahan penyakit.Disamping itu juga, hal ini

tidak lepas dari peran anggota

keluarga lain yang memiliki

cerita bahwa sebaiknya

seorang anak itu tidak

diimunisasi.

gizi keluarga Dalam kecukupan gizi dapat dilihat

adanya pemenuhan gizi diberikan

/disediakan dirumah,dan hal ini bisa

dilihat bahwa keluarga ini sangat

memperhatikan gizi denara dengan baik dan cukup

Dalam pemenuhan gizi dapat

disimpulkan bahwa pemberian

gizi pada anak tercukupi dan

mengerti bagaimana pemberian

gizi yang baik untuk anaknya

latihan jasmani /

aktifitas fisik  

Dari hasil penilaian, keluarga ini

memiliki waktu tetap untuk

olahraga, yakni setap pagi pada hari

Minggu, dimana mereka akan

 berjalan mengelilingi sebuah

lapangan bola (GOR). Keluarga ini

hanya sempat berolahraga minggu

 padi disebabkan pekerjaan Bapak

Al yang hampir setiap hari

Pembina menyimpulkan dari

 penilaian bahwa walaupun

keluarga ini tidak memiliki

waktu yang banyak, mereka

tetap mampu untuk

memanfaatkannya untuk pergi

 bersama dengan keluarga

penggunaan pelayanan

kesehatan

Dalam penggunaan layanan

kesehatan keluarga ini kurang

menggunakannya dengan baik.

Karena keluarga ini cendrung lebih

menyukai apabila mereka mampu

membeli obat langsung saja yang

sudah biasa diberikan oleh dokter.

Dalam penggunaan pelayanan

kesehatan dirasa kurang,

karena keluarga ini baru

menggunakan pelayanan

kesehatan seperti ke rumah

sakit hanya disaat dirasa

 penyakitnya tidak sembuh-

sembuh, atau penyakitnya

 bertambah parah

kebiasaan / perilakulainnya yang buruk

untuk kesehatan

Tidak ada ditemukan kebiasaanminum alcohol atau pun merokok

dalam keluarga ini.

Dalam menjaga perilakuseperti tidak merokok dan tidak

mengkonsumsi alcohol

disimpulkan sangat baik

Page 9: Laporan FOME Fixxxxxx

7/27/2019 Laporan FOME Fixxxxxx

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fome-fixxxxxx 9/14

3.3 Data Sarana Pelayanan Kesehatan dan Lingkungan Kehidupan Keluarga

Tabel 4. Faktor pelayanan kesehatan

Faktor Keterangan Kesimpulan pembina untuk

faktor pelayanan kesehatan

 Pusat pelayanan

kesehatan yang

digunakan oleh

keluarga

Puskesmas danrumah sakit (terutama

yang swasta)

Dalam pelayanan kesehatan

keluarga ini lebih memilih ke

 puskesmas dan rumah sakit,

namun bukan ke rumah sakit

umum dikarenakan jarak

tempuh yang jauh, pelayanan

yang dianggap kurang baik,

dan proses administrasi yang

sulit

Cara mencapai

usat pelayanan

kesehatan tersebut

Dengan berjalan kaki atau

menggunakan motor

Tarif pelayanan

kesehatan tersebut

dirasakan

sangat mahal

mahal

terjangkaumurah

gratis

 Kualitas pelayanan

kesehatan tersebut

dirasakan

sangat baik

 baik

 biasa

tidak memuaskan

Buruk

Tabel 5. Lingkungan tempat tinggal

Kepemilikan rumah : menumpang /kontrak / hibah/ milik sendiriDaerah perumahan : kumuh / padat bersih  / berjauhan/ mewah

Karakteristik Rumah dan Lingkungan Kesimpulan pembinauntuk lingkungan tempat

tinggal

Luas rumah : 9 x 6 m2 Untuk rumah tinggalkeluarga ini sendiri dapatdinilai bahwa rumah bersihdan rapi karena memangtidak terlalu menumpuk

 barang-barang di dalamrumah, namun agak gelapwalaupun di siang harikarena sinar matahari yangtidak masuk karenalingkungan perumahan yangsangat berdekatan dandisamping itu jugadisebabkan karena jendelayang sangat kecil, bahkan

Jumlah orang dalam satu rumah : 3 org

Luas Halaman rumah : tidak ada

Bertingkat / tidak bertingkat 

Lantai rumah dari : tanah / semen / keramik  / lain-lain*

Dinding rumah dari : papan / tembok / kombinasi*

Penerangan di dalam rumahJendela ada tapi kecil

Listrik : ada/tidakBila tidak, malam hari menggunakan……………… 

Page 10: Laporan FOME Fixxxxxx

7/27/2019 Laporan FOME Fixxxxxx

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fome-fixxxxxx 10/14

VentilasiKelembapan rumah : lembap/tidak *Bantuan ventilasi di dalam rumah : ada/tidak*Bila ada, yaitu : AC / Kipas angin / exhaust fan*

 bisa dianggap tidak ada.

Kebersihan di dalam rumah : bersihTata letak Barang dalam rumah : tertata rapi (kecualiruangan tempat meletakkan pakaian dan lemari)

3.4 Skor kemampuan keluarga dalam penyelesaian masalah dan Rencana

Penatalaksanaan

No Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang diharapkan Coping

 score 

awal

1 Masalah internal :

  Pemberian Imunisasi

 pada anak

  Kebersihan di rumah

untuk mencegah

 penyebaran nyamuk

dengue

Ibu dan

anak dari

keluarga

 binaan

Dilakukan

 pada

 pertemuan

ke-2 dan ke-

3

Hasil yang diharapkan

adalah :

  Ibu mau

mendaftarkan

anaknya untuk

menerima imunisasi

  Tata letak pakaian di

rumah menjadi lebih

rapi, idak lagi

digantung secara

sembarangan

1

Page 11: Laporan FOME Fixxxxxx

7/27/2019 Laporan FOME Fixxxxxx

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fome-fixxxxxx 11/14

2 Masalah eksternal

  Lingkungan masyarakat di

sekitar keluarga yang tidak

 bersih sehingga

mempengaruhi lingkungan

di sekitar rumah keluarga

 binaan

  Kurangnya pencahayaan

rumah sehingga rumah

sedikit lembab karena

memang dirumah tidak

memiliki jendela yang

ukurannya cukup besar

serta lingkungan yang

 padat

Seluruh

anggota

keluarga

Dilakukan

 pada

 pertemuan

ke-2 dan ke-

3

  Keluarga secara

 bersamamembersihkan sekitar

rumahnya ,

 berhubungan di

rumah keluarga binaan ini tidak

memiliki halaman

  Dibukanya jendela

dan jika bisa

diupayakan untuk

membuat jendela

tambahn dari pagi

hingga sore hari

sehingga sirkulasi

udara mampu

mengurangi

kelembapan rumah

1

Keterangan Coping score:

1 = Tidak dilakukan, menolak, tidak ada partisipasi

2 = Mau melakukan tapi tidak mampu, tak ada sumber (hanya keinginan) penyelesaian

masalah dilakukan sepenuhnya oleh provider

3 = Mau melakukan, namun perlu penggalian sumber yang belum dimanfaatkan sehingga

 penyelesaian masalah dilakukan sebagian besar oleh provider

4 = Mau melakukan namun tak sepenuhnya, masih tergantung pada upaya provider

5 = Dapat dilakukan sepenuhnya oleh keluarga

Page 12: Laporan FOME Fixxxxxx

7/27/2019 Laporan FOME Fixxxxxx

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fome-fixxxxxx 12/14

BAB IV

PEMBAHASAN 

3.5 Tindak lanjut dan hasil intervensi

Tanggal INTERVENSI YANG DILAKUKAN, KEMAJUAN MASALAH

KESEHATAN KELUARGA, KESESUAIAN DENGAN HASIL YANG

DIHARAPKAN & RENCANA SELANJUTNYA

Kedatangan

 pertama

Dalam kedatangan pertama pembina hanya melakukan perkenalan diri terhadap

keluarga dan memulai untuk pendekatan terhadap keluarga dengan sdikit

 berbincang-bincang, menannyakan tentang keluarga tersebut, anggota keluarga,

dan sedikit menggali informasi mengenai masalah kesehatan yang dialami oleh

keluarga tersebut

TINDAK

LANJUT I

Dalam pertemuan kedua pembina melakukan wawancara kembali dengan

keluarga yang bersangkutan mengenai masalah yang pada pertemuan pertama

uga sudah disampaikan, sehingga Pembina mengetahui dengan jelas maslah

kesehatan yang nanti akan dilakukan tindakan intervensi selanjutnya.

Dalam pertemuan ke-2 ini pembina menemukan bahwa kondisi tata letak

 barang di ruangan tempat penyimpan barang sangat beresiko untuk menjadi

sarang tempat nyamuk-yamuk dan dikhawatirkan merupakan nyamuk dengue,

karena disamping pakaian yang digantung tersebut, hal ini ditambah dengan

kondisi rumah yag kurang mendapat sinar matahari dari luar apabila tnapamembuka pintu rumah

TINDAK

LANJUT II

Dalam pertemuan ke-3 pembina mencoba untuk tetap bercerita mengenai

imunisasi dan mengapa imunisasi ini penting untuk dilaksanakan. Kemudian

Pembina juga melihat bagaimana Ibu Rika memahami penjelasan yang telah

 pmbina berikan.

Page 13: Laporan FOME Fixxxxxx

7/27/2019 Laporan FOME Fixxxxxx

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fome-fixxxxxx 13/14

 

BAB V

PENUTUP

5.1  KesimpulanKesimpulan Pembinaan Keluarga pada Pembinaan Keluarga Saat ini(keadaan kesehatan

keluarga pada saat berakhirnya pembinaan pertama, faktor-faktor pendukung dan penghambat partisipasi keluarga, indikator keberhasilan, serta rencana pembinaan keluarga selanjutnya) 

Masalah kesehatan keluarga pada saat berakhirnya pembinaan pertama dan coping score 

akhir

  ditemukan adanya masalah kesehatan pada akhir pembinaan

  Keluarga dapat diberi edukasi mengenai pentingnya pmberian imunisasi pda anak dan

menjaga rumah agar tidak menjadi sarang nyamuk dengue

  Untuk ke2 masalah tersebut, Pembina mampu untuk melakukan intervensi terhadap Ibu

Rika.

Faktor pendukung terselesaikannya masalah kesehatan keluarga :

  Adanya sikap mau menerima dari ibu di keluarga binaan terhadap pembina sehingga

mudah untuk melakukan pembinaan

Faktor penghambat terselesaikannya masalah kesehatan keluarga :

  Sulitnya untuk bertemu dengan kepala keluarga sehingga pembinaan hanya dapat

dilakukan pada ibu dan anak dalam keluarga tersebut  Dikarenakan sulit untuk mengadakan komunikasi dengan keluarga karena masih

rendahnya kemampuan pembina dalam komunikasi dan kurang komunikatifnya keluarga

disebabkan kekurangan fisik yng dideritanya, tuna wicara.

Rencana pembinaan keluarga selanjutnya :

  Untuk perencanaan penbinaan keluarga selanjutnya adalah berusaha untuk tetap bisa

menghubungi keluarga sehingga dapat mengontrol pembinaan yang telah dijalankan

sebelumnya

Page 14: Laporan FOME Fixxxxxx

7/27/2019 Laporan FOME Fixxxxxx

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fome-fixxxxxx 14/14

 

Demikianlah, laporan kegiatan FOME ini disampaikan , sesuai dengan keadaan yang

sesungguhnya.

Padang, Juni 2012

Pembimbing Lapangan Pembina

(drs.Endrinaldi, MS) ( Raysa Ramayumi )