18

Click here to load reader

LAPORAN GULMA RUMPUTAN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

LAPORAN

Citation preview

Page 1: LAPORAN GULMA RUMPUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM PENGENDALIAN GULMA

ACARA II

IDENTIFIKASI GULMA RUMPUTAN

Oleh:

Kgs. Agus Taufik Hidayat

NPM. E1J012027

Shift: A2 (Senin, 10.00-11.40 WIB)

Co-ass:

Eki Sialagan

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSIATAS BENGKULU

2015

Page 2: LAPORAN GULMA RUMPUTAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gulma sudah dikenal sejak berabad-abad lampau. Ketika mata pencaharian diusahakan

dengan pola bercocok tanam, muncul masalah tumbuhan penggangu yang menjadi salah satu

faktor pembatas peningkatan kuantitas dan kualitas produksi pertanian. Tumbuhan

penggangu mampu bersaing dengan tanaman dalam memperoleh sumber makanan, dan daya

saingnya cukup tinggi.

Perkembangan pertanian dewasa ini menunjukkan kemajuan yang pesat. Namun

bersamaan dengan itu banyak segi yang secara langsung ataupun tidak langsung dapat

memacu pertumbuhan gulma, seperti penanaman dalam baris, jarak tanam yang lebar,

mekanisasi, pengairan, penggunaan bahan kimia berupa pupuk dan pestisida. (Rukmana dan

Sugandi, 1999).

Dengan menungkatnya intensifikasi pertanian maka masalah gulma tidaklah semakin

ringan, tetapi justru semakin berat. Keadaan suhu yang relatif tinggi, bahaya matahari yang

melimpah dan curah hujan yang cukup didaerah trofik, juga mendorong gulma tumbuh subur.

Akibatnya gulma menjadi masalah dalam budidaya tanaman pangan, perkebunan,

holtikultura, perairan, dan lahan non pertanian. Berdasarkan morfologinya gulma dibedakan

tiga yaitu gulma rumput, gulma teki dan gulma berdaun lebar. Dimana masing-masing gulma

tersebut dapat menyebabkan kerugian yang cukup fatal dalam dunia pertanian.

Gulma sebagai tumbuhan penggangu hakikat kehadirannya tidak dikehendaki oleh

para petani. Karena dengan adanya gulma memerlukan tenaga dan juga uang untuk

mengendalikannya. Kerugian yang sangat fatal karena gulma yaitu menyebabkan penurunan

kuantitas dan kualitas. Gulma dapat berkembang biak secara vegetatif dan generatif. Pada

beberapa spesise gulma dapat berkembang biak secara vegetatif dan generatif. (Sukman,Y.

dan Yakup,1995).

1.2 Tujuan Praktikum

Mahasiswa mampu mengenali jenis-jenis gulma, nama daerah, nama latin spesies

gulma, bentuk morfologi dan bagian anatomi, dan membedakan golongan gulma.

Page 3: LAPORAN GULMA RUMPUTAN

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Gulma adalah tumbuhan yang mudah tumbuh pada setiap tempat yang berbeda-beda,

mulai dari tempat yang miskin nutrisi sampai yang kaya nutrisi. Sifat inilah yang

membedakan tanaman dibudidayakan. Sifat biologi gulma sangat perlu diketahui dalam

membantu pengendalian gulma. Dimana sifat biologi tersebut dapat ditinjau dari tinjuan

botanis, perkembanan gulma, habitat dan penyebaran gulma. (Yernelis, 2002)

Gulma adalah tumbuhan yang tumbuh tidak pada tempatnya dan memilki pengaruh

yang negative, sehingga kehadirannya tidak dikehendaki manusia. Oleh karena itu tumbuhan

apapun termasuk tanaman yang dibudidayakan, bias dikatakan gulma bila tumbuh ditempat

dan waktu yang salah. Gulma dapat memperluas daya adaptasi dan daya saing sehingga

merugikan tanaman budidaya.(Sukman, 1995)

Golongan rerumputan mencakup jenis gulma yang termasuk ke dalam famili

gramineae. Selain merupakan komponen yang terbesar dari seluruh populasi gulma, famili ini

memilki daya adaptasi cukup tinggi, distribusinya amat luas, dan mampu tumbuh baik pada

lahan kering maupun tergenang. Ciri-ciri umum gulma rerumputan adalah sebagai berikut :

Bentuk batang umumnya silindris, ada pula yang agak pipih atau persegi

Batang biasanya berongga, beberapa diantaranya berisi (masif)

Daunnya tunggal

(soliter) terdapat pada buku dan berbentuk garis (linear)

Duduk daun berselang-seling, membentuk barisan kanan dan kiri

Tulang daun sejajar, ditengah helain daun terdapat ibu tulang daun

Daun terdiri dari pelepah dan helaian daun yang tengahnya rata

Lidah daun kerap tampak jelas pada batas antara pelepah dan helai daun

Bunga tersusun dalam bulir

Bulir tersusun dari anak bulir yang bertangkai

Setiap anak bulir tersusun dari satu atau lebih bunga kecil (floret)

Contoh : Alang-alang (Imperata cylindrical L.) ( Rukmana, 1999)

Berdasarkan bentuk masa pertumbuhan dibedakan semusim dan rumput tahunan.

Rumput semusim biasanya tumbuh melimpah tetapi kurang menimbulkan masalah

dibandingkan rumput tahunan. Beberapa spesies rumput mungkin memilki habitus yang

mirip tanaman, misalnya Echinichloa colona. Speies gulma dari satu jenis mungkin ada yang

Page 4: LAPORAN GULMA RUMPUTAN

semusim maupun tahunan, seperti padi merah Oriza sativa adalah semusim, tetapi Oriza

rufipogon adalah tahunan. (Yernelis, 2002)

Ditinjau dari sudut pengendaliannya diketahui ada tipe-tipe herbisida pengendalian

rumput seperti dalapon dan astam, tetapi ada bibit rumput yang dapat dikendalikan dengan

tipe herbsida berdaun lebar seperti 2,4 D. Ada pula herbisida yang mampu mngendalikan

rumput maupun daun lebar seperti nitrogen.

Perkembangbiakan gulma ditinjau dari segi mekanisasi perkembangannya adalah

sangat efisien, dan bila diperhatikan lebih jauh lebih efisien dari tanaman budidaya yang

diusahakan. Para ahli telah berusahakan gulma tesebut, namun masih tetap efisien

perkembangbiakannya. Hal ini disebabkan karena sifat efisiensi telah didapat dari seleksi

alam dan adanya penyesuaian ekologis. (Moenandir, Jody, 1993)

Gulma sebagai tumbuhan penggangu tidak hanya hidup didaratan akan tetapi juga di

air. Berdsarkan habitat umum , gulma dapat digolongkan sebagai berikut:

a. Gulma darat (Terrestrial weeds)

Gulma darat tumbuh pada lahan kering dan bila tergenang air akan mati. Gulma ini

terdiri dari gulma semusim, dua tahunan, dan tahunan. Contoh: teki (Cyperus rotundu)

b. Gulma air (Aquatic weeds)

Gulma air adalah gulma yang sebagian atau seluruh hidupnya berada di air. Contoh: Hidrila

(Hydrilla verticillata Presl.)

Page 5: LAPORAN GULMA RUMPUTAN

BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan

Lup (kaca pembesar)

Pisau atau gunting

Buku identifikasi

Spesimen gulma lengkap dan segar

Alat tulis, buku gambar, dan pensil warna

3.2 Metode Pelaksanaan

Setiap praktikan membawa spesimen gulma rerumputan segar lengkap dengan

bagian-bagiannya (akar, batang, daun dan bunga) yang mewakili dua jenis dari

habitat air (lembab) dan tiga jenis dari habitat kering.

Menggambar secara mikroskopis bagian-bagian gulma, meliputi bagian vegetatif

dan bagian generatif. Gambar dengan jelas pada bagian bunga dan organa

metamorpha.

Memberi keterangan gambar dan membuat klasifikasi gulma tersebut (klas, ordo,

famili, genus dan spesies) pada sudut kanan bagian bawah dari gambar.

Identifikasi gulma tersebut dengan menggunakan buku identifikasi. Pada saat

mengidentifikasi bagian yang perlu diperhatikan lebih seksama adalah sifat dari

bulu-bulu yang terdapat pada lidah daun (panjang-pendek, halus-kasar, banyak-

sedikit), dan susunan bunga.

Page 6: LAPORAN GULMA RUMPUTAN

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

Identifikasi Gulma Rerumputan

No Nama Latin Gulma PerakaranCiri Batang

Panjang ruas (cm) Permk. Pertb.an

1

2

3

4.

5.

Brachiaria replans L.

Echinochola colonum L.

Eluesine indica L.

Eragrostis unioloides Retz.

Imperata cylindra E.

Serabut

Serabut

Serabut

Serabut

Serabut

5

8-12

8

4

-

Licin

Licin

Licin

Licin

Licin

Tegak

Tegak

Tegak

Tegal

Tegak

No

Ciri Daun

Bentuk Warna Ligula P. Atas P. BawahIbu Tulang

daun

Panjang/

Lebar

(cm)

1.

2.

3.

4.

5.

Lanset

Lanset

Pita

Pita

Pita

Hijau tua

Hijau

Hijau muda

Hijau tua

Hijau

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Meruncing

Meruncing

Meruncing

Runcing

Meruncing

Membulat

Rata

Rata

Rata

Meruncing

Sejajar

Sejajar

Sejajar

Sejajar

Sejajar

10/2

9/0,5

28/0,7

7/0,4

58/1,1

NoBunga Biji perkembangbiakan Modifikasi

batangLetak Bentuk Warna Bentuk Warna Generatif Vegetatif

1.

2.

3.

4.

5.

Diujung

Diujung

Diujung

Diujung

Diujung

Malai

Malai

Payung

Malai

Malai

Coklat

Kuning

Hijau

Coklat

Putih

Malai

Malai

Bulir

Bulir

-

Putih

Kuning

Putih

Coklat

Coklat

Biji

Biji

Biji

Biji

Biji

Stolon

Stolon

Rhizom

Stolon

Rhizom

Stolom

Stolom

Rhizoma

Stolom

Rhizoma

Page 7: LAPORAN GULMA RUMPUTAN

Gambar

A. Brachiaria replans L. (Lamaran sawah).

B. Echinochola colonum L. (Padi burung rumput kuasa)

Kingdom: Plantae

(unranked): Angiosperms

(unranked): Monocots

(unranked): Commelinids

Order: Poales

Family: Poaceae

Genus: Brachiaria

Kingdom: Plantae

(unranked): Angiosperms

(unranked): Monocots

(unranked): Commelinids

Order: Poales

Family: Poaceae

Subfamily: Panicoideae

Genus: Echinochloa

Species: E. Colonum

Page 8: LAPORAN GULMA RUMPUTAN

C. Eluesine indica L. (Rumput belulang)

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: PlantaeDivisi: MagnoliophytaKelas: LiliopsidaOrdo: PoalesFamili: PoaceaeGenus: EleusineSpesies: E. indica

Nama binomial

Eleusine indica (L.) Gaertn

Page 9: LAPORAN GULMA RUMPUTAN

D. Eragrostis unioloides Retz. (Suket Pacaran)

Botanicalname: Eragrostis unioloides    

Family: Poaceae (Grass family)

Synonyms: Poa unioloides, Eragrostis

amabilis

E. Imperata cylindra E. (Ilalang)Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: PlantaeDivisi: MagnoliophytaKelas: LiliopsidaOrdo: PoalesFamili: PoaceaeGenus: ImperataSpesies: I. cylindrica

Nama binomial

Imperata cylindrica

(L.) Beauv.

Page 10: LAPORAN GULMA RUMPUTAN

4.2 Pembahasan

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan maka dapat dituliskan pembahasannya

sebagai berikut:

Rumput kuasa padi burung merupakan tumbuhan setahun dalam rumpun padat,

batang tegak atau menghampar dipermukaan tanah. Panjang pelepah daun sebanding dengan

panjang helai daunnya. Pangkal helai daun lebar, ujungnya lancip. Bunga majemuk berbentuk

malai, setiap malai mengandung 3-8 tandan, setiap tandan tersusun rapi, bentuknya bulat telur

sampai bulat. Gulma jenis diareal pertanian ditemui pada tanaman padi (disawah).

Berikutnya rumput belulang adalah sejenis tumbuhan yang dapat dikendalikan secara

manual maupun menggunakan herbisida. Tumbuhan ini termasuk ke dalam

suku Poaceae yaitu suku rumput-rumputan. Nama ilmiah dari rumput belulang

adalah Eleusine indica (L.) Gaertn. Rumput ini memiliki sebutan lain disetiap

daerah. Carulang atau jampang adalah sebutan rumput belulang di daerahSunda dan suket

lulangan untuk Jawa.

Rumput belulang hidup terrestrial, berumbai, tegak, herba, dan terdapat akar

pada nodus. Batang tumbuhan ini datar dan tidak berbulu. Akar rumput belulang termasuk ke

dalam akar serabut. Daun tumbuhan ini berwarna hijau dengan panjang lebih dari

2 cm. Bunga biseksual, tersusun menjadi satu pada bagian terminal atau biasa

disebut malai,berwarna hijau dengan kelopak yang tidak terlihat.

Rumput belulang hidup dengan baik pada daerah yang hangat serta basah.[3] Rumput

belulang tumbuh baik pada daerah terbuka. Tanaman ini banyak ditemukan di area

persawahan, kebun, pinggir jalan serta pada jalan setapak.

Rumput belulang berkembangbiak secara alami menggunakan biji.

Tanaman ini diangggap sebagai gulma karena memang sulit untuk ditangani. Rumput

ini dikenal sebagai gulma yang sulit diatasi, untuk menangani gulma ini dapat digunakan

menggunakan dua cara. Kedua cara tersebut adalah menggunakan pembasmi kimia dan

alami.

Page 11: LAPORAN GULMA RUMPUTAN

Yang terakhir alang-alang adalah gulma perennial, dengan system rhizoid yang

meluas serta tinggi batang mencapai 60-100 cm. Daun agak tegak, pelepah daun lembut,

tulang daun utama keputihan, daun atas lebih pendek daripada daun sebelah bawah, ligula

pendek. Rhizoma bersifat regeneratif yang kuat, dapat berpenetrasi 15-40 cm, sedang akar

dapat vertical ke dalam sekitar 60-150 cm. Rhizoma berwarna putih, sekulen, terasa manis,

beruas pendek dengan cabang lateral membentuk jarring-jaring yang kompak dalam tanah.

Bagian dalam tanah ini, terpencar dengan cepat dan persisten.

Gulma ini dapat tersebar luas dan dapat tumbuh pada tanah terbuka yang belum

maupun yang sudah diolah. Dengan dipunyainya rhizoma yang padat dan tumbuh cepat maka

jenis gulma ini agak sulit dikendalikan, disamping sifat agresif (stolon) dan sebagai pesaing

kuat. Namun dibawah naungan gulma ini akan tertekan tumbuhnya, dan Leucanea glauca

dapat dipergunakan untuk kebutuhan tersebut.

BAB V

KESIMPULAN

Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan dan berdasarkan identifikasi dari gulma

jenis teki maka dapat disimpulkan bahwa:

Gulma rumput tidak hanya hidup di darat akan tetai juga di air (Tempat lembab)

Semua jenis gulma rumput mempunyai cirri daun pita dengan pertumbuhan

batang tegak.

Perakaran pada gulma rumput adalah akar serabut dan mampu berkembang biak

secara vegetatif dan generatif.

Page 12: LAPORAN GULMA RUMPUTAN

Tidak semua gulma merupakan terutama rumpu karena beberapa spesies gulma

bisa sebagai sumber bahan organic, pakan ternak dan inang sementara dari

predator dan parasitoid serangga.

Pengendalian gulma dapat dilaukan mekanik dan kimia dan pengendalian

tersebut harus memperhatikan faktor ekonomi dan lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

Moenandir, Jody.1993. Pengantar Ilmu Gulma dan Pengendalian Gulma.Rajawali Press,

Jakarta.

Nurjanah, Uswatun.2015. Penuntun Pengendalian gulma. Faperta. Universitas Bengkulu,

Bengkulu.

Rukmana dan Sugandi.1999. Gulma dan Teknik Pengendaliannya. Kanisius, Yogyakarta.

Page 13: LAPORAN GULMA RUMPUTAN

Sukman,Y. dan Yakup.1995. Gulma dan cara pengendaliannya. Faperta.Universitas

Sriwijaya, Palembang.

Sukman,Y. dan Yakup.2002. Gulma dan cara pengendaliannya. Edisi Revisi.

Faperta.Universitas Sriwijaya, Palembang.

Yernelis. 2002. Gulma dan Teknik Pengendaliannya. Rajawali Pers, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA

Monandir, J. 1988. Pengantar Ilmu dan Pengendalian Gulma. Universitas Brawijaya Rajawali Pers. Jakarta

Nurjanah,U.dkk. 2005. Penuntun Praktikum Pengendalian Gulma. Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Bengkulu

Rukmana, R dan UU Sugandi Saputra. 1999. Gulma dan Teknik Pengendalian. Rajawali pers. Jakarta

Sukman, Y dan Yakup. 2002. Gulma dan Cara Pengendaliannya. Rajawali pers. Jakarta