laporan igtf

Embed Size (px)

Citation preview

Rekapitulasi Sosial Mapping A. Presepsi Masyarakat Terhadap Profesi Petani

Jumlah persen kira-kira penduduk yang bertani adalah 81%B. Kondisi Ekonomi Petani

C. Tata Niaga Komoditas/Produk Utama Masyarakat

Permaslahan yang dihadapai adalah Modal Petani yang kurang

D. Ketenagakerjaan

PekerjaanBulan

123456789101112

Petani Pemilik/ Penyewax---X---

Buruh Tanix---X---

Keterangan:Santai (-) Sedang () Sibuk(x)

E. Pengetahuan Bertani Pendapat untuk bisa Bertani Perlu Bersekolah?Tidak Perlu : 1orang (10%)Cukup Sekolah Umum: 6 orang (60%)Perlu Sekolah Khusus Pertanian : 3orang (30%) Pedoman Cara-cara BertaniKebiasaan Turun Temurun:8 orang (80%)Penyuluhan: 1 orang (10%)Petani melakukan penelitian coba-coba sendiri: 1 Orang (10%) Dukungan yang paling dibutuhkan oleh PetaniPengetahuan Budidaya seperti Pupuk, Benih dsb, Ketersediaan alat dan mesin pertanian, dan pengetahuan hama penyakit. Masa Depan Pertanian di Desa SuniarsihSemakin Maju (100%)

F. Harapan Bantuan Pemberian bibit dan pupuk subsidi dari pemerintah. Bantuan Modal dan lahan Pertanian Sering ada Penyuluhan Pertanian Infrastruktur yang baik untuk akses ke sawah dan ladang.

PEMBAHASANProgram yang kami laksanakan dalam IGTF 2013 (IPB Goes to Field) yaitu pengembangan Cyber Extension di Sentra Hortikultura di kabupaten tegal tepatnya di desa suniarsih kecamatan bojong. Di desa suniarsih termasuk desa yang pertaniannya lebih banyak tanaman pangan seperti singkong, jagung, padi daripada tanaman hortikultura. Akan tetapi kebutuhan akan akses teknologi informasi masih diperlukan di desa ini. Dari segi sumber daya manusia di desa ini kurang memadai, pendidikannya lebih banyak yang lulusan SD dan SMP. Ini dikarenakan akses kesekolah yang jauh dan pemahaman tentang pendidikan yang kurang. Walaupun seperti itu, teknologi informasi tidak memandang pendidikan seseorang yang menggunakannya. Dengan program cyber extension , kami mahasiswaan IPB mencoba belajar bersama untuk memanfaatkan teknologi informasi yang sudah bekembang maupun yang sudah dimiliki para penduduk desa. Pemanfaatan Teknologi informasi yang luas juga memiliki kelemahan diantaranya pemanfaatan untuk kegiatan yang merugikan seperti pornografi, penipuan dan lainya. Oleh karena itu, kami melakukan pengenalan Teknologi informasi yang berbasis menggunakanya secara sehat, artinya memanfaatkan teknologi informasi untuk hal yang positif, misalnya untuk kegiatan pertanian, silahturohmi dan lainya.

Gambar: Penyuluhan Internet SehatPemanfaatan teknologi informasi bisa dipergunakan dalam bidang pertanian. Pemanfaatan tersebut seperti mengetahui cara budidaya pertanian yang sudah tersedia di internet, pemasaran serta berinteraksi antara petani dengan penyuluh atau dengan peneliti. Pemanfatan teknologi informasi dilakukan dengan melatih petani menggunakan internet, yaitu membuat dan menggunakan email, sosial media seperti facebook dan mailing list. Selain itu, juga diperkenalkan website-website pertanian yang bisa digunakan untuk mencari informasi mengenai pertanian. Contoh websitenya yaitu, epetani.deptan.go.id dan cybex.deptan.go.id.

Gambar2: Website epetani.deptan.go.id

Gambar 3: Pelatihan Internet dengan PetaniFasilitas yang tersedia pada websiter tersebut, seperti artiket tenang budidaya, informasi harga, diskusi dan lain sebagainya. Pelatihan membuat email, facebook dan mailing list bukan sekedar untuk menambah wawasan para petani di desa ini tetapi juga sebagai alat komunikasi yang berkaitan dengan pertanian. Keberlanjutan merupakan suatu yang diharapkan dari program ini, oleh karena itu, dibentuklah komunitas Cyber Extension baik desa maupun Kecamatan. Nama komunitas untuk desa suniarsih yaitau KOmunias PetAni Simpar (KOMPAS). Komunitas ini yang akan menjembatani para petani ke penyuluh, pemerintah atau ke peneliti.