Upload
hendi-setiawan
View
234
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/25/2019 Laporan IML Hendi Setiawan-214341087
1/44
LAPORAN PRAKTIKUM
INSTALASI MESIN LISTRIK
DISUSUN OLEH :
HENDI SETIAWAN
214341087
2 AEC
POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANDUNG
Jalan Kanayakan 21,Dago Bandung 40135 l!"#022$2500241 %ak&"#022$2502'4(
Ho)*!ag*: +!:--..."!ol)an/andung"a"d
E/)al: &**aa!ol)an/andung"a"d
http://www.polman-bandung.ac.id/mailto:[email protected]:[email protected]://www.polman-bandung.ac.id/7/25/2019 Laporan IML Hendi Setiawan-214341087
2/44
LAPORAN PRAKTIKUM
INSTALASI MESIN LISTRIK
PRAKTIKUM I
LOAD CHARACTERISTICSMOTOR DC SERI
1)Tujuan
a)Dapat menghubungkan dan mengoperasikan motor DC multi-sirkuit
sebagai motor DC seri, untuk tujuan pengambilan data karakteristik
beban motor DC seri.
b)Dapat menentukan karakteristik beban motor DC seri yang didapat dari
pengukuran dan perhitungan.
c)Dapat menyimpulkan dari karakteristik beban bahwa dengan beban yang
kecil, arus jangkar dan bidangexciterakan kecil juga dan kecepatan motor
akan bertambah.
d)Dapat menyimpulkan dari karakteristik beban bahwa kecepatan motor
akan menurun seiring dengan beban yang bertambah.
2)Rangkaian Percobaan
3)Alat yang digunakan
a)Unit control 1
b)Magnetic powder brake1
c)Motor DC multi-sirkuit 1
d)DC power supply 1
e)Karet kopling1
1
7/25/2019 Laporan IML Hendi Setiawan-214341087
3/44
LAPORAN PRAKTIKUM
INSTALASI MESIN LISTRIK
f)DC amperemeter 1
g)DC voltmeter 1
h)Tachometer 1
4)Pendahuluan
a)Motor DC seri tidak boleh dioperasikan dalam keadaan tak berbeban
dalam sebuah rangkaian, kalau hal ini dilakukan maka motor akan
mengalamiover-run.
b)Karakteristik beban akan menunjukkan hubungan antara torsi/brban
dengan beberapa variabel, seperti kecepatan putar (n), arus (I), daya
mekanik/daya yang dihantarkan (P2), efisiensi ().
c)Praktikum harus diselesaikan secepat mungkin untuk menghindari
variasi dari nilai pengukuran yang didapat yang dikarenakan motor yang
menjadi panas.
5)Langkah Kerjaa)Hubungkan motor DC seperti gambar pada rangkaian percobaan.
b)Nyalakan dan atur unit kontrol dalam mode torsi kontrol.
c)Nyalakan DC power supply dan jalankan motor DC seri.
d)Atur torsi pada unit kontrol berdasarkan nilai yang ada pada tabel,
dimulai dari 0,3 Nm.
e)Ukur kecepatan putar motor dan arus jangkar, masukkan pada tabel.
f)Hitung daya elektrik yang dikonsumsi
P1= UA.IA(UAdalam V, IAdalam A, P1dalam W)Hitung daya mekanik
P2=2 . M . n
60
Hitung efisiensi motor
=P2
P1
Masukkan pada tabel
2
7/25/2019 Laporan IML Hendi Setiawan-214341087
4/44
LAPORAN PRAKTIKUM
INSTALASI MESIN LISTRIK
g)Dari hasil yang didapat (pengukuran dan perhitungan), tentukan
karakteristik beban motor DC seri.
h)Deskripsikan kurva karakteristik beban dan artikan respon motor tanpa
beban.
6)Tabel Percobaan
U/V 220
M/Nm 0,3 0,5 0,7 0,8 0,9 1,0 1,1
n/rpm 2490 2205 1955 1870 1779 1685 1634
I/A 0.74 0.91 1.08 1.17 1.26 1.34 1,41
P1/W 148.7
4
178,37 207,36 222.3 235.62 246.56 258,03
P2/W 78.22 115.44 137.07 156.65 234.72 236.43 241,25
0.52 0.64 0.66 0.70 0.99 0.96 0,93
UA 210 196 192 190 187 187 183
7)Kurva karakteristik
3
7/25/2019 Laporan IML Hendi Setiawan-214341087
5/44
LAPORAN PRAKTIKUM
INSTALASI MESIN LISTRIK
0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 1.1 1.20
500
1000
1500
2000
2500
3000
2490
2205
1955 1870 1779 1685 1634
Hubungan Torsi dengan Kecepatan
M /Nm
n / rpm
0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 1.1 1.20
50
100
150
200
250
300
77.22
115.44137.07
156.65
234.72236.43241.25
Hubungan Torsi dengan P2
M /Nm
P2 / W
4
7/25/2019 Laporan IML Hendi Setiawan-214341087
6/44
LAPORAN PRAKTIKUM
INSTALASI MESIN LISTRIK
0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 1.1 1.20
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
1.6
0.74
0.91
1.081.17
1.26 1.34
1.41
Hubungan Torsi dengan I
M /Nm
I / A
0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 1.1 1.20
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
0.52
0.64 0.66 0.7
0.99 0.96 0.93
Hubungan Torsi dengan Efsiensi
M /Nm
8)Analisis
Jika torsi/beban semakin bertambah maka kecepatan (n) akan semakin
menurun, tetapi daya mekanik (P2), arus (I) akan semakin meningkat.
9)Kesimpulan
5
7/25/2019 Laporan IML Hendi Setiawan-214341087
7/44
LAPORAN PRAKTIKUM
INSTALASI MESIN LISTRIK
- Ketika beban/torsi kecil maka kecepatan putar motor akan tinggi dan
arus yang masuk ke jangkar akan relatif kecil
- Ketika beban/torsi besar maka kecepatan putar motor akan rendah dan
arus yang masuk ke jangkar akan relatif besar.
- efisiensi motor mencapai nilai maksimumnya pada 0,6 saat motor diberi
beban sebesar 0,7-0.8 Nm.
- Pada motor DC Seri motor jangan sampai dioperasikan tanpa beban hal
ini dikarenakan arus yang masuk ke lilitan jangkar dan lilitan medan
sama besar, sehingga ketika starting akan menghasilkan putaran yang
mendekati putaran maksimum.
PRAKTIKUM II
LOAD CHARACTERISTICSBEBAN MOTOR DC SHUNT
1)Tujuan
a)Dapat menghubungkan dan mengoperasikan motor DC multi-sirkuit
sebagai motor DC shunt/paralel, untuk tujuan pengambilan data
karakteristik beban motor DC shunt/paralel.
b)Dapat menentukan karakteristik beban motor DC shunt/paralel yang
didapat dari pengukuran dan perhitungan.
c)Dapat menyimpulkan dari karakteristik beban bahwa motor DC
shunt/paralel berada pada keadaan paling efisien saat besar
kecepatannya berada di kecepatan nominal dan dapat menyimpulkan dari
perhitungan.
6
7/25/2019 Laporan IML Hendi Setiawan-214341087
8/44
LAPORAN PRAKTIKUM
INSTALASI MESIN LISTRIK
d)Dapat mendeskripsikan respon dari motor DC shunt/paralel dalam
berbagai kondisi berbeban.
e)Dapat menghitung torsi nominal dari motor DC shunt/paralel.
2)Diagram sirkuit
3)Komponen yang digunakana)Unit control 1
b)Magnetic powder brake1
c)Motor DC multi-sirkuit 1
d)DC power supply1
e)Rubber coupling sleeve1
f)DC amperemeter 2
g)DC voltmeter 1
h)Tachometer 1
4)Pendahuluan
a)Ketika beban ditambahkan ada motor DC shunt/paralel, maka
pengurangan pada kecepatan putar motor adalah minimal.
b) Arus rotor dan daya mekanikal menunjukkan pertambahan yang hampir
linear sesuai dengan penambahan beban.
7
7/25/2019 Laporan IML Hendi Setiawan-214341087
9/44
LAPORAN PRAKTIKUM
INSTALASI MESIN LISTRIK
c)Ketika torsi beban (M) diatur pada posisi minimal arus jangkar yang kecil
(IA) akan mengalir dikarenakan kehilangan geseran.
d)Motor DC shunt/paralel dibutuhkan dimana dibutuhkan kecepatan putar
motor yang konstan.
5)Langkah Kerja
a)Hubungkan motor DC seperti gambar pada rangkaian percobaan.
b)Nyalakan dan atur unit kontrol dalam mode torsi kontrol.
c)Nyalakan DC power supply dan jalankan motor DC shunt/paralel.
d)Atur torsi pada unit kontrol berdasarkan nilai yang ada pada tabel,
dimulai dari 0,3 Nm.
e)Ukur kecepatan putar motor, arusexciterdan arus jangkar, masukkan
nilai yang didapat pada tabel.
f)Hitung daya elektrik yang dikonsumsi
P1= UA.Itot(UAdalam V, Itotdalam A, P1dalam W)
Itot= IA+ IE
Hitung daya mekanik
P2=2 . M . n
60
Hitung efisiensi motor
=P2
P1
Masukkan pada tabel.
g)Dari hasil yang didapat (pengukuran dan perhitungan), tentukan kurva
karakteristik beban motor DC shunt/paralel.
6)Tabel Percobaan
U/ 22!
M/Nm !"# !"$ !"% !"&
n/rp
m
2'2# 2'&( 2'#! 2'$#
8
7/25/2019 Laporan IML Hendi Setiawan-214341087
10/44
LAPORAN PRAKTIKUM
INSTALASI MESIN LISTRIK
IE/A !")! !")! !"&( !"&(
IA/A !"(& !")% *"#* *"'#
Itot/A *"$& *"&% 2"*% 2"2)
P*/W #''"'
'
'!%"(( '%#"!
(
$!#"&
!
P2/W %("*' *#!"*( *%&"*
'
2!$"'
&
!"22 !"#2 !"#& !"'!
Catatan :
data diambil hanya sampai arus armature sebesar 1,43 A
dikarenakan batas maksimun arus yang boleh di aliri lilitan
jangkar adalah sekitar 1,4 A jika lebih dari kisaran itu motor dapat
mengalami overheat.
7)Kurva karakteristik
9
7/25/2019 Laporan IML Hendi Setiawan-214341087
11/44
LAPORAN PRAKTIKUM
INSTALASI MESIN LISTRIK
0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.92200
2300
2400
2500
2600
2700
2800
2423 2446 2430
2453
Hubungan Torsi dengan Kecepatan
M /Nm
n / rpm
0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.90
50
100
150
200
250
76.14
130.16
178.14
205.48
Hubungan Torsi dengan P2
M /Nm
P2 / W
10
7/25/2019 Laporan IML Hendi Setiawan-214341087
12/44
LAPORAN PRAKTIKUM
INSTALASI MESIN LISTRIK
0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.91
1.5
2
2.5
3
3.5
1.58
1.87
2.142.29
Hubungan Torsi dengan A+U,
M /Nm
I / A
0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.90
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
0.35
0.4
0.45
0.22
0.32
0.38
0.4
Hubungan Torsi dengan Efsiensi
M /Nm
8)Analisis
- Ketika beban/Torsi ditambah, maka kecepatan putar (n) motor DC
shunt/paralel akan semakin menurun tapi dalam keadaan yang
11
7/25/2019 Laporan IML Hendi Setiawan-214341087
13/44
LAPORAN PRAKTIKUM
INSTALASI MESIN LISTRIK
cenderung stabil tidak seperti motor DC seri yang memiliki
kecenderungan menurun secara drastis.
-Arus dan daya mekanik (P2) sama seperti pada motor DC seri, yaitu
nilainya semakin meningkat seiring dengan beban/Torsi yang bertambah.
Sesuai dengan praktikum yang dilakukan.
9)Kesimpulan
Dari praktikum yang dilakukan didapat bahwa arus dan daya mekanikal
akan meningkat hampir secara linear seiring dengan beban/torsi yang
meningkat. Untuk kecepatan putar motor sendiri memiliki kecenderungan
stabil, walaupun terjadi penurunan. Torsi minimal dapat dihitung dari
persamaan berikut MN=
60 . P2
2 . n
Putaran pada motor DC Shunt cenderung stabil karena arus input
terbagi yakni menuju lilitan jangkar/armature dan lilitan medan, sedangkan
tegangan pada lilitan armature maupun lilitan medan sama besar keadaan
ini menyebabkan putaran yang lebih stabil.
12
7/25/2019 Laporan IML Hendi Setiawan-214341087
14/44
LAPORAN PRAKTIKUM
INSTALASI MESIN LISTRIK
PRAKTIKUM III
LOAD CHARACTERISTICSMOTOR DC KOMPON
1)Tujuan
a)Dapat menghubungkan dan mengoperasikan motor DC multi-sirkuit
sebagai motor DC kompon/campuran, untuk tujuan pengambilan data
karakteristik beban motor DC kompon/campuran.
b)Dapat menentukan karakteristik beban motor DC kompon/campuran yang
didapat dari pengukuran dan perhitungan.
c)Dapat mendeskripsikan perbandingan respon dari motor DC
kompon/campuran dibanding motor DC seri ataupun shunt/paralel.
d)Dapat mendeskripsikan respon dari motor DC kompon/campuran dalam
berbagai kondisi berbeban.
2)Diagram Sirkuit
13
7/25/2019 Laporan IML Hendi Setiawan-214341087
15/44
LAPORAN PRAKTIKUM
INSTALASI MESIN LISTRIK
3)Alat yang digunakan
a)Unit kontrol
b)Magnetic powder brakec)Motor DC multi-sirkuit
d)DC power supply
e)Rubber coupling sleeve
f)DC amperemeter
g)DC voltmeter
h)Tachometer
i)Starteruntuk motor DC
4)Pendahuluan
a)Dalam motor DC multi-sirkuit terdapat pelilitan yang memungkinkan
bagian hubungan seri berhubungan dengan bagian shunt/paralel sehingga
dapat memungkinkan motor DC berhubungan kompon/campuran.
b)Ketika motor DC dalam keadaan tak berbeban, bagian shunt/paralel yang
merespon paling dominan.
14
7/25/2019 Laporan IML Hendi Setiawan-214341087
16/44
LAPORAN PRAKTIKUM
INSTALASI MESIN LISTRIK
c)Dalam keadaan berbeban, kecepatan putar motor menurun secara drastis
dibanding saat motor berhubungan shunt/paralel. Dikarenakan
meningkatnya arus jangkar yang mengakibatkan bidang magnet utama
menjadi lebih kuat.
d)Karena memiliki torsi awal yang tinggi maka motor DC
kompon/campuran digunakan untuk prosespress.
5)Langkah Kerja
a)Hubungkan motor DC seperti gambar pada rangkaian percobaan.
b)Nyalakan dan atur unit kontrol dalam mode torsi kontrol.
c)Nyalakan DC power supply dan jalankan motor DC kompon/campuran.
d)Atur torsi pada unit kontrol berdasarkan nilai yang ada pada tabel,
dimulai dari 0,2 Nm. Atur juga arusexciteragar besarnya 0,1 A.
e)Ukur kecepatan putar motor dan arus jangkar, masukkan nilai yang
didapat pada tabel.
f)Hitung daya elektrik yang dikonsumsi
P1= UA.Itot(UAdalam V, Itotdalam A, P1dalam W)Itot= IA+ IE
Hitung daya mekanik
P2=2 . M . n
60
Hitung efisiensi motor
=P2
P1
Masukkan pada tabel.g)Dari hasil yang didapat (pengukuran dan perhitungan), tentukan kurva
karakteristik beban motor DC kompon/campuran.
h)Deskripsikan respon motor DC kompon/campuran saat keadaan berbeban
dibanding motor DC seri ataupun paralel.
6)Tabel Percobaan
15
7/25/2019 Laporan IML Hendi Setiawan-214341087
17/44
LAPORAN PRAKTIKUM
INSTALASI MESIN LISTRIK
U/V 220
M/Nm 0,2 0,4 0,6 0,8 0,9 1,0 1,1
n/rpm 2420 2130 1921 1730 1676 1620 1563
IA/A 0.63 0.80 0.99 1.16 1.23 1.31 1.39
Itot/A 0.82 0.99 1.18 1.35 1.42 1.50 1.58
P1/W 166.46 197.01 228.92 256.5 265.54 277.5 287.56
P2/W 50.68 89.21 120.69 144.92 17.95 169.63 180.03
0.30 0.45 0.53 0.56 0.59 0.61 0.63
Catatan : IE= 0,19 A didapat dari resistor yang di atur sedemikian rupa
sehingga menghasilkan IE mendetkati 0,1 A
7)Kurva karakteristik
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.60
2
4
6
8
10
12
Hubungan Torsi dengan Kecepatan
M /Nm
n / rpm
16
7/25/2019 Laporan IML Hendi Setiawan-214341087
18/44
LAPORAN PRAKTIKUM
INSTALASI MESIN LISTRIK
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.20
50
100
150
200
250
50.68
89.21
120.69
144.92157.95
169.63180.03
Hubungan Torsi dengan P2
M /Nm
P2 / W
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.60
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
1.61.8
2
Hubungan Torsi dengan IA
M /Nm
I / A
17
7/25/2019 Laporan IML Hendi Setiawan-214341087
19/44
LAPORAN PRAKTIKUM
INSTALASI MESIN LISTRIK
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.60
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
Hubungan Torsi dengan Efsiensi
M /Nm
8)Analisis
- Kurva karakteristik mengenai kecepatan putar (n) dibandingkan dengan
dua kurva lain yaitu tentang karakteristik beban motor DC seri dan
shunt maka kurva karakteristik motor DC kompon merupakan
penggabungan dari dua karakteristik kurva motor DC seri dan shunt.
- Mulai dari keadaan berbeban nol sampai dengan nilai beban di naikan
diketahui bahwa bagian hubungan shunt/paralel lebih dominan terlihat
dari terjadinya penurunan tapi tidak terlalu drastis dan terjadi
kestabilan. Dari keadaan awal pula diketahui bahwa motor DC kompon
memiliki karakteristik motor DC seri yaitu memiliki torsi yang tinggi.
9)Kesimpulan
18
7/25/2019 Laporan IML Hendi Setiawan-214341087
20/44
LAPORAN PRAKTIKUM
INSTALASI MESIN LISTRIK
karakteristik beban motor DC kompon/gabungan memiliki
gabungan karakteristik baik dari motor DC seri maupun motor DC
shunt/paralel. Untuk daya mekanik serta arus yang masuk ke jangkar
yaitu sama dengan dua praktikum sebelumnya, bila beban bertambah
atau meningkat maka arus jangkar dan daya mekanik akan meningkat.
Keunggulan motor dc kompon sendiri dibandingkan shunt dan seri
yakni putaran start akan relative tinggi yang mewakili sifat motor dc seri
sedangkan jika motor telah melewati putaran start maka putaran motor
selanjutnya akan lebih stabil meskipun mengalami kenaikan atau
penurunan.
PRAKTIKUM IV
CONNECTING AND STARTINGMOTOR DC SERI
1.Tujuan
a.Memahami bahwa mesin kumparan kompon multi sirkuit DC dapat
dikonfigurasikan sebagai motor DC seri.
19
7/25/2019 Laporan IML Hendi Setiawan-214341087
21/44
LAPORAN PRAKTIKUM
INSTALASI MESIN LISTRIK
b.Dapat mengembangkan diagram sirkuit secara luas dari versi
sederhana.
c.Menyambungkan dan mengoperasikan mesin kumparan kompon
multi sirkuit DC dengan dan tanpa starter.
d.Mengukur arus starting dan tegangan jangkar.
2.Sirkuit diagram
a.Tanpa starter
b.Dengan starter
20
7/25/2019 Laporan IML Hendi Setiawan-214341087
22/44
LAPORAN PRAKTIKUM
INSTALASI MESIN LISTRIK
3.Alat dan komponen yang dibutuhkan
a.1 kontrol unit
b.1 bubuk rem magnetic
c.1 mesin kumparan kompon multi sirkuit
d.1 starter untuk motor DC
e.1 karet kopling
f.1 pengaman koplingg.1 pengaman ujung batang
h.2 multimeter
4.Langkah kerja
a.Salin detail spesifikasi yang tertera pad label motor DC kemudin
terapkan pada mesin kumparan kompon multi sirkuit.
b.Dengan menggunakan sirkuit pada seksi 2 sebagai referensi,
lengkapi diagram sirkuit secara lengkap.
c.Sambungkanmesin tanpa starter, berdasar pada sirkuit diagram.
d.Atur unit control seperti berikut :
i.Kecepatan 3000 RPM
ii.Torsi 1 Nm
iii.Mode Operasi konstan
e.Operasikan motor dan atur beban = 0.3 Nm
f.Ukur arus start dan tegangan jangkar
21
7/25/2019 Laporan IML Hendi Setiawan-214341087
23/44
LAPORAN PRAKTIKUM
INSTALASI MESIN LISTRIK
g.Sambungkan mesin dengan starter, pengaturan pada unit control
tetap sama
h.Ukur arus start dan tegangan jangkar, masukan nilai yang terukur
pada table
i.Dari nilai yang terukur, jelaskan fungsi dari starter
5.Hasil pengukuran
a.Pengoperasian dengan starter
Starter R (ohm) 0 47
Arus Start 0.80 A 0.77 A
Tegangan jangkar 198 V 160,7 V
6.Analisa
-Arus jangkar akan tinggi pada saat awal motor dinyalakan, oleh karena
itu dibutuhkan lah suatu mekanisme untuk mengantisipasinya.
- Jika lilitan armature diberi suatu tahanan, yaitu tahanan starter, maka
arus akan sedikit tertahan sehingga tidak akan terlalu tinggi lonjakan
arusnya.
7.Kesimpulan
Dengan adanya starter, arus start akan sedikit tertahan sehingga
arus yang akan melewati lilitan armature dapat di variasikan dan
membuat putaran starter dapat diatur. Starter juga berfungsi membuat
tegangan menjadi terbagi dimana tegangan pada lilitan armature dan
lilitan medan akan semakin kecil dibandingan tanpa starter.
PRAKTIKUM V
CONNECTING AND STARTINGMOTOR DC SHUNT
22
7/25/2019 Laporan IML Hendi Setiawan-214341087
24/44
LAPORAN PRAKTIKUM
INSTALASI MESIN LISTRIK
1.Tujuan
a.Mahasiswa dapat tahu bahwa mesin kumparan kompon multi
sirkuit DC dapat dikonfigurasikan sebagai motor shunt
b.Mahasiswan dapat mengembangkan diagram sirkuit secara luas
dari diagram versi sederhana.
c.Mahasiswa dapat menyambungkan dan mengoperasikan mesin
kumparan kompon multi-sirkuit sebagai motor shunt dengan dan
tanpa starter.
d.Mengukur arus starting dan tegangan jangkar.
e.Menyimpulkan bahwa starter dapat mengurangi arus start.
2.Diagram sirkuit
a.Tanpa starter
b.Dengan starter
23
7/25/2019 Laporan IML Hendi Setiawan-214341087
25/44
LAPORAN PRAKTIKUM
INSTALASI MESIN LISTRIK
3.Alat dan komponen yang dibutuhkan
a.1 unit control
b.1 bubuk rem magnetic
c.1 mesin kumparan kompon multi sirkuit DC
d.1 starter untuk motor DC
e.1 power supply DC
f.1 karet kopling
g.1 pelindung kopling
h.1 pelindung ujung batang
i.2 multimeter
4.Langkah kerjaa.Salin spesifikasi multi sirkuit yang tertera pada label. Catat pada
lembar 1.
b.Gunakan diagram sirkuit pada sesi 2 sebagai referensi, lalu
lengkapi diagram sirkuit lembar 2.
c.Sambungkan mesin tanpa starter, berdasar diagram.
d.Atur unit control seperti berikut :
i.Kecepatan 3000 RPM
ii.Torsi 1 Nm
24
7/25/2019 Laporan IML Hendi Setiawan-214341087
26/44
LAPORAN PRAKTIKUM
INSTALASI MESIN LISTRIK
iii.Mode operasi konstan
e.Operasikan motor dan atur torsi 0.3 Nm.
f.Ukur arus start dan tegangan jangkar, masukan data pada table.g.Sambungkan mesin dengan starter, berdasar diagram, atur resistor
beban 100% (47 ohm).
h.Ukur arus start dan tegangan jangkar, masukan data pada table.
i.Jelaskan fungsi dari starter.
5.Hasil pengukuran
a.Dengan starter
Starter R = 0 R = 47
Beban 0.3 Nm 0.3 Nm
Arus start 0.72 A 0.72 A
Tegangan jangkar 218 V 186 V
6.Analisa
- Sama halnya pada motor DC seri, pada motor DC shunt, dibutuhkan juga
suatu mekanisme untuk menahan lonjakan arus yang terjadi pada saat
awal motor dinyalakan.
- Dengan ditambahnya tahanan starter, maka arus akan sedikit tertahan
dan lonjakan arus yang timbul pada saat pertama kali motor dinyalakan
tidak akan terlalu tinggi, sehingga lebih terjaga keamanannya (safety).
7.Kesimpulan
Starter mempunyai fungsi untuk mengamankan arus start,
sehingga tidak terlalu tinggi, starter juga mencegah overload karena arus
tinggi pada awal pengoperasian. Dengan kata lain fungsi dari starter
adalah untuk memvariasikan arus yang masuk ke lilitan armature
25
7/25/2019 Laporan IML Hendi Setiawan-214341087
27/44
LAPORAN PRAKTIKUM
INSTALASI MESIN LISTRIK
sehingga dengan hal tersebut kecepatan lebih dapat dikontrol. Jika
setelah melewati fase start up putaran akan lebih stabil.
26
7/25/2019 Laporan IML Hendi Setiawan-214341087
28/44
LAPORAN PRAKTIKUM
INSTALASI MESIN LISTRIK
PRAKTIKUM VI
CONNECTING AND STARTINGMOTOR DC KOMPON
1.Tujuan
a.Mahasiswa dapat mengetahui bahwa mesin kumparan kompon
multi sirkuit dapat dioperasikan sebagai motor kompon.
b.Mahasiswa dapat mengembangkan secara luas diagram sirkuit dari
diagram yang sederhana.
c.Mahasiswa dapat menyambungkan dan mengoperasikan mesin
kumparan kompon multi sirkui DC, lengkap dengan tahanan awal.
d.Menghitung atau mengukur arus start dan tegangan jangkar
dengan dan tanpa starter pada sirkuit.
e.Mengetahui bahwa starter digunakan untuk membatas arus
jangkar selama fase start up.
2.Diagram sirkuit
a.Tanpa starter
27
7/25/2019 Laporan IML Hendi Setiawan-214341087
29/44
LAPORAN PRAKTIKUM
INSTALASI MESIN LISTRIK
b.Dengan starter
3.Alat yang digunakan
a.1 unit controlb.1 bubuk rem magnetic
c.1 mesin kumparan kompon multi sirkuit DC
d.1 karet kopling
e.1 pelindung kopling
f.1 pelindung ujung batang
g.2 multimeter
4.Langkah kerja
a.Salin spesifikasi detail yang tertera pada mesin kumparan kompon
multi sirkuit, lalu masukkan ke lembar 1.
b.Gunakan diagram sirkuit pada sesi 2 sebagai referensi, lalu
lengkapi diagram.
c.Sambungkan mesin dengan starter, sesuai diagram 2
d.Atur unit control
i.Kecepatan 3000 RPM
ii.Torsi 2 Nm
28
7/25/2019 Laporan IML Hendi Setiawan-214341087
30/44
LAPORAN PRAKTIKUM
INSTALASI MESIN LISTRIK
iii.Mode operasi konstan
e.Atur tahanan starter 100 % (47 ), operasikan motor dan atur torsi
= 0.5 Nm.
f.Ukur arus start dan tegangan jangkar, catat pada table.
g.Atur tahanan starter 50 % (24 ), operasikan motor dan atur torsi
= 0.5 Nm.
h.Ukur arus start dan tegangan jangkar, catat pada table.
i.Jelaskan fungsi dari starter.
5.Data hasil percobaan
a.Dengan starter
Nilai tahanan starter R = 0 R = 24 R = 47
Beban (Nm) 0.5 0.5 0.5
Arus start (A) 0.75 0.73 0.72
Tegangan jangkar (V) 196 176.9 163.2
6.Analisa
- Saat pertama kali motor dinyalakan, maka akan terjadi lonjakan arus
pada bagian jangkar (armature), hal ini disebabkan oleh tarikan arus
yang disebabkan oleh jangkar.
- Motor menjadi lebih aman Karen walaupun tanpa beban, maka motor
tidak akan over run dan tidak akan mengalami arus berlebih (over
current).
7.Kesimpulan
Starter pada motor DC kompon berfungsi untuk memvariasikan
atau membatasi arus jangkar yang cukup tinggi pada fase start up
29
7/25/2019 Laporan IML Hendi Setiawan-214341087
31/44
LAPORAN PRAKTIKUM
INSTALASI MESIN LISTRIK
sehingga putaran dapat lebih terkontrol. Starter juga berfungsi sebagai
penahan agar tidak terjadi overload yang diakibatkan oleh lonjakan arus
pada fase startup. Jika setelah melewati fase start up motor dc kompon
sendiri akan lebih stabil dikarenakan terdapat dua lilitan yang diseri dan
diparalel.
30
7/25/2019 Laporan IML Hendi Setiawan-214341087
32/44
LAPORAN PRAKTIKUM
INSTALASI MESIN LISTRIK
PRAKTIKUM VII
LOAD CHARACTERISTICSMOTORSLIP-RINGASINKRON 3
1. Tujuan
a)Dapat menghubungkan motor asinkron 3 fasa dengan rotor slip-ring dan
mengoperasikan motor untuk tujuan pengambilan data mengenai
karakteristik beban motor asinkron 3 fasa.
b)Dapat mengenali dan mengetahui motor asinkron 3 fasa dari label yang
tertera di motor.
c)Dapat menghitung daya yang dihantarkan/daya mekanik, sudut fasa,
daya nyata, efisiensi, dan slip.
d)Dapat mengetahui nilai dari torsi minimal dari kurva karakteristik motor
asinkron 3 fasa.
e)Dapat menggambar kurva karakteristik beban dari nilai yang diperoleh
dari pengukuran dan perhitungan.
f)Dapat memberikan penjelasan tentang kurva yang diperoleh.
2.Rangkaian Percobaan
31
7/25/2019 Laporan IML Hendi Setiawan-214341087
33/44
LAPORAN PRAKTIKUM
INSTALASI MESIN LISTRIK
3.Alat yang digunakan
a.Unit kontrol...1
b.Magnetic powder brake...1
c.Motor slip-ring asinkron 3 fasa...1d.Fluke meter...1
e.Rubber coupling sleeve..1
f.AC amperemeter...2
g.AC voltmeter...1
h.Tachometer...1
4.Langkah Kerjaa.Hubungkan motor asinkron 3 fasa seperti gambar pada rangkaian
percobaan.
b.Nyalakan dan atur unit kontrol dalam mode torsi kontrol.
c.Jalankan motor asinkron 3 fasa.
d.Atur torsi pada unit kontrol berdasarkan nilai yang ada pada tabel,
dimulai dari 0,3 Nm.
32
7/25/2019 Laporan IML Hendi Setiawan-214341087
34/44
LAPORAN PRAKTIKUM
INSTALASI MESIN LISTRIK
e.Ukur kecepatan putar motor, arus, tegangan, daya nyata, faktor
daya dan daya semu, masukkan nilai yang didapat pada tabel.
f.Hitung daya elektrik yang dikonsumsi
P1= PM. 3 (P1dan PMdalam W)
Hitung daya mekanik
P2=2 . M . n
60
Hitung cos c
cos c=PM
V . I
Hitung besar slip (s dalam %)
s =nsnr
ns
x100
Hitung efisiensi motor
=P2
P1
Masukkan pada tabel.
g.Dari hasil yang didapat (pengukuran dan perhitungan), tentukan
kurva karakteristik beban motor asinkron 3 fasa.
5.Tabel Percobaan
Labelnameplate
U = 400 V
I = 0,83 A
n = 1500 rpm
P = 270 W
cos = 0,7
U (V) 360 360 357 357 355 355 355 354
M (Nm) 0.3 0.4 0.8 1.0 1.2 1.4 1.6 1.8
I (A) 0.42 0.43 0.5 0.54 0.6 0.66 0.74 0.81
N 1444 1436 1402 1379 1357 1330 1301 1271
33
7/25/2019 Laporan IML Hendi Setiawan-214341087
35/44
LAPORAN PRAKTIKUM
INSTALASI MESIN LISTRIK
(rpm)
cos M 0.4 0.48 0.64 0.7 0.74 0.78 0.8 0.81
PM(W) 40 50 70 80 100 110 130 140
P1(W) 120 150 210 240 300 330 390 490
P2(W) 45.36 60.14 117.45 144.40 170.51 194.97 217.97 239.56
S (VA) 90 90 110 120 130 140 160 170
Q (VAR) 80 80 80 80 90 90 100 100
cos c 0.26 0.32 0.31 0.32 0.38 0.40 0.46 0.49
0.38 0.40 0.56 0.60 0.57 0.59 0.56 0.57
S (%) 3.37 4.3 6.5 8.1 9.5 11.3 13.3 15.3
6.Kurva karakteristik
0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 21160
1210
1260
1310
1360
1410
1460 14441436
14021379
1357
1330
1301
1271
Hubungan Torsi dengan Kecepatan
M / Nm
n / rpm
34
7/25/2019 Laporan IML Hendi Setiawan-214341087
36/44
LAPORAN PRAKTIKUM
INSTALASI MESIN LISTRIK
0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 20
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1
0.420.430.5
0.540.6
0.660.74
0.85
Hubungan Torsi dengan Arus
M / Nm
I / A
0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 20
50
100
150
200
250
300
350
45.3660.14
117.45144.4
170.51194.97
217.97
327.5
Hubungan Torsi dengan P2
M / Nm
P2 / W
35
7/25/2019 Laporan IML Hendi Setiawan-214341087
37/44
LAPORAN PRAKTIKUM
INSTALASI MESIN LISTRIK
0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 20
2
4
6
8
10
12
14
16
18
3.374.3
6.5
8.19.5
11.3
13.3
16
Hubungan Torsi dengan ,-ip
M / Nm
s / .
0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 20
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.38 0.4
0.560.6
0.57 0.59 0.560.6
Hubungan Torsi dengan Efsiensi
M / Nm
36
7/25/2019 Laporan IML Hendi Setiawan-214341087
38/44
LAPORAN PRAKTIKUM
INSTALASI MESIN LISTRIK
0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 20
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
0.4
0.48
0.640.7
0.74 0.78 0.8
0.83
Hubungan Torsi dengan a0tor 1aa
M / Nm
cos 3
7.AnalisisDari kurva yang diperoleh, diketahui bahwa seiring dengan beban/torsi (M)
bertambah maka ;
/ Kecepatan (n) akan menurun tapi tidak secara drastis.
/Arus (I) akan bertambah/meningkat.
/ Faktor daya (cos ) akan bertambah/meningkat.
/ Daya mekanik (P2) akan bertambah/meningkat.
/ Efisiensi () akan menunjukkan saat awal bertambah dan kemudian
stagnan/tetap pada titik 0,6.
/ Slip motor (s) akan bertambah/meningkat.
8.Kesimpulan
Dengan mengetahui karakteristik motor asinkron 3 fasa maka kita
dapat mengetahui cara pengasutannya. Parameter seperti kecepatan, daya
37
7/25/2019 Laporan IML Hendi Setiawan-214341087
39/44
LAPORAN PRAKTIKUM
INSTALASI MESIN LISTRIK
mekanik, arus, efisiensi, akan berubah seiring dengan perubahan beban, hal
ini karena arus akan berubah jika beban mengalami perubahan, dan
mengakibatkan perubahan yang lain.
PRAKTIKUM VIII
STARTING CHARACTERISTICMOTOR ASINKRON TIGA FASA
DENGAN SLIP RING
1.Tujuan
a.Mahasiswa dapat memasangkan motor asinkron tiga fasa dengan slip
ring dan mengoperaasikannya dengan starter pada rotor, dengan
tujuan untuk melihat karakteristik awal motor slip ring.
b.Mahasiswa dapat melihat karakteristik awal untuk berbagai macam
nilai resistansi pada starter.
c.Mahasiswa dapat menggambar kurva karakteristik awal motor.
d.Mahasiswa dapat mengerti dan mendeskripsikan fungsi dari
resistansi starter.
e.Mahasiswa dapat mendeskripsikan bagaimana arus stabil dan arus
awal bergantung pada pengaturan pada starter.
38
7/25/2019 Laporan IML Hendi Setiawan-214341087
40/44
LAPORAN PRAKTIKUM
INSTALASI MESIN LISTRIK
f.Mahasiswa dapat menjelaskan perubahan arus dan torsi yang
dihasilkan pada saat motor dinyalakan.
2.Diagram sirkuit
3.Instrument / komponen yang diperlukana.1 motor asinkron 3 fasa slip ring
b.Bubuk rem magnetic
c.Unit control untuk rem
d.Karet kopling
e.Pengaman kopling
f.Pengaman ujung tangkai
g.Starter untuk motor slip ring
Perlengkapan I, terdiri dari :
a.1 power supply 3 fasa, 380 V / 16 A
b.1 saklar cut-out 3 kutub
c.1 Multimeter dengan koil bergerak
d.1 colokan koneksi 4 mm
e.1 papan rakit
Perlengkapan II, terdiri dari
1 set kabel koneksi
39
7/25/2019 Laporan IML Hendi Setiawan-214341087
41/44
LAPORAN PRAKTIKUM
INSTALASI MESIN LISTRIK
4.Langkah kerja
a.Rakitlah semua komponen sesuai dengan diagram pada seksi 2.
b.Aturlah range pada control unit sebagai berikut :i.Kecepatan 1500 rpm
ii.Torsi 2 Nm
iii.Mode operasi konstan
c.Operasikan motor, atur torsi pada unit control untuk mendapatkan
kecepatan yang diinginkan sesuai table, mulailah dari nilai tertinggi
rpm
d.Ukur torsi dan arus, catat pada table
e.Lakukan terus sesuai nilai pada table
f.Setelah melakukan pengukuran, copot semua beban pada motor
sehingga motor dapat melakukan pendinginan.
g.Gambar karakteristik arus pada setiap posisi dari starter.
h.Deskripsikan kurva pada posisi 6 starter.
i.Beri kecepatan pada motor dalam posisi 6 starter yang mana motor
mencapai torsi tertinggi.
j.Apa efek dari starter pada torsi ?k.Pada kecepatan mana yang mengakibatkan arus maksimum ?
l.Mengapa arus berkurang saat tahanan starter bertambah ?
m.Catat perubahan pada arus dan torsi yang terjadi saat starter
dirubah dari posisi 4 ke posisi 5 pada kecepatan 1000 rpm.
5.Table hasil percobaan
Posisi N
(rpm)
1400 1300 1200 1100 1000 800 600 400 200 0
1
(8k46)
I (A) 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4
M
(Nm)
-0,2 -0,2 -0,2 -0,18 -0.15 -0.13 -0.17 -0.1 -0.05 0
2
(6k95)
I (A) 0.39 0.39 0.39 0.39 0.39 0.39 0.4 0.4 0.4 0.4
M
(Nm)
-0,20 -0,19 -0,18 -0,17 -0.17 -0.16 -0.14 -0.1 -0.07 0
3 I (A) 0.39 0.39 0.39 0.39 0.39 0.39 0.39 0.39 0.39 0.39
40
7/25/2019 Laporan IML Hendi Setiawan-214341087
42/44
LAPORAN PRAKTIKUM
INSTALASI MESIN LISTRIK
(5k54) M
(Nm)
-0,2 -0,20 -0,19 -0,18 -0.16 -0.14 -0.12 -0.1 -0.06 0
4
(3k84)
I (A)
0.39 0.39 0.39 0.39 0.39 0.39 0.39 0.39 0.39 0.39M
(Nm)
-0,19 -0,18 -0,17 -0,15 -0.14 -0.13 -0.10 -0.07 -0.03 0
5
(1k4)
I (A) 0.39 0.39 0.39 0.39 0.39 0.39 0.39 0.39 0.39 0.39
M
(Nm)
-0,2 -0,18 -0,17 -0,15 -0.14 -0.11 -0.07 -0.03 -0.02 0
6
(113)
I (A) 0,39 0,39 0,4 0,41 0,42 - - - - -
M
(Nm)
0,09 0,08 0,17 0,32 0,46 - - - - -
6.Grafik hasil percobaan
0 200 400 600 800 1000 1200 14000.35
0.37
0.39
0.41
0.43
0.45
0.390.39
0.4
0.41
0.42
0.390.390.390.390.390.390.390.390.390.39 0.390.390.390.390.390.390.390.390.390.39 0.390.390.390.390.390.390.390.390.390.39 0.390.390.390.390.390.39
0.40.40.40.4
0.40.40.40.40.40.40.40.40.40.4
Peruba4an arus ter4adap 0ecepatan
0ecepatan 5rpm6
Arus5A6
41
7/25/2019 Laporan IML Hendi Setiawan-214341087
43/44
LAPORAN PRAKTIKUM
INSTALASI MESIN LISTRIK
0 200 400 600 800 1000 1200 1400
-0.3
-0.2
-0.1
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.090.08
0.17
0.32
0.46
-0.2-0.18-0.17-0.15
-0.14-0.11
-0.07-0.03-0.02
0
-0.19-0.18-0.17-0.15-0.14-0.13
-0.1-0.07
0.030
-0.2-0.2-0.19-0.18-0.16-0.14
-0.12-0.1-0.06
0
-0.2-0.19-0.18-0.17-0.17-0.16
-0.14-0.1
-0.07
0
-0.2-0.2-0.2-0.18-0.15-0.13-0.17
-0.1-0.05
0
Peruba4an torsi ter4adap 0ecepatan
0ecepatan 5rpm6
Torsi5Nm6
7.Analisa
/ Pada awal pengoperasian motor asinkron 3 fasa, maka akan terdapat
lonjakan arus juga, seperti layaknya motor DC pada umumnya.
/ Seiring dengan bertambahnya beban, maka akan kecepatan putar (rpm)
akan berkurang juga.
/ Fungsi starter pada motor asinkron dengan slip ring adalah untuk
mengurangi lonjakan arus pada saat awal pengoperasian motor.
Menyebabkan arus lebih stabil.
8.Kesimpulan
Secara umum Motor AC asinkron slipring mempunyai karakteristik
hubungan antara daya, putaran, arus dan torsi yang tidak jauh berbeda
dengan motor DC seri, shunt, dan kompon yaitu seiring dengan
bertambahnya beban, maka
Efisiensi akan berubah dan stabil pada saat tertentu.
42
7/25/2019 Laporan IML Hendi Setiawan-214341087
44/44
LAPORAN PRAKTIKUM
INSTALASI MESIN LISTRIK
Arus akan bertambah besar jika beban besar.
Kecepatan putar akan berbanding terbalik dengan beban yang
diterima motor, semakin besar beban, semakin kecil rpm motor
Fungsi dari starter 3 kutub adalah sama dengan starter pada
umumnya, yaitu untuk memvariasikan arus yang masuk ke lilitan stator
sehingga putaran motor start up motor dapat lebih terkontrol.