18
Laporan individu 24 oktober 2012 ANATOMI DAN FISIOLOGI THYMUS, SYNDROM NEZELOF & SYNDROM DIGEORGE LAPORAN TUTORIAL MODUL 1 : IMUNODEFISIENSI BLOK IMUNOLOGI DISUSUN OLEH: Nama : Ni Made Novi Rahmawati Stambuk : 11 777 060 Kelompok : III (Tiga) Tutor : dr. Nurfaita mislihar, sp.PD dr. Ryzqa PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

Laporan Individu Modul 2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Individu Modul 2

Laporan individu24 oktober 2012

ANATOMI DAN FISIOLOGI THYMUS, SYNDROM NEZELOF & SYNDROM DIGEORGE

LAPORAN TUTORIAL

MODUL 1 : IMUNODEFISIENSIBLOK IMUNOLOGI

DISUSUN OLEH:

Nama : Ni Made Novi Rahmawati

Stambuk : 11 777 060

Kelompok : III (Tiga)

Tutor : dr. Nurfaita mislihar, sp.PD

dr. Ryzqa

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTERFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU

KESEHATANUNIVERSITAS ALKHAIRAAT

PALU2012

Page 2: Laporan Individu Modul 2

BAB I

PENDAHULUAN

Skenario 3 :

Seorang anak laki – laki umur 14 bulan telah 8 kali menderita

infeksi virus dan jamur dalam 14 bulan. Infeksi tersebut akhirnya

sembuh meskipun sangat lambat dan infeksi jamur berespon baik

terhadap anti jamur. Pada pemeriksaan radiologi paru baru - baru

ini untuk menyingkirkan pneumonia terdapat kelainan yaitu tidak

tampak bayanan thymus.

Kata sulit :

1. Infeksi

2. Virus

3. Jamur

4. Radiologi

5. Pnemumonia

6. Anti Jamur

Kata kunci :

1. Anak laki – laki

2. umur 14 bulan

3. 8 kali menderita infeksi virus dan jamur dalam 14 bln.

4. Infeksi jamur berespon baik terhadap anti jamur

5. Pemeriksaan radiologi tidak nampak bayangan thymus

Pertanyaan :

1. Jelaskan struktur anatomi dan fisiologi thymus dan paru – paru !

2. Apa pengertian immunudefisiensi? Faktor apa saja yang

menyebabkan immunudefisiensi !

3. Mengapa pemeriksaan radiologi bayangan thymus tidak nampak ?

4. Sebutkan dan jelaskan ada berapa immunodefisiensi !

5. Bagaimna patomekanisme infeksi virus dan jamur ?

6. Mengapa infeksi sembuhnya lama meskipun telah di obati ?

Page 3: Laporan Individu Modul 2

7. Bagaimana respon imun terhadap infeksi virus dan jamur ?

8. Bagaimana mekanisme obat anti jamur terhadap infeksi jamur ?

9. Deferensial diagnosis !

10.Bagaiman penatalaksanaan terhadap kelainan tersebut !

BAB II

Page 4: Laporan Individu Modul 2

PEMBAHASAN

Kelenjar thymus

a. Anatomi

Kelenjar timus adalah organ sementara, mencapai ukuran

terbesar pada saat pubertas. Kelenjar thymus terletak di bagian

posterior thoraks terhadap sternum dan melapisi bagian atas jantung

di dalam mediastinum di belakang os stemum. Hanya dijumpai pada

anak-anak di bawah 18 tahun. Setelah itu kelenjar ini mengecil dan

tidak ditemukan lagi. Kelenjar ini berwarna kemerah-merahan.

Beratnya sekitar 10 gram pada bayi yang baru lahir, namun

bertambah seiring masa remaja, yaitu sekitar 30-40 gram, kemudian

berkerut lagi setelah dewasa. Jaringan ikat fibrous, membungkus

thymus dan membagi thymus menjadi dua lobus. Tiap lobus

tersusun oleh : cortex, yaitu daerah tepi yang dihuni oleh

lymphocyte. Medulla, yaitu daerah pusat. (2)

b. Fisiologi

Page 5: Laporan Individu Modul 2

Timus memiliki fungsi sebagai organ sistem imun, khususnya

karena thymus memproduksi sel darah putih dan sel limfosit T yang

bekerja melawan antigen dan benda-benda asing yang memiliki

potensi untuk menginfeksi tubuh (Charles Wood, M.D.).

Selama masih aktif, kelenjar ini menghasilkan sel darah putih

yang disebut T-lymphocyte. Sel ini selanjutnya akan menetap di

dalam tubuh dan mempunyai memory atau ingatan terhadap benda

asing yang pemah masuk tubuh dan sel tubuh yang abnormal

(termasuk sel kanker). Jika zat yang sama masuk tubuh maka sel ini

akan memperbanyak dan menetralkan efek zat itu terhadap tubuh.

Fungsi ini merupakan suatu bagian sistem proteksi tubuh atausistem

imun (cell mediated immune system) yang bersifat seluler. Kelenjar

ini menghasilkan hormon timosin yang berfungsi : (2)

- Mengendalikan perkembangan sistem imun dependen timus dengan

menstimulasi differensiasi dan proliferasi sel limfosit-T.

- Berperan dalam penyakit immunodefisiensi kongenital, seperti

gammaglobulinemia, yaitu ketidakmampuan total untuk

memproduksi antibodi.

Sindrom nezelof

Page 6: Laporan Individu Modul 2

a. Pengertian

Syndrom adalah sekumpulan gejala yang terjadi bersama-

sama(3). Syndrom nezelof adalah gangguan kekebalan tubuh yang

sangat langka di mana sel-sel tubuh yang biasanya melawan infeksi

tidak berfungsi dengan baik. Sindrom ini juga kadang-kadang

disebut gabungan immunodeficiency (CID) karena kedua sel sistem

kekebalan tubuh (sel B dan sel T) tidak bekerja dengan baik.(4)

Sindrom Nezelof adalah sekumpulan penyakit yang didapat

yang biasanya didiagnosis pada masa kanak-kanak (6 bulan

pertama), karena infeksi abnormal. Sindrom Nezelof ini terdaftar

sebagai " penyakit langka "oleh Kantor Penyakit Langka (ORD) dari

Institut Kesehatan Nasional (NIH).(5)

b. Epidemiologi

Sindrom ini disebut sebagai penyakit langka sekitar ≤ 200.000

orang dalam AS.(4)

c. Etiologi

Penyebabnya belum diketahui. Teori lain mengatakan bahwa

gangguan tersebut disebabkan oleh terganggunya kelenjar timus

sehingga produksi sel T mengalami penurunan. Teori lain juga

menyatakan bahwa penyakit ini disebabkan oleh kegagalan untuk

memproduksi atau mengeluarkan hormon dari timus, terutama

thymosin.(4)

Kemungkinan lain sindrom ini disebabkan oleh adanya

penurunan fungsi dari sel B dan sel T, dan ini disebabkan oleh cacat

genetik bawaan yang membuat sel-sel ini berfungsi pada tingkat

yang rendah. Meskipun kondisi ini dikenal sebagai masalah warisan,

penyebab pastinya belum diketahui dan penelitian lebih lanjut

sedang dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut tentang sindrom

Nezelof ini, mungkin ada beberapa penyebab dari gangguan

tersebut.(6)

d. Patofisiologi

Genetika

Page 7: Laporan Individu Modul 2

e. Manifestasi klinis

Seorang anak yang menderita sindrom Nezelof mungkin

memiliki gejala berikut: diare persisten. jumlah yang sangat tinggi

dari bakteri, virus, infeksi jamur, atau protozoa. infeksi yang

mengancam kehidupan yang lebih, dan kurang responsif terhadap

pengobatan dibandingkan pada bayi lain dengan sistem kekebalan

fungsional. penyakit lain termasuk pneumonia, meningitis, dan

infeksi darah. paparan cacar dapat menyebabkan infeksi berbahaya

paru-paru dan otak. radang paru-paru kronis adalah komplikasi

umum pneumonia.(7)

Tanda-tanda yang sering muncul pada bayi atau anak-anak

sampai 4 tahun termasuk pneumonia berulang, otitis media, infeksi

jamur kronis, infeksi saluran pernapasan atas, diare, dan

hepatosplenomegali. Kelenjar getah bening dan amandel

kemungkinan membesar, atau gejala pada bayi lebih parah lagi.

Melibatkan pasien dapat mengembangkan kecenderungan ke arah

keganasan. Infeksi dapat menyebabkan sepsis, yang merupakan

penyebab kematian biasa. Gejala yang sering menunjukkan sindrom

Nezelof juga termasuk penurunan berat badan dan kebiasaan

makan yang buruk.(6)

f. Diagnosis

Kelainan sel B dan sel T

Rentan terhadap protozoa, jamur, bakteri dan virus

Page 8: Laporan Individu Modul 2

Bukti diagnostik pasti penyakit ini termasuk cacat sel B dan

kekebalan sel T meskipun jumlah normal sel B beredar, kenaikan

moderat sampai tinggi dalam jumlah sel T, kekurangan atau

peningkatan dalam satu atau lebih kelas imunoglobulin, a Schick tes

reaktif setelah imunisasi DPT, dengan pengurangan atau reaksi

antibodi absen setelah imunisasi antigen spesifik, tidak ada

bayangan timus di dada x-ray film, timus tergantung daerah dengan

struktur limfoid normal, dan penurunan jumlah limfosit dalam darah.(4)

Seorang anak dapat didiagnosis dengan kondisi ini setelah

pemberitahuan dokter bahwa anak tersebut telah mengalami

penyakit dan infeksi berulang-ulang, atau infeksi berat dari

mikroorganisme yang biasanya tidak menyebabkan infeksi yang

parah. Tes yang mungkin dilakukan mungkin termasuk jumlah sel

darah putih, jumlah limfosit T, dan tes lain yang mengukur tingkat sel

kekebalan dalam tubuh. Dalam kasus kekurangan enzim PNP, tes

dapat dilakukan yang membantu menentukan apakah enzim ini

berfungsi dengan baik.(6)

g. Terapi

Pengobatan suportif awal sindrom Nezelof mungkin termasuk

suntikan bulanan gamma globulin atau infus bulanan plasma beku

segar dan berat penggunaan antibiotik untuk melawan infeksi. Para

infus plasma sangat bermanfaat jika pasien tidak dapat

menghasilkan imunoglobulin spesifik. Sel-dimediasi fungsi

kekebalan terkait dengan sel T biasanya dapat dipulihkan dalam

beberapa minggu sementara oleh transplantasi timus janin.

Transplantasi berulang akan diperlukan untuk mempertahankan

kekebalan tubuh. Diperantarai sel imunitas dapat hanya sebagian

dikembalikan dengan baik terapi transfer factor atau suntikan

berulang thymosin. Transplantasi sumsum tulang Histocompatible

telah digunakan, tetapi efektivitas metode pengobatan ini tidak jelas.(7)

Page 9: Laporan Individu Modul 2

Pengobatan sindrom Nezelof tergantung pada tingkat

keparahan masalah sistem kekebalan tubuh. Beberapa anak

mungkin berhasil diobti dengan IVIG dan antibiotik saja, sementara

yang lain mungkin memerlukan transplantasi sumsum tulang, yang

menggantikan sistem kekebalan tubuh yang rusak.(4)

h. Prognosis

Pasien yang didiagnosis dengan sindrom ini biasanya Nezelof

menderita infeksi berulang dari beberapa sumber, termasuk bakteri,

virus, dan jamur, yang dapat mengancam kehidupan. Infeksi

oportunistik bertahan sepanjang hidup seseorang, dan juga dapat

menyebabkan peningkatan risiko tumor dan kanker. Pengobatan

dengan antibiotik dan IVIG ameliorates beberapa hal ini. Prognosis

akhir tergantung pada tingkat keparahan masalah.(5)

Page 10: Laporan Individu Modul 2

Sindrom Digeorge

a. Pengertian

Sindrom DiGeorge adalah kondisi yang disebabkan oleh

penghapusan sebagian kromosom 22 sehingga mengakibatkan

terjadinya sejumlah gangguan pada sistem tubuh seperti gagal

jantung, bibir sumbing, fungsi sistem kekebalan tubuh yang buruk,

komplikasi yang berkaitan dengan rendahnya kadar kalsium dalam

darah dan gangguan perilaku. Namun penghapusan sejumlah gen

dari kromosom 22 ini biasanya terjadi secara acak dalam sperma

ayah atau sel telur ibu atau bahkan mungkin terjadi saat janin mulai

berkembang. Oleh karena itu, penghapusan ini bisa berulang di

hampir seluruh sel tubuh ketika janin berkembang. (8)

b. Epidemiologi

Penderita sindrom DiGeorge di USA (1 : 2000 – 4000)

c. Etiologi

Penyebab sindrom DiGeorge adalah defisiensi sel T dengan sebab yang tidak diketahui. Penderita tidak atau sedikit memiliki sel T dalam darah, KGB dan limpa. Defisiensi tersebut disebabkan oleh defek dalam perkembangan embrio dari lengkung faring ke 3 dan 4, yang terjadi pada sekitar 12 minggu sesudah gestasi. Baik kelenjar timus maupun kelenjar paratiroid terkena.(9)

d. Patofisiologi

Sindrom DiGeorge terjadi akibat adanya kelainan pada perkembangan janin. Keadaan ini tidak diturunkan dan bisa menyerang anak laki-laki maupun anak perempuan. Anak-anak tidak memiliki kelenjar thymus, yang merupakan kelenjar yang penting untuk perkembangan limfosit T yang normal. Tanpa limfosit T, penderita tidak dapat melawan infeksi dengan baik. Segera setelah lahir, akan terjadi infeksi berulang. Beratnya gangguan kekebalan sangat bervariasi. Kadang kelainannya bersifat parsial dan fungsi limfosit T akan membaik dengan sendirinya.(10)

Page 11: Laporan Individu Modul 2

e. Manifestasi klinis Bayi dengan sindro Digeorge menunjukkan gejala hipokalsemi

selama 24 jam pertama sesudah lahir yang sering disertai dengan kelainan jantung dan ginjal kongenital. Bayi dengan sindrom ini juga menunjukkan infeksi kronik oleh virus, bakteri, jamur, protozoa, dan mikrobakteria rekuren. Penampilan muka berubah, berbentuk mulut ikan dangan telinga letak rendah.(9)

Ciri khasnya, anak dengan DiGeorge anomaly juga memiliki gejala-gejala yang tidak ada hubungannya dengan immunodeficiency, seperti penyakit jantung congenital dan fitur muka yang tidak wajar, dengan telinga low-set, tulang rahang kecil yang menyusut, dan mata wide-set. Penderita juga tidak memiliki kelenjar paratiroid, sehingga kadar kalium darahnya rendah dan segera setelah lahir seringkali mengalami kejang.(10)

f. Diagnosis

Pada saat diagnosis penderita sindrom DiGeorge ini ditemukan

tanda-tanda sebagai berikut :

Genetik Penurunan fungsi sel B dan sel T Ditemukan kelainan jantung Kadar kalsium rendah dalam darah

g. Terapi

Untuk pengobatan sindrom Digeorge dilakukan transplantasi dengan timus fetal. Perbaikan terjadi dengan timbulnya sel T satu minggu kemudian. Timus fetal yang digunakan hendaknya tidak lebih tua dari 14 minggu agar dapat menghindari reaksi GVH yang terjadi bila limfosit matang diberikan ke donor yang imunodefisien. (9)

Jika keadaannya sangat berat, dilakukan pencangkokan sumsum tulang, bisa juga dilakukan. Kadang kelainan jantungnya lebih berat daripada kelainan kekebalan sehingga perlu dilakukan pembedahan jantung untuk mencegah gagal jantung yang berat dan kematian. Juga dilakukan tindakan untuk mengatasi rendahnya kadar kalsium dalam darah.

Untuk anak yang menderita getah bening T, system kekebalan bisa berfungsi cukup tanpa pengobatan. Infeksi yang terjadi diobati dengan segera. Untuk anak yang memiliki sangat sedikit atau tidak ada getah bening T, transplantasi pada stem sel atau jaringan thymus bisa menyembuhkan immunodeficiency.(10)

Page 12: Laporan Individu Modul 2

Tingkat kalsium yang rendah diobati dengan suplemen kalsium untuk menghindari kejang otot. Kadangkala penyakit jantung lebih buruk dibandingkan dengan kekurangan immunodeficiency, dan operasi untuk menghindari gagal jantung parah atau kematian kemungkinan diperlukan. Dugaan biasanya bergantung pada beratnya penyakit jantung.(10)

h. Prognosis

Prognosisnya buruk bila tidak diobati.(9)

Page 13: Laporan Individu Modul 2

DAFTAR PUSTAKA

1. GAMBAR. available from:

http://ningrumwahyuni.wordpress.com/2009/08/03/kelenjar-thymus/

2. Bagian Anatomi FK Unhas. Sistem Endokrin. Buku Ajar Anatomi Biomedik II. Edisi 1. 2011. Universitas Hasanuddin Fakultas Kedokteran. Hal.66.

3. Kamus Saku Kedokteran Dorlan / Alih Bahasa, Poppy Kumala ... [et

al.] ; copy editor edisi bahasa Indonesia, Dyah Nuswatari. – Ed. 25.

– Jakarta : EGC, 1998.

4. Madisons FOUNDATION. Sindrom Nezelof. [series online] (Senin,

Januari 12, 2004) available from:

http://medical-dictionary.thefreedictionary.com/Nezelof

%27s+syndrome

5. http://www.rightdiagnosis.com/n/nezelofs_syndrome/intro.htm

6. yalenewhavenhealth.org / library / healthguide / IllnessConditions /

topic.asp hwid = nord75

7. www.rarediseases.org npi.jmfworld.org / index.cfm? CFID =

3.169.571? & CFTOKEN = 2.854.607

8. http://health.detik.com/sindrome-digeorge

9. Baratawidjaja. Defisiensi Imun. IMUNOLOGI DASAR. Edisi ke-9. 2010. FKUI, Jakarta. Hal-477.

10.http://medicastore.com/penyakit/3056/Kelainan_DiGeorge.html