9
EFFECT OF MISOPROSTOL VERSUS OXYTOCIN DURING CAESAREAN SECTION: A SYSTEMATIC REVIEW AND META-ANALYSIS LATAR BELAKANG Mengetahui perbandingan efektivitas kerja antara Misoprostol dengan Oksitosin dalam mengurangi perdarahan selama proses sectio caesarea. Dengan menggunakan perbandingan meta-analisis, didapatkan efektivitas antara Misoprostol dibanding dengan Oksitosin dalam mengurangi perdarahan selama proses Sectio caesarea Perdarahan post partum merupakan masalah utama yg sebabkan mortalitas ibu, terutama dinegara2 berkembang dan merupakan penyebab ¼ dari kematian ibu didunia. Penelitian WHO: 10 IU oksitosin yg diinjeksikan ( IM/IV ) pd saat managemen pasien kala 1 fase aktif lebih maksimal bekerja untuk hentikan perdarahan, dibandingkan 600 µg Misoprostol oral Oleh karena itu, penelitian secara meta-analisis dilakukan untuk mencari perbandingan efektivitas dan keamanan antara misoprostol dan oksitosin dalam menurunkan kehilangan darah selama dan sesudah SC. Oleh karena itu, WHO menganjurkan untuk menggunakan oksitosin dlm pencegahan PPH dlm persalinan kala 3 dan memberikan pilihan penggunaan Misoprostol oral, sublingual, rektal. METODE Sumber Referensi MEDLINE, embased, cochrane,central register of controlled trials ( CENTRAL ) dan clinical trial.gov

Laporan Jurnal Dr.sukardi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jurnal

Citation preview

EFFECT OF MISOPROSTOL VERSUS OXYTOCIN DURING CAESAREAN SECTION: A SYSTEMATIC REVIEW AND

META-ANALYSIS

LATAR BELAKANG

Mengetahui perbandingan efektivitas kerja antara Misoprostol dengan Oksitosin dalam mengurangi perdarahan selama proses sectio caesarea.

Dengan menggunakan perbandingan meta-analisis, didapatkan efektivitas antara Misoprostol dibanding dengan Oksitosin dalam mengurangi perdarahan selama proses Sectio caesarea

Perdarahan post partum merupakan masalah utama yg sebabkan mortalitas ibu, terutama dinegara2 berkembang dan merupakan penyebab ¼ dari kematian ibu didunia.

Penelitian WHO: 10 IU oksitosin yg diinjeksikan ( IM/IV ) pd saat managemen pasien kala 1 fase aktif lebih maksimal bekerja untuk hentikan perdarahan, dibandingkan 600 µg Misoprostol oral

Oleh karena itu, penelitian secara meta-analisis dilakukan untuk mencari perbandingan efektivitas dan keamanan antara misoprostol dan oksitosin dalam menurunkan kehilangan darah selama dan sesudah SC.

Oleh karena itu, WHO menganjurkan untuk menggunakan oksitosin dlm pencegahan PPH dlm persalinan kala 3 dan memberikan pilihan penggunaan Misoprostol oral, sublingual, rektal.

METODE

Sumber Referensi

• MEDLINE, embased, cochrane,central register of controlled trials ( CENTRAL ) dan clinical trial.gov

Kriteria Sumber Referensi

• Studi yg RCT ( Randomized Controlled Trials )

• Pembahasan ttg Sectio Caesarea

• Pmbahasan ttg perbandingan Oksitosin dengan Misoprostol

• Pembahasan hasil penelitian yg objektiv mengenai pengukuran kehilangan darah

• Pembahasan mengenai manifestasi klinis akibat kehilangan darah

Assesment Kualitas Metodologi

• Berdasarakan cochrane handbook for systematic review of interventions v5.0.0

Data Abstrak

• penulis mengambil data-data dari sumber artikel original, dan studi yang relevan

Analisis Statistik

• Dengan menggunakan Windows review manager 5.0.0

• Menganalisis perkiraan darah yang hilang, perubahan kadar Hb setelah Sectio caesarea, terapi tambahan oksitosin yang disyaratkan sebagai terapi utama dan tolak ukur penelitian.

HASIL

PEMBAHASAN

• Penelitian ini memiliki kelebihan dan kelemahan . Salah satu kelemahan adalah tidak adanya kelompok wanita yg tidak diberikan oksitosin dan tidak diberikan misoprostol untuk perbandingan penelitian, sehingga dapat menurunkan akuransi jurnal.

• Dari hasil penelitian meta-analisis mengenai efektivitas kerja Misoprostol dan Oksitosin, didapatkan Misoprostol sama efektivitasnya dengan oksitosin dalam mengurangi perdarahan slma operasi SC, tdk ada perbedaan tambahan Oksitosin dan Misoprostol, tdk ada perubahan kadar Hb pasca operasi SC, baik itu dgn oksitosin atau Misoprostol

KESIMPULAN

• Hasil penelitian secara meta-analisis dari RCTs; Misoprostol sbg uterotonika yg sama efektivitasnya dgn oksitosin.

• Misoprostol jg dapat dijadikan sbg obat uterotonika alternatif bagi pasien yg kontraindikasi dgn oksitosin.

• Misoprostol jg pilihan uterotonika terbaik untuk negara dgn iklim tropis. Krn misoprostol lbh tahan panas dan sinar matahari dibanding oksitosin

DAFTAR PUSTAKA

Departement of obstetrics and ginecology, shanghai tenth people’s hospital, tongii university school of medicine, shanghai, china

Clinical management guidelines for obstetrician-gynecologists. ACOG practice bulletin no. 30. Washington, D.C.: American College of Obstetricians and Gynecologists, 2013

www.bjog.org accepted 29 November 2012, published online 18 January 2013