Upload
ade-kriwil
View
1.287
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
I. PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang Sumber genetik (germ palsm) kacang tanah berasal dari Brasilia. Penanaman kacang tanah pertama kali dilakukan oleh orang Indian. Setelah benua Amerika ditemukan, tanaman ini ditanam oleh pendatang dari Eropa, dengan daerah pusat penyebarannya mula-mula terkonsentrasi di India, Cina, Nigeria, Amerika Serikat, dan Gambia, kemudian meluas ke berbagai negara di dunia (Rukmana, 1998). Kacang tanah mulai ditanam di Indonesia pada awal abad ke-17. Masuknya kacang tana
Citation preview
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sumber genetik (germ palsm) kacang tanah berasal dari Brasilia.
Penanaman kacang tanah pertama kali dilakukan oleh orang Indian. Setelah
benua Amerika ditemukan, tanaman ini ditanam oleh pendatang dari Eropa,
dengan daerah pusat penyebarannya mula-mula terkonsentrasi di India, Cina,
Nigeria, Amerika Serikat, dan Gambia, kemudian meluas ke berbagai negara di
dunia (Rukmana, 1998).
Kacang tanah mulai ditanam di Indonesia pada awal abad ke-17.
Masuknya kacang tanah ke wilayah Nusantara dibawa oleh pedagang Cina dan
Portugis. Sentra produksi kacang tanah pada mulanya terpusat di pulau Jawa,
selanjutnya menyebar ke berbagai daerah, terutama Sumatera Utara dan Sulawesi
Selatan. Kini kacang tanah telah ditanam di seluruh Indonesia (Rukmana, 1998).
Kacang tanah (Arachis hypogea L.) merupakan salah satu tanaman
berumur pendek (100-120 hari), sehingga lebih cepat panen (Suprapto, 2004). Di
Indonesia kacang tanah merupakan salah satu sumber protein nabati yang cukup
penting dalam pola menu makanan di masyarakat. Luas pertanaman kacang tanah
di Indonesia menempati urutan keempat setelah padi, jagung, dan kedelai
(Adisarwanto, 1999).
Kacang tanah termasuk tanaman palawija yang tergolong ke dalam famili
Leguminosae, sub famili Papilionaceae dan genus Arachis. Tanaman kacang-
kacangan mempunyai kelebihan dibanding dengan tanaman lainnya karena
Program Studi manajemen produksi pertanian
1
mempunyai bintil-bintil akar. Bintil-bintil akar tersebut mengandung bakteri yang
dapat mengikat unsur Nitrogen (N) yang ada di sekitar lingkungannya yaitu
bakteri Rhizobium sp. Berdasarkan hal tersebut maka kacang tanah dapat
digunakan sebagai tanaman awal dalam kegiatan budidaya sehingga diharapkan
unsur hara N akan tersedia untuk tanaman selanjutnya.
Biji kacang tanah dapat dikonsumsi secara langsung maupun tidak
langsung. Kacang tanah memiliki banyak manfaat yaitu untuk makanan, sebagai
bahan industri, bahan baku pembuatan minyak, sabun, mentega dan lain-lain.
Kacang tanah juga tidak kalah pentingnya dibandingkan tanaman lain, karena
bijinya mengandung bahan-bahan berguna yang dibutuhkan oleh tubuh manusia
seperti lemak 40-50%, protein 25-30%, karbohidrat 21%, kalori 540 kkal, air 5%,
mineral-mineral seperti Ca, P, Fe, serta vitamin A dan B. Selain bijinya, daunnya
juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan pupuk hijau.
Kompos adalah pupuk organik yang bahan dasarnya dari pelapukan bahan
tanaman atau limbah organik. Banyak sekali bahan dasar yang digunakan seperti
jerami, sekam, rumput-rumputan, sampah kota, atau limbah pabrik.
Alasan utama pemberian kompos pada tanah lebih bertujuan untuk
memperbaiki kondisi fisik tanah dari pada untuk menyediakan unsur hara, karena
unsur hara pada kompos hanya ada dalam jumlah sedikit. Dengan demikian,
pupuk kimia tidak dapat menggantikan fungsi pupuk kompos karena masing-
masing memiliki peran yang berbeda. Pupuk kimia berperan menyediakan nutrisi
dalam jumlah besar bagi tanaman, sedangkan pupuk kompos berfungsi sebagai
Program Studi manajemen produksi pertanian
2
menjaga fungsi tanah agar unsur hara dalam tanah mudah dimanfaatkan oleh
tanaman untuk menyerap unsur hara yang ada di dalam tanah.
Pupuk organik seperti halnya kompos dapat menaikkan kandungan hara
seperti percobaan di New South Wales dan Western, Australia, bahwa pemberian
pupuk organik akan meningkatkan kandungan protein pada tanaman kacang-
kacangan hingga 14% (Musnamar, 2003).
Tujuan pemberian kompos hijau adalah untuk meningkatkan bahan
organik dan unsur hara dalam tanah, sehingga terjadi perbaikan sifat fisik, kimia
dan biologi tanah, yang akhirnya berdampak pada produktivitas tanah dan
ketahanan tanah pada erosi tanah.
1.2. Perumusan Masalah
Tahun 1991-1996 produksi dan produktivitas kacang tanah nasional
meningkat, tetapi permintaannya masih lebih besar dari pada ketersediaan
produksi. Untuk peningkatan produksi dan produktivitas kacang tanah ditempuh
antara lain dengan perluasan areal, perbaikan teknologi budidaya dan pasca panen,
serta pengembangan usaha tani terpadu berpola agrobisnis (Rukmana, 1998).
Kenaikan permintaan kacang tanah dalam negeri cukup besar, yaitu 4,4 %
per tahun sedangkan pada periode yang sama jumlah produksi kacang tanah dalam
negeri hanya mengalami kenaikan 2,5 %. Sehingga untuk memenuhi kekurangan
produksi, kacang tanah harus diimpor (Adisarwanto, 1999).
Produksi kacang tanah di Kabupaten Limapuluh Kota mengalami
peningkatan seiring bertambahnya jumlah penduduk dan permintaan pasar.
Namun peningkatan produksi tersebut tidak sebanding dengan kebutuhan
Program Studi manajemen produksi pertanian
3
penduduk akan kacang tanah. Hasil survei konsumsi kacang tanah ton/jiwa/tahun
di Kabupaten Limapuluh Kota adalah sebesar 0,0026 ton/jiwa/tahun (Data
Konsumsi Kabupaten Limapuluh Kota, 2010).
Penggunaan pupuk kimia mulai ditinggalkan karena dua alasan pokok.
Pertama, pupuk kimia dapat mencemari dan meracuni tanah. Kedua, pupuk kimia
dinyatakan berbahaya bagi kesehatan manusia karena mengandung radikal bebas
berupa bahan beracun yang terbawa, serta mengendap ke dalam bahan-bahan
makanan dan mahalnya harga pupuk kimia di pasaran.
Usaha untuk meningkatkan produksi kacang tanah diantaranya dengan
penggunaan varietas unggul, perbaikan teknik dan teknologi dalam budidaya,
pengendalian hama dan penyakit, serta penggunaan pupuk organik pada tanaman
kacang tanah yang akan dibudidayakan.
Penggunaan pupuk organik/kompos dalam budidaya kacang tanah ber
pengaruh terhadap kandungan silikat tanah. Unsur silikat dapat meningkatkan
serapan unsur fosfor (P) yang dibutuhkan untuk pembentukan polong dan biji bagi
tanaman kacang tanah. Selain itu kompos juga dapat berfungsi untuk
menggemburkan tanah sehingga bisa mempermudah akar tanaman menyerap
unsur hara yang ada di dalamnya. Menurut Soepardi (1982). pengaruh yang
menguntungkan dari silikat karena mampu membebaskan P dari koloid tanah
sehingga tersedia bagi tanaman. Hasil penelitian yang dilakukan secara intensif
sejak tahun 1997 hingga 2005, didapat kesimpulan akhir bahwa pupuk kompos
organik sangat potensial digunakan dalam bidang geoteknik terutama untuk
Program Studi manajemen produksi pertanian
4
perbaikan tanah. Kandungan silica yang dihasilkan dapat mencapai di atas 90%
(Nugroho, 2009).
1.2. Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan proyek usaha pertanian (PRUNI) adalah sebagai:
1. Mengetahui manfaat penggunaan kompos rumput-rumputan terhadap
produksi dan keuntungan pada budidaya kacang tanah.
2. Melatih mahasiswa untuk mampu merencanakan dan melaksanakan suatu
proyek usaha pertanian yang akan dilaksanakan.
3. Mampu menganalisa kelayakan usaha budidaya kacang tanah dengan
potensi pasar di Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota.
Program Studi manajemen produksi pertanian
5
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Aspek Komoditas
Tanaman kacang tanah termasuk famili Papilionaceae. Kedudukan tanaman
kacang tanah dalam sismatika (taksonomi) tumbuhan diklasifikasikan sebagai
berikut :
Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisi : Spermatophyta (tumbuan berbiji)
Subdivisi : Angiospermae (berbiji tertutup)
Kelas : Dicotiledonae (biji berkeping dua)
Ordo : Leguminasae (kacang-kacangan)
Genus : Arachis
Spesies : Arachis hypogeae
Tubuh tanaman kacang tanah tersusun atas organ akar, batang, daun, bunga,
buah, dan biji. Karakteristik morfologi tanaman kacang tanah diuraikan sebagai
berikut.
2.1.1. Akar (radix)
Perakaran tanaman kacang tanah terdiri dari akar lembaga (radicula), akar
tunggang (radix primaria), dan akar cabang (radix lateralis). Pertumbuhan akar
menyebar ke semua arah sedalam lebih kurang 30 cm dari permukaan tanah.
Akar berfungsi sebagai organ pengisap unsur hara dan air untuk pertumbuhan
tanaman. Namun, fungsi tersebut dapat terganggu bila tanah beraerasi jelek, kadar
Program Studi manajemen produksi pertanian
6
airnya kurang, kandungan senyawa Al dan Mn tinggi, serta derajat keasaman (pH)
tanah tinggi (Rukmana, 1998).
Akar tanaman kacang tanah bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium
radicicola. Bakteri ini terdapat pada bintil-bintil (nodula-nodula) akar tanaman
kacang tanah dan bersimbosis saling menguntungkan. Tanaman kacang tanah
tidak dapat menambat (mengambil) nitrogen bebas (N2) dari udara tanpa bakteri
rhizobium. Sebaliknya bakteri rhizobium tidak dapat mengikat nitrogen tanpa
bantuan tanaman kacang tanah. Pada bintil-bitil akar teradapat unsur nitrogen
yang berguna untuk pertumbuhan tanaman dan ketersedian unsur N dalam tanah
(Rukmana, 1998). .
2.1.2. Batang (caulis)
Batang tanaman kacang tanah berukuran pendek, berbuku-buku, dengan tipe
pertubuhan tegak atau mendatar. Pada mulanya batang tumbuh tunggal. Namun,
lambat laun bercabang banyak seolah-olah merumpun. Panjang batang berkisar
antara 30- 50 cm atau lebih, tergantung jenis atau varietas kacang tanah dan
kesuburan tanah. Ruas-ruas batang yang terletak didalam tanah merupakan tempat
melekat akar, bunga, dan buah. Ruas-ruas batang yang berada di atas permukaan
tanah merupakan tempat tumbuh tangkai daun.
2.1.3. Daun (folium)
Daun pada tanaman kacang tanah berbentuk lonjong, terletak berpasangan
(majemuk), dan bersirip genap. Tiap tangkai daun terdiri atas empat helai daun.
Daun muda berwarna hijau kekuning-kungan, setelah tua menjadi hijau tua. Daun
- daun tua akan menguning dan berguguran mulai dari bawah keatas bersamaan
Program Studi manajemen produksi pertanian
7
dengan stadium polong tua. Helaian daun bersifat nititropic, yakni mampu
menyerap cahaya matahari sebanyak-banyaknya. Permukaan daunnya memiliki
bulu yang berfungsi sebagai panahan atau penyimpan debu.
2.1.4. Bunga (flos)
Bunga pada tanaman kacang tanah berbentuk kupu-kupu, berwarna kuning
dan bertangkai panjang yang tumbuh dari ketiak daun. Fase berbunga biasanya
berlangsung setelah tanaman berumur 4-6 minggu.
Bunga pada kacang tanah juga menyerbuk sendiri (self pollination) pada
malam hari. Dari semua bunga yang tumbuh, hanya 70%-75% yang membentuk
bakal polong ( ginofora ). Bunga mekar selama seitar 24 jam, kemudian layu, dan
gugur. Ujung tangkai bunga akan berubah bentuk menjadi bakal polong, tumbuh
membengkok ke bawah, memanjang, dan masuk ke dalam tanah.
2.1.5. Buah (fructus )
Buah kacang tanah berbentuk polong dan ter bentuk di dalam tanah. Polong
kacang tanah berkulit keras, dan berwarna putih kecoklatan-coklatan. Tiap polong
berisi satu sampai tiga biji atau lebih.
Ukuran polong barvariasi, tergantung jenis atau varietasnya dan tingkat
kesuburan tanah. Polong berukuran besar biasanya mencapai panjang 6 cm
dengan diameter 1,5 cm.
2.1.6. Biji (semen)
Biji kacang tanah berbentuk agak bulat sampai lonjong, terbungkus kulit biji
tipis berwarna putih, merah, atau ungu. Inti biji (nucleus seminis) terdiri atas
lembaga (embrio), dan putih telur (albumen).
Program Studi manajemen produksi pertanian
8
Ukuran biji kacang tanah bervariasi, mulai dari kecil sampai besar. Biji
kecil beratnya antara 250g - 400g per 1.000 butir, sedangkan biji besar lebih
kurang 500g per 1.000 butir.
2.1.7 Jenis dan Varietas
Kacang tanah yang dibudidayakan di Indonesia dibedakan atas dua
golongan, berdasarkan tipe pertumbuhan dan umur tanaman.
Berdasarkan tipe pertumbuhannya tanaman kacang tanah dibedakan menjadi
dua tipe yaitu tipe tegak (bunch type) dan menjalar (runner type).
1. Tipe tegak banyak disukai karena umur panennya lebih pendek, 100-120
hari. Selain itu, buahnya hanya pada ruas-ruas pada pangkal utama dan
cabangnya. Tiap polong berbiji antara 2-4 butir sehingga masaknya bisa
bersamaan.
2. Tipe menjalar cabang-cabangnya tumbuh ke samping, tetapi ujung-
ujungnya mengarah ke atas. Panjang batang utamanya antara 33 - 66 cm
dengan umur antara 150-200 hari. Tiap ruas yang berdekatan dengan tanah
akan menghasilkan buah sehingga masaknya tidak bersamaan (Marzuki,
2007).
Varietas-varietas kacang tanah unggul yang dibudidayakan para petani
biasanya bertipe tegak dan berumur pendek (genjah).
Varietas unggul kacang tanah ditandai dengan karakteristik sebagai berikut:
a) Daya hasil tinggi.
b) Umur pendek (genjah) antara 85-90 hari.
c) Kulit benih mengkilap tidak cacat.
Program Studi manajemen produksi pertanian
9
d) Berasal dari polong tua, rata-rata berbiji dua dan seragam.
e) Murni atau tidak tercampur dengan varietas lain.
f) Kadar air benih berkisar antara 9% - 12%.
Varietas kacang tanah di Indonesia yang terkenal, yaitu:
a) Kacang Brul, berumur pendek (3-4 bulan).
b) Kacang Cina, berumur panjang (6-8 bulan).
c) Kacang Holle, merupakan tipe campuran hasil persilangan antara varietas-
varietas yang ada. Kacang Holle tidak bisa disamakan dengan kacang varietas
lain karena memang berbeda varietas.
2.1.8. Syarat Tumbuh Tanaman Kacang Tanah
2.1.8.1. Faktor Klimatik
a. Curah Hujan
Kacang tanah membutuhkan curah hujan minimal 300 mm mulai dari awal
pertumbuhan sampai panen, terutama pada awal pertumbuhan pembentukan
gonofora (bakal buah) dan pengisian polong. Kekeringan akan mengakibatkan
kegagalan panen.
b. Suhu
Tanaman kacang tanah memerlukan iklim yang lebih panas dengan suhu
harian berkisar 25-350C. Bila kurang dari 200C maka pertumbuhan akan
terhambat, umur lebih lama dan produksi menurun.
c. Kelembaban
Program Studi manajemen produksi pertanian
10
Kelembaban yang dibutuhkan yaitu 65-75%, tetapi jika tanah terlalu lembab
akan menghambat pertumbuhan tanaman, disamping itu mendorong
perkembangan yang akan mengakibatkan terjadi pembusukan akar.
d. Radiasi Matahari
Kacang tanah membutuhkan penyinaran penuh (100%) kalau kurang
mengkibatkan tanaman etiolasi (memanjang) batang lemah, bunga dan polong
menjadi kecil sehingga menurunkan produksi kacang tanah.
2.1.8.2. Tanah
Untuk mendapatkan pertumbuhan yang baik dan produksi yang tinggi
kacang tanah memerlukan tanah yang subur, gembur, dan kaya bahan organik.
Tanah merupakan tempat tumbuh yang mutlak untuk kehidupan kacang tanah
(AAK, 1991).
Kacang tanah membutuhkan tanah yang berstruktur lempung berpasir dan
lempung berdebu (Agustamar, 1997). Kacang tanah menginginkan derajat
keasaman (pH) yang mendekati netral berkisar 6,0 - 6,5. Selain itu unsur hara
yang cukup dapat mendukung pertumbuhan kacang tanah seperti phospor,
kalsium, kalium, dan nitrogen. Tanaman ini menghendaki lahan yang gembur
agar perkembangan perakarannya berjalan baik, ginofornya mudah masuk
kedalam tanah untuk pembentukan polong serta pemanenannya juga mudah
dilakukan dan dapat tumbuh baik asalkan struktur tanah dan draenase tanahnya
baik (Marzuki, 2007).
2.1.8.3. Faktor Biotik
Program Studi manajemen produksi pertanian
11
Faktor biotik yang ditemui di lapangan antara lain gulma, hama dan
penyakit. Untuk itu perlu dilakukan tindakan untuk pengendalian dan pencegahan
agar tidak merugikan tanaman. Untuk menghindari semua itu sebelum melakukan
usaha, kita harus mengetahui apa tanaman yang terdapat di lahan ini pada periode
sebelumnya.
2.2. Aspek Pasar
2.2.1. Gambaran Umum Pasar
2.2.1.1. Jenis Produk yang Dipasarkan
Varietas yang digunakan pada budidaya kacang tanah ini adalah varietas
Gajah, yang akan dijual dalam bentuk polong.
2.2.1.2. Wilayah Pemasaran
Di Kabupaten Limapuluh Kota aspek pasar untuk kacang tanah memiliki
peluang besar karena masyarakat sekitar belum begitu membudidayakan kacang
tanah, hal ini terlihat dari permintaan dan peluang pasar yang masih tinggi. Jadi
untuk proses pasar dan pemasaran cukup dilakukan di Kabupaten Limapuluh Kota
melalui pedagang dan distributor yang ada di sekitar pasar Sarilamak.
2.2.2. Peluang dan Pangsa Pasar
2.2.2.1. Potensi Permintaan Pasar
Permintaan terhadap kacang tanah di Kabupaten Limapuluh Kota dari tahun
ke tahun semakin meningkat, hal ini disebabkan bertambahnya jumlah penduduk
dan berkembangnya industri pengolahan kacang tanah sehingga permintaannya
juga meningkat.
Program Studi manajemen produksi pertanian
12
Peningkatan jumlah penduduk di Kabupaten Lima Puluh Kota dapat dilihat
pada tabel di bawah ini :
Tabel 1. Peningkatan jumlah penduduk di Kabupaten Limapuluh Kota tahun 2005-2009
TahunJumlah penduduk
(jiwa)Peningkatan jumlah
penduduk (%)2005 327.652 -2006 330.536 0,882007 331.674 0,342008 333.929 0,682009 336.067 0,64
Jumlah 1.659.858 2,54Rata-rata 331.971,6 0,64
sumber : BPS Lima Puluh Kota (2009)
Berdasarkan jumlah penduduk di atas dapat dilihat bahwa peningkatan rata-
rata sebesar 0,64 % per tahun. Besarnya konsumsi kacang tanah per tahun, dilihat
dari jumlah penduduk dapat diproyeksikan kebutuhan kacang tanah pada tahun
2010-2014 di Kabupaten Limapuluh Kota sebagai berikut.
Tabel 2. Proyeksi permintaan kacang tanah di Kabupaten Limapuluh Kota tahun 2010-2014
TahunProyeksi Jumlah Penduduk (jiwa)
Rata-rata Konsumsi
(ton/jiwa/tahun)
Proyeksi Permintaan (ton/tahun)
2010 338.218 0,0026 879,372011 340.383 0,0026 884,992012 342.561 0,0026 890,662013 344.753 0,0026 896,362014 346.959 0,0026 902,09
2.2.2.2. Penawaran Produk
Program Studi manajemen produksi pertanian
13
Untuk memperkirakan penawaran pada kacang tanah perlu diketahui jumlah
produksi di suatu daerah yang dapat mengisi kebutuhan konsumen terhadap
komoditi kacang tanah.
Tabel 3. Peningkatan Penawaran (Produksi) Kacang Tanah di Kabupaten Limapuluh Kota tahun 2008-2014
Tahun Produksi (ton) Peningkatan Produksi (ton)
2008 216,5 -32,262009 231,75 7,042010 248,07 16,332011 265,55 17,472012 284,25 18,702013 304,28 20,022014 325,70 21,43Total 1.876,11 68,74
Rata-rata 268,02 9,82
Sumber: BPS Kabupaten Lima Puluh Kota
Berdasarkan rata-rata peningkatan (penawaran) produksi kacang tanah,
maka dapat diproyeksikan jumlah produksi kacang tanah di Kabupaten Lima
Puluh Kota pada tahun 2010-2014.
Tabel 4. Proyeksi Penawaran Kacang Tanah di Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2010-2014
Tahun Proyeksi Penawaran (ton/tahun)2010 238,632011 245,722012 253,022013 260,532014 268,27
2.2.2.3. Peluang Pasar
Program Studi manajemen produksi pertanian
14
Berdasarkan proyeksi permintaan dan penawaran kacang tanah dapat dibuat
proyeksi peluang pasar di Kabupaten Limapuluh Kota.
Tabel 5. Proyeksi Peluang pasar kacang Tanah Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2010-2014
Tahun Proyeksi Permintaan (ton/tahun)
Proyeksi Penawaran (ton/tahun)
Proyeksi Peluang Pasar (ton/tahun)
2010 879,37 238,63 640,742011 884,99 245,72 639,272012 890,66 253,02 637,642013 896,36 260,53 635,832014 902,09 268,27 633,82
2.2.2.4. Rencana Penjualan dan Pangsa Pasar
Produk yang akan dihasilkan dalam satu periode produksi adalah sebanyak
1,2-2,5 ton/ha (Rukmana, 2003), dengan luas lahan 300 m² diperoleh produksi 75
kg untuk tanaman kacang tanah. Adapun pangsa pasar yang diperoleh dalam
rencana penjualan masih terlalu kecil karena masih jauh dari peluang pasar yang
ada, oleh karena itu untuk meningkatkan pangsa pasar dilakukan dengan cara
meningkatkan produksi yang lebih besar agar terpenuhi peluang pasar.
Tabel 6. Penjualan dan Pangsa Pasar Kacang Tanah Kabupaten Limapuluh Kota tahun 2010-2014
Tahun Peluang Pasar (ton/tahun)
Penjualan(ton)
Pangsa Pasar
2010 640,74 0,12 0,00018732011 639,27 0,12 0,00018772012 637,64 0,12 0,00018812013 635,83 0,12 0,00018872014 633,82 0,12 0,0001893
Program Studi manajemen produksi pertanian
15
2.2.3. Strategi Pemasaran
2.2.3.1. Strategi Produk
Strategi merupakan cara penjual untuk membuat produknya lebih
bagus/menarik dibandingkan produk-produk pesaing lainnya, untuk menarik
perhatian agar konsumen mau menerima atau salah satu cara membeli produk
yang telah disediakan penjual.
Produk yang dipasarkan adalah kacang tanah kering yang sudah dipipil dan
strategi pemasaran yang akan dilakukan dalam Proyek Usaha Pertanian ini adalah
sebelum produk dipasarkan, terlebih dahulu dilakukan penyeleksian dan harus
memiliki kriteria sebagai berikut :
a. Kacang tanah tidak hitam
b. Polong bernas
c. Sebagian polongnya (80%) telah tua
d. Kulit biji tipis dan mengkilap.
Setelah dilakukan penyeleksian baru dipasarkan kepada konsumen yang ada
di sekitar lokasi usaha. Sedangkan pesaing biasanya tidak melakukan
penyeleksian sebelum di pasarkan kepada konsumen, sehingga kacang tanah yang
di pasarkan mutunya kurang baik. Sehingga konsumen kurang puas terhadap
produk pesaing.
2.2.3.2. Strategi Harga
Harga yang akan ditawarkan kepada konsumen disesuaikan dengan harga
yang ada dipasaran yaitu berkisar antara Rp. 15.000/kg.
Program Studi manajemen produksi pertanian
16
2.2.3.3. Strategi Tempat/Distribusi
Distribusi pemasaran kacang tanah yang dilakukan dipasarkan langsung
kepada konsumen dan sebagian di pasarkan ke distributor yang ada di daerah
sarilamak.
2.3. Aspek Teknologi Terapan
2.3.1. Sekilas Tentang Kompos
Sebelum menambah zat hara (memupuk) untuk tanaman, perlulah
mengetahui unsur-unsur yang diperlukan tanaman. Unsur hara yang dapat dibagi
tiga golongan berdasarkan jumlah yang dibutuhkan tanaman. Ketiga golongan
tersebut yaitu sebagai berikut.
1. Unsur hara makro yaitu unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah banyak,
seperti nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K).
2. Unsur hara sedang (sekunder) yaitu unsur hara yang dibutuhkan dalam
jumlah kecil, seperti sulur/belerang (S), kalsium (Ca), dan magnesium (Mg).
3. Unsur hara mikro yaitu unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit
seperti besi (Fe), tembaga (Cu), seng (Zn), khlor (Cl), boron (B), mangan
(Mn), dan molibdenum (Mo). Dengan mengetahui unsur-unsur tersebut maka
perlulah memberikan tambahan makanan (unsur hara) yang sesuai atau yang
dibutuhkan oleh tanaman.
Pupuk yang ada di pasaran cukup kompleks, terdiri dari banyak jenis,
ragam, dan bentuk. Berdasarkan bahan bakunya, jenis pupuk tersebut dapat
Program Studi manajemen produksi pertanian
17
digolongkan menjadi dua, yaitu pupuk organik dan anorganik. Pupuk organik
merupakan hasil akhir atau hasil antar dari perubahan atau peruraian bagian dan
sisa-sisa tanaman dan hewan. Misalnya bungkil, guano, tepung tulang, dan
sebagainya. Pupuk organik diantaranya dapat ditandai dengan ciri-ciri:
1. Nitrogen terdapat dalam bentuk persenyawaan organik sehingga mudah
dihisap tanaman
2. Tidak meninggalkan sisa asam organik di dalam tanah
3. Mempunyai kadar persenyawaan C organik yang tinggi, misalnya
hidratarang.
Pupuk organik kebanyakan tersedia di alam (tersedia secara alamiah).
Contohnya kompos, pupuk kandang, pupuk hijau, dan guano,(Murbandono,
2008).
Program Studi manajemen produksi pertanian
18
III. METODE PELAKSANAAN
3.1. Tempat dan Waktu
Kegiatan Proyek Usaha pertanian ini dilaksanakan di kebun percobaan
Politeknik Pertanian Universitas Andalas, Tanjung Pati, Kabupaten Limapuluh
Kota, Sumatera Barat. Pruni dilaksanakan dari bulan Januari 2012 sampai Maret
2012.
3.2. Bahan dan Alat
Alat yang dibutuhkan didalam pelaksanaan Proyek Usaha Pertanian ini adalah
cangkul, kored, tugal, ember, meteran, garu, gembor, dan lain-lain . Sedangkan bahan
yang diperlukan dalam usaha ini adalah benih kacang tanah, pupuk SP-36, KCl, kotoran
sapi, kompos organik, tali rafia, EM4, gula pasir, karung.
3.3. Metode Pelaksanaan
3.3.1. Perlakuan
Kacang tanah dapat tumbuh di berbagai macam tanah, hal yang yang
penting diperhatikan adalah tanah tersebut dapat menyerap air dengan baik dan
aerase dan dreanase dapat mengalirkan air kembali dengan lancar. Kacang tanah
tumbuh dengan baik jika ditanam di lahan ringan (loamy sand, sandy, clay) yang
cukup mengandung unsur hara (Ca, N, P, K). Tanaman ini menghendaki lahan
Program Studi manajemen produksi pertanian
19
yang gembur agar perkembangan perakakaranya berjalan baik oleh karena itu
pupuk kandang dan pupuk kompos diberikan selain menambah unsur hara juga
membantu memperbaiki struktur tanah. Pemberian pupuk kandang sebagai pupuk
dasar yang di lakukan pada saat pengolahan tanah II. Sementara itu pupuk
kompos hijauan di berikan 1 hari sebelum penanaman benih kacang tanah
sebanyak 0,08 kg / lubang taman dengan luas lahan 200 m2 .
3.3.1.1. Tata Cara Pembuatan Kompos
Pembuatan kompos ada berbagai cara, tetapi semua cara tersebut
mempunyai konsep dasar yang sama. Konsep dasar ini dapat juga disebut
pembuatan kompos secara umum sehingga cara pembuatan ini perlu diketahui
agar dalam modifikasi cara pembuata tidak terjadi kesalahan.
Dalam pembuatan kompos waktu yang diperlukan umumnya 3-4 bulan. Namun,
waktu ini dapat dipercepat menjadi 406 minggu dengan diberinya tambahan
aktivator sebagai bakteri pengurai.(Murbandono, 2008).
Dalam pembuatan kompos hal pertama yang dilakukan yaitu persiapan,
baik bahan maupun wadah. Setelah semua siap, baru dilakukan tahap-tahap
pembuatanya.
A. Persiapan
Bahan bahan organik yang akan di komposkan dipotong atau dicacah agar proses
pengomposan berlansung cepat. Selain itu untuk mempercepat pengomposan,
diperlukan pula pupuk kandang. Karena bahan-bahan ini nantinya ditumpuk maka
Program Studi manajemen produksi pertanian
20
perlu disiapkan tempatnya. Tempat yang sederhana ditanah (bahan ditumpuk
diatas tanah). Untuk menjaga agar tidak tergenang sewaktu hujan, dibuat
bedengan dengan ukuran, panjang 3m, lebar 1 m, dan tinggi 25-30 cm. Dan untuk
menghindari hujan dapat dibuat naungan.
B. Tahapan Pembuatan Kompos
Ada enam langkah yang perlu ditempuh dalam pebuatan kompos dengan
tahapan ini pembuatan kompos lebih terjamin keberhasilanya.
1. Penyusutan tumpukkan, bahan kompos ditumpuk diatas bilah-bilah-bilah
bambu atau kayu. Selama 1-2 hari diperciki air sampai lembap, tetapi tidak becek.
2. Pemantauan suhu dan kelembapan tumpukan, dari ke-4 hinga ke-
40,tumpukan dijaga agar suhunya 45-650C dan kelembapanya sekitar 50%. Secara
sederhana, kelembapan dapat diukur dengan cara memsukkan tongkat kayu
kedalam tumpukan kompos, lalu mengeluarkannya. Bila tongkat kering, berarti
kelembapanya kurang sehingga perlu dibalik disiram. Bila tongkat basah (lembap)
berarti kelembapannya telah sesuai. Namun, bila tongkat terlalu basah maka
kelembapannya terlalu tinggi sehingga perlu segera dibalik. Cara mengukur lainya
dengan memegang bahan kompos. Kelembapan ideal ditandai dengan bahan yang
basah, tetapi tidak ada air yang menetes. Adapun suhu diukur dengan cara
memasukkan tangan kedalam tumpukkan kompos, suhu 45-650 C ditandai dengan
rasa hangat.
3. Pembalikkan dan penyiraman, pembalikkan tumpukan dilakukan jika
terjadi salah satu atau beberapa keadaan berikut. Suhu tumpukan diatas 650 C atau
Program Studi manajemen produksi pertanian
21
dibawah 450 C, tumpukkan terlalu basah atau terlalu kering. Apabila suhu masih
45-600 ,C dan kelembapan 50%, tumpukan kompos belum waktunya dibalik.
4. Pematangan, hari ke-45, biasanya tumpukan telah memasuki masa
pematangan. Kompos yang matang ditandai dengan suhu tumpukan yang
menurun mendekati suhu ruang, tidak berbau busuk, bentuk fisik menyerupai
tanah dan berwarna kehitam-hitaman.
5. Pengayakan kompos, tujuan dilakukan pengayakan yaitu agar ukuran
kompos sesuai yang dikehendaki, memilah bahan yang belum terkomposkan
secara sempurna, dan mengendalikan mutu kompos.
6. Pengemasan dan penyimpanan, kompos yang sudah disaring, dikemas
didalam kantung atau karung. Setelah itu disimpan ditempat yang kering dan
aman, atau diletakkan diatas papan.
3.3.2. Tahapan Pelaksanaan
Kegiatan ini terdiri dari beberapa tahapan seperti pengadaan benih,
persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, panen dan pascapanen.
A. Pengadaan Benih
Dalam budidaya kacang tanah ini benih yang digunakan adalah benih yang
bersertifikat dan varietas yang digunakan yaitu varietas gajah, jumlah benih yang
dibutuhkan untuk budidaya kacang tanah sebanyak 3 kg untuk luas lahan 300 m²
dengan penyulaman 10% dengan kebutuhan bibit untuk 1 ha adalah 80-100 kg/ha,
sebelum dilakukan penanaman terlebih dahulu di lakukan seleksi terhadap bibit
yang digunakan yaitu bibit yang bermutu tinggi. Bibit bermutu tinggi ditandai
Program Studi manajemen produksi pertanian
22
dengan benih yang tidak kisut daya kecambah yang tinggi. Ini adalah salah satu
biji kacang tanah yang bermutu tinggi.
B. Persiapan Lahan
Pengolahan pertama dilakukan dengan menggunakan traktor, setelah itu
lahan yang akan digunakan dibersihkan terlebih dahulu secara manual dan semi
manual dengan tangan, koret, dan cangkul. Pengolahan kedua menggunakan
tangan, koret dan cangkul yang bertujuan untuk menghancurkan bongkahan tanah
dan digemburkan agar menghasilkan polong yang baik, lalu membuat bedengan
dengan tinggi bedengan 30 cm setelah itu dilakukan penaburan feses ayam dan
didiamkan selama satu minggu dan dilakukan penaburan pupuk kompos rumput
hijauan sehari sebelum melakukan penanaman.
C. Penanaman
Penanaman dilakukan seminggu setelah penaburan feses sapi dan satu hari
penaburan pupuk kompos rumput hijauan, lalu membuat jarak tanam dengan
ukuran 40 x 20 cm, kemudian dilakukan penanaman lalu ditutup tipis dengan
tanah.
D. Pemeliharaan
1. Penyulaman
Penyulaman dilakukan pada umur satu minggu dan berumur dua minggu
setelah tanam dengan menggunakan varietas yang sama. Tujuan penyulaman ialah
mengganti benih yang tidak tumbuh agar populasi tanaman tidak berkurang dan
mengganti tanaman yang tumbuh tidak normal.
Program Studi manajemen produksi pertanian
23
2. Penyiangan
Penyiangan pertama dilakukan pada saat umur dua minggu setelah tanam
dengan menggunakan tangan dan koret. Penyiangan ke dua pada saat berumur
empat minggu sebelum memasuki masa berbunga. Tujuan penyiangan ialah
menekan persaingan antara tanaman dengan gulma dan menggemburkan tanah
sehingga memudahkan ginofor menembus ke tanah.
3. Penyiraman
Penyiraman dilakukan 2 x sehari yaitu pada pagi hari dan sore hari dengan
air bersih secukupnya. Tetapi jika hari hujan deras, kegiatan penyiraman tidak
dilakukan untuk hari yang bersangkutan.
4. Pemupukan
Pemupukan dilakukan 2 kali yaitu sebelum dilakukan penanaman benih
varietas gajah dengan pupuk kandang dan juga kompos organik sebanyak 0.08 kg/
lubang tanam dan 4 minggu setelah dilakukan penanaman dengan kebutuhan SP
36 0,75 kg/200 m2, dan KCL 0,75 kg/200 m².
5. Pengendalian hama dan penyakit
Adapun hama yang menyerang tanaman kacang tanah dilahan adalah semut.
Cara melakukan pengendalian yang dilakukan yaitu dengan memberikan kurater
pada sarang semut. Pengendalian ini dilakukan pada saat kacang tanah baru
ditanam dan pada berumur 4-6 minggu setelah tanam.
Program Studi manajemen produksi pertanian
24
E. Panen
Untuk mengetahui kacang tanah dapat di panen, dilihat dari kriterianya yaitu
batangnya sudah mengeras, daunnya telah menguning, polong sudah berisi penuh
dan keras, dan warna polong tampak coklat kehitaman. Panen dilakukan dengan
mencabut tanaman satu persatu secara perlahan-lahan agar tidak ada polong yang
tertinggal di dalam bongkahan tanah. Kemudian perakaran dibersihkan dari tanah
dengan cara digoyang-goyangkan. Setelah tanah hilang dari perakaran lalu polong
dipipil.
Program Studi manajemen produksi pertanian
25
3.3.4. Lay Out Lahan Produksi
Lay out proyek usaha pertanian pada tanaman kacang tanah untuk luasan
200 m² dapat dilihat pada gambar di bawah ini
Keterangan gambar :
Lebar bedengan : 1,5 meter
Panjang bedengan : 1,5 meter
Jarak antara bedengan : 20 cm
Tinggi bedengan : 30 cm
Program Studi manajemen produksi pertanian
26
1,5 m
Jarak tanam : 40x20 cm
Luas lahan : 200 m²
Program Studi manajemen produksi pertanian
27
3.3.5. Jadwal Kegiatan PRUNI
Kegiatan proyek usaha pertanian ini dimulai dari persiapan alat dan bahan
sampai panen dapat dilihat pada Tabel 7 di bawah ini :
Tabel 7. Distribusi jadwal kegiatan PRUNI 2011/2012Kegiatan Bulan/Minggu
Desember(2011)
D Januari esember
Februari Januari
Maret
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
Persiapan alat dan bahan
Pengolahan tanah I dengan traktor
Pengolahan tanah II dan pembuatan bedengan
Pembuatan kompos rumput hijauan
Penaburan Kompos Hijauan dan penanaman
Penanaman
Pemeliharaan-penyulaman-penyiangan-pembumbunan- Penyiraman
Panen
Program Studi manajemen produksi pertanian
28
3.3.6. Pengamatan Vegetatif
Pengamatan dilakukan untuk melihat pertumbuhan tanaman yang
merupakan pengaruh dari pemberian kompos rumput-rumputan terhadap
pertumbuhan tanaman, efisiensi pupuk, dan hasil produksi tanaman kacang tanah.
Parameter yang diamati dari kegiatan PRUNI ini adalah :
A. Tinggi tanaman
Tabel 8. Pengamatan tinggi tanaman kacang tanah/minggu dengan luasan lahan 200 m2
No. Nama Jumlah cabang primer/2 minggu
(cm)
No. Nama Jumlah cabang primer/2 minggu
(cmSampel
dengan tanpa perlakuan
4 6 8 Sampel dengan perlakuan
4 6 8
1A 7 9 9 6 F 7 8 10
A1 7 9 10 F1 7 9 10
A2 7 9 10 F2 7 9 10
2B 6 8 9 7 G 7 9 10
B1 7 7 8 G1 7 9 10
B2 7 9 10 G2 7 9 10
3C 7 8 10 8 H 7 9 10
C1 7 8 9 H1 7 9 10
C2 6 7 9 H2 7 9 10
4D 6 7 9 9 I 6 9 10
D1 7 8 9 I1 7 8 10
D2 7 7 8 I2 7 8 10
5E 6 7 9 10 J 6 9 9
E1 6 7 9 J1 7 9 10
E2 6 7 9 J2 7 9 9
B. Jumlah cabang primer pada tanaman kacang tanah
Program Studi manajemen produksi pertanian
29
Tabel 9. Pengamatan jumlah cabang primer/minggu dengan luasan lahan 200 m2
No. Nama Jumlah cabang primer/2 minggu
(cm)
No. Nama Jumlah cabang primer/2 minggu
(cmSampel
dengan tanpa perlakuan
4 6 8 Sampel dengan perlakuan
4 6 8
1A 7 9 9 6 F 7 8 10
A1 7 9 10 F1 7 9 10
A2 7 9 10 F2 7 9 10
2B 6 8 9 7 G 7 9 10
B1 7 7 8 G1 7 9 10
B2 7 9 10 G2 7 9 10
3C 7 8 10 8 H 7 9 10
C1 7 8 9 H1 7 9 10
C2 6 7 9 H2 7 9 10
4D 6 7 9 9 I 6 9 10
D1 7 8 9 I1 7 8 10
D2 7 7 8 I2 7 8 10
5E 6 7 9 10 J 6 9 9
E1 6 7 9 J1 7 9 10
E2 6 7 9 J2 7 9 9
C. Jumlah polong pertanaman
D. Jumlah biji perpolong
E. Bobot 100 biji
3.4. Metode Pengolahan
3.4.1. Tinggi TanamanProgram Studi manajemen produksi pertanian
30
Tinggi tanaman yang diukur pada saat tanaman berumur
4, 6, 8, dan 12 minggu setelah tanam (mst) dan dirata-ratakan
dari tanaman sampel.
3.4.2. Jumlah cabang primer per tanaman
Jumlah cabang primer yang terbentuk dihitung pada saat
tanaman berumur 4, 6, 8, dan 12 minggu setelah tanam (mst)
dan dirata-ratakan dari tanaman sampel.
3.4.3. Jumlah polong per tanaman
Semua polong yang terbentuk pada tanaman dihitung pada
saat panen yang diambil dari 3 tanaman sampel per petak.
3.4.4. Jumlah biji per polong
Dihitung semua biji pada setiap polong per tanaman
sampel pada saat panen.
3.4.5. Bobot 100 biji
Polong dikeringkan selama 3 hari sampai mencapai kadar
air 14%. Biji kering diambil secara acak sebanyak 100 biji dari
setiap plot perlakuan kemudian ditimbang.
3.4.6. Produksi Biji per luasan 200 m2
Biji dikeringkan selama 3 hari sampai mencapai kadar air
14% lalu ditimbang untuk mengetahui produksi dalam luasan
200 m2.
Program Studi manajemen produksi pertanian
31
Program Studi manajemen produksi pertanian
32
IV. ASPEK FINANSIAL
4.1. Biaya Pelaksanaan
4.1.1. Biaya Pembelian Alat
Biaya alat dalam budidaya kacang tanah dapat dilihat pada Tabel 10 di bawah ini :
Tabel 10. Biaya pembelian alat untuk budidaya kacang tanah dengan luas 200 m2
No Nama Alat Satuan JumlahRENCANA REALISASI
Jumlah Terpakai
Harga per Unit (Rp)
Biaya (Rp)Jumlah
TerpakaiHarga per Unit (Rp)
Biaya (Rp)
1 Gembor@ Unit 1 1 15.000 15.000 2,0000 20.000 40.000,002 Meteran*) Unit 1 0,1 20.000 2.000 0,0666 20.000 1.332,003 Ember@ Unit 1 1 8.000 8.000 1,0000 5.000 5.000,004 Cangkul**) Unit 2 0,05 40.000 2.000 0,0666 30.000 2.000,005 Kored**) Unit 2 0,05 30.000 1.500 0,0666 30.000 2.000,006 Garu***) Unit 1 0,0333 20.000 667 0,0222 20.000 444,007 Gerobak****) Unit 1 0 0 0 0,0166 150.000 2.501,008 Tugal*) Unit 1 0,1 1.000 100 0,0666 300 199,807 Pisau cutter@ Unit 0 0 0 0 1,0000 2.000 2.000,00 Jumlah 29.267 55.476,90
Keterangan : @ Habis sekali pakai*) Usia ekonomis 1 tahun**) Usia ekonomis 2 tahun***) Usia ekonomis 3 tahun****) Usia ekonomis 4 tahun
Program Studi manajemen produksi pertanian
33
4..3.1. Biaya Bahan
Biaya bahan bahan untuk kacang tanah dapat dilihat pada Tabel 11 di bawah
ini :
Tabel 11. Biaya bahan untuk budidaya kacang tanah dengan luas 200 m2
NoJenis
BahanSatuan
RENCANA REALISASI
Kebutuhan
Harga/ satuan (Rp )
Biaya (Rp)
Kebutuhan
Harga/satuan
Biaya
1 Benih kg 3 22.500 67.500 3 20.000 60.000
2 Tali Rafia gulung 1 3.000 3.000 1 2.000 2.000
3 SP 36 kg 0,75 6.000 4.500 0,75 8.000 6.000
4 KCL kg 0,75 3.500 2.625 0,75 8.000 6.000
5Kompos Hijauan kg 24 1.000 24.000 20 1.000 20.000
6 Feses Ayam kg 24 500 12.000 20 500 10.000
7 Karung buah 4 2.000 8.000 4 1.000 4.000
8 EM4 liter 0,1 20.000 2.000 0,1 20.000 2.000
9 Gula Pasir kg 0,3 10.000 3.000 0,3 10.000 3.000
10 Curater kg 0,5 15.000 7.500 0,5 15.000 7.500
Jumlah 134.125 120.500
Program Studi manajemen produksi pertanian
34
4.4.1. Biaya Tenaga Kerja
Adapun biaya tenaga kerja pada budidaya kacang tanah dapat dilihat pada
tabel 12 berikut :
Tabel 12. Biaya tenaga kerja untuk budidaya kacang tanah dengan luas 200 m2
No Jenis KegiatanRENCANA REALISASI
Satuan Jumlah UpahBiaya (Rp ) Jumlah Upah Biaya
1Pengolahan tanah I degan Traktor m2 300 100 30.000 200 100 20.000
2Pembuatan Kompos Rumputan Hijauan HKO 1 40.000 40.000 0,71 30.000 21.300
3Pengolahan Tanah tahap II dan pembuatan bedengan HKO 2 40.000 80.000 1,85 30.000 55.714
4 Penanaman + Pemupukan I HKO 0,8 40.000 32.000 0,83 30.000 25.000
5 Penyiraman HKO 2 40.000 80.000 3,8 30.000 114.286
6 Penyulaman I HKO 0,07 40.000 2.800 0,14 30.000 4.286
7 Penyiangan I + Pembumbunan I HKO 0,8 40.000 32.000 0,71 30.000 21.300
8Penyiangan II + Pembumbunan II HKO 1,3 40.000 52.000 0,71 30.000 21.300
9 Panen HKO 1 40.000 40.000 0 0 0
10 Pemasaran HKO 0,09 40.000 3.600 0 0 0
Jumlah 392.400 283.185
5.1. Biaya lain-lainProgram Studi manajemen produksi pertanian
35
Adapun biaya lain-lain yang dibutuhkan dalam 1 periode dapat dilihat pada
tabel 13 berikut :
Tabel 13. Biaya lain-lain yang dibutuhkan dalam satu periode
NO Jenis Biaya Perhitungan
Jumlah
Rencana Realisasi
1 Sewa Tanah (4/12 X 450.000) X 200/10.000 4.500 3.000
2 PBB0.5% X 20% X ( 472.469 – 8.000.000 ) X 4/12 0 0
3Bunga Modal
15%(55.476,90 + 120.500 + 283.185 + 3.000) x 4/12 28.014.6 23.108,06
Jumlah 32.514.6 26.108.06
4.6.1. Rekapitulasi Biaya
Rekapitulasi biaya dalam 1 periode dapat dilihat pada tabel 14 berikut :
Tabel 14. Rekapitulasi Biaya yang Dikeluarkan dalam Satu Periode
No Jenis Biaya Total ( Rp )
1 Biaya Alat 55.476,90
2 Biaya bahan 120.500
3 Biaya tenaga kerja 283.185
4 Biaya lain – lain 26.108,06
Jumlah 485.269,96
V. PEMBAHASAN
Program Studi manajemen produksi pertanian
36
5.1. Aspek Agronomi
Pengamatan terhadap persentase tanaman kacang tanah yang tumbuh di
lapangan dalam proyek usaha pertanian (PRUNI) ini adalah 91,97% (596
tanaman) dari total 648 benih yang ditanam. Perhitungan persentase pertumbuhan
kacang tanah tersebut diperoleh dari rumus :
Jumlah kacang tanah yang tumbuh X 100%Jumlah kacang tanah yang ditanam
Berdasarkan hasil dari pengamatan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
persentase tumbuh tanaman kacang tanah cukup baik. Hal ini disebabkan karena
kondisi tanah yang mendukung. Selanjutnya pengamatan terhadap pertumbuhan
tanaman yang dilakukan di lapangan, seperti pengamatan tinggi tanaman, jumlah
cabang primer, menunjukkan peningkatan terus menerus mulai dari pengamatan
pertama pada saat tanaman berumur 4 minggu sampai pengamatan terakhir pada
saat tanaman berumur 8 minggu dengan interval pengamatan satu kali dalam dua
minggu. Jumlah sampel yang diambil adalah sebanyak 5% dari total populasi
tanaman yaitu sebanyak 33 tanaman.
5.2. Aspek Teknis Pelaksanaan
Program Studi manajemen produksi pertanian
37
Dalam pelaksanaan kegiatan Proyek Usaha Pertanian (PRUNI) ini, terjadi
perbedaan antara perencanaan yang telah dibuat dan realisasi. Kegiatan yang
direncanakan dimulai dari awal bulan Oktober 2011–akhir Januari 2012, namun
realisasinya terlaksana pada minggu kedua bulan Desember 2011–minggu
pertama April 2012, hal ini terjadi karena beberapa faktor kondisi di lapangan
yang tidak mendukung.
Adapun faktor-faktor yang tidak mendukung dalam pelaksanaan Proyek
usaha Pertanian adalah:
a. Faktor Iklim
Tanaman kacang tanah cocok ditanam di dataran rendah dengan ketinggian
di bawah 500 m di atas permukaan laut. Iklim yang dibutuhkan tanaman kacang
tanah adalah suhu antara 28–320C dengan curah hujan rata-rata 800–1300
mm/tahun. Pada saat pengolahan tanah pertama yang dilakukan awal Desember
pada saat musim penghujan, keadaan ini menyebabkan lahan yang digunakan
tergenang dan banjir, sehingga memperlambat proses pengolahan tanah.
b. Faktor Pelaksana
Keahlian pekerja juga sangat menentukan keberhasilan suatu usaha,
dimana pekerja yang telah terampil dalam bidangnya dapat menyelesaikan suatu
pekerjaan dengan mudah dan cepat sehingga akan menghemat waktu dan biaya
dalam pelaksanaannya. Pada pelaksanaan PRUNI yang telah dilakukan pelaksana
dapat menyelesaikan pekerjaan lebih lambat dari pada jadwal yang telah
ditetapkan, hal ini terjadi karena kurangnya keterampilan dan keahlian pelaksana
sehingga pekerjaan menjadi terlambat untuk diselesaikan.
Program Studi manajemen produksi pertanian
38
5.3. Aspek Finansial
Berdasarkan hasil pelaksanaan PRUNI, terdapat beberapa hal yang
dievaluasi yaitu penggunaan alat, bahan dan tenaga kerja. Secara umum terlihat
bahwa hal tersebut tidak sesuai antara rencana dengan realisasi. Penyimpangan
tersebut terjadi karena perubahan harga, perubahan kebutuhan bahan maupun
tenaga kerja selama kegiatan PRUNI berlangsung. Selisih antara biaya alat dalam
perencanaan dengan biaya alat dalam realisasi adalah sebesar Rp.26.209,9 pada
rencana biaya alat Rp. 29.267 sedangkan pada realisasinya Rp.55.476,90. Hal ini
disebabkan pada rencana gerobak dan pisau cutter tidak digunakan, sedangkan
realisasinya digunakan serta ada perubahan harga pada beberapa jenis alat yang
digunakan. Sedangkan pada penggunaan bahan yang berubah adalah
bertambahnya biaya dalam realisasi bahan dalam segi harga, dan ada perubahan
terhadap kebutuhan pupuk yang seharusnya dipakai menjadi 2,4 kg, menjadi 2,0
kg karena berubahnya luas lahan yang digunakan dari 300 m2 menjadi 200 m2.
Selisih antara biaya bahan dalam perencanaan dengan biaya bahan dalam realisasi
adalah Rp 13.625, dengan biaya realisasi sebesar Rp 120.500 dan pada rencana
biaya bahan sebesar Rp 485.269,96
Tenaga kerja yang digunakan dalam pelaksanaan proyek mengalami
perubahan kebutuhan. Hal ini berhubungan dengan perhitungan waktu, biaya dan
kebutuhan antara rencana dan realisasi yang tidak sesuai yaitu pada rencananya
Rp 392.400 dan realisasinya Rp 283.185, hal ini terjadi karena biaya panen dan
pemasaran belum termasuk karena kegiatan belum dilaksanakan. Dalam realisasi
Program Studi manajemen produksi pertanian
39
PRUNI dengan luasan 200 m2 yang dilakukan selama 4 bulan, banyaknya biaya
yang dikeluarkan yaitu sebesar Rp.494.863,88
5.4. Aspek Teknis
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan budidaya tanaman
kacang tanah dengan menggunakan kompos hijauan dapat dibagi menjadi dua
golongan :
a) Faktor lingkungan
Penanaman kacang tanah sebaiknya dilakukan pada saat pagi ataupun sore
hari. Penanaman tidak dilakukan pada tanah yang terlalu basah karena benih akan
membusuk dan juga tidak terlalu kering karena benih akan sulit untuk
berkecambah.
b) Media Tanam
Jenis tanah yang sesuai adalah tanah gembur, bertekstur ringan dan subur.
pH tanah yang diinginkan tanaman kacang tanah berkisar antara 6,0–6,5. Tanah
yang terlalu kering karena kekurangan air akan menyebabkan tanaman kurus,
kerdil, layu dan akhirnya mati. Drainase dan aerasi baik, lahan tidak terlalu
becek dan kering baik bagi pertumbuhan kacang tanah.
5.5. Kendala – Kendala
Beberapa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan PRUNI ini antara lain :
a. Keterampilan pelaksana
Keterampilan pelaksana dalam melakukan pengolahan sangat menentukan
keberhasilan budidaya. Pelaksana yang sudah terampil dan sering melakukan
Program Studi manajemen produksi pertanian
40
menjamin budidaya kacang tanah akan berhasil dibandingkan dengan yang jarang
melakukan budidaya kacang tanah.
b. Kondisi dan keadaan benih
Penyediaan benih yang sulit, dimana untuk mendapatkan benih yang
berkualitas sangat sulit untuk ditemukan karena itu penyediaan benih jadi sedikit
terhambat.
c. Iklim
Dalam budidaya kacang tanah diperlukan cuaca yang cerah tidak terlalu
kering dan lembab sedangkan pada pelaksanaan PRUNI yang telah dilakukan
iklimnya terlalu lembab sehingga sedikit terhambat dalam proses pelaksanaannya.
VII. KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. KesimpulanProgram Studi manajemen produksi pertanian
41
Berdasarkan pelaksanaan Proyek Usaha Pertanian (PRUNI) yang dilakukan
dapat disimpulkan :
1. Proyek usaha pertanian yang telah dilaksanakan selama 4 bulan,
menghasilkan mahasiswa yang mampu merencanakan, melaksanakan, serta
mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang ada dilapangan, baik dari segi teknis
maupun finansial.
2. Kendala-kendala yang dihadapi di lapangan adalah sulit memperoleh
benih dan iklim yang kurang sesuai pada budidaya kacang tanah yang telah
dilakukan.
3. Persentase tanaman yang tumbuh dipengaruhi oleh media tanam dan
pemeliharaan.
4. Penggunaan pupuk kompos rumput-rumputan pada budidaya tanaman
kacang tanah sangat berpengaruh pada pertumbuhan tanaman.
7.2. Saran
Dari pelaksanaan PRUNI, dapat diberikan beberapa saran antara lain:
1. Tanaman akan menghasilkan pertumbuhan dan produksi dengan baik apabila
lahan yang digunakan cukup baik dan keadaan cuaca mendukung.
DAFTAR PUSTAKA
AAK.1991. Kacang tanah. Penerbit Kanisius, Jogyakarta
Program Studi manajemen produksi pertanian
42
Adisarwanto. T. 2004. Meningkatkan produksi kacang tanah Di lahan sawah dan lahan kering. Penerbit Penebar Swadaya, Jakarta.
Agustamar dan Anidarfi. 2009. Manajemen Usaha Tanaman Pangan (BKPM III). Politeknik Pertanian Universitas Andalas. Payakumbuh.
Badan Pusat Statistik. 2008. Limapuluh Kota dalam angka. Payakumbuh.
Maron. 1971. Pengaruh pengapuran terhadap produksi kacang tanah. Pusat Penelitian Pertanian. Bogor.
Marzuki, R. 2007. Bertanam kacang tanah. Penebar Swadaya, Jakarta.
Rukmana, R. 1998. Kacang tanah. Kanisius, Yogyakarta.
Suprapto, 2004. Bertanam kacang tanah. Penebar Swadaya, Jakarta.
Syarif, S. 1985. Kesuburan dan pemupukan tanah pertanian. Pustaka Buana. Bandung.
Nugroho, F. 2009. Manfaat Abu Sekam Padi . Artikel Ilmiah 3 April 2009.
Urip Santoso.2009. Membuat Bokashi. Artikel Ilmiah 18 Mei 2009.
Lampiran 1.
Deskripsi Tanaman Kacang Tanah Varietas Gajah
Program Studi manajemen produksi pertanian
43
1. No. Silsilah : 61
2. Asal : Perkawinan no 21 x no 11
3. Batang: Berdiri tegak, berwarna hijau muda,
berbulu
4. Daun : Hijau muda berbulu putih
5. Bunga : Kuning
6. Ginofor : Ungu/keunguan
7. Polong: Sedikit berlekuk, berurat tegak, kasar dan
pelatuknya kurang nyata
8. Biji : Merah jambu (rose)
9. Ketahanan : Tahan penyakit layu bakteri
10. Umur berbunga : 30 hari
11. Umur panen : 100-110 hari
12. Bobot 1000 biji : 537 gram
13. Daya hasil : 1,6 - 1,8 ton/ha
14. Persentase biji/polong kering : 60 - 70%
15. Kadar lemak : 48%
16. Kadar protein : 29%
Sumber : Rukmana (1998)
Lampiran 2.
Program Studi manajemen produksi pertanian
44
Gambar kacang tanah berumur 2 minggu Gambar kacang tanah berumur 4 minggu
Gambar kacang tanah berumur 6 minggu Gambar kacang tanah berumur 8 minggu
Program Studi manajemen produksi pertanian
45