Upload
fiqna-syani
View
41
Download
8
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN KASUS KECIL
ULKUS DIABETIKUM WAGNER IV PADA SEORANG PEREMPUAN 60
TAHUN DENGAN DIABETES MELLITUS TIPE 2 NON OBESE DAN
ANEMIA SEDANG HIPOKROMIK MIKROSITIK
Oleh :
Dwi Prasetyo Nugroho G9911112057
Niawati Rokhaniah G9911112104
Maulia Prismadani G9911112093
Wildan Syamsudin Fahmy G9911112143
Pembimbing :
dr. Didik dr. Suradi Maryono, Sp.PD-KHOM-FINASIM
KEPANITERAAN KLINIK SMF ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNS/RSUD DR MOEWARDI
S U R A K A R T A
2012
DAFTAR MASALAH
Masalah Aktif Tanggal Masalah Inaktif Tanggal Ket
1. Ulkus Diabetikum Wagner IV 17 Juli 2012
2. Diabetes Mellitus tipe 2 NO 17Juli 2012
3. Anemia hipokromik
mikrositik17Juli 2012
1
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PENDERITA
Nama : Ny. S
Umur : 60 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Wonorejo 01/02 Pajang, Laweyan
No. RM : 011040063
Masuk RS : 17 Juli 2012
Pemeriksaan : 21 Juli 2012
II. ANAMNESIS
Anamnesis secara autoanamnesis di Bangsal Melati I Bed 6 A
A. Keluhan Utama :
Luka di kaki tidak sembuh-sembuh
B. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien mengeluhkan adanya luka pada jari ketiga dan keempat
kaki kanan, serta pada jari kedua, tiga, dan keempat kaki kirinya yang
dirasakan sejak 2 bulan sebelum masuk rumah sakit (SMRS)
Dr.Moewardi. Luka berwarna hitam, kering, dan mengeluarkan nanah
ketika dipencet.. Pasien mengatakan bahwa pada kaki sekitar luka
dirasakan seperti bengkak dan bau. Tidak didapatkan nyeri maupun
darah di sekitar luka. Luka timbul tiba-tiba dan pasien tidak mengetahui
penyebabnya. Pasien merasa sering merasa lapar. Dalam sehari pasien
bisa makan lebih 3 kali karena merasa cepat lapar. Selain itu pasien juga
mengeluhkan cepat haus, dan banyak minum. Pasien minum sehari >10
kali masing-masing sekitar 1 gelas belimbing. Pasien juga mengeluhkan
sering kesemutan pada bagian kaki dan lengan, dirasakann sejak 3 tahun
2
SMRS. Kesemutan dirasakan hilang timbul tidak dipengaruhi aktivitas.
Pandangan pada mata kiri pasien kabur. Tiga minggu SMRS, pasien cek
gula darah ke puskesmas dan didapatkan kadar gula darah ± 400 mg/dL.
Selama ini, pasien tidak mengkonsumsi obat gula. Sebelumnya pasien
sudah berobat ke RS. Gentang karena luka pada kakinya tersebut, dan
dirawat selama 5 hari. Selama di RS tersebut pasien mengaku diberikan
terapi berupa obat suntik, obat minum, dan dibersihkan lukanya. Akan
tetapi karena tidak tampak perbaikan pasien pindah ke RSUD Dr.
Moewardi. Selain itu pasien juga merasa badannya lemas. Lemas
dirasakan sejak 1 tahun SMRS, seperti tidak bertenaga ketika melakukan
aktivitas. Lemas dirasakan terus-menerus, bertambah dengan aktivitas,
tidak berkurang dengan istirahat dan pemberian makan atau minum
manis. Pasien juga mengeluhkan kepala seperti berputar-putar dan mata
berkunang-kunang dirasakan ketika terjadi perubahan posisi terutama dari
posisi tidur ke duduk atau berdiri. Tidak didapatkan telinga berdenging,
mual maupun muntah.
BAK warna kuning jernih, frekuensi 2-3 kali pada siang hari, dan
4-5 kali pada malam hari, masing-masing sekitar setengah gelas
belimbing. BAK tidak nyeri, tidak terasa panas, dan tidak berpasir. BAB 1
x sehari, warna kecoklatan, konsistensi lunak, tidak terdapat darah dan
lendir. BAB tidak seperti dempul.
B. Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat keluhan serupa : disangkal
Riwayat mondok sebelumnya : (+) 1 minggu SMRS di RS Gentang
dengan keluhan luka pada kaki
Riwayat penyakit darah tinggi : disangkal
Riwayat penyakit jantung : disangkal
Riwayat sakit gula : disangkal
Riwayat sakit kuning : disangkal
Riwayat sakit ginjal : disangkal
3
Riwayat alergi obat/makanan : disangkal
C. Riwayat Kebiasaan
Riwayat minum minuman keras : disangkal
Riwayat merokok : disangkal
Riwayat olahraga rutin : disangkal
D. Riwayat Penyakit pada Anggota Keluarga
Riwayat sakit gula : positif, suami
Riwayat penyakit darah tinggi : disangkal
Riwayat penyakit jantung : disangkal
Riwayat sakit kuning : disangkal
Riwayat sakit ginjal : disangkal
Riwayat penyakit keganasan : disangkal
Riwayat alergi obat/makanan : disangkal
E. Riwayat Sosial dan Ekonomi
Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga dengan satu orang
suami dan satu orang anak. Pasien tidak bekerja. Dalam kesehariannya,
pasien selalu mengenakan sandal. Higienitas dan sanitasi cukup.Pasien
dirawat di RSUD Dr.Moewardi dengan fasilitas Jamkesmas.
Disekitar tempat tinggal pasien tidak pernah ada yang menderita
penyakit serupa.
F. Riwayat Gizi
Pasien makan 3-4 kali sehari dengan nasi, lauk pauk tahu, tempe
dan sayuran. Terkadang telur, daging, ayam, dan ikan.
Pasien minum sehari >10 kali masing-masing sekitar 1 gelas be-
limbing. Pasien senang minum es teh manis.
G. Anamnesis Sistem
4
Kulit : kering (-), gatal (-), bercak-bercak kuning (-), luka (+) pada
kaki, bintik-bintik perdarahan pada kulit (-), kulit kuning (-).
Kepala : pusing (-), nyeri kepala (-), kepala dirasakan seperti
berputar-putar (+), rambut mudah rontok (-), beruban (-)
Mata : mata berkunang kunang (+), pandangan kabur (+)
pada mata kiri, kelopak bengkak (-), gatal (-).
Hidung : tersumbat (-), keluar darah (-), keluar lendir atau air
berlebihan (-), gatal (-).
Telinga : pendengaran berkurang (-),keluar cairan atau darah(-),
mendengar bunyi berdenging (-).
Mulut : bibir kering (-), gusi mudah berdarah (-), sariawan (-), gigi
mudah goyah (-), papil lidah atrofi (-)
Tenggorokan : rasa kering dan gatal (-), nyeri untuk menelan (-), sakit
tenggorokan (-), suara serak (-)
Sistem respirasi : sesak nafas (-), batuk (-), dahak (-), darah (-),mengi
(-).
Sistem kardiovaskuler : nyeri dada (-), terasa ada yang menekan (-),
sering pingsan (-), berdebar-debar (-), nyeri dada (-), keringat dingin
(-),
Sistem gastrointestinal : sulit menelan (-), mual (-), muntah (-),
kembung (-), rasa perut penuh (-), , nyeri ulu hati (-), diare (-), sulit
BAB (-), buang air besar berwarna kehitaman (-), perut nyeri setelah
makan (-)
Sistem musculoskeletal : seluruh badan terasa lemas (+), keju-
kemeng (-), kaku sendi (-), nyeri sendi (-), bengkak sendi (-), nyeri
otot (-), kaku otot (-), kesemutan (+) pada tangan dan kaki, jimpe-
jimpe (-),
5
Sistem genitouterina : kelamin bengkak (-), sering kencing (+), nyeri
saat buang air kecil (-), panas saat buang air kecil (-), air kencing
warna kuning, jernih, darah (-), anyang-anyangan (-), berpasir (-),
warna seperti teh (-).
Ekstremitas : Atas: bengkak (-), luka (-), kesemutan (+), kaku (-),
bengkak (-) gemetar (-), terasa dingin (-), nyeri (-), kemerahan (-),
bercak merah kebiruan di bawah kulit seperti bekas memar (-),
bintik-bintik perdarahan (-)
Bawah : bengkak (-), nyeri (-), luka (+), kaku (-),gemetar (-),
terasa dingin (-), nyeri (-), kemerahan (-), bercak merah kebiruan di
bawah kulit seperti bekas memar (-), bintik-bintik perdarahan (-)
Sistem neuropsikiatri : kesemutan (+), kejang (-), gelisah (-),
menggigil (-)
III. PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan Umum Tampak sakit sedang, compos mentis, E4V5M6, gizi kesan cukup
B. Status gizi BB= 50 kg
TB= 152 cm
BMI= 21,64 kg/m2
Kesan : non obese (normoweight)
Tanda Vital Tensi : 120/80 mmHg
Nadi : 100x/ menit, kuat, irama reguler, isi dan tegangan cukup
Frekuensi Nafas : 22 x/menit
Suhu : 36,80C, per axillar
C. Kulit Warna coklat , turgor menurun (-), hiperpigmentasi (-), kering (-),
teleangiektasis (-), petechie (-), kuning (-), pucat (+)
D. Kepala Bentuk mesocephal, rambut warna hitam, mudah dicabut (-)
(-), mudah rontok (-), luka (-)
E. Mata Mata cekung (-/-), konjungtiva pucat (+/+), sklera ikterik (-/-),
6
perdarahan subkonjugtiva (-/-), pupil isokor dengan diameter (3
mm/3 mm), reflek cahaya (+/+), oedem palpebra (-/-), strabismus
(-/-)
F. Telinga Membran timpani intak, sekret (-), darah (-), nyeri tekan mastoid
(-), nyeri tekan tragus (-)
G. Hidung Nafas cuping hidung (-), sekret (-), epistaksis (-), fungsi penghidu
baik
H. Mulut Sianosis (-), gusi berdarah (-), gigi tanggal (-), bibir kering (-),
pucat (-), lidah tifoid (-), papil lidah atrofi (-),stomatitis (-)
I. Leher JVP (R+2cm) tidak meningkat, simetris, trakea di tengah, KGB
membesar (-), tiroid membesar (-), nyeri tekan (-)
J. Axilla KGB tidak membesar
K. Thorax Bentuk normochest, simetris, pengembangan dada kanan = kiri,
retraksi intercostal (-),spider nevi (-), pernafasan torakoabdominal,
sela iga melebar (-), pembesaran KGB axilla (-/-)
Jantung :
Inspeksi Iktus kordis tidak tampak.
Palpasi Iktus kordis teraba, teraba di SIC V 1 cm medial linea
medioclavicularis sinistra, tidak kuat angkat.
Perkusi Batas jantung kanan atas: SIC II Linea sternalis dextra
Batas jantung kanan bawah: SIC IV linea sternalis dextra
Batas jantung kiri atas: SIC II linea sternalis sinistra
Batas jantung kiri bawah: SIC V 1 cm medial linea mid
clavicularis sinistra
Kesan: batas jantung kesan tidak melebar.
Auskultasi Bunyi jantung I-II intensitas normal, reguler, bising (-), gallop (-).
Pulmo :
Depan
Inspeksi Statis Normochest, simetris, sela iga tidak melebar.
7
Dinamis Pengembangan dada kanan = kiri, sela iga tidak melebar, retraksi
intercostal (-).
Palpasi Statis Simetris.
Dinamis Pergerakan dada kanan = kiri, fremitus raba kanan = kiri
Perkusi Kanan Sonor
Kiri Sonor
Auskultasi Kanan Suara dasar vesikuler, intensitas normal, suara tambahan wheezing
(-), ronchi basah kasar (-), ronchi basah kasar (-), krepitasi (-)
Kiri Suara dasar vesikuler, intensitas normal, suara tambahan wheezing
(-), ronchi basah kasar (-), ronchi basah kasar (-), krepitasi (-)
Belakang
Inspeksi Statis Normochest, simetris, sela iga tidak melebar.
Dinamis Pengembangan dada simetris kanan = kiri, sela iga tidak melebar,
retraksi interkostal (-).
Palpasi Statis Simetris, Pergerakan kanan = kiri, simetris,
Dinamis fremitus raba kanan = kiri.
Perkusi Ka / Ki Sonor / sonor.
Auskultasi Kanan Suara dasar vesikuler (+) normal, wheezing(-), ronchi basah kasar
(-), ronchi basah kasar (-/-), krepitasi (-).
Kiri Suara dasar vesikuler (+) normal, wheezing(-), ronchi basah kasar
(-), ronchi basah kasar (-/-), krepitasi (-).
L. Punggung kifosis (-), lordosis (-), skoliosis (-), nyeri ketok kostovertebra (-),
M. Abdomen
Inspeksi Dinding perut sejajar dinding dada, distended (-), venektasi (-),
sikatrik (-), striae (-), caput medusae (-).
Auskultasi Peristaltik (+) normal
Perkusi Timpani, pekak alih (-), pekak sisi (-), ascites (-), area traube
timpani, liver span 9cm.
Palpasi Distended (-), nyeri tekan (-)
N. Genitourinaria Penis oedem (-), skrotum oedem (-) D/S, transluminasi (-), ulkus
8
(-), sekret (-), tanda-tanda radang (-).
O. Ekstremitas
Superior dekstra Oedem (-), kaku (-), sianosis (-), pucat (+), akral dingin (-), luka
(-), deformitas (-), ikterik (-), petechie (-) Spoon nail (-) kuku
pucat (-), clubing finger (-), hiperpigmentasi (-).
Superior sinistra Oedem (-), kaku (-), sianosis (-), pucat (-), akral dingin (-), luka
(-), deformitas (-), ikterik (-), petekie (-), Spoon nail (-) kuku pucat
(-), clubing finger (-), hiperpigmentasi (-).
Inferior dekstra Oedem (+), kaku (-), sianosis (-), pucat (+), akral dingin (-), luka
(+) pada pedis,deformitas (-), ikterik (-), petekie (-), Spoon nail
(-), flat nail (-), kuku pucat (-), clubing finger (-), hiperpigmentasi
(-)nyeri tekan (-), respon sensori (-)
Inferior sinistra Oedem (+), kaku (-),sianosis (-), pucat (-), akral dingin (-), luka
(+) pada pedis, deformitas (-), ikterik (-), petekie (-), Spoon nail
(-), flat nail (-), kuku pucat (-), clubing finger (-), hiperpigmentasi
(-), respon sensori (-)
IV. STATUS LOKALIS
Regio Pedis Dextra
Inspeksi : Terlihat ulkus di digiti III- IV tampak sampai otot
- oedem (+), luka (+), abses (+), darah (-),warna kehitaman
- Palpasi :
Nyeri tekan (-),
Pulsasi a. dorsalis pedis (+), melemah
Pulsasi a. tibialis posterior (+), melemah
- Respon Sensori (-)
9
Regio Pedis Sinistra
Inspeksi : Terdapat ulkus di digiti II, III, IV tampak sampai otot.
- oedem (+), luka (+), abses (+), darah (-),warna kehitaman
- Palpasi :
Nyeri tekan (-),
Pulsasi a. dorsalis pedis (+), melemah
Pulsasi a. tibialis posterior (+), melemah
- Respon sensori (-)
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Pemeriksaan Laboratorium Darah
HEMATOLOGI
RUTIN17-7-12 18-7-12 SATUAN RUJUKAN
Hb 9,4 8.8 g/dl 12,3-15,3
Hct 27 26 33-45
AL 31,6 26,5 103/l 4,5-14,5
AT 417 433 103/l 150-450
AE 2,56 503 106/l 3,80-5,80
Gol.darah O O
INDEX ERITROSIT
MCV 67,0 /um 80-96.0
MCH 22,4 Pg 28.0-33.0
MCHC 33,4 g/dl 33.0-36.0
RDW 15,1 % 11.6-14.6
HDW 3,3 g/dl 2.2-3.2
MPV 6,6 Fl 7.2-11.1
PDW 52 % 25-65
10
HITUNG JENIS
Eosinofil 0,7 % 1,00-2,00
Basofil 0,8 % 0,00-1,00
Netrofil 85,8 % 29,00-72,00
Limfosit 7,70 % 33,00-48.00
Monosit 4,10 % 0,00-6,00
LUC 1,30 % -
Retikulosit 2,6 % 0.50-1.50
HEMOSTATIS
PT Detik 10-15
APTT Detik 20-40
INR -
KIMIA KLINIK
HbA1c 14,0 % 4,8-5,9
GDS 266 216 mg/dL 60-100
GDP mg/dl 6-100
SGOT U/L 0-35
SGPT U/L 0-45
Ureum 25 mg/dL <48
Kreatinin 6,7 mg/dL 0,5-1,0
Albumin g/dL 3.5-5.2
Asam Urat mg/dl 2.4-6.1
Kolesterol total 105 mg/dl 50-200
LDL mg/dl 97-202
HDL mg/dl 30-64
Trigliserida mg/dl <150
SI ug/dl 33-102
TIBC ug/dl 228-428
Saturasi transferin % 15-45
11
Ferritin ng/ml 20,0-200,0
ELEKTROLIT
Na 133 mmol/ L 132-145
K 3,1 mmol/ L 3,1-5,1
Cl 101 mmol/ L 98-106
Ca mmol/L 1,17-1,29
SEROLOGI
HBsAg Non reaktif Non reaktif
B. Pemeriksaan Urin
Pemeriksaan
Urin18-7-12
SAT-
UANRUJUKAN
LDL 88 mg/dl 89-210
HDL 12 mg/dl 37-91
Trigliserid 142 mg/dl <150
MAKROSKOPIS
Warna Yellow
Kejernihan Sl Cloudy
KIMIA URINE
Berat jenis 1,009 1,015–1,025
Ph 7,0 4,5–8,0
Leukosit 25 /uL Negatif
Nitrit Negatif Negatif
Protein 25 mg/dL Negatif
Glukosa 309 mg/dL Negatif
Keton 15 mg/dL Negatif
Urobilinogen Normal mg/dL Normal
Bilirubin Negatif mg/dL Negatif
Eritrosit 10 /uL Negatif
12
MIKROSKOPIS
Eritrosit 12,3 /uL 0-8,7
Eritrosit 2 /LPB 0-5
Leukosit 26,4 /uL 0-7,4
Leukosit 5 /LPB 0-12
Epitel
Epitel squamous 1-2 /LPB Negatif
Epiteltransisional - /LPB Negatif
Epitelbulat 0-1 /LPB Negatif
Silinder
Hyaline 0 /LPK 0-3
Granulated 1-2 /LPK Negatif
Leukosit - /LPK Negatif
Bakteri 472,7 /uL 0-2150,0
Yeast like cell 58,5 /uL 0,0-0,0
Small round cell 0,2 /uL 0,0-0,0
Mukus 0,00 /uL 0,00-0,00
Sperma 0,0 /uL 0,0-0,0
Konduktivitas 10,1 mS/cm 3,0-32,0
Lain-lain Jamur (+) bakteri (+)
C. Pemeriksaan Feses Rutin tanggal 18 Juli 2012
Makroskopis Hasil
Warna Coklat
Konsistensi Padat
Darah Negatif
Lendir Negatif
Pus Negatif
Cacing Negatif
13
Lain-lain Kuman (+)
Mikroskopis
Sel epitel (-) Telur cacing (-)
Eritrosit (-) Protozoa (-)
Lekosit (-) Kesimpulan: Tidak ditemukan parasit maupun fungus patogen
VI. RESUME DATA DASAR
Anamnesis Luka pada jari ketiga dan keempat
kaki kanan, warna kehitaman, nyeri
(-), nanah (+), bengkak (+), Luka pada
jari kedua, tiga, dan keempat kaki kiri
warna kehitaman, nyeri (-), nanah (+),
bengkak (+),sering lapar, cepat haus,
banyak minum, kesemutan pada
bagian kaki dan lengan., sering kenc-
ing, badan lemas, kepala terasa seperti
berputar-putar, mata berkunang-ku-
nang , pandangan mata kabur (+) pada
mata kiri
Pemeriksaan Fisik: 1. Kulit pucat
2. Konjungtiva pucat (+/+)
3. Regio pedis dextra : tampak ulkus di
digiti III- IV sampai otot dengan
oedem (+), luka (+), abses (+), darah
(-),warna kehitaman, nyeri tekan (-),
pulsasi a. dorsalis pedis (+) melemah,
pulsasi a. tibialis posterior (+)
melemah, respon sensori (-).
4. Regio pedis tampak ulkus di digiti II,
14
III, IV sampai otot dengan oedem (+),
luka (+), abses (+), warna kehitaman,
nyeri tekan (-), pulsasi a. dorsalis
pedis (+) melemah, pulsasi a. tibialis
posterior (+), respon sensori (-)
Pemeriksaan penunjang: Hb 9,4 g/dl, Hct 27 , AL 31,6 103/l
AT 517 103/l, AE 2,56 106/l, MCV
67,0 / um, MCH 22,4 Pg, MCHC 33,4 g/
dL, RDW 15,1 %, HDW33 g/dL, MPV 6,6
Fl, Netrofil 85,8 %, Limfosit 7,70, Retiku-
losit 2,6 %, HbA1c 14,0%, GDS 266 mg/
dL, Protein urin 25 mg/dL, Glukosa urin
25 mg/dL, Keton urin 15 mg/dl.
15
VII. RENCANA PEMECAHAN MASALAH
Problem 1: Diabetes Mellitus Type 2 Non Obese
Ass : Sering lapar, cepat haus,Banyak minum. Sering kencing , luka tidak
sembuh-sembuh, kesemutan pada bagian kaki dan lengan,
Pandangan mata kabur (+) pada mata kiri,HbA1c 14,0%, GDS 266
mg/dL
Ip Dx : GDP, GD2PP,HbA1C, profil lipid, Ur/Cr, Elektrolit, Pemeriksaan
urin rutin
Ip Tx : -Mondok bangsal
-Tirah baring tidak total
-Diet DM 1700 kkal
-IVFD NaCl 0,9% 20 tpm
- Humulin R 4-4-4 inj SC
Ip Mx : GDP, GD2PP, profil lipid, Ur/Cr, EKG
Ip Ex : Edukasi tentang penyakit dan prognosis
Px :
- Ad vitam : dubia et
bonam
- Ad sanam : dubia et
bonam
- Ad fungsionam : dubia et
bonam
Problem 2: Ulkus Diabetikum Wagner IV
Ass :
1. Regio pedis dextra : tampak ulkus di digiti III- IV sampai otot
dengan oedem (+), luka (+), abses (+), darah (-), warna kehita-
man, nyeri tekan (-), pulsasi a. dorsalis pedis (+), pulsasi a. tib-
ialis posterior (+), respon sensori (-).
16
2. Regio extremitas inferior tampak ulkus di digiti II, III, IV sam-
pai otot dengan oedem (+), luka (+), abses (+), warna kehitaman,
nyeri tekan (-), pulsasi a. dorsalis pedis (+) melemah, pulsasi a.
tibialis posterior (+) melemah, respon sensori (-)
Ip Dx :Rontgen pedis AP/Lateral, kultur pus
Ip Tx : - Inj ceftriaxone 2 gr / 24 jam
- Inj metronidazole 500 g// 8 jam
- Vit B complex 3 x 1
-Medikasi luka
Ip Mx : perkembangan luka
Ip Ex : Edukasi tentang penyakit dan prognosis
Px :
- Ad vitam : dubia et
bonam
- Ad sanam : dubia et
bonam
- Ad fungsionam : dubia et
bonam
Problem 3: Anemia sedang hipokromik mikrositik
Ass: konjungtiva pucat (+/+),Hb 9,4 g/dl, AE 2,56 106/l. MCV 67,0 / um,
MCH 22,4 Pg, MCHC 33,4 g/dL, RDW 15,1 %, HDW33 g/dL, MPV
6,6 Fl, retikulosit 2,6 %
Etiologi dd penyakit kronis
Defisiensi Fe
IpDx: GDT, retikulosit, SI, TIBC, feritin
IpTx: - atasi penyakit dasar
- Transfusi PRC 1 kolf
IpMx: DR3 post transfusi
17
IpEx: edukasi pasien tentang penyakit, pengobatan, komplikasi dan
prognosisnya
Px :
- Ad vitam : dubia et
bonam
- Ad sanam : dubia et
bonam
- Ad fungsionam : dubia et bonam
VIII. ALUR KETERKAITAN MASALAH
18
DIABETES MELLITUS TYPE 2 NO
ANEMIA HIPOKROMIK MIKROSITIKULKUS DIABETIKUM