34
GLAUKOMA ABSOLUT DENIES ARIWIBOWO ( 1102010064 ) Kepanitraan Klinik Periode Februari – Maret 2015

Laporan Kasus Mata

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mata polri

Citation preview

Page 1: Laporan Kasus Mata

GLAUKOMA ABSOLUT

DENIES ARIWIBOWO ( 1102010064 )

Kepanitraan Klinik

Periode Februari – Maret 2015

Page 2: Laporan Kasus Mata

Identitas pasienIDENTITAS PASIEN No Rekam medis : 745465

• Nama : Ny. F

• Umur : 58 Tahun

• Suku Bangsa : Betawi

• Jenis Kelamin : Perempuan

• Tanggal lahir : 7 Juli 1956

• Pekerjaan : Pegawai Negeri

• Alamat : Jl. Susukan RT 08/02 NO 14 Ciracas, Jakarta timur, Jakarta

• Tanggal Pemeriksaan : 13 Febuari 2015

Page 3: Laporan Kasus Mata

AnamnesisDilakukan secara autoanamnesis

Hari / Tanggal : 13 Febuari 2015

Tempat : Poli mata RS POLRI Raden Said Sukanto

Jam : 10.30

Page 4: Laporan Kasus Mata

Keluhan utama

Nyeri pada mata kiri sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit

Page 5: Laporan Kasus Mata

Keluhan tambahan

Sakit kepala di sebelah kiri

Page 6: Laporan Kasus Mata

Riwayat penyakit sekarang

Pasien datang ke poli mata RS Said Sukanto dengan keluhan mata kiri nyeri dikarenakan obat mata habis sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien mengeluhkan adanya sakit kepala. Pasien tidak mengeluhkan adanya sekret yang keluar dari mata.

Page 7: Laporan Kasus Mata

Riwayat penyakit dahulu

Pasien sebelumnya mengaku pada satu tahun yang lalu saat membersihkan rumah terkena benda tumpul pada mata kirinya, saat itu pasien mengeluhkan bahwa mata kirinya menjadi buram, mata berwarna kemerahan, berair dan juga sakit bila digerakkan. Pasien lalu berobat ke rumah sakit dan mendapatkan obat minum dan tetes mata. Pada 7 bulan kemudian pasien mengeluhkan matanya tidak bisa melihat. Pasien mengaku mempunyai riwayat diabetes dan juga hipertensi. Pasien memakai kacamata sejak satu tahun yang lalu

Page 8: Laporan Kasus Mata

Riwayat keluarga

Pasien mengaku dikeluarga pasien tidak ada yang mempunyai penyakit yang serupa dengan pasien

Page 9: Laporan Kasus Mata

Pemeriksaan FisikA. STATUS GENERALIS

• Keadaan umum : Tampak sakit ringan

• Kesadaran : Composmentis (E4M6V5)

• Tanda Vital

Tekanan Darah : 130/80 mmHg

Nadi : 82 x/menit

Suhu : 36,9 C

Frekuensi Napas : 20 x/menit

Berat Badan : 62 kg

Kepala : Normosefal

Page 10: Laporan Kasus Mata

Status oftalmologi

OD OS

CC : 5/45 C-0,50 X9

5/5 F

Visus

CC : 0

Ortoforia

Kedudukan Bola Mata

Ortoforia

Gerakan Bola Mata

13, 1 mmHg

TIO

59,1 mm Hg

Tenang

Palpebra Superior

Tenang

Tenang

Palpebra Inferior

Tenang

Tenang

Konjungtiva Tarsal

Superior

Tenang

Tenang

Konjungtiva Tarsal

Inferior

Tenang

Page 11: Laporan Kasus Mata
Page 12: Laporan Kasus Mata
Page 13: Laporan Kasus Mata

ResumeRESUME Pasien datang ke poli mata RS Polri Said Sukanto dengan keluhan mata kiri sakit dikarenakan obat habis sejak 1 hari yang lalu. Pasien mengaku satu tahun yang lalu terkena benda tumpul pada mata kirinya dan 7 bulan kemudian mengeluh tidak bisa melihat.Pemeriksaan oftalmologi : Visus OD 5/45, OS 0, Tekanan intra okular OD 13,1 mmHg, OS 59,1 mmHg, kornea keruh, COA dangkal, pada iris ditemukan kripte, pupil lebar dan lensa keruh.Keluarga tidak ada yang mengalami penyakit seperti ini.

Page 14: Laporan Kasus Mata

Diagnosa kerja

Glaukoma absolut et causa Glaukoma sekunder

Page 15: Laporan Kasus Mata

Tatalaksana

Medikamentosa- Timol 0,5% eye drop 2 dd gtt 1 OS- Glaucon (acetazolamide 250 mg) tab 2 dd 1- Karpin ( pilokarpin ) 10 % eye drop 2 dd gtt 1 OS

Page 16: Laporan Kasus Mata

PrognosisOD :

• Ad Vitam : ad bonam

• Ad Functionam : ad bonam

• Ad Sanationam : ad bonam

• Ad Cosmeticam : ad bonam

OS :

• Ad Vitam : ad bonam

• Ad Functionam : ad malam

• Ad Sanationam : ad malam

• Ad Cosmeticam : ad bonam

Page 17: Laporan Kasus Mata

TINJAUAN PUSTAKA

Page 18: Laporan Kasus Mata

GlaukomaDefinisi

Glaukoma adalah kerusakan penglihatan yang biasanya disebabkan oleh meningkatnya tekanan bola mata, sebagai akibat adanya hambatan sirkulasi atau pengaliran cairan bola mata (cairan jernih yang membawa oksigen, gula dan nutrient/zat gizi penting lainnya ke bagian-bagian mata dan juga untuk mempertahankan bentuk bola mata).

Page 19: Laporan Kasus Mata

Epidemiologi Glaukoma

Glaukoma adalah penyebab kebutaan kedua terbesar di dunia setelah katarak.Di Indonesia glaukoma diderita oleh 3% dari total populasi penduduk. Umumnya penderita glaukoma telah berusia lanjut, Pada usia diatas 50 tahun, tingkat resiko penderita glaukoma meningkat sekitar 10%. Hampir separuh penderita glaukoma tidak menyadari bahwa mereka menderita penyakit tersebut. Menurut data dari WHO pada tahun 2002, penyebab kebutaan paling utama di dunia adalah katarak (47,8%), galukoma (12,3%), uveitis (10,2%), age- related mucular degeneration (AMD) (8,7%), trakhoma (3,6%), corneal apacity (5,1%), dan diabetic retinopathy (4,8%)

Page 20: Laporan Kasus Mata

Faktor Resiko Glaukoma

- Usia- Ras - Riwayat keluarga dengan glaucoma- Kondisi medis- Cedera fisik

Page 21: Laporan Kasus Mata

Klasifikasi

Glaucoma primer- Glaucoma sudut terbuka (simpleks)- Glaucoma sudut sempit

Glaucoma congenital- Primer atau infantile- Menyertai kelainan congenital lainnya

Page 22: Laporan Kasus Mata

Glaucoma sekunder- Perubahan lensa- Kelainan uvea- Trauma- Bedah- Rubeosis- Steroid dan lainnya

Glaucoma absolut

Page 23: Laporan Kasus Mata

AnatomiAnatomi sudut filtrasi terdapat di dalam limbus kornea. Limbus

adalah bagian yang dibatasi oleh garis yang menghubungkan akhir dari membran descement dan membran Bowman, lalu ke posterior 0,75 mm, kemudian ke dalam mengelilingi kanal schlemn dan trabekula sampai ke bilik mata depan. Akhir dari membran descement disebut garis Schwalbe. Sudut bilik mata dibentuk oleh tautan antara kornea dan iris perifer, yang diantaranya terdapat jalinan trabecular.

Page 24: Laporan Kasus Mata

Jalinan trabekular ( trabecular meshwork ) sendiri terdiri dari 3 bagian yaitu:1. Jalinan uveal ( uveal meshwork ), serabutnya berasal dari lapisan dalam stroma kornea, menuju ke skleral spur ( insersi dari m. Siliaris) dan sebagian ke m. Siliaris meridional.2. Jalinan korneosklera ( corneoscleral meshwork ), serabutnya berasal dari dalam stroma kornea dan menuju ke belakang, mengelilingi kanal schlemn untuk berinsersi pada sklera. 3. Jalinan endotelial ( juxtacanalicular atau endothelial meshwork ).

Page 25: Laporan Kasus Mata

Patofisiologi

Tekanan bola mata dapat meningkat akibat adanya hambatan aliran cairan di dalam bola mata (akuos humor). Cairan tsb diproduksi didalam ata untuk memberikan nutrisi pada jaringan di dalam mata, setelah itu cairan tsb akan dikeluarkan melalui saluran yang disebut trabekulum dan ahirnya keluar dari dalam mata dan diserap oleh jaringan di sekitarnya.

Apabila aliran keluar cairan akuos humor terganggu, maka akan terjadi penumpukan cairan di dalam mata sehingga tekanan mata akan meningkat. Penyumbatan yang terjadi secara mendadak akan menyebabkan gangguan aliran yang berat dan tekanan mata akan sangat tinggi.

Page 26: Laporan Kasus Mata

Gejala dan Tanda Glaukoma• Glaukoma primerGlaukoma primer sudut tertutup

Akut :a. rasa sakit berat di mata, dapat sampai sakit kepala dan muntah-muntah.b. mata merah, berairc. penglihatan kabur

Page 27: Laporan Kasus Mata

Kronik :gejala hampir sama dengan yang akut tetapi rasa sakit, merah dan kabur dapat hilang dengan sendirinya, dan terjadi serangan berulang beberapa kali. Biasanya rasa sakit kurang berat dibandingkan dengan yang akut.

Page 28: Laporan Kasus Mata

Glaukoma sudut terbukaAwal :a. mungkin tanpa gejalab. rasa capai pada matac. rasa pegal pada matad. fluktuasi tajam penglihatane. kadang-kadang melihat seperti pelangi sekitar lampuLanjut :penyempitan lapang pandang

Page 29: Laporan Kasus Mata

Glaukoma sekundera. penglihatan kaburb. mata merahc. rasa sakit di mata dan sakit kepala.

Glaukoma kongenitala. fotofobia/takut sinarb. mata berair

Glaukoma absolutStadium akhir Glaukoma yang dimana terjadi kebutaan total.

Page 30: Laporan Kasus Mata

Pemeriksaan Penunjang- Perimetri- Tonometri- Oftalmoskop- Gonioskopi

Page 31: Laporan Kasus Mata

Penatalaksanaan

1. Terapi medikamentosa:- Agen osmotik- Karbonik anhidrase inhibitor- Miotik kuat- Beta-bloker- Apraklonidin

Page 32: Laporan Kasus Mata
Page 33: Laporan Kasus Mata
Page 34: Laporan Kasus Mata

Thank you