Upload
desia-laila-dian-s
View
25
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
oma desia
Citation preview
Otitis Medis Supuratif Kronis tipe Benigna Duplex (Lutfiani Ulfha/012095944)
LAPORAN KASUS
Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Kesehatan THT-KL Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kudus
Periode 26 Januari 21 Februari 2015 POLIP NASI SINISTRA
Pembimbing :
dr. Agus Sudarwi, Sp. THT-KL
dr. Afif Zjauhari, Sp. THT-KLDisusun Oleh :
Desia Laila Dian S.01.210.6117FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG2015LAPORAN KASUSKepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Kesehatan THT- KL
Rumah Sakit Umum Kudus
I. IDENTITAS PENDERITA
Nama
: Nn. W NUmur
: 13 tahun
Jenis Kelamin: PerempuanPekerjaan
: PelajarAlamat
: Bandungrejo RT 2/11 KudusAgama
: Islam
No.CM
: 702828II. PEMERIKSAAN SUBJEKTIF
Autoanamnesa dilakukan pada hari Selasa, 3 Februari pukul 11.00 WIB
A. Keluhan Utama
: Nyeri telinga KananB. Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang ke poliklinik THT RSUD Kudus dengan keluhan nyeri pada telinga kanan sejak 2 hari yang lalu. Nyeri dirasakan terus-menerus dan mengganggu aktifitasnya bahkan sampai membuat tidurnya terganggu. Lima hari sebelumnya pasien mengaku telinganya terasa penuh, gembrebeg, berdenging, dan pendengarannya sedikit berkurang dan disertai badannya panas. Sampai saat ini, keluhan dirasakan semakin memberat dan tidak berkurang dengan minum obat dari warung. Os menyangkal adanya nyeri telinga ketika daun telinga ditarik, nyeri yang menjalar, dan nyeri ketika membuka mulut. Selain itu tidak ada telinga gatal, dan keluar cairan maupun darah.
Tujuh hari sebelumnya, Os mengeluh demam, batuk dan pilek. Pilek dirasakan pada kedua hidung dan keluar ingus kental, berwarna kuning dan tidak berbau. Batuk pilek sering kambuh-kambuhan sejak pasien masih kecil dan saat ini keluhan batuk pileknya disertai dengan adanya nyeri tenggorokan. Keluhan sudah sedikit membaik dengan istirahat dan minum obat di warung. Pasien mengaku tidak ada riwayat keluar ingus berbau, nyeri sekitar wajah, hidung terasa gatal, bersin-bersin saat udara dingin ataupun debu dan mengaku tidak punya riwayat alergi.Kebiasaan mengorek telinga, trauma pada telinga, dan masuknya benda ke dalam liang telinga kanan disangkal. Kebiasaan ngorok dan suara serak disangkal. Saat ini pasien tidak mengeluhkan nyeri pada belakang telinga dan wajah perot. Sakit kepala dan pusing berputar juga disangkal.C. Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat sakit telinga serupa diakui ketika SD kelas 5 Riwayat ISPA diakui dan sering kambuh-kambuhan Riwayat alergi disangkal Riwayat trauma disangkal Riwayat operasi disangkal Riwayat gastritis disangkalD. Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat penyakit serupa disangkal Riwayat ISPA disangkal Riwayat alergi disangkal Riwayat asma disangkalE. Riwayat Sosial-Ekonomi Pasien seorang pelajar MTS di Pondok Pesantren Biaya pengobatan ditanggung orang tua Kesan ekonomi cukupIII. PEMERIKSAAN OBJEKTIF
STATUS PRESENS
Keadaan Umum
: Baik
Kesadaran
: Compos Mentis
Status Gizi
: CukupVital Sign
Tekanan Darah: 110/60 mmHg
Nadi
: 74 x/menit
Respiratory Rate: 20 x/menit
Suhu
: 36,5C
Kepala dan Leher
:
Kepala
: Mesocephal
Wajah
: Simetris
Leher Anterior
: Pembesaran KGB (-)
Leher Posterior: Pembesaran KGB (-)
STATUS LOKALIS
1. Telingaa. Pemeriksaan Rutin Umum TelingaNo.Pemeriksaan TelingaDekstraSinistra
1.Pre-auriculaNyeri tekan tragus (-), fistel (-), abses (-)Nyeri tekan tragus (-), fistel (-), abses (-)
2.AuriculaBentuk normal, warna sama dengan kulit sekitar,nyeri tarik (-), oedem (-)Bentuk normal, warna sama dengan kulit sekitar,nyeri tarik (-), oedem (-)
3.Retro-auriculaNyeri tekan (-), abses (-), fistel (-)Nyeri tekan (-), abses (-), fistel (-)
4.MastoidNyeri tekan (-), oedem (-)Nyeri tekan (-), oedem (-)
5.CAEDischarge (-), serumen (-), hiperemis (-), granulasi (-), corpus alienum (-)Discharge (-), serumen (-), hiperemis (-), granulasi -), corpus alienum (-)
6.Membran Timpani
Membran timpaniIntak, perforasi (-)Intak, perforasi (-)
Cone of light(-)(+) arah jam 7
WarnaHiperemisPutih keabu-abuan seperti mutiara
BentukDatar,
Retraksi (-), bulging (-)
Cekung,
Retraksi (-), bulging (-)
b. Pemeriksaan Rutin Khusus Telinga:
Reservoir Test: AD (-) AS (-)
Kesan: tidak ada tanda-tanda mastoiditis Valsava Test: AD (-), AS (+) Toynbee Test: AD (-), AS (+)
Kesan : Fungsi tuba eustachius AD terganggu Tes Penala Tes Rinne: AD ( BC > AC
AS ( BC < AC
Tes Weber : lateralisasi ke kanan Tes Swabach : AD = memanjang
AS = sama
Kesan: CHL AD2. Hidunga. Pemeriksaan Umum HidungPemeriksaan HidungDekstraSinistra
BentukNormal
SekretMukoserousMukoserous
MukosaHiperemisMerah muda
Konka media
Konka inferiorHiperemis (-), Hipertrofi (-)hiperemis,
oedem (+)Hiperemis (-), hipertrofi (-)
Merah muda,
Oedem (-)
Meatus media
Meatus inferiorMerah muda, sekret (-)
Merah muda, sekret (-)Merah muda, sekret (-)
Merah muda, sekret (-)
Septum deviasi(-)
Massa(-)(-)
b. Pemeriksaan Rutin Khusus Hidung: Tes aplikasi efedrin 1% : (+) ( konka inferior dextra tidak mengecil
Kesan: konka inferior dextra hipertrofi Tes palatal phenomen : (+) ( terdapat fenomena gelap terang
Kesan:Tidak terdapat massa yang signifikan di nasofaring yang dapat mengganggu pergerakan palatum molle
c. Pemeriksaan Sinus Paranasal
Tidak dilakukan pemeriksaan karena tidak ada indikasi3. Tenggoroka. Pemeriksaan Rutin Umum Tenggorok Mukosa Buccal
: merah muda
Gingiva
: merah muda
Gigi-geligi
: karies (-), gangren (-) Palatum Durum & Palatum Molle: merah muda
Lidah 2/3 anterior
: simetri, merah muda
TonsilDextraSinistra
UkuranT1T1
PermukaanrataRata
KriptaMelebarMelebar
Detritus(-)(-)
WarnaHiperemis (-)Hiperemis (-)
Fixative(+)(+)
PeritonsilAbses (-)Abses (-)
Orofaring
Arkus faring: simetris, hiperemis (-)Palatum: merah mudaMukosa
: merah mudaDinding posterior faring: hiperemis (+)
c. Pemeriksaan Rutin Khusus Tenggorok
Tidak dilakukan pemeriksaan karena tidak ada indikasi
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANGAudiometri
V. RESUME1. Pemeriksaan Subyektif
a. Keluhan Utama
: Otalgia ADb. Riwayat Penyakit Sekarang:
Otalgia AD 2 hari yang lalu Pre Otalgia : 5 hari yang lalu Tinnitus low frequence AD (+)
Hearing loss AD (+) 7 minggu yang lalu Trigger factor : rhinorrhea (+)Cough (+)Febris (+) Causative factor : ISPA residif Odinofagia (+) Otorrhea (-) Itching CAE (-) Trauma pada telinga (-) Itching, Sneezing, Obstruksi cavum nasi (-)
Vertigo (-)c. Riwayat Penyakit Dahulu:
Riwayat sakit telinga serupa (+) ketika SD kelas 5 Riwayat ISPA (+) sering kambuh-kambuhan Riwayat alergi (-)d. Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat penyakit serupa (-) Riwayat ISPA (-) Riwayat alergi (-)F. Riwayat Sosial-Ekonomi Kesan ekonomi cukup2. Pemeriksaan Obyektifa. Kepala-Leher
: dalam batas normalb. Telinga : Pemeriksaan rutin umum Telinga
Membran Timpani AD intak, cone of light (-), hiperemis, datar
Pemeriksaan Rutin Khusus Telinga: Reservoir Test
: Tidak ada tanda-tanda mastoiditis Valsava Test dan Toynbee Test: Fungsi tuba eustachius AD terganggu Tes Penala
: CHL ADc. Hidung- Pemeriksaan Rutin Umum Hidung :
Pembesaran konka inferior dekstra dan hiperemis- Pemeriksaan Rutin Khusus Hidung: Tes aplikasi efedrin 1% : (+) : konka inferior dextra hipertrofi
d. Tenggorok- Pemeriksaan Rutin Umum Tenggorok :
Tonsil :
T2 T2
Kripte melebar +/+
Permukaan rata +/+
Detritus -/-
Fixative -/-Dinding Posterior Faring
: HiperemisVI. DIAGNOSIS BANDING1. Otitis Media Akut Stadium II (Hiperemis) Auris Dekstra2. Otitis Media Akut Stadium I (Oklusi Tuba) Auris DekstraVII. DIAGNOSIS SEMENTARAOtitis Media Akut stadium II (Hiperemis) Auris Dekstra VIII. DIAGNOSIS PASTIBelum adaIX. PROGNOSIS
Dubia ad bonamX. PENATALAKSANAANMedikamentosa:
Antibiotik Analgetik KortikosteroidXI. KOMPLIKASIOtitis Media Akut Stadium III (Supuratif)
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung
Rumah Sakit Umum Daerah Kudus
Periode 26 Januari 2015 22 Februari 2015 1