Click here to load reader

laporan kasus resiko perilaku kekerasan

Embed Size (px)

Citation preview

BAB IIITINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn ADENGAN MASALAH KEPERAWATAN RESIKO PERILAKU KEKERASANDI RUANG MAWAR RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI NTB

A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWAHari/ tanggal pengkajian: Senin,30 Desember 2013Ruang : MawarHari/tanggal di rawat : Jumat, 6 Desember 2013I. IDENTITAS KLIENNama : Tn AInsial : Laki-lakiUmur : 27 TahunAlamat: Gegutu, Kel. RembigeAgama : IslamInforman : KlienTanggal pengkajian : 30 Desember 2013No RM :

II. ALASAN MASUK RUMAH SAKITMengamuk,suka mengancam,berbicara keras.-Keluhan utama ( saat di kaji ) :Klien mengatakan cepat tersinggung dan ingin mengamuk, emosi labil.Masalah Keperawatan: Resiko Perilaku Kekerasan

III. FAKTOR PREDIPOSISI1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?(Ya)Klien mengatakan pernah masuk Rumah sakit jiwa lebih kurang 15 kali dan sering kabur dari rumah sakit.2. Pengobatan sebelumnya ( Kurang berhasil )Klien mengatakan sepulang dari Rumah sakit, klien tidak meminum obat dengan teratur.3. Aniaya fisikKlien mengatakan pernah melakukan aniaya fisik seperti aniaya kekerasan dalam keluarga maupun dan pernah memukul orang lain karena sering diejek.Masalah keperwatan : Resiko Perilaku Kekerasan4. Adahkah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa : ( Tidak Ada )Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa seperti yang di alami dirinya.Masalah keperawatan : Tidak Ada5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkanKlien mengatakan tidak pernah mengalami masa lalu yang tidak menyenagkan, namun menurut klien hal yang paling tidak menyenagkan adalah jauh dari keluarganya.

IV. FISIK1. Tanda vital :TD = 100/90 mmHg ; N = 96 x/M ; S = 370C ; P = 20 x/M2. Ukur : TB = 160 Cm ;BB = 60 Kg3. Keluhan fisik ( Tidak Ada )Masalah keperawatan : Tidak Ada

V. PSIKOSOSIAL1. Genogram

Keterangan :: Laki-laki

: Perempuan

: Klien: Garis perkawinan: Garis keturunan : Meninggal

: Garis tinggal serumah Penjelasan : Klien mengatakan kalau kakek dan neneknya telah meninggal dunia. Klien tinggal serumah bersama orang tuanya dan kakak perempuannya serta bersama 3 adiknya di desa Gegutu kel. Rembige. Klien anak ke-4 dari 7 bersaudara.

2. Konsep diri:a. Citra tubuh Klien mengatakan anggota tubuhnya baik dan dapat digunakan sesuai fungsinya.b. Identitas diriKlien mengatakan anak ke-4 dari 7 bersaudara.c. Peran Klien mengatakan berperan sebagai anak ke 4 dalam keluarga yang berjenis kelamin laki-laki berusia 27 tahun.d. Ideal diri Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan segera pulang berkumpul bersama keluarganya dan bekerja.e. Harga diri Klien mengatakan merasa malu dengan orang lainMasalah keperawatan : Harga Diri Rendah3. Hubungan social a) Orang yang terdekatKlien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya adalah ibunya.b) Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :Klien tidak pernah ikut berperan aktif dalam kegiatan kelompok.c) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :Klien mengatakan memiliki hambatan dalam berhubungan dengan orang lain karena selalu diejek.Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial4. Spriritual a. Nilai dan keyakinan Nilai dan keyakinan yang dipegang oleh klien adalah nilai nilai islam dan klien mengatakan shalat itu wajib.b. Kegiatan IbadahKegiatan ibadah klien adalah shalat, dan tidak pernah lalai untuk shalatMasalah Keperawatan : Tidak Ada.

VI. STATUS MENTAL 1. PenampilanPenampilan klien cukup rapi, rambut plontos, kemudian menggunakan baju yang seharusnya, dan mandi 2 kali dalam sehari. Klien cukup memperhatikan penampilanya.2. PembicaraanKlien berbicara dengan keras,kacau serta terlihat cepat tersinggung Masalah keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan3. Aktivitas motorikKlien terlihat sehat namun suka menyendiri dan banyak menghabiskan waktunya ditempat tidur utuk tidur pagi dan siang hari. Masalah keperawatan : Harga diri rendah4. Alam perasaan Klien mengatakan merasa senang dan bahagia tinggal di Rumah Sakit.5. AfekAfek klien labil, cepat marah dan tersinggung serta mengungkapkan keinginannya untuk memukul orang6. Interaksi selama wawancaraInteraksi selama wawancara kadang tampak bermusuhan dan menunjukan kontak mata tajam.Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan7. PersepsiKlien mengatakan tidak pernah mendengar bisikan-bisikan aneh ataupun melihat bayangan-bayangan aneh juga.8. Proses pikirProses fikir klien adalah flight of ideas karena sering megganti topic pembicaraan tanpa menyelesaikan topic pertama.Masalah keperawatan : Waham9. Isi Pikir Klien mengatakan dirinya memiliki taxi dan pernah bekerja di luar negeri serta mengaggap dirinya kuat.Masalah Keperawatan : Waham10. Tingkat kesadaran Compus mentis (Klien sadar akan dirinya)Tingkat kesadaran klien baik dan klien tidak mengalami disorientasi terhadap waktu, tempat dan orang. Buktinya klien masih mengingat tanggal masuk rumah sakit dan dia tahu berada di ruang Mawar.11. MemoriKlien tidak mengalami gangguan daya ingat karena klien mampu menjelaskan kegiatan sehari-hari dan juga menceritakan pengalaman-pengalaman saat sebelum masuk rumah sakit.12. Tingkat konsentrasi dan berhitungTingkat konsentrasi Klien baik karena masih dapat berhitung dan dapat menjawab perhitungan sederhana yang diberikan perawat.13. Kemampuan penilaianKemampuan penilaian klien mengalami gangguan penilaian ringan. Klien bisa tidak bisa memilih antara dua pilihan. 14. Daya tilik diriKlien mengatakan dirinya sehat dan tidak semestinya dibawa ke Rumah Sakit.

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG1. MakanKlien makan 3 kali sehari dengan tanpa bantuan.2. BAK/BABKlien dapat defekasi atau berkemih tanpa bantuan dengan frekueansi kurang lebih 4x sehari.3. MandiKlien bisa mandi 2 kali sehari pagi dan sore hari tanpa bantuan orang lain4. Berpakaian/berhiasKlien dapat berpakaian dengan rapi tanpa bantuan orang lain.5. Istirahat dan tidurKlien tidak mengalami gangguan tidur. Klien tidur siang 4-5 jam dan untuk tidur malam 8-9 jam. Aktivitas sebelum tidur biasanya pasien hanya berjalan-jalan dan mengobrol bersama teman sekamar maupun perawat.6. Penggunaan obatUntuk pengguanaan obat Klien tidak membutuhkan bantuan karena Klien bisa melakukannya sendiri dan mengetahui obat-obat yang di konsumsi

7. Pemeliharaan kesehatanKlien mengatakan jarang pergi ke pusat kesehatan untuk memeriksakan diri.8. Aktivitas di dalam rumahKlien mampu melakukan kegiatan rumahan dengan baik misalnya, mononton TV, menyiapkan makanan ataupun menjaga kerapian rumah.9. Aktivitas di luar rumahKlien masih dapat melakukan aktivitas diluar rumah secara mandiri seperti berkendaraan ataupun berjalan-jalan dan mengobrol dengan keluarganya.

VIII. MEKANISME KOPINGMekanisme koping maladaptif karena klien mengatakan saat dia mengalami masalah biasanya minum alkohol.Masalah Keperawatan : Koping Individu Inefektif

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGANa. Masalah dukungan kelompokKlien mengatakan keluarga dan saudaranya mendukung untuk kesembuhannyab. Masalah hubungan dengan lingkunganKlien megatakan mengalami masalah dengan lingkungan karena sering diejek dan ingin memukul orang-orang yang mengejeknya.c. Masalah dengan pendidikanKlien mengatakan putus sekolah sejak kelas 1 SMA.d. Masalah dengan pekerjaanKlien belum bekerjae. Masalah ekonomiKlien mengatakan hidupnya dan keluarganya masih mampu dan berkecukupan.Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan

X. KURANG PENGETAHUAN TENTANGKlien kurang mampu menahan diri untuk memukul orang karena orang-orang sekitarnya selalu mengejeknya.Masalah keperawatan : Koping individu inefektif

XI. ASPEK MEDIKDiagnosa Medik: Skizofrenia paranoidTerapi medik: Terapi tanggal 6 Desember 2013- Risperidon 2 x 1 mg- Ikalp 2 x 500 mg- Trihexipenidil 2 x 2 mg- Alprazolam 2 x 0,5 mg

XII. ANALISA DATANODATAMASALAH KEPERAWATAN

1DS : Klien mengatakan cepat tersinggung, ingin mengamuk, pernah memukul orang lain serta mengungkapkan keinginan memukul orang-orang yang mengejeknya. DO : Klien berbicara keras, kacau, cepat tersinggung, emosi labil, tampak bermusuhan, kontak mata tajam.

Resiko Perilaku Kekerasan

2DS:Klien merasa malu dengan orang lain

DO: Menyendiri, lebih banyak menghabiskan waktu di kamar.

Harga diri rendah

3DS :Klien mengatakan dirinya memiliki taxi, pernah bekerja di luar negeri, serta menganggap dirinya kuat.DO :Proses fikir flight of ideas, berkata tidak sesuai kenyataan, cepat tersinggung.Waham kebesaran

XIII. POHON MASALAH

Perilaku Kekerasan

Resiko perilaku kekerasan

Waham : Kebesaran

Harga Diri Rendah

Koping Individu Inefektif

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Resiko Prilaku Kekerasan2. Waham : Kebesaran3. Harga Diri Rendah

C. INTERVNSITglDx KeperawatanPerencanaanParaf

TujuanKriteria EvaluasiIntervensi

31/12/13Perilaku KekerasanTUM: klien tidak menunjukan perilaku kekerasan

TUK:1. Klien dapat membina hubungan saling percaya

1. Klien menunjukkan tanda-tanda percaya kepada perawat: Wajah cerah, tersenyum Mau berkenalan Ada kontak mata Bersedia menceritakan perasaan

1. Bina hubungan saling percaya dengan: Beri salam setiap berinteraksi. Perkenalkan nama, nama panggilan perawat dan tujuan perawat berkenalan Tanyakan dan panggil nama kesukaan klien Tunjukkan sikap empati, jujur dan menepati janji setiap kali berinteraksi Tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi klien Buat kontrak interaksi yang jelas Dengarkan dengan penuh perhatian ungkapan perasaan klien

2. Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan yang dilakukannya 2. Klien menceritakan penyebab perilaku kekerasan yang dilakukannya: Menceritakan penyebab perasaan jengkel/kesal baik dari diri sendiri maupun lingkungannya2. Bantu klien mengungkapkan perasaan marahnya: Motivasi klien untuk menceritakan penyebab rasa kesal atau jengkelnya Dengarkan tanpa menyela atau memberi penilaian setiap ungkapan perasaan klien

3.

3. Klien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan3. Klien menceritakan keadaan Fisik : mata merah, tangan mengepal, ekspresi tegang, dan lain-lain. Emosional : perasaan marah, jengkel, bicara kasar. Sosial : bermusuhan yang dialami saat terjadi perilaku kekerasan.3. Bantu klien mengungkapkan tanda-tanda perilaku kekerasan yang dialaminya: Motivasi klien menceritakan kondisi fisik saat perilaku kekerasan terjadi Motivasi klien menceritakan kondisi emosinya saat terjadi perilaku kekerasan Motivasi klien menceritakan kondisi psikologis saat terjadi perilaku kekerasan Motivasi klien menceritakan kondisi hubungan dengan orang lainh saat terjadi perilaku kekerasan

4. Klien dapat mengidentifikasi jenis perilaku kekerasan yang pernah dilakukannya4. Klien menjelaskan: Jenis-jenis ekspresi kemarahan yang selama ini telah dilakukannya Perasaannya saat melakukan kekerasan Efektivitas cara yang dipakai dalam menyelesaikan masalah4. Diskusikan dengan klien perilaku kekerasan yang dilakukannya selama ini: Motivasi klien menceritakan jenis-jenis tindak kekerasan yang selama ini permah dilakukannya. Motivasi klien menceritakan perasaan klien setelah tindak kekerasan tersebut terjadi Diskusikan apakah dengan tindak kekerasan yang dilakukannya masalah yang dialami teratasi.

5. Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan5. Klien menjelaskan akibat tindak kekerasan yang dilakukannya Diri sendiri : luka, dijauhi teman, dll Orang lain/keluarga : luka, tersinggung, ketakutan, dll Lingkungan : barang atau benda rusak dll5. Diskusikan dengan klien akibat negatif (kerugian) cara yang dilakukan pada: Diri sendiri Orang lain/keluarga Lingkungan

6. Klien dapat mengidentifikasi cara konstruktif dalam mengungkapkan kemarahan6. Klien : Menjelaskan cara-cara sehat mengungkapkan marah6. Diskusikan dengan klien: Apakah klien mau mempelajari cara baru mengungkapkan marah yang sehat Jelaskan berbagai alternatif pilihan untuk mengungkapkan marah selain perilaku kekerasan yang diketahui klien. Jelaskan cara-cara sehat untuk mengungkapkan marah: Cara fisik: nafas dalam, pukul bantal atau kasur, olah raga. Verbal: mengungkapkan bahwa dirinya sedang kesal kepada orang lain. Sosial: latihan asertif dengan orang lain. Spiritual: sembahyang/doa, zikir, meditasi, dsb sesuai keyakinan agamanya masing-masing

7. Klien dapat mendemonstrasikan cara mengontrol perilaku kekerasan7. Klien memperagakan cara mengontrol perilaku kekerasan: Fisik: tarik nafas dalam, memukul bantal/kasur Verbal: mengungkapkan perasaan kesal/jengkel pada orang lain tanpa menyakiti Spiritual: zikir/doa, meditasi sesuai agamanya7. 1. Diskusikan cara yang mungkin dipilih dan anjurkan klien memilih cara yang mungkin untuk mengungkapkan kemarahan.7.2. Latih klien memperagakan cara yang dipilih: Peragakan cara melaksanakan cara yang dipilih. Jelaskan manfaat cara tersebut Anjurkan klien menirukan peragaan yang sudah dilakukan. Beri penguatan pada klien, perbaiki cara yang masih belum sempurna7.3. Anjurkan klien menggunakan cara yang sudah dilatih saat marah/jengkel

8. Klien mendapat dukungan keluarga untuk mengontrol perilaku kekerasan8. Keluarga: Menjelaskan cara merawat klien dengan perilaku kekerasan Mengungkapkan rasa puas dalam merawat klien8.1. Diskusikan pentingnya peran serta keluarga sebagai pendukung klien untuk mengatasi perilaku kekerasan.8.2. Diskusikan potensi keluarga untuk membantu klien mengatasi perilaku kekerasan8.3. Jelaskan pengertian, penyebab, akibat dan cara merawat klien perilaku kekerasan yang dapat dilaksanakan oleh keluarga.8.4. Peragakan cara merawat klien (menangani PK )8.5.Beri kesempatan keluarga untuk memperagakan ulang8.6. Beri pujian kepada keluarga setelah peragaan8.7. Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba cara yang dilatihkan

9. Klien menggunakan obat sesuai program yang telah ditetapkan9. Klien menjelaskan: Manfaat minum obat Kerugian tidak minum obat Nama obat Bentuk dan warna obat Dosis yang diberikan kepadanya Waktu pemakaian Cara pemakaian Efek yang dirasakan10. Klien menggunakan obat sesuai program9.1. Jelaskan manfaat menggunakan obat secara teratur dan kerugian jika tidak menggunakan obat9.2. Jelaskan kepada klien: Jenis obat (nama, wanrna dan bentuk obat) Dosis yang tepat untuk klien Waktu pemakaian Cara pemakaian Efek yang akan dirasakan klien9.3. Anjurkan klien: Minta dan menggunakan obat tepat waktu Lapor ke perawat/dokter jika mengalami efek yang tidak biasa Beri pujian terhadap kedisplinan klien menggunakan obat.

11

Tgl Dx 2 KeperawatanPerencanaanParaf

TujuanKriteria EvaluasiIntervensi

02/01/14Gangguan proses pikir : wahamTUM :Klien dapat mengontrol wahamnyaTUK :1. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat1.1 Setelah ... X interaksi klien :a. Mau menerima kehadiran perawat disampingnyab. Mengatakan mau menerima bantuan perawatc. Tidak menunjukkan tanda-tanda curigad. Mengijinkan duduk disamping1.1 Bina hubungan saling percaya dengan kliena. Beri salamb. Perkenalkan diri, Tanyakan nama, serta nama panggilan yang disukaic. Jelaskan tujuan interaksid. Yakinkan klien dalam keadaan aman dan perawat siap menolong dan mendampinginyae. Yakinkan bahwa kerahasiaan klien akan tetap terjagaf. Tunjukkan sikap terbuka dan jujurg. Perhatikan kebutuhan dasar dan bantu pasien memenuhinya1.2

TUK : Klien dapat mengidentifikasi perasaan yang muncul secara berulang dalam pikiran klien1.2 Setelah ... X interaksi Klien :a. Klien menceritakan ide-ide dan perasaan yang muncul secara berulang dalam pikirannya1.3 Bantu klien untuk mengungkapkan perasaan dan pikirannyaa. Diskusikan dengan klien pengalaman yang dialami selama ini termasuk hubungan dengan orang yang berarti, lingkungan kerja, sekolah, dsbb. Dengarkan pernyataan klien dengan empati tanpa mendukung atau menentang pernyataan wahamnyac. Katakan perawat dapat memahami apa yang diceritakan klien1.4

TUK :Klien dapat mengidentifikasi stresor atau pencetus wahamnya1.3 Setelah ... X interaksi klien a. Dapat menyebutkan kejadian sesuai dengan urutan waktu serta harapan atau kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi seperti harga diri, rasa aman, dsbb. Dapat menyebutkan hubungan antara kejadian traumatik kebutuhan tidak terpenuhi dengan wahamnya1.5 Bantu klien mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi serta kejadian yang menjadi faktor pencetus wahamnyaa. Diskusikan dengan klien tentang kejadian-kejadian traumatik yang menimbulkan rasa takut, ansietas maupun perasaan tidak dihargaib. Diskusikan kebutuhan atau harapan yang belum terpenuhic. Diskusikan cara-cara mengatasi kebutuhan yang tidak terpenuhi dan kejadian traumatikd. Diskusikan dengan klien antara kejadian-kejadian tersebut dengan wahamnya1.6

TUK Klien dapat mengidentifikasi wahamnya1.4 Setelah ... X interaksi klien menyebutkan perbedaan pengalaman nyata dengan pengalaman wahamnya1.7 Bantu klien mengidentifikasi keyakinan yang salam tentan situasi yang nyata (bila klien sudah siap)a. Diskusikan dengan klien pengalaman wahamnya tanpa berargumentasib. Katakan kepada klien akan keraguan perawat tehadap pernyataan klienc. Diskusikan dengan klien respon perasaan terhadap wahamnyad. Diskusikan frekuensi, intensitas dan durasi terjadinya wahame. Bantu klien membedakan situasi nyata dengan situasi yang dipersepsikan salah oleh klien1.8

TUKKlien dapat mengidentifikasi konsekuensi dari wahamnya1.5 Setelah ... X interaksi klien menjelaskan gangguan fungsi hidup sehari-hari yang diakibatkan ide-ide atau pikirannya yang tidak sesuai dengan kenyataan seperti :a. Hubungan dengan keluargab. Hubungan dengan orang lainc. Aktivitas sehari-harid. Pekerjaane. Sekolahf. Prestasi, dsb1.9 Diskusikan tentang pengalaman-pengalaman yang tidak menguntungkan sebagai akibat dari wahamnya seperti :Hambatan dalam berinteraksi dengan keluarga, Hambatan dalam interaksi dengan orang lain dalam melakukan aktivitas sehari-hari1.10 Ajak klien melihat bahwa waham tersebut adalah masalah yang membutuhkan bantuan dari orang lain1.11 Diskusikan dengan klien tentang orang atau tempat ia dapat meminta bantuan apabila wahamnya timbul atau sulit di kendalikan

1.12

TUKKlien dapat melakukan teknik distraksi sebagai cara menghentikan pikiran yang terpusat pada wahamnya 1.6 Setelah ...X interaksi klien melakukan aktivitas yang konstruktif sesuai dengan minatnya yang dapat menglihkan fokus klien dari wahamnya1.13 Diskusikan hobi atau aktivitas yang disukainya 1.14 Anjurkan klien memilih dan melakukan aktivitas yang membutuhkan perhatian dan keterampilan1.15 Ikut sertakan klien dalam aktivitas fisik yang membutuhkan perhatian sebagai pengisi waktu luang1.16 Libatkan klien pada topik-topik yang nyata1.17 Anjurkan klien untuk bertanggung jawab secara personal dalam mempertahankan atau meningkatkan kesehatan dan pemulihannya1.18 Beri penghargaan bagi setiap upaya klien yang positif1.19

TUKKlien mendapat dukungan keluarga1.7 Setelah ... X interaksi keluarga dapat menjelaskan tentang cara mempraktekkan cara merawat klien waham1.20 Diskusikan pentingnya peran keluarga sebagai pendukung untuk mengatasi waham1.21 Diskusikan potensi keluarga untuk membantu klien mengatasi waham1.22 Jelaskan pada keluarga tentang a. Pengertian wahamb. Tanda gejala wahamc. Penyebap dan akibat wahamd. Cara merawat klien waham1.23 Latih keluarga cara merawat waham1.24 Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba cara yang dilatih1.25 Beri pujian pada keluarga atas keterlibatannya merawat klien di rumah1.26

TUKKlien dapat memanfaatkan obat dengan baik1.8 Setelah ... X interaksi dengan klien, dapat mendemonstrasikan penggunaan obat dengan baik1.9 Setelah ... X interaksi klien menyebutkan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dengan dokter1.27 Diskusikan dengan klien tentang manfaat dan kerugian tidak minum obat 1.28 Pantau klien saat penggunaan obat, beri pujian jika klien menggunakan obat dengan benar1.29 Diskusikan akibat klien berhenti minum obat tanpa konsultasi dengan dokter1.30 Anjurakan klien untuk konsultasi kepada perawat atau dokter jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. 1.31

Tgl No.DxDiagnosa KepRencana KeperawatanParaf

TujuanKriteria HasilIntervensi

03/01-143Gangguan konsep diri : Harga diri rendah

TUM : Pasien mempunyai harga diri

TUK : 1. Pasien bisa membina hubungan saling percaya dengan perawat

1. 1.Setelah ......kali interaksi, pasien menunjukkan ekspresi wajah bersahabat, memperlihatkan rasa senang, ada kontak mata, mau berjabat tangan, mau menyebutkan namanya, mau menjawab salam, pasien mau duduk berdampingan dengan perawat, mau mengutarakan masalah yang dihadapi1. Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik : Sapa pasien dengan ramah, baik verbal maupun non verbal Perkenalkan diri dengan sopan Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang disukai Residen Jelaskan tujuan pertemuan Jujur dan menepati janji Tunjukkan empati dan menerima pasien apa adanya

Beri perhatian dan perhatikan kebutuhan dasar pasien

2. Pasien dapat mengidentifikasi aspek positif dan kemampuan yang dimiliki1. Setelah......interaksi pasien menyebutkan : Aspek positif dan kemampuan yang dimiliki pasien Aspek positif keluarga Aspek positif lingkungan pasien2. Diskusikan dengan pasien tentang : Aspek positif yang dimiliki pasien, keluarga dan lingkungan Kemampuan yang dimiliki pasien3. Bersama pasien buat daftar tentang : Aspek positif pasien, keluarga, lingkungan Kemampuan yang dimiliki pasien4. Beri pujian yang realistis, hindarkan memberi evaluasi negatif

3. Pasien dapat menilai kemampuan yang dimiliki untuk dilaksanakan3. Setelah......kali interaksi pasien menyebutkan kemampuan yang dapat dilaksanaan1. Diskusikan dengan pasien kemampuan yang dapat dilaksanakan2. Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan pelaksanaannya

4. Pasien dapat merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki4. Setelah.....kali interaksi pasien membuat rencana kegiatan harian1. Rencanakan bersama pasien aktifitas yang dapat dilakukan tiap hari sesuai kemampuan pasien : 2. Tingkatkan kegiatan sesuai kondisi pasien3. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang dapat pasien lakukan

5. Pasian dapat melakukan kegiatan sesuai rencana yang dibuat5. Setelah.....kali interaksi pasien melakukan kegiatan sesuai jadwal yang dibuat1. Anjurkan pasien untuk melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan2. Pantau kegiatan yang dilaksanakan pasien3. Beri pujian atas usaha yang dilakukan pasien4. Diskusikan kemampuan pelaksanaan kegiatan setelah pulang

D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

1. Nama Pasien : Tn".A2. Umur : 27 Tahun3. Diagnosa Medis: Skizofrenia Paranoid4. Ruangan : Mawar Rumah Sakit Jiwa Provinsi NTB5. No. RM:

TANGGALCATATAN PERKEMBANGANEVALUASI

31-12-2013DS :Klien mengatakan cepat tersinggung, mengamuk, pernah memukul orang lain, merasa malu dengan orang lain, dirinya memiliki taxi, pernah bekerja di luar negeri, menganggap dirinya kuat.DO :Tatapan tajam, berbicara keras dan kacau, menyendiri, flight of ideas, banyak enghabiskan waktu di kamar.

Diagnosa keperawatan : RPK, Waham: Kebesaran, HDR

Kemampuan : Klien mampu nafas dalam. Tindakan : Melatih pukul kasur/ bantal Melatih kemampuanpositif satu Berdiskusi tentang kebutuhan klien yang tidak terpenuhi. Rencana tindak lanjut:Latih mengontrol marah secara verbal, latih kemampuan positif kedua.S : Klien mengatakan merasa senang dan sedikit tenang setelah berkenalan, mengungkapkan keinginan memukul orang yang mengejeknya.O : Klien mampu pukul kasur/ bantal Klien mampu berdiskusi tentang kebuthan yang tidak terpenuhi Klien mampu melatih kemampuan positif satu yaitu menggambar

A : RPK masih ada, Waham masih ada, HDR masih ada.

P : latihan pukul kasur bantal 2x/hari dan saat ingin marah latihan menggambar 2x/hari

01-01-2014DS : Klien mengatakan terkadang masih cepat tersinggung, mengamuk, merasa malu dengan orang lain, mengatakan dirinya kuat.DO : Tatapan masih tajam, berbicara sedikit keras, menyendiri, flight of ideas.

Diagnosa Keperawatan : RPK, Waham: kebesaran, HDR

Kemampuan :Klien mampu nafas dalam, pukul kasur bantal, menggambar

Tindakan : Melatih mengontrol marah secara verbal Melatih kemampuan positif kedua.Rencana Tindak Lanjut :Latih mengontrol marah secara spiritualS :Klien merasa senang dan sidikit tenang setelah berlatihO : Klien belum mampu mengontrol marah secara verbal Klien mampu melatih kemampuan positif kedua: Merapikan tempat tidur

A : RPK masih ada, waham masih ada, HDR berkurang

P : Latihan mengontrol marah secara verbal 2x/hari dan saat ingin marah Latihan merapikan tempat tidur 2x/ hari