33
Dosen Pembimbing dr. Ommy Ariansih, Sp. A Disusun oleh Adhani Kusumawati (200970001) LAPORAN KASUS HIDROKEL DAN KEJANG DEMAM SEDERHANA PADA ANAK

LAPORAN KASUS.pptx

Embed Size (px)

Citation preview

 Dosen Pembimbing

dr. Ommy Ariansih, Sp. A

Disusun olehAdhani Kusumawati

(200970001)  

LAPORAN KASUS

HIDROKEL DAN KEJANG DEMAM SEDERHANA PADA ANAK

IDENTITAS PASIEN

• Nama : An. D

• Jenis : Laki-laki

• Usia : 1 tahun 8 bulan

• Berat Badan : 10 kg

• Nama Orang Tua : Ayah : Bambang

Ibu : Rita

• Tanggal MRS : 04 oktober 2013

• Ruangan : Badar

• Dokter Yang Merawat : dr. Ommy Sp,A

ALLOANAMNESA

KELUHAN UTAMA• Panas 3 hari sebelum masuk RS

KELUHAN TAMBAHAN • Batuk (+), pilek (+), BAB tidak lancar

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

2 Minggu SMRS 30 september 20131 HMS RS

(1 oktober 2013 )

2 HMS RS02 oktober 2013.

Masuk RS yg ke 2 kali 2 Hari SMRS

1 Hari SMRS Anak Kejang

RS Harapan Kita

RSIJ cempaka putih 04 Oktober 2013

Masuk RS Pertamakali dengan Diagnosa Hidrokel sinistra dan fimosis

• Anak mengeluh bengkak pada daerah scortum kirinya. tampak membesar dan terlihat kemerahan.

• Sakit ketika ingin BAK, anak menangis dan terlihat mengejan ketika BAK.

• Air seni yang keluar sedikit, dan keluar nya tidak lampias/ memancr

Berobat ke RSIJ cempaka putih dan anak di rawat di bangsal badar.

Anak melakukan tindakan operasi Hidrokel scortum sinistra dan Sirkumsisi

• Pos operasi anak mulai demam naik turun• Terlihatt scortum kemerahan• Keadaan membaik. • Pasien pulang

• panas naik turun , • sudah minum obat penurun panas dan kondisi

anak membaik

Panas tinggi tiba-tiba + kejang. Pada saat kejang mata anak melotot keatas, mulut mengancing, kejang tidak berhenti ketika ibu Os berusaha untuk menghentikannya.Kejang berlangsung kurang dari 5 menit.setelah fase kejang berhenti keadaan Os sadar dan Os langsung menagis.

terapi lewat anus dan kondisi anak membaik

• Keluhan yang menyertai Os, batuk dan pilek • Batuk tidak berdahak dan tidak disertai sesak

nafas,Susah buang air besar, • panas yang dirasakan Os masih naik turun, • selama di rawat di RS kejang tidak kambuh

lagi.

Diagnosa Kejang demam sederhana dan pembengkakan scortum sinistra pos operasi

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

• Os belum pernah mengalami kejang demam sebelumnya• Riwayat operasi Hidrokel sinistra dan sirkumsisi• Riwayat sakit ITP

RIWAYAT PENYAKIT PADA KELUARGA• Kaka OS pernah mengalami Kejang demam

RIWAYAT PENGOBATAN

• OS Sudah berobat dan minum obat penurun panas, sebelum masuk RS namun tidak ada perbaikan.

RIWAYAT ALERGI

• Obat (disangkal) • Makanan (disangkal) • Debu (disangkal)

RIWAYAT PSIKOSOSIAL• Os tinggal dirumah sendiri bersama Ayah dan Ibu, rumah padat

penduduk, ventilasi rumah memadai

RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN• Ibu rutin melakukan ANC tiap bulan, selama kehamilan ibu os tidak

peranh sakit.• Persalinan secara sactio cesar karena ibu os kontraksi kurang.• BBL os = 2600 grm dan PB os = 43 cm

RIWAYAT TUMBUH KEMBANG• Bisa tengkurap usia 6 bulan• Merangkak usia 7 bulan• Bisa duduk tanpa dibantu 9 bulan• Berdiri sendiri tanpa dibantu 11 bulan• Mengenal anggota keluarga, takut pada orang yang belum dikenal usia 12

bulan• Kesan : Tumbuh kembang anak sesuai usia

RIWAYAT IMUNISASI• imunisasi dasar lengkap

RIWAYAT MAKANAN

• Anak mendapatkan makanan pendamping ASI

PEMERIKSAAN FISIK KESAN UMUM

• Sakit sedang

KESADARAN

• Composmentis

TANDA VITAL

• Nadi : 90 x/menit • RR : 20 x/menit • Suhu : 37,8ºCelcius

STATUS GIZIBB : 10 kgTB : 75 cmLK : 43 cm

BB/U : 10 / 11 x 100% = 90,9% ( gizi baik )TB/U : 75 / 82 x 100% = 91,46 % ( gizi baik )BB/TB : 10 / 12 x 100% = 83,33 % ( gizi lebih )

Kesan : Status gizi baik

PEMERIKSAAN GENERALIS

Kepala : Mikrorochepal LK 43 cmRambut : Hitam, distribusi merata, tidak rontokMata : Konjungtiva hiperemis (-/-), sklera ikterik (-/-),

refleks cahaya (+/+)Hidung : Deviasi septum (-), sekret (-/-), epistaksis (-/-) Telinga : Normotia, serumen (-/-), darah (-/-) Mulut : Bibir pucat (-), bibir kering (-), sianosis (-), stomatitis (-),

tonsil T1/T1, sariawan (-) Leher : Pembesaran KGB (-), pembesaran kelenjar tiroid (-) Kulit : Turgor kulit kembali cepat.

Laki-laki 1 tahun 8 bulan 20 bulanLK yg diukur 43 cm Kesan Mikrochepal

20

43

PARU

• Inspeksi : Simetris, retraksi dinding dada(-/-)

• Palpasi : Vokal fremitus paru kanan dan kiri sama

• Perkusi : Sonor seluruh ,lapangan paru

• Auskultasi : Vesikular (+/+), wheezing(-/-), ronkhi (-/-)

JANTUNG

• Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat

• Palpasi : Iktus cordis teraba

• Perkusi : Tidak dilakukan

• Auskultasi : Bunyi jantung I dan II normal, gallop (-), murmur (-)

ABDOMEN

• Inspeksi : Supel, Sikatriks (+) terlihat bekas operasi didaerah umbilikus sinistra bawah

• Auskultasi : Bising usus terdengar normal.

• Palpasi : Hepatomegali (-), splenomegali (-), massa (-), turgorkembali cepat

• Perkusi : Terdengar timpani pada seluruh kuadran abdomen.

Genetalia : Telihat scortum sinistra membesar dan kemerahan.Ekstremitas Atas dan Bawah

Akral : HangatEdema : - /- Sianosis : - / -

RCT : < 2 dtk.

RESUME

An. laki-laki ,1 tahun 8 bulan

Berobat ke RSIJ berasama Ibunya dengan keluhan Panas 2 hari sebelum masuk RS.

Saat kejang mata anak melotot ke atas, mulut mengancing, demam ≤ 5 menit, anak sadar dan menangis setelah kejangselesai.

• Panas disertai Kejang yang terjadi 1 hari sebelum masuk RSIJ cempaka putih.

• Saat kejang OS dilarikan Ke RS Harapan Kita• Diberikan terapi lewat dubur membaik

Os berobat RSIJ Cempaka putih

Keluhan yang menyertai Os, saat dirawat di RS adalah batuk dan pilek yang sudah dikeluhkan sejak lama

• Tanggal1 oktober 2013 (4 hari sebelum kejang demam) pasien melakukan operasi Hidrokel scortum sinistra & sirkumsisi di RSIJ Cempaka putih

• Anak mulai demam naik turun• pos operasi scortum terlihat kemerahan.

• Pada pemeriksaan fisik didapatkan :

Tanda vital

Nadi : 90 x/menit

RR : 20 x/menit

Suhu : 37,8ºCelcius

Mikrorochepal LK 43 cm

• Genetalia : Telihat scortum sinistra membesar dan kemerahan.

Assessment :• Kejang Demam Sederhana

• Hidrokel Scortum sinistra

• Mikrorochepal

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Hematologi Rutin (Tanggal 04 oktober 2013)

Hasil Tes Satuan Nilai Rujukan

Hemoglobin 11,4 g/dl 10,7 - 14,7

Jumlah Leukosit 11.33 ribu / ul 5,50 - 15,50

Hematokrit 34 % 31 – 43

Jumlah Trombosit 460 ribu/ul 217 – 491

Eritrosit 4,06 10^6/ul 3,70 – 5,70

MCV/VER 84 fL 77-102

MCH/HER 28 Pg 23-31

MCHC/ KHER 34 g/dl 28-32

Hematologi Rutin (Tanggal 07 oktober 2013)

Hasil Tes Satuan Nilai Rujukan

Hemoglobin 11,0 g/dl 10,7 - 14,7

Jumlah Leukosit L 4,74 ribu / ul 5,50 - 15,50

Hematokrit L 33 % 31 – 43

Jumlah Trombosit 292 ribu/ul 217 – 491

Eritrosit 4,60 10^6/ul 3,70 – 5,70

MCV/VER 81 fL 77-102

MCH/HER 28 Pg 23-31

MCHC/ KHER 34 g/dl 28-32

Kimia Darah (Tanggal 07 oktober 2013 )

Pemeriksaan Hasil Tes Satuan Nilai Rujukan

GDS 106 Mg/dl 70-200

MCV/VER 81 fL 77-102

MCH/HER 28 Pg 23-31

MCHC/ KHER 34 g/dl 28-32

Elektrolit Darah Hasil Tes Satuan Nilai Rujukan

Natriun Darah L 134 mEq/L 132 – 145

Kalium Darah 37 mEq/L 3,5 – 5,0

Klorida Darah 96 mEq/L 98 – 110

• Diagnosa Klinis : Working Diagnosis - Kejang Demam Sederhana e.c viral infection

- Post op hidr

- Mikrocephal

Differential Diangnosis - Meningitis

- Hernia

• Diagnosa Imunisasi : Lengkap

• Diagnosis Tumbang : Sesuai dengan usia

• Diagnosis Gizi : Baik

RENCANA PEMERIKSAAN PENUNJANG• Elektroensefalogram (EEG)

RENCANA TERAPI• Nutrisi dan Cairan• perhitungan cairan BB 10 Kg • Cairan maintenance :

• 100 cc x BB kg• 100 cc x 10 kg• 100 cc

• Tetesan per menit (1000 cc x 15) / (24 x 60) 10 tetes/ menit

Terapi

• T/ Puyer panas :• PCT 150 mg • Diazepam 1 mg • equal 3 x 1

• -Ceftazidime 2x500 mg IV

• Puyer Batuk Pilek :• Ctm ¼ tab • Salbutamol 0,5 mg • Ambroksol ¼ tab• ketrion ¼ tab • vit c 25 mg • equals 3x1

• --Remopain 3x1 ampul

TINJAUAN PUSTAKA

DEFINISI • Hidrokel merupakan pengumpulan

cairan di dalam prosesus vaginalis, dan hal ini dapat menyebabkan pembengkakan di daerah inguinal atau skrotum.

• Hernia Inguinal terjadi apabila organ abdomen menonjol ke dalam inguinal canal atau skrotum.

• hernia dan hidrokel pada anak-anak disebabkan oleh gagalnya penutupan prosesus vaginalis.

• Hidrokel reaktif disebabkan oleh adanya trauma, torsi, atau infeksi pada testis atau skrotum.

HERNIA INGUINAL DAN HIDROKEL PADA ANAK-ANAK

Pemeriksaan Klinis• Tonjolan pada selangkangan atau pembesaran skrotum

adalah tanda klasik dari hernia atau hidrokel

Hernia dan Hidrokel dapat didiagnosa dengan pemeriksaan fisik.• Posisi anak terlentang dan berdiri. • Jika tonjolannya jelas terlihat pada saat berdiri, baringkan anak pada

posisi terlentang. • Resolusi tonjolan pada posisi terlentang menandakan hernia atau

hidrokel dengan PPV.

Penatalaksanaan• banyak bayi baru lahir dengan hidrokel dapat sembuh dengan

sendirinya karena penutupan spontan dari PPV sesaat setelah lahir.

• Cairan pada hidrokel biasanya terserap kembali ke dalam tubuh sebelum bayi berumur 1 tahun. Observasi sering diperlukan untuk hidrokel pada bayi.

Hidrokel harus diobati apabila : • tidak menghilang setelah berumur 2 tahun,• menyebabkan rasa tidak nyaman, bertambah besar atau secara

jelas terlihat pertambahan atau pengurangan volume, apabila tidak terlihat, dan terinfeksi

KEJANG DEMAMDefinisiKejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas 380C) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium, tanpa adanya infeksi susunan saraf pusat, ganggguan elektrolit atau metabolik lain

Kejang demam merupakan kelainan neurologis yang paling sering dijumpai pada anak berusia sekitar 3 bulan sampai 5 tahun

Kejang disertai demam pada bayi berusia kurang dari 1 bulan tidak termasuk dalam kejang demam

Kejang Demam Sederhana (Simple Febrile Seizure) merupakan 80% di antara seluruh kejang demam.

• Kejang demam berlangsung singkat

• Durasi kurang dari 15 menit

• Kejang dapat umum, tonik, dan atau klonik

• Umumnya akan berhenti sendiri

• Tanpa gerakan fokal

• Tidak berulang dalam 24 jam

Kejang Demam Kompleks (Complex Febrile Seizure), 20% di antara seluruh kejang demam.

• Kejang lama dengan durasi lebih dari 15 menit.

• Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum didahului kejang parsial.

• Berulang lebih dari 1 kali dalam 24 jam.

KLASIFIKASI

• - Riwayat kejang demam dalam keluarga

• - Usia kurang dari 12 bulan

• - Temperatur yang rendah saat kejang

• - Cepatnya kejang setelah demam

• - Terdapat kelainan neurologis (meskipun minimal)

• - Kejang awal yang unilateral

• - Kejang berhenti lebih dari 30 menit

• - Kejang berulang karena penyakit yang sama.

• Faktor resiko kejang demam pertama yang penting adalah demam.

• faktor riwayat kejang demam pada orang tua atau saudara kandung,

• perkembangan terlambat,• problem pada masa neonatus,

anak dalam perawatan khusus,

• dan kadar natrium rendah

Faktor Risiko Faktor risiko

berulangnya kejang demam:

• Demam atau kenaikan suhu tubuh yang terjadi secara tiba-tiba

• Kejang tonik-klonik atau grand mal

• Penurunan kesadaran yang berlangsung selama 30 detik-5 menit

• Postur tonik

• Gerakan klonik

• Lidah atau pipi tergigit

• Gigi atau rahang terkatup rapat

• Inkontinensia

• Gangguan pernafasan

• Apneu

• Cyanosis

Setelah mengalami kejang biasanya :

• Akan kembali sadar dalam waktu beberapa menit atau tertidur selama 1 jam atau lebih.

• Terjadi amnesia dan sakit kepala.

• Mengantuk

• Linglung

• Jika kejang tunggal berlangsung kurang dari 5 menit, maka kemungkinan terjadinya cedera otak atau kejang menahun adalah kecil.

GEJALA KLINIS KEJANG DEMAM

TATA

LAK

SAN

A Pengobatan Fase Akut

Baringkan miring untuk mencegah aspirasiPertahankan jalan

napas baik

Perhatikan tanda vital

Turunkan suhu dengan pemberian antipiuretikPemberian diazepam intravena / intrarektal

Mencari dan mengobati penyebabPengobatan profilaksis

Edukasi orangtua

Mencari dan Mengobati Penyebab• Pemeriksaan cairan serebrospinal dilakukan untuk

menyingkirkan kemungkinan meningitis

Pengobatan Profilaksis

• Pencegahan berulangnya kejang demam perlu dilakukan karena menakutkan dan bila sering berulang menyebabkan kerusakan otak menetap.

• Pemberian Antikonvulsan

Edukasi Pada Orang Tua

• 1. Meyakinkan bahwa kejang demam umumnya benigna• 2. Memberikan cara penanganan kejang• 3. Memberikan informasi kemungkinan kejang kembali• 4. Terapi memang efektif mencegah rekurensi tetapi

mempunyai efek • samping.• 5. Tidak ada bukti bahwa terapi akan mengurangi angka

kejadian epilepsi.

Algoritma Penanganan Kejang Demam

Beberapa Hal yang Harus Dikerjakan Bila Kembali Kejang

1. Tetap tenang dan tidak panik2. Kendorkan pakaian yang ketat, terutama di sekitar leher3. Bila tidak sadar, posisikan anak terlentang dengan kepala miring. Bersihkan muntahan atau lendir di mulut atau hidung. Walaupun kemungkinan lidah tergigit, jangan memasukan sesuatu ke dalam mulut.4. Ukur suhu, observasi, dan catat lama dan bentuk kejang5. Tetap bersama pasien selama kejang6. Berikan diazepam rectal, dan jangan diberikan bila kejang telah berhenti.7. Bawa ke dokter atau rumah sakit bila kejang berlangsung 5 menit atau lebih.

Terima kasihWassalamualaikum Wr. Wb