Upload
adhani-k
View
27
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Dosen Pembimbing
dr. Ommy Ariansih, Sp. A
Disusun olehAdhani Kusumawati
(200970001)
LAPORAN KASUS
HIDROKEL DAN KEJANG DEMAM SEDERHANA PADA ANAK
IDENTITAS PASIEN
• Nama : An. D
• Jenis : Laki-laki
• Usia : 1 tahun 8 bulan
• Berat Badan : 10 kg
• Nama Orang Tua : Ayah : Bambang
Ibu : Rita
• Tanggal MRS : 04 oktober 2013
• Ruangan : Badar
• Dokter Yang Merawat : dr. Ommy Sp,A
ALLOANAMNESA
KELUHAN UTAMA• Panas 3 hari sebelum masuk RS
KELUHAN TAMBAHAN • Batuk (+), pilek (+), BAB tidak lancar
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
2 Minggu SMRS 30 september 20131 HMS RS
(1 oktober 2013 )
2 HMS RS02 oktober 2013.
Masuk RS yg ke 2 kali 2 Hari SMRS
1 Hari SMRS Anak Kejang
RS Harapan Kita
RSIJ cempaka putih 04 Oktober 2013
Masuk RS Pertamakali dengan Diagnosa Hidrokel sinistra dan fimosis
• Anak mengeluh bengkak pada daerah scortum kirinya. tampak membesar dan terlihat kemerahan.
• Sakit ketika ingin BAK, anak menangis dan terlihat mengejan ketika BAK.
• Air seni yang keluar sedikit, dan keluar nya tidak lampias/ memancr
Berobat ke RSIJ cempaka putih dan anak di rawat di bangsal badar.
Anak melakukan tindakan operasi Hidrokel scortum sinistra dan Sirkumsisi
• Pos operasi anak mulai demam naik turun• Terlihatt scortum kemerahan• Keadaan membaik. • Pasien pulang
• panas naik turun , • sudah minum obat penurun panas dan kondisi
anak membaik
Panas tinggi tiba-tiba + kejang. Pada saat kejang mata anak melotot keatas, mulut mengancing, kejang tidak berhenti ketika ibu Os berusaha untuk menghentikannya.Kejang berlangsung kurang dari 5 menit.setelah fase kejang berhenti keadaan Os sadar dan Os langsung menagis.
terapi lewat anus dan kondisi anak membaik
• Keluhan yang menyertai Os, batuk dan pilek • Batuk tidak berdahak dan tidak disertai sesak
nafas,Susah buang air besar, • panas yang dirasakan Os masih naik turun, • selama di rawat di RS kejang tidak kambuh
lagi.
Diagnosa Kejang demam sederhana dan pembengkakan scortum sinistra pos operasi
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
• Os belum pernah mengalami kejang demam sebelumnya• Riwayat operasi Hidrokel sinistra dan sirkumsisi• Riwayat sakit ITP
RIWAYAT PENYAKIT PADA KELUARGA• Kaka OS pernah mengalami Kejang demam
RIWAYAT PENGOBATAN
• OS Sudah berobat dan minum obat penurun panas, sebelum masuk RS namun tidak ada perbaikan.
RIWAYAT ALERGI
• Obat (disangkal) • Makanan (disangkal) • Debu (disangkal)
RIWAYAT PSIKOSOSIAL• Os tinggal dirumah sendiri bersama Ayah dan Ibu, rumah padat
penduduk, ventilasi rumah memadai
RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN• Ibu rutin melakukan ANC tiap bulan, selama kehamilan ibu os tidak
peranh sakit.• Persalinan secara sactio cesar karena ibu os kontraksi kurang.• BBL os = 2600 grm dan PB os = 43 cm
RIWAYAT TUMBUH KEMBANG• Bisa tengkurap usia 6 bulan• Merangkak usia 7 bulan• Bisa duduk tanpa dibantu 9 bulan• Berdiri sendiri tanpa dibantu 11 bulan• Mengenal anggota keluarga, takut pada orang yang belum dikenal usia 12
bulan• Kesan : Tumbuh kembang anak sesuai usia
RIWAYAT IMUNISASI• imunisasi dasar lengkap
RIWAYAT MAKANAN
• Anak mendapatkan makanan pendamping ASI
PEMERIKSAAN FISIK KESAN UMUM
• Sakit sedang
KESADARAN
• Composmentis
TANDA VITAL
• Nadi : 90 x/menit • RR : 20 x/menit • Suhu : 37,8ºCelcius
STATUS GIZIBB : 10 kgTB : 75 cmLK : 43 cm
BB/U : 10 / 11 x 100% = 90,9% ( gizi baik )TB/U : 75 / 82 x 100% = 91,46 % ( gizi baik )BB/TB : 10 / 12 x 100% = 83,33 % ( gizi lebih )
Kesan : Status gizi baik
PEMERIKSAAN GENERALIS
Kepala : Mikrorochepal LK 43 cmRambut : Hitam, distribusi merata, tidak rontokMata : Konjungtiva hiperemis (-/-), sklera ikterik (-/-),
refleks cahaya (+/+)Hidung : Deviasi septum (-), sekret (-/-), epistaksis (-/-) Telinga : Normotia, serumen (-/-), darah (-/-) Mulut : Bibir pucat (-), bibir kering (-), sianosis (-), stomatitis (-),
tonsil T1/T1, sariawan (-) Leher : Pembesaran KGB (-), pembesaran kelenjar tiroid (-) Kulit : Turgor kulit kembali cepat.
Laki-laki 1 tahun 8 bulan 20 bulanLK yg diukur 43 cm Kesan Mikrochepal
20
43
PARU
• Inspeksi : Simetris, retraksi dinding dada(-/-)
• Palpasi : Vokal fremitus paru kanan dan kiri sama
• Perkusi : Sonor seluruh ,lapangan paru
• Auskultasi : Vesikular (+/+), wheezing(-/-), ronkhi (-/-)
JANTUNG
• Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat
• Palpasi : Iktus cordis teraba
• Perkusi : Tidak dilakukan
• Auskultasi : Bunyi jantung I dan II normal, gallop (-), murmur (-)
ABDOMEN
• Inspeksi : Supel, Sikatriks (+) terlihat bekas operasi didaerah umbilikus sinistra bawah
• Auskultasi : Bising usus terdengar normal.
• Palpasi : Hepatomegali (-), splenomegali (-), massa (-), turgorkembali cepat
• Perkusi : Terdengar timpani pada seluruh kuadran abdomen.
Genetalia : Telihat scortum sinistra membesar dan kemerahan.Ekstremitas Atas dan Bawah
Akral : HangatEdema : - /- Sianosis : - / -
RCT : < 2 dtk.
RESUME
An. laki-laki ,1 tahun 8 bulan
Berobat ke RSIJ berasama Ibunya dengan keluhan Panas 2 hari sebelum masuk RS.
Saat kejang mata anak melotot ke atas, mulut mengancing, demam ≤ 5 menit, anak sadar dan menangis setelah kejangselesai.
• Panas disertai Kejang yang terjadi 1 hari sebelum masuk RSIJ cempaka putih.
• Saat kejang OS dilarikan Ke RS Harapan Kita• Diberikan terapi lewat dubur membaik
Os berobat RSIJ Cempaka putih
Keluhan yang menyertai Os, saat dirawat di RS adalah batuk dan pilek yang sudah dikeluhkan sejak lama
• Tanggal1 oktober 2013 (4 hari sebelum kejang demam) pasien melakukan operasi Hidrokel scortum sinistra & sirkumsisi di RSIJ Cempaka putih
• Anak mulai demam naik turun• pos operasi scortum terlihat kemerahan.
• Pada pemeriksaan fisik didapatkan :
Tanda vital
Nadi : 90 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 37,8ºCelcius
Mikrorochepal LK 43 cm
• Genetalia : Telihat scortum sinistra membesar dan kemerahan.
Assessment :• Kejang Demam Sederhana
• Hidrokel Scortum sinistra
• Mikrorochepal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hematologi Rutin (Tanggal 04 oktober 2013)
Hasil Tes Satuan Nilai Rujukan
Hemoglobin 11,4 g/dl 10,7 - 14,7
Jumlah Leukosit 11.33 ribu / ul 5,50 - 15,50
Hematokrit 34 % 31 – 43
Jumlah Trombosit 460 ribu/ul 217 – 491
Eritrosit 4,06 10^6/ul 3,70 – 5,70
MCV/VER 84 fL 77-102
MCH/HER 28 Pg 23-31
MCHC/ KHER 34 g/dl 28-32
Hematologi Rutin (Tanggal 07 oktober 2013)
Hasil Tes Satuan Nilai Rujukan
Hemoglobin 11,0 g/dl 10,7 - 14,7
Jumlah Leukosit L 4,74 ribu / ul 5,50 - 15,50
Hematokrit L 33 % 31 – 43
Jumlah Trombosit 292 ribu/ul 217 – 491
Eritrosit 4,60 10^6/ul 3,70 – 5,70
MCV/VER 81 fL 77-102
MCH/HER 28 Pg 23-31
MCHC/ KHER 34 g/dl 28-32
Kimia Darah (Tanggal 07 oktober 2013 )
Pemeriksaan Hasil Tes Satuan Nilai Rujukan
GDS 106 Mg/dl 70-200
MCV/VER 81 fL 77-102
MCH/HER 28 Pg 23-31
MCHC/ KHER 34 g/dl 28-32
Elektrolit Darah Hasil Tes Satuan Nilai Rujukan
Natriun Darah L 134 mEq/L 132 – 145
Kalium Darah 37 mEq/L 3,5 – 5,0
Klorida Darah 96 mEq/L 98 – 110
• Diagnosa Klinis : Working Diagnosis - Kejang Demam Sederhana e.c viral infection
- Post op hidr
- Mikrocephal
Differential Diangnosis - Meningitis
- Hernia
• Diagnosa Imunisasi : Lengkap
• Diagnosis Tumbang : Sesuai dengan usia
• Diagnosis Gizi : Baik
RENCANA PEMERIKSAAN PENUNJANG• Elektroensefalogram (EEG)
RENCANA TERAPI• Nutrisi dan Cairan• perhitungan cairan BB 10 Kg • Cairan maintenance :
• 100 cc x BB kg• 100 cc x 10 kg• 100 cc
• Tetesan per menit (1000 cc x 15) / (24 x 60) 10 tetes/ menit
Terapi
• T/ Puyer panas :• PCT 150 mg • Diazepam 1 mg • equal 3 x 1
• -Ceftazidime 2x500 mg IV
• Puyer Batuk Pilek :• Ctm ¼ tab • Salbutamol 0,5 mg • Ambroksol ¼ tab• ketrion ¼ tab • vit c 25 mg • equals 3x1
• --Remopain 3x1 ampul
DEFINISI • Hidrokel merupakan pengumpulan
cairan di dalam prosesus vaginalis, dan hal ini dapat menyebabkan pembengkakan di daerah inguinal atau skrotum.
• Hernia Inguinal terjadi apabila organ abdomen menonjol ke dalam inguinal canal atau skrotum.
• hernia dan hidrokel pada anak-anak disebabkan oleh gagalnya penutupan prosesus vaginalis.
• Hidrokel reaktif disebabkan oleh adanya trauma, torsi, atau infeksi pada testis atau skrotum.
HERNIA INGUINAL DAN HIDROKEL PADA ANAK-ANAK
Pemeriksaan Klinis• Tonjolan pada selangkangan atau pembesaran skrotum
adalah tanda klasik dari hernia atau hidrokel
Hernia dan Hidrokel dapat didiagnosa dengan pemeriksaan fisik.• Posisi anak terlentang dan berdiri. • Jika tonjolannya jelas terlihat pada saat berdiri, baringkan anak pada
posisi terlentang. • Resolusi tonjolan pada posisi terlentang menandakan hernia atau
hidrokel dengan PPV.
Penatalaksanaan• banyak bayi baru lahir dengan hidrokel dapat sembuh dengan
sendirinya karena penutupan spontan dari PPV sesaat setelah lahir.
• Cairan pada hidrokel biasanya terserap kembali ke dalam tubuh sebelum bayi berumur 1 tahun. Observasi sering diperlukan untuk hidrokel pada bayi.
Hidrokel harus diobati apabila : • tidak menghilang setelah berumur 2 tahun,• menyebabkan rasa tidak nyaman, bertambah besar atau secara
jelas terlihat pertambahan atau pengurangan volume, apabila tidak terlihat, dan terinfeksi
KEJANG DEMAMDefinisiKejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas 380C) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium, tanpa adanya infeksi susunan saraf pusat, ganggguan elektrolit atau metabolik lain
Kejang demam merupakan kelainan neurologis yang paling sering dijumpai pada anak berusia sekitar 3 bulan sampai 5 tahun
Kejang disertai demam pada bayi berusia kurang dari 1 bulan tidak termasuk dalam kejang demam
Kejang Demam Sederhana (Simple Febrile Seizure) merupakan 80% di antara seluruh kejang demam.
• Kejang demam berlangsung singkat
• Durasi kurang dari 15 menit
• Kejang dapat umum, tonik, dan atau klonik
• Umumnya akan berhenti sendiri
• Tanpa gerakan fokal
• Tidak berulang dalam 24 jam
Kejang Demam Kompleks (Complex Febrile Seizure), 20% di antara seluruh kejang demam.
• Kejang lama dengan durasi lebih dari 15 menit.
• Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum didahului kejang parsial.
• Berulang lebih dari 1 kali dalam 24 jam.
KLASIFIKASI
• - Riwayat kejang demam dalam keluarga
• - Usia kurang dari 12 bulan
• - Temperatur yang rendah saat kejang
• - Cepatnya kejang setelah demam
• - Terdapat kelainan neurologis (meskipun minimal)
• - Kejang awal yang unilateral
• - Kejang berhenti lebih dari 30 menit
• - Kejang berulang karena penyakit yang sama.
• Faktor resiko kejang demam pertama yang penting adalah demam.
• faktor riwayat kejang demam pada orang tua atau saudara kandung,
• perkembangan terlambat,• problem pada masa neonatus,
anak dalam perawatan khusus,
• dan kadar natrium rendah
Faktor Risiko Faktor risiko
berulangnya kejang demam:
• Demam atau kenaikan suhu tubuh yang terjadi secara tiba-tiba
• Kejang tonik-klonik atau grand mal
• Penurunan kesadaran yang berlangsung selama 30 detik-5 menit
• Postur tonik
• Gerakan klonik
• Lidah atau pipi tergigit
• Gigi atau rahang terkatup rapat
• Inkontinensia
• Gangguan pernafasan
• Apneu
• Cyanosis
Setelah mengalami kejang biasanya :
• Akan kembali sadar dalam waktu beberapa menit atau tertidur selama 1 jam atau lebih.
• Terjadi amnesia dan sakit kepala.
• Mengantuk
• Linglung
• Jika kejang tunggal berlangsung kurang dari 5 menit, maka kemungkinan terjadinya cedera otak atau kejang menahun adalah kecil.
GEJALA KLINIS KEJANG DEMAM
TATA
LAK
SAN
A Pengobatan Fase Akut
Baringkan miring untuk mencegah aspirasiPertahankan jalan
napas baik
Perhatikan tanda vital
Turunkan suhu dengan pemberian antipiuretikPemberian diazepam intravena / intrarektal
Mencari dan mengobati penyebabPengobatan profilaksis
Edukasi orangtua
Mencari dan Mengobati Penyebab• Pemeriksaan cairan serebrospinal dilakukan untuk
menyingkirkan kemungkinan meningitis
Pengobatan Profilaksis
• Pencegahan berulangnya kejang demam perlu dilakukan karena menakutkan dan bila sering berulang menyebabkan kerusakan otak menetap.
• Pemberian Antikonvulsan
Edukasi Pada Orang Tua
• 1. Meyakinkan bahwa kejang demam umumnya benigna• 2. Memberikan cara penanganan kejang• 3. Memberikan informasi kemungkinan kejang kembali• 4. Terapi memang efektif mencegah rekurensi tetapi
mempunyai efek • samping.• 5. Tidak ada bukti bahwa terapi akan mengurangi angka
kejadian epilepsi.
Beberapa Hal yang Harus Dikerjakan Bila Kembali Kejang
1. Tetap tenang dan tidak panik2. Kendorkan pakaian yang ketat, terutama di sekitar leher3. Bila tidak sadar, posisikan anak terlentang dengan kepala miring. Bersihkan muntahan atau lendir di mulut atau hidung. Walaupun kemungkinan lidah tergigit, jangan memasukan sesuatu ke dalam mulut.4. Ukur suhu, observasi, dan catat lama dan bentuk kejang5. Tetap bersama pasien selama kejang6. Berikan diazepam rectal, dan jangan diberikan bila kejang telah berhenti.7. Bawa ke dokter atau rumah sakit bila kejang berlangsung 5 menit atau lebih.