119
LAPORAN KINERJA 2018 SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA JAKARTA, 2019

LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

LAPORAN KINERJA

2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

JAKARTA, 2019

Page 2: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

PENDAHULUAN

BAB I

Page 3: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

PERENCANAAN &

PERJANJIAN KINERJA

BAB II

Page 4: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

AKUNTABILITAS

KINERJA

BAB III

Page 5: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

PENUTUP

BAB IV

Page 6: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

LAMPIRAN

Page 7: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini
Page 8: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

R

A

P I

RELIGIUS

AKUNTABEL

PROFESIONAL

INTEGRITAS

Page 9: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

ii

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Page 10: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

iii

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

IKHTISAR EKSEKUTIF

enyusunan Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (Setjen dan BK DPR RI) Tahun

2018 dimaksudkan sebagai bentuk akuntabilitas Setjen dan BK DPR RI

dalam melaksanakan tugas dan fungsinya serta dalam mengelola anggaran yang telah

dialokasikan. Laporan kinerja merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kinerja

yang dilaksanakan dalam mencapai visi dan misi, tujuan, serta sasaran kinerja yang

telah ditetapkan di dalam Penetapan Kinerja Tahun 2018, sekaligus sebagai umpan

balik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

merupakan media untuk mengkomunikasikan pencapaian kinerja Setjen dan BK DPR

RI tahun anggaran 2018 kepada masyarakat dan pemangku kepentingan.

Setjen dan BK DPR RI merupakan unsur pendukung DPR RI yang terbentuk

berdasarkan amanat Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis

Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (MD3) sebagaimana telah beberapa kali diubah

terakhir dengan UU Nomor 2 Tahun 2018 tentang perubahan kedua UU MD3.

Pembentukan organisasi Setjen dan BK DPR RI ditetapkan dengan Peraturan Presiden

Republik Indonesia (Perpres) Nomor 27 Tahun 2015 tentang Sekretariat Jenderal dan

Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, yang selanjutnya

ditindaklanjuti dengan Peraturan Sekretaris Jenderal Nomor 6 Tahun 2015 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan

Rakyat Republik Indonesia sebagaimana yang telah beberapa kali diubah terkahir

dengan Peraturan Sekretaris Jenderal Nomor Nomor 7 Tahun 2018. Perubahan

struktur organisasi di Setjen dan BK DPR RI bersifat dinamis dan selalu menyesuaikan

dengan kebutuhan-kebutuhan DPR RI.

Perubahan struktur memerlukan penataan kembali baik dari aspek tatalaksana,

sumber daya manusia (SDM), maupun infrastruktur pendukungnya. Dalam hal

tatalaksana perlu dilakukan penyesuain proses bisnis dan perbaikan SOP. Di bidang

SDM diperlukan dukungan pegawai yang berkualitas dengan jumlah yang memadai. Di

bidang infrastuktur dan anggaran diperlukan sarana dan prasarana yang memadai

untuk mendukung kegiatan DPR RI yang semakin kompleks dengan memanfaatkan

teknologi informasi yang semakin canggih serta pengelolaan anggaran yang lebih

transparan dan akuntabel.

P

Page 11: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

iv

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Terkait dengan akuntabilitas, pada tahun 2017 Setjen dan BK DPR RI telah

melakukan penyesuaian Indikator Kinerja Utama (IKU) pada Renstra 2016-2019.

Sedangkan pada tahun 2018, dilakukan penyempurnaan pada salah satu IKU pada

Perjanjian Kinerja (PK) agar lebih terukur dan dapat menggambarkan capaian kinerja

yang lebih optimal.

Sebagai perwujudan dari akuntabilitas kinerja dan alokasi anggaran yang

disediakan, maka pengukuran kinerja ini menggambarkan pencapaian atas sasaran

program/kegiatan yang didasarkan pada indikator kinerja yang targetnya sudah

ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja. Gambaran pengukuran capaian kinerja Setjen

dan BK DPR RI Tahun 2018 sebagaimana pada tabel berikut:

Pengukuran Capaian Kinerja Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI Tahun 2018

NO PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI CAPAIAN

1. Meningkatnya kualitas Tata Kelola Administrasi dan Persidangan kepada DPR RI yang optimal

1. Presentase materi persidangan yang digunakan oleh DPR RI

100 % 100 % 100 %

2. Presentase penyelenggaraan Upacara Kenegaraan yang sesuai dengan SOP

100 % 100 % 100 %

3. Presentase unit kerja yang menerapkan tata kelola berbasis IT

90 % 100 % 111%

4. Indeks Kepuasan pengguna terhadap layanan

65 82.04 126,21%

2. Terwujudnya Setjen dan BK DPR RI yang efektif dan efisien

Indeks RB B N/A N/A

3. Terwujudnya Setjen dan BK DPR RI yang bersih, akuntabel, dan berkinerja tinggi

1. Opini BPK WTP WTP 100%

2. Nilai Akuntabilitas Kinerja B N/A N/A

3. Tingkat Kapabilitas APIP Level 2 Level 2 100 %

4. Tingkat kematangan implementasi SPIP

Level 2 Level 2 100 %

4. Menguatnya Kinerja Keahlian dalam mendukung pelaksanaan wewenang dan tugas DPR RI yang optimal

1. Presentase tersedianya Naskah Akademik, Draf RUU, Keterangan DPR untuk sidang pengujian UU di Mahkamah Konstitusi yang digunakan DPR RI

100 % 100 % 93 %

2. Indeks kepuasan pengguna layanan

65 80.04 123%

Page 12: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

v

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Hasil capaian kinerja sasaran yang ditetapkan secara umum dapat memenuhi

target dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Alokasi anggaran DPR RI tahun 2018 untuk mendukung pencapaian sasaran

strategis organisasi Setjen dan BK DPR RI adalah sebesar Rp 5.728.286.667.000,00

yang terdiri dari Satker Dewan sebesar Rp 4.027.859.124.000,00 dan Satker Setjen

sebesar Rp 1.700.427.543.000.

Dalam rangka meningkatkan akuntabilitas dan kinerja Setjen dan BK DPR RI

secara keseluruhan, yaitu perlunya dilakukan upaya-upaya seperti:

1. Penyusunan IKU dalam Resntra Tahun 2020-2024 lebih menonjolkan Core

Businness Setjen dan BK secara SMART (Specific, Measureable, Achievable,

realistic, Timely);

2. Melakukan capacity building dalam bidang akuntabilitas dan manajemen kinerja;

3. Menyusun rencana aksi unit atas pencapaian target kinerja yang terdapat pada

perjanjian kinerja dengan melakukan Monitoring dan evaluasi atas kinerja secara

berjenjang dan periodik secara bulanan atau triwulan dan diikuti dengan rencana

aksi;

4. Melakukan penyederhanaan mekanisme kerja dalam ranka meningkatkan efisiensi

dan efektivitas kinerja organisasi.

5. Melaksanakan penyusunan peraturan Sekjen DPR RI tentang pedoman revisi

anggaran;

6. Meningkatkan integrasi aplikasi yang berbasis teknologi informasi;

7. Melaksanakan manajemen resiko di level eselon I dan II;

Page 13: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

vi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Page 14: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

vii

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan Laporan Kinerja Tahun 2018

dalam rangka memenuhi kewajiban sebagaimana diamanahkan dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. serta amanat Reformasi Birokrasi (RB) khususnya area perubahan Penguatan Akuntabilitas Kinerja.

Penyusunan LKj Setjen dan BK DPR RI Tahun 2018 dimaksudkan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan mandat dalam mencapai visi dan misi, tujuan, serta sasaran kinerja yang telah ditetapkan di dalam Penetapan Kinerja Tahun 2018, sekaligus sebagai umpan balik untuk perbaikan kinerja tahun 2019 mendatang. Dokumen ini juga berfungsi sebagai media untuk mengkomunikasikan pencapaian kinerja Setjen dan BK DPR RI tahun anggaran 2018 kepada masyarakat dan pemangku kepentingan.

Tahun 2018 yang merupakan tahun ketiga setelah pelaksanaan restrukturisasi organisasi sistem pendukung DPR RI menjadi Setjen dan BK DPR RI serta tahun ketiga pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) Setjen dan BK DPR RI Periode 2016-2019, telah terjadi beberapa penyesuaian serta penataan baik dari sisi ketatalaksanaan, SDM, maupun infrastruktur. Beberapa penyesuaian serta penataan strategis ini merupakan permasalahan strategis yang harus dihadapi agar organisasi dapat melaksanakan perannya dengan baik.

Dengan segala dinamika yang ada, Setjen dan BK DPR RI sebagai suatu instansi beserta seluruh jajarannya senantiasa memberikan peningkatan kualitas kinerja dalam rangka pelaksanaan dukungan kepada DPR RI. Hal ini dapat dilihat pada pencapaian kinerja tahun 2018 sebagaimana digambarkan dalam Laporan Kinerja ini.

Kami berharap agar Laporan Kinerja ini dapat dimanfaatkan sebagai media evaluasi untuk perbaikan kinerja di masa datang. Atas peran serta dan kerja keras seluruh jajaran Setjen dan BK DPR RI selama tahun 2018, yang telah memungkinkan terlaksananya tugas dan fungsi yang telah direncanakan dan ditetapkan, diucapkan terima kasih.

Jakarta, 26 Februari 2019 Sekretaris Jenderal Indra Iskandar NIP. 196611141997031001

Page 15: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

viii

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Page 16: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

ix

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TIM PENYUSUN

Pengarah Ir. Indra Iskandar, M.Si.

Penanggung Jawab Rahmad Budiaji, S.IP, M.Si.

Satyanta Priambodo, S.E., M.Si.

Ketua Dra. Tanti Sumartini, M.Si

Wakil Ketua Koko Surya Dharma, A.KS., M.Si.

Sekretaris Ni’mah Wahyu Purnami, SE.

Anggota Muhammad Yus Iqbal, S.E.

Haryanti, S.A.B, M.A.P Timbang Supriyanto, S.Sos.

Agus Sriyono, S.E. Dedy Bagus Prakarsa, S.E., M.Ak.

Ade Efendi, S.Sos, MM. Efendi, S.Sos.

Dr. Fitriani, AP, M.Si. Dwi Frihartomo, S.H., M.H.

Santi Donamiarsi, S.H., M.H. Sam Karya Nugraha, S.E., M.Ak.

Sri Wahyu Budi Lestari, S.E., M.A.B Maryanto, S.A.P.

Dian Arivani, S.E., M.S.M. Andi Iswanto, S.IP.

Iis Muldiyanti, S.Sos., M.M. Dwi Widayati, S.IP.

Erna Agustina, S.Sos Dwi Nartami Setyorini, S.E

Tariyono, S.A.P. Endah Setianingsih, S.Sos.

Page 17: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

x

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Rahayu Yuni Susanti, S.T. Sagung Agung Putu,S.Y., S.H.,M.H.

Husnul Latifah, S.Sos. Hariyanto, S.H.

Kiki Zakiah, S.E., M.A.P. Venti Eka Satya, S.E., M.Si., Ak.

Aprilia Dessy Kurniati, S.E. Kusdinar

Siti Nur Aidah, S.A.P., M.A.P. Siti Rahmawati, S.E.

Tata

Page 18: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

xi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DAFTAR ISI IKHTISAR EKSEKUTIF ......................................................................................... iii

PENGANTAR .....................................................................................................

TIM PENYUSUN ................................................................................................

vii

ix

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xiii

DAFTAR GRAFIK ................................................................................................ xv

DAFTAR TABEL .................................................................................................

PENGHARGAAN ...............................................................................................

xvii

xix

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. UMUM ................................................................................. 1

B. STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN ................................................................

2

C. PERMASALAHAN STRATEGIS ................................................ 4

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA .................................. 9

A. RENCANA STRATEGIS 2016-2019.......................................... 9

B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018 ....................................... 12

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ............................................................. 15

A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA ......................................... 15

B. EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA ......................... 16

C. AKUNTABILITAS KEUANGAN ................................................ 57

BAB IV PENUTUP ..................................................................................... 65

Page 19: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

xii

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 ................................................................................

DAFTAR KUISIONER SURVEI DUKUNGAN LAYANAN SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DPR RI

LAMPIRAN 2 ................................................................................

A. DAFTAR 13 (TIGA BELAS) NASKAH AKADEMIK DAN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

B. DAFTAR 55 (LIMA PULUH LIMA) KETERANGAN DPR RI

DALAM PERSIDANGAN DI MAHKAMAH KONSTITUSI

TAHUN 2018

LAMPIRAN 3 ……………………………………………………………………………

A. SOP RAPAT PARIPURNA DALAM RANGKA PIDATO

PRESIDEN PENYAMPAIAN RUU APBN

B. SOP SIDANG BERSAMA DPR RI DAN DPD RI DALAM

RANGKA HUT KEMERDEKAAN RI

67

71

79

Page 20: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

xiii

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Struktur Organisasi Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI ……………………………………..………………………………………………..……...

3

Gambar 2 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Kinerja Setjen dan BK DPR RI…………………………………………………………………………………..…………….

9

Gambar 3 Renstra, RKT Tahun 2018, PK Tahun 2018, Kamus Indikator Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI ……………………..…..

13

Gambar 4 Matriks Dukungan Penyiapan Materi Persidangan Bagi Rapat DPR RI ………………………………………….…………………………………...……………….

18

Gambar 5 Foto-Foto Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI, Serta Rapat Paripurna Dalam Rangka Pidato Presiden Penyampaian RUU APBN …………………………………………………………..………………..……………

22

Gambar 6 Arsitektur Aplikasi IT Setjen dan BK DPR RI …………..…...……….……… 27

Gambar 7 Trend Kenaikan Indeks RB Setjen dan BK DPR RI……….………………… 35

Gambar 8 Sekretaris Jenderal DPR RI Menerima Penghargaan WTP Kencana Kedua Kalinya …………………………………………………………………………...

39

Page 21: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

xiv

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Page 22: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

xv

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1 Komposisi Pegawai Berdasarkan Jabatan ….………………………..……... 5

Grafik 2 Jumlah Pegawai Berdasarkan Pangkat/ Golongan .………..……………. 5

Grafik 3 Jumlah Rapat Yang Dilaksanakan DPR RI Tahun 2018 ……………..….. 18

Grafik 4 Persandingan Jumlah Materi Persidangan Yang Digunakan DPR RI Tahun 2016, 2017, dan Tahun 2018 …………………………...……………….

19

Grafik 5 Indeks Kepuasan Pengguna Layanan .…………..………………..…………… 55

Grafik 6 Pembagian Pagu Untuk Satker Setjen dan Dewan T.A. 2018 ..……… 57

Grafik 7 Perkembangan Pertumbuhan Pagu Satker Setjen Dari Tahun 2016 s.d. 2018 ……………………………………………………………..….…………………

58

Grafik 8 Pembagian Kewenangan Pelaksanaan Anggaran Satker Setjen Pada Tahun Anggaran 2018 …..…………………………………………………...

59

Grafik 9 Rincian Realisasi Anggaran Pada Satker Setjen 59

Page 23: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

xvi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Page 24: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

xvii

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Matrik Persandingan Pagu Anggaran DPR RI Tahun 2016 – 2018 ... 6

Tabel 2 Target Indikator Kinerja Program dalam Renstra Setjen dan BK periode 2016-2019 ……………………………………………………………………..

10

Tabel 3 Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2018 Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI ……………………………………………….……………….

11

Tabel 4 Perjanjian Kinerja Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI Tahun 2018 ……………………………………………………………..………………….

12

Tabel 5 Pengukuran Capaian Kinerja Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI Tahun 2018 ……………………………………………..

15

Tabel 6 Persandingan Penerapan Tata Kelola Berbasis IT .……………………….. 24

Tabel 7 Daftar Aplikasi Pada Unit Kerja Eselon II di Lingkungan Setjen dan BK DPR RI …………………………………………………………………………………...

25

Tabel 8 Daftar Sampel Dalam Populasi Berdasarkan Fraksi ……………………... 30

Tabel 9 Perbandingan Hasil Survei Kepuasan Pengguna Layanan Oleh Setjen dan BK DPR RI …………………………………..………………………………

32

Tabel 10

Tabel 11

Hasil Evaluasi Pelaksanaan RB ……………………………………………………..

Hasil Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Setjen dan BK DPR RI ……

35

41

Tabel 12 Rincian Capaian Kapabilitas APIP Hasil Penilaian Mandiri .…………... 44

Tabel 13 Rincian Hasil Penilaian Maturitas Unsur SPIP .……………………………... 46

Tabel 14 Level SPIP Dengan Rincian Nilai Masing-Masing .……………………….… 48

Tabel 15 Capaian Naskah Akademik dan RUU Tahun 2018 ………………………… 50

Tabel 16 Capaian Kinerja Penyiapan Keterangan DPR RI Tahun 2018 …………. 50

Page 25: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

xviii

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Tabel 17 Capaian Kinerja tersedianya NA, Draf RUU dan Keterangan DPR RI Tahun 2018 ………………………………………………………………………………...

51

Tabel 18 Persandingan Capaian Kinerja Tersedianya NA dan Draf RUU serta Keterangan DPR RI Yang Digunakan Oleh DPR RI Tahun 2017 dan Tahun 2018 …………………………………..……………………………………………

51

Tabel 19 Indeks Kepuasan Pengguna Layanan ………………………………………….. 54

Tabel 20 Perbandingan Unsur Kepuasan Pengguna Layanan Tahun 2017 Dan Tahun 2018 ……………………………………..…………………………………..

56

Tabel 21 Perbandingan Capaian kinerja Tahun 2017 Dan Tahun 2018 ……….. 56

Tabel 22 Rincian Penilaian Kinerja Anggaran Sampai Dengan 31 Desember 2018 ……………………………………………..…………………………………………...

60

Tabel 23 Hasil Evaluasi Kinerja Anggaran ………………………………………………….. 62

Tabel 24 Rincian Realisasi Anggaran Per Unit Kerja Dan Kaitannya Dengan IKU ……………………………………………………………………………………………..

63

Tabel 25 Persandingan Capaian Kinerja Tahun 2017 dan Tahun 2018 ………… 65

Page 26: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

xix

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

PENGHARGAAN

Bronze Winner Public Relations Indonesia Award

(PRIA) 2018 Kategori Government PR Sub Kategori

Lembaga dengan menyajikan kegiatan Parlemen

Remaja sebagai Program PR Unggulan

Memperoleh predikat “menuju Informatif” dalam

pemeringkatan Keterbukaan Informasi Publik 2018

yang dilaksanakan oleh Komisi Informasi Pusat (KIP)

Kategori Lembaga Negara

Memperoleh predikat “menuju Informatif” dalam

pemeringkatan Keterbukaan Informasi Publik 2018

yang dilaksanakan oleh Komisi Informasi Pusat (KIP)

Kategori Lembaga Negara

Sekretaris Jenderal DPR RI menerima penghargaan

atas raihan Opini WTP atas Laporan Keuangan TA

2017 dan penghargaan WTP Kencana atas

keberhasilan mempertahankan raihan WTP selama

5 (lima) tahun berturut turut (Tahun 2013 sampai

dengan 2017)

Program Edukasi Parlemen yang dikemas dalam

presentasi bertajuk “Tak Kenal Maka Tak Sayang”

Mendapatkan Peringkat Perak Kategori Partisipasi

Pembangunan dalam Indonesia Community

Enggagement Award Tahun 2018

Page 27: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

1

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

BAB I A. UMUM

ebagai instansi pemerintah dan unsur penyelenggara negara, Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (Setjen dan BK DPR RI) mengemban tugas untuk mendukung kelancaran pelaksanaan wewenang dan tugas Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) sesuai amanat Undang-Undang

(UU) Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (MD3) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan UU Nomor 2 Tahun 2018 tentang perubahan kedua UU MD3. Dalam pelaksanaannya, Setjen dan BK DPR RI menyelenggarakan sistem dukungan teknis administrasi, persidangan, dan keahlian kepada DPR RI.

Dari tahun ke tahun Setjen dan BK DPR RI berupaya melaksanakan tata kelola secara profesional sesuai dengan mekanisme berdasarkan prinsip good governance. Salah satu prinsip yang dipersyaratkan adalah akuntabilitas, yang bermakna instansi pemerintah dan para aparaturnya harus dapat mempertanggungjawabkan pelaksanaan kewenangan dalam melaksanakan kebijakan, program, dan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Komitmen pemerintah dalam penguatan akuntabilitas tertuang dalam RPJMN tahun 2015-2019 bahwa agenda kedua pembangunan nasional yang disusun sebagai penjabaran operasional dari nawacita adalah membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya, yang meliputi sub agenda prioritas antara lain membangun transparansi dan akuntabilitas kinerja pemerintah. Hal tersebut sejalan dengan UU Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

Adapun arah kebijakan dan strategi dalam rangka mewujudkan peningkatan transparansi dan akuntabilitas kinerja pemerintahan mewajibkan setiap instansi pemerintah mampu mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP). Sementara substansi Sistem AKIP adalah penyelarasan antara produk perencanaan dan realisasinya dengan orientasi kepada hasil (result oriented). Proses penyelarasan ini dilakukan melalui penyusunan suatu Rencana Stratejik dalam jangka menengah lima tahun, rencana kinerja tahunan, dan penetapan kinerja yang merupakan kontrak kinerja, serta laporan

Page 28: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

2

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

pertanggungjawaban kinerja tiap tahunnya. Penyusunan laporan kinerja adalah salah satu rangkaian kegiatan yang harus dilakukan setiap tahun dan merupakan salah satu bentuk evaluasi kinerja yang telah dilakukan selama satu tahun anggaran. Pelaporan kinerja mengungkapkan capaian kinerja dalam satu tahun anggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan dan sasaran serta menjelaskan keberhasilan dan kegagalan tingkat kinerja yang dicapainya yang secara keseluruhan terangkum dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Selain sebagai bahan evaluasi dari rangkaian program yang telah dicanangkan pada awal tahun anggaran, juga sebagai bahan pijakan dalam menyusun langkah-langkah pada tahun berikutnya.

Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) Setjen dan BK DPR RI ini mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Sekretaris Jenderal DPR RI Nomor 7/PER-SEKJEN/2012 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di lingkungan Sekretariat Jenderal DPR RI serta amanat Reformasi Birokrasi (RB) khususnya area perubahan Penguatan Akuntabilitas Kinerja.

Penyusunan LKj Setjen dan BK DPR RI Tahun 2018 dimaksudkan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan mandat dalam mencapai visi dan misi, tujuan, serta sasaran kinerja yang telah ditetapkan di dalam Penetapan Kinerja Tahun 2018, sekaligus sebagai umpan balik untuk perbaikan kinerja tahun 2019 mendatang. Dokumen ini juga berfungsi sebagai media untuk mengkomunikasikan pencapaian kinerja Setjen dan BK DPR RI tahun anggaran 2018 kepada masyarakat dan pemangku kepentingan.

B. STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DPR RI

Memenuhi amanat UU MD3 tersebut Sekretariat Jenderal DPR RI sebagai unsur pendukung DPR RI telah melaksanakan restrukturisasi organisasi pada akhir tahun 2015 menjadi Setjen dan BK DPR RI yang lebih menggambarkan pembagian fungsi dukungan kepada DPR RI secara tegas pada fungsi-fungsi dukungan yang bersifat teknis, administratif, dan keahlian. Fungsi dukungan teknis administrasi dan persidangan dilaksanakan oleh Sekretariat Jenderal (Setjen DPR RI) dan dukungan fungsi keahlian dilaksanakan oleh Badan Keahlian (BK DPR RI). Pembentukan organisasi Setjen dan BK DPR RI ditetapkan dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia (Perpres) Nomor 27 Tahun 2015 tentang Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.

Sebagai tindak lanjut Perpres Nomor 27 Tahun 2015 maka ditetapkan Peraturan Sekretaris Jenderal DPR RI (Persekjen) Nomor 6 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Sejalan

Page 29: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

3

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

dengan dinamika politik terdapat kebutuhan baru dari DPR RI yang perlu difasilitasi dan didukung dengan perangkat organisasi yang memadai sebagaimana UU Nomor 2 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua atas UU Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, maka telah dilakukan beberapa kali perubahan terhadap Persekjen Nomor 6 Tahun 2015 dan terakhir dengan Persekjen Nomor 7 Tahun 2018. Perubahan tersebut dilakukan secara terbatas dengan tujuan untuk memberikan dukungan yang lebih optimal, efektif dan efisien kepada DPR RI dalam melaksanakan fungsi pengawasan, legislatif, dan anggaran. Struktur organisasi Setjen dan BK DPR RI secara keseluruhan tertuang dalam Gambar 1.

Gambar 1

Struktur Organisasi Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI

Sumber : Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Januari 2019

PIMPINAN DPR RI

SEKRETARIAT JENDERAL BADAN KEAHLIAN

DEPUTI BIDANG PERSIDANGAN

DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI

INSPEKTORAT UTAMA

BIRO PROTOKOL

BIRO HUKUM DAN PENGADUAN MASYARAKAT

BIRO KEPEGAWAIAN DAN ORGANISASI

BIRO PERENCANAAN DAN KEUANGAN

BIRO PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA

BIRO UMUM

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PUSAT DATA DAN INFORMASI

BIRO PERSIDANGAN I

BIRO PERSIDANGAN II

BIRO KERJA SAMA ANTAR PARLEMEN

BIRO KESEKRETARIATAN PIMPINAN

BIRO PEMBERITAAN PARLEMEN

INSPEKTORAT I

INSPEKTORAT II

PUSAT PERANCANGAN UNDANG-UNDANG

PUSAT PEMANTAUAN PELAKSANAAN UNDANG-

UNDANG

PUSAT KAJIAN ANGGARAN

PUSAT KAJIAN AKUNTABILITAS

KEUANGAN NEGARA

PUSAT PENELITIAN

Page 30: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

4

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

C. PERMASALAHAN STRATEGIS

ada tahun 2018 yang merupakan tahun ketiga setelah pelaksanaan restrukturisasi organisasi sistem pendukung DPR RI menjadi Setjen dan BK DPR RI serta tahun ketiga pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) Setjen dan BK DPR RI Periode 2016-2019, telah terjadi beberapa penyesuaian serta penataan baik dari sisi ketatalaksanaan, SDM,

maupun infrastruktur. Beberapa penyesuaian serta penataan strategis ini merupakan permasalahan strategis yang harus dihadapi agar organisasi dapat melaksanakan perannya dengan baik. Adapun langkah strategis yang ditempuh Setjen dan BK DPR RI dalam menghadapi permasalahan strategis dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Ketatalaksanaan

Sebagai organisasi yang mendukung kinerja parlemen, keunikan bentuk organisasi Setjen dan BK DPR RI menjadi salah satu tantangan dalam penyusunan peta proses bisnis Setjen dan BK DPR RI. Akan tetapi hal ini tidak menyurutkan langkah Setjen dan BK DPR RI dalam menyusun peta proses bisnis yang telah dilaksanakan pada tahun 2016. Namun dinamika organisasi seiring berubahnya lingkungan strategis serta seiring terbitnya Permenpan Nomor 19 Tahun 2018 tentang Penyusunan Peta Proses Bisnis Instansi Pemerintah, maka pada tahun 2018 telah dilakukan penyesuaian kembali peta proses bisnis organisasi tersebut sehingga secara bertahap dapat digunakan sebagai acuan dalam penyusunan SOP pada semua tingkatan unit organisasi.

2. Sumber Daya Manusia

Penataan jabatan yang disertai dengan penataan sumber daya manusia (SDM) sebagai dampak perubahan struktur organisasi Setjen dan BK DPR RI mulai dilaksanakan pada Tahun 2016. Tantangan yang dihadapi pada Tahun 2018 adalah keharusan untuk menyesuaikan manajemen SDM di lingkungan Setjen dan BK DPR RI dengan manajemen Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS. Di sisi lain, adanya peluang penataan manajemen kepegawaian dalam UU MD3 memungkinkan Setjen dan BK DPR RI membentuk manajemen ASN yang paling sesuai untuk diterapkan di Setjen dan BK DPR RI.

Berdasarkan data PNS dari Bagian Kepegawaian pada bulan Januari 2019, jumlah pegawai Setjen dan BK DPR RI sebanyak 1.272 orang, terdiri dari pejabat struktural 220 orang, pejabat fungsional 299 orang, dan pejabat pelaksana 753 orang, sebagaimana disampaikan pada Grafik 1 berikut:

Page 31: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

5

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Grafik 1

Komposisi Pegawai Berdasarkan Jabatan

Sumber: Bagian Kepegawaian, Januari 2019

Dari Grafik 1 dapat disampaikan bahwa jumlah terbanyak adalah pejabat pelaksana yaitu 59%, sedangkan jumlah terkecil adalah pejabat struktural yaitu 17%. Sedangkan jumlah pejabat fungsional adalah 24%. Jika dilihat secara keseluruhan, komposisi pejabat pelaksana masih sangat besar jika dibandingkan pejabat fungsional.

Sejalan dengan kebijakan nasional dan amanat UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN yang ditindaklanjuti dengan PP No. 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS, yang mengamanatkan bahwa pengelolaan SDM harus didasarkan pada kualifikasi kompetensi dan kinerja, maka kedepan masih diperlukan penambahan SDM Setjen dan BK DPR RI dengan pegawai yang secara kualifikasi dan kompetensi sesuai dengan jabatan yang akan didudukinya. Saat ini, jumlah PNS yang menduduki jabatan administrasi masih lebih banyak dari jabatan fungsional.

Selanjutnya jumlah pegawai Setjen dan BK DPR RI dapat dirinci berdasarkan pangkat/golongan sebagaimana Grafik 2 berikut:

Grafik 2

Jumlah Pegawai Berdasarkan Pangkat/Golongan

Sumber: Bagian Kepegawaian, Januari 2019

Pejabat Struktural17%

Pejabat Fungsional 24%

Pejabat Pelaksana59%

Pejabat Struktural Pejabat Fungsional Pejabat Pelaksana

IV/e IV/d IV/c IV/b IV/a III/d III/c III/b III/a II/d II/c II/b II/a I/d I/c I/b

Column1 5 18 19 58 84 230 142 331 130 55 120 46 20 2 10 2

Page 32: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

6

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Dari Grafik 2 dapat disampaikan bahwa pegawai Setjen dan BK DPR RI paling banyak terdiri dari pegawai golongan III/b (331 orang) dan golongan III/d (230 orang).

Berdasarkan komposisi tersebut di atas terlihat bahwa jumlah pegawai dalam jabatan pelaksana yang menduduki golongan III/b cukup tinggi. Untuk mendukung kesempatan karir bagi pegawai pelaksana tersebut, dapat diberikan kesempatan untuk alih jabatan ke jabatan fungsional. Sementara itu, jenis jabatan fungsional yang dapat digunakan di lingkungan Setjen dan BK DPR RI masih sedikit. Sehingga organisasi perlu merancang pembentukan jabatan fungsional baru yang sesuai dengan kekhususan dan karakter Setjen dan BK DPR RI sebagai organisasi pendukung tugas dan fungsi DPR RI. Permasalahan lainnya di bidang SDM adalah kebutuhan tenaga teknis administrasi untuk jabatan pelaksana pada level pendidikan setingkat SMA.

3. Infrastruktur dan Anggaran

Adanya penambahan dan/atau penggabungan unit kerja memerlukan penataan infrastruktur seperti penambahan ruangan kerja, ruang rapat, dan fasilitas lainnya. Proses pengadaan infrastruktur tersebut memerlukan waktu dan dilakukan dengan cara bertahap. Kendala utama pada proses pengadaan infrastruktur adalah belum adanya standar sarana dan prasarana serta standar kebutuhan. Hal ini akan mempengaruhi proses penganggaran dan mempengaruhi kecepatan penyediaan fasilitas pendukung. Sebagai organisasi pendukung tugas dan fungsi DPR, Setjen dan BK DPR RI akan terus berupaya memenuhi semua kebutuhan DPR terkait dengan pembangunan sarana dan prasarana pendukung.

Sekretaris Jenderal DPR RI, selaku Pengguna Anggaran DPR RI, mengelola anggaran sebesar Rp 5.728.286.667.000,00 yang terdiri dari 2 Satuan Kerja (Satker), yaitu: Satker Setjen DPR RI sebesar Rp.1.700.427.543.000,00 dan Satker Dewan sebesar Rp. 4.027.859.124.000,00. Anggaran ini meningkat 20.3% dibandingkan anggaran tahun sebelumnya. Namun demikian, pada tahun 2018, terdapat pemblokiran anggaran oleh Kementerian Keuangan sebesar Rp485.522.421.000,00 yang sebelumnya dianggarkan untuk pembangunan gedung. Jika tidak memperhitungkan blokir anggaran tersebut, maka peningkatan anggaran secara keseluruhan hanya sebesar 10,11%.

Tabel 1

Matrik Persandingan Pagu Anggaran DPR RI Tahun 2016 – 2018

No. SATUAN KERJA PAGU ANGGARAN

TAHUN 2016 (Rp) TAHUN 2017 (Rp) TAHUN 2018 (Rp)

1. SATKER DEWAN 3.432.744.688.000 3.621.852.194.000 4.027.859.124.000

2. SATKER SETJEN 1.289.948.353.000 1.139.710.426.000 1.700.427.543.000

JUMLAH 4.722.693.041.000 4.761.562.620.000 5.728.286.667.000

Sumber: Bagian Perencanaan, Januari 2018

Page 33: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

7

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Sekretaris Jenderal DPR RI sebagai Pengelola Anggaran Satker Dewan, mengelola anggaran satker Dewan dalam rangka memberikan dukungan pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan serta memberikan dukungan hak keuangan Dewan. Dengan kewenangan tersebut, maka kewajiban perencanaan anggaran, pelaksanaan anggaran, dan pelaporan pertanggungjawaban anggaran diemban oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI.

Ditunjuknya Sekjen DPR RI selaku Pengelola Anggaran disebabkan status DPR RI selaku Lembaga Legislatif, sehingga Pimpinan DPR RI tidak dapat berada dibawah eksekutif. Penunjukan tersebut ditetapkan dalam Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib.

Penunjukan Sekjen DPR RI selaku pengguna anggaran DPR RI, diikuti dengan beberapa batasan. Diantara batasan yang cukup berpengaruh dalam mekanisme perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan anggaran antara lain penetapan fungsi Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI dalam penetapan arah kebijakan umum pengelolaan anggaran DPR, penyusunan rencana kerja dan program, serta pengawasan pengelolaan anggaran DPR RI oleh Sekjen DPR RI. Dengan demikian, praktis Sekjen DPR RI tidak dapat secara penuh mengatur seluruh pengelolaan anggaran DPR RI tanpa melalui persetujuan Alat Kelengkapan DPR RI melalui BURT.

Komitmen Setjen dan BK DPR RI sebagai pengelola anggaran pada kedua satker tersebut akan terus ditingkatkan dalam melaksanakan pengelolaan anggaran dengan akuntabel dan transparan. Upaya tersebut terbukti dengan berhasilnya Setjen dan BK DPR RI mendapatkan penghargaan dari BPK RI atas capaian Opini “Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)” untuk Laporan Keuangannya. Prestasi tersebut terus dipertahankan Setjen dan BK dengan keberhasilan capaian Opini WTP sebanyak 9 kali berturut-turut, sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2017. Setjen dan BK DPR RI bahkan berhasil memperoleh 2 kali Penghargaan WTP Kencana atas keberhasilan mempertahankan Opini WTP 5 tahun berturut turut. Penilaian atas Laporan Keuangan Setjen dan BK tahun anggaran 2018 belum mendapatkan penilaian dari BPK.

Page 34: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

8

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Page 35: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

9

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

BAB II A. RENCANA STRATEGIS 2016 – 2019

Sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 serta setelah dilakukan revisi disebabkan adanya perubahan struktur organisasi, arah kebijakan Setjen dan BK DPR RI telah tertuang dalam Renstra Setjen dan BK DPR RI tahun 2016-2019 yang ditetapkan dengan Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan

Rakyat Republik Indonesia (Kepsekjen) Nomor 539/SEKJEN/2016. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Setjen dan BK DPR RI dapat dilihat pada Gambar 2 berikut:

Gambar 2

Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Kinerja Setjen dan BK DPR RI

Sumber: Bagian Perencanaan, Januari 2018

Visi Misi

Tujuan Sasaran

Terwujudnya Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian

DPR RI yang professional, andal,

transparan, dan akuntabel dalam

mendukung fungsi DPR RI

• Meningkatkan tata kelola administrasi dan persidangan yang professional, andal, transparan, dan akuntabel

• Memperkuat peran keahlian yang professional, andal, tranparan, dan akuntabel

• Peningkatan kualitas tata kelola administrasi dan persidangan guna menunjang pelaksanaan wewenang dan tugas DPR RI

• Penguatan peran kehlian dalam mendukung pelaksanaan wewenang dan tugas DPR RI

• Meningkatnya kualitas tata kelola administrasi dan persidangan kepada DPR RI yang optimal

• Meningkatnya kinerja keahlian dalam mendukung pelaksanaan wewenang dan tugas DPR RI yang optimal

Page 36: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

10

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Berdasarkan sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam Renstra Setjen dan BK DPR RI periode 2016-2019, Setjen dan BK DPR RI menetapkan dua program kerja, yaitu:

1. Program Dukungan Manajemen Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Sekretariat Jenderal DPR RI; dan

2. Program Dukungan Keahlian Fungsi Dewan.

Adapun target indikator kinerja program pada kedua program di atas untuk Renstra Setjen dan BK DPR RI periode 2016-2019 terbagi menjadi beberapa kegiatan yang masing-masing memiliki sasaran, indikator, dan target kinerja sebagaimana terdapat dalam Tabel 2 sebagai berikut:

Tabel 2

Target Indikator Kinerja

dalam Renstra Setjen dan BK DPR RI periode 2016-2019

Sumber: Bagian Perencanaan, Januari 2018

Berdasarkan renstra tersebut, maka disusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2018, sebagaimana tabel berikut:

100%

100%

90%

60%

100%

60%

100%

100%

90%

62,5%

100%

62,5%

100%

100%

90%

65%

100%

65%

100%

100%

90%

67,5%

100%

67,5%

Persentase materi Persidangan yang digunakan oleh DPR RI

Persentase penyelenggaraan upacara kenegaraan yang sesuai dengan SOP

Persentase unit kerja yang menerapkan tata kelola berbasis IT

Indeks kepuasan pengguna terhadap kualitas dukungan SDM

Presentase tersedianya Naskah Akademik, Draf RUU, Keterangan DPR

untuk siding pengujian UU di Mahkamah Konstitusi yang digunakan oleh DPR RI

Indeks Kepuasan Pengguna Layanan

Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Administrasi dan Persidangan kepada

DPR RI yang optimal

Menguatnya Kinerja Keahlian dalam

mendukung pelaksanaan Wewenang dan tugas DPR RI yang optimal

Indikator Kinerja Program

2016 2017 2018 2019

SasaranProgram/Output

Target Kinerja

Page 37: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

11

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Tabel 3 Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2018

Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI

Sumber: Bagian Perencanaan, November 2017

NO.PROGRAM/KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA

TARGET 2018

KUANTITAS/OUTPUT

KUALITAS/MUTU

1.

Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Administrasi dan Persidangan kepada DPR RI yang optimal

Persentase materi Persidangan yang digunakan oleh DPR RI

100% 100%

Persentase penyelenggaraan upacara kenegaraan yang sesuai dengan SOP

100% 100%

Persentase unit kerja yang menerapkan tata kelola berbasis IT

90% 100%

Persentase kepuasan pengguna terhadap kualitas dukungan SDM

65% 100%

2.Terwujudnya Setjen dan BK DPR RI yang efektif dan efisien

Indeks Reformasi Birokrasi B 100%

3.Terwujudnya Setjen dan BK DPR RI yang bersih, akuntabel, dan berkinerja tinggi

Opini BPK WTP 100%

Nilai Akuntabilitas Kinerja B 100%

Tingkat Kapabilitas APIP Level 2 100%

Tingkat Kematangan Implementasi SPIP

Level 2 100%

4.

Menguatnya Kinerja Keahlian dalam mendukung pelaksanaan Wewenang dan tugas DPR RI yang optimal

Persentase tersedianya Naskah Akademik, Draf RUU, Keterangan DPR untuk sidang pengujian UU di Mahkamah Konstitusi yang digunakan oleh DPR RI

100% 100%

Indeks kepuasan pengguna layanan

65% 100%

Page 38: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

12

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018

Pada Tahun 2018 telah dilakukan penetapan Perjanjian Kinerja sebagai program strategis Setjen dan BK DPR RI yang akan direalisasikan pada akhir tahun 2018. Penyusunan Perjanjian Kinerja tersebut mengacu pada RKT Tahun 2018 yang ditetapkan pada Tahun 2017.

Tabel 4 Perjanjian Kinerja

Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Tahun 2018

Sumber: Bagian Perencanaan, Januari 2018

65

B

WTP

B

Level

2

Level

2

65

Nilai Akuntabilitas Kinerja

Opini BPK

Indeks Reformasi Birokrasi

Indeks Kepuasan Pengguna Layanan

Persentase materi Persidangan yang digunakan oleh DPR RI

Persentase penyelenggaraan upacara kenegaraan yang sesuai dengan SOP

Persentase unit kerja yang menerapkan tata kelola berbasis IT

Tingkat Kapabilitas APIP

Tingkat Kematangan Implementasi SPIP

Persentase tersedianya Naskah Akademik, Draf RUU, Keterangan DPR untuk sidang pengujian UU di Mahkamah Konstitusi yang digunakan oleh DPR RI

Indeks Kepuasan Pengguna Layanan

Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Administrasi dan Persidangan kepada DPR RI yang optimal

Terwujudnya Setjen dan BK DPR RI yang efektif dan efisien

Terwujudnya Setjen dan BK DPR RI yang bersih, akuntabel, dan berkinerja tinggi

Menguatnya Kinerja Keahlian dalam mendukung pelaksanaan wewenang dan tugas DPR RI yang optimal

100%

100%

100%

100%90%

Page 39: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

13

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Terdapat beberapa penyesuaian pada indikator dan target sebagai berikut:

1. Pada sasaran program/outcome “Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Administrasi Dan Persidangan Kepada DPR RI Yang Optimal” dengan Indikator Persentase kepuasan pengguna terhadap kualitas dukungan SDM diganti dengan Indeks Kepuasan Pengguna Layanan. Penggantian tersebut dilakukan agar pengukuran tingkat kepuasan pengguna layanan dapat lebih komprehensif meliputi berbagai layanan yang diberikan Setjen DPR RI. Dengan perubahan tersebut, target pun berubah dari persentase 65% menjadi Indeks 65.

2. Perubahan target 65% menjadi 65 Pada sasaran “Menguatnya Kinerja Keahlian Dalam Mendukung Pelaksanaan Wewenang Dan Tugas DPR RI yang optimal” dengan Indikator Indeks kepuasan pengguna layanan. Perubahan target tersebut dilakukan karena pengukuran menggunakan indeks.

Gambar 3 Renstra, RKT Tahun 2018, PK Tahun 2018, dan Kamus Indikator

Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Tahun 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

INDONESIA

Jakarta, November 2017

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

2018

Page 40: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

14

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Page 41: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

15

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

BAB III A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA

Sebagai perwujudan dari akuntabilitas kinerja dan alokasi anggaran yang disediakan, maka pengukuran kinerja ini menggambarkan pencapaian atas sasaran program/kegiatan yang didasarkan pada indikator kinerja yang targetnya sudah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja. Gambaran pengukuran capaian kinerja Setjen dan BK DPR RI Tahun 2018 sebagaimana Tabel 5 berikut:

Tabel 5 Pengukuran Capaian Kinerja

Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI Tahun 2018 NO PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI CAPAIAN

1. Meningkatnya kualitas Tata Kelola Administrasi dan Persidangan kepada DPR RI yang optimal

1. Presentase materi persidangan yang digunakan oleh DPR RI

100 % 100 % 100 %

2. Presentase penyelenggaraan Upacara Kenegaraan yang sesuai dengan SOP

100 % 100 % 100 %

3. Presentase unit kerja yang menerapkan tata kelola berbasis IT

90 % 100 % 111%

4. Indeks Kepuasan pengguna terhadap layanan

65 82.04 126,21%

2. Terwujudnya Setjen dan BK DPR RI yang efektif dan efisien

Indeks RB B N/A N/A

3. Terwujudnya Setjen dan BK DPR RI yang bersih, akuntabel, dan berkinerja tinggi

1. Opini BPK WTP WTP 100%

2. Nilai Akuntabilitas Kinerja B N/A N/A

3. Tingkat Kapabilitas APIP Level 2 Level 2 100 %

4. Tingkat kematangan implementasi SPIP

Level 2 Level 2 100 %

4. Menguatnya Kinerja Keahlian dalam mendukung pelaksanaan wewenang dan tugas DPR RI yang optimal

1. Presentase tersedianya Naskah Akademik, Draf RUU, Keterangan DPR untuk sidang pengujian UU di Mahkamah Konstitusi yang digunakan DPR RI

100 % 100 % 93 %

2. Indeks kepuasan pengguna layanan 65 80.04 123%

Page 42: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

16

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

B. EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA

Yang dimaksud dengan “materi persidangan” dalam indikator “Persentase materi persidangan yang digunakan oleh DPR RI secara optimal” adalah dokumen yang disiapkan oleh Setjen dan BK DPR RI untuk mendukung terselenggaranya rapat-rapat dalam pelaksanaan fungsi Dewan, baik legislasi, pengawasan, anggaran maupun diplomasi parlemen. Dokumen materi persidangan tersebut berupa dokumen substansi, yaitu bahan materi rapat, skenario

Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Administrasi dan

Persidangan kepada DPR RI yang optimal

1.1

1.2

Persentase penyelenggaraan upacara kenegaraan yang

sesuai dengan SOP

Persentase materi Persidangan yang digunakan oleh DPR RI

Persentase unit kerja yang menerapkan tata kelola

berbasis IT1.3

Indeks Kepuasan Pengguna Layanan

1.4

1

Target

Realisasi

Capaian

100%

100%

Persentase materi Persidangan yang digunakan oleh DPR RIIndikator

1.1

Presentase diperoleh dari materi persidangan yang disiapkan oleh Setjen dan BK DPR RI untuk mendukung terselenggaranya rapat-rapat dalam

pelaksanaan fungsi Dewan, baik legislasi, pengawasan, anggaran

100%

Realisasi

Page 43: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

17

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

rapat, pointers rapat, draft kesimpulan rapat, laporan singkat, dan risalah rapat, serta dokumen administrasi yaitu surat undangan, daftar hadir peserta rapat, dan rekapitulasi daftar hadir. Persentase materi persidangan yang digunakan oleh DPR RI secara optimal didapatkan dengan menghitung persentase perbandingan antara materi persidangan yang disiapkan oleh Setjen dan BK DPR RI dengan materi persidangan yang digunakan oleh DPR RI.

Target yang ingin dicapai pada indikator “Persentase materi persidangan yang digunakan oleh DPR RI” pada tahun 2018 adalah sebesar 100%, dan telah terealisasi sebesar 100%, sehingga diperoleh nilai capaian 100%. Capaian kinerja sebesar 100% berarti bahwa seluruh rapat yang dijadwalkan dan dilaksanakan oleh DPR RI telah didukung dengan kelengkapan rapat dan materi persidangan yang disiapkan oleh Setjen dan BK DPR RI dan seluruhnya digunakan oleh DPR RI. Dukungan penyiapan materi persidangan merupakan kewajiban utama yang dilakukan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

Adapun unit yang menyiapkan materi persidangan di jajaran Deputi Bidang Persidangan yaitu:

1. Biro Persidangan I yang meliputi Sekretariat Komisi I s.d. XI, Risalah dan Persidangan Paripurna;

2. Biro Persidangan II yang meliputi Sekretariat Badan Legislasi, Sekretariat Badan Anggaran, Sekretariat Mahkamah Kehormatan Dewan, Sekretariat Badan Urusan Rumah Tangga, Sekretariat Badan Akuntabilitas Keuangan Negara dan Sekretariat Pansus;

3. Biro Kerjasama Antar Parlemen yang meliputi Sekretariat Kerjasama Organisasi Internasional, Sekretariat Kerjasama Organisasi Regional, Sekretariat Kerjasama Bilateral; dan

4. Biro Kesekretariatan Pimpinan yang meliputi Sekretariat Musyawarah Pimpinan, Sekretariat Badan Musyawarah, dan Tata Usaha Pimpinan DPR RI.

Rapat DPR RI pada tahun 2018 terbagi dalam masa persidangan sebagai berikut :

1. Masa Persidangan III, dengan jadwal sidang 9 Januari 2018 sampai dengan 14 Februari 2018 dan jadwal reses 15 Februari 2018 sampai dengan 4 Maret 2018

2. Masa Persidangan IV, dengan jadwal sidang 5 Maret 2018 sampai dengan 27 April 2018 dan jadwal reses 28 April 2018 sampai dengan 17 Mei 2018

3. Masa Persidangan V, dengan jadwal sidang 18 Mei 2018 sampai dengan 27 Juli 2018 dan jadwal reses 28 Juli 2018 sampai dengan 15 Agustus 2018

4. Masa Persidangan I, dengan jadwal sidang 16 Agustus 2018 sampai dengan 31 Oktober 2018 dan jadwal reses 1 November 2018 sampai dengan 18 November 2018

5. Masa Persidangan II, dengan jadwal sidang 19 November 2018 sampai dengan 13 Desember 2018 dan jadwal reses 14 Desember 2018 sampai dengan 6 Januari 2019

Page 44: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

18

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Gambar 4 Matriks dukungan penyiapan materi persidangan bagi rapat Dewan

Rekapitulasi kegiatan persidangan yang dilaksanakan oleh DPR RI dengan dukungan Biro Persidangan I, Biro Persidangan II, Biro Kerjasama Antar Parlemen, dan Biro Kesekretariatan Pimpinan dalam melaksanakan indikator “Persentase materi persidangan yang digunakan oleh DPR RI” sebagaimana terdapat dalam Grafik 3 berikut:

Grafik 3 Jumlah Rapat yang dilaksanakan DPR RI tahun 2018

Sumber : Laporan Kinerja Biro Persidangan I, Biro Persidangan II, Biro Kerja Sama Antar Parlemen, dan Biro Kesekretariatan Pimpinan

BIRO PERSIDANGAN I BIRO PERSIDANGAN IIBIRO KERJASAMA ANTAR

PARLEMEN

BIRO KESEKRETARIATAN

PIMPINAN

MASA PERSIDANGAN I

MASA PERSIDANGAN II

MASA PERSIDANGAN III

MASA PERSIDANGAN IV

MASA PERSIDANGAN V

MASA PERSIDANGAN I

MASA PERSIDANGAN II

MASA PERSIDANGAN III

MASA PERSIDANGAN IV

MASA PERSIDANGAN V

MASA PERSIDANGAN I

MASA PERSIDANGAN II

MASA PERSIDANGAN III

MASA PERSIDANGAN IV

MASA PERSIDANGAN V

MASA PERSIDANGAN I

MASA PERSIDANGAN II

MASA PERSIDANGAN III

MASA PERSIDANGAN IV

MASA PERSIDANGAN V

MATERI PERSIDANGAN MATERI PERSIDANGAN MATERI PERSIDANGAN MATERI PERSIDANGAN

DUKUNGAN PENYIAPAN MATERI PERSIDANGAN

RAPAT-RAPAT DEWAN

0

50

100

150

200

250

300

350

400

MS. III MS. IV MS. V MS. I MS. II

Biro Persidangan I 183 223 254 362 83

Biro Persidangan II 85 83 111 130 31

Biro KSAP 17 28 16 25 18

Biro Pimpinan 100 100 100 100 111

Page 45: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

19

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Berdasarkan Grafik 3 di atas dapat dijelaskan bahwa materi persidangan yang telah disiapkan oleh Setjen dan BK DPR RI sebanyak 2.160 terdiri dari 1.105 materi persidangan dipersiapkan oleh Biro Persidangan I, 440 materi persidangan dipersiapkan oleh Biro Persidangan II, 104 materi persidangan dipersiapkan oleh Biro Kerjasama Antar Parlemen, dan 511 dipersiapkan oleh Biro Kesekretariatan Pimpinan. Dengan terlaksananya rapat-rapat tersebut maka target 100 % materi persidangan yang disiapkan oleh Setjen dan BK DPR RI telah dapat direalisasikan dan digunakan dalam rapat DPR RI, sehingga capaiannya adalah sebesar 100%.

Capaian kinerja Tahun 2017 dan Tahun 2018 selalu mencapai 100%. Hal ini dapat disampaikan bahwa berapapun jumlah rapat yang diselenggarakan pada tahun berjalan, penyiapan materi persidangan yang harus dilakukan oleh Setjen dan BK DPR RI harus mencapai 100%. Capaian kinerja tersebut tidak terlepas dari dukungan sumber daya manusia, sarana prasarana serta anggaran juga faktor budaya kerja, kemauan untuk belajar, rasa tanggung jawab atas pekerjaan, dan kebersamaan dalam team work. Perbandingan jumlah kegiatan persidangan tahun 2016, 2017 dan 2018 sebagaimana terdapat dalam Grafik 4 berikut:

Grafik 4

Persandingan Jumlah materi Persidangan yang digunakan DPR RI

Tahun 2016, 2017 dan Tahun 2018

Sumber : Laporan Kinerja Biro Persidangan I, Biro Persidangan II, Biro Kerja Sama Antar Parlemen, dan Biro Kesekretariatan Pimpinan

Jika dilihat dari sisi jumlah materi persidangan terjadi penurunan, namun hal itu tidak berarti terjadi penurunan kinerja Setjen dan BK DPR RI dalam membuat dan menyiapkan materi persidangan, karena setiap rapat/persidangan yang dilakukaan oleh DPR RI selalu diberikan dukungan materi persidangan oleh Setjen dan BK DPR RI.

0200400600800

10001200140016001800

Rosid 1 Rosid 2 BKSAP Ropim

2016 1763 434 88 395

2017 1357 451 106 627

2018 1105 440 104 511

Page 46: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

20

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Sebagai Lembaga tinggi negara, DPR RI secara rutin menyelenggarakan 2 (dua) upacara kenegaraan, yaitu:

1. Sidang Bersama DPR dan DPD RI dengan Acara Pidato Kenegaraan Presiden RI Dalam Rangka HUT Kemerdekaan RI; dan

2. Upacara Kenegaraan Pada Rapat Paripurna DPR RI Dalam Rangka Penyampaian Rancangan UU tentang APBN oleh Presiden RI.

Sidang Bersama DPR dan DPD RI dilaksanakan berdasarkan amanat Sesuai dengan Pasal 228 ayat (5) UU Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3) juncto Pasal 223 ayat (1) Peraturan Tata Tertib DPR mengatur bahwa “sebelum pembukaan tahun sidang, anggota DPR dan anggota DPD mendengarkan pidato kenegaraan Presiden dalam sidang bersama yang diselenggarakan oleh DPR atau DPD secara bergantian”.

Mengingat pentingnya kegiatan upacara tersebut maka ditetapkan indikator 1.2. “Persentase penyelenggaraan upacara kenegaraan yang sesuai dengan SOP”. Indikator tersebut dapat mendukung Setjen dan BK DPR RI terus meningkatkan kualitas tata kelola administrasi dan persidangan kepada DPR RI yang optimal dengan dukungan penyelenggaraan upacara kenegaraan sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan.

Pada Tahun 2018, DPR mendapatkan giliran menyelenggarakan Sidang Bersama. Oleh karena itu, pada Tahun 2018 DPR RI melaksanakan dua agenda penting sekaligus yaitu Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI dengan acara Pidato Kenegaraan Presiden dalam rangka HUT Kemerdekaan RI dan Upacara Kenegaraan Pada Rapat Paripurna DPR RI dalam Rangka Penyampaian RUU tentang APBN oleh Presiden RI. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan pada tanggal 16 Agustus 2018.

Sidang Bersama DPR dan DPD RI yang sudah berjalan selama 6 tahun ini merupakan peristiwa penting yang dinantikan oleh seluruh masyarakat Indonesia karena merupakan peristiwa kenegaraan yang dihadiri oleh seluruh elemen masyarakat antara lain perwakilan teladan yang dipilih oleh seluruh Kementerian, duta besar atau Kepala Perwakilan Negara Asing/Organisasi Internasional dan tamu parlemen negara sahabat yang sedang berkunjung ke Indonesia. Pada Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI, Presiden menyampaikan Pidato Kenegaraan untuk memperingati momentum bersejarah dimana Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka dalam usia kemerdekaan ke-73 tahun. Acara Sidang ini bersifat nasional maka diperlukan persiapan

Target

Realisasi

Capaian

100%

100%

Persentase penyelenggaraan upacara kenegaraan yang sesuai dengan SOP

Indikator 1.2

Presentase diperoleh dari penyelenggaraan upacara kenegaraan, yang dilaksanakan oleh Setjen dan BK DPR RI yang sesuai dengan SOP

100%

Page 47: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

21

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

yang matang selama kurang lebih 3 bulan persiapan yang diperlukan guna melakukan koordinasi-koordinasi dengan semua stakeholder, mengingat jumlah tamu 2000 undangan terdiri dari pejabat negara, pejabat pemerintah, dan perwakilan negara sahabat, serta 3000 orang Teladan yang dipilih oleh masing-masing K/L. Secara umum, kegiatannya berjalan dengan sangat baik, tidak ada laporan keluhan dari tamu undangan. Setjen dan BK DPR sebagai pelaksana/tuan rumah dari Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI dalam rangka HUT RI tanggal 16 Agustus 2018, telah melaksanakan kegiatan kenegaraan ini juga sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Setelah Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI dilaksanakan, Setjen dan BK DPR menyelenggarakan Rapat Paripurna DPR RI dengan acara Pidato Presiden RI dalam rangka penyampaian RUU APBN disertai Nota Keuangan dan dokumen pendukungnya, acara tersebut dilaksanakan dalam sistem ketatanegaraan sebagai tugas dan fungsi DPR RI dalam menjalankan tugas/fungsi Anggaran dan Legislasi. Kegiatan ini juga berjalan dengan baik, tidak ada laporan keluhan dari Dewan atau pihak-pihak yang diundang, dan sesuai dengan susunan acara yang telah ditetapkan yang berlandaskan perundangan-undangan yang berlaku.

Acara Sidang Bersama DPR RI & DPD RI dan Sidang RAPBN merupakan acara kenegaraan yang harus diselenggarakan dengan berpedoman kepada 2 (dua) SOP sebagaimana terdapat dalam Lampiran 1. SOP dimaksud telah ditetapkan dalam Keputusan Sekjen DPR RI Nomor 1603/SEKJEN/2016 tentang Penetapan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan di Setjen dan BK DPR RI yaitu:

1. SOP Sidang bersama DPR RI dan DPD RI dalam rangka HUT Kemerdekaan RI; dan

2. SOP Rapat Paripurna dalam rangka Pidato Presiden Penyampaian RUU APBN.

Dengan SOP tersebut, maka Setjen dan BK DPR RI mempunyai pedoman penyelenggaraan kegiatan sehingga koordinasi secara internal maupun eksternal dapat dilaksanakan dengan lebih efektif. Pembagian tugas di bawah koordinasi Sekjen DPR RI terkait penyiapan bahan, tata acara dan tata tempat tata penghormatan ditetapkan dengan Keputusan Sekjen DPR RI tentang Tim Kerja Dukungan Persiapan dan Pelaksanaan Rapat Paripurna.

Penyelenggaraan upacara kenegaraan yang dilaksanakan oleh Setjen dan BK DPR RI harus tepat waktu sesuai dengan susunan acara yang telah ditetapkan, baik untuk kehadiran pendukung kegiatan sampai dengan agenda pokoknya Pidato Presiden RI sebagaimana tertuang dalam SOP terlampir. Dengan target kinerja sebesar 100%, maka telah dapat direalisasikan sebesar 100%, dan capaian indikator ini sebesar 100%.

Keberhasilan pencapaian indikator dipengaruhi juga oleh beberapa faktor pendukung sebagai berikut:

1. tersedianya dukungan anggaran yang memadai;

2. tersedianya SDM yang memiliki kompetensi dan komitmen yang tinggi serta kerjasama yang baik dalam mencapai target kinerja; dan

3. terjalinnya koordinasi yang intensif baik internal maupun eksternal dalam rangka perencanaan persiapan serta pelaksanaan acara.

Page 48: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

22

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Gambar 5 Foto-foto Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI, serta Rapat Paripurna dalam rangka Pidato

Presiden Penyampaian RUU APBN

Page 49: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

23

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Amanat terhadap penerapan tata kelola dan infrastruktur information technology (IT) telah dijabarkan kedalam arah kebijakan dan strategi pencapaian yang sesuai dengan sasaran program pada Renstra Setjen dan BK DPR RI tahun 2016-2019 yaitu meningkatnya kualitas tata kelola administrasi dan persidangan kepada DPR RI yang optimal. Oleh karena itu Setjen dan BK DPR RI berupaya memaksimalkan pengembangan tata kelola berbasis IT yang menyeluruh dan terpadu melalui kegiatan pengelolaan, pemeliharaan, dan pengembangan sistem IT di lingkungan Setjen dan BK DPR RI yang dilaksanakan oleh Pusat Data dan Informasi (Pusdatin).

Unit kerja yang secara teknis operasional melakukan pengelolaan dan pengembangan IT adalah Bidang Data dan Teknologi Informasi (BDTI) dibawah pengawasan Pusdatin. Pusdatin secara struktural berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Sekretaris Jenderal DPR RI. Pengelolaan dan pengembangan sistem IT telah dilakukan secara terpusat yang terdiri dari kegiatan pengembangan dan pemeliharaan aplikasi, website, jaringan dan database sistem informasi bagi unit kerja di lingkungan Setjen dan BK DPR RI dalam menghadapi tuntutan era teknologi informasi dewasa ini.

Sistem informasi dan aplikasi IT yang telah dikembangkan dikelompokkan kedalam 2 kategori, yakni kategori aplikasi yang digunakan oleh masyarakat dan Anggota Dewan dan kategori aplikasi yang digunakan oleh pegawai dan unit kerja Setjen dan BK untuk menunjang pelaksanaan kegiatan sehari-hari sebagai bentuk otomatisasi dan modernisasi administrasi perkantoran. Sistem informasi dan aplikasi tersebut secara garis besar meliputi website utama DPR RI, sub website unit kerja Eselon II, sistem informasi pengaduan masyarakat, sistem informasi legislasi, sistem informasi arsip, sistem informasi perpustakaan DPR, sistem layanan informasi publik, sistem administrasi kepegawaian, sistem administrasi keuangan, sistem administrasi perencanaan, sistem data penelitian, sistem pendidikan dan pelatihan.

Target kinerja yang ditentukan untuk tahun 2018 adalah sebesar 90% dengan indikatornya yaitu “Persentase unit kerja yang menerapkan tata kelola berbasis IT” yang diukur dari jumlah unit kerja pada tingkat Eselon II yang telah memiliki aplikasi IT untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya dibandingkan dengan jumlah seluruh unit kerja eselon II di lingkungan Setjen dan BK DPR RI yang berjumlah 20 unit kerja. Realisasi pada tahun 2018 telah tercapai 100% dan capaian indicator adalah 111%, yang berarti bahwa seluruh unit kerja Eselon II telah mengimplementasikan tata kelola berbasis IT.

Target

Realisasi

Capaian

100%

100%

Persentase unit kerja yang menerapkan tata kelola berbasis ITIndikator

1.3

Presentase diperoleh dari jumlah unit kerja pada tingkat eselon II yang telah memiliki aplikasi IT

untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya dibandingkan dengan jumlah seluruh unit kerja eselon II di lingkungan Setjen dan BK

DPR RI 100%

90%

111%

Page 50: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

24

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Pada tahun 2017 pengembangan aplikasi yang dilakukan adalah pemenuhan terhadap pembangunan website untuk eselon II, sedangkan di tahun 2018 adalah mengintegrasikan website unit eselon II, dan pembangunan aplikasi mobile. Rincian persandingannya dapat dilihat pada Tabel 6 berikut:

Tabel 6 Persandingan Penerapan Tata Kelola Berbasis IT

TAHUN JUMLAH UNIT KERJA

JUMLAH APLIKASI

KETERANGAN

2017 20 69 Melakukan pengembangan website unit kerja Eselon II terutama pada Badan Keahlian DPR RI dan pengembangan aplikasi untuk kebutuhan pendidikan dan pelatihan pimpinan dalam rangka mendukung akselerasi pengelolaan sistem informasi untuk pelaksanaan tugas pokok dan fungsi unit kerja.

2018 20 72 1. Melakukan pengintegrasian antara website unit kerja Eselon II dengan aplikasi-aplikasi yang ada di unit kerja sehingga dapat diakses oleh masyarakat untuk mendukung penyampaian informasi.

2. Melakukan pembaharuan beberapa aplikasi dalam tampilan antarmuka baru yang lebih menarik. Pada tahun 2018 juga mengembangkan aplikasi yang mengikuti tren aplikasi berbasis mobile untuk dapat diakses pada gawai Android dan IOS.

Jumlah aplikasi yang telah diterapkan di seluruh unit kerja Eselon II sebagai bentuk tata kelola berbasis IT di tahun 2018 mengalami penambahan yakni total sebanyak 72 aplikasi. Pengembangan ini berupa aplikasi baru yang dapat diakses oleh masyarakat untuk mendukung penyampaian informasi proses legislasi mewujudkan pembentukan UU yang partisipatif, transparan, akuntabel, berintegrasi, efisien dan efektif antara lain SIMAS PUU, SI Pengrajin UU, SI Panlak UU, Sistem Informasi Arsip (SIAR), Sistem Data Informasi Penelitian (SDIP). Selain itu juga dilakukan pembaharuan aplikasi PPID, SIPERPUS, Website TVR dalam tampilan antarmuka baru yang lebih menarik dan memudahkan masyarakat mencari informasi terkait pelaksanaan tugas dan fungsi DPR RI. Pengembangan aplikasi internal yang dapat diakses di dalam lingkungan Setjen dan BK yaitu Sistem Informasi Statistik Data Perjalanan Dinas Luar Negeri DPR RI dalam rangka Diplomasi Parlemen sebagai salah satu bahan pertimbangan Pimpinan DPR dalam menyusun dan menetapkan negara tujuan kunjungan.

Aplikasi Cloud DPR untuk Anggota dan Pegawai Setjen dan BK DPR RI telah dapat digunakan sebagai media penyimpanan online sehingga dapat saling berbagi file ataupun dokumen tanpa dibatasi oleh tempat dan waktu. Pada tahun 2018 juga dikembangkan aplikasi DPR e-Library yang mengikuti perkembangan tren aplikasi berbasis mobile untuk diakses pada gawai Android dan IOS,

Page 51: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

25

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

yakni sebuah aplikasi perpustakaan dalam genggaman bagi pengguna untuk membaca dan meminjam koleksi pustaka dalam bentuk digital.

Adapun daftar rinci seluruh unit kerja Eselon II di lingkungan Setjen dan BK DPR RI yang telah memiliki dan menerapkan IT dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dengan pembangunan aplikasi dapat dilihat pada Tabel 7 berikut:

Tabel 7

Daftar Aplikasi Pada Unit Kerja Eselon II di lingkungan Setjen dan BK DPR RI

NO UNIT KERJA ESELON II JUMLAH APLIKASI

1 Biro Protokol 1 Rumah Aspirasi (Penyaluran Delegasi Masyarakat)

2 Biro Hukum dan Pengaduan Masyarakat

3 1. Pengaduan Masyarakat 2. SMS Aspirasi 3. JDIH

3 Biro Kepegawaian dan Organisasi

9 1. Website Yankes 2. Website Panitia Seleksi 3. SIAP 4. Absensi Pegawai 5. E-PPKP 6. Aplikasi Ortala 7. E-Disiplin Pegawai 8. Aplikasi Buku Putih 9. SIGOTA

4 Biro Perencanaan dan Keuangan

11 1. Administrasi Keuangan 2. Aplikasi Gaji Anggota 3. Aplikasi Pajak 4. Aplikasi Standardisasi 5. ALADIN 6. SINCAN 7. SEMAR 8. Aplikasi Matriks Tim dan RDK 9. SIDILA 10. SIREVI 11. SIALDA

5 Biro Pengelolaan BMN 1 Sistem Informasi Perbendaharaan

6 Biro Umum 2 1. Aplikasi Persuratan 2. Aplikasi Kendaraan

7 Biro Persidangan I 1 Admin AKD

8 Biro Persidangan II 2 1. Aplikasi Rosid II 2. SILEG

9 Biro Kerjasama Antar Parlemen 3 1. Website event KSAP 2. Minluna 3. Statistik Data Perjalanan Dinas LN DPR

10 Biro Kesekretariatan Pimpinan 3 1. Aplikasi PPNPN (TA/SAA) Online

Page 52: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

26

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

2. SIAD TU Sekjen 3. SITANANG

11 Biro Pemberitaan Parlemen 8 1. Website DPR RI 2. Streaming TV Parlemen 3. PPID 4. Blog Anggota 5. Website TVR 6. Admin Pemberitaan 7. Admin Medsos 8. Portal Anggota

12 Inspektorat I 3 1. Website Ittama 2. ELIT 3. SIRATU

13 Inspektorat II 1 WBS

14 Pusat Pendidikan dan Pelatihan 2 1. Website Pusdiklat 2. SIDIKLAT

15 Pusat Data dan Informasi 12 1. Portal Pegawai 2. SMS Gateway 3. SIPERPUS 4. OPAC Katalog Perpustakaan 5. e-Kliping 6. e-Repositori 7. e-Paper 8. e-Library DPR 9. Email DPR 10. Cloud DPR 11. Aplikasi Mobile DPR 12. SIAR

16 Pusat Perancangan UU 2 1. Website Pusat PUU 2. Simas PUU

17 Pusat Pemantauan Pelaksanaan UU

3 1. Website Puspanlak UU 2. SI Pengrajin UU 3. SI Panlak UU

18 Pusat Kajian Akuntabilitas Keuangan Negara

1 Website Pusat Kajian AKN

19 Pusat Kajian Anggaran 1 Website Pusat Kajian Anggaran

20 Pusat Penelitian 3 1. Website Puslit 2. e-Jurnal 3. SDIP

Jumlah Seluruhnya 72 Aplikasi

Berikut gambar Arsitektur IT di Lingkungan Setjen dan BK DPR RI

Page 53: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

27

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Gambar 6 Arsitektur Aplikasi IT Setjen dan BK DPR RI

APLIKASI IT

Data Base System

Setjen dan BK

Cloud DPR

Email DPR

SIGOTA

SIAP

INFRASTRUKTUR IT

JDIH

Presensi Pegawai

E-PPKP

Apl. Ortala

E-Disiplin

Apl. Buku Putih

Administrasi Keuangan

SIGAD

Apl. Pajak

ALADIN

SINCAN

SEMAR

Apl. Matriks Tim & RDK

SIDILA

SIREVI

SIALDASIP

Apl. Persuratan

Apl. Kendaraan

Admin AKD

Apl. Minluna

Admin KSAP

SIAD

SITANANG

ELIT

SIRATU

SIDIKLAT

Portal Pegawai

SMS Gateway

Rumah Aspirasi

Pengaduan Masyarakat

SMS Aspirasi

Website Pansel

Apl. Rosid II

SILEG

Event KSAP

Website Yankes

Streaming TV Parlemen

PPID

Website TVR

SIPERPUS

OPAC

E-Kliping

E-Paper

E-Repositori

E-Library

SIAR

Mobile DPR

Website Pusat PUU

Website Puspanlak UU

Website Pusat Kajian AKN

Website Pusat Kajian Anggaran

Website Puslit

E-Jurnal DPR

SDIP

Website DPR

Apl. PPNPN (TA/SAA) Online

Website Ittama

WBSWebsite Pusdiklat

Blog Anggota

Portal Anggota

PERANGKAT AKSES

PENGGUNA:ANGGOTAPEGAWAITA/SAAMASYARAKAT

TabletLaptopKomputer

AK

SES

Smartphone

Page 54: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

28

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Sesuai pada Gambar 6 yakni Arsitektur Umum Aplikasi Setjen dan BK DPR RI dijadikan dasar dalam penerapan tata kelola berbasis IT yang sesuai dengan prinsip-prinsip pengembangan IT. Akses terhadap aplikasi dapat dilakukan melalui portal intranet dan website publik. Aplikasi-aplikasi yang diperuntukkan bagi kebutuhan internal unit kerja Setjen dan BK diakses melalui portal intranet dengan konsep single sign on (SSO), yaitu pengguna hanya sekali login dan mendapatkan akses sesuai peran dan hak aksesnya yang telah diatur di dalam sistem. Akses aplikasi maupun website yang diperuntukkan bagi masyarakat secara luas dapat diakses melalui jaringan internet seperti website utama DPR RI dan website untuk informasi legislasi dan layanan informasi publik. Seluruh aplikasi terintegrasi pada dua aplikasi utama yakni SIGOTA yang mengelola administrasi data Anggota Dewan dan SIAP yang mengelola administrasi data Pegawai Setjen dan BK. Kumpulan data tersebut akan bermuara pada sebuah pangkalan data organisasi yaitu Database System Setjen dan BK DPR RI.

Faktor-faktor pendukung dalam keberhasilan pencapaian IKU “Persentase unit kerja yang menerapkan tata kelola berbasis IT”, antara lain :

1. komitmen dan dukungan dari pimpinan di lingkungan Setjen dan BK DPR RI dalam pengembangan teknologi informasi demi mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik;

2. komitmen para pejabat/pegawai dalam menerapkan tata kelola berbasis IT secara optimal;

3. tersedianya dukungan anggaran yang memadai;

4. tersedianya SDM yang memiliki kompetensi dan komitmen yang tinggi serta kerjasama yang baik dalam mencapai target kinerja;

5. tersedianya sarana dan prasarana yang memadai; dan

6. adanya SOP dalam menjalankan pekerjaan.

Beberapa tantangan yang masih dihadapi dalam penerapan tata kelola berbasis IT dari sisi teknis yaitu perangkat komputer milik pengguna (workstation) yang terhubung ke jaringan komputer belum memiliki spesifikasi yang seragam untuk dapat menggunakan akses jaringan komputer yang telah disediakan. Sedangkan dari sisi kebijakan IT perlu dilakukan penyusunan dokumen rencana induk IT DPR RI sebagai baseline perencanaan dan prioritas pengembangan aplikasi IT yang disertai dengan pedoman pengelolaan layanan IT. Selain itu keikutsertaan Setjen dan BK DPR RI dalam pelaksanaan penilaian Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang dimulai di tahun 2018 menjadi tantangan tersendiri untuk dapat menerapkan tata kelola berbasis IT yang lebih baik.

Page 55: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

29

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Kepuasan pengguna layanan merupakan keadaan yang menunjukkan suatu keinginan yang telah terpenuhi atau sudah tercapai. Pengguna layanan adalah seluruh Anggota DPR RI periode 2014-2019. Layanan dan dukungan merupakan kontribusi, peran, dan bantuan baik secara langsung ataupun tidak langsung yang berpengaruh pada kelancaran kegiatan Anggota DPR RI. Kepuasan Anggota DPR RI berguna bagi jajaran Setjen DPR RI untuk menumbuhkan dedikasi dan loyalitas terhadap pekerjaan dan organisasi/unit kerja serta kebanggan terhadap organisasi/unit kerja tempatnya bekerja. Rasa bangga yang tinggi akan menumbuhkan engagement (keterikatan) dan memotivasi untuk bekerja lebih baik lagi.

Pencapaian sasaran program Setjen DPR RI “Menguatnya kualitas tata kelola administrasi dan persidangan kepada DPR RI yang optimal” salah satunya diukur dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) “Indeks Kepuasan Pengguna Layanan”. Indeks kepuasan pengguna layanan diukur melalui survei berupa kuesioner yang diisi oleh Anggota DPR RI. Survei ini merupakan survei yang ketiga kali dilakukan oleh Setjen dan BK DPR RI sebagai upaya memenuhi tuntutan Renstra Setjen dan BK DPR RI 2016-2019 sekaligus mengukur kualitas kinerja Setjen DPR RI.

Terdapat perubahan atas IKU ini yang semula “Indeks Kepuasan Pengguna terhadap Kualitas Dukungan SDM” menjadi “Indeks Kepuasan Pengguna Terhadap Layanan”. Perubahan tersebut merubah yang semula diukur dari kepuasan atas kualitas layanan SDM menjadi diukur dari seberapa jauh kepuasan pengguna, dalam hal ini Anggota DPR RI, terhadap layanan dan dukungan di bidang administrasi dan persidangan. Oleh karena itu dalam IKU ini tidak ada pembandingan hasil capaian dari tahun 2017 dengan capaian Tahun 2018. Namun pembandingan unsur tetap dilakukan.

Survei kinerja Setjen DPR RI termasuk dalam jenis riset kuantitatif yang mengandalkan perolehan data pada kuesioner. Data yang diperoleh adalah data kuantitatif atau data yang diberi kode angka berdasarkan skala ordinal dan interval sehingga dapat dianalisis menggunakan perhitungan matematik. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam survei ini adalah wawancara terstruktur berdasarkan kuesioner untuk memperoleh data kuantitatif tentang gejala yang ingin diketahui. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner self-report. Melalui self-report partisipan diminta untuk memberikan respon yang sesuai dengan pengalaman dan keadaan dirinya. Partisipan diberikan sejumlah pertanyaan yang sama untuk kemudian jawabannya dikumpulkan dan dianalisis. Pengambilan sampel dilakukan dengan stratified random

Target

Realisasi

Capaian

65

82,04

Indeks Kepuasan Pengguna LayananIndikator

1.4

Indeks kepuasan pengguna layanan diukur melalui survei berupa kuesioner yang diisi oleh

Anggota DPR RI.

126,21%

Page 56: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

30

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

sampling (STRS), dimana populasi yang terbagi dalam strata-strata (sub populasi), kemudian pengambilan sampel dilakukan dalam setiap strata secara simple random sampling.

Responden yang diambil pada survei kinerja Setjen DPR RI adalah Anggota DPR RI periode 2014-2019 sebagai pengguna (user) layanan Setjen DPR RI. Dari jumlah populasi Anggota DPR RI sebanyak 560 orang, jumlah responden yang diambil sebanyak 228 orang, atau sekitar 40% terhadap populasi. Jumlah tersebut merupakan sampel minimal agar diperoleh margin error sebesar 5% dan confidence level 95%.

Penentuan jumlah responden dilakukan secara proporsional untuk seluruh fraksi sebagaimana yang tersaji di Tabel 8 berikut:

Tabel 8 Daftar sampel dalam Populasi berdasarkan fraksi

Fraksi Populasi Sampel

PDI Perjuangan 109 44

Partai Golkar 91 37

Partai Gerindra 73 30

Partai Demokrat 61 25

Partai Amanat Nasional 48 20

Partai Kebangkitan Bangsa 47 19

Partai Keadilan Sejahtera 40 16

Partai Persatuan Pembangunan 39 16

Partai Nasdem 36 15

Partai Hanura 16 6

Total 560 228

Kuesioner disusun dengan menggunakan ukuran tingat kepuasan skala Likert 1 sampai dengan 4 (skala terendah 1 = Sangat Tidak Puas, 2 = Tidak Puas, 3 = Puas, dan skala tertinggi 4 = Sangat Puas). Interpretasi hasil survei kepuasan pengguna layanan Setjen DPR RI juga diperoleh dengan mengkonversikan dengan nilai dasar 25 sehingga dihasilkan nilai persentase antara 25-100.

Pengolahan data Survei Kepuasan Pengguna Layanan Setjen DPR RI dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan surveI (kuesioner) berdasarkan unsur Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) yang tercantum pada Lampiran I Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan RB (Permenpan RB) Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik, yang disesuaikan dengan bentuk dan jenis layanan yang diselenggarakan oleh Setjen DPR RI serta data yang ingin diperoleh dari jenis layanan yang diselenggarakan. Dalam Permenpan RB Nomor 14 Tahun 2017 terdapat 9 (sembilan) jenis pertanyaan yaitu Persyaratan, Sistem, Mekanisme, dan Prosedur, Waktu Penyelesaian,

Page 57: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

31

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Biaya/Tarif, Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan, Kompetensi Pelaksana, Perilaku Pelaksana, Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan, Sarana dan Prasarana. Namun, unsur “Persyaratan” dan “Biaya/Tarif” tidak dimasukkan ke dalam kuesioner survei Setjen DPR RI karena tidak sesuai dengan layanan yang diselenggarakan oleh Setjen DPR RI.

1. Sistem, Mekanisme, dan Prosedur

Survei terhadap sistem, mekanisme, dan prosedur dilakukan dengan menilai dukungan Setjen DPR RI dalam memenuhi kebutuhan Anggota DPR RI sesuai dengan sistem, mekanisme, dan prosedur kerja yang tersedia. Hasil survei mengenai sistem, mekanisme, dan prosedur memperoleh skor kepuasan 83,66. Skor ini lebih besar jika dibandingkan dengan skor kepuasan tahun 2017 sebesar 78,62.

2. Waktu Penyelesaian

Survei terhadap waktu penyelesaian dilakukan dengan menilai kecepatan Setjen DPR RI dalam memberikan layanan persidangan, layanan kesehatan, layanan administrasi keuangan, dan layanan administrasi perjalanan dinas. Hasil survei mengenai waktu penyelesaian memperoleh skor kepuasan 83,14. Skor ini lebih besar jika dibandingkan dengan skor kepuasan tahun 2017 sebesar 77,99.

3. Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan

Survei terhadap produk spesifikasi jenis pelayanan dilakukan dengan menilai kualitas dan ketepatan Setjen DPR RI dalam memberikan layanan persidangan, layanan kesehatan, layanan administrasi keuangan, dan layanan administrasi perjalanan dinas. Hasil survei mengenai produk spesifikasi jenis pelayanan memperoleh skor kepuasan 83,09. Skor ini lebih besar jika dibandingkan dengan skor kepuasan tahun 2017 sebesar 77,30.

4. Kompetensi dan Prilaku SDM

Survei terhadap kompetensi dan perilaku SDM dilakukan dengan menilai:

a. Profesionalisme Setjen DPR RI dalam memberikan dukungan kepada Anggota DPR RI;

b. Inisiatif, komunikasi, dan kerja sama SDM Setjen DPR RI dalam memberikan dukungan kepada Anggota DPR RI;

c. Disiplin kerja SDM Setjen DPR RI (mengikuti peraturan, tepat waktu, dan kesediaan bekerja di luar jam kerja); dan

d. Keramahan dan kesopanan SDM Setjen DPR RI dalam memberikan dukungan kepada Anggota DPR RI.

Hasil survei mengenai kompetensi dan prilaku SDM memperoleh skor kepuasan 84,07. Skor ini lebih besar jika dibandingkan dengan skor kepuasan tahun 2017 sebesar 75,60.

5. Penanganan Pengaduan, Saran, dan Masukan

Survei terhadap penanganan pengaduan, saran, dan masukan dilakukan dengan menilai kecepatan SDM Setjen DPR RI dalam merespon pengaduan, saran, dan masukan dari Anggota DPR RI. Hasil survei mengenai pengaduan, saran, dan masukan memperoleh skor kepuasan 79,93. Skor ini lebih besar jika dibandingkan dengan skor kepuasan tahun 2017 sebesar 71,82.

Page 58: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

32

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

6. Sarana dan Prasarana

Survei terhadap sarana dan prasarana dilakukan dengan menilai kualitas Ruang Kerja Anggota DPR RI, kualitas Ruang Rapat Paripurna dan Ruang Rapat AKD, kualitas Rumah Jabatan Anggota (RJA), dan kelengkapan, kenyamanan, dan kebersihan layanan kesehatan. Hasil survei mengenai sarana dan prasarana memperoleh skor kepuasan 77,96. Skor tersebut lebih baik dibandingkan hasil survei atas kinerja tahun 2017 yang mencapai 69,52.

7. Indeks Komposit

Berdasarkan enam unsur yang dilakukan survei terhadap Anggota DPR RI, semua unsur hasil survei tahun 2018 mengalami kenaikan dibanding hasil survei kinerja tahun 2017. Secara komposit, skor kepuasan pengguna layanan Setjen DPR RI mencapai angka 82,04, sebagaimana dalam Tabel 9 berikut:

Tabel 9 Perbandingan Hasil Survei Kepuasan Penggunaan Layanan Oleh Setjen DPR RI

Unsur Survei Kepuasan 2017 2018

Sistem, mekanisme, dan prosedur 78,62 83,66

Waktu penyelesaian 77,99 83,14

Produk spesifikasi jenis pelayanan 77,30 83,09

Kompetensi dan prilaku SDM 75,60 84,07

Penanganan pengaduan, saran, dan masukan 71,82 79,93

Sarana dan Prasarana 69,52 77,96

Indeks Komposit 75.60 82,04

Berdasarkan tabel 9 di atas, dapat disampaikan bahwa hasil survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan yang diberikan oleh Setjen DPR RI untuk tahun 2018 memperoleh skor 82,04. Dibandingkan dengan target yang ditetapkan tahun 2018 sebesar 65, maka capaian kinerja IKU “Indeks Kepuasan Pengguna Layanan” sebesar 126,21%.

Unsur Kompetensi dan Prilaku SDM memberikan skor tertinggi 84,07. Tahun 2017, unsur yang memiliki skor tertinggi adalah Sistem, Mekanisme, dan Prosedur dengan skor tertinggi 78,62. Sedangkan, unsur yang memperoleh nilai terendah di tahun 2018 adalah sarana dan prasarana dengan skor 77,96. Di tahun 2017, unsur sarana dan prasarana juga memperoleh nilai terendah dengan skor kepuasan sebesar 69.52. Permasalahan atas ketersediaan sarana dan prasarana akan tetap muncul terutama terkait dengan sarana dan prasarana Rumah Dinas Anggota DPR. Demikian juga Gedung Nusantara I yang menjadi tempat kerja anggota dewan sudah tidak layak pakai karena sudah melebihi kapasitas. Hal ini disebabkan kapasitas tempat kerja Anggota DPR RI ini, dulu dibangun untuk maksimal 800 orang. Dengan jumlah Anggota DPR RI sebanyak 560 orang ditambah masing-masing Anggota 5 Tenaga Ahli dan 2 Staf Administrasi, serta adanya tamu-tamu yang datang ke DPR RI, maka jumlah orang di gedung tersebut dapat mencapai 5 ribu orang setiap harinya. Ketersediaan terhadap sarana kerja seperti komputer dan printer pun terkendala tidak

Page 59: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

33

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

mencukupinya kapasitas ruang kerja dan kapasitas elektrikal di Gedung Nusantara I. Solusi dengan adanya pembangunan gedung baru pun masih terkendala dengan dinamika politik yang ada di DPR RI.

Unit kerja terkait, dalam hal ini Biro Pengelolaan Barang Milik Negara, mensiasatinya dengan menyajikan desain ruang yang menarik, ruang rapat yang lengkap fasilitasnya, keamanan dan pemeliharaan Rumah Jabatan Anggota (RJA) yang ditingkatkan. Terbukti bahwa dengan strategi tersebut, kepuasan Anggota DPR RI atas sarana dan prasarana yang disediakan meningkat, bahkan persentase peningkatannya lebih tinggi dibanding unsur kepuasan lainnya.

Page 60: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

34

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Pelaksanaan RB tahun 2018, yang telah dilaporkan oleh Setjen dan BK DPR RI, baru akan mendapat hasil penilaian pada bulan April 2019. Dengan demikian, sampai saat laporan ini disusun hasil penilaian akhir tahun 2018 tersebut belum dapat disampaikan. Sehingga belum dapat dihitung realisasi dan capaiannya.

Namun demikian dapat disampaikan pada tahun 2018, berdasarkan hasil evaluasi pelaksanan RB 2017 diperoleh nilai 71,05 atau predikat BB, sebagaimana terdapat dalam Tabel 10 berikut:

Target

Realisasi

Capaian

B

N/A

Indeks Reformasi BirokrasiIndikator

2.1

Capaian diperoleh dari hasil evaluasi Kementerian PAN dan RB terhadap pelaksanaan reformasi

birokrasi Setjen dan BK DPR RI

N/A

Sasaran 2:

Terwujudnya Setjen dan BK DPR RI yang efektif dan efisien

Indeks Reformasi Birokrasi

22.1

Page 61: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

35

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Tabel 10 Hasil Evaluasi Pelaksanaan RB

No Komponen Penilaian Nilai Maks

Nilai 2015

Nilai 2016

Nilai 2017

A Pengungkit

1. Manajemen Perubahan 5,00 3,92 4,10 4,11

2. Penataan Peraturan Perundang-Undangan 5,00 2,29 2,71 3,34

3. Penataan dan Penguatan Organisasi 6,00 3,84 2,82 3,84

4. Penataan Tata Laksana 5,00 3,60 3,21 3,60

5. Penataan Sistem Manajemen SDM 15,00 11,65 13,21 13,23

6. Penguatan Akuntabilitas 6,00 3,33 1,88 2,76

7. Penguatan Pengawasan 12,00 6,18 5,76 6,81

8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 6,00 2,96 3,36 3,67

Sub Total Komponen Pengungkit 60,00 37,77 37,05 41,36

B Hasil

1. Nilai Akuntabilitas Kinerja 14,00 12,40 13,08 7,72

2. Survei Internal Integritas Organisasi 6,00 3,70

3. Survei Eksternal Persepsi Korupsi 7,00 8,07 8,55 6,62

4. Opini BPK 3,00 3,00

5. Survei Eksternal Pelayanan Publik 10,00 7,75 7,55 8,65

Sub Total Komponen Hasil 40,00 28,22 29,17 29,69

Indeks RB 100,00 65,99 66,22 71,05

Walaupun belum terlalu signifikan, namun tergambar trend kenaikan Indeks RB Setjen dan BK DPR RI sebagaimana Gambar 7 berikut:

Gambar 7

Trend kenaikan Indeks RB Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI

65,99

Tahun2015

66,22

Tahun2016

71,05

Tahun2017

Page 62: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

36

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Dari Gambar 7 di atas dapat dilihat bahwa Indeks RB terus mengalami peningkatan. Hal tersebut merupakan cerminan komitmen Setjen dan BK DPR RI untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Pada Tahun 2016, Setjen dan BK DPR RI berhasil memperoleh nilai 66,22 pada kategori baik (B), dan pada Tahun 2017 mampu meningkatkan kategori baik (B) tersebut menjadi sangat baik (BB).

Kemajuan yang mendukung peningkatan tersebut diraih dengan melaksanakan rekomendasi-rekomendasi perbaikan yang disampaikan oleh Kementerian PAN dan RB. Beberapa rekomendasi yang telah ditindaklanjuti adalah sebagai berikut:

1. Melaksanakan identifikasi dan analisis terhadap kebutuhan pembentukan peraturan perundang-undangan di lingkungan Setjen dan BK DPR RI secara menyeluruh. Program Prioritas Tahun 2018 ditetapkan melalui Keputusan Sekjen Nomor 241/SEKJEN/2018. Selain itu, Program Pembentukan Persekjen Tahun 2016-2020 (long list) telah dilakukan penyesuaian melalui Keputusan Sekjen Nomor 231/SEKJEN/2018. Peraturan Sekjen yang telah ditetapkan tersebut juga dievaluasi secara bertahap.

2. Melaksanakan evaluasi organisasi secara menyeluruh yang telah dilakukan pada tanggal 23 Oktober 2018 di Hotel Shantika Premiere, Jakarta. Evaluasi organisasi tersebut dilaksanakan dengan mengacu pada Permenpan dan RB Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pedoman Evaluasi Kelembagaan Instansi Pemerintah.

3. Menyempurnakan Peta Proses Bisnis juga dilakukan pada tahun 2018 melalui penetapan Keputusan Sekjen Nomor 1669/SEKJEN/2018 tentang Penetapan Peta Proses Bisnis di Lingkungan Setjen dan BK DPR RI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, serta penyusunan dan penyempurnaan SOP tahun sebelumnya sebagaimana ditetapkan dengan Keputusan Sekjen Nomor 1637/SEKJEN/2018 tentang Penetapan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan (SOP AP) Tahun 2018 di Lingkungan Setjen dan BK DPR RI.

4. Menyusun dan menetapkan Standar Kompetensi Jabatan untuk seluruh jenis jabatan sebagai pedoman dalam pengisian jabatan melalui Persekjen Nomor 21 Tahun 2018 tentang Standar Kompetensi Jabatan di Lingkungan Setjen dan BK DPR RI .

5. Melaksanakan internalisasi secara berkesinambungan kepada seluruh pegawai melalui sosialiasi dan pembentukan peraturan kebijakan berikut:

a. Budaya unggul Setjen dan BK DPR RI yaitu Religius, Akuntabilitas, Profesional, dan Integritas (RAPI).

b. Budaya kerja positif.

c. Kode Etik dan Kode Perilaku.

d. Penanganan konflik kepentingan.

e. Pelaksanaan Whistle Blowing System (WBS).

f. Penanganan gratifikasi.

g. Sapu Bersih Pungutan Liar (SABER PUNGLI).

h. Pengisian dan penyampaian LHKPN dan LHKASN.

Page 63: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

37

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

6. Meningkatkan kualitas pelayanan melalui hal-hal berikut :

a. Penetapan Standar Pelayanan dan Maklumat Pelayanan melalui Surat Keputusan Sekjen Nomor 1713/SEKJEN/2018 tentang Penetapan Maklumat dan Standar Pelayanan di lingkungan Setjen dan Badan Keahlian

b. Menyusun 7 Standar Pelayanan di Bidang Pelayanan Publik (Standar Pelayanan Kesehatan Pelayanan Informasi Publik, Pengaduan Masyarakat, Penyaluran Delegasi Masyarakat, Perpustakaan, Keprotokolan di Bandara dan Persidangan)

c. Melakukan Survei Kepuasan Layanan Informasi Publik pada bulan Juli – Agustus 2018

d. Menciptakan inovasi dalam pemberian pelayanan publik dengan lebih memperhatikan kemudahan layanan informasi keparlemenan kepada stakeholder/masyarakat, melalui deklarasi Open Parlemen sebagai salah satu komitmen DPR atas keterbukaan akses publik terhadap informasi mengenai keparlemenan. Setjen dan BK DPR RI sebagai unsur pendukung terus meningkatkan kemampuan pengintegrasian IT dengan semua pihak baik secara internal dengan seluruh unit penyedia layanan langsung kepada DPR maupun dengan pihak Kementerian/Lembaga terkait.

7. Membentuk agen perubahan, dan memberikan penguatan secara terus menerus kepada para agen perubahan agar dapat menjadi role model perubahan dalam bentuk pelatihan dan penetapan target terukur untuk menggerakkan organisasi dalam melakukan perubahan serta monitoring secara berkala; dan

8. Mengoptimalkan peran pimpinan tingkat Pimpinan Tinggi dalam penentuan rencana kinerja organisasi yang berorientasi hasil.

Page 64: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

38

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Berdasarkan UU Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara disebutkan bahwa salah satu tugas Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/ Pengguna Barang kementerian negara/lembaga yang dipimpinnya adalah menyusun dan menyampaikan laporan keuangan kementerian negara/ lembaga yang dipimpinnya. Laporan Keuangan tersebut setidak-tidaknya meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan Atas Laporan Keuangan. Bentuk dan isi laporan keuangan disusun dan disajikan sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan.

Terwujudnya Setjen dan BK DPR RI yang bersih,

akuntabel, dan berkinerja tinggi

Nilai Akuntabilitas Kinerja

Opini BPK

Tingkat Kapabilitas APIP

Tingkat Kematangan Implementasi SPIP

3

3.1

3.2

3.3

3.4

Target

Realisasi

Capaian

WTP

WTP

Opini BPKIndikator

3.1

Capaian diperoleh dari Opini BPK terhadap kualitas pengelolaan keuangan

Setjen dan BK DPR RI

100%

Page 65: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

39

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, Pemerintah menerapkan standar akuntansi berbasis akrual mulai tahun anggaran 2015. Implementasi standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual ini ditandai dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 270 Tahun 2014 yang diperbaharui dengan PMK Nomor 225 Tahun 2016. Dengan implementasi standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual ini, laporan keuangan diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih komprehensif dan lebih baik dan bermanfaat bagi pemangku kepentingan maupun para pengguna laporan keuangan.

Sekretariat Jenderal DPR RI menargetkan raihan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Opini Badan Pemeriksa Keuangan terhadap Laporan Keuangan DPR RI tahun Anggaran 2017. Pada bulan September 2018, pada acara Rakernas Akuntansi dan Pelaporan Keuangan, Sekretaris Jenderal DPR RI menerima penghargaan atas raihan Opini WTP atas Laporan Keuangan TA 2017, serta meraih penghargaan atas keberhasilan mempertahankan raihan tersebut selama 5 (lima) tahun berturut turut. Dengan raihan WTP tersebut, maka secara keseluruhan, Sekretariat Jenderal DPR RI berhasil mempertahankan WTP sebanyak 9 (Sembilan) kali berturut turut sejak tahun 2009.

Gambar 8 Sekretaris Jenderal DPR RI Menerima Penghargaan WTP Kencana Kedua Kalinya

Opini BPK atas laporan keuangan diperoleh melalui penilaian atas 3 (tiga) kriteria, yaitu kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan yang berlaku, kepatuhan atas peraturan perundang-undangan, serta sistem pengendalian internal yang memadai. Sehingga, dengan dicapainya opini WTP dari BPK, menunjukan bahwa tidak ditemukan kesalahan yang material pada ketiga aspek tersebut pada laporan keuangan DPR RI.

Raihan WTP Sembilan kali berturut turut tidak menghentikan Setjen dan BK DPR RI untuk terus berbenah dan melakukan perbaikan dalam pengelolaan keuangan negara. Temuan berulang yang masih terjadi pada beberapa area seperti Pengelolaan PNBP dan Pengelolaan Aset,

Page 66: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

40

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

memerlukan perhatian yang lebih serius. Diantaranya melalui penyempurnaan Standard Operating Procedure, peningkatan Pengendalian Internal serta peningkatan kualitas dan kuantitas SDM dibidang pengelolaan keuangan negara.

Semakin meningkatnya tuntutan terhadap akuntabilitas keuangan negara, selalu direspon sesuai ketentuan yang berlaku. Pada tahun 2018, Kementerian Keuangan mensyaratkan penyusunan Pengendalian Internal dalam Pelaporan Keuangan (PIPK) melalui implementasi PMK Nomor 14 Tahun 2017. Atas tuntutan ini, Setjen dan BK DPR RI telah membentuk Tim Pengendalian Internal Pelaporan Keuangan.

Setjen dan BK DPR RI kembali menargetkan raihan WTP atas laporan keuangan DPR RI tahun anggaran 2018. Untuk dapat mencapai hal tersebut, berbagai upaya telah dilakukan, antara lain:

1. Penerapan Pengendalian Internal pada tingkat kelembagaan sampai unit terkecil, maupun pada tingkat transaksi, sebagaimana diamanatkan dalam PMK.

2. Pelaksanaan Rekonsiliasi Internal dan Eksternal yang memadai.

3. Pelatihan SDM Penyusun Laporan Keuangan.

4. Pelatihan secara berkala kepada para PPK dan Staf PPK terkait pengelolaan anggaran dan proses pengadaan barang dan jasa.

5. Penyusunan Kebijakan Pengelolaan Aset.

6. Menindaklanjuti rekomendasi hasil pemeriksaan BPK sejumlah 10 rekomendasi, dari jumlah rekomendasi BPK pada tahun 2018 sebanyak 16 rekomendasi. Sebanyak 3 rekomendasi masih dalam proses tindak lanjut.

Page 67: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

41

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Berdasarkan surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor B/649/M.AA.05/2018 hal Hasil Evaluasi atas Akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017 tanggal 26 Februari 2018, nilai akuntabilitas kinerja Setjen dan BK DPR RI adalah 60,31 atau predikat B. Sedangkan untuk tahun 2018 ditargetkan memperoleh predikat B namun dengan nilai bilangan yang lebih besar (gemuk).

Perkembangan penilaian akuntabilitas kinerja Setjen dan BK DPR RI dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2017 sebagaimana table 11 berikut:

Tabel 11 Hasil Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Setjen dan BK DPR RI

No Komponen Yang Penilaian Bobot Nilai 2015

Nilai 2016

Nilai 2017

1. Perencanaan Kinerja 30 19,43 17,95 18,59

2. Pengukuran Kinerja 25 11,43 13,24 15,34

3. Pelaporan Kinerja 15 9,97 7,71 8,58

4. Evaluasi Internal 10 4,79 6,17 6,61

5. Capaian Kinerja 20 12,74 10,07 11,19

Nilai Hasil Evaluasi 100 58,36 55,13 60,31

Tingkat Akuntabilitas Kinerja CC CC B

Sampai laporan ini disusun, nilai akuntabilitas kinerja Setjen dan BK DPR RI tahun 2018 belum ada. Namun beberapa perbaikan telah dilakukan berdasarkan rekomendasi hasil evaluasi Kementerian PAN dan RB atas kinerja Setjen dan BK DPR RI yang disampaikan pada bulan Februari 2018 antara lain:

1. penyempurnaan IKU dan target dalam perjanjian kinerja untuk memastikan indikator yang lebih spesifik, relevan, dan terukur;

Target

Realisasi

Capaian

B

N/A

Nilai Akuntabilitas KinerjaIndikator

3.2

Capaian diperoleh dari hasil evaluasi Kementerian PAN dan RB terhadap kualitas

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)

Setjen dan BK DPR RI N/A

Page 68: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

42

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

2. melakukan penyelarasan proses bisnis sesuai dengan Permenpan Nomor 19 Tahun 2018 tentang Penyusunan Peta Proses Bisnis Instansi Pemerintah;

3. memperbaiki standar kompetensi dengan melakukan penyesuaian terhadap kompetensi manajerial dan sosial kultural sebagaimana Permenpan Nomor 38 tahun 2017 tentang Standar Kompetensi Jabatan aparatur Sipil Negara dan menyempurnakan kompetensi teknis internal;

4. mengoptimalkan pelaksanaan monitoring dan evaluasi capaian kinerja melalui laporan capaian output kinerja dan anggaran setiap bulannya melalui aplikasi SAS; dan

5. penyajian data yang lebih baik dengan melakukan pembangunan dan pengembangan aplikasi yang terintegrasi baik pada Web Dewan maupun Portal pegawai.

Page 69: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

43

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Sesuai dengan tujuan RB pada area pengawasan adalah terwujudnya pemerintahan yang bersih, bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Oleh karena itu diperlukan sistem pengawasan internal yang kuat oleh Inspektorat Utama dalam upaya meningkatkan kualitas, transparansi dan akuntabilitas dalam peningkatan kinerja di lingkungan Setjen dan BK DPR RI. Terkait dengan hal tersebut diperlukan unit pengawasan internal yang memadai. Kapabilitas Inspektorat Utama sebagai unit pengawasan internal ditentukan melalui pengukuran Internal Audit Capability Model (IACM). Pada Tahun 2018, Inspektorat Utama dinilai oleh BPKP dan meraih level IACM pada level 2, yang berarti terealisasi sesuai dengan target atau capaian sebesar 100%.

Sesuai amanat pasal 2 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 dan salah satu Kebijakan Pengawasan Inspektorat Utama Tahun 2017 yaitu Penguatan Tata Kelola Pengawasan yang salah satunya melalui meningkatkan Level Internal Audit Capability Model (IACM), telah dilakukan penilaian oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP RI) sebagai Instansi Pembina terhadap Maturitas APIP. Dalam pelaksanaan penilaian terhadap kapabilitas APIP dilakukan beberapa Bimbingan Teknis oleh BPKP RI, baik dari input data maupun pemenuhan data dukung sesuai Surat dari BPKP RI Nomor LBA-252/D2/02/2017 tanggal 22 Desember 2017 perihal Laporan Kegiatan Bimbingan Teknis Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP pada Inspektorat Utama Setjen dan BK DPR RI.

Capaian hasil Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP pada Inspektorat Utama Setjen dan BK DPR RI dari Tahun 2016 sampai dengan Tahun 2017 menuju level 2 adalah sebagaimana Tabel 12 berikut:

Target

Realisasi

Capaian

Level 2

Level 2

Tingkat Kapabilitas APIPIndikator

3.3

Capaian diperoleh dari hasil evaluasi BPKP terhadap kapabilitas Aparat

Pengawasan Intern Pemerintah(APIP) Setjen dan BK DPR RI

100%

Page 70: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

44

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Tabel 12 Rincian Capaian Kapabilitas APIP Hasil Penilaian Mandiri

No Elemen

Tahun 2016 Tahun 2017

Pemenuhan Pernyataan Jml Level

Pemenuhan Pernyataan Jml Level

Ya Sebagian Tidak Ya Sebagian Tidak

1. Peran dan Elemen

7 2 0 9 1 9 0 0 9 2

2. Pengelola Sumber Daya Manusia

10 2 0 12 1 12 0 0 12 2

3. Praktik Profesional

6 6 1 13 1 13 0 0 13 2

4. Akuntabilitas dan Manajemen Kinerja

10 0 0 10 2 10 0 0 10 2

5. Budaya dan Hubungan Organisasi

6 0 0 6 2 6 0 0 6 2

6. Struktur Tata Kelola

8 0 0 8 2 8 0 0 8 2

Jumlah 47 10 1 58 58 0 0 58

Sebagaimana amanat Peraturan Kepala BPKP Nomor 6 Tahun 2015 tentang Grand Design Kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) 2015-2019 yang merupakan turunan dari Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomo 81 Tahun 2010 tentang Grand Design RB 2010-2025, pemerintah mengharapkan seluruh APIP telah berada pada level 3 pada tahun 2019 sesuai dengan target RPJMN 2015-2019. Untuk itu, capaian kapabilitas APIP selanjutnya adalah memenuhi infrastruktur Level 3. Beberapa upaya yang dilakukan Inspektorat Utama dalam mencapai level 3 sebagai berikut:

1. menyusun Program Diklat Teknis Pengawasan/Auditor dalam rangka pengembangan Sertifikasi Jabatan Fungsional Auditor (JFA) dan Profesi Internal Auditor, dan telah dianggarkan pada tahun anggaran 2019 untuk 6 orang auditor untuk Pendidikan dan Pelatihan Profesi (Certified Internal Auditor, Qualified Internal Auditor dan Certified Fraud Examiners).

2. menyusun peta Auditan berbasis Risiko/Risk Register;

3. menyempurnakan (Program Kerja Pengawasan Tahunan) PKPT berbasis Prioritas Manajemen menjadi PKPT berbasis Risiko dan menambahkan penugasan pengawasan dengan jasa Advice;

4. melaksanakan survei kepuasan stake holder atas pelaksanaan pengawasan yang dilakukan oleh APIP/Inspektorat Utama;

5. menyusun SOP telaah Sejawat;

Page 71: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

45

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

6. dalam proses penyusunan draft standar kompetensi auditor dan menyiapkan SOP/Pedoman peta kariernya.

Berdasarkan hasil self assement, APIP akan mengetahui area yang memerlukan perbaikan (areas of improvement-Aol) untuk menuju pada level kapabilitas yang lebih tinggi. Perbaikan yang telah dilakukan sampai dengan akhir periode Bimbingan Teknis sebagai tindaklanjut hasil identifikasi Area Of Improvement (AOI), dapat dirinci sebagai berikut:

a. Peraturan Sekretaris Jenderal DPR RI Nomor 4 Tahun 2017 Tentang Pedoman Penyusunan Ikhtisar LHP Inspektorat Utama di Lingkungan Setjen dan BK DPR RI;

b. Keputusan Sekjen DPR RI Nomor : 816/SEKJEN/2018 Tentang Penetapan Piagam Pengawasan Intern (Internal Audit Charter) di Lingkungan Setjen dan Badan Keahlian DPR RI;

c. Nota Kesepahaman Antara Sekjen dan BK DPR RI Dengan BPKP Nomor IU/14/SETJEN DAN BK DPR RI/05/2018 DAN Nomor : MoU9/K/D2/2018 Tentang Penguatan Tata Kelola Kepemerintahan Yang Baik di Lingkungan Setjen dan BK DPR RI;

d. Aplikasi S.I.R.A.T.U untuk mengontrol Surat Tugas dan Laporan Penugasan;

e. Aplikasi SIMAWAS untuk pengelolaan hasil pengawasan, pengelolaan kinerja dan Sistem Informasi Manajemen Hasil Pengawasan;

f. Peraturan Sekretaris Jenderal DPR RI Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan/Pemeriksaan BPK RI dan APIP dilingkungan Setjen dan BK DPR RI;

g. Membangun Aplikasi Sistim Monitoring Tindak Lanjut (TL) Temuan Hasil Pemeriksaan APIP;

h. Program Kerja Pengawasan Tahunan Inspektorat Utama Inspektorat Utama Tahun 2019 berbasis risiko sudah disusun dan ditangatangani Inspektur Utama dan Sekretaris Jenderal DPR RI.

Salah satu satu area proses kunci dalam peningkatan kapabilitas APIP menuju Level 3 adalah APIP memiliki kerangka kerja untuk mengelola kualitas pengawasannya, cara tersebut salah satunya dilakukan dengan melakukan telaah sejawat yang diwadahi asosiasi bernama Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia (AAIPI). Inspektorat Utama telah dilakukan Telaah Sejawat pada tanggal 23 Agustus 2018 s.d. 5 September 2018 oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. Berdasarkan surat dari Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan Republik Indonesia Nomor: 130/IJ-DAG/SD/10/2018 tanggal 17 Oktober 2018 perihal Penyampaian Laporan Hasil Telaah Sejawat pada Inspektorat Utama Setjen dan BK DPR RI. Dari hasil penilaian bahwa kegiatan pengawasan Intern telah dilaksanakan dengan “Baik”, dengan Nilai 71,39%.

Page 72: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

46

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Maturitas berdasarkan Kamus besar Bahasa Indonesia adalah kedewasaan, kematangan, yang bertujuan untuk mengarahkan organisasi dalam kondisi yang optimal untuk mencari tujuan. Maturitas Penyelenggaraan SPIP merupakan kerangka kerja yang memuat karakteristik dasar yang menunjukan tingkat kematangan penyelenggaraan SPIP yang terstruktur dan berkelanjutan sebagai:

a. Instrumen evaluatif penyelenggaraan SPIP;

b. Panduan generik untuk meningkatkan maturitas sistem pengendalian intern.

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah melakukan penilaian (assesment) Tingkat Maturitas Penyelenggaraan SPIP pada Setjen dan BK DPR RI. Hasil Penilaian sesuai Laporan Nomor: LAP-68/D202/2017 tanggal 20 Juli 2017 dengan rincian sebagai berikut:

1. Berdasarkan Hasil Penilaian Maturitas SPIP dengan metode High Level Perspective Questions (HLPQ), secara umum penyelenggaraan SPIP di Setjen dan BK DPR RI Tahun 2016 telah dapat memenuhi kriteria pada tingkat “Berkembang” dengan skor base line sebesar “2,018” .

2. Pengukuran terhadap 25 fokus penilaian (sub unsur) Maturitas dikelompokkan dalam 5 unsur SPIP dengan rincian sebagaimana dalam Tabel 13 berikut:

Tabel 13 Rincian Hasil Penilaian Maturitas unsur SPIP

No. Fokus Penilaian Bobot (%) Klasifikasi Nilai

Nilai

1. Unsur Lingkungan Pengendalian 30 2,5 0,750

2. Penilaian Risiko 20 1 0,200

3. Unsur Kegiatan Pengendalian 25 2,273 0,568

4. Unsur Informasi dan Komunikasi 10 2 0,200

5. Unsur Pemantauan 15 2 0,300

Jumlah Skor 100 2,018

Dari tabel tersebut diatas, dapat diketahui berdasarkan Laporan Hasil Penilaian Tingkat Maturitas Penyelenggaraan SPIP Nomor: LAP-132/D202/2018 tanggal 22 Juni 2018, hasil maturitas SPIP sebelum dilaksanakan BIMTEK pada Sekjen dan BK DPR RI berada pada level “berkembang”

Target

Realisasi

Capaian

Level 2

Level 2

Tingkat Kematangan Implementasi SPIPIndikator

3.4

Capaian diperoleh dari hasil evaluasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)

terhadap kematangan implementasi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)

Setjen dan BK DPR RI100%

Page 73: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

47

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

dengan skor 2,218. Dari target yang telah ditetapkan yakni skor 2 dan realisasi nilai yang didapat 2, 218, dengan demikian capaian dari indikator tingkat kematangan implementasi SPIP mencapai 100 %. Adapun pencapaian Setjen dan BK DPR RI pada level “berkembang” (dapat diartikan bahwa Setjen dan BK DPR RI telah melaksanakan praktik pengendalian intern, namun tidak terdokumentasi dengan baik dan pelaksanaannya sangat tergantung pada individu dan belum melibatkan semua unit organisasi. Selain itu efektivitas pengendalian dinilai belum dievaluasi sehingga banyak terjadi kelemahan yang belum ditangani secara memadai).

Sebagai upaya peningkatan maturitas SPIP hingga saat periode BIMTEK dari BPKP, Inspektorat Utama telah melaksanakan kegiatan sebagai berikut:

1. Melakukan Focus Group Discussion (FGD) dalam mengidentifikasi dan menganalisis tindak lanjut atas sub unsur SPIP yang belum terpenuhi berdasarkan hasil penilaian Maturitas SPIP pada tahun 2017;

2. Melakukan identifikasi area perbaikan (area of improvement) dan Rencana Tindak Pengendalian Maturitas pada setiap unsur-unsur SPIP;

3. Memulai penilaian mandiri melalui aplikasi berbasis web (SPIP.bpkp.go.id)

4. Menerima pendampingan proses penilaian mandiri melalui pengisian survei responden maturitas SPIP secara on line untuk seluruh unit kerja di lingkungan Setjen dan BK DPR RI;

Adapun dari hasil pelaksanaan BIMTEK Peningkatan Maturitas SPIP menuju skor 3 pada Setjen dan BK DPR RI, Tim BPKP menyarankan kepada Sekretaris Jenderal agar melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Melakukan finalisasi draft Pedoman Penyelenggaraan Manajemen Risiko di Lingkungan Setjen dan BK DPR RI;

2. Memantau proses finalisasi peta risiko dan rencana tindak perbaikan (RTP) atas kelemahan pengandalian yang ada untuk seluruh unit kerja di lingkungan Setjen dan BK DPR RI

3. Melakukan pemantauan atas pelaksanaan RTP yang disusun;

4. Bersama dengan Tim BPKP, Inspektorat Utama dan tim counterpart Inspektorat telah menyelesaikan proses penilaian mandiri penyelenggaraan maturitas SPIP pada Tahun 2018 menggunakan aplikasi maturitas SPIP, dengan melanjutkan kegiatan pengujian bukti atas capaian survei persepsi maturitas SPIP sebesar 3,8843 atau terdefinisi (dapat diartikan, Lembaga telah melaksanakan praktik pengendalian intern dan terdokumentasi dengan baik. Namun evaluasi atas pengendalian intern dilakukan tanpa dokumentasi yang memadai).

Pada saat pelaksanaan Bimtek dijumpai beberapa kendala, yaitu bimtek self assessment maturitas SPIP melalui aplikasi berbasis website http://spip.bpkp.go.id tidak dapat selesai sampai dengan periode Bimtek selesai. Hal ini disebabkan padatnya kegiatan pengawasan oleh APIP/Inspektorat Utama Setjen dan BK DPR RI. Sampai dengan 18 September 2018, tim BPKP bersama tim counterpart Inspektorat melakukan persiapan pengujian bukti terkait kelengkapan dokumen sebagai pembuktian nilai capaian maturitas survei persepsi sebesar 3,8843 atauterdefinisi.

Page 74: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

48

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Tabel 14 Level SPIP dengan Rincian nilai masing-masing

Page 75: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

49

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

IKU BK DPR RI yaitu “Persentase Naskah Akademik (NA), draf Rancangan UU (draf RUU), dan Keterangan DPR RI untuk sidang pengujian UU di Mahkamah Konstitusi yang digunakan oleh DPR RI” diukur melalui kegiatan:

a. Penyusunan NA dan draf RUU, dan

b. Penyiapan Keterangan DPR RI untuk sidang pengujian UU di Mahkamah Konstitusi yang digunakan oleh DPR RI.

Menguatnya Kinerja Keahlian dalam mendukung

pelaksanaan wewenang dan tugas DPR RI yang optimal

Persentase tersedianya Naskah Akademik, Draf RUU, Keterangan DPR untuk sidang pengujian UU di Mahkamah Konstitusi

yang digunakan oleh DPR RI

Indeks Kepuasan Pengguna Layanan

4

4.1

4.2

Target

Realisasi

Capaian

100%

100%

Persentase tersedianya Naskah Akademik, Draf RUU, Keterangan DPR untuk sidang pengujian UU di Mahkamah

Konstitusi yang digunakan oleh DPR RI

Indikator 4.1

Presentase diperoleh dengan membagi angka capaian kinerja: (1) persentase tersedianya

Naskah Akademis dan draft RUU yang digunakan DPR RI; dan (2) persentase keterangan DPR RI

untuk sidang pengujian Undang-Undang di Mahkamah Konstitusi yang digunakan DPR RI

93%

93%

Page 76: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

50

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Dukungan terhadap pelaksanaan fungsi legislasi DPR RI dalam penyusunan NA dan draf RUU dilaksanakan oleh BK DPR RI berdasarkan permintaan atau usulan dari Pimpinan DPR RI, Pimpinan Alat Kelengkapan Dewan (AKD), Pimpinan Fraksi, maupun dari Anggota DPR RI secara perorangan, serta mengacu pada daftar Prolegnas RUU Prioritas Tahun 2018 Usul Inisiatif DPR RI.

Hasil pelaksanaan tugas Pusat Perancangan UU berupa NA dan draf RUU menjadi outcome bagi BK DPR RI untuk disampaikan kepada para Pengusul yang selanjutnya akan dijadikan bahan DPR RI atau Usul Inisiatif DPR RI dalam pembentukan UU.

Tahun 2018 target indikator dalam perjanjian kinerja BK DPR RI sebanyak 18 (delapan belas) dokumen NA dan draf RUU. Namun mengingat dalam penyusunan NA dan draf RUU berdasarkan permintaan AKD, maka Tahun 2018 BK DPR RI telah menyusun sebanyak 13 NA dan draf RUU berdasarkan permintaan AKD. Target NA dan draf RUU adalah sebanyak 18, maka capaian kinerja sebesar 72%, sebagaimana tergambar dalam Tabel 15 berikut:

Tabel 15 Capaian Naskah Akademik dan RUU Tahun 2018

SASARAN STATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PERSENTASE

(1) (2) (3) (4) (5)

Menguatnya kinerja keahlian dalam mendukung pelaksanaan wewenang dan tugas DPR RI yang optimal

Persentase Naskah Akademik dan draf RUU

18

13

72 %

Dalam memberikan dukungan keahlian kepada DPR RI untuk menjalankan fungsi pengawasan, BK DPR RI juga menyusun konsep Keterangan DPR RI atas pengujian UU terhadap UUD Tahun 1945 di Mahkamah Konstitusi (MK) untuk digunakan dan dibaca oleh Anggota DPR RI selaku Tim Kuasa DPR RI di persidangan MK. Pada Tahun 2018, target penyiapan konsep Keterangan DPR RI atas gugatan UU di MK berjumlah 55 konsep Keterangan DPR RI. Target tersebut telah terealisasi sejumlah 55 konsep Keterangan DPR RI, sehingga capaian kinerja BK DPR RI dalam dukungan keahlian penyusunan konsep keterangan DPR adalah tercapai 100% sebagaimana Tabel 16 berikut:

Tabel 16 Capaian Kinerja Penyiapan Keterangan DPR RI Tahun 2018

SASARAN STATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PERSENTASE

(1) (2) (3) (4) (5)

Menguatnya kinerja keahlian dalam mendukung pelaksanaan wewenang dan tugas DPR RI yang optimal

Persentase keterangan DPR RI untuk sidang pengujian UU di Mahkamah Konstitusi yang digunakan oleh DPR RI.

55 55 100%

Page 77: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

51

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Indikator kinerja “Persentase NA, draf RUU, dan Keterangan DPR RI untuk sidang pengujian UU di Mahkamah Konstitusi yang digunakan oleh DPR RI” diperoleh dengan membagi angka capaian kinerja: (1) persentase tersedianya NA dan draf RUU yang digunakan DPR RI sebesar 72%; dan (2) persentase keterangan DPR RI untuk sidang pengujian UU di MK yang digunakan DPR RI sebesar 100%. Dengan demikian hasil realisasi untuk IKU Badan Keahlian DPR RI tercapai sebesar 93%, sebagaimana tergambar dalam Tabel 17 berikut:

Tabel 17 Capaian Kinerja Tersedianya NA, Draf RUU dan Keterangan DPR RI Tahun 2018

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PERSENTASE

(1) (2) (3) (4) (5)

Menguatnya kinerja keahlian dalam mendukung pelaksanaan wewenang dan tugas DPR RI yang optimal

Persentase Naskah Akademik dan draft RUU

18

13

72 %

Persentase Keterangan DPR RI untuk sidang pengujian UU di Mahkamah Konstitusi yang digunakan oleh DPR RI.

55

55

100%

RATA-RATA JUMLAH CAPAIAN 73 68 93%

Jika dibandingkan capaian kinerja Tahun 2017, untuk indikator ini mengalami penurunan capaian kinerja sebagaimana disampaikan dalam Tabel 18 berikut:

Tabel 18

Persandingan Capaian Kinerja Tersedianya NA dan Draf RUU serta Keterangan DPR RI yang digunakan oleh DPR RI Tahun 2017 dan Tahun 2018

TAHUN 2017 TAHUN 2018

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

TARGET REALISASI PERSENTASE

TARGET REALISASI PERSENTASE

Menguatnya kinerja keahlian dalam

Persentase Naskah Akademik dan draf RUU

18 15 83% 18 13 72 %

Page 78: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

52

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

mendukung pelaksanaan wewenang dan tugas DPR RI yang optimal

Persentase Keterangan DPR RI untuk sidang pengujian UU di Mahkamah Konstitusi yang digunakan oleh DPR RI.

55 55 100% 55 55 100%

JUMLAH CAPAIAN 73 70 95% 73 68 93%

Realisasi capaian kinerja dalam hal tersedianya NA dan draf RUU pada Tahun 2018 belum mencapai target yang ditetapkan dalam perjanjian kinerja sebesar 18 NA dan draf RUU karena ada beberapa kendala yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan penyusunan NA dan RUU antara lain adalah :

1. Penentuan target 18 NA dan draf RUU yang ditetapkan adalah berdasarkan estimasi hasil capaian kinerja tahun sebelumnya. Dalam pelaksanaannya penyusunan NA dan draf RUU didasarkan pada permintaan/usulan dari DPR RI, sehingga tidak dapat diprediksi mengenai jumlahnya, begitu pula dengan rentang waktu permintaan penyusunan yang terkadang permintaan tersebut dilakukan di akhir tahun sehingga penyelesaiannya tidak tepat waktu.

2. Belum optimal dalam pengembangan kompetensi para Perancang Peraturan Perundang-undangan dan unsur SDM lainnya guna melaksanakan pelayanan dengan tepat waktu dan berkualitas, dengan memberikan pelatihan dan pendidikan di bidang perancangan peraturan perundang-undangan, penyusunan NA, Bahasa Hukum, dan pelatihan teknik lainnya secara periodik dan berkesinambungan.

3. Belum terpenuhinya sarana dan prasarana untuk mendukung pelaksanaan kegiatan.

Page 79: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

53

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

“Indeks Kepuasan Pengguna Layanan” merupakan IKU yang digunakan untuk mengukur tingkat capaian program/kegiatan “Menguatnya Kinerja Keahlian dalam Mendukung Pelaksanaan Wewenang dan Tugas DPR RI yang Optimal”. Sebagai unit kerja yang bertugas mendukung kelancaran pelaksanaan wewenang dan tugas DPR RI dibidang keahlian, maka yang menjadi pengguna layanan adalah Anggota DPR RI. Layanan keahlian ini mendukung optimalisasi pelaksanaan ketiga fungsi DPR RI yaitu legislasi, anggaran dan pengawasan. Bentuk pelayanan yang diberikan adalah: Layanan penyiapan NA dan draf UU; Layanan Kajian Anggaran; Layanan Penelitian; Layanan penyusunan keterangan DPR RI untuk sidang pengujian UU di Mahkamah Konstitusi; serta Layanan Kajian Keparlemenan.

Untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna layanan tersebut maka dilakukan survei kepada Anggota DPR RI. Survei ini merupakan satu kesatuan dengan survei terhadap IKU “Kepuasan Pengguna terhadap Kualitas Dukungan SDM” dengan populasi seluruh anggota DPR RI yang berjumlah 560 orang. Adapun jumlah sampel yang diambil adalah 228 responden dengan menggunakan teknik stratified random sampling. IKU “Indeks kepuasan pengguna layanan” mengukur tingkat kepuasan Anggota DPR RI terhadap kualitas layanan Keahlian yang dibagi ke dalam 5 unsur, yaitu: 1) Sistem, mekanisme, dan prosedur; 2) Waktu penyelesaian; 3) Produk spesifikasi jenis pelayanan; 4) Kompetensi dan perilaku SDM; 5) Penanganan pengaduan, saran dan masukan.

Adapun hasil survei terhadap kelima unsur tersebut adalah sebagai berikut:

1. Sistem, Mekanisme, dan Prosedur

Survei terhadap Sistem, Mekanisme dan Prosedur dilakukan dengan menilai:

a. Dukungan BK DPR RI dalam memenuhi kebutuhan Anggota DPR RI sesuai dengan sistem, mekanisme, dan prosedur kerja; dan

b. Kemudahan mendapatkan layanan dukungan keahlian yang dibutuhkan oleh Anggota DPR RI.

Hasil survei mengenai sistem, mekanisme dan prosedur memperoleh skor kepuasan 79.77.

Target

Realisasi

Capaian

65

80,04

Indeks Kepuasan Pengguna LayananIndikator

4.2

Indeks kepuasan pengguna layanan diukur melalui survei berupa kuesioner yang diisi oleh Anggota

DPR RI.

123%

Page 80: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

54

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

2. Waktu Penyelesaian

Survei terhadap waktu penyelesaian dilakukan dengan menilai kecepatan Badan Keahlian DPR RI dalam memberikan dukungan keahlian kepada Anggota DPR RI. Hasil survei mengenai waktu penyelesaian memperoleh skor kepuasan 78.29.

3. Produk dan Dukungan Badan Keahlian

Survei terhadap produk dan dukungan BK DPR RI dilakukan dengan menilai:

a. Kualitas produk dan dukungan yang dihasilkan oleh BK DPR RI (antara lain: Info Singkat, Jurnal Ilmiah, buku, NA RUU, Buletin APBN, Keterangan DPR di MK, Telaah Hapsem BPK); dan

b. Kesesuaian produk dan dukungan yang dihasilkan oleh Badan Keahlian DPR RI dengan kebutuhan Anggota DPR RI (antara lain: Info Singkat, Jurnal Ilmiah, Buku, NA RUU, Buletin APBN, Keterangan DPR di MK, Telaah Hapsem BPK).

Hasil survei mengenai produk dan dukungan BK DPR RI memperoleh skor kepuasan 80.43.

4. Kompetensi dan Perilaku SDM

Survei terhadap kompetensi dan perilaku SDM dilakukan dengan menilai:

a. Kualitas SDM BK DPR RI dalam memberikan dukungan keahlian kepada Anggota DPR RI; dan

b. Keramahan dan kesopanan SDM BK DPR RI dalam memberikan dukungan keahlian kepada Anggota DPR RI.

Hasil survei mengenai kompetensi dan perilaku SDM memperoleh skor kepuasan 81.20.

5. Penanganan Pengaduan, Saran, dan Masukan

Survei terhadap penanganan pengaduan, saran, dan masukan dilakukan dengan menilai kecepatan BK DPR RI dalam merespons pengaduan, saran, dan masukan Anggota DPR RI terhadap produk dan dukungan keahlian yang diberikan. Hasil survei mengenai penanganan pengaduan, saran, dan masukan memperoleh skor kepuasan 79.28.

Indeks kepuasan komposit terhadap kelima unsur layanan keahlian seperti disebutkan diatas adalah 80,04 (Tabel 19) Unsur penilaian yang memiliki nilai indeks tertinggi adalah Kompetensi dan Perilaku SDM (81,2) dan unsur yang memiliki indek terendah adalah Waktu penyelesaian (78,29). Perbanding indeks masing-masing unsur dapat dilihat pada Grafik 5.

Tabel 19 Indeks Kepuasan Pengguna Layanan

Unsur Kepuasan Pengguna Layanan Indeks

Sistem, mekanisme dan prosedur 79.77

Waktu penyelesaian 78.29

Produk dan dukungan Badan Keahlian 80.43

Kompetensi dan perilaku SDM 81.20

Penanganan pengaduan, saran dan masukan 79.28

Indeks Komposit 80.04

Sumber: Setjen dan BK DPR RI, 2018

Page 81: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

55

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Grafik 5

Indeks Kepuasan Pengguna Layanan

Sumber: Setjen dan BK DPR RI, 2019

Dari hasil survei ini terlihat bahwa kecepatan dalam penyelesaian atau pengerjaan tugas-tugas terkait dukungan keahlian perlu ditingkatkan lagi. Namun secara keseluruhan semua unsur pelayanan keahlian relatif hampir sama kualitasnya karena tidak ada unsur yang nilainya terlalu tinggi atau terlalu rendah. Rentang nilai kelima unsur tersebut berada pada angka 81,20-78,29.

Target Indeks Kepuasan Pengguna Layanan yang ditetapkan untuk tahun 2018 adalah 65, dan realisasinya cukup jauh melampaui target, yaitu 80,04, dengan demikian capaian kinerja pada tahun 2018 adalah 123%. Tingkat capaian ini lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2017 tingkat capaian indikator ini adalah 118,75% dan pada tahun 2016 mencapai 121,33%. Meskipun tingkat capaiannya dari tahun ke tahun mengalami fluktuasi akan tetapi indeksnya selalu mengalami peningkatan. Perbandingan indeks masing-masing unsur tahun 2017 dengan tahun 2018 dapat dilihat pada Tabel 20, sedangkan perbandingan target, realisasi dan capai kinerja Tahun 2017 dan 2018 dapat dilihat pada Tabel 21.

76,5

77

77,5

78

78,5

79

79,5

80

80,5

81

81,5

Sistem,mekanisme

dan prosedur

Waktupenyelesaian

Produk dandukungan

BadanKeahlian

Kompetensidan perilaku

SDM

Penangananpengaduan,saran danmasukan

Ind

eks

Unsur Kepuasan Pengguna Layanan

Page 82: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

56

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Tabel 20 Perbandingan Unsur Kepuasan Pengguna Layanan Tahun 2017 dan Tahun 2018

Unsur Kepuasan Pengguna Layanan Indeks

2017 2018

Sistem, mekanisme dan prosedur 73.14 79.77

Waktu penyelesaian 75.77 78.29

Produk dan dukungan Badan Keahlian 75.27 80.43

Kompetensi dan perilaku SDM 71.16 81.2

Penanganan pengaduan, saran dan masukan 73.68 79.28

Indeks Komposit 74.22 80.04

Sumber: Setjen dan BK DPR RI, 2019

Tabel 21

Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2017 dan Tahun 2018

Tahun 2017 Tahun 2018

Target 62,5 65

Realisasi 74,22 80,04

Capaian 118,75% 123%

Sumber: Setjen dan BK DPR RI, 2019

Page 83: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

57

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

C. AKUNTABILITAS KEUANGAN

1. Anggaran dan Realisasi Anggaran Sekretaris Jenderal DPR RI selaku Pengguna Anggaran atas bagian Anggaran DPR RI,

memiliki kewenangan terhadap dua pagu dipa, yaitu pagu dipa satker Setjen dan pagu dipa satker dewan. Pembagian Pagu untuk satker setjen dan dewan TA 2018 adalah sebagaimana Grafik 6 berikut:

Grafik 6 Pembagian Pagu untuk Satker Setjen dan Dewan TA 2018

Dalam Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 tentang Tata Tertib Pasal 31 Ayat (1) huruf j disebutkan bahwa “Pimpinan DPR Menyusun rencana kerja dan anggaran DPR bersama Badan Urusan Rumah Tangga yang pengesahannya dilakukan dalam rapat paripurna DPR”. Implementasi atas pasal tersebut dijabarkan dalam pasal pasal lain pada peraturan yang sama, dimana penyusunan rencana kerja dan anggaran DPR dilakukan oleh masing masing Alat Kelengkapan Dewan dan diserahkan kepada Badan Urusan Rumah Tangga, untuk kemudian ditindaklanjuti oleh Sekretaris Jenderal DPR RI. Oleh karena itu, perencanaan, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban anggaran pada Satker Dewan, diserahkan kepada masing masing Alat Kelengkapan Dewan.

Pada tahun anggaran 2018, sampai dengan akhir tahun anggaran, masih terdapat anggaran pada satker Setjen yang dibintangi oleh Kementerian Keuangan sebesar Rp 485.522.421.000,00 yang sebelumnya dianggarkan untuk pembangunan gedung. Sesuai dengan hasil rapat koordinasi Sekretariat Jenderal DPR RI dengan Direktorat Jenderal Anggaran, atas sisa anggaran yang masih diblokir oleh Kementerian Keuangan RI, tetap masuk kedalam perhitungan pagu DPR RI, namun tidak diperhitungkan dalam penetapan reward dan punishment anggaran oleh Kementerian Keuangan RI serta tidak diperhitungkan dalam perhitungan kinerja anggaran DPR RI. Oleh karena itu, dalam perhitungan kinerja Anggaran DPR serta dalam Laporan Kinerja Sekretaris Jenderal DPR RI, Pagu Anggaran satker Setjen sudah dikurangkan dengan pagu yang diblokir oleh kementerian keuangan.

Page 84: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

58

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Berdasarkan Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 tentang Tata Tertib tersebut, maka anggaran yang sepenuhnya berada dibawah pengelolaan Sekretaris Jenderal DPR RI adalah anggaran pada satker Setjen. Perkembangan pertumbuhan pagu Satker Setjen dari tahun 2016 sampai dengan 2018, digambarkan sebagaimana Grafik 7 berikut:

Grafik 7 Perkembangan pertumbuhan pagu Satker Setjen dari tahun 2016 s.d. 2018

Dari grafik tersebut dapat kita lihat bahwa pada tahun 2018, Pagu anggaran satker Setjen mengalami peningkatan sebesar 6,60% jika dibandingkan dengan anggaran tahun 2017. Kenaikan terbesar terjadi pada program Dukungan Keahlian Fungsi Dewan (Program 11) yang naik 36,21%, sedangkan pada program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Sekretariat Jenderal DPR RI (program 01) mengalami kenaikan sebesar 5,59%

Sekjen telah mendelegasikan pelaksanaan kegiatan kepada 2 Deputi, 1 Inspektur Utama, 1 Kepala BK, dan 2 Kepala Pusat yang berada langsung dibawah Sekretaris Jenderal. Pembagian kewenangan pelaksanaan anggaran satker Setjen pada tahun anggaran 2018, disajikan sebagaimana Grafik 8 berikut:

-

200.000.000.000

400.000.000.000

600.000.000.000

800.000.000.000

1.000.000.000.000

1.200.000.000.000

1.400.000.000.000

01 11 Total

2017 1.102.194.732.000 37.515.694.000 1.139.710.426.000

2018 1.163.803.671.000 51.101.451.000 1.214.905.122.000

2017 2018

Page 85: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

59

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Grafik 8 Pembagian Kewenangan Pelaksanaan Anggaran Satker Setjen Pada Tahun Anggaran 2018

Selama Tahun Anggaran 2018, Sekretariat Jenderal DPR RI telah merealisasikan anggaran dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi sebesar Rp1.091.888.983.985,00 atau mencapai 89,88% dari pagu anggaran sebesar Rp1.214.875.122.000,00. Rincian realisasi anggaran pada satker Setjen disajikan sebagaimana Grafik 9 berikut:

Grafik 9

Rincian Realisasi Anggaran Pada Satker Setjen

Page 86: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

60

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Capaian realisasi meningkat sebesar 1,43% jika dibandingkan dengan tahun anggaran 2017. Namun demikian, masih terdapat serapan anggaran yang belum optimal pada beberapa unit kerja, yang disebabkan oleh:

a. Terdapat beberapa kegiatan yang pelaksanaannya bergantung undangan pihak penyelenggara ataupun disesuaikan dengan agenda dan kegiatan Dewan serta Setjen dan BK DPR RI, ataupun kondisi di lapangan.

b. Penerimaan CPNS yang lebih sedikit dibandingkan target yang ditetapkan dan anggaran yang telah disediakan, hal tersebut menyebabkan serapan belanja pegawai (yang notabene tidak dapat dialihkan untuk kegiatan lain) tidak dapat maksimal. Anggaran tersebut semula dianggarkan untuk kebutuhan 87 orang CPNS, namun hanya 55 orang CPNS yang diterima. Sehingga terdapat alokasi anggaran untuk 32 CPNS yang tidak dapat terserap.

c. Penerimaan jumlah CPNS yang tidak sesuai target juga menyebabkan serapan atas anggaran yang disediakan untuk pengadaan diklat, baik diklat prajabatan maupun diklat pegawai lainnya menjadi tidak maksimal.

Untuk mengatasi permasalahan serupa dimasa mendatang, maka langkah dan upaya peningkatan serapan anggaran akan digalakan, diantaranya:

a. Perbaikan penyusunan rencana kegiatan dan rencana penarikan dana pada masing masing unit kerja

b. Monitoring atas kinerja anggaran secara berkala setiap bulan

c. Monitoring atas pelaksanaan kegiatan yang semakin detil pada masing masing unit kerja pada setiap triwulan, diikuti dengan perbaikan rencana penarikan dana berdasarkan hasil monitoring.

d. Penyempurnaan teknologi informasi dalam pelaksanaan anggaran.

2. Kinerja Pelaksanaan Anggaran

Pada tahun anggaran 2018, Setjen dan BK DPR RI berhasil meraih skor kinerja anggaran sebesar 87,01 poin dari Kementerian Keuangan. Nilai tersebut diperoleh melalui pengukuran 12 Indikator yang mencerminkan aspek kesesuaian perencanaan dan pelaksanaan anggaran, kepatuhan pada regulasi, serta efektifitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan. Rincian penilaian kinerja anggaran sampai dengan 31 Desember 2018 disajikan sebagaimana Tabel 22 berikut:

Tabel 22 Rincian Penilaian Kinerja Anggaran Sampai Dengan 31 Desember 2018

Indikator Nilai Bobot Nilai Akhir

Pengelolaan UP 95 10 9,5

Data Kontrak 87 10 8,7

Kesalahan SPM 96,51 5 4,83

Retur SP2D 99,74 5 4,99

Page 87: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

61

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Hal III DIPA 89,07 5 4,45

Revisi DIPA 80 5 4

Penyelesaian Tagihan 0 0 0

Rekon LPJ 92 0 0

Rencana Kas 91,35 5 4,57

Realisasi 71,11 20 14,22

Pagu Minus 99,98 5 5

Dispensasi SPM 100 5 5

Nilai Total

Konversi Bobot 75%

65,25

87,01

Berdasarkan tabel tersebut, masih belum optimalnya serapan anggaran Satker Setjen berpengaruh signifikan terhadap kinerja anggaran. Hal tersebut menunjukan bahwa optimalisasi serapan anggaran yang dicanangkan pada tahun anggaran mendatang telah tepat. Namun demikian, pada indikator yang lain, Sekretariat Jenderal DPR RI telah berhasil mencapai kinerja yang cukup optimal. Hal tersebut dapat dilihat pada Skor pengelolaan UP, Data Kontrak, Kesalahan SPM, Retur SP2D, Rencana Kas, Pagu Minus dan Dispensai SPM. Hal tersebut menunjukan bahwa Sekretariat Jenderal DPR RI selalu berusaha agar proses pelaksanaan anggaran yang terjadi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Berbagai poin lain menjadi perhatian dan telah disusun rencana perbaikan pada tahun anggaran mendatang, antara lain:

a. Pengurangan revisi DIPA dengan memperbaiki proses perencanaan dan penjadwalan pengajuan revisi

b. Penyusunan Peraturan Sekjen tentang Pedoman Revisi Anggaran.

c. Perbaikan rencana penarikan (Hal III DIPA) dengan monitoring secara berkala.

3. Capaian Kinerja Anggaran Berdasarkan Capaian Indikator Kinerja Kegiatan dan Indikator Kinerja Program

Menggunakan kriteria yang ada pada PMK 214 Tahun 2017 tentang Evaluasi Kinerja Anggaran, dengan memperhitungkan 2 (dua) aspek kinerja, yaitu:

a. Aspek Implementasi, akan menghasilkan informasi mengenai pelaksanaan kegiatan dan pencapaian keluaran yang mengukur (bobot 33,3%)

1) Penyerapan Anggaran untuk menilai seberapa besar anggaran yang telah digunakan untuk membiayai kegiatan

2) Konsistensi Rencana Penarikan Dana mengukur konsistensi ketepatan waktu pelaksanaan kegiatan yang direpresentasikan dengan ketepatan waktu penyerapan anggaran setiap bulan

Page 88: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

62

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

3) Capaian Indikator Keluaran mengukur produk (barang/jasa) yang dihasilkan dari suatu kegiatan yang dilaksanakan. Capaian Keluaran (Output) Program diukur dengan membandingkan antara realisasi indikator Keluaran (Output) Program dengan target indikator Keluaran (Output) Program. Capaian Keluaran (Output) Kegiatan diukur dengan membandingkan antara realisasi indikator Keluaran (Output) Kegiatan dengan target indikator Keluaran (Output) Kegiatan.

4) Efisiensi, mengukur efisiensi pemanfaatan sumber dana (anggaran) dalam menghasilkan suatu produk barang/ jasa). Pengukuran efisiensi dilakukan dengan membandingkan selisih antara pengeluaran seharusnya dan pengeluaran sebenarnya dengan pengeluaran seharusnya.

b. Aspek Manfaat, akan menghasilkan informasi mengenai perubahan yang terjadi pada pemangku kepentingan sebagai penerima manfaat atas keluaran yang telah dicapai. Pada evaluasi ini, diukur dengan membandingkan antara realisasi indikator Sasaran Program dengan target indikator Sasaran Program (bobot 66,67%).

Berdasarkan hasil pengukuran mandiri yang dilakukan oleh Sekretariat Jenderal DPR RI, dapat dijelaskan bahwa nilai kinerja untuk aspek implementasi adalah 78,70% (berada dalam kategori cukup) dan nilai kinerja untuk aspek manfaat adalah 99,71% (berada dalam kategori sangat baik). Sehingga, nilai kinerja anggaran untuk satker Setjen dan Pada Program yang dikelola oleh Sekretaris Jenderal DPR RI secara keseluruhan adalah sebesar 92,71% (berada dalam kategori sangat baik). Rincian perolehan nilai untuk masing masing aspek disajikan sebagaimana Tabel 23 berikut:

Tabel 23 Hasil Evaluasi Kinerja Anggaran

Unsur Nilai Bobot Skor

Aspek Implementasi 78,70% 33,33% 26,23%

Aspek Manfaat 99,71% 66,67% 66,48%

Nilai Kinerja Anggaran 92,71%

Atas hasil tersebut, dapat diperoleh beberapa kesimpulan, yaitu:

1. Nilai aspek implementasi pada Setjen dan BK DPR RI masih dapat ditingkatkan, melalui optimalisasi serapan anggaran, penyempurnaan proses penyusunan rencana penarikan, penyempurnaan penyusunan target kinerja dan optimalisasi penggunaan anggaran untuk pencapaian kinerja.

2. Mempertahankan pencapaian aspek manfaat dengan melakukan penyempurnaan nomenklatur IKU, Target IKU dan metode pengukuran atas IKU yang ditetapkan.

Tingginya pencapaian aspek manfaat juga menunjukan bahwa anggaran yang direalisasikan oleh masing masing unit kerja di lingkungan Sekretariat Jenderal DPR RI dilakukan dalam rangka pencapaian IKU Sekretariat Jenderal DPR RI. Rincian Realisasi Anggaran Per Unit Kerja dan Kaitannya dengan IKU dirinci sebagai berikut:

Page 89: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

63

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Tabel 24 Rincian Realisasi Anggaran Per Unit Kerja dan Kaitannya dengan IKU

Unit Kerja Pagu Belanja Realisasi % Mendukung IKU

01. Deputi Bidang Administrasi 897.053.758.000 802.383.674.890 89,45%

01. Biro Perencanaan dan Keuangan 286.650.957.000 236.140.438.696 82,38% Mendukung sasaran 4, IKU 4.2

02. Biro Kepegawaian dan Organisasi 39.232.952.000 33.198.154.598 84,62%

Mendukung sasaran 1, IKU 1.4 dan

Mendukung sasaran 3, IKU 3.2

03. Biro Umum 165.733.467.000 151.998.460.966 91,71%

Mendukung sasaran 1, IKU 1.2, IKU

1.4

Sasaran 4 IKU 4.2

04. Biro Protokol 14.693.974.000 11.846.392.857 80,62% Mendukung sasaran 1, IKU 1.2

05. Biro Pengelolaan BMN 388.148.394.000 366.936.791.873 94,54%

Mendukung sasaran 1, IKU 1.1, IKU

1.2, IKU 1.4, serta Mendukung sasaran

4 IKU 4.2

06. Biro Hukum dan Pengaduan

Masyarakat 2.594.014.000 2.263.435.900 87,26% Mendukung sasaran 3, IKU 3.2

02. Deputi Bidang Persidangan 212.539.108.000 192.318.262.668 90,49%

01. Biro Persidangan I 7.385.848.000 5.633.877.355 76,28%

Mendukung sasaran 1, IKU 1.1, 1.2,

1.3

02. Biro Persidangan II 2.332.294.000 1.952.029.100 83,70% Mendukung sasaran 1, IKU 1.1

03. Biro Kerjasama Antar Parlemen 3.664.629.000 3.063.824.202 83,61%

Mendukung sasaran 1, IKU 1.1, IKU

1.2

04. Biro Kesekretariatan Pimpinan 9.171.469.000 7.774.666.125 84,77%

Mendukung sasaran 1, IKU 1.1, IKU

1.2

05. Biro Pemberitaan Parlemen 189.984.868.000 173.893.865.886 91,53%

Mendukung sasaran 1, IKU 1.2, IKU

1.4

03. Pusat Pendidikan dan Pelatihan 9.835.853.000 7.595.556.323 77,22% Mendukung sasaran 1, IKU 1.4

04. Pusat Data dan Informasi 38.591.847.000 36.272.965.647 93,99% Mendukung sasaran 1, IKU 1.3

05. Inspektorat Utama 5.753.105.000 5.271.439.084 91,63%

Mendukung sasaran 3, IKU 3.2, IKU

3.3, IKU 3.4

06. Badan Keahlian 51.101.451.000 48.047.085.373 94,02% Mendukung sasaran 4, IKU 4.2

Total 1.214.875.122.000 1.091.888.983.985 89,88%

Page 90: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

64

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Page 91: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

65

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

BAB IV A. KESIMPULAN

Pada tahun 2018 Setjen dan BK DPR RI melaksanakan 2 (dua) program, yaitu : (1) Program Dukungan Manajemen Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Setjen DPR RI; dan (2) Program Dukungan Keahlian Fungsi Dewan. Secara umum kinerja Setjen dan BK DPR RI dapat mencapai target yang telah ditetapkan, bahkan dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2017 beberapa indikator kinerja melebihi target yang ditetapkan sebagaimana terdapat dalam Tabel 25 berikut:

Tabel 25

Persandingan Capaian Kinerja Tahun 2017 dan Tahun 2018

NO PROGRAM /KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA

Satuan CAPAIAN 2017

CAPAIAN 2018

1. Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Administrasi dan Persidangan kepada DPR RI yang optimal.

1. Persentase materi Persidangan yang digunakan oleh DPR RI

% 100 100

2. Persentase penyelenggaraan upacara kenegaraan yang sesuai dengan SOP

% 100 100

3. Persentase unit kerja yang menerapkan tata kelola berbasis IT

% 111 111

4. Indeks kepuasan pengguna terhadap kualitas dukungan SDM

% 120,96 -

Indeks Kepuasan Pengguna Layanan

Indeks - 126,21

2. Terwujudnya Setjen dan BK DPR RI yang efektif dan efisien.

Indeks RB Indeks N/A N/A

3. 1. Opini BPK WTP WTP 100

Page 92: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

66

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Terwujudnya Setjen dan BK DPR RI yang bersih, akuntabel, dan berkinerja tinggi

2. Nilai Akuntabilitas Kinerja

Nilai N/A N/A

3. Tingkat Kapabilitas APIP Level 2 100

4. Tingkat Kematangan Implementasi SPIP

Level 2 100

4. Menguatnya Kinerja Keahlian dalam mendukung pelaksanaan wewenang dan tugas DPR RI yang optimal.

1. Persentase tersedianya Naskah Akademik, Draf RUU, Keterangan DPR untuk sidang pengujian UU di Mahkamah Konstitusi yang digunakan oleh DPR RI

% 92 93

2. Indeks Kepuasan Pengguna Layanan

Indeks 118,75 123

Target Kinerja Tahun 2018, untuk keempat Sasaran yang terbagi dalam 11 indikator, terdapat 2 indikator yang belum dapat disampaikan capaian kinerjanya, yaitu indikator “Indeks RB” dan “Nilai Akuntabilitas Kinerja”. Hal ini dikarenakan pengukuran kedua indikator tersebut berdasarkan hasil penilaian instansi lain yaitu Kemenpan dan RB yang pada saat penyusunan laporan ini belum diterima oleh Setjen dan BK DPR RI.

B. REKOMENDASI

Hasil capaian kinerja Sasaran yang ditetapkan telah memenuhi target dan sesuai dengan Perjanjian Kinerja Tahun 2018 yang telah ditetapkan, namun untuk perbaikan kinerja ke depan, beberapa hal perlu mendapat perhatian antara lain:

Dalam rangka meningkatkan akuntabilitas dan kinerja Setjen dan BK DPR RI secara keseluruhan, yaitu perlunya dilakukan upaya-upaya seperti:

1. Penyusunan IKU dalam Resntra Tahun 2020-2024 lebih menonjolkan Core Businness Setjen dan BK secara SMART (Specific, Measureable, Achievable, realistic, Timely);

2. Melakukan capacity building dalam bidang akuntabilitas dan manajemen kinerja; 3. Menyusun rencana aksi unit atas pencapaian target kinerja yang terdapat pada perjanjian

kinerja dengan melakukan Monitoring dan evaluasi atas kinerja secara berjenjang dan periodik secara bulanan atau triwulan dan diikuti dengan rencana aksi;

4. Melakukan penyederhanaan proses bisnis dalam ranka meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketatalaksanaan.

5. Melaksanakan penyusunan peraturan Sekjen DPR RI tentang pedoman revisi anggaran; 6. Meningkatkan integrasi aplikasi yang berbasis teknologi informasi; 7. Melaksanakan manajemen resiko di level eselon I dan II;

Demikian, dengan tersusunnya Laporan Kinerja Setjen dan BK DPR RI tahun 2018, diharapkan pencapaian kinerja dalam pelaporan kinerja Setjen dan BK DPR RI pada tahun 2019 dapat lebih baik.

Page 93: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

67

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN 1

KUISIONER SURVEI

DUKUNGAN LAYANAN SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

KARAKTERISTIK RESPONDEN

Fraksi : ..........

No. Anggota : ..........

Mohon pernyataan berikut ini dijawab dengan memberikan tanda silang (x) pada kategori

yang dipilih.

SP = Sangat Puas

P = Puas

TP = Tidak Puas

STP = Sangat Tidak Puas

NO PERTANYAAN SP P TP STP

DUKUNGAN SEKRETARIAT JENDERAL

A. Sistem, Mekanisme, dan Prosedur

1. Dukungan Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI dalam memenuhi kebutuhan Anggota DPR RI sesuai dengan sistem, mekanisme, dan prosedur kerja.

B. Waktu Penyelesaian

Kecepatan Setjen DPR RI dalam memberikan:

2. Layanan Persidangan

3. Layanan Kesehatan

4. Layanan Administrasi Keuangan

5. Layanan Administrasi Perjalanan Dinas

C. Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan

Kualitas dan ketepatan Setjen DPR RI dalam memberikan:

6. Layanan Persidangan

7. Layanan Kesehatan

Page 94: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

68

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

8. Layanan Administrasi Keuangan

9. Layanan Administrasi Perjalanan Dinas

D. Kompetensi dan Perilaku SDM

10. Profesionalisme SDM Setjen DPR RI dalam memberikan dukungan kepada Anggota DPR RI.

11. Inisiatif, komunikasi, dan kerja sama SDM Setjen DPR RI dalam memberikan dukungan kepada Anggota DPR RI.

12. Disiplin kerja SDM Setjen DPR RI (mengikuti peraturan, tepat waktu, dan kesediaan bekerja di luar jam kerja).

13. Keramahan dan kesopanan SDM Setjen DPR RI dalam memberikan dukungan kepada Anggota DPR RI.

NO PERTANYAAN SP P TP STP

E. Penanganan Pengaduan, Saran, dan Masukan

14. Kecepatan SDM Setjen DPR RI dalam merespons pengaduan, saran, dan masukan dari Anggota DPR RI.

F. Sarana dan Prasarana

15. Kualitas Ruang Kerja Anggota DPR RI

16. Kualitas Ruang Rapat Paripurna dan Ruang Rapat AKD

17. Kualitas Rumah Jabatan Anggota (RJA)

18. Kelengkapan, kenyamanan, dan kebersihan layanan kesehatan

DUKUNGAN BADAN KEAHLIAN

A. Sistem, Mekanisme, dan Prosedur

1. Dukungan Badan Keahlian DPR RI dalam memenuhi kebutuhan Anggota DPR RI sesuai dengan sistem, mekanisme, dan prosedur kerja.

2. Kemudahan mendapatkan layanan dukungan keahlian yang

dibutuhkan oleh Anggota DPR RI.

B. Waktu Penyelesaian

3. Kecepatan Badan Keahlian DPR RI dalam memberikan dukungan keahlian kepada Anggota DPR RI.

C. Produk dan Dukungan Badan Keahlian

4. Kualitas produk dan dukungan yang dihasilkan oleh Badan Keahlian DPR RI (antara lain: Info Singkat, Jurnal Ilmiah, buku, Naskah Akademik RUU, Buletin APBN, Keterangan DPR di MK, Telaah Hapsem BPK).

Page 95: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

69

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

5. Kesesuaian produk dan dukungan yang dihasilkan oleh Badan Keahlian DPR RI dengan kebutuhan Anggota DPR RI (antara lain: Info Singkat, Jurnal Ilmiah, buku, Naskah Akademik RUU, Buletin APBN, Keterangan DPR di MK, Telaah Hapsem BPK).

D. Kompetensi dan Perilaku SDM

6. Kualitas SDM Badan Keahlian DPR RI dalam memberikan dukungan keahlian kepada Anggota DPR RI.

7. Keramahan dan kesopanan SDM Badan Keahlian DPR RI dalam memberikan dukungan keahlian kepada Anggota DPR RI.

E. Penanganan Pengaduan, Saran, dan Masukan

8. Kecepatan Badan Keahlian DPR RI dalam merespons pengaduan, saran, dan masukan Anggota DPR RI terhadap produk dan dukungan keahlian yang diberikan.

SARAN

Apakah saran Bapak/Ibu untuk meningkatkan kualitas layanan Sekretariat Jenderal dan Badan

Keahlian DPR RI

________________________________________________________________________________

________________________________________________________________________________

________________________________________________________________________________

________________________________________________________________________________

____________________________

________________________________________________________________________________

________________________________________________________________________________

________________________________________________________________________________

________________________________________________________________________________

____________________________

________________________________________________________________________________

________________________________________________________________________________

________________________________________________________________________________

Page 96: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

70

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

________________________________________________________________________________

____________________________

________________________________________________________________________________

________________________________________________________________________________

________________________________________________________________________________

________________________________________________________________________________

____________________________

________________________________________________________________________________

________________________________________________________________________________

________________________________________________________________________________

________________________________________________________________________________

____________________________

________________________________________________________________________________

________________________________________________________________________________

________________________________________________________________________________

________________________________________________________________________________

____________________________

________________________________________________________________________________

________________________________________________________________________________

________________________________________________________________________________

________________________________________________________________________________

____________________________

Surveyor:

_________________________

Jakarta, Januari 2019

Responden:________________________

Page 97: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

71

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN 2 A. Daftar 13 (tiga belas) Naskah Akademik dan Rancangan Undang-Undang

NO NA DAN RUU KET.

1. NA dan RUU tentang Pengamanan Siber NA dan RUU masih dalam proses penyelesaian oleh Tim

2. NA dan RUU tentang Penyadapan NA dan RUU sudah diselesaikan oleh Tim dan disampaikan kepada Pimpinan BALEG DPR RI

3. NA dan RUU tentang Perubahan atas UU Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD

NA dan RUU sudah diselesaikan oleh Tim dan disampaikan kepada Pimpinan DPR RI

4. NA dan RUU tentang Pendidikan Keagamaan NA dan RUU dapat diterima dan sebagai bahan presentasi kepada Pimpinan Fraksi PPP DPR RI & Pimpinan Fraksi PKB DPR RI, untuk dijadikan RUU Usul insiatif DPR RI

5. NA dan RUU tentang Permusikan NA dan RUU telah dipresentasikan dan dapat diterima oleh Pengusul perorangan/Anggota DPR RI untuk dijadikan RUU Usul insiatif DPR RI

6. NA dan RUU tentang Guru NA dan RUU masih dalam proses penyelesaian oleh Tim

7. NA dan RUU tentang Dosen NA dan RUU masih dalam proses penyelesaian oleh Tim

8. NA dan RUU tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana

NA dan RUU masih dalam proses penyelesaian oleh Tim

9. NA dan RUU tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan

NA dan RUU sudah diselesaikan oleh Tim dan disampaikan kepada Komisi IV DPR RI untuk dijadikan RUU Usul insiatif DPR RI

10. NA dan RUU tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan

NA dan RUU sudah diselesaikan oleh Tim dan disampaikan kepada Komisi IV DPR RI untuk dijadikan RUU Usul insiatif DPR RI

11. NA dan RUU tentang Peningkatan Pendapatan Asli Daerah

NA dan RUU sudah diselesaikan oleh Tim dan disampaikan kepada Anggota DPRRI dan Komisi II DPR RI untuk dijadikan RUU Usul insiatif DPR RI

12. NA dan RUU tentang Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT)

NA dan RUU sudah diselesaikan oleh Tim dan disampaikan kepada Komisi VII DPR RI untuk dijadikan RUU Usul insiatif DPR RI

Page 98: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

72

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

13. NA dan RUU tentang Perubahan atas UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

NA dan RUU sudah diselesaikan oleh Tim dan disampaikan kepada Komisi V DPR RI untuk dijadikan RUU Usul insiatif DPR RI

B. Daftar 55 (lima puluh lima) Keterangan DPR RI dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi Tahun 2018.

N0. URAIAN KETERANGAN

1. Keterangan DPR dalam pengujian Pasal 557 ayat (1) huruf a, huruf b, dan ayat (2) serta Pasal 571 huruf d Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum Perkara Nomor 61/PUU-XV/2017.

Disampaikan dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi.

2. Keterangan DPR dalam pengujian Pasal 173 ayat (3) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum Perkara Nomor 62/PUU-XV/2017.

Disampaikan dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi.

3. Keterangan DPR dalam pengujian Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 tahun 1994, Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 dan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Perkara Nomor 63/PUU-XV/2017.

Disampaikan dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi.

4. Keterangan DPR dalam pengujian Pasal 557 dan Pasal 571 huruf (d) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum Perkara Nomor 66/PUU-XV/2017.

Disampaikan dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi.

5. Keterangan DPR dalam pengujian Pasal 173 ayat (3) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum Perkara Nomor 67/PUU-XV/2017.

Disampaikan dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi.

6. Keterangan DPR dalam pengujian Pasal 99 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak Perkara Nomor 68/PUU-XV/2017.

Disampaikan dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi.

7. Keterangan DPR dalam pengujian Pasal 222 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum Perkara Nomor 70/PUU-XV/2017.

Disampaikan dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi.

8. Keterangan DPR dalam pengujian Pasal 162 ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang KUHAP Perkara Nomor 74/PUU-XV/2017.

Disampaikan dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi.

9. Keterangan DPR dalam pengujian Pasal 28 ayat (2) dan Pasal 45A ayat (2) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 teantang Informasi dan Transaksi Elektronik Perkara Nomor 76/PUU-XV/2017.

Disampaikan dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi.

10. Keterangan DPR dalam pengujian Pasal 18 ayat (3), Pasal 19 dan Pasal 53 ayat (5) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Admininstrasi Pemerintahan Perkara Nomor 77/PUU-XV/2017.

Disampaikan dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi.

Page 99: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

73

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

N0. URAIAN KETERANGAN

11. Keterangan DPR dalam pengujian Pasal 1 angka 12 dan Pasal 35 ayat (2) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak Perkara Nomor 78/PUU-XV/2017.

Disampaikan dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi.

12. Keterangan DPR dalam pengujian Pasal 1 angka 28, Pasal 52 ayat (1), Pasal 52 ayat (2), Pasal 55 ayat (2, dan Pasal 55 ayat (3) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Perkara Nomor 80/PUU-XV/2017.

Disampaikan dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi.

13. Keterangan DPR dalam pengujian Pasal 23 ayat (2) dan ayat (3) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 2 tahun 2008 tentang Partai Politik Perkara Nomor 84/PUU-XV/2017.

Disampaikan dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi.

14. Keterangan DPR dalam pengujian Pasal 48 ayat (3) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Perkara Nomor 87/PUU-XV/2017.

Disampaikan dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi.

15. Keterangan DPR dalam pengujian Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Lalu Lintas Perkara Nomor 88/PUU-XV/2017.

Disampaikan dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi.

16. Keterangan DPR dalam pengujian Pasal 25 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat Perkara Nomor 89/PUU-XV/2017.

Disampaikan dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi.

17. Keterangan DPR dalam pengujian Pasal 80A Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2017 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan menjadi Undang-Undang Perkara Nomor 94/PUU-XV/2017.

Disampaikan dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi.

18. Keterangan DPR dalam pengujian Pasal 46 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Perkara Nomor 95/PUU-XV/2017.

Disampaikan dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi.

19. Keterangan DPR dalam pengujian Pasal 12 (1) huruf b Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Perkara Nomor 96/PUU-XV/2017.

Disampaikan dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi.

20. Keterangan DPR dalam pengujian Pasal 151 huruf a Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Perkara Nomor 97/PUU-XV/2017.

Disampaikan dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi.

21. Keterangan DPR dalam pengujian Pasal 2 angka 1 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama Perkara Nomor 99/PUU-XV/2017.

Disampaikan dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi.

22. Keterangan DPR dalam pengujian Pasal 1, Pasal 2 dan Pasal 8 Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2017 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2017 tentang Akses Informasi Keuangan Untuk

Disampaikan dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi.

Page 100: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

74

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

N0. URAIAN KETERANGAN

Kepentingan Perpajakan menjadi Undang-Undang Perkara Nomor 102/PUU-XV/2017.

23. Keterangan DPR dalam pengujian Pasal 46 ayat (1) dan Pasal 81 ayat (3) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan sebagaimana telah diubah debgab Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 tahun 2008 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2004 taentang Lembaga Penjamin Simpanan Perkara Nomor 1/PUU-XVI/2018.

Disampaikan dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi.

24. Keterangan DPR dalam pengujian Pasal 15 ayat (3) huruf d Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2017 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2018 dan Pasal 25 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Pembagian Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Perkara Nomor 5/PUU-XVI/2018.

Disampaikan dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi.

25. Keterangan DPR dalam pengujian Pasal 73 ayat (3) dan ayat (4) huruf a dan c, Pasal 122 huruf k, dan Pasal 245 ayat (1) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Perkara Nomor 16/PUU-XVI/2018.

Disampaikan dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi.

26. Keterangan DPR dalam pengujian Pasal 73 ayat (3) dan ayat (4) huruf a dan c, Pasal 122 huruf k, dan Pasal 245 ayat (1) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Perkara Nomor 17/PUU-XVI/2018.

Disampaikan dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi.

27. Keterangan DPR dalam pengujian Pasal 122 huruf k Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Perkara Nomor 18/PUU-XVI/2018.

Disampaikan dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi.

28. Keterangan DPR dalam pengujian Pasal 73 ayat (3) dan ayat (4) huruf a dan c, Pasal 122 huruf k, dan Pasal 245 ayat (1) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Perkara Nomor 21/PUU-XVI/2018.

Disampaikan dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi.

29. Keterangan DPR dalam pengujian Pasal I angka 6s/d 21, Pasal 62 ayat (3), Pasal 80A, Pasal 82A ayat (1) dan (2) dan frasa “Atau paham lain” pada penjelasan Pasal 59 ayat 4 huru c Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2017 Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 tahun 2017

Disampaikan dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi.

Page 101: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

75

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

N0. URAIAN KETERANGAN

tentang Perubahan Atas Atas Unang-Undang Nomor 17 Tahun Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan menjadi Undang-Undang Perkara Nomor 2/PUU-XVI/2018.

30. Keterangan DPR dalam pengujian Pasal 2, Pasal 9 ayat (2), Pasal 10 dan Pasal 11 ayat (1) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional Perkara Nomor 13/PUU-XVI/2018.

Disampaikan dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi.

31. Keterangan DPR dalam pengujian Pasal 2 ayat (1) huaruf a dan b, dan Pasal 4 ayat (4) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Badan Usaha Milik Negara Perkara Nomor 14/PUU-XVI/2018.

Disampaikan dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi.

32. Keterangan DPR dalam pengujian Pasal 50 ayat (6) Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan Perkara Nomor 15/PUU-XVI/2018.

Disampaikan dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi.

33. Keterangan DPR dalam Pengujian Pasal 55 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara sebagaimana diubah terakhir Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Peradilan Tata Usaha Negara Perkara Nomor 22/PUU-XVI/2018.

Disampaikan dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi.

34. Keterangan DPR dalam pengujian Pasal 106 ayat (1) dan Pasal 283 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Perkara Nomor 23/PUU-XVI/2018.

Disampaikan dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi.

35. Keterangan DPR dalam pengujian Pasal 3 ayat (2), dan Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2014 tentang Pembentukan Kabupaten Buton Selatan di Provinsi Sulawesi Tenggara Perkara Nomor 24/PUU-XVI/2018.

Disampaikan dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi.

36. Keterangan DPR dalam pengujian Pasal 122 huruf l, dan Pasal 245 ayat (1) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Perkara Nomor 25/PUU-XVI/2018.

Disampaikan dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi.

37. Keterangan DPR dalam pengujian Pasal 73 ayat (3) dan ayat (4) huruf a dan c, ayat (5), Pasal 122 huruf k, dan Pasal 245 ayat (1) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Perkara Nomor 26/PUU-XVI/2018.

Disampaikan dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi.

38. Keterangan DPR dalam pengujian Pasal 1 Undang-Undang Nomor 86 Tahun 1958 tentang Nasionalisasi Perusahaan-perusahaan Milik Belanda Perkara Nomor 27/PUU-XVI/2018.

Disampaikan dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi.

39. Keterangan DPR dalam pengujian Pasal 73 ayat (3) dan ayat (4) huruf a dan c, jo. Pasal 122 huruf l, dan Pasal 245 ayat (1) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat,

Disampaikan dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi.

Page 102: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

76

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

N0. URAIAN KETERANGAN

Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Perkara Nomor 28/PUU-XVI/2018.

40. Keterangan DPR dalam pengujian Pasal 142 ayat (2) huruf (a) dan ayat (3), Pasal 143 ayat (1), Pasal 145 ayat (2), Pasal 146 ayat (2), Pasal 147 ayat (1) dan (2) huruf b, Pasal 148 ayat (2), Pasal 149 ayat (1), (2) dan (4), Pasal 150 ayat (1) dan (4), Pasal 151 ayat (1) dan (2), Pasal 152 ayat (1), (3) dan (7) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Perkara Nomor 29/PUU-XVI/2018.

Disampaikan dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi.

41. Keterangan DPR dalam pengujian Pasal 182 huruf i Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu Perkara Nomor 30/PUU-XVI/2018.

Disampaikan dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi.

42. Keterangan DPR dalam pengujian Pasal 10 ayat (1), Pasal 21 ayat (1) huruf k, Pasal 44 ayat (1) hurub b dan ayat (2) huruf b, Pasal 52 ayat (1) Pasal 117 ayat (1) hurauf b, huruf m, huruf o, Pasal 286 ayat (2) Pasal 468 ayat (2) dan Pasal 557 ayat (1) huruf b Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu Perkara Nomor 31/PUU-XVI/2018.

Disampaikan dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi.

43. Keterangan DPR dalam pengujian Pasal 73 ayat (3), (4), (5), (6) Pasal 122 huruf l dan Pasal 245 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Perkara Nomor 34/PUU-XVI/2018.

Disampaikan dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi.

44. Keterangan DPR dalam pengujian Pasal 1 angka 4, Pasal 2 ayat (1), Pasal 2 ayat (2), Pasal 3 ayat (1) huruf f, Pasal 4 ayat (3), Pasal 7 ayat (2), Pasal 8 ayat (1), Pasal 8 ayat (2), Pasal 9 ayat (1), Pasal 10 ayat (1) huruf c, Pasal 11, Pasal 12 ayat (1), Pasal 13 ayat (1), Pasal 13 ayat (3), Pasal 23 ayat (2), Pasal 26 ayat (1), Pasal 26 ayat (2), Pasal 26 ayat (4), Pasal 26 ayat (5), Pasal 26 ayat (6), Pasal 26 ayat (7), Pasal 27 ayat (1), Pasal 27 ayat (3), Pasal 27 ayat (5), Pasal 28 ayat (1), Pasal 28 ayat (2), Pasal 28 ayat (3), Pasal 29 ayat (1), Pasal 29 ayat (2), Pasal 29 ayat (4), Pasal 29 ayat (5), Pasal 30 ayat (2), Pasal 32 ayat (3), Pasal 32 ayat (4), dan Pasal 33 beserta Penjelasan Pasal 3 ayat (1) huruf f dan Pasal 5 ayat (2) sepanjang frasa “Organisasi Advokat” dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat Perkara Nomor 35/PUU-XVI/2018.

Disampaikan dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi.

45. Keterangan DPR dalam pengujian Pasal 169 huruf n dan Pasal 227 huruf i Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu Perkara Nomor 36/PUU-XVI/2018.

Disampaikan dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi.

46. Keterangan DPR dalam pengujian Pasal 10 aayat (1) huruf c, ayat (2) dan ayat (3) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu Perkara Nomor 38/PUU-XVI/2018.

Disampaikan dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi.

47. Keterangan DPR dalam pengujian Pasal 180A dan Pasal 427 A huruf a Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 17 Tahun

Disampaikan dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi.

Page 103: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

77

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

N0. URAIAN KETERANGAN

2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Perkara Nomor 39/PUU-XVI/2018.

48. Keterangan DPR dalam pengujian Penjelasan Pasal 169 huruf n Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu Perkara Nomor 40/PUU-XVI/2018.

Disampaikan dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi.

49. Keterangan DPR dalam pengujian Pasal 138 ayat (3) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Perkara 41/PUU-XVI/2018.

Disampaikan dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi.

50. Keterangan DPR dalam pengujian Pasal 15, Pasal 20 ayat (3), Pasal 21 ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat (4), ayat (5), ayat (6), dan ayat (7), Pasal 25 ayat (1), ayat (2) dan ayat (3), Pasal 67 ayat (1), Pasal 68 ayat (1) dan ayat (2), dan Pasal 70 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Perkara 45/PUU-VI/2018.

Disampaikan dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi.

51. Keterangan DPR dalam pengujian Pasal 1 angka 2, Pasal 17 ayat (1), Pasal 24 ayat (1), Pasal Pasal 26 ayat (5), Pasal 28 ayat (4) dan ayat (6), Pasal 43 ayat (3), dan Pasal 44 ayat (4) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi Perkara 47/PUU-VI/2018.

Disampaikan dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi.

52. Keterangan DPR dalam pengujian Pasal 1 angka 35, Pasal 275 ayat (2), Pasal 276 ayat (2), dan Pasal 293 ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum Perkara 47/PUU-VI/2018.

Disampaikan dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi.

53. Keterangan DPR dalam pengujian Pasal 16 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat Perkara 52/PUU-VI/2018.

Disampaikan dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi.

54. Keterangan DPR dalam pengujian Pasal 1 angka 35 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2018 tentang Pemilihan Umum.

Disampaikan dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi.

55. Keterangan DPR dalam pengujian Pasal Pasal 240 ayat (1) huruf n Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum Perkara 67/PUU-XVI/2018.

Disampaikan dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi.

Page 104: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

78

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Page 105: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

79

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN 3 A. SOP Rapat Paripurna dalam rangka Pidato Presiden Penyampaian RUU APBN B. SOP Sidang bersama DPR RI dan DPD RI dalam rangka HUT Kemerdekaan RI

Page 106: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

1. Nota dinas/lembar disposisi. 2. Alat Komunikasi. 3. Komputer/printer/scanner. 4. Jaringan internet.

PERALAT AN/PERLENGKAPAN: KETERKAIT AN:

Pelaksana bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah ditetapkan Disimpan sebagai data elektronik dan manual. PERINGATAN: PENCATATAN DAN PENDATAAN:

1. Memahami struktur organisasi Sekretariat Jenderal dan Sadan Keahlian DPR RI;

2. Memahami Tata Upacara; 3. Memahami konsep dasar penyusunan laporan; 4. Memahami pembuatan laporan kegiatan.

KUALIFIKASI PELAKSANA: 1. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2010 tentang Keprotokolan. 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan

Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

3. Peraturan Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal dan Sadan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2016.

DASAR HUKUM:

RAPAT PARIPURNA DALAM RANGKA PIDATO PRESIDEN PENYAMPAIAN RUU APBN

NAMA SOP

DISAHKAN OLEH TGL. EFEKTIF TGL. REVISI

1 Juni 2016 TGL. PEMBUATAN PT/7-32/SET JEN DPR RI/PT.02/6/2016 NOMOR SOP

SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Page 107: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

2

I I

Disposisi Disposisi 2 jam

I I

a. Menugaskan Protokol I, II, dan Ill untuk membuat konsep: 1) Buku Pedoman Rapat Paripurna dalam

rangka Pidato Presiden Penyampaian RUU APBN;

2) Keputusan Sekjen tentang Tim Kerja Dukungan Persiapan dan Pelaksanaan Rapat Paripurna dalam rangka Pidato Presiden Penyampaian RUU APBN;

3) Menginventarisasi daftar undangan Kementerian/Lembaga dan lainnya;

4) Tata tempat; 5) Menyiapkan prisma dan penempatannya; 6) Susunan Acara Rapat Paripurna dalam

rangka Pidato Presiden Penyampaian RUU APBN.

3.

Kegiatan lnstansi dan unit kerja terkait: dan a. Protokol lstana Presiden/ disposisi Wakil Presiden;

b. Protokol DPD RI; c. Mabes POLRI (Korsik); d. Unit kerja terkait di Setjen

DPR RI.

a. Melakukan koordinasi dengan instansi dan unit kerja terkait.

b. Menugaskan Kepala Sub Bagian (Kasubbag) Upacara untuk menyiapkan pelaksanaan Rapat Paripurna dalam rangka Pidato Presiden Penyampaian RUU APBN.

2. Disposisi 60 men it

I J

a. Menerima arahan Sekretaris Jenderal DPR RI (Sekjen DPR RI) melalui Deputi Administrasi untuk menyiapkan Rapat Paripurna dalam rangka Pidato Presiden Penyampaian RUU APBN dan melakukan koordinasi dengan instasi dan unit terkait.

b. Menugaskan Kepala Bagian (Kabag) Upacara dan Penyaluran Delegasi Masyarakat untuk menyiapkan Rapat Paripurna dalam rangka Pidato Presiden Penyampaian RUU APBN.

1.

I

Karo

Pelaksana Mutu Baku Ka sub- Protokol PBK Keleng- Keterangan Ka bag I, II, dan dan Waktu Output bag Ill PU kapan

Agenda 2jam Disposisi kerja

Kegiatan No

Page 108: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

3

Pelaksana Mutu Baku

No Kegiatan Ka sub- Protokol PBK Ke Ieng- Keterangan Karo Ka bag I, II, dan dan Waktu Output bag Ill PU kapan b. Menugaskan Penyiap Bahan Keprotokolan • Surat kepada Pimpinan

(PBK) dan Pengadministrasi Um um (PU) Fraksi, hal susunan untuk membuat konsep: keanggotaan dan 1) Surat; permintaan pembaca doa, 2) Undangan dan kelengkapannya (Stiker, yang ditandatangani oleh

Denah Parkir, dan Denah Ruang Sidang) Sekjen atas nama serta Tanda Pengenal; Pimpinan DPR RI.

3) Administrasi Jamuan. • Penugasan kepada PBK dan PU, melalui Kasubbag PDM.

4. Membuat konsep dan menyampaikan kepada . Disposisi 1 hari Konsep Kasubbag Upacara. I I

~1 I I I I

5. Mengoreksi tugas Protokol I, II, Ill, PBK, dan PU: Konsep 30 Konsep a. Apabila setuju, menyampaikan kepada Kabag Tid, k me nit

Upacara dan PDM. b. Apa bi la tidak setuju, dikembalikan kepada -

Protokol 1, II, Ill, PBK, dan PU untuk diperbaiki.

Ya 6. Memeriksa konsep Buku Pedoman Ra pat Konsep 30 Konsep Konsep Keputusan Sekjen

Paripurna dalam rangka Pidato Presiden men it DPR RI sebelum disampai- Penyampaian RUU APBN, Keputusan Sekjen, kan kepada Sekjen terlebih daftar undangan, tata tempat, susunan acara, Tidat< dahulu disampaikan ke surat, serta undangan dan kelengkapannya. .----. Bagian Hukum untuk a. Apabila setuju, menyampaikan kepada Karo mendapat koreksi dan paraf.

Protokol. b. Apa bi la tidak setuju, dikembalikan kepada Ya

Kasubbag Upacara untuk diperbaiki.

7. a. Memeriksa konsep Buku Pedoman Ra pat Konsep 60 Disposisi Paripurna dalam rangka Pidato Presiden men it Penyampaian RUU APBN, Keputusan Sekjen, daftar undangan, tata tempat, susunan acara, surat, serta undangan dan kelengkapannya.

Page 109: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

4

Undangan dan kelengkapan­ nya telah didistribusikan paling lambat 5 hari sebelum pelaksanaan Sidang Bersa­ ma.

Tindak lanjut: Undangan dicetak, dican­ tumkan nama dan alamat, dilegalisir oleh Paspampres, dan didistribusikan.

Keterangan

Disposisi

Output

Disposisi Kelengkapan Gladi: • Petugas Peraga, Selem­

pang Peraga. • Susunan acara.

Waktu

Disposisi 1 hari

Disposisi 30 men it

Keleng­ kapan

PBK dan PU

0

I

Protokol I, II, dan

Ill

I I I

Kasub­ bag

I

Ka bag

I I

Ya

Karo

Tidak

Mutu Baku Pelaksana

Menugaskan Kasubbag Upacara untuk melaksanakan persiapan Rapat Paripurna dalam rangka Pidato Presiden Penyampaian RUU APBN dan menyiapkan gladi.

1) Apabila setuju, memberikan paraf/tanda tangan dan menyampaikan kepada Sekjen DPR RI melalui Deputi Administrasi.

2) Apabila tidak setuju, dikembalikan kepada Kabag untuk diperbaiki.

b. Menerima surat, undangan, Pedoman Rapat Paripurna dalam rangka Pidato Presiden Penyampaian RUU APBN, dan Keputusan Sekjen yang sudah ditandatangani.

c. Menugaskan Kabag untuk menindaklanjuti persiapan pelaksanaan Rapat Paripurna dalam rangka Pidato Presiden Penyampaian RUU APBN dan menyusun rencana gladi.

Kegiatan

a. Menugaskan Protokol 1, 11, dan Ill untuk: 1) Menyiapkan prisma nama Anggota DPR dan

tamu undangan; 2) Legalisasi undangan dan tanda pengenal ke

Paspamres; 3) Menyiapkan kelengkapan gladi.

b. Menugaskan PBK dan PU untuk: 1) Mencetak buku Pedoman Rapat Paripurna

dalam rangka Pidato Presiden Penyampaian RUU APBN, undangan dan kelengkapannya, serta tanda pengenal.

2) Mendistribusikan surat dan undangan melalui Bagian Persuratan dan Penyimpanan.

3) Menyiapkan administrasi jamuan.

No

9.

8.

Page 110: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

5

Pelaksana Mutu Baku

No Kegiatan Ka sub- Protokol PBK Keleng- I I Keterangan Karo Ka bag I, II, dan dan Waktu Output bag Ill PU kapan

10. Melaksanakan tugas dan melaporkan 0 Disposisi 1 hari Kegiatan pelaksanaan tugas kepada Kasubbag Upacara. i dan

la po ran

I I I I I

11. Melaporkan pelaksanaan tug as kepada Ka bag Laporan 30 Laporan Upacara dan PDM tentang rencana pelaksanaan men it gladi. I I

I

12. Melaporkan kepada Karo Protokol tentang La po ran 30 La po ran rencana pelaksanaan gladi. men it

I ~e--

13. a. Menyampaikan rencana pelaksanaan gladi La po ran 60 Disposisi Gladi dilakukan 3 kali sebagai kepada Sekjen DPR RI melalui Deputi me nit berikut: Administrasi. - Gladi I : (H-4), petugas terkait

- Gladi II/Gladi Kotor (H-2) b. Menugaskan Ka bag untuk melaksanakan disaksikan Pim pi nan Setjen

gladi. I I. DPR dan DPD I - Gladi Ill/Gladi Bersih : (H-1)

disaksikan Pimpinan DPR Gladi bersih diikuti oleh seluruh komponen terkait:

14. Menugaskan Kasubbag Upacara untuk Disposisi 30 Disposisi melaksanakan gladi. -+I I

men it

15. Menugaskan Protokol I, 11, dan Ill untuk Disposisi 1 hari Disposisi .I

I~ melaksanakan gladi. I

Page 111: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

6

Pelaksana Mutu Baku

No Kegiatan Kasub- Protokol PBK Keleng- Keterangan Karo Ka bag I, II, dan dan Waktu Output bag Ill PU kapan

16. a. Melaksanakan gladi. Disposisi 1 hari Kegiatan dan

b. Melaporkan pelaksanaan gladi kepada laporan Kasubbag Upacara. I I

17. Menerima laporan pelaksanaan gladi dan La po ran 30 La po ran meneruskan kepada Kabag Upacara dan PDM. I I men it

I

18. a. Menerima laporan pelaksanaan gladi dan Laporan 30 Disposisi meneruskan kepada Karo Protokol. men it

I ~ - b. Memerintahkan Kasubbag Upacara untuk melaksanakan Rapat Paripurna dalam rangka Pidato Presiden Penyampaian RUU APBN.

19. Memerintahkan Protokol I, 11, dan Ill untuk Disposisi 30 Disposisi melaksanakan Ra pat Paripurna dalam rangka - ~1 I men it Pidato Presiden Penyampaian RUU APBN.

20. a. Melaksanakan Rapat Paripurna dalam rangka Disposisi 1 hari Kegiatan Ra pat Paripurna dalam Pidato Presiden Penyampaian RUU APBN. dan rangka Pidato Pres id en

I I la po ran Penyampaian RUU APBN b. Melaporkan has ii pelaksanaan Ra pat I dilaksanakan sesuai dengan Paripurna dalam rangka Pidato Presiden Buku Pedoman. Penyampaian RUU APBN kepada Kasubbag Upacara.

21. Menerima laporan dan meneruskan kepada La po ran 30 La po ran I I Kabag Upacara dan PDM. I men it

I 22. Menerima laporan dan meneruskan kepada Karo 1~LJ Laporan 30 Laporan

Protokol. I men it I

23. Menerima laporan dan memerintahkan kepada I Laporan 30 Disposisi Ka bag Upacara dan PDM untuk melakukan I L men it ,~ pengarsipan. 0

Page 112: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

7

Pelaksana Mutu Baku

No Kegiatan Ka sub- Protokol I PBK Keleng- Keterangan Karo Ka bag bag I, II, dan dan kapan Waktu Output Ill PU

24. Memerintahkan kepada Kasubbag PDM untuk lH Disposisi 15 Disposisi melakukan pengarsipan. men it

I 25. Memerintahkan kepada PU untuk melakukan Disposisi 15 Disposisi

pengarsipan. men it I I I

26. Melakukan pengarsipan. Disposisi 10 Kegiatan r=r:» men it

,

Page 113: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

Pelaksana bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah ditetapkan Disimpan sebagai data elektronik dan manual. PERINGATAN: PENCATATAN DAN PENDATAAN:

1. Nota dinas/lembar disposisi. 2. Alat Komunikasi. 3. Komputer/printer/scanner. 4. Jaringan internet.

PERALA T AN/PERLENGKAPAN:

1. Memahami struktur organisasi Sekretariat Jenderal dan Sadan Keahlian DPR RI;

2. Memahami Tata Upacara; 3. Memahami konsep dasar penyusunan laporan; 4. Memahami pembuatan laporan kegiatan.

KUALIFIKASI PELAKSANA:

NAMASOP

DISAHKAN OLEH TGL. EFEKTIF TGL. REVISI

KETERKAITAN:

1 Juni 2016 TGL. PEMSUATAN

1. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2010 tentang Keprotokolan. 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan

Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

3. Peraturan Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal dan Sadan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2016.

PT/8-33/SETJEN DPR RI/PT.02/6/2016 NOMOR SOP

DASAR HUKUM:

SIDANG BERSAMA DPR RI DAN DPD RI DALAM RANGKA HUT KEMERDEKAAN RI

SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Page 114: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

2

Pelaksana Mutu Baku

No Kegiatan Kasub- Protokol PBK Keleng- Keterangan Karo Ka bag I, II dan dan Waktu Output bag Ill PU kapan

1. a. Menerima arahan Sekretaris Jenderal DPR RI Agenda 2jam Disposisi (Sekjen DPR RI) melalui Deputi Administrasi kerja untuk menyiapkan Sidang Bersama dan D melakukan koordinasi dengan instansi dan unit terkait.

b.Menugaskan Kepala Bagian (Kabag) Upacara dan Penyaluran Delegasi Masyarakat untuk menyiapkan Sidang Bersama.

2. a. Melakukan koordinasi dengan instansi dan unit Disposisi 60 Kegiatan lnstansi dan Unit Kerja : kerja terkait. men it dan a. Protokol lstana President

disposisi Wakil Presiden; b. Menugaskan kepada Kepala Sub Bagi an (Kasubbag) Upacara untuk menyiapkan I I b. Protokol Kementerian

pelaksanaan Sidang Bersama. Luar Negeri; c. Protokol DPD RI; d. Kernen bud par (Gita

Bahana Nusantara); e. Unit kerja terkait di Setjen

DPR RI.

3. a. Menugaskan Protokol I, II, dan Ill untuk Disposisi 2jam Disposisi membuat konsep: 1) Buku Pedoman Sidang Bersama; 2) Keputusan Sekjen tentang Tim Kerja

Dukungan Persia pan dan Pelaksanaan Sidang Bersama;

3) Keputusan Bersama Sekjen DPR dan ~ I

- I Sesjen DPD tentang Dukungan Penyelenggaraan Sidang Bersama

4) Menginventarisasi daftar undangan Kementerian/Lembaga dan lainnya;

5) Tata tempat; 6) Menyiapkan prisma dan penempatannya; 7) Susunan Acara Sidang Bersama. 0

Page 115: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

3

Pelaksana Mutu Baku

No Kegiatan I Ka sub- Protokol PBK Keleng- Keterangan Karo Ka bag bag I, II dan dan kapan Waktu Output Ill PU

b. Menugaskan Penyiap Bahan Keprotokolan Surat kepada Pimpinan (PBK) dan Pengadministrasi Umum (PU) untuk Fraksi, Hal Susunan membuat konsep: Keanggotaan dan permintaan 1) Surat; pembaca doa, yang ditanda- 2) Undangan dan kelengkapannya (Stiker, tangani oleh Sekjen atas

Denah Parkir, dan Denah Ruang Sidang) nama Pimpinan DPR RI dan serta Tanda Pengenal; surat lainnya (Surat Kepada

3) Administrasi Jamuan. Kemlu untuk permintaan (Penugasan PBK dan PU, melalui Kasubbag bantuan tenaga protokol dan PDM) surat partisipasi minuman).

4. Membuat konsep dan menyampaikan kepada Disposisi 1 hari Konsep Kasubag Upacara. ~, I I

I ' 5. Mengoreksi tugas Protokol I, II, 111, PBK, dan PU: Konsep 30 Konsep

a. Apabila setuju, menyampaikan kepada Kabag TidcK men it Upacara dan PDM. ~

b. Apabila tidak setuju, dikembalikan kepada ~~ Protokol I, II, Ill, PBK, dan PU untuk diperbaiki. Ya

6. Memeriksa konsep Buku Ped om an Sidang Konsep 30 Konsep Konsep Keputusan Sekjen Bersama, Keputusan Sekjen, Keputusan Bersama men it DPR RI dan Keputusan Sekjen DPR dan Sesjen DPD, daftar undangan, Bersama Sekjen DPR dan tata tempat dan susunan acara, surat, serta Tidak Sesjen DPD, sebelum undangan dan kelengkapannya. ~ disampaikan kepada Sekjen a. Apabila setuju, menyampaikan kepada Karo terlebih dahulu disampaikan

Protokol. ke Bagian Hukum untuk b. Apabila tidak setuju, dikembalikan kepada Ya mendapat koreksi dan paraf.

Kasubbag Upacara untuk diperbaiki.

7. a. Memeriksa konsep Buku Pedoman Sidang Konsep 60 Disposisi Bersama, Keputusan Sekjen, Keputusan men it Bersama Sekjen DPR dan Sesjen DPD, daftar undangan, tata tempat, susunan acara, surat, serta undangan dan kelengkapannya. 0 0

Page 116: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

4

Menugaskan Kasubbag Upacara untuk melaksanakan persiapan Sidang Bersama dan menyiapkan gladi.

1) Apabila setuju, memberikan paraf/ tanda tangan dan menyampaikan kepada Sekjen DPR RI melalui Deputi Administrasi.

2) Apabila tidak setuju, dikembalikan kepada Kabag untuk diperbaiki.

b. Menerima surat, undangan, Pedoman Sidang Bersama, Keputusan Sekjen, Keputusan Bersama Sekjen DPR dan Sesjen DPD yang sudah ditandatangani.

c. Menugaskan Kabag untuk menindaklanjuti persiapan pelaksanaan Sidang Bersama dan menyusun rencana gladi.

Kegiatan

Undangan dan kelengkapan­ nya telah didistribusikan paling lambat 5 hari sebelum pelaksanaan Sidang Bersa­ ma.

Tindak lanjut: Undangan dicetak, dican­ tumkan nama dan alamat, dilegalisir oleh Paspampres, dan didistribusikan.

Keterangan

Disposisi

Output

Disposisi Kelengkapan Gladi: • Petugas Peraga, Selem­

pang Peraga, • Susunan acara

Disposisi 1 hari

Disposisi 30 men it

Waktu Keleng­ kapan

PBK dan PU

Protokol I, II dan

Ill Kasub­

bag

-~o

Ka bag

Ya

Tid:1k

Karo

Mutu Baku Pelaksana

a. Menugaskan Protokol 1, II, dan Ill untuk: 1) Menyiapkan prisma nama Anggota DPR dan

tamu undangan; 2) Legalisasi undangan dan tanda pengenal ke

Paspamres; 3) Menyiapkan kelengkapan gladi.

b. Menugaskan PBK dan PU untuk: 1) Mencetak buku Pedoman Sidang Bersama,

undangan dan kelengkapannya, serta tanda pengenal.

2) Mendistribusikan surat dan undangan melalui Bagian Persuratan dan Penyimpanan

3) Menyiapkan administrasi jamuan;

No

9.

8.

Page 117: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

5

Pelaksana Mutu Baku i Protokol PBK No Kegiatan Karo Ka bag Kasub- I, II dan dan Keleng- Waktu Output Keterangan

bag Ill PU kapan

10. Melaksanakan tug as dan melaporkan kepada Disposisi 1 hari La po ran Kasubbag Upacara. dan

kegiatan I I

I l I I I

11. Melaporkan pelaksanan tug as kepada Ka bag Laporan 30 La po ran Upacara dan PDM tentang rencana pelaksanaan me nit gladi. I I.

r

12. Melaporkan kepada Karo Protokol ten tang La po ran 30 La po ran rencana pelaksanaan gladi. me nit

I j. -

13. a. Menyampaikan rencana pelaksanaan gladi La po ran 60 Disposisi Gladi dilakukan 3 kali sebagai kepada Sekjen DPR RI melalui Deputi men it berikut: Administrasi. • Gladi I: (H-4), petugas terkait.

• Gladi II/Gladi Kotor: (H-2) b. Menugaskan Kabag untuk melakukan gladi. disaksikan Pimpinan Setjen

I ,~ DPR dan DPD. - • Gladi Ill/Gladi Bersih: (H-1) disaksikan Pimpinan DPR dan DPD.

Gladi bersih diikuti oleh seluruh komponen terkait.

14. Menugaskan Kasubbag Upacara untuk Disposisi 30 Disposisi melakukan gladi. - ~ I men it

15. Menugaskan Protokol I, II, dan Ill untuk Disposisi 1 hari Disposisi melakukan gladi.

~ I - I

Page 118: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

6

Pelaksana Mutu Baku No Kegiatan I Ka sub- Protokol PBK Keleng- Keterangan Karo Ka bag I, II dan dan Waktu Output bag Ill PU kapan

16. a. Melakukan gladi. Disposisi 1 hari Kegiatan

b. Melaporkan pelaksanaan gladi dan kepada la po ran Kasubbag Upacara. I I

17. Menerima la po ran pelaksanaan gladi dan La po ran 30 La po ran meneruskan kepada Kabag Upacara dan PDM. I L men it ,~

18. a. Menerima laporan pelaksanaan gladi dan La po ran 30 Disposisi meneruskan kepada Karo Protokol. men it

I I b. Memerintahkan Kasubbag Upacara untuk ,-

melaksanakan Sidang Bersama.

19. Memerintahkan Protokol I, 11, dan Ill untuk Disposisi 30 Disposisi melaksanakan Sidang Bersama. men it

.I I '1

20. a. Melaksanakan Sidang Bersama. Disposisi 1 hari Kegiatan Sidang Bersama dilaksana- b. Melaporkan hasil dan kan sesuai dengan Buku pelaksanaan Sidang I I laporan Pedoman. Bersama kepada Kasubbag Upacara. • I

21. Menerima laporan dan meneruskan kepada La po ran 30 La po ran Kabag Upacara dan PDM. I I men it I

22. Menerima laporan dan meneruskan kepada Karo La po ran 30 La po ran Protokol. I I men it I

23. Menerima laporan dan memerintahkan kepada LJ La po ran 30 Disposisi Ka bag Upacara dan PDM untuk melakukan ~} men it pengarsipan.

Page 119: LAPORAN KINERJA 2018 - dpr.go.id filebalik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

7

Pelaksana Mutu Baku

No Kegiatan Kasub- I Protokol PBK Keleng- Keterangan Karo Ka bag I, II dan dan Waktu Output bag Ill PU kapan

24. Memerintahkan kepada Kasubbag PDM untuk a_,_~ Disposisi 15 Disposisi melakukan pengarsipan. I men it

I 25. Memerintahkan kepada PU untuk melakukan L p Disposisi 15 Disposisi

pengarsipan. men it

26. Melakukan pengarsipan. I Disposisi 10 Kegiatan ~ ) men it ~