93

Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja
Page 2: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 2

Laporan Kinerja 2018

Pusat Sistem Penerapan Standar

Badan Standardisasi Nasional

Gedung I BPPT, Lantai 10

Jl. MH. Thamrin, No. 8, Jakarta Pusat

Page 3: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 3

KATA PENGANTAR

Laporan Kinerja Pusat Sistem Penerapan Standar merupakan

perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian visi dan misi

Pusat Sistem Penerapan Standar, Deputi Penerapan Standar dan Akreditasi

pada Tahun Anggaran 2018. Laporan Kinerja Pusat Sistem Penerapan

Standar Tahun 2018 merupakan Laporan Kinerja tahun keempat Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019.

Penyusunan Laporan Kinerja Pusat Sistem Penerapan Standar mengacu

pada Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Pemerintah Nomor 29

Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,

Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis

Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah, Perka BSN No. 5 Tahun 2016 tentang Pedoman

Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah di Lingkungan BSN,

serta Rencana Strategis BSN Tahun 2015-2019.

Pada tahun 2018, Pusat Sistem Penerapan Standar sebagai bagian

dari Deputi Penerapan Standar dan Akreditasi bertekad melaksanakan

Reformasi Birokrasi, dimana penguatan kinerja merupakan salah satu sasaran

area perubahan untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa

program-program berjalan sesuai dengan yang ditargetkan. Disamping itu,

Pusat Sistem Penerapan Standar juga telah melakukan perubahan sasaran

dalam rangka menyelaraskan terjadinya perubahan sasaran strategis BSN

untuk periode 2015-2019.

Laporan Kinerja Pusat Sistem Penerapan Standar Tahun 2018 ini

diharapkan dapat menjadi sumber informasi dalam pengambilan keputusan

guna peningkatan kinerja Pusat Sistem Penerapan Standar di masa

mendatang, melalui pelaksanaan program dan kegiatan secara lebih

optimal.

Jakarta, Januari 2019

Pusat Sistem Penerapan Standar,

Dr. Wahyu Purbowasito

Page 4: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4

RINGKASAN EKSEKUTIF

Perjanjian Kinerja Pusat Sistem Penerapan Standar Tahun 2018 telah

menetapkan 13 (tiga belas) sasaran dengan 19 (Sembilan belas) Indikator

Kinerja. Sasaran dan Indikator Kinerja tersebut merupakan perwujudan

pelaksanaan Program Pengembangan Standardisasi Nasional yang

diamanatkan kepada Pusat Sistem Penerapan Standar.

Berikut disajikan tabel capaian perjanjian kinerja Pusat Sistem

Penerapan Standar tahun 2018 menurut Sasaran:

Tabel 1. Sasaran, Indikator Kinerja, Target dan Capaian Tahun 2018

Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian %

Stakeholder Perspectives

1. Meningkatkan

efektifitas sistem

penerapan SNI &

Penilaian

Kesesuaian

1. % Pemenuhan produk

bertanda SNI terhadap

persyaratan SNI

70% 66,28% 94,69%

2.% Penyelesaian penanganan

pengaduan penerapan SNI

dan Penilaian kesesuaian

100% 100% 100%

Rata-Rata Capaian sasaran 1 97,35

2. Meningkatnya

kemampuan

pemangku

kepentingan

dalam

memenuhi

persyaratan

standar dan PK

untuk tujuan

ekspor

3. % Pemenuhan kebutuhan

fasilitasi persyaratan standar

dan PK dalam rangka ekspor

100% 100% 100%

Rata-Rata Capaian sasaran 2 100%

Internal Process Perspectives

3. Memastikan

ketersediaan

kebijakan sesuai

kebutuhan

4. Jumlah kebijakan yang

disusun sesuai kebutuhan

5 Kebijakan 8 Kebijakan 160%

Rata-Rata Capaian sasaran 3 160%

4. Memastikan 5. Jumlah sistem jaminan mutu

penerapan SNI dan PK

2 Sistem 3 Sistem 150%

Page 5: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 5

Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian %

ketersediaan

sistem jaminan

mutu penerapan

SNI Standar

tujuan ekspor

dan PK

6. Jumlah sistem jaminan mutu

penerapan standar dan PK

tujuan ekspor

2 sistem 1 Sistem 50%

Rata-Rata Capaian sasaran 4 100%

5. Memastikan

ketersediaan

skema

7. Jumlah skema sertifikasi

untuk memenuhi kebutuhan

pemangku kepentingan

75 Skema 75 Skema 100%

Rata-Rata Capaian sasaran 5 100%

6. Memastikan

ketersediaan LPK

pendukung

penerapan SNI

8. Jumlah LPK yang dibina

untuk mendukung SNI

13 LPK 15LPK 115%

9. Jumlah LPK yang dibina

pemenuhan persyaratan

standar dan PK tujuan ekspor

2 LPk 2 LPK 100%

Rata-Rata Capaian sasaran 6 107,50%

7. Meningkatkan

pengelolaan

pembinaan SPK

10. % LPK yang dibina dan

mendapatkan akreditasi

30% 36,1 % 120,33%

Rata-Rata Capaian sasaran 7 120,33%

8. Meningkatkan

partisipasi

penyusunan

regulasi lintas

sektoral

11. % Pemenuhan permintaan

yang difasilitasi

100% 100% 100%

Rata-Rata Capaian sasaran 8 100%

9. Meningkatkan

pengelolaan

layanan bagi

pemangku

kepentingan

atas penerapan

SNI

12 Jumlah organisasi yang

dibina untuk memenuhi

persyaratan SNI sampai siap

disertifikasi dan organisasi yang

memenuhi

standar/persyaratan acuan

tujuan ekspor

8 Organisasi 8 Organisasi 100%

Rata-Rata Capaian sasaran 9 100%

Learning and Growth Perspectives

10.

Meningkatkan

tata kelola dan

organisasi yang

professional di

13. Tingkat pelaksanaan

Reformasi Birokrasi (Nilai

PMPRB)

83 Nilai 87,22 Nilai 105,08%

14. Tingkat kualitas akuntabilitas

kinerja BSN (Nilai Lembar Kerja

70 (BB) Nilai 63,90 (BB)

Nilai

91,29%

Page 6: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 6

Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian %

PSPS evaluasi AKIP BSN)

Rata-Rata Capaian sasaran 10 98,19%

11.

Meningkatkan

kompetensi

sumber daya

manusia di PSPS

15 % ASN yang mengikuti

program peningkatan

kompetensi

100 % 100% 100%

16. Jumlah ASN yang

menempuh pendidikan

lanjutan

3 orang 3 orang 100%

Rata-Rata Capaian sasaran 11 100%

12.

Meningkatkan

pengelolaan

sarana dan

prasarana

penunjang

kinerja di PSPS

17. % Ketersediaan sarana dan

prasarana berdasarkan

Rencana Kebutuhan BMN

100% 100% 100%

18. % Pemanfaatan BMN 100% 100% 100%

Rata-Rata Capaian sasaran 12 100%

13.

Meningkatkan

kinerja

pengelolaan

anggaran di

PSPS

19. % Realisasi anggaran > 95% 99,78% 105,03%

Rata-Rata Capaian sasaran 13 105,03%

Rata-Rata Capaian PSPS Tahun 2018 106,80%

Dari 19 (sembilan belas) indikator kinerja di Pusat Sistem Penerapan

Standar, rata rata pencapaian sasaran 100%. Ada 6 (enam) indikator yang

capaiannya melebihi target, dan 3 (tiga) indikator yang tidak tercapai.

Indikator yang tidak tercapai adalah Persentase Pemenuhan produk

bertanda SNI terhadap persyaratan SNI; penyusunan sistem jaminan mutu

penerapan standar dan penilaian kesesuaian tujuan ekspor; dan Tingkat

kualitas akuntabilitas kinerja BSN (Nilai Lembar Kerja evaluasi AKIP BSN) yang

belum mencapai capaian 100%.

Realisai pemenuhan produk bertanda SNI terhadap persyaratan SNI

memang tidak mencapai target, namun ada peningkatan pemenuhannya

sejak tiga tahun terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun belum semua

produk bertanda SNI yang beredar di pasar mampu mempertahankan

mutunya sesuai persyaratan SNI, peningkatan hasil uji petik ini dapat menjadi

Page 7: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 7

salah satu indikator adanya perbaikan sistem penerapan standar dan

pengawasan produk di pasar. Sesuai amanat peraturan perundang-

undangan, hasil uji petik ini juga menjadi acuan dalam menyusun

rekomendasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan seperti Komite

Akreditasi Nasional, instansi pembina, dan kementerian/lembaga

pemerintah non kementerian yang bertanggung jawab melakukan

pengawasan pasar sebagai masukan untuk tindak lanjut yang diperlukan.

Terkait penyusunan sistem jaminan mutu penerapan standar dan

penilaian kesesuaian tujuan ekspor, hal ini dikarenakan kurangnya informasi

dan input dari stakeholder terkait dalam rangka fokus produk untuk ekspor di

tahun berjalan, namun sudah dibuat draft analisis jaminan mutu untuk

bebrapa fokus produk tujuan ekspor. Untuk indikator kinerja yang

capaiannya masih di bawah 100% telah dilakukan langkah-langkah untuk

perbaikan antara lain melakukan koordinasi internal dan eksternal dengan

unit lain di BSN dan stakeholder atau K/L lain, melakukan brainstorming

konsep Sisem Jaminan Mutu yang lebih fokus serta melakukan Capacity

Building kepada personil yang terlibat.

Page 8: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 8

DAFTAR ISI

Halaman Cover ................................................................................................ 1

Kata Pengantar ................................................................................................. 3

Ringkasan Eksekutif .......................................................................................... 4

Daftar Isi ............................................................................................................. 8

Daftar Tabel ....................................................................................................... 9

Daftar Gambar ................................................................................................... 10

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang ................................................................................... 11

I.2 Maksud dan Tujuan ........................................................................... 11

I.3 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi ............................................. 12

I.4 Sumber Daya Manusia ..................................................................... 13

I.5 Peran Strategis ................................................................................... 14

BAB II PERENCANAAN KINERJA

II.1 Perencanaan Strategis ..................................................................... 19

II.1.1 Visi dan Misi ............................................................................ 19

II.1.2 Tujuan dan Sasaran ............................................................... 20

II.2 Perjanjian Kinerja ............................................................................... 21

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

III.1 Capaian Kinerja ................................................................................. 25

III.2 Realisasi Anggaran ............................................................................ 59

BAB IV PENUTUP

Penutup ........................................................................................................ 62

LAMPIRAN

Lampiran 1. Perjanjian Kinerja ........................................................................... 63

Lampiran 2. Rekomendasi MTPrS Tahun 2018 .................................................. 65

Lampiran 3. Daftar Skema Penerapan Standar yang disusun Tahun 2018.. 69

Lampiran 4. Program Nasional Regulasi Teknis (PNRT) TAHUN 2018 – 2019.. 86

Page 9: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 9

Daftar Tabel

Tabel I. Sasaran, Indikator Kinerja, Target dan Capaian Tahun 2018 ………..4

Tabel I.1 Personel ASN Pusat Sistem Penerapan Standar (Desember

2018)…………………………………………………………………………………………………….13

Tabel I.2 Potensi dan Permasalahan Pusat Sistem Penerapan Standar …..….14

Tabel II.1 Perjanjian Kinerja Pusat Sistem Penerapan Standar Tahun 2018…...21

Tabel III.1 Pencapaian Kinerja Pusat Sistem Penerapan Standar Tahun

2018……………………………………………………………………………..25

Tabel III.2 Capaian Kinerja Sasaran 1………………………………………………..28

Tabel III.3 Hasil Uji Petik Tanda SNI ……………………………………………………30

Tabel III.4 Capaian Kinerja Sasaran 2 ……………………………………………….32

Tabel III.5 Capaian Kinerja Sasaran 3 ……………………………………………….33

Tabel III.6 Capaian Kinerja Sasaran 4 ……………………………………………….39

Tabel III.7 Capaian Kinerja Sasaran 5 ……………………………………………….43

Tabel III.8 Capaian Kinerja Sasaran 6 ……………………………………………….45

Tabel III.9. 17 LPK yang masuk dalam program peningkatan kompetensi yang

telah dinyatakan siap di akreditasi ………………………………………45

Tabel III.10. LPK yang dibina untuk kebutuhan ekspor……………………………48

Tabel III.11 Capaian Kinerja Sasaran 7 …………….………………………………..50

Tabel III.12 Capaian Kinerja Sasaran 8 …………….………………………………..51

Tabel III. 13.Rekapitulasi Program Nasional Regulasi Teknis (PNRT) Tahun 2018-

2019……………………………………………………………………………53

Tabel III.14 Rekap SNI yang telah diberlakukan secara wajib berdasarkan

Instansi Teknis yang menetapkan (per Desember 2018)…….……..54

Tabel III.15 Capaian Kinerja Sasaran 9 …………….………………………………..55

Tabel III.16 Capaian Kinerja Sasaran 10 …………….…………………..…………..56

Tabel III.17 Capaian Kinerja Sasaran 11 …………….………………………………57

Tabel III.18 Capaian Kinerja Sasaran 12……………………………………………..58

Tabel III.19 Capaian Kinerja Sasaran 13.…………………………………………….59

Tabel III.20 Pagu dan Realisasi Anggaran Pusat Sistem Penerapan Standar TA.

2018………………………………………………………………..………….60

Page 10: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 10

Daftar Gambar

Gambar I.1 Struktur Organisasi Pusat Sistem Penerapan Standar................. 13

Gambar III.1 Persentase Tingkat Kesesuaian terhadap SNI dari Hasil Uji Petik

Tanda SNI Tahun 2015-2018…………………..…………………….... 31

Page 11: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 11

S

BAB I PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun

Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran. Hal ini telah

diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 29 Tahun

2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

dan PermenPANRB No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis

Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas

Laporan Kinerja Instansi. Laporan Kinerja tersebut merupakan laporan

kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi

dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan Laporan

Kinerja (LKj) tersebut juga menjadi kewajiban Pusat Sistem Penerapan

Standar, sebagai salah satu unit kerja di lingkungan Badan Standardisasi

Nasional (BSN) yang disusun secara berjenjang sesuai Peraturan Kepala BSN

No. 5 Tahun 2016 tentang Pedoman Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Instansi

Pemerintah di Lingkungan Badan Standardisasi Nasional.

Kinerja Pusat Sistem Penerapan Standar memberikan kontribusi

khususnya pada kinerja Deputi Penerapan Standar dan Akreditasi dan

secara keseluruhan terhadap BSN. Oleh karena itu, penyusunan Laporan

Kinerja Pusat Sistem Penerapan Standar merupakan bahan masukan dalam

penyusunan Laporan Kinerja Deputi Penerapan Standar dan Akreditasi tahun

2018.

I.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud penyusunan Laporan Kinerja Pusat Sistem Penerapan

Standar adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik atas

pelaksanaan program/kegiatan serta akuntabilitas kinerja dalam rangka

mencapai visi dan misi Deputi Penerapan Standar dan Akreditasi,

dengan tujuan sebagai berikut :

1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas

kinerja yang telah dan seharusnya dicapai;

Page 12: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 12

2. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah

untuk meningkatkan kinerjanya.

Hasil evaluasi yang dilakukan akan digunakan sebagai dasar penyusunan

beberapa rekomendasi untuk menjadi masukan dalam menetapkan

kebijakan dan strategi yang akan datang sehingga dapat meningkatkan

kinerja Unit Kerja.

I.3 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Standardisasi Nasional Nomor

965/BSN-1/HK.35/05/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja BSN

sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Kepala

BSN Nomor 4 Tahun 2011 tentang perubahan kedua atas Keputusan Kepala

BSN Nomor 965/BSN/HL.35/05/2001 tentang organisasi dan tata kerja BSN,

tugas Pusat Sistem Penerapan Standar adalah melaksanakan penyiapan

rumusan kebijakan, pembinaan, koordinasi program dan penyusunan

rencana di bidang sistem pemberlakuan standar dan penanganan

pengaduan serta pembinaan prasarana penerapan standar dan sistem

jaminan mutu.

Untuk menjalankan tugas pokok tersebut, Kinerja Pusat Sistem

Penerapan Standar menyelenggarakan fungsi:

1. Penyiapan rumusan kebijakan di bidang sistem pemberlakuan standar

dan penanganan pengaduan serta prasarana penerapan standar dan

sistem jaminan mutu;

2. Pembinaan dan koordinasi program pemberlakuan standar dan

penanganan pengaduan serta pembinaan prasarana penerapan

standar dan sistem jaminan mutu;

3. Pelaksanaan urusan sistem pemberlakuan standar dan penanganan

pengaduan;

4. Pelaksanaan urusan sistem prasarana penerapan standar dan sistem

jaminan mutu;

5. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi sistem pemberlakuan standar,

penanganan pengaduan serta prasarana penerapan standar dan

sistem jaminan mutu.

Page 13: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 13

Struktur Pusat Sistem Penerapan Standar dapat dilihat pada gambar

berikut.

Gambar I.1 Struktur Organisasi Pusat Sistem Penerapan Standar

Berdasarkan struktur organisasi tersebut, Pusat Sistem Penerapan

Standar mempunyai tata kerja yang didukung oleh :

1. Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan,

dengan tugas melaksanakan penyiapan penyusunan pedoman, norma,

kriteria, prosedur, program dan perencanaan serta melaksanakan

penyusunan, pemantauan dan evaluasi sistem pemberlakuan standar

dan penanganan pengaduan.

2. Bidang Prasarana Penerapan Standar dan Sistem Jaminan Mutu, dengan

tugas melaksanakan penyiapan penyusunan pedoman, norma, kriteria,

prosedur, program, dan perencanaan serta melaksanakan kegiatan

penyusunan, inventarisasi, pemantauan dan evaluasi sistem prasarana

penerapan standar dan jaminan mutu.

I.4 SUMBER DAYA MANUSIA

Untuk mendukung pelaksanaan operasional organisasi, sampai

dengan 31 Desember 2018 Pusat Sistem Penerapan Standar memiliki personel

berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) sebanyak 30 (tiga puluh) orang,

dengan rincian sesuai tabel berikut:

Tabel I.1

Personel ASN Pusat Sistem Penerapan Standar (Desember 2018)

No Uraian Jenjang Pendidikan Jumlah

Orang > S1 S1 S2 S3

1. Kepala Pusat Sistem Penerapan

Standar - - -

1 1

Page 14: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 14

I.5 PERAN STRATEGIS

Dengan ditetapkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang

Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (SPK), BSN diharapkan memberikan

kontribusi dalam pemecahan masalah yang dihadapi selama ini.

Pusat Sistem Penerapan Standar mempunyai peran strategis dalam

mendukung pelaksanaan fungsi BSN, yaitu penigkatan kapasitas dan kualitas

sitem penerapan standa dan penilain kesesuain, terciptanya integritas tanda

SNI dan Peningkatan kapabilitas LPK dan organisasi dalam menerapkan SNI.

Untuk itu sesuai dengan tugas dan fungsinya Pusat Sistem Penerapan

Standar telah mengidentifikasi potensi, permasalahan yang dihadapi, dan

tindak lanjut yang akan dilakukan dalam mendukung pelaksanaan fungsi

BSN.

Tabel I.2

Potensi dan Permasalahan Pusat Sistem Penerapan Standar

POTENSI PERMASALAHAN TINDAK LANJUT

1. Ditetapkannya

Peraturan Pemerintah

No. 34 tahun 2018

segai pelaksanaan UU

No. 20 tahun 2014

yang diharapkan

dapat memperkuat

Sistem Standardisasi

dan Penilaian

Kesesuaian Nasional

Beberapa aturan yang

terkait dengan

penerapan SNI sukarela

dan pemberlakuan SNI

secara wajib perlu

disesuaikan dengan

aturan perundang-

undangan yang baru.

Diperlukan penyusunan atau

review aturan yang

ditetapkan sebelumnya

seperti penyusunan aturan

terkait lisensi tanda SNI dan

revisi PSN 301 tentang

Pedoman Pemberlakuan SNI

secara Wajib dan

2. Tersedianya SNI

sebagai persyaratan

yang disusun dengan

memperhatikan

kepentingan nasional

dan selaras dengan

standar internasional,

serta mekanisme

penilaian kesesuian

untuk penerapan SNI

Hasil monitoring integritas

tanda SNI menunjukkan

masih rendahnya

konsistensi kesesuaian

produk bertanda SNI

yang beredar di pasar

terhadap persyaratan

SNI

1. Perbaikan sistem

penerapan standar

melalui skema penerapan

standar dan pengaturan

pemberian lisensi tanda

SNI untuk SNI yang

diterapkan sukarela.

2. Pelaksanaan uji petik

kesesuaian produk

terhadap SNI untuk

2. Bidang Sistem Pemberlakuan Standar

dan Penanganan Pengaduan

- 12 4

16

3. Bidang Prasarana Penerapan

Standar dan Sistem jaminan Mutu

- 11 2 - 13

Jumlah - 23 6 1 30

Page 15: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 15

POTENSI PERMASALAHAN TINDAK LANJUT

pemantauan efektifitas

penerapan SNI.

Rekomendasi hasil uji petik

secara spesifik

disampaikan kepada

pihak terkait sebagai

masukan dalam perbaikan

untuk peningkatan

integritas tanda SNI.

3. Penyusunan regulasi

teknis berbasis SNI oleh

Kementerian/Lembag

a untuk melindungi

konsumen dan

menciptakan

persaingan yang sehat

dalam perdagangan

Belum semua regulasi

teknis berbasis SNI yang

dalam penyusunannya

mengikuti PSN 301

Pedoman Pemberlakuan

SNI secara Wajib.

1. Review PSN 301 dengan

melibatkan Kementerian/

Lembaga yang menyusun

regulasi berbasis SNI serta

melakukan pengawasan

pasar produk bertanda

SNI.

2. Koordinasi dengan

Kementerian/Lembaga

dalam implementasi PSN

301, diantaranya dalam

penetapan Program

Nasional Penerapan

Standar (PNRT),

penyusunan draft regulasi

teknis maupun persiapan

notifikasi ke TBT-WTO.

4. Meningkatnya jumlah

lembaga penilaian

kesesuaian yang

diakreditasi KAN untuk

mendukung kegiatan

penerapan standar

Setiap lembaga

penilaian kesesuaian

mempunyai skema

sertifikasi yang

ditetapkan sendiri

sehingga berpotensi ada

perbedaan antar

lembaga sertifikasi dalam

melakukan proses

sertifikasi produk.

Penyusunan dan penetapan

skema sertifikasi untuk

penerapan SNI sukarela oleh

BSN yang sesuai dengan

aturan yang berlaku sebagai

acuan bagi seluruh lembaga

penilaian kesesuaian, KAN,

pelaku usaha, maupun

Kementerian/ Lembaga

dalam menerapkan SNI.

5. Pemetaan LPK Kurang koordinasi antar

unit kerja untuk

mengintegrasikan data

dan membuat sarana

(aplikasi) pengelolaan

basis data LPK

1. Mengadakan rapat

koordinasi dengan tim

pengembang dan unit

yang terkait untuk

membuat

2. Melakukan evaluasi

kegiatan pemetaan yang

telah dilakukan untuk

mengatasi kendala yang

ada

Page 16: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 16

POTENSI PERMASALAHAN TINDAK LANJUT

6. Pengelolaan KK PPK Program kerja yang

ditetapkan di Komnas

IEC belum jelas dan

menyentuh ke

permasalahan dasar

1. Membuat sistematika

database terkait KK PPK,

hasil-hasil sidang

2. Mengadakan knowledge

sharing dalam rangka

penguatan NCB dan CBTL

7. Sekretariat ACCSQ

WG2

1. Kurangnya koordinasi

dalam penyiapan

posisi Indonesia

2. Dapat mempelajari

hasil sidang

sebelumnya untuk

dapat ditindaklanjuti

1. Berkoordinasi membuat

sistematika penguatan

posisi Indonesia di regional

dengan pihak-pihak yang

berkepentingan, agar siap

dalam sidang

2. Mengadakan rapat

koordinasi dalam

menentukan delegasi

yang dapat berkelanjutan

8. Peningkatan

Kompetensi LPK

1. Dasar Identifikasi awal

untuk LPK yang akan

dibimbing belum

stabil

2. Komitmen dari LPK

yang akan dibimbing

3. pemahaman

persepsi antar para

tim pembimbing

terhadap standar

masih memiliki gap

4. Terdapat institusi, LPK

yang kebutuhan

teknisnya berbeda-

dengan prioritas BSN

5. kerangka bimtek tiap

tahapan sudah

dibuat, bila perlu

diperkuat dengan

silabus

1. Mengkoordinasikan

metode/protokol yang

tetap dalam menentukan

prioritas LPK yang akan

dibina (terkait dengan unit

lain)

2. Mereview mekanisme dan

sarana identifikasi awal

seleksi peningkatan

kompetensi LPK

3. Menambahkan syarat dan

aturan dalam lembar

komitmen

4. Mengadakan FGD

pemahaman standar

dibidang penilaian

kesesuaian bagi

Pembimbing, dan pihak

terkait

5. Perlu komunikasi intensif

dengan LPK pada kurun

waktu sebelum tahun

berjalan

6. Mengevaluasi keperluan

silabus dan prasarana lain

untuk mendukung

peningkatan kompetensi

LPK

7. berkoordinasi dengan LPK

dalam penyusunan

dokumen mutu

Page 17: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 17

POTENSI PERMASALAHAN TINDAK LANJUT

9. Sekretariat IECEE CB

Scheme

1. informasi terkait IECEE

di website belum

update

2. Kemampuan untuk

mempelajari

dokumen circulation

letter masih belum

siap

3. Ruang lingkup CB

scheme yang ada

pada NCB dan CBTL

belum harmonis

dengan bisnis dan

keperluan ekspor

nasional

1. Ikut serta dalam forum

diskusi dalam rangka

peningkatan standar

kelistrikan lingkup IECEE

2. Diseminasi dan sosialisasi

Lorong Digital Informasi

Penerapan Standar tahun

mendatang

3. Permasalahan sudah

disampaikan melalui

KKPPK dan Komnas IEC utk

mendorong LPK yang

telah terakreditasi untuk

berpartisipasi sebagai

CBTL (Certified Body

Testing Laboratory) dalam

lingkup kategori Office

and Equipment (OFF) atau

lingkup yg lebih relevan

10. Bimbingan SNI 8152

Pasar Rakyat

1. Tidak bisa

mengintervensi

pemenuhan

persyaratan teknis

klausul 4.1 & 4.2

2. Kurangnya komitmen

dari pemerintah

daerah

3. Kerjasama BSN

dengan instansi lain

termasuk regulator &

pemangku

kepentingan lain

Kapasitas personil

pasar

1. Melakukan sosialisasi,

peningkatan kompetensi

personil pasar dan set up

ruang lingkup bimbingan

SNI

2. Meningkatkan kompetensi

personil di bidang

komunikasi dan atau yang

berkaitan dengan proses

membimbing (Pelatihan

Public Speaking)

3. Melakukan koordinasi

persuasif dalam rangka

harmonisasi dan

sinkronisasi program

bimbingan teknis dengan

stakeholder dan K/L terkait

11. Bimbingan SNI ISO 9001 1. Kurangnya komitmen

organisasi

2. Belum menindaklanjuti

permintaan

bimbingan di

beberapa organisasi

3. Persepsi

penerjemahan

pemenuhan

persyaratan SNI ISO

9001:2015 yang tidak

seragam

1. Melakukan kontrak

komitmen dengan

organisasi

2. Membuat daftar prioritas

permintaan bimbingan

organisasi.

3. Melakukan program

pelatihan untuk personel

pelaksana bimtek

Page 18: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 18

POTENSI PERMASALAHAN TINDAK LANJUT

12. Bimbingan SNI ISO

37001

1. Kurangnya komitmen

organisasi

2. Kualifikasi

pembimbing perlu

ditingkatkan

3. Belum optimal

menerapkan sistem

manajemen

4. Koordinasi antar

stakeholder masih

kurang

1. Melakukan kontrak

komitmen dengan

organisasi

2. Mengadakan ToT

pembimbing

3. Melakukan koordinasi

persuasif dalam rangka

harmonisasi dan sinkronisasi

program bimbingan teknis

dengan stakeholder dan

K/L terkait

13. Bimbingan SNI ISO

14001:2015

Pemahaman organisasi

tentang manajemen

lingkungan masih kurang

1. Memberikan sosialisasi

tentang sistem manajemen

lingkungan kepada

organisasi calon penerap

2. Pemakaian bahasa yang

sederhana dan mudah

dimengerti oleh organisasi

calon penerap

14. Panduan Sistem

Jaminan Mutu

1. Konsep SJM belum

seragam

2. Belum optimal dalam

perencanaan dan

prosedur penyusunan

panduan

3. Kapasitas personil

dalam memahami

panduan

1. Melakukan koordinasi

internal dan eksternal

dengan unit lain di BSN dan

stakeholder atau K/L lain

2. Brainstorming konsep Sisem

Jaminan Mutu

3. Melakukan Capacity

Building kepada personil

15. Pemantauan

Anggaran

Kesulitan dalam

pemantauan realisasi

Rapat rutin di minggu IV untuk

pemantauan realisasi

Page 19: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 19

R

BAB II PERENCANAAN KINERJA

II.1 PERENCANAAN STRATEGIS

II.1.1 Visi dan Misi

umusan visi dan misi Pusat SIstem Penerapan Standar

sebagaimana tercantum dalam Rencana Strategis (Renstra) Pusat

Sistem Penerapan Standar Tahun 2015-2019 adalah sebagai

berikut:

VISI

"Terwujudnya sistem dan kapasitas infrastruktur penerapan standar yang

handal untuk meningkatkan daya saing produk dan kualitas hidup bangsa”.

MISI

Sejalan dengan visi tersebut di atas, maka misi Pusat Sistem Penerapan

Standar adalah memberikan kontribusi nyata dalam melaksanakan kegiatan

penerapan standar dan akreditasi untuk mendukung pembangunan

ekonomi, yaitu:

1. Mengembangkan dan menguatkan sistem dan skema penilaian

kesesuaian untuk mendukung Penerapan Standar Nasional Indonesia;

2. Mengembangkan sistem dan pembinaan infrastuktur lembaga penilaian

kesesuaian dan organisasi dalam menerapkan Standar Nasional

Indonesia;

3. Mengembangkan dan menguatkan sistem pemantauan dan

pengaduan Penerapan Standar Nasional indonesia;

4. Menguatkan penanganan kesekretariatan CODEX, IEC, Designating Body

dan CASCO untuk mendukung penyiapan kebijakan di bidang sistem

penerapan standar;

5. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama nasional, bilateral, regional dan

internasional di bidang sistem penerapan standar.

Page 20: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 20

II.1.2 Tujuan dan Sasaran

Tujuan merupakan sesuatu apa yang akan dicapai atau

dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahunan. Tujuan

ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta

didasarkan pada isu-isu dan analisis strategis, serta mengarahkan

perumusan sasaran, kebijakan, program, dan kegiatan dalam rangka

merealisasi misi. Tujuan yang dirumuskan berfungsi juga untuk mengukur

sejauh mana visi dan misi Pusat Sistem Penerapan Standar telah dicapai

mengingat tujuan dirumuskan berdasarkan visi dan misi organisasi.

Rumusan tujuan Pusat Sistem Penerapan Standar adalah sebagai

berikut:

TUJUAN 1. Meningkatkan pemanfaatan kebijakan dan skema penilaian kesesuaian

oleh pemangku kepentingan

2. Meningkatkan kapabilitas Lembaga penilaian kesesuaian untuk

mendukung kegiatan penilaian kesesuaian

3. Meningkatkan jumlah penerapan SNI oleh organisasi secara konsisten

4. Meningkatkan integritas penerapan tanda SNI

Sasaran disini merupakan sasaran di lingkungan Pusat Sistem

Penerapan Standar selaku Unit Teknis di lingkungan BSN. Pusat Sistem

Penerapan Standar dituntut agar dapat mengikuti perkembangan dan

dinamika di lingkungan BSN untuk meningkatkan kualitas, produktivitas dan

kinerja pelaksanaan fungsi BSN. Untuk itu, pencapaian kinerja Pusat Sistem

Penerapan Standar harus dapat dinilai dari aspek ketepatan penentuan

sasaran strategis, indikator kinerja, ketepatan target dan keselarasan antara

kinerja output dan kinerja outcome. Pada tahun 2018, sasaran Pusat Sistem

Penerapan Standar telah dilakukan penyempurnaan dalam rangka

perbaikan berkelanjutan.

Berikut sasaran berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2018.

SASARAN

Sasaran Pusat Sistem Penerapan Standar sesuai Renstra Tahun 2015-2019

adalah sebagai berikut:

1. Meningkatnya penerapan SNI oleh Pemangku kepentingan

Page 21: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 21

2. Meningkatnya kapasitas dan kualitas sistem penerapan standar dan

penilaian kesesuaian

3. Meningkatnya kinerja sistem pengelolaan anggaran, sumberdaya

manusia, tata kelola dan organisasi PSPS yang profesional

Sedangkan sasaran yang ditetapkan untuk mencapai tujuan Pusat Sistem

Penerapan Standar berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2018 sebagai

upaya penyempurnaan adalah sebagai berikut:

1. Penguatan kebijakan dan skema penilaian kesesuaian dalam kegiatan

penilaian kesesuaian;

2. Peningkatan kapabilitas LPK dan organisasi dalam menerapkan SNI;

3. Pemastian terpeliharanya integritas tanda SNI dalam melindungi

kepentingan publik dan fungsi lingkungan hidup.

II.2 PERJANJIAN KINERJA

Perjanjian Kinerja merupakan Pernyataan Kinerja atau Perjanjian

Kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja

tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Perjanjian

kinerja dimanfaatkan oleh pimpinan instansi pemerintah untuk menilai

keberhasilan organisasi pada akhir tahun.

Sebagai upaya untuk terus melakukan perbaikan dalam pengukuran

kinerja, pada tahun 2018 telah dilakukan penyempurnaan Indikator Kinerja

Sasaran Pusat Sistem Penerapan Standar sehingga indikator kinerja Perjanjian

Kinerja Pusat Sistem Penerapan Standar Tahun 2018 juga mengalami

perubahan. Berikut adalah Perjanjian Kinerja Pusat Sistem Penerapan Standar

tahun 2018 berdasarkan sasaran, indikator kinerja dan target.

Tabel II.1

Perjanjian Kinerja Pusat Sistem Penerapan Standar Tahun 2018

Sasaran Indikator Kinerja Target

2018

Stakeholder Perspectives

1. Meningkatkan

efektifitas sistem

penerapan SNI &

Penilaian Kesesuaian

1. % Pemenuhan produk bertanda SNI

terhadap persyaratan SNI

70%

2.% Penyelesaian penanganan

pengaduan penerapan SNI dan

Penilaian kesesuaian

100%

2. Meningkatnya

kemampuan pemangku

kepentingan dalam

memenuhi persyaratan

3. % Pemenuhan kebutuhan fasilitasi

persyaratan standar dan PK dalam

rangka ekspor

100%

Page 22: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 22

Sasaran Indikator Kinerja Target

2018 standar dan PK untuk

tujuan ekspor

Internal Process Perspectives

3. Memastikan

ketersediaan kebijakan

sesuai kebutuhan

4. Jumlah kebijakan yang disusun

sesuai kebutuhan

5 Kebijakan

4. Memastikan

ketersediaan sistem

jaminan mutu

penerapan SNI Standar

tujuan ekspor dan PK

5. Jumlah sistem jaminan mutu

penerapan SNI dan PK

2 Sistem

6. Jumlah sistem jaminan mutu

penerapan standar dan PK tujuan

ekspor

2 sistem

5. Memastikan

ketersediaan skema

7. Jumlah skema sertifikasi untuk

memenuhi kebutuhan pemangku

kepentingan

75 Skema

6. Memastikan

ketersediaan LPK

pendukung penerapan

SNI

8. Jumlah LPK yang dibina untuk

mendukung SNI

13 LPK

9. Jumlah LPK yang dibina

pemenuhan persyaratan standar dan

PK tujuan ekspor

2 LPk

7. Meningkatkan

pengelolaan pembinaan

SPK

10. % LPK yang dibina dan

mendapatkan akreditasi

30%

8. Meningkatkan

partisipasi penyusunan

regulasi lintas sektoral

11. % Pemenuhan permintaan yang

difasilitasi

100%

9. Meningkatkan

pengelolaan layanan

bagi pemangku

kepentingan atas

penerapan SNI

12 Jumlah organisasi yang dibina

untuk memenuhi persyaratan SNI

sampai siap disertifikasi dan organisasi

yang memenuhi standar/persyaratan

acuan tujuan ekspor

8 Organisasi

Learning and Growth Perspectives

10. Meningkatkan tata

kelola dan organisasi

yang professional di PSPS

13. Tingkat pelaksanaan Reformasi

Birokrasi (Nilai PMPRB)

83 Nilai

14. Tingkat kualitas akuntabilitas kinerja

BSN (Nilai Lembar Kerja evaluasi AKIP

BSN)

70 (BB) Nilai

11.Meningkatkan

kompetensi sumber daya

manusia di PSPS

15 % ASN yang mengikuti program

peningkatan kompetensi

100 %

16. Jumlah ASN yang menempuh

pendidikan lanjutan

3 orang

12.Meningkatkan

pengelolaan sarana dan

17. % Ketersediaan sarana dan

prasarana berdasarkan Rencana

Kebutuhan BMN

100%

Page 23: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 23

Sasaran Indikator Kinerja Target

2018 prasarana penunjang

kinerja di PSPS

18. % Pemanfaatan BMN 100%

13.Meningkatkan kinerja

pengelolaan anggaran

di PSPS

19. % Realisasi anggaran > 95%

Sebagaimana tercantum dalam tabel di atas, Pusat Sistem

Penerapan Standar pada tahun 2018 menetapkan sebanyak 13 (tiga belas)

sasaran dimana setiap sasaran memiliki indikator kinerja sebagai acuan

untuk mengukur keberhasilan atau kegagalan pada setiap pelaksanaannya.

Dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditetapkan, Pusat Sistem

Penerapan Standar melaksanakan 2 (Dua) kegiatan dalam 1 (satu) program,

yaitu:

A. Program Peningkatan Penerapan Standar (3561) melalui :

1. Kegiatan: Skema Penerapan Standar (3561.001), yang akan

menghasilkan output 75 skema.

Dalam rangka menghasilkan output ini, Pusat Sistem Penerapan

Standar melaksanakan komponen kegiatan sebagai berikut :

a. Melaksanakan pengelolaan manajemen teknis penerapan standar

(051)

b. Melaksanakan pengelolaan standar pangan internasional (052)

c. Melaksanakan pengelolaan fungsi Designating Body di tingkat

ASEAN (053)

d. Melaksanakan penanganan pengaduan penerapan standar (054)

e. Melaksanakan penyusunan skema penerapan standar (055)

f. Melaksanakan koordinasi adopsi Standar Nasional Indonesia

menjadu regulasi teknis (056)

g. Melaksanakan pemantauan penerapan Standar Nasional

Indonesia (057)

2. Kegiatan: Prasarana Penerapan Standar (3561.003), yang akan

menghasilkan output 25 organisasi.

Dalam rangka menghasilkan output ini, Pusat Sistem Penerapan

Standar melaksanakan komponen kegiatan sebagai berikut :

a. Melaksanakan penyusunan panduan sistem jaminan mutu

penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) (051)

b. Melaksanakan fasilitasi organisasi dalam penerapan Standar

Nasional Indonesia (SNI) (052)

c. Melakukan pemetaan Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK)

berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) (053)

d. Melakukan penanganan Sub Komite Pengelola Penilaian

Kesesuaian (054)

Page 24: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 24

e. Melakukan penanganan pengembangan jaringan Lembaga

Penilaian Kesesuaian di tingkat regional (WG 2) (055)

f. Melakukan peningkatan kompetensi Lembaga Penilaian

Kesesuaian (LPK) (056)

g. Melaksanakan pengelolaan Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK)

bidang elektronika di tingkat internasional (IECEEE CB Scheme)

(057)

Page 25: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 25

A

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

kuntabilitas kinerja adalah pertanggungjawaban kinerja instansi

dalam mencapai tujuan dan sasaran strategis instansi dan

digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan

kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran dan tujuan

yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi

lembaga.

Pusat Sistem Penerapan Standar berkewajiban untuk melaporkan

akuntabilitas kinerja melalui penyajian Laporan Kinerja. Laporan Kinerja

tersebut menggambarkan tingkat keberhasilan dan kegagalan selama kurun

waktu 1 (satu) tahun berdasarkan sasaran, program dan kegiatan yang telah

ditetapkan. Untuk mendukung pencapaian kinerjanya, Pusat Sistem

Penerapan Standar telah melaksanakan beberapa aktivitas kegiatan yang

disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsinya. Pelaksanaan aktivitas

kegiatan tersebut selanjutnya dituangkan dalam Laporan Kinerja Pusat

Sistem Penerapan Standar Tahun 2018.

III.1 CAPAIAN KINERJA

Pencapaian kinerja adalah hasil kerja yang dicapai organisasi sesuai

dengan wewenang dan tanggung jawabnya dalam rangka mencapai

tujuan dan sasaran organisasi. Dalam rangka mendukung pencapaian

tujuan dan sasaran untuk mewujudkan visi dan misi Pusat Sistem Penerapan

Standar, maka telah ditetapkan sasaran dan target kinerja. Sasaran dan

target kinerja tersebut dicapai melalui pelaksanaan program dan kegiatan

serta aktivitas kegiatan sebagaimana telah disampaikan pada Bab II.

Pencapaian masing-masing sasaran dan target yang terkait Pusat Sistem

Penerapan Standar yang direncanakan dalam Tahun 2018 berdasarkan

Perjanjian Kinerja, dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel III.1

Pencapaian Kinerja Pusat Sistem Penerapan Standar Tahun 2018

Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian %

Stakeholder Perspectives

1. Meningkatkan 1. % Pemenuhan produk

bertanda SNI terhadap

70% 66,28% 94,69%

Page 26: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 26

Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian %

efektifitas sistem

penerapan SNI &

Penilaian

Kesesuaian

persyaratan SNI

2.% Penyelesaian penanganan

pengaduan penerapan SNI

dan Penilaian kesesuaian

100% 100% 100%

Rata-Rata Capaian sasaran 1 97,35

2. Meningkatnya

kemampuan

pemangku

kepentingan

dalam

memenuhi

persyaratan

standar dan PK

untuk tujuan

ekspor

3. % Pemenuhan kebutuhan

fasilitasi persyaratan standar

dan PK dalam rangka ekspor

100% 100% 100%

Rata-Rata Capaian sasaran 2 100%

Internal Process Perspectives

3. Memastikan

ketersediaan

kebijakan sesuai

kebutuhan

4. Jumlah kebijakan yang

disusun sesuai kebutuhan

5 Kebijakan 8 Kebijakan 160%

Rata-Rata Capaian sasaran 3 160%

4. Memastikan

ketersediaan

sistem jaminan

mutu penerapan

SNI Standar

tujuan ekspor

dan PK

5. Jumlah sistem jaminan mutu

penerapan SNI dan PK

2 Sistem 3 Sistem 150%

6. Jumlah sistem jaminan mutu

penerapan standar dan PK

tujuan ekspor

2 sistem 1 Sistem 50%

Rata-Rata Capaian sasaran 4 100%

5. Memastikan

ketersediaan

skema

7. Jumlah skema sertifikasi

untuk memenuhi kebutuhan

pemangku kepentingan

75 Skema 75 Skema 100%

Rata-Rata Capaian sasaran 5 100%

6. Memastikan

ketersediaan LPK

pendukung

penerapan SNI

8. Jumlah LPK yang dibina

untuk mendukung SNI

13 LPK 15 LPK 115,38%

9. Jumlah LPK yang dibina

pemenuhan persyaratan

standar dan PK tujuan ekspor

2 LPk 2 LPK 100%

Rata-Rata Capaian sasaran 6 107,69%

Page 27: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 27

Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian %

7. Meningkatkan

pengelolaan

pembinaan SPK

10. % LPK yang dibina dan

mendapatkan akreditasi

30% 36,1 % 120,33%

Rata-Rata Capaian sasaran 7 120,33%

8. Meningkatkan

partisipasi

penyusunan

regulasi lintas

sektoral

11. % Pemenuhan permintaan

yang difasilitasi

100% 100% 100%

Rata-Rata Capaian sasaran 8 100%

9. Meningkatkan

pengelolaan

layanan bagi

pemangku

kepentingan

atas penerapan

SNI

12 Jumlah organisasi yang

dibina untuk memenuhi

persyaratan SNI sampai siap

disertifikasi dan organisasi yang

memenuhi

standar/persyaratan acuan

tujuan ekspor

8 Organisasi 8 Organisasi 100%

Rata-Rata Capaian sasaran 9 100%

Learning and Growth Perspectives

10.

Meningkatkan

tata kelola dan

organisasi yang

professional di

PSPS

13. Tingkat pelaksanaan

Reformasi Birokrasi (Nilai

PMPRB)

83 Nilai 87,22 Nilai 105,08%

14. Tingkat kualitas akuntabilitas

kinerja BSN (Nilai Lembar Kerja

evaluasi AKIP BSN)

70 (BB) Nilai 63,90 (BB)

Nilai

91,29%

Rata-Rata Capaian sasaran 10 98,19%

11.

Meningkatkan

kompetensi

sumber daya

manusia di PSPS

15 % ASN yang mengikuti

program peningkatan

kompetensi

100 % 100% 100%

16. Jumlah ASN yang

menempuh pendidikan

lanjutan

3 orang 3 orang 100%

Rata-Rata Capaian sasaran 11 100%

12.

Meningkatkan

pengelolaan

sarana dan

prasarana

penunjang

kinerja di PSPS

17. % Ketersediaan sarana dan

prasarana berdasarkan

Rencana Kebutuhan BMN

100% 100% 100%

18. % Pemanfaatan BMN 100% 100% 100%

Rata-Rata Capaian sasaran 12 100%

Page 28: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 28

Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian %

13.

Meningkatkan

kinerja

pengelolaan

anggaran di

PSPS

19. % Realisasi anggaran > 95% 99,78% 105,03%

Rata-Rata Capaian sasaran 13 105,03%

Rata-Rata Capaian PSPS Tahun 2018 106,80%

Berdasarkan tabel di atas, berikut diuraikan capaian kinerja Pusat

Sistem Penerapan Standar untuk masing-masing sasaran yang telah

ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja.

Pencapaian sasaran tersebut dijelaskan sebagai berikut.

SASARAN

1

Meningkatkan efektifitas sistem penerapan SNI & Penilaian

Kesesuaian

Tabel III.2

Capaian Kinerja Sasaran 1

Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian 2018 Rencana s.d 2019

Target %

capaian 2015 2016 2017 Target Realiasi %

1. % Pemenuhan

produk bertanda SNI

terhadap

persyaratan SNI *)

% 5 Jenis

produk

5 Jenis

produk

10

Jenis

Produk

70 66,28 94,69% 70

100%

2. % Penyelesaian

penanganan

pengaduan

penerapan SNI dan

Penilaian Kesesuaian

% 100% 100% 100%

100% 100% 100% 100%

100%

Rata-rata capaian Sasaran 97,35%

* Indikator kinerja tahun 2015-2017 berbeda dengan 2018, yaitu jumlah jenis produk yang

dimonitor penerapannya.

Untuk mengukur terwujudnya sasaran meningkatkan efektifitas sistem

penerapan SNI & Penilaian Kesesuaian digunakan 2 (dua) indikator kinerja yaitu

terkait dengan persentase pemenuhan produk bertanda SNI terhadap

persyaratan SNI dan persentase penyelesaian penanganan pengaduan

penerapan SNI dan penilaian kesesuian. Capaian kinerja untuk indikator

Page 29: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 29

kinerja tersebut rata-rata capaian sebesar 97,35%. Berikut disampaikan

rincian capaian indikator kinerja sasaran 1.

1. Indikator kinerja: % Pemenuhan produk bertanda SNI terhadap

persyaratan SNI

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang

Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian, pembuktian penerapan SNI

dilakukan melalui kegiatan penilaian kesesuaian. Barang, jasa, proses,

sistem dan personel yang telah memenuhi ketentuan/spesifikasi teknis SNI

dapat diberikan sertifikat dan atau dibubuhi tanda SNI. Sertifikasi dilakukan

oleh lembaga sertifikasi, lembaga inspeksi, lembaga pelatihan atau

laboratorium. Dalam hal ini, integritas tanda SNI pada produk dapat

terjamin integritasnya apabila produk yang telah mendapatkan sertifikat

dan atau dibubuhi tanda SNI tersebut terbukti secara konsisten memenuhi

persyaratan SNI.

Untuk memastikan penggunaan tanda SNI pada barang yang beredar di

pasar telah dilaksanakan sesuai ketentuan akreditasi dan sertifikasi yang

berlaku, maka diperlukan monitoring efektivitas penerapan SNI melalui

Kegiatan Uji Petik. Sehubungan dengan hal tersebut, pada tahun 2018,

BSN berkoordinasi dengan kementerian/lembaga pemerintah

nonkementerian dan stakeholder terkait, melakukan kegiatan Uji Petik

Efektivitas Penerapan SNI di beberapa kota di Indonesia.

Kegiatan uji petik dilaksanakan di 20 kota di Indonesia, yaitu Jakarta,

Bogor, Bekasi, Tangerang, Cirebon, Yogyakarta, Surabaya, Banda Aceh,

Palembang, Bengkulu, Jambi, Tarakan, Samarinda, Pontianak, Manado,

Mamuju, Makassar, Kendari, Mataram dan Jayapura pada Bulan Maret

2018 sampai dengan Mei 2018, mencakup :

- Produk yang SNI-nya telah diberlakukan wajib, yaitu: (1) Lampu swa-

balast; (2) Ban mobil penumpang; (3) Mainan anak; dan (4) Pupuk

amonium sulfat (ZA).

- Produk yang telah menerapkan SNI secara sukarela, yang ditandai

dengan mencantumkan tanda SNI pada produk, yaitu: (1) Minyak

goreng sawit; (2) Aki untuk kendaraan bermotor kategori L; dan (3)

Kain tenun untuk setelan.

Terdapat perbedaan indikator kinerja yang diukur tahun 2015-2017 dan

2018. Indikator yang digunakan sebelumnya adalah jumlah jenis produk

Page 30: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 30

yang dimonitor penerapannya. Tahun 2015 dan 2016, yang dimonitor

penerapannya sebesar 5 jenis produk, sedangkan 2017 sebanyak 10 jenis

produk. Selama kurun waktu tersebut target jumlah jenis produk tersebut

dicapai sebesar 100%. Mulai tahun 2018, indikator kinerja diubah menjadi

persentase pemenuhan produk bertanda SNI terhadap persyaratan SNI

dengan target sebesar 70%. Capaian pemenuhannya adalah 66,28%

produk yang memenuhi persyaratan mutu SNI atau 94,69% dari target

yang ditetapkan. Tahun 2019 Rencana 70% Pemenuhan produk bertanda

SNI terhadap persyaratan SNI dengan target capaian 100%. Hasil uji petik

tanda SNI diuraikan sebagaimana Tabel III.8 dan Gambar III.1.

Tabel III.3

Hasil Uji Petik Tanda SNI

No Tahun Rencana Capaian

(Produk yang disampling)

Tingkat

Kesesuaian

terhadap SNI

1 2015 5 jenis produk

yang dimonitor

penerapannya

5 jenis produk (setrika listrik,

kabel listrik fleksibel,

pakaian bayi dan anak, mi

instan, dispenser)

63% Produk

memenuhi

persyaratan

mutu dalam SNI

2 2016 5 jenis produk

yang dimonitor

penerapannya

5 jenis produk (kotak

kontak, ban dalam

sepeda motor, tepung

terigu, mikser, beras)

47% Produk

memenuhi

persyaratan

mutu dalam SNI

3 2017 10 jenis produk

yang dimonitor

penerapannya

10 jenis produk (Gula kristal

putih, saklar, pelek

kendaraan bermotor

kategori L, selang

termoplastik elastomer

untuk kompor gas LPG,

ubin keramik, margarin,

biskuit, pemanggang roti,

cairan rem, kertas cetak)

61% Produk

memenuhi

persyaratan

mutu dalam SNI

4 2018 7 jenis produk

yang dimonitor

penerapannya

7 jenis produk (Minyak

goreng, ban mobil

penumpang, lampu

swabalast, mainan anak,

pupuk ZA, aki kendaraan

bermotor dan kain tenun

untuk setelan)

66,28% Produk

memenuhi

persyaratan

mutu dalam SNI

Page 31: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 31

Gambar. III.1 Persentase Tingkat Kesesuaian terhadap SNI dari Hasil Uji Petik

Tanda SNI Tahun 2015-2018

Realisai pemenuhan produk bertanda SNI terhadap persyaratan SNI

memang tidak mencapai target, namun ada peningkatan

pemenuhannya sejak tiga tahun terakhir, sebagaimana tercantum pada

Tabel III.3. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun belum semua produk

bertanda SNI yang beredar di pasar mampu mempertahankan mutunya

sesuai persyaratan SNI, peningkatan hasil uji petik ini dapat menjadi salah

satu indikator adanya perbaikan sistem penerapan standar dan

pengawasan produk di pasar. Sesuai amanat peraturan perundang-

undangan, hasil uji petik ini juga menjadi acuan dalam menyusun

rekomendasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan seperti Komite

Akreditasi Nasional, instansi pembina, dan kementerian/lembaga

pemerintah non kementerian yang bertanggung jawab melakukan

pengawasan pasar sebagai masukan untuk tindak lanjut yang diperlukan.

2. Indikator Kinerja : % Penyelesaian penanganan pengaduan penerapan

SNI dan Penilaian Kesesuaian

Penanganan pengaduan terkait penerapan standar dilakukan terhadap

keluhan dan pengaduan yang diadukan secara langsung kepada BSN

maupun melalui media lainnya. Dalam menangani suatu permasalahan,

dilakukan kajian terhadap keluhan atau pengaduan tersebut, dan

Page 32: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 32

apabila diperlukan maka dilakukan koordinasi dengan Unit Kerja atau

pihak terkait untuk menyusun rekomendasi penanganan pengaduan.

Selama tahun 2018 ini, telah diterima 110 aduan yang diterima melalui

telepon, surat, faksimili, e-mail, memo, dan aduan yang disampaikan

langsung. Seluruh pengaduan tersebut (100%) telah ditindaklanjuti dengan

menyampaikan informasi atau klarifikasi melalui surat atau komunikasi

langsung dengan pihak yang menyampaikan aduan tersebut.

Penanganan pengaduan terkait penerapan standar tersebut dapat

dikelompokkan sebagai berikut:

1. permintaan informasi mengenai ketersediaan standar;

2. permintaan keterangan status pemberlakuan standar;

3. permintaan informasi mengenai cara menerapkan SNI, termasuk tata

cara memperoleh sertifikat SNI, dan aturan impor;

4. permintaan penjelasan terkait isi/substansi standar;

5. masukan terkait isi standar;

6. pengaduan terkait penerapan SNI;

7. permintaan informasi lainnya.

Dengan terselesaikannya seluruh aduan yang diterima, maka target

persentase penyelesaian penanganan pengaduan dalam penerapan

standar pada tahun 2018 dapat dicapai 100%. Hasil capaian ini juga sama

dengan capaian kinerja tahun 2015-2017.

SASARAN

2

Meningkatnya kemampuan pemangku kepentingan

dalam memenuhi persyaratan standar dan penilaian

kesesuaian untuk tujuan ekspor

Tabel III.4

Capaian Kinerja Sasaran 2

Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian 2018 Rencana s.d 2019

Target %

capaian 2015 2016 2017 Target Realiasi %

% Pemenuhan

kebutuhan fasilitasi

persyaratan standar

dan PK dalam rangka

ekspor

% - - - 100 100 100 % 100 100%

Rata-rata capaian Sasaran 100 %

Page 33: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 33

Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran meningkatnya

kemampuan pemangku kepentingan dalam memenuhi persyaratan standar

dan penilaian kesesuaian untuk tujuan ekspor terdiri dari 1 (satu) indikator

kinerja. Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut rata-rata capaian

sebesar 100%. Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran

2.

Indikator Kinerja : % Pemenuhan kebutuhan fasilitasi persyaratan standar dan

PK dalam rangka ekspor

Dalam rangka menghadapi globalisasi perdagangan, Indonesia terus

berupaya memanfaatkan berbagai instrument yang telah ada. Pusat Sistem

Penerapan Standar berupaya memberikan kontribusi sebagai bentuk

penguatan pemenuhan persyaratan standar dalam rangka tujuan ekspor.

Pada tahun 2018, Pusat Sistem Penerapan Standar telah beberapa kali

mengadakan FGD serta sharing knowlodge dengan beberapa instansi

terkait guna menjembatani kegiatan fasilitasi pemenuhan standar dan

penilaian kesesuaian dalam rangka tujuan ekspor, diantaranya:

a. FGD dengan Kementerian Pertanian terkait kebijakan Sanitary dan

Phytosanitary (SPS) dan Unit lain di internal BSN terkait Technical Barrier to

Trade (TBT) dalam Perdagangan Internasional;

b. Workshop Pengembangan Diversifikasi dan Sertifikasi Produk Ekspor yang

diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan di Lampung, Bandung

dan Makassar.

SASARAN

3 Memastikan ketersediaan kebijakan sesuai kebutuhan

Tabel III.5

Capaian Kinerja Sasaran 3

Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian 2018 Rencana s.d 2019

Target %

capaian 2015 2016 2017 Target Realiasi %

Jumlah kebijakan

yang disusun sesuai

kebutuhan

Kebijakan 4 4 3 5 8 160% 5 100%

Rata-rata capaian Sasaran 160 %

Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran Jumlah kebijakan

yang disusun sesuai kebutuhan terdiri dari 1 (satu) indikator kinerja. Capaian

kinerja untuk indikator kinerja tersebut rata-rata capaian sebesar 160%.

Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran 3.

Page 34: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 34

Indikator kinerja : Jumlah kebijakan yang disusun sesuai kebutuhan

Untuk mencapai peningkatan kapasitas dan kualitas sistem penerapan

standar dan penilaian kesesuaian, pada tahun 2018, Pusat Sistem Penerapan

Standar menetapkan target penyusunan kebijakan pengembangan sistem

penerapan SNI dan penilaian kesesuaian sebanyak 5 (lima) kebijakan dan

realisasi 8 kebijakan, capaian 160% dengan rincian sebagai berikut.

1. Kebijakan sistem penerapan SNI

Penyusunan kebijakan sistem penerapan SNI dilaksanakan melalui

Manajeman Teknis Penerapan Standar (MTPrS), yang sesuai Peraturan

Kepala Badan Standardisasi Nasional Nomor 6 Tahun 2011 tentang

Manajemen Teknis Penerapan Standar, MTPrS merupakan manajemen

teknis yang beranggotakan para pemangku kepentingan yang membii

kegiatan penerapan standar, serta mempunyai tugas memberikan

pertimbangan dan saran kepada Kepala BSN dalam rangka menetapkan

kebijakan dan strategi untuk mendorong penerapan SNI dan

meningkatkan keberterimaan penilaian kesesuaian secara nasional,

bilateral, regional dan internasional.

Sehubungan dengan hal tersebut, pada tahun 2018, MTPrS telah berhasil

merumuskan rekomendasi sebagai dasar penetapan kebijakan BSN di

bidang penerapan standar dan penilaian kesesuaian, sesuai dengan

fungsi MTPrS untuk memberikan rekomendasi terkait:

1. penerapan SNI dan pengembangan kompetensi LPK

2. peningkatan penerapan SNI

3. peningkatan integritas tanda SNI

4. penelaahan prasarana teknis pendukung penerapan standar

5. penelaahan keberterimaan penilaian kesesuaian secara nasional,

bilateral, regional dan internasional

Disamping hal tersebut pada tahun 2015 dan 2016 untuk mendukung

penerapan standar sesuai dengan good practices yang berlaku sehingga

dapat menjamin integritas penggunaan tanda SNI, telah dilakukan inisiasi

penyusunan Skema Penilaian Kesesuaian, yang berisi aturan, tata cara,

manajemen untuk menjamin kesesuaian Barang, Jasa, Sistem, Proses,

dan/atau Personal dengan persyaratan SNI. Kebijakan BSN di bidang

penerapan standar dan penilaian kesesuaian yang didasari oleh

rekomendasi MTPrS tersebut diuraikan pada Lampiran 2.

Page 35: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 35

2. Kebijakan standardisasi pangan di tingkat internasional

Penyusunan kebijakan pengembangan standar pangan internasional

(Codex) dilaksanakan untuk menfasilitasi agar kepentingan Indonesia

dapat terakomodir dalam perumusan standar Codex. Partisipasi Indonesia

dalam forum Codex tersebut merupakan hal yang penting mengingat

standar pangan Codex telah menjadi acuan global, baik oleh konsumen,

produsen pangan, badan pengawasan pangan, maupun dalam

perdagangan pangan internasional. Standar Codex juga telah menjadi

benchmark dalam penyusunan standar dan regulasi pangan di banyak

negara. Hal ini karena TBT-WTO Agreement dan SPS Agreement

merekomendasikan standar Codex sebagai referensi dalam melakukan

harmonisasi standar secara internasional untuk bidang pangan. Di sisi lain,

Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki potensi sumber daya

pangan dan pertanian yang besar serta industri pangan yang terus

berkembang, sehingga keterlibatan Indonesia dalam proses perumusan

standar pangan internasional di forum Codex mutlak diperlukan untuk

memberikan perlindungan kesehatan konsumen, pengembangan industri

pangan nasional serta meningkatkan keberterimaan dan harmonisasi SNI

dalam standar internasional.

Selama tahun 2018, Codex Alimentarius Commission telah

menyelenggarakan 9 sidang komite, 2 Sidang Executive Committee, 1

Sidang Komisi dan 1 Physical Working Group Executive Committee.

Sementara khusus di kawasan ASEAN, telah dilaksanakan 1 kali Sidang

ASEAN Task Force on Codex (ATFC), sebagai forum untuk mendiskusikan

isu-isu Codex yang penting bagi ASEAN dan untuk mempromosikan

sharing information and transparency dalam pengambilan keputusan,

serta untuk merumuskan posisi ASEAN terhadap isu-isu Codex yang

penting.

Delegasi Indonesia telah menghadiri 13 Sidang Codex dan secara

keseluruhan Indonesia telah memberikan tanggapan/usulan terhadap 61

draft standar pangan internasional sebagai kebijakan nasional, termasuk

yang sifatnya memberikan tanggapan terhadap adopsi standar pada step

5, step 8, usulan standar baru (new work) dan withdrawal standar pada

sidang Komite dan Komisi Codex sebagaimana terlampir.

Delegasi Indonesia dari BSN telah menghadiri Sidang:

1. Codex Committee on Contaminants in Foods (CCCF) ke-12 di Utrech,

The Netherlands, tanggal 12 – 16 Maret 2018

2. Asean Task Force on Codex (ATFC) ke-18, di Vientiane, Lao PDR,

tanggal 14 – 16 Mei 2018;

Page 36: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 36

3. The Executive Committee of the Codex Alimentarius Commission

(CCEXEC) ke-75 di Roma, Italia, tanggal 26 – 29 Juni 2018

4. Codex Alimentarius Commission ke-41 di Roma, Italia, tanggal 2 – 6 Juli

2018

5. The Executive Committee of the Codex Alimentarius Commission

(CCEXEC) ke-76 di Roma, Italia, tanggal 7 Juli 2018

6. Ad hoc Codex Intergovernmental Task Force on Antimicrobial

Resistance (TFAMR) ke-6, di Busan, Republic of Korea, tanggal 10 – 14

Desember 2018.

Beberapa hasil penting dari sidang Codex tahun 2018, yaitu:

1. Disetujuinya New work on Standard for Onion and Shallot dan

menetapkan Indonesia sebagai wakil ketua eWG;

2. Diadopsinya Risk Management Recommendation (RMR) for Gentian

Violet pada step 8;

3. Disetujuinya Review of the Standard for Follow-up Formula (CXS 156-

1987) dan menetapkan Indonesia sebagai wakil ketua eWG;

4. Indonesia ditetapkan sebagai co host pelaksanaan sidang CCCF ke-

13, yang akan dilaksanakan di Yogyakarta, 29 April – 3 Mei 2019

5. CAC kembali menetapkan Purwiyatno Hariyadi (Indonesia) sebagai

Vice Chair CAC bersama Mariam Eid (Lebanon) dan Steve Wearne

(Inggris), serta Guilherme Antonio da Costa (Brazil) sebagai Chair.

3. Kebijakan standardisasi sektor kelistrikan di tingkat ASEAN (Penguatan

Fungsi Designating Body dalam rangka ASEAN EE-MRA)

Dalam rangka mewujudkan ASEAN Economic Community (AEC) 2015,

telah ditetapkan 12 sektor priontas ASEAN yang terdiri dari electronics,

healthcare, agro-based products, rubber-based products, wood-based

products, automotives, textiles and apparels e-ASEAN, fisheries, air travel,

tourism and logistics. Dari 12 sektor prioritas tersebut, terdapat 6 sektor

yang mencakup aspek standar dan penilaian kesesuaian yang berada di

bawah ASEAN Consultative Committee on Standard and Quality

(ACCSQ). Enam sektor tersebut adalah electronics, healthcare, agro-

based products, rubber-based products, wood-based products and

automotive.

Page 37: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 37

Untuk produk kelistrikan telah dicapai kesepakatan harmonisasi standar

antar negara ASEAN melalui EE MRA. Untuk memfasilitasi hal ini, masing-

masing negara ASEAN membentuk Designation Body yang bertanggung

jawab melakukan pemutakhiran lembaga penilaian kesesuain yang

terregistrasi (listed CAB) yang terdiri dari lembaga sertifikasi produk dan

laboratorium uji untuk di informasikan ke negara ASEAN lain melalui

sekretariat ASEAN. Selain itu pembentukan lembaga penilaian kesesuaian

yang terakreditasi dengan skema IECEE CB-Scheme, juga diperlukan

sebagai konsekuensi Indonesia telah menandatangani perjanjian Joint

Sectoral Committee (JSC) bidang peralatan listrik dan elektronik Negara

ASEAN.

Penyusunan konsep kebijakan penerapan standar kelistrikan di tingkat

ASEAN didasarkan pada status listing lembaga penilaian kesesuaian

Indonesia yang akan dan telah berakhir pada tahun 2018 dan

pembahasan atas pengusulan listing 6 (enam) lembaga penilaian

kesesuaian negara ASEAN ke Indonesia. Untuk melaksanakan hal tesebut,

telah dilakukan kegiatan koordinasi dengan lembaga penilaian

kesesuaian terkait untuk pengusulan kembali listing dalam kerangka

ASEAN EE MRA, pembahasan posisi Indonesia untuk pengusulan listing oleh

tim Designating Body BSN, yang beranggotakan unit kerja yang terkait

dengan pengembangaan lembaga penilaian kesesuaian bidang

kelistrikan.

Berdasarkan hasil kegiatan tahun 2018, telah disusun usulan kebijakan

Indonesia untuk:

1. Mengajukan penambahan ruang lingkup (expansion scope) lembaga

penilaian kesesuaian dalam kerangka ASEAN EE MRA untuk

Laboratorium Uji PT. Qualis, dengan negara tujuan Brunei Darussalam,

Kamboja, Lao PDR, Malaysia, Myanmar, dan Singapura

2. Memberi tanggapan atas pengusulan listing 6 (enam) lembaga

penilaian kesesuaian negara ASEAN ke Indonesia, yang dilakukan

berdasarkan kesesuaian ruang lingkup pengajuan dengan regulasi

teknis yang berlaku di Indonesia.

Usulan Indonesia telah dibahas pada sidang JSC ke-25 yang dilaksanakan

pada tanggal 3-5 April 2018 di Laos dan sidang JSC ke-26 yang

dilaksanakan di Malaysia tanggal 14-16 November 2018. Berdasarkan hasil

pembahasan tersebut, sampai Desember 2018 jumlah lembaga penilaian

Page 38: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 38

kesesuaian Indonesia yang telah terdaftar sebagai listed CAB dalam

kerangka ASEAN EE MRA sebanyak 9 (sembilan), serta 2 (dua) yang masih

dalam masa grace period dengan rincian sebagai berikut:

1. Laboratorium uji Balai Pengujian Mutu Barang (BPMB), masa berlaku

listing sampai dengan 9 Januari 2019

2. LSPro Balai Sertifikasi Industri (BSI), masa berlaku listing sampai dengan

17 Januari 2019

3. LSPro PT. TUV Nord, masa berlaku listing sampai dengan 6 Desember

2019

4. Laboratorium uji PT. HIT Indonesia, masa berlaku listing sampai dengan

5 Desember 2020

5. LSPro SICS, masa berlaku listing sampai dengan 15 Januari 2020

6. Laboratorium uji Sucofindo, masa berlaku listing sampai dengan 18

Agustus 2019

7. LSPro PT. TUV Rheinland Indonesia,

masa berlaku listing sampai dengan 10 September 2020

8. Laboratorium uji PT. Qualis, masa berlaku listing sampai dengan 28

September 2020

9. Laboratorium Uji PT. UL Internasional Indonesia, masa berlaku listing

sampai dengan 26 Oktober 2020

10. Laboratorium Uji Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T), dalam

masa grace period sampai dengan 19 April 2019

11. LSPro Balai Pengujian Mutu Barang (BPMB),dalam masa grace period

sampai dengan 10 Mei 2019

Dengan diterimanya lembaga penilaian kesesuaian Indonesia yang telah

terakreditasi KAN dalam lingkup ASEAN EE MRA, diharapkan dapat

memfasilitasi keberterimaan produk elektronik yang akan diekspor ke

wilayah ASEAN serta dapat meningkatkan efisiensi bagi industri dalam

melaksanakan penilaian kesesuaian untuk produk ekspornya.

Dengan diperolehnya 3 kebijakan pengembangan sistem penerapan SNI

dan penilaian kesesuaian tersebut, maka target kinerja yang ditetapkan

yaitu Jumlah kebijakan penerapan SNI dan penilaian kesesuaian

sebanyak 3 kebijakan, dapat dicapai sebanyak 3 kebiakan atau 100.

Capaian kinerja tersebut diharapkan akan memperkuat kapasitas dan

kualitas penerapan standar, yang pada akhirnya akan berdampak

kepada semakin bertambahnya pelaku usaha yang menerapkan SNI.

Capaian kinerja ini sama nilainya dengan capaian kinerja pada tahun

2015-2017 (tabel III.2). Pada tahun 2019, target penyusunan kebijakan

pengembangan sistem penerapan SNI dan penilaian kesesuaian

sebanyak 3 kebijakan, dan rencana capaian kinerja sebesar 100%.

Page 39: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 39

4. 1 (satu) kebijakan Penetapan Peraturan Kepala BSN tentang penunjukan

LPK, 3 (tiga) kebijakan penunjukan LSPro dan 1 (satu) kebijakan pedoman

penerapan SNI ISO 37001

Sasaran kinerja memastikan ketersediaan kebijakan sesuai kebutuhan

dilaksanakan melalui kebijakan penunjukan LSPro, yang sesuai Peraturan

Kepala Badan Standardisasi Nasional Nomor 11 Tahun 2018 tentang Tata

Cara Penunjukan Lembaga Sertifikasi Produk. Kebijakan penunjukan LSPro

muncul setelah banyaknya pelaku usaha/institusi/unit teknis terkait yang

ingin mengajukan sertifikasi SNI namun terkendala belum ada LSPro yang

berkompeten untuk mensertifikasi produk terkait.

Sehubungan dengan hal tersebut, PSPS telah berhasil mengeluarkan 3

kebijakan penunjukan LSPRo sebagai tindak lanjut permohonan

penunjukan yang masuk ke PSPS sepanjang tahun 2018, yakni kepada:

a. LSPro Global Inspeksi Sertifikasi (GIS) untuk ruang lingkup SNI IEC 60601-

2:2014 (Bed Pasien)

b. LSPro Balai Besar Teknologi Kekuatan Struktur (B2TKS) untuk ruang

lingkup SNI 12-1594-1989 (Lemari Besi)

c. LSPro Balai Sertifikasi Industri (BSI) untuk ruang lingkup SNI 8299:2017

(Papan Semen Rata Non Asbestos) dan SNI ISO 16422:2014 (Pipa dan

Sambungan dibuat dari PVC-O untuk Mengalirkan Air Bertekanan –

Spesifikasi)

Disamping itu, kebijakan pembuatan pedoman penerapan SNI ISO 37001

juga dilakukan untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam melakukan

upaya anti korupsi dan mendukung upaya BSN untuk melakukan inisiasi

sertifikasi anti korupsi sebagai bagian dari tindak lanjut Perpres No 34

Tahun 2018.

SASARAN

4

Memastikan ketersediaan sistem jaminan mutu penerapan

SNI standar tujuan ekspor dan penilaian kesesuaian

Tabel III.6

Capaian Kinerja Sasaran 4

Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian 2018 Rencana s.d 2019

Target %

capaian 2015 2016 2017 Target Realiasi %

1. Jumlah sistem

jaminan mutu

penerapan SNI dan

penilaian kesesuaian

Sistem - - 2 2 3 150 % 10 100 %

Page 40: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 40

Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian 2018 Rencana s.d 2019

Target %

capaian 2015 2016 2017 Target Realiasi %

2. Jumlah sistem

jaminan mutu

penerapan standar

dan penilaian

kesesuaian tujuan

ekspor

Sistem - - - 2 1 50 % 6 100 %

Rata-rata capaian Sasaran 100 %

Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran Memastikan

ketersediaan system jaminan mutu penerapan SNI standar tujuan ekspor dan

penilaian kesesuaian terdiri dari 2 (dua) indikator kinerja. Capaian kinerja

untuk indikator kinerja tersebut rata-rata capaian sebesar 100 %. Berikut

disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran 4.

1. Indikator Kinerja : Jumlah sistem jaminan mutu penerapan SNI dan

penilaian kesesuaian

Sistem jaminan mutu merupakan keseluruhan kegiatan pengendalian

yang dilakukan oleh suatu organisasi untuk memberikan jaminan tentang

kebijakan kualitas, tujuan, dan tanggung jawab dari seluruh rangkaian

kegiatan yang dilaksanakan guna memenuhi kebutuhan dan permintaan

mutu yang telah disepakati sebelumnya. Pada tahun 2018, Pusat Sistem

Penerapan Standar menargetkan tersusunnya 2 draft sistem yang dapat

diimplementasikan. Pada implementasinya, tersusun 3 draft sistem yang

didasarkan pada permintaan yang masuk ke PSPS, yaitu:

a. Panduan implementasi sistem SNI ISO 37001:2016 (Sistem manajemen anti

suap)

Guna mendukung capaian Inpres No. 10 Tahun 2016, pada tahun yang

sama BSN meluncurkan SNI ISO 37001:2016 yang dapat menjadi salah

satu tools untuk mencegah tumbuhnya praktik suap, yang disambut

positif oleh masyarakat. Namun pada praktiknya, belum ada suatu

panduan/petunjuk bagi organisasi dalam rangka menerapkan SNI ISO

37001:2016 sehingga Pusat Sistem Penerapan Standar menginisiasi

penyusunan panduan implementasi sistem jaminan mutu SNI ISO

37001:2016 yang nantinya dapat mempermudah berbagai jenis

organisasi yang ingin menerapkan standar tersebut.

b. Panduan implementasi sistem ISO 21001:2018

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

Page 41: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 41

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara . Definisi manajemen pendidikan secara sederhana dapat di

pahami bahwa manajemen pendidikan ialah suatu usaha penetapan

prinsip-prinsip dan teori manajemen dalam aktivitas pendidikan pada

lembaga-lembaga pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan

secara efektif dan efisien.

Selama ini bagi manajemen organisasi pendidikan yang ingin

memperoleh sertifikasi internasional dari ISO, maka yang dijadikan

referensi adalah Sistem Manajemen Mutu ISO 9001. Kesulitan ketika

organisasi pendidikan mengacu pada ISO 9001 adalah manajemen

organisasi pendidikan itu harus menyesuaikan melalui beberapa

modifikasi karena sesungguhnya Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 itu

lebih banyak berkaitan dengan organisasi bisnis dan industri baik industri

manufaktur maupun jasa.

Untuk mempersempit celah jurang antara ISO 9001 dengan dunia

pendidikan, ISO menerbitkan sebuah standar baru yang dirancang

khusus untuk sistem manajemen mutu untuk pendidikan yaitu ISO

21001:2018. ISO 21001: 2018 bersifat umum dan dimaksudkan untuk

diterapkan pada organisasi yang menggunakan kurikulum untuk

mendukung pengembangan kompetensi melalui pengajaran,

pembelajaran, atau penelitian, terlepas dari jenis, ukuran atau metode

penyampaian (tatap muka atau elearning). ISO 21001: 2018 juga dapat

diterapkan untuk organisasi pendidikan dalam organisasi yang lebih

besar yang bisnis intinya bukan pendidikan, seperti departemen pelatihan

profesional. Panduan implementasi ISO 21001:2018 diharapkan dapat

menjadi jembatan bagi instansi pendidikan dalam usaha menerapkan

jaminan mutu didunia pendidikan.

c. Sistem Jaminan Mutu Laundri Rumah Sakit

Berdasarkan Kepmenkes RI No.1204/MENKES/SK/X/2004 tentang

Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit dinyatakan bahwa

rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan, tempat berkumpulnya

orang sakit maupun orang sehat, atau dapat menjadi tempat penularan

penyakit serta memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan dan

gangguan kesehatan. Kegiatan–kegiatan yang dilakukan dituntut untuk

selalu dalam kondisi dan keadaan yang saniter serta sesuai dengan

peraturan-peraturan yang berlaku. Pelayanan kesehatan yang diberikan

Page 42: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 42

harus bermutu, dimana hal ini juga dipengaruhi oleh tersedianya sarana

dan prasarana yang mendukung dari setiap kegiatan yang dilakukan.

Salah satu kegiatan yang dilakukan di rumah sakit adalah pengelolaan

linen yang merupakan faktor penunjang rumah sakit tersebut memenuhi

standar persayatan kesehatan lingkungan rumah sakit.

Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit

adalah melalui pelayanan penunjang medik, khususnya dalam

pengelolaan linen di rumah sakit. Penyusunan draft implementasi sistem

jaminan mutu laundri rumah sakit diharapkan dapat menjadi salah satu

upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit melalui

pelayanan penunjang medik, khususnya dalam pengelolaan linen

dirumah sakit.

2. Indikator Kinerja : Jumlah sistem jaminan mutu penerapan standar dan

penilaian kesesuaian tujuan ekspor

Draft Panduan Implementasi Sistem Manajemen Mutu Alat Kesehatan

Alat kesehatan merupakan salah satu produk yang diatur secara khusus,

di tingkat regional ASEAN terdapat panduan yang telah disepakati yaitu

ASEAN Medical Device Directive (AMDD) yang mengatur tentang prinsip-

prinsip penting keselamatan dan kinerja alkes, klasifikasi alkes, penilaian

kesesuaian, pendaftaran dan penempatan di pasar, pendaftaran orang

yang bertanggung jawab untuk menempatkan peralatan medis di pasar

negara-negara anggota, dokumen teknis untuk alkes, referensi standar

dan dokumen yang relevan, pelabelan, klaim produk, sistem tanda paska

pemasaran, investigasi klinis, pengaturan kelembagaan, implementasi

dan penyelesaian sengketa. AMDD akan membantu meningkatkan

standar keselamatan pasien di seluruh kawasan dan memastikan warga

negara dari masing-masing Negara Anggota ASEAN memiliki akses yang

tepat waktu ke alat kesehatan yang aman dan efektif, serta

menyediakan jalur yang lebih mudah ke pasar di kawasan itu untuk

produsen peralatan medis.

Di tingkat internasional pengaturan produk alat kesehatan juga merujuk

pada standar ISO 13485:2016 (Medical devices - Quality management

systems - Requirements for regulatory purposes) yang standar tersebut

telah diadopsi di beberapa negara dalam rangka pemberlakuan regulasi

yang berlaku, dan di Indonesia dijadikan acuan dalam Permenkes No. 20

Tahun 2017 tentang Cara Pembuatan Alat Kesehatan dan Pembekalan

Kesehatan Rumah Tangga yang Baik.

Page 43: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 43

Pada tahun 2018, Pusat Sistem Penerapan Standar menyusun 1 draft

panduan implementasi sistem jaminan mutu alat kesehatan yang

diharapkan dapat menjadi tools untuk membantu meminimalkan dan

mengelola risiko, bukti kepatuhan terhadap persyaratan hukum dan

peraturan, maupun realisasi kebijakan mutu dan tujuan bagi organisasi

calon penerap ISO 13485:2016.

SASARAN

5

Memastikan ketersediaan skema akreditasi dan sertifikasi

sesuai kebutuhan pemangku kepentingan

Tabel III.7

Capaian Kinerja Sasaran 5

Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian 2018 Rencana s.d 2019

Target %

capaian 2015 2016 2017 Target Realiasi %

Jumlah skema sertifikasi

untuk memenuhi

kebutuhan pemangku

kepentingan

Skema - - 100 75 75 100% 75 100%

Rata-rata capaian Sasaran 100 %

Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran memastikan

ketersediaan skema akreditasi dan sertifikasi sesuai kebutuhan pemangku

kepentingan terdiri dari 1 (satu) indikator kinerja. Capaian kinerja untuk

indikator kinerja tersebut rata-rata capaian sebesar 100 %. Berikut

disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran 5.

Indikator Kinerja : Jumlah skema sertifikasi untuk memenuhi kebutuhan

pemangku kepentingan

Penerapan SNI dilakukan dengan cara menerapkan persyaratan SNI

terhadap barang, jasa, sistem, proses atau personel yang dibuktikan melalui

pemilikan sertifikat dan/atau pembubuhan tanda SNI dan/atau tanda

kesesuaian. Sesuai dengan Peraturan Kepala BSN No. 2 tahun 2017 tentang

Tata Cara Penggunaan Tanda SNI dan Tanda Kesesuaian Berbasis SNI, tata

cara pembubuhan tanda SNI pada barang dan/atau kemasan atau label

serta tanda SNI untuk jasa, sistem dan/atau personel diatur dalam skema

penilaian kesesuaian yang ditetapkabn BSN. Skema penilaian kesesuaian

merupakan aturan, prosedur, dan manajemen yang berlaku untuk

melaksanakan penilaian kesesuaian terhadap Barang, Jasa, Sistem, Proses,

dan/atau Personal dengan persyaratan acuan tertentu.

Page 44: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 44

Saat ini skema penilaian kesesuaian untuk sertifikasi produk bertanda SNI

masih dikeluarkan oleh masing-masing lembaga sertifikasi produk

terakreditasi KAN sesuai ruang lingkupnya. Hal ini berpotensi menimbulkan

perbedaan antar lembaga sertifikasi produk yang akan berakibat pada

kualitas proses sertifikasi dan peredaran produk bertanda SNI dipasaran.

Penetapan skema sertifikasi oleh BSN sebagai pemilik tanda SNI yang akan

berlaku secara nasional diharapkan dapat mengatasi permasalahan dalam

penerapan standar tersebut.

Pada tahun 2015 mulai dilakukan inisiasi penyusunan Skema Penilaian

Kesesuaian (PK) yaitu Skema Sertifikasi Pasar Rakyat yang mengacu kepada

SNI 8152:2015, Pasar rakyat. Skema tersebut disusun dengan melibatkan

stakeholder terkait, dan telah ditetapkan melalui Peraturan Kepala Badan

Standardisasi Nasional Nomor 7 Tahun 2015 tanggal 25 September 2015.

Kemudain di tahun 2016 telah ditetapkan Skema Sertifikasi Produk melalui

Peraturan Kepala BSN, yaitu sebagai berikut:

1. Peraturan Kepala BSN nomor 7 Tahun 2016 tentang Skema Sertifikasi Alat

Konversi Bahan Bakar Gas yang mengacu kepada SNI EN 12806:2015;

2. Peraturan Kepala BSN nomor 8 Tahun 2016 tentang Skema Sertifikasi Ubin

Keramik yang mengacu kepada SNI ISO 13006:2010.

Pada tahun 2017 telah disusun 100 skema penerapan standar, dan pada

tahun 2018 telah disusun 75 skema penerapan standar, yang mengacu

kepada SNI produk. Pemilihan produk setiap sektor tersebut dilakukan

dengan mempertimbangkan produk-produk unggulan nasional, yang

beredar di retail dalam negeri dan yang dterapkan oleh industri/organisasi

untuk memperoleh persetujuan penggunaan tanda SNI, sebagaimana

daftar yang diuraikan pada Lampiran 3.

Berdasarkan hasil tersebut, maka target kinerja yang ditetapkan, yaitu skema

yang disusun untuk mendukung penerapan standar sebesar 75 skema,

dapat dicapai sebesar 75 skema atau 100%. Capaian kinerja tersebut

diharapkan dapat dirasakan oleh konsumen, khususnya bagi Lembaga

Sertifikasi, pelaku usaha, maupun regulator, dalam penyediaan

sistem/acuan/pedoman yang sama untuk melaksanakan sertifikasi produk,

baik produk nasional maupun impor, yang dapat menjamin integritas Tanda

SNI pada produk dan dapat meningkatkan daya saing produk.

Page 45: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 45

SASARAN

6 Memastikan ketersediaan LPK pendukung penerapan SNI

Tabel III.8

Capaian Kinerja Sasaran 6

Indikator Kinerja

Satuan Realisasi Capaian 2018

Rencana s.d 2019

Target %

capaian 2015 2016 2017 Target Realiasi %

1. Jumlah LPK yang

dibina untuk

mendukung SNI

LPK 55 3 39 13 15 115 % 127 78,4 %

2. Jumlah LPK yang

dibina pemenuhan

persyaratan standar

dan penilaian

kesesuaian tujuan

ekspor

LPK - - - 2 2 100 % 11 40 %

Rata-rata capaian Sasaran 107,50 %

Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran Memastikan

ketersediaan LPK pendukung penerapan SNI terdiri dari 2 (dua) indikator

kinerja. Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut rata-rata capaian

sebesar 107,5 %. Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja

sasaran 6.

1. Indikator Kinerja : Jumlah LPK yang dibina untuk mendukung SNI

Jumlah LPK yang ditangani dan telah dilakukan gap analysis adalah 35 LPK,

sedangkan sasaran indikator kinerja terkait jumlah LPK yang dibina hingga

siap untuk diakreditasi pada Tahun 2018 sebanyak 13 LPK, dengan

ketersediaan sumber daya yang ada, pemenuhan sasaran dapat

dimaksimalkan hingga 15 LPK. Hal tersebut dimungkinkan karena beberapa

kegiatan dilakukan dengan metode kerjasama, efesiensi pertemuan, dan

Finance Cost Sharing, sehingga dapat mengoptimalkan kinerja yang ada.

Berikut kami sampaikan 15 LPK yang dinyatakan telah siap dikareditasi pada

Tabel III.9

Tabel III.9 LPK yang masuk dalam program peningkatan kompetensi yang

telah dinyatakan siap akreditasi

No. Nama Instansi Jenis Bimbingan Lingkup Lokasi

1 Balai Besar

Laboratorium

Kesehatan Makassar

SNI ISO/IEC 17043:2010

(Penyelenggara Uji

Profisiensi)

Baru Makassar

Page 46: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 46

No. Nama Instansi Jenis Bimbingan Lingkup Lokasi

2 Balai Besar

Penangkapan Ikan

Semarang

SNI ISO/IEC 17025:2017

(Perikanan Tangkap)

Baru Semarang

3 Labkesda DKI Jakarta SNI ISO/IEC 17025: 2017

AMDK

Penamba

han RL

Jakarta

4 Polda Palembang

Puslabfor

SNI ISO/IEC 17025: 2017

Foreksik

Baru Palembang

5 LSP DGI SNI ISO/IEC 17024:2012 Baru Bandung

6 Universitas Padjajaran SNI ISO/IEC 17025:2017

Pupuk organik

Baru Bandung

7 Laboratorium

Terpadu Unsyiah

SNI ISO/IEC 17025:2017

Struktur dan Geoteknik

Baru Aceh

8 BPPT - Balai Besar

teknologi Kekuatan

Struktur

SNI ISO/IEC 17065:2012

Struktur

Baru Tangerang

Selatan

9 Laboratorium FMIPA

Universitas Pakuan

SNI ISO/IEC 17065:2012

Kimia

baru Bogor

10 Laboratorium Balai

Besar Karantina

Pertanian Makassar

SNI ISO/IEC 17025:2017

(Mikrobiologi, Pertanian)

Baru Makassar

11 BBUSKP Kementerian

Pertanian

SNI ISO/IEC 17025:2017

(Mikrobiologi, Pertanian)

Baru

Jakarta

12 Laboratorium

Kesehatan Daerah

Kabupaten

Kotawaringin Timur

SNI ISO/IEC 17025:2017

(Lingkungan)

Baru

Sampit

13 PT. IPSPIG SNI ISO/IEC 17065:2017

(Jasa Geospasial)

Baru

Jakarta

14 Laboratorium

Pengujian BKIPM

Tarakan -

Kementerian Kelautan

Perikanan

SNI ISO/IEC 17025:2017

(Mikrobiologi, Perikanan)

Baru

Tarakan

15 Laboratorium Terpadu

Universitas

Muhammadiyah

Sukabumi

SNI ISO/IEC 17025:2017

(Konstruksi dan Kimia)

Baru Sukabumi

16 Laboratorium Terpadu

Universitas Negeri

Padang

SNI ISO/IEC 17025:2017

(Konstruksi, Mikrobiologi,

Fisika, dan Kimia)

Baru Padang

Page 47: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 47

No. Nama Instansi Jenis Bimbingan Lingkup Lokasi

17 Laboratorium

Kesehatan Daerah

Provinsi Sumatera

Barat

SNI ISO/IEC 17025:2017

(Lingkungan)

SNI ISO 15189:2012

(Kesehatan Masyarakat)

Penamba

han RL

Padang

Beberapa diantara LPK tersebut diatas telah mengajukan akreditasi kepada

KAN pada Tahun 2018 antara lain, sebagaimana tertulis pada Nomor 1, 2, 3,

4, 7, 8, 12, 14, 15, dan 17.

Apabila meninjau kesesuaian prosedur SMM BSN dengan kinerja yang dibuat

maka tidak ada permasalahan atau kendala dalam hal manajemen, semua

prosedur telah disesuaikan dengan apa yang dikerjakan. Angka pemenuhan

indikator kinerja dapat dicapai, namun demikian sebagai organisasi yang

berbasis proses, justru persoalan utama bukan pada jumlah LPK yang dapat

dibimbing, namun pada landasan pikir untuk menentukan sektor prioritas

penguatan LPK yang dibutuhkan. Optimalisasi penguatan LPK dapat dicapai

oleh 2 hal utama: yaitu:

1. Ketersediaan sumber daya yang dibutuhkan tersedia

2. Ketepatan vektor/arah penguatan LPK yang tepat guna

Oleh karena itu, untuk mendukung ke-2 hal tersebut maka diperlukan:

1. Validitas data akreditasi LPK terkini yang dapat diakses secara baik

2. Ketersediaan data sebaran LPK baik ditinjau dari sektor ruang lingkup

LPK maupun wilayah tingkat kabupaten/Kota, data prioritas produk

uanggulan nasional (berdasarkan data prioritas pembangunan/sektor

nasional dll)

3. Aplikasi pendukung (termasuk IT dan prosedur sistem manajemen)

yang dimaksimalkan dan disahkan secara formal sehingga terdapat

kejelasan rangkaian penganggungjawab input-proses-output. tools ini

akan memudahkan pengguna data yang menangani bimtek dalam

rangka penguatan kompetensi LPK. Sebagai bahan masukan, hal-hal

yang menjadi prioritas adalah memantapkan sistematika ketelusuran

penggunaan dan penggelolaan basis data (seperti yag disebutkan

pada Nomor 2), membentuk jadwal update data akreditasi (seperti

yang disebutkan pada Nomor 1), pemantapan granddesign aplikasi

pemetaan LPK.

Oleh karena itu, untuk mewujudkan hal ini perlu komunikasi lintas unit kerja

dan kedeptuian, seperti: PSPS, PALS, PALLI, PUSIDO, PPS, dan PKS. Dengan

Page 48: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 48

terpenuhinya 3 hal diatas, bimbingan teknis akan menjadi lebih efektif dan

efesien, karena dapat menentukan titik sektor dan wilayah prioritas dalam

mendukung tujuan nasional dibidang SPK.

Permasalahan lain yang bersifat teknis adalah ketersediaan sumberdaya

pembimbing utama untuk laboratorium, lembaga sertifikasi atau jenis LPK

lainnya yang terbatas. Sampai saat ini, masih menggunakan tenaga asesor

KAN untuk LPK terkait, sehingga yang memerlukan kehati-hatian agar tetap

independen dan tidak berpihak. Untuk mengatasi ini, beberapa upaya yang

telah ditempuh adalah dengan :

1. Mengadakan Capacity Building kepada SDM Pusat Sistem Penerapan

Standar melalui workshop pengembangan standar bersama pembicara

ISO, workshop/pemahaman standar dibidang penilaian kesesuaian,

dengan mengundang tenaga ahli atau sebagai contoh lain disektor

elektriteknika, dengan mengundang IECEEE

2. Melakukan Grading pembimbing, yang mengadopsi metode klasifikasi

asesor, dengan menerapkan sistem penjenjangan dan penilaian personal,

sehingga diharapkan akan ada komunitas pembimbing yang kompeten.

3. Memasukkan mekanisme nomor 2 tersebut diatas, kedalam SMM BSN revisi

tahun 2018.

Bimbingan Teknis LPK dalam rangka Peningkatan kompetensi LPK hingga

Tahun 2018 menggunakan metode bimbingan yang persuasif. Secara umum

tahapan bimbingan teknis terdiri dari 4 Tahap, yaitu: Analisis kesenjangan

terhadap kompetensi yang dipersyaratkan standar (gap analysis), awarenes

standar penilaian kesesuaian yang terkait, workshop/FGD pemenuhan

persyaratan (dokumentasi dan prasarana lain), serta pemahaman dan

praktek audit internal s.d tinjauan manajemen. Percepatan proses

bimbingan teknis paling banyak dilakukan dengan mengopimalkan tahapan

ke-3 yaitu pada tahapworkshop/FGD pemenuhan persyaratan. LPK yang

dipilih diupayakan yang telah siap SDM dan memiliki infrastruktur (misalnya:

peralatan uji) yang sesuai.

Beberapa terobosan baru yang telah dilakukan dan/atau telah

direncanakan yang diharapkan dapat melengkapi dan memperkaya model

bimbingan teknis yang ada adalah:

1. Membentuk FGD rutin yang dikemas per-sektor, kemudian dilaksanakan

secara rutin setiap satu bulan, hal ini untuk memberikan harmonisasi

pemahaman penerapan standar lingkup penilaian kesesuaian secara

khusus pada sektor tersebut. Saat ni yang sedang diinisiasi adalah:

Page 49: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 49

Laboratorium sektor kelistrikan, melibatkan: labiratorium dari

pemerintah, swasta dan BUMN, regulator, BSN dan stakeholder lain:

Kementerian Perindustrian (BPPI, BSI,B4T), Sucofindo, BPSMD

Kementerian perdagangan, TUV Nord, tenaga ahli, sekretariat

WG2/KKPPK dan KAN.

Laboratorium sektor forensik, melibatkan: KPK, Puslabfor Polda DKI

jakarta, tenaga ahli, KAN).

Direncanakan pada Tahun 2019 untuk mendukung SKB lima instansi

negara tentang Aksi pencegahan Korupsi 2019-2020 dipandang perlu

membentuk forum penguatan penerapan standar lingkup penilaian

kesesuaian sektor mutu dan anti penyuapan.

Forum sejenis ini dapat dikembangkan pada sektor lainnya dengan

tetap mempertimbangkan jumlah SDM BSN yang ada.

2. Indikator Kinerja : Jumlah LPK yang dibina pemenuhan persyaratan standar

dan penilaian kesesuaian tujuan ekspor

Penguatan kompetensi LPK yang mendukung produk/barang agar

memenuhi kebutuhan ekspor difokuskan pada Bidang perikanan dan ikan

hias sesuai tabel III.10.

Tabel III.10 LPK Yang dibina untuk kebutuhan ekspor

No. Nama Instansi Jenis Bimbingan Lingkup Lokasi

1 LPPMHP Palembang,

KKP

SNI ISO/IEC 17025: 2017

(Mikrobiologi sektor

perikanan)

Baru Palembang

2 Balai Riset Budidaya

Ikan Hias

SNI ISO/IEC 17025:2017 Penamba

han RL

Depok

Indikator ini sebelumnya tidak ada, dan merupakan indikator kinerja yang

baru dimulai pada Tahun 2018. Sektor Perikanan diambil sebagai fokus

melihat potensi sumber daya Indonesia baik perikanan untuk sektor pangan,

maupun non pangan. Sehingga dalam hal ini maka diperlukan penguatan

dibeberapa wilayah, wilayah yang menjadi fokus pada Tahun 2018 adalah

wilayah Sumatera yang diwakilkan oleh Palembang untuk memperkuat

sektor perikanan untuk pangan olahan dan wilayah Jabodetabek untuk

memperkuat penilaian kesesuaian bagi ikan hias melalui kerjasama dengan

Balai Riset Budidaya Ikan Hias.

Selain itu, sebagai dukungan yang tidak kalah penting, BSN juga menjalin

kerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam menginisiasi

program pembinaan stakeholder yang komprehensif. Bukti nyata yang

Page 50: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 50

dilakukan adalah dengan menggelar workshop pemahaman SNI ISO/IEC

17025:2017 untuk laboratorium pengujian sektor perikanan di Semarang,

Jawa Tengah.

Peningkatan yang perlu dilakukan dalam peningkatan kompetensi untuk

mendukung ekspor adalah dengan memperkuat dasar agar dapat

menentukan prioritas. Fokus utama yang direkomendasikan akan dilakukan

pada Tahun 2019 adalah melanjutkan penguatan LPK dibidang perikanan

pada produk pangan ikan untuk daerah yang potensial, menginisiasi sektor

baru untuk memperkuat sertifikasi keamanan pangan.

Sebagai sebuah sistem maka direkomendasikan untuk menguatkan

pengetahuan dan mempertimbangkan nilai perdagangan ekspor, regulasi

dan standar negara tujuan dalam melakukan peningkatan kompetensi LPK.

Oleh karena itu, tahun 2019 apabila sumber daya dimungkinkan maka perlu

membentuk komunitas/grup diskusi sebagai media komunikasi untuk

memelihara proses, informasi dan update isu yang timbul disektor perikanan

dan variabel lain yang bersentuhan.

SASARAN

7 Meningkatkan pengelolaan kegiatan pembinaan SPK

Tabel III.11

Capaian Kinerja Sasaran 7

Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian 2018 Rencana s.d 2019

Target % capaian

2015 2016 2017 Target Realiasi %

% LPK yang dibina dan

mendapatkan akreditasi

% 33% 0 23% 30 % 36,1 % 120,33 % ... %

Rata-rata capaian Sasaran 120,33 %

Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran Meningkatkan

pengelolaan kegiatan pembinaan SPK terdiri dari 1 (satu) indikator kinerja.

Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut rata-rata capaian sebesar

120%. Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran 7.

Indikator Kinerja : % LPK yang dibina dan mendapatkan akreditasi

Capaian tersebut didapatkan dari perhitungan sebanyak 15 LPK yang

telah/sedang dalam proses persiapan akreditasi dibandingkan dengan

jumlah LPK yang masuk dalam program bimbingan teknis penerapan

standar sebanyak 36 LPK. Perhitungan ini memang berbeda dengan

Page 51: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 51

perhitungan capaian kinerja sasaran pada Tahun 2017, yang

memperhitungkan jumlah LPK dari tahun sebelumnya. Hal ini dilakukan agar

lebih riil dalam perhitungan sehingga dapat melihat kemampuan LPK dan

hambatan teknis yang ada pada taun berjalan, representasi 36,1 %

menerangkan bahwa dari 36 LPK yang masuk dalam prioritas bimbingan LPK.

100% telah melakui tahapan gap analysis, semnatara itu tercata 15 LPK atau

41,6 % telah melalui bimbingan teknis dan siap diakreditasi, dan sebanyak 13

LPK atau 36,1 % sedang mnalkukan persiapan pendaftaran akreditasi atau

telah mendaftarkan LPK mereka untuk diakreditasi oleh KAN. Daftar LPK

tersebut dapat dilihat pada Tabel III.9 kecuali nomor 13 dan 16.

Hambatan teknis bagi LPK sehingga tidak dapat mengajukan

akreditasi dikarenakan beberapa hal, antara lain:

1. Terjadi reorganisasi, terutama bagi LPK sebagai bagian dari

organisasi induk, pergantian personil ini terkadang meruah

prioritas LPK

2. Infrastruktur tempat atau peralatan yang dibutuhkan apda

lingkup yang akan diajukan untuk akreditasi belum

memenuhi persyaratan terutama untuk laboratorium, adalah

hal ini LPK banyak terkendala diperalatan yang cukup mahal.

3. Kompetensi personil yang belum cukup, sehingga

memerlukan waktu dan biaya pada Tahun berikutnya

Berdasarkan kinerja yang dilakukan pada Tahun 2018, BSN melalui

Pusat Sistem Penerapan Standar pada Pusat SPS mampu mencapai kinerja

sesuai sasaran yang ditetapkan oleh manajemen bahkan sedikit melampaui

sebesar 36,1 %.

SASARAN

8

Meningkatkan partisipasi penyusunan regulasi lintas

sektoral

Tabel III.12

Capaian Kinerja Sasaran 8

Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian 2018 Rencana s.d 2019

Target %

capaian 2015 2016 2017 Target Realiasi %

% Pemenuhan

permintaan yang

difasilitasi

% 100% 100% 110%

100% 100% 100% 100%

100%

Rata-rata capaian Sasaran 100

%

Page 52: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 52

Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran Meningkatkan

partisipasi penyusunan regulasi lintas sektoral terdiri dari 1 (satu) indikator

kinerja. Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut rata-rata capaian

sebesar 100%. Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran

8.

Indikator Kinerja : Persentase Pemenuhan permintaan yang difasilitasi

Pada prinsipnya SNI yang ditetapkan BSN bersifat sukarela untuk diterapkan

oleh pemangku kepentingan. Dalam hal SNI berkaitan dengan kepentingan

keselamatan, keamanan, kesehatan masyarakat atau pelestarian fungsi

lingkungan hidup, dan atau pertimbangan (sosio-tekno-ekonomis, religi),

instansi teknis dapat menerapkan sebagian atau keseluruhan spesifikasi

teknis dan/atau parameter dalam SNI menjadi regulasi teknis.

Penetapan regulasi teknis berbasis SNI oleh pemerintah akan mempunyai

pengaruh tidak hanya terhadap perdagangan dalam negeri, tetapi juga

terhadap perdagangan luar negeri. Dalam hal ini SNI yang diterapkan

menjadi regulasi teknis akan diberlakukan terhadap barang dan/atau jasa

produksi dalam negeri maupun impor sehingga regulasi dapat menimbulkan

dampak bagi perkembangan iklim usaha, persaingan dalam dunia usaha

dan menjadi hambatan dalam perdagangan internasional. Oleh karena itu

regulasi harus disusun dengan mempertimbangkan kaidah transparansi,

efisiensi, efektifitas, kejelasan dan tidak diskriminatif, serta memperhatikan

aspek kesiapan dunia usaha dan infrastruktur penilaian kesesuaian.

Dalam penyusunan regulasi teknis berbasis SNI tersebut, BSN telah

melaksanakan koordinasi dengan instansi teknis untuk memfasilitasi

penyusunan sistem untuk penerapan SNI secara wajib tersebut, yaitu pada

saat penyusunan Program Nasional Regulasi Teknis (PNRT), penyusunan draft

regulasi teknis, persiapan notifikasi ke TBT-WTO, maupun menyusunan

petunjuk teknis penerapan peraturan pemberlakuan SNI secara wajib

tersebut.

Capaian kinerja untuk kegiatan Pemenuhan permintaan yang difasilitasi

untuk diadopsi menjadi regulasi teknis pada tahun 2016 dan 2017 terdapat

perbedaan indikator kinerja yang diukur dalam bentuk jumlah SNI. Tahun

2016, Jumlah SNI yang diadopsi menjadi regulasi teknis (kumulatif) sebesar

203 SNI, dapat dicapai sebesar 100% dan Tahun 2017, Rencana 10 SNI yang

menjadi dasar penyusunan regulasi teknis, dapat dicapai sebesar 11 SNI atau

110%. Adapun untuk tahun 2015 dan 2018 sama mencapai 100%

pemenuhan permintaan yang difasilitasi menjadi regulasi teknis. Tahun 2019

Page 53: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 53

Rencana 10 SNI yang menjadi dasar penyusunan regulasi teknis dengan

target capaian 100%.

Pada tahun 2018 telah ditetapkan PNRT 2018-2019 yang berisi rencana

pemberlakuan 57 SNI secara wajib, dengan rincian sesuai tabel III.13 dan

perkembangannya selama tahun 2018 sebagaimana diuraikan pada

Lampiran 4.

Tabel III.13

Rekapitulasi Program Nasional Regulasi Teknis (PNRT) Tahun 2018-2019

No Instansi Teknis PNRT

Progres Penyusunan Regulasi Teknis

Pembahasan

draft dan

persiapan

notifikasi

tahap

Notifikasi

Telah

ditetapkan

sebagai

Peraturan

Menteri

1 Kementerian Pertanian 4 0 0 0

2 Kementerian Perindustrian 53 23 12 3

Jumlah Total 57 23 12 3

Berdasarkan PNRT 2018-2019 tersebut, telah dilakukan pembahasan draft

regulasi teknis, pembahasan persiapan pemberlakuan SNI wajib, review dan

sosialisasi regulasi teknis pemberlakuan SNI secara wajib. Daftar SNI yang

dibahas, yaitu:

1. SNI tentang Pelumas;

2. SNI tentang Ampelas;

3. SNI tentang Benih Kelapa Sawit;

4. SNI tentang Labelisasi hemat energi dan SKEM untuk produk LED;

5. SNI tentang Air Minum dalam Kemasan;

6. SNI tentang Kertas dan karton untuk kemasan pangan;

7. SNI tentang Mainan Anak;

8. SNI tentang AC;

9. SNI tentang Kaca Isolasi;

10. SNI tentang Baja Batangan Untuk Keperluan Umum (BjKU);

11. SNI tentang Gula Kristal Rafinasi;

12. SNI tentang Keramik Tableware;

13. SNI tentang Baja Tulangan Beton (BTB);

14. SNI tentang Minyak Goreng Sawit;

15. SNI tentang Garam Konsumsi Beryodium;

16. SNI tentang Tepung Terigu;

Page 54: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 54

17. SNI tentang Peralatan dapur, pemanas cairan dan pengisi baterai;

18. SNI tentang Pompa Air Sentrifugal untuk irigasi;

19. SNI tentang Asam Sulfat Pekat;

20. SNI tentang Kloset Duduk;

21. SNI tentang SIR;

22. SNI tentang Tuna dalam Kemasan Kaleng;

23. SNI tentang Sarden dan Makarel dalam kemasan kaleng;

24. SNI tentang Sepeda.

Dengan demikian, jumlah SNI yang diadopsi menjadi regulasi teknis sampai

akhir Desember 2018 adalah 205 SNI, dengan rincian sebagai berikut:

Tabel III.14 Rekap SNI yang telah diberlakukan secara wajib

berdasarkan Instansi Teknis yang menetapkan (per Desember 2018)

No Instansi Teknis

Jumlah SNI

yang telah

diregulasi

Jumlah SNI yang telah

diregulasi & dinotifikasi ke

WTO

1 Kementerian Perindustrian 114 106

2 Kementerian Kelautan dan

Perikanan

2 2

3 Kementerian Energi & Sumber

Daya Mineral

26 4

4 Kementerian Pertanian 3 3

5 BPOM 0 0

6 Kementerian Perhubungan 14 0

7 Kementerian Pekerjaan Umum 46 0

Jumlah Total 205 115

Berdasarkan hasil tersebut, maka target kinerja yang ditetapkan berupa

persentase pemenuhan permintaan yang difasilitasi dapat dicapai sebesar

100%. Capaian kinerja tersebut diharapkan dapat dirasakan oleh konsumen

(Customer Perspectives) dalam penyediaan sistem/acuan/pedoman yang

harus dipenuhi dalam produksi barang/jasa baik produk nasional maupun

impor, untuk memberikan perlindungan bagi kesehatan, keamanan,

keselamatan dan pelestarian lingkungan terhadap masyarakat.

Page 55: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 55

SASARAN

9

Meningkatkan pengelolaan layanan bagi pemangku

kepentingan atas penerapan SNI

Tabel III.15

Capaian Kinerja Sasaran 9

Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian 2018 Rencana s.d 2019

Target %

capaian 2015 2016 2017 Target Realiasi %

Jumlah organisasi

yang dibina untuk

memenuhi

persyaratan SNI

organisasi 8 13 8 8 100%

Rata-rata capaian Sasaran 100 %

Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran Meningkatkan

pengelolaan layanan bagi pemangku kepentingan atas penerapan SNI

terdiri dari 1 (satu) indikator kinerja. Capaian kinerja untuk indikator kinerja

tersebut rata-rata capaian sebesar 100 %. Berikut disampaikan rincian

capaian indikator kinerja sasaran 9.

Indikator Kinerja : Jumlah organisasi yang dibina untuk memenuhi

persyaratan SNI sampai siap disertifikasi dan organisasi yang memenuhi

standar/persyaratan acuan untuk tujuan ekspor

Dalam rangka menyelenggarakan fungsi pelaksanaan sistem prasarana

penerapan standar dan sistem jaminan mutu, dilakukan upaya peningkatan

kompetensi organisasi dalam menerapkan standar/SNI. Pada tahun 2018,

peningkatan penerapan standar dilakukan kepada organisasi yang

mendapatkan pemahaman penerapan SNI melalui kegiatan workshop,

bimbingan penerapan SNI, dan sertifikasi oleh lembaga sertifikasi pihak

ketiga.

Dalam rangka meningkatkan pemahaman dan kompetensi organisasi

dalam menerapkan SNI, model insentif bagi organisasi yang diberikan terdiri

dari pelaksanaan workshop pemahaman SNI, bimbingan penerapan SNI

hingga siap disertifikasi. Pada tahun 2018, target jumlah organisasi yang

mendapat fasilitasi penerapan standar/SNI adalah 8 organisasi. Target

tersebut dapat direalisasikan dengan capaian realisasi sebesar 100%, yaitu

telah dilaksanakannya fasilitasi untuk organisasi dalam menerapkan SNI,

dengan rincian:

a. Bimbingan SNI ISO 37001:2016 di Inspektorat Serang, BBKP Tanjung Priuk,

Pertamina, dan Universitas Negeri Jember;

b. Bimbingan SNI ISO 9001:2015 di Universitas Muhammadiyah Sukabumi, RS

Khusus Mata Palembang, dan B2P2VRP Salatiga;

Page 56: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 56

c. Bimbingan SNI 8152:2015 di Pasar Rejowinangun Magelang;

d. Bimbingan SNI ISO 14001:2015 di PT. Hari Mukti Teknik Bantul.

SASARAN

10

Meningkatkan tata kelola dan organisasi yang professional

di PSPS

Tabel III.16

Capaian Kinerja Sasaran 10

Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian 2018 Rencana s.d 2019

Target

%

capaian 2015 2016 2017 Target Realiasi %

1. Tingkat

pelaksanaan

Reformasi Birokrasi

(Nilai PMPRB)

Nilai - - - 83 87,22 105,08%

2. Tingkat kualitas

akuntabilitas kinerja

BSN (Nilai Lembar

Kerja evaluasi AKIP

BSN)

(BB) Nilai - - - 70 63,90 91,29%

Rata-rata capaian Sasaran 98,19%

*Tanda - , menunjukkan pada tahun tersebut tidak ditetapkan indikator kinerja tersebut.

Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran Meningkatkan

tata kelola dan organisasi yang professional di PSPS terdiri dari 2 (dua)

indikator kinerja. Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut rata-rata

capaian sebesar 98,19 %. Berikut disampaikan rincian capaian indikator

kinerja sasaran 10.

1. Indikator Kinerja : Tingkat pelaksanaan Reformasi Birokrasi (Nilai PMPRB)

Tingkat pelaksanaan Reformasi Birokrasi (Nilai PMPRB) diperoleh

berdasarkan hasil penelitian tim PMPRB pada kedeputian Bidang

Penerapan Standar dan Akreditasi adalah dengan nilai 87,22 atau

diperoleh capaian 105,08% dari target yang ditetapkan. Indikator kinerja

ini baru ditetapkan di tahun 2018 dan belum dilaksanakan pada tahun

2015-2017 dalam perjanjian kinerja Pusat Sistem Penerapan Standar.

2. Indikator Kinerja : Tingkat kualitas akuntabilitas kinerja BSN (Nilai Lembar Kerja

evaluasi AKIP BSN)

Laporan Kinerja dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang jelas,

transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan tentang kinerja suatu

Page 57: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 57

instansi pemerintah. Hasilnya dapat membantu pimpinan dan seluruh

jajaran dalam mencermati berbagai permasalahan sebagai bahan

acuan dalam menyusun rencana kinerja di tahun berikutnya. Dengan

demikian rencana kinerja di tahun mendatang dapat disusun lebih fokus,

efektif, efisien, terukur, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.

Penilaian LKE AKIP pada Kedeputian Bidang Penerapan Standar dan

Akreditasi oleh inspektorat BSN pada tahun 2018 capaian adalah nilai

63,90 (BB) atau diperoleh capaian 91,29% dari target yang ditetapkan.

Indikator kinerja ini baru ditetapkan di tahun 2018 dan belum dilaksanakan

pada tahun 2015-2017 dalam perjanjian kinerja Pusat Sistem Penerapan

Standar.

SASARAN

11 Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di PSPS

Tabel III.17

Capaian Kinerja Sasaran 11

Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian 2018 Rencana s.d 2019

Target %

capaian

2015 2016 2017 Target Realiasi %

1. % ASN yang

mengikuti program

peningkatan

kompetensi

% - 100 100 100 100 100% 100 100%

2. Jumlah ASN yang

menempuh

pendidikan lanjutan

orang - - - 3 3 100% 3 100%

Rata-rata capaian Sasaran 100%

*Tanda - , menunjukkan pada tahun tersebut tidak ditetapkan indikator kinerja tersebut.

Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran Meningkatkan

kompetensi sumber daya manusia di PSPS terdiri dari 2 (dua) indikator kinerja.

Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut rata-rata capaian sebesar

100 %. Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran 11.

1. Indikator Kinerja : % ASN yang mengikuti program peningkatan

kompetensi

Pada tahun 2018, telah dilakukan kegiatan peningkatan kompetesi

personel Pusat Sistem Penerapan Standar, melalui pelatihan, workhsop,

maupun menghadiri seminar yang terkait dengan pelaksanaan tugas

Pusat Sistem Penerapan Standar. Kegiatan peningkatan kompetensi ini

telah dilakukan terhadap seluruh personel Pusat Sistem Penerapan

Standar atau 100% dari seluruh personel Pusat Sistem Penerapan Standar.

Page 58: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 58

Dengan demikian capaian kinerja untuk indikator % ASN yang mengikuti

program peningkatan kompetensi adalah sebesar 100%. Dengan capaian

kinerja tersebut, diharapkan akan memberikan dasar personal Pusat

Sistem Penerapan Standar bagi efektivitas pelaksanaan tugas dan

fungsinya.

2. Indikator Kinerja : Jumlah ASN yang menempuh pendidikan lanjutan

Jumlah ASN Pusat Sistem Penerapan Standar yang telah lulus menempuh

pendidikan lanjutan pada tahun 2018 adalah 3 (tiga) orang pada jenjang

pendidikan lanjutan S2 yang mendukung bagi efektivitas pelaksanaan

tugas dan fungsinya di unit PSPS.

SASARAN

12

Meningkatkan pengelolaan sarana dan prasarana penunjang

kinerja di PSPS

Tabel III.18

Capaian Kinerja Sasaran 12

Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian 2018 Rencana s.d 2019

Target %

capaian

2015 2016 2017 Target Realiasi %

1. % Ketersediaan

sarana dan prasarana

berdasarkan Rencana

Kebutuhan BMN

% - - - 100 100 100% 100% 100%

2. % Pemanfaatan

BMN

% - - - 100 100 100% 100% 100%

Rata-rata capaian Sasaran 100%

*Tanda - , menunjukkan pada tahun tersebut tidak ditetapkan indikator kinerja tersebut.

Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran Meningkatkan

pengelolaan sarana dan prasarana penunjang kinerja di PSPS terdiri dari 2

(dua) indikator kinerja. Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut rata-

rata capaian sebesar 100 %. Berikut disampaikan rincian capaian indikator

kinerja sasaran 11.

1. Indikator Kinerja : . % Ketersediaan sarana dan prasarana berdasarkan Rencana

Kebutuhan BMN

Ketersediaan sarana dan prasarana di Pusat Sistem Penerapan Standar

dilakukan dari rencna kebutuhan yang tertuaNg dalam Rencana

Anggaran Belanja (RAB) dan RKAKL PSPS Tahun 2018. Dengan demikian

capaian kinerja untuk indikator % Ketersediaan sarana dan prasarana

berdasarkan Rencana Kebutuhan BMN adalah sebesar 100%.

Page 59: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 59

2. Indikator Kinerja : % Pemanfaatan BMN

Ketersediaan sarana dan prasarana berdasarkan rencana kebutuhan

BMN telah didistribusikan dan dimanfaatkan dalam menunjang efektifitas

pelaksanaan pekerjaan Pusat Sistem Penerapan Standar.

SASARAN

13 Meningkatkan kinerja pengelolaan anggaran di PSPS

Tabel III.19

Capaian Kinerja Sasaran 13

Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian 2018 Rencana s.d 2019

Target %

capaian

2015 2016 2017 Target Realiasi %

% Realisasi anggaran % - 98,83 98,02 > 95% 99,78% 105,03% > 95% 100%

Rata-rata capaian Sasaran 105,03%

*Tanda - , menunjukkan pada tahun tersebut tidak ditetapkan indikator kinerja tersebut.

Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran Meningkatkan

kinerja pengelolaan anggaran di PSPS terdiri dari 1 (satu) indikator kinerja.

105,03 %. Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran 13.

Indikator Kinerja : % Realisasi anggaran

Untuk melaksanakan seluruh kegiatan Pusat Sistem Penerapan Standar

dalam rangka mencapai target kinerja yang ditetapkan, Pusat Sistem

Penerapan Standar mengelola kegiatan dengan pagu anggaran tahun 2018

sebesar Rp. 5.566.536.000,-. Anggaran tersebut dapat direalisasikan sebesar

Rp 5.554.453.930,- atau 99,78% dari pagu anggaran. Dengan demikian

capaian kinerja untuk indikator “Realisasi anggaran” yaitu sebesar >95%

dapat dicapai, dengan capaian kinerja 105.03%.

III.2 REALISASI ANGGARAN

Berdasarkan DIPA Nomor SP DIPA-084.01.1.613104/2018 tanggal 5 Desember

2017, pagu anggaran Pusat Sistem Penerapan Standar adalah sebesar Rp

5.566.536.000,- dan realisasi anggaran 5.554.453.930,- atau 99,78% dari pagu

anggaran.

Page 60: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 60

Pagu dan realisasi anggaran Pusat Sistem Penerapan Standar TA 2018

per komponen dapat dilihat pada tabel III.20.

Tabel III.20

Pagu dan Realisasi Anggaran

Pusat Sistem Penerapan Standar TA. 2018 Dalam rupiah

Kode Output/Komponen 2018

%

Pagu Realisasi

3561 Peningkatan Penerapan Standar

3561.

001 Skema Penerapan Standar

3.795.000.000 3.787.687.080 99,81%

051 Melaksanakan pengelolaan

manajemen teknis penerapan

standar

112.297.000 110.939.000 98,79%

052 Melaksanakan pengelolaan

standar pangan internasional

842.686.000 842.478.030 99,98%

053 Melaksanakan pengelolaan

fungsi Designating Body di

tingkat ASEAN

71.329.000 71.324.573 99,99%

054 Melaksanakan penanganan

pengaduan penerapan standar

64.102.000 64.101.500 99,99%

055 Melaksanakan penyusunan

skema penerapan standar

947.705.000 944.854.684 99,70%

056 Melaksanakan koordinasi adopsi

Standar Nasional Indonesia

menjadi regulasi teknis

293.359.000 290.876.021 99,15%

057 Melaksanakan pemantauan

penerapan Standar Nasional

Indonesia

1.463.522.000 1.463.113.272 99,97%

3561.

003 Prasarana Penerapan Standar 1.771.536.000 1.766.766.850 99.73

051 Melaksanakan penyusunan

panduan sistem jaminan

mutu penerapan Standar

Nasional Indonesia (SNI)

71.536.000 70.932.000 99.16

052 Melaksanakan fasilitasi

organisasi dalam penerapan

Standar Nasional Indonesia

(SNI)

600.000.000 599.735.380 99.96

053 Melakukan pemetaan

Lembaga Penilaian

Kesesuaian (LPK) berdasarkan

45.782.000 45.687.000 99.79

Page 61: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 61

Kode Output/Komponen 2018

%

Pagu Realisasi

Standar Nasional Indonesia

(SNI)

054 Melakukan penanganan Sub

Komite Pengelola Penilaian

Kesesuaian

17.900.000 17.793.000 99.40

055 Melakukan penanganan

pengembangan jaringan

Lembaga Penilaian

Kesesuaian di tingkat regional

(WG 2)

86.201.000 84.509.888 98.04

056 Melakukan peningkatan

kompetensi Lembaga

Penilaian Kesesuaian (LPK)

913.928.000 912.238.455 99.82

057 Melaksanakan pengelolaan

Lembaga Penilaian

Kesesuaian (LPK) bidang

elektronika di tingkat

internasional (IECEEE CB

Scheme)

36.189.000 35.871.127 99,12

Jumlah 5.566.536.000 5.554.453.930 99,78%

Page 62: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 62

L

BAB IV PENUTUP

aporan Kinerja Pusat Sistem Penerapan Standar Tahun 2018

menyajikan pertanggungjawaban dan pencapaian kinerja Pusat

Sistem Penerapan Standar Tahun 2018 dalam mendukung

pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran Pusat Sistem Penerapan

Standar.

Berdasarkan hasil pengukuran capaian kinerja kegiatan Pusat Sistem

Penerapan Standar Tahun 2018, sebagian besar kinerja kegiatan telah

terlaksana sesuai perjanjian kinerja dan indikator kinerja yang telah

ditetapkan pada tahun 2018 dengan tingkat capaian rata-rata sebesar

100%. Pencapaian terhadap sasaran strategis tersebut menunjukkan bahwa

Pusat Sistem Penerapan Standar telah memberikan kontribusi dalam

melaksanakan pengembangan dan pembinaan standardisasi di Indonesia

sesuai amanah yang diberikan. Dan melalui kegiatan ini diharapkan tercipta

peningkatan pemanfaatan kebijakan dan skema penilaian kesesuaian oleh

pemangku kepentingan; peningkatan kepabilitas lembaga penilaian

kesesuaian untuk mendukung kegiatan penilaian kesesuian; peningkatan

jumlah penerapan SNI oleh organisasi secara konsisten; serta peningkatan

integritas penerapan tanda SNI.

Laporan Kinerja Pusat Sistem Penerapan Standar Tahun 2018 ini

diharapkan dapat memenuhi akuntabilitas dan sekaligus menjadi sumber

informasi dalam pengambilan keputusan guna peningkatan kinerja Pusat

Sistem Penerapan Standar di masa mendatang melalui pelaksanaan

program dan kegiatan yang lebih optimal.

Page 63: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 63

LAMPIRAN 1

Page 64: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 64

Page 65: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 65

LAMPIRAN 2

Rekomendasi MTPrS Tahun 2018

No Isu/Topik Permasalahan Rekomendasi MTPrS

1 Kebijakan

penguatan

pengawasan

post border

Terdapat kebijakan

penyederhanaan tata

niaga impor melalui

pergeseran pengawasan

ketentuan Larangan

dan/atau Pembatasan

(Lartas) dari border ke post

border

- Pada praktek pengawasan barang impor

yang masuk dalam SNI wajib, terdapat

kendala seperti tidak semua barang masuk

dalam Kode HS yang diwajibkan atau

sebaliknya sehingga menyulitkan

pengawasan. Oleh karena itu perlu

diperhatikan SNI yang diacu dan Kode HS

barang tersebut.

- Kebijakan post border perlu diperkuat dengan

database LPK yang sejalan dengan data NPB.

LPK diharapkan secara konsisten melakukan

surveilans yang dapat membantu

pengawasan pasar.

2 Kebijakan

SDoC dalam

penerapan SNI

Adanya kebutuhan

penggunaan SDoC dalam

proses penilaian

kesesuaian

- Perlu disusun panduan atau kriteria

penerapan SDoC di Indonesia

- Penerapan SDoC perlu memperhatikan

karakteristik produk, namun, kebijakan

penerapannya dikembalikan kepada

regulator dalam rangka perlindungan

masyarakat

3 Perkembangan

pelaksanaan

pembinaan SNI

kepada UMKM

oleh K/L

Sesuai UU Nomor 20 tahun

2014, BSN bekerjasama

dengan K/L dan/atau

pemerintah daerah

mempunyai tugas

melakukan pembinaan

terhadap UMKM dalam

menerapkan SNI. Kendala

yang ditemui dalam

kegiatan pembinaan ini

antara lain keterbatasan

informasi UMKM dalam

penerapan standar serta

pemenuhan regulasi yang

terkait.

Perlu adanya forum koordinasi yang melibatkan

K/L yang mempunyai tugas dan fungsi

pembinaan kepada UMKM. Forum tersebut

dapat juga memetakan prioritas pembinaan

yang terkait dengan penerapan SNI.

4 Hambatan

ekspor produk

Indonesia,

khususnya

terkait

Para pelaku ekspor

seringkali mengalami

kendala yang terkait

dengan standar mutu

yang ditetapkan Negara

- Indonesia harus mempunyai strategi untuk

mendukung ekspor nasional, tetapi juga

mampu melindungi masyarakat Indonesia

terutama terkait aspek safety.

- K/L dan akademisi perlu bersinergi dalam

Page 66: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 66

No Isu/Topik Permasalahan Rekomendasi MTPrS

permasalahan

mutu

tujuan ekspor.

Indonesia juga memiliki

keterbatasan penyediaan

data dukung ilmiah dalam

negosiasi ekspor/forum

internasional

menyediakan data ilmiah yang diperlukan

untuk mendukung ekspor nasional/forum

internasional

5 Perkembangan

negosiasi

Standards,

Technical

Regulations

and

Conformity

Assessment

Procedures

(STRACAP)

ASEAN melakukan

kerjasama dengan

Australia, India, Jepang,

Korea, Selandia Baru dan

Tiongkok dalam kerangka

ASEAN Foreign Partners

(AFP) untuk meningkatkan

arus perdagangan melalui

penurunan tarif dan

penghapusan hambatan

perdagangan.

Pembahasan kerjasama

tersebut diantaranyan

terkait STRACAP dalam

kerangka Regional

Comprehensive Economic

Partnership (RCEP).

- Berdasarkan hasil survey, lebih dari 75%

Negara anggotal ILAC sudah mengakui

keberterimaan hasil penilaian kesesuaian

antara Negara penandatangan MRA. Namun

selebihnya, belum dapat mengakui, sehingga

masih perlu dilakukan kesepakatan

Government to Government

- BSN sebagai focal point dalam perundingan

kerja sama di bidang standar, regulasi teknis

dan penilaian kesesuaian mendukung dan

bersinergi dengan K/L dalam peningkatan

negosiasi STRACAP

6 Korelasi antara

SNI dengan

perubahan

Kode HS

Berdasarkan BTKI 2017,

Kode HS memiliki struktur

klasifikasi 8 digit dengan

jumlah pos tarif BTKI

sebanyak 10.826 dan telah

diberlakukan sejak 1

Januari 2017. BSN bersama

Direktorat Jenderal Bea

Cukai melakukan verifikasi

untuk menentukan korelasi

SNI dan Kode HS. Dari hasil

verifikasi tersebut,

diketahui bahwa 1 (satu)

SNI dapat berkorelasi

dengan beberapa kode

HS.

- Usulan pencantuman Kode HS pada SNI perlu

dikaji terlebih dahulu dengan

mempertimbangkan bahwa di dalam standar

internasional tidak mencantumkan Kode HS

- Perlu dilakukan kajian Korelasi SNI dengan

Klasifikasi Baku Lapangan Indonesia (KBLI),

yang berhubungan dengan Izin Usaha Industri

(IUI), yang dirasa akan lebih bermanfaat

karena ruang lingkup tidak hanya terkait

barang, tetapi juga jasa, metode uji, dan

sebagainya.

7 Kebijakan

transisi SNI revisi

dan kebijakan

abolisi SNI

- Isu tentang SNI revisi dan

masa

transisinya sangat

penting mengingat

- Perlu dibedakan mekanisme abolisi antara SNI

yang sukarela dan yang telah diberlakukan

secara wajib. Untuk SNI yang diberlakukan

wajib, mekanisme abolisi atau revisi SNI-nya

Page 67: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 67

No Isu/Topik Permasalahan Rekomendasi MTPrS

adanya beberapa kasus

penerapan SNI yang

mempertanyakan status

SNI yang berlaku, berapa

lama masa transisi SNI

tersebut, dan

pertanyaan lain yang

terkait.

- Kemampuan atau ruang

lingkup LPK yang

terakreditasi KAN untuk

SNI yang terbaru.

diusulkan untuk diserahkan kepada instansi

yang memberlakukan secara wajib.

- Mekanisme abolisi atau revisi SNI juga harus

mempertimbangkan kemampuan LPK, serta

proses akreditasi untuk penambahan ruang

lingkup serta masa transisi yang diperlukan

untuk menyesuaikan terhadap persyaratan SNI

yang baru.

8 Penelaahan

prasarana

teknis (LPK)

untuk

mendukung

penerapan

standar

Lambannya penerapan

SNI antara lain disebabkan

oleh kemampuan dan

ketersediaan infrastruktur

penerapan SNI, yaitu LPK

BSN bersama dengan ALSI telah melakukan

inisiasi pemetaan LPK, khususnya untuk

mendukung penerapan SNI wajib atau yang

akan diberlakukan wajib. Selanjutnya, perlu

dilakukan penyempurnaan data LPK melalui

FGD atau workshop.

9 Kebijakan

penunjukan

LPK untuk

mendukung

penerapan

standar

Untuk SNI yang telah

diberlakukan wajib oleh

K/L, mekanisme

penunjukan LPK mengacu

pada regulasinya,

sedangkan SNI yang

berlaku sukarela, BSN akan

membuat mekanisme

penunjukan LPK untuk

memfasilitasi penerapan

SNI apabila belum

tersedia LPK terakreditasi

KAN.

- Selain diperlukannya penunjukan LSPro oleh

BSN untuk penerapan SNI sukarela, penunjukan

laboratorium uji juga diperlukan mengingat

terbatasnya kemampuan serta ketersediaan

laboratorium uji untuk lingkup SNI tertentu.

- Perlu dilakukan identifikasi dalam menetapkan

durasi penunjukan LPK

10 Program

Nasional

Regulasi Teknis

(PNRT) serta

Pemetaan dan

identifikasi LPK

dalam rangka

pemberlakuan

SNI secara

wajib

berdasarkan

PNRT 2018-2019

PNRT 2018-2019 telah

disusun dengan rincian:

- Kementerian

Perindustrian: 53 SNI

- Kementerian Pertanian 4

SNI

Beberapa permasalahan:

- Beberapa SNI dalam

PNRT belum ditetapkan,

dan beberapa SNI telah

direvisi

- Belum semua SNI

didukung oleh LPK

- Dalam pengusulan PNRT, sebaiknya regulator

mengusulkan daftar SNI yang diprioritaskan

akan disusun regulasinya pada tahun berjalan.

- Perlunya peningkatan/perluasan kompetensi

LPK sesuai lingkup PNRT.

- Perlunya peningkatan koordinasi antara

regulator dalam menyusun regulasi teknis.

Page 68: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 68

No Isu/Topik Permasalahan Rekomendasi MTPrS

terakreditasi

- Terdapat duplikasi

regulasi yang ditetapkan

K/L berbeda

- Belum semua PNRT

ditindaklanjuti dengan

penyusunan draft

regulasi teknisnya.

11 Uji petik dalam

rangka

monitoring

efektivitas

penerapan SNI

tahun 2018

- Berdasarkan hasil

kegiatan Uji Petik tahun

2018 yang dilakukan BSN,

belum semua produk

yang SNI-nya telah

diberlakukan secara

wajib, dan telah

menerapkan SNI secara

sukarela, telah

memenuhi ketentuan

dan persyaratan SNI

- Sesuai dengan amanat undang-undang, BSN

akan menyampaikan hasil Uji Petik tahun 2018

kepada KAN, instansi pembina dan instansi

pengawas sebagai bentuk rekomendasi

dalam rangka meningkatan integritas tanda

SNI, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Page 69: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 69

Lampiran 3.

Daftar Skema Penerapan Standar yang disusun Tahun 2018

No Sektor Judul Skema Produk

Jumlah

SNI

Produk

SNI

1 Kimia 1 Pupuk SP-36 Plus Zn 1 1 SNI 02-4873-1998, Pupuk SP-36

plus Zn

Kimia 2 Pupuk Kalium Sulfat 1 1 SNI 2809:2014, Pupuk kalium

sulfat

Kimia 3 Genteng keramik 1 1 SNI 03-2095-1998, Genteng

Keramik

Kimia 4 Dolomit 1 1 SNI 02-2804-2005, Pupuk

dolomit

Kimia 5 Cat tembok 1 1 SNI 3564:2014, Cat tembok

emulsi

Pangan 6 Buah dalam kemasan kaleng 7 1 SNI 01-4316-1996, Nanas dalam

kaleng

2 SNI 01-4318-1996, Rambutan

dalam kaleng

3 SNI 01-4471-1998, Salak dalam

kaleng

4 SNI 01-4860-1998, Jeruk dalam

kaleng

5 SNI 01-4861-1998, Persik dalam

kaleng

6 SNI 01-3834-2004, Koktil buah

dalam kaleng

7 SNI 01-4472-1998, Kolang-kaling

dalam kaleng

Pangan 7 Asinan jahe 1 1 SNI 01-4289-1996, Asinan jahe

Pangan 8 Acar 1 1 SNI 01-3784-1995, Acar

Pangan 9 Gula palma 1 1 SNI 01-3743-1995, Gula palma

Pangan 10 Gula Pasir Berstevia 1 1 SNI 01-4086-1996, Gula pasir

berstevia

Pangan 11 Petis udang 3 1 SNI 2718.1:2013, Petis udang –

Bagian 1: Spesifikasi

2 SNI 2718.2:2013, Petis udang –

Bagian 2: Persyaratan bahan

baku

3 SNI 2718.3:2013, Petis udang –

Bagian 3: Penanganan dan

pengolahan

11 19

Page 70: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 70

No Sektor Judul Skema Produk

Jumlah

SNI

Produk

SNI

2 Kimia 1 Gelas Plastik untuk Air Minum

Dalam Kemasan

1 1 SNI 12-4259-2004, Gelas plastik

untuk air minum dalam

kemasan

Kimia 2 Alkohol lemak 1 1 SNI 01-6100-1999, Alkohol

lemak dari minyak kelapa atau

inti sawit

Kimia 3 Amoniak cair 1 1 SNI 06-0045-2006, Amoniak cair

Kimia 4 Asam klorida teknis 1 1 SNI 2557:2015, Asam klorida

teknis

Kimia 5 Atap plastik gelombang dari

PVC

1 1 SNI 03-1296-1989, Atap plastik

gelombang dari PVC

Kimia 6 Kertas 21 2 SNI 8126:2014, Kertas cetak

tanpa salut

3 SNI 6691:2015, Kertas multiguna

4 SNI 124:2017, Kertas gambar

5 SNI 6021:2009, Kertas glasin

6 SNI 14-0125-1998, Kertas

karbon

7 SNI 2163:2012, Kertas

pengganda tanpa karbon

8 SNI 2162:2012, Kertas

pengganda tanpa karbon

jenis alih kimia

9 SNI 0154:2010 , Kertas cetak

salut

10 SNI 8403:2017, Kertas komputer

kontinu

11 SNI 8012:2014, Kertas label

12 SNI 3755:2015, Kertas sigaret

13 SNI 0155:2016, Kertas dan

karton manila

14 SNI 8053.2:2015, Kertas kemas -

Bagian 2: Kertas kraft untuk

kantong semen

15 SNI 8053.1:2014 Kertas kemas -

Bagian 1: Kertas lainer dan

kertas medium

16 SNI 7767:2012, Kertas dekoratif

untuk furnitur

17 SNI 0114:2010, Kertas duplikator

Page 71: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 71

No Sektor Judul Skema Produk

Jumlah

SNI

Produk

SNI

18 SNI 14-0588-2005, Kertas kulit

buku ajar sekolah

19 SNI 14-7132-2005, Kertas ijazah

20 SNI 6519:2016, Kertas dasar

untuk kertas bungkus

berlaminasi plastik

21 SNI 0123:2008, Karton dupleks

Kimia 7 Fitting/sambungan pipa plastik 5 1 SNI ISO 4437-3:2015, Sistem

perpipaan plastik untuk

penyaluran bahan bakar gas –

Polietilena (PE) – Bagian 3:

Fitting

2 SNI 4829.3:2015, Sistem

perpipaan plastik – Pipa

polietilena (PE) dan fiting untuk

sistem penyediaan air minum –

Bagian 3: Fiting (ISO 4427-

3:2007, MOD)

3 SNI ISO 15874-3:2012, Sistem

perpipaan plastik untuk

instalasi air panas dan dingin –

Polipropilena (PP) – Bagian 3:

Fitting

4 SNI 06-0135-1987, Sambungan

pipa PVC untuk saluran air

minum

5 SNI 06-0178-1987, Sambungan

pipa PVC untuk saluran air

buangan di luar dan di dalam

bangunan

7 31

3 Kimia 1 Handuk mandi 1 1 SNI 0055:2013 dan SNI

0055:2013/Amd1-2013, Handuk

Kimia 2 Sol 4 1 SNI 12-0902-1989, Sol Lentur

Cetak PVC

2 SNI 06-1844-1990, Sol Karet

cetak sepatu olah raga (untuk

pemakaian umum)

3 SNI 06-3706-1995, Sol

Polyurethane

4 SNI 778-2017, Sol Karet Cetak

Page 72: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 72

No Sektor Judul Skema Produk

Jumlah

SNI

Produk

SNI

Kimia 3 Palet kayu 1 1 SNI 19-4782-2005, Palet kayu

Kimia 4 Karung tenun plastik 3 1 SNI ISO 23560:2011, Karung

tenun polipropilena (PP) untuk

kemasan bahan pangan

curah

2 SNI 19-4957-1998, Karung tenun

plastik poliofelin ukuran jumbo

(karung container)

3 SNI 19-0057-1998, Karung tenun

plastik poliofelin

Kimia 5 Sampo pembersih rambut 2 1 SNI 06-2642-1992, Shampoo

2 SNI 16-4381-1996, Sampo untuk

bayi

5 11

4 Kimia 1 Terpal plastik 1 1 SNI 7582:2010, Terpal plastik

untuk biji-bijian produk

pertanian

Kimia 2 Kaus kaki 1 1 SNI 7131:2017, Pakaian jadi -

Kaus kaki

Pangan 3 Bakso Ikan 1 1 SNI 7266:2017, Bakso Ikan

3 3

5 Pangan 1 Ikan dan produk perikanan

yang dibekukan

30 1 SNI 4110:2014, Ikan beku

2 SNI 01-7145.1-2005, Hiu utuh

beku - Bagian 1: Spesifikasi

3 SNI 01-7145.2-2005, Hiu utuh

beku - Bagian 2: Persyaratan

bahan baku

4 SNI 01-7145.3-2005, Hiu utuh

beku - Bagian 3: Penanganan

dan pengolahan

5

SNI 4104: 2015, Tuna loin beku

6 SNI 01-7263.1-2006, Marlin loin

beku - Bagian 1: Spesifikasi

7 SNI 01-7263.2-2006, Marlin loin

beku - Bagian 2: Persyaratan

bahan baku

Page 73: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 73

No Sektor Judul Skema Produk

Jumlah

SNI

Produk

SNI

8 SNI 01-7263.3-2006, Marlin loin

beku - Bagian 3: Penanganan

dan pengolahan

9 SNI 7316.1:2009, Bandeng

cabut duri beku - Bagian 1:

Spesifikasi

10 SNI 7316.2:2009, Bandeng

cabut duri beku - Bagian 2:

Persyaratan bahan baku

11 SNI 7316.3:2009, Bandeng

cabut duri beku - Bagian 3:

Penanganan dan pengolahan

12 SNI 01-3229-1992, Sirip cucut

segar beku

13 SNI 01-3229.1-1992, Persyaratan

bahan baku sirip cucut segar

beku

14 SNI 01-3229.2-1992,

Penanganan dan pengolahan

sirip cucut segar beku

15 SNI 01-6161-1999, Filet ikan ekor

kuning beku

16 SNI 2696:2013, Fillet ikan beku

17 SNI 7320.1:2009, Sate tuna

beku - Bagian 1: Spesifikasi

18 SNI 7320.2:2009, Sate tuna

beku - Bagian 2: Persyaratan

bahan baku

19 SNI 7320.3:2009, Sate tuna

beku - Bagian 3: Penanganan

dan pengolahan

20 SNI 7691.1:2013, Tuna ground

meat beku - Bagian 1:

Spesifikasi

21 SNI 7691.2:2013, Tuna ground

meat beku - Bagian 2:

Persyaratan bahan baku

Page 74: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 74

No Sektor Judul Skema Produk

Jumlah

SNI

Produk

SNI

22 SNI 7691.3:2013, Tuna ground

meat beku - Bagian 3:

Penanganan dan pengolahan

23 SNI 7692.1:2013, Tuna slice

beku - Bagian 1: Spesifikasi

24 SNI 7692.2:2013, Tuna slice

beku - Bagian 2: Persyaratan

bahan baku

25 SNI 7692.3:2013, Tuna slice

beku - Bagian 3: Penanganan

dan pengolahan

26 SNI 8271:2016, Steak ikan beku

27 SNI 2705:2014, Udang beku

28 SNI 3457:2014, Udang kupas

mentah beku

29 SNI 2711.1:2009, Lobster beku -

Bagian 1: Spesifikasi

30 SNI 2711.2:2009, Lobster beku -

Bagian 2: Persyaratan bahan

baku

31 SNI 2711.3:2009, Lobster beku -

Bagian 3: Penanganan dan

pengolahan

32 SNI 2731.1:2010, Cumi-cumi

beku - Bagian 1: Spesifikasi

33 SNI 2731.2:2010, Cumi-cumi

beku - Bagian 2: Persyaratan

bahan baku

34 SNI 2731.3:2010, Cumi-cumi

beku - Bagian 3: Penanganan

dan pengolahan

35 SNI 3230.1:2010, Scallop

(Amusium pleuronectes) beku -

36 Bagian 1: Spesifikasi

Page 75: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 75

No Sektor Judul Skema Produk

Jumlah

SNI

Produk

SNI

37 SNI 3230.2:2010, Scallop

(Amusium pleuronectes) beku -

Bagian 2: Persyaratan bahan

baku

38 SNI 3230.3:2010, Scallop

(Amusium pleuronectes) beku -

Bagian 3: Penanganan dan

pengolahan

39 SNI 6926.1:2011, Sotong (Sepia

spp.) utuh beku - Bagian 1:

Spesifikasi

40 SNI 6926.2:2011, Sotong (Sepia

spp.) utuh beku - Bagian 2:

Persyaratan bahan baku

41 SNI 6926.3:2011, Sotong (Sepia

spp.) utuh beku - Bagian 3:

Penanganan dan pengolahan

42 SNI 6941:2017, Gurita mentah

beku

43 SNI 7560.1:2010, Kepiting

(Scylla Serrata) kulit lunak beku

- Bagian 1: Spesifikasi

44 SNI 7560.2:2010, Kepiting

(Scylla serrata) kulit lunak beku

- Bagian 2: Persyaratan bahan

baku

45 SNI 7560.3:2010, Kepiting

(Scylla serrata) kulit lunak beku

- Bagian 3: Penanganan dan

pengolahan

46 SNI 7660.1:2013, Belut

(Monopterus albus) beku -

Bagian 1: Spesifikasi

47 SNI 7660.2:2013, Belut

(Monopterus albus) beku -

Bagian 2: Persyaratan bahan

baku

48 SNI 7660.3:2013, Belut

(Monopterus albus) beku -

Bagian 3: Penanganan dan

Page 76: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 76

No Sektor Judul Skema Produk

Jumlah

SNI

Produk

SNI

pengolahan

49 SNI 7968:2014, Tuna loin masak

beku

50 SNI 3458:2016, Udang masak

beku

51 SNI 3460:2017, Daging kerang

masak beku

52 SNI 3459.1:2011, Udang kupas

rebus beku untuk sushi ebi -

Bagian 1: Spesifikasi

53 SNI 3459.2:2011, Udang kupas

rebus beku untuk sushi ebi -

Bagian 2: Persyaratan bahan

baku

54 SNI 3459.3:2011, Udang kupas

rebus beku untuk sushi ebi -

Bagian 3: Penanganan dan

pengolahan

55 SNI 3228.1:2010, Lobster utuh

rebus beku - Bagian 1:

Spesifikasi

56 SNI 3228.2:2010, Lobster utuh

rebus beku - Bagian 2:

Persyaratan bahan baku

57 SNI 3228.3:2010, Lobster utuh

rebus beku - Bagian 3:

Penanganan dan pengolahan

58 SNI 2727.1:2013, Bekicot

(Achatina spp.) rebus beku -

Bagian 1: Spesifikasi

59 SNI 2727.2:2013, Bekicot

(Achatina spp.) rebus beku -

Bagian 2: Persyaratan bahan

baku

60 SNI 2727.3:2013, Bekicot

(Achatina spp.) rebus beku -

Bagian 3: Penanganan dan

pengolahan

Page 77: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 77

No Sektor Judul Skema Produk

Jumlah

SNI

Produk

SNI

61 SNI 3231.1:2010, Daging

kepiting rebus beku dalam

kemasan - Bagian 1: Spesifikasi

62 SNI 3231.2:2010, Daging

kepiting rebus beku dalam

kemasan - Bagian 2:

Persyaratan bahan baku

63 SNI 3231.3:2010, Daging

kepiting rebus beku dalam

kemasan - Bagian 3:

Penanganan dan pengolahan

64 SNI 01-7146.1-2005, Keong

(Babylonia spp) utuh rebus

beku - Bagian 1: Spesifikasi

65 SNI 01-7146.2-2005, Keong

(Babylonia spp) utuh rebus

beku - Bagian 2: Persyaratan

bahan baku

66 SNI 01-7146.3-2005, Keong

(Babylonia spp) utuh rebus

beku - Bagian 3: Penanganan

dan pengolahan

67 SNI 7967:2014, Sidat panggang

beku

Pangan 2 Ikan dan produk perikanan

yang dikalengkan

7 1 SNI 6929:2016, Daging

rajungan (Portunnus pelagicus)

pasteurisasi dalam kaleng

2 SNI 4225.1:2010, Daging

rajungan (Portunnus pelagicus)

sterilisasi dalam kaleng -

Bagian 1: Spesifikasi

3 SNI 4225.2:2010, Daging

rajungan (Portunnus pelagicus)

sterilisasi dalam kaleng -

Bagian 2: Persyaratan bahan

baku

4 SNI 4225.3:2010, Daging

rajungan (Portunnus pelagicus)

sterilisasi dalam kaleng -

Bagian 3: Penanganan dan

Page 78: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 78

No Sektor Judul Skema Produk

Jumlah

SNI

Produk

SNI

pengolahan

5 SNI 3917:2017, Udang dalam

kemasan kaleng

6 SNI 3919.1:2009, Kerang dalam

kaleng - Bagian 1: Spesifikasi

7 SNI 3919.2:2009, Kerang dalam

kaleng - Bagian 2: Persyaratan

bahan baku

8 SNI 3919.3:2009, Kerang dalam

kaleng - -Bagian 3:

Penanganan dan pengolahan

9 SNI 3918.1:2009, Bekicot

(Achatina fulica) dalam

kaleng - Bagian 1: Spesifikasi

10 SNI 3918.2:2009, Bekicot

(Achatina fulica) dalam

kaleng - Bagian 2: Persyaratan

bahan baku

11 SNI 3918.3:2009, Bekicot

(Achatina fulica) dalam

kaleng - Bagian 3:

Penanganan dan pengolahan

12 SNI 7317.1:2009, Cumi kaleng -

Bagian 1: Spesifikasi

13 SNI 7317.2:2009, Cumi kaleng -

Bagian 2: Persyaratan bahan

baku

14 SNI 7317.3:2009, Cumi kaleng -

Bagian 3: Penanganan dan

pengolahan

15 SNI 01-7265.1-2006, Sotong

dalam kaleng - Bagian 1:

Spesifikasi

16 SNI 01-7265.2-2006, Sotong

dalam kaleng - Bagian 2:

Persyaratan bahan baku

Page 79: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 79

No Sektor Judul Skema Produk

Jumlah

SNI

Produk

SNI

17 SNI 01-7265.3-2006, Sotong

dalam kaleng - Bagian 3:

Penanganan dan pengolahan

Pangan 3 Kerupuk ikan, udang dan

moluska

1 1 SNI 8272:2016, Kerupuk ikan,

udang dan moluska

Pangan 4 Ikan asap dengan

pengasapan panas

1 1 SNI 2725:2013 - Ikan asap

dengan pengasapan panas

Pangan 5 Margarin 1 1 SNI 3541:2014, Margarin

Pangan 6 Makanan ringan ekstrudat 1 1 SNI 2886:2015 - Makanan

ringan ekstrudat

Pangan 7 Ikan berlapis tepung beku 3 1 SNI 7319.1:2009, Ikan berlapis

tepung (breaded) beku -

Bagian 1: Spesifikasi;

2 SNI 7319.2:2009, Ikan berlapis

tepung (breaded) beku -

Bagian 2: Persyaratan bahan

baku;

3 SNI 7319.3:2009, Ikan berlapis

tepung (breaded) beku -

Bagian 3: Penanganan dan

pengolahan;

Pangan 8 Udang berlapis tepung beku 1 1 SNI 6163:2017, Udang berlapis

tepung (breaded) beku

Pangan 9 Lemak reroti (shortening) 1 SNI 3718:2018, Lemak reroti

(shortening)

Pangan 10 Susu kedelai 1 SNI 01-3830-1995, Susu kedelai

Pangan 11 Teripang asap 1 SNI 8442:2017, Teripang asap

11 48

6 Pangan 1 Krimer nabati bubuk 1 1 SNI 4444:2009, Krimer nabati

bubuk

Pangan 2 Jeli 1 1 SNI 01-3552-1994, Jeli

Pangan 3 Kembang gula 2 1 SNI 3547.1:2008, Kembang gula

- Bagian 1: Keras

2 SNI 3547.2:2008, Kembang gula

- Bagian 2: Lunak

Page 80: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 80

No Sektor Judul Skema Produk

Jumlah

SNI

Produk

SNI

Pangan 4 Minuman Susu Fermentasi

berperisa

1 1 SNI 7552:2009, Minuman susu

fermentasi berperisa

Pangan 5 Nugget ayam 1 1 SNI 6683:2014, Naget ayam

(Chicken nugget)

Pangan 6 Susu kental 2 1 SNI 2971:2011 - Susu kental

manis

2 SNI 01-2780-1992, Susu

evaporasi

Pangan 7 Susu sereal 1 1 SNI 01-4270-1996, Susu sereal

Pangan 8 Dendeng sapi 1 1 SNI 2908:2013, Dendeng sapi

Kimia 9 Kriteria Ekolabel Tas Belanja

Plastik dan Bioplastik Mudah

Terurai

1 1 SNI 7188.7:2016, Kriteria

ekolabel – Bagian 7: Kategori

produk tas belanja plastik dan

bioplastik mudah terurai

Pangan 10 Susu UHT 1 1 SNI 3950:2014, Susu UHT (Ultra

High Temperature)

Pangan 11 Susu pasteurisasi 1 1 SNI 01-3951-1995, Susu

pasteurisasi

Pangan 12 Yogurt 1 1 SNI 2981:2009, Yogurt

12 13

7 Alat

pertanian

1 Garpu baja 3 1 SNI 02-0330-1989, Garpu tanah,

Mutu dan cara uji

2 SNI 02-1043-1989, Garpu alang-

alang

3 SNI 02-1044-1989, Garpu tarik

(Cangkrang)

Pangan 2 Gaplek 1 1 SNI 01-2905-1992, Gaplek

Pangan 3 Kue lapis 1 1 SNI 01-4309-1996, Kue lapis

Pangan 4 Limun 1 1 SNI 01-2972-1998, Limun

Pangan 5 Roti 1 1 SNI 01-3840-1995, Roti

Pangan 6

Minuman serbuk rasa jeruk 1 1

SNI 01-3722-1995, Serbuk

minuman rasa jeruk

Pangan 7

Minuman Isotonik 1 1

SNI 01-4452-1998, Minuman

Isotonik;

Alat

pertanian 8 Linggis

1 1 SNI 05-1045-1989, Linggis;

Page 81: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 81

No Sektor Judul Skema Produk

Jumlah

SNI

Produk

SNI

Alat

pertanian 9 Cangkul/Sekop Lipat

1 1 SNI 02-1177-1989,

Cangkul/Sekop Lipat;

Alat

pertanian 10

Belincong 2 1

SNI 02-0332-1989, Belincong;

10 13

8 Alat

pertanian 1 Cangkul

1 1 SNI 0331:2018 Cangkul – Syarat

mutu dan metode uji

Pangan 2 Pempek 3

1

SNI 7661.1:2013, Pempek ikan

rebus beku – Bagian 1:

Spesifikasi

2

SNI 7661.2:2013, Pempek ikan

rebus beku – Bagian 2:

Persyaratan bahan baku

3

SNI 7661.3:2013, Pempek ikan

rebus beku – Bagian 3:

Penanganan dan Pengolahan

Kimia

3

Plastik lembaran polikarbonat

1 1

SNI ISO 11963-2011 Plastik –

Lembaran Polikarbonat – Jenis,

dimensi dan karakteristik

Peralatan

olahraga 4 Bola Tenis meja

1 1 SNI 1285:2014, Bola Tenis Meja

Kimia 5 Palet plastik 1 1 SNI 06-7176-2006, Palet plastik

Alat

pertanian 6 Sekop 1 1 SNI 0333:2011 Sekop – Syarat

mutu dan metode uji

6 8

9 Serbaneka 1 Kriteria Ekolabel furniture

perkantoran

1 1 SNI 7188.9:2015, Kriteria

ekolabel – Bagian 9: Kategori

furniture-Furnitur perkantoran

(office furniture)

Furniture 2 Lemari baja untuk kantor 2 1 SNI 12-0149-1987, Lemari kantor

berpintu dua dari baja

2 SNI 12-0150-1987, Lemari arsip

dari baja untuk kantor

Furniture 3 Furniture 25 1 SNI 8518:2018, Kursi belajar

untuk sekolah

2 SNI 8519:2018, Meja belajar

untuk sekolah

3 SNI 7555.13:2011, Kursi kuliah

tunggal

Page 82: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 82

No Sektor Judul Skema Produk

Jumlah

SNI

Produk

SNI

4 SNI 8411:2017, Lemari Pakaian

5 SNI 7555.3:2016, Furnitur - Meja

dapur

6 SNI 7555.2:2016, Furnitur - Meja

makan

7 SNI 7555.1:2016, Furnitur - Meja

tamu

8 SNI 8412:2017, Furnitur Meja rias

9 SNI 7555.5:2010, Kayu dan

produk kayu – Bagian 5:

Bangku rias

10 SNI 7555.8:2010, Kayu dan

produk kayu – Bagian 8: Meja

teras

11 SNI 7555.16:2011, Kayu dan

produk kayu – Bagian 16: Kursi

santai

12 SNI 7555.17:2011, Kayu dan

produk kayu - Bagian 17: Kursi

goyang

13 SNI 7555.18:2011, Kayu dan

produk kayu – Bagian 18: Kursi

teras

14 SNI 7555.21:2011, Kayu dan

produk kayu - Bagian 21:

Bangku

15 SNI 12-2992-1992, kursi kerja

kayu kantor

16 SNI 7555.9:2010, Kayu dan

produk kayu – Bagian 9: Meja

kantor

17 SNI 7555.26:2011, Furnitur -

Tempat tidur sorong - Kayu

18 SNI 7555.25:2011, Furnitur -

Bagian 25: Tempat tidur susun -

Kayu

Page 83: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 83

No Sektor Judul Skema Produk

Jumlah

SNI

Produk

SNI

19 SNI ISO 9098.1:2015, Tempat

tidur susun untuk penggunaan

rumah

tangga – Persyaratan

keamanan dan pengujian -

Bagian 1: Persyaratan

keamanan

20 SNI 8413:2017, Furnitur –

Tempat tidur

21 SNI 7107:2017, Furnitur – Kursi

makan

22 SNI 7109:2017, Furnitur – Meja

komputer dari kayu dan

produk kayu

23 SNI 7108:2017, Furnitur – Meja

dan kursi taman dari kayu

bukan jati

24 SNI 7110:2017, Furnitur –

Tempat tidur bayi dari kayu

dan produk kayu

25 SNI 8183:2017, Furnitur – Meja

laboratorium kimia

Peralatan

dapur

lainnya

4 Sarana penyimpan beras 1 1 SNI 12-4395-1996 , Sarana

penyimpan beras

Furniture 5 Lemari besi (brankas) 1 1 SNI 12-1594-1989, Lemari besi

Peralatan

kesehatan

6 Tempat tidur pasien non

elektrik

6 1 SNI IEC 60601-1:2014, Peralatan

elektromedik - Bagian 1 :

Persyaratan umum

keselamatan dasar dan kinerja

esensial

2 SNI IEC 60601-2-52:2014,

Peralatan elektromedik -

Bagian 2-52: Persyaratan

khusus keselamatan dasar dan

kinerja esensial tempat tidur

pasien

(hanya untuk pengujian

keselamatan mekanik: klausul

7,9, dan 15)

Page 84: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 84

No Sektor Judul Skema Produk

Jumlah

SNI

Produk

SNI

3 SNI 16-2625-1992, Tempat tidur

baja beroda untuk rumah sakit

dengan pengatur posisi tidur

4 SNI IEC 60601-1:2014, Peralatan

elektromedik - Bagian 1 :

Persyaratan umum

keselamatan dasar dan kinerja

esensial;

5 SNI IEC 60601-2-52:2014,

Peralatan elektromedik -

Bagian 2-52: Persyaratan

khusus keselamatan dasar dan

kinerja esensial tempat tidur

pasien

(hanya untuk pengujian

keselamatan mekanik: klausul

7,9, dan 15)

6 SNI 16-2626-1992, Tempat tidur

baja beroda untuk rumah sakit

Kimia 7 Arang aktif 3 1 SNI 06-3730-1995, Arang aktif

teknis

2 SNI 06-4253-1996, Arang aktif

untuk air minum

3 SNI 06-4365-1996, Arang aktif

untuk pemurnian minyak

makan

Kimia 8 Briket 2 1 SNI 19-4791-1998, Briket serbuk

sabut kelapa

2 SNI 01-6235-2000, Briket arang

kayu

8 41

10 Peralatan

kesehatan

1 Inkubator 4 1 SNI 60601-1 2014, Peralatan

elektromedik - Bagian 1-1:

Persyaratan Umum untuk

keselamatan - Standar

kolateral: Persyaratan

keselamatan untuk sistem

elektromedik (IEC 60601-1-

1:2000, IDT)

Page 85: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 85

No Sektor Judul Skema Produk

Jumlah

SNI

Produk

SNI

2 SNI IEC 60601-2-20:2014,

Peralatan elektromedik -

Bagian 2-20: Persyaratan

khusus untuk keselamatan

dasar dan kinerja esensial

inkubator infant transpor (IEC

60601-2-20:2009, IDT)

3 SNI IEC 60601-2-19:2014,

Peralatan elektromedik -

Bagian 2-19: Persyaratan

khusus untuk keselamatan

dasar dan kinerja esensial

inkubator infant (IEC 60601-2-

19:2009, IDT)

4 SNI 16-4221-1996, Inkubator

perawatan bayi

1 4

11 Furniture 1 Rak Baja Tunggal 1 1 SNI 0908:2007, Rak baja

tunggal

1 1

Jumlah 75 192

Page 86: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

Lampiran 4. Program Nasional Regulasi Teknis (PNRT) Tahun 2018 – 2019

No

Urut 1. Produk/Jasa/Proses/SIstem Standar Nasional Indonesia (SNI) yang akan diberlakukan wajib

Rencana Penyusunan Regulasi Teknis Pemberlakuan SNI secara wajib Status Penyusunan

Regulasi (Desember 2018) No

Urut Nomor SNI 2. Judul SNI Tahun Instansi

1 Beras 1 SNI 6128:2015 Beras 2018-2019 Kementerian Pertanian

2 Kedelai 2 SNI 01-3922-1995 Kedelai 2018-2019 Kementerian Pertanian

3 Jagung 3 SNI 4483:2013 Jagung – Bahan pakan ternak 2018-2019 Kementerian Pertanian

4 Jagung 4 SNI 3920:2013 Jagung 2018-2019 Kementerian Pertanian

5 Asam formiat teknis 5 SNI 2128-2013 Asam formiat teknis 2017-2018 Kementerian Perindustrian Pembahasan draft regulasi

6 Terpal plastik untuk biji-bijian produk pertanian

6 SNI 7582:2010 Terpal plastik untuk biji-bijian produk pertanian

2017-2018 Kementerian Perindustrian Selesai notifikasi ke WTO

7 Ban Vulkanisir 7 SNI 3768-2013 Vulkanisir ban mobil penumpang dan komersial

2018-2019 Kementerian Perindustrian

8 Cat dekoratif 8 SNI 8011-2014 Cat dekoratif berbasis pelarut organik 2018-2019 Kementerian Perindustrian

9 Pelumas untuk kendaraan bermotor 9 SNI ISO 7069.1:2012 Klasifikasi dan Spesifikasi – Pelumas –

Bagian 1: Minyak lumas motor bensin roda 4

(empat) langkah kendaraan bermotor

2018-2019 Kementerian Perindustrian Sudah ditetapkan dengan Peraturan

Menteri Perindustrian No 25 Tahun 2018

10 SNI ISO 7069.2:2012 Klasifikasi dan Spesifikasi – Pelumas –

Bagian 2: Minyak lumas motor bensin roda 4

(empat) langkah sepeda motor

11 SNI ISO 7069.3:2005 Klasifikasi dan Spesifikasi – Pelumas –

Bagian 3: Minyak lumas motor bensin 2

(dua) langkah dengan pendingin udara

12 SNI ISO 7069.4:2005 Klasifikasi dan Spesifikasi – Pelumas –

Bagian 4: Minyak lumas motor bensin 2

(dua) langkah dengan pendingin air

13 SNI ISO 7069.5:2012 Klasifikasi dan Spesifikasi – Pelumas -

Bagian 5: Minyak lumas motor diesel

putaran tinggi

14 SNI ISO 7069.6:2005 Klasifikasi dan Spesifikasi – Pelumas -

Page 87: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 87

No

Urut 1. Produk/Jasa/Proses/SIstem Standar Nasional Indonesia (SNI) yang akan diberlakukan wajib

Rencana Penyusunan Regulasi Teknis Pemberlakuan SNI secara wajib Status Penyusunan

Regulasi (Desember 2018) No

Urut Nomor SNI 2. Judul SNI Tahun Instansi

Bagian 6: Minyak lumas roda gigi transmisi

manual dan gardan.

15 SNI ISO 7069.7:2012 Klasifikasi dan Spesifikasi – Pelumas –

Bagian 7: Minyak lumas transmisi otomatis

16 SNI ISO 7069.8:2012 Klasifikasi dan Spesifikasi – Pelumas –

Bagian 8: Gemuk pelumas kendaraan

bermotor

Sudah ditetapkan dengan Peraturan

Menteri Perindustrian No 25 Tahun 2018

10 Kaca untuk bangunan 17 SNI ISO 20492-1:2014 Kaca untuk bangunan - Kaca isolasi -

Bagian 1: Daya tahan segel tepi dengan uji

iklim : (ISO 20492-1:20018 IDT)

2018-2019 Kementerian Perindustrian Pembahasan draft regulasi

18 SNI ISO 20492-2:2014 Kaca untuk bangunan - Kaca isolasi -

Bagian 2: Uji pengkabutan kimia (ISO

20492-2:20018 IDT)

Pembahasan draft regulasi

19 SNI ISO 20492-3:2014 Kaca untuk bangunan - Kaca isolasi –

Bagian 3: Konsentrasi gas dan kebocoran

gas (ISO 20492-3:20018 IDT)

Pembahasan draft regulasi

20 SNI ISO 20492-4:2014 Kaca untuk bangunan - Kaca isolasi -

Bagian 4: Metode uji untuk sifat uji segel tepi

(ISO 20492-4:20018 IDT)

Pembahasan draft regulasi

21 SNI ISO 12543-1:2011 Kaca untuk bangunan – Kaca berlapis dan

kaca pengaman berlapis – Bagian 1: Definisi

dan deskripsi komponen

Pembahasan draft regulasi

22 SNI ISO 12543-2:2011 Kaca untuk bangunan – Kaca berlapis dan

kaca pengaman berlapis – Bagian 2: Kaca

pengaman berlapis

Pembahasan draft regulasi

23 SNI ISO 12543-3:2011 Kaca untuk bangunan - Kaca berlapis dan Pembahasan draft

Page 88: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 88

No

Urut 1. Produk/Jasa/Proses/SIstem Standar Nasional Indonesia (SNI) yang akan diberlakukan wajib

Rencana Penyusunan Regulasi Teknis Pemberlakuan SNI secara wajib Status Penyusunan

Regulasi (Desember 2018) No

Urut Nomor SNI 2. Judul SNI Tahun Instansi

kaca pengaman berlapis - Bagian 3: Kaca

berlapis

regulasi

11 Pipa baja karbon untuk kontruksi umum 24 SNI 0068:2007 Pipa baja karbon untuk kontruksi umum 2018-2019 Kementerian Perindustrian

12 Baja canai panas untuk konstruksi umum 25 SNI 07-0722-1989 Baja canai panas untuk konstruksi umum 2018-2019 Kementerian Perindustrian

13 Baja lembaran tipis lapis timah elektrolisa (BjLTE)

26 SNI 07-0602-2006 Baja lembaran tipis lapis timah elektrolisa (Bj

LTE)

2018-2019 Kementerian Perindustrian Selesai notifikasi ke WTO

14 Sprayer gendong semi otomatis 27 SNI 4513:2012 Alat pemeliharaan tanaman sprayer

gendong semi otomatis

2018-2019 Kementerian Perindustrian

15 Traktor roda dua 28 SNI 0738:2010/Amd 2 Traktor roda dua – Unjuk kerja dan cara uji 2018-2019 Kementerian Perindustrian

16 Roll karet 29 SNI 1843:2008/Amd 2) Roll karet pengupas gabah 2018-2019 Kementerian Perindustrian

18 Kertas tisu 30 SNI 0103:2014 Kertas tisu toilet 2018-2019 Kementerian Perindustrian

31 SNI 0173:2012 Kertas tisu muka

32 SNI 3344:2014 Kertas tisu serbet

19 Kertas pembungkus makanan 33 SNI 8218:2015 Kertas dan Karton untuk Kemasan Pangan 2018-2019 Kementerian Perindustrian Selesai notifikasi ke WTO

20 Sepeda anak 34 SNI 8224:2016 Persyaratan Keselamatan dan Metode Uji

untuk Sepeda Anak

2018-2019 Kementerian Perindustrian Sudah ditetapkan dengan Peraturan

Menteri Perindustrian No.30 tahun 2018

21 Aki 35 SNI 4326-2013 Aki untuk kendaraan bermotor kategori L 2018-2019 Kementerian Perindustrian

36 SNI 0038:2009 Aki untuk kendaraan bermotor roda empat

atau lebih

22 Kaca spion 37 SNI 2770.1:2009 Kaca spion untuk kendaraan bermotor

kategori M dan N

2018-2019 Kementerian Perindustrian

38 SNI 2770.2:2009 Kaca spion untuk kendaraan bermotor

kategori L

Page 89: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 89

No

Urut 1. Produk/Jasa/Proses/SIstem Standar Nasional Indonesia (SNI) yang akan diberlakukan wajib

Rencana Penyusunan Regulasi Teknis Pemberlakuan SNI secara wajib Status Penyusunan

Regulasi (Desember 2018) No

Urut Nomor SNI 2. Judul SNI Tahun Instansi

23 Jaket keselamatan (alat apung personal) 39 SNI ISO 12402-1:2011 Alat apung personal - Bagian 1: Baju

penolong di kapal untuk pelayaran laut -

Persyaratan keselamatan

2018-2019 Kementerian Perindustrian

40 SNI ISO 12402-2:2011 Alat apung personal - Bagian 2: Baju

penolong, tingkat unjuk kerja 275 -

Persyaratan keselamatan

41 SNI ISO 12402-3:2011 Alat apung personal - Bagian 3: Baju

penolong, tingkat unjuk kerja 150 -

Persyaratan keselamatan

42 SNI ISO 12402-4:2011 Alat apung personal - Bagian 4: baju

penolong, tingkat unjuk kerja 100 -

Persyaratan keselamatan

43 SNI ISO 12402-5:2011 Alat apung personal Bagian 5: Alat bantu

apung (tingkat 50)-Persyaratan Keselamatan

2018-2019 Kementerian Perindustrian

44 SNI ISO 12402-6:2011 Alat apung personal - Bagian 6: Baju

penolong dan alat bantu apung peruntukan

khusus - Persyaratan keselamatan dan

metode uji tambahan

45 SNI ISO 12402-7:2011 Alat apung personal - Bagian 7: Material dan

komponen - Persyaratan keselamatan dan

metode uji

46 SNI ISO 12402-8:2011 Alat apung personal - Bagian 8: Aksesoris -

Persyaratan keselamatan dan metode uji

47 SNI ISO 12402-10:2011 Alat apung personal Bagian 10: Pemilihan

dan aplikasi alat apung personal dan

Page 90: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 90

No

Urut 1. Produk/Jasa/Proses/SIstem Standar Nasional Indonesia (SNI) yang akan diberlakukan wajib

Rencana Penyusunan Regulasi Teknis Pemberlakuan SNI secara wajib Status Penyusunan

Regulasi (Desember 2018) No

Urut Nomor SNI 2. Judul SNI Tahun Instansi

perlengkapannya

24 Vacum cleaner 48 SNI IEC 60335-2-2:2012 Peranti listrik rumah tangga dan sejenisnya -

Keselamatan – Bagian 2-2: Persyaratan

khusus untuk pembersih vakum dan peranti

pembersih sedot air

2018-2019 Kementerian Perindustrian

25 Vacum cleaner wet & dry

26 Electrical Portable Ovens 49 SNI IEC 60335-2-9:2010 Peranti listrik rumah tangga dan sejenis -

Keselamatan - Bagian 2-9: Persyaratan

khusus untuk pemanggang roti dan

pemasak portabel sejenis

2018-2019 Kementerian Perindustrian

27 Electrical Grillers

28 Electrical Roasters

29 Electrical Bread Makers

30 Electrical Bread Toasters

31 Electrical Sandwich Makers

32 Electrical Waffels Makers

33 Electrical Blenders 50 SNI IEC 60335-2-

14:2010

Peranti listrik rumah tangga dan sejenisnya -

Keselamatan – Bagian 2-

14: Persyaratan khusus untuk

mesin dapur

2018-2019 Kementerian Perindustrian Pembahasan draft regulasi

34 Electrical Food Processors

35 Electrical Juicer

36 Electrical Mixers

37 Electrical Food Choppers

38 Electrical Food Grinder

39 Electric Steam Boats 51 SNI IEC 60335-2-

15:2011

Peranti listrik rumah tangga dan sejenis -

Keselamatan - Bagian 2-15: Persyaratan

2018-2019 Kementerian Perindustrian Pembahasan draft regulasi

40 Electric Thermo Pots

Page 91: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 91

No

Urut 1. Produk/Jasa/Proses/SIstem Standar Nasional Indonesia (SNI) yang akan diberlakukan wajib

Rencana Penyusunan Regulasi Teknis Pemberlakuan SNI secara wajib Status Penyusunan

Regulasi (Desember 2018) No

Urut Nomor SNI 2. Judul SNI Tahun Instansi

41 Penanak nasi (Rice Cooker), Penanak

bertekanan (Pressure Cooker) dengan

daya listrik masukan (input) hingga 2000

Watt

khusus untuk peranti pemanas cairan dan

keperluan sejenis

42 Mesin pembuat teh/kopi (Electric

cofee/tea maker)

43 Ketel listrik (Electric Kettle) dengan

kapasitas pengenal tidak melebihi dari

10 liter

44 Water Dispenser

45 Peralatan perawatan kulit 52 SNI IEC 60335-2-

23:2010

Peranti listrik rumah tangga dan sejenisnya-

Keselamatan-Bagian 2-23: Persyaratan

khusus untuk peranti perawatan kulit dan

rambut

2018-2019 Kementerian Perindustrian

46 Electrical hair dryers

47 Electric hair styling set

48 Oven microwave 53 SNI IEC 60335-2-

25:2010

Peranti listrik rumah tangga dan sejenisnya

– Keselamatan – Bagian 2-25:

Persyaratan khusus untuk oven gelombang

mikro termasuk oven gelombang mikro

kombinasi

2018-2019 Kementerian Perindustrian

49 Pengisi baterai 54 SNI IEC 60335-2-

29:2012

Peranti listrik rumah tangga dan sejenis-

Keselamatan - Bagian 2-29 : Persyaratan

khusus untuk pengisi baterai

2018-2019 Kementerian Perindustrian Pembahasan draft regulasi

Page 92: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 92

No

Urut 1. Produk/Jasa/Proses/SIstem Standar Nasional Indonesia (SNI) yang akan diberlakukan wajib

Rencana Penyusunan Regulasi Teknis Pemberlakuan SNI secara wajib Status Penyusunan

Regulasi (Desember 2018) No

Urut Nomor SNI 2. Judul SNI Tahun Instansi

50 Pesawat Televisi dengan ukuran layar

sampai 42 inch

55 SNI 04-6253-2003 Peralatan audio video dan elektronika

sejenis - Persyaratan keselamatan

2018-2019 Kementerian Perindustrian

Sudah ditetapkan dengan Peraturan

Menteri Perindustrian No. 15 Tahun 2018

51 Portable audio-video player

52 Disc Player VCD

53 Disc Player DVD

54 Disc Player Blue Ray

55 Pesawat Radio Penerima (radio

receiver)

56 Tape Mobil (Head Unit Mobil)

57 Audio Power Amplifier dengan daya

listrik masukan (input) sampai dengan

500 Watt RMS

58 Speaker aktif

59 Konsol Video Game

60 Set Top Box

61 Lampu LED 56 SNI IEC 62560 : 2015 Lampu LED swa-ballast untuk penerangan

umum dengan tegangan > 50 V - Spesifikasi

keselamatan

2018-2019 Kementerian Perindustrian Pembahasan draft regulasi

Page 93: Laporan Kinerja 2018bsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_psps_t.a._2018.pdf · Dr. Wahyu Purbowasito. 2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perjanjian Kinerja

2018| Pusat Sistem Penerapan Standar 93

No

Urut 1. Produk/Jasa/Proses/SIstem Standar Nasional Indonesia (SNI) yang akan diberlakukan wajib

Rencana Penyusunan Regulasi Teknis Pemberlakuan SNI secara wajib Status Penyusunan

Regulasi (Desember 2018) No

Urut Nomor SNI 2. Judul SNI Tahun Instansi

62 Hand Phone 57 * Emission

CISPR22 :

- FM Antena Terminal Voltage (AT)

- Radiated Emmision (RE)

Immunity

IEC 61000-4-2:

- Electrostatic Discharge (ESD)

IEC 61000-4-4:

- Electrical Fast Transient (EFT) Burst

2018-2019 Kementerian Perindustrian

63 Komputer Genggam (Handheld)

64 Komputer Tablet