Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN KINERJATAHUN 2019
ii
IKHTISAR EKSEKUTIF
Capaian kinerja Poltekkes Kemenkes Surabaya tahun 2018 adalah 92,59% ( AA=Sangat
Memuaskan ). Jika dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2017 sebesar 94,59% (AA=Sangat
Memuaskan ). Capaian kinerja Poltekkes Kemekes Surabaya dapat dilihat dari pada gambar 1
Laporan kinerja Poltekkes Kemenkes Surabaya tahun 2019 adalah sebagai wujud
pertanggungjawaban atas pencapaian kinerja untuk mewujudkan tujuan, sasaran, dan indikator
kinerja yang ingin dicapai dalam tahun 2019.
No. Sasaran Program / Kegiatan IndikatorKinerja
TargetTA.2019
Capaian periode31 Desember
20191 Meningkatnya Lulusan tepat
Waktu Persentase lulusan tepat waktu 92% 94,88%
2 Meningkatnya kelulusan UjiKompetensi Persentase kelulusan uji kompetensi 60% 98 %
3 Meningkatnya Lulusan denganIPK ≥ 3,25
Persentase lulusan yangmendapatkan IPK ≥ 3,25
90% 87,36%
4 Meningkatnya pembelajaranberbasis E-Learning
Persentase pembelajaran berbasis e-learning
5% 25,26%
5 Meningkatnya PenyerapanLulusan di pasar kerja kurangdari 6 bulan
Persentase serapan lulusan di pasarkerja kurang dari 6 bulan
81% 83,10%
6 Meningkatnya kegiatanpenelitian oleh Dosen
Jumlah kegiatan penelitian yangdilakukan dosen dalam 1 tahun
75 penelitian 88 penelitian
7 Meningkatnya publikasi karyailmiah yang di publikasikandalam jurnal ilmiah nasional /
Jumlah karya ilmiah yangdipublikasikan dijurnal ilmiah dalam 1tahun
Nilai 2,82 Nilai 2,91
Sumber: LHESAKIP
Sasaran, Indikator Kinerja Utama, Target. Dan Capaian Poltekkes KemnekesSurabaya tahun 2019
iii
internasional8 Meningkatnya kegiatan
pengabdian kepada masyarakatyang dilakukan dalam 1 tahun
Jumlah kegiatan pengabdianmasyarakat berbasis wilayah dalam 1tahun
30 wilayah 57 wilayah
Presentase kegiatan pengabdiankepada masyarakat berbasis hasilpenelitian yang dilakukan dalam 1tahun
100% 100%
9 Kinerja pengelolaan keuanganefektif, efisien, dan akuntabel
Presentase Pendapatan PNBPterhadap biaya operasional 30% 44,6%
Jumlah Pendapatan PNBP ( Rp. ) 47.170.280.000,- 51.060.889.091,-Realisasi pendapatan dari optimalisasiaset ( Rp. ) 470.000.000,- 3.262.959.091,-
Persentase penyelesaian modernisasipengelolaan keuangan BLU 100% 100%
10 Layanan Prima Rasio dosen terhadap mahasiswa 1:18 1:18Karya yang diusulkan mendapatkanHKI Nilai 79 Nilai 282
Persentase jumlah dosenberkualifikasi S3 12% 12,3 %
Indeks Kepuasan Masyarakat ( Indeks) Indeks 3 Indeks 3,6
Persentase mahasiswa darimasyarakat berpenghasilan rendahyang mendapat bantuan danapendidikan
6% 7,3 %
Poltekkes Kemenkes Surabaya merupakan unsur pelaksana yang berada dibawah dan bertanggung
jawab kepada Badan PPSDM Kesehatan RI, serta mempunyai tugas melaksanakan pendidikan
profesional dalam program Diploma I, Diploma II, dan Diploma III, dan atau Diploma IV sesuai denga
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Dari sisi anggaran, pada tahun 2019 Poltekkes Kemenkes Surabaya mendapatkan anggaran
sebesar Rp. 140.231.150.000,- ( Seratus Empat Puluh Milyar Dua Ratus Tiga Puluh Satu Juta Seratus
Lima Puluh Ribu Rupiah ) yang terdiri dari Belanja Pegawai sebesar Rp.41.985.992.000,-, Belanja
Barang sebesar Rp.81.506107.000,-, dan Belanja Modal sebesar Rp.16.739.051.000,- dan tahun 2019
ini dapat direalisasikan sebesar 92,5%. Meskipun target kinerja tahun 2019 sudah banyak yang
terpenuhi, namun masih ada beberapa hal yang masih perlu dioptimalkan dan ditingkatkan, dan
peningkatan kinerja diupayakan melalui perbaikan proses yang ada disetiap bagian secara
berkelanjutan.
iv
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i
IKHTISAR EKSEKUTIF .................................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iv
BAB I : PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
I. Latar Belakang.................................................................................................... 1
II. Maksud dan Tujuan ........................................................................................... 5
III. Organisasi Poltekkes Kemenkes Surabaya ........................................................ 5
IV. Sumber Daya Manusia ....................................................................................... 13
V. Sarana dan Prasarana........................................................................................ 19
VI. Jejaring Kerja .................................................................................................... 19
VII. Sumber Daya Anggaran ( Biaya ) ...................................................................... 20
VIII Sistematika Penulisan ....................................................................................... 21
BAB II : PERENCANAAN KINERJA .............................................................................. 22
I. Rencana Strategis ( Renstra )............................................................................. 22
II. Perjanjian Kinerja ............................................................................................... 27
BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA ............................................................................. 34
I. Capaian Kinerja Organisasi ................................................................................ 34
II. Evaluasi dan Analisa Capaian Kinerja................................................................. 35
III. Capaian Terkait Anggaran .................................................................................. 55
BAB IV : PENUTUP ......................................................................................................... 60
LAMPIRAN
LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2019 1
BAB IPENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya berdiri sejak tahun 2001
berdasarkan SK Menkes RI, Nomor: 1027/Menkes/SK/XI/2001 tanggal 12 November 2001 tentang
Pembentukan Poltekkes Malang, Palangkaraya, Surabaya, Banda Aceh, Ambon dan Ternate dan
pada tahun 2007 dinyatakan tidak berlaku berdasarkan Permenkes nomor :
890/Menkes/Per/VIII/2007 tanggal 2 Agustus 2007 tentang Organisasi dan Tatakerja Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang selanjutnya dilakukan perubahan
dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor. 1988/MENKES/PER/IX/2011
tanggal 27 September 2011. Dalam perkembangannya terdapat perubahan Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor HK.03.05/1.2/03086/2012 tentang Petunjuk Teknis Organisasi dan Tatalaksana
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan, dilanjutkan dengan Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor: HK.02.03/1.2/08810/2013 tentang perubahan kedua atas PMK RI
Nomor HK.03.05/1.2/03086/2012. Tahun 2018 telah terbit Peraturan Menteri Kesehatan (PMK)
Nomor 38 tentang Organisasi dan tata kerja Politeknik Kesehatan di lingkungan Badan
Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Kementerian Kesehatan
dan PMK Nomor 36 Tahun 2018 tentang Klasifikasi Politeknik Kesehatan di Lingkungan Badan
Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Kementerian Kesehatan.
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya yang disingkat Poltekkes Kemenkes
Surabaya merupakan Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan RI yang
dipimpin oleh seorang Direktur dan berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Badan Pengembangan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (Badan PPSDM) Kesehatan RI.
Pembinaan teknis dilakukan oleh Kepala Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan (Pusdiknakes)
melalui koordinasi dengan Unit-Unit kerja yang berkaitan dengan tenaga kesehatan di lingkungan
Kementerian Kesehatan sedangkan pembinaan kegiatan administratif dilakukan oleh Sekretaris
Badan PPSDM Kesehatan RI.
Direktur dalam melaksanakan tugas sehari- hari dibantu oleh 3 (tiga) orang wakil direktur
(wadir I,II, dan III), 5 ( lima ) orang pejabat struktural, 3 ( tiga ) orang kepala pusat, 5 ( lima )
orang kepala unit, dan 1 ( satu ) orang kepala instalasi sesuai dengan Permenkes RI nomor 38
tahun 2018 tanggal 19 Agustus 2018. Struktur Organisasi Poltekkes Kemenkes Surabaya
LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2019 2
ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direktur Poltekkes Kemenkes Surabaya Nomor
HK.02.03/2/06359/2019 Tanggal 10 Juni 2019.
1. Wakil Direktur I Bidang Akademik, mempunyai tugas membantu direktur dalam memimpin
pelaksanaan kegiatan bidang akademik dan pengelolaan sistem informasi.
2. Wakil Direktur II Bidang Keuangan, Kepegawaian, dan Administrasi Umum, mempunyai tugas
membantu direktur dalam memimpin pelaksanaan kegiatan bidang keuangan, kepegawaian,
dan administrasi umum.
3. Wakil Direktur III bIdang Kemahasiswaan dan Kerja sama, mempunyai tugas membantu
direktur dalam memimpin pelaksanaan kegiatan bidang kemahasiswaan, alumni, dan kerja
sama.
4. Kepala Bagian Akademik dan Umum, mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi
akademik, kemahasiswaan, keuangan, kepegawaian, dan umum.
5. Kepala Sub Bagian Administrasi Akademik, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
administrasi akademik dan pengelolaan data dan informasi.
6. Kepala Sub Bagian Administrasi Kemahasiswaan, Alumni dan Kerja sama, mempunyai tugas
melakukan urusan administrasi kemahasiswaan dan alumni dan penyiapan bahan
administrasi kerja sama.
7. Kepala Sub Bagian Administrasi Keuangan dan Barang Milik Negara, mempunyai tugas
melakukan urusan keuangan, pengelolaan barang milik negara, dan administrasi pengadaan
barang dan jasa.
8. Kepala Sub Bagian Administrasi Kepegawaian dan Umum, melakukan penyiapan bahan
koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran, urusan kepegawaian,
hubungan masyarakat, penataan organisasi dan tata laksana, pemantauan, evaluasi dan
pelaporan, tata persuratan, kearsipan, rumah tangga, dan perlengkapan.
9. Kepala Pusat terdiri dari:
a. Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, dalam pelaksanaan sehari-hari
dibantu oleh:
1) Koordinator Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
2) Koordinator Publikasi, HKI dan Etik
b. Pusat Pengembangan Pendidikan, dalam pelaksanaan sehari-hari dibantu oleh:
1) Koordinator SPMI
2) Koordinator SPME
c. Pusat Penjaminan Mutu, dalam pelaksanaan sehari-hari dibantu oleh:
LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2019 3
1) Koordinator Pengembangan Lembaga/Prodi
2) Koordinator PUI, IPC/IPE
10. Kepala Unit terdiri dari:
a. Unit Teknologi Informasi
b. Unit Laboratorium Terpadu
c. Unit Perpustakaan Terpadu
d. Unit Pengembangan Bahasa
e. Unit Pengelola Usaha
11. Kepala Instalasi
12. Ketua Jurusan, dalam pelaksanaan sehari-hari dibantu oleh:
a. Sekretrais Jurusan
b. Ketua Program Studi
c. Koordinator Akademik
d. Koordinator Kemahasiswaan
e. Koordinator Laboratorium
f. Kelompok Jabatan Fungsional
Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan
pendidikan vokasi bidang kesehatan dan pendidikan profesi meliputi jenjang Diploma III, Diploma IV,
profesi Ners maupun profesi bidan, terdiri dari :
1. Jurusan Keperawatan, meliputi :a. Program Studi Diploma III Keperawatan yaitu :
1. Program Studi D III Keperawatan Kampus Soetomo Surabaya2. Program Studi D III Keperawatan Kampus Sutopo Surabaya3. Program Studi D III Keperawatan Kampus Sidoarjo4. Program Studi D III Keperawatan Kampus Tuban
b. Program Studi Diploma IV Keperawatan yaitu :1. Program Studi D IV Keperawatan Gawat Darurat
c. Profesi Ners2. Jurusan Kebidanan, meliputi :
a. Program Studi Diploma III Kebidanan yaitu :1. Program Studi D III Kebidanan Kampus Sutomo Surabaya2. Program Studi D III Kebidanan Kampus Magetan3. Program Studi D III Kebidanan Kampus Bangkalan4. Program Studi D III Kebidanan Kampus Bojonegoro
b. Program Studi Diploma IV Kebidananc. Profesi Bidan
LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2019 4
3. Jurusan Kesehatan Lingkungan, meliputi :a. Program studi Diploma III Kesehatan Lingkungan yaitu :
1. Program Studi D III Kesehatan Lingkungan Kampus Surabaya2. Program Studi D III Kesehatan Lingkungan Kampus Magetan
b. Program Studi Diploma IV Kesehatan Lingkungan4. Jurusan Keperawatan Gigi, meliputi :
a. Program Studi D III Keperawatan Gigib. Program Studi DIV Keperawatan Gigi
5. Jurusan Analis Kesehatan, meliputi :a. Program Studi D III Analis Kesehatanb. Program Studi DIV Analis Kesehatan
6. Jurusan Teknik Elektromedik, meliputi :a. Program Studi D III Teknik Elektromedikb. Program Studi DIV Teknik Elektromedik
7. Jurusan Gizi, program studi D III Gizi Surabaya
Poltekkes Kemenkes Surabaya merupakan satuan kerja dari kementerian / lembaga negara
yang anggarannya menggunakan dana APBN dan PNBP (BLU), menyampaikan laporan
akuntabilitas kinerja merupakan bentuk komitmen dan kepatuhan terhadap Peraturan
Pemerintah no. 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan Kinerja (LKj) atau sebelumnya disebut Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi Poltekkes
Kemenkes Surabaya atas penggunaan anggaran dan kinerja tahun 2019.
Penyampaian Lkj juga dipertegas dalam peraturan Presiden nomor 29 tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Sesuai dengan Permen PAN dan RB
nomor. 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, pelaporan kinerja dan tata
cara reviu atas laporan kinerja instansi pemerintah. Kewajiban penyampaian Lkj sebagai wujud
pertanggungjawaban dalam mencapai misi dan tujuan organisasi pada setiap akhir tahun. Agar
keseluruhan program dan kegiatan tercapai sesuai dengan rencana target waktu, kuantitas,
kualitas, dan tepat sasaran. Laporan kinerja telah disesuaikan dengan perjanjian yang tertuang
dalam perjanjian kinerja antara Direktur Poltekkes Kemenkes Surabaya dan Kepala Badan
PPSDM Kesehatan.
Laporan Kinerja Poltekkes Kemenkes Surabaya tahun 2019 memuat hasil pengukuran
kinerja, perbandingan antara target yang telah ditetapkan dalam rencana strategis Poltekkes
Kemenkes Surabaya periode 2015-2019. Target kinerja Poltekkes Kemenkes Surabaya dalam
rencana strategis bisnis adalah sebagai perwujudan implementasi dari apa yang tertuang dalam
rencana strategis bisnis Poltekkes Kemenkes Surabaya.
LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2019 5
II. MAKSUD DAN TUJUAN
Penyusunan LKj Poltekkes Kemenkes Surabaya tahun 2019 adalah sebagai bentuk
pertanggungjawaban atas pelaksanaan program / kegiatan dan pengelolaan anggaran dalam
rangka mencapai sasaran / target yang telah ditetapkan. Penyusunan LKj Poltekkes Kemenkes
Surabaya tahun 2019 bertujuan untuk menilai dan mengevaluasi pencapaian kinerja dan sasaran
Poltekkes Kemenkes Surabaya selama tahun 2019. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan
kemudian dirumuskan suatu kesimpulan yang dapat menjadi salah satu bahan masukan dan
referensi dalam menetapkan kebijakan dan strategi tahun berikutnya.
III. ORGANISASI POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : OT.02.03/I/4/03440.1 tanggal 1
Juli 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tatalaksana Politeknik Kesehatan Departemen
Kesehatan dan menimbang adanya Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 890 Tahun 2007
tanggal 2 Agustus 2007 tentang Organisasi dan Tatakerja Politeknik Kesehatan yang selanjutnya
dilakukan perubahan dengan peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor.
1988/MENKES/PER/IX/2011 tanggal 27 September 2011, dilanjutkan dengan Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nompr: HK.02.03/1.2/08810/2013 tentang perubahan kedua atas
PMK RI Nomor HK.03.05/1.2/03086/2012. Tahun 2018 telah terbit Peraturan Menteri Kesehatan
(PMK) Nomor 38 tentang Organisasi dan tata kerja Politeknik Kesehatan di lingkungan Badan
Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Kementerian Kesehatan
maka Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Politeknik Kesehatan Surabaya yaitu :
1. Kedudukan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya adalah unit pelaksana teknis di lingkungan
Kementerian Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab pada Kepala Badan
PPSDM Kesehatan. Poltekkes Kemenkes Surabaya dipimpin oleh seorang Direktur dan dalam
melaksanakan tugas administratif dibina oleh Sekretaris Badan Pengembangan dan
Pemberdayaan Sumberdaya Manusia Kesehatan sedangkan dalam melaksanakan tugas teknis
fungsional dibina oleh Kepala Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan.
2. Tugas
Poltekkes Kemenkes Surabaya mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan Pendidikan
Vokasi bidang kesehatan dan Pendidikan Profesi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2019 6
3. Fungsi
a. Menyusun rencana, program, dan anggaran;
b. Melaksanakan dan mengembangkan Pendidikan Vokasi bidang kesehatan;
c. Melaksanaan penelitian dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi;
d. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat;
e. Melaksanakan pembinaan sivitas akademika;
f. Melaksanakan penjaminan mutu penyelenggaraan Pendidikan Vokasi bidang kesehatan;
g. Melaksanakan kerja sama di bidang Pendidikan Vokasi bidang kesehatan;
h. Pengelolaan sistem, data, dan informasi;
i. Melaksanakan urusan hubungan masyarakat;
j. Memantau, mengevaluasi, dan melaporkan di bidang Pendidikan Vokasi bidang kesehatan;
k. Melaksanakan urusan ketatausahaan Poltekkes;
4. VISI MISIVisi merupakan cita – cita dan tujuan yang hendak dicapai oleh suatu organisasi dalam
penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi, sehingga pimpinan beserta seluruh civitas
akademika memilki acuan untuk mewujudkan sebuah perguruan tinggi yang inovatif di bidang
akademik, baik dosen maupun pegawai dalam menjalankan profesi dan tugas – tugas
pengabdiannya untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang profesional dan bermartabat.
Makna lain yang terkandung dalam pengertian visi tersebut adanya upaya pimpinan beserta
sivitas akademika untuk memfasilitasi seluruh aktivitas proses pembelajaran menuju
terwujudnya output yang berkualitas, menampilkan karakter dan etika dengan menjunjung
tinggi martabat, profesi dalam pengabdian dirinya di tengah – tengah masyarakat. Berdasarkan
perumusan visi secara umum di atas maka visi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Surabaya adalah :
VISI
“ Menjadi Poltekkes Kemenkes Surabaya Sebagai Rujukan pendidikan tinggi bidang kesehatanyang memiliki moralitas dan integritas dengan keunggulan kompetitif”
Visi tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut:
1. Menjadi rujukan pendidikan tenaga kesehatan mengandung harapan Poltekkes KemenkesSurabaya menjadi pusat pendidikan tinggi vokasional di bidang kesehatan mulai dari jenjangpendidikan diploma, magister saint terapan dan doktor terapan yang menghasilkan tenaga-tenaga terampil di berbagai jenjang sesuai Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
2. Memiliki moralitas mengandung makna bahwa setiap civitas akademika yang terlibat di dalampenyelenggaraan pendidikan dan semua lulusan berupa tenaga-tenaga terampil memiliki moral
LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2019 7
yang baik berupa; kejujuran, amanah, dan ikhlas mengabdikan keahliannya untuk kemaslahatanmasyarakat, mampu bekerja sama dengan orang lain, memiliki semangat dan etos kerja yangtinggi
3. Memiliki integritas mengandung makna setiap civitas akademika yang terlibat di dalampenyelenggaraan pendidikan dan semua lulusan berupa tenaga-tenaga trampil memilikikesetiaan kepada sesuatu yang benar.
4. Keunggulan kompetitif mengandung harapan bahwa semua lulusan Poltekkes KemenkesSurabaya mampu memberikan manfaat bagi penyelesaian masalah kesehatan di masyarakat danmampu bersaing di era global yang penuh kompetitif.
MISI :
1. Melaksanakan integrasi Tridharma Perguruan Tinggi untuk mendukung pengembanganpengetahuan, moralitas, integritas dan kompetensi yang unggul serta kompetitif.
2. Melaksanakan tata kelola organisasi dan sumber daya manusia yang kredibel, akuntabel,transparan dan terukur.
3. Mengembangkan kerja sama dalam bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi baik di dalammaupun dengan luar negeri.
LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2019 8
Struktur Organisasi Poltekkes Kemenkes Surabaya
Garis Konsultasi--------------- Garis Koordinasi
BAGIANAKADEMIK DAN
UMUM
SUBBAG. ADM.KEUANGANDAN BMN
SUBBAG. ADM.AKADEMIK
UNITPERPUSTAKAAN
TERPADU
SATUAN PENGAWASINTER NAL
UNITPENGEMBANGAN
BAHASAPUSAT
PENGEMBANGANPENDIDIKAN
Koord.Pengembangan Lembaga
/Prodi
Koord.PUI,
IPE/IPC
DIREKTUR
WADIR I WADIR IIIWADIR IISENAT
DEWANPENGAWAS
Koord.Kerjasama
JURUSAN
PRODIDIPLOMA
III
PRODIDIPLOMA
IV
PRODIPROFESI
PRODIMAGISTERTERAPAN
PRODIDOKTORTERAPAN
UNITPENGELOLA
USAHA
UNITTEKNOLOGIINFORMASI
UNITLABORATORIUM
TERPADU
INSTALASIASRAMA
PUSATPENJAMINAN MUTU
Koord.SPMI
Koord.SPME
SUBBAG.ADM.KEPEGAWAIAN &
UMUM
PUSATPENELITAIN DAN
PENGABDIAN MASYARAKAT
Koord.Penelitian
&Pengabmas
Koord.Publikasi &
HaKI
SUBBAG. ADM.KEMAHASISWAAN ALUMNIDAN KERJA
SAMA
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2019 9
Dengan rincian tugas pokok adalah sebagai berikut :
Dewan Pengawas
1. Melakukan pengawasan terhadap pengelolaan BLU yang dilakukan oleh PejabatPengelola BLU mengenai pelaksanaan Rencana Strategis Bisnis, Rencana Bisnis danAnggaran, serta peraturan perundang-undangan.
2. Memberikan pendapat dan saran kepada Menteri/Pimpinan Lembaga dan MenteriKeuangan mengenai Rencana Strategis Bisnis dan Rencana Bisnis dan Anggaran yangdiusulkan oleh Pejabat Pengelola BLU;
3. Melaporkan kepada Menteri/Pimpinan Lembaga dan Menteri Keuangan apabila terjadigejala menurunnya kinerja BLU
4. Mengikuti perkembangan kegiatan BLU, memberikan pendapat dan saran kepadaMenteri/Pimpinan Lembaga dan Menteri Keuangan mengenai setiap masalah yangdianggap penting bagi pengelola BLU;
5. Memberikan nasehat kepada pejabat pengelola BLU dalam melaksanakan pengelolaanBLU; dan
6. Memberikan masukan, saran, atau tanggapan atas laporan keuangan dan laporan kinerjaBLU kepada pejabat pengelola BLU.
Senat
1. Merumuskan kebijaksanaan penilaian prestasi akademik dan pengembangan Poltekkes;2. Merumuskan kebijaksanaan penilaian prestasi akademik dan pengembangan kecakapan
serta kepribadian civitas akademika;3. Merumuskan norma dan tolok ukur penyelenggaraan program pendidikan, penelitian
dan pengabdian pada masyarakat;4. Memberikan persetujuan atas rencana anggaran pendapatan dan belanja serta Rencana
Bisnis dan Anggaran (RBA) PPK-BLU yang diajukan oleh Pimpinan Poltekkes KemenkesSurabaya/Pimpinan PPK-BLU;
5. Menilai pertanggungjawaban Pimpinan Poltekkes Kemenkes Surabaya/Pimpinan PPK-BLU atas pelaksanaan kebijakan dan pelaksanaan RBA PPK-BLU yang telah ditetapkan;
6. Merumuskan peraturan pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan mimbarakademik, dan otonomi keilmuan pada Poltekkes Kemenkes Surabaya/Pimpinan PPK-BLU Surabaya;
7. Memberikan pertimbangan kepada Kepala Badan PPSDM Kesehatan R I berkenaandengan calon-calon yang akan diusulkan untuk diangkat menjadi Direktur PoltekkesKemenkes Surabaya, pembantu direktur dan ketua jurusan.
Direktur
(Sebagai Pimpinan Satker dan Pimpinan BLU)
Direktur Poltekkes Kemenkes Surabaya/Pimpinan PPK-BLU mempunyai tugas memimpin
LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2019 10
penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian pada masyarakat, pembinaan civitasakademika, tugas administrasi, dan hubungan dengan lingkungan serta bertanggung jawabterhadap kinerja keuangan BLU sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan dalamRencana Bisnis dan Anggaran (RBA)
Wakil Direktur I
Wakil direktur bidang akademik (Wadir I) mempunyai tugas membantu direktur dalam
memimpin pelaksanaan kegiatan bidang akademik dan pengelolaan sistem informasi
Wakil Direktur II
Wakil direktur bidang keuangan, kepegawaian, dan administrasi umum (Wadir II) mempunyai
tugas membantu direktur dalam memimpin pelaksanaan kegiatan bidang keuangan,
kepegawaian, dan administrasi umum
Wakil Direktur III
Wakil direktur bidang kemahasiswaan dan kerja sama (Wadir III) mempunyai tugas membantu
direktur dalam memimpin pelaksanaan kegiatan bidang kemahasiswaan, alumni, dan kerja
sama.
Satuan Pengawas Internal
1. Melakukan pemeriksaan secara periodik maupun insidentil (bila diperlukan) terhadapkinerja keuangan BLU;
2. Melaporkan hasil pemeriksaan kepada Direktur Poltekkes Kemenkes Surabaya/PimpinanPPK-BLU.
Kepalan Bagian Akademik Dan Umum
Bagian Akademik dan Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi akademik,
kemahasiswaan, keuangan, kepegawaian, dan umum.
LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2019 11
Kepala Sub Bagian Akademik
(Sebagai Pejabat Teknis BLU)
Subbagian Administrasi Akademik mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
administrasi akademik dan pengelolaan data dan informasi.
Kepala Sub Bagian Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja Sama
(Sebagai Pejabat Teknis BLU)
Subbagian Administrasi Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja Sama mempunyai tugas
melakukan urusan administrasi kemahasiswaan dan alumni dan penyiapan bahan administrasi
kerja sama.
Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan Umum
(Sebagai Pejabat Teknis BLU)
Subbagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran, urusan kepegawaian, hubungan
masyarakat, penataan organisasi dan tata laksana, pemantauan, evaluasi dan pelaporan, tata
persuratan, kearsipan, rumah tangga, dan perlengkapan.
Kepala Sub Bagian Keuangan dan BMN
(Sebagai Pejabat Keuangan BLU)
Subbagian Keuangan dan Barang Milik Negara mempunyai tugas melakukan urusan keuangan,
pengelolaan barang milik negara, dan administrasi pengadaan barang dan jasa.
LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2019 12
Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPM)
Menyelenggarakan dan melaksanakan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku guna menghasilkan
rencana program/kegiatan Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.
Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan
Menghasilkan kajian dan konsep pengembangan kurikulum yang memberikan kepadamahasiswa dan lulusan pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan bagi pembinaankarier dalam memasuki/menciptakan pasar kerja serta dapat dipertanggungjawabkan kepadapimpinan.
Kepala Pusat Penjaminan Mutu
Membantu Direktur Poltekkes Kemenkes Surabaya/Pimpinan PPK-BLU melakukan penjaminanmutu pendidikan secara bertahap, sistematis dan terencana dalam suatu programpenjaminan mutu yang memiliki target dalam kerangka waktu yang jelas.
Kepala Unit Laboratorium
Memberikan layanan bahan dan peralatan laboratorium untuk keperluan pendidikan,penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
Kepala Unit Perpustakaan
Memberikan layanan bahan pustaka untuk keperluan pendidikan, penelitian dan pengabdiankepada masyarakat.
Kepala Unit IT dan Promosi
Mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menyimpan data dan informasi sertamemberikan layanan untuk program-program pendidikan, penelitian dan pengabdian kepadamasyarakat.
Kepala Unit Pengembangan Bahasa
Mengembangkan bahasa dan menyelenggarakan kegiatan sertifikasi pelatihan
bahasa Inggris dan kursus untuk berbagai keperluan dalam kegiatan ilmu pengetahuan dan
LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2019 13
teknologi, bisnis dan komunikasi internasional.
Kepala Unit Pengelola Usaha
Unit pengelola usaha mempunyai tugas melaksanakan pengembangan unit usaha dan
mengoptimalkan perolehan sumber pendanaan Poltekkes Kemenkes Surabaya dalam rangka
menerapkan pola pengelolaan keuangan badan layanan umum.
Kepala Instalasi Asrama
Bertanggungjawab dalam menyusun rencana, memberi arahan, mengatur dan
mengkoordinasikan sistem pelayanan dan teknis pelaksanaan kegiatan asrama.
Ketua Jurusan
Jurusan mempunyai tugas melaksanakan Pendidikan Vokasi dan/atau Pendidikan Profesi
dalam satu atau beberapa cabang ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengelolaan sumber
daya pendukung program studi.
IV. SUMBER DAYA MANUSIA
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya didukung oleh sumber daya antara
lain Sumber Daya Manusia baik Mahasiswa ataupun dosen dan tenaga kependidikan Poltekkes
Kemenkes Surabaya dan Sumber Daya Anggaran.
LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2019 14
1. Sumber Daya Manusia MahasiswaDiagram.1.1 Distribusi Jumlah Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Surabaya di 7 Jurusan
Berdasarkan Jenis Kelamin pada tahun 2017-2019
Diagram 1.1 menggambarkan bahwa terjadi peningkatan jumlah mahasiswa pada setiap
jurusan di Poltekkes Kemenkes Surabaya pada tahun 2017 – 2019 karena dipengaruhi oleh
promosi dan peminatan calon mahasiswa terhadap program pendidikan yang diselenggarakan
oleh Poltekkes Kemenkes Surabaya. Pada tahun 2019 Poltekkes Kemenkes Surabaya
menyelenggarakan program RPL ( Rekognisi Pembelajaran Lampau ) yang merupakan program
dari Pusdik SDM Kesehatan Kemenkes RI dimana program ini ditujukan kepada lulusan jenjang
pendidikan menengah kesehatan untuk direkognisi selanjutnya mengikuti proses pembelajaran
dan dihasilkan lulusan D III kesehatan. Tahun 2019 mahasiswa Poltekkes Surabaya menerima
292 ( dua ratus Sembilan puluh dua) mahasiswa dengan rincian 48 orang pada Keperawatan
Soetomo, 40 orang keperawatan Sutopo, 10 orang Kebidanan Sutomo, 8 orang Kesehatan
Lingkungan Surabaya, 103 orang Keperawatan Gigi, 75 orang Analis Kesehatan, dan 8 orang Gizi.
Poltekkes Kemenkes Surabaya meningkatkan pelayanan terhadap Mahasiswa khususnya
pelayanan pendidikan baik dalam hal implementasi kurikulum dan sarana prasarana, salah
satunya dengan adanya kurikulum berbasis Learning Outcome dan sarana prasarana
pembelajaran juga terus dikembangkan metode pembelajaran juga terus dikembangkan
metode E- Learning dan IPE, IPC. Renovasi terhadap beberapa gedung pendidikan baik
auditorium dan lab terpadu beserta alat labortoriumnya juga telah dilakukan selain itu selama
LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2019 15
tahun 2019 Poltekkes Kemenkes Surabaya juga melakukan penambahan gedung pendidikan
berupa struktur gedung Perpustakaan dan laboratorium Kebidanan serta adanya penambahan
peralatan fasilitas pendidikan, di samping itu adanya program Profesi Ners dan Profesi Bidan.
2. Sumber Daya Manusia Pegawai
Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya juga memiliki sumber daya manusia berupa
pegawai atau staf yang berpengaruh terhadap kinerja Politeknik Kesehatan Kemenkes
Surabaya. Keadaan Pegawai Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya sampai
dengan Tanggal 31 Desember 2019 yaitu 447 ( Empat Ratus emapt Puluh Tujuh ) orang yang
terdiri dari dosen dan tenaga administrasi, dengan rincian sebagai berikut :
Jabatan Struktural = 5 orang
Staf/Jabatan Fungsional = 218 orang
Staf Non Fungsional = 224 orang
Tabel 1.1 Distribusi Jumlah Pegawai Poltekkes Kemenkes Surabaya menurut JabatanFungsional Dosen pada Tahun 2017-2019
No Jabatan Fungsional
TAHUN
2017 2018 2019
L P JML L P JML L P JML
1 Asisten Ahli 13 11 24 7 11 18 7 14 21
2 Lektor 48 70 118 44 67 111 44 69 113
3 Lektor Kepala 27 49 76 25 45 70 24 41 65
4 Dosen ( JFU ) 2 2 4 6 11 17 5 14 19
JUMLAH 90 132 222 82 134 216 80 138 218
Data pegawai menurut jabatan fungsional dosen juga kami sajikan dalam bentuk diagram
untuk memudahkan dalam menganalisis terhadap adanya peningkatan atau penurunan data
pegawai Poltekkes Kemenkes Surabaya menurut jabatan fungsional selama tahun 2017 –
2019 sajian diagram dibawah ini :
LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2019 16
Diagaram.1.2 Distribusi Jumlah Pegawai Poltekkes Kemenkes Surabaya menurut JabatanFungsional Dosen pada Tahun 2017-2019
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen disebutkan
bahwa kualifikasi pendidikan dosen pada pendidikan tinggi adalah minimal S-2 (Magister).
Tabel 1.2 menjelaskan data pegawai menurut jabatan fungsional dosen yang terdapat pada
Poltekkes Kemenkes Surabaya, dimana dapat dilihat terjadinya kenaikan dan penurunan
jumlah Asisten Ahli, Lektor, dan Lektor Kepala dari tahun 2017 - 2019, selain itu sejak tahun
2012 kami menambahkan 1 kriteria lagi yaitu Dosen JFU dimana kriteria ini adalah lulusan
minimal S2 yang belum memiliki SK Jabatan Fungsional tetapi telah mendapatkan ijin untuk
memberikan mata kuliah mahasiswa.
Tabel.1.2 Jumlah pegawai Poltekkes Kemenkes Surabaya berdasarkan jenjang pendidikanformal dan jenis kelamin pada tahun 2017-2019 (diisi kepegawaian)
No PENDIDIKAN
TAHUN
2017 2018 2019
L P JML L P JML L P JML
1 SD 8 8 4 4 3 3
2 SLTP 12 3 15 12 3 15 11 1 12
LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2019 17
3 SLTA 65 34 99 58 28 86 51 27 78
4 Akademi 1 1 1 1 1 1
5 D-1 - - - -
6 D-III 3 11 14 3 11 14 1 10 11
7 D-IV 10 21 31 9 16 25 12 15 27
8 S-1 33 32 65 30 35 65 31 33 64
9 S-2 87 145 232 85 146 231 82 143 225
10 S-3 7 4 11 6 5 11 13 13 26
11 Spesialis -
JUMLAH 226 250 476 208 244 452 205 242 247
Diagaram.1.3 Jumlah pegawai Poltekkes Kemenkes Surabaya berdasarkan jenjangpendidikan formal pada tahun 2017 – 2019
LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2019 18
Tabel 1.3 dan diagram 1.3 menggambarkan bahwa sumber daya manusia yang berasal
dari pegawai Poltekkes Kemenkes Surabaya semakin tahun mengalami peningkatan baik dari
segi kuantitas maupun kualitas berupa peningkatan jumlah kualifikasi pendidikan
berdasarkan analisis peta jabatan baik untuk tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan.
Tenaga pendidik mengacu pada amanah Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen yang menjelaskan bahwa kualifikasi pendidikan dosen pada pendidikan
tinggi adalah minimal S-2 (Magister). Di samping itu juga adanya peningkatan jumlah
pegawai yang meningkatkan jenjang ke S3 program doktor baik melalui metode tugas belajar
maupun ijin belajar.
Sumber daya manusia (pegawai) pada Poltekkes Kemenkes Surabaya merupakan komponen
yang sangat penting dalam pengelolaan pendidikan tinggi karena untuk menghasilkan tenaga
kesehatan yang memiliki daya saing di era global ini dibutuhkan manajemen pegawai yang
memiliki komitmen, integritas, loyalitas, dan tanggung jawab yang tinggi.
Berikut ini juga disajikan data pegawai menurut golongan pada tabel 1.4 dan diagram
1.4, hal ini bertujuan sebagai kontrol Poltekkes Kemenkes Surabaya khususnya bagian
kepegawaian yang berfungsi sebagai dasar dalam menetapkan SPMT untuk pensiun
penyetaraan golongan dan kepangkatan, dan hal lain yang berkaitan antara golongan yang
dimiliki oleh pegawai Poltekkes Kemenkes Surabaya dengan segala urusan yang
berhubungan dengan masalah dan kewajiban pegawai Poltekkes Kemenkes Surabaya baik
dengan pihak internal dan pihak eksternal.
LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2019 19
Tabel.1.3 Jumlah Pegawai Poltekkes Kemenkes Surabaya berdasarkan golongan padatahun 2017 – 2019
No GOLONGANTAHUN
2017 2018 2019
L P JML L P JML L P JML
1 I 3 1 7 3 1 4 3 1 4
2 II 59 21 95 51 20 71 48 18 66
3 III 134 164 299 152 161 313 118 168 286
4 IV 35 59 101 32 62 94 31 60 91
JUMLAH 231 245 476 208 244 452 200 247 447
Tabel.1.3 menggambarkan bahwa jumlah pegawai berdasarkan golongan mengalami kenaikan pada
golongan tertentu ( golongan yang lebih tinggi ) karena adanya perubahan kenaikan pangkat dan
golongan sesuai dengan regulasi kenaikan pangkat reguler dan fungsional.
V. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana merupakan faktor pendukung dalam pengelolaan pendidikan tinggi di
Poltekkes Kemenkes Surabaya untuk mewujudkan visi dan misi. Sarana dan Prasarana yang dimiliki
oleh Poltekkes Kemenkes Surabaya adalah sebagai berikut :
a. Gedung Pendidikanb. Alat bantu belajar mengajarc. Alat laboratorium dan praktikum mahasiswad. Sarana transportasi dan operasional bagi civitas akademikae. Peralatan dan mesin pendukung kegiatan manajemen dan PBMf. Gedung auditoriumg. Gedung laboratorium terpaduh. Sarana dan prasarana olahraga
VI. Jejaring Kerja
Jejaring kerja merupakan faktor pendukung yang penting dalam proses penyelenggaraan
pendidikan tinggi kesehatan untuk mewujudkan visi dan misi Poltekkes Kemenkes Surabaya.
Beberapa jejaring kerja yang telah dimiliki oleh Poltekkes Kemenkes Surabaya yaitu :
LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2019 20
a. Rumah sakit baik pemerintah maupun swastab. Dinas Kesehatan Propinsi maupun Kotac. Pemerintah Kotad. Puskesmase. Industri Manufakturf. Laboratorium Kesehatang. Rumah Bersalinh. UPT pelayanan sosial lanjut usiai. Perusahaan BUMD dan BUMNj. Organsasi Profesi dan Asosiasik. Badan alumnil. Lembaga Pendidikan Internasional
VII. Sumber daya Anggaran ( Biaya )
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya didukung oleh Sumber Daya
Anggaran yang berasal dari DIPA Tahun Anggaran 2019 yang terdiri dari Rupiah Murni ( RM ) dan
BLU dan pada setiap akhir tahun anggaran terdapat evaluasi antara anggaran yang diperoleh
dengan realisasi selama tahun berjalan, sebagaimana yang dapat dilihat pada tabel 1.6 berikut ini :
Tabel 1.4 Data Pagu dan Realisasi DIPA Poltekkes Kemenkes Surabaya padaTahun 2018 – 2019
No N A M A PAGU2018
REALISASI2018
PAGU2019
REALISASI2019
ATenaga Kesehatan yang belumDIII yang mendapatkan programbantuan biaya
2.937.000.000,- 1.534.790.478,- 1.641.000.000,- 1.172.421.302,-
BDukungan Manajemen danPelaksanaan Tugas TeknisLainnya pada Program
81.687.502.000,- 67.744.664.157,- 62.553.871.000,- 60.955.720.262,-
C Pembinaan dan PengelolaanPendidikan Tinggi 57.214.564.000,- 51.102.687.532,- 76.036.279.000,- 67.607.803.852,-
JUMLAH 141.839.066.000,- 120.382.142.167,- 140.231.150.000,- 129.735.945.406,-
Poltekkes Kemenkes Surabaya mendapatkan dana dari Pusdik SDM Kesehatan sebesar Rp. 297.000.000,- (
Dua Ratus Sembilan Puluh Tujuh Juta Rupiah) berupa bantuan pendidikan bagi mahasiswa RPL sebanyak 99
orang dengan bantuan per orang Rp. 3.000.000,- ( Tiga Juta Rupiah ) sedangkan untuk kekurangan biaya
perkuliahan dibebankan kepada masing-masing mahasiswa RPL dengan kisaran sekitar Rp. 1.500.000,- (
Satu Juta Lima Ratus Ribu Rupiah ) sampai dengan Rp. 3.500.000,- ( Tiga Juta Lima Ratus Ribu Rupiah )
sesuai dengan jurusan dimana mahasiswa tersebut berkuliah. Tambahan biaya pendidikan berdasarkan
dengan tarif layanan Poltekkes Kemenkes Surabaya yang baru yaitu PMK No.138/PMK.05/2017 tentang
LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2019 21
Tarif Layanan Badan Layanan Umum Politeknik Kesehatan pada Kementerian Kesehatan tanggal 6 Oktober
2017 yang mengatur tentang tarif UKT ( uang kuliah tunggal ) jurusan pada Poltekkes Kemenkes Surabaya.
Pada tahun 2019 ini Poltekkes Kemenkes Surabaya lebih fokus kepada pengembangan institusi dan
peningkatan pendapatan baik dari sisi bisnis dan ini merupakan tahun ketiga atas penerapan aturan tarif
layanan UKT BLU dan diharapkan dapat menjadi motivasi Poltekkes Kemenkes Surabaya untuk lebih baik
baik baik dalam pengelolaan dan pertanggungjawaban.
VIII. Sistematika Penulisan
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor. 29
tahun 2010, sistematika penulisan atau outline dari LKj Poltekkes Kemenkes Surabaya tahun 2019 adalah
sebagai berikut :
Menguraikan secara singkat isi LKj Poltekkes Kemenkes Surabaya
Menguraikan Latar belakang, gambaran tupoksi Poltekkes Kemenkes Surabaya, serta penulisan Lkj
Bab ini menguraikan tantang tujuan dan sasaran, rencana kinerja tahunan, serta perjanjian kinerjaPoltekkes Kemenkes Surabaya
Bab ini menguraikan tentang pengukuran kinerja, analisis akuntabilitas kinerja, serta sumber dayadi Poltekkes Kemenkes Surabaya
Bab ini menguraikan kendala dan saran dalam penyelesaian kendala tersebut
IKHTISAR EKSEKUTIF
BAB. I PENDAHULUAN
BAB. II PERENCANAAN KINERJA
BAB.III AKUNTABILITAS KINERJA
BAB.IV PENUTUP
LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2019 22
BAB IIPERENCANAAN KINERJA
I. RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA )
Dalam pencapaian tujuan atas program kerja selama tahun 2019 ini, Poltekkes Kemenkes
Surabaya memiliki acuan kerja yang tertuang didalam dokumen rencana aksi kegiatan atau yang
sering dipersamakan dengan rencana strategis ( renstra ). Dimana didalam renstra tersebut
terdapat program kerja, sasaran, dan tujuan Poltekkes Kemenkes Surabaya untuk menunjang
kebijakan Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan RI pada khususnya dan visi misi Presiden RI pada
umumnya. Pelaksanaan fungsi dan tujuan Poltekkes Kemenkes Surabaya adalah menghasilkan
tenaga Ahli Madya Kesehatan dan Sarjana Sains terapan Bidang Keperawatan, Kebidanan,
Kesehatan Lingkungan, Keperawatan Gigi, Teknik Elektromedik, Analis Kesehatan, dan Gizi sebagai
tenaga professional yang memiliki kualifikasi beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berjiwa Pancasila, berperilaku, berperibahasa, berperiakal, kreatif, dinamis, inovatif, memiliki
integritas dan kepribadian tinggi terbuka dan tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu
pengetahuan dan tehnologi (IPTEK) serta tanggap terhadap seni dan berbagai masalah di
masyarakat khususnya yang berkaitan dengan bidang Kesehatan. Mampu mendidik dan
meningkatkan keikutsertaan masyarakat untuk meningkatkan taraf kesehatannya. Tujuan dan
fungsi tersebut diatas sebagai penunjang sasaran strategis BPPSDM Kesehatan RI tahun 2015-2019
yakni Meningkatnya Jumlah, Jenis, Kualitas, dan Pemerataan Tenaga Kesehatan dan juga
mendukung sasaran pembangunan kesehatan 2015-2019 yakni program Indonesia Sehat. Program
Indonesia Sehat ini dilaksanakan melalui pendekatan keluarga dan lingkungan sekitar yang
diwujudkan dengan menyukseskan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat ( GERMAS ).
Poltekkes Kemenkes Surabaya dan 37 Poltekkes lainnya berperan dalam memantapkan
dukungan manajemen dalam bentuk memenuhi jumlah, jenis, dan mutu sumber daya manusia (
tenaga kesehatan ) sesuai dengan kriteria, kualitas, dan kuantitas yang telah direncanakan dan
dibutuhkan demi terlaksananya program pemerintah Republik Indonesia. Mengacu pada sasaran
strategis BPPSDM Kesehatan RI maka visi Poltekkes Kemenkes Surabaya sebagai berikut :
“ Menjadi Poltekkes Kemenkes Surabaya Sebagai Rujukan pendidikan tinggibidang kesehatan yang memiliki moralitas dan integritas dengan keunggulan
kompetitif”
LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2019 23
Gambar.2.1 Keterkaitan Visi, Misi Presiden RI dengan Sasaran Strategis Kemenkes, BPPSMKesehatan, dan Poltekkes Kemenkes Surabaya
VISI“Terwujudnya Indonesia yang berdaulat,
Mandiri, danBerkepribadianBerlandasakan Gotong
Royong”
MISI1)mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga keedaulatan wilayah, menopang komandirianekonomi dengan mengamankan sumberdaya maritim, danmencerminkan kepribadian Indonesia sebagainegara kepulauan: 2)Mewujudkan masyarakat maju,berkesinambungan, dan demokratis berlandaskannegara hukum: 3)Mewujudkan politik luar negeri bebas aktif dan memperkuat jati diri sebagai negaramaritim: 4) mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera: 5)Mewujudkanbangsa yang berdaya saing: 6)Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju,kuat, danberbasiskan kepentingan nasional: 7)Mewujudkan masyarakat yang berkpribadian dalam kebudayaan
SASARAN STRATEGIS PROGRAM PPSDMK 2015-2019Meningkatnya Jumlah, jenis, kualitas, dan Pemerataan tenaga kesehatan
SASARAN STRATEGIS KEMENKES 2015-20191)Meningkatnya Kesehatan masyarakat: 2)Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit:3)Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan; 4)Meningkatnya akses, kemandirian, dan mutusediaan farmasi dan alat kesehatan; 5)Meningkatnya Jumlah, jenis, kualitas, dan pemerataan tenagakesehatan; 6)meningkatnya sinergisitas antar kementerian/lembaga; 7)Meningkatnya daya guna kemitraandalam dan luar negeri; 8)meningkatnya perencanaan, bimbingan teknis, dan pemantauan evaluasi;9)Meningkatnya efektivitas penelitian dan pemgembangan kesehatan; 10) Meningkatnya tata kelolapemerintahan yang baik dn bersih; 11)Meningkatnya kompetensi dan kinerja aparat KementerianKesehatan; 12) Meningkatnya sistem informasi kesehatan terintegrasi
SASARAN STRATEGIS POLTEKKES KEMENKES SURABAYA 2015-2019Memenuhi Jumlah, jenis, kualitas, dan Pemerataan tenaga kesehatan yang memiliki
moralitas dan integritas dengan keunggulan kompetitif
LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2019 24
Adapun tujuan dan sasaran Poltekkes Kemenkes Surabaya untuk menunjang semua hal diatasadalah :
1. Tujuan Pertama
Mendidik tenaga kesehatan yang bermutu, bermoral, berintegritas dan berdaya saing tinggi
Sasaran :
1) Meningkatkan kuantitas dan kualitas mahasiswa baru
2) Memantapkan penerapan kurikulum berbasis kompetensi di seluruh Program Studi
3) Meningkatkan kualitas lulusan agar tepat waktu
Dengan Indikator Tujuan Pertama
1) Meningkatkan kuantitas dan kualitas mahasiswa baru
2) Memantapkan penerapan kurikulum berbasis kompetensi di seluruh Program Studi
3) Meningkatkan kualitas lulusan agar tepat waktu
2. Tujuan Kedua
Meningkatkan kualitas penelitian terapan dan pengabdian kepada masyarakat yang berdaya
saing tinggi
Sasaran :
1) Meningkatkan kualitas penelitian terapan yang berdaya saing tinggi
2) Meningatlkan kualitas pengabdian kepada masyarakat yang berdaya saing tinggi
3) Meningkatkan kuantitas dan kualitas publikasi hasil penelitian dan hasil pengabdian
kepada masyarakat
4) Mewujudkan hak patent atas HAKI
5) Meningkatkan pemberdayaan kelompok kerja pengabdian kepada masyarakat
Dengan Indikator Tujuan Kedua
1) Meningkatkan kualitas penelitian terapan yang berdaya saing tinggi
2) Meningkatkan kuantitas dan kualitas publikasi hasil penelitian dan hasil pengabdiankepada masyarakat
3) Meningatlkan kualitas pengabdian kepada masyarakat yang berdaya saing tinggi
4) Mewujudkan hak patent atas HAKI
5) Meningkatkan pemberdayaan kelompok kerja pengabdian kepada masyarakat
3. Tujuan Ketiga
Meningkatkan tata kelola pendidikan yang efisien, transparan, terukur dan akuntabel
Sasaran :
1) Meningkatkan pelayanan administrasi akademik dan kemahasiswaan
LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2019 25
2) Meningkatkan pelayanan adminsitrasi keuangan
3) Meningkatkan pelayanan adminsitrasi kepegawaian
4) Meningkatkan pelayanan adminsitrasi aset/BMN
5) Meningkatkan pelayanan adminstrasi umum
6) Meningkatkan kemampuan tenaga dosen dan tenaga kependidikan sesuai keahlian dan
kompetensi
7) Meningkatkan sarana dan prasarana dalam jumlah dan jenis yang memadai
8) Mewujudkan good governance dalam sistem manajemen kelembagaan
Dengan Indikator Tujuan Ketiga
1) Meningkatkan pelayanan administrasi akademik dan kemahasiswaan
2) Meningkatkan pelayanan adminsitrasi keuangan
3) Meningkatkan pelayanan adminsitrasi kepegawaian
4) Meningkatkan pelayanan adminsitrasi aset/BMN
5) Meningkatkan pelayanan adminstrasi umum
6) Meningkatkan kemampuan tenaga dosen dan tenaga kependidikan sesuai keahlian dan
kompetensi
7) Meningkatkan sarana dan prasarana dalam jumlah dan jenis yang memadai
8) Meningkatkan status kelembagaan yang terakreditasi BAN-PT
4. Tujuan Keempat
Menerapkan sistem penjaminan mutu internal untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang
unggul dan kompetitif dalam tata kelola pendidikan yang baik dan bersih.
Sasaran :
1) Meningkatkan status kelembagaan yang terakreditasi BAN-PT
2) Pemantapan penerapan sistem penjaminan mutu di seluruh Program Studi
3) Meningkatkan sistem pengawasan mutu internal (AMI)
4) Meningkatkan pemanfatan sistem informasi manajemen akademik dan non
akademikMewujudkan good governance dalam sistem manajemen kelembagaan
Dengan Indikator Tujuan Keempat
1. Meningkatkan status kelembagaan yang terakreditasi BAN-PT
2. Pemantapan penerapan sistem penjaminan mutu di seluruh Program Studi
3. Meningkatkan sistem pengawasan mutu internal (AMI)
4. Meningkatkan pemanfatan sistem informasi manajemen akademik dan non akademik
LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2019 26
5. Tujuan Kelima
Meningkatkan kemitraan untuk menunjang produktivitas dosen, tenaga kependidikan dan
mahasiswa dalam pelaksanaan Tridharma
Sasaran :
1) Meningkatkan program kemitraan antar lembaga dalam bidang penelitian dan
Pengabmas
2) Pemberdayaan unit bisnis dan kerjasama untuk meningkatkan pendapatan BLU
3) Mewujudkan kemitraan dengan lembaga donor untuk memperoleh hibah bersaing
Dengan Indikator Tujuan Kelima
1) Meningkatkan program kemitraan antar lembaga dalam bidang penelitian dan
Pengabmas
2) Pemberdayaan unit bisnis dan kerjasama untuk meningkatkan pendapatan BLU
6. Tujuan Keenam
Terwujudnya peningkatan strata pendidikan dari vokasional ahli madya ke strata sarjana
saint terapan, magister saint terapan dan doktoral terapan
Sasaran :
1) Menyusun roadmap keberlanjutan pendidikan menuju jenjang sarjana saint terapan,
magister saint terapan dan doktor terapan.
2) Kerjasama dengan lembaga pendidikan vokasional dalam negeri dan luar negeri
Dengan Indikator Tujuan Keenam
1) Menyusun roadmap keberlanjutan pendidikan menuju jenjang sarjana saint terapan,
magister saint terapan dan doktor terapan.
2) Kerjasama dengan lembaga pendidikan vokasional dalam negeri dan luar negeri
Untuk mencapai tujuan dan sasaran diatas, Poltekkes Kemenkes Surabaya memiliki strategi yang
telah ditetapkan yaitu :
a) Perencanaan program / kegiatan dan anggaran, disusun berbasis kinerja yangmengutamakan azas pembiayaan sesuai program dan sejalan dengan persamaan gender
b) Pengembangan sistem informasi, diarahkan untuk memperoleh data dan informasi yangakurat, lengkap, dan tepat waktu yang dapat digunakan untuk mendukung upayaperencanaan dan realisasi anggaran dan output
c) Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan, dilakukan secara periodik dan ditekankan pada prosesdan hasil dari penyelenggaraan kegiatan para pengguna anggaran
d) Pengendalian dan penilaian, dilakukan oleh pihak internal ( manajemen ) dan eksternal (stake holder ) dan didukung oleh kemampuan dari SDM Poltekkes Kemenkes Surabayadalam penyediaan data dan informasi yang akurat dan akuntabel.
LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2019 27
II. PERJANJIAN KINERJA
Perjanjian kinerja merupakan kesepakatan antara Poltekkes Kemenkes Surabaya dan Badan
PPSDM Kesehatan RI untuk mewujudkan target inerja tertentu berdasarkan sumber daya yang
dimiliki Poltekkes Kemenkes Surabaya dalam rentang 1 ( satu ) tahun anggaran. Perjanjian kinerja
juga berfungsi untuk menilai keberhasilan / kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran serta sebagai
dasar pemberian reward dan punishment. Perjanjian kerja Poltekkes Kemenkes Surabaya tahun
2018 ini memuat sasaran, indikator kinerja, dan target. Dimana sasaran dan target indikator
tersebbut mengacu pada Tri Dharma Perguruan Tinggi yang mencermnkan tupoksi Poltekkes
Kemenkes Surabaya sebagai lembaga pendidikan. Indikator Kinerja Utama ( IKU ) Poltekkes
Kemenkes Surabaya dijelaskan pada tabel berikut :
Tabel.2.1 Target dan Capaian Indikator Kinerja Utama Lulusan tepat waktu tahun 2019
SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET2019
Meningkatnya kualitas Lulusan
Tepat Waktu
Jumlah lulusan tepat waktu% 92
Tabel.2.2 Target dan Capaian Indikator Kinerja Utama Kelulusan Uji Kompetensi tahun 2019
SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET
2019
Meningkatnya Kelulusan Uji
Kompetensi
Persenetase kelulusan uji kompetensi% 60
Tabel.2.3 Target dan Capaian Indikator Kinerja Utama Meningkatnya Lulusan dengan IPK ≥ 3,75
tahun 2019
SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET
2019
Meningkatnya Lulusan dengan IPK
≥3,75
Persenetase kelulusan yang mendapatkan IPK ≥3,75% 90
LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2019 28
Tabel.2.4 Target dan Capaian Indikator Kinerja Utama Meningkatnya pembelajaran E-Learning
tahun 2019
SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET2019
Meningkatnya pembelajran
berbasisi E-Learning
Persenetase pembelajaran berbasis E-Learning% 5
Tabel.2.5 Target dan Capaian Indikator Kinerja Utama Meningkatnya penyerapan lulusan di pasar
kerja kurang dari 6 bulan tahun 2019
SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET2019
Meningkatnya kualitas penyerapan
lulusan Poltekkes di pasar kerja.
Jumlah lulusan yang memperoleh pekerjaan kurang dari 6
bulan. % 81
Tabel.2.6 Target dan Capaian Indikator Kinerja Utama Meningkatnya kegiatan penelitian oleh
dosen tahun 2019
SASARANINDIKATOR KINERJA
SATUAN TARGET2019
Meningkatnya kegiatan penelitian
oleh dosenJumlah kegiatan penelitian yang dilakukan dosen Kegiatan 75 penelitian
Tabel.2.7 Target dan Capaian Indikator Kinerja Utama Meningkatnya kegiatan penelitian oleh
dosen tahun 2019
SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET2019
Meningkatnya publikasi karya
ilmiah yang di publikasikan dalam
jurnal ilmiah nasional /
internasional
Jumlah Karya ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal ilimiah
dalam 1 tahunNilai 2,82
LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2019 29
Tabel.2.8 Target dan Capaian Indikator Kinerja Utama Meningkatnya kegiatan pengabdian
kepada masyarakat yang dilakukan dalam 1 tahun periode 2019
SASARANINDIKATOR KINERJA
SATUAN TARGET2019
Meningkatnya kegiatan pengabdian
masyarakat yang dilakukan dalam 1
tahun
Jumlah kegiatan pengabdian masyarakat berbasis wilayah dalam
1 tahunwilayah 19 wilayah
Persentase kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasiis
hasil penelitian yang dilakukan dalam 1 tahun% 100
Tabel.2.9 Target dan Capaian Indikator Kinerja Utama kinerja pengelolaan keuangan efektif, efisien,
dan akuntabel Tahun 2019
SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET2019
Kinerja Pengelolaan keuangan efektif,
efisien, dan akuntabel
Persentase pendapatan PNBP terhadap biaya operasional % 30
Jumlah pendapatan PNBP /BLU Rupiah 47.170.280.000,-
Jumlah pendapatan dari optimalisasi aset Rupiah 470.000.000,-
Persentase penyelesaian modernisasi pengelolaan keuangan BLU % 100
Tabel.2.10 Target dan Capaian Indikator Kinerja Utama layanan prima periode 2019
SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET2019
Layanan Prima
Rasio dosen terhadap mahasiswa Rasio 1:18
Karya yang diusulkan mendapatkan HKI nilai 79
Persentase jumlah dosen berkualifikasi S3 % 12
Indeks Kepuasan Masyarakat ( IKM ) Indeks 3
Persentase Mahasiswa dari masyarakat berpenghasilan rendah yang mendapat
bantuan dana pendidikan% 6
LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2019 30
Berdasarkan rencana kinerja yang telah disusun dengan dukungan pembiayaan yang telah
disetujui dalam bentuk DIPA maka ditetapkanlah kinerja yang akan dicapai. Dengan diterbitkannya
Inpres No. 5/2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi dan Surat Sekretaris Badan PPSDMK
RI nomor : PR.05.04/1/5030/2018 tentang Penetapan target Indikator TA.2019 balai Besar,
Bapelkes, dan Poltekkes Kemenkes RI tanggal 03 oktobr 2018, Poltekkes Kemenkes Surabaya telah
membuat Penetapan kinerja tahun 2019 secara berjenjang sesuai dengan kedudukan tugas dan
fungsi yang ada.
Penetapan kinerja ini merupakan tolak ukur akuntabilitas kinerja pada tahun 2019 yang disusun
dengan berdasarkan pada Rencana Kerja Tahun 2019 yang telah ditetapkan, sehingga secara
substansial Penetapan Kinerja Tahun 2019 tidak ada perbedaan dengan Rencana Kinerja Tahun
2019. Berikut ini adalah definisi operasional dan cara penghitungan atas indikator kinerja utama
Poltekkes Kemenkes Surabaya.
Tabel.2.11 Definisi Operasional dan Cara pengghitungan Indikator Kinerja Utama Poltekkes
Kemenkes Surabaya tahun 2019
No. Sasaran Program /Kegiatan
Indikator Kinerja Definisi Operasional Cara Penghitungan
1 Meningkatnya Lulusantepat Waktu
Persentase lulusan tepat waktu Persentase mahasiswa yang lulus tepatwaktu sesuai periode masa studi dalamtahun
Jumlah mahasiswa yang lulus tepatwaktu dobagi jumlah mahasiswa yangditerima pada angkatan tersebut x100%
2 Meningkatnya kelulusanUji Kompetensi
Persentase kelulusan ujikompetensi
Persentase jumlah mahasiswa yanglulus uji kompetensi yangdiselenggarakan secara nasional
Jumlah mahasiswa yang lulus ujiankompetensi dibagi dengan jumlahmahasiswa yang mengikuti ujikompetensi dikali 100
3 Meningkatnya Lulusandengan IPK ≥ 3,25
Persentase lulusan yangmendapatkan IPK ≥ 3,25
Persentase lulusan dengan IPK ≥ 3,25dari seluruh lulusan
Jumlah lulusan yang mendapatkan IPK ≥3,25 dibagi dengan jumlah seluruhlulusan dikali 100 %
4 Meningkatnyapembelajaran berbasis E-Learning
Persentase pembelajaranberbasis e-learning
Persentase mata kuliah yang diajarkanuntuk memanfaatkan e-learning untukbahan kajian yang bersifat teoritis
Jumlah mata kuliah yangmemanfaatkan daring dibagi dengantotal mata kuliah teori pada tahunakademik x 100%
5 MeningkatnyaPenyerapan Lulusan dipasar kerja kurang dari 6bulan
Persentase serapan lulusan dipasar kerja kurang dari 6 bulan
Persentase serapan lulusan T-1 dipasarkerja setelah 6 bulan lulus, bekerjasesuai dengan kompetensinya
jumlah lulusan T-1 yang terserap dilapangan kerja setelah 6 bulan lulusdibagi dengan jumlah lulusan periodeakademik pada tahun T-1 dikali 100%
6 Meningkatnya kegiatanpenelitian oleh Dosen
Jumlah kegiatan penelitian yangdilakukan dosen dalam 1 tahun
Jumlah penelitian yang dilakukan olehdosen dalam 1 tahun
Absolut jumlah penelitian selama 1tahun
7 Meningkatnya publikasikarya ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnalilmiah nasional /internasional
Jumlah karya ilmiah yangdipublikasikan dijurnal ilmiahdalam 1 tahun
Jumlah karya ilmiah yang dipublikasikapada tahun berjalan ( jurnalinternasional bobot 5, jurnal nasionaterakreditasi bobot 3, dan jurnal ber-ISSN bobot 1 )
Jumlah seluruh karya ilmiah yangdipublikasikan pada tahun berjalanpada 1 tahun
8 Meningkatnya kegiatanpengabdian kepadamasyarakat yangdilakukan dalam 1 tahun
Jumlah kegiatan pengabdianmasyarakat berbasis wilayahdalam 1 tahun
Jumlah pengabdian masyarakatberbasis wilayah binaan yangmendukung program kemenkes danbekerjasama dengan pemerintah yang
absolut jumlah wilayah binaan
LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2019 31
dilakukan dalam 1 tahun dibuktikandalam MoU dan Laporan
Presentase kegiatan pengabdiankepada masyarakat berbasis hasilpenelitian yang dilakukan dalam1 tahun
Persentase kegiatan pengabdianmasyarakat bebrbasis hasil penelitiantahun sebelumnya (T-1) yang dilakukandosen dalam 1 tahun berjalan
Jumlah kegiatan pengabdian kepadamasyarakat pada tahun berjalan yangberbasis hasil penelitian T-1 dibagidengan jumlah penelitian tahunsebelumnya ( T-1 ) X 100%
9Kinerja pengelolaan
keuangan efektif, efisien,dan akuntabel
Presentase Pendapatan PNBPterhadap biaya operasional
Persentase pendapatan PNBP terhadapbiaya operasional baik dari RM maupunPNBP selain belanja modal
Pendapatan Operasional dibagi denganbiaya operasional X 100%
Jumlah Pendapatan PNBP ( Rp. ) Pendapatan yang diperoleh sebagaiimbalan atas barang / jasa yangdiberikan kepada masyarakat termasukpendapatan dari hibah, hasil kerjasama,dengan pihak lain, sewa, jasa lembagakeuangan, dan lain-lain pendapatanyang tidak berhubungan secaralangsung dengan pelayanan sesuaidengan pola tarif, tidak termasukpendapatan dari rupiah murni ( RM )
Absolut jumlah pendapatan PNBP ( BLU)
Realisasi pendapatan darioptimalisasi aset ( Rp. )
Pendapatan yang diperoleh dari hasilpengelolaan aset pada satker PKBLU
Absolut pendapatan optimalisasi aset
Persentase penyelesaianmodernisasi pengelolaankeuangan BLU
Modernisasi sistem informasi sesuaidengan pasal 21 dan 22 perdirjenperbendaharaan PER.53/PB/2016 ttgpedoman Integrated Online System1. Isian data profi BIOS ( 50% )2. Kepemilikan website representative
( 20% )3. Kepemilikan database layanan
terpusat ( 50% )4. Ketersediaan webservice transfer
data ke kemenkesu ( 20% )5. Ketersediaan dashboard
pengelolaan keuangan untukkebutuhan ( 10%)
6. Ketersediaan proses layanan dankeuangan berbasis IT ( 20% )
[(1x50)+(2x20)+(3x50)+(4x20)+(5x10)+(6x20)+(7x20) ] dibagi ( 190x100% )
10 Layanan Prima Rasio dosen terhadap mahasiswa Dosen tetap adalah tenaga pengajaryang telah memiliki SK jabatanfungsional dosen ( bai yg sudahsertifikasi dosen maupun belum danatau memiliki NIDN/NIDK ) sesuaidengan data di PDDIKTIRentang rasio dan skornya sesuaidengan permenristek DIKTI 1:30 sesuaidengan borang BAN PT
Absolut mengikuti data di PDDIKTIuntuk tahun berjalan
Karya yang diusulkanmendapatkan HKI
Jumlah karya ilmiah yang diusulkanmendapatkan HaKI ( nilai 1 ) dan yangtelah HaKI ( nilai 3 )
a.Jumlah karya yang diusulkan HaKI xnilai ( 1 )b. Jumlah karya yang mendapatkanHaKI x nilai ( 2 )
( a x 1 ) + ( b x 2 ) dibagi ( a + b )
Persentase jumlah dosenberkualifikasi S3
Proporsi jumlah dosen yang terdata diPDDIKTI, berkualifikasi S3 termasukdosen yang sedang menempuhpendidikan S3
Jumlah dosen yang memiliki kualifikasiS3 dibagi jumlah dosen pada tahunberjalan dikali 100%
Indeks Kepuasan Masyarakat (Indeks )
Penilaian sesuai dengan Permenpan RBnomor 16 tahun 2014 ttg pedomankepuasan masyarakat terhadappenyelenggaraan pelayanan publik
Kuisioner terdiri dari 14 item yangmasing-masing item di skor 1-4 danhasil akhir berupa nilai rata-rata yangdikategorikan kuang memuaskan, cukupmemuaskan, memuaskan, sangatmemuaskan
LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2019 32
Persentase mahasiswa darimasyarakat berpenghasilanrendah yang mendapat bantuandana pendidikan
Jumlah mahasiswa dari masyarakatyang berpenghasilan rendah danmenerima bantuan pendidikan dariPoltekkes sesuai dengan kemampuanmasing-masing Poltekkes
Jumlah mahasiswa dari masyarakatberpenghasilan rendah dibagidengan jumlah total mahasiswadikalikan 100%
selain indikator kinerja utama tersebut diatas, Poltekkes juga memiliki indikator kinerja pendukung
pada setiap tujuan yang telah dibicarakan pada awal bab.II ini. Indikator kinerja pendukung ini juga
digunakan oleh Poltekkes Kemenkes Surabaya untuk pengendalian dan penilaian terhadap kinerja
yang telah disusun pada renstrib 2015-2019 ( lampiran ).
Untuk mewujudkan target yang tertuang dalam perjanjian kinerja tersebut didukung dengan
anggaran per kegiatan pada tahun 2019 yang bersumber dari APBN ( RM ) dan PNBP ( BLU ) sebesar
Rp. 140.231.150.000,- ( Seratus Empat Puluh Milyar Dua Ratus Tiga Puluh Satu Juta Seratus Lima
Puluh Ribu Rupiah ). Pada tahun 2019 ini Poltekkes Kemenkes Surabaya masih belum melakukan
penggunaan saldo awal dikarenakan pagu kegiatan masih dapat dioptimalkan selain itu dengan tidak
menggunakan saldo awal, Poltekkes Kemenkes Surabaya juga melakukan saving saldo BLU untuk
digunakan pada tahun anggaran berikutnya apabila ada kebijakan dan prioritas kegiatan. Rincian
anggaran pada tahun 2019 adalah sebagai berikut :
Tabel.2.12 Rincian Anggaran Kegiatan Poltekkes Kemenkes Surabaya TA. 2019
No Kegiatan Belanja PegawaiBelanja
Barang
Belanja
ModalPagu 2019 Ket.
1
Tenaga Kesehatan yangBelum D III yang
Mendapatkan ProgramBantuan Biaya
Pendidikan
1.641.000.000,- 1.641.000.000,- RM
2 OperasionalPerkantoran 41.985.992.000,- 20.567.879.000,- 62.553.871.000,- RM
3Pendidikan Tenaga
Kesehatan Di PoltekkesKemenkes RI
6.533.220.000,- 6.533.220.000,- BLU
4 PengabdianMasyarakat
2.240.870.000,- 2.240.870.000,- RM
5 Penelitian Bagi TenagaPendidik 5.535.000.000,- 5.535.000.000,- RM
6 Layanan Pendidikan 40.655.263.000,- 40.655.263.000,- RM & BLU
7 Sarana dan PrasaranaPendidikan 682.138.000,- 1.721.767.000,- 2.403.905.000,- RM & BLU
LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2019 33
8 Gedung LayananPendidikan 14.409.548.000,- 14.409.548.000,- RM & BLU
9 Layanan Sarana danPrasarana Internal 920.896.000,- 607.736.000,- 1.528.632.000,- RM & BLU
10 Layanan DukunganManajemen Satker 2.729.841.000,- 2.729.841.000,- BLU
JUMLAH 41.985.992.000,- 81.506.107.000,- 16.739.051.000,- 140.231.150.000,-
LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2019 34
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Pengukuran kinerja Poltekkes Kemenkes Surabaya tahun 2019 dilakukan dengan
membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja, yang hasil pengukurannya dituangkan
dalam Laporan kinerja ( Lkj ) Poltekkes Kemenkes Surabaya tahun 2019. Pengukuran juga dilakukan
dengan proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran, dan tujuan Poltekkes Kemenkes
Surabaya yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi, misi, dan strategi instansi pemerintah. Pada
bab ini akan diuraikan analisis yang menggambarkan keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan
dengan program dan kebijakan Poltekkes Kemenkes Surabaya dalam rangka mewujudkan sasaran,
tujuan, visi, misi, sebagaimana ditetapkan dalam renstra 2015-2019.
Memasuki tahun kelima pelaksanaan renstra 2015-2019, terdapat kebijakan yang
mempengaruhi pengendalian dan penilaian yang dilakukan dalam Lkj tahun 2019. Beberapa
kebijakan yang diambil oleh Poltekkes Kemenkes Surabaya salah satunya adalah adanya penyesuaian
indikator Indeks Prestasi Kumulatif lulusan dimana yang sebelumnya adalah ≥3,00 menjadi ≥ 3,25,
selain dalam hal publikasi penelitan Poltekkes Kemenkes Surabaya juga membuat prioritas sehingga
pada tahun ini diperoleh publikasi jurnal nasional terakreditasi dan penghargaan publikasi terindeks
scopus terbanyak dimana semua itu akan dijelaskan lebih detail pada sub bahasan selanjutnya.
Selain untuk mendapatkan informasi mengenai masing-masing indikator, pengukuran kinerja ini juga
dimaksudkan untuk mengetahui kinerja khususnya dibandingkan dengan realisasi kinerja tahun
2018.
I. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Capaian kinerja Poltekkes Kemenkes Surabaya pada tahun ini dari sisi pencapaian Lkj 2018
adalah cukup memuaskan dengan masih mempertahankan predikat AA = Sangat memuaskan ( nilai
92,59 ). Pencapaian kinerja ini merupakan akumulasi dari meningkatnya dukungan manajemen dan
pelaksanaan tugas teknis lainnya pada setiap program dan indikator yang dimiliki oleh Poltekkes
Kemenkes Surabaya. Selain dari sisi SAKIP, kinerja angaran Poltekkes tahun 2019 adalah sebesar
92,5% ( terealisasi Rp.129.735.945.406,- dari pagu Rp.140.231.150.000,- ) cukup memuaskan
dikarenakan dari sisi pertanggungjawaban anggaran sudah tercapai optimal dengan adanya
kebijakan efisiensi.Sampai dengan 31 Desember tahun 2019 ini Poltekkes memiliki saldo BLU
sebeesar Rp. 23.725.435.983,- ( Dua Puluh Tiga Milyar Tujuh ratus Dua Puluh Lima Juta Empat Ratus
LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2019 35
Tiga Puluh lima Ribu Sembilan ratus Delapan Puluh Tiga Rupiah ).Selain daripada itu tahun 2019 ini
Poltekkes Kemenkes Surabaya meraih penghargaan dari Centro Escolar University International
Student Association atas prestasi mahasiswa sebagai Ms. Goodwill Ambassadress 2019, runner up
1Ms. Goodwill Ambassadress 2019, runner up 1, serta runner up 1 Mrr Goodwill Ambassador. Selain
penghargaan dibidang akademik Poltekkes Kemenkes Surabaya juga memperoleh sebagai satker BLU
terbaik II berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi KPI terhadap aspek keuangan dan kepatuhan.
Selain itu masih banyak capaian yang akan dijelaskan pada capaian kinerja dan lampiran Lkj ini.
Capaian kinerja dari sisi realisasi anggaran dapat juga dilihat dari chart berikut :
( sumber : aplikasi smart DJA )
II. EVALUASI DAN ANALISA CAPAIAN KINERJA
Evaluasi dan Analisa atas pelaksanaan tugas Poltekkes Kemenkes Surabaya dilakukan melalui
pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja dilakukan dengan menilai masing-masing indikator kinerja
utama sesuai dengan perjanjian kinerja yang telah disepakati oleh Badan PPSDM Kesehatan RI
dengan Pimpinan Poltekkes Kemenkes Surabaya. Untuk selanjutnya penilaian tiap indikator akan
dijelaskan sebagai berikut :
A. Indikator Kinerja Utama Pertama
Definisi Operasional : Persentase jumlah mahasiswa yang lulus tepat waktu sesuaiperiode masa studi dalam tahun.
Formulasi Perhitungan : jumlah mahasiswa yang lulus tepat waktu dibagi jumlah mahasiswayang diterima pada angkatan tersebut dikalikan 100%.
Capaian Kinerja:
Sumber : AplikasiSMART DJA
A. Persentase Lulusan Tepat Waktu
LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2019 36
Tabel.3.1 Target dan Capaian Indikator Kinerja Utama Lulusan tepat waktu tahun 2018 - 2019
SASARAN INDIKATORKINERJA SATUAN TARGET
2018REALISASI
2018 % TARGET2019
REALISASI2019 %
Meningkatnyakualitas LulusanTepat Waktu
Jumlah lulusan tepatwaktu % 91 98 108 92 94,88 103,1
Jumlah lulusan tepat waktu Poltekkes Kemenkes Surabaya pada tahun 2019 adalah 94,88%,
lebih tinggi dengan yang ditargetkan pada perjanjian kinerja 2019 sebesar 92% dan nilai
tersebut mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2018 dimana hanya tercapai 98%.
Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal seperti jumlah mahasiswa tahun 2015 adalah
717 mahasiswa (D3 Reguler) dan jumlah mahasiswa tahun 2014 (D4 Reguler) sekitar 225
mahasiswa, untuk jumlah mahasiswa Program Studi D4 Alih Jenjang adalah 93 mahasiswa,
dan program studi D3 RPL berjumlah 512 mahasiswa dari jumlah total 1547 mahasiswa,
sedangkan lulusan pada tahun 2019 berasal dari mahasiswa angkatan tahun 2015 ( D4
Reguler ) sebanyak 224 mahasiswa, 2016 ( D III reguler ) sebanyak 769 Mahasiswa,
sedangkan untuk Program Studi D4 Alih Jenjang (Jurusan Keperawatan, Kebidanan,
Kesehatan Lingkungan, Teknik Elektromedik, Keperawatan Gigi dan Analis Kesehatan)
sebanyak 174 mahasiswa dan 422 Mahasiswa D3 Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) dari
jumlah total sebanyak 1.624 mahasiswa. Selain itu presentase jumlah kelulusan pada tahun
2019 ini bergantung pada individu mahasiswa tersebut dalam menerima materi selama masa
perkuliahan. Sedangkan untuk hal kualitas pendidikan yang diberikan oleh Poltekkes
Kemenkes Surabaya kepada Mahasiswa mengalami peningkatan, Poltekkes Kemenkes
Surabaya berusaha untuk memberikan kualitas pendidikan yang terbaik dengan adanya
dukungan dari tenaga pendidik, sarana dan prasarana pendidikan, maupun dari segi kualitas
civitas akademika lain yang menunjang tercapainya kualitas pendidikan yang maksimal
kepada Mahasiswa, dimana mereka adalah konsumen dan sumber pendapatan bagi
Poltekkes Kemenkes Surabaya pada tahun 2018 ini Poltekkes Kemenkes Surabaya juga
melakukan penambahan alat praktek laboratorium, buku perpustakaan, dan gedung
bangunan pendidikan jurusan kebidanan beserta laboratorium penunjang pendidikan.
LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2019 37
Tabel.3.1.1 Sebaran Lulusan Tepat Waktu tahun 2019
NO JURUSAN/PRODI TAHUN MASUK TAHUN LULUS2019
1 D3 KEPERAWATAN SOETOMO 75 69
D3 KEPERAWATAN SUTOPO 80 79
D3 KEPERAWATAN SIDOARJO 79 75
D3 KEPERAWATAN TUBAN 39 37
2 D3 KEBIDANAN SUTOMO 36 34
D3 KEBIDANAN BANGKALAN 65 61
D3 KEBIDANAN MAGETAN 80 78
D3 KEBIDANAN BOJONEGORO 24 22
3 D3 KESLING SURABAYA 48 41
D3 KESLING MAGETAN 76 74
4 D3 TEKMED 50 40
5 D3 KEPERAWATAN GIGI 41 36
6 D3 ANALIS REGULER 70 70
7 D3 GIZI REGULER 39 37
8 D4 KEPERAWATAN 40 37
9 D4 KEBIDANAN 40 33
10 D4 KESLING SURABAYA 39 37
11 D4 TEKMED 40 37
12 D4 KEPERAWATAN GIGI 41 36
13 D4 ANALIS REGULER 39 36
14 D4 KEBIDANANA LANJUT JENJANG 100 100
15 D4 KESLING LANJUT JENJANG 16 14
16 D4 TEKMED LANJUT JENJANG 31 29
17 D4 LANJUT JENJANG ANALIS 50 50
18 RPL Keperawatan Sotomo 35 33
19 RPL Keperawatan Sutopo 40 39
LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2019 38
20 RPL Keperawatan Sidoarjo 40 39
21 RPL Kebidanan Sutomo 39 39
22 RPL Kesling Surabaya 58 57
23 RPL Analis Kesehatan 26 25
24 RPL Keperawatan Gigi 151 148
25 RPL Gizi 53 52
JUMLAH : 1680 1594TARGET IKU DIREKTUR IPK (92%)
PERSENTASE : 94.88%
B. Indikator Kinerja Utama Kedua
Definsi Operasional : Persentase jumlah mahasiswa yang lulus uji kompetensi yangdiselenggarakan secara nasional
Formulasi Perhitungan : Jumlah mahasiswa yang lulus ujian kompetensi dibagi denganjumlah mahasiswa yang mengikuti uji kompetensi dikali 100
Capaian Kinerja:
Tabel.3.2 Target dan Capaian Indikator Kinerja Utama Kelulusan Uji Kompetensi tahun 2018-2019
SASARAN INDIKATORKINERJA SATUAN TARGET
2018REALISASI
2018 % TARGET2019
REALISASI2019 %
MeningkatnyaKelulusan UjiKompetensi
Persenetasekelulusan ujikompetensi % 60 98 159.7%
Pencapaian hasil uji kompetensi mahasiswa Poltekkes Kemenkes Surabaya yang
dilaksanakan dalam tahun 2019 sebanyak 2 gelombang yang mana untuk
pelaksanaan di gelombang pertama telah dilakasanakan di bulan Juli dan gelombang
kedua dilaksanakan pada bulan Nopember, adapun pencapaian hasil uji kompetensi
yang dilaksanakan pada gelombang pertama adalah 98%, hasil tersebut telah
melebihi dari target yang telah ditargetkan pada perjanjian kinerja 2019 sebesar 60%.
Dengan uji kompetensi ini, diupayakan lulusan Poltekkes Kemenkes Surabaya
mempunyai kemampuan analisis yang baik terkait dengan pelajaran yang telah
B.Persentase Kelulusan Uji Kompetensi
LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2019 39
diterima di perguruan tinggi dan layak untuk menjadi tenaga kesehatan yang
kompetendengan melalui uji kompetensi telah dapat di buktikan dengan hasil yang
melebih dari target perjanjian kinerja. Selain hal tersebut, uji kompetensi nasional
dapat dijadikan sebagai bagian dari penjaminan mutu pendidikan dan akreditasi
prodi. Sedangkan capaian hasil Uji Kompetensi gelombang kedua yang dilaksanakan
di bulan Nopember belum terlaporkan di laporan ini akan terlaporkan pada triwulan
ke empat.
Tabel.3.2.1 Realisasi Jumlah Capaian UKOM Tahun 2019
NO JURUSAN/PRODI PESERTA UKOM LULUS UKOM
1 D3 KEPERAWATAN SOETOMO 69 69
D3 KEPERAWATAN SUTOPO 80 79
D3 KEPERAWATAN SIDOARJO 77 74
D3 KEPERAWATAN TUBAN 37 37
2 D3 KEBIDANAN SUTOMO 36 35
D3 KEBIDANAN BANGKALAN 63 60
D3 KEBIDANAN MAGETAN 80 80
D3 KEBIDANAN BOJONEGORO 25 24
3 D3 KESLING SURABAYA 42 42
D3 KESLING MAGETAN 74 72
4 D3 TEKMED 53 53
5 D3 KEPERAWATAN GIGI 36 36
6 D3 ANALIS REGULER 69 65
7 D3 GIZI REGULER 37 37
8 D4 KEPERAWATAN 38 34
9 D4 KEBIDANAN 35 34
10 D4 KESLING SURABAYA 50 46
LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2019 40
11 D4 TEKMED 74 72
12 D4 KEPERAWATAN GIGI 37 37
13 D4 ANALIS 0 0
JUMLAH : 1012 989
TARGET IKU DIREKTUR IPK (60%)
PERSENTASE : 98%
Tabel 3.2.1 diatas menjelaskan tentang sebaran peserta Ujian Kompetensi dan Lulusan ujian
kompetensi pada masing-masing prodi, dimana dari tabel tersebut ditunjukkan capain
sebesar 95,82%.
C. Indikator Kinerja Utama Ketiga
Definisi Operasional : Persentase lulusan dengan IPK ≥ 3,25 dari seluruh lulusan Formulasi Perhitungan : Jumlah lulusan yang mendapatkan IPK ≥ 3,25 dibagi dengan jumlah
seluruh lulusan dikali 100 % Capaian Kinerja:
Tabel.3.3 Target dan Capaian Indikator Kinerja Utama Meningkatnya Lulusan dengan IPK ≥ 3,25 tahun
2018-2019
SASARAN INDIKATORKINERJA SATUAN TARGET
2018REALISASI
2018 % TARGET2019
REALISASI2019 %
MeningkatnyaLulusan denganIPK ≥3,25
Persenetasekelulusan yangmendapatkan IPK≥3,25
% 76 99 130 90 87.36 92%
Indikator Utama lain yang diukur oleh Poltekkes Kemenkes Surabaya adalah Jumlah Lulusan yang
memperoleh IPK ≥3,25. Lulusan yang memperoleh IPK ≥3,25 adalah sebesar 87.36% ( 1.475
mahasiswa dari 1.547 mahasiswa yang lulus pada tahun 2019 ) dari total target yang ditentukan
sebesar 90% ( sesuai SPM 2015-2019) beberapa hal yang menjadikan tidak bisa memenuhi target di
karenakan pada tahun 2019 ini, Poltekkes Kemenkes Surabaya merubah target capaian dari ≥2,75 –
3,25 menjadi ≥3,25, kebijakan itu diambil oleh Direktur Poltekkes Kemenkes Surabaya dikarenakan
C. Persentase Lulusan tepat waktu dengan IPK ≥ 3,25
LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2019 41
ingin lebih meningkatkan kinerja civitas akademika Poltekkes Kemenkes Surabaya dan besar harapan
Poltekkes Kemenkes Surabaya dapat bersaing di pasar global dengan menciptakan kualitas lulusan
tenaga kesehatan yang handal dan dapat bersaing. Capaian yangmasih belum optimal ini salah
satunya dikarenakan adanya kebijakan penyesuain kalender akademik sesuai Surat Dirjen
Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristek DIKTI nomor.508/B/TU/2018 tanggal 27 Agustus
2018 tentang Pelaksanaan Uji Kompetensi Nasional Bidang Kesehatan. Kebijakan tersebut
Mengakibatkan proses belajar mengajar lebih padat dan singkat. Solusi yang dapat diambil Poltekkes
Kemenkes Surabaya adalah meningkatkan peran dosen pembimbing akademik untuk meningkatkan
komunikasi secara intensif kepada mahasiswa.
Tabel.3.3.1 Realisasi Sebaran IPK ≥ 3.25 Tahun 2019
NO JURUSAN/PRODI JUMLAHMAHASISWA
CAPAIAN
IPK ≥ 3.25
1 D3 KEPERAWATAN SOETOMO 69 692 D3 KEPERAWATAN SUTOPO 80 683 D3 KEPERAWATAN SIDOARJO 77 774 D3 KEPERAWATAN TUBAN 37 375 D3 KEBIDANAN SUTOMO 34 346 D3 KEBIDANAN BANGKALAN 63 497 D3 KEBIDANAN MAGETAN 79 538 D3 KEBIDANAN BOJONEGORO 22 149 D3 KESLING SURABAYA 42 3110 D3 KESLING MAGETAN 74 7411 D3 TEKMED 49 3512 D3 KEPERAWATAN GIGI 36 3613 D3 ANALIS REGULER 70 7014 D3 GIZI REGULER 37 3615 D4 KEPERAWATAN 37 3716 D4 KEBIDANAN 33 3317 D4 KESLING SURABAYA 38 3218 D4 TEKMED 43 2119 D4 KEPERAWATAN GIGI 37 37
LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2019 42
20 D4 ANALIS REGULER 36 3621 D4 AJ KEBIDANAN 100 8022 D4 AJ KESLING 14 1123 D4 AJ TEKMED 29 2924 D4 AJ KEPERAWATAN GIGI 1 125 D4 ALIH JENJANG ANALIS 50 37
JUMLAH : 1187 1037
TARGET IKU DIREKTUR IPK ≥ 3,25 (90%)
PERSENTASE : 87.36
D. Indikator Kinerja Utama Keempat
Definis Operasional : Persentase mata kuliah yang diajarkan dengan memanfaatkan e-learning untuk bahan kajian yang bersifat teoritis
Formulasi Perhitungan : Jumlah mata kuliah yang memanfaatkan daring dibagi dengan totalmata kuliah teori pada tahun akademik dikal 100%
Capaian Kinerja:
Tabel.3.4 Target dan Capaian Indikator Kinerja Utama Meningkatnya pembelajaran E-Learning tahun
2018-2019
SASARAN INDIKATORKINERJA SATUAN TARGET
2018REALISASI
2018 % TARGET2019
REALISASI2019 %
Meningkatnyapembelajranberbasisi E-Learning
Persenetasepembelajaranberbasis E-Learning
% 5 25.26 505.2%
Jumlah capaian indikator utama lainnya yaitu meningkatnya pembelajaran E Learning
dengan target yang di tetapkan sebesar 5% sedangkan capaiannya sebesar 25.26%, Hal ini
menunjukkan bahwa Poltekkes Kemenkes Surabaya sebagai Institusi Pendidikan senantiasa
berusaha untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang terbaik melalui metode
Pembelajaran E-Learning. Metode pembelajarn E-Learning yang diterapkan mendapat
apresiasi dari mahasiswa. Dalam upaya meningkatkan kemampuan Dosen dalam hal
implementasi pembelajaran E-Learning Poltekkes Kemenkes Surabaya juga melaksanakan
D. Persentase pembelajaran berbasis E-Learning
LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2019 43
kegiatan Workshop E-Leraning dengan nara sumber TIM E-Learning Poltekkes Kemenkes
Surabaya dan juga narasumber dari Pusdik SDM Kesehatan Badan PPSDM Kesehatan
Kemenkes RI.
Tabel.3.4.1 Rincian Capaian E-Learning per Prodi Tahun 2019
NO JURUSAN/PRODI JUMLAH MATAKULIAH
MATA KULIAH YANGDI E LEARNINGKAN
1 D3 KEPERAWATAN SOETOMO 44 0
D3 KEPERAWATAN SUTOPO 41 25
D3 KEPERAWATAN SIDOARJO 64 12
D3 KEPERAWATAN TUBAN 42 12
2 D3 KEBIDANAN SUTOMO 32 2
D3 KEBIDANAN BANGKALAN 32 3
D3 KEBIDANAN MAGETAN 31 22
D3 KEBIDANAN BOJONEGORO 33 0
3 D3 KESLING SURABAYA 39 20
D3 KESLING MAGETAN 51 11
4 D3 TEKMED 37 8
5 D3 KEPERAWATAN GIGI 44 8
6 D3 ANALIS REGULER 43 3
7 D3 GIZI REGULER 49 17
8 D4 KEPERAWATAN 19 0
9 D4 KEBIDANAN 46 2
10 D4 KESLING SURABAYA 48 22
11 D4 TEKMED 49 8
12 D4 KEPERAWATAN GIGI 67 39
13 D4 ANALIS 48 3
JUMLAH : 859 217TARGET IKU DIREKTUR IPK (5%)
PERSENTASE : 25.26%
Dari tabel tersebut diatas ditunjukkan sebaran E-Learning pada masing-masing prodi sehingga
didapatkan hasil capaian indokator tersebut sebesar 25,26%.
LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2019 44
E. Indikator Kinerja Utama Kelima
Definisi Operasional : Persentase penyerapan Lulusan T-1 di pasar kerja setelah 6 bulanlulus, bekerja sesuai dengan kompetensinya.
Formulasi Perhitungan : jumlah lulusan T-1 yang terserap di lapangan kerja setelah 6 bulanlulus dibagi dengan jumlah lulusan periode akademik pada tahun T-1 dikali 100%
Capaian Kinerja:
Tabel.3.5 Target dan Capaian Indikator Kinerja Utama Meningkatnya penyerapan lulusan di pasar kerja
kurang dari 6 bulan tahun 2018-2019
SASARAN INDIKATORKINERJA SATUAN TARGET
2018REALISASI
2018 % TARGET2019
REALISASI2019 %
MeningkatnyakualitaspenyerapanlulusanPoltekkes dipasar kerja.
Jumlah lulusan yangmemperolehpekerjaan kurangdari 6 bulan.
% 81 88 109 81 83.10% 102.59%
Indikator Kinerja Utama kelima yang diukur oleh Poltekkes Kemenkes Surabaya adalahPresentase Lulusan yang Mendapatkan Pekerjaan kurang dari 6 bulan Setelah lulusantersebut dinyatakan Lulus. Pada indikator ini Poltekkes Kemenkes Surabaya mentargetkansebesar 81% yang didapat dari lulusan pada tahun 2018. Tracer study yang dilaksanakanpada tahun 2019 ini, Poltekkes Kemenkes Surabaya hanya memasukkan mahasiswa regulerD III dan D IV sedangkan mahasiswa RPL dan Alih Jenjang tidak diperhitungkan denganpertimbangan bahwa mereka sudah bekerja. Dari jumlah lulusan sebanyak 942 lulusan padatahun 2018 baru sekitar 539 alumni yang telah mengisi kuisioner tracer study dan darijumlah tersebut beberapa alumnni melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.Sesuai dengan laporan tracer study yang telah dilakukan oleh Poltekkes Kemenkes Surabayatahun 2018 didapatkan bahwa realisasi serapan lulusan kurang dari 6 bulan sebesar 83.10%.Hasil tersebut dirasa masih kurang optimal dikarenkan masih rendahnya data yang didapatoleh Poltekkes Kemenkes Surabaya yang disebabkan kepedulian alumni denganalmamaternya dan beberapa jurusan seperti keperawatan, lulusannya masih dalam prosespenyelesaian STR sehingga masih perlu waktu tunggu lebih dari 6 bulan setelah kelulusanuntuk melamar dan atau memperoleh pekerjaan.
F. Indikator Kinerja Utama Keenam
Definisi Operasional : Jumlah penelitian yang dilakukan oleh dosen selama 1 tahun
E. Persentase serapan lulusan di pasar kerja kurang dari 6 bulan
F. Jumlah Kegiatan Penelitian yang dilakukan dosen dalam 1 tahun
LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2019 45
Formulasi Perhitungan : Absolut jumlah penelitian selama 1 tahun Capaian Kinerja :
Tabel.3.6 Target dan Capaian Indikator Kinerja Utama Meningkatnya kegiatan penelitian oleh dosen tahun
2018-2019
SASARAN INDIKATORKINERJA SATUAN TARGET
2018REALISASI
2018 % TARGET2019
REALISASI2019 %
Meningkatnyakegiatanpenelitian olehdosen
Jumlah kegiatanpenelitian yangdilakukan dosen
Kegiatan 75 Penelitian 82Penelitian
109 75penelitian
88Penelitian
117
Jumlah Kegiatan Penelitian yang dilakukan oleh Dosen sampai dengan 31 Oktober tahun 2019adalah sebanyak 88penelitian yang terdiri dari 15 penelitian pemula, 40 penelitian terapanunggulan perguruan tinggi ( PTUPT ), 7 penelitian berbasis kompetensi, 5 penelitian kerjasamadalam negeri dan 21 penelitian mandiri. Dalam hal seleksi proposal penelitian yang dilakukanoleh pihak PPM Poltekkes Surabaya sangat ketat dan bersaing khususnya pada penelitianmandiri, selain itu selama beberapa tahun ini. Unit PPM selalu mengadakan workshop untukmeningkatkan kemampuan peneliti baik dari persiapan, buku monograf, publikasi internasional,dan evaluasi penelitian. Semua itu dilakukan untuk mendapatkan penelitian yang memilikikualitas baik yang cukup selektif selama tahun 2019 dimana penelitian itu nantinya akan masukkedalam jurnal Penelitian Kesehatan dan jurnal tersebut akan dipublikasikan kepada pihakinternal dan eksternal Poltekkes Kemenkes Surabaya. Sampai dengan periode ini realisasianggaran untuk kegiatan penelitian ini masih terealisasi Rp.2.580.951.000,- dari paguRp.5.535.000.000,-, capaian ini cukup sedikit berbanding terbalik daripada capaian outputnyadikarenakan capaian output adalah berdasarkan surat keputusan direktur ( kegiatan real )sedangkan untuk keuangan adalah berdasarkan dokumen pertanggungjawaban dan untukcapaian keuangan ini dokumen pertanggungjawaban masih dalam proses penyelesaian baik darisisi kelengkapan dokumen dan juga proses pencairan anggarannya. Solusi yang dapat diambildengan adanya kondisi ini, maka Poltekkes Kemenkes Surabaya melakukan kebijakan terkaitanggaran baik dari penetepan tanggal cut off pertanggungjawaban dan juga administrasipertanggungjawaban ( dengan cara LS ).
G. Indikator Kinerja Utama Ketujuh
Definisi Operasional : Jumlah seluruh karya ilmiah yang dipublikasikan pada tahunberjalan pada 1 tahun
Formulasi Perhitungan : Jumlah seluruh karya ilmiah yang dipublikasikan pada tahunberjalan pada 1 tahun
Capaian Kinerja:
G.. Jumlah Karya Ilmiah yang di Publikasikan di jurnal ilmiah dalam 1 tahun
LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2019 46
Tabel.3.7 Target dan Capaian Indikator Kinerja Utama Meningkatnya kegiatan penelitian oleh dosen tahun
2018-2019
SASARAN INDIKATORKINERJA SATUAN TARGET
2018REALISASI
2018 % TARGET2019
REALISASI2019 %
Meningkatnyapublikasi karyailmiah yang dipublikasikandalam jurnalilmiah nasional /internasional
Jumlah Karyailmiah yangdipublikasikandalam jurnalilimiah dalam 1tahun
Nilai 40 KaryaIlmiah
46 KaryaIlmiah
( nilai 228 )
115 2,82 2,91 103
Jumlah karya ilmiah yang dipublikasikan selama tahun 2019 adalah sebanyak 48 jurnal publikasiinternastional terindex ( ISSN ), dan 44 Publlikasi International bereputasi scopus. Denganrincian sebagai berikut :
Jenis Publikasi Jumlah Poin Perhitungan NilaiPublikasi nasional terindex ISSN 48 1 48 x 1 = 48
( 48 + 220 ) / 92 = 2,91Publikasi Internasional bereputasi Scopus 44 5 44 x 5 = 220
Untuk periode ini Poltekkes Kemenkes Surabaya masih belum ada jurnal terakreditasi, belummaksimalnya hal ini dikarenakan jurnal yang terdapat di Poltekkes Kemenkes Surabaya masihdalam proses penyelesaian akreditasi disamping itu jurnal akreditasi di Indonesia terkendaladengan kouta yang diberikan oleh pihak DIKTI dan banyaknya saingan, tetapi pada tahun 2019Poltekkes Kemenkes Surabaya mendapatkan penghargaan jurnal dengan indeks scopusterbanyak. Para peneliti lebih concern pada publikasi internasional dikarenakan banyaknyapeluang yang didapatkan dan adanya kontribusi terhadap PAK para peneliti yang lebih besardibandingkan dengan publikasi jurnal nasional, selain itu unit PPM pada tahun 2019 jugamelakukan seminar / lokakarya aplikasi hasil penelitian ke dalam program pengabdianmasyarakat, dimana dalam seminar tersebut peneliti diharuskan melakukan pengabdianmasyarakat yang berasal dari penelitian yang telah dilakukan. Selain itu pada tahun 2019 dapatmenghasilkan 94 karya HaKI baik dari karya ilmiah, buku, disertasi, modul, rekaman video.
H. Indikator Kinerja Utama Kedelapan
Definisi Operasional : Jumlah pengabdian masyarakat berbasis wilayah binaan yangmendukung program kemenkes dan bekerjasama dengan pemerintah / pemerintah daerah /swasta/ industri/ masyarakat yang dilakukan dalam 1 tahun ( yang dibuktikan dengan MoUdan laporan )
Formulasi Perhitungan : absolut jumlah wilayah binaan
H. Jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis wilayah dalam 1 tahun
LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2019 47
I. Indikator Kinerja Utama kesembilan
Definisi Operasional : Persentase kegiatan pengabdian masyarakat berbasis hasilpenelitian tahun sebelumnya ( T-1 ) yang dilakukan oleh dosen dalam 1 tahun berjalan.
Formulasi Perhitungan :Jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat pada tahunberjalan yang berbasis hasil penelitian T-1 dibagi dengan jumlah penelitian tahunsebelumnya ( T-1 ) dikali 100%
Capaian Kinerja:
Tabel.3.8 Target dan Capaian Indikator Kinerja Utama Meningkatnya kegiatan pengabdian kepada
masyarakat yang dilakukan dalam 1 tahun periode 2018-2019
SASARAN INDIKATORKINERJA SATUAN TARGET
2018REALISASI
2018 % TARGET2019
REALISASI2019 %
Meningkatnyakegiatanpengabdianmasyarakat yangdilakukan dalam 1tahun
Jumlah kegiatanpengabdianmasyarakatberbasis wilayahdalam 1 tahun
wilayah 19 wilayah 57 wilayah 300
Persentasekegiatanpengabdiankepadamasyarakatberbasiis hasilpenelitian yangdilakukan dalam1 tahun
% 100 100 100
Indikator Kinerja Utama pengabdian ini merupakan indikator utama baru dalam LkJ dalam Tri DharmaPerguruan Tinggi. Pada tahun 2019 kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini telah dilaksanakanoleh Poltekkes Kemenkes Surabaya baik yang berasal dari direktorat, jurusan/prodi, dan jugamahasiswa ( PKM ). Pengabdian masyarakat berbasis wilayah pada tahun ini adalah sebanyak 57wilayah dan persentase pengabdian masyarakat yang berdasarkan penelitian tahun sebelumnya jugamencapai 300%. Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh Poltekkes Kemenkes Surabaya antara lainadalah Penyuluhan kesehatan di Puskesmas-puskesmas, desa binaan dan daerah-daerah dimanatingkat kesehatannya dirasa masih rendah selain itu ada pula kegiatan lainnya seperti screeningkesehatan, pijat bayi, pelayanan kesehatan gigi, pelayanan promotif dan preventif kesehatan gigi,pendidikan sarapan sehat, penyuluhan pengelolaan limbah, promkes tentang lifestyle, pengecekandan pemeliharaan alat kesehatan pada puskesmas, pelayanan dan deteksi dini terhadap ibu hamil,dll. Kegiatan pengabdian masyarakat adalah hal yang harus dipenuhi oleh Poltekkes KemenkesSurabaya karena bersifat wajib dan dapat membantu dalam kepangkatan dari para tenagakependidikan dan akreditasi program studi selain itu juga merupakan aplikasi atas teori yang
I.Persentase kegiatan pengabdian masysarakat berbasis hasil penelitian tahunsebelumnya ( T-1) yang dilakukan oleh dosen dalam tahun berjalan
LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2019 48
didapatkan mahasiswa selama masa perkuliahan. Selain mendapatkan pagu anggaran dari danaRupiah Murni dan BLU, Poltekkes Surabaya juga melakukan kerjasama dengan sponsor sepertiUnilever, PDGI, dan pihak lain baik asosiasi institusi pendidikan maupun instansi lain yangberhubungan dengan kegiatan kesehatan tertentu.
J. Indikator Kinerja Utama Kesepuluh
Definisi Operasional : Pendapatan PNBP merupakan pendapatan yang diperoleh sebagaiimbalan atas barang / jasa yang diserahkan kepada masyarakat termasuk pendapatan yangberasal dari hibah, kerjasama dengan pihak lain, sewa, jasa lembaga keuangan, dan lain-lainpendapatan yang tidak berhubungan secara langsung dengan pelayanan sesuai dengan polatarif, tidak termasuk pendapatan dari rupiah murni ( RM )DIBAGI Biaya operasionalmerupakan seluruh biaya langsung yang terkait dengan pelayanan kepada masyarakatmeliputi belanja pegawai, biaya bahan, biaya jasa pelayanan, biaya pemeliharaan, biayadaya dan jasa, dan biaya langsung lainnya yang berkaitan dengan pelayanan yang diberikanoleh satker baik yang bersumber danannya dari rupiah murni ( RM ) maupun PNBP ( BLU )
Formulasi Perhitungan :pendapatan Operasional dibagi dengan biaya operasional dikali100%
K. Indikator Kinerja Utama Kesebelas
Definisi Operasional : Pendapatan PNBP merupakan pendapatan yang diperoleh sebagaiimbalan atas barang / jasa yang diserahkan kepada masyarakat termasuk pendapatan yangberasal dari hibah, kerjasama dengan pihak lain, sewa, jasa lembaga keuangan, dan lain-lainpendapatan yang tidak berhubungan secara langsung dengan pelayanan sesuai dengan polatarif, tidak termasuk pendapatan dari rupiah murni ( RM )
Formulasi Perhitungan :Absolut jumlah pendapatan PNBP ( BLU )
L. Indikator Kinerja Utama Keduabelas
Definisi Operasional :Pendapatan yang diperoleh dari hasil pengelolaan aset pada satkerPKBLU
Formulasi Perhitungan :Absolut pendapatan optimalisasi aset
J. Persentase Pendapatan PNBP terhadap biaya operasional
K. Jumlah Pendapatan PNBP ( BLU )
L. Realisasi pendapatan dari optimalisasi aset
LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2019 49
M. Indikator Kinerja Utama Ketigabelas
Definisi Operasional : Persentase penyelesaian pengembangan sistem informasi padatahun 2017 sebagaimana maskusd pasal 21 dan 22 Perdirjen Perbendahraannomor.53/PB/2016 tentang pedoman penggunaan aplikasi BLU BIOS
Formulasi perhitungan : [(1x50)+(2x20)+(3x50)+(4x20)+(5x10)+(6x20)+(7x20)] dibagi 190x100%
Capaian Kinerja:
Tabel.3.9 Target dan Capaian Indikator Kinerja Utama kinerja pengelolaan keuangan efektif, efisien, dan
akuntabel periode 2018-2019
SASARANINDIKATOR
KINERJASATUAN TARGET
2018REALISASI
2018% TARGET
2019REALISASI
2019%
KinerjaPengelolaankeuangan efektif,efisien, danakuntabel
PersentasependapatanPNBP terhadapbiayaoperasional
% 30 44,6 148
JumlahpendapatanPNBP /BLU
Rupiah 47.170.280.000,- 51.060.889.091,- 108
Jumlahpendapatan darioptimalisasiaset
Rupiah 470.000.000,- 3.262.959.091,- 694
Persentasepenyelesaianmodernisasipengelolaankeuangan BLU
% 100 100 100
Indikator kinerja terkait keuangan adalah salah satu indikator kinerja yang baru tahun 2019 inidiberlakukan, dengan harapan bahwa BLU juga selain harus memenuhi kewajiban sebagaiinstitusi TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI juga salah satu institusi bisnis yang harus memenuhitugasnya sebagi badan layanan umum. Pada Tahun 2019 persentase pendapatan PNBP/BLUterhadap biaya operasional tercapai 44,6% yang terdiri dari pendapatan sebesarRp.51.060.889.091,- ( Lima Puluh Satu Milyar Enam Puluh Juta Delapan ratus Delapan PuluhSembilan Ribu Sembilan Puluh Satu Rupiah ) dan biaya operasional sebesarRp.114.482.122.841,- ( Seratus Empat Belas Milyar Empat Ratus Delapan Puluh Dua Juta SeratusDua Puluh Dua Ribu Delapan Ratus Empat Puluh Satu Rupiah ). Untuk indikator ini telahmelebihi target dikarenakan pendapatan BLU / PNBP pada tahun 2019 ini mengalami kenaikanyang cukup signifikan sebesar Rp.9.471.791.627,- dari tahun 2018 sedangkan item indikatorbelanja operasional khususnya untuk tri dharma perguruan tinggi dan belanja operasionaladalah semua biaya pegawai dan barang baik dari sumber dana PNBP / BLU dan RM.Pendapatan tersebut berasal dari pendapatan jasa pelayanan pendidikan sebesar
M.Persentase penyelesaian modernisasi pengelolaan keuangan BLU
LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2019 50
Rp.42.556.355.313,-, pendapatan dari jasa penyediaan barang dan jasa lainnyaRp.7.496.159.709,-, pendapatan hasil kerjasama perorangan Rp.45.500.000,-, pendapatan jasalayanan perbankan BLU Rp.495.514.970,-, dan jasa lain-lain BLU Rp.467.359.099,-. Selain itumasa milenial ini BLU dituntut juga melakukan transparansi data dan memberikan pelayananpublik, karena itu selain indikator pendapatan dan belanja, BLU juga harus memenuhipelayanan publik salah satunya dengan modernisasi pengelolaan keuangan BLU. Dengan adanyamodernisasi keuangan BLU ini diharapkan satker BLU dapat melakukan pengawasan transaksibaik dokumen dan aliran dana secara lebih terbuka kepada manajeman, dewan pengawas baikinternal maupun eksternal dan stakeholder tanpa mengesampingkan adanya privasi data-datayang bersifat rahasia. Dalam indikator terkait keuangan ini, Poltekkes Kemenkes Surabayamemiliki action plan berupa efisiensi belanja dan peningkatan pendapatan. Selain indikatortersebut diatas, ditahun 2019 ini Poltekkes Kemenkes Surabaya juga memperoleh predikatsatker terbaik ke II berdasarkan monev dan evaluasi KPI terhadap aspek keuangan dankepatuhan satker Badan PPSDMK RI.
N. Indikator Kinerja Utama Keempatbelas
Definisi Operasional : Dosen tetap adalah tenaga pengajar yang telah memiliki SK JabatanFungsional dosen ( baik yang telah memiliki sertifikasi dosen maupun belum dan ataumemiliki NIDN/NIDK sesuai dengan data di PDDIKTI ( rentang rasio dan skornya sesuaidengan permenristekdikti 1:30 )
Formulasi Perhitungan : Absolut mengikuti data di PDDIKTI untuk tahun berjalan
O. Indikator Kinerja Utama Kelimabelas
Definisi Operasional : a. Jumlah karya yang diusulkan HaKI x nilai ( 1 )b. Jumlah karya yang mendapatkan HaKI x nilai ( 2 )
Formulasi Perhitungan :( a x 1 ) + ( b x 2 ) dibagi ( a + b )
P. Indikator Kinerja Utama Keenambelas
Definisi Operasional :Proporsi jumlah dosen ( yang terdata pada PDDIKTI ) berkualifikasiS3 ( dibuktikan dengan ijasah ), termasuk dosen yang sedang menempuh studi S3
Formulasi Perhitungan :Jumlah dosen yang memiliki kualifikasi S3 dibagi jumlah dosen padatahun berjalan dikali 100%
N.Rasio Dosen terhadap Mahasiswa
O.Karya yang mendapatkan HaKI
P. Persentase jumlah dosen berkualifikasi S3
LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2019 51
Q. Indikator Kinerja Utama Ketujuhbelas
Definisi Operasional : Penilaian dilaksanakan sesuai standard Permenpan RB nomor 18tahun 2014 tentang pedoma survey kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraanpelayanan publik
Formulasi Perhitungan : Kuisioner terdiri dari 14 item yang masing-masing item di skor 1-4dan hasil akhir berupa nilai rata-rata yang dikategorikan kuang memuaskan, cukupmemuaskan, memuaskan, sangat memuaskan
R. Indkator kInerja Utama Kedelapanbelas
Definisi Operasional : Jumlah mahasiswa dari masyarakat berpenghasilan rendah yangmenerima bantuan pendidikan dari Poltekkes sesuai dengan kemampuan masing-masingPoltekkes
Formulasi Perhitungan : Jumlah mahasiswa dari masyarakat berpenghasilan rendah dibagidengan jumlah total mahasiswa dikalikan 100%
Capaian Kinerja:
Tabel.3.10 Target dan Capaian Indikator Kinerja Utama layanan prima periode 2018-2019
SASARANINDIKATOR
KINERJASATUAN TARGET
2018REALISASI
2018% TARGET
2019REALISASI
2019%
Layanan Prima
Rasio dosenterhadapmahasiswa
Rasio 1:18 1 : 18 100
Karya yangdiusulkanmendapatkan HKI
nilai 79 282 356
Persentase jumlahdosenberkualifikasi S3
% 12 12.3 103
Indeks KepuasanMasyarakat ( IKM )
Indeks 3 3.6 120
PersentaseMahasiswa darimasyarakatberpenghasilanrendah yangmendapat bantuandana pendidikan
% 6 7,3 134
Q. Indeks Kepuasan Masyarakat
R. Persentase mahasiswa dari masyarakat berpenghasilan rendah yang mendapatkanbantuan dana pendidikan
LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2019 52
Indikator Utama lain yang diukur oleh Poltekkes Kemenkes Surabaya adalah Rasio Dosen
terhadap mahasiswa dengan target Indikator Kinerja sebesar 1 : 18, adapun pencapaian target
adalah sebesar 1 : 18.02 hal ini menunjukan bahwa Poltekkes Kemenkes Surabaya sudah
memenuhi target rasio dosen terhadap mahasiswa. Rasio tersebut diperoleh dar perbandingan
antara jumlah dosen 214 dibandingkan dengan mahasiswa 3858.
Sampai akhir Tahun 2019 ini, karya yang sudah mendapatkan HaKI adalah sebanyak 94 karya
yang terdiri dari karya ilmiah, karya tulis, buku, disertasi, dan modul. Bila dikonversikan menjadi
nilai / poin, Poltekkes Kemenkes Surabaya telah mengumpulkan nilai sebanyak 282 ( 94 karya x 3
poin ) dan semoga kedepannya dapat bertambah lagi hasil karya yang dapat di HaKI kan.
Persentase jumlah dosen berkualifikasi S3 pada Poltekkes Kemenkes Surabaya sampai periode
pelaporan LkJ ini adalah sebanyak 13,1 % dimana sudah terdapat 28 dosen yang sudah
berkulaifikasi S3 dari total 214 dosen Poltekkes Kemenkes Surabaya jumlah itu akan bertambah
untuk tahun anggaran 2020 dikarenakan banyak tenaga pendidik dan kependidikan yang sudah
direncanakan mengikuti TUBEL maupun IBEL.
Untuk Indikator utama kepuasan masyarakat ( IKM ) tahun 2019 ini adalah memperoleh indeks
3,6 dimana tim Penjaminan Mutu telah melakukan survey sesuai dengan Pemenpan-RB nomor 16
tahun 2014 tentang survey kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan publik.
Pada tahun 2019, presentase mahasiswa penerima beasiswa gakin adalah 7,3 %. Mahasiswa
penerima beasiswa dari keluarga miskin adalah sebanyak 283 mahasiswa berdasar Keputusan
Direktur Poltekkes Kemenkes Surabaya nomor HK.01.07/3/08019/2019 tanggal 28 Juni 2019,
HK.01.07/3/10316/2019 tanggal 31 Juli 2019, HK.01.07/3/11788/2019 tanggal 18 September
2019, dan HK.01.07/3/12744/2019 tanggal 14 Oktober 2019. Presentase Mahasiswa dari
masyarakat berpenghasilan rendah yang mendapat bantuan dana pendidikan diperoleh dari
jumlah mahasiswa yang mendapat beasiswa gakin dibandingkan dengan jumlah mahasiswa
regular pada tahun 2019, yaitu 283 mahasiswa dibanding 3858 mahasiswa regular pada tahun
2019. Dengan demikian, nilai yang didapat adalah 8.08% melebihi target yang telah ditetapkan
yaitu 6%. Mahasiswa penerima beasiswa gakin bertambah jumlahnya karena terdapat 29
pengajuan beasiswa gakin baru dari mahasiswa lama, di samping tambahan dari mahasiswa baru
TA 2019/ 2020. Kenaikan jumlah tersebut dapat diakomodir karena penghasilan Poltekkes
Kemenkes Surabaya Tahun 2019 ini juga meningkat.
Dari seluruh capaian indikator utama tahun 2019, terdapat 2 indikator yang masih belum
tercapai dan tercapai secara maksimal yaitu untuk lulusan dengan IPK ≥ 3,25 dan pendapatan dari
optimalisasi aset. Untuk lulusan dengan IPK≥ 3,25 masih belum dapat tercapai telah dijelaskan
LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2019 53
diatas dan terkait dengan kalender akademik yang disamakan dengan tahun anggaran yang
berakibat dengan padatnya jadwal perkuliahan, sedangkan untuk indikator optimalisasi
pendapatan yang berasal dari aset dikarenakan adanya penetapan target yang terlalu rendah
khususnya persepsi “aset” yang dimaksud. Saat menyusun target pada IKU tahun 2019 Poltekkes
Kemenkes Surabaya hanya memasukkan optimalisasi pendapatan dari aset berupa sewa aset tak
bergerak dan tidak bergerak, sedangkan dalam perjalanannya aset yang dimaksud adalah seluruh
aset yang dimiliki baik itu aset bergerak, tidak bergerak, kamar asrama, dan juga sumber daya
manusia. Sehingga untuk kedepannya Poltekkes Kemenkes Surabaya akan lebih meningkatkan
kegiatan PBM yang menyesuaikan dengan kebijakan kalender akademik dan untuk penerapan
target IKU untuk lebih dapat memperhatikan literatur dan trend dari tahun-tahun sebelumnya.
Indikator kinerja utama yang dimiliki oleh Poltekkes Kemenkes ini digunakan dengan
mengacu pada Permen PAN-RB no.53 tahun 2014 dan seiring dengan perkembangan hierarki,
kebijakan, dan adanya perubahan kondisi pada setiap Poltekkes se Indonesia maka pada tanggal 22
Oktober 2018 dilakukan perubahan penetapan indikator sesuai dengan keputusan kepala Badan
PPSDM Kesehatan RI nomor. HK.02.03/I/002655/2018 tentang Indikator Kinerja Utama Unit
Pelaksana Teknis Dilingkungan Badan PPSDMK, diharapkan dengan adanya perubahan tersebut dapat
membuat satuan kerja dibawah Badan PPSDM Kesehatan RI lebih fleksibel dalam melakukan
pengendalian dan penilaian capaian kinerja setiap tahunnya tanpa harus mengesampingkan
peraturan dan kebijakan terbaru dari pemerintah. Indikator yang ditetapkan untuk tahun anggaran
2019 ini lebih mencakup banyak aspek dibandingkan dengan target indikator sebelumnya khususnya
dengan ditambahkannya aspek keuangan, pelayanan prima, dan hal lain tanpa meninggalkan kaidah
Poltekkes Kemenkes Surabaya sebagai institusi pendidikan yang berpedoman pada Tri Dharma
Perguruan Tinggi.Indikator dapat dijelaskan sebagai berikut :
Tabel.3.11 Indikator Kinerja Utama Poltekkes Kemenkes Surabaya Tahun 2019
No. Sasaran Program /Kegiatan
Indikator Kinerja Satuan Definisi Operasional
1 Meningkatnya Lulusan tepatWaktu
Persentase lulusan tepat waktu % Persentase mahasiswa yang lulus tepatwaktu sesuai periode masa studi dalamsetahun
2 Meningkatnya kelulusan UjiKompetensi
Persentase kelulusan uji kompetensi % Persentase jumlah mahasiswa yang lulus ujikompetensi yang diselenggarakan secaranasional
3 Meningkatnya Lulusan denganIPK ≥ 3,25
Persentase lulusan yang mendapatkanIPK ≥ 3,25
% Persentase lulusan dengan IPK ≥ 3,25 dariseluruh lulusan pada tahun yang sama
4 Meningkatnya pembelajaranberbasisE-Learning
Persentase pembelajaran berbasis e-learning
% Persentase mata kuliah yang diajarkanuntuk memanfaatkan e-learning untukbahan kajian yang bersifat teoritis
5 Meningkatnya Penyerapan Persentase serapan lulusan di pasar % Persentase serapan lulusan T-1 dipasar kerja
LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2019 54
Lulusan di pasar kerja kurangdari 6 bulan
kerja kurang dari 6 bulan setelah 6 bulan lulus, bekerja sesuai dengankompetensinya
6 Meningkatnya kegiatanpenelitian oleh Dosen
Jumlah kegiatan penelitian yangdilakukan dosen dalam 1 tahun
Jumlah Jumlah penelitian yang dilakukan olehdosen dalam 1 tahun
7 Meningkatnya publikasi karyailmiah yang di publikasikandalam jurnal ilmiah nasional /internasional
Jumlah karya ilmiah yang dipublikasikandijurnal ilmiah dalam 1 tahun
Nilai Jumlah karya ilmiah yang dipublikasika padatahun berjalan
8 Meningkatnya kegiatanpengabdian kepadamasyarakat yang dilakukandalam 1 tahun
Jumlah kegiatan pengabdianmasyarakat berbasis wilayah dalam 1tahun
JumlahWilayah
Jumlah pengabdian masyarakat berbasiswilayah binaan yang mendukung programkemenkes dan bekerjasama denganpemerintah yang dilakukan dalam 1 tahun
Presentase kegiatan pengabdiankepada masyarakat berbasis hasilpenelitian yang dilakukan dalam 1tahun
% Persentase kegiatan pengabdian masyarakatbebrbasis hasil penelitian tahun sebelumnya(T-1) yang dilakukan dosen dalam 1 tahunberjalan
9 Kinerja pengelolaan keuanganefektif, efisien, dan akuntabel
Presentase Pendapatan PNBP terhadapbiaya operasional
% Persentase pendapatan PNBP terhadapbiaya operasional baik dari RM maupunPNBP selain belanja modal
Jumlah Pendapatan PNBP ( Rp. ) Rupiah Pendapatan yang diperoleh sebagai imbalanatas barang / jasa yang diberikan kepadamasyarakat
Realisasi pendapatan dari optimalisasiaset ( Rp. )
Rupiah Pendapatan PNBP atas optimaslisasi aset
Persentase penyelesaian modernisasipengelolaan keuangan BLU
% Modernisasi sistem informasi sesuai denganpasal 21 dan 22 perdirjen perbendaharaanPER.53/PB/2016 ttg pedoman IntegratedOnline System
10 Layanan Prima Rasio dosen terhadap mahasiswa Rasio Rasio antara jumlah dosen denganmahasiswa dalam 1 tahun
Karya yang diusulkan mendapatkan HKI Nilai Jumlah karya ilmiah yang diusulkanmendapatkan HaKI dan yang telah HaKIdalam 1 tahun yang sama
Persentase jumlah dosen berkualifikasiS3
% Proporsi jumlah dosen yang berkualifikasi S3termasuk dosen yang sedang menempuhpendidikan S3
Indeks Kepuasan Masyarakat ( Indeks ) Indeks Penilaian sesuai dengan Permenpan RBnomor 16 tahun 2014 ttg pedomankepuasan masyarakat terhadappenyelenggaraan pelayanan publik
Persentase mahasiswa dari masyarakatberpenghasilan rendah yang mendapatbantuan dana pendidikan
% Jumlah mahasiswa dari masyarakat yangberpenghasilan rendah dan menerimabantuan pendidikan dari Poltekkes
Dari tabel 3.11 itu dapat diketahui bahwa jumlah indikator kinerja utama Poltekkes Kemenkes
Surabaya semakin bertambah dan semakin lengkap sasaran strategis yang harus dipenuhi sebagai
bahan penilaian sekaligus pengendalian kinerja Poltekkes Kemenkes Surabaya. Poltekkes kemenkes
Surabaya selama tahun 2019 ini telah melakukan efisiensi dan efektivitas terhadap sumber daya,
salah satunya adalah ini adalah tahun kedua melakukan sewa kendaraan dinas dengan pertimbangan
efisiensi biaya pemeliharaan yang cukup besar untuk kendaraan operasional sedangkan dari sisi
pendapatan Poltekkes Kemenkes Surabaya mulai memberikan kebebasan kepada tenaga pendidik
dan tenaga kependidikan untuk menjadi sumber pendapatan bagi institusi, baik sebagai assesor,
narasumber, dll.
LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2019 55
Secara keseluruhan pada tahun 2019 indikator kinerja utama yang dimilki Poltekkes Kemenkes
Surabaya telah dapat dicapai secara optimal, semua itu juga terkait dengan program kerja yang telah
dilakukan oleh Poltekkes Kemenkes Surabaya diantaranya adalah melakukan optimalisasi sektor-
sektor pendapatan baik dari sisi pendidikan maupun non pendidikan, melakukan efisiensi belanja
sehingga dapat saldo BLU Poltekkes Kemenkes Surabaya bertambah baik dalam bentuk investasi dan
kas tunai, selain itu program kerja terkait akademik dan kemahasiswaan juga telah terlaksana
dengan dengan optimal.
III. CAPAIAN TERKAIT ANGGARAN
Anggaran belanja Poltekkes Kemenkes Surabaya pada tahun 2019 ini adalah sebesar Rp. Rp.
140.231.150.000,- ( Seratus Empat Puluh Milyar Dua Ratus Tiga Puluh Satu Juta Seratus Lima Puluh
Ribu Rupiah ). Dalam tahun ini, Poltekkes Kemenkes Surabaya melakukan penggunaan saldo awal
sebesar Rp.1.919.000.000,- ( Satu Milyar Sembilan Ratus Sembilan Belas Juta Rupiah ) penggunaan
saldo awal tersebut digunakan untuk menunjang kegiatan yang akan dilaksanakan pada akhir TW
IV, selain itu juga mendapatkan realokasi pagu dari Badan PPSDM Kesehatan sebesar
Rp.84.000.000,- ( Delapan Empat Juta Rupiah ) relaokasi tersebut dianggarkan kedalam kegiatan
RPL ( 2077.006 ) selain itu terdapat penambahan sebesar Rp. 1.405.139.000,- ( Satu Milyar Empat
Ratus Lima Juta Seratus Tiga Puluh Sembilan Ribu Rupiah ) untuk penambahan gaji pegawai.
Realisasi anggaran tahun 2019 sebesar 92,5 % jika dibandingkan dengan tahun 2018 sebesar
84,83% ( realisasi Rp.120.382.142.167,- dari pagu Rp.141.839.066.000,- ) secara persentase tahun
2019 lebih tinggi hal ini dikarenakan adanya kebijakan dari Pimpinan BLU Poltekkes Kemenkes
Surabaya terkait efektivitas dan efisiensi anggaran dan kegiatan dan juga adanya percepatan
realisasi anggaran dengan lebih fokus ke pembayaran secara langsung ( LS ) dengan pihak ketiga.
Kebijakan cukup berefek signifikan dengan pengelolaan anggaran dan kegiatan pada Poltekkes
Kemenkes Surabaya selama tahun 2019.Selain itu yang dapat diperhatikan adalah dengan
bertambahnya saldo PNBP / BLU sampai dengan akhir 2019 sebesar Rp.23.725.435.983,- ( Dua
Puluh Tiga Milyar Tujuh Ratus Dua Puluh Lima Juta Empat Ratus Tiga Puluh Lima Ribu Sembilan
ratus Delapan Puluh Tiga Rupiah ) dari saldo awal sebesar Rp. 16.706.153.913,- ( Enam Belas Milyar
Tujuh Ratus Enam Juta Seratus Lima Puluh Tiga Ribu Sembilan Ratus Tiga Belas Rupiah ), tetapi disisi
lain terdapat beberapa kegiatan yang dirasa masih perlu dievaluasi khususnya penyerapan
anggaran terkait mahasiswa RPL ( 2077.006 ) dimana realisasi anggaran hanya sebesar 71,4 % dari
total pagu sebesar Rp.1.641.000.000,- ( Satu Milyar Enam Ratus Empat Pulh Satu Juta Rupiah ) hal
ini dikarenakan kurang maksimalnya para pengguna anggaran dalam merencanakan kegiatan dan
LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2019 56
terbatasnya waktu penyerapan anggaran dan output. Tetapi walaupun begitu dalam Poltekkes
Kemenkes Surabaya tidak mengurangi capaian kinerja, dapat dilihat sampai dengan akhir 2019 ini
penambahan gedung pendidikan, laboratorium pendidikan, alat bantu PBM, dan struktur
perpustakaan juga bertambah dan dibenahi khususnya semua hal yang terkait dengan tupoksi yaitu
pelayanan kepada mahasiswa.
LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2019 57
Diagram.3.1 Realisasi Anggaran TA. 2017 – 2019
( Sumber: data SAIBA 2017 - 2019 )
Diagram.3.2 Realiasasi per Jenis Belanja tahun 2017-2019
( Sumber: data SAIBA 2017- 2019 )
Dari kedua diagaram tersebut diatas dapat kita bendingkan mulai tahun 2017-2019 baik realisasi
anggaran secara total maupun per jenis belanja. Perubahan capaian tiap tahun dikarenakan adanya
kebijakan dan peraturan baik dari internal maupun eksternal Poltekkes Kemenkes Surabaya. Berikut
juga akan di jelaskan realisasi total setiap kegiatan selama tahun 2019 .
LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2019 58
Tabel.3.5 Target dan Realisasi Anggaran per Kegiatan TA.2019
NO KEGIATAN PAGU REALISASI %SUMBER DANA
RM BLU
1Tenaga Kesehatan yang Belum D IIIyang Mendapatkan Program BantuanBiaya Pendidikan
1.641.000.000,- 1.172.421.302,- 71,4 √
2 Gaji dan tunjangan 41.985.992.000,- 41.637.969.581,- 99 √
3 Operasional dan Pemeliharaan 20.567.879.000,- 19.317.750.671,- 93,9√
4 Pendidikan Tenaga Kesehatan DiPoltekkes Kemenkes RI
6.533.220.000,- 5.870.194.890,- 89,8 √
5 Pengabdian Masyarakat 2.240.870.000,- 1.985.860.576,- 88,6 √
6 Penelitian Bagi Tenaga Pendidik 5.535.000.000,- 4.214.975.070,- 76,1 √
7 Layanan Pendidikan 40.655.263.000,-,- 36.697.047.437,- 90,3 √ √
8 Sarana dan Prasarana Pendidikan 2.403.905.000,- 2.278.554.150,- 94,8 √ √
9 Gedung Layanan Pendidikan 14.409.548.000,- 13.082.399.600,- 90,8 √ √
10 Layanan Internal dan Prasarana Internal 1.528.632.000,- 1.315.225.674,- 86 √ √
11 Layanan Dukungan Manajemen Satker 2.729.841.000,- 2.163.546.455,- 79,3 √
JUMLAH 140.231.150.000,- 129.735..945.406,- 92,5
Poltekkes surabaya sebagai salah satu satker Badan Layanan Umum sesuai dengan penetapan
Keputusan Menteri Keuangan nomor. 495/KMK.05/2010 tanggal 27 Desember 2010 selain sebagai
institusi pemerintah juga sebagai institusi yang dituntut menjadi mandiri, yang berarti semakin lama
semakin tidak bergantung pada dana pemerintah ( rupiah murni ). Dengan begitu mulai tahun 2010
tersebut Poltekkes Kemenkes Surabaya telah berupaya mengoptimalkan pendapatan dan melakukan
efisiensi dan efektivitas belanja. Dengan begitu setiap tahun diusahakan selalu ada saldo BLU dimana
saldo tersebut digunakan kembali sebagai penunjang operasional baik kegiatan PBM maupun
manajemen. Dari tabel diatas juga dapat kita lihat bahwa masih banyak realisasi anggaran yang
masih belum optimal dikarenakan masih banyaknya kegiatan dan dokumen pertanggungjawaban
yang masih dalam proses penyelesaian baik penyelesaian pencairan anggaran dan atau administrasi.
Hal itu yang masih menjadi perhatian Poltekkes Kemenkes Surabaya untuk lebih meningkatkan
pembinaan dan komunikasi dengan para pengguna anggaran baik secara kebijakan keuangan dan
teknis administrasi kegiatan.
Selama tahun 2019 Poltekkes Kemenkes Surabaya dapat menghasilkan pendapatan sebesar
Rp.51.060.889.091,- ( Lima Puluh Satu Milyar Enam Puluh Juta Delapan ratus Delapan Puluh
Sembilan Ribu Sembilan Puluh Satu Rupiah ). Tahun ini adalah tahun ketiga Poltekkes Kemenkes
Surabaya menggunakan sistem Uang Kuliah Tunggal ( UKT ) dan tahun dimana masih terdapat
LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2019 59
program Rekognisi Pembelajaran Lampau ( RPL ) sehingga jika dibandingkan dengan tahun 2018
pendapatan Poltekkes Kemenkes Surabaya terjadi kenaikan sebesar Rp. 9.471.791.627,- ( Sembillan
Milyar Empat Ratus Tujuh Puluh Satu Juta Tujuh Ratus Sembilan Puluh Satu Ribu Enam ratus Dua
Puluh Tujuh Rupiah).Kenaikan yang cukup signifikan tersebut dipengaruhi beberapa faktor, selain
yang telah disebutkan diatas berupa tarif UKT dan program RPL adapula program alih jalur D4 dari
instansi kesehatan dan pendidikan yang telah bekerjasama dengan Badan PPSDM Kesehatan RI dan
beberapa kementerian / lembaga yang lain dalam memberikan beasiswa kepada karyawannya untuk
menempuh pendidikan di Poltekkes Kemenkes Surabaya, selain itu adanya program dari Unit Bisnis,
Kerjasama, dan Asrama yang didukung oleh unit lain di Poltekkes Kemenkes Surabaya untuk lebih
mengoptimalkan aset baik aset tetap dan sumber daya manusia dan menambah kerjasama dengan
pihak ketiga.
Diagaram.3.3 Realisasi Pendapatan BLU tahun 2017-2019
Diagaram.3.3 Menunjukkan perbandingan pendapatan BLU dari tahun 2017 - 2019, dengan semakin
naiknya pendapatan BLU maka akan dibarengi dengan kebutuhan belanja yang juga akan semakin
naik dan dengan ada dengan adanya Lkj ini diharapkan Poltekkes Kemenkes Surabaya dapat lebih
tepat dalam hal pengendalian dan penilaian terkait capaian kinerja, sasaran, dan tujuan sehingga
dapat menjadi institusi menjadi rujukan pendidikan bidang kesehatan yang bermoral dan
berintegritas dan memiliki daya saing sesuai dengan visi.
Sumber : Reg.Cash BLU
LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2019 60
BAB IV
PENUTUP
Laporan Kinerja Poltekkes Kemenkes Surabaya tahun 2019 menyajikan keberhasilan
maupun hambatan dari sasaran strategis dan capaian indikator yang telah diperjanjikan dalam
perjanjian kinerja tahun 2019. Secara umum, sasaran strategis yang ditetapkan telah dipenuhi oleh
Poltekkes Kemenkes Surabaya. Hal ini dapat dilihat bahwa pada bab sebelumnya target capaian
indikator semuanya telah dapat dicapai dengan hasil yang cukup memuaskan dan telah didukung
dengan akuntabilitas data dukung yang memenuhi.
Kunci keberhasilan tersebut antara lain karena adanya komitmen dan dukungan pimpinan
serta jajaran Poltekkes Kemenkes Surabaya yang bersama-sama melakukan upaya peningkatan
kinerja di lingkungan Poltekkes Kemenkes Surabaya. Di luar beberapa kendala yang muncul dalam
pencapaian target dan indikator ini, koordinasi antar manajemen juga semakin terbangun dengan
baik. Poltekkes Kemenkes Surabaya merupakan unsur pendukung dalam sebuah organisasi
diatasnya ( Badan PPSDM Kesehatan RI ) namun memiliki peran yang strategis dan mendasar dalam
pengelolaan manajemen / unit kerja dalam lingkungan Kementerian Kesehatan RI pada khususnya.
Keberhasilan dan penilaian yang telah dicapai tahun 2019 merupakan titik awal untuk
melanjutkan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dicanangkan pada periode berikutnya
dan sekaligus menjadi barometer agar kegiatan-kegiatan di masa mendatang dapat dilaksanakan
secara lebih efektif dan efisien. Selain keberhasilan yang dicapai oleh Poltekkes Kemenkes Surabaya
pada tahun 2019 ada pula hal yang mungkin masih menjadi perhatian untuk Poltekkes Kemenkes
Surabaya sebagai pembenahan diri. Hal yang masih menjadi perhatian itu adalah :
a. Rasio dosen dan mahasiswa
b. Pengembangan sumber daya bisnis dari segala sisi masih perlu dioptimalkan, sehingga tidak
terlalu bergantung dengan pendapatan mahasiswa karena tahun 2019 adalah tahun ke 3 dari
sistem UKT dimana setelah itu pendapatan akan berjalan statis dan saat itulah pengelolaan
bisnis dapat memberikan kontribusi yang cukup bagi Poltekkes Kemenkes Surabaya
c. Jumlah karya ilmiah yang dipublikasikan dijurnal ilmiah dalm 1 tahun.
Dengan adanya beberapa hal yang masih perlu mendapatkan perhatian, Poltekkes Kemenkes
Surabaya diharapkan dapat berkoordinasi dan bekerjasama dengan pihak-pihak terkait untuk
LAPORAN KINERJA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN 2019 61
mewujudkan tujuan Poltekkes Kemenkes Surabaya pada masa yang akan datang. Hal-hal yang perlu
mendapatkan prioritas ke depan antara lain :
a. Dosen yang sekarang ada di Poltekkes Kemenkes Surabaya adalah jumlah yang sudah
disiapkan apabila Poltekkes Kemenkes Surabaya membuka prodi dan jurusan baru sehingga
sudah langsung terpenuhi kebutuhannya
b. Memaksimalkan kerjasama bisnis dengan pihak ketiga, apabila diperlukan dapat membentuk
suatu lembaga independen yang dapat menaungi kerjasama diluar tupoksi dari Poltekkes
Kemenkes Surabaya ( sentra HaKI, IPAL, Asessor Nasional, dll )
Laporan kinerja ini diharapkan dapat menjadi bahan penilaiain dalam upaya pemantauan,
pengawasan, dan pengendalian pelaksanaan program di lingkungan Poltekkes Kemenkes Surabaya
dan menjadi salah satu bahan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan jajaran manajemen
baik pada tahun 2019 ini dan tahun-tahun berikutnya.