Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PERWAKILAN BPKP
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
LAPORAN KINERJA
TAHUN 2019
NOMOR LAPORAN : LKIN-8/PW24/2020
TANGGAL : 9 JANUARI 2020
iv LAPORAN KINERJA 2019
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... iv
RINGKASAN EKSEKUTIF ............................................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi ...................................................... 1
B. Aspek Strategis Organisasi ................................................................................. 3
C. Kegiatan dan Produk Organisasi ....................................................................... 6
D. Struktur Organisasi .............................................................................................. 7
E. Sistematika Penyajian .......................................................................................... 9
BAB II PERENCANAAN KINERJA................................................................................. 11
A. Rencana Strategis 2015-2019 ............................................................................. 12
1. Pernyataan Visi ......................................................................................... 12
2. Pernyataan Misi ........................................................................................ 13
3. Tujuan dan Sasaran Program ................................................................. 21
4. Indikator Kinerja Program ...................................................................... 22
B. Perjanjian Kinerja Tahun 2019 .......................................................................... 25
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ............................................................................ 28
A. Capaian Kinerja Organisasi .............................................................................. 29
B. Sasaran Program dan Sasaran Kegiatan ......................................................... 33
C. Realisasi Anggaran ............................................................................................ 47
BAB IV PENUTUP ............................................................................................................... 49
A. Capaian Sasaran Strategis dan Program ......................................................... 49
B. Rencana Tindak Perbaikan Tahun 2020 .......................................................... 53
file:///D:/Kerjaan/Nusa%20Tenggara%20Timur/P3A/Penugasan/2017.12%20Penyusunan%20LAKIP%202018/LAKIP%202017%20FINAL/LAKIP%202017%20edit%20kamis.docx%23_Toc503026725file:///D:/Kerjaan/Nusa%20Tenggara%20Timur/P3A/Penugasan/2017.12%20Penyusunan%20LAKIP%202018/LAKIP%202017%20FINAL/LAKIP%202017%20edit%20kamis.docx%23_Toc503026732file:///D:/Kerjaan/Nusa%20Tenggara%20Timur/P3A/Penugasan/2017.12%20Penyusunan%20LAKIP%202018/LAKIP%202017%20FINAL/LAKIP%202017%20edit%20kamis.docx%23_Toc503026740file:///D:/Kerjaan/Nusa%20Tenggara%20Timur/P3A/Penugasan/2017.12%20Penyusunan%20LAKIP%202018/LAKIP%202017%20FINAL/LAKIP%202017%20edit%20kamis.docx%23_Toc503026745
v LAPORAN KINERJA 2019
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Capaian Kinerja Outcome Tahun 2019
Lampiran 2 Perbandingan Capaian Kinerja Outcome Tahun 2018 dan Tahun 2019
Lampiran 3 Capaian Kinerja Output Tahun 2019
Lampiran 4 Perbandingan Capaian Kinerja Output Tahun 2018 dan 2019
Lampiran 5 Maturitas SPIP Pemerintah Daerah Tahun 2018 dan 2019
Lampiran 6 Implementasi Sistem Keuangan Desa Tahun 2019
Lampiran 7 Tingkat Kapabilitas APIP Pemerintah Daerah Tahun 2018 dan 2019
Lampiran 8 Daftar Kinerja BLUD RSUD yang Dibina Tahun Buku 2019
Lampiran 9 Daftar Tingkat Kesehatan PDAM Tahun 2018 dan Tahun 2019
Lampiran 10 Kompilasi Register Output PKPT Tahun 2019
vi LAPORAN KINERJA 2019
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Capaian Sasaran Program Tahun 2019 ..................................................... ix
Tabel 2 Capaian Kegiatan Tahun 2019 ................................................................... xi
Tabel 3 Posisi Pegawai per 31 Desember 2019 ...................................................... 9
Tabel 4 Indikator Kinerja Utama ............................................................................. 23
Tabel 5 Perjanjian Kinerja Tahun 2019 ................................................................... 25
Tabel 6 Capaian Kinerja Sasaran Program (Outcome) Tahun 2019 .................... 30
Tabel 7 Capaian Kinerja Sasaran Kegiatan (Output) Tahun 2019 ....................... 32
Tabel 8 Capaian Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pengawasan Tahun 2019 ................................................................................................................
34
Tabel 9 Realisasi BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dievaluasi Tahun 2019 .........................................................
35
Tabel 10 Realisasi BLUD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BLUD yang dievaluasi Tahun 2019............................................................
36
Tabel 11 Persepsi Kepuasan Layanan Kesesmaan (skala likert 1- 10) ................. 45
Tabel 12 Anggaran dan Realisasi Keuangan per Program .................................... 47
Tabel 13 Anggaran dan Realisasi Keuangan per Jenis Belanja ............................. 47
Tabel 14 Capaian Sasaran Program Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2019 ......................................................................
48
vii LAPORAN KINERJA 2019
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 - Struktur Organisasi ............................................................................................ 8
Gambar 2 - Jenjang Pendidikan Pegawai per 31 Desember 2019 .................................... 9
Gambar 3 - Sistematika Penyajian Laporan Kinerja ........................................................ 10
file:///D:/BPKP/%5eBPKP%20Nusa%20Tenggara%20Timur%20-%202017/LAKIP/Kompilasi%20LAKIP%2020%20Des%202017/Gabung/LAKIP%202017.docx%23_Toc501912631
viii LAPORAN KINERJA 2019
RINGKASAN EKSEKUTIF
Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur telah menyusun Rencana
Strategis (Renstra) Tahun 2015-2019 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan
kegiatan, dilengkapi dengan indikator kinerja dan target yang akan dicapai, serta
rencana pendanaan dalam tahun 2015-2019, yang selanjutnya menjadi acuan dalam
penyusunan Perjanjian Kinerja (Perkin) setiap tahun.
Visi Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah menjadi
Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk Meningkatkan Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional di Wilayah Nusa Tenggara
Timur. Sebagai Auditor Internal Pemerintah Republik Indonesia, Perwakilan BPKP
Provinsi Nusa Tenggara Timur berperan membantu pemerintah dalam
meningkatkan akuntabilitas keuangan negara/daerah, mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang baik, serta membantu upaya pencegahan dan pemberantasan
korupsi.
Untuk mewujudkan visi tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara
Timur memiliki tiga misi, yaitu:
1. Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan
Keuangan dan Pembangunan Nasional guna Mendukung Tata Kelola
Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan Efektif di Wilayah Perwakilan
BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur;
2. Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang efektif
di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur;
3. Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional
dan Kompeten di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Dalam mencapai visi dan misi tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Nusa
Tenggara Timur menetapkan 3 (tiga) tujuan strategis yang akan dicapai dalam tahun
2015-2019, yaitu:
ix LAPORAN KINERJA 2019
1. Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan
nasional yang bersih dan efektif di Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur;
2. Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah di Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur;
3. Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan
Kompeten di Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Untuk mencapai tujuan strategis tersebut di atas, Perwakilan BPKP Provinsi
Nusa Tenggara Timur telah merumuskan 7 (tujuh) sasaran strategis dan
menetapkan 15 indikator kinerja sasaran strategis sebagai dasar pengukuran kinerja
Perwakilan.
Laporan Kinerja (LKj) Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur
Tahun 2019 ini merupakan salah satu media yang menunjukkan peran Perwakilan
dalam mencapai RPJMN 2015-2019. Selain itu Laporan Kinerja ini sebagai alat
kendali dan alat pengukuran kinerja secara kuantitatif menuju terwujudnya
akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas. Hasil penilaian atas pelaksanaan
kinerja tahun 2019 menunjukkan bahwa dari 16 IKU sasaran strategis Perwakilan
BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur sebanyak 12 IKU telah mencapai target 100%,
sedangkan terdapat 3 IKU yang tidak mencapai target. Sasaran program dan
kegiatan, berikut capaiannya pada tahun 2019 dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel
2.
Tabel RE 1 Capaian Sasaran Program Tahun 2018
Tabel 1 - Capaian Sasaran Program Tahun 2017
No. Sasaran Program Target
(%) Realisasi
(%) Capaian
(%)
A. Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembangunan Nasional Serta Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
Sasaran Program
1 Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara/Korporasi
1.1. Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil pengawasan
70,00 93,94 134,20
1.2. Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dievaluasi
60,00 60,00 100,00
x LAPORAN KINERJA 2019
No. Sasaran Program Target
(%) Realisasi
(%) Capaian
(%)
1.3. Persentase BLUD yang tata kelolanya minimal baik dari BLUD yang dievaluasi
60,00 66,67 111,12
2 Meningkatnya Efektivitas Hasil Pengawasan Keinvestigasian
2.1. Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan
60,00 66,67 111,12
2.2. Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH
75,00 100,00 133,33
2.3. Persentase hasil pengawasan Keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
70,00 100,00 142,86
3 Meningkatnya Penyelesaian Hambatan Pelaksanaan Pembangunan Nasional
3.1. Persentase Penyelesaian Hambatan Kelancaran Pembangunan
80,00 100,00 125,00
4 Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Pemerintah dan Korporasi dalam Pencegahan Korupsi
4.1. Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)
55,00 100,00 181,82
5 Meningkatnya Kepedulian K/L/P/K dan Masyarakat terhadap Korupsi
5.1. Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang mengimplementasikan Sistem Pengaduan Masyarakat
70,00 100,00 142,86
6 Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda
6.1. Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP Level 2
100 0,00 0,00
6.2. Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas Level 3
64 9,09 14,20
6.3. Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas Level 2
36 90,91 100,00
7 Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda
7.1. Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 3
100 100,00 100,00
7.2. Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 3
86 31,82 37,00
7.3. Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 2
14 68,18 100,00
B Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Sasaran Program
1 Tersedianya Dukungan Teknis Kepuasan atas Pelayanan Ketatausahaan Perwakilan BPKP
1.1 Persepsi Kepuasan Layanan Sekretariat Utama (Skala Likert 1-10)
8 7,06 88,00
xi LAPORAN KINERJA 2019
Tabel RE 2
Capaian Kegiatan Tahun 2019 Tabel 2 - Capaian Kegiatan Tahun 2017
Sasaran Program/Kegiatan Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
1 2 3 4 6 7
A Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembangunan Nasional Serta Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan
a. PKP2T
1. Tersedianya informasi hasil pengawasan Proyek Strategis dan Prioritas Presiden di Perwakilan BPKP
1.1 Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Proyek Strategis dan Prioritas Presiden di Perwakilan BPKP
Laporan 47 56 119
2. Tersedianya informasi hasil pengawasan pembangunan prioritas nasional di Perwakilan BPKP
2.1 Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Pembangunan Prioritas Nasional di Perwakilan BPKP
Laporan 110 132 120
3. Tersedianya Informasi Hasil Pembinaan Penerapan SIMDA Integrasi
3.1 Jumlah Laporan Hasil Pembinaan Penerapan SIMDA Integrasi di Perwakilan BPKP
Laporan 6 6 100
4. Tersedianya Informasi
Hasil Pengawasan Dana Desa
4.1 Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Dana Desa di Perwakilan BPKP
Laporan 16 16 100
5. Tersedianya Informasi
Hasil Pengawasan atas Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Dana Pemilu Tahun 2019
5.1 Jumlah Laporan Hasil Pengawasan atas Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Dana Pemilu Tahun 2019 di Perwakilan BPKP
Laporan 16 16 100
6. Tersedianya Informasi
Hasil Pembinaan SPIP di Perwakilan BPKP
5.1 Jumlah Laporan Hasil Pembinaan SPIP di Perwakilan BPKP
Laporan 49 58 118
7. Tersedianya Informasi
Hasil Pembinaan 7.1 Jumlah Laporan Hasil
Pembinaan Laporan 56 56 100
xii LAPORAN KINERJA 2019
Sasaran Program/Kegiatan Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
1 2 3 4 6 7
Kapabilitas APIP di Perwakilan BPKP
Kapabilitas APIP BPKP Perwakilan
B. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan
b. PKAU
1. Tersedianya Dukungan Manajemen dan Pelayanan Tugas Teknis lainnya dalam Mencapai Kepuasan Layanan
1.1 Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP
laporan 80 80 100
2. Termanfaatkannya Aset secara Optimal
2.1 Terlaksananya Rehabilitasi Rumah Negara Perwakilan BPKP
M2 120 120 100
2.2 Tersedianya Alat Pengolahan Data BPKP
unit 16 18 113
2.3 Tersedianya Meubelair Perwakilan BPKP
unit 2 2 100
2.4 Tersedianya Alat Rumah Tangga BPKP
unit 3 3 100
2.5 Terlaksananya Rehabilitasi Kantor Perwakilan BPKP
M2 298 298 100
2.6 Tersedianya Sarana Prasarana BPKP
unit 2 2 100
2.7 Terlaksananya Rehabilitasi Taman Halaman Kantor Perwakilan BPKP
M2 106 106 100
Untuk dapat mencapai target yang diharapkan, Perwakilan BPKP Provinsi
Nusa Tenggara Timur akan terus meningkatkan kualitas pengelolaan pegawai
dengan perhatian khusus pada hal-hal yang masih belum memenuhi harapan
pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur.
1 LAPORAN KINERJA 2019
BAB I PENDAHULUAN
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dengan tugas
utama membantu Presiden Republik Indonesia dalam mengawasi pengelolaan dan
pertanggungjawaban keuangan negara serta pembangunan agar sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku, sekaligus memberikan masukan bagi
penyusunan kebijakan yang terkait.
Tugas, fungsi dan wewenang BPKP, aspek strategis nasional, kegiatan dan
layanan produk BPKP, struktur organisasi, dan sistematika penyajian Laporan
Kinerja Tahun 2019 Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur lebih lanjut
diuraikan sebagai berikut:
A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi
Berdasarkan Peraturan Kepala BPKP Nomor 1 Tahun 2016 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPKP, Perwakilan BPKP Provinsi Nusa
Tenggara Timur memiliki tugas sebagai berikut:
1. Melaksanakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara
dan/atau daerah atas kegiatan yang bersifat lintas sektoral;
2. Melaksanakan kegiatan pengawasan kebendaharaan umum negara;
2 LAPORAN KINERJA 2019
3. Melaksanakan kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden dan atau
atas permintaan Kepala Daerah;
4. Melaksanakan Pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP) pada wilayah kerjanya; dan
5. Melaksanakan penyelenggaraan dan pelaksanaan fungsi lain di bidang
pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Dalam melaksanakan tugasnya, Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara
Timur menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
1. Pemberian asistensi penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah dan
laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah daerah;
2. Pemberian asistensi terhadap pengelolaan keuangan negara/daerah,
BUMN/BUMD dan kinerja Instansi;
3. Pengawasan terhadap badan usaha milik negara, badan-badan lain yang
didalamnya terdapat kepentingan pemerintah, dan badan usaha milik
daerah, atas permintaan pemangku kepentingan, serta kontraktor bagi hasil
dan kontrak kerja sama, dan pinjaman/bantuan luar negeri yang diterima
pemerintah pusat, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
4. Evaluasi terhadap pelaksanaan tata kelola dan laporan akuntabilitas kinerja
pada badan usaha milik negara, badan-badan lain yang didalamnya
terdapat kepentingan pemerintah, dan badan usaha milik daerah atas
permintaan pemangku kepentingan, sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-perundangan;
5. Pelaksanaan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan
lainnya terhadap perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban
akuntabilitas penerimaan negara/daerah dan akuntabilitas pengeluaran
keuangan negara/daerah serta pembangunan nasional dan atau kegiatan
lain yang seluruh atau sebagian keuangannya dibiayai oleh anggaran
negara/daerah dan/atau subsidi termasuk badan usaha dan badan lainnya
yang didalamnya terdapat kepentingan keuangan atau kepentingan lain
3 LAPORAN KINERJA 2019
dari Pemerintah Pusat dan atau Pemerintah Daerah serta akuntabilitas
pembiayaan keuangan negara/daerah;
6. Pengawasan intern terhadap perencanaan dan pelaksanaan pemanfaatan
aset negara/daerah;
7. Pemberian konsultansi terkait dengan manajemen risiko, pengendalian
intern, dan tata kelola terhadap instansi/badan usaha lainnya dan
program/kebijakan pemerintah yang strategis;
8. Pengawasan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program dan/atau
kegiatan yang dapat menghambat kelancaran pembangunan, audit atas
penyesuaian harga, audit klaim, audit investigatif terhadap kasus-kasus
penyimpangan yang berindikasi merugikan keuangan negara/daerah, audit
penghitungan kerugian keuangan negara/daerah, pemberian keterangan
ahli, dan upaya pencegahan korupsi;
9. Pengoordinasian dan sinergi penyelenggaran pengawasan intern terhadap
akuntabilitas keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional
bersama-sama dengan aparat pengawasan intern pemerintah lainnya;
10. Pelaksanaan sosialisasi, pembimbingan dan konsultansi penyelenggaraan
sistem pengendalian intern kepada instansi pemerintah pusat, pemerintah
daerah, dan badan-badan yang didalamnya terdapat kepentingan keuangan
atau kepentingan lain dari Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah;
11. Pelaksanaan kegiatan pengawasan berdasarkan penguasaan Pemerintah
Pusat dan/atau Pemerintah Daerah sesuai Peraturan Perundang-undangan,
Pembinaan kapabilitas pengawasan intern pemerintah;
12. Pengolahan data dan informasi hasil pengawasan atas penyelenggaraan
akuntabilitas keuangan negara Kementerian/Lembaga dan Pemerintah
Daerah; dan
13. Pelaksanaan dan pelayanan administrasi Perwakilan BPKP.
B. Aspek Strategis Organisasi
BPKP sebagai lembaga Pemerintah Non Kementerian, yang dibentuk
melalui Peraturan Presiden RI Nomor 192 Tahun 2014 tentang BPKP
4 LAPORAN KINERJA 2019
menggantikan Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 beserta
perubahannya, selain mempunyai tugas menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang pengawasan keuangan negara/daerah dan
pembangunan nasional juga menjalankan mandat yang tertuang pada Peraturan
Pemerintah RI Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP).
Mandat bagi BPKP dimaksud adalah sebagai Auditor Internal Pemerintah
yang bertanggung jawab kepada Presiden melakukan pengawasan intern
terhadap akuntabilitas keuangan negara dan sebagai pembina penyelenggaraan
SPIP untuk seluruh instansi pemerintah. Peran sebagai pembina SPIP berkaitan
erat dengan peran pengawasan intern karena dengan penguatan SPIP,
pengendalian pelaksanaan kegiatan pemerintahan menjadi semakin terjaga dari
penyimpangan dan penyalahgunaan yang mungkin terjadi.
Untuk mempercepat implementasi penyelenggaraan SPIP, Presiden
menerbitkan Inpres Nomor 9 Tahun 2014 tentang Peningkatan Kualitas Sistem
Pengendalian Intern dan Keandalan Penyelenggaraan Fungsi Pengawasan
Intern dalam rangka Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat, sebagai berikut:
1. Mempercepat efektivitas penerapan sistem pengendalian intern pemerintah
dalam pengelolaan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional;
2. Mengintensifkan peran Aparat Pengendalian Intern Pemerintah dalam
rangka meningkatkan kualitas, transparansi, dan akuntabilitas dalam
pengelolaan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional serta
meningkatkan upaya pencegahan korupsi;
3. Melakukan pengawasan dalam rangka meningkatkan penerimaan
negara/daerah serta efisiensi dan efektifitas anggaran pengeluaran
negara/daerah.
Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur harus dapat
menunjukkan kinerja yang optimal sebagai Auditor Internal Pemerintah yang
bertanggung jawab kepada Presiden di daerah sehingga peran BPKP semakin
nyata dalam membantu pemerintah daerah menyelesaikan permasalahan-
5 LAPORAN KINERJA 2019
permasalahan yang dihadapi. Adapun strategi penguatan (reposisi) BPKP ke
depan adalah:
1. Product Differences
Sebagaimana dinyatakan dalam PP Nomor 60 Tahun 2008 Pasal 49 dan
Perpres 192 Tahun 2014 tentang BPKP, maka penugasan-penugasan BPKP
sebagai auditor internal yang bertanggung jawab kepada Presiden akan
bersifat spesifik yaitu melakukan pengawasan atas pengelolaan keuangan
negara/daerah dan pembangunan nasional agar tercapai tujuan
akuntabilitas Presiden yang menjalankan amanah rakyat, bersifat strategis,
makro, nasional (lintas sektoral).
2. Market Differences
BPKP perlu mengenali dengan baik siapa market-nya. Hal ini dimaksudkan
agar produk BPKP menjadi bernilai, memiliki pasar pengawasan yang jelas
bagi stakeholders entitas birokrasi baik eksekutif, legislatif, organisasi
pendidikan dan organisasi profesi di wilayah Provinsi Nusa Tenggara
Timur.
3. Methodology Differences
Pengembangan metodologi pengawasan yang kontemporer, spesifik, dan
membawa manfaat misalnya program evaluations, policy analysis, forensic
audit, performance audit, internal control review perlu dikembangkan sejalan
dengan paradigma baru BPKP.
Dengan semakin luasnya cakupan penugasan BPKP sebagaimana amanat
dari PP Nomor 60 Tahun 2008 dan Perpres 192 Tahun 2014 serta Inpres 9 Tahun
2014, yang meliputi pengawasan akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan
SPIP, dan paradigma baru BPKP yang lebih mengedepankan aspek pencegahan,
dengan lebih menekankan membangun sistem yang mampu mencegah
kecurangan/penyimpangan atau memudahkan mendeteksi adanya
kecurangan/penyimpangan, telah mendorong dilakukannya perubahan visi
BPKP. Dua peran utama yang dapat dilakukan BPKP adalah peran assurance dan
consulting.
6 LAPORAN KINERJA 2019
C. Kegiatan dan Produk Organisasi
Dalam rangka mendukung meningkatkan tata kelola pemerintahan dan
menciptakan iklim pencegahan KKN, Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara
Timur memberikan layanan kepada stakeholders dengan melakukan pengawasan
terhadap 4 (empat) fokus pengawasan, yaitu:
1. Pengawalan Akuntabilitas Pembangunan Nasional.
Berisi kegiatan pengawasan yang berhubungan langsung dengan
pengawalan prioritas pembangunan dalam nawa cita (100 janji presiden).
2. Peningkatan Kontribusi Ruang Fiskal.
Berisi kegiatan pengawasan yang bertujuan mendorong peningkatan ruang
fiskal dan efisiensi pengeluaran.
3. Pengamanan Aset Negara/Daerah.
Berisi kegiatan pengawasan yang bertujuan memberikan kontribusi dalam
upaya penyelamatan keuangan negara dan daerah serta pengamanan aset
tetap negara/daerah.
4. Peningkatan Governance System.
Berisi kegiatan pengawasan yang strategis dan bersifat makro dalam jangka
perbaikan governance system di lingkungan kementerian/lembaga/pemda/
korporasi.
Fokus pengawasan tersebut yang kemudian akan menghasilkan
rekomendasi bagi stakeholders dihasilkan melalui pelaksanaan berbagai
komponen kegiatan, baik komponen teknis pengawasan dengan menggunakan
berbagai alat (tools) pengawasan seperti audit, reviu, evaluasi, pemantauan
maupun komponen yang mendukung langsung kegiatan seperti penyusunan
dan diseminasi pedoman, pemantauan pelaksanaan pengawasan, tabulasi, dan
lain-lain.
Selain itu, terdapat pelaksanaan dukungan pengawasan meliputi
penyiapan kultur organisasi, penyiapan profesionalisme SDM, penyiapan SOP
pelaksanaan kegiatan, penyiapan sarana dan prasarana dan lain-lain yang
mendukug secara tidak langsung kegiatan teknis pengawasan.
7 LAPORAN KINERJA 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur juga memiliki produk
untuk pembinaan penyelenggaraan SPIP seperti yang diamanatkan pada
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah dan berbagai produk unggulan lainnya yaitu:
1. Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA);
2. Sistem Keuangan Desa (Siskeudes)
3. Sistem Informasi Akuntansi PDAM;
4. Program Peningkatan Kinerja Sektor Korporat (Performance Enhancement
Program);
5. Program Pengembangan GCG BUMD;
6. Program Pengembangan Internal Control BUMD berbasis COSO;
7. Program Anti Korupsi;
8. Fraud Control Plan (FCP);
9. Peningkatan Maturitas SPIP; dan
10. Peningkatan Kapabilitas APIP.
D. Struktur Organisasi
Sesuai dengan Peraturan Kepala BPKP Nomor 1 Tahun 2016, Perwakilan
BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur dipimpin oleh seorang Kepala Perwakilan
yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala BPKP. Struktur
organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur terdiri atas Kepala
Perwakilan yang membawahi Bagian Tata Usaha dan lima Kelompok Jabatan
Fungsional. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur
sebagaimana disajikan dalam Gambar 1.
8 LAPORAN KINERJA 2019
Gambar 1 Struktur Organisasi
Gambar 1 - Struktur Organisasi
Keterangan * Kasubag Umum : Kepala Sub Bagian Umum * Kasubag Keuangan : Kepala Sub Bagian Keuangan * Kasubag Kepegawaian : Kepala Sub Bagian Kepegawaian * Korwas Bidang IPP : Koordinator Pengawasan Bidang Instansi
Pemerintah Pusat * Korwas Bidang APD : Koordinator Pengawasan Bidang Akuntabilitas
Pemerintah Daerah * Korwas Bidang AN : Koordinator Pengawasan Bidang Akuntan
Negara * Korwas Bidang INV : Koordinator Pengawasan Bidang Investigasi * Korwas Bidang P3A : Koordinator Pengawasan Bidang Progam dan
Pelaporan, serta Pembinaan APIP * PFA : Pejabat Fungsional Auditor
Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur didukung dengan tenaga
SDM yang cukup andal dan kompeten. Posisi pegawai per 31 Desember 2019
berjumlah 113 orang, dengan rincian yang dapat dilihat pada Tabel 3 dan
Gambar 2.
KEPALA PERWAKILAN
KORWAS BIDANG P3A
PFA
KORWAS BIDANG INV
KORWAS BIDANG AN
KORWAS BIDANG APD
KORWAS BIDANG IPP
KEPALA BAGIAN
TATA USAHA
KASUBAG KEPEGAWAIAN
KASUBAG KEUANGAN
KASUBAG UMUM
9 LAPORAN KINERJA 2019
Tabel 3 Posisi Pegawai per 31 Desember 2019
Tabel 3 - Posisi Pegawai per 31 Desember 2017
Jabatan Jumlah (orang)
Persen (%)
Pejabat Struktural 5 4,42
Koordinator Pengawasan 5 4,42
Pejabat Fungsional Auditor 83 73,45
Pejabat Fungsional Umum 18 15,94
Arsiparis 2 1,77
Jumlah 113 100
Gambar 2 Jenjang Pendidikan Pegawai per 31 Desember 2019
Gambar 2 - Jenjang Pendidikan Pegawai per 31 Desember 2017
E. Sistematika Penyajian
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun
2019 melaporkan capaian kinerja selama tahun 2019. Capaian Kinerja tahun 2019
diukur dan dinilai berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2019 sebagai tolok ukur
keberhasilan tahunan organisasi. Perjanjian Kinerja merupakan penjabaran
Renstra Perwakilan BPKP Nusa Tenggara Timur Tahun 2015-2019. Analisis
capaian kinerja terhadap rencana kinerja tahun 2019 memungkinkan
dilakukannya identifikasi atas sejumlah kinerja (performance gap) sebagai
masukan bagi perbaikan kinerja di masa datang. Dengan pola pikir seperti ini,
SLTA 13%
DIII 19%
S1/DIV 65%
S2 3%
Perwakilan BPKP Provinsi NTT
SLTA DIII S1/DIV S2
10 LAPORAN KINERJA 2019
sistematika penyajian Laporan Kinerja Perwakilan BPKP tahun 2019 dapat
diilustrasikan dalam gambar 3.
BAB IV
PENUTUP
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
BAB I
PENDAHULUAN
Tugas, Fungsi, dan
Wewenang Organisasi
Aspek Strategis
Organisasi
Kegiatan dan Produk
Organisasi
Struktur Organisasi
Sisematika Penyajian
RENSTRA 2015-2019
PERJANJIAN KINERJA 2019
Capaian Kinerja Organisasi
Sasaran Program dan Sasaran Kegiatan,
Realisasi Anggaran
Gambar 3 Sistematika Penyajian Laporan Kinerja
Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur
Gambar 3 - Sistematika Penyajian Laporan Kinerja
Capaian Sasaran Strategis dan Program
Rencana Tindak Perbaikan Kegiatan Tahun 2020
11 LAPORAN KINERJA 2019
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Meningkatkan kualitas sistem akuntabilitas selalu menjadi perhatian utama
Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur. Peningkatan ini terlihat dari Visi,
Misi dan Tujuan pada Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2015–2019. Program pada
Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur periode Tahun 2015-2019
berbeda dari Renstra periode sebelumnya yaitu diselaraskan dengan program yang
direstrukturisasi oleh Bappenas. Berdasarkan restrukturisasi program tersebut,
program Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam Renstra mencakup
dua program utama, yakni program pengawasan dan program dukungan
pengawasan.
Program pengawasan BPKP ditujukan dalam rangka melaksanakan
pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembangunan nasional serta
pembinaan penyelenggaraan SPIP. Sedangkan program dukungan pengawasan
merupakan program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya,
yang terdiri dari Fasilitas Dukungan Manajemen BPKP serta Pengadaan dan
Penyaluran Sarana dan Prasarana BPKP.
Dengan berjalannya waktu dan merujuk pada Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu
12 LAPORAN KINERJA 2019
atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, BPKP telah melakukan penajaman tujuan
dan sasaran strategis dan merekonstruksi Indikator Kinerja Utama (IKU), sehingga
dapat disajikan akuntabilitas pencapaian sasaran strategis.
A. Rencana Strategis 2015-2019
Penyusunan Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur
merupakan salah satu amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP). Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara
Timur merupakan dokumen perencanaan yang memuat visi, misi, tujuan, strategi,
kebijakan, serta program dan kegiatan BPKP dalam rangka melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya. Renstra BPKP merupakan bagian dari perencanaan
nasional, sehingga harus sinkron dan mengacu kepada Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) serta mendukung pencapaian program-
program prioritas Pemerintah.
1. Pernyataan Visi
Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur
Tahun 2015-2019 yang disahkan oleh Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Nusa
Tenggara Timur telah menetapkan Visi sebagai berikut:
“AUDITOR INTERNAL PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
BERKELAS DUNIA UNTUK MENINGKATKAN AKUNTABILITAS
PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NASIONAL
DI WILAYAH NUSA TENGGARA TIMUR”
Pada pernyataan visi tersebut tampak bahwa Perwakilan BPKP Provinsi
Nusa Tenggara Timur selalu hadir untuk membangun tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, dan terpercaya dengan memberikan
kontribusi bagi stakeholder melalui strategi pengawasan yang pre-emptif,
preventif, dan represif.
13 LAPORAN KINERJA 2019
2. Pernyataan Misi
Misi Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur berisi pernyataan
tentang apa yang akan dilakukan oleh seluruh Bidang/Bagian untuk
mencapai visi Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur. Perumusan
misi mengacu kepada tugas dan kewenangan yang telah diberikan kepada
BPKP. Tugas dan kewenangan BPKP sebagaimana diatur dalam Peraturan
Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang BPKP. Di samping itu, dengan
terbitnya PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah dan Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014, BPKP berperan
penting dalam mendukung akuntabilitas Presiden terutama dalam lingkup
penyelenggaraan keuangan negara dan pembangunan nasional serta
pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).
Rumusan Misi Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah:
1) Misi 1
“Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional guna Mendukung
Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan Efektif di
Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur”
Misi ini mengandung dua hal yaitu tugas dan fungsi BPKP serta
manfaat BPKP. Tugas dimaksud adalah pengawasan intern terhadap
akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan dan manfaatnya
yaitu mendukung tata kelola pemerintahan dan korporasi yang bersih
dan efektif.
a. Pengawasan Intern Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan
Akuntabilitas
Pengawasan Intern Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan dalam misi ini akan bermuara pada pemberian
informasi assurance dan rekomendasi atas penyelenggaraan
14 LAPORAN KINERJA 2019
akuntabilitas pengelolaan keuangan negara/daerah dan
pembangunan nasional. Prinsip dari akuntabilitas adalah kesiapan
pemerintah untuk merespon pertanyaan masyarakat dan stakeholder
lainnya tentang pelaksanaan mandat dan penggunaan sumber daya
yang diamanatkan kepada penyelenggara pemerintahan.
Untuk kesiapan ini, dan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor
192 Tahun 2014, serta peraturan perundang-undangan lainnya
tentang fungsi pengawasan, BPKP menjadi mitra kerja Menteri dan
Kepala KLPK melalui jasa assurance dan consultancy. Jasa assurance
mencakup pemberian informasi kepada Presiden tentang capaian
pelaksanaan tugas dari para mitra kerja BPKP tersebut. Sedangkan
jasa consultancy berwujud rekomendasi yang mempunyai daya ungkit
dalam peningkatan kinerja K/L/P/K sebagai mitra kerja BPKP.
Perwujudan peran pengawasan intern tersebut sekurang-kurangnya
harus memberikan keyakinan yang memadai melalui informasi
assurance atas ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektivitas
pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi
pemerintah dan sasaran pembangunan nasional. BPKP harus
berperan aktif dalam memberikan peringatan dini terhadap
kemungkinan terjadinya penyimpangan atau kecurangan,
inefektivitas manajemen risiko, dan kurang memadainya kualitas
proses tata kelola penyelenggaraan pemerintahan dan risiko tidak
tercapainya Sasaran Pembangunan Nasional dalam RPJMN 2015-
2019.
Jasa assurance dan consultancy dihasilkan melalui pelaksanaan
kegiatan assurance dan konsultansi. Kegiatan dimaksud mengacu
pada PP 60 Tahun 2008, Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014
dan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2014. PP Nomor 60 Tahun
2008 memberi batasan pengawasan intern sebagai seluruh proses
kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan
15 LAPORAN KINERJA 2019
pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi
organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai
bahwa kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang
telah ditetapkan secara efektif dan efisien untuk kepentingan
pimpinan dalam mewujudkan tata pemerintahan yang baik.
Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan
Sebagai Auditor Internal Pemerintah yang bertanggung jawab
kepada Presiden, BPKP melaksanakan fungsi pengawasan intern
terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan.
Dalam periode sebelumnya fokus pengawasannya banyak diarahkan
pada aspek pengelolaan keuangan antara lain meliputi: pelaporan
keuangan, kebijakan fiskal, kebijakan alokasi atau transfer daerah.
Pada periode 2015-2019, sesuai misi ini, sasaran program pengawasan
intern BPKP termasuk mengawal dan mendorong bagaimana
program pembangunan nasional dapat mencapai tujuannya dengan
efektif dan efisien.
Pengelolaan Keuangan Negara dan Daerah
Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan
mengikuti kerangka APBN. Dalam hal pengelolaan keuangan,
pengawasan intern BPKP akan berupaya meningkatkan kualitas
akuntabilitas Presiden sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan
tertinggi di bidang keuangan dan atau Menteri Keuangan selaku
Bendahara Umum Negara.
Dalam hal pengawasan intern atas kualitas pelaporan, BPKP
mendorong mitra kerjanya untuk memenuhi persyaratan minimal
kualitas laporan keuangan (LK) yang direpresentasikan oleh opini
WTP dari audit BPK atas Laporan Keuangan
Kementerian/Lembaga/Provinsi/Kabupaten Kota (LK KLPK).
Kegiatan pengawasan intern ini akan diarahkan bagi KLPK yang LK-
nya belum mendapatkan opini WTP dari BPK.
16 LAPORAN KINERJA 2019
Pengawasan intern atas kualitas kebijakan fiskal diarahkan baik
kepada penerimaan negara dan belanja negara termasuk kebijakan
yang diterapkan untuk mengalokasikan belanja negara dan kebijakan
pembiayaan. Dalam kaitan ini pengawasan intern diarahkan untuk
menghasilkan rekomendasi perbaikan kebijakan Kebendaharaan
Umum Negara baik dari substansi formulasi maupun implementasi
kebijakan pengelolaan keuangan negara/daerah termasuk korporasi-
nya. Kegiatan pengawasan atas pengelolaan keuangan negara/daerah
ini akan mencakup antara lain kebijakan: (a) Pengawasan terhadap
Peningkatan Penerimaan Negara/Daerah untuk meningkatkan ruang
fiskal, (b) Kebijakan Alokasi Anggaran (transfer) daerah, (c)
Perencanaan dan Pelaksanaan Pemanfaatan Aset dan Kekayaan
Negara/Daerah, (d) Pengelolaan Hutang, (e) Pengelolaan Subsidi,
dan (f) Pengelolaan Korporasi.
Pengelolaan Pembangunan Nasional
Terkait dengan pembangunan nasional, pengawasan intern
dilakukan secara menyeluruh mengikuti tahapan pengelolaan
keuangan negara, namun terfokus pada implementasi strategi
pembangunan nasional. Strategi pembangunan nasional membedakan
tiga dimensi pembangunan, yaitu: (1) dimensi pembangunan manusia
yang sifatnya wajib, (2) dimensi pembangunan sektor unggulan yang
sifatnya prioritas; dan (3) dimensi pemerataan dan kewilayahan.
Untuk melaksanakan strategi ini perlu menciptakan kondisi
pendukung sebagai prasyarat minimal yang harus terpenuhi.
Indikator pencapaian sasaran strategi pembangunan tersebut
dituangkan dalam Sasaran Pokok Pembangunan RPJMN 2015-2019.
Dalam APBN 2015, maupun RPJMN 2015-2019 terdapat
beberapa program lintas bidang dimana sasaran pokok program
pembangunan tersebut dirancang dilaksanakan oleh satu atau lebih
KLPK. Dalam hal ini, BPKP akan memastikan sejauh mana program
17 LAPORAN KINERJA 2019
lintas bidang tersebut dijalankan secara terintegrasi dalam rangka
mencapai tujuan dari program lintas bidang tersebut. Arah
Pengawasan BPKP selanjutnya adalah melaksanakan pemantauan,
evaluasi dan pengawasan sinergis bersama APIP KLPK untuk
mengawal pencapaian Sasaran Program yang bersifat program lintas
bidang dalam RPJMN.
Dengan kebijakan ini, pengawasan nasional pemerintah
diarahkan untuk melakukan pengawasan keuangan negara, keuangan
daerah dan pembangunan nasional secara komprehensif, sinergis dan
integratif. BPKP bersama APIP lainya mengawal pencapaian sasaran
pembangunan lintas sektor dalam RPJMN, APIP mengawal
pencapaian sasaran pembangunan terkait KLPK-nya masing-masing,
sedangkan BPKP membantu meningkatkan kapabilitas pengawasan
intern APIP.
Pengawasan intern terhadap tahapan penyelenggaraan kegiatan
pembangunan juga mengikuti fungsi manajerial, mulai dari tahap
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, sampai dengan
pertanggungjawaban. Pengawasan intern diarahkan untuk
memastikan bahwa pengendalian intern sebagai proses yang integral
dengan kegiatan utama. Tindakan manajemen dalam tahapan ini
harus dirancang dan dilakukan secara memadai yang melibatkan
semua pihak untuk mencapai tujuan kegiatan, dalam kerangka
pengelolaan keuangan negara melalui pelaksanaan kegiatan secara
efisien dan efektif. BPKP berupaya memberi kepastian bahwa
penyelenggaraan pembangunan telah memenuhi aspek ketaatan,
kehematan, efisiensi, dan efektivitas dalam mencapai Sasaran Pokok
Pembangunan dalam RPJMN 2015 – 2019.
Fokus pengawasan pada sasaran pembangunan nasional harus
konsisten dan sejalan dengan amanah pengawasan yang ditugaskan
kepada BPKP yaitu program atau kegiatan yang bersifat lintas sektor.
18 LAPORAN KINERJA 2019
Dengan melakukan pengawasan intern terfokus pada pembangunan
nasional dan yang menjadi prioritas serta perhatian pemerintah,
BPKP berkontribusi pada pencapaian tujuan pemerintah dan
pembangunan yaitu peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Tiga Strategi Pembangunan Nasional, Sembilan Agenda
Prioritas (Nawacita) dan Enam Sasaran Pokok Pembangunan
merupakan sarana untuk mewujudkan tujuan pemerintah. Dalam
program ini terdapat dua atau lebih KLPK yang bertanggung jawab
mengelola keuangan untuk pembangunan nasional. Masing-masing
dibebankan tanggung jawab untuk menyukseskan tujuan
pembangunan nasional. Tanggung jawab ini mengikuti struktur dan
birokrasi KLPK sesuai dengan kewenangan masing-masing.
Pelaksanaan kewenangan ini sering menghambat sinergisitas
yang pada akhirnya menghambat pencapaian tujuan semula.
Kehadiran peran pengawasan intern yang berkualitas dari BPKP
diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi untuk peningkatan
kinerja program pembangunan pusat, daerah dan korporasi,
termasuk rekomendasi perbaikan untuk mengatasi hambatan
kelancaran pembangunan.
b. Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan Efektif
Pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan
keuangan dan pembangunan diselenggarakan untuk mendukung tata
kelola pemerintah yang bersih dan efektif, termasuk tata kelola
korporasi. Pengawasan intern BPKP diarahkan untuk memastikan
bahwa governance process dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan telah berjalan secara partisipatif, akuntabel, transparan
dan efektif. Disamping itu, terdapat struktur organisasi dan
mekanisme yang melibatkan stakeholder kunci dalam menetapkan dan
mengawasi (oversight) tujuan pemerintah dan pembangunan termasuk
korporasi. Masyarakat juga diberi akses yang cukup terhadap
19 LAPORAN KINERJA 2019
informasi anggaran dan target pemerintahan dan pembangunan serta
laporan pertanggungjawaban yang memungkinkan mereka
mengetahui sejauh mana tujuan pemerintahan dan pembangunan
tercapai. Dengan kerangka transparansi tersebut, para penyelenggara
menyiapkan diri untuk menjelaskan capaian targetnya dan
menjelaskan jika terjadi kegagalan, alasan kegagalan pengelolaan
keuangan dan pembangunan atau menjelaskan ukuran pencapaian
efektivitas pencapaian tujuan dimaksud. Dengan menjaga partisipasi
masyarakat, transparansi dan akuntabilitas tersebut diharapkan
tercipta tata kelola pemerintahan dan korporasi yang bersih dan
efektif.
2) Misi 2
“Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang
efektif di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur”
Sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008, pasal 2 menyatakan bahwa untuk
mencapai pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien, transparan,
dan akuntabel, menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan
bupati/walikota wajib melakukan pengendalian atas penyelenggaraan
kegiatan pemerintahan dengan berpedoman pada Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah. Tanggung jawab atas efektivitas penyelenggaraan SPI
berada di tangan menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan
bupati/walikota di lingkungan masing-masing.
Untuk memperkuat dan menunjang efektivitas SPI juga dilakukan
pembinaan penyelenggaraan SPI. Tugas pembinaan penyelenggaraan SPI
terhadap seluruh instansi pemerintah ini diamanatkan kepada BPKP
sesuai dengan pasal 59 PP Nomor 60 Tahun 2008. Oleh sebab itu,
Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur merumuskan misi
kedua ini dalam rangka mewujudkan fungsi BPKP sebagai Instansi
Pembina SPIP di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur.
20 LAPORAN KINERJA 2019
Pada periode 2015-2019, pembinaan penyelenggaraan SPIP
diarahkan untuk meningkatkan maturitas SPIP di tingkat KLPK bahkan
hingga tingkat program (prioritas) pembangunan nasional.
Penyelenggaraan SPIP KLPK memang bukan tanggung jawab BPKP,
tetapi tanggung jawab masing-masing KLPK. BPKP sebagai Pembina
penyelenggaraan SPIP maka seluruh insan pengawasan di BPKP
diarahkan untuk meningkatkan kualitas pembinaan dari sekedar
pelaksanaan tugas penyusunan pedoman dan pelatihan SPIP, menjadi
pengawal implementasi seluruh elemen SPIP di seluruh kegiatan utama
dan tindakan manajemen KLPK. Hal tersebut dilakukan dengan
membudayakan pengenalan dan pengendalian risiko oleh semua personel
dan pimpinan dalam pelaksanaan kegiatan utamanya yang dituangkan
dalam kebijakan dan prosedur pelaksanaan kegiatan (SOP).
Pengkomunikasian dan evaluasi reguler terhadap konsistensi kebijakan
dan pelaksanaan kegiatan sesuai SOP diharapkan menyadarkan personel
dan pimpinan akan pencapaian tujuan pemerintahan dan pembangunan,
yang pada akhirnya akan meningkatkan kematangan implementasi SPIP
secara keseluruhan di KLPK.
3) Misi 3
“Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah
yang Profesional dan Kompeten di Wilayah Perwakilan BPKP
Provinsi Nusa Tenggara Timur”
Salah satu unsur penting SPIP, yaitu Lingkungan Pengendalian,
mewajibkan setiap pimpinan instansi pemerintah untuk membentuk dan
memelihara lingkungan pengendalian yang menimbulkan perilaku positif
dan kondusif untuk menerapkan budaya pengendalian di lingkungan
organisasinya. Upaya pembentukan budaya kendali ini antara lain
diselenggarakan melalui perwujudan peran Aparat Pengawasan Intern
Pemerintah (APIP) yang efektif. Untuk mewujudkan peran APIP sebagai
21 LAPORAN KINERJA 2019
aparat pengawasan intern diperlukan kapabilitas untuk menjamin tugas
dan fungsinya.
Selain itu, perumusan misi ini juga didasarkan amanah yang
diberikan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi kepada BPKP sebagai Instansi Pembina Jabatan
Fungsional Auditor. Dalam rangka mewujudkan auditor yang profesional
dan kompeten di lingkungan APIP, Perwakilan BPKP Provinsi Nusa
Tenggara Timur sebagai pelaksana dari misi BPKP di wilayah Nusa
Tenggara Timur berupaya untuk menumbuhkembangkan kapabilitas
APIP baik dari sisi SDM, organisasi maupun sistem dan prosedur yang
mencakup:
a. Pembinaan kompetensi APIP, melalui pendidikan dan pelatihan
auditor (pasal 59 ayat 1 e PP Nomor 60 Tahun 2008);
b. Pembinaan jabatan fungsional auditor dan sertifikasi auditor (pasal 51
ayat 2 dan 3 PP Nomor 60 Tahun 2008);
c. Penelitian dan pengembangan sistem dan prosedur pengawasan;
d. Pendukung/fasilitasi pengawasan;
e. Sinergi dengan APIP lain.
3. Tujuan dan Sasaran Program
Tujuan merupakan perwujudan dari visi dan misi yang telah ditetapkan,
serta berorientasi pada operasionalisasi visi dan misi. Tujuan merupakan
penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi, yang akan dicapai atau
dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun. Dalam
menyelenggarakan misinya, Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur
menetapkan tiga tujuan, yaitu kondisi yang ingin dicapai oleh BPKP pada
tahun 2020 yaitu:
1) Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif di Wilayah Perwakilan
BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur;
22 LAPORAN KINERJA 2019
2) Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur;
dan
3) Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional
dan Kompeten di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara
Timur.
Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur menetapkan tujuh
sasaran program untuk mencapai tujuan yang dicapai yaitu:
1) Perbaikan pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan
Keuangan Negara/Korporasi;
2) Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan keinvestigasian;
3) Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam
pencegahan korupsi;
4) Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi;
5) Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/korporasi;
6) Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda; dan
7) Tersedianya Dukungan Teknis Kepuasan atas Pelayanan Sekretariat
Utama.
4. Indikator Kinerja Program
Indikator Kinerja Program Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara
Timur yang dinyatakan dalam bentuk Indikator Kinerja Utama (IKU)
merupakan indikator kinerja yang berada pada perspektif manfaat bagi
stakeholders yang menunjukkan peran utama Perwakilan BPKP Provinsi Nusa
Tenggara Timur dalam pengawasan akuntabilitas keuangan negara dan
pembangunan nasional serta pembinaan penyelenggaraan SPIP.
Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara
Timur merupakan ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis
Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur. Indikator Kinerja Utama
(IKU) terbagi menjadi dua perspektif, yang pertama bersifat outward looking
yaitu perspektif manfaat langsung bagi stakeholders eksternal yang
23 LAPORAN KINERJA 2019
menunjukkan peran utama Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur
dalam pengawasan akuntabilitas keuangan Negara dan pembinaan
penyelenggaraan SPIP. Perspektif kedua bersifat inward looking yang
menunjukkan manfaat bagi stakeholders internal Perwakilan BPKP Provinsi
Nusa Tenggara Timur. Penetapan indikator dominan dilakukan dengan
mempertimbangkan tujuan dan sasaran strategis serta kegiatan-kegiatan yang
mendukung tujuan strategis. Indikator ini digunakan untuk mengukur
keberhasilan sasaran strategis (outcome). Sedangkan keberhasilan kegiatan
diukur dengan menggunakan indikator keluaran (output).
Indikator-indikator kinerja utama Perwakilan BPKP Provinsi Nusa
Tenggara Timur Tahun 2019 dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4 Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur
Tabel 4 - Indikator Kinerja Utama
No SASARAN PROGRAM/KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA
A. Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembangunan Nasional Serta Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
Sasaran Program
1 Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara/Korporasi
Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil pengawasan
Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dievaluasi
Persentase BLUD yang tata kelolanya minimal cukup baik dari BLUD yang dievaluasi
2. Meningkatnya Efektivitas Hasil Pengawasan Keinvestigasian
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan K/L/P/K
3. Meningkatnya penyelesaian hambatan pelaksanaan pembangunan nasional
Persentase penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan
4. Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Pemerintah dan Korporasi dalam Pencegahan Korupsi
Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)
24 LAPORAN KINERJA 2019
5. Meningkatnya Kepedulian K/L/P/K dan Masyarakat terhadap Korupsi
Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang mengimpementasikan Sistem Pengaduan Masyarakat
6. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda
Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP Level 2
Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas Level 3
Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas Level 2
7. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda
Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 3
Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 3
Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 2
Sasaran Kegiatan
1 Tersedianya informasi hasil pengawasan proyek strategis dan prioritas presiden Perwakilan BPKP
Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Proyek Strategis dan Prioritas Presiden Perwakilan BPKP
2 Tersedianya informasi hasil pengawasan pembangunan prioritas nasional Perwakilan BPKP
Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Pembangunan Prioritas Nasional Perwakilan BPKP
3 Tersedianya informasi hasil pembinaan penerapan SIMDA integrasi
Jumlah Laporan Hasil Pembinaan SIMDA Integrasi Perwakilan BPKP
4 Tersedianya informasi hasil pengawasan Dana Desa
Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Dana Desa Perwakilan BPKP
5 Tersedianya informasi hasil pengawasan atas pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan Dana Pemilu Tahun 2019
Jumlah Laporan Hasil Pengawasan atas Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Dana Pemilu Tahun 2019 Perwakilan BPKP
6 Tersedianya informasi hasil pembinaan SPIP Perwakilan BPKP
Jumlah Laporan Hasil Pembinaan SPIP Perwakilan BPKP
7 Tersedianya informasi hasil pembinaan kapabilitas APIP Perwakilan BPKP
Jumlah Laporan Hasil Pembinaan Kapabilitas APIP Perwakilan BPKP
B. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Sasaran Program
1 Tersedianya Dukungan Teknis Kepuasan atas Pelayanan Ketatausahaan Perwakilan BPKP
Kepuasan atas Pelayanan Ketatausahaan Perwakilan BPKP (skala likert 1-10)
Sasaran Kegiatan
1 Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan
Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP
25 LAPORAN KINERJA 2019
B. Perjanjian Kinerja Tahun 2019
Pengukuran pencapaian tujuan sebagaimana telah ditetapkan dalam Renstra
dilakukan melalui pengukuran pencapaian sasaran strategis dalam hal ini
pengukuran Indikator Kinerja Utama. Untuk menguatkan pencapaian sasaran
strategis ini, di tahun 2019 telah disusun perjanjian kinerja sebagai dokumen
pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja antara atasan dan bawahan untuk
mewujudkan target kinerja tertentu. Dokumen perjanjian kinerja memuat
pernyataan dan lampiran formulir yang mencantumkan sasaran strategis,
indikator kinerja utama organisasi, beserta target kinerja dan anggaran. Target
kinerja dalam perjanjian kinerja menunjukkan komitmen dari pimpinan dan
seluruh anggota organisasi untuk mencapai hasil yang diinginkan dari setiap
sasaran strategis sesuai indikator kinerja utama yang bersifat outcome dan output.
Pada tanggal 7 Januari 2019, dilakukan perjanjian kinerja antara Kepala
Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan Kepala BPKP dalam
rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan
akuntabel serta berorientasi pada hasil yang diuraikan dalam tabel 5.
Tabel 5 Perjanjian Kinerja Tahun 2019
Tabel 5 - Perjanjian Kinerja Tahun 2017
NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET
A. Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembangunan Nasional Serta Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
layanan
2 Termanfaatkannya Aset secara optimal
Terlaksananya Rehabilitasi Rumah Negara Perwakilan BPKP
Tersedianya Alat Pengolahan Data BPKP
Tersedianya Meubelair Perwakilan BPKP
Tersedianya Alat Rumah Tangga BPKP
Terlaksananya Rehabilitasi Kantor Perwakilan BPKP
Tersedianya Sarana Prasarana BPKP
Terlaksananya Rehabilitasi Taman Halaman Kantor Perwakilan BPKP
26 LAPORAN KINERJA 2019
NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET
Sasaran Program
1. Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara/Korporasi
a. Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil pengawasan
Persentase 70,00
b. Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dievaluasi
Persentase 60,00
c Persentase BLUD yang tata kelolanya minimal cukup baik dari BLUD yang dievaluasi
Persentase 60,00
2. Meningkatnya Efektivitas Hasil Pengawasan Keinvestigasian a. Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang
dimanfaatkan di persidangan
Persentase 60,00
b. Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH
Persentase 75,00
c. Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
Persentase 70,00
3. Meningkatnya Penyelesaian Hambatan Pelaksanaan Pembangunan Nasional a. Persentase penyelesaian hambatan kelancaran
pembangunan
Persentase 80,00
4. Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Pemerintah dan Korporasi dalam Pencegahan Korupsi
a. Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)
persentase 55,00
5. Meningkatnya Kepedulian K/L/P/K dan Masyarakat terhadap Korupsi a. Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas Pembelajar
Anti Korupsi (KPAK) yang mengimpementasikan Sistem Pengaduan Masyarakat
persentase 70,00
6. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda a. Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP
Level 2
persentase 100,00
b. Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas Level 3
persentase 64,00
c. Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas Level 2
persentase 36,00
7. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda
a. Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 3
persentase 100,00
b. Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 3
persentase 86,00
c. Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 2
persentase 14,00
Sasaran Kegiatan
1. Tersedianya informasi hasil pengawasan proyek strategis dan prioritas presiden Perwakilan BPKP
a. Laporan Hasil Pengawasan Proyek Strategis dan Prioritas Presiden Perwakilan BPKP
laporan 47
2. Tersedianya informasi hasil pengawasan pembangunan prioritas nasional Perwakilan BPKP
27 LAPORAN KINERJA 2019
NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET
a. Laporan Hasil Pengawasan Pembangunan Prioritas Nasional Perwakilan BPKP
laporan 97
3. Tersedianya informasi hasil pembinaan penerapan SIMDA integrasi
a. Laporan Hasil Pembinaan SIMDA Integrasi Perwakilan BPKP
laporan 6
4. Tersedianya informasi hasil pengawasan Dana Desa
a Laporan Hasil Pengawasan Dana Desa Perwakilan BPKP
laporan 16
5. Tersedianya informasi hasil pengawasan atas pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan Dana Pemilu Tahun 2019
a. Laporan Hasil Pengawasan atas Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Dana Pemilu Tahun 2019 Perwakilan BPKP
laporan 6
6. Tersedianya informasi hasil pembinaan SPIP Perwakilan BPKP
a. Laporan Hasil Pembinaan SPIP Perwakilan BPKP laporan 49
7. Tersedianya informasi hasil pembinaan kapabilitas APIP Perwakilan BPKP
a. Laporan Hasil Pembinaan Kapabilitas APIP Perwakilan BPKP
laporan 56
B. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Sasaran Program
1. Tersedianya Dukungan Teknis Kepuasan atas Pelayanan Ketatausahaan Perwakilan BPKP
a. Kepuasan atas Pelayanan Ketatausahaan Perwakilan BPKP (skala likert 1-10)
skala 8
Sasaran Kegiatan
1. Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan
a. Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP
laporan 80
2. Termanfaatkannya aset secara optimal
a. Terlaksananya Rehabilitasi Rumah Negara Perwakilan BPKP
M2 120
b. Tersedianya alat pengolahan data BPKP Unit 16
c. Tersedianya Meubelair Perwakilan BPKP Unit 2
d. Tersedianya Alat Rumah Tangga BPKP Unit 3
e. Terlaksananya Rehabilitasi Kantor Perwakilan BPKP M2 298
f. Tersedianya Sarana Prasarana BPKP Unit 2
g. Terlaksananya Rehabilitasi Taman Halaman Kantor Perwakilan BPKP
M2 106
28 LAPORAN KINERJA 2019
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Dalam rangka penyusunan Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Nusa
Tenggara Timur tahun 2019 dilakukan pengumpulan data kinerja yang melibatkan
seluruh bidang pengawasan dan bagian tata usaha di lingkungan Perwakilan BPKP
Nusa Tenggara Timur. Data Kinerja yang dikumpulkan berupa target dan realisasi
kinerja perwakilan beserta uraian mengenai kinerja, target dan realisasi keuangan,
target dan realisasi penggunaan sumber daya manusia, serta informasi lain yang
terkait dengan kinerja Perwakilan Tahun 2019.
Pengukuran capaian kinerja dilakukan dengan membandingkan realisasi
dengan target kinerja yang diperjanjikan dalam dokumen perjanjian kinerja BPKP
Tahun 2019 baik capaian kinerja outcome maupun output. Formula yang digunakan
untuk menghitung capaian kinerja outcome terdiri dari dua jenis pengukuran, yaitu:
1. Pengukuran Maximize
Pengukuran maximize digunakan saat realisasi target IKU yang diharapkan
bersifat meningkat/naik dari target yang ditetapkan, dan/atau pada saat
kondisi SPIP atau Kapabilitas APIP level 1 masih cukup banyak, sehingga
peningkatan kenaikan realisasi level 2 masih diharapkan. Rumus tersebut
adalah sebagai berikut:
29 LAPORAN KINERJA 2019
Persentase Pencapaian Kinerja
=
Realisasi x 100%
Target
2. Pengukuran Minimize
Pengukuran minimize digunakan saat realisasi target IKU yang diharapkan
bersifat menurun/turun dari target yang ditetapkan, dan/atau pada saat
kondisi SPIP atau Kapabilitas APIP level 1 tidak ada atau sedikit, sehingga
peningkatan/kenaikan realisasi level 3 sangat diharapkan, sehingga level 2
diharapkan turun/berkurang. Rumus tersebut adalah sebagai berikut:
Persentase Capaian Kinerja =
(2 x Target) - Realisasi x 100%
Target
Capaian kinerja outcome dibatasi maksimal sebesar 200% dari target.
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, dilakukan evaluasi capaian setiap
indikator kinerja untuk mengidentifikasikan faktor yang mendukung keberhasilan
dan kendala dalam pencapaian kinerja. Faktor pendukung keberhasilan dan kendala
yang menghambat pencapaian target kinerja dicermati dan dipelajari guna
perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang.
A. Capaian Kinerja Organisasi
Berikut disajikan akuntabilitas kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa
Tenggara Timur tahun 2019 sebagai bentuk pertanggungjawaban atas
pelaksanaan tugas dan fungsi, kebijakan yang diambil dalam pelaksanaan tugas
dan fungsi serta penggunaan dana.
Capaian Sasaran Kinerja Program dan Sasaran Kegiatan secara ringkas
disajikan sebagaimana terlihat pada tabel 6 dan 7.
30 LAPORAN KINERJA 2019
Tabel 6 Capaian Kinerja Sasaran Program (Outcome) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur Tabel - Capaian Kinerja Sasaran Program Tahun 2017
Sasaran Program Indikator Kinerja
Outcome Satuan Target Realisasi
Capaian
(%)
A. Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembangunan
Nasional Serta Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah
1. Perbaikan
Pengelolaan
Program Prioritas
Nasional dan
Pengelolaan
Keuangan
Negara/Korporasi
1.1 Persentase tindak
lanjut
rekomendasi hasil
pengawasan
% 70,00 93,94 134,20
1.2 Persentase BUMD
yang kinerjanya
minimal
berpredikat baik
dari BUMD yang
dievaluasi
% 60,00 60,00 100,00
1.3 Persentase BLUD
yang tata
kelolanya
minimal baik dari
BLUD yang
dievaluasi
% 60,00 66,67 111,12
2. Meningkatnya
efektivitas hasil
pengawasan
keinvestigasian
2.1 Persentase hasil
pengawasan
keinvestigasian
yang
dimanfaatkan di
persidangan
% 60,00 66,67 111,12
2.2 Persentase hasil
pengawasan
keinvestigasian
yang
dimanfaatkan
oleh APH
% 75,00 100,00 133,33
2.3 Persentase hasil
pengawasan
keinvestigasian
yang
dimanfaatkan
% 70,00 100,00 142,86
31 LAPORAN KINERJA 2019
Sasaran Program Indikator Kinerja
Outcome Satuan Target Realisasi
Capaian
(%)
oleh K/L/P/K
3. Meningkatnya
penyelesaian
hambatan
pelaksanaan
pembangunan
nasional
Persentase
penyelesaian
hambatan kelancaran
pembangunan
% 80,00 100,00 125,00
4. Meningkatnya
kualitas tata kelola
pemerintah dan
korporasi dalam
pencegahan
korupsi
Persentase K/L/P/K
yang
mengimplementasikan
FCP (termasuk FRA)
% 55,00 100,00 181,82
5. Meningkatnya
kepedulian
K/L/P/K dan
masyarakat
terhadap korupsi
Persentase K/L/P/K
anggota komunitas
pembelajar anti
korupsi (KPAK) yang
mengimplementasikan
sistem pengaduan
masyarakat
% 70,00 100,00 142,86
6. Meningkatnya
kualitas penerapan
SPIP Pemda
5.1 Persentase
Pemerintah
Provinsi dengan
Maturitas SPIP
Level 2
% 100,00 0,00 0,00
5.2 Persentase
Pemerintah
Kabupaten/Kota
dengan Maturitas
SPIP Level 3
% 64,00 9,09 14,20
5.3 Persentase
Pemerintah
Kabupaten/Kota
dengan Maturitas
SPIP Level 2
% 36,00 90,91 100,00
7. Meningkatnya
kapabilitas
pengawasan intern
6.1 Persentase APIP
Pemerintah
Provinsi dengan
% 100,00
100,00 100,00
32 LAPORAN KINERJA 2019
Sasaran Program Indikator Kinerja
Outcome Satuan Target Realisasi
Capaian
(%)
Pemda Kapabilitas Level
3
6.2 Persentase APIP
Pemerintah
Kabupaten/Kota
dengan
Kapabilitas Level
3
% 86,00 31,82 37,00
6.3 Persentase APIP
Pemerintah
Kabupaten/Kota
dengan
Kapabilitas Level
2
% 14,00 68,18 100,00
B. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
1. Tersedianya
Dukungan Teknis
Kepuasan atas
Pelayanan
Ketatausahaan
Perwakilan BPKP
Kepuasan atas
Pelayanan
Ketatausahaan
Perwakilan BPKP
(skala likert 1-10)
Skala 8 7,06 88%
Tabel 7 Capaian Kinerja Sasaran Kegiatan (Output) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur Tabel 6 -an Kinerja Sasaran Kegiatan Tahun 2017
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Output Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
1. Tersedianya informasi hasil pengawasan proyek strategis dan prioritas presiden Perwakilan BPKP
1.1 Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Proyek Strategis dan Prioritas Presiden Perwakilan BPKP
Laporan 47 56 119
2. Tersedianya informasi hasil pengawasan pembangunan prioritas nasional Perwakilan BPKP
2.1 Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Pembangunan Prioritas Nasional Perwakilan BPKP
Laporan 110 132 120
3. Tersedianya informasi hasil pembinaan penerapan SIMDA integrasi
3.1 Jumlah Laporan Hasil Pembinaan SIMDA Integrasi Perwakilan BPKP
Laporan 6 6 100
4 Tersedianya informasi hasil pengawasan Dana
4.1 Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Dana Desa
Laporan 16 16 100
33 LAPORAN KINERJA 2019
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Output Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
Desa Perwakilan BPKP
5 Tersedianya informasi hasil pengawasan atas pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan Dana Pemilu Tahun 2019
5.1 Jumlah Laporan Hasil Pengawasan atas Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Dana Pemilu Tahun 2019 Perwakilan BPKP
Laporan 16 16 100
6 Tersedianya informasi hasil pembinaan SPIP Perwakilan BPKP
6.1 Jumlah Laporan Hasil Pembinaan SPIP Perwakilan BPKP
Laporan 49 58 118
7 Tersedianya informasi hasil pembinaan kapabilitas APIP Perwakilan BPKP
7.1 Jumlah Laporan Hasil Pembinaan Kapabilitas APIP Perwakilan BPKP
Laporan 56 56 100
8 Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan
8.1 Jumlah layanan dukungan manajemen perwakilan BPKP
Laporan 80 80 100
9 Termanfaatkannya Aset secara optimal
9.1 Terlaksananya rehabilitasi rumah negara perwakilan BPKP
M2 120 120 100
9.2 Tersedianya alat pengolahan data BPKP
Unit 16 18 113
9.3 Tersedianya Meubelair Perwakilan BPKP
Unit 2 2 100
9.4 Tersedianya Alat Rumah Tangga BPKP
Unit 3 3 100
9.5 Terlaksananya Rehabilitasi Kantor Perwakilan BPKP
M2 298 298 100
9.6 Tersedianya Sarana Prasarana BPKP
Unit 2 2 100
9.7 Terlaksananya Rehabilitasi Taman Halaman Kantor Perwakilan BPK
M2 106 106 100
B. Sasaran Program dan Sasaran Kegiatan
1. Sasaran Program 1
Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan
Keuangan Negara/Korporasi
Pencapaian Kinerja sasaran program perbaikan pengelolaan program
prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara/korporasi diukur dengan
menggunakan 3 (tiga) indikator kinerja utama, yaitu:
34 LAPORAN KINERJA 2019
1. “Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil pengawasan” dengan target
pada tahun 2019 sebesar 70%.
2. “Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD
yang dievaluasi” dengan target pada tahun 2019 sebesar 60%.
3. “Persentase BLUD yang tata kelolanya minimal baik dari BLUD yang
dievaluasi” dengan target pada tahun 2019 sebesar 60%.
Pada tahun 2019 realisasi indikator kinerja “Persentase tindak lanjut
rekomendasi hasil pengawasan sebesar 93,94% dengan capaian sebesar 134,20%.
Realisasi ini dihitung dengan cara berikut: Jumlah tindak lanjut rekomendasi
tahun 2019 dibagi dengan jumlah rekomendasi tahun 2019. Berikut rincian
rekomendasi temuan hasil pengawasan (kejadian) yang telah ditindaklanjuti.
Tabel 8 Capaian Tindak Lanjut Rekomendasi
Hasil Pengawasan Tahun 2019 Tabel 7 - Persentase Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan Pengendalian Intern
No Nama Bidang Pengawasan
Temuan (Kejadian)
Tindak Lanjut (Kejadian)
Realisasi (%)
1 Bidwas Instansi Pemerintah Pusat
33 31 93,94
Total 33 31 93,94
Capaian indikator ini diperoleh melalui upaya-upaya yang telah dilakukan
oleh Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur yaitu:
1. Melakukan pemantauan tindak lanjut secara bersamaan pada saat
penugasan pengawasan dan penugasan monitoring tindak lanjut secara
terpisah;
2. Melakukan PKS/PPM sebelum penugasan, sehingga meningkatkan
pemahaman auditor terhadap tugas yang akan dilaksanakan, dan temuan
yang dihasilkan berkualitas serta dapat ditindaklanjuti
Sedangkan untuk realisasi indikator kinerja “Persentase BUMD yang
kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dievaluasi” sebesar
60,00% dari target sebesar 60,00%. Realisasi ini dihitung dengan cara berikut:
Jumlah BUMD yang kinerjanya minimal sehat tahun 2019 dibagi jumlah BUMD
35 LAPORAN KINERJA 2019
yang dievaluasi tahun 2019. Berikut rincian BUMD yang kinerjanya minimal
berpredikat baik tahun 2019.
Tabel 9 Realisasi BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik
dari BUMD yang dievaluasi Tahun 2019
Jenis Penugasan Jumlah BUMD
yang dibina
Jumlah BUMD yang berpredikat
Baik
Realisasi (%)
Kinerja pada Evaluasi BUMD 15 9 60
Rincian dapat dilihat pada lampiran 9
Capaian indikator ini diperoleh melalui kegiatan bimbingan teknis dan
layanan konsultansi kepada PDAM di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Berikut kegiatan atau upaya-upaya yang dilakukan oleh Perwakilan BPKP
Provinsi Nusa Tenggara Timur, antara lain:
1) Bimbingan Teknis SIA-PDAM pada PDAM Nusa Kenari Kabupaten Alor;
2) Bimbingan Teknis Peningkatan Sistem Pengendalian Intern pada PDAM
Wae Mbeliling Kabupaten Manggarai Barat;
3) Evaluasi Sistem Pengendalian Intern PDAM Kabupaten Ende Tahun Buku
2018;
4) Bimbingan Teknis Kapabilitas SPI pada Perusahaan Umum Daerah
(Perumda) Air Minum Tirta Cendana Kabupaten Timor Tengah Utara;
5) Bimbingan Teknis Pemutakhiran CP PDAM Kab. Flores Timur Tahun 2018-
2022;
6) Melakukan sosialisasi proses pengadaan barang jasa dan sistem
pengendalian intern di lingkungan BUMD pada PDAM Kabupaten Ngada;
7) Reviu atas Laporan Konsultan Verifikasi Pelaksanaan Program Hibah Air
Minum Perkotaan APBN Tahun 2019 pada Kabupaten Manggarai;
8) Bimbingan Teknis Penyusunan Corporate Plan dan RKAP pada PDAM Nusa
Kenari Kab. Alor;
9) Sosialisasi Tata Kelola Perusahaan yang baik pada PDAM Kabupaten Rote
Ndao;
10) Memberikan layanan konsultasi kepada manajemen PDAM di Provinsi
Nusa Tenggara Timur.
36 LAPORAN KINERJA 2019
Realisasi indikator kinerja “Persentase BLUD yang tata kelolanya minimal
cukup baik dari BLUD yang dievaluasi” sebesar 66,67% dari target sebesar 60%.
Realisasi ini dihitung dengan cara berikut: Jumlah BLUD yang tata kelolanya
minimal cukup baik tahun 2019 dibagi jumlah BLUD yang dievaluasi tahun
2019.
Tabel 10 Realisasi BLUD yang kinerjanya minimal berpredikat baik
dari BLUD yang dievaluasi Tahun 2019
Jenis Penugasan Jumlah
BLUD yang dibina
Jumlah BLUD yang berpredikat
Baik
Realisasi (%)
Evaluasi Kinerja pada BLUD 3 2 66,67
Rincian dapat dilihat pada lampiran 8
Capaian indikator ini diperoleh melalui kegiatan bimbingan teknis dan
evaluasi kinerja kepada BLUD di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Berikut kegiatan atau upaya-upaya yang dilakukan oleh Perwakilan BPKP
Provinsi Nusa Tenggara Timur, antara lain:
1) Sosialisasi BLUD RSUD dan Persiapan Awal Penyusunan Dokumen
Administrasi Pembentukan BLUD RSUD di Kabupaten Sumba Tengah;
2) Sosialisasi BLUD RSUD dan Persiapan Awal Penyusunan Dokumen
Administrasi Pembentukan BLUD RSUD di Kabupaten Nagekeo;
3) Reviu Pengelolaan BLUD SPAM di Kabupaten Nagekeo;
4) Bimtek SIA BLUD dan Standar Akuntansi untuk BLUD pada RSUD
Naibonat Kabupaten Kupang;
5) Sosialisasi Implementasi BLUD pada RSUD MGR Gabriel Manek, SVD;
6) Bimbingan Teknis Penyusunan Rencana Bisnis Anggaran Perubahan Tahun
2019 pada RSUD Naibonat Kabupaten Kupang;
7) Bimbingan Teknis Penyusunan RBA, RBA Perubahan dan Penyusunan
Laporan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit
Kefamenanu di Kabupaten Timor Tengah Utara;
8) Bimbingan Teknis Penyusunan Revisi Pedoman Tata Kelola pada RSUD
Ende Kabupaten Ende;
9) Bimbingan Teknis Penyusunan Dokumen Administratif Badan Layanan
37 LAPORAN KINERJA 2019
Umum Daerah (BLUD) Tahap Pertama pada RSUD Waibakul Kabupaten
Sumba Tengah;
10) Bimbingan Teknis Penyusunan Dokumen Administratif Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD) Tahap Kedua pada RSUD Waibakul Kabupaten
Sumba Tengah;
11) Bimbingan Teknis Penyusunan Dokumen Administratif Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD) Tahap Ketiga pada RSUD Waibakul Kabupaten
Sumba Tengah;
12) Bimbingan Teknis Penyusunan Dokumen Administratif Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD) Tahap Pertama pada RSUD Aeramo Kabupaten
Nagekeo;
13) Bimbingan Teknis Penyusunan Dokumen Administratif Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD) Tahap Kedua pada RSUD Waibakul Kabupaten
Sumba Tengah;
14) Bimbingan Teknis Penyusunan Dokumen Administratif Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD) Tahap Ketiga pada RSUD Waibakul Kabupaten
Sumba Tengah;
15) Bimbingan Teknis Penyusunan Corporate Plan 2019-2023 Perumda Air
Minum "Matawai Amahu" Kabupaten Sumba Timur;
16) Evaluasi Kinerja BLUD;
17) Mengadakan Sharing Session dan Penandatanganan MoU antara Perwakilan
BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan Seluruh RSUD BLUD di
Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam rangka penerapan Tata Kelola yang
baik.
2. Sasaran Program 2
Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan keinvestigasian
Pencapaian Kinerja sasaran program meningkatnya efektivitas hasil
pengawasan keinvestigasian diukur dengan menggunakan 3 (tiga) indikator
kinerja utama, yaitu:
38 LAPORAN KINERJA 2019
1. “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di
persidangan” dengan target pada tahun 2019 sebesar 60%.
2. “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh
APH” dengan target pada tahun 2019 sebesar 75%.
3. “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh
K/L/P/K” dengan target pada tahun 2019 sebesar 70%.
Pada tahun 2019 realisasi indikator kinerja “Persentase hasil pengawasan
keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan” sebesar 66,67% dari target
sebesar 60% atau capaian sebesar 111,12%. Realisasi ini dihitung dengan cara
berikut: Jumlah Pemberian Keterangan Ahli (PKA) di sidang Pengadilan pada
tahun 2019 dibagi dengan jumlah laporan hasil pengawasan keinvestigasian
(LHAI + LHPKKN) dalam tiga tahun terakhir (2017, 2018, 2019).
Capaian indikator ini diperoleh yaitu: dari 30 laporan hasil pengawasan
keinvestigasian yang diterbitkan dan diserahkan kepada Aparat Penegak
Hukum (APH) dalam kurun waktu 2017 sampai dengan 2019. Perwakilan BPKP
Provinsi Nusa Tenggara Timur telah melaksanakan 20 penugasan pemberian
keterangan ahli pada tahun 2019. Adapun rincian LHPKKN yang telah
diterbitkan dan diserahkan dalam 3 tahun terakhir yaitu 13 Laporan tahun 2017,
8 Laporan tahun 2018, dan 9 Laporan tahun 2019.
Sedangkan untuk realisasi indikator kinerja “persentase hasil pengawasan
keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH” sebesar 100,00% dari target
sebesar 75% atau dengan capaian sebesar 133,33%. Realisasi ini dihitung dengan
cara berikut: Jumlah Laporan Hasil Audit Investigatif (LHAI) yang
ditindaklanjuti dan dimanfaatkan oleh APH pada tahun 2019 dibagi jumlah
LHAI yang diterbitkan pada tahun 2019.
Indikator ini dapat tercapai, karena pada tahun 2019 dari 9 Laporan Hasil
Audit Investigasi yang diterbitkan, telah ditindaklanjuti dan dimanfaatkan oleh
APH sebanyak 9 LHAI. Upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Perwakilan
39 LAPORAN KINERJA 2019
BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur agar capaian indikator ini dapat tercapai
yaitu:
1. Melakukan ekspose kasus sebelum penugasan audit investigasi untuk
memastikan kasus tersebut telah memenuhi 3 (tiga) unsur dari 5W+1H dan
bukti yang dimiliki oleh APH telah cukup;
2. Melakukan koordinasi secara intensif kepada APH.
Realisasi indikator kinerja “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian
yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K” sebesar 100% dari target sebesar 70% atau
dengan capaian sebesar 142,86%. Realisasi ini dihitung dengan cara berikut:
Jumlah laporan hasil pengawasan keinvestigasian (LHAI + Laporan Hasil
Pengawasan atas Current Issues + Laporan Hasil Pengawasan dalam rangka
pemberian Rekomendasi Strategis/RS) yang ditindaklanjuti dan dimanfaatkan
oleh K/L/P/K pada Tahun 2019, dibagi dengan jumlah laporan hasil
pengawasan keinvestigasian yang diterbitkan pada tahun 2019.
Indikator ini dapat tercapai, karena pada tahun 2019 dari 9 Laporan Hasil
Pengawasan Keinvestigasian yang diterbitkan, telah ditindaklanjuti dan
dimanfaatkan oleh K/L/P/K sebanyak 9 LHAI. Upaya-upaya yang telah
dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur agar capaian
indikator ini dapat tercapai yaitu melakukan Audit Penghitungan Kerugian
Keuangan Negara (PKKN) atas permintaan dari Kejaksaan sebanyak 5
permintaan dan Kepolisian sebanyak 4 permintaan. Seluruh laporan hasil audit
PKKN telah diserahkan kepada Kejaksaan dan Kepolisian.
3. Sasaran Program 3
Meningkatnya penyelesaian hambatan pelaksanaan pembangunan
nasional
Pencapaian Kinerja sasaran program meningkatnya penyelesaian
hambatan pelaksanaan pembangunan nasional diukur dengan menggunakan 1
(satu) indikator kinerja utama, yaitu persentase penyelesaian hambatan
kelancaran pembangunan, dengan target pada tahun 2019 sebesar 80%.
40 LAPORAN KINERJA 2019
Pada tahun 2019 realisasi indikator kinerja “persentase penyelesaian
hambatan kelancaran pembangunan” sebesar 100% dari target sebesar 80% atau
dengan capaian sebesar 125%. Realisasi ini dihitung dengan cara berikut: Jumlah
laporan Evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan (EHKP) yang
ditindaklanjuti kesepakatannya oleh para pihak pada Tahun 2019 dibandingkan
jumlah laporan EHKP pada Tahun 2019.
Indikator ini dapat tercapai, karena pada tahun 2019 dari 2 Laporan
Evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan (EHKP), telah ditindaklanjuti dan
disepakati oleh pihak terkait sebanyak 2 Laporan EHKP. Upaya-upaya yang
telah dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur agar
capaian indikator ini dapat tercapai yaitu:
1. Melakukan Evaluasi dan Mediasi Hambatan Kelancaran Pembangunan atas
Pekerjaan Pembangunan Jembatan Penghubung CY Bongkar dan CY Muat
di Pelabuhan Tenau Kupang;
2. Melakukan Evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan atas Penetapan
Harga Penjualan Beras (HPB) Bulog pada Kelembagaan Pemerintah di
Kabupaten Ende Tahun Anggaran 2015 s.d. 2017.
4. Sasaran Pro