Upload
elok-faiqotul-umma
View
456
Download
9
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan Kegiatan
Early Clinical Exposure atau yang disebut komuda ini merupakan kegiatan yang
bertujuan untuk memaparkan lebih dini proses klinis yang akan dihadapi oleh mahasiswa
nantinya dalam dunia kedokteran gigi. Oleh karena itu, pada komuda blok 12 ini yang
merupakan blok tentang manajemen kedokteran gigi, mahasiswa diberikan kesempatan untuk
berkunjung dan survey lapangan langsung mengenai tata pelaksanaan dan proses yang ada
khususnya manajemen di tempat praktek dokter gigi pribadi. Selain itu tujuan kegiatan ini,
diantaranya :
• Memahami proses dan tata pelaksanaan manajemen kesehatan yang ada di tempat
praktek dokter gigi
• Mampu mengintepretasi hasil kegiatan komuda yang ada di masing-masing tempat
praktek dokter gigi
• Menjelaskan dan dapat melakukan system manajerial dibidang kedokteran gigi
khususnya di tempat praktek pribadi baik mulai dari perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan evaluasi.
1.2 Dasar Teori
Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yg memiliki arti seni
melaksanakan & mengatur.Pengertian manajemen menurut James A.F. Stoner adalah proses
perencanaan, pengorganisasian,pengarahan dan pengawasan para usaha-usaha anggota
organisasi dan sumber daya organisasi lainnya untuk mencapai tujuan organisasi. Inti
manajemen adalah suatu proses dalam rangka mencapai tujuan dengan bekerja bersama
melalui orang orang dan sumber daya organisasi lainnya. Sedangkan, Manajemen kedokteran
gigi adalah kegiatan untuk secara aktif menggunakan data kinerja untuk penatalaksanaan
dalam rangka memperkembangkan praktik kedokteran gigi yang dijalankan. Alasan yang
digunakan dalam membuka praktek dokter gigi, yaitu :
a) Modal awal praktek dokter gigi yang besar
b) Alat dan bahan yang mahal
c) Besarnya resiko kesehatan
d) Tempat praktek
1
Oleh karena itu, perlu adanya manajemen agar aspek-aspek di atas dapat terkelola dengan
baik sebagai penunjang dalam membuka praktek dokter gigi. Dengan menjalankan peran
manajemen di dalam praktik kedokteran gigi diharapkan dapat mendayagunakan kemampuan
profesional dokter gigi untuk mencapai hasil yang optimal.
Tahapan Membuka Praktek
a. Analisis Situasi
Daerah lokasi dilihat dari :
a) Besarnya komunitas yang berkembang
b) Permintaan dan kebutuhan dokter gigi
c) Rasio dokter gigi dengan jumlah populasi
d) Kemampuan untuk membayar (ability to pay)
e) Kemauan untuk membayar (willingness to pay)
f) Daya dukung fasilitas yang ada
b. Lokasi, Alat dan Bahan
1) Pertimbangan untuk memilih daerah lokasi :
Personal factor
Tempat kelahiran, tempat kuliah, komunitas yang mendukung, keinginan
keluarga
Profesional factor
Adanya dental supply, dental lab, fakultas kedokteran gigi
Economic factor
Keadaan kota, penduduk, kebutuhan dokter gigi di tempat tersebut, PTT,
PNS, dsb.
2) Pertimbangan untuk memilih alat dan bahan:
Segmentasi. Tergantung dari target sasaran masyarakat yang seperti apa yang
akan kita tuju.
Modal yang kita punya
c. Modal Keseluruhan
a) Uang
b) Alat dan Bahan
c) Lokasi dan Tempat
2
d. Segmentasi
Dengan melakukan segmentasi, kita dapat:
1) Memahami karakter dan perilaku pasien
2) Membidik kelompok pasien yang kita inginkan
3) Membuat kita menjadi lebih fokus pada sumber daya yang terbatas
4) Dan juga salah satu faktor kunci untuk merebut pasar persaingan dengan
cara yang diferensial.
e. Tarif
Pentingnya penentuan tarif pelayanan:
a) Bidang KG membutuhkan investasi besar
b) Perlu anggaran yang mencukupi untuk mempertahankan kelangsungan klinik
c) Kepuasan pasien berhubungan dengan biaya rasional dan pelayanan yang
bermutu
3
BAB II
ISI
A. Tempat dan Waktu
Kegiatan komuda kami laksanakan di di Praktik Pribadi drg. Ika Andriani Sp.Perio,
MDSc di daerah Pakualaman Yogyakarta pada tanggal 11 Juni 2013, pukul : 20.00 –
selesai
B. Laporan Kegiatan
DENTAL PRACTICE MANAGEMENT
1. Profil
Tempat Praktik Pribadi drg Ika Andriani beralamatkan di Jalan Masjid No. 4
Pakualaman Yogyakarta. Tempat praktik beliau ini pertama kali didirikan pada tahun
2002 saat beliau masih menjadi dokter gigi general practice dan kemudian menjadi
spesialis Periodontal pada tahun 2007. Awal mula dipilihnya tempat praktik di daerah
Pakualaman ini didasarkan oleh rekomendasi kedua orang tua drg Ika, yang kebetulan
tempat praktik tersebut masih dalam rumah kedua orang tua beliau. Sedangkan alamat
rumah drg Ika sendiri berada di daerah Suryowijayan Pojok Benteng Yogyakarta yang
memakan waktu kurang lebih 20 menit menuju tempat praktiknya ini.
Visi dan Misi drg Ika sendiri yaitu meningkatkan derajat kesehatan gigi dan
mulut masyarakat, terutama di daerah Pakualaman dan sekitarnya.
Tempat Praktik ini dipimpin langsung oleh drg Ika Andriani sebagai Pimpinan
Tempat Praktik drg Pribadi, seorang drg pengganti dan dua orang asisten.
Tempat Praktik Pribadi drg Ika buka setiap hari Senin – Sabtu, pukul 18.00 –
20.00 WIB , dan pada hari minggu atau hari besar tutup.
2. Manajemen Logistik
Di tempat praktik ini terdapat sebuah dental chair berwarna hijau cerah,
sebuah mesin sterilisasi, rak alat dan bahan, lemari rekam medis , rak buku, sebuah
wastafel, meja dan kursi dokter gigi – pasien serta sebuah air conditioner.
Untuk sterilisasi alat di tempat praktik ini menggunakan mesin sterilisasi
pemanasan kering. Manajemen Rekam Medis masih secara manual yaitu dalam
4
bentuk kartu kecil dan buku catatan besar. Drg Ika disini hanya memberikan resep
dan tidak banayak menyediakan obat sendiri karena akses menuju apotik dari tempat
praktik sangatlah terjangkau yaitu Apotik K24 di belakang tempat praktik.
Kemudian untuk pengelolaan limbah, tempat praktik drg Ika ini belum
memenuhi standar karena pembuangan limbah cairnya masih sealiran dengan limbah
cair rumah tangga biasa. Sedangkan limbah padatnya dititipkan untuk diproses di RS
PKU Yogyakarta.
Pengadaan barang disini sesuai dengan prinsip FIFO (First in First out) dan
pembelian bahan dikoordinir oleg salah satu asisten beliau.
3. Manajemen Keuangan
Berdirinya tempat praktik ini berawal dengan modal yang dberikan oleh orang
tua kepada beliau tanpa dikembalikan. Pendapatan yang diperoleh setiap kali praktik
telah di plot kan untuk gaji assisten, pengadaan alat dan bahan serta pengeluaran
yang lain. Segmentasi marketing diarahkan kpada masyarakat menengah ke bawah.
Jumlah pasien yang berkunjung di tempat praktik ini fluktuatif. Rata- rata tiap
harinya terdaftar 10 – 15 pasien,dengan cacatatan kasus ringan. Hal ini dipengaruhi
oleh beberapa faktor. Sebagai contoh pada saat tahun ajaran baru jumlah pasien
relative menurun sedangkan saat hari raya jumlahnya relative meningkat akibat
adanya para pendatang dari luar kota dan keinginan masyarakat lebih tinggi untuk
memeriksakan gigi.
4. Manajemen Pelayanan
Di tempat praktik dokter Ika ini selain beliau sendiri sebagai operator atau
dokter gigi, terdapat seorang dokter gigi pengganti yang bertugas khusus pada hari
Kamis dikarenakan dokter Ika berpraktik di RS PKU malam itu yaitu oleh drg. Ria.
Kemudian 2 orang asisten bernama Mbak Sita dan Mbak Tiwi. Mba Sita disini
selain bertugas sebagai asistensi, beliau juga bertanggung jawab terhadap pembelian
bahan – bahan yang dibantu juga oleh Mbak Tiwi.
Desain ruang praktik disini menggunakan seting Four Handed dentistry karena
dirasa lebih efisien dan jenis pelayanan yang paling sering dilakukan yaitu tambal.
Sistim rujukan oleh drg Ika diberikan saat beliau tidak mampu menangani
sesuai bidangnya. Contohnya ke bagian rontgen, ke drg Spesialis lain atau ke teman
sejawat yang dirasa mampu menanganinya.
5
Di sisi lain, drg. Ika bekerja sama dengan TK Marsudisiwi Pakualaman dalam
bentuk screening dan pemeriksaan gigi gratis pada murid – murid TK. Di tambah
lagi drg Ika juga kadang melaksanakan kegiatan Bakti Sosial yang meruapak kerja
sama dengan PSPDG UMY.
Strategi marketing yang dilakukan drg Ika dalam mempromosikan tempat
praktiknya hanya dilakukan dari mulut ke mulut dan melalui kerabat – kerabat
terdekat beliau. Cara yang sederhana ini ternyata terbukti dengan datangnya
sejumlah pasien dari luar kodya Yogyakarta serta tetap eksisnya tempat praktik
belau yang kini telah berumur 11 tahun.
5. Manajemen Mutu
Dalam rangka menjaga mutu pelayanan yang diberikan oleh drg Ika, beliau
menggunakan SOP ( Standar Opersional Prosedure ) sesuai standar. Selain itu,
beliau juga menerapkan prinsip patient safety dengan selalu menggunakan peralatan
steril ( handscone dsan masker) untuk melindungi pasien dan operator.
Alur pasien disini dimulai dengan kedatangan pasien yang langsung masuk ke
ruang pemeriksaan sesuai urutan kehadiran, selanjutnya dilakukan tindakan, proses
pembayaran dan akhirnya pulang. Drg Ika tidak membatasi pasien yang datang,
diupayakan seluruh pasien yang datang mendapatkan pelayanan maksimal, namun
hal ini dilihat dari keadaan operator sendiri.
Evalusi dilakukan setiap setahun sekali dengan merekap jumah pasien lama
pasien baru, pengecekan dan perbaharuan alat bahan serta pengkoreksian pelayanan.
Menurut drg Ika, selama berpraktik disini jarang menemui hambatan yang
berarti. Namun kadang hambatan itu muncul seperti contohnya kerusakan alat yang
mendadak sehingga tidak bisa memaksimalkan perawatan atau matinya listrik
sehingga menghambat kerja operator pada kasus- kasus sulit.
Tambahan dari drg Ika, menurut beliau ketika dimintai pendapat mengenai
apakah benar berpraktik pribadi itu lebih nyaman dibandingkan dengan berpraktik di
suatu Klinik atau Rumah sakit adalah tergantung dari kebiasaan dan kenyamanan
drg masing – masing. Setiap tempat mempunyai sisi keuntungan dan kerugian
masing - masing. Sebagai contoh di Klinik atau RS tidak repot memikirkan alat
bahan seperti di tempat praktik sendiri. Namun di tempat praktik sendiri punya
keluasaan yang lebih dibanding dengan berpraktik di Klinik atau RS.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil komuda ini, kami dapat menyimpulkan bahwa Tempat Praktik Pribadi
drg Ika mempunyai sistim manajemen yang cukup baik. Dilihat dari kunjungan pasien
yang mencapai 10 – 15 pasien per hari. Tempat praktik yang sudah berdiri selama 11
tahun itu dirasa dapat mewujudkan visinya yaitu meningkatkan kesehatan gigi dan mulut
masyarakat.
B. Kritik dan Saran
1. Pembagian kelompok komuda seharusnya tidak terlalu mendekati hari pelaksaan
komuda supaya kelompok dapat mempersiapkan diri lebih matang
2. Pembagian kelompok seharusnya disesuaikan dengan kelompok SL yang ada.
3. Format laporan sebaiknya dijelaskan dan diumumkan secara terperinci jauh-jauh hari.
7
DAFTAR PUSTAKA
http://staff.ui.ac.id/internal/010703020/material/KONSEPUMUMMANAJEMEN.pdf diakses
pada tanggal 11 Juni 2013
Manajemen Praktik Dokter Gigi, drg. Iwan Dewanto, M.Kes
8