18
LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Reses Masa Persidangan III Tahun Sidang 2017 - 2018 27 Februari - 3 Maret 2018 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 2018

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … fileKondisi kelistrikan di Regional JTBN, khususnya Provinsi NTB. Seluruh sistem kelistrikan di Regional JTBN dalam keadaan surplus

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … fileKondisi kelistrikan di Regional JTBN, khususnya Provinsi NTB. Seluruh sistem kelistrikan di Regional JTBN dalam keadaan surplus

LAPORAN

KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI

KE PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Reses Masa Persidangan III Tahun Sidang 2017 - 2018

27 Februari - 3 Maret 2018

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

2018

Page 2: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … fileKondisi kelistrikan di Regional JTBN, khususnya Provinsi NTB. Seluruh sistem kelistrikan di Regional JTBN dalam keadaan surplus

1

LAPORAN

KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

RESES MASA PERSIDANGAN III TAHUN SIDANG 2017 – 2018 27 FEBRUARI – 3 MARET 2018

I. PENDAHULUAN

A. DASAR

Pasal 98 ayat (4) huruf f Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang

MPR, DPR, DPD, dan DPRD sebagaimana telah mengalami perubahan

pertama dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2014 dan perubahan

kedua dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2018.

Surat Tugas Nomor: ST/10/Kom.VI/DPR RI/II/2018 tentang Penugasan

Anggota Komisi VI DPR RI untuk melakukan Kunjungan Kerja Pada

Reses Masa Persidangan III Tahun Sidang 2017 - 2018 ke Provinsi

Sumatera Utara.

Sesuai keputusan Rapat Intern Komisi VI DPR RI tanggal 15 Januari

2018, bahwa Komisi VI DPR RI akan melaksanakan Kunjungan Kerja

Reses Masa Persidangan III yang direncanakan dilaksanakan pada akhir

masa reses ke 3 (tiga) daerah provinsi, salah satunya adalah ke provinsi

Kalimantan Barat.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Laporan ini dimaksudkan untuk menyampaikan pokok-pokok permasalahan

sebagai hasil temuan Komisi VI DPR RI yang menyangkut bidang tugasnya

selama Kunjungan Kerja ke Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam rangka

memenuhi salah satu fungsi Dewan sebagaimana diatur dalam Peraturan

DPR RI tentang Tata Tertib dengan tujuan sebagai bahan masukan bagi

Pemerintah untuk ditindaklanjuti sesuai ketentuan yang berlaku.

Page 3: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … fileKondisi kelistrikan di Regional JTBN, khususnya Provinsi NTB. Seluruh sistem kelistrikan di Regional JTBN dalam keadaan surplus

2

C. SASARAN DAN OBYEK KUNJUNGAN KERJA

Sasaran Kunjungan Kerja dititik beratkan pada aspek:

1. Pengawasan Pelaksanaan Peraturan Perundang-undangan, khususnya

yang berkaitan dengan bidang mitra kerja Komisi VI DPR RI.

2. Pengawasan terhadap kinerja lembaga-lembaga/badan yang berada di

dalam lingkup mitra kerja Komisi VI DPR RI.

3. Pengawasan terhadap implementasi Public Service Obligation (PSO)

dan pelaksanaan subsidi yang dilakukan oleh para Badan Usaha Milik

Negara (BUMN) di Provinsi Nusa Tenggara Barat.

4. Pembahasan perkembangan daerah, khususnya yang terkait dengan

bidang tugas mitra kerja Komisi VI DPR RI.

5. Memonitor situasi lapangan serta menampung aspirasi yang

berkembang berkaitan dengan pengembangan industri, koperasi dan

UKM, penciptaan lapangan kerja, serta peningkatan kesejahteraan

masyarakat lokal.

Sedangkan obyek yang dikunjungi adalah Kantor Gubernur Provinsi Nusa

Tenggara Barat, KEK Mandalika, PLTMGU Lombok Peaker milik PT PLN

(Persero), Depo Ampenan milik PT Pertamina (Persero), dan kunjungan ke

UKM Binaan Perbankan yaitu UKM Binaan Bank Mandiri, Sasak Maiq.

Selain itu Tim Komisi VI juga melakukan pertemuan rapat dengan PT PLN

(Persero), PT Pertamina (Persero), PT Pembangunan Perumahan (Persero)

Tbk., Direksi PT Angkasa Pura I (Persero), PT Garuda Indonesia (Persero),

PT Pelindo III (Persero), PT PELNI (Persero), Perbankan (PT Bank mandiri

(Persero) Tbk, PT BNI (Persero) Tbk, PT BRI (Persero) Tbk, PT BTN

(Persero) Tbk), PT Indonesia Tourism Development Corporate (ITDC), dan

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.)

D. WAKTU DAN ACARA KUNJUNGAN KERJA

1. Pertemuan dengan Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan

dihadiri Bupati/Walikota se-Prov.Nusa Tenggara Barat disertai Dinas

Perindustrian, Dinas Perdagangan, Dinas Koperasi & UKM, BKPMD

serta instansi terkait di Provinsi Nusa Tenggara Barat

2. Peninjauan ke PLN (PLTMGU Lombok Peaker), kunjungan ke Pertamina

yaitu Depo Ampenan dan kunjungan ke UKM Binaan Bank Mandiri,

Sasak Maik.

3. Pertemuan dengan PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), PT

Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk dan PT Wijaya Karya

Page 4: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … fileKondisi kelistrikan di Regional JTBN, khususnya Provinsi NTB. Seluruh sistem kelistrikan di Regional JTBN dalam keadaan surplus

3

4. Pertemuan dengan Direksi PT Angkasa Pura I (Persero), PT Garuda

Indonesia (Persero), PT.Pelindo III (Persero) dan PT PELNI (Persero),

Perbankan (PT Bank mandiri (Persero) Tbk, PT BNI (Persero) Tbk, PT

BRI (Persero) Tbk, dan PT BTN (Persero) Tbk).

5. Peninjauan KEK Mandalika dan pertemuan dengan PT Indonesia

Tourism Development Corporete (Persero) (ITDC) dan PT Wijaya Karya

(Persero) Tbk.

E. ANGGOTA TIM KUNJUNGAN KERJA

(Terlampir)

II. HASIL KUNJUNGAN KERJA

A. Indentifikasi Masalah/Data dan Pembahasan

1. Pemerintah Daerah

Pertemuan ditunda karena Gubernur Prov. NTB tidak menghadiri rapat

sehingga rapat yang direncanakan pada Selasa 27 Februari 2018 tidak

berjalan sesuai rencana. Rapat bersama Gubernur ditunda dan akan

diundang ke Komisi VI DPR RI.

2. PT PLN (Persero)

Kondisi kelistrikan di Regional JTBN, khususnya Provinsi NTB. Seluruh

sistem kelistrikan di Regional JTBN dalam keadaan surplus. Khusus

untuk sistem Lombok memiliki daya mampu mencapai 242 MW dengan

beban puncak sebesar 222 MW, sistem Sumbawa memiliki daya mampu

mencapai 58 MW dengan beban puncak sebesar 40 MW. Kemudian

untuk sistem Bima memiliki daya mampu mencapai 49 MW dengan

beban puncak sebesar 43 MW.

Gambar 1. Tim Kunker Komisi VI Meninjau Lombok Peaker, NTB.

Page 5: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … fileKondisi kelistrikan di Regional JTBN, khususnya Provinsi NTB. Seluruh sistem kelistrikan di Regional JTBN dalam keadaan surplus

4

Dalam beberapa tahun ke depan direncanakan Provinsi NTB juga akan

mendapatkan tambahan pasokan daya listrik dari beroperasinya

pembangkit-pembangkit baru, yaitu dari PLTMGU Lombok Peaker

berkapasitas 150 MW ditargetkan selesai pada akhir 2019. PLTMG

Sumbawa dan PLTMG Bima, masing-masing berkapasitas 50 MW

ditargetkan selesai pada akhir 2018. Rasio elektrifikasi (RE), saat ini RE

di NTB hingga Januari 2018 telah mencapai 84,74 persen. PLN

menargetkan pada akhir 2018 RE di NTB telah mencapai 90 persen dan

mencapai 100 persen pada 2020. Targetnya Desember 2019. Lombok

Peaker dia bisa dioperasikan saat beban puncak, dan kalau sudah lewat

beban puncak dimatikan kembali tidak masalah.

Kendala:

Untuk pembangunan Lombok peaker dilaporkan belum ada kendala

hingga saat ini.

Rekomendasi:

Banyaknya permasalahan yang dihadapi terhadap pembangunan

Lombok peaker, untuk selanjutnya Anggota Komisi VI akan

mengundang untuk membahas permasalahan yang sedang dihadapi

lebih lanjut dalam rapat bersama di DPR RI

3. PT Pertamina (Persero)

Kunjungan ke Terminal BBM Badas merupakan salah satu Terminal

BBM yang melayani dan mendistribusikan BBM kepada konsumen di

Kab. Sumbawa dan Kab. Sumbawa Barat serta BBK (Pertamax &

Pertalite) untuk Pulau Sumbawa. Terletak di Jl. Raya Garuda Km. 08

Jur. Pelabuhan Badas, Kab. Sumbawa, Prop. Nusa Tenggara Barat.

Dibangun pada Thn. 1979, Beroperasi Thn 1981 dan Luas Area +

41,300 m2.

Tugas utama TBBM Ampenan sebagai Penyedia Energi utama dan

supply point satu-satunya di pulau Lombok untuk semua jenis

BBM/LPG, dengan produk yang didistribusikan antara lain: Avtur,

Pertamax, Pertalite, Dex, Dexlite, Solar, Biosolar dan LPG.

Kendala:

Dalam pertemuan dengan PT Pertamina, diungkapkan

permasalahan yang sedang dihadapi yaitu mengenai holding dan

adanya beban investasi yang harus disiapkan karena dikhawatirkan

dapat menggerus laba perusahaan.

Page 6: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … fileKondisi kelistrikan di Regional JTBN, khususnya Provinsi NTB. Seluruh sistem kelistrikan di Regional JTBN dalam keadaan surplus

5

Rekomendasi:

Banyaknya permasalahan yang dihadapi, untuk selanjutnya Anggota

Komisi VI akan mengundang untuk membahas permasalahan yang

sedang dihadapi lebih lanjut dalam rapat bersama di DPR RI

4. PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.

Saat ini PT PP bekerjasama dengan PT PLN dalam pembangunan

LOMBOK GECC Power Plant (Peaker)130-150 MW. Berlokasi di desa

Tanjung Karang, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Jarak

dari bandara Internasional Praya sekitar 39,6 Km dan jarak dari

Pelabuhan Lembar sekitar 27,5 Km

Kerjasama yang sedang dilakukan oleh PT PP (Persero) khususnya di

Wilayah NTB antara lain:

a. PLN – Lombok Peaker 130-150 MW, sebagai kontraktor yang

menyediakan ketenagalistrikan di wilayah Lombok;

b. Pelindo III – Dermaga Cruise dan Terminal Petikemas Gilimas,

sebagai kontraktor untuk menunjang pariwisata di Lombok;

c. Equis – PLTS - Solar Cell (3x7MW tersebar di lokasi Selong,

Sengkol dan Pringgabaya);

d. Pembangunan Paramount Hotel & Resort di KEK Mandalika

Lombok, kerjasama antara PT PP (Persero) Tbk, dengan investor

dari Amerika yaitu EBD Paragon;

e. Pembangunan Hotel Club Med di KEK Mandalika Lombok.

Kerjasama atau sinergi antara PT PP (Persero) Tbk, dengan BUMN

lain yaitu ITDC.

Selain itu, kerjasama dengan BUMN/BUMD serta pihak swasta juga

kami lakukan di provinsi lainnya, antara lain :

a. Pengembangan Pariwisata :

1) Pembangunan Resort di Labuan Bajo, Nusa tenggara timur,

kerjasama antara PT PP (Persero) Tbk, dengan BUMN lainnya

yaitu PT ASDP; dan

2) Pembangunan Cagar Budaya Colomadu, Solo dengan PT Jasa

Marga Proprty dan PT Taman Wisata Candi Borobudur.

b. Infrastruktur Tol, pada beberapa ruas tol PT PP banyak bersinergi

dengan BUMN lain:

1) Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, PT PP bekerjasama dengan

PT Jasa Marga, PT WIKA, dan satu pihak swasta yaitu PT

Bangun Tjipta Sarana;

Page 7: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … fileKondisi kelistrikan di Regional JTBN, khususnya Provinsi NTB. Seluruh sistem kelistrikan di Regional JTBN dalam keadaan surplus

6

2) Tol Manado-Bitung, PT PP bekerjasama dengan PT Jasa Marga

dan PT WIKA;

3) Tol Medan Kualanamu-Tebing tinggi, PT PP bekerjasama

dengan PT Jasa Marga dan PT Waskita Toll Road;

4) Tol Pandaan Malang. PT PP (Persero) Tbk, bekerjasama

dengan PT Jasa Marga dan PT SMI;

5) Tol Depok Antasari dan Tol Cileunyi Sumedang Dawuan dengan

pihak swasta yaitu PT Citra Marga Nusaphala Persada;

6) Pembangunan Tol Serang Panimbang dengan PT Wijaya Karya.

c. Infrastruktur Pelabuhan:

1) Pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung, PT PP (Persero) Tbk

bekerjasama dengan PT Pelindo 1 dan PT Waskita Karya; dan

2) Pembangunan Executive Terminal Merak – Bakauheni dengan

PT ASDP.

d. Pembangunan PLTU Meulaboh di Aceh dengan pihak swasta asing

yaitu PT China Datang Overseas.

Gambar 2. Pertemuan Tim Kunker Komisi VI dengan Mitra Kerja BUMN.

Kendala:

Kerjasama investasi yang dilakukan di NTB, khususnya di Kawasan

Ekonomi Khusus Mandalika, proses investasi sampai dengan

pembebasan lahan tidak memiliki kendala yang berarti. Namun

secara umum kendala yang dihadapi di beberapa wilayah lainnya

adalah terkait pembebasan lahan dan perijinan.

Rekomendasi:

Banyaknya permasalahan yang dihadapi, untuk selanjutnya Anggota

Komisi VI akan mengundang untuk membahas permasalahan yang

sedang dihadapi lebih lanjut dalam rapat bersama di DPR RI.

Page 8: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … fileKondisi kelistrikan di Regional JTBN, khususnya Provinsi NTB. Seluruh sistem kelistrikan di Regional JTBN dalam keadaan surplus

7

5. Direksi PT Angkasa Pura I (Persero)

Bandara udara saat ini melayani penerbangan keluar dan ke Lombok

sebanyak 50 kali per hari. Bandara ini dirancang untuk dapat

menampung sebanyak 3.250.000 penumpang pertahun dengan

kapasitas parker yang cukup luas. Bandara ini terkoneksi ke 11 kota di

Indonesia dan 2 kota diluar negeri yaitu Kuala Lumpur dan Singapura.

Rencana bisnis berupa jalur penerbangan baru dengan mengikuti route

development yang diikuti diluar negeri sehingga bisa digunakan untuk

meningkatkan promosi pariwisata di Provinsi Nusa Tenggara.

Kendala:

1. Masih ada perusakan pagar karena luasnya bandara dan belum

digunakan dengan baik;

2. Masih ada yang menggembala hewan dekat bandara;

3. Beroperasinya transportasi dan pedagang liar yang masih keluar

masuk bandara;

4. Alat produksi masih kurang karena melampaui dari maksimal

kapasitas bandara;

5. Dropzone masih terlalu dekat dengan terminal keberangkatan;

6. Fasilitas apron untuk parkir pesawat dan jumlah garbarata yang

masih kurang;

Rekomendasi:

Banyaknya permasalahan yang dihadapi terhadap, untuk

selanjutnya Anggota Komisi VI akan mengundang untuk membahas

permasalahan yang sedang dihadapi lebih lanjut dalam rapat

bersama di DPR RI.

6. PT Garuda Indonesia (Persero)

Bandara internasional terbesar di NTB adalah Lombok Internasional

Airport yang berlokasi di Praya ( Lombok Tengah). Akses menuju kota

Mataram mayoritas adalah melalui jalan darat yaitu mobil/bis dengan

jarak tempuh 2 s.d. 12 jam. Sementara untuk beberapa kota seperti

Bima dan Sumbawa dapat menuju Bandara Sepinggan dengan pesawat

terbang yaitu dengan ATR yang dimiliki oleh beberapa airline.

Saat ini terdapat 7 rute penerbangan inbound dan outbound domestik

Lombok dengan 14 penerbangan tiap harinya, yaitu LOPCGK pp,

LOPSRG pp, LOPSUB pp, LOPDPS pp, LOPSWQ pp, LOPBMU pp, dan

LOPUPG pp.

Page 9: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … fileKondisi kelistrikan di Regional JTBN, khususnya Provinsi NTB. Seluruh sistem kelistrikan di Regional JTBN dalam keadaan surplus

8

GA melakukan ekspansi signifikan untuk intra NTB dengan membuka

Lombok-Bima pada tahun 2014 dan Lombok-Sumbawa pada Mei 2015

menggunakan pesawat ATR.Tingkat Isian pada 2017 adalah 87% atau

tumbuh membaik 2 pp. dibandingkan tahun sebelumnya.

Sedangkan pada tahun 2017, GA menjaga kinerja intra Bali – Nusra

dengan rencana penambahan frekuensi pada rute Lombok-Denpasar .

Market share penerbangan rute in/out Lombok mencapai sekitar 33%

pada 2017.

Adapun pada rute DPS-LOP dan LOP-BIM GA menjadi market leader

dengan pangsa pasar 41 dan 56%

Kendala:

a) Runway length. Perlunya perpanjangan runway di beberapa kota di

NTB seperti Bima dan Sumbawa (saat ini bandara tsb hanya bisa

dilandasi oleh pesawat ATR, Cesna dan sejenis)

b) Operating Hours. Peningkatan operating hours di bandara menjadi

24 jam untuk bandara yang telah mempunyai night facility, serta

operating hours sampai dengan real sunset untuk bandara yang

belum dilengkapi dengan night facility.

c) Slot Capacity, Peningkatan kapasitas slot penerbangan di pairing

Station.

d) Incentives / Hardblock Sale, Saat ini, permintaan pasar untuk

destinasi-destinasi baru belum begitu besar untuk mencukupi skala

ekonomi airline. Sehingga dibutuhkan insentif baik dari sisi

operasional maupun finansial seperti dengan hardblock sale.

e) Parking stand & Avio Bridge. Penambahan parking stand & Avio

Bridge di Lombok Internation airport dimana selama ini kedua item

itu masih terbatas.

Rekomendasi:

Banyaknya permasalahan yang dihadapi, untuk selanjutnya Anggota

Komisi VI akan mengundang untuk membahas permasalahan yang

sedang dihadapi lebih lanjut dalam rapat bersama di DPR RI

7. PT Pelindo III (Persero)

PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau lebih dikenal dengan sebutan

Pelindo 3 merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

yang bergerak dalam jasa layanan operator terminal pelabuhan.

Pelindo III berencana untuk melakukan pengembangan Pelabuhan di

Gilimas Lombok sebagai Zona Marina, Art Market, Cruise Ship, Zona

Page 10: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … fileKondisi kelistrikan di Regional JTBN, khususnya Provinsi NTB. Seluruh sistem kelistrikan di Regional JTBN dalam keadaan surplus

9

Terminal Penumpang, Pengembangan Dermaga 440 Mtr, Zona

Perkantoran, Binis dan Komersial, Gudang, Container Yard, Zona

Petikemas. Dalam rangka mendorong pertumbuhan perekonomian di

Kawasan Timur Indonesia serta menciptakan standarisasi pelayanan

penumpang kapal laut, Pelindo III melakukan modernisasi untuk 10

pelabuhan cabang di wilayah kerjanya. Program ini selaras dengan

upaya pemerintah dalam memeratakan pembangunan di Indonesia.

Kendala:

Kepastian adanya jalan tembus ke Mandalika sehingga saling

terintegrasi antar destinasi wisata.

Rekomendasi:

Banyaknya permasalahan yang dihadapi, untuk selanjutnya Anggota

Komisi VI akan mengundang untuk membahas permasalahan yang

sedang dihadapi lebih lanjut dalam rapat bersama di DPR RI

8. PT PELNI (Persero)

PT PELNI (Persero) merupakan moda transportasi angkutan laut yang

memiliki rute terjadwal (Regular Liner Service) yang melayani Ujung

Barat (Meulaboh) ke Ujung Timur (Merauke) serta Ujung Utara

(Miangas) ke Ujung Selatan (Rote) dengan 94 Cabang dengan 5.820

ruas. Perusahaan secara konsolidasi Tahun 2017 memperoleh laba

sebesar Rp 316,954 juta.

Kendala:

1. Terminal pelabuhan di Lembar dan Bima belum steril;

2. Keterbatasan fasilitas ruang tunggu dan dermaga pelabuhan;

3. Fasilitas tangga penumpang di Pelabuhan Lembar sering rusak; dan

4. Pendangkalan pada alur pelabhan di Bima sehingga menyulitkan

manuver kapal untuk sandar.

Adapun upaya yang telah dilakukan diantaranya:

1. Berkoordinasi dengan pengelola pelabuhan dan instansi terkait untuk

pengamanan dan penertiban orang-orang yang tidak berkepentingan

di area pelabuhan

2. Berkoordinasi dengan pengelola pelabuhan untuk penambahan

fasilitas umum penumpang di pelabuhan

3. Berkoordinasi dengan pengelola pelabuhan agar diadakan perbaikan

tangga secara berkala, dan

4. Berkoordinasi dengan pihak terkait untuk dilakukan pengerukan alur

pelabuhan.

Page 11: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … fileKondisi kelistrikan di Regional JTBN, khususnya Provinsi NTB. Seluruh sistem kelistrikan di Regional JTBN dalam keadaan surplus

10

Rekomendasi

Banyaknya permasalahan yang dihadapi, untuk selanjutnya Anggota

Komisi VI akan mengundang untuk membahas permasalahan yang

sedang dihadapi lebih lanjut dalam rapat bersama di DPR RI

9. PT Bank mandiri (Persero) Tbk

Lingkup operasional Bank Mandiri yang tersebar di beberapa kabupaten

di Provinsi Nusa Tenggara Barat sampai dengan akhir tahun 2017 sbb:

48 kantor Cabang (33 Cabang Micro & 15 Cabang Reguler) 156 Unit

ATM dan 1 Unit ATM Mobile 2,934 Unit EDC.

Penghimpunan Danamas di Provinsi Nusa Tenggara Barat tumbuh 21 %

(YoY) lebih tinggi dari pertumbuhan dana perbankkan yang sebesar 18

%. Saat ini Penyaluran Kredit di Provinsi Nusa Tenggara Barat tumbuh

21 % dengan NPL terjaga lebih kecil dari 1%. Dari total kredit yang

disalurkan di Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 27 % disalurkan

untuk UMKM.Tingkat pengembalian KUR dari posisi Sept 2015 sampai

dengan posisi Januari 2018 dengan kolektibilitas lancar rata-rata

sebesar 96,82%

Kendala:

Secara umum relatif tidak ada kendala dalam penyaluran KUR namun

ditemukan ada beberapa kendala yang ditemukan, antara lain:

Masyarakat belum memahami produk perbankan sehingga

diperlukan edukasi dan bimbingan dalam pengenalan produk

perbankan tersebut sehingga diharapkan masyarakat dapat

memanfaatkan untuk peningkatan usaha

Penyaluran belum merata dikarenakan keterbatasan jaringan kantor

cabang

Masih terdapat persepsi di masyarakat bahwa KUR adalah hibah dari

pemerintah sehingga tidak perlu dikembalikan pinjamannya

Tidak semua calon debitur KUR memiliki e-KTP dan NPWP

(persyaratan dalam Sistem Informasi Kredit Program).

Rekomendasi:

Banyaknya permasalahan yang dihadapi, untuk selanjutnya Anggota

Komisi VI akan mengundang untuk membahas permasalahan yang

sedang dihadapi lebih lanjut dalam rapat bersama di DPR RI.

Page 12: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … fileKondisi kelistrikan di Regional JTBN, khususnya Provinsi NTB. Seluruh sistem kelistrikan di Regional JTBN dalam keadaan surplus

11

10. PT BNI (Persero) Tbk.

Sampai dengan 31 Desember 2017, BNI di NTB memiliki 26 Outlet

(KCU/KCP/KK), tersebar di 8 Kab dan 2 Kota. Dari 26 outlet

(KCU/KCP/KK) yang ada, sebagian besar berlokasi di Shopping Area

(69,23%).Terdapat 4 outlet OBO yaitu KCP Praya, KCP Selong, KCP

Dompu dan KCP Taliwang.

Sampai dengan 31 Desember 2017, BNI di NTB memiliki 363 unit

ATM, tersebar 8 Kab/ 2 Kota yaitu Tunai 349 unit, Cashless 4 unit

dan CRM 10 unit.

Dari 363 unit ATM tersebut terdapat 96,14% merupakan ATM tunai

sedangkan sisanya merupakan ATM cashless dan CRM

Growth CAGR pertumbuhan aset BNI di NTB periode 2013 - 2017

tumbuh sebesar 6,45%.Growth CAGR pertumbuhan Pinjaman BNI di

NTB periode 2013 - 2017 tumbuh sebesar 10,36%. Pertumbuhan

terbesar terjadi pada tahun 2016 sebesar 12,8%.Growth CAGR

pertumbuhan DPK BNI di NTB periode 2013 - 2017 tumbuh sebesar

7,79% dan pertumbuhan terbesar terjadi pada tahun 2015 sebesar

15,8%.

Kendala:

Berikut Upaya yang dilakukan BNI untuk mengatasi Kredit yang

bermasalah:

Melakukan restrukturisasi kredit

Melakukan pengajuan klaim kepada perusahaan penjamin (khusus

KUR)

Upaya BNI mencegah kredit bermasalah

Lebih selektif dalam memilih sektor ekonomi yang akan dibiayai

Mendukung program pemerintah dengan memberi pembiayaan pada

sektor produksi (khusus KUR) : seperti pertanian, peternakan, dan

industri pengolahan

Rekomendasi:

Banyaknya permasalahan yang dihadapi, untuk selanjutnya Anggota

Komisi VI akan mengundang untuk membahas permasalahan yang

sedang dihadapi lebih lanjut dalam rapat bersama di DPR RI.

Page 13: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … fileKondisi kelistrikan di Regional JTBN, khususnya Provinsi NTB. Seluruh sistem kelistrikan di Regional JTBN dalam keadaan surplus

12

11. PT BRI (Persero) Tbk.

Kinerja BRI di Provinsi NTB terus tumbuh positif selama dalam 5 tahun

terakhir dengan pertumbuhan kredit 12,3% dan pertumbuhan simpanan

18,0%. Saat ini 153 Jaringan Kantor Konvensional BRI memberikan

akses layanan perbankan di Provinsi NTB mengcover 70 dari 116

Kecamatan. Penyaluran KUR di Provinsi NTB terlampaui targetnya baik

dalam hal jumlah debitur maupun besarnya penyaluran. Kualitas

penyaluran kredit KUR terjaga dengan baik di bawah 1,20%. Bank BRI

konsisten menyalurkan KUR sebagai modal pemberdayaan usaha

masyarakat mikro dan kecil di NTB. Penyaluran KUR di Provinsi NTB

terlampaui targetnya baik dalam hal jumlah debitur maupun besarnya

penyaluran. Pada tahun 2017, dari 75.232 debitur KUR, sebesar 50%

debitur yang berusaha di sektor perdagangan.

Kendala:

Tidak ada kendala

Rekomendasi:

Banyaknya permasalahan yang dihadapi, untuk selanjutnya Anggota

Komisi VI akan mengundang untuk membahas permasalahan yang

sedang dihadapi lebih lanjut dalam rapat bersama di DPR RI.

12. PT BTN (Persero) Tbk.

Di Per 31 Desember 2017, Aset Bank BTN tumbuh 22,04%, Penyaluran

Kredit & Pembiayaan tumbuh 21,01% serta penghimpunan Dana Pihak

Ketiga tumbuh sebesar 20,45%. Beberapa faktor diindikasikan

menyebabkan realisasi KUR belum optimal dan NPL KUR yang tinggi

yaitu: Jenis Usaha Pada Wilayah Provinsi NTB, rata-rata bergerak pada

sektor pertanian, peternakan dan perdagangan skala kecil seperti

kerajinan tangan yang memiliki risiko cukup tinggi seperti gagal panen,

tidak kuat dalam persaingan bisnis.

Realisasi belum optimal karena:

a. Calon debitur memiliki kredit usaha berdasarkan data SLIK ideb

b. Calon debitur memiliki kredit dengan kolektabilitas NPL sesuai data

SLIK ideb

c. Untuk KUR Kecil (>25 juta) calon debitur tidak memiliki agunan

tambahan (fix A)

Page 14: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … fileKondisi kelistrikan di Regional JTBN, khususnya Provinsi NTB. Seluruh sistem kelistrikan di Regional JTBN dalam keadaan surplus

13

Program yang dilakukan oleh Bank BTN dalam meningkatkan kualitas

kredit mikro, kecil menengah diantaranya:

a. Melakukan pembinaan dan monitoring secara intensif terkait usaha

yang dikelola agar usaha semakin berkembang.

b. Memberikan pembelajaran proses pemasaran/penjualan berbasis

internet/secara online.

Dan terdapat beberapa kendala dalam menjalankan program tersebut

yaitu:

1. Petugas/staff Bank BTN KC Mataram yang terbatas

2. Lokasi calon debitur cukup jauh dari kantor cabang Bank BTN

Kendala:

Beberapa faktor diindikasikan menyebabkan realisasi KUR belum

optimal dan NPL KUR yang tinggi yaitu:

a. Jenis Usaha Pada Wilayah Provinsi NTB, rata-rata bergerak

pada sektor pertanian, peternakan dan perdagangan skala kecil

seperti kerajinan tangan yang memiliki risiko cukup tinggi seperti

gagal panen, tidak kuat dalam persaingan bisnis.

b. Realisasi belum optimal :

Calon debitur memiliki kredit usaha berdasarkan data SLIK

ideb;

Calon debitur memiliki kredit dengan kolektabilitas NPL

sesuai data SLIK ideb;

Untuk KUR Kecil (>25 juta) calon debitur tidak memiliki

agunan tambahan (fix Asset);

Petugas/staff Bank BTN KC Mataram yang terbatas; dan

Lokasi calon debitur cukup jauh dari kantor cabang Bank BT.

Rekomendasi:

Banyaknya permasalahan yang dihadapi, untuk selanjutnya Anggota

Komisi VI akan mengundang untuk membahas permasalahan yang

sedang dihadapi lebih lanjut dalam rapat bersama di DPR RI.

13. PT Indonesia Tourism Development Corporete (ITDC)

Pembangunan Infrastruktur Dasar The Mandalika membutuhkan biaya

sebesar 4.54 triliun dengan waktu pengembangan sampai dengan 2026.

Mandalika Resort telah ditetapkan oleh Pemerintah sebagai Kawasan

Ekonomi Khusus (KEK), dengan Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun

2014. Proyek pengembangan pariwisata di kawasan Mandalika Lombok

yang diharapkan dapat menjadi kawasan bertaraf International di

Lombok yang dilakukan ITDC.

Page 15: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … fileKondisi kelistrikan di Regional JTBN, khususnya Provinsi NTB. Seluruh sistem kelistrikan di Regional JTBN dalam keadaan surplus

14

Kendala:

Permasalahan yang masih dihadapi diantaranya:

1. Kebutuhan permodalan investasi infrastruktur yang cukup besar

mencapai Rp4,54 Triliun.

2. Pendudukan lahan ITDC dan klaim masyarakat atas tanah yang

sudah menjadi HPL ITDC.

3. Pembebasan lahan enclave yang terkena proyek pembangunan

kawasan seluas 16,4 Ha.

Selain itu dalam proses mobilisasi material sering terjadi keterlambatan

karena jarak yang jauh dan kondisi cuaca.

Dalam penyediaan infrastruktur dasar kawasan Pariwisata Mandalika

Lombok (KPML) dengan PT ITDC (Persero) bekerjasama dengan

beberapa rekanan, diantaranya yaitu:

Daftar Rekanan Pekerjaan No. SPK

PT Perentjana Djaja Jasa Konsultan Detail Engineering Design (DED) Infrastruktur Mandalika Resort

06/SPK/Dir/ITDC/I/2017

PT Wijaya Karya (Persero) Pembangunan jalan dan taman kawasan ruas C-I, E-R-S-T, dan Pantai Kuta

17/SPK/Dir/ITDC/I/2017

PT Wika Gedung Masjid Mandalika 54/SPK/PD/ITDC/KPM/ IX/2016

PT Wika Gedung Pembangunan Hotel Pullman 75/SPK/Dir/ITDC/XI/ 2017

PT Barokah Karya Mataram

Pagar Kawasan 166/SPK/Dir/ITDC/VII/ 2016

PT Ciriajasa Cipta Mandiri MK Masjid 240/SPK/Dir/ITDC/XII/ 2016

PT Prosys MK pembangunan jalan dan taman kawasan ruas C-I, E-R-S-T, dan Pantai Kuta

04/SPK/Dir/ITDC/I/2017

PT Bunga Raya Lestari Pemagaran Kawasan 06/SPK/DIR/ITDC/VIII/ 2017

PT Kuantan Graha Marga MK Pembangunan UMKM 007/SPK/Dir/ITDC/II/ 2018

Rekanan Lainnya

PT Bita Enarcon Engineering

PT Seliacipta Bestari Bima

PT Indulexco PT Sinar Bali Binakarya

PT Aecom PT Lombok Infrastruktur Perkasa

PT Himindo Fajar Jaya PT Parama Karya Mandiri

PT Hasta Buana Lombok PT Mastautin Jasa Negeri

CV. Global Recon Rekanan Lokal lainnya

Rekomendasi:

Banyaknya permasalahan yang dihadapi, untuk selanjutnya Anggota

Komisi VI akan mengundang untuk membahas permasalahan yang

sedang dihadapi lebih lanjut dalam rapat bersama di DPR RI.

Page 16: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … fileKondisi kelistrikan di Regional JTBN, khususnya Provinsi NTB. Seluruh sistem kelistrikan di Regional JTBN dalam keadaan surplus

15

14. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

WIKA membagi bisnisnya ke dalam lima segmen, yaitu: Infrastruktur dan

Gedung, Energi dan Industrial Plant, Real Estate dan Properti, Industri

dan Investasi. WIKA menjalankan segmen bisnisnya dengan

menggunakan strategi Forward and Backward. Forward adalah strategi

WIKA untuk memperoleh semua bisnis yang bisa dilakukan di masa

depan. Backward adalah strategi WIKA untuk memperoleh semua

bisnis atau perusahaan yang mendukung kompetensi kunci WIKA.

Kendala:

Kendala yang dihadapi di dalam proses pengerjaan proyek

di Lombok, diantaranya:

a. Keamanan dan lingkungan, Kawasan wisata aktif sehingga tidak

diperbolehkan menutup kawasan wisata 100%. Sehingga

memungkinkan adanya kehilangan material atau alat.

b. Teknis, menunggu finalisasi desain dari pihak owner dan kebutuhan

akan spesifikasi material yang tinggi dan/atau unik sehingga

membutuhkan pengiriman material dari luar pulau Lombok, terutama

dari pulau Jawa, yang harus melalui jalur penyeberangan laut

sehingga membutuhkan waktu pengiriman yang cukup lama dan

rentan terhadap kondisi cuaca, sehingga berpotensi pada

keterlambatan pendatangan material dengan risiko yang cukup

tinggi.

Rekomendasi:

Banyaknya permasalahan yang dihadapi, untuk selanjutnya Anggota

Komisi VI akan mengundang untuk membahas permasalahan yang

sedang dihadapi lebih lanjut dalam rapat bersama di DPR RI

15. UKM Binaan Bank Mandiri, Sasak Maik

Komisi VI DPR RI bersama direksi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk,

mengunjungi pelaku usaha mikro,kecil dan menengah (UMKM) di

Batulayar, Lombok Barat, Selasa (27/2). Direktur Ritel Banking, Bank

Mandiri, Tardi mendampingi langsung rombongan Komisi VI DPR RI ke

UD Sasak Maiq, salah satu UMKM debitur loyal dari Bank Mandiri sejak

tahun 1995. Direksi Bank Mandiri turut hadir, Senior Vice President

Corporate Secretary Group PT Bank Mandiri, Rohan Hafas, Head

Region Area Bank Mandiri Mataram, Gunawan Edi Sasongko, ikut

memperkenalkan produk UMKM UD Sasak Maiq yang memanfaatkan

Page 17: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … fileKondisi kelistrikan di Regional JTBN, khususnya Provinsi NTB. Seluruh sistem kelistrikan di Regional JTBN dalam keadaan surplus

16

berbagai pangan olahan berbahan baku Rumput Laut. Mulai dari kue

rumput laut, hingga kopi berbahan baku rumput laut.

Gambar 3: Tim Komisi VI UKM Binaan Bank Mandiri Sasak Maiq, NTB.

III. SARAN/REKOMENDASI

Beberapa rekomendasi yang diberikan pada saat kunjungan kerja di Provinsi

1. Penggunaan sumber energi lain seperti energi nuklir agar dapat dijadikan

wacana yang perlu diperhatikan dalam rangka memenuhi kebutuhan listrik di

Indonesia.

2. Pembangunan pelabuhan dan pemeliharaan fasilitas pelabuhan lebih

diperhatikan agar lebih representatif, bersih dan nyaman.

3. Perlu pembahasan lebih lanjut dengan pemerintah masalah holding dan dan

adanya beban investasi yang harus disiapkan karena dikhawatirkan dapat

menggerus laba perusahaan.

4. Pembangunan ruang publik dan private area dalam pembangunan KEK

Mandalika perlu diperhatikan agar nyaman dan aman agar tidak ada

masalah sosial di masyarakat.

IV. PENUTUP

Demikian Laporan Kunjungan Kerja Komisi VI DPR-RI ke Provinsi Nusa

Tenggara Barat pada Reses Masa Persidangan III Tahun Sidang 2017-2018

yang dilaksanakan pada tanggal 27 Februari-03 Maret 2018. Dalam acara

kunjungan kerja tersebut ditegaskan pentingnya koordinasi antara BUMN

Page 18: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … fileKondisi kelistrikan di Regional JTBN, khususnya Provinsi NTB. Seluruh sistem kelistrikan di Regional JTBN dalam keadaan surplus

17

dengan pemerintah daerah setempat dalam menunjang kelancaran

pembangunan didaerah. Dan untuk kegiatan berikutnya perlu koordinasi antara

Tim Kunker Komisi VI dengan Pemda setempat dalam hal ini adalah Gubernur

Provinsi Nusa Tenggara Barat beserta jajarannya untuk dapat hadir sehingga

dapat membahas permasalahan yang dihadapi di daerah dengan tepat sasaran.

Selanjutnya Tim Kunjungan Kerja Komisi VI DPR RI akan menjadikan laporan ini

menjadi masukan bagi Komisi VI DPR RI terutama sebagai bahan bagi fungsi

Pengawasan dan Penganggaran DPR RI. Selain itu hasil Kunjungan Kerja ini

akan diserahkan kepada Pemerintah untuk dapat ditindaklanjuti terutama dalam

melakukan perencanaan bagi pembangunan dan atau pemeliharaan serta

perbaikan bagi kesejahteraan masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Barat pada

khususnya dan Indonesia pada umumnya.

Ketua Tim, Ttd.