37
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM METODE SEISMIK REFRAKSI DAN SEISMIK REFLAKSI PJ Asisten: Septiandi Akhmad Oleh : Hana Dwi Sussena NIM. 125090701111003 PROGRAM STUDI GEOFISIKA JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014

laporan metseis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

geofisika

Citation preview

Page 1: laporan metseis

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM METODE SEISMIK REFRAKSI DAN SEISMIK REFLAKSI

PJ Asisten:

Septiandi Akhmad

Oleh :

Hana Dwi SussenaNIM. 125090701111003

PROGRAM STUDI GEOFISIKAJURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG2014

Page 2: laporan metseis

Laporan Akhir

Praktikum Metode Seismik

2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan berkat, rahmat dan

karunia-Nya, yang mana telah memberikan kesehatan dan kesempatan kepada kami, sehingga

kami dapat menyelesaikan Laporan Akhir Praktikum Metode Seismik Refraksi dan Seismik

Reflaksi dengan baik. Dengan adanya Laporan Akhir Praktikum Praktikum Metode Seismik

Refraksi dan Seismik Reflaksi ini kami berharap dapat membantu memperbaiki nilai dan juga

sebagai tugas. Kami menyadari bahwa dalam Laporan Akhir Praktikum Praktikum Metode

Seismik Refraksi dan Seismik Reflaksi ini masih banyak kekurangan yang dikarenakan

keterbatasan ilmu dan kemampuan yang kami miliki. Oleh sebab itu, kami mengharapkan

kritik dan saran yang membantu tercapainya kesempurnaan dari laporan ini. Semoga dengan

adanya laporan ini dapat memberi ilmu pengetahuan maupun wawasan bagi para

pembacanya.

Malang, 25 Desember 2014

Penulis

ii | J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a

Page 3: laporan metseis

Laporan Akhir

Praktikum Metode Seismik

2014

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1

1.2 Tujuan Praktikum.....................................................................................................1

BAB II METODOLOGI…..…….............................................................................................11

2.1 Seismik Refraksi.................................................................................................11

2.1.1 Peralatan....................................................................................................

2.1.2 Waktu, Tempat dan Desain Survei............................................................

2.1.3 Prosesing Data...........................................................................................

2.2 Seismik Refleksi....………………....................................................................11

2.2.1 Flow Prosesing............………………….....………………………..…..11

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN….......…...................................................................31

3.1 Interpretasi Seismik Refraksi 5 Line.......................................................................31

3.2 Analisa Flow Prosesing...........................................................................................33

BAB IV PENUTUP..................................................................................................................37

4.1 Kesimpulan............................................................................................................37

4.1.1 Seismik Refraksi.......................................................................................

4.1.2 Seismik Refleksi........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................38

LAMPIRAN.............................................................................................................................39

iii | J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a

Page 4: laporan metseis

Laporan Akhir

Praktikum Metode Seismik

2014

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Geofisika merupakan salah satu cabang ilmu bumi (Geosains) yang mempelajari

tentang sifat-sifat fisis bumi, seperti bentuk bumi, reaksi terhadap gaya, serta medan potensial

bumi (medan magnet dan gravitasi). Geofisika juga menyelidiki interior bumi seperti inti,

mantel bumi, dan kulit bumi serta kandungan-kandungan alaminya. Geofisika bisa juga

diartikan sebagai suatu metoda dimana akan dipelajari tentang bumi dan batuan menggunakan

pendekatan-pendekatan Fisika dan Matematika dan merupakan gabungan dari konsep-konsep

Ilmu Geologi dan Fisika. Dalam geofisika terdapat berbagai macam metode yang sering

digunakan diantaranya metode gravity, seismik dan lain sebagainya.

Metode seismik adalah salah satu metode yang didasarkan pada pengukuran respon

gelombang seismik (suara) yang dimasukkan ke dalam tanah dan kemudian direleksikan atau

direfraksikan sepanjang perbedaan lapisan tanah atau batas-batas batuan. Menurut Tellford,

dkk (1990) metode seismik terbagi menjadi dua jenis yaitu metode seismic refraksi dan

metode seismik refraksi. Metode seismik refraksi mengukur gelombang datang yang

dipantulkan sepanjang formasi geologi di bawah permukaan tanah. Sedangkan Metoda

seismik refleksi mengukur waktu yang diperlukan suatu impuls suara untuk melaju dari

sumber suara, terpantul oleh batas-batas formasi geologi, dan kembali ke permukaan tanah

pada suatu geophone.

1.2. Tujuan Praktikum

Tujuan dari Praktikum ini di antaranya adalah:

Mengetahui dan memahami prinsip dasar metode seimik.

Mengetahui cara pengolahan data pada metode seismik.

Mengetahui cara menginterpretasi data pada metode seismik.

1 | J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a

Page 5: laporan metseis

Laporan Akhir

Praktikum Metode Seismik

2014

BAB IIMETODOLOGI

2.1 Seismik Refraksi

2.1.1 Peralatan

Dalam praktikum ini peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Palu seismik

Gambar 2.1 Palu seismik

b. Geophone

Gambar 2.2 Geophone

c. Kabel penghubung

Gambar 2.3 Kabel penghubung

2 | J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a

Page 6: laporan metseis

Laporan Akhir

Praktikum Metode Seismik

2014

d. Lempeng Besi

Gambar 2.4 Lempeng besi

e. OYO McSeis 3 Model 1817

Gambar 2.5 OYO McSeis 3 model 1817

f. Roll meter

Gambar 2.6 Roll meter

g. GPS

Gambar 2.7 GPS

3 | J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a

Page 7: laporan metseis

Laporan Akhir

Praktikum Metode Seismik

2014

2.1.2 Waktu, Tempat dan Desain Survei

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin 15 Desember 2014 dan hari Rabu 17 Desember 2014, bertempat di Lapangan FISIP Universitas Brawijaya pada pukul 07.30 WIB. Desain survei yang digunakan seperti gambar berikut.

Gambar 2.8 Desain survei untuk satu line

Gambar 2.9 Desain survei untuk lima line

2.1.3 Prosesing Data

Untuk tahap prosesing data untuk metode seismik refraksi tahp-tahap yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:

4 | J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a

50m

2m2m2m

source Geophonee

Keterangan:Ungu: line 1Biru tua: line 2Biru muda: line 3Merah: line 4Kuning: line 5

Page 8: laporan metseis

Laporan Akhir

Praktikum Metode Seismik

2014

Tahap pertama adalah mengubah format penulisan data yang dicatat ketika akuisis diubah ke format seperti pada tabel 2.2 menggunakan software Ms. Excel.

Tabel 2.1 Format data awal hasil lapangan untuk line 3

5 | J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a

Page 9: laporan metseis

Laporan Akhir

Praktikum Metode Seismik

2014

Tabel 2.2 Pengubahan format data untuk line 3

Selanjutnya diubah format penulisan datanya seperti tabel 2.3. Pada data tersebut, data yang berada pada kolom orange tidak diperlukan. Dan data tersebut disimpan dalam format txt.

Tabel 2.3 Pengubahan format data untuk line 3

Setalah itu buka program buatan dari software MATLAB yaitu program extrapoll untuk mengextrapollasikan data txt tersebut. Dengan cara mengisikan

6 | J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a

Page 10: laporan metseis

Laporan Akhir

Praktikum Metode Seismik

2014

nama file pada bagian inputan “load” dan “DAT” (lihat gambar 2.10), sedangkan isikan nama file yang berfungsi sebagai output pada bagian “save” (lihat gambar 2.11).

Gambar 2.10 Pengisian data input pada program extrapoll

Gambar 2.11 Pengisian data output pada program extrapoll

Selanjutnya jalankan program tersebut dengan klik icon “ ”, maka akan muncul tampilan seperti pada gambar 2.12.

7 | J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a

Page 11: laporan metseis

Laporan Akhir

Praktikum Metode Seismik

2014

Gambar 2.12 Picking pada program extrapoll

Kemudian tentukan break point untuk data forward dan reverse. Jika sudah klik cukup (lihat gambar 2.13)

Gambar 2.13 Perintah setelah picking pada program extrapoll

Maka data output akan keluar seperti pada gambar 2.14 dan tersimpan sesuai yang diperintahkan tadi dengan format txt.

8 | J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a

Page 12: laporan metseis

Laporan Akhir

Praktikum Metode Seismik

2014

Gambar 2.14 Setelah picking pada program extrapoll

Selanjutnya data hasil extrapoll dimasukkan ke dalam software Ms.Excel.

Tabel 2.14 Pengisian hasil extrapoll

Setelah itu dimasukkan ke dalam tabel dengan format seperti tabel 2.5.

9 | J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a

Page 13: laporan metseis

Laporan Akhir

Praktikum Metode Seismik

2014

Tabel 2.5 Format data setelah extrapollasi

Selanjutnya atur seperti tabel 2.6 dan simpan dalam format txt.

Tabel 2.6 Pengaturan data untuk tahap Hagiwaramasuda

Lalu buka program “Hagiwaramasuda” dan isikan data inputan pada “Load” kemudian jalankan program dan akan muncul tampilan seperti gambar 2.15.

Gambar 2.15 Pengisian data input pada program Hagiwaramasuda

Selanjutnya klik run dan akan muncul tampilan seperti gambar 2.16. Dan pilih jumlah breakpoint 1. Tentukan breakpoint dan jika sudah yakin klik “oyi”,

10 | J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a

Page 14: laporan metseis

Laporan Akhir

Praktikum Metode Seismik

2014

maka akan muncul hasil akhir seperti gambar 2.17 dan selanjutnya dapat dilakukan interpretasi.

Gambar 2.16 PenPicking pada program Hagiwaramasuda

Gambar 2.17 Hasil dari picking Hagiwaramasuda

2.2 Seismik Refleksi

2.2.1 Flow Processing

11 | J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a

FINAL PSTM

SHOTS FOR FINAL PSTM

TVSB

DCON SHOTS FILTERRADIAL TRANSFORM ALL TRACE

DCON SHOTS NO FILTER

STATIC CORRECTION

RAW DATA

Page 15: laporan metseis

Laporan Akhir

Praktikum Metode Seismik

2014

Gambar 2.18 Flow processing metode seismik refleksi

a. Static Correction:

Gambar 2.19 Flow processing pada koreksi statis

b. Deconvolution Shots No Filter

Gambar 2.20 Flow processing pada deconvolution shots no filter

c. Radial Transform All Trace

Gambar 2.21 Flow processing pada radial transform all trace

d. Deconvolution Shots Filter

Gambar 2.22 Flow processing pada deconvolution shots filter

e. TVSB

Gambar 2.23 Flow processing pada TVSB

f. Shots for Final PSTM

12 | J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a

Page 16: laporan metseis

Laporan Akhir

Praktikum Metode Seismik

2014

Gambar 2.24 Flow processing pada shots for final PSTM

g. Final PSTM

Gambar 2.25 Flow processing pada final PSTM

13 | J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a

Page 17: laporan metseis

Laporan Akhir

Praktikum Metode Seismik

2014

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Interpretasi Seismik Refraksi 5 Line

Setelah dilakukan tahap-tahap pengolahan data seperti yang telah dijelaskan di atas

maka akan diperoleh hasil berupa kedalaman dan kecepatan untuk dua lapisan pada masing-

masing line. Pada line pertama dapat dilihat pada gambar 3.1 yang terlihat pada hasil

interpretasinya terdapat batas antar lapisan pada kedua lapisan tersebut, dimana pada lapisan

kedua atau yang berwarna merah berada pada kedalaman 5 hingga 12 m di bawah permukaan

tanah dengan besar cepat rambat pada lapisan tersebut sebesar 601 m/s yang diperkirakan

lapisan tersebut merupakan batuan weathered surface material. Sedangkan untuk lapisan

pertama yaitu lapisan yang berwarna biru berada pada kedalaman 0 hingga 5 meter di bawah

permukaan tanah dengan besar cepat rambatnya 337 m/s yang diperkirakan merupakan

weathered surface material.

Gambar 3.1 Hasil interpretasi pada line 1

Untuk line yang kedua dapat dilihat hasil interpretasinya pada gambar 3.2. Pada

gambar tersebut terlihat bahwa pada lapisan pertama yaitu yang berwarna biru, berada pada

kedalaman antara 0 hingga 6 meter di bawah permukaan tanah. Dari hasil interpretasi tersebut

juga terlihat pada lapisan pertama memiliki besar nilai cepat rambatnya adalah 343 m/s, hal

ini dapat diperkirakan pada lapisan tersebut merupakan lapisan weathered surface material.

Sedangkan untuk lapisan yang kedua yaitu yang berwarna merah, berada pada kedalaman 6

14 | J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a

Page 18: laporan metseis

Laporan Akhir

Praktikum Metode Seismik

2014

hingga 12 meter di bawah permukaan bumi dengan nilai cepat rambat gelombang sebesar 714

m/s yang menunjukkan bahwa lapisan tersebut merupakan lapisan sand.

Gambar 3.2 Hasil interpretasi pada line 2

Pada line ketiga dapat dilihat hasil interpretasinya pada gambar 3.3. Pada gambar

tersebut terlihat bahwa pada lapisan pertama yaitu yang berwarna biru, berada pada

kedalaman antara 0 hingga 5 meter di bawah permukaan tanah. Dari hasil interpretasi tersebut

juga terlihat pada lapisan pertama memiliki besar nilai cepat rambatnya adalah 345 m/s, hal

ini dapat diperkirakan pada lapisan tersebut merupakan lapisan weathered surface material.

Sedangkan untuk lapisan yang kedua yaitu yang berwarna merah, berada pada kedalaman 5

hingga 16 meter di bawah permukaan bumi dengan nilai cepat rambat gelombang sebesar 609

m/s yang menunjukkan bahwa lapisan tersebut merupakan lapisan sand.

15 | J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a

Page 19: laporan metseis

Laporan Akhir

Praktikum Metode Seismik

2014

Gambar 3.3 Hasil interpretasi pada line 3

Selanjutnya untuk line keempat yang cara pengambilan datanya berbeda dengan line

1,2 dan 3 didapatkan hasil interpretasi seperti pada gambar 3.4. Pada gambar tersebut terlihat

bahwa pada lapisan pertama yaitu yang berwarna biru, berada pada kedalaman antara 0

hingga 5 meter di bawah permukaan tanah. Dari hasil interpretasi tersebut juga terlihat pada

lapisan pertama memiliki besar nilai cepat rambatnya adalah 291 m/s, hal ini dapat

diperkirakan pada lapisan tersebut merupakan lapisan weathered surface material. Sedangkan

untuk lapisan yang kedua yaitu yang berwarna merah, berada pada kedalaman 5 hingga 10

meter di bawah permukaan bumi dengan nilai cepat rambat gelombang sebesar 473 m/s yang

menunjukkan bahwa lapisan tersebut merupakan lapisan sand (kering).

16 | J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a

Page 20: laporan metseis

Laporan Akhir

Praktikum Metode Seismik

2014

Gambar 3.4 Hasil interpretasi pada line 4

Sedangkan untuk line kelima diperoleh hasil interpretasi seperti pada gambar 3.5. Pada

gambar tersebut terlihat bahwa pada lapisan pertama yaitu yang berwarna biru, berada pada

kedalaman antara 0 hingga 6 meter di bawah permukaan tanah. Dari hasil interpretasi tersebut

juga terlihat pada lapisan pertama memiliki besar nilai cepat rambatnya adalah 294 m/s, hal

ini dapat diperkirakan pada lapisan tersebut merupakan lapisan weathered surface material.

Sedangkan untuk lapisan yang kedua yaitu yang berwarna merah, berada pada kedalaman 5

hingga 12 meter di bawah permukaan bumi dengan nilai cepat rambat gelombang sebesar 495

m/s yang menunjukkan bahwa lapisan tersebut merupakan lapisan sand (kering).

Gambar 3.5 Hasil interpretasi pada line5

Jika kelima line tersebut saling dihubungkan maka akan diperoleh hasil yang saling

berkaitan dari line 1 hingga line 5. Pada line 1 hingga line 3 terlihat adanya keterkaitan yaitu

dapat dilihat dari besar nilai cepat rambat di lapisan pertama dan lapisan kedua yang

mempunyai nilai yang tidak berbeda jauh. Hal ini sesuai karena pada proses akuisisi data line

1 hingga 3 dilakukan secara sejajar, sehingga memungkinkan jika ketiga line tersebut

memiliki jenis perlapisan yang sama. Dan untuk line 4 dan 5 juga berhubungan dengan line 1,

2 dan 3 karena besar nilai cepat rambat gelombang pada lapisan pertama dan lapisan

keduanya juga tidak terlalu beda jauh, sehingga dapat diinterpretasikan bahwa pada line 1

hingga 5 berada pada struktur lapisan yang sama.

Dalam pengolahan data pada metode seismik refraksi ini dilakukan extrapollasi untuk

mengumpamakan jika geophone yang dipasang pada setiap line dalam proses pengambilan

data merupakan jumlah geophone yang dapat mencakup semua area dalam satu line. Sehingga 17 | J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a

Page 21: laporan metseis

Laporan Akhir

Praktikum Metode Seismik

2014

dapat dihasilkan data yang baik. Dalam pengolahan data seismik refraksi ini juga dilakukan

proses dengan metode Hagiwara, hal ini berfungsi untuk menggambarkan batas lapisan.

Metode Hagiwara biasanya digunakan untuk menggambarkan batas lapisan untuk dua lapis

hingga tiga lapis. Kelemahan dari metode ini adalah hanya mengasumsikan jika semakin

dalam lapisan maka cepat rambat gelombang semakin cepat.

3.2 Analisis Flow Processing

Untuk proses pengolahan data seismik refleksi dilakukan dengan software VISTA.

Dalam software ini dapat dilihat bagaimana gambaran pemantulan gelombang di bawah

permukaan tanah. Tahap-tahap pengolahan data seismik refleksi ini terdiri dari Raw data

dilanjut dengan static correction hingga final PSTM. Langkah awal yang dilakukan adalah

menganalisis raw data. Raw data merupakan data awal yang berasal dari proses akuisisi yang

belum dilakukan pengolahan. Dapat dilihat pada gambar 3.6 yang merupakan gambaran dari

raw data. Tahap selanjutnya adalah dilakukannya koreksi statis yang seperti ditunjukkan pada

gambar 3.6. Koreksi statis ini dilakukan untuk menyamakan posisi geophone dalam elevasi

yang sama, karena pada kenyataannya setiap geophone berada pada ketinggian yang berbeda

akibat perbedaan topografi tanah.

Gambar 3.6 Bentuk raw data

18 | J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a

Page 22: laporan metseis

Laporan Akhir

Praktikum Metode Seismik

2014

Gambar 3.7 Hasil raw data setelah dilakukan statics correction

Dari kedua gambar di atas dapat dilihat perbedaan bentuk shot point gather antara

sebelum dilakukan koreksi statis dengan yang sudah dilakukan koreksi statis. Sebelum

dilakukan koreksi atau yang masih dalam bentuk raw data (gambar 3.6) terlihat bahwa shot

point gather berada pada waktu sekitar 60 ms namun setelah dilakukan koreksi statis terjadi

pengangkatan pada shot point gather dimana waktunya menjadi 0 ms dan menjadi lebih rapat.

Tahapan pada koreksi statis pertama dilakukan seleksi data pada tahap ini data akan diseleksi

sehingga diperoleh data yang baik, kemudian jika data yang diperoleh telah sesuai maka

dialnjutkan ke Orms Band Pass Filter untuk dilakukan filter frekuensi yang kemudian

diperoleh hasil output. Jika ketika dilakukan seleksi data masih belum berhasil maka perlu

dilakukan kombinasi data dan dilakukan static shift hal ini dilakukan untuk mengubah elevasi

agar sejajar atau sama. Proses static shift dapat dilakukan beberapa kali hingga dihasilkan

output yang baik.

Tahap selanjutnya setelah koreksi statis adalah tahap deconvolution shots no filter,

pada tahap ini dilakukan untuk menghilangkan pengaruh dari wavelet sumber dari suatu trace

seismik. Dengan proses tersebut diperoleh deret pseudo refleksi yang berupa spike yang

menggambarkan amplitudonya. Pada tahapan ini akan dibentuk data set baru dengan mute,

statics, scaling dan penerapan decon pada permukaan yang konstan. Inputnya merupakan file

dari raw data dan statics. Pada gambar 3.8 merupakan tampilan setelah dilakukan

19 | J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a

Page 23: laporan metseis

Laporan Akhir

Praktikum Metode Seismik

2014

deconvolution shots no filter. Terlihat pada gambar bahwa ground roll msih terlihat jelas serta

direct wave dan refracted wave masih terlihat jelas.

Gambar 3.8 Hasil gether setelah dilakukan deconvolution shots no filter

Tahap selanjutnya setelah deconvolution shots no filter adalah tahap radial transform

all trace. Pada tahap ini dilakukan filter untuk menghilangkan noise yang ada. Data input

yang digunakan merupakan data dari tahap koreksi sebelumnya yang kemudian dilakukan

muting pada trace dan dilanjutkan dengan time variant scale untuk menentukan skala waktu

dan selanjutnya dilakukan peningkatan data. Tahapan tersebut merupakan tahapan untuk input

yang pertama. Untuk input yang kedua perlu dilakukan forward radial transform terlebih

dahulu kemudian dilanjutkan untuk tahap adaptive substraction yang nantinya akan menjadi

output. Pada tahap radial transform all trace ini akan dihasilkan bentuk shot point gether yang

mulai hilang noisenya, seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.9. Pada gambar tersebut

terlihat jika reflected wave terlihat jelas.

20 | J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a

Page 24: laporan metseis

Laporan Akhir

Praktikum Metode Seismik

2014

Gambar 3.9 Hasil gether setelah dilakukan tranform all trace

Tahapan selanjutnya yaitu deconvolution shots filter. Pada tahap ini hampir sama

dengan deconvolution shots no filter namun bedanya pada tahap ini untuk memperoleh

deret pseudo refleksi yang berupa spike yang menggambarkan amplitudonya digunakan filter.

Dalam tahapan ini dibuat data set baru dengan mute, statics dan decon permukaan yang

konstan. Data input yang digunakan adalah data radial transform all trace dan statics.

Kemudian dilanjutkan dengan SCDApply dengan data input solved spectrum berupa shot dan

komponen receiver pada proses SCDECON CALC perlu ditambahkan. Bentuk shot point

gether setelah dilakukan deconvolution shots filter dapat dilihat pada gambar 3.10.

21 | J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a

Page 25: laporan metseis

Laporan Akhir

Praktikum Metode Seismik

2014

Gambar 3.10 Hasil gether setelah dilakukan deconvolution shots filter

Tahap selanjutnya adalah tahap time variant spectral balancing yang digunakan pada

DCON SHOTS 2 tanpa data set noise untuk perpindahan sebelumnya. Inputnya merupakan

file DCON SHOTS 2 dan bisa jadi shot sort. Hasil dari TVSB ini dapat dilihat pada gambar

3.11. Pada gambar terlihat bahwa reflected wave semakin jelas terlihat dan grond roll mulai

tidak terlihat.

Gambar 3.11 Hasil gether setelah dilakukan time variant spectral balancing

Tahap selanjutnya yaitu Shots for Final PSTM. Pada tahap ini inputnya merupakan

flow dari shots, statics, DCON, radial transform dan TVSB. Selanjutnya dilakukan ke tahap

ReadStat yang membutuhkan Stkpwr1D, Stkpwr2D dan Trim statics. Kemudian dilanjutkan

dengan SurfNMO dan SurfINM yang membutuhkan kecepatan. Dari tahapan tersebut akan

menghasilkan output yang dapat dilihat pada gambar 3.12.

22 | J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a

Page 26: laporan metseis

Laporan Akhir

Praktikum Metode Seismik

2014

Gambar 3.12 Hasil gether setelah dilakukan shot for final PSTM

Tahap terakhir yaitu tahap final PSTM. Pada tahap ini akan terlihat seperti

pada gambar 3.13. Pada gambar tersebut terlihat adanya beberapa amplitudo untuk setiap

waktu yang ditempuh oleh gelombang dalam melewati lapisan batuan. Terlihat pada gambar

bahwa amplitudo dominan yang ditunjukkan dengan warna merah berada pada waktu sekitar

500 ms hingga 1000 ms.

Gambar 3.13 Hasil akhir prosesing

23 | J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a

Page 27: laporan metseis

Laporan Akhir

Praktikum Metode Seismik

2014

BAB IVPENUTUP

4.1 Kesimpulan

4.1.1 Seismik Refraksi

Dalam proses pengolahan data untuk seimik refraksi dapat dilakukan dengan

tahap extrapollasi dan menggunakan metode Hagiwara. Tahap extrapollasi dilakukan

untuk mengumpamakan jika geophone yang dipasang mencakup semua bagian dalam

satu line. Dan metode Hagiwara digunakan untuk mengetahui batas perlapisan.

4.1.2 Seismik Reflaksi

Dalam proses pengolahan data seismik refleksi dapat dilakukan menggunakan

software VISTA. Melalui tahapan – tahapan seperti raw data, statics correction,

deconvolution shots no filter, radial transform all trace, deconvolution shots filter,

time variant spectral balancing , Shots for Final PSTM dan final PSTM. Hasil akhir

dari pengolahan seismik refleksi ini diperoleh gambaran besar nilai amplitudo pada

setiap waktu penjalaran gelombang di lapisan batuan.

24 | J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a

Page 28: laporan metseis

Laporan Akhir

Praktikum Metode Seismik

2014

DAFTAR PUSTAKA

Susilo, Adi., dkk. (2014). Modul Praktikum Metode Seismik. Malang: Universitas Brawijaya.

Tellford, W. M., Geldart C. P., & Sheriff R. E. (1990). Applied Geophysics. United States of

America: Cambridge University Press.

25 | J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a

Page 29: laporan metseis

Laporan Akhir

Praktikum Metode Seismik

2014

LAMPIRAN

26 | J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a