Upload
aulia-pratama-riwayanto
View
9
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Elektronika Telekomunikasi
Citation preview
1
BAB I
1.1 Tujuan
Mempelajari penguat Op-Amp tergantung dari loop feedback negatif eksternal
Mempelajari pengoperasian penguat inverting
Mempelajari pengoperasian penguat non inverting
Mempelajari penguat inverting sebagai penjumlah
1.2 Alat dan Bahan
Modul Operational Amplifier 1 buah
Osiloskop Dual Trace 1 buah
Power Supply 1 buah
Battery (1,5V) 2 buah
Generator Fungsi 1 buah
Kabel Penghubung Secukupnya
1.3 Teori Dasar
Penguat operasional (Op Amp) adalah suatu rangkaian terintegrasi yang berisi
beberapa tingkat dan konfigurasi penguat diferensial yang telah dijelaskan di atas.
Penguat operasional memilki dua masukan dan satu keluaran serta memiliki penguatan
DC yang tinggi. Untuk dapat bekerja dengan baik, penguat operasional memerlukan
tegangan catu yang simetris yaitu tegangan yang berharga positif (+V) dan tegangan yang
berharga negatif (-V) terhadap tanah (ground). Berikut ini adalah simbol dari penguat
operasional:
A. Penguat Inverting
Elektronika Telekomunikasi JTD 2C – Kel 4
2
Penguat ini dinamakan penguat inverting karena masukan dari penguat tersebut
adalah masukan non inverting dari Op Amp. Sinyal keluaran yang dihasilkan oleh
penguat jenis ini sefasa dengan sinyal masukannya. Gambar 2 menunjukkan
rangkaian dari penguat inverting.
Rumus untuk menentukan tegangan keluaran dari penguat inverting adalah sebagai
berikut :
V out=−R fRgV ¿
Gain=V outV ¿
B. Penguat Non Inverting
Penguat ini dinamakan penguat non inverting karena masukan dari penguat tersebut
adalah masukan non inverting dari Op Amp. Sinyal keluaran yang dihasilkan oleh
penguat jenis ini sefasa dengan sinyal masukannya. Gambar 3 menunjukkan
rangkaian dari penguat non inverting.
Rumus untuk menentukan tegangan keluaran dari penguat non inverting adalah
sebagai berikut :
V out=Rg+RfRg
V ¿
Gain=Rg+R fRg
C. Penguat Penjumlah
Elektronika Telekomunikasi JTD 2C – Kel 4
3
rangkaian penjumlah adalah konfigyrasi op-amp sebagai penguat dengan di berikan
imput lebih dari satu untuk menghasilkan sinyal output yang linier sesuai dengan nilai
penjumlahan sinyal input dan faktor penguat yang ada. pada umumnya rangkaian
penjumlah adalah rangkaian penjumlah dasar yang disusun dengan penguat inverting
dan non inverting yang diberikan input 1 line.
sinyal input pada (V1.V2,V3) diberikan keline input penguat inverting berturut-turut
melalui R1,R2,R3 . besarnya sinyal input tersebut bernilai negatif karena penguat
operasional dioperasikan pada mode membalik inverting. besarnya penguatan
tegangan (Av) tiap sinyal input mengikuti nilai perbandingan Rf dan resistor input
masing-masing (R1,R2,R3). masing-masing tegangan output dari penguat masing-
masing sinyal input tersebut secara matematis dapat ditulis sebagai berikut:
1.4 Modul Rangkaian
BAB II
2.1 Prosedur PercobaanProsedur percobaan ini adalah
Elektronika Telekomunikasi JTD 2C – Kel 4
4
1. Menyiapkan generator fungsi ,osiloskop dalam keadaan sudah terkalibrasi
2. Menghubungkan alat instrument dengan modul menggunakan kabel banana
3. Mengaktifkan power supply
4. Mulai melakukan pengukuran sesuai prosedur yang ada di dalam modul
2.2 Hasil Percobaan
a. Inverting
Penguat Inverting (Pengukuran)
RF RR(kΩ) Vi P-P Vo P-P Gain (Vo/Vi) Fasa
10k
10 1,4 1,5 1 180°
4,7 1,4 2,9 2,07 180°
3,3 1,4 4 2,85 180°
33 1,4 0,4 0,285 180°
No Resistansi Volts/Div Bentuk Gelombang
1 10k Ω
Vin : 1V
Vout :
1V
2 4,7k Ω
Vin : 1V
Vout :
1V
Elektronika Telekomunikasi JTD 2C – Kel 4
5
3 3,3k Ω
Vin : 1V
Vout :
1V
4 33k Ω
Vin : 1V
Vout :
1V
Penguat Inverting (Perhitungan)
Perhitungan Gain(RF /RR)
1. 10k /10k=1x
2. 10k / 4,7k=2,12 x
3. 10 k /3,3 k=3,03x
4. 10k /33k=0,3x
b. Non Inverting
Penguat Non Inverting (Pengukuran)
RF RR(kΩ) Vi P-P Vo P-P Gain (Vo/Vi) Fasa
10k
10 1,4 2,8 2 sefasa
4,7 1,4 4,2 3 sefasa
3,3 1,4 5,6 4 sefasa
33 1,4 1,8 1,2 sefasa
No Resistansi Volts/Div Bentuk Gelombang
Elektronika Telekomunikasi JTD 2C – Kel 4
6
1 10k Ω
Vin : 1V
Vout :
1V
2 4,7k Ω
Vin : 1V
Vout :
1V
3 3,3k Ω
Vin : 1V
Vout :
2V
4 33k Ω
Vin : 1V
Vout :
1V
Penguat Non Inverting (Perhitungan)
Elektronika Telekomunikasi JTD 2C – Kel 4
7
Perhitungan Gain(RFRR
+1)
1. 10k /10k+1=2x
2. 10k / 4,7k+1=3,12 x
3. 10k /3,3k+1=4,03x
4. 10k /33k+1=1,3x
c. Penjumlahan
Penguat Penjumlah (Pengukuran)
No Polaritas Vin S1 (V) Vin S2 (V) Vout (V)
1 -+ 1,5 0 -1,547
2 -+ 1,5 1,5 -1,9743 +- 1,5 0 1,5354 +- 1,5 1,5 1,985
Penguat Penjumlah (Perhitungan)
V out=−[( RfR1x S1)+( RfR2
xS2)] Vout=−[( 10k
10kx1,5 v)+( 10k
33kx0)]=−1,5V
Vout=−[( 10k10k
x1,5V )+( 10k33k
x 1,5V )]=−1,95V
Vout=+[(10 k10 k
x1,5v )−( 10k33k
x 0)]=1,5V
Vout=+[(10 k10 k
x1,5V )−( 10k33k
x1,5V ) ]=1,95V
d. Offset Voltage
Power Supply V out (V)Off -0,008On 0,007
e. Offset Null
Power Supply Vout (V) Rx (ohm)Off 0 14,25
f. Common Mode Rejection
Input Frekuensi Input V input V out
Elektronika Telekomunikasi JTD 2C – Kel 4