9
Laporan Pembuatan Sabun (Saponifikasi) Posted: April 25, 2013 in Chem-is-Try 0 Tujuan Percobaan Setelah melakukan percobaan ini ,mahasiswa di harapkan dapat : Membuat sabun atau melakukan reaksi saponifikasi Melakuakn analisa sifat-sifat sabun yang di hasilkan dengan metode standar SNI Dasar Teori Sabun adalah satu senyawa kimia tertua yang pernah di kenal .Sabun di buat dari campuran senyawa alkali (NaOH,KOH) dan minyak( Trigliserida). Trigliserida terdiri dari tiga gugus asam lemak yang terikat pada gugus gliserol. Asam lemak terdiri dari rantai karbon panjang yang berakhir dengan gugus asam karboksilat pada ujungnya. Gugus asam karboksilat terdiri dari sebuah atom karbon yang berikatan dengan dua buah atom oksigen. Satu ikatannya terdiri dari ikatan rangkap dua dan satunya merupakan ikatan tunggal. Setiap atom karbon memiliki gugus asam karboksilat yang melekat, maka dinamakan “tri- gliserida”. Apabila trigliserida direaksikan dengan alkali (sodium hidroksida atau kalium hidroksida), maka ikatan antara atom oksigen pada gugus karboksilat dan atom karbon pada gliserol akan terpisah. Proses ini disebut “saponifikasi”. Atom oksigen mengikat sodium yang berasal dari sodium hidroksida sehingga ujung dari rantai asam karboksilat akan larut dalam air. Garam sodium dari asam lemak inilah yang kemudian disebut sabun. Sedangkan gugus OH dalam hidroksida akan berikatan dengan molekul gliserol, apabila ketiga gugus asam lemak tersebut lepas maka reaksi saponifikasi dinyatakan selesai. Reaksi tersebut sebagai berikut :

Laporan Pembuatan Sabun

  • Upload
    dini

  • View
    12

  • Download
    1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bnnmn,

Citation preview

Page 1: Laporan Pembuatan Sabun

Laporan Pembuatan Sabun (Saponifikasi)

Posted: April 25, 2013 in Chem-is-Try

0

Tujuan Percobaan

Setelah melakukan percobaan ini ,mahasiswa di harapkan dapat :

Membuat sabun atau melakukan reaksi saponifikasi

Melakuakn analisa sifat-sifat sabun yang di hasilkan dengan metode standar SNI

Dasar Teori

Sabun adalah satu senyawa kimia tertua yang pernah di kenal .Sabun di buat dari campuran senyawa alkali (NaOH,KOH) dan minyak( Trigliserida).

Trigliserida terdiri dari tiga gugus asam lemak yang terikat pada gugus gliserol. Asam lemak terdiri dari rantai karbon panjang yang berakhir dengan gugus asam karboksilat pada ujungnya. Gugus asam karboksilat terdiri dari sebuah atom karbon yang berikatan dengan dua buah atom oksigen. Satu ikatannya terdiri dari ikatan rangkap dua dan satunya merupakan ikatan tunggal. Setiap atom karbon memiliki gugus asam karboksilat yang melekat, maka dinamakan “tri-gliserida”.

Apabila trigliserida direaksikan dengan alkali (sodium hidroksida atau kalium hidroksida), maka ikatan antara atom oksigen pada gugus karboksilat dan atom karbon pada gliserol akan terpisah. Proses ini disebut “saponifikasi”. Atom oksigen mengikat sodium yang berasal dari sodium hidroksida sehingga ujung dari rantai asam karboksilat akan larut dalam air. Garam sodium dari asam lemak inilah yang kemudian disebut sabun. Sedangkan gugus OH dalam hidroksida akan berikatan dengan molekul gliserol, apabila ketiga gugus asam lemak tersebut lepas maka reaksi saponifikasi dinyatakan selesai. Reaksi tersebut sebagai berikut :

Trigliserida biasanya disebut juga “fat” atau lemak jika berbentuk padat pada suhu kamar, dan disebut minyak (oil) bila pada suhu kamar berbentuk cair. Trigliserida tidak larut dalam air, hal ini dapat dibuktikan bila kita mencampurkan air dan minyak, akan terlihat keduanya tidak akan bercampur.

Sabun disebut sodium stearat dengan rumus kimia C17H35COO – Na + dan merupakan hydrocarbon rantai panjang dengan 10 sampai 20 atom Carbon. Dapat digunakan untuk membersihkan karena bersifat polar, merupakan komponen ionik yang larut dalam air dan tidak larut dalam larutan organik, yaitu minyak.

Page 2: Laporan Pembuatan Sabun

Lemak dan minyak yang digunakan untuk membuat sabun terdiri dari 7 asam lemak yang berbeda. Apabila semua ikatan karbon dalam asam lemak terdiri dari ikatan tunggal disebut asam lemak jenuh, sedangkan bila semua atom karbon berikatan dengan ikatan rangkap disebut asam lemak tak jenuh. Asam lemak tak jenuh dapat dikonversikan menjadi asam lemak jenuh dengan menambahkan atom hydrogen pada lokasi ikatan rangkap. Jumlah asam lemak yang tak jenuh dalam pembuatan sabun akan memberikan pengaruh kelembutan pada sabun yang dibuat.

Bentuk sabun menjadi bermacam-macam, yaitu:

Sabun cair

Dibuat dari minyak kelapa

Alkali yang digunakan KOH

Bentuk cair dan tidak mengental dalam suhu kamar

Sabun lunak

Dibuat dari minyak kelapa, minyak kelapa sawit atau minyak tumbuhan yang tidak jernih

Alkali yang dipakai KOH

Bentuk pasta dan mudah larut dalam air

Sabun keras

Dibuat dari lemak netral yang padat atau dari minyak yang dikeraskan dengan proses hidrogenasi

Alkali yang dipakai NaOH

Sukar larut dalam air

Alat dan Bahan

Alat yang di gunakan

Gelas Kimia 50 ml,250 ml

Batang Pengaduk

Erlenmeyer 250 ml

Gelas UKur 50 ml

Gelas Arloji

Cetakan

Buret 50 ml

Page 3: Laporan Pembuatan Sabun

Statif dan klem

Bahan yang di gunakan

Minyak Kelapa 20 ml

NaOH 12,04 gr (40 % B/V)

NaCl 0,1 gram

Amylum 0,50 gram

HCl 0,5 N 50 ml

Indikator PP

D.Langkah Kerja

Data Pengamatan

Persiapan :

No. Bahan Berat/volume Massa Molekul Rumus

1. NaOH 12,04 gr 40 NaOH

2. Amylum 0,50 gr 18 H2O

3. Minyak 20 ml 467 (C17H35COO)3 C3H5

4. NaCl 0,1 gr 58,5 NaCl

Proses pencampuran :

No. Bahan Tempat Pengamatan Keterangan

1. Minyak kelapa dan NaOH Gelas KimiaKetika di lakukan pengadukan minyak dan NaOH bercampur sehingga tekstur agak kental.

Terdapat gliserol

2. Penambahan NaCl Gelas Kimia Setelah diaduk selama 10 Gliserol dan sabun

Page 4: Laporan Pembuatan Sabun

menit garam larut dalam campuran di atas.

terpisah dan bisa di pisahkan sengan dekantasi

3. Penambahan Amylum Gelas KimiaCampuran di aduk selama 10 menit hingga rata

Pengolahan Data

Alkali bebas

Volume HCl = 5,25 ml

Konsentrasi = 0,5 N

Alkali bebas = x 100 %

= x 100%

= 10,05 %

Sampel sabun literature

Volume HCl = 5,50 ml

Konsentrasi = 0,5 N

Alkali bebas = x 100 %

= x 100%

= 11,00 %

Asam lemak bebas

Karena pada saat sampel di tambahkan indicator PP menunjukan warna merah muda maka bisa di pastikan sampel tersebut tidak mengandung asam lemak dan PH nya adalah basa .

Yield Sabun

Menurut Teori

Page 5: Laporan Pembuatan Sabun

Diketahui :

Berat NaOH = 12,04 gram

Massa Molekul NaOH =40 gr/mol

Mol NaOH = = 0.30 mol

Volume minyak goreng = 20 ml mL –

massa jenis minyak goreng = 0.832 gr/mL

Mr minyak goreng [C17H33COO)3 C3H5 ] = 884 gr/mol

Massa minyak goreng = ρ minyak goreng × Vol minyak grng

= 0.832 gr/mL x 20 mL

= 16,64 gr

Mol minyak goreng = = 0,019 mol

(C17H33COO)3 C3H5 + 3 NaOH → 3 C17H33COO Na + C3H8O3

M 0,019 mol 0,30 mol – –

B 0,019 mol 0,057 mol 0,057 mol 0,019 mol

S – 0,243 mol 0,057 mol 0,019 mol

Massa molekul sabun = 912 gr/mol

Massa sabun teori = mol x Mr

= 0,057 mol x 912 gr/mol

= 51,98 gram

Menurut Percobaan

Berat sabun = 36,5 gram

Page 6: Laporan Pembuatan Sabun

% yield = x 100 %

= x 100%

= 70,20 %

PEMBAHASAN

Sabun yang biasa di gunakan sehari-hari di buat dengan proses Saponifikasi yaitu dengan mereaksikan suatu asam lemak/minyak dengan basa alkali sehingga terbentuk sabun.Minyak yang di gunakan pada percobaan kali ini yaitu minyak goreng kelapa sawit yang banyak mengandung asam oleat.Sedangkan basa alkali yang di gunakan yaitu NaOH ,alasan memilih NaOH dan minyak goreng kelapa sawit sebagai bahan baku yaitu karena relative banyak di temukan dan harganya yang ekonomis.Tetapi untuk menghasilkan sabun yang lunak dan kualitas nya lebih bagus bahan baku yang di guankan adalah KOH dan Minyak kelapa.Dalam pembuatan sabun NaOH di buat berlebih sehingga semua minyak dalam hal ini trigliserida bisa semuanya membentuk sabun.Asam oleat yang banyak terkandung di dalam minyak goreng kelapa sawit mempunyai rumus molekul C17H33COOH.Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :

(C17H33COO)3 C3H5 + 3 NaOH → 3 C17H33COO Na + C3H8O3

Minyak kelapa sawit yang di gunakan dalam percobaan ini adalah sebanyak 20 ml,sedangkan NaOH yang di gunakan adalah sebanyak 12,06 gram yang di larutkan dalam 30 ml air sehingga memiliki konsentrasi sekitar 40 % (b/v).

Pembuatan sabun dimulai dengan mencampurkan dua bahan baku di atas yaitu minyak goreng dengan NaOH kemudian di aduk-aduk hingga campuran bercampur rata dan wujudnya seperti susu kental yang tidak ada minyak di atasnya. Prinsip dalam proses saponifikasi,yaitu lemak akan terhidrolisis oleh basa, menghasilkan gliserol dan sabun mentah. Proses pencampuran antara minyak dan alkali kemudian akan membentuk suatu cairan yang mengental, yang disebut dengan trace. Pada campuran tersebut kemudian ditambahkan garam NaCl.. Garam NaCl ditambahkan untuk memisahkan antara produk sabun dan gliserol sehingga sabun akan tergumpalkan sebagai sabun padat yang memisah dari gliserol. Dalam percobaan, NaCl yang ditambahkan hanya sedikit yaitu 0,1 gram agar kandungan NaCl pada produk akhir jumlahnya sedikit. Karena jika kandungan NaCl dalam sabun terlalu tinggi, maka produk sabun yang dihasilkan akan terlalu keras.Selanjutnya yaitu penambahan amylum yang berfungsi untuk mengurangi kelembaban sabun. Kemudian gliserol yang sudah terpisah tersebut di pisahkan dari sabun. Jadi, pada hasil akhir, produk yang terbentuk hanya berupa sabun tanpa hasil samping berupa gliserol. Sabun yang dihasilkan dan di diamkan beberapa menit mulai mengeras dan seperti sabun biasa yang

Page 7: Laporan Pembuatan Sabun

di jumpai sehari-hari. Uji kualitas yang dilakukan meliputi uji kandungan alkali bebas dan kandungan asam lemak bebas.

Berdasarkan hasil perhitungan, maka didapat kandungan alkali bebas sebesar 10,05%,sedangkan kandungan alkali bebas pada sabun sampel suatu merk tertentu mengandung alkali bebas sebanyak 11,00 %. Kandungan alkali yang terdapat dalam sabun tersebut menandakan bahwa produk sabun yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik atau tidak, karena semakin besar kandungan/ kadar alkali dalam produk sabun yang dihasilkan maka kualitas produk yang dihasilkan pun semakin menurun kualitasnya. Akan tetapi, produk sabun yang bebas alkali pun tidak berarti bahwa kualitasnya lebih baik. Sabun yang bebas alkali justru dapat menyebabkan kerusakan kulit. Uji kualitas selanjutnya meliputi kadar asam lemak bebas ,karena ketika di tambahkan indikator PP larutan sabun berubah menjadi warna merah muda maka dapat di simpulkan PH dari sabun tersebut basa/Netral sehingga tidak mengandung asam lemak.Berat sabun yang dihasilkan dalam percobaan yaitu sebanyak 36,50 gram sedangkan hasil sabun yang seharusnya menurut teori adalah sebanyak 51,98 gram .Dengan demikian yield sabun yang dihasilkan adalah sebesar 70,20 %.

Kesimpulan

Sabun di buat dengan reaksi penyabunan (Saponifikasi) anatar basa alkali dengan minyak/lemak .

Produk yang dihasilkan pada Saponifikasi adalah sabun sebagai hasil utama dan Gliserol sebagai hasil samping.

Sabun yang dihasilkan mengandung alkali bebas sebesar 10,05 % dan lebih kecil di bandingakn dengan sabun asli suatu merk tertentu yaitu sebesar 11,00 %.

Sabun yang dihasilkan tidak mengandung asam lemak bebas.

Yield yang dihasilkan sebesar 70,20 %.