Upload
ilhamyuandoko
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/19/2019 LAPORAN PENDAHULUAN PK.docx
1/12
LAPORAN PENDAHULUAN PERILAKU KEKERASAN
A. PENGERTIAN
Perilaku kekerasan merupakan suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat
membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan (fitria,
2009).
Perilaku kekerasan adalah tingkah laku individu yang ditujukan untuk melukai atau
mencelakakan individu lain yang tidak menginginkan datangnya tingkah laku tersebut (Purba
dkk, 200).
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang
membahayakan secara fisik, baik kepada diri sendiri, maupun orang lain (!oseph, 200").
#ncaman atau kebutuhan yang tidak terpenuhi mengakibatkan seseorang stress berat, membuat
orang marah bahkan kehilangan kontrol kesadaran diri, misalkan$ memaki%maki orang
disekitarnya, membanting%banting barang, menciderai diri dan orang lain, bahkan membakar
rumah.
&ekerasan berarti penganiayaan, penyiksaan, atau perlakuan salah. 'enurut * (dalam
+agong. , dkk, 2000), kekerasan adalah penggunaan kekuatan fisik dan kekuasaan, ancaman
atau tindakan terhadap diri sendiri, perorangan atau sekelompok orang atau masyarakat yang
mengakibatkan atau kemungkinan besar mengakibatkan memar-trauma, kematian, kerugian
psikologis, kelainan perkembangan atau perampasan hak
'enurut o/nsend (2000), amuk (aggresion) adalah tingkah laku yang bertujuan untuk
mengancam atau melukai diri sendiri dan orang lain juga diartikan sebagai perang atau
menyerang
'enurut tuart dan undeen (991), perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang
melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain
maupun lingkungan. al tersebut dilakukan untuk mengungkapkan perasaan kesal atau marah
yang tidak konstruktif
Perilaku kekerasan atau agresif merupakan suatu bentuk perilaku yang bertujuan untuk melukai
seseorang secara fisik maupun psikologis (+erko/it, 993).
B. PENYEBAB
. 4aktor Predisposisi
#da beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya perilaku kekerasan menurut teori biologik,
teori psikologi, dan teori sosiokultural yang dijelaskan oleh o/send (995 dalam Purba dkk,
200) adalah$
a. eori +iologik
eori biologik terdiri dari beberapa pandangan yang berpengaruh terhadap perilaku$
8/19/2019 LAPORAN PENDAHULUAN PK.docx
2/12
) 6eurobiologik
#da 3 area pada otak yang berpengaruh terhadap proses impuls agresif$ sistem limbik, lobus
frontal dan hypothalamus. 6eurotransmitter juga mempunyai peranan dalam memfasilitasi atau
menghambat proses impuls agresif. istem limbik merupakan sistem informasi, ekspresi,
perilaku, dan memori. #pabila ada gangguan pada sistem ini maka akan meningkatkan atau
menurunkan potensial perilaku kekerasan. #danya gangguan pada lobus frontal maka individu
tidak mampu membuat keputusan, kerusakan pada penilaian, perilaku tidak sesuai, dan agresif.
+eragam komponen dari sistem neurologis mempunyai implikasi memfasilitasi dan
menghambat impuls agresif. istem limbik terlambat dalam menstimulasi timbulnya perilaku
agresif. Pusat otak atas secara konstan berinteraksi dengan pusat agresif.
2) +iokimia
+erbagai neurotransmitter (epinephrine, norepinefrine, dopamine, asetikolin, dan serotonin)
sangat berperan dalam memfasilitasi atau menghambat impuls agresif. eori ini sangat konsisten
dengan fight atau flight yang dikenalkan oleh elye dalam teorinya tentang respons terhadap
stress.
3) 7enetik
Penelitian membuktikan adanya hubungan langsung antara perilaku agresif dengan genetik
karyotype 8!!.
) 7angguan *takindroma otak organik terbukti sebagai faktor predisposisi perilaku agresif dan tindak
kekerasan. umor otak, khususnya yang menyerang sistem limbik dan lobus temporal: trauma
otak, yang menimbulkan perubahan serebral: dan penyakit seperti ensefalitis, dan epilepsy,
khususnya lobus temporal, terbukti berpengaruh terhadap perilaku agresif dan tindak kekerasan.
b. eori Psikologik
) eori Psikoanalitik
eori ini menjelaskan tidak terpenuhinya kebutuhan untuk mendapatkan kepuasan dan rasa aman
dapat mengakibatkan tidak berkembangnya ego dan membuat konsep diri rendah. #gresi dan
tindak kekerasan memberikan kekuatan dan prestise yang dapat meningkatkan citra diri dan
memberikan arti dalam kehidupannya. Perilaku agresif dan perilaku kekerasan merupakan
pengungkapan secara terbuka terhadap rasa ketidakberdayaan dan rendahnya harga diri.
2) eori Pembelajaran
#nak belajar melalui perilaku meniru dari contoh peran mereka, biasanya orang tua mereka
sendiri. ;ontoh peran tersebut ditiru karena dipersepsikan sebagai prestise atau berpengaruh,
atau jika perilaku tersebut diikuti dengan pujian yang positif. #nak memiliki persepsi idealtentang orang tua mereka selama tahap perkembangan a/al. 6amun, dengan perkembangan
yang dialaminya, mereka mulai meniru pola perilaku guru, teman, dan orang lain.
8/19/2019 LAPORAN PENDAHULUAN PK.docx
3/12
Pakar sosiolog lebih menekankan pengaruh faktor budaya dan struktur sosial terhadap perilaku
agresif. #da kelompok sosial yang secara umum menerima perilaku kekerasan sebagai cara
untuk menyelesaikan masalahnya. 'asyarakat juga berpengaruh pada perilaku tindak kekerasan,
apabila individu menyadari bah/a kebutuhan dan keinginan mereka tidak dapat terpenuhi secara
konstruktif. Penduduk yang ramai -padat dan lingkungan yang ribut dapat berisiko untuk
perilaku kekerasan. #danya keterbatasan sosial dapat menimbulkan kekerasan dalam hidup
individu.
2. 4aktor Presipitasi
4aktor%faktor yang dapat mencetuskan perilaku kekerasan sering kali berkaitan dengan (!osep,
2009)$
a. =kspresi diri, ingin menunjukkan eksistensi diri atau simbol solidaritas seperti dalam sebuah
konser, penonton sepak bola, geng sekolah, perkelahian masal dan sebagainya. b. =kspresi dari tidak terpenuhinya kebutuhan dasar dan kondisi sosial ekonomi.
c. &esulitan dalam mengkomunikasikan sesuatu dalam keluarga serta tidak membiasakan dialog
untuk memecahkan masalah cenderung melalukan kekerasan dalam menyelesaikan konflik.
d. &etidaksiapan seorang ibu dalam mera/at anaknya dan ketidakmampuan dirinya sebagai
seorang yang de/asa.
e. #danya ri/ayat perilaku anti sosial meliputi penyalahgunaan obat dan alkoholisme dan tidak
mampu mengontrol emosinya pada saat menghadapi rasa frustasi.
f. &ematian anggota keluarga yang terpenting, kehilangan pekerjaan, perubahan tahap
C. RENTANG RESPONS MARAH
>espons kemarahan dapat berfluktuasi dalam rentang adaptif ? mal adaptif. >entang
respon kemarahan dapat digambarkan sebagai berikut $ (&eliat, 99").
#ssertif adalah mengungkapkan marah tanpa menyakiti, melukai perasaan orang lain, atau tanpa
merendahkan harga diri orang lain.
4rustasi adalah respons yang timbul akibat gagal mencapai tujuan atau keinginan. 4rustasi dapat
dialami sebagai suatu ancaman dan kecemasan.#kibat dari ancaman tersebut dapat
menimbulkan kemarahan.
Pasif adalah respons dimana individu tidak mampu mengungkapkan perasaan yang dialami.
#gresif merupakan perilaku yang menyertai marah namun masih dapat dikontrol oleh individu.
*rang agresif biasanya tidak mau mengetahui hak orang lain. @ia berpendapat bah/a setiap
orang harus bertarung untuk mendapatkan kepentingan sendiri dan mengharapkan perlakuan
yang sama dari orang lain 'engamuk adalah rasa marah dan bermusuhan yang kuat disertai kehilangan kontrol diri. Pada
keadaan ini individu dapat merusak dirinya sendiri maupun terhadap orang lain.
>espon kemarahan dapat berfluktusi dalam rentang adaptif%maladaptif.
8/19/2019 LAPORAN PENDAHULUAN PK.docx
4/12
D. TANDA DAN GEJALA
!osep (2009) mengemukakan bah/a tanda dan gejala perilaku kekerasan adalah
sebagai berikut$
. 4isik
a. 'uka merah dan tegang
b. 'ata melotot- pandangan tajam
c. angan mengepal
d. >ahang mengatup
e. Postur tubuh kaku
f. Aalan mondar%mandir
2. Berbal
a. +icara kasar
b. uara tinggi, membentak atau berteriak
c. 'engancam secara verbal atau fisik
d. 'engumpat dengan kata%kata kotor
e. uara keras
f. &etus
3. Perilaku
a. 'elempar atau memukul benda-orang lain
b. 'enyerang orang lain
c. 'elukai diri sendiri-orang lain
d. 'erusak lingkungan
e. #muk-agresif
. =mosi
idak adekuat, tidak aman dan nyaman, rasa terganggu, dendam dan jengkel, tidak berdaya,
bermusuhan, mengamuk, ingin berkelahi, menyalahkan dan menuntut.
1.
8/19/2019 LAPORAN PENDAHULUAN PK.docx
5/12
. Perhatian
+olos, mencuri, melarikan diri, penyimpangan seksual.
E. AKIBAT DARI PERILAKU KEKERASAN
&lien dengan perilaku kekerasan dapat menyebabkan resiko tinggi mencederai diri,
orang lain dan lingkungan. >esiko mencederai merupakan suatu tindakan yang kemungkinan
dapat melukai- membahayakan diri, orang lain dan lingkungan.
F. PROSES MARAH
tress, cemas, marah merupakan bagian kehidupan sehari%hari yang harus dihadapi
oleh setiap individu. tress dapat menyebabkan kecemasan yang menimbulkan perasaan tidak
menyenangkan dan terancam. &ecemasan dapat menimbulkan kemarahan. +erikut ini
digambarkan proses kemarahan $(+eck, >a/lins, illiams, 95, dalam &eliat, 995)
'elihat gambar di atas bah/a respon terhadap marah dapat diungkapkan melalui 3 cara
yaitu $ 'engungkapkan secara verbal, menekan, dan menantang. @ari ketiga cara ini cara
yang pertama adalah konstruktif sedang dua cara yang lain adalah destruktif.
@engan melarikan diri atau menantang akan menimbulkan rasa bermusuhan, dan bila
cara ini dipakai terus menerus, maka kemarahan dapat diekspresikan pada diri sendiri
dan lingkungan dan akan tampak sebagai depresi dan psikomatik atau agresif dan
ngamuk.
Pathway/ Patofow!"a#$a%
8/19/2019 LAPORAN PENDAHULUAN PK.docx
6/12
G. PERILAKUPerilaku yang berkaitan dengan perilaku kekerasan antara lain $
'enyerang atau menghindar (fight of flight)
Pada keadaan ini respon fisiologis timbul karena kegiatan sistem saraf otonom beraksi terhadap
sekresi epinephrin yang menyebabkan tekanan darah meningkat, takikardi, /ajah merah, pupil
melebar, sekresi ;l meningkat, peristaltik gaster menurun, pengeluaran urine dan saliva
meningkat, konstipasi, ke/aspadaan juga meningkat diserta ketegangan otot, seperti rahang
terkatup, tangan dikepal, tubuh menjadi kaku dan disertai reflek yang cepat.
'enyatakan secara asertif (assertiveness)
Perilaku yang sering ditampilkan individu dalam mengekspresikan kemarahannya yaitu dengan
perilaku pasif, agresif dan asertif. Perilaku asertif adalah cara yang terbaik untuk
mengekspresikan marah karena individu dapat mengekspresikan rasa marahnya tanpa menyakiti
orang lain secara fisik maupun psikolgis. @i samping itu perilaku ini dapat juga untuk
pengembangan diri klien.
'emberontak (acting out)
Perilaku yang muncul biasanya disertai akibat konflik perilaku Cacting outD untuk menarik
perhatian orang lain.
8/19/2019 LAPORAN PENDAHULUAN PK.docx
7/12
Perilaku kekerasan
indakan kekerasan atau amuk yang ditujukan kepada diri sendiri, orang lain maupun
lingkungan
P&$"a'( K&'&$a)a*
H. MEKANISME KOPING
'ekanisme koping adalah tiap upaya yang diarahkan pada penatalaksanaan stress,
termasuk upaya penyelesaian masalah langsung dan mekanisme pertahanan yang digunakan
untuk melindungi diri.(tuart dan undeen, 99).
&emarahan merupakan ekspresi dari rasa cemas yang timbul karena adanya ancaman.
+eberapa mekanisme koping yang dipakai pada klien marah untuk melindungi diri antara lain $
('aramis, 99)
ublimasi $ 'enerima suatu sasaran pengganti yang mulia artinya di mata masyarakat
untuk suatu dorongan yang mengalami hambatan penyalurannya secara normal.
'isalnya seseorang yang sedang marah melampiaskan kemarahannya pada obyek lain
seperti meremas adonan kue, meninju tembok dan sebagainya, tujuannya adalah untuk
mengurangi ketegangan akibat rasa marah.
Proyeksi $ 'enyalahkan orang lain mengenai kesukarannya atau keinginannya yang
tidak baik. 'isalnya seseorang /anita muda yang menyangkal bah/a ia mempunyai
perasaan seksual terhadap rekan sekerjanya, berbalik menuduh bah/a temannya tersebut
mencoba merayu, mencumbunya.
>epresi $ 'encegah pikiran yang menyakitkan atau membahayakan masuk ke alam
sadar. 'isalnya seseorang anak yang sangat benci pada orang tuanya yang tidak
disukainya. #kan tetapi menurut ajaran atau didikan yang diterimanya sejak kecil bah/a
membenci orang tua merupakan hal yang tidak baik dan dikutuk oleh uhan, sehingga
perasaan benci itu ditekannya dan akhirnya ia dapat melupakannya.
8/19/2019 LAPORAN PENDAHULUAN PK.docx
8/12
>eaksi formasi $ 'encegah keinginan yang berbahaya bila diekspresikan, dengan
melebih%lebihkan sikap dan perilaku yang berla/anan dan menggunakannya sebagai
rintangan. 'isalnya seorang yang tertarik pada teman suaminya, akan memperlakukan
orang tersebut dengan kasar.
@isplacement $ 'elepaskan perasaan yang tertekan biasanya bermusuhan, pada obyek
yang tidak begitu berbahaya seperti yang pada mulanya yang membangkitkan emosi itu.
'isalnya immy berusia tahun marah karena ia baru saja mendapat hukuman dari
ibunya karena menggambar di dinding kamarnya. @ia mulai bermain perang%perangan
dengan temannya.
I. PENATALAKSANAAN
!ang diberikan pada klien yang mengalami gangguan ji/a amuk ada 2 yaitu$
. 'edis
a. 6oinan, yaitu sebagai pengontrol prilaku psikososia.
b. alloperidol, yaitu mengontrol psikosis dan prilaku merusak diri.
c. hriheEiphenidil, yaitu mengontro perilaku merusak diri dan menenangkan hiperaktivitas.
d. =; (=lektro ;onvulsive herapy), yaitu menenangkan klien bila mengarah pada keadaan
amuk.
2. Penatalaksanaan kepera/atan
a. Psikoterapeutik
b. Fingkungan terapieutik
c. &egiatan hidup sehari%hari (#@F)
d. Pendidikan kesehatan
J. PERENCANAAN PULANG
Pera/atan dirumah sakit akan lebih bermakna jika dilanjutkan dirumah. Gntuk itu semua rumah
sakit perlu membuat perencanaan pulang. Perencanaan pulang dilakukan sesegera mungkin
setelah klien dira/at dan diintegrasikan didalam proses kepera/atan.
Aadi bukan persiapan yang dilakukan pada hari atau sehari sebelum klien pulang.
ujuan perencanaan pulang$
. 'enyiapkan klien dan keluarga secara fisik, psikologis dan sosial.
2. &lien tidak menciderai diri, orang lain dan lingkungannya.3. &lien tidak terisolasi sosial
. 'enyelenggarakan proses pulang yang bertahap (&elliat, 992).
K. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERA+ATAN
8/19/2019 LAPORAN PENDAHULUAN PK.docx
9/12
#suhan kepera/atan dilakukan dengan menggunakan pendekatan proses kepera/atan
yang meliputi tahapan yaitu $ Pengkajian, perencanaan-intervensi, pelaksanaan-implementasi
dan evaluasi, yang masing%masing berkesinambungan serta memerlukan kecakapan
keterampilan professional tenaga kepera/atan.
Proses kepera/atan adalah cara pendekatan sistimatis yang diterapkan dalam
pelaksanaan fungsi kepera/atan, ide pendekatan yang dimiliki, karakteristik sistimatis,
bertujuan, interaksi, dinamis dan ilmiah. Proses kepera/atan klien marah adalah sebagai
berikut $ (&eliat, dkk, 995)
,. P&*#'a-"a*
Pengkajian merupakan langkah a/al dan dasar utama dari proses kepera/atan. ahap
pengkajian terdiri dari pengumpulan data, klasifikasi data, analisa data, dan perumusan masalah
atau kebutuhan klien atau diagnosa kepera/atan.
P&*#(%(a* !ata
@ata yang dikumpulkan meliputi data biologis, psikologis, sosial dan spiritual.
#spek biologis
>espons fisiologis timbul karena kegiatan system saraf otonom bereaksi terhadap sekresi
epineprin sehingga tekanan darah meningkat, tachikardi, muka merah, pupil melebar,
pengeluaran urine meningkat. #da gejala yang sama dengan kecemasan seperti meningkatnya
ke/aspadaan, ketegangan otot seperti rahang terkatup, tangan dikepal, tubuh kaku, dan reflekscepat. al ini disebabkan oleh energi yang dikeluarkan saat marah bertambah.
#spek emosional
8/19/2019 LAPORAN PENDAHULUAN PK.docx
10/12
&epercayaan, nilai dan moral mempengaruhi hubungan individu dengan lingkungan. al yang
bertentangan dengan norma yang dimiliki dapat menimbulkan kemarahan yang dimanifestasikan
dengan amoral dan rasa tidak berdosa.
@ari uraian tersebut di atas jelaslah bah/a pera/at perlu mengkaji individu secara
komprehensif meliputi aspek fisik, emosi, intelektual, sosial dan spiritual yang secara singkat
dapat dilukiskan sebagai berikut $
#spek fisik$ terdiri dari $muka merah, pandangan tajam, napas pendek dan cepat, berkeringat,
sakit fisik, penyalahgunaan at, tekanan darah meningkat.
#spek emosi $ tidak adekuat, tidak aman, dendam, jengkel.
#spek intelektual $ mendominasi, ba/el, sarkasme, berdebat, meremehkan.
#spek sosial $ menarik diri, penolakan, kekerasan, ejekan, humor.
Ka)"f"a')" !ata
@ata yang didapat pada pengumpulan data dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu data
subyektif dan data obyektif.@ata subyektif adalah data yang disampaikan secara lisan oleh klien
dan keluarga.@ata ini didapatkan melalui /a/ancara pera/at dengan klien dan
keluarga.edangkan data obyektif yang ditemukan secara nyata.@ata ini didapatkan melalui
obsevasi atau pemeriksaan langsung oleh pera/at.
A*a")a !ata
@engan melihat data subyektif dan data objektif dapat menentukan permasalahan yang dihadapi
klien dan dengan memperhatikan pohon masalah dapat diketahui penyebab sampai pada efek
dari masalah tersebut.@ari hasil analisa data inilah dapat ditentukan diagnosa kepera/atan.
Poho* %a)aah
. D"a#*o)a K&&$awata*
C@iagnosa kepera/atan adalah penilaian klinis tentang respons aktual dan potensial
dari individu, keluarga, atau masyarakat terhadap masalah kesehatan sebagai proses kehidupanD
(;arpenito, 2000). #dapun kemungkinan diagnosa kepera/atan pada klien marah dengan
masalah utama perilaku kekerasan adalah sebagai berikut $
>isiko mencederai diri sendiri, orang lain, lingkungan berhubungan dengan perilaku kekerasan.
Perilaku kekerasan berhubungan dengan harga diri rendah.
8/19/2019 LAPORAN PENDAHULUAN PK.docx
11/12
DAFTAR PUSTAKA
No D"a#*o)")R&*0a*a T"*!a'a*
TUK/SP T"*!a'a*
>esiko perilaku kekerasan G'$ elama pera/atan
diruangan, pasien tidak
memperlihatkan perilaku
kekerasan, dengan criteria hasil
(G&)$
@apat membina hubungan saling
percaya
@apat mengidentifikasi penyebab,
tanda dan gejala, bentuk dan
akibat P& yang sering dilakukan
@apat mendemonstrasikan cara
mengontrol P& dengan cara $
o 4isik
o ocial dan verbal
o piritualo 'inum obat teratur
@apat menyebutkan dan
mendemonstrasikan cara
mencegah P& yang sesuai
@apat memelih cara mengontrol
P& yang efektif dan sesuai
@apat melakukan cara yang sudah
dipilih untuk mengontrl P&
'emasukan cara yang sudah
dipilih dalam kegitan harian
'endapat dukungan dari keluargauntuk mengontrol P&
@apat terlibat dalam kegiatan
diruangan
T"*!a'a* P)"'ot&$a"
a. Pasien
+P
#jarakan P
8/19/2019 LAPORAN PENDAHULUAN PK.docx
12/12
@adang a/ari, 200, Pendekatan olistik Pada 7angguan Ai/a chiofrenia, 4&G