48
rAKAAN UGM Kl )8.3 I Jr :. . LAPORAN PENELITiAN STUDI 1"'ENT.ANG SERAPAN DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA SERTA SIFA1"' PENGG UNAA N INPUT DAN liASIL BALli{ PRODUKSI P ADA SEKTOR INDUSTRI DI D.I. YOGYAKARTA PROYEK f•ENELITIAN OPF - UGM TAHUN 199 ·e 11 S92 DIA JUI G\ · ' 0 ! E : .: ! 1'E1CNOLOGI JNDU S T'Rl PERTANIAN . l.iLTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITA GADJAH MADA OGYAKARTA 1992

LAPORAN PENELITiAN TENTANG SERAPAN DA… · 33) and paper industries (code 34) have decreasing return to scale. In chem ical, food and baverage, and t extile industries have better

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN PENELITiAN TENTANG SERAPAN DA… · 33) and paper industries (code 34) have decreasing return to scale. In chem ical, food and baverage, and t extile industries have better

rAKAAN UGM

Kl )8.3

I

Jr :.

. LAPORAN PENELITiAN

STUDI 1"'ENT.ANG SERAPAN DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA SERTA SIFA1"' PENGGUNAAN

INPUT DAN liASIL BALli{ PRODUKSI P ADA SEKTOR INDUSTRI

DI D.I. YOGYAKARTA

PROYEK f•ENELITIAN OPF - UGM TAHUN ANGG'ARl~N 199 ·e 11 S92

DIAJUIG\· ' 0 ! E :

.: ! 1 'E1CNOLOGI JNDUST'Rl PERTANIAN .l.iLTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITA GADJAH MADA

OGYAKARTA 1992

Page 2: LAPORAN PENELITiAN TENTANG SERAPAN DA… · 33) and paper industries (code 34) have decreasing return to scale. In chem ical, food and baverage, and t extile industries have better

LAPORAN PENELITIAN

STUDI TENTANG SERAPAN DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA SERTA SIFAT PENGGUNAAN

INPUT DAN HASIL BALIK PRODUKSI P ADA SEKTOR INDUSTRI

DI D.I. YOGYAKARTA

PROVEK PENELITIAN OPF- UGM TAHUN ANGGARAN 1991/1992 .

. ··•-- ,_

DIAJUKAN OLEH :

ADI DJOKO GURITNO

, · ..

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN~

UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

1992 . .

( . . I

i

J . I

Page 3: LAPORAN PENELITiAN TENTANG SERAPAN DA… · 33) and paper industries (code 34) have decreasing return to scale. In chem ical, food and baverage, and t extile industries have better

ABSTRAK

Penelitian · ini dilakukan untuk mengetahui tingkat penyerapan tenaga kerja serta produktivitas y ang dihasilkannya serta penilaian tentang sifat input y ang digunakan untuk sektor industri di Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa industri tekstil, paka ian jadi dan kulit (kode industri 32) serta industri makanan dan minuman paling banyak menyerap tenaga kerja (kode 31) dibandingkan industri lainnya yaitu sebesar (63,88%). Sementara itu dari tinjauan inputnya (terdiri atas fak tor mod al dan tenaga kerja) ternyata industri tekstil dan industri kimia di Yogyakarta mengarah ke padat karya sedangkan industri lainnya mengarah ke padat modal, hal ini terlihat dari perhitungan elastisitas modal ya itu sebesar 0,3616 (kode 32) dan 0,2692 (kode 35). Dari a rah per kembangan usahanya industri teks til dan sejenisnya (kode 32), industri kayu dan sejenisnya (kode 33) dan industri kertas dan sejenisnya (kode 34 ) mengalami l aju per tumbuhan yang menurun (decreasing retu r n to scale}. Pacta industri kimia , industri makanan dan minuman serta industri tekstil mempunyai produktivitas tenaga kerja yang lebih tinggi dibanding industri lainnya. Sedangkan dar i perbandingan indeks produktivitas totalnya ant ara beberapa jenis industri tidak menunjukkan perbedaan y ang besar.

Page 4: LAPORAN PENELITiAN TENTANG SERAPAN DA… · 33) and paper industries (code 34) have decreasing return to scale. In chem ical, food and baverage, and t extile industries have better

ABSTRACT

This research was conducted to identify of labo r abso rption, labor productivity and evaluated inpu t uti lization on industrial sector in Yogyakarta. The resu lt shows textile, garment and leather industrie s (industrial code 32), food and baverage indutri e s have the high labor absorption (62,88%). In another hand , input utilization (consisting of capital and labo r fact ors) of textile and chemical industries tend t o capital intensive amounting of 0,3616 (code 32 ) a nd 0,2692 (code 35).

The tendency of development industry analyses shows that textile industries (code 32 ), wood industries (code 33) a nd paper industries (code 34) have decreasing return to scale . In chemical, food and baverage , and t e xt ile industri e s have better labor productivity than t he othe rs. Values of total productivity index of many indbstr ie s in Yogyakarta show non significan t .

Page 5: LAPORAN PENELITiAN TENTANG SERAPAN DA… · 33) and paper industries (code 34) have decreasing return to scale. In chem ical, food and baverage, and t extile industries have better

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah swt atas

terselesaikannya laporan penelitian OPF ini dengan lancar

dan baik.

Laporan ini merupakan studi lanjutan atas data

sekunder yang diberikan oleh Biro Pusat Statistik D.I.

Yogyakarta, khususnya pada sektor industri besar dan

sedang. Maksud penelitian ini adalah memberikan

kelengkapan informasi atas data yang ada sehingga dapat

dimanfaatkan untuk melihat perkembangan sektor industri

melalui investasi, tenaga kerja dan indeks

produktivitasnya selama periode tahun 1984 sampai 1989.

Terima kasih penulis ucapkan untuk petugas

perpustakaan Biro Pusat Statistik D.I. Yogyakarta dan

petugas perpustakaan FTP UGM yang telah banyak membantu

dalam pengumpulan data.

Penulis menyadari bahwa dalam laporan ini banyak

kekurangan dan kelemahannya. Walaupun demikian semoga

laporan ini dapat berguna bagi yang memerlukannya.

Penulis

ii

Page 6: LAPORAN PENELITiAN TENTANG SERAPAN DA… · 33) and paper industries (code 34) have decreasing return to scale. In chem ical, food and baverage, and t extile industries have better

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii

DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iii

DAFTAR T ABEL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . v

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah ............ 1

1.2. Pokok Permasalahan . . . . . . . . . . . . . . . . 2

1.3. Batasan Permasalahan . . . . . . . . . . . . . . 4

1.4. Manfaat Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . 4

1.5. Hipotesa .......................... 5

1.6. Sistematika Penulisan . . . . . . . . . . . . . 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1. Penduduk dan Angkatan Kerja ....... 7

2.2. Sektor Industri . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9

2.3. Produktivitas dan Ruang Lingkupnya 11

2.4. Model Cobb Douglas 13

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional Variabel

Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 16

3.2. Pengambilan Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . 17

3.3. Cara Pengolahan Data 19

3.3.1. Penghitungan Tingkat Sera-

pan Tenaga Kerja . . . . . . . . . . 19

3.3.2. Penghitungan Hasil Balik

\ I '

Skala Produksi . . . . . . . . . . . . 19

iii

Page 7: LAPORAN PENELITiAN TENTANG SERAPAN DA… · 33) and paper industries (code 34) have decreasing return to scale. In chem ical, food and baverage, and t extile industries have better

BAB IV

BAB V

Halaman

3.3.3. Penghitungan Indeks Produk­

tivitas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 20

3.4. Kerangka Penelitian . . . . . . . . . . . . . . 21

PENGOLAHAN DATA DAN PEMBAHASAN

4.1. Penghitungan Serapan Tenaga Kerja 2J 4.2. Penghitungan Hasil Balik Skala

Produksi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 24

4.3. Penghitungan Indeks Produktivitas 26

4.3.1. Penghitungan Deflator ..... 26

4.3.2. Penghitungan Indeks Produk­

tivitas Tenaga Kerja . . . . . . 27

4.3.3. Penghitungan Indeks Produk-

tivitas Total 30

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ....................... 32

5. 2. Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 32

DAFTAR PUSTAKA

LAMPI RAN

{

iv

Page 8: LAPORAN PENELITiAN TENTANG SERAPAN DA… · 33) and paper industries (code 34) have decreasing return to scale. In chem ical, food and baverage, and t extile industries have better

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Pengelompokan Industri I I I I I I I I I 0 I o I I 10

Tabel 2 Golongan Industri I I I I I I I I 0 I I I I I 0 0 0 0 0 18

Tabel 3 Jumlah Tenaga Kerja Sektor Industri 22

Tabel 4 Serapan Tenaga Kerja Sektor Industri 23

Tabel 5 Hasil Perhitungan Indeks

Produktivitas I I I I I I I I I I I I I I I I I I 0 0 I I I 25

Tabel 6 Penghitungan Defflator I 0 0 0 I I I I 0 0 0 I I 0 26

Tabel 7 Koreksi Nilai Output I I 0 I I I I I I I I I I I I 0 27

Tabel 8 Koreksi Nilai Pengeluaran

Tenaga Kerja I I 0 I I I I I I 0 0 I 0 I 0 I I 0 I 0 0 0 0 I 28

Tabel 9 Koreksi Nilai Input I 0 I I I I 0 I I I I I I I o I I 29

Tabel 10 Indeks Produktivitas Tenaga Kerja ... 29

Tabel 11 Indeks Produktivitas Total .......... 31

I (

( '

(

I ~

v

Page 9: LAPORAN PENELITiAN TENTANG SERAPAN DA… · 33) and paper industries (code 34) have decreasing return to scale. In chem ical, food and baverage, and t extile industries have better

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Sampai saat ini kontribusi sektor pertanian dalam

pembentukan Produk Domestik Bruto masih paling besar

dian tara sektor yang lainnya (industri,

pertambangan/penggalian dsb). Pada pola pembangunan

jangka panjang, Indonesia berusaha merombak struktur

ekonomi yang bercorak pertanian kearah struktur ekonomi

yang lebih seimbang antara sektor pertanian dan industri.

Pembangunan industri dimaksudkan untuk

kesempatan kerja, meratakan kesempatan kerja,

devisa, meningkatkan ekspor dan sebagainya.

memperluas

menghemat

Sumbangan sektor Industri dalam pembentukan PDRB di

DI. Yogyakarta juga mengalami kenaikan dari 9,78% (th

1988) menjadi 9,86% (th 1989). Dari kenaikan sumbangan

tersebut peranan sektor industri sebagai dinamisator bagi

sektor yang lain akan semakin besar peranannya.

Dalam kaitannya dengan penyerapan tenaga kerja,

peranan sektor industri juga terus berkembang dimana pada

sub sektor industri besar dan sedang walaupun jumlah

total industri yang ada mengalami penurunan tetapi secara

keseluruhan terjadi kenaikan penyerapan jumlah tenaga

kerja. Pada tahun 1984 tenaga kerja yang terserap

sebanyak 14.683 orang untuk 179 buah perusahaan kemudian

meningkat menjadi 20.520 orang denga~ jumlah perus~haan

sebanyak 163 buah pada tahun 1985. Walaupun terjadi

1

Page 10: LAPORAN PENELITiAN TENTANG SERAPAN DA… · 33) and paper industries (code 34) have decreasing return to scale. In chem ical, food and baverage, and t extile industries have better

2

kenaikan penyerapan tenaga kerja, hal yang cukup penting

untuk diperhatikan adalah besarnya produktivitas tenaga

kerja itu sendiri.

Produktivitas yang tinggi dengan sendirinya akan

lebih menjamin nilai tambah yang akan diperoleh oleh

industri yang bersangkutan. Demikian pula sifat

penggunaan input dapat menggambarkan apakah industri

tersebut termasuk padat modal atau padat karya. Sifat

tersebut secara kasar dapat memperlihatkan tingkat

teknologi yang digunakan.

1.2. Pokok Pernasalahan

Secara garis besar fokus persoalan dalam hal ini .

adalah permasalahan dalam sektor industri sedang dan

besar dapat diperinci sebagai berikut:

1. Belum adanya klasifikasi tingkat serapan tenaga kerja

pacta sektor industri.

2. Belum diketahui sifat kenaikan output akibat

pertambahan faktor produksi (tenaga kerja dan

investasi), yang digolongkan dalam hasil balik skala

menaik (increasing return to scale), hasil balik skala

tetap (constant return to scale) dan hasil balik skala

menurun (decreasing return to scale).

3. Belum adanya data tentang indeks produktivitas tenaga

kerja dalam berbagai sub sektor industri.

Serapan tenaga kerja menggambarkan besarnya rasio

antara jumlah tenaga kerja yang terlibat pacta kelompok

Page 11: LAPORAN PENELITiAN TENTANG SERAPAN DA… · 33) and paper industries (code 34) have decreasing return to scale. In chem ical, food and baverage, and t extile industries have better

3

industri terhadap jumlah tenaga kerja keseluruhan pada

sektor industri. Sebenarnya masalah ini muncul karena

selama ini tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) di

Indonesia masih tergolong rendah. Tingkat partisipasi

angkatan kerja

penduduk yang

dikelompokkan

menunjukkan perbandingan antara jumlah

bekerja terhadap jumlah totalnya yang

menurut umur. Dengan demikian apabila

diinginkan untuk mempertegas jenis kelompok industri yang

banyak menyerap tenaga kerja maka sebaiknya dilakukan

pengklasifikasian terlebih dahulu dari beberapa jenis

kelompok industri yang ada.

Permasalahan tentang hasil balik skala produksi akan

memberikan informasi yang cukup berharga untuk membuat

perkiraan laju perkembangan industri untuk masa yang akan

datang. Dari hasil balik skala produksi akan dapat

terlihat apakah suatu perusahaan ada pada fase

pertumbuhan, fase pertumbuhan tetap atau fase penurunan.

Selain itu juga dapat digunakan untuk memeprkirakan

apakah jenis industri tersebut termasuk padat modal atau

padat karya.

Masalah produktivitas sebenarnya telah menjadi topik

nasional yang banyak dilontarkan oleh Departemen Tenaga

Kerja. Walaupun demikian dalam data-data statistik yang

dikeluarkan oleh Biro Pusat Statistik yang dapat terlihat

hanyalah produktivitas relatif yang dihitung setiap

tahun. Kondisi demikian ini apabila akan dilakukan

analisa seringkali mengalami kesulitan karen a

Page 12: LAPORAN PENELITiAN TENTANG SERAPAN DA… · 33) and paper industries (code 34) have decreasing return to scale. In chem ical, food and baverage, and t extile industries have better

4

penghitungan tersebut hanya memberikan perbandingan per

periode penghitungan. Untuk melihat produktivitas

keseluruhan sebaiknya dilakukan penghitungan indeks

produktivitas atas dasar tahun tertentu. Dengan demikian

dapat dilihat kecenderungan produktivitas per kelompok

industri dari tahun dasar tertentu yang ditetapkan.

1.3. Batasan Permasalahan

Supaya pelaksanaan penelitian lebih jelas ruang

lingkupnya maka akan dilakukan pembatasan persoalan

yaitu:

1. Obyek penelitian adalah jenis-jenis industri besar dan

sedang yang ada di D.I. Yogyakarta.

2. Data penelitian menggunakan data sekunder yang

diperoleh dari Kantor Wilayah Perindustrian D.I.

Yogyakarta.

3. Pendekatan model untuk mengetahui sifat hasil balik

produksi adalah model Cobb Douglas.

4. Obyek penelitian terdiri dari sub sektor industri

besar dan sedang, karena sub sektor industri kecil

tlata yang tersedia tidak memadai (BPS DIY, 1990).

1.4. Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat yang dapat diambil dengan adanya

penelitian ini adalah:

1. Dapat diketahuinya tingkat penyerapan tenaga kerja

dari berbagai jenis usaha pada sektor industri yang

ada di D.I. Yogyakarta.

Page 13: LAPORAN PENELITiAN TENTANG SERAPAN DA… · 33) and paper industries (code 34) have decreasing return to scale. In chem ical, food and baverage, and t extile industries have better

5

2. Dapat diketahuinya sifat hasil balik pacta sub sektor

industri besar dan sedang di DI. Yogyakarta.

3. Dapat diketahui tingkat indeks produktivitas total dan

indeks produktivitas tenaga kerja sehingga

dilakukan analisa lebih lanjut.

dapat

1.5. Hipotesa

Terdapat perbedaan serapan dan produktivitas tenaga

kerja pacta setiap kelompok jenis usaha dalam sektor

industri di D.I. Yogyakarta.

1.6. Sistematika Penulisan

Supaya

penelitian

dalam

lebih

penyajian permaslahan

terarah maka disusun

dan hasil

sistematika

penulisan sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan, bersisi tendang latar belakang

BAB II

BAB III

masalah, rumusan pokok masalah, manfaat

penelitian, batasan masalah dan sistematika

penulisan.

Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori, berisi

teori-teori yang menunjang langsung dan tidak

langsung terhadap penelitian seperti: penduduk

dan angkatan kerja, industri di DI. Yogyakarta,

produktivitas, model Cobb Douglas dan

sebagainya.

Metodologi Penelitian, · berisi definisi

operasional variabel-variabel penelitian,

Page 14: LAPORAN PENELITiAN TENTANG SERAPAN DA… · 33) and paper industries (code 34) have decreasing return to scale. In chem ical, food and baverage, and t extile industries have better

BAB IV

BAB V

6

pengambilan data, cara pengolahan data dan

kerangka model penelitian.

Pengolahan Data dan Pembahasan, berisi data

penelitian dan hasil pengolahan data tentang

penentuan deflator ,

produktivitas, penentuan

produksi dan sebagainya.

Kesimpulan dan Saran.

penyusunan

hasil balik

indeks

skala

---------- -- -

Page 15: LAPORAN PENELITiAN TENTANG SERAPAN DA… · 33) and paper industries (code 34) have decreasing return to scale. In chem ical, food and baverage, and t extile industries have better

BAB II

···-. LANDASAN TRORX

2.1. Penduduk dan Angkatan Kerja

Walaupun laju pertambahan penduduk di Indonesia

menurut hasil Sensus Penduduk 1990 mengalami penurunan

dari 2,32 persen (periode 1971 sampai 1980) menjadi 1,97

per sen (periode 1980 sampai 1990), tetapi masalah

pemenuhan kesempatan kerja bagi penduduknya tetap menjadi

masalah yang rumit. Demikian pula di D.I. Yogyakarta,

pada periode tahun 1980 sampai 1990 mempunyai laju

pertambahan penduduk paling rendah diantara propinsi lain

di Indonesia, tetapi persentase angkatan kerja terhadap

penduduk usia kerja baru sebesar 64,06 persen yang

artinya baru 64,6 persen penduduk yang terpenuhi lapangan

kerjanya dari keseluruhan angkatan kerja yang ada. Dengan

demikian walaupun jumlah angkatan kerja merupakan sumber

day a yang besar tetapi belum dapat dimanfaatkan

sepenuhnya karena keterbatasan lapangan pekerjaan.

Sampai saat ini jika dilihat dari lapangan pekerjaan

utam~, tenaga kerja yang paling banyak tercatat pada

sektor pertanian (55,6 %) kemudian diikuti jasa (15,9%),

perdagangan (14,66 %), industri (8,8 %) dan lainnya

(5,2%). Dari kondisi tersebut ternyata bila ditinjau dari

besarnya upah yang diterima masih rendah dan umumnya

kenaikan upah yang diterima masih dibawah laju inflasi

yang terjadi yaitu 9 persen. Hal yang menggembirakan dari

segi upah ini dicatat oleh sektor industri dimana pada

7

Page 16: LAPORAN PENELITiAN TENTANG SERAPAN DA… · 33) and paper industries (code 34) have decreasing return to scale. In chem ical, food and baverage, and t extile industries have better

8

beberapa sub sektor industri mengalami kenaikan upah

diatas 10 persen (diatas laju inflasi yang terjadi) yaitu

pada industri kertas dan penerbitan, industri barang

galian bukan logam dan industri dasar besi dan baja.

Untuk melihat kontribusi penyerapan tenaga kerja

dalam kaitannya dengan pemenuhan lapangan kerja, maka

dilakukan penghitungan serapan tenaga kerja pada sektor

industri sedang dan besar. Penelitian tidak dilakukan

pada sektor industri kecil karena: (1) data yang tersedia

tidak memadai (2) misi utama industri kecil lebih

diutamakan untuk penyerapan tenaga kerja (3) sektor

industri ditinjau dari segi kenaikan upah cukup baik

karena dapat melampaui laju inflasi yang terja9i.

Tingkat serapan tenaga kerja dapat dilihat dari 2

segi yaitu serapan tenaga kerja per sub sektor industri

dan serapan tenaga kerja total. Serapan tenaga kerja

per sub sektor industri menyatakan rasio antara jumlah

tenaga kerja yang bekerja pada suatu jenis industri

terhadap jumlah tenaga kerja keseluruhan pada sektor

in~ustri. Sedangkan serapan tenaga kerja total adalah

rasio antara jumlah tenaga kerja yang bekerja pada suatu

jenis industri terhadap jumlah tenaga kerja total · dari

keseluruhan sektor.

Serapan tenaga kerja per sub sektor industri

E TK pada suatu jenis industri = ------------------------------ X 100 %

E TK total sektor industri

Page 17: LAPORAN PENELITiAN TENTANG SERAPAN DA… · 33) and paper industries (code 34) have decreasing return to scale. In chem ical, food and baverage, and t extile industries have better

9

Serapan tenaga kerja total = E TK pada suatu jenis industri

= ------------------------------ X 100 % E TK total keseluruhan sektor

(catt : TK = tenaga kerja)

Dari hasil perhitungan serapan tenaga kerja untuk

setiap jenis industri maka dapat dikelompokkan jenis-

jenis industri berdasarkan atas besarnya serapan tenaga

kerja.

2.2. Sektor Industri

Menurut Statistik Indonesia 1990, sektor industri

dibedakan menjadi: industri besar, industri sedang,

industri kecil dan industri rumah tangga. Industri besar

dan sedang pada tahun 1988 berjumlah 14.644 buah dengan

menyerap tenaga kerja sebanyak 2.064.689 orang, dan jika

dibandingkan dengan tahun 1987 keadaan tersebut mengalami

peningkatan jumlah perusahaan sebesar 14,76 % dan

peningkatan jumlah tenaga kerja sebesar 15,45 %. Kondisi

demikian ini sangat menggembirakan bila dibandingkan

dengan laju pertumbuhan penduduk Indonesia.

Dari segi output industri besar d~ sedang

menghasilkan nilai Rp. 43.753 milyar dengan nilai tambah

(value added) sebesar Rp. 13.874 milyar. Golongan

industri makanan dan minuman menghasilkan nilai tambah

sebesar Rp. 3.688 milyar kemudian besarnya nilai tambah

ini diikuti golongan industri kimia dan miyak bumi

sebesar Rp. 2.275 milyar.

Page 18: LAPORAN PENELITiAN TENTANG SERAPAN DA… · 33) and paper industries (code 34) have decreasing return to scale. In chem ical, food and baverage, and t extile industries have better

10

Sedangkan pengklasifikasian sektor industri

berdasarkan sub sektornya di Indonesia terdiri dari:

1. Sub sektor Aneka Industri, yang terdiri dari:

pengolahan pangan, tekstil, kimia, alat listrik dan

logam serta bahan bangunan.

2. Sub sektor Industri Logam Dasar.

3. Sub sektor Industri Kecil, yang terdiri dari:

pengolahan pangan, sandang dan kulit, kimia dan bahan

bangunan, kerajinan dan umum serta logam dan jasa.

4. Sub sektor Industri Kimia Dasar.

Sedangkan menu rut Hilal (1985) pengelompokan

industri adalah sebagai berikut:

label 1 • Pengelo1pokan Industri

Keloapok Industri Hisi Jenis Teknologi Tenaga Kerja/Hodal

1. Industri loga; dasar Pertu1buhan ekono1i Teknologi ;aju dan teruji Tidak padat karya

Industri kiaia dasar Penguatan struktur Teknologi ;aju dan teruji Tidak padat karya

') Industri hilir Pertuabuhan ekonoai Teknologi aaju Tidak padat karya Lo

Peaerataan Teknologi tepat guna Padat karya

3. Industri kec:il Peaerataan Teknologi tepat guna Padat karya

Dari tabel diatas terlihat bahwa misi industri

diantaranya adalah padat karya dan sangat berkaitan

dengan tenaga kerja. Dengan demikian masukan-masukan yang

-berkaitan dengan ketenaga kerjaan pada sektor industri

akan sangat berguna.

Page 19: LAPORAN PENELITiAN TENTANG SERAPAN DA… · 33) and paper industries (code 34) have decreasing return to scale. In chem ical, food and baverage, and t extile industries have better

11

2.3. Produktivitas dan Ruang Lingkupnya

Menurut Miller dan Schmidt (1984), produktivitas

merupakan suatu konsep bagaimana kita memanfaatkan sumber

daya secara baik. Peningkatan produktivitas merupakan

tujuan karena mendorong peningkatan standar hidup baik

dengan meningkatkan efektivitas maupun pengefisienan

sumber daya yang digunakan. Secara umum pengertian

produktivitas adalah ratio antara output dan input.

Keluaran yang diperoleh Produktivitas =

Masukan yang digunakan

Hasil yang diperoleh = ---------------------

Sumber yang digunakan

Secara umum produktivitas tipe produktivitas ada 3

macam yaitu (Bain, 1982):

a. Produktivitas total

Adalah perbandingan antara keseluruhan output yang

dihasilkan dengan jumlah keseluruhan input yang

digunakan. Pengukuran produktivitas total mencerminkan

pengaruh bersama seluruh input (masukan) dalam

menghasilkan output .

Adalah perbandingan antara output bersih (net

income) dengan jumlahan input kapital dan tenaga kerja.

keluaran bersih merupakan output total dikurangi dengan

jumlah barang dan jasa yang dibeli.

Page 20: LAPORAN PENELITiAN TENTANG SERAPAN DA… · 33) and paper industries (code 34) have decreasing return to scale. In chem ical, food and baverage, and t extile industries have better

12

Adalah perbandingan antara keseluruhan ouput dengan

salah satu input yang digunakan (misalnya kapital,

tenaga kerja, lahan dsb). Produktivitas parsial ini

memperlihatkan tingkat sumbangan salah satu input

terhadap keluaran totalnya.

Beberapa kriteria yang dapat membantu untuk

mendapatkan ratio produktivitas adalah (Dar El, 1986):

a. Validitas: adalah ukuran yang secara tepat dapat

menggambarkan perubahan produktivitas sebenarnya yang

diukur.

b. Kelengkapan (completeness): adalah ketelitian dari .

seluruh keluaran atau hasil yang diperoleh a tau

masukan yang digunakan dapat diukur dan termasuk dalam

perbandingan produktivitas yang digunakan.

c. Dapat dibandingkan (comparability): adalah

produktivitas yang merupakan ukuran relatif dapat

dibandingkan antara periode waktu yang berbeda atau

terhadap sasaran standar sehingga dapat diketahui

apakah pemakaian sumber lebih efisien atau tidak dalam

mencapai hasil.

d. Ketermasukan (inclusiveness): adalah pemasukan

jangkauan pengukuran diluar obyek yang diukur

produktivitasnya sehingga hasil pengukuran yang

diperoleh dapat digunakan secara lebih baik untuk

peningkatan efektivitas dan efisiensi.

Page 21: LAPORAN PENELITiAN TENTANG SERAPAN DA… · 33) and paper industries (code 34) have decreasing return to scale. In chem ical, food and baverage, and t extile industries have better

13

e. Berketetapan waktu (timeliness): adalah hasil

pengukuran produktivitas yang diperoleh sedapat

mungkin segera dapat dikomunikasikan ke berbagai pihak

yang berkepentingan sehingga dapat segera dimanfaatkan

untuk memperbaiki kekurangan yang ada dan tidak

terj ad i kelambatan informasi sehingga data

produktivitas sudah kadaluwarsa.

f. Keefektifan ongkos (cost effectiveness): adalah . pengukuran produktivitas harus dilakukan dengan tidak

mengganggu usaha produktif yang sedang berjalan dan

sumber yang digunakan dalam pengukuran dipandang

sebagai sumber baru dan dimanfaatkan seefisien mungkin

untuk mendapatkan ukuran yang diinginkan.

2.4. Model Cobb-Douglas:

Menurut Gaspersz (1990) model ini paling banyak

digunakan dan ini mempunyai asumsi yaitu (a) elastisitas

produksi bersifat tetap dan (b) hanya cocok untuk menguji

hipotesis bahwa proses produksi sedang berada pada fase

ked~a dalam fungsi produksi neo klasik.

Bentuk fungsi Cobb-Douglas adalah sbb

y = bo X1b1 xzb2 .... Xnbn

Y - bo E Xibi

dimana:

Y = variabel dependen

Xi - variabel independen untuk input i

bi - elastisitas produksi pada input i

Page 22: LAPORAN PENELITiAN TENTANG SERAPAN DA… · 33) and paper industries (code 34) have decreasing return to scale. In chem ical, food and baverage, and t extile industries have better

n - jumlah variabel yang independen

bo - konstanta

14

Untuk mempermudah pengolahan data, maka bentuk non

linier pada model Cobb Douglas ditransformasikan pada

bentuk logaritmis sehingga akan diperoleh bentuk linier :

ln Y = ln bo + b1 ln X1 + ... + bn ln Xn

Bentuk umum model Cobb-Douglas dengan input tenaga

kerja dan kapital adalah sbb:

Dari model tersebut akan berlaku sifat-sifat:

Jika: a < 0 , maka penggunaan input mengarah ke padat

karya.

a +

a > 0 , maka penggunaan input mengarah ke padat

modal.

a = 0

0 = 1

maka penggunaan input mengarah berimbang.

maka sifat kenaikan produksi hasil balik

skala tetap (constant return to scale)

artinya apabila input dilipatkan n kali,

maka output akan menjadi n kali lipat.

a + 0 > 1 , maka sifat kenaikan produksi hasil balik

skala menaik (increasing return to scale)

artinya apabila input dilipatkan n kali,

maka output akan menjadi lebih besar dari n

kali lipat.

Page 23: LAPORAN PENELITiAN TENTANG SERAPAN DA… · 33) and paper industries (code 34) have decreasing return to scale. In chem ical, food and baverage, and t extile industries have better

15

a + ~ < 1 , maka sifat kenaikan produksi hasil balik

skala menurun (decreasing return to scale)

artinya apabila input dilipatkan n kali,

maka output akan menjadi kurang dari n kali

lipat.

Dalam penggunaan fungsi produksi Cobb Douglas ada

beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:

a. Dalam analisa dengan Cobb Douglas tidak dikehendaki

faktor yang bernilai nol sedangkan dalam kenyataannya

hal ini dapat terjadi. Untuk mengatasi hal ini maka

disarankan mengganti variabel yang bernilai nol ini

dengan bilangan yang sangat kecil sehingga diharapkan

tidak berpengaruh terhadap hasil analisisnya.

b. Dalam menghitung rata-rata nilai produk marjinal

masing-masing pengamatan terhadap masing-masing harga,

dihitung berdasarkan nilai rata-rata geometrik.

Page 24: LAPORAN PENELITiAN TENTANG SERAPAN DA… · 33) and paper industries (code 34) have decreasing return to scale. In chem ical, food and baverage, and t extile industries have better

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Beberapa definisi operasional yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

1. Serapan tenaga kerja per sub sektor industri

adalah persentase rasio antara jumlah tenaga kerja

yang bekerja pada suatu jenis industri terhadap jumlah

tenaga kerja keseluruhan pada sektor industri.

2. Sedangkan serapan tenaga kerja total adalah persentase

rasio antara jumlah tenaga kerja yang bekerja pada

suatu jenis industri terhadap jumlah tenaga kerja

total dari keseluruhan sektor.

3 . Indeks produktivitas total adalah rasio antara nilai

output dan nilai input pada suatu golongan industri

yang nilainya telah dikalikan angka deflator pada

tahun yang bersangkutan.

4. Produktivitas tenaga kerja merupakan rasio antara

nilai output dan pengeluran untuk tenaga kerja untuk ~

tahun yang bersangkutan.

5 . Hasil balik produksi menyatakan besarnya kontribusi

investasi yang digunakan dan pengeluaran tenaga kerja

secara relatif sehingga dapat menghasilkan kondisi

perusahaan sebagai berikut:

a. Laju pertumbuhan menurun (decreasing return to

scale).

b. Laju pertubuhan tetap (constant return to scale).

16

Page 25: LAPORAN PENELITiAN TENTANG SERAPAN DA… · 33) and paper industries (code 34) have decreasing return to scale. In chem ical, food and baverage, and t extile industries have better

17

c. Laju pertumbuhan meningkat (increasing return to

scale).

d . Kondisi golongan industri mengarah pad a pad at

modal.

e. Kondisi golongan industri mengarah pad a pad at

karya.

3.2. Penganbilan Data

Pengumpulan data dilakukan dari data sekunder yang

tersedia di Kantor Wilayah Perindustrian dan Biro Pusat

Statistik D.I. Yogyakarta. Pengumpulan data didasarkan

pada suatu tahun dasar yaitu 1984 sampai 1989, dengan

pertimbangan bahwa pada tahun 1982 pemerintah melakukan

devaluasi nilai rupiah sehingga mempengaruhi aktivitas

sektor industri, sedangkan pemilihan tahun 1989 lebih

didasarkan pacta ketersediaan data di BPS setempat.

Beberapa jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian ini

diantaranya adalah:

1. Tingkat inflasi yang terjadi.

2. ~engeluaran untuk tenaga kerja pacta setiap golongan

industri.

3. Hasil (output) pada setiap golongan industri.

4. Masukan (input) pacta setiap golongan industri.

5. Jumlah investasi yang digunakan untuk setiap golongan

industri.

6. Angkatan kerja dan penduduk yang bekerja baik di

pedesaan dan perkotaan untuk setiap golongan industri.

Page 26: LAPORAN PENELITiAN TENTANG SERAPAN DA… · 33) and paper industries (code 34) have decreasing return to scale. In chem ical, food and baverage, and t extile industries have better

I

18

7. Jumlah tenaga kerja yang terserap pada setiap golongan

industri.

Pengambilan data dilakukan pada jenis industri besar

dan industri sedang. Industri besar adalah industri yang

mempunyai tenaga kerja 100 orang atau lebih tanpa

memperhatikan besarnya modal dan pemakaian tenaga .

industri sedang adalah industri yang mempunyai tenaga

kerja 20 sampai 99 orang.

Penggolongan jenis industri mengikuti pengelompokan

yang dilakukan oleh Biro Pusat Statistik yang dapat

dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Golongan industri

Kode Industri

31

32

33

34

35

36

37 *)

38

39

Industri tembakau.

Jenis Industri

makanan, minuman dan

Industri tekstil, pakaian jadi dan kulit.

Industri kayu dan barang-barang kayu termasuk perabot rumah tangga.

Industri kertas dan barang-barang dari kertas, percetakan dan penerbitan.

Industri kimia dan bahan kimia, minyak karet dan plastik.

barang- barang bumi, batu

dari bar a,

Industri barang galian bukan logam, kecuali minyak bumi dan batu bara.

Industri logam dasar

Industri barang dari logam, mesin dan peralatannya.

Industri pengolahan lainnya.

Keterangan: *) Tidak terdapat di D.I. Yogyakarta. Sumber : Biro Pusat Statistik, 1990.

Page 27: LAPORAN PENELITiAN TENTANG SERAPAN DA… · 33) and paper industries (code 34) have decreasing return to scale. In chem ical, food and baverage, and t extile industries have better

19

3.3. Cara Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan bantuan program

aplikasi SPSS (Statistical Package for Social Science)

dan Lotus. Perincian cara pengolahan data adalah sebagai

berikut:

3.3.1. Penghitungan Tingkat Serapan Tenaga Kerja.

Serapan tenaga kerja per sub sektor industri

E TK pada suatu jenis industri = ------------------------------ X 100 %

E TK total sektor industri

Serapan tenaga kerja total = E TK pada suatu jenis industri

= ------------------------------ X 100 % E TK total keseluruhan sektor

3.3.2. Penghitungan Hasil Balik Skala Produksi

- Hitung output untuk setiap golongan industri.

- Hitung investasi untuk setiap golongan industri.

- Hitung pengeluaran tenaga kerja untuk setiap golongan

industri.

- Transformasikan setiap data ke bentuk logaritmis

sepingga akan diperoleh persamaan linier :

ln Y = ln a + a ln K + ~ ln L

dimana : Y = nilai output

K = nilai investasi

L - pengeluaran tenaga kerja

a, a, ~ = konstanta

- Setelah diperoleh nilai a dan ~ maka lakukan

intrepetasi hasil balik skala produksi.

Page 28: LAPORAN PENELITiAN TENTANG SERAPAN DA… · 33) and paper industries (code 34) have decreasing return to scale. In chem ical, food and baverage, and t extile industries have better

20

3.3.3. Penghitungan Indeks Produktivitas

- Hitung nilai deflator untuk setiap tahun berdasarkan

laju inflasi yang terjadi.

- Lakukan koreksi terhadap nilai output setiap tahunnya

dengan mengalikan terhadap deflator masing-masing.

- Lakukan koreksi terhadap nilai input setiap tahunnya

dengan mengalikan terhadap deflator masing-masing.

- Hitung indeks produktivitas tenaga kerja

nilai output terkoreksi = ----------------------------

pengeluaran T.K. terkoreksi

nilai output terkoreksi - Hitung indeks produktivitas = -------------------------

nilai input terkoreksi

Page 29: LAPORAN PENELITiAN TENTANG SERAPAN DA… · 33) and paper industries (code 34) have decreasing return to scale. In chem ical, food and baverage, and t extile industries have better

21

3.4. Kerangka penelitian

Pengu;pulan data J

Tabulasi ke tabel induk I

~ Transformasi ke bentuk logaritmik

Hitung serapan tenaga Penghitungan elastisitas Hitung nilai deflator per sub sektor industri produksi pada bentuk atas dasar laju inflasi

persa;aan linier yang terjadi

Hitung serapan tenaga I kerja total Peabentukan ;odel Hitung nilai output

Cobb Douglas terkoreksi

I I Diperoleh elastisitas Hitung nilai input faktor produksi terkoreksi

' J Hitung indeks pro-duktivitas total

I

lntrepetasi Hasil '

I Kesimpulan J

I

Page 30: LAPORAN PENELITiAN TENTANG SERAPAN DA… · 33) and paper industries (code 34) have decreasing return to scale. In chem ical, food and baverage, and t extile industries have better

BAB IV

PENGOLAHAN DATA DAN PEKBAHASAN

Dalam bab pengolahan data dan pembahasan ini akan

dibagi menjadi beberapa bagian yaitu:

4.1. Penghitungan serapan tenaga kerja.

4.2. Penghitungan hasil balik skala produksi.

4.3. Penghitungan indeks produktivitas.

4.1. Penghitungan Serapan Tenaga Kerja

Walaupun dari segi penyerapan tenaga kerja sektor

industri masih lebih rendah dari sektor lainnya tetapi

sektor industri mampu memberikan upah kepada tenaga

kerjanya lebih baik dari sektor lainnya. Besarnya tenaga

kerja pada sektor industri di D.I. Yogyakarta dapat

dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Jumlah tenaga kerja sektor industri (orang)

Kode 1984 1985 1986 1987 1988 1989 ---------------------------------------------------------

31 3526 4002 3539 5133 3893 3848

32 6630 7463 7239 7873 8744 9260

33 ~ 324 879 644 629 457 903

34 923 1227 1254 1278 1320 1533

35 360 482 440 444 576 618

36 709 945 901 871 1144 1227

38 1822 2344 2452 2364 2514 2770

39 389 631 385 340 321 361 ---------------------------------------------------------Jumlah 14683 17973 16855 18932 18969 20520

22

Page 31: LAPORAN PENELITiAN TENTANG SERAPAN DA… · 33) and paper industries (code 34) have decreasing return to scale. In chem ical, food and baverage, and t extile industries have better

23

Dari tabel tersebut terlihat bahwa industri tekstil

dan pakaian jadi serta industri makanan, minuman dan

tembakau paling banyak menyerap tenaga kerja. Besarnya

serapan tenaga kerja untuk setiap golongan industri dan

serapan tenaga kerja total dapat dilihat pada tabel 4.

Kode

31

32

33

34

35

36

38

39

Tabel 4. Serapan tenaga kerja sektor industri (%)

1984 1985

24,01 22,27 0,286

45,15 41,52 0,533

2,21 4,89 0,063

6,29 6,83 0,088

2,45 2,68 0,034

4,83 5,26 0,068

12,41 13,04 0,167

2,65 3,51 0,045

1986

35,39 0,234

42,95 0,479

3,82 0,043

7,44 0,083

2,61 0,029

5,35 0,060

14,55 0,162

2,28 0,026

1987

27,11 0,339

41,59 0,521

3,32 0,042

6,75 0,085

2,35 0,029

4,60 0,058

12,49 0,157

1,79 0,023

1988

20,52 0,253

46,09 0,568

2,41 0,029

6,96 0,086

3,04 0,037

6,03 0,074

13,25 0,163

1,69 0,021

1989

18,75*) 0,236**)

45,13 0,569

4,40 0,056

7,47 0,094

3,01 0,038

5,98 0,075

13,49 0,170

1,76 0,022

Keterangan: *) = serapan tenaga kerja sub sektor industri

**) = serapan tenaga kerja total

Serapan tenaga kerja total untuk tahun 1984 tidak

tercatat karena tidak tersedianya data. Dengan demikian

terlihat bahwa urutan serapan tenaga kerja pada setiap

golongan industri di D.I. Yogyakarta dari serapan yang

paling besar adalah:

Page 32: LAPORAN PENELITiAN TENTANG SERAPAN DA… · 33) and paper industries (code 34) have decreasing return to scale. In chem ical, food and baverage, and t extile industries have better

Kode 32

Kode 31

Kode 38

Kode 34

Kode 36

Kode 35

- Kode 39

industri tekstil, pakaian jadi dan kulit.

industri makanan minuman dan tembakau.

industri barang dari logam, mesin

peralatannya.

24

dan

industri kertas, percetakan dan penerbitan.

industri barang galian bukan logam.

industri kimia dan barang-barang dari bahan

kimia.

industri pengolahan lainnya.

4.2. Penghitungan Hasil Balik Skala Produksi

Faktor produksi yang dilibatkan dalam penghitungan

hasil balik skala produksi dengan model Cobb Douglas ini

adalah investasi yang digunakan dan pengeluaran untuk

tenaga kerja. Karena data investasi yang digunakan pacta

Statistik Industri oleh BPS baru mulai tersedia dari

tahun 1988 maka penghitungan menggunakan data tahun 1988

dan 1989.

Dari hasil perhitungan ternyata

dengan kode industri 32 , 33 dan

hasil balik skala produksi yang

golongan industri

34 mengalami laju

menurun (decreasing

return to scale) sedangkan golongan industri yang lainnya

menunjukkan laju hasil balik skala produksi yang menaik

(increasing return to scale).

Apabila ditinjau dari perbandingan besarnya peran

antara faktor produksi modal dan tenaga kerja ternyata

golongan industri dengan kode 32 (industri tekstil) dan

Page 33: LAPORAN PENELITiAN TENTANG SERAPAN DA… · 33) and paper industries (code 34) have decreasing return to scale. In chem ical, food and baverage, and t extile industries have better

25

35 (industri kimia) mengarah ke penggunaan tenaga kerja

yang lebih besar (padat karya) sedangkan golongan

industri lainnya mengarah ke padat modal.

Tabel 5. Hasil perhitungan elastisitas produksi

---------------------------------------------------------------------------------------------------Kode Investasi/11odal Pengeluaran T.K. Elastisitas Elastisitas Keterangan

(Rp 1000 1-) (Rp 1000,-) Modal Tenaga Kerja ---------------------------------------------------------------------------------------------------

31 23.381.203*) 5.430.196 1,96630 -0,5000 Increasing return 19.173.141U) 5. 921.671 to scale

32 17.867.418 6.873.733 0,36162 0,5000 Decreasing return 28.976.072 9.441.453 to scale

33 1.676.180 282.623 1,57406 -1,0000 Decreasing return 1.856.292 537.596 to scale

34 1. 787.622 1.492.335 1,43503 -1,0000 Decreasing return 6.153.492 1. 783.994 to scale

35 260.745 294.050 0,26017 1,0000 Increasing return 357.856 415.522 to scale

36 478.800 696.213 2,89418 0,5000 Increasing return 566.609 923.191 to scale

38 3.823.114 1. 972.401 1,32245 1,0000 Increasing return 9.738.190 2.284.401 to scale

39 141.830 253.236 8,39477 -1,0000 Decreasing return 188.480 265.67~ to scale

¥ -----------------------------------------------------------------------------------------------

- tahun 1988 tahun 1989

Keterangan: *) **) -

Page 34: LAPORAN PENELITiAN TENTANG SERAPAN DA… · 33) and paper industries (code 34) have decreasing return to scale. In chem ical, food and baverage, and t extile industries have better

26

4.3. Penghitungan Indeks Produktivitas

4.3.1. Penghitungan Deflator

Karena data output, input dan pengeluaran tenaga

kerja berupa rupiah maka untuk menghilangkan pengaruh

inflasi perlu dikalikan dengan faktor deflator. Definisi

deflator adalah suatu bilangan yang dikalikan terhadap

nilai uang suatu periode untuk menghasilkan nilai uang

riil yang setara dengan nilai uang pada tahun dasar yaitu

tahun 1984.

Deflator dihitung dengan rumus:

Dt-1 Dt =

1 + It/100

dimana,

Dt - deflator pada tahun ke t

Dt-1 - deflator pada tahun ke t-1

It - inflasi pada periode t (%)

Kemudian setelah deflator diketahui maka semua nilai

selain periode dasar harus dikalikan koreksi, karena

dalam penyusunan indeks produktivitas faktor dapat

dibapdingkan antara periode satu dengan lainnya harus

terpenuhi.

Tabel 6. Penghitungan deflator

Tahun

1984 1985 1986 1987 1988 1989

Inflasi (%)

7,86 5,76 9,23

10,37 4,43 5,21

Deflator (1984=1)

1,0000 0,9455 0,8656 0,7843 0,7510 0,7138

Page 35: LAPORAN PENELITiAN TENTANG SERAPAN DA… · 33) and paper industries (code 34) have decreasing return to scale. In chem ical, food and baverage, and t extile industries have better

27

4.3.2. Penghitungan Indeks Produktivitas Tenaga Kerja

Indeks produktivitas tenaga kerja adalah rasio

antara nilai output terkoreksi dengan nilai pengeluaran

untuk tenaga kerja yang terkoreksi.

Tabel 7. Koreksi nilai output

-----------------------------------------------------------------------------------------------Kode 1984 1985 1986 1987 1988 1989 -----------------------------------------------------------------------------------------------31 31.487.822 33.672.807 38.125.476 57.469.315 63.539.768 75.341.612 t)

31.487.822 31.873.639 33.001.412 45.214.358 47.718.366 53.778.843 U)

32 38.352.809 30.659.913 60.700.949 87.125.019 102.701.457 115.192.712 38.352.809 28.988.948 52.542.742 68.332.152 77.128.794 82.224.558

33 801.721 2.369.916 1.682.028 1. 770.061 1.159.487 3.190.217 801.721 2.240.756 1.455. 963 1.388.259 870.775 2.277.177

34 4.169.750 6.775.903 7.846.569 10.085.483 11.141.956 14.395.117 4.169.750 b.40b.b1b b. 791.990 7.910.052 8.367.609 10.275.235

35 2.039.713 2.079.337 2.594.684 3.695.498 5.319.166 5.819.876 2.039.713 1.966.013 2.245.959 2.898.379 3.994.694 4.154.228

36 1. 087.110 2.541.074 2.557.760 3.414.741 3.454.456 7.817.352 1.087.110 2.402.586 2.213.997 2.678.181 2.594.297 5.580.026

38 8.534.035 9.090.898 16.370.999 17.916.148 21.621.628 26.256.131 8.534.035 8.595.444 14.170.737 14.051.634 16.237.843 18.741.626

39 562.142 1. 233.174 927.102 1.082.434 849.110 1. 242.289 562.141 1.165. 9bb 802.499 848.953 637.682 886.752

Keterangan: *) nilai asli **) : nilai terkoreksi

Page 36: LAPORAN PENELITiAN TENTANG SERAPAN DA… · 33) and paper industries (code 34) have decreasing return to scale. In chem ical, food and baverage, and t extile industries have better

28

Tabel 8. Koreksi nilai pengeluaran tenaga kerja

-----------------------------------------------------------------------------------------------Kode 1984 1985 1986 1987 1988 1989 -----------------------------------------------------------------------------------------------31 3.332.668 4.900.724 3.772.336 5.046.903 5.430.196 5.921.671 .)

3.332.668 4.633.644 3.265.334 3.958.286 4.078.077 4.226.889 U)

32 3.874.449 4.613.124 4.946.293 6.407.934 6.873.733 9.441.453 3.874.449 4. 3b1. 709 4.297.092 5.025.743 5.1b2.174 b.739.309

33 182.973 b8b.057 373.788 352.174 282.623 537.59b 182.973 b48.b67 323.551 27b.210 212.250 383.73b

34 933.030 1.095.234 1.279.204 1. 50b.421 1.492.335 1. 783.994 933.030 1.035. 544 1.107.331 1.181.48b 1.120. 744 1.273.415

35 3b3.83b 198.908 214.330 245.382 294.050 415.522 3b3.83b 188.0b8 185.524 192.453 220.832 295.b00

3b 246.895 590.101 43b .134 451.573 690.213 923.191 246.895 563.614 377.518 354.169 522.856 658.974

38 929.194 1.283.378 1.638. 501 1.641.820 1. 972.401 2.284.401 929.194 1.213.434 1.418. 287 1.287.679 1.481.273 ,1.630.605

39 108.364 226.344 212.652 222.236 253.901 265.675 108.364 214.008 184.072 174.300 190.680 189 .639

-----------------------------------------------------------------------------------------------

Ket e rangan: *) nilai asli ** ) : nilai terkoreksi

Page 37: LAPORAN PENELITiAN TENTANG SERAPAN DA… · 33) and paper industries (code 34) have decreasing return to scale. In chem ical, food and baverage, and t extile industries have better

zg

Tabel 9. Koreksi nilai input

-----------------------------------------------------------------------------------------------Kode 1984 1985 1986 1987 1988 1989 -----------------------------------------------------------------------------------------------31 18.644.108 20.723.295 23.532.073 36.295.769 36.977.169 49.132.121 l)

18.644.108 19.593.875 20.369.362 28.438.537 27.769.854 35.070.508 U)

32 29.096.662 25.956.600 43.316.352 58.595.336 71.450.221 78.607.348 29.096.662 24.541.965 37.494.634 45.956.322 53.659.116 56.209.925

33 409.713 1.062.037 861.994 855.004 625.878 2.020.002 409.713 1.004.156 746.142 670.580 470.034 1. 441.877

34 1.728.519 2.699.975 3.678.864 5.109.461 3.703.345 6.584.998 1.728.519 2.552.826 3.184.409 4.007.350 2. 781.212 4.700.372

35 1.227. 375 1.815.683 2.054.418 3.125.085 4.476.318 4.888.315 1. 227.375 1. 716.728 1. 778.304 2.451.004 3.361. 715 3.489.279

36 640.598 1.411. 957 1. 582.421 2.227.083 1.679.124 4.133.488 640.598 1.335.005 1. 369.744 1.746.701 1. 261.022 2.950.484

38 7.077.523 6.468.374 10.625.255 10.652.336 13.643.363 19.082.919 7.077.523 6.115.848 9.197.221 8.354.627 10.246.166 13.621.388

39 394.064 737.860 396.998 512.085 491.020 644.128 394.064 697.647 343.642 401.628 368.756 459.779

-----------------------------------------------------------------------------------------------

Keterangan *) nilai asli **) : nilai terkoreksi

Dari hasil perhitungan indeks produktivitas parsial

tenaga kerja ternyata golongan industri dengan kode 35

(industri kimia), 31 (industri makanan) dan 32 (industri

tekstil mempunyai produktivitas tenaga kerja yang cukup

baik dibandingkan lainnya. Sedangkan untuk industri kayu

mempunyai produktivitas tenaga kerja paling rendah.

dengan melihat produktivitas tenaga kerja ini secara

garis besar dapat dilihat bahwa industri yang mempunyai

indeks produktivitas tenaga kerja rendah biasanya

Page 38: LAPORAN PENELITiAN TENTANG SERAPAN DA… · 33) and paper industries (code 34) have decreasing return to scale. In chem ical, food and baverage, and t extile industries have better

30

Tabel 10. Indeks produktivitas tenaga kerja

---------------------------------------------------------Kode 1984 1985 1986 1987 1988 1989 -- - ------------------------------------------------------

31 9,4482 6,8709 10,1066 11,4227 11,7012 12,7230

32 9,8989 6,4620 12,2275 13,5964 14,9411 12,2007

33 4,3816 3,4544 4,4999 5,0261 4,1026 5,9342

34 4,4690 6,1867 6,1337 6,6950 7,4661 8,0690

35 5,6057 10,4537 12,1061 15,0602 18,0893 14,0535

36 4,4031 4,2628 5,8646 7,5619 4,9618 8,4677

38 9,1843 7,0836 9,9915 10,9124 10,9621 11,4937

39 5,1875 5,4482 4,3597 4,8706 3,3443 4,6760

bersifat tradisonal yaitu sangat mengandalkan tenaga

kerja dalam produksinya atau dengan kata lain belum

banyak digunakan alat bantu dan mesin untuk produksinya.

4.4.3. Penghitungan Indeks Produktivitas Total

Indeks produktivitas total merupakan rasio antara

nilai output terkoreksi dan input terkoreksi. Dengan

melihat indeks produktivitas total ini maka dapat

diketahui apakah suatu golongan industri secara

keseluruhan dapat memanfaatkan faktor-faktor produksi

yang digunakan sebaik-baiknya dalam pembentukan hasil

produksinya. Apabila suatu golongan industri mempunyai

nilai produktivitas total yang tinggi berarti industri

tersebut telah mampu beroperasi secara efisien dalam

penggunaan sumberdayanya sehingga dapat menghasilkan

output secara efektif.

Page 39: LAPORAN PENELITiAN TENTANG SERAPAN DA… · 33) and paper industries (code 34) have decreasing return to scale. In chem ical, food and baverage, and t extile industries have better

31

Tabel 11. Indeks produktivitas total

---------------------------------------------------------Kode 1984 1985 1986 1987 1988 1989 ---------------------------------------------------------

31 1,6889 1,6249 1,6202 1,5899 1,7184 1,5334

32 1,3181 1,1812 1,4013 1,4869 1' 4374 1,4654

33 1,6338 2,2315 1,9513 2,0702 1,8526 1,5793

34 2,4123 2,5096 2,1329 1,9739 3,0086 2,1861

35 1, 6618 1,1452 1,6299 1,1825 1,1883 1,1906

36 1,6970 1,7997 1,6164 1,5333 2,5073 1,8912

38 1,2058 1,4054 1,5408 1,6819 1,5848 1,3759

39 1,4265 1,6713 2,3353 2,1138 1,7293 1,9287

---------------------------------------------------------

Indeks produktivitas total paling tinggi dicapai

oleh industri kertas dan percetakan, industri barang

gal ian dan industri pengolahan lainnya. Besarnya

produktivitas total ini antara satu golongan industri dan

lainnya tidak banyak bervariasi, hanya pada golongan

industri kimia produktivitas totalnya masih rendah.

Page 40: LAPORAN PENELITiAN TENTANG SERAPAN DA… · 33) and paper industries (code 34) have decreasing return to scale. In chem ical, food and baverage, and t extile industries have better

5.1. Kesinpulan

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil perhitungan maka dapat diperoleh beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Industri tekstil, industri makanan dan industri barang

logam mempunyai tingkat serapan tenaga kerja yang

tinggi dibanding industri lainnya pada sub sektor

industri besar dan sedang.

2. Industri tekstil dan industri kimia bila lebih

mengarah ke padat karya sedangkan jenis industri

lainnya lebih mengarah ke padat modal.

3. Industri tekstil, inddustri kayu dan industri kertas

mempunyai hasil balik skala produksi yang menurun

sedangkan golongan industri lainnya mempunyai hasil

balik skala produksi yang meningkat. 4. Indeks

produktivitas tenaga kerja paling rendah terdapat pada

industri kayu, hal ini menunjukkan bahwa industri kayu

masih sangat mengandalkan tenaga kerja (dibandingkan

dengan mesin) dalam proses produksinya.

5 . Indeks produktivitas total antara beberapa jenis

industri di D.I. Yogyakarta tidak banyak berbeda yaitu

berkisar antara 1,00 sampai 2,25.

5 . 2. Saran

Dalam intrepetasi data sekunder apabila

digunakan untuk membandingkan kondisi antar

32

akan

periode

Page 41: LAPORAN PENELITiAN TENTANG SERAPAN DA… · 33) and paper industries (code 34) have decreasing return to scale. In chem ical, food and baverage, and t extile industries have better

33

sebaiknya disajikan dalam bentuk indeks dengan

menghilangkan pengaruh inflasi yang terjadi. Bagi data

dari Biro Pusat Statistik belum banyak diinformasikan

tentang tingkat efisiensi, investasi dan data-data

industri kecil dan rumah tangga, sehingga hal tersebut

dapat lebih diperluas.

Page 42: LAPORAN PENELITiAN TENTANG SERAPAN DA… · 33) and paper industries (code 34) have decreasing return to scale. In chem ical, food and baverage, and t extile industries have better

DAFTAR PUSTAKA

---------------, 1986. Daerah Istimewa Yogyakarta Dalam Angka. Biro Pusat Statistik D.I. Yogyakarta.

--------------- 1985. Statistik Industri 1984: Hasil Pengolahan Data Perusahaan Industri Daerah Istimewa Yogyakarta . Biro Pusat Statistik D.I. Yogyakarta.

--------------- 1986. Statistik Industri 1985: Hasil Pengolahan Data Perusahaan Industri Daerah Istimewa Yogyakarta . Biro Pusat Statistik D.I. Yogyakarta.

--------------- 1987. Statistik Industri 1986: Hasil Pengolahan Data Perusahaan Industri Daerah Istimewa Yogyakarta . Biro Pusat Statistik D.I. Yogyakarta.

--------------- 1988. Statistik Industri 1987: Hasil Pengolahan Data Perusahaan Industri Daerah Istimewa Yogyakarta . Biro Pusat Statistik D.I. Yogyakarta.

1989. Statistik Industri 1988: Hasil Pengolahan Data Perusahaan Industri Daerah , Istimewa Yogyakarta . Biro Pusat Statistik D.I. Yogyakarta.

--------------- 1990. Statistik Industri 1989: Hasil Pengolahan Data Perusahaan Industri Daerah Istim.ewa Yogyakarta . Biro Pusat Statistik D.I. Yogyakarta.

---------------, 1986. Produk Domestik Regional Daerah Istimewa Yogyakarta 1985.. Biro Statistik D.I. Yogyakarta.

Bruto Pus at

---------------, 1990. Statistik Indonesia (Statistical Year Book of Indonesia) 1990. Biro Pusat Statistik. Jakarta ..

Bain~ D, 1982. The Productivity Prescription: The Managers Guide to Improving Producrivity and Profits. Me Graw Hill Book Co. Toronto.

Dar El, E.M., 1986. Productivity Improvement: Employee Involvement and Gainsharing Plans. Elsevier. Tokyo.

Gaspersz, V. 1990. Anal is is Kuan t ita t if Untuk Perencanaan. Tarsito. Bandung.

Hilal, M. 1987. Analisa Industri Jawa Barat 1980 - 1985. Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri ITB. Bandung.

Miller, H dan Schmidt, 1988. Industrial Engineering and Operation Research. John Wiley & Sons. Singapore.

Page 43: LAPORAN PENELITiAN TENTANG SERAPAN DA… · 33) and paper industries (code 34) have decreasing return to scale. In chem ical, food and baverage, and t extile industries have better

Lampiran : Hasil Perhitungan Elastisitas Produksi

data list free/ X1 X2 Y. variable labels X1 'investasi'

begin data. end data.

X2 ' tenaga kerja ' Y 'output ' .

2 cases are written to the unco;pressed active file. This procedure was completed at 9:10:04 title analisa regresi. coapute X3=ln(X1). co;pute X4=ln(X2). co1pute Y2=ln(Y). regression variables=X3 X4 Y2 The raw data or transfor;ation pass is proceeding

2 cases are written to the unco1pressed active file. /dependent=Y2 /;ethod=enter.

Page 2 ANALISA RE6RESI

l l l l M U L T I P L E R E 6 R E S S I 0 N l l l l

Equation Nu;ber 1 Dependent Variable.. Y2

Variable(s) Entered on Step Number 1.. X4

Multiple R R Square Adjusted R Square Standard Error

1.00000 1.00000 1.00000

.00000

Analysis of Variance OF

Regression 1 Residual 0

Su1 of Squares .01451 .00000

Equation Nu;ber 1 Dependent Variable.. Y2

Mean Square .01451 .00000

------------------ Variables in the Equation ------------------

Variable

X4 (Constant)

B

1.96630 -19.20006

SE B Beta T Sig T

.00000 1.00000

.00000

------------- Variables not in the Equation -------------

Variable Beta In Partial Min Toler T Sig T

X3 -.50000 -1.00000 2.2204E-16

1/18/92

Page 44: LAPORAN PENELITiAN TENTANG SERAPAN DA… · 33) and paper industries (code 34) have decreasing return to scale. In chem ical, food and baverage, and t extile industries have better

Page 2 ANALISA RE6RESI

l l l l M U L T I P L E R E 6 R E S S I 0 N l l l l

Equation Nu1ber 1 Dependent Variable.. Y2

Variable(s) Entered on Step Nu1ber 1.. X4

Multiple R 1.00000 R Square 1.00000 Adjusted R Square 1.00000 Standard Error .00000

Analysis of Variance DF

Regression Residual 0

Su; of Squares .00659 .00000

Equation Nu1ber 1 Dependent Variable.. Y2

Mean Square .00659 .00000

------------------ Variables in the Equation ------------------

Variable

X4 (Constant)

B

.36162 17.16397

SE B Beta T Sig T

.00000 1.00000

.00000

------------- Variables not in the Equation -------------

Variable Beta In Partial Min Toler T Sig T

X3 .50000 1.00000 2.2204E-16

Page 2 ANALISA RE6RESI

l l l l M U L T I P L E R E 6 R E S S I 0 N l l l l

Equation Nu1ber 1 Dependent Variable.. Y2

Variable(s) Entered on Step Nu1ber 1.. X4

Multiple R R Square Adjusted R Square Standard Error

1.00000 1.00000 1.00000

.00000

Analysis of Variance DF

Regression Residual 0

Su; of Squares .51218 .00000

Mean Square .51218 .00000

1/18/92

1/18/92

Page 45: LAPORAN PENELITiAN TENTANG SERAPAN DA… · 33) and paper industries (code 34) have decreasing return to scale. In chem ical, food and baverage, and t extile industries have better

Equation Nuaber 1 Dependent Variable.. Y2

------------------ Variables in the Equation ------------------

Variable

X4 (Constant)

B

1.57406 -9.75940

SE B Beta T Sig T

.00000 1.00000

.00000

------------- Variables not in the Equation -------------

Variable Beta In Partial Min Toler T Sig T

X3 -1.00000 -1.00000 .00000

Page 2 ANALISA RESRESI

l l l l M U L T I P L E R E 6 R E S S I 0 N l l l l

Equation Nuaber 1 Dependent Variable.. Y2

Variable(s) Entered on Step Nuaber 1.. X4

Multiple R R Square Adjusted R Square Standard Error

1.00000 1.00000 1.00000

.00000

Analysis of Variance DF

Regression Residual 0

Sua of Squares .03281 .00000

Equation Nuaber 1 Dependent Variable.. Y2

Mean Square .03281 .00000

-------~----------- Variables in the Equation ------------------

Variable

X4 (Constant)

B

1.43503 -7.17905

SE B Beta T Sig T

.00000 1.00000

.00000

------------- Variables not in the Equation -------------

Variable Beta In Partial Min Toler T Sig T

X3 -1.00000 -1.00000 -4.441E-16

1/18/92

Page 46: LAPORAN PENELITiAN TENTANG SERAPAN DA… · 33) and paper industries (code 34) have decreasing return to scale. In chem ical, food and baverage, and t extile industries have better

Page 2 ANALISA RE6RESI

i i i i M U l T I P l E R E 6 R E S S I 0 N i i t t

Equation Nuaber 1 Dependent Variable.. ¥2

Variable(s) Entered on Step Number 1.. X4

Multiple R 1.00000 R Square 1.00000 Adjusted R Square 1.00000 Standard Error • 00000

Analysis of Variance DF

Regression Residual

1 0

Sum of Squares .00405 .00000

Equation Nuaber 1 Dependent Variable.. ¥2

Mean Square .00405 .00000

------------------ Variables in the Equation ------------------

Variable

X4 (Constant)

B

.26017 17.32150

SE B Beta T Sig T

.00000 1.00000

.00000

------------- Variables not in the Equation -------------

Variable Beta In Partial Min Toler T Sig T

X3 1.00000 1.00000 2.2204E-16

Page 2 ANALISA RE6RESI

i i i i M U l T I P l E R E 6 R E S S I 0 N t t i i

Equation Nu;ber 1 Dependent Variable.. ¥2

Variable(s) Entered on Step Number 1.. X4

Multiple R R Square Adjusted R Square Standard Error

1.00000 1.00000 1.00000

.00000

1/18/92

1/18/92

Page 47: LAPORAN PENELITiAN TENTANG SERAPAN DA… · 33) and paper industries (code 34) have decreasing return to scale. In chem ical, food and baverage, and t extile industries have better

Analysis of Variance DF

Regression Residual 0

Sua of Squares .33348 .00000

Equation Nuaber 1 Dependent Variable.. Y2

11ean Square .33348 .00000

------------------ Variables in the Equation ------------------

Variable

X4 (Constant)

B

2.89418 -36.96~93

SE B Beta T Sig T

.00000 1.00000

.00000

------------- Variables not in the Equation -------------

Variable Beta In Partial Min Toler T Sig T

X3 .50000 1.00000 2.2204E-16

Page 2 ANALISA REGRESI

l l l l 11 U L T I P L E R E 6 R E S S I 0 N l l l l

Equation Nuaber 1 Dependent Variable.. Y2

Variable(s) Entered on Step Nuaber 1.. X4

Multiple R 1.00000 R Square 1.00000 Adjusted R Square 1.00000 Standard Error .00000

Analysis of Variance DF

Regression Residual 0

Su111 of Squares .01886 .00000

Equation Nuaber 1 Dependent Variable.. Y2

Mean Square .01886 .00000

------------------ Variables in the Equation ------------------

Variable

X4 (Constant)

B

1.3224~

-4.~0689

SE B Beta T Sig T

.00000 1.00000

.00000

------------- Variables not in the Equation -------------

Variable Beta In Partial 11in Toler T Sig T

X3 1.00000 1.00000 .00000

1/18/92

Page 48: LAPORAN PENELITiAN TENTANG SERAPAN DA… · 33) and paper industries (code 34) have decreasing return to scale. In chem ical, food and baverage, and t extile industries have better

Page 2 ANALISA RE6RESI

l l l l M U L T I P L E R E 6 R E S S I 0 N l l l l

Equation Number 1 Dependent Variable.. Y2

Variable(s) Entered on Step Number 1.. X4

Hul tiple R R Square Adjusted R Square Standard Error

1.00000 1.00000 1.00000

.00000

Analysis of Variance DF

Regression Residual 0

Sum of Squares .07240 .00000

Equation Number 1 Dependent Variable.. Y2

Mean Square .07240 .00000

------------------ Variables in the Equation ------------------

Variable B

X4 8.39477 (Constant) -141.89976

SE B Beta T Sig T

.00000 1.00000

.00000

------------- Variables not in the Equation -------------

Variable Beta In Partial Min Toler T Sig T

-1.00000 -1.00000 .00000

1/18/92