28
LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG SANITASI DAN KONSEP SEHAT PARA PENGERAJIN JAMU GENDONG DI KELURAHAN KAMPUNG BUGIS KECAMATAN BULELENG SEBAGAI UPAYA HIDUP SEHAT Dr. SITI MARYAM, M.Kes 0021026202 DEWI OKTOFA RACHMAWATI, S.Si., M.Si 0010127001 Dr. SUHEIMI SYA’BAN, M.Pd 0009035004 Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan Ganesha dengan SPK No 70/UN.48.15/LPM/2014 tanggal 19 Mei 2014 JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2014

LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT - Lembaga …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196202211986012001... · mencuci tangan, menyediakan tempet ... ditumbuk dengan menggunakan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT - Lembaga …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196202211986012001... · mencuci tangan, menyediakan tempet ... ditumbuk dengan menggunakan

LAPORAN

PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG SANITASI DAN KONSEP SEHAT PARA PENGERAJIN JAMU GENDONG DI KELURAHAN KAMPUNG BUGIS KECAMATAN BULELENG

SEBAGAI UPAYA HIDUP SEHAT

Dr. SITI MARYAM, M.Kes 0021026202 DEWI OKTOFA RACHMAWATI, S.Si., M.Si 0010127001

Dr. SUHEIMI SYA’BAN, M.Pd 0009035004

Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan Ganesha dengan SPK No 70/UN.48.15/LPM/2014

tanggal 19 Mei 2014

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA

2014

Page 2: LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT - Lembaga …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196202211986012001... · mencuci tangan, menyediakan tempet ... ditumbuk dengan menggunakan
Page 3: LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT - Lembaga …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196202211986012001... · mencuci tangan, menyediakan tempet ... ditumbuk dengan menggunakan

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat

serta karuniaNya penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan P2M ini yang

berjudul :

“ Peningkatan Pengetahuan Tentang Sanitasi dan Konsep Sehat Para

Pengerajin Jamu Gendong di Kelurahan Kampung Bugis Kecamatan Buleleng

Sebagai Upaya Hidup Sehat “ tepat pada waktunya.

Dalam perencanaan, pelaksanaan P2M, hingga penulisan laporan ini, penulis

banyak menerima bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu ijinkan kami

menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat yang telah mendanai dan

memfasilitasi kegiatan ini.

2. Teman teman dosen di Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Undiksha yang

telah banyak membantu kegiatan ini.

3. Lurah Kampung Bugis yang telah memberikan ijin Pengabdian Kepada

Masyarakat

4. Ibu ibu pengerajin jamu gendong di kelurahan Kampung Bugis yang

telah bersedia sebagai peserta dalam kegiatan ini .

5. Semua pihak yang telah membantu dalam kegiatan ini yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu.

Penulis meyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu kritik

dan saran yang bersifat positif dan membangun dari pembaca sangat penulis

harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Akhirnya kami berharap semoga laporan

ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan informasi oleh semua pihak.

Singaraja, September 2014

Penulis

Page 4: LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT - Lembaga …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196202211986012001... · mencuci tangan, menyediakan tempet ... ditumbuk dengan menggunakan

DAFTAR ISI

JUDUL ………………………………………………………………………… i

HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………… ii

PRAKATA…………………………………………………………………….. iii

DAFTAR ISI ………………………………………………………………….. iv

DAFTAR TABEL …………………………………………………………….. v

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………. vi

BAB I PENDAHUKUAN

1.1 Analisis Situasi ……………………………………………………. 1

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah ……………………………… 5

1.3 Tujuan Kegiatan …………………………………………………… 6

1.4 Manfaat P2M ……………………………………………………… 6

BAB II Metoda Pelaksanaan Kegiatan ……………………………………….. 7

2.1 Kerangka Pemecahan Masalah ……………………………………. 7

2.2 Khalayak Sasaran ………………………………………………….. 7

2.5 Metoda Kegiatan......……………………………………………….. 8

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pelaksanaan Kegiatan ………………………………………. 10

3.2 Pembahasan ………………………………………………………. 11

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

4.1 SIMPULAN ……………………………………………………… 15

4.2 SARAN …………………………………………………………… 15

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………. 16

LAMPIRAN…………………………………………………………………… 17

Page 5: LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT - Lembaga …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196202211986012001... · mencuci tangan, menyediakan tempet ... ditumbuk dengan menggunakan

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Bagan Skematis Metode Pemecahan masalah …………………….. 5

Page 6: LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT - Lembaga …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196202211986012001... · mencuci tangan, menyediakan tempet ... ditumbuk dengan menggunakan

DAFTAR TABEL

Tabel.2. 1 : Alternatif Pemecahan Masalah ...........................................................7

Tabel 2.2 : Keterlibatan khalayak sasaran ................................................................ 8

Tabel 3.1 : Rincian Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat…………………….. 10

Abel 3.2 : Hasil Kegiatan Yang Dilakukan .............................................................11

Page 7: LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT - Lembaga …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196202211986012001... · mencuci tangan, menyediakan tempet ... ditumbuk dengan menggunakan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi

Kelurahan kampung bugis merupakan salah satu kelurahan yang ada di

Kecamatan Buleleng. Kelurahan ini terdiri dari 10 RT dengan jumlah penduduk

3.574 orang yang terdiri dari 1.779 orang laki laki dan 1.795 orang perempuan atau

1.136 KK ( Propil Kelurahan Kampung Bugis, 2013). Mata pencarian penduduk di

kelurahan ini sebagian besar adalah berwira usaha seperti berdagang baik itu dagang

pakaian maupun berdagang makanan jadi. Pada kelurahan ini, tidak hanya kaum laki-

laki yang bertugas pencari nafkah, melainkan kaum perempuannya pun mengambil

bagian dalam menopang ekonomi keluarga. Dengan demikian kaum perempuan pada

keluarahan kampung Bugis telah diperdayakanmelaui usaha mencari tambahan

penghasilan guna memenuhi kebutuhan keluarga sehari hari.

Salah satu mata pencaharian kaum perempuan adalah pengerajin jamu

gendong. Pengerajin jagu gendong yang ada pada kelurahan ini, dalam

kesehariannya selalu dia yang meracik dari bahan dasar dan secara langsung ia pula

yang menjanjagannya baik itu di dalam kota maupun keluar kota hingga ke desa desa

seperti sangsit, jaga raga, kubutambahan dan juga pada daerah lain yang ada disekitar

buleleng.

Jamu adalah salah satu bentuk dari pemanfaatan dan pemasaran tanaman obat. Pada

umumnya pemanfaatan dan pemasaran bahan tanaman obat telah dilakukan di

seluruh dunia. Di Indonesia, jamu digolongkan menjadi tiga kelompok yaitu jamu

gendong, jamu kemasan dan fito farmako. Pemanfaatan tanaman obat akan terus

menerus meningkat disebabkan karena kuatnya keterkaitan bangsa Indonesia

terhadap kebudayaan memakai jamu (Syukur, 2002).

Jamu gendong merupakan salah satu obat tradisional yang banyak

dikonsumsi oleh masyarakat luas dari jenjang ekonomi lemah hingga menengah,

bahkan ekonomi tingkat tinggi. Jamu ini merupakan campuran atau ramuan

bermacam macam simplisia dari tanaman berhasiat obat, dan tersedia dalam bentuk

cairan yang dapat langsung dikonsumsi oleh masyarakat. Jamu gendong pada

umumnya dikonsumsi oleh masyarakat sebagai minuman kesehatan sehari hari dan

Page 8: LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT - Lembaga …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196202211986012001... · mencuci tangan, menyediakan tempet ... ditumbuk dengan menggunakan

minuman pelepas dahaga. Jamu beras kencur, kunir asam dan cabe puyang

merupakan jamu gendong yang sering dikonsumsi sehari hari. Teknik peracikan

jamu gendong tidak dipelajari secara khusus oleh pengerajin, namum hanya

berdasarkan pengalaman turun temurun. Proses peracikan sangat mempengaruhi

kualitas dari jamu gendong yang dihasilkan.

Proses pembuatan jamu gendong dilakukan dengan cara sederhana seperti :

pemilihan bahan baku yang berupa temu (umbi) , pembersihan umbi, penghancuran

umbi, penambahan air matang, penambahan asam, garam serta penyaringan. Alat alat

yang digunakannyapun berupa alat alat sederhana seperti lumpang dan alu untuk

menghaluskan umbi atau bahan dasar, panci untuk merebus airyang nantinya

digunakan untuk mengekstrak bahan dasar, kompor minyak tanah dan penyaringan.

Pengerajin umumnya menggunakan air sumur untuk meracik jamu. Adapun

sumur pengerajin umumnya berdekatan dengan kamar mandi, WC, dapur dan septik

tank sehingga air sumur yang digunakan meracik jamu gendong kemungkinan telah

terkontaminasi oleh materi mikroorganisme dan akan sangat mempengaruhi

kesehatan pengguna jamu gendong.

Setiap bahan pangan selalu mengandung mikroba yang jumlah dan jenisnya

berbeda. Pencemaran mikroba pada bahan pangan merupakan hasil kontaminasi

langsung atau tidak langsung dengan sumber sumber pencemar mikroba seperti

tanah, udara, air, debu. Dalam batas tertentu kandungan mikroba pada bahan pangan

akan memungkinkan akan tumbuh jika kondisi memungkinkan.

Sanitasi merupakan usaha mencegah penyakit yang menitik beratkan kegiatan

pada usaha kesehatan lingkungan hidup manusia (Widyati, 2002). Sanitasi dapat

dilakukan dengan jalan memelihara dan melindungi kebersihan lingkungan dari

subyeknya, sehingga untuk itu adanya penyediaan air yang bersih untuk keperluan

mencuci tangan, menyediakan tempet sampah untuk mewadahi sampah agar tidak

dibuang sembarangan (Depkes RI, 2004).

Higiene dan sanitasi tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain karena erat

kaitannya. Jika higiene sudah baik karena kebiasaan mencuci tangan telah dilakukan,

tetapi sanitasinya tidak mendukung disebabkan tidak tersedianya air bersih, maka

proses mencuci tangan tidak sempurna (Depkes RI, 2004).

Page 9: LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT - Lembaga …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196202211986012001... · mencuci tangan, menyediakan tempet ... ditumbuk dengan menggunakan

Agar dapat dihasilkan jamu gendong yang memiliki kualitas yang baik maka

pengerajin jamu gendong harus memperhatikan faktor sanitasi dan higiene dalam

proses meracik jamu gendong. Pengerajin merupakan unsur yang sangat penting

dalam menentukan atau mengontrol faktor sanitasi dan higiene jamu gendong,

sehingga para pengerajin harus memiliki tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku

yang baik. Tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku pengerajin dapat dipengaruhi

oleh faktor sosial-ekonomi. Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu usaha pemberian

pengetahuan yang mengungkap tentang sanitasi lingkungan bekerja yang pada

akhirnya akan berdampak pada masalah higiene.

Saat ini pengerajin jamu gendong banyak kita temui karena usaha jamu

gendong merupakan salah satu mata pencaharian yang dapat dilakukan oleh kaum

perempuan yang secara umum mereka memiliki latar belakang pendidikan yang

rendah. Ini merupakan baro meter bahwa banyak konsumen yang memanfaatkan

jamu gendong sebagai minuman kesehatan. Berbagai alasan mengapa konsumen

mengkonsumsi jamu gendong diantaranya karena kebiasaan yang terjadi, karena adat

turun temurun dari nenek moyang yang dipercaya dapat memelihara kesehatan.

Meracik jamu gendong yang dilakukan oleh para pengerajin jamu gendong

tidaklah berdasarkan cara yang pasti hal ini disebabkan usaha pengerajin jamu

gendong berdasarkan usaha turun temurun sejak jaman dahulu. Pekerjaan ini diawali

dari memilih bahan dasar berupa lempuyang, kunir, kencur dan lainnya. Bahan dasar

yang berupa umbi-umbian tersebut dibersihkan dan dicuci. Setelah itu bahan

ditumbuk dengan menggunakan lumpang yang terbuat dari batu dan alu yang terbuat

dari kayu. Selanjutnya ditambahkan air, dimana untuk satu kilo gram bahan

ditambahkan dengan 12 liter air. Untuk memberikan rasa asin dan juga untuk

penyegar maka pada bahan ditambahkan dengan garam dan asam secukupnya.

Campuran disaring dengan menggunakan saringan besar hingga akhirnya akan

didapat jamu cair yang siap dijanjakan. Proses terakhir adalah mengemas jamu

gendong yang diproduksi ke dalam botol botol yang teleh dipersiapkan. Rangkaian

proses meracik jamu gendong yang dilakukan para pengerajin jamu gendong di

kelurahan kampung bugis adalah sebagai berikut :

Page 10: LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT - Lembaga …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196202211986012001... · mencuci tangan, menyediakan tempet ... ditumbuk dengan menggunakan

Gambar : a) bahan dasar jamu b) lumpang c) alu dan d) botol jamu

Gambar : sanitasi tempat pembauatan jamu

Page 11: LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT - Lembaga …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196202211986012001... · mencuci tangan, menyediakan tempet ... ditumbuk dengan menggunakan

Pengerajin jamu gendong yang ada di kampung bugis semuanya berasal dari

daerah jawa tengah, mereka memiliki latar belakang pendidikan tamat sekolah dasar

dan usaha menbuat jamu adalah usaha turun temurun dari para pendahulu mereka.

Adanya tingkat pendidikan yang rendah, akan mengakibatkan terbatasnya akan

pengetahuan yang mendasari tentang kebersihan lingkungan dalam memproduksi

jamu hingga pengemasan jamu dan juga dalam hal menjanjakannya.

Mencuci bahan dasar jamu merupakan peri laku bersih yang dilakukan, akan

tetapi membuat jamu dengan menambahkan air sumur, dimana jarak sumur dengan

septik tank bukanlah merupakan peri laku sehat. Demikian pula dalam mengemas

jamu dalam botol botol dilakukan tanpa diawali dengan menyeterilkan botol. Kondisi

ini akan mengakibatkan terdapatnya mikroorganisme yang dapat menyebabkan

penyakit jika konsumen yang menikmatinya tidak dalam keadaan prima.

Minimnya pengetahuan akan sanitasi dan konsep sehat para pengerajin jamu

gendong akan dapat tertutupi apabila diberikannya pengetahuan sanitasi dan konsep

sehat lewat ceramah dan pemahaman tentang kesehatan. Dengan demikian konsumen

jamu gendong dapat menikmati jamu yang berkualitas.

1.2 Identifikasi dan perumusan Masalah

Berdasarkan analisis situasi di atas, para pengerajin jamu gendong di

Kelurahan Kampung Bugis Kecamatan Buleleng kurang memahami makna dari

sanitasi dan konsep sehat yang sebenarnya dapat dijaga dan dipertahankan , dimana

kesemuanya ini akan sangat dipengaruhi perilaku hidup bersih. Sejalan dengan itu,

permasalahan mitra adalah.

a). Para pengerajin jamu gendong di Kelurahan Kelurahan Kampung Bugis

Kecamatan Buleleng kurang memahami makna sanitasi

b). Para pengerajin jamu gendong di Kelurahan Kelurahan Kampung Bugis

Kecamatan Buleleng kurang memahami konsep sehat

c). Para pengerajin jamu gendong di Kelurahan Kelurahan Kampung Bugis

Kecamatan Buleleng kurang mengetahui dampak perilaku tidak bersih

dalam memproduksi jamu gendong

d). Para pengerajin jamu gendong di Kelurahan Kelurahan Kampung Bugis

Kecamatan Buleleng kurang mengetahui dampak negatif dari pengolahan

jamu gendong yang tidak tepat.

Page 12: LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT - Lembaga …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196202211986012001... · mencuci tangan, menyediakan tempet ... ditumbuk dengan menggunakan

1.3 Tujuan Kegiatan

Adapun tujuan dari pengabdian pada masyarakat ini adalah :

1. Memberikan pengetahuan pada para pengerajin jamu gendong di

Kelurahan kampung Bugis Kecamatan Buleleng tentang makna sanitasi

2. Memberikan pelatihan pada para pengerajin jamu gendong di Kelurahan

Kampung Bugis Kecamatan Buleleng tentang proses pembuatan jamu

gendong yang tepat

3. Memberikan pengetahuan pada para pengerajin jamu gendong di

Kelurahan Kampung Bugis Kecamatan Buleleng tentang dampak

sanitasi yang kurang baik terhadap kesehatan

4. Memberikan keterampilan pada para pengerajin jamu gendong di

Kelurahan Kampung Bugis Kecamatan Buleleng mengenai dampak

negatif dari pengolahan jamu gendong yang tidak tepat.

1.4 Manfaat Kegiatan

Kegiatan ini bermanfaat bagi para pengerajin jamu gendong di Kelurahan

Kelurahan Kampung Bugis Kecamatan Buleleng karena akan dapat menambah

pengetahuan tentang sanitasi dan konsep sehat. Lebih lanjut pengerajin jamu

gendong yang ada di Kampung Bugis secara luas akan paham tentang sanitasi dan

konsep sehat sehingga pada akhirnya pengerajin jamu gendon dapat meningkatkan

perilaku hidup sehat dan akan bermuara dihasilkannya jamu gendong dapat

berfungsi mempertahankan hidup sehat dari pengguna atau konsumen secara luas.

Page 13: LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT - Lembaga …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196202211986012001... · mencuci tangan, menyediakan tempet ... ditumbuk dengan menggunakan

BAB II

METODE PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1. Kerangka Pemecahan Masalah

Masalah pokok yang akan dipecahkan dalam pengabdian masyarakat ini

berkaitan dengan kekurang pahaman para pengerajin jamu gendong di Kelurahan

Kelurahan Kampung Bugis Kecamatan Buleleng terhadap masalag sanitasi dan

konsep sehat, serta tidak mengetahui dampak peri laku tidak sehat. Berbagai

alternatif untuk memecahkan permasalahan tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Alternatif Pemecahan Masalah

No Permasalahan Akar permasalahan Alternatif pemecahan masalah

1 Para pengerajin jamu gendong kurang memahami masalah sanitasi

Kurang informasi tentang sanitasi dan higiene

Ceramah dan diskusi tentang makna sanitasi

2 Para pengerajin jamu gendong kurang memahami konsep sehat

Kurang informasi tentang konsep sehat

Pemberian ceramah dan tanya jawab masalah kesehatan

3 Para pengerajin jamu gendong kurang memahami dampak peri laku tidak tepat

Kurang informasi tentang hubungan antara sanitasi dan kesehatan

Pemberian ceramah tentang dampak peri laku tidak tepat dan kesehatan

4 Para pengerajin jamu gendong kurang memahami proses pengolahan jamu gendong yang berkualitas

Kurang informasi tentang proses pembuatan jamu gendong yang berkualitas

Ceramah dan diskusi tentang pencegahan penyakit lansia

2.2 Khalayak Sasaran Strategis

Khalayak yang dijadikan sasaran kegiatan ini adalah para pengerajin jamu

gendong di Kampung Bugis Kecamatan Buleleng. Keterlibatan mereka dalam

kegiatan P2M ini dapat dilihat pada Tabel 2

Page 14: LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT - Lembaga …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196202211986012001... · mencuci tangan, menyediakan tempet ... ditumbuk dengan menggunakan

Tabel 2 Keterlibatan Khalayak Sasaran

Khalayak Kegiatan Sasaran

Para pengerajin jamu gendong Kelurahan Kelurahan Kampung Bugis Kecamatan Buleleng

Ceramah dan diskusi tentang sanitasi

Ceramah dan tanya jawab ttg konsep sehat

Mengkaitkan antara sanitasi dan konsep sehat

Meningkatkan pemahaman tentang sanitasi dan konsep sehat pada para pengerajin jamu gendong

2.3. Metoda Kegiatan

Kerangka berpikir untuk memecahkan masalah kegiatan ini digambarkan

seperti pada Gambar 1. Dari permasalahan yang muncul disusun berbagai alternatif

untuk memecahkan masalah. Selanjutnya dari berbagai alternatif, dipilih alternatif

yang paling mungkin dilaksanakan.

Gambar 1. Bagan Skematis Metode Kegiatan

Permasalahan Para pengerajin jamu gendong

kurang memahami makna sanitasi

Para pengerajin jamu gendong kurang memahami akan konsep sehat

Para pengerajin jamu gendong kurang memahami keterkaitan antara sanitasi dan konsep sehat

Pemecahan Masalah Meningkatkan pengetahuan

tentang sanitasi Meningkatkan pengetahuan

tentang konsep sehat Mengajak para pengerajin jamu

gendong selalu menjaga sanitasi lingkungan

Menigkatkan kualitas pendidikan para ibu rumah tangga tentang gizi dan kesehatan lansia

Metode Kegiatan Ceramah dan diskusi tentang

sanitasi Ceramah dan diskusi tentang

konsep sehat Tanya jawab hubungan antara

sanitasi dan konsep sehat Penyuluhan usaha usaha menjaga

sanitasi yang baik

Alternatif Pemecahan Masalah

Meningkatkan pemahaman para pengerajin jamu gendong tentang sanitasi dan konsep sehat melalui ceramah ,tanya jawab dan diskusi

Page 15: LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT - Lembaga …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196202211986012001... · mencuci tangan, menyediakan tempet ... ditumbuk dengan menggunakan

b. Metoda Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ceramah dan diskusi

Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan pemahaman tentang sanitasi dan

juga konsep sehat . Materi ini akan diberikan oleh staf dosen Undiksha yang ahli

dalam bidang biomedik, biokimia. Ceramah berupa atau menyangkut materi apa itu

sanitasi, bagaimana sanitasi yang baik , konsep sehat serta usaha usaha

menanggulangi pada sanitasi yang buruk

Page 16: LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT - Lembaga …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196202211986012001... · mencuci tangan, menyediakan tempet ... ditumbuk dengan menggunakan

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan P2M ini dilaksanakan dalam bentuk ceramah dan diskusi

terprogram dan dilanjutkan dengan praktek pembuatan jamu gendong. Rincian

kegiatan dapat diperlihatkan dalam tabel 3.1 di bawah ini.

Tabel 3.1 Rincian Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat

Pertemuan ke Kegiatan

1 Sosialisasi program dan pre test

2 Ceramah dan diskusi tentang jamu gendong : pengertian, proses

pembuatannya

3 Ceramah dan diskusi : Sanitasi dan Jamu gendong

4 Ceramah dan diskusi : Higienes jamu gendong

5 Evaluasi

Untuk dapat memahami tentang pengetahuan tentang sanitasi dan konsep

sehat para pengerajin jamu gendong di Kelurahan Kampung Bugis Kecamatan

Buleleng dalam hal ini bertindak sebagai peserta pengabdian pada masyarakat. Pada

kegiatan ini ada tiga orang yang bertugas dalam kegiatan ini yang terdiri dari : Dr

Siti Maryam, M.Kes sebagai nara sumber dan Dr Suheimi Sya’ban, M.Pd dan Dewi

Oktofa Rachmawati, S.Si.,M.Si selalu instruktur atau pembimbing dalam kegiatan

diskusi dan juga membuat rancangan pola hidup sehat pada perajin jamu gendong.

Kegiatan ceramah dan diskusi berjalan lancar dengan suasana kondusif, ibu ibu

dengan lugasnya berdiskusi sekali kali disertai dengan guyon sehinggga suasana

benar benar kondusif. Para seserta yang terdiri dari ibu ibu usia antara 35 hingga 60

tahun. Latar belakang pendidikan yang dimiliki oleh ibu ibu tersebut adalah

bervariasi, ada yang tamat sekolah dasar, tamat sekolah menengah pertama dan juga

tamat sekolah menengah atas dan tidak ada yang tamat sarjana. Tetapi dari ketiga

tamatan tersebut, yang terbanyak adalah tamatan sekolah dasar.

Page 17: LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT - Lembaga …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196202211986012001... · mencuci tangan, menyediakan tempet ... ditumbuk dengan menggunakan

Hasil pemberian pre test dan dilanjutkan dengan wawancara yang dilakukan

terhadap pengerajin jamu gendong pada awal pelatihan yang dilakukan, secara umum

mengindentifikasikan bahwa pengetahuan awal mengenai sanisi dan konsep sehat

menyangkut pengertian : sanitasi, syarat sanitasi, hidup sehat dan kaitan antara

sanitasi dan proses membuat jamu masih kurang. Ada bebera perajin yang

mengaggap bahwa sanitasi itu tidak harus dilakukan, dengan suatu kenyataan sampai

saat ini tidak pernah terjadi keracunan akibat jamu gendong

Tabel 3.2 Hasil Pengukuran kegiatan yang dilakukan

No HAL HAL YANG DIUKUR / Pengetahuan yang dimiliki

AWAL AKHIR

1 Bahan Baku (empon) - Penggunaan bahan

baku/kesegaran - Cara menyimpan

76 (23 or)

67 (20 or)

89 (27 or)

100

2 Penggunaan air - PAM - Sumur

83 (25 or) 17 (5or)

100 100

3 Alat yang digunakan - Panci - Kuali tanah liat

73 (22 or) 26 (8 or)

86 (26 or) 14 (4 or)

4 Pengolahan/pembuatan - Kebersihan - Jarak dgn kamar mandi

79 (24 or) 47 (14 or)

100

67 (20 or) 5 Pengemasan

- Pembersihan botol - Memasukkan jamu

50 (15 or) 67 (20 or)

100 100

6 Higiene perorangan (cuci tangan, kuku, pakaian kerja)

67 (20 or)

100

3.2 Pembahasan

Berdasakan kuisioner yang dijawab oleh perajin jamu gendong dan diskusi

yang dilakukan dapat dibahas beberapa persoalan yang mendasar antara lain :

3.2.1 Pengetahuan Sanitasi dan Konsep Hidup Sehat

Perajin jamu gendong dengan keterbatasan tingkat pengetahuan yang

dimiliki, dimana mereka hampir sebagian besar tamat Sekolah Dasar maka

Page 18: LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT - Lembaga …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196202211986012001... · mencuci tangan, menyediakan tempet ... ditumbuk dengan menggunakan

pengetahuan akan sanitasi dan konsep hidup sehat masih rendah. Mereka tidak

mengetahui bahwa letak kamar mandi yang berdekatan dengan tempat bekerja

meramu atau meracik jamu gendong dapat menurunkan kualitas dari jamu gendong

yang mereka produksi. Menurunnya kualitas jamu gendong yang dihasilkan akan

berdampak pada menurunnya daya jual, hal ini dapat disebabkan karena semakin

rendah kualitas jamu gendong yang dihasilkan maka daya awet dari jamu akan

menurun dan akan berkontribusi pada semakin rendahnya kesegaran dari jamu

gendong yang diproduksi dengan demikian kesehatan konsumen atau pengguna akan

semakin rendah.

Letak kamar mandi yang dekat atau disekitar tempat meracik jamu gendong

dapat sebagai sumber berjangkitnya mikroorganisme seperti bakteri coliform.

Adanya coliform pada jamu gendong yang dihasilkan akan dapat menimbulkan

penyakit bagi konsumen yang memanfaatkannya. Usaha ini dapat diatasi dengan

jalan adanya sterilasasi wadah atau botol sebagai tempat jamu. Sterelisasi dari botol

dapat dilakukan dengan jalan menuangkan air yang mendidih pada botol yang akan

dipergunakan sebagai tempat penyimpan jamu atau kemasan jamu.

Sanitasi merupakan suatun usaha pencegahan penyakit yang menitik beratkan

kegiatan pada usaha kesehatan lingkungan hidup manusia, seperti kebersihan

lingkungan kerja meliputi jarak antara kamar mandi dan tempat mercik jamu, saluran

air yang ada pada tempat produksi jamu karena genangan air juga merupakan sumber

bersarangnya bibit penyakit, letak tempat sampah dilingkungan kerja dan juga

apakah sampah dalam kedaan bertumpuk atau tidak. Kebersihan alat alat yang

digunakan saat produksi jamu. Kesemuanya itu merupakan usaha usaha sanitasi dan

higiene yang pada akhirnya jika dilaksanakan pada semua pekerjaan yang dilakukan

akan menghasilkan hidup sehat, karena kita terhindar dari penyakit yang akan

menderika kita.

3.2.2 Peningkatan Pengetahuan tentang Sanitasi dan Konsep Sehat pada Produksi Jamu Gendong

Pemberian pengetahuan tentang sanitasi dan konsep sehat pada produksi jamu

gendong dapat meningkatkan akan pengetahuan pada perajin jamu. Pemberian

Page 19: LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT - Lembaga …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196202211986012001... · mencuci tangan, menyediakan tempet ... ditumbuk dengan menggunakan

pengetahuan tentang sanitasi dan konsep hidup sehat dilakukan melaui ceramah dan

juga diskusi antara perajin jamu gendong dengan nara sumber.

Pengetahuan awal tentang sanitasi lingkungan perajin jamu gendong

sebenarnya sudah ada, hanya saja belum maksimal. Hal ini disebabkan karena

umumnya perajin jamu gendong hanya mengeyam pendidikan di sekolah dasar,

pengetahuan mengenai kesehatan masih rendah. Dengan adanya penjelasan dan juga

diskusi pengetahuan tentang sanitasi dan konsep hidup sehat bertambah. Ini

dibuktikan dengan kuisioner yang dijawab saat pertemuan pertama (tes awal/pre tes)

dan kuisioner hari terakhir (post tes) , yaitu setelah proses pemberian ceramah dan

diskusi dilakukan. Peningkatan ini terlihat pada beberapa butir test mengenai segala

sesuatu perbuatan yang dilakukan pada para perajin jamu gendong saat memproduksi

jamu.

Air merupakan salah satu komponen yang fital saat produksi jamu. Sebagian

besar para perajin jamu gendong telah menggunakan air PAM saat produksi jamu.

Penggunaan air PAM untuk produksi jamu merupakan langkah tepat yang dilakukan

oleh para perajin jamu, karena air PAM memiliki nilai higienes yang jauh lebih baik

dibandingkan dengan air sumur. Apalagi sumur yang ada pada rumah perajin jamu

dekat dengan septik tank, kedekatan letak antara septik tank dengan sumur akan

memungkinkan terjadinya perembesan kuman penyakit kedalam sumur dan pada

akhirnya akan mempengaruhi higienes dari air yang digunakan untuk membuat jamu

dan secara keseluruhan akan mempengaruhi produksi jamu yang dihasilkan.

Penggunaan empon yang segar, diawal kegiatan masih ada perajin jamu

gendong yang dalam produksi jamunya menggunakan empon yang kurang segar.

Mereka tidak mengetahu bahwa pada empon yang tidak segar apalagi pada empon

yang busuk terdapat mikroorganisme yang bersifat negatif terhadap tubuh. Dengan

penjelasan yang singkat dan juga diskusi yang dilakukan, kelakuan atau kebiasaan

memproduksi jamu yang berasal dari empon yang tidak segar berkurang. Perajin

mengetahui bahwa dalam empon yang tidak segar akan terdapat kuman dan pada

akhirnya akan mempengaruhi produk jamu yang dihasilkan.

Cara menyimpan empon juga ada peningkatan, awalnya perajin jamu

menyimpan empon sesuka hati. Ada yang diletakkan begitu saja, tanpa diperhatikan

kebersihannya dan ada pula yang menyimpan empon dibawah bale bale, padahal

Page 20: LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT - Lembaga …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196202211986012001... · mencuci tangan, menyediakan tempet ... ditumbuk dengan menggunakan

pada tempat tersebut banyak terdapat kecoak dan juga hewan kecil lainnya. Setelah

adanya pemaparan, bahwa jika empon dihinggapi oleh kecoak atau hewan kecil

lainnya maka akan berdampak negatif terhadap kebersihan dan higienes dari empon.

Pada akhirnya prosentase perajin yang menyimpan empon sembarangan dapat

ditekan sekecil mungkin.

Ada konsep yang salah saat membersihkan botol plastik yang digunakan

sebagai tempat penyimpan jamu. Perajin hanya berpikir membersihkan botol plastik ,

yang sebelumnya botol plastik tersebut sudah digunakan. Perajin tahu, bahwa baiklin

adalah cairan yang dapat berfungsi untuk membersihkan noda, karena sifat dari klor

yang ada dalam baiklin. Mereka tidak tahu bahwa baiklin hanya dipergunakan

sebagai pembersih pada pakaian dan lainnya, tidak digunakan pada wadah yang

dipakai sebagai tempat penyimpan makanan atau minuman. Saat diskusi langsung

diberikan pengetahuan bagaimana membersihkan botol plastik, yaitu dengan

menggunakan krikil dan juga dengan ditambahkan sabun sehingga warna kuning

bekas jamu sebelumnya dapat hilang. Pada kesempatan itu juga diinfokan bahwa

penggunaan botol maksimal hanya dua kali, dan diganti dengan botol yang lain.

Perajin jamu sebagian besar telah menerapkan cara atau tingkah laku yang

bersih saat memproduksi jamu, di mana saat membuat jamu mereka telah

menggunakan pakaian yang bersih, kuku tangan telah dipotong demikian juga

mencuci tangan saat bekerja. Faktor kebersihan yang dilakukan akan berdampak

pada jamu yang diproduksinya.

Page 21: LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT - Lembaga …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196202211986012001... · mencuci tangan, menyediakan tempet ... ditumbuk dengan menggunakan

BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan

Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari kegiatan Pengabdian Pada

Masyarakat ini antara lain :

1. Pengetahuan sanitasi dan konsep sehat para perajin jamu gendong di

kelurahan Kampung Bugis Kecamatan Buleleng meningkat melalui

pemberian pengetahuan dan diskusi tentang sanitasi lingkungan

2. Konsep hidup sehat para perajin jamu gendong di kelurahan kampung

bugis kecamatan buleleng meningkat melalui ceramah dan diskusi

tentang pola hidup sehat

3. Para perajin jamu di kelurahan kampung bugis kecamatan buleleng lebih

higienis dalam memproduksi jamu gendong sehingga secara keseluruhan

akan membantu terciptanya pola hidupsehat.

4.2 Saran

Hal yang dapat disarankandari hasil kegiatan ini sebagai berikut:

1) Pemberian pengetahuan tentang sanitasi dan konsep sehat perlu dioptimalkan

terutama masalah kebersihan lingkungan serta usaha yang dapat dilakukan

untuk mengatasinya, sehingga produksi jamu gendong tetap hiegenies

2) Perlu Diskusi diskusi yang terpokus pada masalah kesehatan, sehingga para

perajin jamu gendong dapat bekerja dengan optimal.

Page 22: LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT - Lembaga …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196202211986012001... · mencuci tangan, menyediakan tempet ... ditumbuk dengan menggunakan

Daftar Pustaka Anonim. 2004. Kajian Potensi Tanaman Obat. Pusat penelitian dan Pengembangan

Farmasi dan Obat Tradisional. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.

Departemen Kesehatan RI. 2004. Kajian Potensi Tanaman Obat. Pusat Penelitian

dan Pengembangan Farmasi dan obat Tradisional. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.

Martha Tilaar Innovasion Center. 2002. Budidaya Tanaman Organik Tanaman Obat

Rimpang. Penebar Swadaya. Jakarta. Suharmiati dan Handayani, 2005, Bahan baku, khasiat dan cara pengolahan jamu

gendong, Puslitbang Yankes Depkes RI Soemantri. 2002. Teknik Penanganan dan Pengelolaan Pascapanen Rimpang.

Majalah Warta No.2 Tahun 2002. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Perkebunan. Bogor.

Syukur, Chepy. 2004. Temu Putih Tanaman Obat Anti Kanker. Penebar Swadaya

Jakarta.

Page 23: LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT - Lembaga …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196202211986012001... · mencuci tangan, menyediakan tempet ... ditumbuk dengan menggunakan

Lampiran 01 : DAFTAR NAMA PENGERAJIN JAMU GENDONG

NO NAMA NO NAMA

1 EKANINGSIH 16 YUYUN

2 SUMARMI 17 LASMINI

3 AYUNI 18 ROHANA

4 HARYATI 19 SUMAIYAH

5 KARNITI 20 SRI ENDRAYATI

6 MARIANI 21 WINARTI

7 MURYANTI 22 ENI

8 RAHMAH 23 WINARTI

9 MARHAMAH 24 SANIAH

10 KEMI 25 DERMI

11 NGATINI 26 NURYANTI

12 SUMIRAH 27 SANIAH

13 SUTINEM 28 JUMILAH

14 TRISNA 29 MAIMUNAH

15 MISNI 30 SUWARTI

Page 24: LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT - Lembaga …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196202211986012001... · mencuci tangan, menyediakan tempet ... ditumbuk dengan menggunakan

Lampiran 02 :

KUISEONER JAMU GENDONG

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jalan melingkari

1. Air yang digunakan untuk membuat jamu gendong berasal dari :

a. PAM b, Air Sumur c. Air Kali

2. Jamu yang diproduksi berupa

a. Jamu kunir b. Puyang c. Temu Ireng d. Beras Kencur

3. Dalam meracik jamu , maka empon empon

a. Dibersihkan dengan air b. Didiamkan saja c. Dihilangkan

kotorannya

4. Tempat meracik jamu :

a. Dekat dengan kamar mandi (1 meter) b.Jauh dari kamar mandi / WC

5. Alat yang digunakan untuk menghancurkan untuk menghancurkan / menggiling

empon empon adalah

a. Lumpang dan alu b. Digiling mesin c. Diparut

6. Botol penyimpan jamu dibersihkan setiap :

a. Akan menggunakan b. Jika sudah kotor

7. Membersihkan botol jamu menggunakan :

a. Air dan sabun b. Air dan baiklin c. Kerikil dan air sabun

8. Penyimpanan bahan baku ditempatkan :

a. Digeletakkan begitu saja b. Disimpan pada tempat tertentu

9. Jamu yang akan dijual dikemas/dimasukkan dalam botol pada saat

a. Selesai membuat b. Saat akan jualan

10. Jika jamu yang dijual masih tersisa, usaha yang dilakukan

a. Disimpan dalam kulkas b. Didiamkan dan besok dihangatkan

c.Dibuang d. Tidak pernah sisa

Page 25: LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT - Lembaga …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196202211986012001... · mencuci tangan, menyediakan tempet ... ditumbuk dengan menggunakan

Lampiran 03

FOTO KEGIATAN

FOTO SETELAH PELATIHAN

FOTO SAAT MEMBERIKAN PELATIHAN

Page 26: LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT - Lembaga …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196202211986012001... · mencuci tangan, menyediakan tempet ... ditumbuk dengan menggunakan

DISKUSI DIANTARA PERAJIN JAMU GENDONG

FOTO SAAT PRE TEST

Page 27: LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT - Lembaga …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196202211986012001... · mencuci tangan, menyediakan tempet ... ditumbuk dengan menggunakan

PESERTA MENYIMAK PENJELASAN

MEMBERI PENGARAHAN

Page 28: LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT - Lembaga …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196202211986012001... · mencuci tangan, menyediakan tempet ... ditumbuk dengan menggunakan

Lampiran 05