28
LAPORAN PRAKTIKUM Nama Pengujian/Analisis/Materi : Permanganat Mata Kuliah : Praktikum Kesehatan Lingkungan Semester : VI (enam) PJMK / Dosen Praktikum : Budiyono, SKM, M.Kes Asisten Praktikum : Muhammad Hidayatullah Disusun oleh Ajeng Rizki Fauzi 25010110120034

LAPORAN PERMANGANAT

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan permanganat

Citation preview

Page 1: LAPORAN PERMANGANAT

LAPORAN PRAKTIKUM

Nama Pengujian/Analisis/Materi : Permanganat

Mata Kuliah : Praktikum Kesehatan Lingkungan

Semester : VI (enam)

PJMK / Dosen Praktikum : Budiyono, SKM, M.Kes

Asisten Praktikum : Muhammad Hidayatullah

Disusun oleh

Ajeng Rizki Fauzi 25010110120034

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2013

Page 2: LAPORAN PERMANGANAT

HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan : Praktikum Kesehatan Lingkungan

2. Materi : Permanganat

3. Penyusun

Nama : Ajeng Rizki Fauzi NIM: 25010110120034

4. Lokasi Kegiatan : Laboratorium Terpadu Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Diponegoro

ii

Semarang, 19 April 2013

Praktikan,

Ajeng Rizki Fauzi

25010110120034

Page 3: LAPORAN PERMANGANAT

DAFTAR ISI

Halaman Judul.....................................................................................................i

Halaman Pengesahan...........................................................................................ii

Daftar Isi..............................................................................................................iii

Daftar Tabel.........................................................................................................iv

Daftar Gambar.....................................................................................................v

Daftar Lampiran...................................................................................................vi

Bab I. Pendahuluan

A. Tujuan Praktikum……………………………………………………….1

B. Manfaat Praktikum……………………………………………………...1

Bab II. Metode Praktikum

A. Alat dan Bahan………………………………………………………….2

B. Skema Kerja…………………………………………………………….3

Bab. III Hasil Pengamatan dan Perhitungan

A. Hasil Pengamatan……………………………………………………….5

B. Perhitungan…………………………………………………………….. 6

Bab IV. Pembahasan............................................................................................7

Bab V. Penutup

A. Kesimpulan………………………………..............................................13

B. Saran……………………………………………………………………13

Daftar Pustaka

iii

Page 4: LAPORAN PERMANGANAT

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Skema kerja penetapan kenormalan larutan baku KMnO4........................3

Tabel 2.2 Skema kerja pengujian sampel..................................................................4

iv

Page 5: LAPORAN PERMANGANAT

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1.Warna merah muda pada aquades setelah di titrasi

dengan larutan KMnO4............................................................................5

Gambar 3.2.Warna merah muda pada air sampel setelah di titrasi dengan

larutan KMnO4.........................................................................................5

Gambar 4.1 Proses titrasi air suling dengan KMnO4………………………………………………. 8

Gambar 4.2 Sampel air menjadi merah muda setelah penambahan larutan

KMnO4 dan H2SO4 8 N............................................................................9

Gambar 4.3 Pemanasan pada sampel air hingga mencapai suhu 950C......................9

Gambar 4.4 Proses titrasi air sampel dengan KMnO4...............................................10

v

Page 6: LAPORAN PERMANGANAT

DAFTAR LAMPIRAN

Laporan Sementara

vi

Page 7: LAPORAN PERMANGANAT

I. PENDAHULUAN

A. Tujuan Praktikum

Untuk memperoleh nilai pemanganat dalam sampel air Sungai Banjir Kanal

Timur yang mempunyai kadar khlorida kurang dari 300 mg/l dengan metode

oksidasi dalam suasana asam.

B. Manfaat Praktikum

Dapat mengetahui adanya bahan-bahan biologis dalam sampel air Sungai

Banjir Kanal Timur dengan indikator pemanganat.

1

Page 8: LAPORAN PERMANGANAT

II. METODE PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan

1. Alat yang digunakan:

a. Buret

b. Corong

c. Erlenmeyer

d. Beakerglass

e. Gelas ukur

f. Termometer

g. Pemanas

h. Pipet ukur

i. Pipet tetes

2. Bahan yang digunakan:

a. Larutan KMnO4 0,01 N

1) 15 ml untuk titrasi aquades

2) 12,3 ml untuk titrasi air sampel

b. 20 ml larutan Asam Oksalat 0,01 N

c. 5 ml larutan H2SO4 6 N

d. 5 ml larutan H2SO4 8 N

e. Aquadest 200 ml

f. 100 ml sampel air

2

Page 9: LAPORAN PERMANGANAT

B. Skema kerja praktikum

1. Penetapan kemormalan larutan baku KMnO4

Tabel 2.1 Skema kerja penetapan kenormalan larutan baku KMnO4

200 ml Aquades dimasukkan secara duplo ke dalam erlenmayer, lalu

panaskan sampai 700C

Air didinginkan hingga hangat kemudian ditambahkan 5 ml H2SO4 6

N ke dalam air Aquades

Setelah itu ditambah 10 ml larutan baku asam oksalat 0,01 N

Kemudian dititrasi dengan larutan KMnO4 sampai timbul warna

muda, ternyata perubahan warna dengan titrasi 15 ml

3

Page 10: LAPORAN PERMANGANAT

2. Pengujian Sampel

Tabel 2.2 Skema kerja pengujian sampel

100 ml Sampel air dimasukkan ke dalam Erlenmeyer kemudian

ditambahkan 13 tetes larutan KMnO4 sampai timbul warna merah

muda

Setelah itu ditambahkan 5 ml H2SO4 8 N

Kemudian dipanaskan pada pemanas dengan suhu 95°C dan

larutan berubah tidak berwarna, setelah itu dinginkan sejenak

sampai hangat

10 ml larutan baku asam oksalat 0,01 N ditambahkan ke dalam

larutan tersebut

Kemudian dititrasi dengan larutan KMnO4 sehingga berubah

warna merah muda. Larutan KMnO4 yang dibutuhkan sebanyak

12,3 ml.

Dilakukan 3 kali pengulangan

III. HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

4

Page 11: LAPORAN PERMANGANAT

A. Hasil Pengamatan

1. Penetapan Kenormalan Larutan Baku KMnO4

Dari percobaan yang telah dilakukan, warna air suling menjadi merah

muda setelah dititrasi dengan larutan KMnO4 sebanyak 15 ml.

Gambar 3.1. Warna merah muda pada aquades setelah dititrasi dengan

larutan KMnO4

2. Pengujian Contoh

Dari percobaan yang telah dilakukan, warna sampel air menjadi merah

muda setelah di titrasi dengan larutan KMnO4 sebanyak 12,3 ml.

Gambar 3.2. Warna merah muda pada air sampel setelah dititrasi dengan

larutan KMnO4

B. Hasil Perhitungan

1. Penetapan Kenormalan Larutan Baku KMnO4

5

Page 12: LAPORAN PERMANGANAT

N KMnO4 =

2. Nilai Permanganat Sampel air Banjir Kanal Timur

Rata-rata titrasi =

= 12,3 ml

Mg/lt KMnO4 = {[(10 + A )B- (0.1)] x 316} x P

= {[(10 + 12,3) 0,0067 - (0.1)] x 316} x 1

= {[(22,3 x 0,0067 – (0.1)] x 316} x 1

= {[0,14941 – 0,1] x 316} x 1

= [0,04941 x 316] x 1

= 15,61356 mg/lt

6

Page 13: LAPORAN PERMANGANAT

IV. PEMBAHASAN

Bilangan permanganat adalah jumlah mg KMnO4 yang diperlukan untuk

mengoksidasi zat organik yang terkandung di dalam satu liter contoh air dengan

pendidihan selama 10 menit. Penentuan zat organik dengan cara oksidasi dapat

dilakukan dalam suasana asam atau basa.1

Praktikum permanganat dilakukan untuk mengetahui kadar permanganat

dari sampel air Sungai Banjir Kanal Timur, Semarang. Pengambilan sampel

dilakukan pada pagi hari. Tempat yang digunakan untuk wadah sampel yaitu

botol air mineral 1,5 liter. Cara pengambilan sampel yaitu dengan cara

memasukkan botol ke dalam air sehingga air masuk ke dalam botol air mineral

dan dilanjutkan dengan penutupan botol yang dilakukan di dalam air. Hal ini

bertujuan agar sampel yang diambil tidak terkontaminasi udara luar dan tidak

mengandung udara yang dapat membuat gelembung-gelembung udara.

Praktikum ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Diponegoro. Hal pertama yang dilakukan adalah

menetapkan kenormalan larutan baku KMnO4 dengan menggunakan sampel air

suling (aquadest). Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah aquadest 200

ml dimasukkan ke dalam Erlenmeyer kemudian dipanaskan sampai suhu 70oC.

Setelah larutan dingin, ditambahkan larutan H2SO4 6 N sebanyak 5 ml dan juga

10 ml larutan baku asam oksalat 0,01 N. Kemudian dititrasi dengan larutan

KMnO4 sampai timbul warna merah muda, warna berubah dari jernih ke merah

7

Page 14: LAPORAN PERMANGANAT

muda membutuhkan 15 ml KMnO4. Setelah itu, dihitung kenormalan dari

KMnO4. Ditemukan nilai sebesar . Nilai ini akan digunakan untuk

mencari nilai permanganat dalam sampel air.

Gambar 4.1 Proses titrasi air suling dengan KMnO4

Langkah selanjutnya yaitu pengujian sampel air. Dalam praktikum ini,

sampel air yang digunakan yaitu air yang berasal dari sungai Banjir Kanal Timur.

Seperti telah dipaparkan pada PP No. 20 Tahun 1990, air sungai itu dikategorikan

sebagai golongan B. Alasannya yaitu air sungai banjir kanal timur dapat dijadikan

air baku air minum dengan pengolahan. Pengujian sampel digunakan air

sebanyak 100 ml yang dimasukkan ke dalam Erlenmeyer. Kemudian ditetesi

dengan KMnO4 yang bertindak sebagai titran sampai berwarna merah muda dan

dibutuhkan 6 tetes KMnO4 lalu ditambahkan 5 ml H2SO4.

8

Page 15: LAPORAN PERMANGANAT

Gambar 4.2. Sampel air menjadi merah muda setelah penambahan larutan

KMnO4 dan H2SO4 8 N

Larutan tersebut kemudian dipanaskan sampai suhu 95oC. Setelah

dipanaskan ternyata larutan berubah dari merah muda menjadi jernih.

Gambar 4.3. Pemanasan pada sampel air hingga mencapai suhu 950C

Larutan didinginkan, lalu ditambahkan 10 ml larutan baku asam oksalat

0,01 N kemudian dititrasi dengan KMnO4 sampai berwarna merah muda tetap.

Saat dititrasi dibutuhkan pemakaian 12,3 ml, 13,1 ml dan 11,6 ml KMnO4

sehingga jika dihitung rata-ratanya menjadi 12,3 ml.

9

Page 16: LAPORAN PERMANGANAT

Gambar 4.4. Proses titrasi air sampel dengan KMnO4

Kemudian nilai permanganat dalam sampel air Sungai Banjir Kanal Timur

dihitung. Dengan menggunakan nilai kenormalan yang tadi sudah dihitung yaitu

, diperoleh nilai permanganat dalam sampel adalah 15,61356 mg/lt.

Standar maksimum KMnO4 yang diperbolehkan untuk air baku air minum

adalah 10 mg/I (PP No. 20 tahun 1990).2 Berdasarkan PERMENKES RI No. 492

2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum menyatakan bahwa baku mutu

standar KMnO4 yang diperbolehkan untuk air minum ialah 10 mg/lt.3

Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa kadar permanganat dalam air

sungai Banjir Kanal Timur telah melewati baku mutu standar. Hal ini

menunjukkan bahwa sumber air dimana sampel diambil yaitu sungai Banjir Kanal

Timur tidak dapat dijadikan sebagai air baku untuk air minum karena dapat

membahayakan kesehatan akibat banyaknya pembusukan oleh bakteri dengan

oksigen terlarut. Nilai Permanganat (kadar zat organik) yang berlebihan dalam air

10

Page 17: LAPORAN PERMANGANAT

minum tidak diperbolehkan karena selain menimbulkan warna, bau dan rasa yang

tidak diinginkan, juga bisa bersifat toksik bagi kesehatan, baik secara langsung

maupun bersenyawa dengan zat lain yang ada.

Apabila percobaan dilakukan dalam waktu yang lama, larutan KMnO4 pada

buret yang terkena sinar akan terurai menjadi MnO2 sehingga pada titik akhir

titrasi akan diperoleh pembentukan presipitat coklat yang seharusnya adalah

larutan berwarna merah rosa. Penambahan KMnO4 yang terlalu cepat pada

larutan seperti H2C2O4 Pemberian KMnO4 yang terlalu cepat pada larutan H2C2O4

yang telah ditambahkan H2SO4 dan telah dipanaskan cenderung menyebabkan

reaksi antara MnO4- dengan Mn2+.

Pemberian KMnO4 yang terlalu lambat pada sampel yang telah ditambahkan

H2SO4 dan telah dipanaskan mungkin akan terjadi kehilangan oksalat karena

membentuk peroksida yang kemudian terurai menjadi air. Hal ini dapat

menyebabkan pengurangan jumlah KMnO4 yang diperlukan untuk titrasi yang

pada akhirnya akan timbul kesalahan titrasi.

Tingginya nilai angka permanganat identik dengan tingginya pula

kandungan zat organik di dalam air. Hal tersebut akan berpengaruh pada jenis dan

kadar desinfektan yang digunakan dalam unit pengolahan. Semakin tinggi nilai

angka permanganat, terdapat kecenderungan kadar desinfektan yang digunakan

dalam unit pengolahan akan semakin meningkat.

Tingginya kadar permanganat dalam air dapat memicu timbulnya berbagai

penyakit pada manusia jika dikonsumsi dalam jumlah besar, seperti menyebabkan

11

Page 18: LAPORAN PERMANGANAT

kerusakan pada ginjal, hati,kulit, sistem saraf pusat (CNS) dan memberikan efek

toksik pada manusia sehingga berbahaya jika terjadi kontak kulit(dalam paparan

jumlah tinggi) dan dari kontak mata (korosif) bahkan jika dikonsumsi dalam

jumlah yang amat besar dapat memicu timbulnya penyakit “manganism” yaitu

sejenis penyakit Parkinson, gangguan tulang, osteoporosis, gangguan

kardiovaskuler, hati, reproduksi, neurological symptoms dan memicu epilepsi.4

Kalium Permanganat memiliki efek mutagenik, yaitu efek mutagenik untuk

bakteri dan/ atau ragi (zat organik), dapat mengoksidasi zat-zat organik yang

merupakan makanan bagi mikroorganisme air, dan mengurangi pencemaran air

oleh zat organik dan mikroorganisme patogen dalam air.5

12

Page 19: LAPORAN PERMANGANAT

V. PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari praktikum yang telah dilakukan untuk mengetahui nilai permanganat

pada sampel air, diperoleh hasil yaitu:

1. Penetapan Kenormalan Larutan Baku KMnO4

Pada penetapan kenormalan larutan baku KMnO4 diperoleh normalitas

KMnO4 yaitu

2. Pengujian sampel air

Dari pengujian kadar permanganat pada sampel air diperoleh nilai

permanganat pada Sungai Banjir Kanal Timur yaitu 15,61356 mg/lt. Hal

ini menunjukkan bahwa sumber air dimana sampel diambil yaitu Sungai

Banjir Kanal Timur tidak dapat dijadikan sebagai air baku untuk air

minum karena dapat membahayakan kesehatan akibat banyaknya

pembusukan oleh bakteri dengan oksigen terlarut.

B. Saran

1. Berhati-hati dalam melakukan praktikum sehingga meminimalisir

terjadinya kecelakaan kerja yang bisa membahayakan keselamatan

praktikan.

2. Ketelitian saat titrasi diperlukan agar hasil yang diperoleh akurat

13

Page 20: LAPORAN PERMANGANAT

DAFTAR PUSTAKA

1Anonim. 2010. Penetapan Kadar Zat Organik (Bilangan Permanganat).

http://www.sodiycxacun.web.id/2009/10/penetapan-kadar-zat-organik-

bilangan_09.html. Diakses pada 18 April 2013.

2PERMENKES RI No. 492 2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.

3Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 1990 Tentang Pengendalian Pencemaran Air.

4Nitami, Ayu, dkk. 2011. Laporan Praktikum Kimia Lingkungan Modul IV Angka

Permanganat (Titrimetri).

http://www.scribd.com/doc/90799067/LAPORAN-PERMANGANAT.

Diakses pada 15 April 2013

5Joko, Santoso. 1996. Pengaruh Kalium Permanganat (Kmn 04) Terhadap Kimia

Buah Mangga Bapang (Mangifero Indica L. Varbapang) Selama

Penyimpanan. eprints.undip.ac.id/29761/. Diakses pada 15 April 2013

14