16
LAPORAN PRAKTIKUM HUBUNGAN TANAH AIR DAN TANAMAN PENGENALAN ALAT Oleh : Rizki Hardi A1H011010 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS PERTANIAN PURWOKERTO 2014

Laporan Praktikum Acara 1

Embed Size (px)

Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUMHUBUNGAN TANAH AIR DAN TANAMANPENGENALAN ALAT

Oleh :Rizki HardiA1H011010

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMANFAKULTAS PERTANIANPURWOKERTO2014I. PENDAHULUANA. Latar BelakangPengetahuan tentang air, tanah dan tanaman dalam rangka mengairi tanaman palawija dan hortikultura adalah sangat penting. Hal ini tidak hanya berguna dalam usaha efisiensi penggunaan air irigasi, tetapi juga terhadap pertumbuhan tanaman yang diairi. Karena beberapa jenis tanaman palawija dan hortikultura tidak tahan terhadap penggenangan untuk periode waktu tertentu. Dengan memahami sedikit tentang sifat fisik tanah dan hubungannya dengan kelembaban tanah, kita juga dapat membuat keputusan manajemen tanah lebih baik.Dalam ilmu hubungan tanah, air dan tanaman, dipelajari mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman yang ditimbulkan oleh sifat-sifat tanah dan kadar air di suatu wilayah tersebut. Tentunya faktor-faktor tersebut dapat diketahui setelah melakukan pengamatan pada wilayah yang ditanami tanaman tersebut, dan untuk sekarang ini sudah banyak alat bantu untuk pengamatan mengenai hal ini.

B. TujuanTujuan dari dilaksanakannya praktikum kali ini adalah :1. Mengetahui cara kerja dan cara pemakaian alat2. Memudahkan mahasiswa untuk pelaksanaan praktikum selanjutnya

II. TINJAUAN PUSTAKACuaca/iklim merupakan komponen yang penting dalam ekosistem alam yang mempengaruhi kehidupan yang ada di bumi. Unsur iklim/cuaca antara lain adalah radiasi, suhu/temperatur, kelembaban udara, tekanan udara, angin, dan penguapan. Unsur iklim/cuaca tersebut, selain ada dalam suatu wilayah yang luas, juga terjadi dalam suatu lingkup ruang atau daerah yang sempit. Kondisi iklim pada suatu ruang terbatas inilah yang disebut iklim mikro. Iklim mikro sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman, perkembangan hama dan penyakit tanaman, dan proses pelapukan dan pembentukan tanah.Dalam bidang pertanian, menurut Basoeki (1986) ilmu prakiraan penentuan kondisi iklim atmosfer ini adalah untuk menentukan wilayah pengembangan tanaman. Iklim mempengaruhi dunia pertanian. Presipitasi, evaporasi, suhu, angin, dankelembaban nisbi udara adalah unsur iklim yang penting. Dalam dunia pertanian, air,udara, dan temperatur menjadi faktor yang penting. Kemampuan menyimpan air olehtanah itu terbatas. Sebagian air meninggalkan tanah dengan cara transpirasi, evaporasi,dan drainase.Prakiraan permulaan musim hujan mempunyai arti penting dalam menentukan saat tanam di suatu wilayah. Jadi, bidang pertanian inimemanfaatkan informasi tentang cuaca dan iklim mulai dari perencanaan sampaidengan pelaksanaannya (Hasan, 1970).Dalam penentuan iklim mikro ini dapat menggunakan instrumen sederhana seperti, alat-alat berikut:1. Luxmeter untuk mengukur intensitas cahaya matahari.2. Stasiun pengukur cuaca mini untuk mengukur cuaca harian dari suatu tempat yang sempit.3. EC atau pH meter untuk mengukur nilai elektrik konduktivitas dan pH dari suatu kondisi yang diukur.4. Termometer alkohol, alat ini digunakan untuk mengukur suhu dari bahan yang diukur.5. Sensor kadar air EM50, digunakan untuk mengukur nilai kadar air dari bahan yang diukur.Selain dengan mengamati secara langsung, iklim mikro dapat dihitung dengan menggunakan persamaan empiris. Metode dalam perhitungan ini ada berbagai macam, akan tetapi metode yang paling sederhana adalah metode Thornthwaite dan metode Blanney-Criddle. Perbedaan antara kedua metode tersebut adalah metode Blaney-Criddle selain menggunakan temperatur untuk perhitungan, juga menggunakan ketetapan tanaman (Kc).

III. METODOLOGIA. Alat dan Bahan1. Luxmeter2. Stasiun pengukur cuaca mini3. EC/PH meter4. Termometer alkohol5. Sensor kadar air EM5b

B. Prosedur Kerja1. Mengamati alat-alat yang digunakan untuk praktikum.2. Mempelajari cara kerja dari alat-alat yang digunakan.3. Menggambar alat-alat yang digunakan pada saat praktikum.

IV. HASIL DAN PEMBAHASANA. Hasil

Gambar 1. Alat yang digunakan saat praktikum

B. PembahasanAlat-alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah :1. EC/pH meter2. Termometer Alkohol3. Lux meter4. Mini Statiometer5. Sensor kadar air6. DisplayAlat-alat tersebut biasanya digunakan untuk mengukur iklim mikro pada lingkungan tanaman yang dijadikan objek. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai alat-alat tersebut :1. LuxmeterLuxmeter merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur kuat penerangan (tingkat penerangan) pada suatu area atau daerah tertentu. Alat ini didalam memperlihatkan hasil pengukurannya menggunakan format digital. Alat ini terdiri dari rangka, sebuah sensor dengan sel foto (photo diode) dan layar panel. Sensor tersebut diletakan pada sumber cahaya yang akan diukur intenstasnya. Cahaya akan menyinari sel foto sebagai energi yang diteruskan oleh sel foto menjadi arus listrik. Makin banyak cahaya yang diserap oleh sel, arus yang dihasilkan pun semakin besar.Berbagai jenis cahaya yang masuk pada luxmeter baik itu cahaya alami atapun buatan akan mendapatkan respon yang berbeda dari sensor. Berbagai warna yang diukur akan menghasilkan suhu warna yang berbeda,dan panjang gelombang yang berbeda pula. Oleh karena itu pembacaan yang ditampilkan hasil yang ditampilkan oleh layar panel adalah kombinasi dari efek panjang gelombang yang ditangkap oleh sensorphoto diode.Dalam mengoperasikan atau menjalankan lux meter amat sederhana. Tidak serumit alat ukur lainnya, dalam penggunaannya yang harus benar- benar diperhatikan adalah alat sensornya,karena sensornyalah yang kan mengukur kekuatan penerangan suatu cahaya. Oleh karena itu sensor harus ditempatkan pada daerah yang akan diukur tingkat kekuatan cahayanya (iluminasi) secara tepat agar hasil yang ditampilkan pun akurat. Adapun prosedur penggunaan alat ini adalah sebagai berikut :a. Geser tombol off/on kearah On.b. Pilih kisaran range yang akan diukur (2.000 lux, 20.000 lux atau 50.000 lux) pada tombol Range.c. Arahkan sensor cahaya dengan menggunakan tangan pada permukaan daerah yang akan diukur kuat penerangannya.d. Lihat hasil pengukuran pada layar panel. Cara membaca hasil pengukuran pada luxmeter, pada tombol range ada yang dinamakan kisaran pengukuran. Terdapat 3 kisaran pengukauran yaitu 2000, 20.000, 50.000 (lux). Hal tersebut menunjukan kisaran angka (batasan pengukuran) yang digunakan pada pengukuran. Memilih 2000 lux, hanya dapat dilakukan pengukuran pada kisaran cahaya kurang dari 2000 lux. Memilih 20.000 lux, berarti pengukuran hanya dapat dilakukan pada kisaran 2000 sampai 19990 (lux). Memilih 50.000 lux, berarti pengukuran dapat dilakukan pada kisaran 20.000 sampai dengan 50.000 lux. Jika Ingin mengukur tingkat kekuatan cahaya alami lebih baik baik menggunakan pilihan 2000 lux agar hasil pengukuran yang terbaca lebih akurat. Spesifikasi ini, tergantung kecanggihan alat.

Gambar 2. Lux Meter

2. Termometer alkohol Termometer alkohol adalah termometer yang menggunakan alkohol sebagai media pengukur, yang merupakan alternatif dari termometer air raksa dengan fungsi yang sama. Tetapi tidak sama seperti air raksa dalam termometer kaca. Isi termometer alkohol tidak beracun dan akan menguap dengan cukup cepat. Ruang di bagian atas cairan merupakan campuran dari nitrogen dan uap dari cairan. Dengan meningkatnya suhu maka volumenya naik. Cairan yang digunakan dapat berupa etanol murni atau asetat isoamyl, tergantung pada produsen dan pekerjaan yang berhubungan dengan suhu. Karena termometer ini adalah transparan, maka cairan yang dibuat harus terlihat dengan penambahan pewarna merah atau biru. Thermometer ini hanya bisa mengukur suhu badan makhluk hidup (manusia dan hewan). Thermometer ini tidak bisa mengukur yang tinggi suhunya di atas 78 C.Dalam penggunaan termometer alkohol ini diatur oleh titik didih cairan yang digunakan. Batas dari termometer etanol ini adalah 78 C, dan bermanfaat untuk mengukur suhu di siang hari, malam hari dan mengukur suhu tubuh.

Gambar 3. Termometer Alkohol

3.PH/EC MeterPH Meter adalah jenis alat ukur untuk mengukur derajat keasaman atau kebasaan suatu cairan,apada PH Meter ini ada elektroda khusus yang berfungsi untuk mengukur pH bahan-bahan semi padat, elektroda (probe pengukur) terhubung sebuah alat elektronik yang mengukur dan menampilkan nilai pH. Sedangkan EC meter merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur electric conducticity (konduktivitas listrik yang biasanya ditimbulkan dari ion yang banyak terkandung dalam suatu zat cair).Cara kerja alat ini adalah sebagai berikut :a. Tabung/wadah beri air dan tetesi dengan reagen dengan proporsi yang sesuai batasanb. Kemudian masukkan alat kemudian ukurc. PH meter kemudian akan mengeluarkan hasil dari pengukuran tersebut (untuk EC meter cara kerjanya sama).Gambar 4. EC/pH Meter

4. Sensor kadar air EM50Sensor kelembaban tanah merupakan sensor yang mampu mendeteksi kadar air didalam tanah. Prinsip kerja sensor EM50 adalah melalui pembacaan nilaikelembapanberdasarkankonstantaelektriktanahyangdiukurdenganmetodetransmission-lineketika tanah dialiri listrik oleh sensor.Gambar 5. Sensor EM5b

5. Mini StatiometerStasiun cuaca mini (Mini Statiometer) merupakan stasiun pemantau cuaca yang berupa miniatur dari sebuah stasiun cuaca, dimana fungsinya sama yaitu mengukur dan mencatat data cuaca suatu daerah. Stasiun cuaca mini ini akan mengukur unsur-unsur cuaca yang berupa intensitas atau curah hujan, kecepatan angin, kelembaban nisbi dan lain-lain. Cara kerjanya stasiun cuaca mini ditempatkan pada daerah terbuka agar perubahan cuaca dapat terbaca dengan mudah, kemudian perubahan tersebut akan tersimpan pada penyimpan data dan selanjutnya akan ditampilkan pada display.

Gambar 6. Mini Statiometer dan Display

V. KESIMPULAN DAN SARANA. KesimpulanBerdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa:1. Penentuan iklim mikro yang tentunya berguna bagi tanaman dapat dilakukan dengan menggunakan alat-alat instrumen sederhana seperti lux meter, sensor kadar air, termometer, mini statiometer2. Alat-alat tersebut sesuai fungsinya dapat mengetahui tingkat suatu variabel dari iklim mikro tersebut, seperti intensitas radiasi matahari, suhu, kelembaban, kadar air, dan curah hujan

B. SaranMungkin lebih baik lagi setelah pengenalan alat, mencoba mempraktikkan langsung cara penggunaannya, agar lebih jelas dan tidak hanya tahu sebatas teori saja

DAFTAR PUSTAKAAina. 2010. Alat Pengukur Cuaca dan Iklim (online). http://aina.blogspot.com. Diakses tanggal 07 Juni 2014.

Basoeki, M. 1986. Pengantar Meteorologi. Purwokerto: UMP.Hasan, U. M. 1970. Dasar-Dasar Meteorlogi Pertanian. Jakarta: PT. Soeroengan.

Neiburger, dkk. 1982. Memahami Lingkungan Atmosfer Kita. Bandung: ITB.

Lampiran