26
LAPORAN PRAKTIKUM KLIMATOLOGI ACARA VII Hujan 1 : Pengukuran Oleh Nama : Shinta Rebecca Naibaho NPM : E1B012004 Prodi : Kehutanan Coass : Rian Ferry Andreas LABORATORIUM AGROKLIMATOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

Laporan Praktikum Klimatologi Acara 7 Shinta Rebecca Naibaho

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Laporan Praktikum Klimatologi Acara 7 "Hujan 1 : Pengukuran"

Citation preview

Page 1: Laporan Praktikum Klimatologi Acara 7 Shinta Rebecca Naibaho

LAPORAN PRAKTIKUM

KLIMATOLOGI

ACARA VII

Hujan 1 : Pengukuran

Oleh

Nama : Shinta Rebecca Naibaho

NPM : E1B012004

Prodi : Kehutanan

Coass : Rian Ferry Andreas

LABORATORIUM AGROKLIMATOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2013

Page 2: Laporan Praktikum Klimatologi Acara 7 Shinta Rebecca Naibaho

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Hujan merupakan penentu dan pengendali iklim. Hujan di suatu tempat

biasanya tidak sama dengan tempat lain walau sekalipun lokasinya berdekatan. Saat

datang hujan dan periode musim hujan pun bisa berbeda untuk setiap kawasan yang

berbeda.

Menurut pola dalam satu hari turunnya hujan suatu daerah bisa berbeda – beda

ketika sudah memasuki musim hujan. Walau belum banyak penelitian, ada daerah

yang mengalami hujan hampir setiap petang. Tetapi ada tempat lain yang hujan tak

menentu kadang siang kadang malam hari.

Demikian pula untuk kelebatan atau intensitas hujan. Pada suatu kejadian

hujan, kelebatan hujan dapat berubah – ubah. Biasanya pada awal mulai hujan kecil

kemudian besar lalu mengecil dan berhenti. Namun ada pula hujan yang datang tiba –

tiba dengan lebatnya dan berhenti pun secara mendadak. Selain itu ada pula hujan

yang turun kecil sepanjang masa hujan yang sama.

1.2. Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memberikan pengertian bagaimana

cara – cara pengukuran yang biasa dilakukan di lapangan.

Page 3: Laporan Praktikum Klimatologi Acara 7 Shinta Rebecca Naibaho

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Alat Pengukur Curah Hujan merupakan alat yang digunakan untuk mencatat

intensitas curah hujan dalam kurun waktu tertentu. Hasil pencatatan curah hujan pada

umumnya dihubungkan dengan hasil pencatatan pergerakan tanah pada extensometer. Hasil

pencatatan alat pengukur curah hujan dapat digunakan sebagai pembanding dengan hasil

pencatatan pergerakan tanah pada extensometer yang dapat dinyatakan bahwa semakin besar

intensitas curah hujan, maka tanah cenderung mudah bergerak, Rain Gauge atau Alat

Pengukur Curah Hujan terdiri dalam beberapa type yaitu Manual dan juga otomatis.

Hujan merupakan salah satu parameter cuaca yang dibutuhkan untuk kepentingan

BMKG dalam menentukan kondisi lingkungan dan masyarakat yang memerlukan data curah

hujan.

Curah hujan Adalah jatuhan butir-butir atau tetes hujan yang mencapai permukaan

bumi.  Jumlah curah hujan adalah curah hujan yang mencapai permukaan bumi selama

jangka waktu yang ditentukan dan dinyatakan dalam ukuran kedalamannya, denganketentuan

bahwa tidak ada air yang hilang karena penguapan air atau mengalir. Waktu Pengamatan

untuk curah hujan harus dilakukan tiap hari pada jam-jam tertentu walaupun cuaca baik.

Namun ketentuannya hujan ditakar setiap 3 jam sekali yang dimulaidari jam 00.00, 03.00,

06.00, 09.00, 12.00, 15.00 UTC, dan seterusnya

Alat pengukur curah hujan. Penakar hujan merupakan peralatan meteorologi yang

dipergunakan untuk mengukur curah hujan yang terdiri atas dua macam penakar hujan yaitu

penakar hujan recording dannon recording. Berikut adalah alat-alat penakar hujan yang

biasanya digunakan oleh BMKG:

1. Alat Ukur Curah Hujan OBS (Manual)

2. Alat Ukur Curah Hujan Netta (Manual)

3. Alat Ukur Curah Hujan Hellman (Otomatis)

4. Alat Ukur Curah Hujan dengan Sistem Download Data

Page 4: Laporan Praktikum Klimatologi Acara 7 Shinta Rebecca Naibaho

1. Alat Ukur Curah Hujan OBS Observatorium (Manual)

Keterangan Gambar :

1.   Mulut penakar seluas 100cm

2.   (diameter = 11,3cm) terbuat dari kuningan. Harusterpasang horizontal2.

Pipa sempit untuk menyalurkan air ke kolektor

3.   Tabung kolektor dengan kapasitas 3-5 liter, setara dengan 300-500 mm

curahhujan

4.   Keran

5.   Gelas ukur

Penakar hujan biasa termasuk tipe kolektor yangmengguankan gelas ukur

untuk mengukur air hujan. Penakar hujan ini terbuat dari lembaran seng BWG 24

dengan panjan/tinggi ± 60cm, dicat putih atau alumunium untuk mengurangi

pemanasan/penguapan air akibat panas matahari.Gelas harus dikeringkan dengan air

bersih.

Cara MengamatiHujan Dengan Penakar Hujan Observation

- Menggunakan gelas ukur yang tersedia dengan ukuran standart

- Buka mulut gelas, letakkan di bawah kran penampung curah hujan

- Upayakan air jatuh tepat di gelas ukur, sehingga tidak air yang tumpah,

- Kemudian takar secara keseluruhan hingga air pada penakar habis, tutp

kran lagi.

- Angkat gelas ukur sejajar mata, hindarkan pembacaan dari keslahan

paralaks

- Catat hasil pengukuran di ME 48 dan ME 45

- Lakuakn penyandian, dan masukkan pada grup 6

Page 5: Laporan Praktikum Klimatologi Acara 7 Shinta Rebecca Naibaho

- Setelah pembacaan dan pencatatn, buang air

Hal - hal yang harus diperhatikan mengenai penakar Jenis Obs.

- Penampang penakar harus selalu horizontal

- Alat harus tetap bersih

- Kayu harus dicat putih

- Corong harus bersih dari kotoran yang bisa mentup lobang

- Kran harus sering dibersihkan, jika terjadi kebocoran harus segera

diganti /diperbaiki

- Bak penampung air hujan harus dibersihakn daria endapan dan debu

dengan jalanmenuangkan air kedalamnya dan kran dibuka

- Gelas penakar harus dijaga tetap bersih dan disimpan ditempat aman dan

jangansampai pecah

- Gelas harus dikeringkan dengan air bersih.

2. Alat Ukur Curah Hujan Netta (Manual)

Mudah dan akurat memantau jumlah curah hujan dengan Rain Gauge Netta Stratus

manual, cuaca instrumen presisi diproduksi untuk Cuaca Amerika Serikat spesifikasi Biro.

Pengamat cuaca resmi di seluruh negeri bergantung pada standar-standar untuk pelaporan

cuaca yang akurat. Dibangun dari tugas berat, tahan polikarbonat UV, ini pengukur hujan akan

berdiri untuk tahun cuaca buruk dan matahari penuh tanpa memudar atau korosi.

Sebuah saluran atas pada pengukur hujan menangkap hujan dan memberikan ke

tabung ukur satu-inci, sedangkan ekstra besar menangkap silinder volume hujan luar lebih dari

satu inci hingga 11 inci, dan dapat dilepaskan untuk mengukur salju, hujan es, atau hujan es .

The Stratusâ "¢ dijamin akurat untuk 1/100 inci.

Page 6: Laporan Praktikum Klimatologi Acara 7 Shinta Rebecca Naibaho

Instalasi pengukur hujan pada posting (jauh dari bangunan dan pohon) dengan mudah

dengan braket eksklusif "Quick Connect", yang memungkinkan Anda dengan cepat

menghapus silinder untuk pengukuran mudah atau pembersihan (dan ada bagian logam tidak

untuk karat)

Fitur:

Saluran hujan atas tangkapan dan memberikan kepada satu inci tabung

ukur (memungkinkan Anda langsung mengukur jumlah umumnya

terjadi hujan)

Ekstra besar luar silinder menangkap volume hujan lebih dari 1 inci

hingga 11 inci (menggunakan tanpa tabung ukur untuk salju, hujan es

atau hujan es)

Tidak ada bagian logam berkarat

Mudah untuk menginstal "Quick Connect" braket memungkinkan Anda

dengan cepat menghapus silinder untuk pengukuran atau pembersihan

Dibangun tugas berat, tahan UV polikarbonat yang won 't memudar

bahkan setelah bertahun-tahun di bawah sinar matahari

Mudah dibaca penambahan pengukuran 1/100 inci.

3. Alat Ukur Curah Hujan Hellman (Otomatis)

Pada umumnya penakar hujan jenis Hellman yang dipakai di BMG yaitu

Rain Fues yang di impor dari Jerman. Tetapi Penakar hujan jenis Hellman ini ada

juga yang dibuat didalam negeri. Pada bagian depan alat ini terdapat sebuah pintu

dalam keadaan tertutup.

Page 7: Laporan Praktikum Klimatologi Acara 7 Shinta Rebecca Naibaho

Keterangan Gambar :

1. Bibir atau mulut corong.

2. Lebar corong.

3. Tempat kunci atau gembok.

4. Tangki pelampung.

5. Silinder jam tempat meletakkan pias.

6. Tangki pena.

7. Tabung tempat pelampung.

8. Pelampung.

9. Pintu penakar hujan.

10. Alat penyimpan data

11. Alat pengatur tinggi rendah selang gelas (siphon)

12. Selang gelas

13.Tempat kunci atau gembok

14. Panci pengumpul air hujan bervolume

Cara Kerja Alat

Jika hujan turun, air hujan masuk melalui corong, kemudian terkumpul

dalam tabung tempat pelampung. Air hujan ini menyebabkan pelampung serta

tangkainya terangkat atau naik keatas.Pada tangkai pelampung terdapat tongkat

pena yang gerakkannya selalu mengikuti tangkai pelampung Gerakkan pena

dicatat pada pias yang ditakkan/digulung pada silinder jam yang dapat berputar

dengan bantuan tenaga per.

Jika air dalam tabung hampir penuh (dapat dilihat pada lengkungan

selang gelas),pena akan mencapai tempat teratas pada pias.Setelah air

mencapai atau melewati puncak lengkungan selang gelas,maka berdasarkan

sistem siphon otomatis (sistem selang air), air dalam tabung akan keluar

sampai ketinggian ujung selang dalam tabung.Bersamaan dengan keluarnya

air,tangki pelampung dan pena turun dan pencatatannya pada pias merupakan

garis lurus vertikal.Jika hujan masih terus-menerus turun,maka pelampung

akan naik kembali seperti diatas. Dengan demikian jumlah curah hujan dapat

dihitung atau ditentukan dengan menghitung garis-garis vertical.

Page 8: Laporan Praktikum Klimatologi Acara 7 Shinta Rebecca Naibaho

Cara Perawatan/Pemeliharan Alat

Penakar hujan jenis hellman memerlukan perawatan yang cukup

intensif . Perawatan tersebut harus dilakukan untuk menghindari kerusakan-

kerusakan pada alat ini. Adapuncara perawatan/pemeliharaan yang dapat

dilakukan pada alat ini antara lain:

1. Corong penakar hujan harus selalu dibersihkan dari benda-

benda,sehingga tidak tersumbat

2. Pena harus dijaga tetap bersih.Kalau sudah kelihatan agak kotor

supaya dicuci secara hati-hati dengan menggunakan air hangat

dicampur deterjen setelah dilepas dari tangkainya

3. Pena yang sudah kurang baik karena sudah lama dipakai,harus

diganti dengan yang baru

4. Pemasangan kembali pena,tidak boleh terlalu keras menekan pias

karena akan mengganggu kepekaan dan ketelitian instrumen/alat

5. Kadang-kadang pada pias terdapat pembacaan dimana pada angka

sepuluh,pena sukar/tidak krmbali keangka nol.Hal ini kemungkinan

disebabkan oleh tersumbatnya atau menyempitnya lengkungan

selang gelas oleh kotorankotoran atau lumut.Jika hal ini

terjadi,gelas harus ditarik/diangkat keluar dan dibersihkan dengan

kapas dan lidi/kawat kecil,sehingga selang dapat bersih

kembali.Kemudian pasang kembali selang tersebut dengan cara

seperti diatas.

Instalasi / Penempatan Alat

Agar pembacaan atau pengukuran curah hujan yang dilakukan pada

berbagai stasiun dapat saling dibandingkan,maka cara penempatan penakar

hujan,periode waktu penakapan curah hujan,dan prosedur pengamatan harus

baku.

Instalasi alat penakar hujan jenis hellman ini sama dengan alat penakar

hujan lainnya.Alat ini juga harus memperhatikan beberapa hal secara

umumnya,antara lain:

1. Tempat terbuka,bebas dari hambatan seperti bangunan,pepohonan

dan lainlain. Jarak ideal sebuah alat penakar hujan dari penghambat

adalah 2x ketinggian penghambat.

Page 9: Laporan Praktikum Klimatologi Acara 7 Shinta Rebecca Naibaho

2. Efek angin,Sebaiknya disekeliling alat dipasangkan penahan angin

agar data yang didapat lbih akurat.Penahan angin harus diletakkan

mengelilingi alat tetapi tidak boleh telalu dekat dan ketinggiannya

tidak boleh terlalu tinggi dari alat.

3. Ketinggian alat,Biasanya disesuaikan dengan kebutuhan dan/atau

Negara bersangkutan.BMG menetapkan ketinggian alat penakar

hujan adalah 120 cm diatas permukaan tanah berumput tipis.

4. Cat,sebaiknya menggunakan warna putih/chrome untuk

mengurangi efek penguapan.

5. Pelindung alat/pagar,apabila alat dianggap perlu untuk dikelilingi

pagar,maka ketinggian pagar tidak boleh melebihi tinggi

alat(biasanya cukup 1 m). Pada umumnya pemasangan penakar

hujan janis hellman disesuaikan dengan pola lapangan alat-alat.

Penakar hujan dipasang atau disekrup diatas sebuah pondasi yang

terdiri dari lapisan papan,lapisan beton dan lapisan batu

sungai.seperti yang terlihat pada gambar berikut.

 instalasi/penempatan penakar hujan jenis hellman

Keterangan gambar:

1. Lapisan beton berwarna putih

campuran,1:2:3

2. Lapisan campuran batu kali

3. Lapisan papan

Page 10: Laporan Praktikum Klimatologi Acara 7 Shinta Rebecca Naibaho

4. Empat buah sekrup

Pondasi dilihat dari atas dan dari sisi/samping. Ukuran dalam cm.

Setelah pembuatan fondasi selesai,ketiga kaki penakar hujan

disekrup pada lapisan papan.Letak penakar hujan diusahakan agar

horizontal/mendatar.

Cara Penggunaan Alat/Instrumen

Pengamatan curah hujan dengan penakar hujan jenis hellman

dilakukan setiap hari pada jam-jam tertentu dan dalam periode

tertentu,meskipun cuaca dalam keadaan cerah atau pada musim

kemarau.Adapun cara menggunakan penakar hujan jenis hellman ini pada

saat observasi/ pengamatan antara lain:

1. Buka pintu bagian muka instrument (penakar hujan jenis hellman

ini), kemudian singkirkan pena dari pias,lalu angkat silinder jam

perlahanlahan kearah vertical.

2. Putar per jam secukupnya (jangan terlalu keras atau pol),ambil

kertas pias untuk hellman yang baru dan tulis tanggal pemasangan

kertas tersebut,nama stasiun dan nama observer/ pengamat yang

bertugas pada saat tersebut pada sisi kiri.

3. Pasang pias pada silinder jam dengan menggunakan alat penjepit

pias yang melekat pada silinder.Pada saat pemasangan pias ,

diusahakan agar pena menunjukkan atau mendekati waktu

setempat.

4. Letakkan kembali silinder pada tempatnya,lalu cocokkan waktu

yang ditunjukkan pada pena pias dengan waktu setempat dengan

jalan memutar kekiri atau kekanan silinder petrlahan-lahan tetapi

tidak boleh terlalu banyak putaran.

5. Isi pena dengan tinta recorder,dengan catatan tinta tidak boleh

terlalu penuh.Cukup hanya dengan mengisi tiga perempat bagian

saja dengan tujuan supaya tinta tidak mudah tumpah pada waktu

penggantian pias dan cuaca dalam keadaan lembab.

6. Ambil air sebanyak 200 ml (dapat menggunakan gelas penakar

hellman),kemudian tuangkan kedalam corong penakar hujan secar

perlahan-lahan sehingga air tumpah keluardan pada pias terdapat

garis vertical dari angka nol sampai sepuluh.Pada keadaan akhir

Page 11: Laporan Praktikum Klimatologi Acara 7 Shinta Rebecca Naibaho

pena harus menunjukkan angka nol pada pias.Pekerjaan harus

dilakukan setiap kali sesudah penggunaan pias walaupun keaadan

cuaca pada saat itu baik atau hari dalam keadaan cerah.Terutama

pada musim kemarau, dimana penguapan cukup besar sehingga air

pada dasar tabung menguap sampai habis yang akan mengurangi

pencatatan curah hujan yang sebenarnya.

Kerusakan-Kerusakan yang Terjadi Pada Alat

Setiap alat/instrument pasti pernah mengalami kerusakan-

kerusakan.Adapun kerusakan-kerusakan yang biasa terjadi pada penakar hujan

jenis hellman ini antara lain yaitu:

1. As pelampunng sulit untuk di buka.

2. Pelampung bocor sehingga air mudah masuk.

3. As pelampung dan tiang pemegang tidak sejajar sehungga as

pelampung sulit untuk di buka.

4. Pipa level kotor sehingga menghambat keluarnya air.

5. Pipa level terlalu rendah atuau terlalu tinggi.

6. Paking karet dalm mur pipa level rusak.

7. Pena tidak diangka nol.

8. Pena kotor.

9. Jam macet yang disebabkan oleh:

- Memutarnya terlalu keras.

- Per putus.

- Per ujung luar/dalam lepas pegangannya.

- As-as dari roda penggerak kotor.

- Bejana air kurang tegak lurus.

Cara Mengatasi Kerusakan-Kerusakan yang Terjadi

Adapun cara yang digunakan untuk mengatasi kerusakan-kerusakan

yang terjadi pada penakar hujan jenis hellman antara lain:

1. As pelampung diterik keatas lalu dibersihkan dengan ampelas yang

dibuat dari kertas putih HVS dan diolesi dengan pensil hitam 2b

sampai tebal,kemudian dibuat menggosok sampai licin.Dengan

catatan as pelampung tidak boleh diminyaki.

Page 12: Laporan Praktikum Klimatologi Acara 7 Shinta Rebecca Naibaho

2. Pelampung dipanaskan dengan tujuan supaya air menguap,setelah

kering kemudian di solder kuningan atau dengan lilin bagian yang

bocor.

3. Biasanya as bisa bergeak,kemudian disejajarkan lagi

4. Pipa dilepas dan dimasukkan kedalam wadah yang berisi air

bersabun kemudian dikocok-kocok hingga bersih

5. Pipa level harus disetel dengan mengendorkan mur,kemudian

ditarik pipa terlalu tinggi dan dimasukkan jika pipa terlalu rendah

dengan cara menuangkan air 10 mm.Hal tesebut dilakukan

berulang-ulang sampai pena tepat angka 10,lalu pena kembali

turun.Hal ini disebabkan karena kalau pipa terlalu tinggi pena akan

melebihi angka 10.Dan jikalau pipa terlalu rendah,pena belum

sampai ke angka 10 sudah kembali turun.

6. Kalau paking karet rusak,kemungkinan air dapat keluar dari tempat

tersebut dan udara akan masuk sehingga proses keluarnya air tidak

sempurna.

7. Kalau pena terlalu tinggi maka pena harus

diturunkan.Sebaliknya,jika pena terlalu rendah harus dinaikkan

dengan cara mengendurkan sekrup tangkai pena yang memegang as

pelampung kemudian dicoba dengan memasukkan air 10 mm

sampai angka 10 harus turun diangka nol dan harus diulang-ulang.

8. Pena kotor harus dibersihkan dengan alcohol 90% sampai bersih

dan ujung pena tidak boleh dipegang dengan tangan,karena tangan

kita berminyak sehingga tinta tidak akan mencatat pada kertas pias.

9. Kalau memutarnya jangan terlalu keras.hal itu dapat menyebabkan

macet.

10. Apabila per putus kalau bisa disambung dengan cara membakar per

itu lalu dilubangi disambungkan

11. Kalau ujung per bagian luar lepas,harus dibongkar dan digulung

kembali, lubangnya disangkutkan pada dinding tempat per itu.

Kalau ujung dalam yang lepas,Pakai tang ujung runcing sehingga

menyangkut pada pemutar.

Page 13: Laporan Praktikum Klimatologi Acara 7 Shinta Rebecca Naibaho

12. Kalau as-as roda kotor atau karatan harus diberi minyak,tetapi as

angkernya harus dilepas dulu baru diputar berulang-ulang sampai

kotoran bersih,kemudian minyak di gosok dengan lap sampai bersih

13. Apabila bejana air kurang tegak lurus sehingga peralatan pada pias

miring.Hal yang dapat dilakukan yaitu tinggal memutar sekrup

yang ada dibawah bejana (ada tiga buah sekrup)sehingga bejana

datar atau tegak lurus.

4. Alat Ukur Curah Hujan dengan Sistem Download Data

RAINLOG / RAINEW

RainLogger ini terdiri dari ember tip pengukur hujan dan kami logger

hujan RainLog.

Ini akan mengumpulkan dan mencatat curah hujan di mana saja di dunia

selama satu tahun pada resolusi satu menit.

Data Rainlog logger ini dilengkapi dengan kolektor hujan polypropylene,

RL-Loader perangkat lunak dan serial kabel. Gauge tipping bucket hujan

dikalibrasi untuk 0,01 inci / 0,25 mm per tip.

Paket ini tidak termasuk posting mounting

Fitur

Satu tahun kapasitas-baik logger dan persediaan baterai

Satu menit waktu / tanggal resolusi cap

EEPROM non-volatile memori

Didukung oleh satu CR2477N

Windows kompatibel perangkat lunak

Sistem RainLogger fitur Bucket RAINEW Tipping

8 "diameter UV menghambat kolektor polypropylene memenuhi NWS

spesifikasi untuk akurasi statistik

Setiap kali ember tips, yang  jumlah ditransmisikan

Setiap ujung ember setara dengan 1/100 dari satu inci curah hujan

Page 14: Laporan Praktikum Klimatologi Acara 7 Shinta Rebecca Naibaho

RL-Loader 2 - Perangkat Lunak

Paket perangkat lunak Windows gratis berbasis akan berjalan pada

Windows 98.

RL-Loader digunakan untuk mengkonfigurasi dan download data dari

Rainlog.

Data ditampilkan dalam teks dan format grafik dan Anda dapatmencetak

grafik dan laporan langsung.

Data yang telah disimpan sebelumnya dapat dimuat untuk melakukan

analisis dan menghasilkan laporan.

Ekspor data secara langsung ke dalam Microsoft Excel.

Jendela Info perangkat memberikan Informasi penting tentang Rainlog

terpasang,

seperti waktu / tanggal dan jumlah memori yang digunakan.

Jendela menampilkan teks total harian atau daftar kejadian curah hujan

yang terjadi.

Jendela grafik menampilkan bar grafik dari jumlah curah hujan harian.

Kisaran grafik juga dikonfigurasi

Page 15: Laporan Praktikum Klimatologi Acara 7 Shinta Rebecca Naibaho

BAB III

BAHAN DAN METODE

3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 28 November 2013 pukul 16.00 WIB

sampai selesai di Laboratorium Agroklimatologi Universitas Bengkulu.

3.2. Alat dan Bahan

Ombrometer, Ombrograf, Ember, Gayung, dan Penakar ml serta Air.

3.3. Prosedur kerja

a) Siapkan ember berisi air dan gayung. Bawa ke taman alat penakar hujan.

b) Masukkan 25 cc air ke dalam ombrometer. Kemudian buka kran penakar

dan tampung dan ukur air yang keluar dengan pengukur bawaan

ombrometer tersebut. Apakah jumlah airnya sama?

c) Tuangkan kembali air sebanyak 50 cc. Lakukan hal yang sama dengan

langkah b.

d) Lakukan langkah c untuk air 100 ml.

e) Siapkan alat ombrometer dan pasang kertas pias pada drum alat pencatat.

f) Sekarang lakukan langkah a sampai d dalam pemberian air. Alai ini tidak

mempunyai kran pembuang air melainkan hanya saluran yang bekerja

mekanik otomatis. Amati apa yang terjadi pada pena pencatat.

g) Jika air yang masuk tela mencapai 10 mm, maka otomatis air akan tumpah

dan jarun pencatat akan turun tiba – tiba. Tampung air yang terbuang

dengan gelas ukur bawaan alat. Catat berapa yang terukur.

h) Lihat dan catat pula tinggi air yang terekam pada pias.

Page 16: Laporan Praktikum Klimatologi Acara 7 Shinta Rebecca Naibaho

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

Curah Hujanml mm25 2,550 5100 10

4.2 Pembahasan

Curah hujan yang diperoleh dari hasil pengamatn adalah 2,5 mm, 5 mm, dan

10 mm. Curah hujan ini termasuk dalam kategori hujan yang ringan ( < 20 mm).

Cara untuk mencari nilai curah hujan adalah dengan membagi volume yang

didapat dengan luas penampang Ombrometer itu sendiri. Baru nanti hasil akhirnya

dikonversikan ke milimeter. Karena Ombrometer memiliki satuan yaitu Milimeter.

Page 17: Laporan Praktikum Klimatologi Acara 7 Shinta Rebecca Naibaho

BAB V

KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil pengamatan dan telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa ada

banyak alat untuk mengukur curah hujan salah satunya adalah Ombrometer. Satuan

curah hujan pada Ombrometer adalah milimeter (mm). Sehingga untuk mengoversi

nilai dari satuan ml ke satuan mm adalah dengan cara dibagi dengan 10. Dan curah

hujan yang maksimal adalah 100 mm dan itu masuk dalam kategori hujan sangat lebat.

Page 18: Laporan Praktikum Klimatologi Acara 7 Shinta Rebecca Naibaho

DAFTAR PUSTAKA

Anonim (2013) http://davidyulizar.blogspot.com/2013/04/alat-pengukuran-curah-hujan.html (diunduh

pada 02 Desember 2013)

Anonim (2013) http://andy7730.blogspot.com/2013/01/klimatologipengenalan-stasiun.html (diunduh

pada 02 Desember 2013)

Anonim (2013) http://cabeping.blogspot.com/2013/10/pengenalan-alatalat-distasiun_3665.html

(diunduh pada 02 Desember 2013)

Nur Muin, S. 2013. Penuntun Praktikum Agroklimatologi. Laboratorium Agroklimat

Fakultas Pertanian. UNIB. Bengkulu.