30
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti menyusun. Jadi fotosintesis dapat diartikan suatu penyusunan senyawa kimia kompleks yang memerlukan energi matahari (cahaya). Cahaya terdiri atas beberapa spectrum, masing-masing memiliki panjang gelombang yang berbeda, sehingga pengaruhnya terhadap fotosintesis juga berbeda. Suatu sifat fisiologi yang hanya dimiliki khusus oleh tumbuhan ialahkemampuannya untuk menggunakan zat karbon dari udara untuk diubah menjadi bahan organic serta diasimilasikan di dalam tubuh tanaman. Perostiwa ini hanya berlangsung jika ada cukup cahaya, dan oleh karena itu maka asimilasi zat-karbon disebut juga fotosintesis. Fotosintesis atau asimilasi zat-karbon adalah suatu proses, di mana zat-zat anorganik H20 dan C02 oleh klorofil diubah menjadi zat organic karbohidrat dengan pertolongan sinar. Lazimnya peristiwa fotosintesis dinyatakan dengan persamaan reaksi kimia berikut :

laporan praktikum fotosintesis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

BAB IPENDAHULUANI.1. Latar Belakang Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti menyusun. Jadi fotosintesis dapat diartikan suatu penyusunan senyawa kimia kompleks yang memerlukan energi matahari (cahaya). Cahaya terdiri atas beberapa spectrum, masing-masing memiliki panjang gelombang yang berbeda, sehingga pengaruhnya terhadap fotosintesis juga berbeda.Suatu sifat fisiologi yang hanya dimiliki khusus oleh tumbuhan ialahkemampuannya untuk menggunakan zat karbon dari udara untuk diubah menjadi bahan organic serta diasimilasikan di dalam tubuh tanaman. Perostiwa ini hanya berlangsung jika ada cukup cahaya, dan oleh karena itu maka asimilasi zat-karbon disebut juga fotosintesis. Fotosintesis atau asimilasi zat-karbon adalah suatu proses, di mana zat-zat anorganik H20 dan C02 oleh klorofil diubah menjadi zat organic karbohidrat dengan pertolongan sinar. Lazimnya peristiwa fotosintesis dinyatakan dengan persamaan reaksi kimia berikut :6CO2 + 6H2O ( Cahaya Matahari )/Klorofil→ C6H12O6 + 6CO2 + Energi Peristiwa ini hanya berlaku jika ada klorofil dan ada cukup cahaya.Teori Ingenhousz (1799), membuktikan bahwa pada proses fotosintesis dilepaskan O2 (oksigen). Hal ini dibuktikan dalam percobaannya menggunakan tanaman air Hydrilla verticillata di dalam bejana di bawah corong terbalik yang ujungnya diletakkan sebuah tabung reaksi. Organel yang berperan dalam fotosintesis adalah kloroplas. Organel tersebut berisi pigmen klorofil yang menyebabkan warna hijau pada tumbuhan. Di setiap sel terdapat 40-50 kloroplas. Di dalam kloroplas inilah penyerapan sinar oleh klorofil dimulai pada proses fotosintesis (Rasidin, 1990).Teori Sachs (1860), membuktikan bahwa pada fotosintesis dihasilkan karbohidrat amilum. Adanya amilum dapat dibuktikan dengan pengujian memakai iodine/yodium. Reaksi antara amilum dengan iodine/yodium menghasilkan warna biru kehitaman. Ternyata amilum hanya terdapat pada daun-daun yang terkena sinar (Rasidin, 1990).Oleh karena itu, untuk mengetahui dan memb uktikan bahwa hasil dari proses fotosintesis pada tumbuhan menghasilkan amilum atau glukosa (karbohidrat) dan oksigen (02), maka dilakukanlah percobaan ini. I.2. Tujuan Percobaan1. Membuktikan proses fotosintesis akan menghasilkan glukosa.2. Membuktikan proses fotosintesis melepaskan O2 atau OksigenI.3. Waktu dan Tempat PercobaanPercobaan ini dilaksanakan pada hari senin tanggal 02 November 2015 pukul 08.00-09.45 WITA bertempat di Laboratorium Biologi Dasar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin, Makassar. Percobaan ini dilaksanakan pada dua tempat yaitu di dalam dan di luar ruangan.

Citation preview

Page 1: laporan praktikum fotosintesis

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

 Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang

berarti menyusun. Jadi fotosintesis dapat diartikan suatu penyusunan senyawa kimia

kompleks yang memerlukan energi matahari (cahaya). Cahaya terdiri atas  beberapa

spectrum, masing-masing memiliki panjang gelombang yang berbeda, sehingga

pengaruhnya terhadap fotosintesis juga berbeda.

Suatu sifat fisiologi yang hanya dimiliki khusus oleh tumbuhan

ialahkemampuannya untuk menggunakan zat karbon dari udara untuk diubah menjadi

bahan organic serta diasimilasikan di dalam tubuh tanaman. Perostiwa ini hanya

berlangsung jika ada cukup cahaya, dan oleh karena itu maka asimilasi zat-karbon

disebut juga fotosintesis. Fotosintesis atau asimilasi zat-karbon adalah suatu proses,

di mana zat-zat anorganik H20 dan C02 oleh klorofil diubah menjadi zat organic

karbohidrat dengan pertolongan sinar. Lazimnya peristiwa fotosintesis dinyatakan

dengan persamaan reaksi kimia berikut :

6CO2 + 6H2O Cahay a Matahari

Klorofil→ C6H12O6 + 6CO2 +

Energi

Peristiwa ini hanya berlaku jika ada klorofil dan ada cukup cahaya.

Teori Ingenhousz (1799), membuktikan bahwa pada proses fotosintesis

dilepaskan O2 (oksigen). Hal ini dibuktikan dalam percobaannya menggunakan

tanaman air Hydrilla verticillata di dalam bejana di bawah corong terbalik yang

ujungnya diletakkan sebuah tabung reaksi. Organel yang berperan dalam fotosintesis

adalah kloroplas. Organel tersebut berisi pigmen klorofil yang menyebabkan warna

Page 2: laporan praktikum fotosintesis

hijau pada tumbuhan. Di setiap sel terdapat 40-50 kloroplas. Di dalam kloroplas

inilah penyerapan sinar oleh klorofil dimulai pada proses fotosintesis (Rasidin, 1990).

Teori Sachs (1860), membuktikan bahwa pada fotosintesis dihasilkan

karbohidrat amilum. Adanya amilum dapat dibuktikan dengan pengujian memakai

iodine/yodium. Reaksi antara amilum dengan iodine/yodium menghasilkan warna

biru kehitaman. Ternyata amilum hanya terdapat pada daun-daun yang terkena sinar

(Rasidin, 1990).

Oleh karena itu, untuk mengetahui dan memb uktikan bahwa hasil dari proses

fotosintesis pada tumbuhan menghasilkan amilum atau glukosa (karbohidrat) dan

oksigen (02), maka dilakukanlah percobaan ini.

I.2. Tujuan Percobaan

1. Membuktikan proses fotosintesis akan menghasilkan glukosa.

2. Membuktikan proses fotosintesis melepaskan O2 atau Oksigen

I.3. Waktu dan Tempat Percobaan

Percobaan ini dilaksanakan pada hari senin tanggal 02 November 2015 pukul

08.00-09.45 WITA bertempat di Laboratorium Biologi Dasar Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin, Makassar. Percobaan ini

dilaksanakan pada dua tempat yaitu di dalam dan di luar ruangan.

Page 3: laporan praktikum fotosintesis

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Fotosintesis atau asimilasi karbon merupakan proses konversi energi cahaya

menjadi energi kimia. Daun merupakan organ utama dalam tubuh tumbuhan sebagai

tempat berlangsungnya fotosintesis. Pada kloroplas terjadi transformasi energi, yaitu

energi cahaya (foton) sebagai energi kinetik berubah menjadi energi kimia sebagai

energi potensial berupa ikatan senyawa organik pada glukosa (Setiowati dan

Furqonita, 2007). Kloroplas merupakan tempat fotosintesis pada tumbuhan. Pada

eukariota autotrofik, fotosintesis terjadi dalam kloroplas,organel yang mengandung

membrane tilakoid yang memisahkan ruang tilakoid dari stomata kloroplas.

Tumpukan tilakoid membentuk grana.

Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya, dan sintesis yang

berarti menyusun.Jadi fotosintesis dapat diartikan sebagai suatu penyusunan senyawa

kimia kompleks yang memerlukan energi cahaya. Sumber energi cahaya alami adalah

matahari. Proses ini dapat berlangsung karena adanya suatu pigmen tertentu dengan

bahan CO2 dan H2O.(Salisbury, 1995).

Fotosintesis merupakan suatu proses biologi yang kompleks, proses ini

menggunakan energi dan cahaya matahari yang dapat dimanfaatkan oleh klorofil

yang terdapat dalam kloroplas. Seperti halnya mitokondria, kloroplas mempunyai

membran luar dan membran dalam. Membran dalam mengelilingi suatu stroma yang

mengandung enzim-enzim tang larut dalam struktur membran yang disebut tilakoid.

Proses fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain air (H2O), konsentrasi

CO2, suhu, umur daun, translokasi karbohidrat, dan cahaya. Tetapi yang menjadi

Page 4: laporan praktikum fotosintesis

faktor utama fotosintesis agar dapat berlangsung adalah cahaya, air, dan

karbondioksida (Kimball, 1992).

Pada respirasi,energi dilepaskan ketika molekul-molekul seperti glukosa

C6H12O6 dioksidasi menjadi CO2 dan H2O. energi yang dilepaskan disimpan sebagai

ATP. Kebanyakan ATP dibentuk saat respirasi berasal dari reaksi-reaksi yang terjadi

dalam mitikondria. Pada fotosintesis, energi dari matahari diserap oleh sistem-sistem

pigmen di dalam kloroplas, dan energi tersebut digunakan pertama-tama untuk

membentuk ATP, lalu untuk membentuk molekul gula. Gas oksigen dilepaskan

dalam proses itu.

 Peristiwa fotosintesis sendiri dilakukan oleh organisme autotrof yang

seringkali disebut dengan organisme fotoautotrof, karena dalam proses pembentukan

senyawa organiknya menggunakan energi yang berasal dari cahaya

matahari(Kimball, 1992). Reaksi terang dan siklus Calvin bekerjasama mengubah

energi cahaya menjadi energi kimiawi berupa makanan.

Fotosintesis berlangsung dalam 2 tahap, yaitu (Anonim, 2002) :

1. Reaksi Terang

Reaksi terang fotosintesis merupakan reaksi pengikatan energi cahaya oleh klorofil

yang berlangsung digrana yang dilaksanakan oleh fotosistem. Fotosistem merupakan unit

yang mampu menangkap energi cahaya matahari dalam rantai transfor elektron pada

fotosintesis. Tersusun atas kompleks antene pusat reaksi dan akseptor elektron. Reaksi terang

dalam grana menghasilkan ATP dan menguraikan air, melepas O2 dan membentuk NADPH

dengan mentransfer elektron dari air ke NADP+. Reaksi terang meliputi 3 proses yaitu :

a. Eksitasi elektron klorofil

b. Hidrolis air

c. Pembentukan ATP dan NADPH

Page 5: laporan praktikum fotosintesis

Reaksi terang mengubah energi matahari menjadi energi kimiawi berupa ATP dan NADPH.

Cahaya merupakan suatu bentuk energi elektromagnetik, yang merambat sebagai

gelombang. Warna yang kita lihat sebagai cahaya-tampak merupakan bagian spektrum

elektromagnetik. Pigmen merupakan bahan yang menyerap cahaya-tampak dengan panjang

gelombang tertentu. Pigmen bergerak dari keadaan dasar ke keadaan tereksitasi ketika foton

mendorong salah satu elektronnya ke orbital yang mempunyai energi lebih tinggi. Pigmen

kloroplas terdapat didalam membran tilakoid di dekat molekul yang disebut akseptor elektron

primer, yang menangkap elektron yang tereksitasi sebelum elektron ini kembali ke keadaan

dasarnya. Terdapat dua jenis fotosistem. Fotosistem I mengandung molekul klorofil a P700

dipusat reaksi, fotosistem II berisi molekul P680.

2. Reaksi gelap

Reaksi gelap fotosintesis merupakan reaksi pengikatan CO2 oleh molekul RBP

(Ribolosa Bifosfat) untuk mensintesis gula yang berlangsung distroma, dengan

menggunakan ATP untuk energi dan NADPH untuk pereduksi. reaksi gelap meliputi 3 hal

penting, yaitu (Rasidin 1990) :

a. Karboksilasi, merupakan pengikatan CO2 oleh RPB untuk membentuk molekul PGA.

b. Reduksi ; PGA (3C) direduksi oleh NADPH menjadi PGAL (3C).

c. Regenerasi ; pembentukan kembali RBP.

Siklus calvin menggunakan ATP dan NADPH untuk mengubah CO2 menjadi gula.

Siklus Calvin merupakan jalur metabolism dalam stroma kloroplas. Suatu enzim (rubisco)

menggabungkan CO2 dengan ribulosa bisfosfat (RuBP), gula berkarbon-lima. Kemudian,

dengan menggunakan electron dari NADPH dan energi dari ATP, siklus ini mensintesis gula

Page 6: laporan praktikum fotosintesis

berkarbon-tiga gliseraldehida 3-fosfat. Sebagian besar G3P dugunakan kembali dalam siklus

ini untuk menyusun ulang RuBP, tetapi sebagian keluar dari siklus ini dan diubah menjadi

glukosa dan molekul organik esensial lain.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Fotosintesis ialah sebagai berikut ini :

1. Kadar CO2 

Proses dari fotosintesis tersebut dapat ditingkatkan dengan cara

meningkatnya kadar CO2 (oksigen) udara. Namun tetapi,

Apabila kadarnya tersebut terlalu tinggi dapat juga meracuni atau juga

dapat menyebabkan stomata tertutup, sehingga proses dari fotosintesis

tersebut terganggu.

2. Suhu

Suhu juga salah satu faktor yang mempengaruhi proses dari fotosintesis

tersebut , apabila semakin tinggi suhu tersebut , maka semakin tinggi juga

proses fotosintesis.

3. Cahaya

Cahaya juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi proses

fotosintesis Energi cahaya yang diserap tumbuhan tersebut bergantung

pada suatu intensitas cahaya, panjang gelombang cahaya tersebut, dan

juga lamanya penyinaran.

Terdapat 3 Energi Cahaya yang diserap oleh Tumbuhan yang

mempengaruhi fotosintesis  ialah sebagai berikut :

a. Intensitas cahaya.

Apabila semakin rendah intensitas cahaya tersebut, maka

semakin rendah proses fotosintesis tersebut dikarenakan energi yang

diserap tersebut tidak mencukupi untuk proses fotosintesis

Page 7: laporan praktikum fotosintesis

b. Panjang gelombang

Panjang gelombang cahaya tersebut ditunjukkan oleh spektrum

cahaya serta juga cahaya merah, kuning, jingga, hijau, serta biru.

Klorofil tersebut menyerap warna merah serta biru, yakni panjang

gelombang yang paling banyak digunakan didalam suatu proses

fotosintesis. Sedangkan penyerapan yang terendah ialah bewarna hijau.

Warna hijau dan juga daun tersebut menunjukkanan bahwa sinar hijau

tersebut banyak dipantulkan dan juga kloroplas.

c. Lama penyinaran.

Penyinaran dalam skala terus-menerus tersebut akan dapat

menyebabkan terjadinya fotosintesis secara terus menerus juga .

4. Air

Air sangat dibutuhkan dalam proses fotosintesis. apabila tidak tersedia air

dengan cukup, maka dapat mengganggu pembentukan zat karbohidrat.

5. Kadar O2

Bila kadar O2 dan juga udara diturunkan dari 20% menjadi 1%, maka

yang terjadi fotosintesis tersebut naik 30%. Jadi, O2 tersebut mempunyai

daya sebagai penghambat fotosintesis.

6. Kandungan Hara dalam Tanaman

Unsur Mg dan juga N tersebut sangat dibutuhkan diddalam pembentukan

klorofil. Jika unsur Mg serta N tersebut tidak cukup banyak tersedia, maka

pembentukan klorofil tersebut juga terhambat. Hal tersebut dapat

berdampak pada penurunan laju fotosintesis.

7. Kelembaban

Kelembaban mempengaruhi membuka dan menutupnya stomata.

Membuka dan menutupnya stomata akan mempengaruhi jumlah

karbondioksida yang masuk. Suhu sangat mempengaruhi fotosintesis.

Page 8: laporan praktikum fotosintesis

Fotosintesis tidak akan berlangsung dengan baik jika suhu terlalu rendah

atau terlalu tinggi. Suhu optimum tumbuhan untuk berfotosintesis

adalah 25ᵒC – 30ᵒC.

Pada percobaan ini bahan yang digunakan ada dua, yaitu; Mangifera indica dan

Hydrilla verticillata dengan klasifikasi sebagai berikut (Tjirosoepomo, 2010) :

Daun Mangga Mangifera Indica

Regnum : Plantae

Divisio : Soermatophyta

Sub-divisio : Angiospermae

Class : Dicotyledoneae

Ordo : Sapindales

Familia : Anancandiceae

Genus : Mangifera

Species : Mangifera Indica

Tanaman Hydrilla verticillata

Regnum : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Sub-divisio : Angiospermae

Class : Monocotyledoneae

Ordo : Arismatales

Familia : Hydrocaritaceae

Page 9: laporan praktikum fotosintesis

Genus : Hydrilla

Species : Hydrilla verticillata

Pada tahun 1860, Sach membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum.

Dalam percobaannya tersebut ia mengguanakan daun segar yang sebagian dibungkus

dengan kertas timah kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan kedalam alkohol

dan ditetesi dengan iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada

daun yang tidak ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum (Malcome, 1990).

Pada uji Sachs ini bertujuan melakukan uji apakah tanpa cahaya daun tidak

berfotosintesis. Percobaan ini berdasar pada ciri hidup yang hanya dimiliki oleh

tumbuhan hijau yaitu kemampuan dalam menggunakan karbon dioksida dari udara

untuk diubah menjadi bahan organik serta direspirasikan /dessimilasi bahan organik

dalam tubuhnya sehingga zat organik itu bisa digunakan untuk aktivitas makhluk

hidup (Malcome, 1990).

Orang yang pertama kali menemukan fotosintesis adalah Jan Ingenhousz

(1730-1799). Fotosintesis merupakan suatu proses yang penting bagi organisme di

bumi, dengan fotosintesis ini tumbuhan menyediakan bagi organisme lain baik secara

langsung maupun tidak langsung. Jan Ingenhosz melakukan percobaan dengan

memasukkan tumbuhan Hydrilla verticillata ke dalam bejana yang berisi air. Bejana

gelas itu ditutup dengan corong terbalik dan diatasnya diberi tabung reaksi yang diisi

air hingga penuh, kemudian bejana itu diletakkan di terik matahari. Tak lama

kemudian muncul gelembung udara dari tumbuhan air itu yang menandakan adanya

oksigen (Kimball, 1993).

Page 10: laporan praktikum fotosintesis

BAB III

METODE PERCOBAAN

III.1 Alat

Alat-alat yang digunakan pada percobaan fotosintesis yaitu kertas timah, penjepit,

gelas piala, tabung reaksi, corong dan spiritus.

III.2 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu tanaman berdaun lebar

Mangga (Mangifera indica), dan tanaman Hydrilla verticillata ,Alkohol 95%, JKJ

(jodium, Kalium, Jodida), air keran, dan air panas.

III.3 Cara Kerja

III.3.1 Percobaan Sachs

Cara kerja dalam percobaan sachs adalah sebagai berikut:

1. Tutuplah sebagian dari permukaan daun yang akan diperiksa yang belum

terkena sinar matahari (sebaiknya dilakukan sebelum jam 18.00) dengan

kertas timah dan jepit rapat (dengan paper clip), biarkan selama 1 minggu.

2. Sebelum malam, petiklah daun percobaan tadi dan masukkan/celupkan ke

dalam air mendidih sehingga daun tersebut layu , hal ini berfungsi untuk

mematikan sel.

3. Celupkan kedalam alkohol mendidih beberapa saat, hal ini berfungsi

melarutkan klorofil pada daun.

4. Celupkan lagi ke dalam larutan JKJ beberapa saat, selanjutnya bilas dengan

air mengalir agar sisa larutan JKJ hilang.

Page 11: laporan praktikum fotosintesis

5. Amati apa yang terjadi terhadap daun percobaan tadi. Warna hitam atau biru

tua pada daun menunjukkan adanya amilum sebagai hasil proses fotosintesis.

III.3.2 Percobaan Ingenhouz

III.3.2.1 Percobaan Ingenhousz Reaksi Terang

Adapun prosedur percobaan ingenhousz pada reaksi terang sebagai berikut :

1.   Memasukkan Hydrilla verticillata ke dalam gelas piala, dan mengisi gelas piala

dengan air.

2.   Memasukkan corong terbalik ke dalam gelas piala sedemikian rupa sehingga

Hydrilla verticillata semuanya berada di bawah corong.

3.   Menutup pangkal corong tersebut dengan tabung reaksi terbalik yang berisi

sejumlah air.

4.   Menempatkan percobaan ini dibawah matahari.

5. Mengamati gelembung- gelembung udara yang terbentuk di dasar tabung reaksi

setiap 5 menit sekali.

6. Mencatat jumlah gelembung-gelembung udara yang terbentuk di dasar tabung

reaksi setiap 5 menit sekali, dimulai dari 5 menit pertama sampai 20 menit

keempat.

III.3.2.2 Percobaan Ingenhousz Reaksi Gelap

Adapun prosedur percobaan ingenhousz pada reaksi gelap sebagai berikut :

1.   Memasukkan Hydrilla verticillata ke dalam gelas piala, dan mengisi gelas piala

dengan air.

Page 12: laporan praktikum fotosintesis

2.   Memasukkan corong terbalik ke dalam gelas piala sedemikian rupa sehingga

Hydrilla verticillata semuanya berada di bawah corong.

3.   Menutup pangkal corong tersebut dengan tabung reaksi terbalik yang berisi

sejumlah air.

4.   Menempatkan percobaan ini diruang tertutup.

5. Mengamati gelembung- gelembung udara yang terbentuk di dasar tabung reaksi

setiap 5 menit sekali.

6. Mencatat jumlah gelembung-gelembung udara yang terbentuk di dasar tabung

reaksi setiap 5 menit sekali, dimulai dari 5 menit pertama sampai 20 menit

keempat.

Page 13: laporan praktikum fotosintesis

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil Percobaan

IV.1.1 Percobaan Sachs

Data hasil Percobaan Sachs

Tabel 01: Hasil Percobaan Sach

NO PERLAKUANKETERANGAN

Tertutup Tidak tertutup

1 Aluminium foil pada

daun di buka

Setelah daun yang

tertutupi aluminium foil

dibuka, bagian daun

tersebut berwarna hijau

mua

Daun yang tidak tertutupi

aluminium foil berwarna

hijau tua

2 Dimasukkan ke dalam

air mendidih (10-15

menit)

Berwarna hijau muda

layu dan sedikit

kekuningan

Berwarna hijau tua layu

Page 14: laporan praktikum fotosintesis

3 Direndam dalam

alkohol mendidih

(3-5 menit)

Berwarna hijau muda

kekuningan dan pudar

Berwarna hijau tua

kekuningan

4 Direndam dalam

larutan JKJ

(3 menit)

Berwarna orange tua

kecoklatan bata

Berwarna hitam

5 Setelah dibilas dari

larutan JKJ

Berwarna orange bata Berwarna biru tua

kehitaman

IV.1.2 Hasil Percobaan Ingenhousz

IV.1.2 Ingenhousz

Data hasil pengamatan dengan medium air di dalam ruangan

Waktu Jumlah Gelembung

5 menit pertama 8

5 menit kedua 10

5 menit ketiga 8

5 menit keempat 3

Page 15: laporan praktikum fotosintesis

Data hasil pengamatan dengan medium air di luar ruangan

Waktu Jumlah Gelembung

5 menit pertama 17

5 menit kedua 21

5 menit ketiga 27

5 menit keempat 125

IV.2 Pembahasan

IV.2.1 Percobaan Sachs

Pada tahun 1860, Sachs membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum.

Dalam percobaannya tersebut ia mengguanakan daun segar yang sebagian dibungkus

dengan kertas timah kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan kedalam alkohol

dan ditetesi dengan iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada

daun yang tidak ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum. Pada uji Sachss

ini bertujuan melakukan uji apakah tanpa cahaya daun tidak berfotosintesis. Menguji

ada tidaknya amilum yang terdapat pada daun dilakukan dengan merebus daun

mangga Mangifera indica pada air mendidih selama 10-15 menit, hal ini dilakukan

agar sel dalam daun mati dan menjadikan sel-sel daun lebih permeabel terhadap

yodium atau larutan JKJ. Warna daun ditutup aluminium foil. Setelah merebus daun

dengan air, daun dimasukkan dalam alkohol mendidih selama 3-5 menit bertujuan

untuk melarutkan klorofil pada daun dan menjadikan amilum lebih mudah bereaksi

Page 16: laporan praktikum fotosintesis

dengan larutan JKJ. Daun yang telah direbus dengan alkohol dan dibilas dengan air

selanjutnya di masukkan kedalam larutan JKJ guna melihat apakah daun tersebut

mengandung glukosa/amilum. Perlakuan ini membuat daun tidak ditutupi aluminium

foil menjadi berwarna biru kehitam-hitaman yang menunjukkan adanya amilum

dalam jaringan daun, sedangkan daun yang ditutupi aluminium foil berwarna orange

bata yang menunjukkan bahwa pada bagian jaringan daun tersebut tidak terdapat

amilum.

Perbedaan warna antara daun yang tertutup kertas aluminium foil dengan

bagian daun yang terbuka yaitu pada daun yang tidak ditutupi aluminium foil akan

tampak warna biru kehitam-hitaman yang menandai bahwa pada daun mengandung

amililu dan telah terjadi proses fotosintesis. Hal ini disebabkan karena aluminium foil

mempunyai sifat memantulkan cahaya matahari sehingga fotosintesis tidak dapat

berlangsung. Berbeda dengan daun yang tidak ditutupi degnan aluminium foil, dau

yang ditutupi aluminium foil akan tampak berwarna orange coklat bata yang

menandakan tidak ada amilum yang terkandung pada bagian daun tersebut.

Dari perbedaan warna yang terjadi atas perbedaan perlakuan menunjukkan

bagian daun yang berbeda warna disebabkan oleh faktor kurangnya cahaya matahari,

sehingga daun tersebut tidak dapat melaksanakan fungsi fisiologisnya (dalam hal ini

fotosintesis) secara sempurna. Dengan kata lain, secara umum fotosintesis hanya

dapat berlangsung jika ada cahaya matahari yang cukup mengenai permukaan daun

yang ditandai dengan adanya amilum pada daun. Proses pembentukan karbohidrat

pada fotosintesis, daun yang diberi perlakuan dengan dimasukkan kedalam air

Page 17: laporan praktikum fotosintesis

mendidih menyebabkan daun yang ditutupi aluminium foil berwarna hijau muda layu

dan sedikit kekuningan, sedangkan pada bagian dau yang tidak tertutupi aluminium

foil berwarna hijau tua layu. Kemudian dimasukkan dalam alkohol panas

mengakibatkan pigmen daun jadi semakin luntur. Daun yang semula berwarna hijau

tua berubah menjadi hijau tua pudar kekuningan dan daun yang semula berwarna

hijau muda berubah menjadi hijau kekuningan. Hal ini dimaksudkan agar ada

tidaknya amilum pada daun dapat terlihat dengan jelas setelah daun tersebut

dicelupkan ke dalam larutan JKJ. Perebusan dilakukan agar sel dalam daun mati dan

menjadikan sel-sel daun lebih permeabel terhadap larutan JKJ. Memasukkan daun

dalam alkohol bertujuan untuk melarutkan klorofil dan menjadikan amilum lebih

mudah bereaksi dengan larutan JKJ. Memasukkan daun dalam alkohol panas selama

3-5 menit bertujuan untuk melarutkan klorofil dan menjadikan amilum lebih mudah

bereaksi dengan larutan JKJ.

Perlakuan ini membuat daun menjadi berwarna biru kehitam-hitaman yang

menunjukkan adanya amilum dalam jaringan daun. Larutan JKJ disini berfungsi

untuk memberikan warna pada daun agar dapat dibedakan bagian daun yang

mengandung amilum dan tidak. Setelah dimasukkan dalam larutan JKJ, daun yang

tidak ditutup aluminium foil sebelumnya berwarna biru kehitaman dan di bagian –

bagian yang tidak ditutupi lainnya, sedangkan bagian tengahnya atau bagian yang

ditutupi berwarna sedikit lebih cerah yaitu orange bata. Hal ini disebabkan karena

pada bagian yang ditutup tidak terjadi proses fotosintesis, sehingga dibagian tersebut

tidak terdapat amilum yang ditunjukkan oleh warna biru tua kehitaman. Sedangkan

Page 18: laporan praktikum fotosintesis

pada daun yang tidak ditutup warna biru tua kehitamannya akan merata diseluruh

bagiannya, karena pada seluruh bagian permukaan daun terjadi proses fotosintesis.

IV.2.2 Percobaan Ingenhouz

Pada percobaan Ingenhouz dilakukan di dua tempat yaitu, didalam ruangan

dan diluar ruangan dengan cahaya yang maksimum dengan lama pengamatan sekitar

20 menit.Gelembung udara yang dihasilkan menandakan bahwa proses fotosintesis

pada Hydrilla verticilata menghasilkan oksigen. Perhitungan gelembung yang keluar

dilakukan selama 20 menit dan mencatat tiap 5 menit pertama. Berdasarkan

hasil pengamatan jumlah gelembung udara yang dihasilkan pada tempat terang

(diluar ruangan) lebih banyak dibandingkan dengan tempat yang tidak ada cahaya

(didalam ruangan) walaupun waktu yang digunakan sama. Percobaan di dalam

ruangan mengalami penurunan jumlah gelembung, hal ini disebabkan oleh intensitas

cahaya yang mengenai perangkat percobaan sehingga hasil yang didapatkan jumlah

gelembungnya menurun. Hal ini membuktikan bahwa intensitas cahaya sangat

mempengaruhi proses fotosintesis. Intensitas cahaya yang optimum sangat baik untuk

proses fotosintesis, sebaliknya dengan intensitas cahaya yang terlalu rendah atau

terlalu tinggi dapat menghambat berlangsungnya proses fotosintesis. Selain intensitas

cahaya dan kadar CO2, juga terdapat faktor lain yang mempengaruhi proses

fotosintesis adalah temperatur, kadar 02, kadar air dan unsur mineral yang ada. Laju

pembentukan oksigen dapat digunakan sebagai suatu petunjuk untuk laju fotosintesis

yang dilakukan oleh tumbuhan.

Gelembung yang dihasilkan pada percobaan ini merupakan gas oksigen. Gas ini

terbentuk karena proses fotolisis dimana air diuraikan menjadi gas oksigen yang akan

muncul berupa gelembung-gelembung dengan persamaan reaksi sebagai berikut:

2H2O 4 H+ + O2

Dari persamaan tersebut nampak dihasilkan molekul gas O2 dari penguraian air.

Page 19: laporan praktikum fotosintesis

BAB V

PENUTUP

V.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diperoleh dalam percobaan ini adalah adalah :

1. Fotosintesis adalah suatu proses metabolisme dalam tanaman untuk membentuk

karbohidrat dengan memakai karbondioksida (CO2) dari udara dan air (H2O) dari

dalam tanah dengan bantuan cahaya matahari dan klorofil  yang menghasilkan

karbohidrat dan oksigen.

2. Percobaan sachs membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan glukosa

3. Percobaan ingenhousz membuktikan bahwa proses fotosintesis menghasilkan

oksigen

4. Pada reaksi terang, jumlah gelembung yang dihasilkan lebih banyak daripada

reaksi gelap. Hal ini dikarenakan reaksi yang terang berhubungan langsung

dengan sinar matahari sehingga jumlah gelembung (O2) lebih banyak dihasilkan. 

V.2 Saran

Adapun saran dari percobaan ini :1.        Kertas alminium yang digunakan harusnya ditutup rapat pada daun dengan paper

clip agar bagian daun yang ditutupi tersebut benar-benar tidak melakukan

fotosintesis sehingga daun yang menjadi sampel tersebut memenuhi kriteria

praktikum.

2. Lebih teliti dalam mengamati gelembung udara yang dihasilkan dari proses

fotosintesis

Page 20: laporan praktikum fotosintesis

DAFTAR PUSTAKA

Aini, 2011. Fotosintesis Tumbuhan. http://setiawanimam19.blogspot.com/. Diakses pada tanggal 20 November 2015 pukul 19.10 WITA.

Anonim. 2002. Fotosintesis Tumbuhan.http://duniaku.blogspot.com /2002/08/fotosintesis .html. Diakses pada tanggal 19 November 2015 pukul 20.45 WITA.

Rasidin. 1990. Proses Fotosintesis. http://moeluzie.blogspot.com/2012/01/ percobaan-ingenhousz.html. Diakses pada tanggal 19 November 2015 pukul 20.15 WITA.

Gembong, Tjitrosoepomo., 2010. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. Gadjah Mada University, Yogyakarta.

Jati, Wijaya. 2007. Biologi. Jakarta : Geneca

Maryati, Sri, Ahmad. 2006. Biologi. Jakarta : Erlangga

Dwijoseputro, D. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2. Jakarta : Gramedia.

Campbell dan Reece. 2002. Biologi Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta : Erlangga.