BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang
berarti menyusun. Jadi fotosintesis dapat diartikan suatu penyusunan senyawa kimia
kompleks yang memerlukan energi matahari (cahaya). Cahaya terdiri atas beberapa
spectrum, masing-masing memiliki panjang gelombang yang berbeda, sehingga
pengaruhnya terhadap fotosintesis juga berbeda.
Suatu sifat fisiologi yang hanya dimiliki khusus oleh tumbuhan
ialahkemampuannya untuk menggunakan zat karbon dari udara untuk diubah menjadi
bahan organic serta diasimilasikan di dalam tubuh tanaman. Perostiwa ini hanya
berlangsung jika ada cukup cahaya, dan oleh karena itu maka asimilasi zat-karbon
disebut juga fotosintesis. Fotosintesis atau asimilasi zat-karbon adalah suatu proses,
di mana zat-zat anorganik H20 dan C02 oleh klorofil diubah menjadi zat organic
karbohidrat dengan pertolongan sinar. Lazimnya peristiwa fotosintesis dinyatakan
dengan persamaan reaksi kimia berikut :
6CO2 + 6H2O Cahay a Matahari
Klorofil→ C6H12O6 + 6CO2 +
Energi
Peristiwa ini hanya berlaku jika ada klorofil dan ada cukup cahaya.
Teori Ingenhousz (1799), membuktikan bahwa pada proses fotosintesis
dilepaskan O2 (oksigen). Hal ini dibuktikan dalam percobaannya menggunakan
tanaman air Hydrilla verticillata di dalam bejana di bawah corong terbalik yang
ujungnya diletakkan sebuah tabung reaksi. Organel yang berperan dalam fotosintesis
adalah kloroplas. Organel tersebut berisi pigmen klorofil yang menyebabkan warna
hijau pada tumbuhan. Di setiap sel terdapat 40-50 kloroplas. Di dalam kloroplas
inilah penyerapan sinar oleh klorofil dimulai pada proses fotosintesis (Rasidin, 1990).
Teori Sachs (1860), membuktikan bahwa pada fotosintesis dihasilkan
karbohidrat amilum. Adanya amilum dapat dibuktikan dengan pengujian memakai
iodine/yodium. Reaksi antara amilum dengan iodine/yodium menghasilkan warna
biru kehitaman. Ternyata amilum hanya terdapat pada daun-daun yang terkena sinar
(Rasidin, 1990).
Oleh karena itu, untuk mengetahui dan memb uktikan bahwa hasil dari proses
fotosintesis pada tumbuhan menghasilkan amilum atau glukosa (karbohidrat) dan
oksigen (02), maka dilakukanlah percobaan ini.
I.2. Tujuan Percobaan
1. Membuktikan proses fotosintesis akan menghasilkan glukosa.
2. Membuktikan proses fotosintesis melepaskan O2 atau Oksigen
I.3. Waktu dan Tempat Percobaan
Percobaan ini dilaksanakan pada hari senin tanggal 02 November 2015 pukul
08.00-09.45 WITA bertempat di Laboratorium Biologi Dasar Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin, Makassar. Percobaan ini
dilaksanakan pada dua tempat yaitu di dalam dan di luar ruangan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Fotosintesis atau asimilasi karbon merupakan proses konversi energi cahaya
menjadi energi kimia. Daun merupakan organ utama dalam tubuh tumbuhan sebagai
tempat berlangsungnya fotosintesis. Pada kloroplas terjadi transformasi energi, yaitu
energi cahaya (foton) sebagai energi kinetik berubah menjadi energi kimia sebagai
energi potensial berupa ikatan senyawa organik pada glukosa (Setiowati dan
Furqonita, 2007). Kloroplas merupakan tempat fotosintesis pada tumbuhan. Pada
eukariota autotrofik, fotosintesis terjadi dalam kloroplas,organel yang mengandung
membrane tilakoid yang memisahkan ruang tilakoid dari stomata kloroplas.
Tumpukan tilakoid membentuk grana.
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya, dan sintesis yang
berarti menyusun.Jadi fotosintesis dapat diartikan sebagai suatu penyusunan senyawa
kimia kompleks yang memerlukan energi cahaya. Sumber energi cahaya alami adalah
matahari. Proses ini dapat berlangsung karena adanya suatu pigmen tertentu dengan
bahan CO2 dan H2O.(Salisbury, 1995).
Fotosintesis merupakan suatu proses biologi yang kompleks, proses ini
menggunakan energi dan cahaya matahari yang dapat dimanfaatkan oleh klorofil
yang terdapat dalam kloroplas. Seperti halnya mitokondria, kloroplas mempunyai
membran luar dan membran dalam. Membran dalam mengelilingi suatu stroma yang
mengandung enzim-enzim tang larut dalam struktur membran yang disebut tilakoid.
Proses fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain air (H2O), konsentrasi
CO2, suhu, umur daun, translokasi karbohidrat, dan cahaya. Tetapi yang menjadi
faktor utama fotosintesis agar dapat berlangsung adalah cahaya, air, dan
karbondioksida (Kimball, 1992).
Pada respirasi,energi dilepaskan ketika molekul-molekul seperti glukosa
C6H12O6 dioksidasi menjadi CO2 dan H2O. energi yang dilepaskan disimpan sebagai
ATP. Kebanyakan ATP dibentuk saat respirasi berasal dari reaksi-reaksi yang terjadi
dalam mitikondria. Pada fotosintesis, energi dari matahari diserap oleh sistem-sistem
pigmen di dalam kloroplas, dan energi tersebut digunakan pertama-tama untuk
membentuk ATP, lalu untuk membentuk molekul gula. Gas oksigen dilepaskan
dalam proses itu.
Peristiwa fotosintesis sendiri dilakukan oleh organisme autotrof yang
seringkali disebut dengan organisme fotoautotrof, karena dalam proses pembentukan
senyawa organiknya menggunakan energi yang berasal dari cahaya
matahari(Kimball, 1992). Reaksi terang dan siklus Calvin bekerjasama mengubah
energi cahaya menjadi energi kimiawi berupa makanan.
Fotosintesis berlangsung dalam 2 tahap, yaitu (Anonim, 2002) :
1. Reaksi Terang
Reaksi terang fotosintesis merupakan reaksi pengikatan energi cahaya oleh klorofil
yang berlangsung digrana yang dilaksanakan oleh fotosistem. Fotosistem merupakan unit
yang mampu menangkap energi cahaya matahari dalam rantai transfor elektron pada
fotosintesis. Tersusun atas kompleks antene pusat reaksi dan akseptor elektron. Reaksi terang
dalam grana menghasilkan ATP dan menguraikan air, melepas O2 dan membentuk NADPH
dengan mentransfer elektron dari air ke NADP+. Reaksi terang meliputi 3 proses yaitu :
a. Eksitasi elektron klorofil
b. Hidrolis air
c. Pembentukan ATP dan NADPH
Reaksi terang mengubah energi matahari menjadi energi kimiawi berupa ATP dan NADPH.
Cahaya merupakan suatu bentuk energi elektromagnetik, yang merambat sebagai
gelombang. Warna yang kita lihat sebagai cahaya-tampak merupakan bagian spektrum
elektromagnetik. Pigmen merupakan bahan yang menyerap cahaya-tampak dengan panjang
gelombang tertentu. Pigmen bergerak dari keadaan dasar ke keadaan tereksitasi ketika foton
mendorong salah satu elektronnya ke orbital yang mempunyai energi lebih tinggi. Pigmen
kloroplas terdapat didalam membran tilakoid di dekat molekul yang disebut akseptor elektron
primer, yang menangkap elektron yang tereksitasi sebelum elektron ini kembali ke keadaan
dasarnya. Terdapat dua jenis fotosistem. Fotosistem I mengandung molekul klorofil a P700
dipusat reaksi, fotosistem II berisi molekul P680.
2. Reaksi gelap
Reaksi gelap fotosintesis merupakan reaksi pengikatan CO2 oleh molekul RBP
(Ribolosa Bifosfat) untuk mensintesis gula yang berlangsung distroma, dengan
menggunakan ATP untuk energi dan NADPH untuk pereduksi. reaksi gelap meliputi 3 hal
penting, yaitu (Rasidin 1990) :
a. Karboksilasi, merupakan pengikatan CO2 oleh RPB untuk membentuk molekul PGA.
b. Reduksi ; PGA (3C) direduksi oleh NADPH menjadi PGAL (3C).
c. Regenerasi ; pembentukan kembali RBP.
Siklus calvin menggunakan ATP dan NADPH untuk mengubah CO2 menjadi gula.
Siklus Calvin merupakan jalur metabolism dalam stroma kloroplas. Suatu enzim (rubisco)
menggabungkan CO2 dengan ribulosa bisfosfat (RuBP), gula berkarbon-lima. Kemudian,
dengan menggunakan electron dari NADPH dan energi dari ATP, siklus ini mensintesis gula
berkarbon-tiga gliseraldehida 3-fosfat. Sebagian besar G3P dugunakan kembali dalam siklus
ini untuk menyusun ulang RuBP, tetapi sebagian keluar dari siklus ini dan diubah menjadi
glukosa dan molekul organik esensial lain.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Fotosintesis ialah sebagai berikut ini :
1. Kadar CO2
Proses dari fotosintesis tersebut dapat ditingkatkan dengan cara
meningkatnya kadar CO2 (oksigen) udara. Namun tetapi,
Apabila kadarnya tersebut terlalu tinggi dapat juga meracuni atau juga
dapat menyebabkan stomata tertutup, sehingga proses dari fotosintesis
tersebut terganggu.
2. Suhu
Suhu juga salah satu faktor yang mempengaruhi proses dari fotosintesis
tersebut , apabila semakin tinggi suhu tersebut , maka semakin tinggi juga
proses fotosintesis.
3. Cahaya
Cahaya juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi proses
fotosintesis Energi cahaya yang diserap tumbuhan tersebut bergantung
pada suatu intensitas cahaya, panjang gelombang cahaya tersebut, dan
juga lamanya penyinaran.
Terdapat 3 Energi Cahaya yang diserap oleh Tumbuhan yang
mempengaruhi fotosintesis ialah sebagai berikut :
a. Intensitas cahaya.
Apabila semakin rendah intensitas cahaya tersebut, maka
semakin rendah proses fotosintesis tersebut dikarenakan energi yang
diserap tersebut tidak mencukupi untuk proses fotosintesis
b. Panjang gelombang
Panjang gelombang cahaya tersebut ditunjukkan oleh spektrum
cahaya serta juga cahaya merah, kuning, jingga, hijau, serta biru.
Klorofil tersebut menyerap warna merah serta biru, yakni panjang
gelombang yang paling banyak digunakan didalam suatu proses
fotosintesis. Sedangkan penyerapan yang terendah ialah bewarna hijau.
Warna hijau dan juga daun tersebut menunjukkanan bahwa sinar hijau
tersebut banyak dipantulkan dan juga kloroplas.
c. Lama penyinaran.
Penyinaran dalam skala terus-menerus tersebut akan dapat
menyebabkan terjadinya fotosintesis secara terus menerus juga .
4. Air
Air sangat dibutuhkan dalam proses fotosintesis. apabila tidak tersedia air
dengan cukup, maka dapat mengganggu pembentukan zat karbohidrat.
5. Kadar O2
Bila kadar O2 dan juga udara diturunkan dari 20% menjadi 1%, maka
yang terjadi fotosintesis tersebut naik 30%. Jadi, O2 tersebut mempunyai
daya sebagai penghambat fotosintesis.
6. Kandungan Hara dalam Tanaman
Unsur Mg dan juga N tersebut sangat dibutuhkan diddalam pembentukan
klorofil. Jika unsur Mg serta N tersebut tidak cukup banyak tersedia, maka
pembentukan klorofil tersebut juga terhambat. Hal tersebut dapat
berdampak pada penurunan laju fotosintesis.
7. Kelembaban
Kelembaban mempengaruhi membuka dan menutupnya stomata.
Membuka dan menutupnya stomata akan mempengaruhi jumlah
karbondioksida yang masuk. Suhu sangat mempengaruhi fotosintesis.
Fotosintesis tidak akan berlangsung dengan baik jika suhu terlalu rendah
atau terlalu tinggi. Suhu optimum tumbuhan untuk berfotosintesis
adalah 25ᵒC – 30ᵒC.
Pada percobaan ini bahan yang digunakan ada dua, yaitu; Mangifera indica dan
Hydrilla verticillata dengan klasifikasi sebagai berikut (Tjirosoepomo, 2010) :
Daun Mangga Mangifera Indica
Regnum : Plantae
Divisio : Soermatophyta
Sub-divisio : Angiospermae
Class : Dicotyledoneae
Ordo : Sapindales
Familia : Anancandiceae
Genus : Mangifera
Species : Mangifera Indica
Tanaman Hydrilla verticillata
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub-divisio : Angiospermae
Class : Monocotyledoneae
Ordo : Arismatales
Familia : Hydrocaritaceae
Genus : Hydrilla
Species : Hydrilla verticillata
Pada tahun 1860, Sach membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum.
Dalam percobaannya tersebut ia mengguanakan daun segar yang sebagian dibungkus
dengan kertas timah kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan kedalam alkohol
dan ditetesi dengan iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada
daun yang tidak ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum (Malcome, 1990).
Pada uji Sachs ini bertujuan melakukan uji apakah tanpa cahaya daun tidak
berfotosintesis. Percobaan ini berdasar pada ciri hidup yang hanya dimiliki oleh
tumbuhan hijau yaitu kemampuan dalam menggunakan karbon dioksida dari udara
untuk diubah menjadi bahan organik serta direspirasikan /dessimilasi bahan organik
dalam tubuhnya sehingga zat organik itu bisa digunakan untuk aktivitas makhluk
hidup (Malcome, 1990).
Orang yang pertama kali menemukan fotosintesis adalah Jan Ingenhousz
(1730-1799). Fotosintesis merupakan suatu proses yang penting bagi organisme di
bumi, dengan fotosintesis ini tumbuhan menyediakan bagi organisme lain baik secara
langsung maupun tidak langsung. Jan Ingenhosz melakukan percobaan dengan
memasukkan tumbuhan Hydrilla verticillata ke dalam bejana yang berisi air. Bejana
gelas itu ditutup dengan corong terbalik dan diatasnya diberi tabung reaksi yang diisi
air hingga penuh, kemudian bejana itu diletakkan di terik matahari. Tak lama
kemudian muncul gelembung udara dari tumbuhan air itu yang menandakan adanya
oksigen (Kimball, 1993).
BAB III
METODE PERCOBAAN
III.1 Alat
Alat-alat yang digunakan pada percobaan fotosintesis yaitu kertas timah, penjepit,
gelas piala, tabung reaksi, corong dan spiritus.
III.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu tanaman berdaun lebar
Mangga (Mangifera indica), dan tanaman Hydrilla verticillata ,Alkohol 95%, JKJ
(jodium, Kalium, Jodida), air keran, dan air panas.
III.3 Cara Kerja
III.3.1 Percobaan Sachs
Cara kerja dalam percobaan sachs adalah sebagai berikut:
1. Tutuplah sebagian dari permukaan daun yang akan diperiksa yang belum
terkena sinar matahari (sebaiknya dilakukan sebelum jam 18.00) dengan
kertas timah dan jepit rapat (dengan paper clip), biarkan selama 1 minggu.
2. Sebelum malam, petiklah daun percobaan tadi dan masukkan/celupkan ke
dalam air mendidih sehingga daun tersebut layu , hal ini berfungsi untuk
mematikan sel.
3. Celupkan kedalam alkohol mendidih beberapa saat, hal ini berfungsi
melarutkan klorofil pada daun.
4. Celupkan lagi ke dalam larutan JKJ beberapa saat, selanjutnya bilas dengan
air mengalir agar sisa larutan JKJ hilang.
5. Amati apa yang terjadi terhadap daun percobaan tadi. Warna hitam atau biru
tua pada daun menunjukkan adanya amilum sebagai hasil proses fotosintesis.
III.3.2 Percobaan Ingenhouz
III.3.2.1 Percobaan Ingenhousz Reaksi Terang
Adapun prosedur percobaan ingenhousz pada reaksi terang sebagai berikut :
1. Memasukkan Hydrilla verticillata ke dalam gelas piala, dan mengisi gelas piala
dengan air.
2. Memasukkan corong terbalik ke dalam gelas piala sedemikian rupa sehingga
Hydrilla verticillata semuanya berada di bawah corong.
3. Menutup pangkal corong tersebut dengan tabung reaksi terbalik yang berisi
sejumlah air.
4. Menempatkan percobaan ini dibawah matahari.
5. Mengamati gelembung- gelembung udara yang terbentuk di dasar tabung reaksi
setiap 5 menit sekali.
6. Mencatat jumlah gelembung-gelembung udara yang terbentuk di dasar tabung
reaksi setiap 5 menit sekali, dimulai dari 5 menit pertama sampai 20 menit
keempat.
III.3.2.2 Percobaan Ingenhousz Reaksi Gelap
Adapun prosedur percobaan ingenhousz pada reaksi gelap sebagai berikut :
1. Memasukkan Hydrilla verticillata ke dalam gelas piala, dan mengisi gelas piala
dengan air.
2. Memasukkan corong terbalik ke dalam gelas piala sedemikian rupa sehingga
Hydrilla verticillata semuanya berada di bawah corong.
3. Menutup pangkal corong tersebut dengan tabung reaksi terbalik yang berisi
sejumlah air.
4. Menempatkan percobaan ini diruang tertutup.
5. Mengamati gelembung- gelembung udara yang terbentuk di dasar tabung reaksi
setiap 5 menit sekali.
6. Mencatat jumlah gelembung-gelembung udara yang terbentuk di dasar tabung
reaksi setiap 5 menit sekali, dimulai dari 5 menit pertama sampai 20 menit
keempat.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil Percobaan
IV.1.1 Percobaan Sachs
Data hasil Percobaan Sachs
Tabel 01: Hasil Percobaan Sach
NO PERLAKUANKETERANGAN
Tertutup Tidak tertutup
1 Aluminium foil pada
daun di buka
Setelah daun yang
tertutupi aluminium foil
dibuka, bagian daun
tersebut berwarna hijau
mua
Daun yang tidak tertutupi
aluminium foil berwarna
hijau tua
2 Dimasukkan ke dalam
air mendidih (10-15
menit)
Berwarna hijau muda
layu dan sedikit
kekuningan
Berwarna hijau tua layu
3 Direndam dalam
alkohol mendidih
(3-5 menit)
Berwarna hijau muda
kekuningan dan pudar
Berwarna hijau tua
kekuningan
4 Direndam dalam
larutan JKJ
(3 menit)
Berwarna orange tua
kecoklatan bata
Berwarna hitam
5 Setelah dibilas dari
larutan JKJ
Berwarna orange bata Berwarna biru tua
kehitaman
IV.1.2 Hasil Percobaan Ingenhousz
IV.1.2 Ingenhousz
Data hasil pengamatan dengan medium air di dalam ruangan
Waktu Jumlah Gelembung
5 menit pertama 8
5 menit kedua 10
5 menit ketiga 8
5 menit keempat 3
Data hasil pengamatan dengan medium air di luar ruangan
Waktu Jumlah Gelembung
5 menit pertama 17
5 menit kedua 21
5 menit ketiga 27
5 menit keempat 125
IV.2 Pembahasan
IV.2.1 Percobaan Sachs
Pada tahun 1860, Sachs membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum.
Dalam percobaannya tersebut ia mengguanakan daun segar yang sebagian dibungkus
dengan kertas timah kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan kedalam alkohol
dan ditetesi dengan iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada
daun yang tidak ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum. Pada uji Sachss
ini bertujuan melakukan uji apakah tanpa cahaya daun tidak berfotosintesis. Menguji
ada tidaknya amilum yang terdapat pada daun dilakukan dengan merebus daun
mangga Mangifera indica pada air mendidih selama 10-15 menit, hal ini dilakukan
agar sel dalam daun mati dan menjadikan sel-sel daun lebih permeabel terhadap
yodium atau larutan JKJ. Warna daun ditutup aluminium foil. Setelah merebus daun
dengan air, daun dimasukkan dalam alkohol mendidih selama 3-5 menit bertujuan
untuk melarutkan klorofil pada daun dan menjadikan amilum lebih mudah bereaksi
dengan larutan JKJ. Daun yang telah direbus dengan alkohol dan dibilas dengan air
selanjutnya di masukkan kedalam larutan JKJ guna melihat apakah daun tersebut
mengandung glukosa/amilum. Perlakuan ini membuat daun tidak ditutupi aluminium
foil menjadi berwarna biru kehitam-hitaman yang menunjukkan adanya amilum
dalam jaringan daun, sedangkan daun yang ditutupi aluminium foil berwarna orange
bata yang menunjukkan bahwa pada bagian jaringan daun tersebut tidak terdapat
amilum.
Perbedaan warna antara daun yang tertutup kertas aluminium foil dengan
bagian daun yang terbuka yaitu pada daun yang tidak ditutupi aluminium foil akan
tampak warna biru kehitam-hitaman yang menandai bahwa pada daun mengandung
amililu dan telah terjadi proses fotosintesis. Hal ini disebabkan karena aluminium foil
mempunyai sifat memantulkan cahaya matahari sehingga fotosintesis tidak dapat
berlangsung. Berbeda dengan daun yang tidak ditutupi degnan aluminium foil, dau
yang ditutupi aluminium foil akan tampak berwarna orange coklat bata yang
menandakan tidak ada amilum yang terkandung pada bagian daun tersebut.
Dari perbedaan warna yang terjadi atas perbedaan perlakuan menunjukkan
bagian daun yang berbeda warna disebabkan oleh faktor kurangnya cahaya matahari,
sehingga daun tersebut tidak dapat melaksanakan fungsi fisiologisnya (dalam hal ini
fotosintesis) secara sempurna. Dengan kata lain, secara umum fotosintesis hanya
dapat berlangsung jika ada cahaya matahari yang cukup mengenai permukaan daun
yang ditandai dengan adanya amilum pada daun. Proses pembentukan karbohidrat
pada fotosintesis, daun yang diberi perlakuan dengan dimasukkan kedalam air
mendidih menyebabkan daun yang ditutupi aluminium foil berwarna hijau muda layu
dan sedikit kekuningan, sedangkan pada bagian dau yang tidak tertutupi aluminium
foil berwarna hijau tua layu. Kemudian dimasukkan dalam alkohol panas
mengakibatkan pigmen daun jadi semakin luntur. Daun yang semula berwarna hijau
tua berubah menjadi hijau tua pudar kekuningan dan daun yang semula berwarna
hijau muda berubah menjadi hijau kekuningan. Hal ini dimaksudkan agar ada
tidaknya amilum pada daun dapat terlihat dengan jelas setelah daun tersebut
dicelupkan ke dalam larutan JKJ. Perebusan dilakukan agar sel dalam daun mati dan
menjadikan sel-sel daun lebih permeabel terhadap larutan JKJ. Memasukkan daun
dalam alkohol bertujuan untuk melarutkan klorofil dan menjadikan amilum lebih
mudah bereaksi dengan larutan JKJ. Memasukkan daun dalam alkohol panas selama
3-5 menit bertujuan untuk melarutkan klorofil dan menjadikan amilum lebih mudah
bereaksi dengan larutan JKJ.
Perlakuan ini membuat daun menjadi berwarna biru kehitam-hitaman yang
menunjukkan adanya amilum dalam jaringan daun. Larutan JKJ disini berfungsi
untuk memberikan warna pada daun agar dapat dibedakan bagian daun yang
mengandung amilum dan tidak. Setelah dimasukkan dalam larutan JKJ, daun yang
tidak ditutup aluminium foil sebelumnya berwarna biru kehitaman dan di bagian –
bagian yang tidak ditutupi lainnya, sedangkan bagian tengahnya atau bagian yang
ditutupi berwarna sedikit lebih cerah yaitu orange bata. Hal ini disebabkan karena
pada bagian yang ditutup tidak terjadi proses fotosintesis, sehingga dibagian tersebut
tidak terdapat amilum yang ditunjukkan oleh warna biru tua kehitaman. Sedangkan
pada daun yang tidak ditutup warna biru tua kehitamannya akan merata diseluruh
bagiannya, karena pada seluruh bagian permukaan daun terjadi proses fotosintesis.
IV.2.2 Percobaan Ingenhouz
Pada percobaan Ingenhouz dilakukan di dua tempat yaitu, didalam ruangan
dan diluar ruangan dengan cahaya yang maksimum dengan lama pengamatan sekitar
20 menit.Gelembung udara yang dihasilkan menandakan bahwa proses fotosintesis
pada Hydrilla verticilata menghasilkan oksigen. Perhitungan gelembung yang keluar
dilakukan selama 20 menit dan mencatat tiap 5 menit pertama. Berdasarkan
hasil pengamatan jumlah gelembung udara yang dihasilkan pada tempat terang
(diluar ruangan) lebih banyak dibandingkan dengan tempat yang tidak ada cahaya
(didalam ruangan) walaupun waktu yang digunakan sama. Percobaan di dalam
ruangan mengalami penurunan jumlah gelembung, hal ini disebabkan oleh intensitas
cahaya yang mengenai perangkat percobaan sehingga hasil yang didapatkan jumlah
gelembungnya menurun. Hal ini membuktikan bahwa intensitas cahaya sangat
mempengaruhi proses fotosintesis. Intensitas cahaya yang optimum sangat baik untuk
proses fotosintesis, sebaliknya dengan intensitas cahaya yang terlalu rendah atau
terlalu tinggi dapat menghambat berlangsungnya proses fotosintesis. Selain intensitas
cahaya dan kadar CO2, juga terdapat faktor lain yang mempengaruhi proses
fotosintesis adalah temperatur, kadar 02, kadar air dan unsur mineral yang ada. Laju
pembentukan oksigen dapat digunakan sebagai suatu petunjuk untuk laju fotosintesis
yang dilakukan oleh tumbuhan.
Gelembung yang dihasilkan pada percobaan ini merupakan gas oksigen. Gas ini
terbentuk karena proses fotolisis dimana air diuraikan menjadi gas oksigen yang akan
muncul berupa gelembung-gelembung dengan persamaan reaksi sebagai berikut:
2H2O 4 H+ + O2
Dari persamaan tersebut nampak dihasilkan molekul gas O2 dari penguraian air.
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dalam percobaan ini adalah adalah :
1. Fotosintesis adalah suatu proses metabolisme dalam tanaman untuk membentuk
karbohidrat dengan memakai karbondioksida (CO2) dari udara dan air (H2O) dari
dalam tanah dengan bantuan cahaya matahari dan klorofil yang menghasilkan
karbohidrat dan oksigen.
2. Percobaan sachs membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan glukosa
3. Percobaan ingenhousz membuktikan bahwa proses fotosintesis menghasilkan
oksigen
4. Pada reaksi terang, jumlah gelembung yang dihasilkan lebih banyak daripada
reaksi gelap. Hal ini dikarenakan reaksi yang terang berhubungan langsung
dengan sinar matahari sehingga jumlah gelembung (O2) lebih banyak dihasilkan.
V.2 Saran
Adapun saran dari percobaan ini :1. Kertas alminium yang digunakan harusnya ditutup rapat pada daun dengan paper
clip agar bagian daun yang ditutupi tersebut benar-benar tidak melakukan
fotosintesis sehingga daun yang menjadi sampel tersebut memenuhi kriteria
praktikum.
2. Lebih teliti dalam mengamati gelembung udara yang dihasilkan dari proses
fotosintesis
DAFTAR PUSTAKA
Aini, 2011. Fotosintesis Tumbuhan. http://setiawanimam19.blogspot.com/. Diakses pada tanggal 20 November 2015 pukul 19.10 WITA.
Anonim. 2002. Fotosintesis Tumbuhan.http://duniaku.blogspot.com /2002/08/fotosintesis .html. Diakses pada tanggal 19 November 2015 pukul 20.45 WITA.
Rasidin. 1990. Proses Fotosintesis. http://moeluzie.blogspot.com/2012/01/ percobaan-ingenhousz.html. Diakses pada tanggal 19 November 2015 pukul 20.15 WITA.
Gembong, Tjitrosoepomo., 2010. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. Gadjah Mada University, Yogyakarta.
Jati, Wijaya. 2007. Biologi. Jakarta : Geneca
Maryati, Sri, Ahmad. 2006. Biologi. Jakarta : Erlangga
Dwijoseputro, D. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2. Jakarta : Gramedia.
Campbell dan Reece. 2002. Biologi Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta : Erlangga.