Upload
anies-uhui
View
494
Download
52
Embed Size (px)
DESCRIPTION
kelelahan pekerja
Citation preview
LAPORAN PRAKTIKUM HIPERKESPENGUKURAN TINGKAT KELELAHAN KERJA MENGGUNAKAN REACTION TIMEDosen Pembimbing : 1. Yamtana, SKM, M.Kes2. Agus Suwarni, SKM, M.Kes
Disusun Oleh :1. Alifah Nur ImaniarP071331130422. Anies Setyaningsih P071331130463. Kusumaning Sekar Ayu PP071331130674. Mahendra PurnamaP071331130715. Tului WanP07133113081
KESEHATAN LINGKUNGANPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA2015PENGUKURAN TINGKAT KELELAHAN KERJA MENGGUNAKAN REACTION TIME
Mata Kuliah:Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hiperkes)Kompetensi:Pengukuran Tingkat Kelelahan Kerja Menggunakan Reaction TimeWaktu:120 menitSemester:IV (Empat)Tempat:Laboratorium HiperkesTanggal:12 Mei 2015Peserta:Kelompok ( 5 orang )
I. TUJUAN1. Dapat mengetahui alat yang digunakan untuk mengukur kelelahan kerja2. Dapat melakukan pemeriksaan tingkat kelelahan kerja seseorang berdasarkan kecepatan waktu reaksi terhadap rangsang cahaya dan bunyi3. Dapat menganalisa data hasil pengukuran kelelahan kerja
II. DASAR TEORIKelelahan adalah suatu mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh terhindar dari kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi pemulihan setelah istirahat. Istilah kelelahan biasanya menunjukkan kondisi yang berbeda-beda dari setiap individu, tetapi semuanya bermuara kepada kehilangan efisiensi dan penurunan kapasitas kerja serta ketahanan tubuh.Terdapat dua jenis kelelahan, yaitu kelelahan otot dan kelelahan umum. Kelelahan otot merupakan tremor pada otot atau perasaan nyeri pada otot, sedangkan kelelahan umum ditandai dengan berkurangnya kemauan untuk bekerja yang disebabkan oleh monotoni (pekerjaan yang sifatnya monoton), intensitas dan lamanya kerja fisik, keadaan lingkungan, kondisi mental dan psikologis, status kesehatan, dan gizi. Pengaruh-pengaruh tersebut terakumulasi di dalam tubuh manusia dan menimbulkan perasaan lelah yang dapat menyebabkan seseorang berhenti bekerja (beraktivitas).Tanda-tanda kelelahan yang utama adalah hambatan terhadap fungsi kesadaran otak dan perubahan-perubahan pada organ diluar kesadaran serta proses pemulihan orang-orang yang menunjukkan:1. Penurunan perhatian.2. Perlambatan dan penghambatan persepsi.3. Lambat dan susah berpikir.4. Penurunan kemauan dan dorongan untuk bekerja.Kelelahan dapat diatasi dengan beristirahat untuk menyegarkan tubuh. Apabila kelelahan tidak segera diatasi dan pekerja dipakasa untuk terus bekerja, maka kelelahan akan semakin parah dan dapat mengurangi produktivitas pekerja.
Untuk mengetahui tingkat kelelahan ini dapat dilakukan pengukuran-pengukuran seperti diantaranya dengan pengukuran waktu reaksi dengan reaction timer, uji ketukjari (fingger-tapping test), uji flicker fusion, critical flicker fusion, uji Bourdon Wiersma Skala kelelahan IFRC (Industrial Fatique Rating Committe), Kuesioner Alat Ukur Perasaan Kelelahan Kerja (KAUPK2) dan lainnya dengan indikator pengukuran kelelahan kerja adalah waktu reaksi dan rasa lelah.Pada praktikum kelelahan kali ini, alat yang digunakan adalah Reaction Timer yang mempunyai rangsangan berupa suara atau cahaya. Pengukuran waktu reaksi ini memerlukan beberapa kriteria termasuk satu set meja dan kursi serta ruangan yang tenang untuk pengukuran.
Tabel 1. Tabel Klasifikasi Tingkat KelelahanNOTINGKAT KELELAHANLAMA / WAKTU PENGUKURAN (menit)
123
1PRIMA49-6097-120145-180
2NORMAL37-4873-96109-144
3SEDANG25-3649-7273-108
4LELAH23-2425-4837-72
5SANGAT LELAH0-120-240-36
III. ALAT 1. Reaction Time2. Alat Tulis
IV. LANGKAH KERJA1. Menghubungkan alat reaction time dengan sumber listrik2. Menghidupkan alat dengan menekan on pada tombol warna merah, maka secara otomatis muncul tulisan MODE pada layar3. Menekan tombol down, maka secara otomatis muncul tulisan MODE 1 pada layar4. Menekan tombol menu berkali-kali sampai muncul tulisan R 20 pada layar5. Menekan tombol enter kemudian menekan tombol warna yang sesuai dengan indikator cahaya yang menyala pada alat6. Setelah rangkaian tombol warna selesai, menekan tombol menu berkali-kali sampai muncul tulisan READ pada layar7. Menekan tombol down, maka secara otomatis muncul angka 01 kemudian menekan tombol enter8. Menekan tombol up, maka secara otomatis muncul angka hasil pemeriksaan kelelahan yang tertera pada layar9. Mencatat angka hasil pemeriksaan10. Memposisikan alat ke angka 0000 dengan menekan tombol menu secara berkali-kali sampai muncul tulisan ERAS pada layar, kemudian menekan tombol enter, maka pada layar akan tertera angka 0000.11. Mematikan alat setelah tercapai angka 0000 dengan menekan off pada tombol yang berwarna merah kemudian memutus aliran listrik dari sumber.
V. HASIL KERJASubjek Pemeriksaan :1. Alifah Nur Imaniar2. Anies SetyaningsihDari pemeriksaan yang telah dilakukan dapat diketahui :NONAMA SUBJEKHASIL PEMERIKSAANKLASIFIKASI TINGKAT KELELAHAN
1Alifah Nur Imaniar89Normal
2Anies Setyaningsih76Normal
VI. PEMBAHASAN Hasil pemeriksaan kelelahan tenaga kerja seharusnya tidak hanya dilakukan satu kali proses, melainkan sampai maksimal 20 kali proses, karena data pemeriksaan nomor 1-5 dan nomor 16-20 dihilangkan dengan alasan pemeriksaan 1-5 adalah taraf penyesuaian alat dan pemeriksaan 16-20 dianggap taraf kejenuhan mulai muncul, dan data yang dapat digunakan bisa dari 10 data kemudian dirata-rata.
VII. KESIMPULANDari pemeriksaan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa Mahasiswa : 1. Dapat mengetahui alat yang digunakan untuk mengukur kelelahan kerja yakni Reaction Time2. Dapat melakukan pemeriksaan tingkat kelelahan kerja seseorang berdasarkan kecepatan waktu reaksi terhadap rangsang cahaya dan bunyi dengan subyek pemeriksaan 2 orang3. Dapat menganalisa data hasil pengukuran kelelahan kerja dengan hasil tingkat kelelahan adalah normal.
LAMPIRAN
Gambar 2. Pemeriksaan Kelelahan dengan Menekan Tombol, Uji Rangsang Warna dan CahayaGambar 1. Penyetelan Awal Alat Reaction Time