Laporan Praktikum Kfa III Sulfonamida Neneng

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Sulfonamida

Citation preview

  • 5/19/2018 Laporan Praktikum Kfa III Sulfonamida Neneng

    1/10

    LAPORAN PRAKTIKUM III

    KIMIA FARMASI ANALITIK 1 (KFA 1)

    GOLONGAN SULFONAMIDA

    Disusun oleh

    Neneng Mustikasari

    (31111089)

    Farmasi 3B

    PROGRAM STUDI S-1 FARMASI

    SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

    BAKTI TUNAS HUSADA

    TASIKMALAYA

    2013

  • 5/19/2018 Laporan Praktikum Kfa III Sulfonamida Neneng

    2/10

    A. NomorPraktikum : 03

    B. Hari/TanggalPraktikum : Kamis/ 18 September 2013

    C. JudulPraktikum :Identifikasi Golongan Sulfonamida

    D. TujuanPraktikum :

    Untuk mengidentifikasi senyawa golongan sulfonamida pada sampel

    Untuk mengetahui cara pemisahan analit dari matriksnya

    E. DasarTeori

    1. Sulfonamid

    Sulfonamid merupakan obat antimikroba turunan para-

    aminobensensulfonamida yang digunakan secara sistemik untuk mengobati

    dan mencegah beberapa infeksi. Turunan sulfonamid ini dapat dibuat secara

    sintetis di laboratorium dari senyawa bahan alam alkaloid papaverin dengan

    terlebih dahulu melakukan reaksi sulfonasi sehingga diperoleh papaverin

    sulfonil klorid.

    Sulfonasi merupakan reaksi subtitusi elektrofilik, dimana terjadi

    pembentukan gugus SO3H1SO2Cl dalam molekulnya. Pereaksi sulfonasi

    dapat berupa oleum, asam sulfat pekat dan asam klorosulfonat. Reaksisulfonasi merupakan reaksi dapat balik, dapat terbentuk produk ataupun

    kembali kembali ke reaktannya tergantung pada kondisi reaksi. Reaksi

    sulfonasi dengan oleum akan berjalan lebih cepat dibandingkan dengan asam

    sulfat pada benzen. Melakukan reaksi sulfonasi terhadap polistirena dengan

    asam sulfat sebagai pereaksi dan perak sulfat sebagai katalis.

    Transformasi kimiawi tentang papaverin menjadi turunan yang lain

    belum banyak dilaporkan terutama tentang reaksi sulfonasi terhadap alkanoid

    papaverin. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa papaverin dapat

    diasilasi dengan asil halide ClCOCH dan berdasarkan hal tersebut apakah

    papaverine juga dapat disulfonasi dengan asam khlorosulfonat.

  • 5/19/2018 Laporan Praktikum Kfa III Sulfonamida Neneng

    3/10

    Sifat fisika dan kimia sulfonamida :

    1. Bersifat ampoter, karena itu sukar dpindahkan dengan acara

    pengocokan yang digunakan dalam analisa organik

    2. Mudah larut dalam aseton, kecuali Sulfasuksidin, Ftalazol dan

    Elkosin

    Kelarutan sulfonamida :

    1. Umumnya tidak melarut dalam air, tapi adakalanya akan larut

    dalam air panas. Elkosin biasanya larut dalam air panas dan

    dingin.

    2. Tidak larut dalam eter, kloroform, petroleum eter,

    3. Larut baik dalam aseton

    4. Sulfa sulfa yang mempunyai gugus amin aromatik tidak bebas

    akan mudah larut dalam HCl encer. Irgamid dan Irgafon tidak

    lariut dalam HCl encer.

    5. Sulfa sulfa dengan gugusan aromatik sekunder sukar larut dalam

    HCl, misalnya septazin, soluseptazin, sulfasuksidin larut dalam

    HCl, akan tetapi larut dalam NaOH.6. Sulfa dengan gugusan SO2NHR akan terhidrolisis bila dimasak

    dengan asam kuat HCl atau HNO3

    F. Alat dan Bahan

    Alat :

    1. Tabung reaksi

    2. Rak tabung

    3.

    Pipet tetes

    4. Beakerglass

    5. Cawan uap

    6. Kawat kasadan kaki tiga

    7. Spirtus

  • 5/19/2018 Laporan Praktikum Kfa III Sulfonamida Neneng

    4/10

    8. Penjepit kayu

    9. Gelas ukur

    10.Kertas saring

    11.Corong

    Bahan :

    1. Sulfamezatin

    2. Sulfaguanidin

    3. Sulfanilamid

    4.

    Sulfadiazid

    5. Sulfamerazin

    6. Pereaksi Roux

    7. NaOH

    8. CuSO4

    9. Pereaksi Parry

  • 5/19/2018 Laporan Praktikum Kfa III Sulfonamida Neneng

    5/10

    G. Prosedur Kerja

    Uji Golongan

    Sulfa

    Pereaksi

    sulfamezatin sulfanilamid sulfaguanidin sulfacetamid sulfadiazid sulfamer

    Korek api kuning orange k. jingga jingga k.orange -

    p-DAB

    HCl

    j.hijau k. orange k. jingga jingga k.orange Merah hi

    Zwikker - Biru violet violet Biru- violet Pink -

    NaOH-

    CuSO4

    - - - Biru

    kemerahan

    Hijau zaitun -

    Roux Ungu,merah,

    cokelat, hijau

    kotor

    Hijau cokelat

    hijau ungu

    Kuning hijau Hijau zambrut Ungu, biru,

    kuning,

    hijau

    k.hijau

    Indfenol merah Biru langit k.cokelat hijau m.rose rose

  • 5/19/2018 Laporan Praktikum Kfa III Sulfonamida Neneng

    6/10

    H. Hasil Pengamatan

    1.Identifikasi sampel no. 54

    NO IDENTIFIKASI DUGAAN KESIMPULAN

    1 Uji organoleptis

    Warna = putih

    Bentuk = serbuk

    Kelarutan = dalam basa

    Sulfamerazin,

    sulfadiazine,

    sulfaguanidin

    Sampel nomor 54

    adalah negatif

    2 Uji golongan

    Zat + Roux merah (pereaksi)

    Golongan sulfonamid

    3 Uji Penegasan

    Zat + roux warna merah

    pereaksi

    Zat + NaOH + CuSO4 negatif

    Zat + parry hijau kotak-kotak

    negatif

    2. Identifikasi sampel no. 82

    NO IDENTIFIKASI DUGAAN KESIMPULAN

    1 Uji organoleptis

    Warna = pink

    Bentuk = serbuk

    Kelarutan = dalam basa

    Sulfamerazin,

    sulfadiazine,

    sulfaguanidin

    Sampel nomor 82

    adalah sulfaguanidin

    2 Uji golongan

    Zat + Roux kuning kecokelatan

    sedikit hijau

    Golongan sulfonamid

    3 Uji Penegasan

    Zat + roux kuning kecokelatan

    sedikit hijau

    Zat + NaOH + CuSO4 negatif

    Zat + parry biru kotak-kotak

    Sulfaguanidin,

    sulfamerazin

  • 5/19/2018 Laporan Praktikum Kfa III Sulfonamida Neneng

    7/10

    I. Pembahasan

    Pada saat mengidentifikasi sampel no. 54 hampir semua reaksi

    mennunjukkan hasil yangnegatif, artinya dalam sampel tersebut tidak terkandung

    senyawa golongan sulfonamide. Namun terjadi kekeliruan dimana analit dalam

    sampel no. 54 adalah golongan sulfonamide yaitu sulfadiazine.

    C10H10N4O2S

    Sulfadizine (FI III,579)

    Nama resmi : SULFADIAZINUM

    Nama lain : Sulfadiazina

    RM : C10H10N4O2S

    BM : 250, 27

    Pemerian : serbuk, putih, putih kekuningan atau putih agak merah jambu;

    hamper tidak berbau; tidak berasa.

    Kelarutan Praktis tidak mudah larut dalam air; agaksukar larut dalam etanol

    (95%)P dan dalam aseton, P, mudah larut dalam asam mineral encer dan

    dalam alkali hidroksida.

    Kegunaan : antibakteri

    Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya.

    Setelah dicocokan ternyata sampel no 54 adalah sulfaniazid.Pemisahan matrik dilakukan dengan menambahkan NaOH pada sampel yang

    bertujuan untuk menarik analit. Sediaan yang diberikan dalam bentuk serbuk

    dan bahan tambahan pada sediaan serbuk yaitu talk, Mg stearat, amilum dan

    dari zat tambahan tersebut semuanya tidak larut dalam air dan larut dalam

    SO2NH

    N

    N

    NH2

  • 5/19/2018 Laporan Praktikum Kfa III Sulfonamida Neneng

    8/10

    poelarut tertentu dan perekasi tersebut tidak mungkin ditambahkan karena

    golongan sulfonamide beberapa senyawanya larut dalam pereaksi tersebut.

    Ditinjau dari kelarutan golongan sulfonamide seperti halnya sulfanniazid

    kelarutannya dalam asam mineral dan alkali hidroksida, maka yang di

    tambahkan adalah alkali hidroksida contoh salah satunya yaitu NaOH, dimana

    NaOH tersebut akan melarutkan analit golongan sulfonamide dan tidak akan

    bereaksi dengan bahan tambahan sehingga yang terjadi adalah analit latrut

    dalam basa dan bahan tambahanmenggumpal maka selanjutnya yaitu tahap

    filtrasi. Alasan penggunaan metode filtrasi yaitu ada gumpalan yang

    ukurannya sangat kecil sehingga apabila digunakan dekantasi tidak akan

    mendapatkan analit murni.

    Golongan sulfonamide bersifat amfoter karena adanya tautomerisasi,

    yaitu perubahan posisi electron-elektron karena satu sisi sebagai penarik

    dansatu sisi sebagai yang ditarik. NH2 dalam struktur sulfaniazid adalah basa,

    dan S adalah asam. Sehingga ketika ditambahkan NaOH sulfaniazid akan larut

    dan tertarik.

    Pemisahan matriks yang benar akan menghasilkan analit murnisehingga untuk uji golongan dan uji penegasan dapat dengan mudah

    diidentifikasi.

    Pada sampel no. 82 analit yang terkandung dalam sampel tersebut

    adalah sulfaguanidin.

    Sulfa guanidine (FI III,583)

    Nama resmi : SULFAGUANIDINUM

    Nama lain : Sulfaguanidin

  • 5/19/2018 Laporan Praktikum Kfa III Sulfonamida Neneng

    9/10

    RM : C7H10N4O2S.H2O

    BM : 232,36

    Pemerian : Hablur atau serbuk putih, tidak berbau atau hampir tidak berbau ,

    oleh pengaruh cahaya, warna berubah gelap.

    Kelarutan : Mudah larut dalam air mendidih dan asam miniral encer sukar

    larut dalam etanol dan aseton p.sukar larut dalam air praktis tidak larut dalam

    alkali hidroksida.

    Kegunaan : sebagai indicator.

    Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya.

    Pemisahan matriks dari analit pada sulfaguanidin yaitu menggunakan

    asam mineral encer. Ketika ujji golongan sulfaguanidin langsung memberikan

    reaksi yang positif. Golongan sulfonamide dengan pereaksi yang spesifik

    memberikan perubahan warna yang spesifik pula. Sulfaguanidin direaksikan

    dengan pereaksi roux menghasilkan warna kuning kecokelatan sedikit hijau.

    J. Kesimpulan

    Berdasarkan hasil praktikum, dapat disimpulkan bahwa sampel nomor54 adalah golongan sulfonamide, analit tersebut adalah sulfaniazin.

    Dan sampel no 82 adalah sulfaguanidin karena ketika direaksikan dengan

    perekasi roux larutan menjadi warna kuning kecokelatan (sedikit hijau).

    K. DaftarPustaka

    Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi IV.Departemen Kesehatan

    Republik Indonesia ; Jakarta.

    Fessenden, J, S & Fessenden, R, J. 1994.Kimia Organik edisi ketiga Jilid I.

    Erlangga ; Jakarta.

    Farmakope Indonesia edisi ketiga. 1979. Departemen Kesehatan Republik

    Indonesia

  • 5/19/2018 Laporan Praktikum Kfa III Sulfonamida Neneng

    10/1

    G.Ghalib, Ibnu, Prof.Dr.DEA.,Apt dan Rohman, Abdul, M.Si.,Apt. 2007. Kimia

    Farmasi Analisis. PustakaPelajar; Yogyakarta.

    Amirudin, A. 1993.Kamus Kimia Organic. Jakarta : Departemen Pendidikan dan

    Kebudayaan.

    Harjadi, W.1993.Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta : Erlangga.

    Riawan,S.Kimia Organik. Tangerang : Bina Rupa Aksara .

    Setiono, L.dkk. 1990. Vogel 1. Jakarta : Kalman Media Pusaka.