11
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I IDENTIFIKASI SENYAWA HIDROKARBON Rabu, 26 Oktober 2011 Disusun oleh: KELOMPOK 6 SATRIA MUHAMMAD IQBAL 1110016200016 FAUZIAH FAJRU RACHMA 1110016200024 TIKA ZAHARA 1110016200045 EKA NOVI A B 1110016200043 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011

Laporan Praktikum Kimia Organik Identifikasi Senyawa Hidrokarbon

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Praktikum Kimia Organik Identifikasi Senyawa Hidrokarbon

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ORGANIK I

IDENTIFIKASI SENYAWA HIDROKARBON

Rabu, 26 Oktober 2011

Disusun oleh:

KELOMPOK 6

SATRIA MUHAMMAD IQBAL 1110016200016

FAUZIAH FAJRU RACHMA 1110016200024

TIKA ZAHARA 1110016200045

EKA NOVI A B 1110016200043

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011

Page 2: Laporan Praktikum Kimia Organik Identifikasi Senyawa Hidrokarbon

A. JUDUL PRAKTIKUM : Identifikasi senyawa hidrokarbon

B. TANGGAL PRAKTIKUM : Rabu, 26 Oktober 2011

C. TUJUAN PRAKTIKUM :

a. Mengetahui perbedaan sifat-sifat senyawa hidrokarbon.

b. Mengetahui jenis-jenis pereaksi yang membedakan senyawa hidrokarbon.

D. LANDASAN TEORI

Hidrokarbon yang paling sederhana adalah alkana, yaitu hidrokarbon yang hanya

mengandung ikatan kovalen tunggal. Hidrokarbon merupakan senyawa yang struktur

molekulnya terdiri dari hidrogen dan karbon. Molekul yang paling sederhana dari alkana

adalah metana. Metana berupa gas pada suhu dan tekanan baku, merupakan komponen

utama gas alam (Wilbraham, 1992).

Hidrokarbon dapat diklasifikasikan menurut macam-macam ikatan karbon yang

dikandungnya. Hidrokarbon dengan karbon-karbon yang mempunyai satu ikatan

dinamakan hidrokarbon jenuh. Hidrokarbon dengan dua atau lebih atom karbon yang

mempunyai ikatan rangkap dua atau tiga dinamakan hidrokarbon tidak jenuh (Fessenden,

1997).

Hidrogen dan senyawa turunannya, umumnya terbagi menjadi tiga kelompok besar

yaitu:

1. Hidrogen alifatik terdiri atas rantai karbon yang tidak mencakup bangun siklik.

Golongan ini sering disebut sebagai hidrokarbon rantai terbuka atau hidrokarbon

siklik. Contoh hidrokarbon alifatik yaitu :

C2H6 (etana) CH3CH2CH2CH2CH3 (pentana)

2. Hidrokarbon alisiklik atau hidrokarbon siklik terdiri atas atom karbon yang

tersusun dalam satu lingkar atau lebih.

3. Hidrokarbon aromatik merupakan golongan khusus senyawa siklik yang biasanya

digambarkan sebagai lingkar enam dengan ikatan tunggal dan ikatan rangkap

bersilih–ganti. Kelompok ini digolongkan terpisah dari hidrokarbon asiklik dan

alifatik karena sifat fisika dan kimianya yang khas (Syukri, 1999).

Sebagai hidrokarbon jenuh, semua atom karbon dalam alkana mempunyai empat

ikatan tunggal dan tidak ada pasangan elektron bebas. Semua elektron terikat kuat

Page 3: Laporan Praktikum Kimia Organik Identifikasi Senyawa Hidrokarbon

oleh kedua atom. Akibatnya, senyawa ini cukup stabil dan disebut juga parafin yang

berarti kurang reaktif (Wilbraham, 1992).

Karbon-karbon dari suatu hidrokarbon dapat bersatu sebagai suatu rantai atau

suatu cincin. Hidrokarbon jenuh dengan atom-atomnya bersatu dalam suatu rantai

lurus atau rantai yang bercabang diklasifikasikan sebagai alkana. Suatu rantai lurus

berarti dari tiap atom karbon dari alkana akan terikat pada tidak lebih dari dua atom

karbon lain. Suatu rantai cabang alkana mengandung paling sedikit sebuah atom

karbon yang terikat pada tiga atau lebih atom karbon lain (Fessenden, 1997).

Alkana rantai lurus:

CH3 – CH2 - CH3

Alkana rantai cabang :

Senyawa berbobot molekul rendah berwujud gas dan cair, dan zat yang berbobot

molekul tinggi berwujud padat. Alkana merupakan zat nonpolar, zat yang tak larut

dalam air dengan kerapatan zat cair kurang dari 1,0 g/ml. Selain alkana juga ada

alkena yaitu hidrokarbon yang memiliki satu atau lebih ikatan rangkap dua karbon–

karbon. Senyawa ini dikatakan tidak jenuh karena tidak mempunyai jumlah

maksimum atom yang sebetulnya dapat ditampung oleh setiap karbon (Pettruci,

1987).

Hidrokarbon alifatik berasal dari minyak bumi sedangkan hidrokarbon aromatik

dari batu bara. Semua hidrokarbon, alifatik dan aromatik mempunyai tiga sifat umum,

yaitu tidak larut dalam air, lebih ringan dibanding air dan terbakar di udara

(Wilbraham, 1992).

CH3 – CH – CH2 – CH3

CH3

Page 4: Laporan Praktikum Kimia Organik Identifikasi Senyawa Hidrokarbon

E. ALAT DAN BAHAN

a) ALAT:

1 buah gelas kimia ukuran 25 mL

6 buah pipet tetes

1 buah rak tabung reaksi

6 buah tabung reaksi

b) BAHAN :

Sampel 1, 2, 3, 4, 5, dan 7

KMnO4 1,5 mL @ sampel

Na2C2O3 1,5 mL @ sampel

Bromin 1mL @ sampel

No. LANGKAH

KERJA

PENGAMATAN

1. Uji Baeyer + 10 tts

sampel

+ 1,5mL KMnO4 + 1,5mL Na2C2O3 Setelah di goyangkan selama

1-2’ dan didiamkan

10 sampel + 1,5mL

KMnO4 (amati)

+1,5mL Na2C2O3 (amati)

+di goyangkan 1-2’

(amati)

1 Tidak larut,

terdapat 2 fasa

Banyak gelembung Ada 3 fasa (bukan

endapan), atas hitam,

tengah coklat muda, bawah

hitam pekat

2 Tidak larut,

terdapat 2 fasa

Gelembung lebih

sedikit drpd spl 1

Gelembung warna coklat

pekat, pada bagian bawah

bewarna hitam pekat

3 Larutan menjadi

hitam pekat

Terdapat endapan

hitam

Ada 2 fasa, atas tak

bewarna, bawah endapan

hitam

4 Larutan hitam dan

residu hitam

Terdapat endapan

hitam

Ada 2 fasa, atas coklat

muda,bawah endapan hitam

5 Larut Larutan menjadi

coklat tua

Ada 2 fasa, atas bewarna

coklat, bawah endapan

coklat

7 Larut Larutan awal

semakin pekat

Tetap seperti keadaan awal

Page 5: Laporan Praktikum Kimia Organik Identifikasi Senyawa Hidrokarbon

2. Uji Bromin + 10 tts

sampel

+ 1mL Bromin Setelah digoyangkan lalu didiamkan

10 tetes sampel + 1mL

Bromin (amati)

+digoyangkan (amati)

1 Ada 2 fasa: atas coklat,

bawah kuning muda

Tetap

2 Ada 2 fasa: atas putih, bawah

kuning cerah

Tetap

3 Larutan bewarna orange tua Terdapat uap bewarna orange

4 Larutan bewarna kuning Terdapat sedikit endapan bewarna

orange yang menggumpal

5 Larut bewarna orange keruh Terdapat uap bewarna orange

7 Larut bewarna orange cerah Terdapat uap bewarna orange

Page 6: Laporan Praktikum Kimia Organik Identifikasi Senyawa Hidrokarbon

F. PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini, praktikan mengindentifikasi dengan menguji sampel (1, 2, 3,

4, 5, dan 7) yang diduga mengandung senyawa hidrokarbon (berupa alkana, rangkap

tunggal, atau alkena, rangkap ganda).

Pada uji Baeyer digunakan zat katalis, yakni KMnO4, selain sebagai katalis KMnO4

dapat juga digunakan sebagai reagensia untuk menunjukkan adanya senyawa hidrokarbon

dengan dilihat dari jenis ikatan rangkapnya. Seperti yang diketahui dari landasan teori

bahwa jenis ikatan tunggal merupakan jenis dari senyawa hidrokarbon jenuh, dan untuk

ikatan ganda merupakan jenis dari senyawa hidrokarbon tak jenuh. Pada hasil

pengamatan sampel yang menghasilkan endapan bewarna coklat-hitam, dikarenakan ion

manganat (VII) merupakan agen pengoksidasi yang kuat, dan sampel dioksidasi oleh ion

manganat (VII) sebelum terbentuk endapan bewarna coklat. Dengan penambahan

Na2C2O3 ion manganat (VII) tereduksi menjadi ion manganat (VI) yang bewarna hijau

lalu direduksi kembali menjadi padatan (endapan) mangan (IV) yang bewarna coklat-

hitam. Pada senyawa hidrokarbon tidak jenuh, rangkap ganda, dapat bereaksi dengan

reagensia KMnO4, namun pada senyawa hidrokarbon jenuh, rangkap tunggal tidak dapat

bereaksi maupun dioksidasi oleh ion manganat (VII). Pada percobaan untuk sampel 1, 2,

3, 4, dan 5 menghasilkan endapan coklat-hitam, yang mengindikasikan terjadinya reaksi

dengan KMnO 4 dan dapat diidentifikasi bahwa sampel-sampel tesebut adalah senyawa

hidrokarbon tak jenuh, rangkap ganda. Untuk sampel 7, pada pangamatan larutan masih

bewarna sama dengan warna KMnO4 yakni ungu, sehingga dapat diindikasikan bahawa

tidak terjadi reaksi dengan reagensia KMnO4, dan dapat pula diindikasikan bahwa sampel

7 merupakan senyawa hidrokarbon jenuh, rangkap tunggal.

Pada uji Bromin, dilakukan di loker laboratorium yang tidak tercahayai sinar lampu

maupun matahari secara langsung. Hal ini dilakukan karena sifat dari Bromin sendiri

yang sangat reaktif bila terkena cahaya, dan gas yang dihasilkannya pun beracun bila

terhirup sehingga harus digunakannya respirator, kacamata pelingung dan sarung tangan

chemical demi keselamatan. Pada landasan teori, penambahan Bromin pada senyawa

hidrokarbon tak jenuh akan memudarkan warna awal dari Bromin itu sendiri (orange),

dan penambahan Bromin pada senyawa hidrokarbon jenuh tidak menghasilkan perubahan

warna. Dari hasil pengamatan untuk sampel 1, 2, dan 4 tejadi perubahan warna, yakni

memudarnya warna Bromin menjadi kuning, hal ini mengindikasikan bahwa sampel-

Page 7: Laporan Praktikum Kimia Organik Identifikasi Senyawa Hidrokarbon

sampel tersebut positif mengandung senyawa hidrokarbon tak jenuh, jenis ikatan rangkap

ganda. Untuk sampel 3, 5, dan 7 tidak terjadi perubahan/pemudaran warna Bromin,

sehingga untuk sampel-sampel tersebut dapat diindikasikan dalam senyawa hidrokarbon

jenuh, rangkap tunggal. Pada sampel-sampel ini juga dihasilkan gas HBr bewarna orange

yang dapat diamati pada tabung reaksi, gas yang terbentukdikarenakan Bromin yang

mudah beraksi bila terkena cahaya matahari/lampu.

Page 8: Laporan Praktikum Kimia Organik Identifikasi Senyawa Hidrokarbon

G. KESIMPULAN

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat di simpulkan beberapa poin, antara lain:

1. Pada uji Baeyer untuk sampel 1, 2, 3, 4, dan 5 diindikasikan senyawa hidrokarbon

rangkap ganda, untuk sampel 7 diindikasika senyawa hidrokarbon rangkap

tunggal.

2. Pada uji Bromin untuk sampel 1, 2, dan 4 diindikasikan senyawa hidrokarbon

rangkap ganda, untuk sampel 3, 5, dan 7 diindikasikan senyawa hindrokarbon

rangkap tunggal.

Page 9: Laporan Praktikum Kimia Organik Identifikasi Senyawa Hidrokarbon

DAFTAR PUSTAKA

Fessenden, Ralph J, dan Fessenden, Joan S. 1997. Dasar-dasar Kimia Organik. Jakarta:

Bina Aksara

Petrucci, Ralph H. 1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern, Jilid 3. Jakarta:

Erlangga

Syukri, S. 1999. KImia Dasar 3. Bandung: ITB

Wilbraham, A. C. 1992. Pengantar Kimia Organik dan Hayati. Bandung: ITB

Page 10: Laporan Praktikum Kimia Organik Identifikasi Senyawa Hidrokarbon

Pasca Praktikum

1. Draw skeletal (line bond) structures for compound : Cyclohexane, cyclohxene, and

toluene !

A:

Siklohesana Sikloheksena Toluena

2. Write equations for reactions of 1-butene with KMnO4 (hot) reagent !

A:

3. What would you expect the different between reactivity of the following pairs? Please

explain your answers !

A:

a. Heksana dan Sikloheksana

Antara heksana dengan sikloheksan dengan rantai lurus dan rantai siklik bisa

dikatakan sikloheksana mempunyai kereaktifa yang lebih tinggi, dari heksana

rantai lurus. Heksana atau n-heksana adalah hidrokarbon jenuh yang mana

stabil dalam hal sudut ikatan sehingga sukar direaksikan sedangkan

sikloheksana hanya punya satu konformasiyang stabil dan bisa saja berada

pada konformasi lain yang tingkat energinya lebih tinggi dan tidak stabil.

CH2═CH─ CH2─ CH3 CH3─ CH2─ COOH + H─ COOH

KMnO4 Hot

H

H H

H

H

H

H

H

H

H

H H

H H

H

H

H

H H H

H

H

CH3

Page 11: Laporan Praktikum Kimia Organik Identifikasi Senyawa Hidrokarbon

b. Heksana dan sikloheksena

Hidrokarbon dengan ikatan rangkap lebih mudah direaksikan dari pada ikatan

tunggal, maka sikloheksana tentu lebih reaktif dari n-heksana.

4. What are the possible distrincit alkanes structural formulas for a molecular formula of

C4H8 ? Please name each structural formulas !

A:

Isomer Struktur Isomer Geometri

1-butena trans-2-butena

2-butena cis-2-butena

2-metil-1-propena

C ═ C

CH3

CH3 H

H

C ═ C

H

CH3 CH3

H

CH2═CH─ CH2─ CH3

CH3─ CH≡CH─ CH3

CH2═C─ CH3

CH3