19
PENGARUH PEMBERIAN CAHAYA TERHADAP BENIH SELADA SEBAGAI SALAH SATU UJI PERLAKUAN BENIH Laporan Praktikum Dasar Teknologi Benih Dosen Pengampu: Farida Damayanti, SP., MSc Citra Bakti , SP.,M.Si. Disusun Oleh: Kelompok 5 Agroteknologi H Faris Rashif (150510140156) Fitria Rahayu Khaerani (150510140173) Roytoh Napitupulu (150510140186) Gilda Hildeu (150510140192) Billy Nur Aqbil (150510140197) PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

LAPORAN PRAKTIKUM PENGARUH PEMBERIAN CAHAYA TERHADAP PERKECAMBAHAN BENIH SELADA

  • Upload
    gilda

  • View
    206

  • Download
    48

Embed Size (px)

DESCRIPTION

LAPORAN PRAKTIKUM PENGARUH PEMBERIAN CAHAYA TERHADAP PERKECAMBAHAN BENIH SELADA

Citation preview

PENGARUH PEMBERIAN CAHAYA TERHADAP BENIH SELADA SEBAGAI SALAH SATU UJI PERLAKUAN BENIHLaporan Praktikum Dasar Teknologi Benih

Dosen Pengampu:Farida Damayanti, SP., MSc Citra Bakti, SP.,M.Si.

Disusun Oleh:Kelompok 5Agroteknologi HFaris Rashif(150510140156)

Fitria Rahayu Khaerani(150510140173)

Roytoh Napitupulu(150510140186)

Gilda Hildeu(150510140192)

Billy Nur Aqbil(150510140197)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGIFAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARANSUMEDANG, 2015DAFTAR ISI

DAFTAR ISIiBAB I PENDAHULUAN21.1 Latar Belakang21.2 Tujuan2BAB II TINJAUAN PUSTAKA3BAB III METODE PRAKTIKUM73.1Waktu dan Tempat73.2Alat-alat dan Bahan73.3Prosedur Kerja7BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN84.1Data Hasil Pengamatan84.2 Pembahasan9BAB IV PENUTUP115.1Kesimpulan11DAFTAR PUSTAKA12

12

BAB IPENDAHULUAN

Latar BelakangTumbuhan merupakan produsen dalam sebuah rantai makanan, yaitu makhluk hidup yang dapat mengolah atau membuat makanan sendiri melalui proses yang disebut fotosintesis. Tempat tumbuh yang optimal adalah salah satu hal yang menunjang baik atau tidaknya pertumbuhan suatu tanaman. Tempat tumbuh yang optimal adalah tempat tumbuh yang sesuai dengan kebutuhan tumbuhan. Tetapijikasemuatumbuhanatautanaman dikembangkan di daerah yang optimal untuk lingkungan tumbuhnya akan sulit dilakukan dalam jangka panjang. Tanaman memiliki mekanisme tahan atau adaptasi terhadap lingkungan tumbuh yang kurang mendukung atau cekaman. Pertumbuhan dipengaruhi cekaman pada proses fotosintesis, respirasi, metabolisme pertumbuhan, dan reproduksi.Pengujian cekaman dilakukan pada benih karena benih merupakan bahan dasar tanaman yang memegang peranan penting dalam suatu proses budidaya tanaman. Benih bermutu dengan kualitas tinggi selalu diharapkan, oleh karena itu, benih harus dijaga kualitasnya sejak produksi oleh produsen benih hingga sampai di tangan petani.TujuanPraktikum dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh cahaya terhadap perkecambahan benih selada sebagai benih fotoblastik.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Proses-proses perkecambahan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan faktor-faktor lingkungan seperti air, O2, cahaya dan suhu.Salah satu yang paling berpengaruh terhadap perkecambahan benih yaitu cahaya.Cahaya dalam hubungannya dengan proses pertumbuhan tanaman dapat mempunyai beberapa macam kegunaan antara lain fotosintesis, cahaya dalam hubungannya dengan klasifikasi tanaman, sejumlah peristiwa yang terjadi dalam tubuh tanaman. Misalnya, sintesis khlorofil, kelaku-an stomata dan sebagainya, transpirasi. Kualitas cahaya berpengaruh berbeda terhadap proses-proses fisiologi tanaman. Tiap proses fisiologi di dalam respon terhadap kualitas cahaya juga berbeda-beda sehingga di dalam menganalisis komposisi cahaya untuk tiap-tiap proses fisiologi tersebut sangat sukar. Tiap-tiap spesies tanaman juga mempunyai tanggapan yang berbeda-beda terhadap tiap kualitas cahaya.Biji-bijian dari banyak spesies tidak akan berkecambah pada keadaan gelap, biji-biji itu memerlukan rangsangan cahaya. Karena itu kelihatannya perkecambahan yang dikendalikan cahaya merupakan satu adaptasi tanaman yang tidak toleran terhadap penaungan. Beberapa peneliti telah memperlihatkan bahwa biji yang peka terhadap cahaya tidak akan berkecambah dibawah kanopi daun. Cahaya sendiri memiliki suatu intensitas, kerapatan pengaliran atau intensitas menunjukkan pengaruh primernya terhadap fotosintesis dan pengaruh sekundernya pada morfogenetika pada intensitas rendah, tetapi sebagian memerlukan energi yang lebih besar (Mancinelli dan Rabino, 1987).Cahaya memegang peranan yang sangat penting dalam perkecambahan biji dari beberapa tanaman.Cahaya berpengaruh terhadap prosentase perkecambahan benih dan laju perkecambahan. Pengaruh cahaya pada benih bukan saja dalam jumlah cahaya yang diterima tetapi juga intensitas cahaya dan panjang hari.Cahaya bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energiyang nantinya digunakan untuk proses fotosintesis. Cahayajuga berperan dalam proses pembentukan klorofil. Akantetapi cahaya dapat bersifat sebagai penghambat (inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal ini terjadi karenacahaya dapat memacu difusi auksin ke bagian yangtidak terkena cahaya. Sehingga, proses perkecambahan yangdiletakkan di tempat yang gelap akan menyebabkan terjadinyaetiolasi.Adanya penyinaran sinar matahari akan menimbulkan cahaya. Selain berperan dalam proses fotosintesis, cahaya juga sangat dibutuhkan untuk : Pembentukan zat warna hijau (chlorophyll) Pertumbuhan tanaman dan kwalitas daripada produksi. Tanaman yang kurang cahaya matahari pertumbuhannya lemah, pucat dan memanjang. Setiap jenis sayuran menghendaki syarat-syarat yang sangat berlawanan, ada suatu jenis yang menghendaki penyinaran panjang, ada pula yang pendek. Yang dimaksud penyinaran panjang ialah lebih dari 12 jam, sedang penyinaran pendek kurang dari 12 jam.Kebutuhan benih terhadap cahaya untuk berkecambah berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman. Benih yang dikecambahkan pada keadaan kurang cahaya atau gelap dapat menghasilkan kecambah yang mengalami etiolasi, yaitu terjadinya pemanjangan yang tidak normal pada hipokotil atau epikotil, kecambah pucat dan lemah.Pigmen yang memegang peranan dalam perkecambahan biji adalah phytochrome yang sulit ditentukan karena hanya terdapat dalam jumlah yang sangat sedikit dalam biji. Bijilight sensitiveyang telah mengadakan imbibisi bila disinari dengan sinar merah (660 mu) mengakibatkan phytocrome merah berubah bentuk menjadi bentuk phytocrome infra merah yang aktif sehingga dapat menyebabkan perkecambahan biji.Pada biji-biji tertentu justru perkecambahan dihambat dengan adanya cahaya dan tidak terpengaruh kelembaban yang ada.Pengaruh cahaya terhadap perkecambahan dibedakan menjadi :1. Tanaman yang perkecambahannya membutuhkan cahaya.Contoh : Latuca sativa,Nicotiana tabacum2. Tanaman yang berkecambahan baik pada keadaan yang becahaya (intensitas lebih tinggi, perkecambahan lebih baik).Contoh : Daucus carota,Ficus elastica,Rumput-rumputan3. Tanaman yang perkecambahannya dihambat dengan adanya cahaya.Contoh : Liliaceae,Nigella spp.4. Tanaman yang perkecambahannya sangat berkurang bila kena cahaya.Contoh : Licopersicum esculentum,Bromus spp.Bagaimana cahaya berpengaruh pada perkecambahan yaitu dimulai dengan hipokotil yang dengan cepat memanjang dan mengangkat kotiledon hingga ke permukaan tanah. Biji akan mengetahui dirinya telah berda di prmukaan tanah setelah menangkap cahaya, dan akan memperlambat laju pertumbuhan hipokotil, tapi mempercepat pertumbuhan epikotil hingga tumbuh daun. Tetapi apabila terdapat di tempat gelap terus menerus, maka pertumbuhan hipokotil tidak dikontrol oleh cahaya, demikian juga dengan pertumbuhan epikotil, sehingga pertambahan panjangnya tampak lebih cepat dibandingkan di tempat terang.Benih mempunyai sifat yang bervariasi terhadap kebutuhan cahaya untuk perkecambahannya. Berdasarkan pengaruh cahaya terhadap perkecambahan, benih diklasifikasikan menjadi 3 golongan, yaitu:a) Benih yang bersifat positively photoblastic (perkecambahannya membutuhkan cahaya atau dipercepat oleh cahaya), misalnya benih selada, tembakau.b) Benih yang bersifat negatively photoblastic (perkecambahannya tidak membutuhkan cahaya, atau perkecambahannya dihambat oleh adanya cahaya), misalnya benih bawang (Allium sp), bayam (Amarantus sp).c) Benih dapat berkecambah sama baik di tempat gelap atau ada cahaya, misal kubis, kacang-kacangan.Pengaruh cahaya dan perkecambahan benih dikontrol oleh suatu pigmen penyerap cahaya, yang dikenal dengan phytochrom. Phytochrom adalah sejenis protein yang memiliki komponen yang dapat menyerap cahaya.Di dalam benih terdapat 2 phytochrom yang sifatnya reversible atau bisa bolak-balik yaitu:a) Phytochrom merah, yaitu phytochrom yang mempunyai panjang gelombang 650 nm; dapat menyerap sinar merah (Pr). Phytochrom merah bersifat menghambat perkecambahan.b) Phytochrom infra merah : yaitu phytochrom yang mempunyai panjang gelombang 730 nm; dapat menyerap sinar infra merah (Pfr). Phytochrom infra merah bersifat merangsang perkecambahan.Jika pada biji yang bersifat positively photoblastic yang sedang berimbibisi, dikenai cahaya matahari yang kaya akan cahaya merah, maka cahaya merah tersebut akan diserap oleh phytochrom merah (Pr) yang terdapat pada benih dan segera phytochrom merah (Pr) tersebut akan diubah menjadi phytochrom infra merah (Pfr), yang bersifat merangsang proses terjadinya perkecambahan. Sebaliknya jika biji yang bersifat positively photoblastic diimbibisikan pada kondisi (gelap) yang kaya akan cahaya infra merah, maka cahaya infra merah ini akan diserap oleh phytochrom infra merah (Pfr) yang terdapat pada benih dan segera phytochrom infra merah (Pfr) ini akan diubah menjadi phytochrom merah (Pr) yang bersifat menghambat proses perkecambahan.

BAB IIIMETODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan TempatTempat pelaksanaan praktikum Uji Perlakuan Benih yaitu di Laboratorium Benih Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran. Waktu pelaksanaan dimulai pada hari Jumat, 1 Mei 2015.3.2 Alat-alat dan Bahana. Alat:1. Pinset2. Sprayerb. Bahan: 1. Benih selada2. Kertas merang3. Wadah Plastik4. Tisu5. Label3.3 Prosedur Kerja1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.2. Menguji dengan menggunakan Uji Di atas Kertas (UKD).3. Membasahi tisu yang telah tersedia di atas substrat merang dengan sprayer sampai terasa lembab.4. Menabur 50 butir benih selada di atas tisu dan substrat merang.5. Meletakannya di tempat dengan intensitas cahaya cukup dan di tempat yang tidak ada cahaya.6. Mengamati pada hari ke-7 setelah tanam.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Pengamatan

Gambar 2. Benih yang diberi cahayaGambar 1. Benih yang tidak diberi cahaya

Tabel 1. Kecambah benih selada dengan pengaruh cahayaBenih yang dipengaruhi oleh cahayaN: 8A: 1M: 41

Benih yang tidak dipengaruhi oleh cahayaN: 0A: 0M: 50

Keterangan:N: Kecambah normalA: Kecambah abnormalM: Benih mati

Tabel 2. Daya berkecambahGelap/terangDBPanjang kecambah (cm)Warna daun

1Gelap---

2Terang 16%1,8Hijau

4.2 Pembahasan Pada benih yang ditaruh di tempat gelap, benih tidak tumbuh. Hal ini disebabkan selain karena tidak adanya cahaya, media untuk tumbuh benih selada kekurangan air, karena air juga berpengaruh dalam perkecambahan pada benih untuk proses imbibisi. Jika kebutuhan air tidak terpenuhi maka benih juga sulit berkecambah.Sedangkan pada benih yang ditaruh di tempat terang, benih menunjukan pertumbuhan yang baik dengan rataan tinggi 1,8 cm dan daun yang hijau walaupun daya berkecambahnya hanya 16%. Daya berkecambah yang rendah ini disebabkan karena media kekurangan air. Jumlah air tidak mencukupi kebutuhan tanaman untuk proses imbibisi, sehingga kecambah tidak tumbuh.Adapun pada sampel benih ditemukan benih selada abnormal sebanyak 1 butir, yaitu benih dengan kriteria:1. Kecambah yang rusak, tanpa kotiledon, embrio, yang pecah dan akar primer yang pendek.2.Kecambah yang bentuknya cacat, perkembangan lemah atau kurang seimbang dari bagain bagian yang penting. Plumula yang terputar, hipokotil, epikotil, kotiledon yang mebengkak, akar yang pendek. Koleoptil yang pecah atau tidak mempunyai daun: kecambah yang kerdil.3.Kecambah yang tidak membentuk chlophyl. Dari pengamatan benih selada yang dikecambahkan di tempat terang dan tempat gelap, membuktikan bahwa selada termasuk benih fotoblastis, yaitu benih yang dalam proses perkecambahannya memerlukan cahaya. Dilihat dari perbedaan daya berkecambah di tempat terang dan gelap. Benih salada yang dikecambahkan di tempat terang mengalami perkecambahan yang relatif baik dibandingkan benih salada yang disimpan di tempat gelap.

BAB IVPENUTUP

5.1 KesimpulanBahwa salada termasuk benih yang bersifat dipengaruhi cahaya dalam tahap pertumbuhan kecambahnya. Hal ini berdasarkan pengamatan pada benih salada yang mendapat perlakuan tempat terang, pertubumbuhan kecambah terlihat teratur dan seragam. Berbeda dengan benih salada yang diberi perlakuan tempat gelap, tingkat pertumbuhan tidakseragam.

DAFTAR PUSTAKA

Sutopo, lita . 2002. Teknologi Benih. Jakarta : Grafindo Persada.Purbayanti E.D dan Sri Andani. 1991.Fisiologi Lingkungan Tanaman. Yogyakarta:Gadjah MadaUniversityPress.