Upload
bari
View
217
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
8/15/2019 Laporan PSIT 1 IALB.docx
1/13
BAB VIII
IMPLEMENTASI PENYEIMBANGAN LINI PERAKITAN
8.1 Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini terhadap praktikan antara lain:
1. Mampu menyeimbangkan lini perakitan untuk meningkatkan performa lini
perakitan.
2. Memahami proses penyeimbangan lini perakitan secara riil.
3. Mampu membandingkan serta menganalisis perbedaan dan proses antara
teori dan implementasi penyeimbangan lini perakitan.
8.2 Tugas Praktikum
Tugas yang akan dilakukan pada praktikum ini membuat analisa penyeimbangan lini
perakitan dari kasus laporan dengan CT terbaik dan implementasi teori di
penyeimbangan lini perakitan secara riil.
8. !ut"ut
8..1 Teori !enyeimbangan "ini !roduksi
a. #asil $ancangan "ini !erakitan yang %udah &iseimbangkan!enyeimbangan lini perakitan merupakan sebuah proses perancangan suatu
lini perakitan yang seimbang dengan cara mengelompokkan sejumlah
pekerjaan atau mesin untuk melakukan beberapa tugas 'elemen kerja( yang
sifatnya sekuensial dalam merakit suatu produk) dengan tujuan untuk
melancarkan arus produksi dan memiliki utilitas fasilitas) tenaga kerja dan
peralatan yang tinggi. !enyeimbangan lini perakitan dapat dilakukan dengan
terlebih dahulu mengidentifikasi elemen kerja dilihat dari precedence diagram
kondisi a*al beserta *aktu operasi setiap elemen kerja 'Ti(. $ancangan lini
perakitan ini adalah lini perakitan terbaik dari laporan sebelumnya) yang mana
telah dicoba implementasikan pada proses perakitan yang sebenarnya. +dapun
precedence diagram teoritis adalah sebagai berikut :
8/15/2019 Laporan PSIT 1 IALB.docx
2/13
,ambar 8. 1 Precedence &iagram "ini !erakitan -aru 'Teoritis(
T /am kerja per hari 'detik() 0 jam 210 detik
& /umlah produk yang dirakit) 1 unit
CT nitial 3 detik
b. Tabel !erhitungan
-erikut ini adalah tabel perhitungan dari lini perakitan initial 'teoritis( :
Tabel 8. 1 !enentuan 4olom '4( dan CT Tepilih Teoritis
Tabel 8. 2 !enugasan 5lemen 4erja "ini !roduksi Teoritis
12 K#$#m %1& E$'m'nt
K'rja i %2&
Ti %& K#$#m
(um$a) %*&
+asi$
Kumu$ati, %-&
6 1 1 33.7 33.7 33.7
6 2 2 0.08 3.8 1.2
8/15/2019 Laporan PSIT 1 IALB.docx
3/13
1)2 3 7.886 .30
3 3.
) 0 3.2
0 1.786 8 .80
)8 3 7 0.8 3.22 11.7
7 1 1.701 11 .3
11 12 3.0
12 13 3.2013 1 0.1
1 1 1.7
1 10 2.
T#ta$ 1/1.*0
Tabel 8. 3 9ilai %T dan Delay of Station Teoritis
S ST'$a3 #, stati#n tim'
4T 5 Sti
Kua6rat '$a3
#, Stati#n Tim'1 33,49 1,51 2,2801
2 37,78 -2,78 7,7284
3 30,22 4,78 22,8484
Total101,4
93,51 32,8569
Tabel 8. !enilaian !erformansi %ecara Teoritis
Parameter Nilai
EL 96,66%SI 5,7320939
BD 3,34%
IT 3,51
8..2 #asil mplementasi !enyeimbangan "ini !roduksi
a. Tabel nput #asil mplementasi !enyeimbangan "ini
8/15/2019 Laporan PSIT 1 IALB.docx
4/13
Tabel 8. aktu !roses dan %tasiun 4erja +ktual
Stasiu
n
K'rja
E$'m'n
K'rja
Sik$us 1 Sik$us 2 Ti ST
Aktua$!roduct 1 !roduct
2
!roduct
1
!roduct 2
1 1 0)7 ) 3)7 )0 3)2 3)2
2 2 2)82 )28 13)73 2) 3)172 11)03 28) )2 1)77 8)3 13)832
21)2 1)2 22)7 3) 2)07
2)3 )02 )12 )21 )8
0 3)17 ) 0)22 )03 1)87 18)2 )7 )23 8) 1)
8 10)18 7)0 2)22 8)2
7 13)3 2)81 1)11 3)33 7)11 7)12 8) 1)1 7)78 7)322 )0
11 1) 12)1 2)81 11) 1)812 )12 8)1 0)71 13) 8)713 )1 0)2 8)7 )1 0)82
1 )0 )0 )7 0)0 )01
1 8)7 ) 7) ) )32
10 )13 ) )0 3)2 )37
437$' Tim' %aktu
Sik$us&
87)8 23)11 0) 228)23
Tabel 8. 6 Tabel Idle) Delay) Bottleneck dan Reject !roduk
Sik$us 1 Sik$us 2
!roduk 1 !roduk 2 !roduk 1 !roduk 2
I6$' %m'nit& ) 2) )8
'$a3 %m'nit& )7 2)0
B#tt$'n'7k % 2 dan % 3 6 % 2 dan % 3 6
R'j'7t Pr#6u7t 1 1
b. Tabel !erhitungan
-erikut ini adalah tabel perhitungan aktual yang telah diimplementasikan :
Tabel 8. Tabel CT Terpilih dan /umlah kolom %tasiun 4erja '4(
4T T'r"i$i) ¿ (waktu siklus1+waktu siklus2)
2
8/15/2019 Laporan PSIT 1 IALB.docx
5/13
¿ 489,84+423,11
2 ¿456,475detik
(um$a) Minimun Stasiun K'rja
k 1 k#$#m
Tabel 8. 8 %T dan Delay Station "ini !roduksi +ktual
S ST %1& %2& '$a3 #, stati#n
tim' 4T STi
%& Kua6rat 6r
%2&
1 3)2 2)7 102308)
2 11)0 337) 1117)
)0 337) 1117)
T#ta$ 22892:- 02:;9;
Tabel 8. 7 !erbandingan aktu %tasiun 4erja +ktual dan Teoritis
S ST Aktua$ ST +itung %T'#ritis&
1 3)2 33)7
2 11)0 3)8
)0 3)22
*
-
T!TAL 22892:- 1/19*0
Tabel 8. 1 Tabel !enilaian !erformansi "ini !roduksi +ktual
Param't'r Ni$ai
4T 0) detik
EL 1;
SI 020)1
B 83;
8/15/2019 Laporan PSIT 1 IALB.docx
6/13
IT 111)18 detik
Tabel 8. 11 Tabel !erbandingan !enilaian !erformansi "ini !roduksi Teoritis dan +ktual
P'r,#rmansi +itung %T'#ritis& Aktua$
P'rs'ntag' #, Lin' E,,i7i'n73 70)00; 1;
Sm##t)n'ss In6'< )3 020)1
I6$' Tim' %6'tik& 3)1 111)18
P'r7'ntag' #, Ba$an7' '$a3 3; 83;
8..3 ,rafik !erbandingan
8/15/2019 Laporan PSIT 1 IALB.docx
7/13
8/15/2019 Laporan PSIT 1 IALB.docx
8/13
#itung 'Teoritis( +ktual
,ambar 8. ,rafik !erbandingan T Teoritis dan +ktual
#itung 'Teoritis(
+ktual
,ambar 8. 0 ,rafik !erbandingan -& Teoritis dan +ktual
8/15/2019 Laporan PSIT 1 IALB.docx
9/13
1 2 30
20
40
60
80
100
120
140
53.53
117.07
57.65
33.49 37.78
30.22
Grafk Bea! "er#a Setia$ Sta%i&! "er#a
ST Aktual ST Teoritis
,ambar 8. ,rafik !erbandingan -eban 4erja %etiap %tasiun 4erja
8.* Ana$isa
8..1 +nalisa !erbandingan 5") %) -& dan T
-erdasarkan perhitungan yang telah dilakukan) maka didapatkanlah nilai6nilai
performansi dari 2 lini perakitan yang akan dibandingkan) yaitu lini perakitan
terbaik secara teoritis 'didapat dari laporan ssembly !ine Balancin"
sebelumnya( dan juga lini perakitan aktual 'yang telah diterapkan pada proses
perakitan sebenarnya( yang dapat dilihat pada tabel di ba*ah ini :
Tabel 8. 12 !erbandingan 5") %) -& dan T
P'r,#rmansi +itung %T'#ritis& Ak
P'rs'ntag' #, Lin' E,,i7i'n73 70)00; 1
Sm##t)n'ss In6'< )3 02
I6$' Tim' %6'tik& 3)1 111
P'r7'ntag' #, Ba$an7' '$a3 3; 8
-erdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan) dapat dilihat bah*a nilai
efisiensi lini '5"( smoothness inde= '%() -alanced delay '-&() dan ndle time
'T( yang di dapatkan pada lini perakitan teoritis dan aktual sangat berbeda.
8/15/2019 Laporan PSIT 1 IALB.docx
10/13
+kan Tabel 8.12 menunjukkan perbedaan antara 5") %) -&) dan T pada lini
perakitan teoritis dan aktual.
!ada efisiensi lini '5"( untuk lini perakitan teoritis dan aktual didapatkan
hasil yang sangat berbeda) yaitu sebesar 70)00; dan 13;) #asil ini terlihatsangat jauh berbeda dikarenakan oleh beberapa faktor) seperti faktor bahan
baku) kecepatan con>eyor yang digunakan) kompetensi operator)dll. ?aktor
yang paling mencolok adalah faktor operator) dikarenakan kemampuan atau
keahlian operator akan menentukan cepat atau lambatnya proses perakitan
yang akan dilakukan) pemilihan operator yang salah juga akan menyebabkan
munculnya bottleneck atau benda kerja tertahan di salah satu stasiun kerja dan
menyebabkan idle time pada operator di stasiun kerja lainnya yang harus
menunggu hingga proses perakitan di stasiun kerja tersebut selesai. %elain
operator) faktor yang juga sangat berpengaruh adalah faktor dari bahan baku
atau benda kerja yang akan dirakit) dikarenakan banyak dari benda kerja yang
digunakan dalam keadaan rusak atau tidak normal) sehingga ketika masuk ke
proses perakitan) operator akan kesulitan untuk merakit dengan cepat bahkan
ada beberapa produk yang tidak dapat terpasang dan ketika diperiksa
kelengkapan beserta fungsionalnya produk tersebut menjadi malf#nction
sehingga masuk ke dalam kategori barang yang cacat atau direject. &ilihat dari performansi smoothness index '%() kedua lini perakitan ini
juga memiliki output yang berbeda) yang mana lini perakitan teoritis memiliki
hasil yang lebih baik dibandingkan dengan lini perakitan aktual.
8/15/2019 Laporan PSIT 1 IALB.docx
11/13
menyebabkan efek domino untuk performansi lini perakitan secara
keseluruhan) dengan tidak lancarnya lini perkitan) berarti ada beberapa produk
yang terhenti di salah satu stasiun kerja yang mana hal ini akan menyebabkan
*aktu menganggur 'idle time( operator semakin besar dibandingkan dengan
*aktu produktifnya) hal ini seperti yang dapat dilihat pada lini perakitan
teoritis didapatkan idle time hanya sebesar 3)1 sedangkan idle time aktual
sebesar 111)18. !erbedaan ini disebabkan ketika implementasi di lapangan
beberapa faktor yang tidak diperhitungkan sebelumnya di lini perakitan teoritis
dapat sangat mungkin terjadi. %elain itu) kelancaran lini perakitan juga akan
menentukan banyak sedikitnya penundaan 'delay( dalam perakitan.
-erdasarkan pengolahan data yang dilakukan) didapatkan nilai balance delay'-&( pada teoritis 3; sedangkan lini perakitan aktual sebesar 83;. ?aktor
yang membuat hasil dari kedua solusi ini berbeda adalah perbedaan nilai dle
Time 'T( lini yang dimiliki kedua solusi. %emakin tinggi nilai T) maka nilai
-& pun akan semakin tinggi pula) semakin kecil nilai T dan -&) maka
performansi lini perakitan tersebut semakin baik pula. &apat dilihat) pada lini
perakitan aktual nilai idle besar maka nilai -& pun besar pula) sehingga dapat
dikatakan bah*a performansi lini perakitan aktual sangat buruk dan berbeda
dengan teoritisnya. !erbedaan performansi ini dikarenakan ada kesalahan
perhitungan pada penugasan elemen kerja di stasiun kerja 2) yang mana *aktu
kerjanya mele*ati atau lebih besar dari CT total sehingga pada saat melakukan
perhitugan delay of station didapatkan nilai '6( yang sebenarnya tidak mungkin
terjadi pada implementasi sebenarnya.
8.*.2 +nalisa !erbandingan 5") %) -& dan T
-erdasarkan grafik perbandingan yang telah dibuat sebelumnya) dapat dilihat
bah*a pada lini perakitan teoritis dan lini perakitan aktual memiliki pembagian
kerja yang sangat berbeda) hal itu dapat dilihat pada grafik perbandingan di
ba*ah ini :
8/15/2019 Laporan PSIT 1 IALB.docx
12/13
1 2 30
20
40
60
80
100
120
140
53.53
117.07
57.65
33.49 37.78
30.22
Grafk Bea! "er#a Setia$ Sta%i&! "er#a
ST Aktual ST Teoritis
,ambar 8. 8 ,rafik !erbandingan beban kerja
!ada lini perakitan teoritis dapat dilihat bah*a pembagian beban kerja di
setiap stasiun kerja cukup merata yang mana perbedaannya hanya sedikit.
@ntuk stasiun kerja satu sebesar 33)) stasiun kerja dua sebesar 3)8 dan
stasiun kerja tiga sebesar 3)22. %ecara teoritis seharusnya lini perakitan ini
sudah memiliki performansi yang sangat baik namun jika dibandingkan
dengan implementasinya atau lini perakitan yang aktual) pembagian beban
kerja ternyata tidak sama seperti teoritis. &apat dilihat bah*a setiap stasiun
memiliki beban kerja yang berbeda6beda dan tidak merata. @ntuk stasiun kerja
satu memiliki nilai %T sebesar 3)2) stasiun kerja dua sebesar 11)0 dan
stasiun kerja sebesar )0. !erbedaan nilai ini disebabkan karena beberapa
faktor) seperti faktor bahan baku) kecepatan con>eyor yang digunakan)
kompetensi operator)dll. %elain itu perbedaan performansi ini jiga dikarenakan
ada kesalahan perhitungan pada penugasan elemen kerja di stasiun kerja 2)
yang mana *aktu kerjanya mele*ati atau lebih besar dari CT total sehingga
pada saat melakukan perhitugan delay of station didapatkan nilai '6( yang
sebenarnya tidak mungkin terjadi pada implementasi sebenarnya dan
8/15/2019 Laporan PSIT 1 IALB.docx
13/13
menyebabkan perhitungan lini perakitan teoritis terlihat lebih baik
dibandingkan dengan implementasinya.
8.- K'sim"u$an
-erdasarkan perhitungan dan analisis yang telah dilakukan sebelumnya) maka
didapatkanlah beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. "ini perakitan yang terbaik untuk meningkatkan performansi adalah lini
perakitan dengan menggunakan CT 3 dan 3 $ork station) lini perakitan
ini akan dijadikan lini perakitan teoritits untuk diimplementasikan dan
dikarenakan memiliki nilai efisiensi sebesar 70)00;) smoothness index
sebesar )32737 detik) balance delay sebesar 3)3; dan idle time
sebesar 3)1 detik.
2. !roses penyeimbangan lini perakitan dia*ali dengan mengetahui *aktu
baku masing6masing elemen kerja dan *aktu penyelesaian produk untuk
kemudian menentukan *aktu siklus secara heuristik. aktu baku terpilih
akan menentukan jumlah stasiun kerja yang akan diterapkan. semakin
besarnya nilai CT yang digunakan maka akan semakin besar pula nilai
efisiensi lini yang diperoleh.
. -erdasarkan pengolahan data dan analisa yang telah dilakukan didapatkan
kedua lini perakitan memiliki output performansi yang berbeda) yang mana
lini perakitan teoritis memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan dengan
lini perakitan aktual. !erbedaan ini dikarenakan oleh beberapa faktor)
seperti faktor bahan baku) kecepatan con>eyor yang digunakan)
kompetensi operator)dll) selain itu perbedaan performansi ini juga
dikarenakan ada kesalahan perhitungan pada penugasan elemen kerja
sehingga menyebabkan lini perakitan teoritis terlihat lebih baik dari
aktualnya.