Upload
hartadi-gunawan
View
253
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
8/10/2019 Laporan Sel Darah 1 (Eritrosit)
1/6
Laporan Praktikum Hari/Tgl : Selasa/25 Februari 2014
Kimia Klinis Dosen : dr. Irma H Suparto
Dosen asisten : drh. Septina AryaniAsisten : drh. Fajar Sakti H SKH
Lusiana Kresnawati H, S. Si
SEL DARAH I (ERITROSIT)Kelompok 6
Disusun Oleh:
1.
Agus Kurnelius (J3L112158) 1.
2. Ekawisudawati (J3L112185) 2.
3.
Liani Aprilya (J3L212199) 3.
4. Siti Rahma Agustriyani (J3L112123) 4.
5.
Monica C Sitanggang (J3L112008) 5.
PROGRAM KEAHLIAN ANALISIS KIMIA
PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
8/10/2019 Laporan Sel Darah 1 (Eritrosit)
2/6
8/10/2019 Laporan Sel Darah 1 (Eritrosit)
3/6
hingga larutan masuk. Kemudian dicari eritrosit dengan perbesaran 40 x 10 maka
dihitung jumlah eritrosit pada 5 kotak hitung dengan menggunakan penghitung,
kemudian dihitung eritrosit dengan perhitungan yang ditetapkan.Penentuan kadar hemoglobin dengan metode Sahli. Metode Sahli
menggunakan seperangkat alat Hemometer. Tabung Sahli diisi dengan HCl 0,1 N
hingga angka 10, kemudian darah dihisap dengan pipet Sahli dan pipa
penyedotnya sampai batas 20 mm3, kemudian darah dimasukkan ke dalam tabung
Sahli berisi larutan HCl 0,1 N. Tabung Sahli diisi dengan akuades hingga
warnanya sama dengan standar, kondisikan agar larutan tidak melebihi batas dan
kemudian dibaca G % pada tabung ketika warnanya sama dengan standar.
Penetapan kadar hemoglobin dengan metode Falling Drop.Reagensia
disiapkan dahulu dengan menimbang 15,96 g CuSO4.5H2O pa dan dilarutkan
dengan akuades 100 ml. Suhu larutan diukur dengan thermometer, kemudian berat
jenisnya diukur dengan menggunakan urinometer. Larutan kerja kemudian dibuatdengan larutan stok diambil 52 ml dan ditambahkan dengan akuades 48 ml. Suhu
larutan diukur dengan thermometer dan diukur berat jenisnya menggunakan
urinometer. Darah diambil langsung dari tangan praktikan dengan membilasnya
dahulu dengan alkohol agar steril dan dilakukan tusukan perifer, kemudian darah
diteteskan ke dalam larutan dan dilihat posisi darah tenggelam atau melayang.
Uji oksihemoglobin dan deoksihemoglobin. Sampel darah sebanyak 1
ml dimasukkan ke dalam 6 ml air suling, kemudian dihomogenkan dengan baik
dan diperhatikan warna merah terang yang terbentuk dari oksihemoglobin.
Tabung ketiga diisi dengan 2 ml pereaksi Stoke dan ditambahkan NH4OH
secukupnya untuk melarutkan endapan. beberapa tetes larutan Stoke dimasukkan
ke dalam tabung 2 dan terlihat perubahan warna merah kecoklatan karena
pembentukan deoksihemoglobin dan bandingkan dengan tabung nomor 1.
Pembentukan kembali oksihemoglobin dilakukan dengan mengocok kuat-kuat
tabung reaksi dengan vortex sehingga warna yang terbentuk sama dengan yang
awal atau terjadi proses oksigenasi dari udara.
Pemeriksaan hematokrit. Darah dimasukkan ke dalam tabung
EDTA/Oxalat dan dihomogenkan. Pipa kapiler diisi dengan darah dan
disumbatkan. Pipa kapiler lalu disentrifuse dengan kecepatan 2000-3000 rpm
selama 30 menit. Setelah selesai ukur bagian hematokrit pada bagian bawah, buffy
coat pada bagian tengah, dan indeks ikterus pada bagian atas tabung. Bila nilai
hematokrit diatas 50 % maka pipa kapiler disentrifuse kembali 30 menit.
HasilLembar Kerja Mahasiswa
NoMateri
PraktikumHasil (satuan) Prinsip
1 Perhitungan
Eritrosit
Hasil pada kamar
hitung = 74
J.eritrosit/mm3
= B x 50 x 200
= 74 x 50 x 200
= 740000 sel/mm3
eritrosit sebelum dihitung,
diencerkan dengan larutan
hayem. Sel yang dihitung di
haemacytometer adalah sel
menyentuh garis atas dan kiri
kotak.
8/10/2019 Laporan Sel Darah 1 (Eritrosit)
4/6
2 Kadar
Hemoglobin- -
a.Metode Sahli 9,4 G % sampel darah dihomogenkandengan HCl dalam tabung
sahli dan tambah air.
Sesuaikan dengan standar.
b.Falling drops Darah melayang
berarti kadar Hb =
12,5gr/dl
Berdasarkan posisi darah
dalam larutan kerja
3 Presentase
Hematokrit
- Menggunakan pipa kapiler
antikoagulan kemudian
disentrifuse
4. OksiHb dan DeoksiHb
Hasil Tabung 1 OksiHb Tabung 2 DeoksiHb Tabung 3
reoksigenasi
deoksiHb
Warna
terbentuk
Merah cerah Merah kecoklatan Merah cerah
Penjelasan Hemoglobin
dapat mengikat
oksigen
membentuk
senyawaoksihemoglobin
Deoksihemoglobin
yaitu proses melepas
oksigen terjadi saat
penambahan
NH4OH.
hemoglobin mengikat
kembali oksigen yang
ada diudara. Hal ini
terjadi jika dilakukan
pengocokan kuat
PembahasanPrinsip pemeriksaan perhitungan eritrosit dengan kamar hitung adalah
adalah darah diencerkan dalam larutan isotonis untuk memudahkan menghitung
eritrosit dan mencegah hemolisis. Menghitung eritrosit dengan kamar hitung
(Haemacytometer), pipet tomha yang terdapat bola merah didalamnya dipipet
darah kemudian memipet larutan hayem yang berfungsi sebagai larutan
pengencer. Larutan hayem terdiri dari natrium sulfat 2.5 gram, natrium klorida 0,5
gram, merkuri 0,25 gram, dan akuades 0,25 gram. Larutan lain yang dapat
digunakan sebagai pengencer adalah larutan gower dan larutan garam fisiologis0,9% NaCl. Larutan gower terdiri dari larutan Natrium sulfat 12.5 g, Asam asetat
glasial 33.3 ml, aquadest 200 ml. Larutan ini mencegah aglutinasi dan rouleaux.
Darah yang digunakan adalah darah dengan antikoagulan EDTA. Saat darah
dipepet, pipet thoma harus bebas dari gelembung udara, karena gelembung udara
dapat menyebabkan volume darah menjadi berkurang. Berdasarkan percobaan
Eritrosit yang didapatkan dari penghitungan dengan kamar hitung yaitu 740000
sel darah merah / mm3. Jumlah eritrosit normal pada pria adalah 5-6 juta / mm3
sedangkan untuk wanita adalah 4-5 juta/ mm3 (Ganong 2001).
Penentuan kadar hemoglobin dengan metode sahli, prinsipnya
mengandalkan pembentukan asam hematin yang kemudian diukur kadarnya
dengan cara membandingkan warna hasil pengenceran dengan warna standar.
8/10/2019 Laporan Sel Darah 1 (Eritrosit)
5/6
Pada langkah-langkah cara kerja menggunakan metode sahli, dengan penambahan
HCl, kemudian tambahkan lagi aquades pertetes hingga berwarna sesuai standar.
Penambahan HCl untuk meliliskan eritrosit sehingga Hb yang terdapat dalameritrosit dapat keluar dan bereaksi dnegan HCl membentuk asam hematin. Metode
sahli membutuhkan ketelitian visualisasi praktikan dalam mebandingkan warna
yang diperoleh dari pengenceran dengan warna standar. Kadar hemoglobin
normal untuk pria adalah 1418 G %, sedangkan kadar hemoglobin normal untuk
wanita adalah 1215 G %.
Berdasarkan percobaan diperoleh kadar hemoglobin dari sampel darah
anjing adalah 9.4 G%, lihat Gambar 1. Kadar hemoglobin yang tinggi disebabkan
karena keadaan hemokonsentrasi akibat dari dehidrasi, sedangkan kadar
hemoglobin rendah berkaitan dengan masalah klinis. Jumlah sel darah merah dan
kadar hemoglobin tidak selamanya meningkat atau menurun secara bersamaan
(Ganong 2001).
Gambar 1 Hasil percobaan penentuan kadar hemoglobin metode sahli
Selain metode sahli penentuan kadar hemoglobin juga dapat dilakukan
dengan metode Falling Drop (berat jenis). Prinsipnya adalah larutan stok
dimasukkan kedalam gelas ukur/wadah kemudian ditambahkan aquades kemudian
teteskan darah pada larutan kemudian amati. Apabila darah tenggelam maka kadar
Hb lebih dari 12,5 gr/dl, apabila darah melayang maka kadar Hb sama dengan
12,5 gr/dl, dan apabila darah mengapung maka kadar Hb kurang dari 12,5gr/dl.Berdasarkan percobaan diperoleh kadar Hb dari salah satu mahasiswa yang
sampel darahnya digunakan yaitu TB Rival adalah 12,5 gr/dl sebab posisi dari
darah dalam larutan melayang. Hal ini sesuai dengan literatur yaitu berdasarkan
Lehninger (1988) bahwa kadar hemoglobin lelaki dewasa sekitar 14-18 gr/dl. Hal
ini membuktikan bahwa kadar hemoglobin dari TB Rival normal tidak kurang
atau melebihi kadar hemoglobin yang telah ditetapkan.
Berdasarkan percobaan uji oksihemoglobin dan deoksihemoglobin
dihasilkan warna merah terang untuk uji oksihemoglobin dan warna merah gelap
untuk uji deoksihemoglobin, lihat Gambar 2. Secara teori hemoglobin (Hb)
mengangkut CO2 dan kemudian kembali ke paru- paru untuk megambil lebih
banyak O2. Ketika hemoglobin membawa O2 itu disebut deoxyhemoglobin dan
bila tidak membawa O2 ini dikenal sebagai deoxyhemoglobin.
Gambar 2 Hasil percobaan uji (a) oksishemoglobin, (b) deoksihemoglobin
Deoxyhemoglobin dan oxyhemoglobin memiliki warna yang berbeda.
Sehingga hal tersebut dapat menjelaskan mengapa darah diarteri kita
(oksihemoglobin) berwarna merah terang dari pada darah dalam pembuluh darah.
Oksigen berikatan dengan Fe kelompok heme karena memilki pasangan eletkron
a b
8/10/2019 Laporan Sel Darah 1 (Eritrosit)
6/6
bebas yang dapat berkoordinasi dengan Fe. Ketika darah dilarutkan dengan
akuades maka akan terbentuk warna merah terang, yang menandakan
terbentuknya oksihemoglobin. Ketika tereduksi Fe yang berada dalam Hbmengikat oksigen menjadi oksihemoglobin (Lany 2005).
Hb (Fe2) + O2 Hb(Fe2)O2
Gambar 1 Reaksi pengikatan O2oleh Hb (Lany 2005)
Ketika ditambahkan pereaksi stokes dan dikocok dengan kuat. Maka oksigen pada
Hb terlepas kembali dan membentuk deoksihemoglobin. Pelepasan O2 ini
menyebabkan berubahnya warna merah menjadi merah gelap.
Hb(Fe2+)O2 + larutan stokes Hb (Fe2+) + O2
Gambar 2 Reaksi deoksihemoglobin (Lany 2005)
Reoksigenasi deoksihemoglobin terjadi saat Hb kembali mengikat O2 ketika
dilakukan pengocokan kuat. Oksigen diudara terikat kembali pada Hb. Proses ini
dapat dilakukan secara berulang-ulang.Berdasarkan percobaan pemerikasaan hematokrit tidak dapat dilakukan
karena dua hal yaitu alatnya sudah tidak berfungsi dengan baik dan pipa kepiler
biru yang digunakan sudah kadaluarsa. Namun, prinsip pemeriksaan hematokrit
adalah eritrosit akan dipisahkan dari plasma dengan cara memutarnya didalam
tabung khusus dengan waktu dan kecepatan tertentu dimana nilainya dinyatakan
dalam persen (%). Untuk pemeriksaan hematokrit darah tidak boleh dibiarkan
menggumpal sehingga harus diberi antikoagulan. Setelah tabung tersebut diputar
dengan kecepatan dan waktu tertentu, maka eritrosit akan mengendap. Hematokrit
adalah nilai yang menunjukan persentase zat padat dalam darah terhadap cairan
darah. Dengan demikian, bila terjadi perembesan cairan darah keluar dan
pembuluh darah, sementara bagian padatnya tetap dalam pembuluh darah, akan
membuat persentase zat padat darah terhadap cairannya naik sehingga kadar
hematokritnya juga meningkat (Hardjoeno, H. 2007).
SimpulanBerdasarkan percobaan jumlah eritrosit dengan kamar hitung diperoleh
740000 sel/mm3. Kadar hemoglobin dengan metode sahli dari sampel darah anjing
adalah 9,4 G% sedangkan metode Falling Drop kadar hemoglobin dari TB Rival
adalah 12,5 gr/dl. Dan dari percobaan terbukti bahwa Hemoglobin dapat mengikat
oksigen dan melepaskannya dengan mudah.
Daftar PustakaGanong WF. 2001.Fisiologi Kedokteran. Jakarta. Buku Kedokteran EGC.
Gandasoebrata, R. 2009.Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta : Dia Rakyat
Harjdjoeno, H. 2007.Interpretasi Hasil Tes Laboratorium Diagnostik Edisi III.
Makassar. LPI UNHAS
Lany, G. 2005. Hipertensi. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Lehninger, A. 1988.Dasar-dasar Biokimia. Erlangga. Jakarta
Munawaroh S. 2009. Pengaruh Ekstrak Kelopak Rosela (Hibiscus Sabdariffa)
Terhadap Peningkatan Jumlah Eritrosit Dan Kadar Hemoglobin (Hb) Dalam
Darah Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Anemia [Skripsi]. Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Malang