8
SOKLETASI SOKLETASI A. Pengertian Sokletasi adalah suatu metode / proses pemisahan suatu komponen yang terdapat dalam zat padat dengan cara penyaringan berulang ulang dengan menggunakan pelarut tertentu, sehingga semua komponen yang di inginkan akan terisolasi. B. Prinsip Metode Sokletasi. Penyaringan yang berulang ulang sehingga hasil yang didapat sempurna dan pelarut yang digunakan relatif sedikit. Bila penyaringan ini telah selesai, maka pelarutnya diuapkan kembali dan sisanya adalah zat yang tersari. Metode sokletasi menggunakan suatu pelarut yang mudah menguap dan dapat melarutkan senyawa organik yang terdapat pada bahan tersebut,, tapi tidak melarutkan zat padat yang tidak diinginkan. Metoda sokletasi seakan merupakan penggabungan antara metoda maserasi dan perkolasi. Jika pada metode pemisahan minyak astiri ( distilasi uap ), tidak dapat digunakan dengan baik karena persentase senyawa yang akan digunakan atau yang akan

laporan sokletasi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: laporan sokletasi

SOKLETASI

SOKLETASI

A. Pengertian

Sokletasi adalah suatu metode / proses pemisahan suatu komponen

yang terdapat dalam zat padat dengan cara penyaringan berulang ulang

dengan menggunakan pelarut tertentu, sehingga semua komponen yang di

inginkan akan terisolasi.

B. Prinsip Metode Sokletasi.

Penyaringan yang berulang ulang sehingga hasil yang didapat

sempurna dan pelarut yang digunakan relatif sedikit. Bila penyaringan ini

telah selesai, maka pelarutnya diuapkan kembali dan sisanya adalah zat yang

tersari. Metode sokletasi menggunakan suatu pelarut yang mudah menguap

dan dapat melarutkan senyawa organik yang terdapat pada bahan tersebut,,

tapi tidak melarutkan zat padat yang tidak diinginkan.

Metoda sokletasi seakan merupakan penggabungan antara metoda maserasi

dan perkolasi. Jika pada metode pemisahan minyak astiri ( distilasi uap ),

tidak dapat digunakan dengan baik karena persentase senyawa yang akan

digunakan atau yang akan diisolasi cukup kecil atau tidak didapatkan pelarut

yang diinginkan untuk maserasi ataupun perkolasi ini, maka cara yang terbaik

yang didapatkan untuk pemisahan ini adalah sokletasi.

Sokletasi digunakan pada pelarut organik tertentu. Dengan cara

pemanasan, sehingga uap yang timbul setelah dingin secara kontunyu akan

membasahi sampel, secara teratur pelarut tersebut dimasukkan kembali

kedalam labu dengan membawa senyawa kimia yang akan diisolasi tersebut.

Pelarut yang telah membawa senyawa kimia pada labu distilasi yang

diuapkan dengan rotary evaporator sehingga pelarut tersebut dapat diangkat

lagi bila suatu campuran organik berbentuk cair atau padat ditemui pada

Page 2: laporan sokletasi

suatu zat padat, maka dapat diekstrak dengan menggunakan pelarut yang

diinginkan.

C. Syarat – Syarat Metode Sokletasi

1. Pelarut yang mudah menguap.

Contohnya : heksan, eter, petroleum eter, metil klorida dan alkohol.

2. Titik didih pelarut rendah.

3. Pelarut tidak melarutkan senyawa yang diinginkan.

4. Pelarut terbaik untuk bahan yang akan diekstraksi.

5. Pelarut tersebut akan terpisah dengan cepat setelah pengocokan.

6. Sifat sesuai dengan senyawa yang akan diisolasi, polar atau nonpolar.

D. Kelebihan dan Kelemahan Metode Sokletasi

1. Kelebihan

a. Sampel diekstraksi dengan sempurna karena dilakukan berulang

ulang.

b. Jumlah pelarut yang digunakan sedikit.

c. Proses sokletasi berlangsung cepat.

d. Jumlah sampel yang diperlukan sedikit.

e. Pelarut organik dapat mengambil senyawa organik berulang kali.

2. Kelemahan

a. Tidak baik dipakai untuk mengekstraksi bahan bahan tumbuhan

yang mudah rusak atau senyawa senyawa yang tidak tahan panas

karena akan terjadi penguraian.

b. Harus dilakukan identifikasi setelah penyarian, dengan

menggunakan pereaksi meyer, Na, wagner, dan reagen reagen

lainnya.

c. Pelarut yang digunakan mempunyai titik didih rendah, sehingga

mudah menguap

Page 3: laporan sokletasi

Sokletasi dihentikan apabila :

1. Pelarut yang digunakan tidak berwarna lagi.

2. Sampel yang diletakkan diatas kaca arloji tidak menimbulkan bercak

lagi.

3. Hasil sokletasi di uji dengan pelarut tidak mengalami perubahan yang

spesifik.

CEMARA KIPAS ( Thuja Orientalis L. )

1. Taksonomi

Kingdom : Plantae ( Tumbuhan )

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Coniferospermae

Kelas : Coniferinae

Bangsa : Cupressales

Suku : Cupressaceae

Marga : Thuja

Jenis : Thuja orientalis L.

2. Deskripsi

Habitus : Perdu, tinggi 3-5 m

Batang : Tegak, bulat, bercabang banyak, permukaan kasar,coklat.

Daun : Majemuk, pipih, berseling, hijau tua.

Bunga : Tungggal, di ketiak daun, berumah satu, bunga betina

bentuk lonceng, di dasar cabang, bunga jantan bentuk

cawan bercangap dua, di ujung cabang, hijau.

Buah : Kotak, bulat, keras, garis tengah 5-8 mm,coklat.

Biji : Bulat, pipih, coklat.

Akar : Tunggang, putih kekuningan.

3. Khasiat

Daun Thuja orientalis berkhasiat sebagai obat demam, batuk dan mencret.

Page 4: laporan sokletasi

4. Kandungan Kimia

Daun dan akar Thuja orientalis mengandung saponin, di samping itu

daunnya juga mengandung polifenol, akar dan buahnya mengandung

flavonoida, sedang akarnya juga mengandung tannin.

Metode Kerja

A. Alat dan Bahan

1. Alat

a. Alat soxhlet

b. Labu alas bulat

c. Klonsong

d. Kondensor

e. Rotavapor

f. Corong

g. Water bath

2. Bahan

a. Daun cemara kipas (Thuja orientalis L.)

b. Methanol

B. Prosedur Kerja

1. Siapkan simplisia daun cemara kipas (Thuja orientalis L. ) yang

sudah di timbang

2. Masukan simplisia tersebut ke dalam klonsong yang telah di lapisi

kertas saring sedemikian rupa ( tinggi sampel dalam klonsong tidak

boleh lebih dari pipa sifon ).

3. Selanjutnya labu alas bulat di isi dengan cairan penyari yang

sesuai, kemudian di tempatkan di atas water bath dan di klem

dengan kuat.

Page 5: laporan sokletasi

4. Kemudian klonsong yang telah di isi sampel di isi sampel di

pasang pada labu alas bulat yang di kuatkan dengan klem dan

cairan penyaridi tambahkan untuk membasahkan sampel yang ada

dalam klonsong ( di usahakan tidak terjadi sirkulasi).

5. Setelah itu, kondensor di pasang tegak lurus dan di klem pada statif

dengan kuat.

6. Aliran air dan pemanas di jalankan hingga terjadi proses ekstraksi

zat aktif sampai sempurna ( biasanya 20 – 25 sirkulasi ).

7. Ekstrak yang di peroleh di kumpulkan dan di pekatkan dengan alat

rotavapor.

Hasil dan Pembahasan

a. Hasil

Hasil dari ekstrak yang di peroleh pada metode sokletasi ini adalah 240ml,

sedangkan pada hasil rotavapor memperoleh ekstrak kental

b. Pembahasan

Dalam praktikum ini, dalam proses pembuatannya harus di perlukan

ketelitian agar sirkulasi yang di peroleh tidak melebihi sirkulasi yang di

tentukan sehingga zat akif yang di tarik dengan metode ini sesuai yang di

inginkan, dan ekstrak yang di pekatkan dengan alat roavapor pun benar-

benar mendapat ekstark yang kental.