34
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mikrobiologi adalah sebagai ilmu yang mempelajari tentang organisme mikroskopis. Mikrobiologi berasal dari bahasa Yunani, mikros = kecil, bios = hidup dan logos = ilmu. Ilmuwan menyimpulkan bahwa mikroorganisme sudah dikenal lebih kurang 4 juta tahun yang lalu dari senyawa organik kompleks yang terdapat di laut, atau mungkin dari gumpalan awan yang sangat besar yang mengelilingi bumi. Sebagai makhluk hidup pertama di bumi, mikroorganisme diduga merupakan nenek moyang dari semua makhluk hidup. Antony van Leeuwenhoek (1632–1723) sebenarnya bukan peneliti atau ilmuwan yang profesional. Profesi sebenarnya adalah sebegai wine terster di kota Delf, Belanda. Ia biasa menggunakan kaca pembesar untuk mengamati serat-serat pada kain. Sebenarnya ia bukan 3 orang pertama dalam penggunaan mikroskop, tetapi rasa ingin tahunya yang besar terhadap alam semesta menjadikannya salah seorang penemu mikrobiologi. Dan di jaman modern ini kita sudah memiliki alat-alat canggih yang lebih spesifik daripada 1

Laporan Sterilisasi.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Sterilisasi.docx

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mikrobiologi adalah sebagai ilmu yang mempelajari tentang

organisme mikroskopis. Mikrobiologi berasal dari bahasa Yunani, mikros

= kecil, bios = hidup dan logos = ilmu. Ilmuwan menyimpulkan bahwa

mikroorganisme sudah dikenal lebih kurang 4 juta tahun yang lalu dari

senyawa organik kompleks yang terdapat di laut, atau mungkin dari

gumpalan awan yang sangat besar yang mengelilingi bumi. Sebagai

makhluk hidup pertama di bumi, mikroorganisme diduga merupakan

nenek moyang dari semua makhluk hidup. Antony van Leeuwenhoek

(1632–1723) sebenarnya bukan peneliti atau ilmuwan yang profesional.

Profesi sebenarnya adalah sebegai wine terster di kota Delf, Belanda. Ia

biasa menggunakan kaca pembesar untuk mengamati serat-serat pada

kain. Sebenarnya ia bukan 3 orang pertama dalam penggunaan

mikroskop, tetapi rasa ingin tahunya yang besar terhadap alam semesta

menjadikannya salah seorang penemu mikrobiologi.

Dan di jaman modern ini kita sudah memiliki alat-alat canggih

yang lebih spesifik daripada jaman dahulu. Dari tahun pertama di

temukan hewan kecil hanya mengetahui satu jenis saja. Tetapi lama

kelamaan dari tahun ketahun perkembangan illmu tentang mikrobiologio

semakin banyak. Banyak di temukan berbagai jenis, spora, dll. Di

temukan banyak macam jenis itu pula pasti banyak juga peralatan yang

khusus untuk penelitian tersebut. Banyak berbagai macam penelitian.

Sterilisasi adalah proses pemusnahan mikroorganisme fisika. Panas

mempunyai peranan penting. Energi membinasakan mikroorganisme

Radiasi panas menginaktifkan protein enzym dari mikroorganisme.

1

Page 2: Laporan Sterilisasi.docx

B. Tujuan

Tujuan Sterilisasi adalah agar mahasiswa mampu mengenal dan

mengetahui mikroorganisme, kerja alat-alat sterilisasi dan mampu

menguasai teknik kerja aseptis. Sterilisasi berguna untuk mengetahui

bahawa alat-alat yang di pakai perlu disterilisasi agar tetap sterill dan

terjaga dari mikroorganisme.

2

Page 3: Laporan Sterilisasi.docx

II. MATERI DAN METODE

A. Materi

1. Alat

Cawan petri

Pipet ukur

Tabung reaksi

Drugalsky

Jarum ose

Rak tabung reaksi

Pembakar Bunsen

Plastik wrapper

Filler

Sprayer

Korek api

2. Bahan

Alcohol 70%

Media agar tanpa mikroba

Media agar dengan mikroba

Akuades

3

Page 4: Laporan Sterilisasi.docx

B. Metode

1. Pipeting

4

Sterilkan meja kerja dan tangan dengan sprayer yang berisi

alcohol 70%

Nyalakan pembakar spirtus dengan korek api agar menciptakan

suasana steril

Lepaskan bungkus pipet ukur secara perlahan pasang filler pada

ujungnya dengan tangan kanan, usahakan ujung pipet harus

dekat dengan api agar tetap sterill

Tangan kiri mengambil tabung reaksi yang berisi mikrooba, buka

tutup dengan kelingking tangan kanan

Ambil larutan yang berisi mikrooba dengan pipet ukur

sebanyak 1 ml

Masukan ke tabung reaksi yang berisi akuades sebanyak 9

ml

Tutup tabung reaksi dengan kapas.

Page 5: Laporan Sterilisasi.docx

2. Plating

5

Sterilkan meja kerja dan tangan dengan sprayer yang berisi alcohol

70%

Nyalakan pembakar spirtus dengan korek api agar menciptakan

suasana steril

Lepaskan bungkus pipet ukur secara perlahan pasang filler pada

ujungnya dengan tangan kanan, usahakan ujung pipet harus dekat

dengan api agar tetap sterill

Tangan kiri mengambil tabung reaksi yang berisi mikrooba, buka

tutup dengan kelingking tangan kanan

Ambil mikrooba dengan pipet ukur sebanyak 0,1 ml

Taruh ke cawan petri ratakan dengan drugal sky

Tutup cawan dengan perekat wrepping

Page 6: Laporan Sterilisasi.docx

3. Transfer biakan

6

Sterilkan meja kerja dan tangan dengan sprayer yang berisi alcohol

70%

Nyalakan pembakar spirtus dengan korek api agar menciptakan

suasana steril

Lepaskan bungkus pipet ukur secara perlahan pasang filler pada

ujungnya dengan tangan kanan, usahakan ujung pipet harus dekat

dengan api agar tetap sterill

Tangan kiri mengambil tabung reaksi yang berisi mikrooba, buka

tutup dengan kelingking tangan kanan

Letakan mikroba ke dalam tabung reaksi dengan media agar yang

miring, dengan cara streaking. Bisa juga dengan streaking ke media

agar dalam cawan petri yang datar

Tutup kembali tabung reaksi atau cawan petri, kemudian tutup rapat

dengan cara wrapping.

Page 7: Laporan Sterilisasi.docx

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Pengertian Sterilisasi

Sterilisasi didefinisikan sebagai proses pembebasan suatu benda dari

semua mikroorganisme hidup. Sterilisasi merupakan suatu proses yang

efektif membunuh atau menghilangkan agen menular (seperti jamur ,

bakteri , virus , bentuk spora) dari permukaan , peralatan , makanan atau

obat-obatan , dan media untuk kultur biakan.

Sedangkan aseptis atau asepsis adalah pekerjaan teknik, seperti

penggunaan sarung tangan , filter udara, sinar ultraviolet untuk mencapai

lingkungan kerja yang bebas mikroba. Sterilisasi alat bahan dan kerja

aseptis sangat mempengaruhi dalam berlangsungnya proses kerja dalam

percobaan mikrobiologi.

2. Pembagian Sterilisasi

Sterilisasi dibagi menjadi tiga cara, yaitu secara fisik, mekanis dan

kimiawi.

a. Fisik

1. Sinar matahari

Sterilisasi menggunakan sinar matahari sering

dilakukan di negara-negara dengan iklim tropis. Prses

sterilisasi dengan sinar matahari dapat berlangsung karena

adanya paduan antara sinar ultraviolet dan panas yang

terkansungg dalam sinar matahari. Namun metode ini tingkat

efektivitas dalam membunuh mikroba sangat kecil, karena

sinar matahari tidak sporisidal maka kurang mensterilkan.

2. Panas

Pemanasan merupakan metode yang umum digunakan

untuk sterilisasi. Panas bertindak dengan efek oksidatif serta

denaturasi dan koagulasi protein. Faktor yang mempengaruhi

sterilisasi dengan panas adalah :

Suhu dan waktu : suhu dan waktu yang berbanding

terbalik . Ketika suhu rendah maka waktu sterilisasi

7

Page 8: Laporan Sterilisasi.docx

yang diperlukan tinggi, namun jika suhu tinggi waktu

yang diperlukan rendah begitu pula sebaliknya.

Sifat panas : panas lembab lebih efektif daripada panas

kering hal ini dapat dikaitkan dengan prinsip kerja

oven dan autklaf, yang tingkat sterilisasinya lebih

tinggi autoklaf dengan prinsip panas lembab / uap air

bertekanan.

Jumlah mikroorganisme : semakin banyak jumlah

mikroorganisme, tinggi suhu dan durasi waktu

sterilisasi makin tinggi.

Sifat mikroorganisme : tergantung pada spesies dan

strain mikroorganisme , kepekaan terhadap panas dapat

bervariasi. Contohnya spora yang sangat tahan

terhadap panas.

Keberadaan bahan organik : Bahan organik yang

terkandung dalam bahan yang akan disterilkan seperti

protein , gula , minyak dan lemak dapat meningkatkan

waktu sterilisasi.

Prinsip kerja sterilisasi panas yaitu :

a. Panas kering

Panas merah : sterilisasi dengan panas merah yaitu

dengan cara membakar media yang akan disterilkan

dengan pembakar spirtus sampai muncul bara merah.

Biasanya alat yang disterilkan dengan cara ini adalah alat

yang tahan api seperti jarum ose dan pisau bedah.

Flaming : metode flaming dilakukan dengan melewatkan

media yang akan disterilkan diatas api. Alat yang

disterilkan dengan metode ini biasanya alat yang terbuat

dari bahan glass seperti drugalsky.

Insinerasi : metode ini digunakan untuk membakar habis

bahan yang mengandung mikroba dalam alat incinerator.

8

Page 9: Laporan Sterilisasi.docx

Oven : metode sterilisasi dengan oven yaitu dengan

memasukan alat dan bahan kedalam alat oven. Berikut

keuntungan dan kekurangan menggunakan oven.

*Keuntungan : Ini merupakan metode yang efektif

sterilisasi dengan panas yang stabil. Alat dan bahan tetap

kering setelah sterilisasi . Ini adalah satu-satunya metode

untuk sterilisasi minyak dan bubuk.

*Kekurangan :

-Kapas dan kertas mungkin akan sedikit hangus .

-Kaca pintu oven bisa menjadi berasap karena lamanya

proses sterilisasi.

-Membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan dengan

autoclave.

-Karena udara adalah konduktor panas yang buruk , udara

panas memiliki penetrasi yang buruk

Sinar inframerah : sinar inframerah membawa sterilisasi

dengan generasi panas. Bahan yang akan disterilkan

ditempatkan dalam ban berjalan yang bergerak dan

melewati sebuah terowongan yang dipanaskan oleh

radiator inframerah untuk suhu 180oC. Alat atau bahan

yang disterilkan dipanaskan selama 7,5 menit. Media

disterilkan termasuk instrumen logam dan gelas . Hal ini

membutuhkan peralatan khusus , maka tidak berlaku di

laboratorium diagnostik . Efisiensi dapat diperiksa

menggunakan Browne tube No.4 (spot biru ).

b. Panas lembab

Pada suhu di bawah 100oC

Pasteurisasi : Proses ini awalnya digunakan oleh

Louis Pasteur . Saat ini prosedur ini digunakan

dalam industri makanan dan susu . Ada dua metode

pasteurisasi , metode pemegang ( dipanaskan pada

63oC selama 30 menit ) dan metode flash

( dipanaskan pada 72oC selama 15 detik ) diikuti

oleh pendinginan cepat ke 13oC . Metode

9

Page 10: Laporan Sterilisasi.docx

pasteurisasi lainnya termasuk Suhu Ultra -High

( UHT ) , 140oC selama 15 detik dan 149oC

selama 0,5 detik . Metode ini cocok untuk

menghancurkan sebagian besar susu ditanggung

patogen seperti Salmonella , Mycobacteria ,

Streptococcus , Staphylococcus dan Brucella ,

namun Coxiella dapat bertahan hidup pasteurisasi .

Khasiat diuji dengan uji fosfatase dan uji biru

metilen .

Vaksin Mandi : Bakteri mencemari dalam

persiapan vaksin dapat dinonaktifkan dengan

pemanasan dalam bak air pada suhu 60oC selama

satu jam . Hanya bakteri vegetatif tewas dan spora

bertahan hidup .

Serum Mandi : Bakteri mencemari dalam

persiapan serum dapat dinonaktifkan dengan

pemanasan dalam bak air di 56oC selama satu jam

pada beberapa hari berturut-turut . Protein dalam

serum akan mengental pada suhu yang lebih

tinggi . Hanya bakteri vegetatif tewas dan spora

bertahan hidup .

Inspissation : Ini adalah teknik untuk memperkuat

serta di desinfektan telur dan serum berisi media .

Medium yang mengandung serum atau telur

ditempatkan di lereng sebuah inspissator dan

dipanaskan pada 80 - 85oC selama 30 menit pada

tiga hari berturut-turut . Pada hari pertama , bakteri

vegetatif akan mati dan mereka spora yang

berkecambah dengan hari berikutnya kemudian

dibunuh keesokan harinya . Proses ini tergantung

pada perkecambahan spora di antara inspissation .

Jika spora gagal berkecambah maka teknik ini tidak

dapat dianggap sterilisasi .

10

Page 11: Laporan Sterilisasi.docx

Pada suhu 100oC

Merebus : Air mendidih ( 100oC ) membunuh

bakteri yang paling vegetatif dan virus segera.

Racun bakteri tertentu seperti stafilokokus

enterotoksin juga tahan panas . Beberapa spora

bakteri tahan sampai mendidih dan bertahan , maka

ini bukan pengganti untuk sterilisasi . Kegiatan

pembunuhan dapat ditingkatkan dengan

penambahan 2 % natrium bikarbonat . Ketika

sterilitas mutlak tidak diperlukan , artikel logam

tertentu dan glasswares dapat didesinfeksi dengan

menempatkan mereka dalam air mendidih selama

10-20 menit . Tutup boiler tidak boleh dibuka

selama periode tersebut .

Uap pada 100oC : Alih-alih menjaga artikel dalam

air mendidih , mereka mengalami steam gratis di

100oC . Secara tradisional Arnold dan kapal uap

Koch digunakan . Autoclave ( dengan keran debit

terbuka ) juga dapat melayani tujuan yang sama .

Sebuah kapal adalah kabinet logam dengan nampan

berlubang untuk memegang artikel dan tutup

berbentuk kerucut . Bagian bawah kapal diisi

dengan air dan dipanaskan . Uap yang dihasilkan

mensterilkan artikel bila terkena untuk jangka

waktu 90 menit . Media seperti TCBS , DCA dan

kaldu selenite telah disterilkan dengan dikukus .

Gula dan gelatin dalam medium mungkin akan

terurai pada autoklaf , maka mereka terkena

mengepul gratis selama 20 menit selama tiga hari

berturut-turut . Proses ini dikenal sebagai

tyndallisation ( setelah John Tyndall ) atau

sterilisasi pecahan atau sterilisasi berselang.

Bakteri vegetatif tewas dalam pemaparan pertama

dan spora yang berkecambah hari berikutnya tewas

11

Page 12: Laporan Sterilisasi.docx

dalam hari-hari berikutnya . Keberhasilan proses

tergantung pada perkecambahan spora .

Pada suhu diatas 100oC

Sterilisasi dapat dicapai secara efektif pada suhu di atas

100oC menggunakan autoclave . Air mendidih pada 100oC

pada tekanan atmosfer , tetapi jika tekanan dinaikkan ,

suhu di mana air mendidih juga meningkat . Dalam

autoclave air direbus dalam ruang tertutup . Sebagai

tekanan naik , titik didih air juga meningkatkan . Pada

tekanan dari £ 15 dalam autoclave , suhu dikatakan 121oC.

Paparan artikel suhu ini selama 15 menit mensterilkan

mereka . Untuk menghancurkan agen infeksi yang terkait

dengan ensefalopati spongiform ( prion ) , suhu yang lebih

tinggi atau waktu yang lebih lama digunakan , 135oC atau

121oC selama setidaknya satu jam dianjurkan .

Keuntungan dari steam yaitu memiliki kekuatan lebih

penetratif daripada udara kering, membasahi spora

( kelembaban sangat penting untuk koagulasi protein ) ,

kondensasi uap pada rilis permukaan dingin panas laten ,

kondensasi uap menarik di steam segar .

3. Radiasi

Dua jenis radiasi yang digunakan yaitu ionisasi dan

non ionisasi. Sinar Non - ionisasi adalah sinar energi rendah

dengan kekuatan penetrasi miskin sementara sinar ionisasi

adalah sinar berenergi tinggi dengan daya penetrasi yang baik.

Sinar non ionisasi

Sinar panjang gelombang lebih panjang dari cahaya tampak

adalah non - pengion. Mikrobisidal panjang gelombang sinar

UV terletak pada kisaran 200-280 nm, dengan 260 nm yang

paling efektif. Sinar UV yang dihasilkan menggunakan lampu

uap merkuri bertekanan tinggi. Hal ini pada panjang

gelombang ini bahwa penyerapan oleh mikroorganisme berada

pada maksimum , yang menghasilkan efek kuman. Sinar UV

menginduksi pembentukan dimer timin - timin , yang pada

12

Page 13: Laporan Sterilisasi.docx

akhirnya menghambat replikasi DNA. UV mudah

menginduksi mutasi pada sel-sel di iradiasi dengan dosis yang

tidak mematikan . Mikroorganisme seperti bakteri , virus ,

jamur dan lain-lain yang terkena radiasi UV yang efektif

menjadi tidak aktif dalam hitungan detik. Karena sinar UV

tidak membunuh spora , mereka dianggap digunakan sebagai

disinfeksi permukaan . Sinar UV yang digunakan untuk

mendisinfeksi bangsal rumah sakit , teater operasi ,

laboratorium virus , koridor , dll Kekurangan menggunakan

sinar uv termasuk daya penetrasi yang rendah , kehidupan

terbatas bola uv , beberapa bakteri memiliki enzim perbaikan

DNA yang dapat mengatasi kerusakan yang disebabkan oleh

sinar uv , bahan organik dan debu mencegah jangkauannya ,

sinar yang berbahaya bagi kulit dan mata . Ini tidak menembus

kaca, kertas atau plastik .

Sinar ionisasi

Sinar pengion terdiri dari dua jenis , partikulat dan sinar

elektromagnetik . Partikullat. Elektron balok partikel di alam

sementara sinar gamma elektromagnetik di alam. Elektron

berkecepatan tinggi yang dihasilkan oleh akselerator linear

dari katoda yang dipanaskan. Berkas elektron yang digunakan

untuk mensterilkan artikel seperti jarum suntik , sarung tangan

, paket ganti , makanan dan obat-obatan .Sterilisasi ini

dilakukan dalam beberapa detik. Tidak seperti sinar

elektromagnetik , instrumen dapat dimatikan . Kerugian

meliputi kekuatan penetratif miskin dan kebutuhan peralatan

yang canggih. Sinar elektromagnetik seperti sinar gamma

berasal dari disintegrasi nuklir isotop radioaktif tertentu

( Co:60 , Cs:137 ). Mereka memiliki lebih banyak kekuatan

penetratif dari berkas elektron , tetapi membutuhkan waktu

yang lebih lama dari paparan . Ini radiasi energi tinggi

merusak asam nukleat dari mikroorganisme. Sebuah dosis 2,5

megarads membunuh semua bakteri , jamur , virus dan spora .

Hal ini digunakan secara komersial untuk mensterilkan piring

13

Page 14: Laporan Sterilisasi.docx

petri sekali pakai , jarum suntik plastik , antibiotik , vitamin ,

hormon , glasswares dan kain . Kerugian meliputi; seperti

berkas elektron , mereka tidak dapat dimatikan , glasswares

cenderung menjadi kecoklatan , hilangnya kekuatan tarik

kain . Gamma iradiasi merusak rasa makanan tertentu .

Bacillus pumilus E601 digunakan untuk mengevaluasi proses

sterilisasi .

b. Kimia

Bahan kimia juga digunakan untuk sterilisasi . Meskipun

pemanasan menyediakan

cara yang paling dapat diandalkan untuk membersihkan benda-benda

dari semua agen menular , tidak selalu tepat , karena akan merusak

bahan peka panas seperti bahan biologi , serat optik , elektronik , dan

banyak plastik. Beberaa bahan kimia yang dapat digunakan untuk

sterilisasi adalah sebagai berikut.

Etilen oksida ( EO atau ETO ) gas umumnya digunakan untuk

mensterilkan benda sensitif terhadap suhu lebih dari 60 ° C

seperti plastik , optik dan listrik . Etilen oksida pengobatan

umumnya dilakukan antara 30 ° C dan 60 ° C dengan

kelembaban relatif di atas 30 % dan konsentrasi gas antara 200

dan 800 mg / L untuk setidaknya tiga jam .

 Ozon digunakan dalam pengaturan industri untuk

mensterilkan air dan udara , serta disinfektan untuk permukaan

. Ini memiliki manfaat yang mampu mengoksidasi bahan

organik yang paling . Di sisi lain , itu adalah gas beracun dan

tidak stabil yang harus diproduksi di tempat , sehingga tidak

praktis untuk digunakan di banyak rangkaian .

Pemutih klorin cair sterilisasi agen lain diterima . Rumah

Tangga pemutih terdiri dari 5,25 % sodium hipoklorit . Hal ini

biasanya diencerkan menjadi 1/10 segera sebelum digunakan ,

namun untuk membunuh Mycobacterium tuberculosis itu

harus diencerkan hanya 1/ 5, dan 1/2.5 ( 1 bagian pemutih dan

air 1,5 bagian ) untuk menonaktifkan prion . Faktor

14

Page 15: Laporan Sterilisasi.docx

pengenceran harus memperhitungkan volume limbah cair

apapun yang sedang digunakan untuk mensterilkan .

Glutaraldehid dan formaldehid solusi ( juga digunakan sebagai

fiksatif ) diterima agen cair sterilisasi , asalkan waktu

perendaman yang cukup lama . Untuk membunuh semua spora

dalam cairan bening bisa memakan waktu hingga 12 jam

dengan glutaraldehid dan bahkan lebih lama dengan

formaldehida . Kehadiran partikel padat dapat memperpanjang

periode yang diperlukan atau membuat pengobatan tidak

efektif .

Hidrogen peroksida adalah bahan kimia sterilisasi lain . Hal ini

relatif tidak beracun bila diencerkan dengan konsentrasi

rendah , seperti 3 % solusi ritel akrab meskipun hidrogen

peroksida adalah oksidator berbahaya pada konsentrasi tinggi (

> 10 % b / b ) . Hidrogen peroksida adalah oksidan yang kuat

dan sifat-sifat oksidasi memungkinkan untuk menghancurkan

berbagai patogen dan digunakan untuk mensterilkan artikel

sensitif panas atau suhu seperti endoskopi kaku .

c. Mekanis

Sterilisasi secara mekanis adalah sterilisasi menggunakan suatu

saringan. Filtrasi tidak membunuh mikroba , melainkan memisahkan

mikroba dari bahan. Membran filter dengan ukuran pori antara 0,2-

0,45 m biasanya digunakan untuk menghilangkan partikel dari solusi

yang tidak dapat diautoklaf . Hal ini digunakan untuk menghilangkan

mikroba dari cairan labil panas seperti serum , solusi antibiotik ,

larutan gula , larutan urea. Berbagai aplikasi filtrasi termasuk

menghilangkan bakteri dari bahan-bahan dari media kultur ,

mempersiapkan suspensi virus dan fag bebas dari bakteri , mengukur

ukuran virus , memisahkan racun dari budaya filtrat , menghitung

bakteri , mengklarifikasi cairan dan memurnikan cairan hidatidosa.

Filtrasi dibantu dengan menggunakan tekanan positif atau negatif

dengan menggunakan pompa vakum . Filter yang lebih tua yang

terbuat dari gerabah atau asbes disebut filter mendalam. Macam filter

yaitu :

15

Page 16: Laporan Sterilisasi.docx

Filter gerabah (filter ini terbuat dari tanah diatom atau porselen

. Mereka biasanya dipanggang dalam bentuk lilin),

Asbes filter (filter ini terbuat dari jenis chrysotile asbes , kimia

terdiri dari magnesium silikat, ditekan untuk membentuk disc ,

yang akan digunakan hanya sekali, disc ini diselenggarakan

dalam logam mount , yang disterilkan dengan autoklaf),

Sinter filter glass (terbuat dari kaca ditumbuk halus yang

menyatu cukup untuk membuat partikel kecil menempel satu

sama lain, biasanya tersedia dalam bentuk disk menyatu ke

dalam corong kaca) ,

Membran filter (filter ini terbuat dari berbagai bahan polimer

seperti selulosa nitrat , selulosa diasetat , polikarbonat dan

polyester).

3. Prinsip Kerja dan Spesifikasi Alat

a. Autoklaf

1. Prinsip kerja

Autoklafmemiliki prinsip kerja uap air bertekanan.

Uap air berasal dari akuades yang berada di bawah

keranjang besi mendidih sehingga memiliki tekanan

yang mampu membunuh mikroba yang ada pada alat

bahan yang akan digunakan dalam percobaan.

Cara kerja menggunakan autoklaf adalah sebagai

berikut.

Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu

banyaknya air dalam autoklaf. Jika air kurang

dari batas yang ditentukan, maka dapat

ditambah air sampai batas tersebut. Gunakan

air hasil destilasi, untuk menghindari

terbentuknya kerak dan karat.

Masukkan peralatan dan bahan. Jika

mensterilisasi botol beretutup ulir, maka tutup

harus dikendorkan

16

Page 17: Laporan Sterilisasi.docx

Tutup autoklaf dengan rapat lalu kencangkan

baut pengaman agar tidak ada uap yang

keluar dari bibir autoklaf. Klep pengaman

jangan dikencangkan terlebih dahulu.

. Nyalakan autoklaf, diatur timer dengan

waktu minimal 15 menit pada suhu 121oC.

Tunggu samapai air mendidih sehingga

uapnya memenuhi kompartemen autoklaf dan

terdesak keluar dari klep pengaman.

Kemudian klep pengaman ditutup

(dikencangkan) dan tunggu sampai selesai.

Penghitungan waktu 15’ dimulai sejak

tekanan mencapai 2 atm.

Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka

tunggu tekanan dalam kompartemen turun

hingga sama dengan tekanan udara di

lingkungan (jarum pada preisure gauge

menunjuk ke angka nol). Kemudian klep-klep

pengaman dibuka dan keluarkan isi autoklaf

dengan hati-hati.

2. Spesifikasi :

i. Keuntungan

Membunuh mikroba hingga tingkat spora

Proses dilampaui dengan waktu yang

singkat

Dapat mensterilkan alat dan bahan

Menampung muatan banyak

ii. Kerugian

Menghasilkan efek kondensasi dari uap

air

Dapat menurunkan pH bahan hingga 0,5

b. Oven

17

Page 18: Laporan Sterilisasi.docx

1. Prinsip kerja

Oven memiliki prinsip kerja panas kering. Biasanya digunakan

untuk mensterilkan alat yang terbuat dari kaca yang sebelumnya

telah dibungkus kertas putih. Langkah penggunaan oven adalah

sebagai berikut.

i. Pintu oven dibuka, alat yang ingin dikeringkan

dimasukkan kedalam oven dan pintu ditutup kembali.

Setelah itu, tombol POWER ditekan, kipas dinyalakan dan

kecepatan kipas juga diatur.

ii. Kemudian set suhu dengan menekan tombol SET. Layar

SV akan menunjukkan suhu yang diinginkan.

iii. Tunggu hingga layar PV menunjukkan suhu yang hampir

sama dengan layar SV.

iv. Lalu oven dimatikan dengan menekan tombol POWER.

v. Alat dikeluarkan dari dalam oven.

2. Spesifikasi

i. Keuntungan

Mensterilkan alat dan bahan dengan suhu yang

konstan yaitu 160-180oC

Tanpa efek kondensasi karena tanpa uap air

ii. Kerugian

Tidak membunuh mikroba hingga tingkat spora.

c. Milipore

1. Prinsip kerja

Prinsip kerja milipore adalah dengan filtrasi menggunakan filter

atau membrane penyaring. Yaitu 0,22 mikron untuk bakteri dan

0,45 mikron untuk yeast. Membrane ini digunakan sekali pakai.

2. Spesifikasi

i. Keuntungan

Tidak menghasilkan efek kondensasi

Digunakan untuk sterilisasi bahan yang tidak tahan

panas seperti enzim atau vitamin

ii. Kerugian

18

Page 19: Laporan Sterilisasi.docx

Tidak bisa digunakan untuk sterilisasi alat

Tidak bisa menyaring virus

d. Arnold Steam Strerilizer

1. Prinsip kerja

Prinsip kerja dari Arnold steam sterilizer adalah uap air panas.

Alat ini sering disebut secara sederhana dandang.

2. Spesifikasi

i. Keuntungan

Dapat mensterilkan bahan

ii. Kerugian

Memerlukan waktu yang lama dalam proses

sterilisasi yaitu 3x24 jam, 24 jam pertama untuk

membunuh spora, kedua bakteri vegetative dan

terakhir membunuh spora dan bakteri vegetative.

Tidak bisa atau dianjurkan tidak digunakan untuk

mensterilkan alat.

e. Biological Safety Cabinet

1. Prinsip kerja

Prinsip kerja dari Biological Safety Cabinet / BSC adalah dengan

sinar ultra violet dan pola aliran udara horizontal atau vertical.

Alat ini digunakan untuk menciptakan lingkungan kerja yang

aseptis. Langkah penggunaan BSC adalah sebagai berikut.

i. Hidupkan lampu UV selama 2 jam, selanjutnya matikan

segera sebelum mulai bekerja

ii. Pastikan kaca penutup terkunci dan pada posisi terendah

iii. Nyalakan lampu neon dan blower

iv. Biarkan selama 5 menit

v. Cuci tangan dan lengan dengan sabun gemisidal / alkohol 70

%

vi. Usap permukaan interior BSC dengan alcohol 70 % atau

desinfektan yang cocok dan biarkan menguap

vii. Masukkan alat dan bahan yang akan dikerjakan, jangan

terlalu penuh (overload) karena memperbesar resiko

kontaminan

19

Page 20: Laporan Sterilisasi.docx

viii. Atur alat dan bahan yang telah dimasukan ke BSC

sedemikian rupa sehingga efektif dalam bekerja dan tercipta

areal yang benar-benar steril

ix. Jangan menggunakan pembakar Bunsen dengan bahan bakar

alkohol tapi gunakan yang berbahan bakar gas.

x. Kerja secara aseptis dan jangan sampai pola aliran udara

terganggu oleh aktivitas kerja

xi. Setelah selesai bekerja, biarkan 2-3 menit supaya kontaminan

tidak keluar dari BSC

xii. Usap permukaan interior BSC dengan alkohol 70 % dan

biarkan menguap lalu tangan dibasuh dengan desinfektan

xiii. Matikan lampu neon dan blower

2. Spesifikasi

iii. Keuntungan

Tingkat sterilnya sangat tinggi

iv. Kerugian

Jika laboran tidak hati-hati maka kulit akan terkena radiasi

sinar UV yang berbahaya

4. Cara kerja

a. Pipeting

Sterilkan meja kerja, tangan dan alat-alatnnya dengan spray

yang berisi alcohol 70%. Nyalakan pembakar spirtus agar

menciptakan suasana sterill. Lepaskan bungkus pipet yang telah

disterilisasikan. Usahakan dalam setiap melakukan percobaan, tangan

kiri yang bergerak bebas sedangkan tangan kanan pada posisi yang

stabil. Usahakan daerah ujung pipet berdekatan dengan api. Hal ini

bertujuan agar tercipta suasana yang tetap aseptis dan selama

praktikum berlangsung usahakan seminimal mungkin berbicara

karena udara pernafasan juga dapat mengontaminasi media. Buka

tutup tabung dengan jari kelingking tangan kanan. Ambil cairan di

pipet tabung dengan menekan S sebanyak 1 ml, keluarkan cairan di

tabung reaksi yang berisi akuades dengan menekan E. Tutup kembali

tabung. Letakkan di tabung rak. Bila ingin dengan cara miring

20

Page 21: Laporan Sterilisasi.docx

letakkan di rak tabung miring. Selama proses ini harus tetap dekat

dengan api.

b. Plating

Sterilkan meja kerja tangan dan alat-alatnnya dengan spray

yang berisi alcohol 70%. Nyalakan pembakar spirtus agar

menciptakan suasana sterill. Lepaskan bungkus pipet yang telah

disterilisasikan. Usahakan daerah ujung pipet berdekatan dengan api.

Buka tutup tabung dengan jari kelingking tangan kanan. Ambil cairan

di pipet tabung dengan menekan S sebanyak 0,1 ml, taruh cairan

kecawan petri dengan menekan E. Ratakan media yang telah diberi

larutan dengan drugal sky. Tutup cawan dengan perekat wrapping.

Selama proses ini harus tetap dekat dengan api agar tidak

terkontaminasi mikroba di udara.

c. Transfer biakan

Sterilkan meja kerja tangan dan alat-alatnya dengan spray

yang berisi alcohol 70%. Nyalakan pembakar spirtus agar

menciptakan suasana sterill. Ambil tabung reaksi yang berisi biakan

mikroba dalam media dengan jarum ose. Letakan mikroba ke dalam

tabung reaksi atau cawan dengan media agar yang miring, dengan

cara streaking. Tutup kembali tabung reaksi atau cawan petri,

kemudian tutup rapat dengan cara wrapping.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

21

Page 22: Laporan Sterilisasi.docx

Sterilisasi pada dasarnya kegiatan membebaskan suatu benda dari

segala bentuk kehidupan. Sterilisasi dapat dilakukan dengan metode fisis,

mekanis atau kimia. Kondisi yang steril sangat diperlukan kapanpun kita

melakukan uji atau percobaan dalam laboratorium. Karena kontaminasi

mikroba tidak dikehendaki yang terdapat dalam percobaan dapat

mempengaruhi hasil percobaan yang dilakukan.

2. Saran

Dalam melakukan kegiatan uji atau percobaan di dalam laboratorium

usahakan meminimalisir kontaminasi mikroba pada alat-alat yang akan

dan sedang kita gunakan dalam percobaan. Cara kerja yang aseptis akan

sangat membantu dalam mengurangi tingkat kontaminasi mikroba.

V. DAFTAR REFERENSI

22