102
Laporan Tahunan 2008 Annual Report Consolidation Towards Global Economic Changes

Laporan Tahunan 2008 Laporan Tahunan Annual ... - mnc.co.id · Analisis dan Pembahasan Manajemen | ... Selanjutnya, PT MNC Sky Vision menjadi anak perusahaan yang bergerak di bidang

Embed Size (px)

Citation preview

Laporan Tahunan 2008 Annual Report

PT Global Mediacom TbkCorporate Headquarter

Menara Kebon Sirih 27th Fl.Jl. Kebon Sirih Kav. 17-19, Jakarta 10340

Tel. (62-21) 390 0310Fax. (62-21) 390 9174

www.mediacom.co.id

Laporan Tahunan 2008Annual Report 2008 Consolidation Towards

Global Economic Changes

PT Gobal M

ediacom Tbk

Laporan Tahunan 2008 A

nnual Report

Consolidation Towards a G

lobal Economic Change

Daftar IsiContents

Pra Wacana | Preface 1

Visi dan Misi | Vision and Mission 2

Nilai- Nilai | Values 3

Profil Perseroan | Company Profile 4

Surat Pengantar Dewan Komisaris dan Direksi

Cover Letter From The Board Of Commissioners And Board Of Directors 5

Struktur Bisnis Perusahaan | Company Business Structure 6

Penghargaan | Awards 7

Peristiwa Penting | Significant Events 8

Ikhtisar Keuangan | Financial Highlights 10

Ikhtisar Saham dan Obligasi | Stock and Bond Highlights 14

Sambutan Komisaris Utama | President Commissioner’s Report 21

Laporan Group President & CEO | Group President & CEO’s Report 25

Analisis dan Pembahasan Manajemen | Management Discussion and Analysis 34

Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance 60

Laporan Komite Audit | Audit Committee Report 69

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan | Corporate Social Responsibility 70

Sumber Daya Manusia | Human Resources 76

Corporate Data | Data Perusahaan 82

Struktur Organisasi | Organizational Structure 83

Profil Dewan Komisaris | Board of Commissioner’s Profile 84

Profil Dewan Direksi | Board of Director’s Profile 88

Daftar Nama Dan Alamat Unit Usaha | Address Of The Subsidiary Companies 90

Lembaga Penunjang | Supporting Institutions 92

Laporan Keuangan Konsolidasi | Consolidated Financial Statements 93

�ANNUAL REPORT 2008

Sebagai perusahaan induk dari suatu kelompok usaha terpadu di sektor industri media dan informasi teknologi, Global Mediacom memahami keunggulan sebagai suatu perusahaan yang “ringan dan gesit” dalam menghadapi kondisi pasar yang penuh tantangan sebagai akibat dari perubahan teknologi maupun konsumsi media yang pesat. Oleh karenanya, Perseroan terus berupaya untuk tetap ramping dan fokus pada bidang usahanya, dengan melakukan perubahan dan perbaikan di segala bidang untuk memperkuat dan mengukuhkan anak perusahaannya sehingga mampu mengatasi segala tantangan yang dihadapi Perseroan pada saat ini dan di masa depan.

As the holding company of an integrated media and information technology business group, Global Mediacom understands the advantage of being “light and nimble” in today’s challenging market environment that is marked by rapidly evolving technology and changing media consumption. The Company therefore strives to stay lean and by making improvements and changes in every areas to reinforce and strengthen its subsidiaries, so the Company will be able to overcome every current and future challenges that are faced by the Company.

Consolidation Towards Global Economic Changes

2 LAPORAN TAHUNAN 2008

Visi Dan MisiVision And Mission

Menjadi grup perusahaan media terintegrasi yang terkemuka melalui inovasi-inovasi strategis untuk menyajikan content berkualitas terbaik dan platform media yang tepat.

MISI Mission

1. Menyajikan solusi hiburan, informasi, bagi seluruh lapisan masyarakat.

2. Menciptakan dan memaksimalkan sinergi antara anak perusahaan media.

3. Mencapai integrasi total dalam anak perusahaan media.

4. Memberikan kontribusi besar pada pengembangan komunitas dan budaya lokal.

5. Memaksimalkan nilai perusahaan dengan sepenuhnya, bagi para pemegang saham

To become a leading integrated media group through strategic innovations by delivering the best quality content and the most suitable media platforms.

1. To deliver one-stop entertainment, information, for the whole community.

2. To create and utilize synergies between media subsidiaries.

3. To achieve full integration of media platforms.

4. To provide significant contribution to the development of local communities and culture.

5. To maximize the Company’s value with the utmost diligence of our shareholders.

VISI Vision

�ANNUAL REPORT 2008

Nilai-Nilai Values

Perseroan meneruskan falsafah yang berlaku selama ini sebagai dasar pemikiran, jiwa, kepribadian, pandangan, dan sikap yang merupakan atribut-atribut dari filosofi yaitu “Persaingan dalam keharmonisan berdasarkan keterbukaan dan kebersamaan”. Persaingan dalam keharmonisan merupakan persaingan untuk saling meningkatkan kualitas kemanusiaan setiap pribadi dalam bersikap dan bertingkah laku sehari-hari, untuk melahirkan interaksi yang dinamis, kreatif, dan produktif baik secara vertikal maupun horizontal. Tumbuhnya keharmonisan bersumber dari sikap dan interaksi sosial yang positif, sehingga akan timbul sikap terbuka dalam menerima saran dan pendapat, serta kebersamaan dalam mengembangkan diri. Dalam upaya meningkatkan sikap keterbukaan dan kebersamaan harus dilandasi dengan 5 sikap: pertama, Loyal, Jujur dan Berdedikasi; kedua, Tulus, Ikhlas, dan Sabar; ketiga, Tegas dan Ramah; keempat, Saling Tolong dan Menghormati; dan terakhir, Adil dan Manusiawi.

The Company has maintained the philosophy that is applied as the frame of thinking, spirit, personality, viewpoint, and attitude embodied in “Competition in harmony based on transparency and togetherness”. Competition in harmony is a competition to improve every aspects of human qualities of each person in their daily attitude and behavior in order to create a dynamic, creative, and productive interpersonal relationships both vertically and horizontally. Harmony itself comes from a positive attitude and social interaction, which will create an open mind in receiving advices and criticisms and a sense of togetherness for self-development. Efforts towards improving transparency and togetherness must be based on five attitudes: firstly, Loyalty, Honesty, and Dedication; secondly, Sincerity, Whole-hearted, and Patient; thirdly, Firm and Kind; fourthly, Helpful and Respecting each other; and lastly, Fair and Humane.

� LAPORAN TAHUNAN 2008

Profil PerseroanCompany Profile

The Company was established on June 30, 1981 under the name of PT Bimantara Citra, which was operating in the field of General Trading. In line with business opportunities that arose during that period, the Company continuously develop their ownerships through several business lines consisting of Media & Broadcasting, Telecommunication & IT, Hotels & Properties, Chemical, Infrastructure as well as Transportation.

In 1995, The Company conducted an Initial Public Offering (IPO) for a total of 200,000,000 shares with a nominal value of Rp500 per share which was offered at Rp1,250 per share. The Statement of Registration became effective and the Company’s shares were listed on the Jakarta Stock Exchange (JSX) and the Surabaya Stock Exchange (SSX) on July 17, 1995.

As a publicly listed company, the Company has conducted an internal consolidations, repositioning and business restructuring by releasing the Company’s share to the subsidiary companies outside their core business units.

In terms of ‘corporate image’, to strengthen its image as the largest and most integrated media company, then, in 2007, the Company had changed the Company’s name and logo to become PT Global Mediacom Tbk., which is more suitable to reflects the company’s core business.

In 2008, other strategies that has undertaken by the Company to strengthened the media business, was by determining the Subscriber-based Media business as the Company’s core business, aside from Content & Advertising-based Media as well as the Telecommunication & IT businesses. The Company, thus, acquired PT MNC Sky Vision or popularly known as Indovision, that engages as a pay TV operator. PT MNC Sky Vision, thus, became a subsidiary company in the Subscriber-based Media sector.

In relation with seizing down the Company’s business unit as clarified in prior statements, thus in 2008, the Company was divested its shares in PT Mobile-8 Telecom Tbk. to became the minority shareholder of that CDMA operator company.

Perseroan didirikan pada tanggal 30 Juni 1981 dengan nama PT Bimantara Citra, yang bergerak dalam bidang Perdagangan Umum. Dengan adanya peluang usaha pada saat itu, maka Perseroan mengembangkan usahanya dengan memiliki anak perusahaan yang termasuk dalam bidang usaha Media & Penyiaran, Telekomunikasi & TI, Hotel & Properti, Kimia, Infrastruktur dan Transportasi.

Pada tahun 1995, Perseroan melaksanakan Penawaran Saham Perdana (Initial Public Offering/IPO) untuk sejumlah 200.000.000 saham pada nilai nominal Rp500 per saham dengan harga penawaran Rp1.250 per saham. Pernyataan Pendaftaran Perseroan di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) menjadi efektif dan dicatatkan pertama kali pada tanggal 17 Juli 1995.

Sebagai perusahaan terbuka, Perseroan telah melakukan langkah-langkah konsolidasi internal dan reposisi serta melakukan restrukturisasi usaha dengan melepas kepemilikan sahamnya pada anak perusahaan di luar bisnis inti.

Dari segi ’corporate image’, untuk lebih memperkuat citra sebagai perusahaan media yang besar dan yang paling terintegrasi, maka pada tahun 2007, Perseroan merubah nama dan logo perusahaan menjadi PT Global Mediacom Tbk., yang lebih mencerminkan bisnis inti Perseroan.

Pada tahun 2008, strategi lain yang dilakukan oleh Perseroan guna memperkuat bisnis media, adalah dengan menetapkan bisnis Media berbasis Pelanggan sebagai bisnis inti di luar bidang usaha Media berbasis Content & Iklan serta Telekomunikasi & Teknologi Informasi. Kemudian Perseroan mengakuisisi PT MNC Sky Vision, atau lebih dikenal dengan nama Indovision, yang bergerak sebagai operator televisi berbayar. Selanjutnya, PT MNC Sky Vision menjadi anak perusahaan yang bergerak di bidang Media berbasis Pelanggan.

Berkaitan dengan program perampingan Perseroan pada bisnis usahanya seperti yang telah disebut di atas, maka pada tahun 2008, Perseroan telah melepas sebagian kepemilikan sahamnya di PT Mobile-8 Telecom Tbk., sehingga Perseroan menjadi pemegang saham minoritas di perusahaan operator CDMA tersebut.

�ANNUAL REPORT 2008

Surat Pengantar

Dewan Komisaris Dan DireksiCover Letter From The Board Of Commissioners And Board Of Directors

Bersama ini kami sampaikan LAPORAN TAHUNAN PT Global Mediacom Tbk. (“Perseroan”) untuk Tahun Buku 2008.

Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan menyatakan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi LAPORAN TAHUNAN tersebut.

Indra PrastomiyonoDirekturDirector

Rosano BarackPresiden KomisarisPresident Commissioner

Herewith, we presents the ANNUAL REPORT of PT Global Mediacom Tbk. (“the Company”) for Fiscal Year 2008.

The Company’s Board of Directors and the Board of Commissioners are fully responsible for the accuracy of information contained in this ANNUAL REPORT.

Bambang Rudjianto TanoesoedibjoWakil Komisaris Utama Vice President Commissioner

M. Tachril Sapi’ieKomisaris Commissioner

Bambang TrihatmodjoKomisarisCommissioner

John A. PrasetioKomisaris IndependenIndependent Commissioner

Mohamed Idwan GanieKomisaris IndependenIndependent Commissioner

Kardinal A. KarimKomisaris IndependenIndependent Commissioner

Hary TanoesoedibjoDirektur UtamaPresident Director

M. Budi RustantoDirekturDirector

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

DireksiBoard of Directors

� LAPORAN TAHUNAN 2008

Struktur Bisnis PerseroanCompany Business Structure

Sesuai pengembangan usaha yang dilakukan di industri media, telekomunikasi & TI, maka struktur perusahaan dapat ditampilkan sebagai berikut:

In line with business development in the media and telecommunication & IT industry, the Company business structure presented as follows:

Global Mediacom Tbk

Media berbasis Content & IklanContent & Advertising-based Media

Telekomunikasi & TITelecommunication & IT

Media Nusantara Citra Tbk (71%)

RCTI (100%)

Global TV (100%)

Media Nusantara Informasi-Seputar Indonesia (100%)

MNI Global (100%)

MNI Entertainment (75%)

MNC Pictures (100%)

Cross Media International (100%)

Star Media Nusantara (70%)

MNC Networks (95%)

TPI (75%)

Media berbasis PelangganSubscriber-based Media

MNC Sky Vision-Indovision (79%)

Sky Vision Networks(100%)

Infokom Elektrindo (100%)

�ANNUAL REPORT 2008

Penghargaan sebagai Emiten Terbaik pada sektor Perdagangan, Jasa dan Investasi yang diselenggarakan oleh Bisnis Indonesia Award 2008.

The award winner for Best publicly listed company in the Trade, Services and Investment Sectors held by Bisnis Indonesia Award 2008.

Bisnis Indonesia Award 2008

Penghargaan dari Majalah Forbes (Forbes Award 2008) sebagai “Asia’s 200 Best Under A Billion”

Award winner from Forbes magazine (Forbes Award in 2008) as “Asia’s 200 Best Under A Billion”

Indonesian Financial Reporting Award 2008

Forbes Award 2008

Penghargaan sebagai Pemenang untuk kategori industri Investasi pada Indonesian Financial Reporting Award 2008 (IFRA 2008), yang diselenggarakan oleh Bapepam-LK bekerjasama dengan Bisnis Indonesia dan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

The award winner under the Category of Industrial Investment by the Indonesian Financial Reporting Award 2008 (IFRA 2008), organized by Capital Market and Supervisory Board-Financial Institution (Bapepam-LK) in cooperation with the Faculty of Business and Economics of the University of Indonesia.

Throughout the year 2008, the Company obtained several awards as follows:

1. The award winner for Best publicly listed company on Trade, Services and Investment sectors held by Bisnis Indonesia Award 2008.

2. The award as the winner under the Category of Industrial Investment on the Indonesian Financial Reporting Award 2008 (IFRA 2008), organized by Capital Market and Supervisory Board-Financial Institution (Bapepam-LK) in cooperation with the Faculty of Business and Economics of the University of Indonesia.

3. An award from Forbes magazine (Forbes Award in 2008) as “Asia’s 200 Best Under A Billion.”

Sepanjang tahun 2008, Perseroan memperoleh beberapa penghargaan sebagai berikut:

1. Penghargaan sebagai Emiten Terbaik pada sektor Perdagangan, Jasa dan Investasi yang diselenggarakan oleh Bisnis Indonesia Award 2008.

2. Penghargaan sebagai Pemenang untuk Kategori Industri Investasi pada Indonesian Financial Reporting Award 2008 (IFRA 2008), yang diselenggarakan oleh Bapepam-LK bekerjasama dengan Bisnis Indonesia dan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

3. Penghargaan dari Majalah Forbes (Forbes Award 2008) sebagai “Asia’s 200 Best Under A Billion.”

PenghargaanAwards

8 LAPORAN TAHUNAN 2008

Sepanjang tahun 2008, Perseroan melaksanakan aksi korporasi sebagai berikut:

Throughout 2008, the Company has implemented the following corporate actions:

Peristiwa Penting Tahun 2008Significant Events in 2008

No Tanggal | Date Keterangan | Description

1 3-6 Maret 2008March 3-6, 2008

Pembelian 18.470.000 saham dalam MNC.Purchase a total of 18,470,000 shares of MNC.

2 10-14 Maret 2008March 10-14, 2008

Pembelian 127.500.000 saham dalam MNC.Purchase a total of 127,500,000 shares of MNC.

3 17-19 Maret 2008March 17-19, 2008

Pembelian 4.500.000 saham dalam MNC.Purchase a total of 4,500,000 shares of MNC.

4 23 Maret 2008March 23, 2008

Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa.Convened the Annual and Extraordinary General Meeting of Shareholders.

5 24-28 Maret 2008March 24-28, 2008

Pembelian 4.850.000 saham dalam MNC.Purchase a total of 4,850,000 shares of MNC.

6 31 Maret 2008March 31, 2008

Pembelian 1.500.000 saham dalam MNC.Purchase a total of 1,500,000 shares of MNC.

7 April 2008April 2008

MNC menyelesaikan akuisisi terhadap Linktone Ltd., sehingga MNC memiliki 57,1% saham mayoritas.MNC completed the acquisition of Linktone Ltd., thus positioned MNC as majority shareholder with a total of 57.1% shares ownership.

�ANNUAL REPORT 2008

No Tanggal | Date Keterangan | Description

8 7 April 2008April 7, 2008

MNC meluncurkan majalah luxury & lifestyle yaitu HighEnd dan HighEnd Teen.MNC launched two new luxury & lifestyle magazines, namely, HighEnd and HighEnd Teen.

9 29 Juli 2008July 29, 2008

PEFINDO memberikan peringkat “idA” untuk Obligasi I/2003 yang diterbitkan oleh RCTI dan akan jatuh tempo pada tanggal 23 Desember 2008.PEFINDO reaffirmed an ”idA” rating for Bond I/2003 which issued by RCTI that will be matured on December 23, 2008.

10 1-8 Agustus 2008August 1-8, 2008

Penjualan 3.199.601.000 saham dalam Mobile-8.Selling a total of 3,199,601,000 shares of Mobile-8.

11 6 Agustus 2008August 6, 2008

Indovision memperoleh “TOP BRAND 2008 Award” sebagai televisi berbayar terbaik untuk kategori pay TV dengan tema “In Recognition of Outstanding Achievement in Building The Top Brand” dari majalah Marketing dan Frontier Consulting Group.Indovision awarded as the Best pay TV with theme “In Recognition of Outstanding Achievement in Building The Top Brand” from Marketing magazine and Frontier Consulting Group.

Indovision memperoleh “Marketing Award 2008” dengan kategori “The Best Innovation in Marketing.Indovision obtained “Marketing Award 2008” as “The Best Innovation in Marketing”.

12 19 & 22 September 2008September 19 & 22, 2008

Penjualan 2.211.793.500 saham dalam Mobile-8.Selling a total of 2,211,793,500 shares of Mobile-8.

13 25 & 26 September 2008September 25 & 26, 2008

Penjualan 2.400.000.000 saham dalam Mobile-8.Selling a total of 2,400,000,000 shares of Mobile-8.

14 29 September 2008September 29, 2008

Penjualan 1.863.685.500 saham dalam Mobile-8.Selling a total of 1,863,685,500 shares of Mobile-8.

�0 LAPORAN TAHUNAN 2008

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights

Ikhtisar Kinerja KeuanganPada tahun 2008, Perseroan mencatatkan pendapatan usaha meningkat sebesar 15% menjadi Rp5.535 miliar, laba operasional menurun sebesar 42% menjadi Rp573 miliar dan laba bersih turun 71% sehingga menjadi Rp426 miliar. EBITDA Perseroan juga mengalami penurunan sebesar 21% menjadi Rp1.134 miliar.

Perseroan tetap mengukuhkan diri sebagai perusahaan media terbesar di Indonesia, dan terus melaksanakan langkah-langkah restrukturisasi internal, serta maju untuk menjadi

Financial Performance HighlightsIn 2008, the Company’s revenue increased by 15% to Rp5,535 billion, operating profit decreased by 42% to Rp573 billion, and net profit decreased 71% to Rp426 billion, thus, EBITDA was also decreased by 21% to Rp1,134 billion.

The Company still reinforced itself as the largest media company in Indonesia, and continues to implement an internal restructuring, and move forward to become the utmost player in the regional media market.

Neraca Konsolidasi Consolidated Balance Sheet

(Dalam Juta Rupiah) 2008 2007 2006 2005 2004 (In Million Rupiah)

Aset Lancar 6,112,009 7,201,689 4,132,44 5 2,759,300 2,201,879 Current Assets

Investasi pada Perusahaan Asosiasi

5,701 6,241 420,302 742 ,723 694,030Investment in Associate

Companies

Aset Tetap - Bersih 1,788,661 3,991,734 2,757,272 2,661,632 2,354,030 Fixed Assets- Net

Aset Lain-lain 5,813,995 4,370,860 1,482,966 1,257,679 1,519,943 Other Assets

Jumlah Aset 13,720,366 15,570,524 8,792,985 7,421,334 6,769,882 Total Assets

Kewajiban Lancar 1,858,419 1,764,963 1,531 ,540 2,111,138 1,306,810 Current Liabilities

Kewajiban Tidak Lancar 2,607,134 4,664,868 3,11 7,531 2,243 ,941 2,32 9,678 Noncurrent Liabilities

Hak Minoritas 2,217,149 2,140,322 703,156 175,981 363,13 7 Minority Interests

Jumlah Ekuitas 7,037,664 7,000,371 3,440,758 2,890,274 2,770,257 Total Equity

Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 13,720,366 15,570,524 8,792,985 7,421 ,334 6,769,882Total Liabilities and

Equity

Laporan Laba Rugi Konsolidasi Consolidated Income Statement

(Dalam Juta Rupiah) 2008 2007 2006 2005 2004 (In Million Rupiah)

Pendapatan 5,534,643 4,818,783 3,227,940 2,408,679 1,845,474 Revenues

Laba (Rugi) Usaha 572,740 981,195 551,940 119,920 (94,396) Operating Income (Loss)

Laba (Rugi) Sebelum Pajak 304,571 1,696,076 578,809 171,618 (162,242) Income (Loss) before Tax

Laba Bersih 425,749 1,467,610 445,770 135,997 199,509 Net Income

Laba Bersih per Saham (Rupiah Penuh)

31 108 34*) 10*) 16*)Earnings per Share (Rupiah Full Amount)

*) Laba per Saham disajikan kembali sehubungan dengan penerbitan saham bonus pada tahun 2006 dan pemecahan saham pada tahun 2007. Earnings per Share had been restated in relation to the issuance of bonus shares in 2006 and stock split in 2007.

��ANNUAL REPORT 2008

2008 2007 2006 2005 2004

Laba (Rugi) UsahaOperating Income (Loss)

PendapatanRevenues

2008 2007 2006 2005 2004

Laba BersihNet Income

2008 2007 2006 2005 2004

2008 2007 2006 2005 2004

13,720,366

Jumlah AsetTotal Assets

15,570,524

8,792,985

7,421,334

6,769,882

981,195

572,740551,940

119,920

94,396

5,534,643

4,818,783

3,227,940

2,408,679

1,845,474425,749

1,467,610

445,770

135,997199,509

�2 LAPORAN TAHUNAN 2008

Rasio Keuangan Financial Ratio

2008 2007 2006 2005 2004

Rasio Lancar 3,29 4,08 2,70 1,31 1,68 Current Ratio

Kewajiban Terhadap Aset 0,33 0,41 0,53 0,59 0,54 Liabilities to Assets

Kewajiban Terhadap Ekuitas 0,63 0,92 1,35 1,51 1,31 Liabilities to Equity

Pinjaman Terhadap Ekuitas 0,40 0,66 0,96 1,12 0,97 Debt to Equity

Rasio Laba (Rugi) Usaha 0,10 0,20 0,17 0,05 (0,05)Operating Income (Loss)

Ratio

Rasio Laba Bersih 0,08 0,30 0,14 0,06 0,11 Net Income Ratio

EBITDA/ Interest 2,03 2,78 2,89 2,05 1,18 EBITDA/ Interest

Aset Assets

(Dalam Juta Rupiah) 2008 2007 (in Million Rupiah)

Media Berbasis Content & Iklan

8.015.122 58% 6.172.994 40%Content &

Advertising-based Media

Media Berbasis Pelanggan 2.022.069 15% 1.827.733 12% Subscriber-based Media

Telekomunikasi & TI 529.682 4% 5.024.495 32% Telecommunication & IT

Holding 3.153.493 23% 2.545.302 16% Holding

Jumlah 13.720.366 100% 15.570.524 100% Total

��ANNUAL REPORT 2008

Rasio LancarCurrent Ratio

2008 2007 2006 2005 2004

3.29

2.70

1.31

1.68

Rasio Pinjaman Terhadap EkuitasDebt To Equity Ratio

2008 2007 2006 2005 2004

Pendapatan Revenues

(Dalam Juta Rupiah) 2008 2007 (in million Rupiah)

Media Berbasis Content & Iklan

3,780,098 68.3% 2,870,353 59.6%Content &

Advertising-based Media

Media Berbasis Pelanggan 776,061 14.0% 384,349 8.0% Subscriber-based Media

Telekomunikasi & TI 977,537 17.7% 1,321,215 27.4% Telecommunication & IT

Portofolio Investasi - - 241,349 5.0% Investment Portfolio

Holding 947 0.0% 1,517 0.0% Holding

Jumlah 5,534,643 100.0% 4,818,783 100.0% Total

4.08

0.40

0.66

0.96

1.12

0.97

�� LAPORAN TAHUNAN 2008

Informasi Pemegang Saham

Komposisi Pemegang Saham Perseroan per 31 Desember 2008

Composition of Shareholders as per December 31, 2008

Daftar Pemegang Saham MayoritasList of Majority Shareholders

JumlahAmount

%

PT Bhakti Investama Tbk. 7,058,875,000 51.31%

PT Asriland 1,778,659,340 12.94%

MediaCorp Investments Pte. Ltd. 800,096,500 5.82%

Deutsche Bank AG, London 759,218,500 5.52%

Astroria Developments Limited 714,615,110 5.19%

Masyarakat/Public 2,645,640,100 19.22%

Jumlah Saham Beredar/ Total Outstanding Shares 13,757,104,550 100.00%

NoPemegang Saham

ShareholdersJabatanPosition

Jumlah Kepemilikan SahamAmount of Share Ownership

%

1 Rosano Barack Komisaris Utama/ President Commissioner 75,339.000 0.54

2 M. Tachril Sapi’ie Komisaris/ Commissioner 20.500 0.00

3 Hary Tanoesoedibjo Group President & CEO 10.067.500 0.07

4 Indra Prastomiyono Direktur/ Director 300.000 0.00

Komposisi kepemilikan saham Perseroan oleh Dewan Komisaris dan Direksi per 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut:

The composition of share ownership held by the Board of Commissioners and Board of Directors per December 31, 2008, are as follows:

Ikhtisar Saham & ObligasiStock & Bond Highlights

Shareholders Information

��ANNUAL REPORT 2008

Kronologis pencatatan saham dan perubahan jumlah saham dari awal sampai akhir tahun buku 2008 Chronology of BMTR Shares Listingfrom initial listing date to fiscal year 2008

TanggalDate

Keterangan Description

20 Juni 1995June 20, 1995

Pernyataan Pendaftaran Perseroan menjadi efektif dalam rangka melaksanakan Penawaran Umum Saham Perdana (IPO) sebesar 200.000.000 saham dengan nilai nominal Rp500 pada harga penawaran Rp1.250 per saham

Statement of Company Listing became effective for the purpose of conducting an Initial Public Offering (IPO) in the amount of 200,000,000 shares with a nominal value of Rp500 at the offering price of Rp1,250 per share.

17 Juli 1995July 17, 1995

Perseroan pertama kali mencatatkansahamnya di PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan PT Bursa Efek Surabaya (BES)

The Company initially listed its shares on the Jakarta Stock Exchange (JSX) and the Surabaya Stock Exchange (SSX).

22 Juni 2004June 22, 2004

Perseroan melakukan Right Issue 1 (Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu/ HMETD) sejumlah 308.798.987 saham dengan nilai nominal Rp500 pada harga penawaran Rp2.500 per saham

The Company conducted 1st Right Issue (Preemptive Rights) for a total of 308,798,987 shares with a nominal value of Rp500 at the offering price of Rp2,500 per share

26 Juli 2006July 26, 2006

Perseroan membagikan saham bonussejumlah 1.299.013 .678 saham

The Company distributed bonus shares which amounted 1,299,013,678 shares

Pergerakan Saham BMTR pada tahun 2008Shares Movement of BMTR in 2008

Ha

rga

Pe

nu

tup

an

(d

ala

m R

p)

| Clo

sin

g P

rice

(in

Rp

)

0.00

200.00

400.00

600.00

800.00

1,000.00

1,200.00

1,400.00

�� LAPORAN TAHUNAN 2008

Sejarah Pembayaran Dividen PerseroanHistory of the Company’s Dividend Payments

Tahun BukuFiscal Year

Rp jutaRp million

Dividen per SahamDividend per Share

2007 199,926 Dibagikan dengan 2 Opsi:Opsi 1 - Tunai Rp14,56 per sahamOpsi 2 - saham IATA yang dimiliki Perseroan 1.199.717.710 saham.Distribution with two options: 1st Option - Rp14.56 cash per share2nd Option - IATA Shares owned by the Company with a total amount of 1,199,717,710 shares.

2006 54,830 Rp4,00 per saham. Rp4.00 per share.

2005 - Tidak membagikan dividenNo dividend was distributed

TanggalDate

Keterangan Description

27 April 2007April 27, 2007

Perseroan melakukan pemecahan saham sehingga nilai nominal saham berubah dari Rp500 menjadi Rp100 per saham

The Company conducted a stock split thereby changing the nominal share value from Rp500 to Rp100 per share

22 Juli 2007July 22, 2007

Perseroan melakukan Right Issue Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) untuk sejumlah 685.168.000 saham dengan nominal Rp100 pada harga penawaran Rp1.230 per saham

The Company conducted a Right Issue without Preemptive Rights, amounted to a total of 685,168,000 shares with a nominal value of Rp100 and at the offering price of Rp1,230 per share

��ANNUAL REPORT 2008

Kebijakan Dividen PerseroanDalam menetapkan besaran dividen yang akan dibagikan, Perseroan harus berpegangan kepada kebijakan dividen Perseroan, dimana jumlahnya ditentukan oleh salah satu formulasi di bawah ini (yang digunakan adalah hasil yang lebih rendah):

1. 15% dari laba bersih anak perusahaan, atau2. 25% dari penerimaan dividen yang diterima Perseroan dari seluruh anak perusahaan.

Penetapan akhir besaran dividen yang akan dibagikan tersebut juga senantiasa mempertimbangkan kondisikeuangan Perseroan dan anak-anak perusahaannya.

The Company’s Dividend PolicyIn determining the amount of dividend for distribution, the Company must comply with the Company’s dividend policy. The amount of dividend is calculated based on the following formula (the lower result is applied):

1. 15% from the net income of the subsidiary company, or2. 25% from dividends received by the Company from all of

its subsidiaries.

Final decision on the amount of dividend to be distributed is also based on the assessment of the financial condition of the Company and its subsidiaries.

Tahun BukuFiscal Year

Rp jutaRp million

Dividen per SahamDividend per Share

2004 161,846 Dibagikan dengan 2 OpsiOpsi 1 - tunai Rp124,80 (Rp12,43 setelah pemecahan saham) per sahamOpsi 2 - saham Mobile-8 yang dimiliki Perseroan 425.864.806 sahamDistribution with two options:1st Option: Rp124.80 (Rp12.43 after stock split) cash per share.2nd Option: Mobile-8 shares owned by the Company in the amount of425,864,806 shares

2003 25,733 Rp25

2002 26,535 Rp26

2000 15,255 Rp15

1999 - Tidak membagikan dividen/ No dividend was distributed

1998 - Tidak membagikan dividen/ No dividend was distributed

1997 4,577 Rp4,5

1996 20,340 Rp20

1995 15,255 Rp15

�8 LAPORAN TAHUNAN 2008

��ANNUAL REPORT 2008

“Global Mediacom’s sharpening focus as the largest and integrated media business group in Indonesia, therefore the Company will take a higher level of growth”

“Global Mediacom semakin fokus sebagai kelompok usaha media terbesar dan terintegrasi di Indonesia, sehingga Perseroan dapat mencapai tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi”

20 LAPORAN TAHUNAN 2008

The Board of Commissioners remains optimistic with the ability of Management to respond effectively to shifting markets, unearth creative ideas, and implement innovative steps that can instantly turn a challenge into opportunity.

“ “

“ “

Dewan Komisaris tetap optimis akan kemampuan Manajemen membaca potensi pasar secara tanggap, menggali ide-ide kreatif, serta menerapkan langkah-langkah inovatif yang seketika mengubah tantangan menjadi peluang.

2�ANNUAL REPORT 2008

Sambutan Komisaris UtamaPresident Commmissioner ’s Report

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Di semester kedua 2007 gejala krisis finansial Amerika Serikat mulai terdeteksi, diawali oleh guncangan kredit macet sektor properti hingga menumbuhkan kegelisahan di kalangan pelaku pasar keuangan dunia. Tahun 2008 seakan memastikan kecemasan tersebut dengan ditandai bangkrutnya beberapa perusahaan besar di Amerika dan akhirnya menyeret negara adidaya tersebut terpuruk ke dalam krisis ekonomi terparah dalam sejarah sejak terjadinya depresi besar di tahun 1929. Dampak krisis ekonomi Amerika pun segera berimbas ke negara-negara di berbagai belahan dunia dan tidak terkecuali, Indonesia.

Di tengah himpitan krisis ekonomi dunia tersebut, Perseroan berhasil melewati tahun 2008 dengan selamat disertai pencapaian kinerja yang cukup mengesankan.

Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pendapatan usaha Perseroan meningkat 15% yang sebagian besar diperoleh dari bidang usaha media berbasis content & iklan serta bidang usaha media berbasis pelanggan. Namun kerugian kurs mata uang asing dan penurunan keuntungan pelepasan investasi mengakibatkan penurunan laba bersih perusahaan sebesar 71%.

Di level anak perusahaan, PT Media Nusantara Citra Tbk. yang bergerak di bidang usaha media berbasis content & iklan, berhasil meraih kenaikan pendapatan sebesar 32%. Di bidang usaha media berbasis pelanggan melalui PT MNC Sky Vision (Indovision) juga mengalami peningkatan pendapatan yang signifikan sebesar 102%. Sementara itu, pendapatan di bidang usaha telekomunikasi dan teknologi informasi, melalui PT Infokom Elektrindo, mengalami penurunan pendapatan sebesar 26%.

Keberhasilan yang dicapai oleh Perseroan di tahun 2008 tidak terlepas dari kerja keras Manajemen dalam menjaga dan mengoptimalkan hubungan sinergis di antara unit-unit usaha di bawah Perseroan. Di sisi internal, Perseroan senantiasa memperbaiki kebijakan-kebijakan manajemen, fokus melakukan efisiensi biaya di segala bidang dan meningkatan serta senantiasa menyempurnakan standar prosedur operasional baku yang diberlakukan di seluruh unit usaha. Perseroan berkeyakinan langkah-langkah yang diambil tersebut dapat memperkuat ketahanan Perseroan dalam menghadapi tantangan di masa depan.

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

In the second half of 2007 symptoms of financial crisis in the United States were detected, preceded by shocks of bad debts in the property sector that created anxieties amongst the world’s financial market participants. The year 2008 confirmed these anxieties, marked by the bankruptcies of several large American institutions that eventually dragged the superpower into its worst economic crisis in history since the Great Depression of 1929. The impact of this American economic crisis was soon felt by countries in various parts of the world and without exception, Indonesia.

Against the backdrop of this global economic crisis, the Company was able to navigate safely through 2008, with a performance that is quite impressive.

Compared to the previous year, the Company’s revenue increased by 15% that was mainly generated from its Content & Advertising-based Media business as well as Subscriber-based Media business. However, losses on foreign currency exchange translation as well as from the divestment of certain assets led to a decline in the net income of the Company by 71%. For our subsidiary companies, PT Media Nusantara Citra Tbk., which is engaged in the Content & Advertising-based Media business, succeeded in increasing its revenues by 32%. Our Subscriber-based Media business through PT MNC Sky Vision (Indovision) experienced a significant increase of 102% in revenues. While revenues from our telecommunications and information technology business, through PT Infokom Elektrindo, registered a decrease of 26%.

The achievements of the Company in 2008 cannot be separated from the successful efforts of Management to optimize the synergies between the Company’s business units. Internally, the Company continues to improve management policies, focusing on attaining cost efficiency across the board, and enhancing standard operating procedures in all business units. The Company is confident that these and other initiatives that have been taken will strengthen the Company, and its resilience in the face of future challenges.

22 LAPORAN TAHUNAN 2008

By reflecting on the past, the Company has experienced the ebbs and flows of its business, and learned the valuable lessons of having gone through the Asian regional crisis that led to the monetary and political crises in Indonesia in 1998. Today, forged by the experience of 28 years, we are confident in the ability of the Company to face up to the challenges of the national and global economies that are likely to contract in 2009.

In anticipation of a global economy outlook that is less than encouraging, businesses are faced with the need to consolidate and thoroughly prepare themselves as best as possible. The Board of Commissioners remains optimistic with the ability of Management to respond effectively to shifting markets, unearth creative ideas, and implement innovative steps that can instantly turn a challenge into opportunity. Nevertheless, the Board of Commissioners will never tire of reminding Management of the need to constantly adhere to the principles of prudence, while also being circumspect and wise when deciding upon a strategy or taking the right step.

Since its establishment, the Company has always been committed to strike a balance between business interests and social obligations. To date, these values remain intact and are practiced in accordance with good corporate governance.

Corporate social responsibility activities are not only carried out by the parent Company, but are also being undertaken by subsidiary business units, among other things through the formation of the ‘Care’ units, namely RCTI Cares, Global TV Cares and TPI Cares. As such, the Company is assured that its corporate social responsibilities are spread out evenly across its subsidiary companies.

In accordance with Management’s policy to implement efficiency programs due to the impact of the global economic recession, corporate social responsibility activities are also carried out in synergy throughout the Group, such that we can still a balance in these activities despite the economic recession.

On behalf of the Board of Commissioners, I would like to take this opportunity to convey our appreciation and heartfelt gratitude to Mr Aryanto Agus Mulyo, who resigned in 2008, for his invaluable contribution as a member of the Audit Committee.

Bercermin ke masa lalu, Perseroan telah mengalami berbagai pasang surut usaha, serta mengenyam pelajaran berharga selama melewati masa krisis regional Asia yang mengakibatkan krisis moneter dan krisis politik di Indonesia di tahun 1998. Kini, ditempa oleh pengalaman selama 28 tahun, kami yakin bahwa Perseroan mampu menghadapi tantangan perekonomian nasional maupun global yang diperkirakan melambat di tahun 2009.

Mengantisipasi perkembangan perekonomian dunia yang kurang menggembirakan, dunia usaha dihadapkan oleh kebutuhan untuk berbenah diri dan melakukan persiapan yang matang. Dewan Komisaris tetap optimis akan kemampuan Manajemen membaca potensi pasar secara tanggap, menggali ide-ide kreatif, serta menerapkan langkah-langkah inovatif yang seketika mengubah tantangan menjadi peluang. Meskipun demikian, Dewan Komisaris tidak henti-hentinya mengingatkan Manajemen agar senantiasa memegang prinsip kehati-hatian serta bijak dalam menentukan strategi maupun mengayunkan langkah yang tepat.

Sejak awal didirikan, Perseroan telah memiliki komitmen untuk menjalankan keseimbangan antara kepentingan bisnis dan kewajiban sosial. Keseimbangan itu tetap dijalankan hingga kini dan diterapkan sesuai dengan tata kelola perusahaan yang baik.

Kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan tidak hanya dilakukan oleh Perseroan namun juga diberlakukan di unit-unit usaha di bawah Perseroan, antara lain dengan membentuk wadah-wadah peduli, yaitu RCTI Peduli, Global TV Peduli dan TPI Peduli. Dengan demikian, Perseroan meyakini bahwa tanggung jawab sosial perusahaan diterapkan secara merata hingga ke unit-unit usaha di bawah Perseroan.

Sesuai dengan kebijakan Manajemen untuk menerapkan program efisiensi sebagai dampak resesi ekonomi global, maka kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan pun dilakukan secara sinergi di seluruh Grup, sehingga keseimbangan tetap dapat dijalankan meski di tengah resesi ekonomi sekalipun.

Pada kesempatan ini, atas nama Dewan Komisaris, kami ingin menyampaikan penghargaan serta ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Aryanto Agus Mulyo yang telah mengundurkan diri pada tahun 2008, atas kontribusinya yang tak ternilai selama menjabat sebagai anggota Komite Audit.

2�ANNUAL REPORT 2008

Akhir kata, Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada Direksi, seluruh karyawan, serta para pemangku kepentingan lainnya atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan kepada Perseroan sepanjang tahun 2008. Perseroan menyadari bahwa keberhasilan Perseroan merupakan buah kerjasama dari seluruh pihak terkait, dan kami berharap bahwa kerjasama ini akan selalu terjaga dan dapat ditingkatkan untuk mencapai kinerja yang lebih baik lagi di masa-masa yang akan datang.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Finally, the Board of Commissioners would like to extend its appreciation to the Directors, employees and other stakeholders for the support and trust that they have given the Company throughout the year 2008. We are aware that the success of the Company is the fruit of cooperation between and among our stakeholders, and that we express our hopes for the continuation and enhancement of this cooperation in order that we may achieve greater results in the years to come.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Rosano Barack

Presiden Komisaris

President Commissioner

2� LAPORAN TAHUNAN 2008

“ “

We believe we can weather the current financial crisis and emerge as a much stronger company.

“ “

Kami yakin akan dapat melalui krisis keuangan saat ini dan tampil sebagai perusahaan yang lebih kuat.

2�ANNUAL REPORT 2008

Laporan Group President & CEOGroup President & CEO’s Report

Salam Sejahtera Kepada Para Pemegang Saham,

Perkenankan kami mengawali laporan ini dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkatNya yang membekali kita dengan kearifan, keteguhan, serta keuletan sehingga mampu mengatasi kondisi perekonomian yang sulit di tahun 2008.

Perkembangan perekonomian global di masa mendatang masih diselimuti ketidakpastian. Sumber kekhawatiran utama terletak pada skala maupun dalamnya krisis keuangan global itu sendiri. Para ekonom terkemuka memperkirakan bahwa krisis keuangan masih akan berlanjut di tahun 2009, bahkan hingga tahun 2010. Beberapa negara di Asia diperkirakan mengalami pertumbuhan ekonomi negatif selama tahun 2009. Di kawasan Asia, hanya Indonesia, Cina, India, dan Vietnam yang diperkirakan menghasilkan pertumbuhan ekonomi di atas 3%. Dibandingkan dengan beberapa negara tetangga, perekonomian Indonesia tidak bergantung sepenuhnya pada ekspor, sehingga tidak terlalu terpengaruh oleh penurunan ekspor secara signifikan yang disebabkan oleh krisis global.

Pemerintah Indonesia memproyeksikan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) menurun menjadi 4,5% pada tahun 2009 dari 6,3% di tahun 2008. Namun, bagi industri media khususnya, tingkat kesehatan sektor konsumer merupakan tolok ukur yang lebih berarti. Tingkat belanja iklan di Indonesia diharapkan masih merupakan salah satu yang tertinggi di kawasan Asia karena beberapa alasan sebagai berikut:1. Sekitar dua per tiga dari belanja iklan kotor berasal dari

produk-produk dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat luas dan akan tetap dikonsumsi dalam kondisi ekonomi apa pun.

2. Para pengiklan, terutama perusahaan multi nasional, cenderung mempertahankan belanja iklan yang memadai selama krisis, guna mempertahankan pangsa pasarnya dari para pesaing lokal yang sangat mengandalkan belanja iklan untuk meningkatkan pangsa pasar.

3. Pemilu nasional sedikit banyak juga berpengaruh terhadap peningkatan belanja iklan.

Oleh karenanya, Perseroan tetap optimis terhadap prospek industri media di Indonesia pada tahun 2009 dan tahun- tahun selanjutnya, namun sekaligus juga bersikap hati-hati.

Kami yakin bahwa PT Global Mediacom Tbk. (Mediacom) memiliki fundamental yang kokoh dalam mengatasi krisis yang sedang berlangsung. Sikap kehati-hatian yang diterapkan oleh setiap perusahaan di bawah Mediacom pada kondisi yang menguntungkan, turut menopang Perseroan saat kondisi perekonomian memburuk. Kami pun yakin bahwa sumber pendapatan Perseroan yang beragam mampu meredam dampak negatif dari penurunan sektor industri

Greetings To Our Shareholders,

Let me begin this report by extending my praise to the Lord for His abundant blessings that have provided us with the wisdom, fortitude, and perseverance to traverse the harsh economic conditions in 2008.

The outlook for the global economy remains uncertain. Our particular concern is on the scale and depth of the global financial crisis itself. Leading economists predicted the financial crisis to continue in 2009 and perhaps to 2010. Some countries in the Asian region are forecasting a negative economic growth in 2009. In Asia, only Indonesia, China, India, and Vietnam were expected to produce economic growth of more than 3%. Indonesia’s economy is less reliant on exports as compared to its Asian neighbors thereby Indonesia is less exposed to the significant decline in exports due to the global crisis.

The Indonesian Government has projected Indonesia’s growth in Gross Domestic Product (GDP) to decelerate to 4.5% in 2009 from 6.3% in 2008. However, it is the health of the consumer sector that becomes the prime focus of the media industry. Indonesia’s advertising spending is expected to be one of the out performers in Asia due to the following reasons:

1. Approximately two thirds of Indonesia’s gross adspend are on inexpensive products that Indonesian consumers will buy regardless of the state of the economy;

2. Advertisers, particularly multi national companies’s maintain a reasonable level of adspend during the crisis to protect their respective market shares against the more aggressive local rivals that places heavy reliance on adspend to increase their market shares.

3. National election is also deemed to have a positive effect on advertising expenditures.

We therefore remain positive on the outlook of Indonesia’s media industry in 2009 and beyond but remain cautious at the same time.

We believe that PT Global Mediacom Tbk. (Mediacom) is fundamentally sound to weather the current crisis. We have been prudent and cautious in operating our companies during good times in order to soften the impact during hard economic times. We also believe that our diversified sources of revenues will lessen the negative impact from any downturn in the consumer industry. Since mid-year 2008, we have retooled our expansionary policy to a more

2� LAPORAN TAHUNAN 2008

konsumer. Sejak pertengahan tahun 2008, Perseroan telah mengubah kebijakan pengembangan usahanya ke arah yang lebih defensif dan berhati-hati. Perseoan memilih untuk lebih fokus pada usaha untuk meningkatkan nilai serangkaian aset media yang telah dikembangkan sejak beberapa tahun silam, dengan tetap memperhatikan arah perkembangan perekonomian serta industri media.

Sebagaimana modal merupakan sumber daya yang amat bernilai, langkah yang paling bijak dalam hal pengalokasian modal secara optimal adalah dengan memusatkan pada jenis-jenis usaha dengan potensi pertumbuhan yang tinggi, dimana Perseroan memiliki keunggulan kompetitif yang signifikan agar mampu memanfaatkan potensi pertumbuhan yang tinggi serta menghasilkan tingkat imbal hasil yang optimal. Pada tahun 2008, Perseoan melakukan kajian yang komprehensif terhadap seluruh kegiatan usahanya, dan menentukan bahwa keunggulan utama Mediacom terletak pada media berbasis content & iklan, media berbasis pelanggan, serta telekomunikasi & teknologi informasi.

Pada tahun yang sama, Perseroan kembali mencatat tonggak sejarah dengan akuisisi 57,1% saham Linktone Ltd. (Linktone) melalui kombinasi penawaran tender serta penerbitan saham-saham baru. Linktone merupakan perusahaan yang berbasis di Cina dan sahamnya tercatat di Nasdaq (kode saham: LTON) yang bergerak sebagai penyelenggara Wireless Value Added Services (WVAS) di Cina. Linktone akan menjadi wahana Perseroan untuk mengembangkan bisnis Value Added Services (VAS) serta menumbuhkan usahanya di kawasan regional guna mencapai sasaran jangka panjang Perseroan untuk menjadi sebuah perusahaan media yang diperhitungkan di kawasan regional.

Ulasan Singkat Mengenai Kinerja Keuangan Mediacom pada Tahun 2008.

Pendapatan Mediacom untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2008 mencapai Rp5,5 triliun, mengalami peningkatan 15% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp4,8 triliun. Untuk tahun buku 2008, EBITDA tercatat sebesar Rp1,1 triliun, sementara laba bersih Perseroan mencapai Rp426 milliar. Lihat ulasan mengenai Pembahasan dan Analisis Manajemen dimulai pada halaman 34.

Content & Media Berbasis Iklan pada Tahun 2008 dan Prospeknya pada Tahun 2009

Bisnis content dan media dioperasikan melalui PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNC). MNC mampu mempertahankan posisinya yang kuat di industri media sebagai perusahaan media terkemuka yang terintegrasi di

defensive and more prudent approaches. We have opted to concentrate on enhancing the values of our string of strategic media assets which we have accumulated in the past years while maintaining a close observation on the direction of the economy and the media industry.

As capital is a very scarce resource, the most prudent decision for an optimum capital allocation is to concentrate on high growth businesses in which we have significant competitive advantages in order to fully capitalize on the industry’s huge growth potential and generate optimum returns. In 2008, we produced a thorough analysis of our overall businesses and determined that our core competencies and competitive advantages are in Content & Advertising-based Media, Subscriber-based Media, as well as telecommunication & Information technology.

In 2008, we engraved a major milestone by completing the 57.1% shares acquisition of Linktone Ltd. (Linktone) through a combination of tender offer and subscription of new shares. Linktone is a China based and Nasdaq listed company (ticker code: LTON) that is engaged as a provider of Wireless Value Added Services (WVAS) in China. Linktone will serve as our vehicle to further expand our presence in Value Added Services (VAS) business and to grow our presence in the regional market to accomplish our long-term target of progressing Mediacom as a strong regional media company.

Brief Discussion on the Financial Performance of Mediacom in 2008

Mediacom’s revenue for the year ending December 31, 2008, was Rp5.5 trillion, which was an increase of 15% compared to the previous year amounted to Rp4.8 trillion for fiscal year 2008, EBITDA was recorded at Rp1.1 trillion, while net profit amounting to Rp426 billion. Please see further discussion from the section on Management Discussion and Analysis starting on page 34.

Content & Advertising-based Media in 2008 and Outlook in 2009

Our content and media businesses are being operated through PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNC). MNC maintains its commanding presence in the media industry as the leading and most integrated media company in

2�ANNUAL REPORT 2008

Indonesia. Keunggulan MNC terletak pada kemampuannya memahami pentingnya faktor integrasi dalam industri media serta segmentasi pasar menurut cita rasa, pandangan serta latar belakang sosial yang berbeda-beda dari keragaman penduduk di Indonesia. Perseroan juga fokus terhadap upaya menciptakan sinergi diantara berbagai platform media yang strategis demi peningkatan efisiensi, marjin, serta fundamental perusahaan. Mediacom terus berupaya melakukan diversifikasi sumber-sumber pendapatannya dan secara konsisten menghadirkan diferensiasi produk secara inovatif guna meraih pendapatan yang lebih tinggi serta mengurangi dampak negatif dari siklus industri konsumer yang sedang menurun. Pada tahun 2008, majalah Forbes menunjuk Mediacom sebagai satu dari dua perusahaan di Indonesia yang masuk dalam daftar “200 Perusahaan Terbaik Asia di Bawah Satu Miliar”.

Pencapaian penting MNC selama tahun 2008

1. MNC mencatat kemajuan yang menggembirakan dalam upayanya menyebarluaskan layanan content ke pasar internasional melalui siaran channel TV yang dimiliki sendiri dengan nama MNC The Indonesian Channel di Singapura (melalui Starhub) dan di Timur Tengah. Kedua pasar tersebut merupakan pengembangan atas siaran perdana MNC The Indonesian Channel di luar negeri bagi masyarakat berbahasa Indonesia dan Melayu yang menetap di Jepang. MNC mempertahankan posisinya sebagai perusahaan yang memiliki pustaka content terbesar di Indonesia yang mencakup 79.529 jam program-program berita maupun hiburan. Saat ini, tiga channel yang dimiliki MNC yaitu MNC Music, MNC Entertainment, dan MNC News telah disiarkan melalui Indovision. Menurut AC Nielsen, MNC News merupakan salah satu program berita yang berada di peringkat teratas di Indonesia.

2. MNC melanjutkan ekspansinya di media cetak dengan meluncurkan dua majalah premium bernama HighEnd and HighEnd Teen. HighEnd menawarkan content fashion dan lifestyle, kepada pembacanya, sementara HighEnd Teen khusus ditargetkan untuk kalangan remaja.

3. Pada tanggal 23 Oktober 2008, MNC melakukan pembayaran sebesar Rp220 miliar sebagai pelunasan penuh Obligasi Rupiah RCTI dengan menggunakan dana hasil dari penawaran umum saham perdana MNC pada bulan Juni 2007.

Kami sangat bersyukur atas daya tahan MNC/RCTI selama tahun 2008 mampu kembali mempertahankan posisi teratas sebagai stasiun televisi nomor satu di Indonesia. Meskipun

Indonesia. MNC’s strength lies in its ability to recognize the importance of establishing an integrated media company and segmenting the target market as Indonesia’s population is diverse in terms of taste and social backgrounds. We have also focused on driving synergies among our various strategic media platforms to achieve higher efficiencies, higher margins, and improve the overall fundamentals of the Company. Mediacom has continuously sought avenues to diversify our sources of revenues and have been persistent in differentiating our products by fostering innovation to further achieve higher revenues and lessen the negative impact of a cyclical downturn in the consumer industry. In 2008, Mediacom was recognized by Forbes magazine as one of only two Indonesian companies to be included as “Asia’s 200 Best Under a Billion”.

Key MNC achievements in 2008

1. MNC has made excellent progress in its strategy of distributing content to the overseas market by broadcasting a proprietary channel called MNC The Indonesian Channel in Singapore (through Starhub) and the Middle East. The two markets are in addition to the first overseas broadcast of MNC The Indonesian Channel to Indonesian and Malay speaking communities residing in Japan. MNC maintains its stature as a company with the largest content library in Indonesia comprising of 79,529 hours of news and entertainment programs. Currently, three of our proprietary channels (MNC Music, MNC Entertainment, and MNC News) are being broadcasted in Indovision. According to AC Nielsen, MNC News is one of the top rated news program in Indonesia.

2. MNC further expanded its print media by launching two premium magazines – HighEnd and HighEnd Teen. HighEnd offers its readers with fashion and lifestyle contents while HighEnd Teen is specifically targeted at teenagers.

3. On October 23, 2008, MNC made a Rp220 billion payment as full settlement of the RCTI Rupiah Bond using cash proceeds from the initial public offering of MNC’s shares in June 2007.

We are particularly proud of MNC/RCTI resilience during 2008 of retaining back to lead a position as the number one television broadcaster in Indonesia. RCTI’s ratings were not optimal for the most part of 2008, but through the revision of

28 LAPORAN TAHUNAN 2008

ada sebagian besar di periode tahun 2008 peringkat RCTI kurang optimal, namun dengan revisi strategi di triwulan terakhir, RCTI mampu menutup tahun 2008 sebagai stasiun televisi nomor satu di Indonesia.

Perseroan yakin mampu mengatasi krisis moneter yang terjadi saat ini dan keluar dari krisis sebagai perusahaan yang lebih kokoh.

Pencapaian yang diraih Perseroan adalah berkat pengalaman, keahlian, serta keterampilan kolektif dari tim manajemen yang mampu memimpin Mediacom secara efektif melewati krisis dengan perumusan rencana maupun strategi usaha yang dapat memaksimalkan hasil dari setiap peluang usaha yang muncul.

Strategi untuk meningkatkan pendapatan Perseroan di bidang media berbasis content dan iklan, terletak pada integrasi menyeluruh seluruh platform media Perseroan untuk menggapai semua kesempatan pada proses konsolidasi dan sinergi dalam upaya terus memperkuat serta menumbuhkan bisnis-bisnis Perseroan mencapai hasil jangka panjang yang berkesinambungan.

Pokok-pokok utama dari integrasi menyeluruh atas berbagai platform media Perseoan adalah sebagai berikut:1. Sinergi pengaturan program acara di tiga stasiun televisi.2. Upaya promosi bersama guna menumbuhkan awareness

terhadap unit-unit media non televisi.3. Membangun fasilitas ‘news center’ untuk sentralisasi

penyuntingan berita dan sebagai pusat pelaporan bagi semua nara sumber berita.

4. Memperluas peran pusat pelatihan MNC untuk mempermudah pengalihan pengetahuan diantara karyawan dan menciptakan pemimpin-pemimpin baru.

5. Memindahkan kantor unit usaha mendekati kantor pusat (bila dimungkinkan).

6. Memperlebar serta memperkuat jaringan internasional yang telah terjalin dengan mitra regional guna meningkatkan peluang usaha di luar negeri.

Telekomunikasi & IT pada Tahun 2008 dan Prospeknya pada tahun 2009

Infokom Elektrindo (Infokom) merupakan penyelenggara jasa Premium SMS terbesar di Indonesia dengan pangsa pasar sekitar 60%. Akuisisi Linktone Ltd. akan semakin meningkatkan bisnis Infokom di bidang Value Added Services. Linktone adalah penyedia jasa hiburan interaktif konsumer nirkabel terbesar di Cina dan memiliki produk-produk yang sangat maju dapat diaplikasikan di pasar Indonesia. Kami berencana untuk mengintegrasikan operasi Perseroan di Indonesia dan Cina dengan produk-produk WVAS yang sangat inovatif.

its strategies in the last quarter, RCTI was able to end the year as the number one television station in Indonesia.

We believe we can weather the current financial crisis and re-emerge from the crisis as a much stronger company.

Above all, it is the collective experiences, expertise, and skills of our management team that will enable us to effectively navigate through the crisis through the formulation of plans and strategies that will maximize the returns on each and all opportunities that may arise in the face of the Company.

The strategy to enhance revenues from our Content & Advertising-based Media, lies in the total integration of our media platforms in order to fully capitalize on the consolidated and synergistic nature of these integrated media, in order to strengthen and grow our various businesses to achieve sustainable long-term results.

The key points of total integration of media platforms are as follows:1. Programming synergy of three TV stations.2. Increasing co-promotion to support awareness building of

non TV media units.3. Building a news center facility to centralize news editing

and as a reporting center for all sources of news.

4. Expanding the role of the MNC training center to facilitate the transfer of knowledge among employees and nurturing future leaders.

5. Office relocation of business units to be closer to the headquarter (as applicable).

6. Adding new and strengthening existing international ties with regional partners to enhance our opportunities abroad.

Telecommunication & IT in 2008 and Outlook in 2009

Infokom Elektrindo (Infokom) remains the largest provider of Premium SMS services in Indonesia with a market share of approximately 60%. Our acquisition of Linktone Ltd. shall further enhance Infokom’s business in Value Added Services. Linktone is the leading provider of wireless consumer interactive entertainment services in China with very sophisticated products that could be applied in the Indonesian market. We intend to integrate our Indonesian and China operations to provide the Indonesian market with innovative WVAS products.

2�ANNUAL REPORT 2008

Pada tahun 2009, Infokom akan lebih agresif dalam mengembangkan layanannya sebagai penyelenggara jasa internet yang mampu mengintegrasikan serta mencapai sinergi dengan pengembangan jasa broadband. Selain itu, Infokom akan memposisikan dirinya sebagai Gateway Provider untuk Value Added Services. Strategi Infokom dalam bisnis telekomunikasi di tahun 2009 mencakup perbaikan prosedur pengelolaan aset serta meningkatkan efisiensi melalui perampingan organisasinya.

Media Berbasis Pelanggan pada Tahun 2008 dan Prospeknya pada Tahun 2009

TV berbayar (pay TV) memiliki potensi pertumbuhan yang besar di Indonesia dengan tingkat penetrasi pada tahun 2008 hanya sebesar 2,5%. Kami yakin bahwa potensi pasar untuk televisi berbayar di Indonesia dapat mencapai lebih dari 17 juta rumah tangga.

Strategi Indovision adalah memposisikan dirinya sebagai penyedia hiburan umum untuk keluarga yang terkemuka. Indovison merencanakan untuk meningkatkan jumlah basis pelanggannya dengan terus memberikan informasi kepada pemirsa akan manfaat dari televisi berbayar serta upaya untuk mengembangkan jaringan kantor-kantor pelayanannya agar memiliki jaringan distribusi dengan jangkauan nasional.

Pencapaian Penting Indovision di tahun 2008

1. Indovision meluncurkan Top TV yang menawarkan paket “basic” dimana pelanggan Top TV dapat menambah jumlah channel premium di bawah merek Indovision. Perseroan berencana untuk meningkatkan penetrasi TV berbayar di Indonesia dengan menawarkan harga berlangganan yang lebih terjangkau bagi segmen penduduk yang lebih luas.

2. Indovision telah memperkuat posisinya sebagai operator TV berbayar Direct To Home yang terkemuka di Indonesia dengan jumlah pelanggan sebanyak 479.394 (termasuk pelanggan Top TV) pada akhir tahun 2008. Jumlah ini merupakan pertumbuhan sebesar 57% dari jumlah pelanggan pada tahun 2007 sebanyak 305.372 pelanggan. Indovision juga menguasai pangsa pasar belanja iklan untuk TV berbayar, yaitu sebesar 65% pada akhir tahun 2008.

3. Indovision telah mendirikan 34 kantor cabang baru dan mengakhiri tahun 2008 dengan 41 cabang yang merupakan peningkatan yang sangat besar bila dibandingkan dengan jumlah cabang yang hanya berjumlah 8 pada akhir tahun 2007.

In 2009, Infokom will be more aggressive in developing its services as an Internet Service Provider in order to be more integrated and achieve synergies with the development of its broadband services. In addition, Infokom will position itself as a Gateway Provider for Value Added Services. Infokom’s strategy in its telecommunication businesses in 2009 includes improvement to the asset management procedures and increase efficiency by reducing the size of the organization.

Subscriber-based Media in 2008 and Outlook in 2009

Pay TV has great upside potential in Indonesia as the penetration rate in 2008 was only at 2.5%. We believe that the potential market for pay TV in Indonesia could exceed 17 million households.

Indovision’s strategy is to position the company as the leading provider of general family entertainment. Indovision intends to increase its subscriber base by continuing to educate the market on the benefits of viewing pay TV, while also establishing more branch offices to achieve a nationwide distribution network.

Key Indovision achievements in 2008

1. Indovision launched Top TV that offers the ‘basic’ program package where Top TV subscribers have the ability to move up to premium channel line-ups under the brand Indovision. We intend to increase the penetrations rates of pay TV in Indonesia by offering subscription prices that are more affordable to a wider segment of the population.

2. Indovision has further strengthened its position as the largest Direct To Home pay TV operator with 479,394 subscribers (including Top TV subscribers) as at year end 2008, it represent a 57% growth to the 2007 amount of 305,372 subscribers. Indovision also leads the pay TV market with 65% share of advertising spending on pay TV as at year end 2008.

3. Indovision has established 34 new branch offices and ended the year with 41 branch offices, a significant increase compared to only eight branch offices as at year-end 2007.

�0 LAPORAN TAHUNAN 2008

Indovision telah meluncurkan satelit baru pada bulan Mei 2009 untuk usaha TV berbayar, menggantikan satelit lama. Satelit baru tersebut memiliki kapasitas transmisi sebanyak 150 channel sehingga dapat melipatgandakan jumlah channel yang tersedia saat ini (tidak termasuk channel untuk penyiaran radio) untuk di tawarkan kepada pelanggan. Media Partners Asia (MPA) memperkirakan pertumbuhan yang tinggi untuk industri TV berbayar di Indonesia dengan proyeksi 3,4 juta pelanggan pada tahun 2013 dan lebih dari 5 juta pelanggan pada tahun 2018, sehingga akan menghasilkan tingkat penetrasi masing-masing sebesar 9% dan 13%. Selanjutnya, MPA juga memproyeksikan pendapatan industri TV berbayar akan mencapai US$890 juta pada tahun 2018 yang merupakan Tingkat Pertumbuhan Tahunan Majemuk (CAGR) sebesar 18% dan menyebut PT MNC Sky Vision (MSV), sebagai satu dari dua operator TV berbayar yang akan paling diuntungkan oleh prospek industri TV berbayar di Indonesia yang sangat menjanjikan di masa depan.

Pada tahun 2009, MSV merencanakan peluncuran layanan tambahan untuk memperkaya pilihan bagi pelanggan, sebagai berikut: 1. Mengembangkan pilihan channel menjadi lebih dari 100

channel.2. Menjadi operator TV berbayar pertama yang

menyediakan penyiaran High Definition TV (HDTV), 3. Menyediakan jasa-jasa lainnya seperti Personalized Video

Recorder (PVR), pay per view, dan video on demand.

Perseroan merencanakan untuk meningkatkan jumlah kepemilikan saham kami di Indovision sebagai wujud komitmen serta keyakinannya terhadap peluang pertumbuhannya yang besar.

Perseroan sangat optimis terhadap prospek yang baik dari bisnis intinya di tahun 2009.

Media berbasis iklan masih memiliki ruang pertumbuhan yang sangat besar dikarenakan masih rendahnya belanja iklan per kapita di Indonesia, yaitu sebesar US$11 pada tahun 2007, dibandingkan dengan Filipina sebesar US$38 dan Singapura sebesar US$299. Zenith Optimedia memperkirakan belanja iklan Indonesia dapat mencapai posisi ke 20 di dunia dan terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2011. Untuk tahun 2009, Zenith Optimedia memproyeksikan hanya Indonesia dan India yang akan mengalami pertumbuhan belanja iklan di atas 13%.

Prospek pertumbuhan bagi media berbasis pelanggan pun juga masih besar dengan tingkat penetrasi yang hanya mencapai 2,5% pada tahun 2008. Selanjutnya, industri media di Indonesia merupakan industri yang defensif, ditopang oleh penduduk yang relatif muda dalam jumlah yang besar dan dengan tingkat konsumsi yang tinggi. Kelompok terpikat oleh

We are planning to launch a new satellite in May 2009 for our pay TV operations to replace the existing aging model. The new satellite will have the capacity to transmit 150 channels that will more than double our current channel line-ups (excluding channels for radio broadcast) being offered to our subscribers. Media Partners Asia (MPA) has projected a robust growth for Indonesia’s pay TV industry by projecting 3.4 million subscribers by 2013 and over 5.0 million subscribers by 2018, resulting in penetration rates of 9% and 13%, respectively. Furthermore, MPA has projected industry revenues to reach US$890 million by 2018 which represent a Compounded Annual Growth Rate (CAGR) of 18% and have sighted PT MNC Sky Vision (MSV) as one of two pay TV operators which will be the key beneficiaries of the favorable outlook on Indonesia’s pay TV industry in the future.

In 2009, MSV intend to launch additional services to enrich the customer’s viewing experience as follows:

1. Expanding channel selection to more than 100 channels.

2. To be the first pay TV operator in providing the broadcast of High Definition TV (HDTV).

3. Offering many other services such as Personalized Video Recorder (PVR), pay per view, and video on demand.

We intend to increase our shareholding in Indovision as a confirmation of our commitment and belief in its huge upside potential.

We remain highly optimistic on the favorable prospects of our core businesses in 2009.

Our advertising-based media still has ample room to grow due to Indonesia’s low advertising spending per capita of US$11 in 2007 as compared to US$38 for the Philippines and US$299 for Singapore. Zenith Optimedia has forecasted Indonesia’s adspend to reach the 20th position globally and the largest in South East Asia by 2011. For 2009, Zenith Optimedia has forecasted only Indonesia and India amongst countries in the Asia Pacific region to experience adspend growth of more than 13%.

The prospect for our Subscriber-based Media is still huge with a low penetration rate of only 2.5% in 2008. Moreover, Indonesia’s media industry is considered to be a defensive sector supported by a relatively young and sizeable population with a high propensity to consume and seek media platforms as their source of entertainment that should therefore be

��ANNUAL REPORT 2008

attractive targets for advertisers which currently are relatively small in terms of number.

On behalf of the Board of Directors, I wish to extend my gratitude to internal and external parties that have contributed to the process of increasing our focus on Content & Advertising-based Media, as well as Subscriber-based Media and also our continuous efforts to strengthen the synergy, integration, and development. We look forward to an excellent performance in 2009.

May God Almighty bestow His blessings upon us all.

On behalf of the Board of Directors.

platform media sebagai sumber hiburan sehingga merupakan sasaran menarik bagi pengiklan yang saat ini jumlahnya masih relatif sedikit.

Atas nama Direksi, perkenankan kami mengucapkan terima kasih kepada pihak internal maupun eksternal yang turut memberikan kontribusi terhadap proses peningkatkan fokus Perseroan pada bisnis media berbasis content & iklan serta media berbasis pelanggan, dan atas usaha Perseroan yang berkelanjutan dalam memperkuat sinergi, integrasi, serta pengembangan usaha. Kami sangat menantikan sebuah kinerja yang sangat baik di tahun 2009.

Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa melimpahi berkatNya kepada kita semua.

Atas nama Direksi.

Hary Tanoesoedibjo

Group President & CEO

Group President & CEO

�2 LAPORAN TAHUNAN 2008

��ANNUAL REPORT 2008

“The entire employees and Management of Global Mediacom are highly committed to achieve the Company’s vision and mission by being rooted to our solid foundation of good corporate governance.”

“Segenap karyawan dan Manajemen Global Mediacom memiliki komitmen yang tinggi untuk merealisasikan visi dan misi Perseroan dengan berpijak pada landasan kokoh tata kelola perusahaan yang baik.”

�� LAPORAN TAHUNAN 2008

Analisa Dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion And Analysis

Analisa Singkat Industri Media

Belanja iklan di media berhubungan erat dengan kejadian-kejadian ekonomi pada saat ini

Perlambatan ekonomi dunia yang saat ini masih berlangsung sangat mempengaruhi pertumbuhan iklan di pasar utama termasuk Amerika Serikat, Jepang, dan Cina, dan merupakan suatu kekhawatiran utama untuk industri media. Perlambatan ekonomi memiliki dampak yang serius terhadap permintaan dan selanjutnya terhadap tingkat belanja iklan.

Oleh karena itu Zenith Optimedia telah memproyeksikan penurunan pertumbuhan belanja iklan kotor dunia (dengan memakai harga saat ini) dari 1,3% pada tahun 2008 menjadi minus 0,2% pada tahun 2009 dan untuk kawasan Asia Pasifik tingkat pertumbuhannya diproyeksikan menurun ke 3,2% pada tahun 2009 dari 4,6% pada tahun 2008.

Brief Analysis of Media Industry

Advertising growth is correlated to economic trends

The ongoing global economic downturn is clearly affecting advertising growth in key media markets around the world, including the United States, Japan, and China, and presents a major concern for the media industry. Economic slowdown will have a significant impact on demand and subsequently on the level of advertising spending (adspend).

Zenith Optimedia has therefore predicted a fall in the growth rate of global gross adspend (at current prices) from 1.3% in 2008 to a negative 0.2% in 2009 and for the Asia Pacific region the growth rate is expected to fall to 3.2% in 2009 from 4.6% in 2008.

Menurut Zenith Optimedia, diantara negara-negara di kawasan Asia Pasifik, pertumbuhan belanja iklan kotor Singapura pada tahun 2009 diprediksikan minus 4,7% dan untuk Hong Kong minus 4,5%. Sementara itu, prediksi pertumbuhan belanja iklan kotor untuk Thailand, Filipina, dan Malaysia untuk tahun 2009 masing-masing adalah 1,4%, 3,0%, and 5,5%. Di Asia, bahkan pasar belanja iklan terbesar yaitu China diprediksikan akan mengalami pelemahan pertumbuhan menjadi 8,8% pada tahun 2009 dari 18,8% pada tahun 2008.

According to Zenith Optimedia, among countries in the Asia Pacific region, Singapore’s growth rate in gross adspend in 2009 is predicted to be a negative 4.7% and Hong Kong is a negative 4.5%. Meanwhile Thailand, the Phillipines and Malaysia’s growth rates in gross adspend for 2009 are forecasted to be 1.4%, 3.0%, and 5.5% respectively. In Asia, even the largest advertising market, which is China, is estimated to ease its growth to 8.8% in 2009 from 18.8% in 2008.

Pertumbuhan belanja iklan kotor (%) Growth of gross adspend (%)

1.3

7

6

5

4

3

2

1

0

-2

-4

%

2008 2009 2010 2011

4.6

-0.2

3.2

5.5 5.8 5.8 5.5

World

Asia Pasific

Sumber/ Source:

Zenith Optimedia Advertising Expenditure Forecast December 2008

Belanja iklan kotor (2009)Total gross adspend (2009)

13.1 13.0

8.8

5.5

3.0

1.4

-4.5 -4.7

14

12

10

8

6

4

2

0

-2

-4

-6

%

India Indonesia China Malaysia Philiphines Thailand

Hongkong Singapore

Sumber/Source:

Zenith Optimedia Advertising Expenditure Forecast December 2008

��ANNUAL REPORT 2008

Negara di kawasan Asia Pasifik yang diprediksikan oleh Zenith Optimedia untuk mengalami pertumbuhan dua digit pada tahun 2009 hanya Indonesia dan India yang diestimasikan untuk tumbuh masing-masing sebesar 13,0% dan 13,1%. Kami yakin hal ini akan disebabkan oleh pertumbuhan konsumsi domestik yang tinggi yang didukung oleh jumlah penduduk yang besar. Selanjutnya, kami yakin belanja iklan di Indonesia akan mengalami tingkat pertumbuhan yang tinggi dalam jangka menengah karena rendahnya rasio jumlah belanja iklan kotor terhadap Produk Domesitk Bruto (PDB). Rendahnya rasio tersebut menunjukkan potensi pertumbuhan belanja iklan yang besar.

Menurut survei lainnya dari sebuah lembaga riset media, Media Partners Asia (MPA), yang mengukur pendapatan iklan bersih setelah diskon, belanja iklan di Indonesia akan mengalami peningkatan rata-rata sebesar 10,6% per tahun selama lima tahun ke depan yang merupakan peningkatan yang sedikit lebih tinggi dari Cina (10,5%) dan sedikit lebih rendah daripada India (10,7%) di kawasan Asia Pasifik.

Laporan dari MPA yang berjudul “Media Tracker Survey” mengatakan bahwa Media di Indonesia merupakan sebuah perwakilan dari konsumer (consumer proxy) yang bertumpu pada pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabilitas politik. Ekonomi Indonesia tetap bisa bertahan dengan pertumbuhan PDB secara riil sebesar 5% selama lima tahun ke depan ditengah tantangan kondisi makro ekonomi dunia. Oleh sebab itu, jumlah porsi iklan bersih diprediksikan untuk mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 10% sampai dengan tahun 2013 dimana jumlahnya masih hanya 0,3% dari PDB secara nominal.

Sebuah artikel mengenai analisa yang dibuat oleh AGB Nielsen Media Research pernah dimuat di The Asian Wall Street Journal (Vol XXXIII No. 55, 14-16 November 2008) telah melaporkan beberapa faktor positif pemicu pertumbuhan belanja iklan kotor di Indonesia yang akan menopang belanja iklan Indonesia di tahun 2009 pada saat dunia sedang menghadapi krisis.

1. Belanja iklan didominasi oleh produk-produk yang tidak mahal harganya.

2. Para pengiklan akan tetap mempertahankan tingkat belanja iklan yang masuk akal selama krisis.

3. Pemilu nasional akan membantu pendapatan iklan.

The only Asia Pacific countries that were predicted by Zenith Optimedia to experience double digit growth in 2009 were Indonesia and India, which were estimated to grow by 13.0% and 13.1% respectively. We believe this will be due to robust domestic consumption, supported by a significant population size. Additionally, we believe that Indonesia’s adspend should enjoy higher rate of growth over the medium-term as the ratio of adspend to Gross Domestic Product (GDP) remains low and indicates a significant upside potential for the future.

According to another survey by a media research company, Media Partners Asia (MPA), which measures net advertising revenue, after discounts, adspend in Indonesia will climb at an average annual rate of 10.6% over the next five years, marginally ahead of China (10.5%) and second only to India (10.7%) in the Asia Pacific region.

The MPA “Media Tracker Survey” states: “Media in Indonesia is a consumer proxy, anchored to robust economic growth and political stability. In spite of a challenging global macro landscape, Indonesia’s economy remains resilient with real GDP growth expected to trend at 5% over the next five years. Despite a challenging world macro-economic conditions, the net advertising pie is expected to grow at an average annual rate of 10% until 2013, still only 0.3% of nominal GDP.

A review of the analysis performed by AGB Nielsen Media Research was published in The Asian Wall Street Journal (Vol XXXIII No. 55, November 14-16, 2008), which reported several underlying factors for Indonesia’s favorable gross adspend growth in the current global crisis that will support Indonesia’s adspend in 2009.

1. Advertising spending is dominated by inexpensive products.

2. Advertisers will maintain a reasonable level of advertising spending during the crisis.

3. National election will help advertising revenues.

�� LAPORAN TAHUNAN 2008

Television (TV) Media Industry

Mediascene in its most recent publication (Volume 19: 2007/2008) based on data supplied by Nielsen Media Research – Advertising Information Services, stated that television absorbed 58.3% of total gross adspend. While total gross adspend for newspaper, magazine, outdoor, tabloid, and radio absorbed 34.5%, 2.6%, 2.0%, 1.3%, and 1.3% respectively.

Historically, TV absorbs 57% to 60% of total gross adspend in Indonesia and it is estimated to stay stable at 60% onwards. While print media absorbs 33% to 39% of total gross adspend in Indonesia and estimated to continue at 34% onwards. MNC is a media company with major operations in TV and print media, two media platforms which are estimated to capture approximately 94% of total market spending.

Industri Media Televisi (TV)

Majalah Mediascene dalam edisinya yang terakhir (Volume 19: 2007/2008) berdasarkan data yang bersumber dari Nielsen Media Research – Advertising Information Services, mengatakan bahwa televisi menyerap 58,3% dari jumlah belanja kotor. Sementara itu jumlah belanja kotor untuk koran, majalah, iklan di luar ruangan, tabloid, dan radio masing-masing menyerap 34,5%, 2,6%, 2,0%, 1,3%, dan 1,3%.

Secara historis, TV menyerap antara 57% hingga 60% dari jumlah belanja iklan kotor di Indonesia dan ke depannya diestimasikan untuk tetap stabil di 60%. Sementara media cetak menyerap antara 33% hingga 39% dari jumlah belanja iklan kotor di Indonesia dan diestimasikan ke depannya untuk berlanjut di 34%. MNC adalah perusahaan media dengan kegiatan utama di TV dan media cetak, dua platform media yang diestimasikan untuk meraih sekitar 94% dari jumlah iklan pasar.

In net terms, surveys from MPA indicate that TV has approximately 67% of the net advertising pie, a dominance that is largely unequalled in Asia Pacific, except for The Philippines. MPA predicts that TV will remain dominant in the future with a 65% share by 2013.

In our view, TV will continue to absorb a major portion of adspend due to the following factors:

1. TV adspend is driven by large scale advertisers for nationwide promotion.

2. TV media is still the most cost efficient way to advertise.3. TV industry is more concentrated compared to other

media industry that is significantly fragmented.

Survei dari MPA mengindikasikan bahwa TV memiliki sekitar 67% dari porsi bersih iklan dan menempati posisi yang dominan di kawasan Asia Pasifik kecuali di Filipina. MPA memprediksikan bahwa TV akan tetap dominan dengan porsi sebesar 65% pada tahun 2013.

Menurut pandangan kami, TV akan senantiasa mendapatkan porsi terbesar dari belanja iklan karena faktor-faktor sebagai berikut:

1. Belanja iklan TV didorong oleh pengiklan berskala besar untuk promosi nasional.

2. Media TV masih merupakan cara beriklan yang paling efisien dalam segi biaya.

3. Industri TV lebih terkonsentrasi dibandingan industri media lainnya yang sangat terfragmentasi.

Belanja Iklan di Indonesia Berdasarkan Tipe Media

Indonesia Advertising Spending By Media TypeSumber - Source: Zenith Optimedia (Desember 2008 - December, 2008)

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

TV

Radio

Print

Others59

3

33

5

60

2

33

5

2

34

5

59

2

38

4

57

2

34

4

60

2

34

4

60

2

34

4

60

��ANNUAL REPORT 2008

Industri Media Cetak

Untuk media cetak, menurut MPA per akhir tahun 2008 ada sekitar 590 judul koran yang terdiri dari 230 judul untuk koran harian dan 360 judul untuk koran bukan harian. MPA juga memperkirakan jumlah sirkulasi koran harian adalah sebanyak 5,2 juta per akhir tahun 2008 yang terdiri dari 2,9 juta untuk koran dengan distribusi nasional dan 2,3 juta untuk koran regional dan lokal. Sirkulasi untuk koran bukan harian diperkirakan sebanyak 6 juta yang terdiri dari 4 juta untuk koran dengan distribusi nasional dan 2 juta untuk koran regional dan lokal. Sebuah riset dari PricewaterhouseCoopers seperti yang dilaporkan oleh koran harian Bisnis Indonesia pada tanggal 13 Agustus 2008 memproyeksikan bahwa jumlah sirkulasi koran akan mencapai 5,25 juta pada tahun 2012 dari 4,95 juta pada tahun 2008 yang merupakan pertumbuhan sebesar 6%.

Zenith Optimedia dan AGB Nielsen Media Research keduanya melaporkan bahwa pangsa belanja iklan untuk koran telah meningkat dari 31% pada tahun 2007 menjadi 34% pada tahun 2008. Zenith Optimedia memproyeksikan bahwa belanja iklan untuk koran akan tumbuh rata-rata sebesar 20% antara tahun 2009 hingga 2011 dan akan mencapai US$1,7 miliar di tahun 2011 dari US$997 juta pada tahun 2008. Namun untuk majalah pertumbuhannya diproyeksikan hanya sebesar 5% per tahun antara tahun 2009 hingga 2011.

Industri Radio

MPA juga telah memberikan estimasi bahwa ada sebanyak 1.200 stasiun radio komersil yang terdaftar di Indonesia per akhir tahun 2008. Merupakan suatu hal yang sangat sulit untuk mendapatkan estimasi yang pasti terhadap jumlah stasiun radio di Indonesia karena setiap minggu selalu ada stasiun radio yang baru dimulai dan menghentikan operasinya. Stasiun radio di Indonesia sangat tersegmentasi dan programnya secara khusus dirancang untuk pendengar target tertentu seperti wanita, kalangan usaha, anak muda, dan bahkan komunitas Tionghoa.

Zenith Optimedia telah memproyeksikan pertumbuhan rata-rata belanja iklan untuk radio sebesar 5% per tahun dari tahun 2009 sampai 2011. Menurut hemat kami, rendahnya penyerapan dan pertumbuhan belanja iklan untuk radio disebabkan karena industrinya sangat terfragmentasi dengan jumlah pemain yang banyak dan tersebar di seluruh Indonesia. Hal ini diperburuk oleh tersentralisasinya para pemasang iklan berskala nasional yang memusatkan semua proses pengambilan keputusan di ibukota Jakarta.

Namun demikian, radio merupakan pelengkap dari TV dan media cetak kami untuk memberikan pengiklan sebuah solusi periklanan yang lengkap.

Print Media Industry

For print media, according to a research by MPA as at year end 2008 there were approximately 590 newspaper titles consisting of 230 daily titles and 360 non-daily titles. MPA also estimated that there were 5.2 million daily newspapers in circulation as at year end 2008 which consisted of 2.9 million circulations for nation wide distributed newspapers and 2.3 million for regional and local newspapers. It was estimated that non-daily newspapers had a circulation of 6 million consisting of 4 million nationwide newspapers and 2 million regional and local newspapers. A research by PricewaterhouseCoopers as reported by the daily newspaper Bisnis Indonesia on August 13, 2008, projected that newspaper circulation will reach 5.25 million in 2012 from 4.95 million in 2008, a growth of 6%.

Zenith Optimedia and AGB Nielsen Media Research both reported that the adspend share on newspaper have increased from 31% in 2007 to 34% in 2008. Zenith Optimedia forecasted that the adspend for newspaper will grow by 20% between 2009 to 2011 reaching approximately US$1.7 billion in 2011 from US$997 million in 2008. Magazines however were forecasted to only grow at 5% annually between 2009 to 2011.

Radio Industry

MPA surveys estimated that there were 1,200 commercial radio stations registered in Indonesia as at year end 2008. It is quite difficult to generate an exact estimate on the number of radio stations in Indonesia as radio stations are being started and terminated on a weekly basis. Radio stations in Indonesia are highly segmented and programs are purposefully designed to target specific listeners such as female, business community, teenagers, and even the Chinese community.

Zenith Optimedia has forecasted an annual average growth of 5% in adspend for radio from 2009 to 2011. The low adspend absorption rate and growth of adspend for radio is due to the nature of the industry which is highly fragmented with a large number of players and being dispersed throughout Indonesia, in our opinion. This is particularly exacerbated by national advertisers, which often centralize their decision making process in the capital city, Jakarta.

However, radio complements our TV and print media operations to provide advertisers with a comprehensive advertising solution.

�8 LAPORAN TAHUNAN 2008

Industri Media Online

Industri media online di Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat sejak tahun 2002 dari hanya 4.5 juta pengguna internet menjadi sekitar 25 juta pada tahun 2007. Untuk tahun 2008, walaupun tidak ada data resmi, kami yakin bahwa pengguna internet paling sedikit mencapai 30 juta pengguna yang merupakan tingkat penetrasi sekitar 12-13%. Dengan jumlah pengguna tersebut, pasar online semakin menjadi unsur yang tidak bisa diabaikan untuk keefektifan sebuah kampanye pemasaran.

Zenith Optimedia memproyeksikan pertumbuhan rata-rata belanja iklan untuk online dari tahun 2009 hingga 2011 sebesar 30%, tertinggi dibandingkan dengan TV, media cetak dan radio

Analisa Singkat untuk Industri Terkait Media berbasis Pelanggan

Menurut laporan riset yang dibuat oleh MPA edisi 2007, pasar TV berbayar diperkirakan akan tumbuh pada tingkat rata-rata tahunan sebanyak 23% pada dekade ke depan dan mencapai sedikit di bawah 2,2 juta pelanggan pada tahun 2011 dan di atas 3 juta pelanggan pada tahun 2015, yang didorong oleh akuisisi pelanggan yang agresif dan penawaran harga yang kompetitif oleh para operator TV berbayar Direct-to-Home (DTH) yang besar. Sesuai dengan hal di atas, MPA juga memperkirakan Average Revenue Per User (ARPU) bulanan industri untuk terus menurun dari US$23,4 di tahun 2006 menjadi US$17,7 pada tahun 2011 dan US$17,6 pada tahun 2015.

Sesuai dengan hal di atas, MPA juga memperkirakan ARPU bulanan industri untuk terus menurun dari US$23,4 di tahun 2006 menjadi US$17,7 pada tahun 2011 dan US$17,6 pada tahun 2015. Menurut MPA, tingkat PDB per kapita yang berkisar di US$1.580 diperkirakan akan berlipat dua pada dekade ke depan, yang seharusnya memberikan pondasi untuk pertumbuhan pendapatan pada sektor TV berbayar.

Saat ini pangsa pasar pemirsa TV masih sangat didominasi oleh stasiun-stasiun TV Free-To-Air (FTA) berjangkauan nasional. Karena itu hampir sebagian besar (jika tidak hampir seluruhnya) anggaran iklan TV dibelanjakan di TV FTA tersebut. Namun seiring dengan pertumbuhan pelanggan TV berbayar sampai ke level tertentu, iklan akan menjadi sumber pendapatan tambahan besar yang potensial untuk operator TV berbayar.

Selain itu, pertumbuhan pelanggan TV berbayar juga membuka peluang bagi penyedia content seperti MNC dalam bentuk program channel TV berbayar.

Media Online Industry

We have seen an unprecedented growth in Indonesia’s online media industry since 2002 from only 4.5 million internet users to approximately 25 million in 2007. In 2008, despite the absence of official data, we believe that internet users can easily reach 30 million, representing a penetration rate of around 12-13%. At these numbers, the online market has become an increasingly important component of an effective marketing campaign that could no longer be ignored.

Zenith Optimedia forecasted an average growth of 30% for online adspend from 2009 to 2011 which is the highest compared to TV, print media, and radio.

Brief Analysis for Industry Related to Subscriber-based Media

According to a research report from MPA, 2007 edition, the market for pay TV is estimated to grow at an average annual rate of 23% over the next decade to reach just under 2.2 million subscribers by 2011 and top 3 million subscribers by 2015, fuelled by aggressive subscriber acquisition and competitive pricing offered by major Direct-to-Home (DTH) pay TV operators. In line with the above, MPA also estimated that the industry monthly Average Revenue Per User (ARPU) to decline from US$23.4 in 2006 to US$17.7 in 2011 and US$17.6 in 2015.

In accordance with the above, the MPA also estimated that the industry monthly ARPU continues to decline from US$23,4 in 2006 to US$17.7 in the year 2011 and US$17.6 in 2015. According to MPA, GDP per capital levels, running at US$1,580 are expected to double in the next decade, which should provide a foundation for pay TV sector revenues growth. Currently TV audience market is largely dominated by Free-To-Air (FTA) TV stations with nationwide coverage. Thus a large part (if not almost all) of the TV advertising budget is spent on those FTA TV stations. However, as the growth of pay TV subscribers achieves a certain level, advertising will be a potential source of significant additional revenues for pay TV operators.

Meanwhile, growth in pay TV subscribers will create opportunities for content providers such as MNC in the form of pay TV program channel.

��ANNUAL REPORT 2008

Perseroan meyakini bahwa industri TV berbayar memiliki prospek yang cerah, dengan tingkat penetrasi yang rendah dan jumlah penduduk yang besar. Indovision sebagai operator TV berbayar terdepan seharusnya dapat diuntungkan oleh pertumbuhan industri dan dapat menjadi sumber utama diversifikasi pendapatan dari pendapatan iklan dan telekomunikasi. Para operator TV berbayar di Indonesia yang dominan saat ini selain Indovision, termasuk: PT Broadband Multimedia (Kabelvision), PT Direct Vision (terafiliasi dengan Astro All Asia Networks), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (Telkom Vision).

Kontribusi Pendapatan Perseroan

Pada tahun 2008, Bidang Media berbasis Content & Iklan masih menjadi penyumbang terbesar pendapatan Perseroan, mencapai 68% dari total pendapatan Perseroan. Sementara bidang media berbasis pelanggan menyumbang sebesar 14%. Kontribusi lini usaha ini diharapkan akan terus meningkat secara signifikan pada periode mendatang. Hal ini dinilai karena jumlah penduduk Indonesia yang besar dan tingkat penetrasi yang saat ini masih lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan Asia, misalnya Malaysia, Filipina, dan sebagainya.

PT MNC Sky Vision (MSV) masih membawa pengaruh positif sebagai penunjang pendapatan dan sumber cash flow dengan menyumbangkan kontribusi sebesar 14% dari total pendapatan Perseroan. Hal itu didukung dengan adanya pengembangan yang terjadi di MSV dengan meluncurkan Top TV, TV berbayar dengan pangsa pasar menengah ke bawah.

The Company believes that the pay TV industry outlook remains strong, given its low penetration rate and relatively large population size. Indovision as the leading pay TV operator should be able to capitalize on this growing industry and serve as a major revenue diversification from advertising and telecommunications revenues. Major Indonesian pay TV operators, other than Indovision, currently include: PT Broadband Multimedia (Kabelvision), PT Direct Vision (affiliated with Astro All Asia Networks), and PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (Telkom Vision).

Company’s Revenues Contribution

In 2008, Content & Advertising-based Media Sector continued providing the largest contribution to the Company’s revenues, achieving 68% of total revenues. While Subscriber-based Media contributed 14%. Contribution of this sector is expected to grow significantly in the forthcoming years. This potential is due to the size of Indonesia’s population and the degree of penetration which is currently lower than other countries in the Asian region, such as Malaysia, The Philippines, and others.

PT MNC Sky Vision (MSV) still brings a positive influence as a revenue driver and source of cash flow by contributing 14% of the Company’s total revenues. This is supported by the expansion of MSV with the launch of Top TV, a pay TV targeting the middle to low markets.

Deskripsi

Description

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

TV KabelCable TV

39% 31% 26% 23% 21% 19% 18% 17% 17% 17%

DTH Satelit TVDTH Satelite TV

61% 69% 73% 75% 76% 77% 78% 78% 77% 77%

IPTVIPTV

0% 0% 1% 2% 3% 4% 4% 5% 6% 6%

JumlahTotal

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Proyeksi Komposisi Pelanggan TV berbayar & BroadbandPay TV & Broadband Composition ProjectionsSumber - Media Partners Asia Edisi Tahun 2008 - Media Partners Asia 2008 Edition

�0 LAPORAN TAHUNAN 2008

Tinjauan Keuangan Perseroan

Pendapatan UsahaPendapatan usaha konsolidasi Perseroan pada tahun 2008 mencapai Rp5.535 miliar, naik 15% dibandingkan pendapatan konsolidasi tahun 2007 sebesar Rp4.819 miliar. Peningkatan yang signifikan tersebut disebabkan oleh meningkatnya kontribusi dari pendapatan iklan dari lini usaha Media berbasis Content & Iklan.

Lini usaha Media berbasis Content & Iklan, melalui PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNC), memberikan kontribusi pendapatan terbesar pada tahun 2008, yakni Rp3.780 miliar, naik 32% dibandingkan dengan kontribusi pendapatan lini usaha ini di tahun 2007 sebesar Rp2.870 miliar.

Dari lini usaha Media berbasis Pelanggan yang telah diambil alih pada tahun 2007, memberikan kontribusi terhadap Perseroan pada tahun 2008 sebesar Rp776 miliar, meningkat 102% dibanding kontribusi pada tahun 2007 sebesar Rp384 miliar.

Sedangkan lini usaha Telekomunikasi & TI, melalui PT Mobile-8 Telecom Tbk. dan PT Infokom Elektrindo, pada tahun 2008 memberikan kontribusi pendapatan kepada Perseroan sebesar Rp978 miliar, 26% lebih rendah dari posisi pendapatan lini usaha ini di tahun 2007, yang sebesar Rp1.321 miliar.

Laba UsahaSekalipun pendapatan Perseroan meningkat, laba usaha pada tahun 2008 mengalami penurunan sebesar 42%, mencapai Rp573 miliar dari posisi Rp981 miliar pada tahun 2007. Penurunan laba usaha terutama disebabkan oleh peningkatan beban langsung sebesar Rp903 miliar, atau 46% dibandingkan sebesar Rp1.944 miliar pada tahun 2007.

Lini usaha Media berbasis Content & Iklan memberikan sumbangan positif terhadap kinerja laba usaha konsolidasi sebesar Rp634 miliar. Marjin laba usaha Media berbasis Content & Iklan pada tahun 2008 adalah sebesar 16%, turun dibandingkan dengan marjin laba usaha tahun 2007 sebesar 29%. Penurunan tersebut disebabkan oleh peningkatan biaya produksi in-house, biaya akuisisi program asing dan progam lokal, biaya layanan pesan singkat, biaya promosi dan periklanan serta biaya penyusutan dan amortisasi.

Lini usaha Media berbasis Pelanggan menunjukkan kontribusi yang sangat baik, dimana pada tahun 2008, menyumbangkan laba usaha sebesar Rp102 miliar, naik 24% dibandingkan laba usaha tahun 2007 sebesar Rp82 miliar.

Financial Review of the Company

RevenuesConsolidated revenues of the Company in the 2008 reached Rp5,535 billion, up by 15% compared to consolidated revenues in 2007 of Rp4,819 billion. This significant growth was due to the increased contribution of advertising revenue from the Content & Advertising-based Media sector.

The Content & Advertising-based Media sector, through PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNC), provided the largest contribution in 2008 which amounted to Rp3,780 billion, an increase of 32% compared to the revenues contribution from this sector in 2007 of Rp2,870 billion.

The Subscriber-based Media sector which was taken over in 2007, provided contributions to the Company in 2008 amounting to Rp776 billion, an increase of 102% compared to the contribution in 2007 of Rp384 billion.

Meanwhile, Telecommunications & IT sector, through Mobile-8 Telecom Tbk. and PT Infokom Elektrindo, in 2008 provided contribution to the Company’s revenues in the amount of Rp978 billion, which was 26% lower than those of Rp1,321 billion in 2007.

Operating IncomeDespite the increasing revenues, the Company’s business operating income decreased by 42% in 2008, reaching Rp573 billion from Rp981 billion in 2007. The decline in operating income is mainly due to the increasing of direct expenses amounting to Rp903 billion, or 46% compared to the amounted to Rp1,944 billion in 2007.

Content & Advertising-based Media sector provided positive contribution to the performance of consolidated operating income in the amount of Rp634 billion. The operating income margin in 2008 of Content & Advertising-based Media was 16%, a decrease from operating income margin of 29% in 2007. The decrease was mainly due to the rise of in-house production, acquisition cost of foreign and local programs, cost of short messaging services, as well as expenses for promotion and advertising, depreciation and amortization.

The Subscriber-based Media sector showed an excellent contribution to the operating income in 2008, amounting to Rp102 billion, which was an increase of 24% compared to Rp82 billion in 2007.

��ANNUAL REPORT 2008

Net IncomeConsolidated net income in 2008 amounted to Rp426 billion, a decrease of 71% from Rp1,468 billion in 2007. The decline was mainly due to losses incurred from foreign currency translation and the divestment of certain assets.

Balance Sheet The Company’s consolidated assets in 2008 amounted to Rp13,720 billion, a decline of 12% compared to the consolidated assets in 2007 of Rp15,571 billion. The decline in assets was mostly due to the divestment of 47.81% of the Company’s shares in PT Mobile-8 Telecom Tbk.

Total consolidated current assets in 2008 was recorded at Rp6,112 billion, a decrease of 15% compared to Rp7,202 billion in 2007; while the consolidated noncurrent assets in the year 2008 amounted to Rp7,608 billion, down by 9% from the position of Rp8,369 billion in 2007.

Consolidated Liabilities in 2008 amounted to Rp4,466 billion, a decline of 31% compared to Rp6,430 billion in 2007. Consolidated equity in 2008 amounted to Rp 7,038 billion, an increase of 1% compared to Rp7,000 billion in 2007.

Cash flowsThe position of cash and cash equivalents of the Company in 2008 amounted to Rp1,391 billion, a decrease of 56% from Rp3,174 billion in 2007. The decline was mainly caused by the decrease in net cash from operating activities, placements in short-term investments, additions of other investments and acquisitions of fixed assets.

Net cash flows used for investing activities in 2008 amounted to Rp1,770 billion, a decrease of Rp2,451 billion compared to 2007. The decline was due to the fact that the Company made more acquisitions of subsidiary companies and acquisition of fixed assets in 2007 than in 2008.

Net cash flow used in financing activities in 2008 amounted to Rp44 billion, a 101% decrease compared to Rp3,851 billion in 2007. The Company and subsidiaries obtained the initial public offering of shares of a subsidiary company, issuance of bonds of a subsidiary company and issuance of new shares in 2007.

Laba BersihLaba bersih konsolidasi pada tahun 2008 menurun hingga 71% mencapai angka Rp426 miliar dari posisi Rp1.468 miliar di tahun 2007. Penurunan itu terutama disebabkan kerugian kurs dan penurunan keuntungan pelepasan investasi.

NeracaAset konsolidasi Perseroan pada tahun 2008 adalah sebesar Rp13.720 miliar, menurun 12% dibandingkan dengan aset konsolidasi pada tahun 2007 sebesar Rp15.571 miliar. Penurunan jumlah aset tersebut terutama berasal dari divestasi 47,81% saham Perseroan di PT Mobile-8 Telecom Tbk.

Aset lancar konsolidasi pada tahun 2008 tercatat sebesar Rp6.112 miliar, menurun 15% dibandingkan tahun 2007 yang sebesar Rp7.202 miliar. Sedangkan aset tidak lancar konsolidasi pada tahun 2008 turun sebesar 9% mencapai Rp7.608 miliar dari posisi tahun 2007 yang sebesar Rp8.369 miliar.

Kewajiban konsolidasi pada tahun 2008 adalah sebesar Rp4.466 miliar, atau turun 31% dibandingkan dengan kewajiban konsolidasi tahun 2007 sebesar Rp6.430 miliar. Ekuitas konsolidasi pada tahun 2008 adalah sebesarRp7.038 miliar, meningkat 1% dibandingkan dengan posisi tahun 2007 sebesar Rp7.000 miliar.

Arus KasPosisi kas dan setara kas konsolidasi Perseroan pada tahun 2008 adalah sebesar Rp1.391 miliar, menurun 56% dibandingkan dengan tahun 2007 sebesar Rp3.174 miliar. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh penurunan kas bersih dari aktivitas operasi, penempatan investasi jangka pendek, penempatan investasi lain dan perolehan aktiva tetap.

Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi pada tahun 2008 adalah sebesar Rp1.770 miliar, menurun dibandingkan dengan tahun 2007 sebesar Rp2.451 miliar. Penurunan tersebut adalah karena Perseroan melakukan akuisisi anak perusahaan dan perolehan aktiva tetap dalam jumlah yang lebih banyak di tahun 2007 daripada di tahun 2008.

Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan pada tahun 2008 adalah sebesar Rp44 miliar, menurun 101% dibandingkan dengan tahun 2007 sebesar Rp3.851 miliar. Pada tahun 2007, Perusahaan dan anak perusahaan memperoleh hasil penawaran umum perdana saham anak perusahaan, penerbitan obligasi anak perusahaan dan penerbitan saham baru.

�2 LAPORAN TAHUNAN 2008

Operational and Financial Review of Business Units

Content & Advertising-based Media

PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk (MNC)

MNC is a holding company of several business units that are engaged in the media businesses consisting of TV broadcasting station, print media, radio station, content business, advertising agency, talent management and production house.

Today, MNC is the leading integrated media and multimedia group in Indonesia. MNC achieved this position by implementing continuosly evolving strategies that add value to the company and shareholders.

In 2008, MNC has performed several consolidations steps in order to strengthen its media and multimedia businesses. In April 2008, MNC completed the 57.1% shares acquisition of Linktone Ltd., a China based company engaged in the business of providing of Wireless Value Added Service (WVAS) in China.

MNC has implemented a string of continuous strategies which include the following:

• Television Broadcasting Stations MNC owns and operates three national TV stations which

are RCTI, TPI and Global TV with each targeting different market segments.

According to AGB Nielsen Media Research, the above three TV networks collectively captured an average of 32.6% of Indonesia’s share of viewing audience and 35.8% of total gross television advertising spending (adspend) during 2008.

RCTI is the number one TV station in Indonesia with an average audience share of 16.3% and caputers the highest percentage of TV advertising spending of 14.1% in 2008. RCTI has the largest broadcast coverage among all nationwide TV station, reaching 180 million viewers in 319 cities across Indonesia.

Tinjauan Operasional dan Keuangan Anak Perusahaan

Bidang Usaha Media berbasis Content & Iklan

PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk (MNC)

MNC adalah induk perusahaan yang membawahi beberapa bisnis unit yang bergerak di bidang media di antaranya stasiun penyiaran televisi, media cetak, stasiun radio, bisnis content, agen periklanan serta manajemen artis dan rumah produksi.

Saat ini, MNC adalah perusahaan media dan multimedia terintegrasi yang terkemuka di indonesia. MNC mencapai posisi tersebut melalui implementasi strategi-strategi yang senantiasa berkembang yang memberikan nilai tambah pada perusahaan dan pemegang saham.

Pada tahun 2008, MNC melaksanakan beberapa langkah konsolidasi dalam rangka memperkuat bisnisnya di bidang media dan multimedia. Pada bulan April 2008, MNC telah menyelesaikan akuisisi sebanyak 57,1% saham Linktone Ltd., sebuah perusahaan yang berbasis di Cina, yang bergerak di bidang Wireless Value Added Service (WVAS)

MNC telah mengimplementasikan jalinan strategi yang berkelanjutan sebagai berikut:

• Stasiun Penyiaran Televisi MNC memiliki dan mengoperasikan tiga stasiun televisi

nasional yaitu RCTI, TPI, dan Global TV, dimana masing-masing mempunyai segmen pasar yang berbeda.

Menurut AGB Nielsen Media Research, tiga jaringan TV tersebut secara kolektif mencakup rata-rata 32,6% pangsa pemirsa Indonesia dan 35,8% dari total belanja iklan kotor televisi selama tahun 2008.

RCTI adalah stasiun televisi nomor satu di Indonesia dengan pangsa pemirsa rata- rata sekitar 16,3% dan pangsa pasar belanja iklan televisi sebesar 14,1% pada tahun 2008. RCTI memiliki jangkauan siaran terluas di antara stasiun- stasiun TV nasional, mencapai sekitar 180 juta pemirsa di 319 kota di seluruh Indonesia.

��ANNUAL REPORT 2008

RCTI’s programs are tailored to cater to the interests of the middle to upper income families (target audience of ABC 5+).

In 2008, RCTI maintains its leading position as the number one TV stations in Indonesia. RCTI changes its strategy by sharpening its content business and producing TV programs that can increase the number of viewers such as “Dahsyat” (the program that displays the most popular music video clips in Indonesia) and “Bedah Rumah” (reality show to fulfill the dreams of impovenshed of owning a decent home.)

Meanwhile, in terms of financial, RCTI also has reviewed the financing budget of 2008, so that will have a positive impact in 2009.

TPI is the fifth highest rated national TV broadcasting

network in Indonesia with an average audience share of approximately 10.5% during the year ended December 31, 2008. TPI is positioned to appeal to the middle to lower income (CDE 5+ category) consumers in Indonesia, which is the largest segment of the population.

Program RCTI dirancang untuk mengakomodasi hiburan untuk keluarga yang berpenghasilan menengah ke atas (target pemirsa ABC 5+).

Pada tahun 2008, RCTI tetap berupaya mempertahankan posisinya sebagai televisi nomor satu di Indonesia. RCTI melakukan perubahan strategi dengan lebih mempertajam fokusnya pada bisnis content, dan membuat program acara televisi yang dapat meningkatkan jumlah pemirsa antara lain “Dahsyat” (program musik terpopuler yang menampilkan video-video klip terbaru di Indonesia) dan “Bedah Rumah” (sebuah reality show yang mewujudkan mimpi orang yang tidak mampu untuk mendapatkan rumah yang lebih layak).

Sementara itu, di segi keuangan, RCTI juga meninjau kembali atas pembiayaan-pembiayaan di tahun 2008, sehingga akan berdampak positif di tahun 2009.

TPI merupakan jaringan siaran TV nasional dengan rating

tertinggi kelima di Indonesia berdasarkan pangsa pemirsa sekitar 10,5% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008. TPI diposisikan untuk menarik konsumen dengan penghasilan menengah ke bawah (kategori CDE 5+) di Indonesia, yang merupakan segmen terbesar dari populasi.

Today, MNC is the leading integrated media and multimedia group in Indonesia. MNC achieveed this position by implementing continuosly evolving strategies that add value to the company and shareholders.

Saat ini, MNC adalah perusahaan media dan multimedia terintegrasi yang terkemuka di indonesia. MNC mencapai posisi tersebut melalui implementasi strategi-strategi yang senantiasa berkembang yang memberikan nilai tambah pada perusahaan dan pemegang saham.

““

�� LAPORAN TAHUNAN 2008

Pada tahun 2008, TPI merupakan pemimpin di segmen pasar CDE. Dalam rangka meningkatkan jumlah pangsa pemirsanya, TPI berupaya untuk mengarahkan segmentasi pasarnya menjadi BCD. Di segi keuangan, TPI mencatatkan pendapatan yang baik di tahun 2008 yang merupakan peningkatan sebesar 15% dibandingkan pendapatan pada tahun 2007.

Global TV diluncurkan pada tahun 2002 dan direposisikan untuk kategori umur yang lebih luas dan pemirsa berpenghasilan tinggi (kategori AB 5+). Global TV semakin inovatif dalam mengembangkan strateginya untuk menyajikan program hiburan bagi pemirsanya.

Pada tahun 2008, Global TV melakukan langkah-langkah yang inovatif dengan memperluas pasar pemirsanya dari pasar anak-anak ke pasar remaja dan keluarga muda, dengan tingkat pendapatan menengah ke atas. Seperti halnya yang dilakukan dua stasiun TV lainnya, Global TV juga menayangkan program acara yang menarik, baik program dari manca negara maupun program lokal.

Global TV, sebagai stasiun TV yang memegang lisensi Nickelodeon, mengalokasikan delapan jam per hari untuk

penayangan program Nickelodeon. Program acara lokal yang menarik diantaranya adalah komedi situasi “Abdel & Temon” dan reality show “Be A Man”. Global TV semakin memantapkan diri sebagai stasiun televisi berkelas yang menyajikan program-program yang menyegarkan dan terlengkap untuk seluruh anggota keluarga Indonesia.

Pada pertengahan 2008, Global TV tampil dengan wajah dan image baru dengan merubah logonya, agar lebih mencerminkan tampilan kreatif, inovatif dan unik.

In 2008, TPI is a leader in the market segment CDE. In order to increase its audience share, TPI attempts to shift to BCD market segment. In terms of financial, TPI booked an increase in revenues by 15% compare to revenues in 2007.

Global TV was launched in 2002 and was repositioned to cater for a wider audience age group and a high income segment viewer (category AB 5+). Global TV has been more innovative in developing its strategy in providing entertainment programs to the viewers.

In 2008, Global TV has implemented a several innovative steps to expand the market share from children segment to the youth and young families segment, with middle to high income segment. As with the other to TV station, Global TV broadcasts interesting international and local programs.

Global TV, as the TV stations that hold Nickelodeon

license, allocates eight hours per day to broadcast Nickelodeon’s programs. The others appealing local programs are “Abdel & Temon” and reality show”Be A Man”. Global TV is positioning itself as the exclusive TV stations that broadcast fresh and the most complete programs for all family members in Indonesia.

In the mid of 2008, Global TV is presented with a new face and image by changing its logo to better reflect its creatives, innovatives and uniques appearance.

MNC dan anak perusahaan mencatatkan pendapatan sebesar Rp3.922 miliar, yang merupakan peningkatan sebesar 35% dari pendapatan sebesar Rp2.909 miliar.

MNC and its subsidiaries recorded revenues of Rp3,922 billion, which is an increase of 35% compared to Rp2,909 billion.

““

��ANNUAL REPORT 2008

• Media Cetak Segmen media cetak MNC dibentuk untuk melengkapi

usaha inti siaran TV, di samping untuk mendiversifikasi pendapatan iklan. Dua penerbitan berkala MNC yang memiliki sirkulasi terluas adalah Seputar Indonesia, surat kabar harian nasional dan Genie, tabloid infotainment mingguan. Tabloid lainnya adalah Mom&Kiddie dan Realita.

Langkah-langkah yang telah dilakukan di bisnis media cetak adalah meningkatkan kualitas cetak pada koran Seputar Indonesia, selain itu, juga melepas penerbitan koran Seputar Indonesia edisi sore. Selama tahun 2008 tabloid Genie naik peringkat menjadi nomor dua (tahun sebelumnya nomor tiga) dalam hal jumlah sirkulasi mingguan.

Pada bulan April 2008, MNC meluncurkan dua majalah premium yang berfokus pada mode dan gaya hidup yaitu HighEnd dan HighEnd Teen. HighEnd Teen memilikii content yang ditargetkan pada pembaca remaja.

• Stasiun Radio MNC Networks yang didirikan pada bulan Agustus 2005

mengoperasikan dan mengelola jaringan radio terbesar di Indonesia dengan lebih dari 9 juta pendengar di 209 kota dengan menggunakan 43 jaringan.

Kiat MNC untuk masuk ke industri radio adalah untuk memberikan solusi iklan media yang menyeluruh kepada pengiklan, dan radio adalah sebagai pelengkap untuk TV dan usaha koran kami.

Pada bisnis radio, terdiri dari empat format (Trijaya FM, Women Radio, Radio Dangdut TPI, and ARH Global) yang menargetkan semua golongan ekonomi (ABCDE):• Trijaya FM adalah stasiun radio yang inspiratif dengan

content berita dan gaya hidup dengan jaringan yang terbesar dan terluas, yang memiliki 17 stasiun radio yang beroperasi di beberapa jaringan di seluruh Indonesia.

• Women Radio merupakan radio untuk wanita yang menyajikan pendengarnya informasi mengenai masalah wanita seperti kesehatan, hubungan ibu dan anak, pendidikan, kecantikan, dan informasi mengenai mode pakaian.

• Radio Dangdut menjangkau lebih dari 3 juta pendengar khususnya di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi) dan merupakan stasiun radio Dangdut populer dan terbaik di Jabodetabek.

• ARH Global adalah satu-satunya stasiun radio yang menargetkan generasi muda yang melakukan penyiaran secara serentak pada dua stasiun radio dan dari dua lokasi yaitu Jakarta dan Jawa Barat.

• Print Media MNC’s print segment was established to complement our

core TV broadcasting business as well as to diversify our advertising revenues streams. MNC’s two most widely circulated periodicals are Seputar Indonesia, a daily national newspaper and Genie, a weekly infotainment tabloid. Other tabloids are Mom&Kiddie and Realita.

The steps has undertaken in the field of daily newspaper, was improved the quality of print news paper Seputar Indonesia, and in the year 2008 replaced the logo of Seputar Indonesia. In addition, MNC was removing the publishing of afternoon edition. Throughout 2008. tabloid Genie became up as number two (number three in the previous year) in related to the amount of weekly circulation.

In April 2008, MNC has launched two Luxury & Lifestyle magazines focusing on fashion and lifestyle, namely HighEnd and HighEnd Teen. HighEnd Teen has a content which targeted in youth market segment.

• Radio Station MNC Networks was established on August 2005 which

operates and manages the largest radio networks in Indonesia with over 9 million listeners in 209 cities by utilizing 43 networks.

MNC venture into the radio station industry is to provide a comprehensive media advertising solutions to advertisers, and radio serves to complement our TV and newspaper operations.

In radio business consists of four formats (Trijaya FM, Women Radio, Radio Dangdut TPI, and ARH Global) and targeting all income segments (ABCDE):• Trijaya FM is an inspiring radio station with the

content of news and lifestyle with the largest and widest network in Indonesia consisting of 17 radio stations within the networks across Indonesia.

• Women Radio is radio dedicated to women by providing its listeners with information on women’s issues such as health, motherhood, education, beauty and fashion tips.

• Radio Dangdut reaches more than 3 million listeners in greater Jakarta area (Jabodetabek - Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, and Bekasi) alone and is a popular and the best Dangdut music radio station in Jabodetabek.

• ARH Global is the only radio station targeting the younger generation with simulcast broadcast on two radio stations from two different markets simultaneously i.e. Jakarta and West Java.

�� LAPORAN TAHUNAN 2008

• Bisnis Content MNC telah membangun content library televisi terbesar

di Indonesia dengan sekitar 79.529 jam program hingga Desember 2008 dan tumbuh lebih dari 10.000 jam setiap tahun. Strategi pada bisnis content adalah meningkatkan jumlah dan kualitasnya sehingga mengurangi ketergantungan dari pemasok program pihak ketiga.

MNC menyiarkan saluran-saluran program seperti MNC News, MNC Entertainment, MNC Music Channel, MNC The Indonesian Channel.

Pada tahun 2008, MNC telah melebarkan jangkauan contentnya ke Timur Tengah dan ke Singapura melalui Starhub dengan menyiarkan MNC The Indonesian Channel.

• Value Added Services & Media Online MNC terus mengembangkan content yang dapat

diterapkan di seluruh bisnisnya. Selain kegiatan bisnis VAS yang dilakukan di Indonesia, MNC juga mengoperasikan bisnis Wireless Value Added Services (WVAS) di Cina melalui Linktone Ltd. Dengan memanfaatkan sepenuhnya kekuatan dari platform media terpadu, MNC mampu mengkombinasikan keahlian dalam berbagai media untuk memberi nilai tambah pada produk-poduk yang ada atau menciptakan produk-produk dan layanan-layanan yang baru secara sekaligus.

Di bidang media online, okezone.com memberikan platform online untuk mendistribusikan content berita dan non berita, termasuk content dari bisnis televisi,

• Content Business MNC has compiled Indonesia’s largest television content

library, comprising of approximately 79,529 hours of programming as of December 2008 and grows for more than 10,000 hours every year. The strategy for content business is to increase its quantity and quality and reduce our dependance from third party program provider.

MNC broadcasts program channels such as MNC News, MNC Entertainment, MNC Music Channel, MNC The Indonesian Channel.

In 2008, MNC expanded its content reach to Middle East and to Singapore through Starhub by Broadcasting MNC The Indonesian Channel.

• Value Added Services & Media Online MNC continues to develop content that can be applied

to all of its business platforms. Other than VAS business activities conducted in Indonesia. MNC also operates Wireless Value Added Services (WVAS) in China through Linktone Ltd. By fully capitalizing on our integrated media platform, MNC is able to combine its expertise in various media to add value to existing products or create new with new products and services altogether.

In the field of media online, okezone.com provided the online platform to distribute news and news content, including content from our existing television, radio

��ANNUAL REPORT 2008

radio, dan media cetak yang sudah ada. Okezone.com merupakan salah satu portal pertama yang memberikan inovasi content video dan informasi dari mobile phone. Okezone memiliki beragam pembaca, mulai dari profesional, karyawan kantor, pengusaha, politisi sampai pelajar dan ibu rumah tangga. Berita okezone.com di update selama 24 jam dan mendapatkan kunjungan pembaca sebanyak hampir 3.5 juta pageviews per hari.

Menurut alexa.com, okezone.com mendapatkan peringkat ke 26 dari kelompok 100 teratas portal internet di Indonesia, peringkat ini terus naik yang disebabkan semakin banyak pengunjung situs yang mengkases okezone.com setiap harinya. Selain itu, jumlah pengguna internet yang mencapai 25 juta (sumber: data dari APJII per 2005), diperkirakan untuk terus tumbuh secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan.

• Agensi Periklanan dan Rumah Produksi Di bidang usaha ini, MNC membawahi beberapa anak

perusahaan, yaitu:

PT Cross Media International (CMI), yang menyediakan komunikasi menyeluruh, mulai dari media, produksi, kreatif hingga aktifasi dalam satu sinergi untuk menjawab kebutuhan klien.

PT MNC Pictures, merupakan rumah produksi content yang bergerak di bidang produksi film layar lebar, Film TV (FTV) dan drama serial.

and print businesses. Okezone.com is one of the first innovation portals that provide video content and mobile (mobile phone). The readers are professionals, politicians, students and housewives. The news of okezone.com updated 24 hours a day and got visit readers almost as much as 100 million pageviews each months.

In relation to alexa.com, okezone.com ranked at number 26 of the Top100 portal internet in Indonesia, this was ranking continues to rise due to the many visitors who access the site of okezone.com each day. Apart from that, the number of internet users reached 25 million (source: data from APJII per 2005) that was estimated to continue in growth significantly in the next few years.

• Agency & Production House In this field of business, MNC supervises its subsidiaries,

namely:

PT Cross Media International (CMI), that proudes total communication solution, from media, creative production to activation in one synergy to meet clients’ demand.

PT MNC Pictures is a production house belonging to MNC, engaging in the production of widescreen movies, made for TV films (FTV), and drama series.

�8 LAPORAN TAHUNAN 2008

• Artis Manajemen MNC telah membentuk Star Media Nusantara (SMN),

yang bertanggung jawab untuk mengidentifikasi, mengikat, mempromosikan dan mengelola artis-artis berbakat untuk menjadi generasi bintang berikutnya dalam dunia hiburan.

Saat ini, SMN mengelola lebih dari 70 artis yang berasal dari juara dan finalis dari Indonesia Idol, KDI, Miss Indonesia, MTV VJ Hunt, Idola Cilik, Star Teen, serta berbagai bintang akting drama serial.

Pembahasan Finansial MNC

Pembahasan finansial MNC ini harus dibaca bersama-sama dengan Laporan Keuangan Konsolidasi MNC dan anak perusahaannya yang telah diaudit pada Laporan Tahunan MNC tahun buku 2008.

Informasi Umum tentang Laporan Keuangan MNCLaporan keuangan konsolidasi MNC merupakan laporan keuangan atas seluruh kegiatan MNC dan anak perusahaan dimana kepemilikan saham oleh MNC melebihi 50% baik langsung maupun tidak langsung.

Pendapatan UsahaUntuk tahun yang berakhir 31 Desember 2008, MNC dan anak perusahaan mencatatkan pendapatan sebesar Rp3.922 miliar, yang merupakan peningkatan sebesar 35% dari pendapatan sebesar Rp2.909 miliar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007.

• Talent Management MNC has formed Star Media Nusantara (SMN) with the

responsibility of identifying, securing, promoting, and managing talented artists to become the next generation of superstars in the entertainment world.

Currently , SMN manages more than 70 talents from winners and finalists of Indonesian Idol, KDI, Miss Indonesia, MTV VJ Hunt, Idola Cilik, Star Teen as well as various well known actors and actresses in drama series.

Financial Review of MNC

Financial review of MNC should be read in conjunction with the Consolidated Financial Statements of MNC and its subsidiaries that have been audited in MNC Annual Report for fiscal year 2008.

General Information of the Financial Report of MNC Consolidation Financial Statement of MNC is a financial report on all activities of MNC and its subsidiaries where ownership of shares by MNC exceeds 50%, both direct and indirect.

RevenuesFor the year ended December 31, 2008, MNC and its subsidiaries recorded revenues of Rp3,922 billion, which is an increase of 35% compared to Rp2,909 billion for the year ended December 31, 2007.

��ANNUAL REPORT 2008

Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2008, MNC dan anak perusahaan mencatatkan pendapatan iklan dari setiap segmen yang terdiri dari televisi, surat kabar, dan radio dengan total sebesar Rp3.083 miliar, sedangkan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2007 adalah sebesar Rp2.629 miliar.

Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2008, MNC dan anak perusahaan mencatatkan pendapatan non-iklan terutama dari penjualan program, penjualan sirkulasi koran, layanan pesan singkat, penyewaan studio, komputer grafis dan manajemen artis dengan total sebesar Rp839 miliar, sedangkan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2007 adalah sebesar Rp280 miliar. Kenaikan pendapatan non-iklan MNC dan anak perusahaan disebabkan oleh kenaikan pendapatan dari penjualan sirkulasi (surat kabar, tabloid, dan majalah), serta kenaikan pendapatan dari layanan pesan singkat, dan kenaikan penjualan content.

Laba UsahaLaba usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2008, menurun sebesar 23% menjadi Rp645 miliar pada tahun 2008 dibandingkan dengan Rp840 miliar pada tahun 2007.

Laba BersihMNC dan anak perusahaan melaporkan penurunan laba bersih sebesar 61% dari Rp427 miliar pada tahun 2007 menjadi Rp167 miliar pada tahun 2008. Penurunan tersebut adalah karena peningkatan beban langsung (68%), beban umum dan administrasi (43%), penyusutan (30%) dan beban lain-lain (52%).

For the year ended December 31, 2008, MNC and its subsidiaries recorded advertising revenues segment consisting of television, newspaper, and radio with total amount of Rp3,083 billion, respectively, whereas for the year ended 31 December 2007 the amount was Rp2,629 billion.

For the year ended December 31, 2008, MNC and its subsidiaries recorded non-advertising revenues are primarily derived from the sale of programs, newspaper circulation, short messaging services (SMS), studio rental, computer graphics and talent management amounted to Rp839 billion, while for the year ended December 31, 2007 it was Rp280 billion. The increase in non-advertising revenues of MNC and its subsidiaries was caused by the increase in income from the sale of: circulation (newspapers, tabloids and magazines), as well as an increasing revenues from short message services (SMS) and content.

Operating income Operating income for the year ended December 31, 2008 amounted to Rp645 billion, a decreased of 23% compared to Rp840 billion in 2007.

Net IncomeMNC and its subsidiaries reported a decreased in net income of 61% from Rp427 billion in 2007 to Rp167 billion in 2008. The decreased was due to the increase in direct costs (68%), general and administration expenses (43%), depreciation (30%) and other charges (52%).

�0 LAPORAN TAHUNAN 2008

Jumlah AsetPada tanggal 31 Desember 2008, aset konsolidasi MNC dan anak perusahaan adalah sebesar Rp8.015 miliar, meningkat sebesar Rp1.627 miliar atau 25% dibandingkan dengan aset konsolidasi MNC dan anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp6.388 miliar.

Aset LancarPada tanggal 31 Desember 2008, aset lancar adalah sebesar Rp5.026 miliar, meningkat sebesar 19% dibandingkan dengan jumlah di tahun 2007 sebesar Rp4.236 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan investasi jangka pendek sebesar 388%, peningkatan piutang dagang dan piutang lain-lain masing-masing adalah sebesar 30% dan 322%, serta peningkatan persediaan sebesar 5%.

Aset Tidak LancarPada tanggal 31 Desember 2008, jumlah aset tidak lancar adalah sebesar Rp2.989 miliar meningkat sebesar 39% dibandingkan dengan jumlah di tahun 2007 sebesar Rp2.152 miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan investasi lain-lain sebesar 8% dan goodwill sebesar 184% atas akuisisi Linktone Ltd.

Jumlah KewajibanPada tanggal 31 Desember 2008, kewajiban konsolidasi MNC dan anak perusahaan adalah sebesar Rp3.077 miliar, terjadi kenaikan sebesar Rp626 miliar atau pertumbuhan sebesar 26% dibandingkan dengan Rp2.451 miliar pada tahun 2007.

Total Assets As at December 31, 2008, total consolidated assets of MNC and its subsidiaries amounted to Rp8,015 billion, an increase of Rp1,627 billion or 25% compared to the total consolidated assets of Rp6,388 billion as at December 31, 2007.

Current AssetsAs at December 31, 2008, current assets amounted to Rp5,026 billion, an 19% growth compared to the 2007 amount of Rp4,236 billion. The increase was due to the rise in short term investment of 388%, rise in accounts receivables and other receivables that reached 30% and 322%, respectively, also due to the rise in inventory of 5%.

Non Current AssetsAs at December 31, 2008, noncurrent assets amounted to Rp2,989 billion, a rise of 39% compared to the 2007 amount of Rp2,152 billion. The rise was primarily due to the 8% increase in goodwill which amounted to 184% on the acquisition of Linktone Ltd.

Total Liabilities As at December 31, 2008, consolidated liabilities of MNC and its subsidiaries amounted to Rp3,077 billion, an increase of Rp626 billion or 26% compared to Rp2,451 billion in 2007.

��ANNUAL REPORT 2008

Kewajiban LancarPada tanggal 31 Desember 2008, jumlah kewajiban lancar adalah sebesar Rp1.488 miliar, meningkat sebesar 35% dibandingkan dengan jumlah di tahun 2007 sebesar Rp1.106 miliar. Peningkatan tersebut disebabkan karena peningkatan hutang usaha, hutang pajak dan biaya yang masih harus dibayar masing-masing sebesar 44%, 45% dan 33%.

Kewajiban Tidak LancarPada tanggal 31 Desember 2008, kewajiban tidak lancar adalah sebesar Rp1.589 miliar, meningkat sebesar 18% dibandingkan dengan jumlah di tahun 2007 sebesar Rp1.346 miliar.

EkuitasPada tahun yang berakhir 31 Desember 2008, jumlah ekuitas sebesar Rp4.266 miliar meningkat sebesar 10% dibandingkan dengan tahun 2007 sebesar Rp3.889 miliar.

Current Liabilities As at December 31, 2008, total current liabilities amounted to Rp1,488 billion, a growth of 35% compared to 2007 amount of Rp1,106 billion. The rise was due to the increase in trade accounts payable, taxes payable and accrued expenses each of 44%, 45% and 33%.

Non Current Liabilities As at December 31, 2008, noncurrent liabilities amounted to Rp1,589 billion, a decrease of 18% compared to the 2007 amount of Rp1,346 billion.

Equity On December 31, 2008, MNC’s total equity amounted to Rp4,266 billion, a growth of 10% compared to Rp3,889 billion in 2007.

�2 LAPORAN TAHUNAN 2008

Bidang Usaha Telekomunikasi & Teknologi Informasi

PT INFOKOM ELEKTRINDO (INFOKOM)

Kinerja Usaha Infokom

Infokom secara sistematis memposisikan diri sebagai ”Infrastructure & Supporting Company” untuk memenuhi kebutuhan teknologi informasi, teknologi penyiaran, infrastruktur serta teknologi lainnya untuk unit-unit usaha di bawah Perseroan. Sepanjang tahun 2008, Infokom melaksanakan beberapa kegiatan usaha diantaranya adalah:

• Multimedia Value Added Services (VAS)Usaha Multimedia VAS merupakan hasil sinergi antara Infokom dengan RCTI, TPI dan Global TV sebagai Content Owner. Bidang usaha ini telah memberikan kontribusi kepada Perseroan sebesar 39% dari total pendapatan Infokom untuk periode tahun 2008 dan pertumbuhan sebesar 57% dari tahun sebelumnya.

Usaha Mulitimedia VAS mempunyai koneksi ke 10 operator selular. Saat ini, Infokom merupakan penyedia Premium SMS yang terbesar di Indonesia. Oleh sebab itu, Infokom dinobatkan sebagai Gold Partner selama tiga tahun berturut-turut dari PT Telkomsel Tbk dan PT Indosat Tbk.

Telecommunication & Information Technology Sector

PT INFOKOM ELEKTRINDO (INFOKOM)

Infokom Business Performance

Infokom is systematically positioning itself as the “Infrastructure & Supporting Company” to meet the demand of information technology, broadcasting technology, infrastructure and others technology to business units under the Company. Throughout 2008, Infokom has implement various business activities such as:

• Multimedia Value Added Services (VAS)Multimedia VAS business is the result of the synergies between Infokom with RCTI, TPI and Global TV as the Content Owner. This line of business has contributed an income to the Company amounted to 39% of the total income of Infokom for the year 2008 and grew by 57% from the previous year.

Multimedia VAS business connected to 10 cellular operators. Currently, Infokom is the largest provider of Premium SMS in Indonesia. Therefore, Infokom obtained as Gold Partner continued for three consecutive years from PT Telkomsel Tbk and PT Indosat Tbk.

Saat ini Infokom merupakan salah satu penyedia Premium SMS yang terbesar di Indonesia. Oleh sebab itu, Infokom dinobatkan Gold Partner selama tiga tahun berturut turut dari PT Telkomsel Tbk dan PT Indosat Tbk

Currently, Infokom is one of the largest provider of Premium SMS in Indonesia. Therefore, Infokom has inaugurated as Gold Partner continued for three consecutive years from PT Telkomsel Tbk and PT Indosat Tbk

��ANNUAL REPORT 2008

The VAS revenues are derived from more than hundred programs resulted from partnership between all TV stations under the Company’s management as well as Content Owner, including of: • RCTI: Idola Cilik program, Indonesian Idol, Dond Koper,

Idola cilik, seleb, and Miss Indonesia. • TPI: Kontes Dangdut Indonesia, Teka Teki Malam, Putri,

Audisi Pelawak Indonesia, and Galaxi • Global TV: MTV Part screen, Suzuki spin quiz.

In addition, Infokom was also collaborated with the other Content Owners outside the Company, including Banten TV, CBN, Merpati Airlines (SMS reservation) etc.

• Development of network television broadcasting transmission towers

The development of broadcast for network transmission tower was started in 2004 and to date has completed the development of transmission network of RCTI, TPI and Global TV in 42 locations. This field of business contributes 18% of total revenue of Infokom.

• Internet Service Provider ( ISP)ISP business is the development of a Telecommunication business portfolio towards the era of Broadband Internet. Currently, ISP business has successfully obtained 17 corporate customers inside the group, 18 corporate customers outside the group and the 350 individual customers.

• Telecommunication network servicesInfokom is consistently in a path to develop a VSAT business portfolio, but more specific towards Broadband Internet that provided value added services to customers. This business contribute amounted to 27% of total revenue of Infokom.

Pendapatan VAS bersumber dari ratusan acara hasil kerjasama dengan stasiun Televisi di bawah Perseroan dan Content Owner diantaranya : • RCTI: acara Idola Cilik, Indonesian Idol, Dond Koper,

Idola cilik seleb dan Miss Indonesia.• TPI: Kontes Dangdut Indonesia,Teka Teki malam, Putri,

Audisi pelawak Indonesia, dan Galaxi• Global TV: MTV Part screen, Suzuki spin quiz.

Selain itu, Infokom juga bekerjasama dengan Content Owner lain diluar Perseroan, diantaranya Banten TV, CBN, Merpati Airlines (SMS reservation) dan sebagainya.

• Pengembangan jaringan penyiaran menara transmisi TV

Usaha pengembangan jaringan penyiaran menara transmisi dimulai pada tahun 2004 dan hingga saat ini telah menyelesaikan pembangunan jaringan transmisi RCTI, TPI dan Global TV di 42 lokasi. Bidang usaha ini memberikan kontribusi sebesar 18% dari total pendapatan Infokom.

• Internet Service Provider ( ISP)Usaha ISP merupakan pengembangan portofolio bisnis Telekomunikasi menuju ke arah era Broadband Internet. Saat ini Infokom telah menjaring pelanggan sebanyak 17 perusahaan dalam grup dan 18 perusahaan di luar grup serta 350 pelanggan perorangan.

• Layanan jaringan telekomunikasiInfokom secara konsisten tetap mengembangkan portofolio bisnis VSAT namun lebih mengarah kepada Broadband Internet yang memberikan nilai tambah ke pelanggan. Kontribusi pendapatan dari usaha ini adalah sebesar 27% dari total pendapatan Infokom.

�� LAPORAN TAHUNAN 2008

Pembahasan Finansial Infokom

PendapatanInfokom mencatatkan pendapatan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2008 sebesar Rp267 miliar, yang merupakan peningkatan sebesar 30% dari pendapatan sebesar Rp206 miliar untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2007. Peningkatan pendapatan terutama disebabkan oleh pendapatan yang berasal dari Value Added Services (VAS) - proyek penyiaran.

Laba UsahaInfokom mencatatkan laba usaha sebesar Rp16 miliar. Laba usaha mengalami kenaikan dibandingkan dengan laba usaha tahun sebelumnya sebesar Rp14 miliar. Peningkatan ini sejalan dengan peningkatan pendapatan dan adanya efisiensi pada beban usaha pada tahun 2008 dibandingkan tahun 2007.

Laba BersihInfokom melaporkan penurunan laba bersih dari Rp9 miliar pada tahun 2007 menjadi Rp6 miliar pada tahun 2008. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh beban lain-lain bersih sebesar Rp4 miliar dan beban pajak sebesar Rp5 miliar.

AsetPada tanggal 31 Desember 2008, total aset Infokom sebesar Rp530 miliar, meningkat sebesar 15% dibandingkan dengan total aset pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp461 miliar. Peningkatan ini disebabkan oleh pengadaan infrastruktur pengembangan untuk jaringan penyiaran dan menara transmisi Televisi.

Kewajiban & EkuitasInfokom mencatatkan kewajiban sebesar Rp313 miliar untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2008. Total kewajiban mengalami kenaikan sebesar 28% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp244 miliar. Sedangkan jumlah ekuitas Infokom pada tahun 2008 relatif sama dengan tahun 2007 sebesar, yaitu Rp217 miliar.

Bidang Usaha Media berbasis Pelanggan

PT SKY VISION NETWORKS

PT Sky Vision Networks, yang bergerak di bidang TV berbayar dan Media berbasis Pelanggan lainnya termasuk tetapi tidak terbatas pada bidang Direct-to-Home pay TV, Mobile pay TV, IPTV, dan lain-lain. Hal itu mengingat karena prospek industri tersebut sangat menjanjikan, dengan tingkat penetrasi TV berbayar sebesar 2-3% yang tergolong masih sangat rendah.

Financial Review of Infokom

RevenueFor the year ended December 31, 2008, Infokom booked revenues of Rp267 billion, which was a rise of 30% from the revenues of Rp206 billion for the year ended December 31, 2007. The rise was mainly due to revenues derived from Value Added Services (VAS) - broadcasting project.

Operating IncomeInfokom recorded profit expense in the year 2008 of Rp16 billion, an increase compared to the year 2007 equal to Rp14 billion. This increase was in line with the increasing of revenues which earned from the efficiency of operating expenses in 2008 compared to 2007.

Net IncomeInfokom recorded a fall in net income from Rp9 billion in 2007 to Rp6 billion in 2008. The fall was due to other expenses amounted to Rp4 billion and tax expenses amounted to Rp5 billion.

AssetsFor the year December 31, 2008, Infokom’s Total assets amounted to Rp530 billion, an increase of 15% compared to Infokom’s total assets amounted to Rp461 billion as of December 31, 2007. This increase was due to the development of infrastructure network for TV broadcasting and transmission towers.

Liabilities & EquityInfokom recorded a total liabilities which was amounted to Rp313 billion for the year ended of December 31, 2008, up 28% compared to Rp244 billion in 2007. While the total equity of Infokom in 2008 was relatively the same as the year 2007, amounted to Rp217 billion.

Subscriber-based Media Sector

PT SKY VISION NETWORKS

PT Sky Vision Networks , operates pay TV and other Subscriber-based Media businesses including but not limited to Direct-to-Home pay TV, pay TV Mobile, IPTV and others. This Industry presents a very promising prospect considering the very low penetration rate of pay TV at only 2-3%.

��ANNUAL REPORT 2008

PT MNC SKY VISION (MSV)

MSV’s Business Performance

MSV has two brand names, namely Indovision and Top TV, which each have a package program and different target market.

Indovision is a pioneer and market leader in pay TV industry in Indonesia and also the largest operator of Direct-to-Home (DTH) with a total market share of more than 60%. DTH is a method of satellite system which directly broadcasts programs to the subscriber’s home.

Indovision offers prime international channels such as Star Movies, Cinemax, HBO, Celestial Movies, Hallmark, Discovery, Animal Planet, BBC, MTV, CNN, Cartoon Network, ESPN, Star Sports, E! Entertainment, Star World and others. Indovision also broadcasts the FTA TV channels and other channels from MNC Entertainment, MNC News and MNC Music.

For the year ended December 31, 2008, Indovision has recorded a total of 450 thousand subscribers, which wasan increase of 50% compared to the previous year. In addition, Indovision was awarded as the “Top Brand 2008” for Indonesian Pay TV category with the theme “In Recognition of Outstanding Achievement in Building the Top Brand.” To meet the various demands of Indovision’s customers, then Indovision has opened 41 branch offices spread across in Indonesia. Besides branches opening, MSV has done an aggressive marketing and promotion activities which leads Indovision to another recognition in “Marketing Award 2008” as “The Best Innovation in Marketing”.

PT MNC SKY VISION (MSV)

Kinerja Usaha MSV

MSV memiliki dua merek dagang yaitu Indovision dan Top TV dan masing-masing mempunyai paket program dan target pasar yang berbeda.

Indovision adalah pionir dan pemimpin pasar di industri Televisi berbayar di Indonesia, dan merupakan operatorDirect-to-Home (DTH) terbesar dengan total pangsa pasar lebih dari 60%. DTH merupakan metode penyiaran dari satelit dan disalurkan langsung ke rumah pelanggan.

Indovision menawarkan layanan program utama internasional, diantaranya yaitu Star Movies, Cinemax, HBO, Celestial Movies, Hallmark, Discovery, Animal Planet, BBC, MTV, CNN, Cartoon Network, ESPN, Star Sports, E! Entertainment, Star World, dan sebagainya. Indovision juga menyiarkan program dari FTA-TV dan program lain yang berasal dari MNC Entertainment, MNC News dan MNC Music.

Untuk periode yang berakhir 31 Desember 2008, jumlah pelanggan Indovision mencapai 450 ribu pelanggan yang merupakan peningkatan sebesar 50% dibandingkan dengan tahun 2007. Hal inilah yang mengantarkan Indovision memperoleh “Top Brand Award 2008” untuk kategori Pay TV dengan tema “In Recognition of Outstanding Achievement in Building the Top Brand.” Untuk melayani berbagai kebutuhan pelanggan agar dapat menikmati siaran yang dapat terjangkau, maka Indovision membuka 41 kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain penambahan cabang, MSV melakukan aktivitas marketing dan promosi yang agresif dan inofatif sehinggan mengantarkan Indovision mendapatkan “Marketing Award 2008” dengan kategori “The Best Innovation in Marketing.

�� LAPORAN TAHUNAN 2008

MSV selalu berupaya untuk menjangkau seluruh lapisan pelanggan televisi berbayar Indovision, sehingga pada tahun 2008, MSV meluncurkan brand kedua dengan nama “Top TV” sebagai perwujudan strategi indovision untuk mendapatkan cakupan pasar yang lebih luas di industri televisi berbayar. Sebagai bagian dari strategi penjualan, pelanggan Top TV dapat secara otomatis meningkatkan status berlangganannya menjadi pelanggan Indovision (up-selling).

Sepanjang tahun 2008, melalui Indovision, MSV telah menawarkan paket promosi baru yaitu ’Prime’, yang terdiri dari Prime Sport, Prime Family dan Prime Education, dengan harga yang terjangkau.

Dan untuk memperkuat posisi sebagai market leader di industri TV berbayar di Indonesia, Indovision kembali memberikan keuggulannnya dengan meluncurkan 3 channel eksklusif di tahun 2008 yaitu Cbeebies, BBC Knowledge dan Fox Crime.

Sebagai bentuk penghargaan kepada pelanggan setia Indovision dan juga untuk mempromosikan salah satu channel unggulan BabyTV, Indovision sukses menyelenggarakan acara Baby Idol 2009 di 5 kota besar.

Terkait dengan perkembangan televisi berlangganan di Indonesia, Bp Hary Tanoesoedibjo, sebagai Komisaris Utama MSV, telah memperoleh penghargaan Chairman’s Award 2008 dari CASBAA yang bertemakan ”The Outstanding Contribution to the Asia Pacific multi channel cable, satellite and broadband pay TV industries in the previous 12 months.” Penghargaan itu dipersembahkan kepada Bapak Hary Tanoesoedibjo karena beliau telah ikut memberikan sumbangsih dalam mengembangkan televisi berbayar di industri Direct To Home (DTH). Pelanggan Indovision mengalami peningkatan yang signifikan hingga dua kali lipat dalam kurun waktu kurang dari 1 tahun.

Hasil analisa dari Media Partner Asia pada tahun 2008 menyatakan bahwa industri televisi berbayar memilikiprospek yang cerah dan akan terus berkembang. hal ini didukung oleh tingkat penetrasi yang masih rendah dan jumlah populasi Indonesia yang besar. Hasil analisa itu yang memacu MSV terus mempersiapkan strategi baru dimana pada pertengahan tahun 2009 akan meluncurkan satelit baru yaitu Indostar II. Dengan peluncuran satelit Indostar II, maka kapasitas transponder akan meningkat dari 5 menjadi 10 transponder, serta bertambahnya pula kapasitas channel dari 60 menjadi 150 channel. Hal itu akan memberikan dampak positif dimana akan meningkatkan jumlah program siaran Indovision yang akan disiarkan di seluruh Indonesia.

MSV strives to reach all classes of pay TV customers of Indovision, therefore MSV launched the second “Top TV” brand as a manifestation of its strategy to reach broader market shares in pay TV industry. As the part of Indovision’s sales strategy, subscribers of Top TV could automatically increase its subscription status to Indovision (up-selling).

Throughout the year 2008, MSV offers a promotion packages ’Prime‘, which consists of the Prime Sports, Prime and Prime Family Education, with the affordable prices, through Indovision.

To maintain its market leader position, Indovision offers another competitive advantages by launching 3 exclusive channels in 2008; Cbeebies, BBC Knowledge and Fox Crime.

And to reward its loyal customer yet to promote one of Indovision’s exclusive channel – BabyTV – Indovision, successfully conducted “Baby Idol 2009” event in 5 big cities.

In reference to the development of pay TV in Indonesia, Mr Hary Tanoesoedibjo, as President Commissioner of MSV, was awarded from the CASBAA Chairman’s Award 2008 with the theme of “The Outstanding Contribution to the Asia Pacific multi-channel cable, satellite and broadband pay TV industries in the previous 12 months.” The Award was presented to Mr Hary Tanoesoedibjo due to his excellent contribution in developing pay TV industry and Direct-to-Home (DTH) industry. The subscriber of Indovision has increased to almost double subscribers within a period of less than a year.

A review analysis from Media Partners Asia in 2008, stated that the pay TV industry has a good prospect andcontinue to flourish. It is supported by the low level of penetration and the number of Indonesia’s population.MSV is continuously preparing new strategies, which in progress of launching Indostar II. With the new satellite, the transponder capacity will be increased from 5 to 10 transponders, as well as increasing the channels capacity from 60 to 150 channels. It will positively impact thequantity of Indovision programs that being broadcasted across the country.

�� LAPORAN TAHUNAN 2008

��ANNUAL REPORT 2008

Selain itu, untuk meningkatkan kualitas tayangan program Indovision, MSV akan menghadirkan program siarannya dengan teknologi HD (High Definition), yang merupakan teknologi penyiaran HD pertama yang digunakan di Indonesia. Dengan strategi usaha yang inovatif dan bertumpu ke depan, maka Indovision berharap dapat meningkatkan jumlah pelanggannya di tahun 2009 dan dapat meningkatkan kualitas penyiaran dan pertumbuhan pendapatan lebih baik dari tahun sebelumnya.

Pembahasan Finansial Indovision

PendapatanMSV berhasil mencatatkan pendapatan pada tahun 2008 sebesar Rp797 miliar, naik sebesar 59% dari tahun 2007 sebesar Rp501 miliar. Naiknya pendapatan ini terutama disebabkan oleh adanya peningkatan jumlah pelanggan Indovision.

Laba UsahaLaba usaha pada tahun 2008 tercatat sebesar Rp102 miliar, meningkat 24% dibandingkan laba usaha di tahun2007 sebesar Rp82 miliar. Kenaikan perolehan laba usaha di tahun 2008 ini terutama disebabkan meningkatnyajumlah pelanggan Indovision disertai efisiensi di beban penjualan.

Laba (Rugi) BersihSementara itu, pada tahun 2008, MSV mengalami rugi bersih sebesar Rp33 miliar, atau menurun sebesar 189% dibandingkan laba bersih di tahun 2007 sebesar Rp37 miliar. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh kerugian kurs yang belum terealisasi sebesar Rp77 miliar dan rugi kurs yang terealisasi sebesar Rp10 miliar pada tahun 2008, dibandingkan kerugian kurs tahun 2007 sebesar Rp7 miliar. Selain itu, beban bunga memiliki kontribusi terhadap rugi bersih MSV sebesar Rp62 miliar pada tahun 2008 dibandingkan tahun 2007 sebesar Rp27 miliar.

AsetUntuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2008, MSV membukukan total aset sebesar Rp2.020 miliar.meningkat 11% dari Rp1.817 miliar pada tahun 2007. Peningkatan ini terutama berasal dari aset lancar dan penambahan aset tetap.

Kewajiban & EkuitasSampai dengan periode 31 Desember 2008, total kewajiban adalah sebesar Rp1.382 miliar, meningkat 21% dari total kewajiban yang berakhir pada 31 Desember 2007, sebesar Rp1.144 miliar. Peningkatan kewajiban ini berasal dari perolehan pinjaman dari lembaga keuangan bukan bank. Pada 31 Desember 2008, total ekuitas MSV menjadi sebesar Rp640 miliar, menurun 5% dari posisi tahun 2007, sebesar Rp672 miliar.

In addition, to improve the quality of Indovision program, MSV will provide its programs with HD technology (High Definition), which is the first HD broadcasting technology used in Indonesia. With its innovative and forward looking strategies, Indovision is expected to enhance the number of subscribers in 2009 and continue to improve its broadcasting’s quality as well as a better growth of MSV’s revenue from the previous year.

Financial Review of Indovision

RevenuesMSV successfully recorded operating revenues in the amount of Rp797 billion in 2008, an increase of 59% from 2007 of Rp501 billion. The increase in operating revenues was mostly due to the rise in the number of Indovision subscribers.

Operating IncomeOperating income in 2008 amounted to Rp102 billion, which was an increase of 24% compared to the figure in 2007 amounted to Rp82 billion. The rise in operating income in 2007 was mainly due to the increase of Indovision subscriber and efficiency of acquisition expenses.

Net Income (Loss)Meanwhile, in 2008, MSV experienced a net loss of Rp33 billion, or a decrease of 189% compared to Rp37 billion in 2007. The fall was due to unrealized loss on foreign exchange amounted to Rp77 billion and realized loss on foreign exchange which was Rp10 billion in 2008, compared to losses on foreign exchange in 2007 amounted to Rp7 billion. In addition, interest charges have contributed a net loss of Rp62 billion in 2008 compared to Rp27 billion in 2007 to MSV’s net income.

AssetsFor the year ended December 31, 2008, MSV’s booked a total assets amounted to Rp2,020 billion up by 11% from Rp1,817 billion in 2007. The increase was due to the fixed of current assets and additions of fixed assets.

Liabilities & EquityAs of December 31, 2008, total liabilities amounted to Rp1,382 billion, a growth of 21% from total liabilities forthe year ended December 31, 2007 which was amounted to Rp1,144 billion. The increase in liabilities was due to proceeds of a loan facility from a non bank financial institution. On December 31, 2008, Total equity of MSV amounted to Rp640 billion, a slight decrease of 5% from the previous position of Rp672 billion.

��ANNUAL REPORT 2008

�8 LAPORAN TAHUNAN 2008

��ANNUAL REPORT 2008

“Global Mediacom constantly strives to improve its operations, enhance its performance, and achieve the best results for the Company’s shareholders and other stakeholders.”

“Global Mediacom terus berupaya memperbaiki diri, meningkatkan kinerja, serta menghasilkan yang terbaik bagi pemegang saham dan para pemangku kepentingan Perseroan lainnya.”

�0 LAPORAN TAHUNAN 2008

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Introduction

Since becoming a public listed company in 1995, the Company has been implementing the main principles of Corporate Governance, namely transparency, accountability and responsibility. These principles are deemed very important by the Company in achieving a sustainable growth and as a result, it is presently the leading integrated media company.

In order to implement a Good Corporate Governance practices, the Company had convened the General Meeting of Shareholders, joint meeting of the Board of Commissioners and the Board of Directors, the Committee meeting, continuous reporting to Capital Market Supervisory Body-Financial Institution / IDX, Improvement of Company Policy Guidelines and implementation of a Corporate Social Responsibility (CSR).

General Meeting of Shareholders

General Meeting of Shareholders (GMS) has the authority which is not given to the Board of Directors or the Board of Commissioners in the specified limit under the Company Law (UUPT) and/or the Article of Association.

In 2008, the Company conducted both the Annual General Meeting of Shareholders and Extraordinary General Meeting of Shareholders, with resolution as follows:

Annual General Meeting of Shareholders for fiscal year 2008

Held on April 23, 2008 and accepted the Board of Directors’ report as well as authorized the financial statements for the year ended December 31, 2007, agreed to use Company’s net profits: the interim dividend distributed in 2007, amounted to Rp14.56 per share which was distributed in cash or in the form of shares IAT defined as a final dividend, the distribution of bonus to the Company’s employees and Management. Meanwhile, the remaining net profit was resolved to be booked as a reserve fund and retained earnings so as to strengthen the Company’s capital. Changes in the compositions of the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors of the Company as follows:

Pendahuluan

Sejak Perseroan menjadi perusahaan terbuka pada tahun 1995, Perseroan berupaya untuk menerapkan prinsip utama Tata Kelola Perusahaan, yaitu transparansi, akuntabilitas dan tanggung jawab. Prinsip tersebut dipandang sangat penting oleh Perseroan dalam mencapai pertumbuhan yang berkesinambungan hingga saat ini, menjadi perusahaan media terintegrasi yang terkemuka.

Dalam rangka pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik, Perseroan di tahun 2008 telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham, rapat-rapat gabungan antara Dewan Komisaris dan Direksi, rapat-rapat Komite, pelaporan-pelaporan secara berkala kepada Bapepam-LK / BEI, penyempurnaan-penyempurnaan Pedoman Kebijakan Perseroan dan pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR).

Rapat Umum Pemegang Saham

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris, dalam batas yang ditentukan dalam Undang-undang PT dan/atau Anggaran Dasar.

Pada tahun 2008, Perseroan melaksanakan baik Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan maupun Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, sebagai berikut:

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2008

Diadakan pada tanggal 23 April 2008 – telah menerima laporan pertanggungjawaban Direksi dan pengesahan laporan keuangan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007, memutuskan untuk menggunakan keuntungan bersih Perseroan: dividen interim yang dibagikan tahun 2007, yaitu sebesar Rp14,56 per saham dan dibagikan dalam bentuk uang tunai atau dalam bentuk saham IAT ditetapkan sebagai dividen final, pembagian bonus kepada karyawan dan Manajemen Perseroan. Sedangkan sisa keuntungan bersih diputuskan untuk dibukukan sebagai dana cadangan dan laba ditahan untuk memperkuat modal Perseroan, serta menyetujui adanya perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan sebagai berikut:

��ANNUAL REPORT 2008

Dewan Komisaris / The Board of Commissioners

Komisaris Utama / President Commissioner

Rosano Barack

Wakil Komisaris Utama / Vice President Commissioner

Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo

Komisaris / Commissioner M. Tachril Sapi’ie

Komisaris / Commissioner Bambang Trihatmodjo

Komisaris Independen / Independent Commissioner

John A. Prasetio

Komisaris Independen / Independent Commissioner

Mohamed Idwan Ganie

Komisaris Independen / Independent Commissioner

Kardinal A. Karim

Direksi / The Board of Directors

Direktur Utama / President

Director

Hary Tanoesoedibjo

Direktur / Director M. Budi Rustanto

Direktur / Director Indra Prastomiyono

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)Diadakan setelah RUPS Tahunan, yaitu pada tanggal 23 April 2008, dengan keputusan, yaitu:

1. Menyesuaikan dan menyusun kembali seluruh Anggaran Dasar Perseroan berdasarkan Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas;

2. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk mengeluarkan saham-saham dalam Perusahaan. Terkait dengan pelaksanaan ESOP yang telah diterbitkan Perseroan;

3. Rencana pemberian jaminan atas seluruh atau sebagian besar harta kekayaan Perseroan dan/atau pemberian jaminan perusahaan (Corporate Guarantee).

Pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tersebut, Manajemen juga menyampaikan perubahan jabatan Sekretaris Perusahaan yang baru, terkait dengan perubahan susunan Direksi Perseroan. Adapun jabatan Sekretaris Perusahaan yang baru dijabat oleh Bapak M. Budi Rustanto selaku Direktur Perseroan.

Extraordinary General Meeting of Shareholders Convened after the Annual General Meeting of Shareholders, on April 23, 2008, with resolutions, namely:

1. Adjust and rearrange the entire budget of the Company based on the Law No. 40 year 2007 regarding the Limited Companies;

2. Obtain power and authority for the Company’s Board of Commissioners to issue shares in the Related Company with implementation of the ESOP that have been published by the Company;

3. Guarantee provisions plans for the entire or most of the Company’s assets and/or the provision of Corporate Guarantee.

At the Extraordinary General Meeting of Shareholders, the Management also changed the position of the new Corporate Secretary, in relation to the changes in the composition of the Company’s Board of Directors. The Company’s Director Mr. M. Budi Rustanto is also act as the Corporate Secretary of the Company.

�2 LAPORAN TAHUNAN 2008

TanggalDate

Agenda Rapat Meeting Agenda

6 Februari 2008February 6, 2008

• Pembahasan draft Laporan Keuangan 2007 & dividen final 2007

• Pembahasan rencana Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk tahun buku 2007

• Persiapan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2007 dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa

• Discussion on the draft of 2007 financial report & final dividend of 2007

• Discussion on preparation of Annual General Meetings of Shareholders for fiscal year 2007

• Preparation of Annual General Meetings of Shareholders for fiscal year 2007 as well as Extraordinary General Meetings of Shareholders

7 April 2008April 7, 2008

• Pembahasan persiapan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun buku 2007 & Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa

• Persiapan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun buku 2007 dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa

• Discussion on preparation of Annual General Meetings of Shareholders for fiscal year 2007 and Extraordinary General Meetings of Shareholders

• Preparation of Annual General Meetings of Shareholders for fiscal year 2007 as well as Extraordinary General Meetings of Shareholders

23 Juli 2008July 23, 2008

• Pembahasan Financial Highlights berdasarkan unaudited report, per 30 Juni 2008 dan kinerja unit-unit usaha

• Discussion on Financial Highlights based on the unaudited report as of June 30, 2008 and performance of its subsidiary companies

23 Oktober 2008October 23, 2008

• Pembahasan Laporan Keuangan per 30 September 2008 serta Laporan unit usaha: PT Media Nusantara Citra Tbk., PT MNC Sky Vision (Indovision), dan

PT Infokom Elektrindo

• Discussion on Financial Report as of September 30, 2008 and Report of subsidiary companies that includes PT Media Nusantara Citra Tbk., PT MNC Sky Vision (Indovision), and PT Infokom Elektrindo

Dewan Komisaris

Dewan Komisaris bertanggung jawab dan mempunyai wewenang melakukan pengawasan atas kebijakan Direksi dalam menjalankan Perseroan dan memberi nasihat kepada Direksi agar sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, regulasi yang berlaku dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Hasil RUPS Tahunan pada bulan April 2008, memutuskan tidak ada perubahan susunan Dewan Komisaris yang memiliki 7 (tujuh) anggota.

Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan DireksiSelama tahun 2008, Dewan Komisaris telah mengadakan rapat gabungan dengan Direksi, dengan pembahasan-pembahasan sebagai berikut:

The Board of Commissioners

The Board of Commissioners is responsible and has the authority to conduct supervision concerning the policy of the Board of Directors in managing the Company and provide advice to the Board of Directors in accordance to the Company’s Articles of Association, prevailing regulations and the principles of good corporate governance. Annual General Meeting results in April 2008, decided there was no change in the composition of the Board of Commissioners, which is consists of seven members.

Joint Meeting of The BoardsDuring 2008, the Board of Commissioners initiated joint meetings with the Board of Directors to discuss the following agenda:

��ANNUAL REPORT 2008

Remunerasi Dewan KomisarisKomite Remunerasi telah menetapkan nilai total honorarium kepada Dewan Komisaris Perseroan seluruhnya sebesar Rp9.938.531.000 (net).

Direksi

Berdasarkan keputusan RUPS Tahunan tahun buku 2007, yang diselenggarakan pada bulan April 2008 telah disetujui adanya perubahan Direksi, sehingga susunan Direksi menjadi sebagai berikut:

Direktur Utama :Hary TanoesoedibjoDirektur Group Governance & Organization Development (GGOD) : Indra PrastomiyonoDirektur (Corporate Secretary) : M. Budi Rustanto

Rapat DireksiSepanjang tahun 2008, Direksi mengadakan rapat-rapat baik dengan Dewan Komisaris maupun dengan anak perusahaan.

Remunerasi DireksiHasil rapat Komite Remunerasi menetapkan nilai total kompensasi kepada Direksi Perseroan berupa gaji dan bonus dengan besaran yang bersifat wajar dan kompetitif. Pada tahun 2008, besaran remunerasi yang diterima oleh seluruh Direksi adalah sebesar Rp6.721.158.000 (net).

Komite- Komite

Sepanjang tahun 2008, Perseroan tetap memiliki beberapa Komite yang membantu tugas Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan kinerja Direksi, yaitu Komite Audit, Komite Remunerasi dan Komite ESOP. Selain itu juga dibentuk Komite Eksekutif yang membantu tugas Direksi.

Remuneration of the Board of Commissioners The Remuneration Committee has determined the total honorarium of the Board of Commissioners for a total amount of Rp9,938,531,000 (nett)

The Board of Directors

Based on the Annual GMS resolutions for fiscal year 2007, which was conducted on April 2008 had approved the changes in the composition of the Board of Directors, thereof, the composition of the Board were as follows:

President Director : Hary TanoesoedibjoDirector of Group Governance & Organization Development (GGOD) : Indra PrastomiyonoDirector (Corporate Secretary) : M. Budi Rustanto

The Board of Directors Meeting Throughout 2008, the Board of Directors convenes several meetings with the Board of Commissioners as well as its subsidiary companies.

Remuneration of the Board of DirectorsThe Remuneration Committee has determined that the total compensation to the Board of Directors in the form of salaries and bonuses would be at a fair and competitive level. In 2008, the amount of remuneration to the Board of Directors amounting to Rp6,721,158,000 ( nett )

Committees

Throughout 2008, the Company has several committees namely Audit Committee, Remuneration Committee, and ESOP committee to assist the duties of the Board of Commissioners in conducting their supervisory function on the performance of the Board of Directors. It also established the Executive Committee to assist the duties of the Board of Directors.

�� LAPORAN TAHUNAN 2008

Komite AuditKomite Audit berperan membantu Dewan Komisaris dalam memenuhi tanggung jawabnya sebagai pengawas Perseroan, terutama dalam memberikan pendapat terhadap laporan yang disampaikan Manajemen dan beberapa tugas lain yang meliputi:• Melakukan penelaahan atas laporan keuangan yang akan

dikeluarkan oleh Perseroan.• Menelaah ketaatan Perseroan terhadap perundang-

undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan.

• Melakukan penelaahan atas pelaksanaan fungsi Internal Audit.

• Memantau sistem pengendalian internal.• Melakukan penelaahan pengelolaan risiko usaha dan

pelaksanaan manajemen risiko oleh Direksi.• Memberikan rekomendasi Auditor Eksternal yang akan

melakukan pemeriksaan terhadap Laporan Keuangan Perseroan.

Pada tahun 2008, terdapat perubahan dalam susunan anggota Komite Audit dengan pengunduran diri Bp. Aryanto Agus Mulyo, sehingga keanggotaan Komite Audit menjadi sebagai berikut:Ketua : John A. PrasetioAnggota : Wahjudi PrakarsaAnggota : Kardinal A. Karim

Rapat Komite AuditSepanjang tahun 2008, Komite Audit telah menyelenggarakan rapat dengan agenda sebagai berikut:• 3 April 2008 – pembahasan mengenai laporan keuangan

konsolidasi 2007 Perseroan dan anak perusahaan.• 23 Juli 2008 – pembahasan mengenai laporan keuangan

Kuartal I tahun 2008 dan kinerja usaha Perseroan dan anak perusahaan.

• 19 Agustus 2008 – pembahasan mengenai laporan keuangan Semester II tahun 2008 dan kinerja usaha Perseroan dan anak perusahaan.

• 21 November 2008 – pembahasan mengenai laporan keuangan Kuartal III tahun 2008 dan kinerja usaha Perseroan dan anak perusahaan dan pengesahan risalah rapat Komite Audit.

The Audit CommitteeThe Audit Committee have a role in helping of the Board of Commissioners meet the responsibilities as supervisors of the Company, particularly in giving opinions on the reports submitted by Management and several other tasks is including:• Conduct a study on the financial reports that will be

issued by the Company.• Reviews on the adherence of the Company’s legislation in

the field of Capital Market regulations and other related activities of the Company.

• Analyze the implementation of the internal audit function.

• Monitor the system of internal control.• Study a risk management and implementation of business

risk management by the Board of Directors.• Provide a recommendation of External Auditor that will

make the examination of the financial statements of the Company.

In 2008, there were changes in the composition of the Audit Committee with the resignation of Mr. Aryanto Agus Mulyo, as follows: Chairman : John A. Prasetio Member : Wahjudi Prakarsa Member : Kardinal A. Karim

The Audit Committee MeetingsThroughout 2008, the Audit Committee has conducted several meetings with the following agenda: • April 3, 2008 - discussion on the 2007 consolidated

financial statement of the Company and its subsidiaries• July 23, 2008 - discussion on the First Quarter financial

report for 2008 of the Company and its subsidiaries• August 19, 2008 - discussion on the Second Quarter

II financial report for 2008 of the Company and its subsidiaries

• November 21, 2008 - discussion on the Third Quarter financial report for 2008 of the Company and business performance of the Company and its subsidiaries as well as validation minutes of meeting of audit committee.

��ANNUAL REPORT 2008

Remunerasi Komite AuditPada tahun 2008 telah ditetapkan honor bagi Komite Audit sebesar Rp285.000.000 (netto).

Komite Remunerasi dan Komite ESOPSusunan Komite Remunerasi dan Komite ESOP dijabat oleh orang yang sama dengan susunan sebagai berikut:Ketua : John A. PrasetioAnggota : Rosano BarackAnggota : Bambang Rudijanto TanoesoedibjoAnggota : Hary Tanoesoedibjo

Tugas Komite Remunerasi Komite Remunerasi dibentuk dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Komite ini dibentuk untuk memastikan bahwa kebijakan dan penetapan remunerasi mencukupi untuk:• Merekrut, mempertahankan, dan menciptakan tim

manajemen yang berbakat dan kompeten.• Memberikan penghargaan kepada eksekutif individual

sesuai dengan kontribusinya.• Memastikan bahwa total biaya kompensasi Perseroan

cukup wajar dalam hubungannya dengan sumber daya Perseroan.

Rapat Komite RemunerasiPada tahun 2008, Komite Remunerasi telah mengadakan rapat yang membahas mengenai:1. 23 Februari 2008 – Bonus untuk Direksi dan Dewan

Komisaris untuk tahun buku 2007.2. 14 September 2008 – Bonus untuk Direksi dan Dewan

Komisaris untuk tahun buku 2007.

Tugas Komite ESOPKomite ESOP bertugas melakukan kajian tentang teknis pelaksanaan ESOP di Perseroan, di antaranya pengalokasian opsi kepemilikan saham Perseroan baik kepada karyawan kunci Perseroan maupun anak perusahaan.

Rapat Komite ESOPKomite ESOP mengadakan beberapa kali rapat di tahun 2008 dan membahas mengenai:1. Surat keputusan penyesuaian atas jumlah saham

Perseroan yang akan dikeluarkan dalam rangka pelaksanaan Hak Opsi Karyawan.

2. Surat Keputusan penyesuaian harga pelaksanaan ESOP3. Perubahan periode pelaksanaan ESOP plan B Tahap V dan

penerbitan surat keputusan untuk perihal tersebut.

Remuneration of the Audit Committee In 2008, the honorarium of the Audit Committee was determined at Rp285,000,000 (net).

Remuneration Committee and the ESOP CommitteeThe composition of the Remuneration Committee of the ESOP Committee remains the same, namely: Chairman : John A. Prasetio Member : Rosano Barack Member : Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo Member : Hary Tanoesoedibjo

Remuneration Committee TaskThe Remuneration Committee has been established and is responsible to the Board of Commissioners. The Committee was established to ensure that policies and established remuneration are sufficient for:• Recruiting, retaining and establishing a talented and

competent management team.• Providing appreciation to individual executives that match

their contribution.• Ensuring that the total amount of the Company’s

compensation is fair in relation to the Company’s resources.

Remuneration Committee Meetings In the year 2008, Remuneration Committee conducted meeting which discussed the following agenda:1. February 23, 2008 - Bonuses for the Board of Directors

and the Board of Commissioners for the year 2007 performance.

2. September 14, 2008 - Bonuses for the Board of Directors and the Board of Commissioners for the year 2007 performance.

Tasks of the ESOP CommitteeThe ESOP Committee has conducted analysis on the technical implementation of the Company’s ESOP, which among others includes the allocation of the Company’s share ownership options both to the Company’s key personel as well as its subsidiaries.

ESOP Committee MeetingsThe ESOP Committee conducted several meetings with the following discussions:1. The decision letter in stipulating the adjustments on

the amount of Company’s shares to be issued for the execution of Employee Option Rights,

2. The Decision Letter to adjust the execution price of ESOP3. The changes of period dates for the execution of ESOP

Plan B Phase V which was followed up by the issuance of a decree.

�� LAPORAN TAHUNAN 2008

Sekretaris Perusahaan

Selain menjalankan peranan dan fungsi pokok yang telah ditentukan oleh Bapepam-LK, maka Sekretaris Perusahaan di Perseroan juga berperan memberikan saran kepada Direksi yang terkait dengan pelaksanaan tata kelola perusahaan yag baik, menyiapkan informasi mengenai Daftar Pemegang Saham termasuk kepemilikan 5% saham atau lebih, dan menghadiri rapat-rapat Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Perseroan, serta bertanggung jawab dalam penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan.

Dalam menjalankan fungsinya di Perseroan, maka Sekretaris Perusahaan berperan sebagai koordinator untuk Sekretaris Perusahaan yang dimiliki oleh seluruh unit usaha di bawah Perseroan demi terciptanya kegiatan yang sinergi dengan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang baik. Sehingga Sekretaris Perusahaan Perseroan mempunyai tugas utama, yaitu:

• Bertanggung jawab atas fungsi Corporate Communication Grup Perseroan dan sebagai koordinator yang mengawasi fungsi yang sama di semua Unit Usaha.

• Memastikan Grup Perseroan mematuhi peraturan tentang persyaratan keterbukaan yang berlaku dan mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku sesuai dengan sifat khusus masing-masing Grup Perseroan.

• Menangani dan mengkoordinir kegiatan yang dilakukan Grup Perseroan demi tercapai kegiatan yang terpadu, yaitu:1. Menangani kegiatan Corporate Social

Responsibility (CSR).2. Menangani kegiatan yang berhubungan

dengan Pemerintah (Regulator), Publik dan Komunitas Pasar Modal.

3. Menangani kegiatan yang berhubungan dengan media massa baik itu elektronik dan cetak, yang termasuk dalam grup maupun di luar grup.

4. Menangani kegiatan yang berhubungan dengan publikasi perusahaan.

5. Menangani dan mengkoordinir komunikasi internal, terkait dengan kegiatan – kegiatan yang diselenggarakan internal dan / atau eksternal dalam Grup Perseroan.

6. Menjadi pusat informasi dan mengkoordinir permasalahan yang terkait dengan proses pengadilan atau kasus – kasus yang terjadi di Grup Perseroan, baik di tingkat perusahaan maupun karyawan dengan supervisi dari bagian SDM.

Corporate Secretary

In addition to the basic role and function determined by the Capital Market Supervisory Board – Financial Institution (Bapepam-LK), the Corporate Secretary also provides advice to the Board of Directors related to the implementation of good corporate governance, preparing information on the List of Shareholders including 5% ownership or more, and attending meetings of the Board of Commissioners, the Board of Directors and the Company’s Committees, in addition of being responsible for the execution of the Company’s General Meeting of Shareholders.

In executing the Company’s functions, the Corporate Secretary acts as a coordinator for all of the Company’s business units Corporate Secretary so as to achieve the creation of synergies in implementation Good Corporate Governance. The Corporate Secretary major tasks are:

• Responsible for the functions of Corporate Communication Group of the Company and as a coordinator overseeing these functions in all Business Units.

• Ensure the Company’s Group complies with regulations on applicable disclosures requirements in accordance with the specific nature of each Group.

• Handling and coordinating the activities of the Company Group in order to achieve integrated activities, namely: 1. To handle the Corporate Social Responsibility (CSR).2. To handle the activities related to the Government

(Regulator), Public and Capital Market. 3. To handle the activities related to the mass media

both electronic and print, both in or outside the group.

4. To handle the activities related to the publication of the company.

5. To handle and coordinate internal communications, related to the activities held by internal and / or external lines of business in the Group.

6. To be the information center and coordinate issues related with legal process or cases - of the Group of Companies, be it at company level, and also employees under the supervision of the HR.

��ANNUAL REPORT 2008

No Tanggal/ Date Perihal | Subject

1 7 Januari 2008January 7, 2008

Penjualan 508.203.799 saham dalam IAT

Sale of 508,203,799 shares in IAT

2 5 Maret 2008March 5, 2008

Rencana Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat

Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 10 April 2008

Plans to hold Annual General Meeting of Shareholders and Extraordinary

General Meeting of Shareholders on April 10, 2008

3 10 Maret 2008March 10, 2008

Pembelian 18.470.000 saham dalam MNC

Purchase of 18,470,000 shares in MNC

4 18 Maret 2008March 18, 2008

Pembelian 127.500.000 saham dalam MNC

Purchase of 127,500,000 shares in MNC

5 18 Maret 2008March 18, 2008

Pengunduran penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa menjadi 23 April 2008

Postponement of Annual General Meeting of Shareholders and Extraordinary

General Meeting of Shareholders to April 23, 2008.

6 24 Maret 2008March 24, 2008

Pembelian 4.500.000 saham dalam MNC

Purchase of 4,500,000 shares in MNC

7 31 Maret 2008March 31, 2008

Pembelian 4.850.000 saham dalam MNC

Purchase of 4,850,000 shares in MNC

8 8 April 2008April 8, 2008

pembelian 1.500.000 saham dalam MNC

Purchase of 1,500,000 shares in MNC

Sekretaris Perusahaan dijabat oleh salah satu Direktur yang membawahi divisi Sekretaris Perusahaan, yaitu Bapak M. Budi Rustanto.

Untuk memenuhi kebutuhan publik dalam memperoleh informasi mengenai Perseroan, maka Sekretaris Perusahaan dapat dihubungi melalui surat elektronik (email) dengan alamat: [email protected] dan/atau [email protected].

Keterbukaan Informasi

Sesuai komitmen Perseroan dalam melaksanakan Tata Kelola Perusahaan yang Baik, sepanjang tahun 2008 Perseroan telah mengirimkan 16 surat pemberitahuan ke Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia dalam hal tindakan korporasi yang diambil Perseroan, sebagai berikut:

The Corporate Secretary’s function is being commanded by one of the Company’s Director who is in charge of the Corporate Affairs Division, Mr. M. Budi Rustanto.

To fulfill the public’s needs in receiving information about the Company, the Corporate Secretary is accessible through email at the following address: [email protected] and/or [email protected]

Information Disclosure

In accordance to the Company’s commitment in implementing Good Corporate Governance, during 2008 the Company has submitted 16 disclosure letters to Bapepam-LK and Indonesia Stock Exchange, concerning corporate actions taken by the Company as follows:

�8 LAPORAN TAHUNAN 2008

No Tanggal/ Date Perihal | Subject

9 24 April 2008April 24, 2008

Hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum

Pemegang Saham Luar Biasa

Resolutions of Annual General Meeting of Shareholders and Extraordinary

General Meeting of Shareholders

10 24 April 2008April 24, 2008

Pengangkatan Sekretaris Perusahaan (Bp M. Budi Rustanto)

Appointment of Corporate Secretary (Mr M. Budi Rustanto).

11 11 Agustus 2008August 11, 2008

Penjualan 3.199.601.000 saham dalam Mobile-8

Purchase of 3,199,601,000 shares in Mobile-8

12 29 September 2008September 29, 2008

Penjualan 2.211.793.500 saham dalam Mobile-8

Sales of 2,211,793,500 shares in Mobile-8

13 6 Oktober 2008October 6, 2008

Penjualan 2.400.000.000 saham dalam Mobile-8

Sales of 2,400,000,000 shares in Mobile-8

14 9 Oktober 2008October 9, 2008

Penjualan 1.863.685.500 saham dalam Mobile-8

Sales of 1,863,685,500 shares in Mobile-8

15 26 November 2008November 26, 2008

Rencana buy back saham

Plans to buy back shares

16 24 Desember 2008Desember 24, 2008

Pelaksanaan audit internal di anak perusahaan

Conducted Internal audit in subsidiaries

Penyempurnaan Pedoman Kebijakan Perseroan

Pada tahun 2008, Perseroan melakukan penyempurnaan pedoman kebijakan Perseroan sehingga dapat menjadi pedoman kerja yang efektif bagi Manajemen dan karyawan baik di Perseroan maupun di unit usaha di bawah Perseroan.

Perkara Hukum Penting

Di tahun 2008, Perseroan menghadapi perkara hukum terkait dengan Kasus Tanah Bekas Hak Eigendom Verponding No. 7267 yang telah berlangsung dari tahun 2006, saat ini masih dalam proses banding.

Perkara hukum yang dihadapi oleh unit usaha Perseroan yang sudah ‘go public’ telah disampaikan pada masing-masing laporan tahunannya.

Improvements of the Company Policy Guidelines

In 2008, the Company policy guideline was improved making it a more effective guidance for the Management and employees in both the Company and its business units.

Important Litigation Cases

In 2008, the Company faced legal proceedings related to the Land Rights Case Eigendom Verponding No. 7267 that has lasted from 2006, and is currently advanced to appeal tribunal process.

Litigation cases faced by the Company’s business units whose shares are public listed have been communicated in each of their annual reports.

��ANNUAL REPORT 2008

Laporan Komite AuditAudit Committee Report

Sesuai dengan bidang tugasnya, Komite Audit telah mengadakan pembahasan-pembahasan berkaitan dengan kegiatan operasional Perseroan dan anak perusahaan maupun pengawasan sesuai dengan peraturan yang berlaku dan hal-hal lain yang dianggap signifikan dan relevan dengan kondisi Perseroan pada tahun 2008.

Adapun topik–topik pembahasan tersebut meliputi:

1. Kondisi operasional dan finansial Perseroan yang tercermin dalam Laporan Keuangan Perseroan pada kuartal I, II dan III.

2. Pelepasan 47,81% saham PT Mobile-8 Telecom Tbk.3. Kondisi pasar saham nasional dan regional yang

berdampak pada penurunan harga saham Perseroan.4. Penilaian terhadap investasi jangka pendek Perseroan.5. Kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku dan

terhadap loan covenant.6. Perubahan susunan anggota Komite Audit dan jangka

waktu masa tugas.7. Beberapa peristiwa penting lainnya selama 2008.

Komite Audit berpendapat bahwa, dalam pembahasan maupun pengawasan yang berkaitan dengan operasional Perseroan seperti yang disebutkan di atas, tidak ditemukan adanya hal-hal yang kurang sesuai maupun bertentangan dengan ketentuan Perseroan.

Para pihak yang berkepentingan dan diperlukan kehadirannya untuk melakukan klarifikasi sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas senantiasa kooperatif dan hadir dalam setiap rapat yang diselenggarakan oleh Komite Audit.

Dalam menjalankan tugas tersebut, Komite Audit melapor dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.

Pada tahun 2008, terjadi perubahan susunan anggota Komitee Audit yaitu dengan pengunduran diri Bapak Aryanto Agus Mulyo dan digantikan oleh Bapak Kardinal A. Karim.

Komite Audit Perseroan terdiri dari:Ketua : John A. PrasetioAnggota : Wahjudi PrakarsaAnggota : Kardinal A. Karim

In carrying out its tasks, the Audit Committee held discussions related to the operational activities of the Company and its subsidiaries, and its supervision in accordance with the prevailing regulations and other significant and relevant matters to the condition of the Company in 2008.

The topics of discussions includes:

1. Operations and financial condition of the Company that is reflected in the Company’s Financial Report in I, II and III quarter.

2. Divestment of 47.81% shares of PT Mobile-8 Telecom Tbk. 3. Conditions of national and regional stock markets that

impacted a decline of the Company’s stock price. 4. Evaluations of the Company’s short-term investment.5. Compliance with the prevailing regulations and towards

the loan covenant. 6. The changes in the composition of the Audit Committee

member and its task period.7. Other important events throughout 2008.

The Audit Committee’s opinion that was based on the discussion and supervision in related to the Company’s operations as mentioned above, there was no impropriety or contradictions to the provisions of the Company.

Stakeholders always cooperated and attended every one of these audit committee meetings as their clarifications in relation to the abovementioned matters were essential.

In implementing this task, the Audit Committee reported and is responsible to the Board of Commissioners.

In 2008, there was a change in the Committee members composition in conjunction with the resignation of Mr Aryanto Agus Mulyo that was being replaced by Mr Kardinal A. Karim.

The Audit Committee of the Company consists of: Chairman : John A. Prasetio Member : Wahjudi Prakarsa Member : Kardinal A. Karim

�0 LAPORAN TAHUNAN 2008

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

The Company’s philosophy is to always maintain a good balance between commercial interests and social responsibilities that is reflected in the content programs and business activities of the Company.

These activities organized through the social programs are as follows:

Filosofi Perseroan adalah untuk selalu menjaga keseimbangan yang baik antara kepentingan komersial dan tanggung jawab sosial kemasyarakatan yang tercermin dalam content program-program dan kegiatan-kegiatan usaha Perseroan.

Kegiatan-kegiatan ini diselenggarakan melalui program sosial sebagai berikut:

��ANNUAL REPORT 2008

RCTI PeduliSepanjang tahun 2008 RCTI Peduli menyalurkan bantuan bagi masyarakat yaitu bantuan untuk korban bencana alam dan non bencana alam sebagai berikut :

Bencana Alam1. Rekonstruksi dan Rehabilitasi Tsunami Aceh:

• Pembangunan Sekolah Terpadu di Gampong Lambung Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh

• Pembangunan YPI Darussa’dah Panteraja• Pembangunan Pesantren Israfi Darussa’adah

Meuredeu, Banda Aceh• Pembangunan asrama putri pesantren Al Markaz Al

Islah, Banda Aceh• Pembangunan perumahan nelayan Kuala Cangkol,

Tanah Pasir, Aceh Utara2. Bantuan banjir Jawa Tengah & Jawa Timur3. Bantuan banjir Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok,

Tangerang and Bekasi)4. Bantuan gempa Yogyakarta - Peresmian SDN Kotagede III

Yogyakarta

Non Bencana Alam1. Bidang Pendidikan

• Media Literacy di Surabaya• Petualangan Sains Siswa SD sekitar tower RCTI

(Kebon Jeruk), TPI (Joglo), GTV (Kedoya)• Santunan anak yatim dan yatim piatu Jabodetabek

kerjasama dengan Departemen Sosial dan Yayasan Peduli Anak (Yapena) dalam rangka Hari Anak Nasional

• Bantuan perlengkapan sekolah ke Panti Asuhan

2. Bidang Kesehatan• Pelayanan kesehatan di Surabaya• Melaksanakan Sunatan massal di Surabaya• Donor Darah di kantor Pemerintah Kota Surabaya• Bantuan ambulance kepada Polisi Wilayah

Bojonegoro Jawa Timur• Pemeriksaan kesehatan gigi kepada siswa SD Negeri

di Jakarta Utara• Bantuan gizi buruk di Kabupaten Rotendao, Nusa

Tenggara Timur

3. Bidang Ekonomi• Bantuan berupa paket sembilan bahan pokok

(sembako) di Depok

RCTI PeduliDuring 2008, RCTI Peduli has distributed assistance to natural disasters and non-disasters victims are as follows:

Natural Disaster1. Reconstruction and Rehabilitation of Tsunami in Aceh

• Building school in Gampong Lambung, Meuraxa District, Banda Aceh

• Building YPI Darussa’dah Panteraja• Building dormitory of Israfi Darussa’adah Meuredeu,

Banda Aceh• Building girls’ dormitory of Al Markaz Al Islah, Banda

Aceh• Building fishermen’s village in Kuala Cangkol, Tanah

Pasir, North Aceh2. Providing assistance for flood victims in Central Java and

East Java3. Providing assistance for flood victims in Jabodetabek

(Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang and Bekasi)4. Providing assistance for earthquake victims in Yogyakarta

– Inauguration of SDN Kotagede III, Yogyakarta

Non-Disaster1. Education

• Media Literacy in Surabaya• Science Camp for elementary students who live

around RCTI (Kebon Jeruk), TPI (Joglo) and Global TV (Kedoya)

• Providing assistance to orphanage in Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang and Bekasi) in celebrating for National Children Day, supported by Social Department and Pena Foundation

• Providing school-kit to orphanage

2. Health • Provides health services in Surabaya• Implements mass circumcision program in Surabaya • Blood donor in District Office of Surabaya• Providing ambulance car for District Police of

Bojonegoro, East Java• Dental check for elementary students in North Jakarta• Provides assistance in poor nutrition in Rotendao

Regency, East Nusa Tenggara

3. Economic • Distribution of nine basic needs packages (paket

sembako) in Depok

�2 LAPORAN TAHUNAN 2008

TPI PeduliKegiatan sosial yang dilaksanakan oleh TPI Peduli pada tahun 2008 :1. Bantuan untuk korban gempa Bengkulu Utara bekerja

sama dengan Departemen Sosial dan Yayasan Pena2. Bantuan untuk korban banjir di Solo, Bojonegoro3. Bakti sosial pembagian sembako dan pelayanan

kesehatan kepada masyarakat di Surabaya4. Bakti sosial penyerahan paket sembako kepada

masyarakat Desa Susutan, Bangli, Bali5. Bantuan peralatan sekolah di acara ”Anak Indonesia

Bisa” di Solo, Jawa Tengah dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2008 bekerjasama dengan Yayasan Pena

6. Bakti sosial pembagian sembako di Transkimau, Lampung7. Buka puasa bersama anak jalanan di Pedongkelan,

Jakarta Timur8. Pemberian santunan dan buka puasa bersama anak fakir

miskin dan yatim piatu se-Jabotabek bekerjasama dengan Yayasan PENA dan Departemen Sosial

9. Bantuan perlengkapan sekolah untuk masyarakat pasca banjir Lamongan, Jawa Timur.

10. Pengobatan gratis untuk warga di sekitar Tugu Pahlawan, Surabaya, Jawa Timur

11. Donor darah bekerjasama dengan PMI dan PDDI di Tugu Pahlawan, Surabaya, Jawa Timur

TPI PeduliSocial activities undertaken by TPI in 2008, as follows :

1. Providing assistance to earthquake victims in North Bengkulu, supported by Social Department and Pena Foundation

2. Providing assistance to flood victims in Solo, Bojonegoro3. Distribution of nine basic goods and health services for

general public in Surabaya4. Distribution of nine basic goods and health services for

general public in Susutan Village, Bangli, Bali5. Providing school-kit in the event “Anak Indonesia Bisa” in

Solo, Central Java in celebrating National Children Day, in cooperation with Pena Foundation

6. Distribution of nine basic goods in Transkimau, Lampung7. Fast-breaking dinner with child beggar in Pedongkelan,

East Jakarta8. Distribution of assistance and fast-breaking dinner

with child beggar and orphanage, supported by Pena Foundation and Social Department

9. School-kit assistance to flood victims in Lamongan, East Java

10. Free health services for general public live around Tugu Pahlawan, Surabaya, East Java

11. Blood donor program, supported by Indonesia Red Cross and PDDI in Tugu Pahlawan, Surabaya, East Java

��ANNUAL REPORT 2008

Global TV PeduliGlobal TV Peduli menyalurkan bantuan bagi masyarakat yaitu bantuan untuk korban bencana alam dan non Bencana alam sebagai berikut:

Bencana Alam1. Bantuan Pemulihan Mental dan Trauma anak korban

gempa Bengkulu bekerjasama dengan Yayasan Pena2. Bantuan banjir Jawa Tengah & Jawa Timur3. Bantuan perlengkapan sekolah dan terapi psikologis anak

paska banjir4. Bantuan banjir Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok,

Tangerang, Bekasi)5. Bantuan korban gempa bumi di Padang, Sumatera Barat

Non Bencana Alam1. Bidang Kesehatan

• Pelayanan Kesehatan di Sambisari, Surabaya• Bantuan pengobatan

2. Bidang Pendidikan• Bantuan peralatan sekolah di acara ”Anak

Indonesia Bisa” di Solo, Jawa Tengah dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2008 bekerjasama dengan Yayasan Pena

• Bantuan berupa alat-alat sekolah kepada anak-anak murid sekolah swadaya di daerah pinggir kali Ciliwung

Global TV PeduliGlobal TV distributes an assistance to general public who victims of natural disaster and non disaster, as follows :

Natural Disaster1. Assistance for Mental and Trauma Recovery Program for

earthquake child victim in Bengkulu in cooperation with Pena Foundation

2. Assistance for flood victims in Central Java and East Java3. School-kit and psychological therapy for children4. Assistance for flood victims in Jabodetabek (Jakarta,

Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi)5. Assistance for earthquake victims in Padang, West

Sumatra

Non-Disaster1. Health

• Providing health services in Sambisari, Surabaya• Providing medicine packages

2. Education • Providing school-kit in the event of “Anak Indonesia

Bisa” in Solo, Central Java to celebrate National Children Day 2008, in cooperation with Pena Foundation.

• Providing school-kit for students of riverside school in Ciliwung area

�� LAPORAN TAHUNAN 2008

Jalinan KasihJalinan Kasih merupakan program TV bersifat non-komersil yang diproduksi dan disiarkan oleh RCTI. Program ini bertujuan menghimpun dana masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat yang memerlukan khususnya di bidang kesehatan.

Jenis-jenis penyakit yang dapat dibantu oleh Jalinan Kasih RCTI antara lain: TB Tulang, kanker, penyempitan saluran tenggorokan, radang otak, gondok, tumor mata, kerusakan kornea mata, kelenjar getah bening, bibir sumbing, hernia, dan sebagainya. Sepanjang tahun 2008 Jalinan Kasih RCTI melaksanakan program sosial sebagai berikut:

1. Bantuan dan santunan terhadap 185 pasien regular2. Operasi Bibir Sumbing, bekerjasama dengan RS Husada

Utama Surabaya, RS International Bintaro, RS Royal Progress Sunter, dan RS Telogorejo Semarang. Jumlah pasien yang dibantu 216 orang.

3. Operasi Hernia, bekerjasama dengan RS Royal Progress, Sunter dan RS Telogorejo Semarang. Jumlah pasien yang dibantu 121 orang.

4. Bantuan untuk pasien di RS Sitanala, Tangerang, antara lain berupa kursi roda, tongkat/kruk, dan kacamata untuk pasien

Seputar Indonesia PeduliKoran Seputar Indonesia mengajak pembacanya untuk peduli kepada masyarakat yang Membutuhkan bantuan melalui Seputar Indonesia Peduli.

Kegiatan sosial yang dilaksanakan oleh Seputar Indonesia Peduli di tahun 2008 adalah menyalurkan sumbangan pembaca Seputar Indonesia kepada masyarakat Yogyakarta yang menjadi korban gempa. Bantuan yang diberikan berupa 204 ekor kambing betina yang diperuntukkan bagi 102 kepala keluarga ditambah 4 ekor kambing jantan bagi kelompok kepala keluarga tersebut. Daerah penerima bantuan adalah Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Bantul, dan DIY.

Jalinan KasihJalinan Kasih is a non-commercial TV program created and broadcasted by RCTI. This program is aimed at collecting funds from the public and distributing them back to communities that require assistance particularly in healthcare.

The types of diseases that are treated by RCTI’s Jalinan Kasih include: bone tuberculosis, cancer, constriction of red lane channel, cephalitides, mumps, eye tumor, cornea defects, lymph gland, cleft lip, hernia and other surgery. During 2008, Jalinan Kasih RCTI has performed social programs such as:

1. Donation to 185 regular patients2. Cleft lip surgery, in cooperation with Husada Utama

Hospital, Surabaya, International Bintaro Hospital, Royal Progress Hospital Sunter, and Telogorejo Hospital, Semarang. Total of patients that received the assistance which was 216 people.

3. Hernia surgery, in cooperation with Royal Progress Hospital, Sunter and Telogorejo Hospital, Semarang. Total of patients that received the assistance which was 121 people.

4. Donation to patients in Sitanala Hospital, Tangerang, such as wheel chairs, walking stick and glasses.

Seputar Indonesia PeduliSeputar Indonesia daily newspaper invites its readers to give assistance to people who need it through Seputar Indonesia Peduli.

The social activities that were held by Seputar Indonesia Peduli in 2008 is distributing the donations to the community Seputar Indonesia readers who became victims of Yogyakarta earthquake. The support that was given as 204 goats for a female head of family 102 plus 4 male goats for the family’s head. Regional aid of the recipient was Desa Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul, and DIY.

��ANNUAL REPORT 2008

MNCN PeduliProgram MNCN Peduli merupakan rangkaian kegiatan sosial yang dilaksanakan oleh PT MNC Networks melalui Radio Trijaya Network, Radio Dangdut TPI, Woman Radio dan ARH Global Radio.

Kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan yaitu :

1. Donor DarahPT MNC Network mengadakan kegiatan Donor Darah pada tanggal 8 Maret dan 10 November 2008 yang bertujuan untuk membantu program PMI dalam memenuhi kebutuhan darah. Kegiatan rutin enam bulanan ini bertemakan ”Donor Darah Bagi Sesama” dimana untuk setiap kegiatannya menyediakan 150 - 200 kantong darah. Target peserta adalah karyawan MNC Networks, karyawan yang berkantor di Gedung Menara Kebon Sirih, dan masyarakat di sekitarnya yang ingin menyumbangkan darahnya bagi kemanusiaan.

2. Pemeriksaan Gigi GratisPada Januari 2008 Radio Dangdut TPI bekerjasama dengan kedokteran Gigi Universitas Trisakti mengadakan bakti sosial pemeriksaan gigi gratis bagi masyarakat di Muara Karang, tepatnya di tempat pelelangan. Kegiatan ini diakhiri dengan hiburan dan pemberian hadiah kepada anak – anak nelayan.

3. Program ”Berbagi Sesama”Selama bulan Ramadhan 2008 dan menjelang Natal 2008, MNCN Peduli menyelenggarakan program ”Berbagi Sesama” kepada lembaga sosial dan beberapa yayasan yatim piatu yang sangat membutuhkan bantuan.

MNCN PeduliMNCN Peduli is a serial social programs performed by PT MNC Networks through its 4 radios: Radio Trijaya Network, Radio Dangdut TPI, Woman Radio and ARH Global Radio.

Activities of MNCN Peduli are as follows:

1. Blood DonorPT MNC Network held a Blood Donor Program on March 8 and November 10, 2008 with the aim to help PMI meets the needs of blood. The semi-annual program, which provides activities for each 150-200 bags of blood. Target participants are employees of MNC Networks, employees who have worked at Menara Kebon Sirih Building, and the people who want to donate blood for humanity.

2. Free Dental CheckOn January 9, 2009, Radio Dangdut TPI, in collaboration with Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti held free dental check for people who lives around Muara Karang. This activity ended with entertainment and gifts to children of fishermen.

3. “Berbagi Sesama” ProgramDuring Ramadhan and Christmas in 2008, MNCN Peduli performed “Berbagi Sesama” Program to the social foundations and orphan house that needed help.

�� LAPORAN TAHUNAN 2008

Sumber Daya ManusiaHuman Resources

Human Resources (HR) have become one of the key important factors in achieving the Company’s objectives. HR management strategies and programs implemented in 2008 to support the achievement of these objectives were as follows:

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor penting untuk mendukung pencapaian sasaran organisasi. Strategi pengembangan SDM di tahun 2008 untuk mendukung pencapaian sasaran Perseroan adalah sebagai berikut:

��ANNUAL REPORT 2008

Strategi Manajemen SDM

Strategi manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) difokuskan pada integrasi, standardisasi sistem, kebijakan dan prosedur SDM. Konsolidasi dengan fungsi-fungsi HR di unit bisnis menjadi program utama HRD di tahun 2008 secara lebih jauh untuk memastikan implementasi sistem SDM unit usaha dapat selaras dengan Perseroan, layanan jasa pengembangan sistem SDM untuk unit usaha dilaksanakan secara lebih intensif di tahun 2008.

Strategi manajemen karir dari para karyawan dilaksanakan melalui: (1) Penempatan SDM yang berkualitas di beberapa unit usaha dan (2) Program pelatihan dan pengembangan. Selain memberikan peluang untuk mengembangkan karir bagi SDM yang tepat, mekanisme penempatan karyawan ke unit usaha diperbaiki, sehingga karyawan dapat lebih menunjukkan potensinya.

‘Pay for performance’ melalui ‘Balanced Scorecard Performance Evaluation’ merupakan strategi evaluasi yang diterapkan oleh HRD di tahun 2008. Penghargaan diberikan dalam bentuk penyesuaian gaji, bonus dan Employee Stock Option Program (ESOP).

Program SDM Perseroan tahun 2008

Standardisasi Kebijakan SDMHRD melakukan koordinasi dan sinergi dengan fungsi-fungsi SDM unit usaha untuk membuat rancangan standardisasi kebijakan SDM secara lintas unit usaha. Kebijakan SDM yang di standarisasi antara lain Performance Management, Recruitment, Talent Inventory Review, dan kebijakan Compensation & Benefit. Kebijakan yang baru ini mulai di implementasikan pada pertengahan tahun 2008.

Perseroan membentuk ”HR Council” yang diketuai oleh Group Governance & Organization Development Director Perseroan dan beranggotakan Direktur dari beberapa anak perusahaan di grup yang dapat mewakili unit dan memberikan masukan untuk mendukung pencapaian keberhasilan implementasi kebijakan SDM di seluruh unit bisnis lingkungan Global Mediacom grup.

HR Management Strategy

The management strategy of Human Resources (HR) has been focused on integration, standardization the system, policies and procedures across units. Therefore, integrating and coordinating the HR functions in each unit within the Group has become the main milestone of HR programs in 2008 to further ensure that the implementation of the program is in line with the Group integration, coordination and advisories on HR matters for business units were intensively implemented in 2008.

Strategy of managing employee’s career has been conducted through: (1) Placement of quality persons/talents in several business units and (2) Intensive training and development programs. Apart from providing opportunities to create a reliable manpower and career opportunity for the appointed personnel, the mechanism for employee placement to the business units shall enhance the Company’s strategy in creating value of each business unit.

‘Pay for performance’ thru ‘Balance Scorecard Performance Evaluation’ is an evaluation and reward scheme implemented by HRD in 2008, The compensation rewards were given in the forms of salary adjustments, bonuses and Employee Stock Option Program (ESOP).

HR program in 2008

Standardization of HR PolicyHRD carried out coordination and synergies with HR functions of business units to develop plans for a standardized policy across all units. HR policies that were standardized are Performance Management, Recruitment, Talent Inventory Review and Compensation & Benefit. This new policies are implemented starting in mid-2008.

The Company formed an “HR Council” headed by the Company’s Group Governance & Organization Development Director whose members consist of Directors representing their business units who provide inputs to support the success of the implementation of HR policies across all of Global Mediacom’s business units.

�8 LAPORAN TAHUNAN 2008

HRIS Di tahun 2008, Layanan jasa pengembangan sistem SDM difokuskan pada area sebagai berikut:• Standardisasi dan pengembangan sistem, kebijakan dan

prosedur • Penyelarasan kebijakan dan proses HRM• Standardisasi sistem penggajian• Database manajemen• HR Reporting

Mutasi dan Penugasan Karyawan Perseroan ke Unit-Unit UsahaUntuk memenuhi kebutuhan pengembangan bisnis usaha dan kesempatan bagi pengembangan kompetensi & karir, Perseroan melaksanakan pemberdayaan melalui mutasi dan penugasan beberapa karyawan ke unit usaha. Melalui mekanisme penempatan karyawan ke unit-unit usaha telah memberikan peluang pengayaan ilmu dan pengalaman untuk menciptakan tenaga-tenaga yang handal.

Pengembangan KaryawanKomitmen Perusahaan dalam pengembangan karyawan Perusahaan maupun unit bisnis dilakukan melalui Mediacom Training Centre, sehingga kegiatan pelatihan di Global Mediacom grup dapat terintegrasi. Mediacom Training Centre melaksanakan kegiatan pelatihan yang bersifat General Management, Leadership dan Personal Development / Self Improvement. Program atau kegiatan pelatihan yang dilakukan selama tahun 2008 antara lain : MNC Media Development Program, Middle Management Development, Salesmanship Training Program, First Line Management, ISO 9001:2000 Awareness & Documentation System dan New Employee Orientation Program.

Review Sistem Evaluasi Kinerja KaryawanDi tahun 2008, HRD melakukan update terhadap format Performance Plan dan Performance Appraisal dengan menggunakan sistem Balanced Scorecard. Update tersebut dilakukan untuk memastikan agar sistem Performance Management yang ada terkait dengan sasaran Perseroan, sehingga performa setiap karyawan dapat mendukung pencapaian sasaran Perseroan. Balanced Scorecard ini menyeimbangkan evaluasi atas bisnis/people/proses/kontrol.

Review Struktur OrganisasiUntuk memastikan Struktur Organisasi dapat mengikuti dan sesuai dengan tuntutan bisnis, Perseroan melaksanakan review struktur organisasi yang diikuti dengan analisa dan evaluasi jabatan. Informasi mengenai deskripsi dan nilai jabatan perlu untuk selalu disesuaikan agar Perseroan mendapat informasi yang akurat untuk career management karyawan.

Employee HandbookUntuk memberikan pedoman bagi karyawan dalam bertingkah laku dan berkarya, Perseroan membuat employee handbook yang berisi code of conduct dan ‘DOs and DONTs’ sebagai panduan selama berkarir bersama Global Mediacom.

HRISIn 2008, HR development system service is focused on areas as follows: • Standardization and development of systems, policies and

procedures • Synchronizing the policies and HRM process• Standardization of salary system• Database Management• HR Reporting

Placement and Assignment of Employees to Business UnitsTo fulfill the needs of business expansions and opportunities for career and competency developments, the Company implemented employee’s rotation through placements and assignment to several business units. This placement and rotation to business units, have provided employees with opportunities to enhance their knowledge and skills thus creating a reliable and skillful manpower.

Employee Development The company’s commitment in the development of all of its employees is implemented through Mediacom Training Center, resulting to an integrated training activity in the group. Throughout 2008, this training centre conducted activities such as General Management, Leadership and Personal Development / Self Improvement. Program, MNC Media Development Program, Middle Management Development, Training Program Salesman, First Line Management and ISO 9001:2000 and Awareness & Documentation System, it also provided new employee with a training called NEOP (New Employee Orientation Program).

Employee Performance Review In 2008, HRD updated the format of Performance Plan and Performance Appraisal by using the Balanced Scorecard system. This was done to ensure that the new Performance Management system is more suitable to the Company’s objectives. This is to ensure that the performance of each employee can support the achievement of these objectives. The Balanced Scorecard was stabilized the evaluation on business/people/process/control.

Review of Organization StructureTo ensure the Structure of the Organization is compatible and can keep pace with the business demands, the Company conducted a continuous review of its organization structure which was followed by the analysis and evaluation of positions. Information about the description and value of these positions need to be constantly reviewed to ensure that the Company gets accurate information for the employee’s career and fairness.

Employee Handbook To provide a manual on how to perform and show good behavior within the Group, the Company created an Employee Handbook that contains a code of conduct and the “DOs and DONTs” as a guide for the entire employees of Global Mediacom.

��ANNUAL REPORT 2008

Komposisi Karyawan Seluruh GroupBerdasarkan Pendidikan – Per 31 Desember 2008

S2- S3 S1 Diploma Others Total

Global Mediacom 9 24 9 17 59

MNC & Group 90 2.566 887 1.736 5.279

MNC Skyvision 15 739 596 1.043 2.393

Infokom Elektrindo 6 56 27 44 133

TOTAL 120 3.385 1.519 2.840 7.864

50%

5%

22%

Employees Composition by Title All Group in 2008per - December 31, 2008

BOD VP/ GM Sr. Mgr Mgr SPV Staff Total

Global Mediacom 3 5 4 5 13 29 59

MNC & Group 51 27 39 187 507 4.468 5.279

MNC Sky Vision 6 8 4 56 206 2.113 2.393

Infokom Elektrindo 3 10 0 13 21 86 133

TOTAL 63 50 47 261 747 6.696 7.864

Employees Composition by Education All Group in 2008 per - December 31, 2008

44%

S2- S3

S1

Diploma and Others

BOD

VP/ GM

Sr. Mgr

Mgr

SPV

Staff8%

7%

8%

Komposisi Karyawan Seluruh Group Berdasarkan Level – Per 31 Desember 2008

15%

41%

80 LAPORAN TAHUNAN 2008

8�ANNUAL REPORT 2008

“With a shared vision towards the Company’s bright future, Global Mediacom is poised to stride resolutely alongside stakeholders in pursuit of the common goals”.

“Dengan pandangan yang sama akan masa depan Perseroan yang gemilang, Global Mediacom siap mengayun langkah bersama segenap pemangku kepentingan untuk mencapai tujuan yang sama”.

82 LAPORAN TAHUNAN 2008

Data PerusahaanCorporate Data

Nama PerusahaanName of Company

PT Global Mediacom Tbk.

Kode SahamTicker Code

BMTR

SektorSector

Perdagangan, Jasa dan InvestasiTrade, Services and Investments

Tanggal Pendirian Founded

30 Juni 1981June 30, 1981

SitusWebsite

www.mediacom.co.id

Bidang UsahaLine of Businesses

1. Media berbasis content & iklan | Content & Advertising-based Media2. Media berbasis Pelanggan | Subscriber-based Media3. Teknologi Informasi | Information Technology

Jumlah Karyawan GroupTotal Employees

7.864 karyawan7,864 people

Alamat PerusahaanCompany’s Address

Menara Kebon Sirih 27th FloorJl. Kebon Sirih No. 17- 19Jakarta Pusat 10340 - IndonesiaPhone : +62 21 390 9211 / 390 0310Fax : +62 21 3927 859

Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary

M. Budi RustantoEmail : [email protected]

Hubungan InvestorInvestor Relations

Mulana HutabaratEmail: [email protected]

8�ANNUAL REPORT 2008

DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS

Komite RemunerasiRemuneration Committe

Komite ESOPESOP Committee

Keuangan & Akuntansi

Finance &Accounting

Struktur OrganisasiOrganizational Structure

Group President & CEOGroup President & CEO

DIREKSIBOARD OF DIRECTORS

Pajak &Anggaran

Tax &Budget

Hukum

Corporate Legal

SekretarisPerusahaan

CorporateSecretary

SDM &Bagian Umum

HR &General Affairs

Audit InternalInternal Audit

8� LAPORAN TAHUNAN 2008

Pada tahun 2008 Dewan Komisaris terdiri dari 7 (tujuh) orang, dengan profil sebagai berikut:

In 2008, the Board of Commissioners consisting of seven people, with a profile as follows:

Profil Dewan KomisarisBoard Of Commissioners’ Profile

8�ANNUAL REPORT 2008

Born in Jakarta in 1953. Served as a President Commissioner

of the Company since 2000 and concurrently is the President

Commissioner of PT Media Nusantara Citra Tbk since March

2004. In addition, he is also a Director and Commissioner

in several affiliates of the Company. He was also one of the

founders of the Company. Outside the Company he holds the

position as President Director of PT Plaza Indonesia Realty Tbk.

Graduated from Waseda University , Tokyo, Japan.

Rosano BarackKomisaris Utama / President Commissioner

Lahir di Jakarta pada tahun 1953. Beliau menjabatsebagai Komisaris Utama Perseroan sejak tahun 2000 dan Komisaris Utama PT Media Nusantara Citra Tbk sejak Maret 2004. Selain itu, beliau juga memegang posisi sebagai Direktur dan Komisaris di beberapa perusahaan afiliasi Perseroan. Beliau juga adalah salah seorang pendiri Perseroan. Di luar Perseroan, beliau menjabat sebagai Direktur Utama PT Plaza Indonesia Realty Tbk. Menyelesaikan pendidikannya di Waseda University, Tokyo, Jepang.

Born in Jakarta in 1964. Served as Vice President

Commissioner of PT Global Mediacom Tbk. since 2002.

Currently serving as a Commissioner of PT Media Nusantara

Citra Tbk since March 2004 and as Commissioner of RCTI.

Outside the PT Media Nusantara Citra Tbk group, he

occupies the position as President Director of PT MNC Sky

Vision (Indovision) and Commissioner of PT Bhakti Investama

Tbk.. Graduated from Carleton University, Ottawa, Canada,

and obtained MBA degree from San Francisco University, San

Francisco, USA.

Bambang Rudijanto TanoesoedibjoWakil Komisaris Utama / Vice President Commissioner

Lahir di Jakarta pada tahun 1964. Sejak tahun 2002 menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris PT Global Mediacom Tbk. Memegang posisi Komisaris PT Media Nusantara Citra Tbk sejak Maret 2004 dan Komisaris RCTI. Di luar grup PT Media Nusantara Citra Tbk, beliau menjabat sebagai Presiden Direktur PT MNC Sky Vision (Indovision) dan Komisaris PT Bhakti Investama Tbk. Lulus dari Carleton University, Ottawa, Kanada, dan meraih gelar MBA dari Universitas San Francisco, San Francisco, Amerika Serikat.

Born in Jakarta in 1953. He has occupied the position as

Commissioner of the Company since March 2000. He also

Occupies the position as President Commissioner of

PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) and as Vice

President Commissioner of PT Plaza Indonesia Realty Tbk..

He was one of the founders of the Company. Outside of the

Company, he holds the position as the Executive in Yayasan

Perguruan Cikini. He obtained a Technical degree from the

Polytechnic of Central London.

M. Tachril Sapi’ieKomisaris / Commissioner

Lahir di Jakarta pada tahun 1953. Beliau menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak bulan Maret 2000. Beliau juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) dan Wakil Komisaris Utama PT Plaza Indonesia Realty Tbk. Beliau adalah salah seorang pendiri Perseroan. Di luar Perseroan, beliau adalah Pimpinan Yayasan Perguruan Cikini. Meraih gelar sarjana Teknik dari Polytechnic of Central London.

8� LAPORAN TAHUNAN 2008

8�ANNUAL REPORT 2008

Born in semarang in 1950, he is currently an Independent

Commissioner of the Company, and the Chairman of the

Audit Committee, as well as a member of the Company’s

Remuneration and ESOP Committee. Mr. Prasetio is also

Chairman of CBA Asia, a firm engaged in investment and

business advisory, Chairman of ABAC (Apec Business Advisory

Council) Indonesia, Deputy President of Kadin Indonesia,

also a member of UNESCAP Advisory Council, Investment

Committee of BKPM, a member of Advisory Council of

Association of Publicly Listed Companies, as well as National

Committee on Good Governance.

John A. PrasetioKomisaris Independen / Independent Commissioner

Lahir di Semarang pada tahun 1950, saat ini beliau menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan, Ketua Komite Audit Perseroan, dan anggota Komite Remunerasi serta Komite ESOP. Selain itu, beliau adalah Pimpinan CBA Asia, perusahaan yang bergerak dalam bidang investasi dan konsultasi bisnis, Ketua ABAC (Apec Business Advisory Council) Indonesia, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia, dan juga anggota UNESCAP Advisory Council, anggota Komite Investasi pada Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), anggota Dewan Penasihat pada Asosiasi Emiten Indonesia (AEI), dan anggota Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG).

Born in Amsterdam in 1955. He has occupied the position

as Independent Commissioner of the Company since 2006.

He also occupies the position as Chairman of the Association

of Legal Consultant for Business Competition and is also a

member for the panel in Singapore International Arbitration

Center (SIAC) and a Fellow in Singapore Institute of

Arbitration (SIARB). He obtained a Doctorate in Shipping Law

Mohamed Idwan GanieKomisaris Independen / Independent Commissioner

Lahir di Amsterdam pada tahun 1955. Beliau menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak 2006. Beliau juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Konsultan Hukum untuk Persaingan Usaha dan juga anggota panel Singapore International Arbitration Center (SIAC) dan Rekanan pada Singapore Institute of Arbitration (SIARB). Beliau lulusan program Doktoral di bidang Hukum Perkapalan (PhD) dari University of Hamburg, Jerman.

Born in Lubuksikaping, Sumatra in 1942. He held the position

as Independent Commissioner of the Company since 2006.

He obtained a degree in Management from the Asian Institute

of Management, Manila.

Lahir di Lubuksikaping, Sumatera pada tahun 1942.Beliau menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak 2006. Beliau lulus sarjana di bidang Manajemen dari Asian Institute of Management, Manila.

Kardinal A. KarimKomisaris Independen / Independent Commissioner

Born in Jakarta in 1953. He held the position as Commissioner

of the Company since 2004. He was also one of the founders

of the Company. He obtained a degree in Technical education

from Polytechnic Institute of Virginia, USA.

Bambang TrihatmodjoKomisaris / Commissioner

Lahir di Jakarta pada tahun 1953. Beliau menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak 2004. Beliau adalah salah seorang pendiri Perseroan. Mendapatkan gelar sarjana Teknik dari Polytechnic Institute of Virginia, Amerika Serikat.

88 LAPORAN TAHUNAN 2008

Susunan Direksi Perseroan tidak mengalami perubahan pada tahun 2008, dengan profil sebagai berikut:

Composition of the Company’s Board of Directors remains unchanged in the year 2008, with the following profiles:

88 LAPORAN TAHUNAN 2008

8�ANNUAL REPORT 2008

Born in Surabaya in 1965. Mr.Tanoesoedibjo has successfully led the change of PT Global Mediacom Tbk. from a conglomerate into a company with a focus on the Media and Telecommunication sectors.

Mr. Tanoesoedibjo has occupied the position as President Director of PT Global Mediacom Tbk. since 2002. Mr. Tanoesoedibjo was previously the Vice President Commissioner of PT Global Mediacom Tbk. Mr. Tanoesoedibjo is the founding and controlling shareholder as well as the Group Executive Chairman of PT Bhakti Investama Tbk. since 1989. In addition, he currently holds various positions in other companies, including as President Directors of PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC) and PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) (a position he has held since 2003), PT MNC Sky Vision and many other companies within the Global Mediacom group of companies as well as Bhakti Investama Group.

Mr. Tanoesoedibjo has been a speaker in various seminars as well as a lecturer of Corporate Finance, Investments and Strategic Management for post graduate programs in various universities.

Mr. Tanoesoedibjo received a Bachelor of Commerce (Honours) degree from Carleton University, Ottawa, Canada, in 1988 and a MBA degree from Ottawa University, Ottawa, Canada, in 1989.

Hary TanoesoedibjoGroup President & CEO / Group President & CEO

Lahir di Surabaya pada tahun 1965. Beliau telah sukses memimpin perubahan PT Global Mediacom Tbk. dari perusahaan konglomerasi menjadi sebuah perusahaan yang fokus pada bidang Media dan Telekomunikasi.

Beliau telah menduduki posisi sebagai Presiden Direktur PT Global Mediacom Tbk. sejak tahun 2002. Beliau sebelumnya menjabat sebagai Vice President Komisaris PT Global Mediacom Tbk. Beliau merupakan pemegang saham pendiri dan pengendali serta Ketua Eksekutif Grup PT Bhakti Investama Tbk sejak tahun 1989. Selain itu, Beliau memegang berbagai posisi di perusahaan lain, termasuk sebagai Presiden Direktur PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC), Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) (posisi tersebut telah berlangsung sejak 2003 sampai dengan tahun 2008), PT MNC Sky Vision dan banyak perusahaan lain yang termasuk dalam kelompok Global Mediacom Group serta Bhakti Investama Group.

Beliau menjadi pembicara di berbagai seminar juga dosen Keuangan Korporasi, Manajemen Investasi dan Strategi untuk berbagai program pasca sarjana di berbagai universitas.

Beliau meraih gelar Bachelor of Commerce (Honours) dari Carleton University, Ottawa, Canada, pada tahun 1988 dan meraih gelar MBA dari Ottawa University, Ottawa, Canada, pada tahun 1989.

Born in Jakarta in 1953. Mr Budi Rustanto has been a Director of the Company since 2004 as well as Corporate Secretary of the Company since 2008. Mr Budi Rustanto currently holds various positions outside the Company, including as the President Directors of PT Global Land Development Tbk. since 2007, PT Aston Inti Makmur since 2007, PT Usaha Gedung Bimantara since 1999. And holds other position as President Commissioner of PT CItra Margatama Surabaya since 2005 as well as Commissioners of PT Indonesia Air Transport Tbk. since 2004 and PT Global Informasi Bermutu (Global TV) since 2008.

Mr Budi Rustanto has held of Treasurer in the National Sports Committee (KONI) from 2007-2009, and he is currently active in Indonesia Olympic Community (KOI) as Head of the Olympic Solidarity Committee. Mr Budi Rustanto obtained a Bachelor degree in Civil Engineering from Bandung Institute of Technology, in 1979.

M. Budi RustantoDirektur / Director

Lahir di Jakarta pada tahun 1953. Beliau menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2004, dan pada tahun 2008 Beliau merangkap sebagai Corporate Secretary Perseroan. Saat ini, beliau menjabat beberapa posisi sebagai Direktur Utama di luar Perseroan, termasuk PT Global Land Development Tbk. sejak tahun 2007, PT Aston Inti Makmur sejak tahun 2007, PT Usaha Gedung Bimantara sejak tahun 1999. Dan menjabat sebagai Komisaris Utama di PT CItra Margatama Surabaya sejak tahun 2005 selain itu sebagai Komisaris di PT Indonesia Air Transport Tbk. sejak tahun 2004 dan PT Global Informasi Bermutu (Global TV) sejak tahun 2008.

Beliau pernah menjabat sebagai Bendahara di Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) saat ini aktif di Komite Olimpic Indonesia (KOI) sebagai Ketua Komite Solidaritas Olimpic. Beliau mendapatkan gelar Sarjana Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1979.

Born in Surabaya in 1961. Mrs. Prastomiyono obtained a Master degree of Business Administration (MBA) from Strathclyde Graduate Business School special field Marketing (Marketing), in Scotland, England, in 1992. Prior to joining the Company, Mrs. Prastomiyono worked at Citibank Indonesia more than 7 years with the position as Credit Risk Operations Director and Human Resources Director. Before that, she is Principal Consultant at Pricewaterhouse Coopers, and served as General Manager of Training & Development in PT Excelcomindo Pratama Tbk. Mrs. Prastomiyono is also a “Research Associate” in the Notredame Dave University in 1993-1994 and as a Lecturer at the Institute PPM for more than 8 years. Currently she is active as a speaker at several seminars, particularly in the areas of “leadership”

Indra PrastomiyonoDirektur / Director

Lahir di Surabaya tahun 1961. Beliau memperoleh gelar Master of Business Administration (MBA) dari Strathclyde Graduate Business School khusus bidang Pemasaran (Marketing), di Skotlandia, Inggris, pada tahun 1992.Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau bekerja di Citibank Indonesia lebih dari 7 tahun dengan posisi sebagai Credit Risk Operations Director dan Human Resources Director. Sebelum itu, beliau adalah Principal Consultant di Pricewaterhouse Coopers dan pernah menjabat sebagai General Manager Training & Development di PT Excelcomindo Pratama Tbk. Beliau juga pernah menjadi “Associate Research” di Notredame Dave University pada tahun 1993-1994 dan sebagai Dosen di Institut PPM selama lebih dari 8 tahun. Saat ini beliau aktif sebagai pembicara di beberapa seminar, khususnya di bidang “leadership” dan “human resources”.

8�ANNUAL REPORT 2008

�0 LAPORAN TAHUNAN 2008

Daftar Nama Dan Alamat Unit UsahaAddress Of The Subsidiary Companies

Media berbasis Content & IklanContent & Advertising - based Media

PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC)

Menara Kebon Sirih 27th Floor,Jl. Kebon Sirih No. 17-19,Jakarta 10340Phone : 62-21 390 0885Fax : 62-21 390 3965Http : www.mncgroup.com

PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)

Jl. Raya Pejuangan, Kebon Jeruk,Jakarta 11530Phone : 62-21 530 3540Fax : 62-21 549 3862Http : www.rcti.tv

PT Global Informasi Bermutu (Global TV)

Gedung Ario Bimo SentralJl. HR Rasuna Said Blok X- 2 Kav. 5Jakarta 12950Phone : 62-21 5292 1115Fax : 62-21 5292 1771

PT Cipta TPI (TPI)

Jl. Pintu II, TMII,Jakarta 13810Phone : 62-21 841 2473Fax : 62-21 841 611 7Http : www.tpi.tv

PT Media Nusantara Informasi (MNI-Seputar Indonesia)

Menara Kebon Sirih 22nd Floor,Jl. Kebon Sirih No. 17-19,Jakarta 10340Phone : 62-21 392 6955Fax : 62-21 392 9758Http : www.seputarindonesia.com

PT MNI Global (MNIG)

Gedung High End 3rd Floor,Jl. Kebon Sirih No. 17-19,Jakarta 10340Phone : 62-21 392 6955Fax : 62-21 392 9758

PT MNC Networks (MNCN)

Menara Kebon Sirih 15th Floor,Jl. Kebon Sirih No. 17-19,Jakarta 10340Phone : 62-21 392 3555Fax : 62-21 392 7001Http : www.mncnetworks.com

PT MNI Publishing/PT MNI Entertainment (HighEnd & HighEnd Teen Magazine)

Gedung HighEndJl Kebon Sirih No. 17-19Jakarta 10340Phone : 62-21 3154964Fax : 62-21 3154987Http : www.highendmagz.com

PT MNC Pictures

Komplek RCTIJl. Raya Pejuangan, Kebon Jeruk,Jakarta 11530Phone : 62-21 5331189Fax : 62-21 5331190Http : www.mncgroup.com

PT Cross Media International (CMI)

Rukan Tiara Buncit 88,Jl. Kemang Utara IX Blok E17,Jakarta SelatanPhone : 62-21 7919 3520Fax. : 62-21 7919 35 40Http. : www.crossmedia.co.id

PT Star Media Nusantara (SMN)

Gedung HighEndJl Kebon Sirih No. 17-19Jakarta 10340Phone : 62-21 390 0065Fax : 62-21 390 4645

��ANNUAL REPORT 2008

Telekomunikasi & TITelecommunication & IT

PT Infokom Elektrindo (Infokom)

Jl. Yos Sudarso No. 55, Sunter,Jakarta UtaraPhone : 62-21 6531 3777Fax : 62-21 6531 3776Http : www.infokom.net

Media berbasis PelangganSubscriber - based Media

PT MNC Sky Vision (MSV/Indovision)

Wisma Indovision,Jl. Raya Panjang Blok Z/III,Green Garden, Jakarta 11 520Phone : 62-21 582 8555Fax : 62-21 582 4202Http : www.indovision.tv

PT Sky Vision Networks (SVN)

Menara Kebon Sirih 27th Floor,Jl. Kebon Sirih no. 17-19,Jakarta 10340Phone : 62-21 390 0885Fax : 62-21 390 3965Http : www.mncgroup.com

�2 LAPORAN TAHUNAN 2008

Lembaga PenunjangSupporting Institutions

Akuntan Publik / Public Accountant

Osman Bing Satrio & Rekan

Wisma Antara 12 th FloorJl Medan Merdeka Selatan no.17Jakarta 10110IndonesiaPhone : 62-21 231 2955; 231 2871Fax. : 62-21 231 3325

Biro Administrasi Efek / Share Registrar

PT Sirca Datapro Perdana

Wisma SircaJl Johar no. 18, MentengJakarta 10340IndonesiaPhone : 62-21 314 0032Fax. : 62-21 314 0185

��ANNUAL REPORT 2008

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASICONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

�� LAPORAN TAHUNAN 2008

Halaman ini sengaja dikosongkanThis page is intentionally left blank

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DAN INFORMASI TAMBAHAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AND SUPPLEMENTARY INFORMATION UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007/ FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2008 AND 2007 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

Daftar IsiContents

Pra Wacana | Preface 1

Visi dan Misi | Vision and Mission 2

Nilai- Nilai | Values 3

Profil Perseroan | Company Profile 4

Surat Pengantar Dewan Komisaris dan Direksi

Cover Letter From The Board Of Commissioners And Board Of Directors 5

Struktur Bisnis Perusahaan | Company Business Structure 6

Penghargaan | Awards 7

Peristiwa Penting | Significant Events 8

Ikhtisar Keuangan | Financial Highlights 10

Ikhtisar Saham dan Obligasi | Stock and Bond Highlights 14

Sambutan Komisaris Utama | President Commissioner’s Report 21

Laporan Group President & CEO | Group President & CEO’s Report 25

Analisis dan Pembahasan Manajemen | Management Discussion and Analysis 34

Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance 60

Laporan Komite Audit | Audit Committee Report 69

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan | Corporate Social Responsibility 70

Sumber Daya Manusia | Human Resources 76

Corporate Data | Data Perusahaan 82

Struktur Organisasi | Organizational Structure 83

Profil Dewan Komisaris | Board of Commissioner’s Profile 84

Profil Dewan Direksi | Board of Director’s Profile 88

Daftar Nama Dan Alamat Unit Usaha | Address Of The Subsidiary Companies 90

Lembaga Penunjang | Supporting Institutions 92

Laporan Keuangan Konsolidasi | Consolidated Financial Statements 93

Laporan Tahunan 2008 Annual Report

PT Global Mediacom TbkCorporate Headquarter

Menara Kebon Sirih 27th Fl.Jl. Kebon Sirih Kav. 17-19, Jakarta 10340

Tel. (62-21) 390 0310Fax. (62-21) 390 9174

www.mediacom.co.id

Laporan Tahunan 2008Annual Report 2008 Consolidation Towards

Global Economic Changes

PT Gobal M

ediacom Tbk

Laporan Tahunan 2008 A

nnual Report

Consolidation Towards a G

lobal Economic Change