29
LAPORAN TRIWULAN I PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2020

LAPORAN TRIWULAN I PENANGANAN BENTURAN ... - e-Pandawa

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN TRIWULAN I PENANGANAN BENTURAN ... - e-Pandawa

LAPORAN TRIWULAN I PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN

DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

TAHUN 2020

Page 2: LAPORAN TRIWULAN I PENANGANAN BENTURAN ... - e-Pandawa

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Direktorat Jenderal

Pembangunan Kawasan Perdesaan sudah dilakukan sejak Tahun 2015 diawal

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi berdiri,

sesuai amanah Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010

tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025. Sasaran Utama

Reformasi Birokrasi adalah :

1. Birokrasi yang bersih dan akuntabel;

2. Birokrasi yang efektif dan efisien;

3. Birokrasi yang memiliki pelayanan publik berkualitas.

Untuk melaksanakan tugas-tugas dalam proses pembangunan nasional,

sangat diperlukan adanya penyelenggara negara yang berwibawa, bersih, bebas

korupsi, kolusi dan nepotisme, efektif, dan efisien, karena setiap penyelenggara

negara memepunyai peranan yang menentukan. Selain disyaratkan untuk

memiliki profesionalisme, setiap penyelenggara negara harus juga mempunyai

sikap mental yang jujur dan penuh rasa pengabdian kepada kepentingan rakyat,

negara, dan bangsa serta harus mengutamakan kepentingan umum di atas

kepentingan pribadi atau golongan.

Komitmen Reformasi Birokrasi di Lingkungan Direktorat Jenderal

Pembangunan Kawasan Perdesaan adalah untuk mewujudkan tata kelola

pemerintahan yang baik dengan aparatur yang berintegritas tinggi, produktif,

dan mampu melayani secara prima, dalam rangka meningkatkan kepercayan

publik. Untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, serta terbebas

dari pengaruh-pengaruh yang tidak baik, tidak fair, bertentangan dengan

Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku yang mengarah kepada tindak

korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Salah satunya adalah kondisi dimana

penyelenggara negara terbebas dari adanya benturan kepentingan.

Potensi adanya benturan kepentingan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi

penyelenggara negara (pejabat dan/atau pegawai) harus dapat ditangani secara

tepat sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku agar setiap keputusan

yang diambil telah dilandasi dengan pertimbangan yang profesional, obyektif,

berintegritas, independen, transparan, dan responsibel.

Page 3: LAPORAN TRIWULAN I PENANGANAN BENTURAN ... - e-Pandawa

B. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara

yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

2. Undang-Undang 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana

Korupsi;

3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand

Design Reformasi Birokrasi 2010-2025;

4. Peraturan Presiden Repiblik Indonesia Nomor 55 Tahun 2012 tentang Strategi

Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang Tahun

2012-2025 dan Jangka Menengah Tahun 2012 -2014;

5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas

Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani

di Lingkungan Instansi Pemerintah;

6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 37 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Penanganan Benturan

Kepentingan;

7. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

Nomor 16 Tahun 2016 tentang Penanganan Benturan Kepentingan di

Lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi;

8. Keputusan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

Nomor 8 Tahun 2018 tentang Penetapan Satuan Kerja sebagai Zona

Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih

dan Melayani pada Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi;

9. Keputusan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

Nomor 49 Tahun 2019 tentang Penetapan Satuan Kerja sebagai Zona

Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih

dan Melayani pada Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi.

Page 4: LAPORAN TRIWULAN I PENANGANAN BENTURAN ... - e-Pandawa

C. Maksud dan Tujuan

1. Maksud penyusunan Laporan Triwulan I Penanganan Benturan Kepentingan

untuk memberikan gambaran dan masukan kepada pimpinan tentang

pelaksanaan Penanganan Benturan Kepentingan di Lingkungan Direktorat

Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan;

2. Tujuan penyusunan Laporan Triwulan I Penanganan Benturan Kepentingan

adalah untuk menentukan langkah-langkah tindak lanjut terkait dengan

Penanganan Benturan Kepentingan di Lingkungan Direktorat Jenderal

Pembangunan Kawasan Perdesaan.

Page 5: LAPORAN TRIWULAN I PENANGANAN BENTURAN ... - e-Pandawa

BAB II

PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN A. Gambaran Umum

Benturan kepentingan merupakan suatu kondisi dimana pertimbangan

mempengaruhi dan/atau dapat menyingkirkan profesionalitas seorang pejabat

dalam mengemban tugas. Pertimbangan pribadi tersebut dapat berasal dari

kepentingan pribadi, kerabat atau kelompok yang kemudian mendesak atau

mereduksi gagasan yang dibangun berdasarkan nalar profesionalnya sehingga

keputusannya menyimpang dan akan berimplikasi pada penyelenggaraan

negara.

Benturan Kepentingan adalah situasi dimana penyelenggara negara di

lingkungan Kementerian memiliki atau patut diduga memiliki kepentingan pribadi

terhadap setiap pengguna wewenang sehingga dapat mempengaruhi kualitas

keputusan dan/atau tindakannya.

B. Bentuk Benturan Kepentingan

Bentuk benturan kepentingan berdasarkan Peraturan Menteri Desa,

Pembangunan Daerah Teringgal dan Transmigrasi Nomor 16 Tahun 2016

tentang Penanganan Benturan Kepentingan di Lingkungan Kementerian Desa,

Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, yaitu :

1. Penerimaan gratifikasi atau pemberian/penerimaan hadiah atas suatu

keputusan/jabatan;

2. Penggunaan aset jabatan/instansi untuk kepentingan pribadi/golongan;

3. Penggunaan informasi jabatan untuk kepentingan pribadi/golongan;

4. Pemberian akses khusus kepada pihak tertentu;

5. Proses pengawasan yang tidak mengikuti prosedur karena adanya pengaruh

dan harapan dari pihak yang diawasi;

6. Penyalahgunaan jabatan; dan/atau

7. Penentuan sendiri besarnya gaji dan/atau remunerasi.

C. Jenis Benturan Kepentingan

Jenis benturan kepentingan berdasarkan Peraturan Menteri Desa,

Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 16 Tahun 2016

tentang Penanganan Benturan Kepentingan di Lingkungan Kementerian Desa,

Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, yaitu :

1. Kebijakan yang berpihak akibat pengaruh/hubungan

Page 6: LAPORAN TRIWULAN I PENANGANAN BENTURAN ... - e-Pandawa

dekat/ketergantungan/pemberian gratifikasi;

2. Pemberian izin yang diskriminatif;

3. Pengangkatan pegawai berdasarkan hubungan dekat/balas jasa/ pengaruh

dari jabatan pemerintah;

4. Pemilihan rekanan kerja berdasarkan keputusan yang tidak profesional;

5. Melakukan komersialisasi pelayanan publik;

6. Penggunaan aset dan informasi rahasia untuk kepentingan pribadi;

7. Menjadi bagian dari pihak yang diawasi;

8. Melakukan pengawasan tidak sesuai degan norma, standar, dan prosedur;

9. Menjadi bawahan pihak yang dinilai;

10. Melakukan pengawasan atas pengaruh pihak lain;

11. Melakukan penilaian atas pengaruh pihak lain;

12. Melakukan penilaian tidak sesuai dengan norma, standar, dan prosedur;

13. Menjadi bagian dari pihak yang memiliki kepentingan atas sesuatu yang

dinilai;

14. Pengusutan dan tuntutan jaksa yang dapat merugikan kepentingan negara

karena pengaruh pihak lain;

15. Penyelidikan dan penyidikan yang dapat merugikan pihak terkait karena

pengaruh pihak lain.

D. Penanganan Benturan Kepentingan

1. Penyusunan Kerangka Kebijakan Penanganan Benturan

Kepentingan

Telah terdapat Surat Edaran Nomor 1 Tahun 2018 tentang Penanganan

Benturan Kepentingan di Lingkungan Direktorat Jenderal Pembangunan

Kawasan Perdesaan tanggal 23 November 2018 (terlampir).

2. Identifikasi Situasi Benturan Kepentingan

Telah terdapat draf Peta Potensi Benturan Kepentingan di Lingkungan

Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan yang disusun dengan

mengidentifikasi situasi benturan kepetingan yang mungkin terjadi di

Lingkungan Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan

Perdesaan,pejabat/pegawai yang berpotensi benturan kepentingan, penyebab

erjadinya benturan kepentingan dan upaya penegaha dan/atau penanganan

benturan kepentingan sebagai berikut:

Page 7: LAPORAN TRIWULAN I PENANGANAN BENTURAN ... - e-Pandawa
Page 8: LAPORAN TRIWULAN I PENANGANAN BENTURAN ... - e-Pandawa
Page 9: LAPORAN TRIWULAN I PENANGANAN BENTURAN ... - e-Pandawa
Page 10: LAPORAN TRIWULAN I PENANGANAN BENTURAN ... - e-Pandawa
Page 11: LAPORAN TRIWULAN I PENANGANAN BENTURAN ... - e-Pandawa
Page 12: LAPORAN TRIWULAN I PENANGANAN BENTURAN ... - e-Pandawa

3. Penyusunan Strategi Penanganan Benturan Kepentingan

Telah dilakukan identifikasi cara pencegahan dan/atau penangan pada

draf Peta Potensi Benturan Kepentingan di Lingkungan Direktorat Jenderal

Pembangunan Kawasan Perdesaan serta penyusunan draf SOP Pelaporan

Benturan Kepentingan di lingkungan Direktorat Jenderal Pembangunan

Kawasan Perdesaan yang mengacu pada Permendesa PDTT Nomor 16 Tahun

2016 tentang Penanganan Benturan Kepentingan dan ditindaklanjuti dengan

Surat Edaran Direktorat Jenderal PKP Nomor 1 Tahun 2018 tentang

Penanganan Benturan Kepentingan sebagai berikut:

a. Setiap Pegawai/Pejabat di lingkungan Kementerian dapat menyampaikan

laporan dugaan Benturan Kepentingan yang dilakukan Penyelenggara

Negara dalam menetapkan keputusan dan/atau tindakan;

b. Laporan disampaikan kepada atasan langsung dan/atau pengawas

pengambil keputusan secara lisan atau tulisan disertai keterangan yang

cukup dan melampirkan bukti-bukti terkait;

c. Atasan langsung dan/atau pengawas pengambil keputusan memeriksa

tentang kebenaran laporan dalam waktu paling lambat 3 (tiga) hari kerja;

d. Apabila hasil pemeriksaan atas laporan tidak benar, keputusan dan/atau

tindakan Penyelenggara Negara tetap berlaku;

e. Apabila hasil pemeriksaan atas laporan benar, keputusan dan/atau

tindakan Penyelenggara Negara ditinjau kembali oleh atasan langsung

penyelenggara negara dalam jangka waktu paling lambat 2 (dua) hari

kerja;

f. Pengawasan terhadap pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan

dilaksanakan oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah.

Mengacu pada mekanisme pelaporan benturan kepentingan tersebut,

Direktorat Jenderal PKP menyusun Draf SOP Pelaporan Benturan Kepetingan

di Lingkungan Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan

(terlampir) untuk menjadi pedoman prosedural bagi seluruh pegawai di

lingkungan Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan.

4. Serangkaian tindakan yang diperlukan apabila seorang

penyelenggara negara berada dalam situasi benturan kepentingan,

antara lain:

a. Pengurangan (divestasi) kepentingan pribadi penyelenggara negara dalam

jabatannya;

b. Penarikan diri (recusal) dari proses pengambilan keputusan dimana

seorang penyelenggara negara memiliki kepentingan;

Page 13: LAPORAN TRIWULAN I PENANGANAN BENTURAN ... - e-Pandawa

c. Membatasi akses penyelenggara negara atas informasi tertentu apabila

yang bersangkutan memiliki kepentingan;

d. Mutasi penyelenggara negara ke jabatan lain yang tidak memiliki benturan

kepentingan;

e. Mengalihtugaskan tugas dan tanggung-jawab penyelenggara negara yang

bersangkutan;

f. Pengunduran diri penyelenggara negara dari jabatan yang menyebabkan

benturan kepentingan;

g. Pemberian sanksi bagi yang melanggarnya sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

5. Pemantauan dan Evaluasi Kebijakan penanganan benturan

kepentingan perlu dipantau dan dievaluasi secara berkala , untuk

menjaga agar tetap efektif dan relevan dengan lingkungan yang terus

berubah.

Selain hal-hal tersebut diatas, pada awal tahun 2020, upaya pencegahan

benturan kepentingan juga telah dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pembangunan

Kawasan Perdesaan dengan menyusun Matriks Jadwal Sosialiasasi Benturan

Kepentingan di Lingkungan Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan

Perdesaan (terlampir) karena menyadari bahwa isu benturan kepentingan kurang

dipahami oleh para pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Pembangunan

Kawasan Perdesaan. Harapannya, kegiatan dalam matriks tersebut dapat

diwujudkan dan menjadi rencana aksi dalam penanganan benturan kepentingan

sepanjang tahun 2020.

Mengacu pada kegiatan-kegiatan tersebut, didapati informasi pada Direktorat

Jenderal PKP terkait permasalahan benturan kepentingan, sebagai berikut :

Matrik Permasalahan Benturan Kepentingan di Lingkungan Direktorat

Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan Tahun 2020

NO UNIT KERJA JUMLAH

1 Sekretariat Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan

Perdesaan 0

2 Direktorat Perencanaan Pembangunan Kawasan

Perdesaan 0

3 Direktorat Pembangunan Ekonomi Kawasan Perdesaan 0

Page 14: LAPORAN TRIWULAN I PENANGANAN BENTURAN ... - e-Pandawa

4 Direktorat Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan 0

5 Direktorat Pengembangan Sumber Daya Alam Kawasan

Perdesaan 0

6 Direktorat Kerjasama dan Pengembangan Kapasitas 0

TOTAL 0

Page 15: LAPORAN TRIWULAN I PENANGANAN BENTURAN ... - e-Pandawa

BAB III

MONITORING DAN EVALUASI

A. Monitoring dan Evaluasi

1. Peta Potensi Benturan Kepentingan di lingkungan Direktorat Jenderal

Pembangunan Kawasan Perdesaan telah disusun pada tahun 2018 dan

disesuaikan kembali setiap tahunnya tetapi masih belum dilakukan

sosialisasi dan internalisasi kepada seluruh pegawai di lingkungan

Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan.

2. Prosedur pencegahan dan/atau penanganan benturan kepentingan masih

diimplementasikan secara parsial pada Direktorat Jenderal Pembangunan

Kawasan Perdesaan sehingga penanganan benturan kepentingan

dianggap belum optimal. Beberapa upaya yang telah dilakukan:

a. Telah ada Pakta Integritas untuk masing-masing jabatan struktural;

b. Telah ada SOP Pemanfaatan Aset Nomor: 45/SOP/11/2019 tanggal 1

Januari 2020 yang mengakomodir dibuatnya Daftar Inventaris Ruangan

yang disetujui Kasubbag Perlengkapan dan Rumah;

c. Telah dibentuk Tim Unit Penanganan Gratifikasi Ditjen PKP dengan

penetapan melalui SK Dirjen PKP Nomor 60 Tahun 2020 tentang

Pembentukan Tim Unit Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan

Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan tanggal 7

Februari 2020

d. Telah disusun SOP Pelaporan Gratifikasi di Lingkungan Direktorat

Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan Nomor: 01/SOP/05/2019

Tanggal 1 Mei 2019 yang ditetapkan melalui SK Dirjen PKP Nomor:

122/DPKP/SK/05/2019 tentang Standar Operasional Prosedur (SOP)

Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan

e. Telah disusun SOP Layanan Perjalanan Dinas Pimpinan di Lingkungan

Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan Nomor:

39/SOP/11/2019 tanggal 1 Januari 2020 yang ditetapkan melalui SK

Dirjen PKP Nomor: 327.1/DPKP/SK/11/2019 tentang Perubahan

Lampiran Surat Keputusan Direktur Jenderal Pembangunan Kawasan

Perdesaan Nomor 72.5/DPKP/SK/06/2018 tentang Standar Operasional

Prosedur (SOP) Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan.

Sedangkan, beberapa upaya yang belum dilakukan sebagai berikut:

a. Penyusunan dan penandatanganan Pakta Integritas bagi Pejabat

Fungsional

Page 16: LAPORAN TRIWULAN I PENANGANAN BENTURAN ... - e-Pandawa

b. Penyusunan dan penandatanganan Pakta Integritas bagi Pejabat yang

terkait dengan pengadaan barang dan/atau jasa

c. Penyusunan Surat Edaran Direktur Jenderal PKP tentang Larangan

Penerimaan dan/atau Pemberian Gratifikasi

d. Penyusunan SOP Perjalanan Dinas Pegawai yang mengatur adanya

maksud dan tujuan serta alasan pengusulan lokasi perjalanan dinas

3. Jumlah pelaporan benturan kepentingan sampai saat ini masih belum ada,

hal ini dimungkinkan karena masih belum terinfonya alur/SOP pelaporan

benturan kepentingan.

4. Terdapat beberapa prosedur penanganan/pencegahan benturan

kepentingan yang belum diterapkan sesuai dengan ketentuan yang ada.

Sehingga masih terkesan hanya dokumen semata.

5. Belum dilakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala terhadap

penanganan benturan kepentingan untuk mengantisipasi lingkungan yang

terus berubah.

B. Rencana Aksi

1. Mengadakan rapat untuk melakukan sosialisasi Peta Potensi Benturan

Kepentingan dan Draf SOP Pelaporan Benturan Kepentingan kepada

seluruh pegawai Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan.

2. Berakitan dengan upaya pencegahan dan/atau penanganan benturan

kepentingan yang belum dilakukan:

a. Mengkoordinasikan kepada Bagian Kepegawaian dan Umum untuk

menyusun Pakta Integritas bagi Pejabat Fungsional (KPA, PPK, Pokja

Lelang, Bendahara, SPM, dll) dan menambahkan kententuan dalam

Berita Acara Serah Terima Kendaraan Dinas dengan larangan

penggunaan kendaraan dinas di luar kepetningan kedinasan;

b. Menyusun Surat Edaran Direktur Jenderal PKP tentang Larangan

Penerimaan dan/atau Pemberian Gratifikasi;

c. Menyusun SOP Perjalanan Dinas Pegawai yang mengatur adanya

maksud dan tujuan serta alasan pengusulan lokasi perjalanan dinas

dengan berkoordinasi bersama Bagian Kepegawaian dan Umum.

Page 17: LAPORAN TRIWULAN I PENANGANAN BENTURAN ... - e-Pandawa

BAB IV

PENUTUP

Penanganan benturan kepentingan tidak dapat dilakukan hanya oleh satu

pihak saja, namun membutuhkan kontribusi dan keterlibatan dari seluruh pihak di

lingkungan Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan. Dari apa yang

sudah dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan dalam

menangani benturan kepentingan harapannya kedepan akan terwujud organisasi

yang bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) yang kemudian mewujudkan

pula pemerintahan yang bersih (clean goverment) dan pemerintahan yang baik

(good goverment).

Laporan Triwulan I Penanganan Benturan Kepentingan ini disusun dengan

harapan mampu memenuhi fungsinya sebagai sarana akuntabilitas sesuai amanah

yang telah diemban dan menjadi sarana umpan balik bagi peningkatan pengawasan

dan perbaikan kualitas pelayanan di Lingkungan Direktorat Jenderal Pembangunan

Kawasan Perdesaan. Laporan ini kami buat secara ringkas sebagai wujud

pertanggungjawaban kami terhadap Penanganan Benturan Kepentingan di

Lingkungan Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan. Semoga laporan

ini dapat membawa manfaat dalam pengendalian benturan kepentingan di

lingkungan Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan.

Jakarta, 7 April 2020

Kepala Bagian Hukum,

Organisasi dan Tata Laksana,

Fince D. Hasibuan

NIP. 19771202 199612 2 001

Page 18: LAPORAN TRIWULAN I PENANGANAN BENTURAN ... - e-Pandawa

Lampiran

Surat Edaran Nomor 1 Tahun 2018

tentang Penanganan Benturan

Kepentingan di Lingkungan Direktorat

Jenderal Pembangunan Kawasan

Perdesaan

Page 19: LAPORAN TRIWULAN I PENANGANAN BENTURAN ... - e-Pandawa
Page 20: LAPORAN TRIWULAN I PENANGANAN BENTURAN ... - e-Pandawa
Page 21: LAPORAN TRIWULAN I PENANGANAN BENTURAN ... - e-Pandawa
Page 22: LAPORAN TRIWULAN I PENANGANAN BENTURAN ... - e-Pandawa

Lampiran

Draf SOP Pelaporan Benturan

Kepentingan di Lingkungan Direktorat

Jenderal Pembangunan Kawasan

Perdesaan

:

Tanggal Pembuatan :

Tanggal Revisi :

Tanggal Efektif :

Disahkan oleh :

Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana

1.

1.

2.

Keterkaitan Peralatan/Perlengkapan

1. 1.

2.

3.

Peringatan Pencatatan dan Pendataan

1. Apabila kegiatan ini tidak dilaksanakan maka dapat terjadi pengambilan kebijakan yang tidak obyektif Setiap tahap kegiatan terdokumentasi dengan baik dalam bentuk soft copy dan hard

copy

Komputer/Printer/Scanner

Buku-Buku dan/atau artikel-artikel tentang hukum terkait

Data Dukung

2.

3.

Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 16

Tahun 2016 tentang Penanganan Benturan Kepentingan di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan

Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

SOP Surat Keluar

Memiliki kemampuan analisa dalam hal terjadi benturan kepentingan

NIP. 19690711 199101 1 001

Plt. Sekretaris Direktorat Jenderal

Drs. Syahrul, M.Si

Pembangunan Kawasan Perdesaan

Memahami peraturan perundangan yang terkait dengan benturan kepentingan

/SOP/04/2020

-

20 April 2020

Nomor SOP

:

Surat Edaran Direktur Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan Nomor 1 Tahun 2018 tentang Penanganan

Benturan Kepentingan

16 Maret 2020

Nama SOP

Peraturan Menteri Pendayaguaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik 'Indonesia Nomor 37

Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Penanganan Benturan Kepentingan;

SOP Pelaporan Benturan Kepentingan

KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAANSEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

LAMPIRANKEPUTUSAN DIREKTUR JENDERALPEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAANNOMOR TAHUN 2020

TENTANG PENETAPAN STANDAR OPERASIONAL

PROSEDUR PELAPORAN BENTURAN

KEPENTINGAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAPORAN BENTURAN KEPENTINGAN

DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

Page 23: LAPORAN TRIWULAN I PENANGANAN BENTURAN ... - e-Pandawa

1 2 3 4 5 6 7 9 10 11 12

1 Menyampaikan laporan adanya dugaan Benturan

Kepentingan yang dilakukan oleh Penyelenggara

Negara dalam menetapkan keputusan dan/atau

tindakan kepada Atasan Langsung

Laporan Dugaan Benturan

Kepentingan dan Bukti Pendukung

1 hari

kerja

Laporan Dugaan Benturan Kepentingan

dan Bukti Pendukung

2 Menerima Laporan Dugaan Benturan Kepentingan

dan memeriksa kebenaran laporan,

- apabila tidak terbukti ada Benturan Kepentingan

maka tindakan pejabat/pegawai tetap berlaku,

- apabila terbukti ada Benturan Kepentingan

dilaporkan kepada Atasan dari Atasan Langsung

Pejabat/Pegawai Terkait

Laporan Dugaan Benturan

Kepentingan dan Bukti Pendukung

3 hari

kerja

1. Keputusan;

2. Laporan Benturan Kepentingan

3 Melanjutkan pelaksanaan tugas dan tanggung

jawab dalam pekerjaan

Keputusan - -

4 Melakukan peninjauan kembali atas Laporan

Benturan Kepentingan dan mengirimkan hasil

peninjauan kembali kepada APIP

Laporan Benturan Kepentingan 2 hari

kerja

Laporan Hasil Peninjauan Kembali

5 Melakukan pengawasan terhadap tindak lanjut

hasil pemeriksaan

Laporan Hasil Peninjauan Kembali - -

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal Juli 2020

DIREKTUR JENDERAL

PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN,

Ir. Harlina Sulistyorini, M.Si

NIP. 19680823 199303 2 001

SOP PELAPORAN BENTURAN KEPENTINGAN

No. Uraian Kegiatan

Pelaksana Mutu Baku

KeteranganPelapor

(Pejabat/Pegawai)

Penyelenggara Negara

(Pejabat/Pegawai yang Berpotensi

Benturan Kepentingan)

Atasan Langsung

dan/atau Pengawas

Pengambil Keputusan

Atasan dari Atasan

Langsung

1. Laporan Dugaan Benturan Kepentingan

dapat disampaikan secara lisan atau tulisan

2. Laporan Dugaan Benturan Kepentingan

dapat disampaikan melalui WBS

Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi

3. Apabila dari hasil pemeriksaan:

- tidak terbukti Benturan Kepentingan, maka

berupa output berupa keputusan;

- terbukti Banturan Kepentingan, maka

output berupa Laporan Benturan

Kepentingan

4. Pengawas Pengambil Keputusan

merupakan Pejabat Eselon II pada Unit Kerja

terkait

5. Apabila terjadi Benturan Kepentingan dan

tidak melaporkannya, maka terdapat sanksi

sesuai ketentuan dalam peraturan

perundang-undangan yang berlaku

APIP Kelengkapan Waktu Output

Tidak Tidak setuju

TerbuktiTidak Terbukti

Page 24: LAPORAN TRIWULAN I PENANGANAN BENTURAN ... - e-Pandawa

Lampiran

Matriks Jadwal Sosialisasi Subbagian

Advokasi Hukum Tahun 2020

Page 25: LAPORAN TRIWULAN I PENANGANAN BENTURAN ... - e-Pandawa
Page 26: LAPORAN TRIWULAN I PENANGANAN BENTURAN ... - e-Pandawa
Page 27: LAPORAN TRIWULAN I PENANGANAN BENTURAN ... - e-Pandawa
Page 28: LAPORAN TRIWULAN I PENANGANAN BENTURAN ... - e-Pandawa
Page 29: LAPORAN TRIWULAN I PENANGANAN BENTURAN ... - e-Pandawa