67
LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 21 ATAS PEGAWAI TETAP PADA PT. TASPEN (PERSERO) CABANG JAMBI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya DisusunOleh: MAYA ISTIQAMAH C0D018002 PROGRAM DIPLOMA III PERPAJAKAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS JAMBI 2021

LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

  • Upload
    others

  • View
    15

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

LAPORAN TUGAS AKHIR

CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN (PPh)

PASAL 21 ATAS PEGAWAI TETAP PADA PT. TASPEN (PERSERO)

CABANG JAMBI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya

DisusunOleh:

MAYA ISTIQAMAH

C0D018002

PROGRAM DIPLOMA III PERPAJAKAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JAMBI

2021

Page 2: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Dengan ini, Dosen Pembimbing Laporan Tugas Akhir, Ketua Program Studi

dan Instruktur Lapangan, menyatakan bahwa Laporan Tugas akhir yang disusun oleh:

Nama : Maya Istiqamah

NIM : C0D018002

Program Studi : Perpajakan

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Judul Laporan : Cara Perhitungan dan Pelaporan Pajak Penghasilan (PPh)

Pasal 21 atas Pegawai Tetap pada PT. Taspen (Persero)

Cabang Jambi.

Telah disetujui dan disahkan sesuai prosedur, ketentuan, dan kelaziman yang

berlaku dalam ujian komprehensif dan laporan tugas akhir pada tanggal yang tertera

di bawah ini.

Jambi, Juni 2021

Dosen Pembimbing Tugas Akhir

Riski Hernando, S.E., M.SC.

NIP: 199104112018031001

Instruktur Lapangan

Furqon Hidayat

NIK: 3687

Mengetahui :

Ketua Program Studi Perpajakan

Nela Safelia, S.E.,M.Si.

NIP: 198007082005012005

Page 3: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Tugas Akhir ini telah dipertahankan dihadapan Panitia Penguji

Laporan Tugas Akhir dan Ujian Komprehensif Program Studi Perpajakan Program

Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi pada :

Hari : Jum’at

Tanggal : 25 Juni 2021

Jam : 09.00 s/d Selesai

Tempat : Gedung Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Panitia Penguji

Jabatan Nama Tanda Tangan

1. Ketua Penguji : Drs. Iskandar Sam, S.E., Ak., M.Si.,CA

2. Sekretaris : Gandy Wahyu Maulana Zulma, S.Pd., M.S.Ak

3. Anggota 1 : Hj. Fitrini Mansur, S.E., M.Si

4. Anggota 2 : Riski Hernando, S.E., M.Sc

Disahkan Oleh :

Ketua Jurusan Akuntansi Ketua Program Studi Perpajakan

Dr. Enggar Diah Puspa Arum, Nela Safela, S.E., M.Si.

S.E., M.Si., A.k., C.A. NIP.198007082005012005

NIP. 197610032000122001

Mengetahui :

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Dr. H. Junaidi, S.E., M.Si.

NIP. 196706021992031003

Page 4: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

iv

ABSTRAK

Laporan magang ini berjudul “Perhitungan dan Pelaporan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal

21 atas Pegawai Tetap pada PT. Taspen (Persero) Cabang Jambi” adalah untuk mengetahui

apakah pelaksanaan perhitungan dan pelaporan pajak penghasilan (PPh) Pasal 21 atas Pegawai

Tetap pada PT. Taspen (Persero) Cabang Jambi telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan

Perundang-undangan Perpajakan yang berlaku. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif,

yaitu menggambarkan dan menganalisa data berdasarkan fakta-fakta dan informasi yang ada.

Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan melakukan studi lapangan yang meliputi

observasi, wawancara, dan studi pustaka. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

PT. Taspen (Persero) Cabang Jambi telah melakukan perhitungan dan pelaporan Pajak

Penghasilan (PPh) Pasal 21 sesuai dengan Undang-undang dan Peraturan Pajak yang berlaku

sehingga dalam pelaksanaannya tidak menemukan adanya suatu kendala.

Kata kunci : Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21

Page 5: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

v

ABSTRACT

This internship report is titled "Calculation and Reporting of Income Tax (PPh)

Article 21 on Permanent Employees at PT. TASPEN (persero) Jambi" is to find out

whether the implementation of the calculation and reporting of income tax (PPh) Article 21

on Permanent Employees at PT. TASPEN (persero) Jambi has been implemented in

accordance with the prevailing tax laws and regulations. This study uses descriptive

method, which is to describe and analyze data based on facts and information. Data

collection techniques are used by conducting field studies that include observations,

interviews, and library studies. Based on the results of the study, it can be concluded that

PT. TASPEN (persero) Jambi has done the calculation and reporting of Income Tax (PPh)

Article 21 in accordance with the applicable Laws and Regulations so that in its

implementation there is no obstacle.

Keywords : Income Tax (PPh) Article 21

Page 6: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, atas limpah Rahmat dan

Karunia-nya, sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir. Dan tak lupa saya

junjung kehadirat Nabi Muhammad Shalallhu’Alihi Wasallam krena berkat beliau yang

telah mengantarkan umat manusia dari peradaban hidup yang jahiliyah menuju pada

peradaban hidup yang modern, yang penuh dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi seperti yang saya rasakan pada saat ini. Semoga kita semua mendapatkan

syafaatnya dihari akhir kelak.

Penulis menyadari bahwa laporan tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan,

mengingat segala keterbatasan yang manusia miliki serta kurangnya pengetahuan dan

kemampuan maupun literatur yang diperoleh. Walaupun demikian, penulis telah berusaha

semaksimal mungkin untuk menyeselaikan tentunya tidak lepas dari bantuan, bimbingan,

saran-saran, serta dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis ingin mengucapkan banyak-banyak terima kasih dan rasa hormat yang sangat tinggi

kepada siapa saja yang membantu saya dalam hal ini, saya tujukan kepada ;

1. Allah Subhanahu Wa Ta’ala, yang memberikan saya kesempatan, kenikmatan, hidayah

islam. Maha besar Allag dengan segala Keagungan-Nya.

2. Nabi Muhammad Shalallahu’ Alihi Wasallam, kekasih Allah yang sangat saya

rindukan, Sholawat seta salam senantiasa tercurah untuknya.

3. Bapak Prof. Drs. H. Sutrisno, M.Sc.,Ph.D selaku Rektor Universitas Jambi.

Page 7: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

vii

4. Bapak Prof. Junaidi, S.E.,MSi selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Jambi.

5. Ibu Nela Safelia, S.E., M.Si selaku Ketua Program Studi Perpajakan Diploma III

Universitas Jambi dan selaku Dosen Pembimbing Akademik saya.

6. Bapak Fredy Olimsar, S.E., M.Si selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang telah

mengantarkan, mengarahkan dan menjemput dalam proses magang kami.

7. Bapak Riski Hernando, S.E., M.SC selaku DPA saya yang telah membimbing saya

dengan sabar selama membuat laporan tugas akhir ini.

8. Bapak dan Ibu Dosen pengajar di Prodi Perpajakan dan seluruh Staf karyawan

Akademik Program Diploma III yang telah memberikan ilmu, pengalaman,

pengetahuan dan membantu segala urusan selama perkuliahan.

9. Ibu N. Ratna Kusbandiah. Sebagai Branch Manager PT. Taspen (Persero) Cabang

Jambi yang telah memberikan kesempatakan kepada saya sehingga dapat

melaksanakan praktek kerja lapangan.

10. Karyawan PT. Taspen (Persero) Cabang Jambi yang telah memberikan pengetahuan,

ilmu dan pengalaman untuk melaksanakan kegiatan magang serta semangat untuk

menyelesaikan laporan tugas akhir.

11. Terima Kasih untuk kedua Orang Tua dan Kelurga Besar saya terutama ibu saya yang

selalu support saya.

12. Teman-teman seperjuangan saya khususnyaa Kelas Perpajakan G angkatan 2018 yang

telah bersedia membantu dan memberi masukan kepada penulis selama ini.

13. Teman-teman seperjuangan magang saya, Adinda, Zolda, dan Yona yang selalu

memberi masukan dan membantu serta selalu support saya

Page 8: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

viii

14. Teman-temanku Triani, Ana, Triulva, Calvina, Alya yang selalu menolong dan ada

disaat suka maupun duka selama kegiatan perkuliahan.

15. Teman-teman Sibling yang selalu memberikan semangat dan support kepada penulis

selama ini.

16. Teman-temanku Nadya, Vira, Rahman yang selalu memberikan semangat dan support

kepada penulis selama ini.

17. Terima Kasih untuk Andry Herianto yang selalu memberikan semangat, masukan, serta

support sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir.

18. Serta seluruh teman, rekan yang tidak tersebutkan, yang turut membantu saat

penyusunan laporan tugas akhir.

Dalam penulisan laporan ini penulis telah berusaha untuk mencapai suatu hasil

yang memuaskan oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan

demi kesempurnaan laporan ini. Mudah-mudahan laporan ini dapat bermanfaat bagi kita

semua. Akhir kata saya ucapkan terimakasih banyak kepada semua pihak yang telah

membantu sehingga selesainya laporan ini.

Jambi, Juli 2021

Penulis

Maya Istiqamah

C0D018002

Page 9: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................................. ii

HALAMAN PENGESHAN ................................................................................................. iii

ABSTRAK .............................................................................................................................. iv

ABSTRACT ........................................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... vi

DAFTAR ISI .......................................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 4

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan ................................................................................... 5

1.3.1. Tujuan Penulisan ............................................................................................... 5

1.3.2. Manfaat penulisan ............................................................................................. 5

1.4 Metode Penulisan ........................................................................................................ 5

1.4.1. Jenis Data .......................................................................................................... 5

1.4.2. Metode Pengumpulan Data .............................................................................. 6

1.4.3. Metode Analisa ................................................................................................. 7

1.5 Waktu dan Lokasi Magang ......................................................................................... 7

1.6 Sistematika Penulisan Laporan .................................................................................. 7

BAB II LANDASAN TEORI

Page 10: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

x

2.1 Pajak ............................................................................................................................. 9

2.1.1 Pengertian Pajak ................................................................................................ 9

2.1.2 Fungsi Pajak ....................................................................................................... 10

2.1.3 Asas-asas Pemungutan Pajak ............................................................................ 10

2.1.4 Sitem Pemungutan Pajak ................................................................................... 11

2.1.5 Jenis-jenis Pajak ................................................................................................. 12

2.2 Nomor Pokok Wajib Pajak ......................................................................................... 14

2.2.1 Definisi Nomor Pokok Wajib Pajak ................................................................. 14

2.2.2 Fungsi Nomor Pokok Wajib Pajak ................................................................... 14

2.3 Pajak Penghasilan ....................................................................................................... 14

2.3.1 Pengertian Pajak Penghasilan ........................................................................... 14

2.3.2 Subjek Pajak Penghasilan ................................................................................. 15

2.3.3 Objek Pajak Penghasilan ................................................................................... 18

2.3.4 Dasar Hukum Pajak Penghasilan ...................................................................... 20

2.3.5 Pemotongan Pajak Penghasilan ........................................................................ 21

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Gambaran Umum Instansi Magang ........................................................................... 22

3.1.1 Sejarah PT. Taspen (Persero) Cabang Jambi ................................................... 22

3.1.2 Visi dan Misi PT. Taspen (Persero) Cabang Jambi ......................................... 27

3.1.3 Motto Pelayanan PT. Taspen (Persero) Cabang Jambi ................................... 27

Page 11: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

xi

3.1.4 Struktur Organisasi PT. Taspen (Persero) Cabang Jambi ............................... 28

3.1.5 Uraian Tugas dan Wewenang ........................................................................... 30

3.2 Perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 ......................................................... 32

3.2.1 Tarif (PPh) Pasal 21 Berupa Uang Manfaat Pensiun dan Pesangon ............... 32

3.2.2 Cara Perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 atas Pegawai Tetap ...... 36

3.2.3 Tata Cara Pelaporan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 atas Pegawai Tetap . 37

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan ................................................................................................................. 41

4.2 Saran ............................................................................................................................ 42

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 43

LAMPIRAN

Page 12: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tarif Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 ................................................................ 33

Tabel 3.2 Contoh Perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 atas Pegawai ................. 36

Tabel 3.3 Tabel Tarif PTKP Terbaru ...................................................................................... 37

Page 13: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Taspen (Persero) Cabang Jambi ................................. 29

Gambar 3.2 Flowchart Pelaporan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 atas Pegawai Tetap.. 39

Page 14: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 2 Laporan Kegiatan Harian Magang

Lampiran 3 Daftar Nilai Magang

Lampiran 4 Foto Kegiatan Magang

Page 15: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan Negara yang paling

diandalkan selain minyak bumi dan gas lain. Bagi perusahaan pajak merupakan biaya

yang karena beban pajak akan mengurangi laba perusahaan, oleh sebab itu

meminimalkan beban pajak adalah salah satu fungsi manajemen keuangan melalui

fungsi perencanaannya. Perusahaan tidak mungkin dapat menghindari pajak, maka

perusahaan harus melakukan upaya-upaya agar beban yang ditimbulkan dari pajak

dapat ditekan sekecil mungkin untuk memperoleh peningkatan laba bersih setelah

pajak. Pengertian umum yang mencakup perpajakan menurut undang-undang Nomor

6 Tahun 1984 tentang ketentuan dan tata cara perpajakan sebagaimana telah diubah

dengan undang-undang Nomor 16 Tahun 2009 (Direktorat Jendral Pajak, 2008) pajak

adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan

yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan

imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-

besarnya kemakmuran rakyat (Halim, dkk, 2014)

Pajak penghasilan pasal 21 selanjutnya disebut PPh pasal 21 merupakan pajak

yang dilewatkan terhadap wajib pajak orang pribadi dalam Negeri atas penghasilan

yang terkait dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan. Penghasilan yang dimaksud

meliputi upah, gaji, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain dengan nama dan

dalam bentuk apa pun. Apabila penghasilan tersebut yang menerima adalah wajib

Page 16: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

2

pajak luar Negeri maka diatur dalam pasal 26 UU PPh yang selanjutnya disebut PPh

pasal 26. Pembayaran PPh ini dilakukan dalam tahun berjalan melalui pemotongan

oleh pihak-pihak tertentu. Pihak yang wajib melakukan pemotongan, penyetoran, dan

pelaporan PPh pasal 21/26 adalah pemberi kerja, bendaharawan pemerintah, dana

pensiun, badan, perusahaan, dan penyelenggara kegiatan (Resmi, 2017)

Pajak penghasilan adalah komponen sektor perpajakan yang menyumbang

penerimaan negara dengan jumlah yang cukup besar. Fungsi pajak menurut (Resmi,

2017) ada dua, yaitu pertama pajak merupakan salah satu sumber penerimaan

pemerintah untuk membiayai pengeluaran, baik rutin maupun pembangunan (Fungsi

Budgetair). Fungsi yang kedua yaitu pajak sebagai alat untuk mengatur atau

melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi serta mencapai

tujuan-tujuan tertentu di luar bidang keuangan (Fungsi Regulerend). Wajib pajak

diberi kepercayaan untuk mengitung, membayar, serta melaporkan sendiri pajak

terutangnya, yang disebut Self Assessment System, sedangkan pajak yang dipungut

oleh aparatur perpajakan disebut official Assessment System, dan pemungutan pajak

dilakukan oleh pihak ketiga disebut With Holding System (Resmi, 2017). Sitem

administrasi perpajakan ini dapat lebih mudah dipahami oleh wajib pajak jika pajak

penghasilan pasal 21 dimanajemen dengan baik sehingga tidak menimbulkan sanksi

perpajakan.

Dalam melakukan penyetoran pajak terutang, pemberi kerja menggunakan

Surat Setoran Pajak (SSP) sedangkan dalam melaporkan pajak terutang pemberi kerja

menggunakan Surat Pemberitahuan (SPT). Batas waktu penyetoran pajak terutang

secara bulanan paling lambat tanggal 10 setelah bulan pemotongan PPh Pasal 21

Page 17: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

3

dengan menggunakan SSP sedangkan batas waktu pelaporan pajak terutang bulanan

tanggal 20 bulan takwim berikutnya setelah Masa Pajak berakhir dengan

menggunakan SPT masa. Tanggal jatuh tempo penyetoran pajak terutang tahunan

adalah setiap tanggal 25 Maret tahun pajak berikutnya dengan menggunakan SSP

sedangkan batas waktu pelaporan pajak terutang tahunan adalah tanggal 31 Maret

tahun pajak berikutnya dengan menggunakan SPT Tahunan.

PT. Taspen (Persero) terdiri dari Asuransi Dwiguna yang dikaitkan dengan

usia pensiun ditambah dengan Asuransi Kematian. Pada dasarnya perusahaan tersebut

dalam menjalankan usahanya tentu tidak dapat dilepaskan dari kewajiban-kewajiban

pajak termasuk diantaranya untuk menghitung, memotong, menyetor, dan

melaporkan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 yang terutang setiap bulan takwim.

Hasil pemotongan pajak tersebut disetorkan ke Bank Persepsi atau Kantor Pos dan

Giro dengan menggunakan Surat Setoran Pajak. Sedangkan pelaporan ke Kantor

Pelayanan Pajak dilakukan dengan menggunakan Surat Pemberitahuan (SPT) Masa

Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 selain melakukan kewajiban bulanan, pemotong

pajak pada akhir tahun pajak, diwajibkan untuk menghitung, menyetor dan melapor

pajak yang terutang pada akhir tahun.

PT. Taspen (Persero) sebagai pihak pemotong pajak, telah melakukan

kegiatan pemotongan, penyetoran dan pelaporan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21

terutang. Dalam pencatatan pembukuan yang baik dan benar juga diperlukan oleh

perusahaan sebagai pemberi kerja dan Pemotong Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21.

Tidak jarang ditemukan kekeliruan dalam Pelaporan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal

21 yang akan disetor. Mengingat setiap gaji pegawai berbeda memungkinkan

Page 18: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

4

terjadinya kesalahan atau kekeliruan dalam melaksankan perhitungan Pajak

Penghasilan (PPh) Pasal 21, sehingga tidak jarang perusahaan harus menanggung

denda administrasi perpajakan. Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 yang telah dipotong

dan disetorkan oleh PT. Taspen (Persero) Cabang Jambi secara benar oleh pemberi

kerja merupakan pelunasan pajak yang terutang untuk tahun pajak yang

bersangkutan.

Berdasarkan undang-undang No. 43 Tahun 1999 Pasal 10, pensiun adalah

jaminan hari tua dan sebagai balas jasa terhadap pegawai Negeri yang telah bertahun-

tahun mengabdikan dirinya kepada Negara. Pada pokoknya adalah menjadi

kewajiban setiap orang untuk berusaha menjamin hari tuanya, dan untuk ini setiap

pegawai Negeri sipil wajib menjadi peserta dari suatu badan asuransi pemerintah.

Karena pensiun bukan saja sebagai jaminan hari tua, tetapi juga adalah sebagai balas

jasa, maka pemerintah memberikan sumbangannya kepada pegawai Negeri.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis sangat tertarik membahas masalah ini dalam

bentuk laporan yang berjudul “ Cara Perhitungan dan Pelaporan Pajak

Penghasilan (PPh) Pasal 21 Atas Pegawai Tetap Pada PT. TASPEN (Persero)

Cabang Jambi ”.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun perumusan masalah yang akan dibahas penulis dalam tugas akhir ini

adalah :

Bagaimana Cara Perhitungan dan Pelaporan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 Atas

Pegawai Tetap pada PT. TASPEN (Persero) Cabang Jambi ?

Page 19: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

5

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan

1.3.1. Tujuan penulisan

Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai oleh penulis dalam penelitian

ini adalah :

Untuk mengetahui Cara Perhitungan dan Pelaporan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21

atas Pegawai Tetap pada PT. TASPEN (Persero) Cabang Jambi.

1.3.2. Manfaat Penulisan

1. Bagi Perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan

saran dan koreksi bagi perusahaan dalam meningkatkan kinerja

2. Bagi Penulis, hasil penelitian ini dapat menambah wawasan serta

pengetahuan mahasiswa dibidang perpajakan dan membandingkan antara

teori dan materi yang dipelajari pada masa kuliah dengan praktik nyata

dan terjadi dalam perusahaan dan institusi pemerintah

3. Bagi Peneliti Lain, (pembaca) dapat dijadikan sebagai bahan referensi

dalam melakukan penelitian selanjutnya

1.4 Metode Penulisan

Metode penulisan dilakukan dengan mengumpulkan teori dan informasi dan

berbagai sumber acuan dalam pembuatan laporan magang

1.4.1. Jenis Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan, baik melalui

wawancara, observasi maupun laporan dalam bentuk dokumen tidak resmi

Page 20: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

6

yang kemudian diolah oleh peneliti. Dalam penelitian ini peneliti melakukan

penelitian kepada pihak Kantor PT. TASPEN (Persero) Cabang Jambi

2. Data Sekunder

Data sekunder dalah data yang diperoleh atau dikumpulkan secara tidak

langsung untuk mendapatkan informasi dan objek yang diteliti dengan

mengumpulkan data-data ini biasanya diperoleh dari buku-buku, dokumen-

dokumen dan sumber lainnya dengan yang berhubungan dengan

permasalahan yang diangkat pada laporan ini.

1.4.2. Metode Pengumpulan Data

Dalam penulisan laporan praktek kerja lapangan ini penulis menggunakan

metode yaitu:

1. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan dengan cara memperoleh data serta informasi atau

keterangan dengan membaca dan mempelajari buku atau literatur yang

mempunyai hubungan dengan penyusunan laporan ini.

2. Wawancara

Wawancara adalah memperoleh data dengan mengadakan wawancara

langsung dengan pihak terkait dalam laporan ini.

3. Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan secara

langsung yang ada pada perusahaan atau instansi misalnya berupa arsip-arsip,

berkas-berkas mengenai PPh pasal 21 PT. TASPEN (Persero) Cabang Jambi.

Page 21: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

7

1.4.3. Metode Analisa

Analisa merupakan sebuah proses berkelanjutan dalam penelitian dengan

analisa awal menginformasikan data yang kemudian dikumpulkan. Ketika peneliti

sudah selesai dalam mengumpulkan data, maka langkah berikutnya ialah menganalisa

data yang telah diperoleh.

1.5 Waktu dan Lokasi Magang

Adapun kegiatan magang dilaksanakan sekitar 2 bulan yaitu mulai 8 Februari

2021 sampai dengan 9 April 2021, Berlokasi di PT.TASPEN (Persero) Cabang

Jambi, Jln. Slamet Riyadi, Broni, Solok Sipin, Telanai Pura, Kota Jambi, Jambi

36126

1.6 Sistematika Penulisan Laporan

Untuk memperoleh gambaran dan pembuatan yang jelas penulisan magang

ini, maka akan dipaparkan sistematika penulis yang terdiri dari empat bab dengan

uraian sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bagian ini menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan

manfaat penulisan, metode penulisan, waktu dan lokasi magang serta sistematika

penulisan laporan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada bagian ini diuraikan dengan landasan teori yang berhubungan dengan sebuah

proposal magang yang harus digunakan untuk mendeskripsikan masalah pokok yang

harus dibahas bab selanjutnya.

Page 22: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

8

BAB III : PEMBAHASAN

Pada bagian ini menguraikan tentang gambaran umum PT. TASPEN (Persero)

Cabang Jambi, serta bagaimana pentingnya perhitungan dan pelaporan pajak.

Penghasilan (PPh) pasal 21 atas pegawai PT.TASPEN (Persero) Cabang Jambi.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini membahas tentang kesimpulan yang diperoleh dari hasil pengamatan

dan sumbangan saran sesuai dengan pemaparan suatu kesimpulan.

Page 23: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

9

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pajak

2.1.1 Pengertian Pajak

Pengertian pajak menurut Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan dalam

Undang-undang pasal 1 ayat (1) (UU No. 28 Tahun 2007) berbunyi, Pajak adalah

kontribusi wajib pajak kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan

yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan

imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara langsung bagi

sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Pajak ialah iuran wajib dari rakyat kepada pemerintah untuk membangun

Negara yang pengenaanya berdasarkan Undang-Undang dan tidak mendapatkan

imbalan secara langsung serta dapat dipaksakan kepada pelanggarnya (Abut, 2010).

Pajak adalah iuran wajib dari masyarakat kepada pemerintah untuk membiayai

pengeluaran Negara tanpa balas jasa secara langsung (Prasetyono, 2021). Menurut

(Adriani, 2011) Pajak adalah iuran wajib masyarakat kepada Negara (yang dapat

dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarkan menurut peraturan-

peraturan umum (Undang-Undang) dengan tidak mendapatkan prestasi kembali yang

langsung dapat ditunjuk dan yang gunnya adalah membiayai pengeluaran-

pengeluaran umum berhubung tugas untuk menyelenggarakan pemerintah.

Page 24: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

10

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Pajak adalah iuran wajib dari

rakyat kepada pemerintah yang berdasarkan Undang-Undang untuk membiayai

pengeluaran pemerintah yang menyangkut dengan tugas Negara dan masyarakat tidak

mendapatkan imbalan imbalan secara langsung.

2.1.2 Fungsi Pajak

Pajak memegang peranan yang sangat penting bagi suatu Negara, karena

pajak merupakan sumber pendapatan Negara yang digunakan sebagai alat untuk

mengatur kegiatan ekonomi dan sebagai pemerataan pendapatan masyarakat.

Sebagaimana telah diketahui ciri-ciri yang melekat pada pengertian pajak dari

berbagai definisi, terlihat adanya dua fungsi pajak yaitu sebagai berikut (Waluyo,

2017):

1. Fungsi Penerimaan (Budgeter)

Pajak berfungsi sebagai sumber dana yang diperuntukkan bagi pembiayaan

pengeluaran-pengeluaran pemerintah.

2. Fungsi Mengatur (Regulerend)

Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan di

bidang sosial dan ekonomi.

2.1.3 Asas-asas Pemungutan Pajak

Asas-asas principle adalah sesuatu yang dapat kita jadikan sebagai alas,

sebagai dasar, sebagai tumpuan untuk mejelaskan sesuatu permasalahan. Suatu

pemungutan pajak harus dilandasi dengan asas-asas yang merupakan ukuran untuk

Page 25: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

11

menentukan adil tidaknya suatu pemungutan pajak. Menurut (Waluyo, 2017) asas-

asas pemungutan pajak sebagai berikut:

1. Equality

Pemunguta pajak harus bersifat adil dan merata, yaitu pajak dikenakan kepada

orang pribadi yang harus sebanding dengan kemampuan membayar pajak

(ability to pay) dan sesuai dengan manfaat yang diterima.

2. Certainty

Penetapan pajak itu tidak ditentukan sewenang-wenang pihak otoritas pajak.

Oleh karena itu, wajib pajak harus mengetahui secara jelas dan pasti besarnya

pajak yang terutang, kapan harus dibayar, serta batas waktu pembayaran.

3. Convenience

Kapan wajib pajak itu harus membayar pajak sebaiknya sesuai dengan saat-

saat yang tidak menyulitkan wajib pajak.

4. Economy

Secara ekonomi bahwa biaya pemungutan dan biaya kewajiban pajak bagi

wajib pajak diharapkan seminimum mungkin, demikian pula beban yang

ditanggung wajib pajak.

2.1.4 Sistem Pemungutan Pajak di Indonesia

Dalam memungut pajak dikenal beberapa sistem pemungutan pajak, yaitu

(Resmi, 2017):

1. Official Assesment System

Page 26: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

12

Sistem pemungutan pajak yang memberi kewenangan aparatur perpajakan

untuk menentukan sendiri jumlah pajak yang terutang setiap tahunnya sesuai

dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.

2. Self Assessment System

Sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang wajib pajak untuk

menentukan sendiri jumlah pajak yang terutang setiap tahunnya sesuai dengan

peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Oleh karena itu,

wajib pajak diberi kepercayaan untuk:

a. Menghitung sendiri pajak yang terutang

b. Memperhitungkan sendiri pajak yang terutang

c. Membayar sendiri jumlah pajak yang terutang

d. Melaporkan sendiri jumlah pajak yang terutang

e. Mempertanggung jawabkan pajak yang terutang

3. With Holding System

Sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga yang

ditunjuk untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak

sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.

2.1.5 Jenis-jenis Pajak

(Waluyo, 2017) mengemukakan jenis-jenis pajak terdiri atas:

1. Menurut Golongan atau Pembebanan

Page 27: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

13

a. Pajak Langsung, adalah pajak yang pembebanannya tidak dapat

dilimpahkan pihak lain, tetapi harus menjadi beban langsung wajib pajak

yang bersangkutan.

Contoh: pajak penghasilan

b. Pajak tidak langsung, adalah pajak yang pembebanannya dapat

dilimpahkan kepada pihak lain.

Contoh: Pajak Pertambahan Nilai

2. Menurut Sifatnya

a. Pajak subjektif, adalah pajak yang pemungutannya/ pengenaannya

berpangkal atau berdasarkan pada subjeknya yang selanjutnya dicari

syarat objektifnya, dalam arti memperhatikan keadaan dari wajib pajak.

Contoh: Pajak Penghasilan

b. Pajak objektif, adalah pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada

objeknya, tanpa memperhatikan keadaan diri wajib pajak.

Contoh: Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang

Mewah

3. Menurut Pemungut dan Pengelolanya

a. Pajak pusat, adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan

digunakan untuk membiayai rumah tangga negara.

Contoh: Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan

atas Barang Mewah, Pajak Bumi dan Bangunan, dan Bea Materai

b. Pajak daerah, adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan

digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah.

Page 28: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

14

Contoh: Pajak Reklame, Pajak Hiburan, Bea Perolehan Hak atas Tanah

dan Bangunan (BPHTB), Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perkotaan dan

Pedesaan (PBB P2)

2.2 Nomor Pokok Wajib Pajak

2.2.1 Definisi Nomor Pokok Wajib Pajak

Menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang perubahan keempat

atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara

Perpajakan pada pasal 1 ayat (6) berbunyi, Nomor Pokok Wajib Pajak adalah Nomor

yang diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan

yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak dalam

melakukan hak dan kewajiban perpajakannya.

2.2.2 Fungsi Nomor Pokok Wajib Pajak

Menurut (Mardiasmo, 2018) fungsi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

adalah sebagai berikut:

1. Sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak.

2. Untuk menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan dalam pengawasan

administrasi perpajakan.

2.3 Pajak Penghasilan

2.3.1 Pengertian Pajak Penghasilan

Menurut dalam Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 pajak penghasilan

merupakan pajak yang dikenakan terhadap orang pribadi maupun badan berdasarkan

jumlah penghasilan yang diterima selama satu tahun. Ketentuan mengenai PPh

pertama kali diatur dalam Undang-Undang No. 7 Tahun 1983, dan wajib pajak

Page 29: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

15

dikenakan pajak penghasilan dalam bagian tahun pajak apabila kewajiban

subjektifnya dimulai atau berakhirnya dalam tahun pajak.

Menurut (Resmi, 2017), Pajak penghasilan adalah pajak yang dikenakan

terhadap subjek pajak atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam suatu

tahun pajak. Menurut Subekti dan Asrori dalam Dina Fitriani (2009), pengertian

pajak penghasilan adalah pajak yang dikenakan terhdap orang pribadi atau

perseorangan dan badan berkenaan dengan penghasilan yang diterima atau

diperolehnya selama satu tahun. Pajak penghasilan adalah pajak yang dikenakan

terhadap penghasilan, dapat dikenakan secara berkala dan berulang-ulang dalam

jangka waktu tertentu baik masa pajak maupun tahun pajak (Suandy, 2011).

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pajak penghasilan adalah pajak

yang dikenakan terhadap subjek pajak yang memperoleh atau menerima penghasilan

dan dikenakan pajak atas penghasilan selama satu tahun dengan mempertimbangkan

keadaan dan kemampuan wajib pajak.

2.3.2 Subjek Pajak Penghasilan

Subjek pajak penghasilan menurut (Resmi, 2017) adalah segala sesuatu yang

mempunyai potensi untuk memperoleh penghasilan dan menjadi sasaran untuk

dikenakan pajak penghasilan. Subjek pajak penghasilan juga dikelompokkan menjadi

subjek pajak dalam Negeri dan subjek pajak luar Negeri, pengelompokan tersebut

diatur dalam pasal 2 ayat (2) UU Nomor 36 Tahun 2008 (Resmi, 2017):

1. Subjek Pajak Dalam Negeri adalah:

Page 30: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

16

a. Orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi yang

berada di Indonesia lebih dari 183 hari dalam jangka waktu dua belas

bulan, atau orang pribadi dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia dan

mempunyai niat untuk bertempat tinggal di Indonesia

b. Badan yang di dirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia, kecuali

unit tertentu dari badan pemerintah yang memenuhi kriteria:

i. Pembentukannya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-

undangan

ii. Pembiayaannya bersumber dari APBN atau APBD

iii. Penerimaannya dimasukkan dalam anggaran Pemerintah Pusat

atau Pemerintah Daerah dan Pembukuannya diperiksa oleh aparat

pengawasan fungsional negara

c. Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang

berhak.

2. Subjek Pajak Luar Negeri adalah:

a. Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi

yang berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu dua

belas bulan, dan badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat

kedudukan di Indonesia, yang menjalankan usaha atau melakukan

kegiatan melalui BUT di Indonesia

b. Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi

berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam jangka dua belas

bulan, dan badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di

Page 31: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

17

Indonesia yang dapat menerima atau memperoleh penghasilan dari

Indonesia bukan dari menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui

BUT di Indonesia.

Berdasarkan pasal 2 UU No. 36 Tahun 2008 yang dikutip oleh (Resmi, 2017),

yang tidak termasuk Subjek Pajak adalah:

1. Kantor perwakilan negara asing.

2. Pejabat perwakilan diplomatik dan konsulat atau pejabat-pejabat lain dari

negara asing dan orang-orang yang diperbantukan kepada mereka yang

bekerja pada dan bertempat tinggal bersama-sama mereka dengan syarat

bukan warga negara Indonesia dan di Indonesia tidak menerima atau

memperoleh penghasilan lain diluar jabatan atau pekerjaannya tersebut

serta Negara yang bersangkutan memberikan perlakuan timbal balik.

3. Organisasi-organisasi Internasional dengan syarat Indonesia menjadi

anggota organisasi tersebut dan tidak menjalankan usaha atau kegiatan

lain untuk memperoleh penghasilan dari Indonesia selain pemberian

pinjaman kepada pemerintah yang dananya berasal dari iuran para

anggota.

4. Pejabat-pejabat perwakilan organisasi Internasional sebagaimana

dimaksud pada nomor 3, dengan syarat bukan warga negara Indonesia dan

tidak menjalankan usaha, kegiatan atau pekerjaan lain untuk memperoleh

penghasilan dari Indonesia. Organisasi Internasional yang tidak termasuk

subjek pajak sebagaimana dimaksud nomor 3 ditetapkan dengan

Keputusan Menteri Keuangan.

Page 32: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

18

5. Organisasi-organisasi Internasional yang terbentuk kerja sama trknik dan/

atau kebudayaan dengan syarat kerja sama teknik tersebut memberi

manfaat pada Negara/ pemerintahan Indonesia dan tidak menjalankan

usaha/ kegiatan lain untuk memperoleh penghasilan dari Indonesia

6. Jika terdapat ketentuan perpajakan yang diatur dalam perjanjian

Internasional yang berbeda dengan ketentuan perpajakan yang diatur

dalam UU PPh, perlakuan perpajakannya didasarkan pada ketentuan

dalam perjanjian tersebut sampai dengan berakhirnya perjanjian

dimaksud, dengan syarat perjanjian tersebut telah usai sesuai dengan

Undang-Undang perjanjian Internasional.

2.3.3 Objek Pajak Penghasilan

Objek pajak merupakan segala sesuatu (barang, jasa, kegiatan, atau dikenakan

pajak). Menurut (Resmi, 2017) Objek pajak penghasilan adalah penghasilan yaitu

setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak,

biak yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat

bersangkutan dengan nama dan dalam bentuk apapun.

Berdasarkan Pasal 4 ayat (1) UU Nomor 36 Tahun 2008, penghasilan yang

termasuk objek pajak adalah:

1. Penggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan atau jasa yang

diterima atau diperoleh termasuk gaji, upah, tunjangan, honorarium, komisi,

bonus, gratifikasi, uang pensiun atau imbalan dalam bentuk lainnya kecuali

ditentukan lain dalam Undang-Undang Pajak Penghasilan.

2. Hadiah dari undian atau pekerjaan atau kegiatan dan penghargaan

Page 33: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

19

3. Laba usaha

4. Keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta termasuk:

a. Keuntungan karena penghasilan harta kepada perseroan, persekutuan, dan

badan lainnya sebagai pengganti saham atau penyertaan modal

b. Keuntungan yang diperoleh perseroan, persekutuan, dan badan lainnya

karena pengalihan harta kepada pemegang saham, sekutu atau anggota.

c. Keuntungan karena likuidasi, penggabungan, peleburan, pemekaran,

pemecahan atau pengambilan alihan usaha.

d. Keuntungan karena pengalihan harta berupa hibah, bantuan, atau

sumbangan, kecuali yang diberikan kepada keluarga sedarah dalam garis

keturunan lurus atau derajat, dan badan keagamaan atau badan pendidikan

atau badan sosial atau pengusaha kecil termasuk koperasi yang ditetapkan

oleh Menteri Keuangan, sepanjang tidak ada hubungan dengan usaha,

pekerjaan, kepemilikan, atau penguasaan antara pihak-pihak yang

bersangkutan

e. Keuntungan karena penjualan atau pengalihan sebagaian atau seluruh hak

penambangan, tanda turut serta dalam pembiayaan, atau permodalan

dalam perusahaan pertambangan.

5. Penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah dibebankan sebagai biaya.

6. Bunga termasuk premium, diskonto dam imbalan karena jaminan

pengembalian uang.

Page 34: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

20

7. Deviden dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk deviden dari

perusahaan asuransi kepada pemegang polis dan pembagian sisa hasil usaha

koperasi.

8. Royalty atau imbalan atas penggunaan hak.

9. Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta.

10. Keuntungan karena pembebasan utang, kecuali sampai dengan jumlah tertentu

yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah.

11. Keuntungan karena selisih kurs mata uang asing.

12. Selisih lebih karena penilaian kembali aktiva.

13. Premi asuransi.

14. Iuran yang diterima atau diperoleh perkumpulan dari anggotanya yang terdiri

dari wajib pajak yang menjalankan usaha atau perkerjaan bebas.

15. Tambahan kekayaan neto yang berasal dari penghasilan yang belum

dikenakan pajak.

16. Penghasilan dari usaha berbasis syariah.

17. Imbalan bunga sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang yang mengatur

mengenai Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

18. Susplus Bank Indonesia.

2.3.4 Dasar Hukum Pajak Penghasilan

Peraturan perundang-undangan yang mengatur pajak penghasilan di Indonesia

(Resmi, 2017) adalah:

1. UU Nomor 7 Tahun 1983 yang telah disempurnakan dengan UU Nomor 7

Tahun 1991

Page 35: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

21

2. UU Nomor 10 Tahun 1994

3. UU Nomor 17 Tahun 2000

4. UU Nomor 36 Tahun 2008

5. Peraturan Pemerintah

6. Keputusan Menteri Keuangan

7. Keputusan Direktur Jendral Pajak dan Surat Edaran Direktur Jendral Pajak

2.3.5 Pemotongan Pajak Penghasilan

Pemotongan pajak penghasilan pasal 21 adalah wajib pajak orang pribadi atau

badan termasuk bentuk usaha tetap yang mempunyai kewajiban melakukan

pemotongan pajak atas penghasilan sehubungan dengan pekerjaan (Resmi, 2017).

1. Pemberi kerja

2. Bendahara pemerintah

3. Dana pensiun

4. Orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas serta

badan yang membayar.

Page 36: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

22

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Gambaran Umum Instansi Magang

3.1.1 Sejarah PT. Taspen (Persero) Cabang Jambi

Usaha-usaha untuk mensejahterakan hari tua pegawai negeri dan

keluarganya sudah mulai dilaksanakan oleh pemerintah sejak tahun 1960 yang

dirintis melalui konferensi kesejahteraan pegawai negeri dari seluruh departemen

yang dilaksanakan pada tanggal 25 dan 26 Juli 1960 di Jakarta. Konferensi

tersebut menghasilkan suatu keputusan bersama yang secara resmi dituangkan

dalam keputusan menteri pertama RI No. 338/MP/1960 Tanggal 25 Agustus 1960

yang menetapkan antara lain tentang perlunya pembentukan jaminan asuransi

sosial Pegawai Negeri sebagai bekal bagi Pegawai Negeri Sipil dan keluarganya,

baik yang akan mengakhiri pengabdian kepada Negara ataupun bagi pegawai

yang mengalami kematian dimasa aktif. Keputusan Menteri pertama tersebut

ditingkatkan menjadi peraturan pemerintah Nomor 09 Tahun 1963, yang

menetapkan tentang pembelanjaan kesejahteraan pegawai negeri.

Sebagai tindak lanjutnya, kemudian diterbitkan peraturan pemerintah

Nomor 10 tahun 1963 yang menetapkan bentuk jaminan hari tua bagi pegawai

negeri kedalam tabungan dan asuransi pegawai negeri dengan iuran wajib

pegawai sebagai peserta maupun hak-haknya, yang ditetapkan berlaku surat sejak

1 Juli 1961. Untuk mewujudkan maksud dan tujuan PP Nomor 10 tersebut

perlunya dibentuk suatu wadah atau badan usaha yang mengelola kegiatan itu agar

Page 37: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

23

terorganisir dengan baik sesuai dengan tujuan dan harapan dari pencetus ide

kesejahteraan pegawai, maka pada tanggal 17 April 1963 diterbitkan peraturan

pemerintah Nomor 15 tahun 1963 yang menetapkan pendirian suatu badan usaha

pemerintah dengan nama PN Taspen. Sejalan dengan perkembangan kegiatan

perusahaan yang memerlukan kegiatan secara professional, maka dipandang perlu

untuk melakukan perubahan terhadap bentuk perusahaan Taspen, sehingga pada

tahun 1970 PN Taspen berubah menjadi Perum Taspen yang dikukuhkan dengan

SK Menteri Keuangan RI No. Kep.749/MK/IV/1970.

Namun perubahan bentuk perusahaan tersebut belum dapat memadai,

karena adapun misi dari perusahaan adalah bersifat sosial, namun aspek ekonomi

perlu juga dipertimbangkan untuk kelanjutan hidup dan perkembangan

perusahaan, maka pihak direksi meminta kepada pemerintah untuk melakukan

perubahan bentuk perusahaan dari Perum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero)

dan diterbitkan peraturan pemerintah Nomor 26 tahun 1981 yang kemudian

dikukuhkan dengan Akte Notaris Ny. Imas Fatimah, SH Nomor 3 tahun 1982,

sehingga mulai saat itu sampai dengan sekarang Taspen resmi menjadi PT.

Taspen (Persero). PT. Taspen (Persero) selaku perusahaan milik Negara

dipandang cukup berhasil dalam mengemban tugas pemerintah untuk

mensejahterakan Pegawai Negeri Sipil, sehingga pemerintah meningkatkan

kepercayaan kepada Taspen untuk menyelenggarakan program pensiun, yang

bertujuan agar Pegawai Negeri Sipil yang berada di daerah dapat mengurus hak-

haknya melalui satu pintu dengan cara yang mudah dan sederhana.

Untuk tujuan tersebut diatas diambilah suatu kebijaksanaan yaitu dengan

pengalihan pembayaran pensiun dari KPN (Kantor Pembendaharaan Negara) dan

Page 38: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

24

Keuangan No.720/KMK.03/1987 dan SK Menteri Dalam Negeri Nomor 842. 1-

84 Tanggal 1 Januari 1987. Dalam rangka penyelenggaraan program pembayaran

pensiun, Taspen perlu mendirikan cabang-cabang terutama pada daerah atau

provinsi yang jumlah pegawai negerinya relatif banyak, pembukaan kantor-kantor

cabang baru, dilakukan secara bertahap dalam jangka waktu 4 tahun. Tahap

pertama, Tahun 1987 PT. Taspen (Persero) membuka 3 Kantor Cabang di

Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Tahun

berikutnya 1989, dibuka sejumlah Kantor Cabang untuk wilayah Sumatera. Tahap

ketiga difokuskan untuk membuka kantor-kantor cabang diseluruh pulau Jawa dan

Madura. Tahap keempat Tahun 1990, pembukaan kantor-kantor cabang PT.

Taspen (Persero) sudah menjangkau wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Irian

Jaya, dan Timor Timur. Untuk pembukaan Kantor Cabang Utama dan Kantor

Cabang PT. Taspen (Persero) di wilayah Sumatera dilakukan berdasarkan SK

direksi Taspen No.49/DIR/SK/1987, Tanggal 8 Agustus 1987 yang menetapkan

tentang pembentukan berdirinya kantor cabang Taspen di wilayah Sumatera

dengan membagi cabang utama dan cabang dengan perincian sebagai berikut :

1. Cabang utama PT. Taspen (Persero) Medan yang mengkoordinir Taspen

Cabang Siantar dan Taspen cabang Banda Aceh.

2. Cabang utama PT. Taspen (Persero) Padang yang mengkoordinir Taspen

Cabang Jambi, Taspen Cabang Bukit Tinggi dan Taspen Cabang

Pekanbaru.

3. Cabang utama PT. Taspen (Persero) Palembang yang mengkoordinir

Taspen Cabang Bengkulu dan Taspen Cabang Lampung.

Page 39: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

25

Pemerintah memberikan kepercayaan kepada kantor PT. Taspen (Persero)

untuk menyelenggarakan pembayaran pensiun Pegawai Negeri Sipil pusat di

wilayah Sumatera berdasarkan SK Menteri Keuangan Nomor 702/KMK.03/1987

Tanggal 31 Oktober 1987 dan pembayaran pensiun Pegawai Negeri Sipil Daerah

Otonom berdasarkan SK Menteri Dalam Negeri Nomor 842.1-1402 Tanggal 14

November 1987. Bulan desember dibukalah kantor PT. Taspen (Persero) Cabang

Jambi dengan menyewa gedung berlantai 1 yang terletak di Jl. Arief Rachman

Hakim No.24 Jambi, Kantor PT. Taspen (Persero) Cabang Jambi sendiri, secara

resmi dioperasikan terhitung mulai bulan Januari 1988. Kewenangan saat itu

hanya sebatas pada penerimaan penelitian, dan permohonan klim THT dan Surat

Permintaan Pembayaran (SPP) pensiun pertama serta membayarkan pensiun

bulanan.

Kebijakan direksi Taspen memberikan kewenangan kepada kantor-kantor

cabang dibawah kantor cabang utama Padang, yakni kantor cabang Pekanbaru,

Bukit Tinggi, dan Jambi untuk memproses seluruh surat permintaan pembayaran

pensiun dan pencetakan Dapem di wiliyah kerjanya masing-masing sangat

meringankan beban kerja Kantor Cabang Utama Padang. Perkembangan

selanjutnya, berdasarkan SK direksi No.23/DIR/SK/1989, terhitung mulai 1 April

1989 seluruh kantor unit Taspen di Sumatera dihapus dan digabung ke kantor

Cabang. Dengan berdirinya kantor cabang Jambi, maka seluruh pegawai yang

berada di Provinsi Jambi tidak perlu lagi mengajukan hak-haknya secara cek pos

atau rekening bank melalui KPKN sebagaimana dilakukan selama ini, disamping

proses yang memakan waktu cukup lama dan informasi tentang hak-hak peserta

sulit didapat. Namun sekarang permasalahan itu sudah dapat diatasi terutama

Page 40: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

26

informasi mengenai hak-hak kepesertaan Taspen sudah dapat diminta/ditanyakan

langsung ke Kantor Cabang Jambi.

Kemudian untuk lebih mendekatkan diri kepada peserta dan dalam rangka

penyebarluasan informasi ketaspenan sampai ke daerah tingkat II, maka

dibentuklah unit-unit kantor cabang terutama daerah-daerah yang jumlah peserta

atau pegawai negerinya cukup banyak yaitu :

1. Unit Muaro Bungo yang membawahi Kabupaten Muaro Bungo dan

Kabupaten Sarolangun.

2. Unit Taspen Kerinci yang membawahi Kabupaten Kerinci. Sedangkan

Kotamadya Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung langsung berada dibawah

kantor cabang Jambi, namun berdasarkan pengamatan bahwa unit-unit

tersebut dinilai kurang efisien dan perannya tidak maksimal karena kantor

cabang Jambi masih terjangkau dengan transportasi darat, sehingga kantor

unit tersebut terpaksa dibubarkan.

Dengan demikian untuk daerah Provinsi Jambi hanya ada Kantor Cabang

Taspen dan sebagai perpanjangan informasi, maka diadakan hubungan kerja sama

dengan kantor Pos dan Giro, Bank Rakyat Indonesia dan Bank Pembangunan

Daerah. Sarana dan Prasarana yang memadai sangat diperlukan untuk menunjang

keberhasilan usaha pelayanan, antara lain dengan adanya gedung kantor yang

permanent dan refresentatif. Tahun 1989 barulah dibangun gedung kantor PT.

Taspen (Persero) Cabang Jambi yang beralamat di Jl. Letkol Slamet Riyadi diatas

tanah yang seluas 1700 m2. Gedung Kantor ini, dibangun dua lantai dan

dirancang sesuai dengan tujuan dan fungsinya sebagai pusat kegiatan administrasi.

Penampilan yang kokoh dan berciri khas Daerah Jambi sengaja dibentuk dengan

Page 41: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

27

bantuan kontraktor PT. Yalsari Jaya dan Konsultan PT. Yoda Karya. Gedung PT.

Taspen (Persero) Cabang Jambi diresmikan pada Tanggal 5 November 1995 oleh

Gubernur Provinsi Jambi H. Abdurrachman Sayoeti didampingi oleh Direktur

Tekhnik PT. Taspen (Persero) H. Umar Mansyur saat itu, dan hingga sekarang

Kantor PT. Taspen (Persero) Cabang Jambi masih berdiri dengan megah.

3.1.2 Visi dan Misi PT. Taspen (Persero)

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya PT. Taspen (Persero) Cabang

Jambi memiliki visi dan misi yang jelas, yaitu :

A. Visi PT. Taspen (Persero) Cabang Jambi

Menjadi pengolah Pensiun dan Tabungan Hari Tua serta jaminan sosial

yang terpercaya. Makna visi kantor PT. Taspen (Persero) Cabang Jambi

adalah menjadi pengelolah Pensiun dan THT serta jaminan sosial lainnya.

Ruang lingkup usaha Taspen adalah menyelenggarakan Program Hari Tua

(termasuk asuransi kematian), Program Pensiun (termasuk Uang Duka

Wafat), program Kesejahteraan PNS serta jaminan sosial lainnya.

B. Misi PT. Taspen (Persero) Cabang Jambi

Mewujudkan manfaat dan pelayanan yang semakin baik bagi peserta dan

stakeholder lainnya secara professional dan akuntabel berlandaskan

integritas dan etika yang tinggi. Makna misi kantor PT. Taspen (Persero)

Cabang Jambi adalah manfaat dan pelayanan yang semakin baik, untuk

memenuhi harapan peserta yang semakin tinggi, Taspen berupaya

meningkatkan nilai manfaat dan pelayanan secara optimal.

3.1.3 Motto Pelayanan PT. Taspen (Persero) Cabang Jambi

1. Tepat Orang

Page 42: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

28

Pembayaran klaim kepada peserta dilakukan kepada peserta yang

memiliki identitas tunggal meliputi NIP, Nama, Tanggal Lahir, Jenis

Kelamin, Status, Instansi dan Domisili sesuai dengan dokumen

kepesertaan yang sah.

2. Tepat Waktu

Penyampaian informasi, dokumen, dan pembayaran manfaat kepada

peserta dilaksanakan dalam kurun waktu yang telah ditetapkan.

3. Tepat Jumlah

Besarnya pembayaran manfaat kepada peserta berdasarkan perhitungan

komponen dan koefisien yang telah ditetapkan tanpa adanya pembebanan

biaya dan potongan dalam bentuk apapun.

4. Tepat Tempat

Pembayaran manfaat kepada peserta dilakukan di tempat-tempat

pengambilan klaim sesuai permintaan peserta yang tercantum dalam

dokumen permohonan pembayaran klaim.

5. Tepat Administrasi

Tata kelola dokumen kepesertaan dan pembayaran klaim dilakukan

berdasarkan prinsip-prinsip mudah, cepat, akurat dan dapat

dipertanggung jawabkan.

3.1.4 Struktur Organisasi PT. Taspen (Persero) Cabang Jambi

Struktur organisasi merupakan suatu bagan yang menerangkan hubungan

diantara berbagai fungsi status, atau apapun yang menunujukkan tanggung

jawab dan wewenang tersebut. Struktur organisasi sangat berpengaruh terhadap

kemampuan perusahaan dalam memenuhi tujuannya, karena struktur organisasi

Page 43: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

29

memberikan kerangka menyeluruh untuk perencanaan, pelaksanan, dan

pengawasan serta pemonitoran aktivitas perusahaan. Struktur yang digunakan

oleh perusahaaan dapat dilihat dalam gambar 1 sebagai berikut :

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Taspen (Persero) Cabang Jambi

ASSISTANT

MANAGER

UMUM & SDM

ANDAIKATA

BR. BARUS

NIK. 2220

ASSISTANT

MANAGER

PELAYANAN &

MANFAAT

-

ASSISTANT

MANAGER OF

DATA

MANAGEMENT

FURQON

HIDAYAT

NIK. 3687

ASSISTANT

MANAGER KAS

& VERIFIKASI

SPJ

ELISABETH

SIBARANI

NIK. 3588

ASSISTANT

MANAGER ADM

& KEUANGAN

AMWAL

FESTRA

NARIZA

NIK. 3677

STAFF UMUM &

SDM

RIDHO

PRATOMO

NIK. 3165

STAFF ADM &

KEUANGAN

DODI DWI

SAPUTRA

NIK. 3744

STAFF KAS &

VERIFIKASI

DESRI LIANA

PUTRI

NIK. 3740

STAFF

KEPESERTAAN

MARJOHAN

NIK. 1114

BISMAR

NIK. 1225

STAFF

ACCOUNT

OFFICER &

VERIFIKASI

TEGUH

MARIANAS

NIK. 3178

STAFF LAYANAN

DENNI ARAFIQI

NIK. 3216

METTY SURYANI L

NIK. 1221

PUTRI INDAH

NIK. 3775

YUNITA WULANDARI

NIK. 3300

M. SALDI

NIK. 1399

BRANCH MANAGER N. RATNA KUSBANDIAH

NIK. 2258

Page 44: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

30

3.1.5 Uraian Tugas dan Wewenang

Adapun tugas-tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing

sebagai berikut :

1. Kepala Cabang

a. Bertindak atas nama direksi serta mengikat cabang dengan pihak-

pihak lain atas persetujuan Direksi PT. Taspen (Persero).

b. Membantu menjabarkan kebijakan perusahaan yang menyangkut

Kantor Cabang.

c. Memberikan pengarahan serta pembinaan kepada jajaran dibawahnya

yang menjadi tanggung jawabnya.

d. Bertanggung jawab terhadap pembinaan usaha kecil dan koperasi di

unit kerjanya.

e. Bertanggung jawab terhadap penyelesaian dari pencatatan

identifikasi masalah yang berkaitan dengan mutu.

2. Kepala Seksi Layanan dan Manfaat

a. Mengesahkan kebenaran pengajuan klaim manfaat program Taspen.

b. Menetapkan besarnya klaim manfaat program Taspen.

c. Melaksanakan pelayanan sesuai prosedur yang ditetapkan,

memverifikasi dan melaporkan kepada manajemen perusahaan.

d. Bertanggung jawab atas terselenggaaranya kegiatan seksi penetapan

klaim.

e. Bertanggung jawab atas peningkatan kualitas pelayanan kepada

peserta.

3. Kepala Seksi Kepesertaan

Page 45: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

31

a. Mengkoordinasikan kegiatan pengadministrasian dan pemeliharaan

data peserta program Taspen.

b. Mengkoordinasikan pengiriman, penerimaan data dari kantor pusat

dan antar kantor cabang dan/atau instansi terkait sesuai kebutuhan.

c. Menetapkan besarnya tagihan premi peserta program Taspen.

d. Menganalisa dan mengendalikan data peserta program Taspen.

e. Bertanggung jawab atas terselenggaranya kegiatan seksi administrasi

peserta pemasaran.

4. Kepala Seksi Umum dan SDM

a. Mengkoordinasikan kegiatan kesekretariatan, kehumasan, dan

keamanan, kearsipan, pendidikan dan latihan serta non kedinasan

lainnya.

b. Mengelola informasi atau publikasi mengenai PT. Taspen (Persero)

Cabang Jambi.

c. Aktif menghimpun informasi di lingkungan PT. Taspen bagi PNS

aktif dan pensiunan PNS).

d. Melaksanakan dokumentasi terhadap seluruh kegiatan sistem mutu

yang telah disepakati.

5. Kepala Kas dan Verifikasi

a. Melakukan tugas verifikasi sebagai langkah fre-audit keuangan

kantor cabang.

b. Menyiapkan uang dan surat-surat berharga.

c. Melakukan pembayaran manfaat kepada peserta baik secara tunai,

maupun melalui transfer rekening atau cek pos.

Page 46: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

32

d. Melakukan penagihan terhadap rekening pasif.

6. Kepala Seksi Keuangan

a. Merencanakan dan mengkoordinasikan penyelenggaraan fungsi-

fungsi keuangan kantor cabang.

b. Merencanakan dan mengendalikan anggaran kantor cabang.

c. Menyelenggarakan kegiatan akuntansi dan penyusunan laporan

keuangan kantor cabang.

d. Menyelenggarakan kegiatan perbendaharaan kantor cabang.

e. Melaksanakan pelayanan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan

memverifikasi dan melaporkan kepada manajemen kantor cabang.

3.2 Perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21

Peraturan Direktur Jendral Pajak Nomor PER-16/PJ/2016 tentang

pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan dan Penyetoran Pajak Penghasilan Pasal

21 dan/atau Pajak Penghasilan 26 sehubungan dengan pekerja, jasa, dan

kegiatan orang pribadi. Dalam peraturan baru tersebut, yang berkewajiban

melakukan pemotongan PPh Pasal 21 dan/atau PPh Pasal 26 adalah wajib pajak

orang pribadi atau wajib pajak badan, termasuk bentuk usaha tetap, yang

mempunyai kewajiban untuk melakukan pemotongan pajak atas penghasilaan

sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan orang pribadi sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 21 dan Pasal 26 Undang-Undang Pajak Penghasilan.

3.2.1 Tarif Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 Berupa Uang Manfaat

Pensiun dan Pesangon

Orang pribadi dalam Negeri yang menerima penghasilan berupa uang

pesangon, uang manfaat pensiun, tunjangan hari tua, dan jaminan hari tua yang

Page 47: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

33

dibayarkan sekaligus dikenai pemotongan PPh Pasal 21 bersifat final. Uang

Pesangon adalah penghasilan yang dibayarkan oleh pemberi kerja termasuk

Pengelola Dana Pesangon Tenaga Kerja kepada pegawai, dengan nama dan

dalam bentuk apapun, sehubungan dengan berakhirnya masa kerja atau terjadi

pemutusan hubungan kerja, termasuk uang penghargaan masa kerja dan uang

penggantian hak.

Uang Manfaat Pensiun adalah penghasilan dari manfaat pensiun yang

dibayarkan kepada orang pribadi peserta dana pensiun secara sekaligus sesuai

ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang dana pensiun oleh Dana

Pensiun Pemberi Kerja atau Dana Pensiun Lembaga Keuangan yang

pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan.

a. Tarif PPh pasal 21 untuk penghasilan berupa uang pesangon

diberlakukan kumulatif bersifat final :

Tabel 3.1

Tarif Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21

Penghasilan Netto Kena Pajak Tarif Pajak

Sampai dengan 50 juta 5%

50 juta sampai dengan 250 juta 15%

250 juta sampai dengan 500 juta 25%

Diatas 500 juta 30%

b. Tarif PPh pasal 21 untuk penghasilan berupa uang manfaat pensiun,

tunjangan hari tua, atau jaminan hari tua diberlakukan kumulatif

bersifat final:

Page 48: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

34

i. Penghasilan bruto sampai dengan Rp 50.000.000 sebesar 0%

ii. Penghasilan bruto diatas Rp 50.000.000 sebesar 5%

Pembayaran dianggap sekaligus jika sebagian atau seluruh

pembayarannya dilakukan dalam jangka waktu paling lama 2 tahun kalender.

Pembayaran sekaligus meliputi :

1. Pembayaran sebanyak-banyaknya 20% dari manfaat pensiun yang

dibayarkan secara sekaligus pada saat Pegawai sebagai peserta pensiun

atau meninggal dunia.

2. Pembayaran manfaat pensiun bulanan yang lebih kecil dari suatu jumlah

tertentu yang ditetapkan dari waktu ke waktu oleh Menteri Keuangan

yang dibayarkan secara sekaligus

3. Pengalihan Uang Manfaat Pensiun kepada perusahaan asuransi jiwa

dengan cara Dana Pensiun membeli anuitas seumur hidup.

4. Bila PPh yang terutang dibayar pada tahun ketiga dan tahun-tahun

berikutnya, pemotongannya dilakukan dengan menerapkan tarif pasal 17

UU PPh yang bersifat tidak final dan bagi pegawai dapat diperhitungkan

sebagai kredit pajak.

5. Bagi pegawai yang tidak mempunyai NPWP dikenakan tarif lebih tinggi

20% dari tarif pasal pasal 17 UU PPh.

Berikut ketentuan lainya mengenai PPh atas uang pesangon, uang

manfaat pensiun, tunjangan hari tua, dan jaminan hari tua yang dibayar

sekaligus:

1. Dalam hal pemberi kerja mengalihkan Uang Pesangon secara bertahap

atau berkala kepada Pengelola Dana Pesangon Tenaga Kerja, Pegawai

Page 49: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

35

dianggap belum menerima hak atas Uang Pesangon sehingga tidak

terutang Pajak Penghasilan Pasal 21 yang bersifat final. Pada saat

Pengelola Dana Pesangon Tenaga Kerja membayar Uang Pesangon

kepada Pegawai, dilakukan pemotongan PPh pasal 21 yang bersifat final

oleh Pengelola Dana Pesangon Tenaga Kerja.

2. Dalam hal terjadi pengalihan Uang Manfaat Pensiun kepada perusahaan

asuransi jiwa dengan cara Dana Pensiun membeli anuitas seumur hidup,

pegawai sebagai peserta dianggap telah menerima hak atas Uang

Manfaat Pensiun yang dibayarkan secara sekaligus sehingga terutang

PPh pasal 21 yang bersifat final. Pemotongan dilakukan oleh Dana

Pensiun Pemberi Kerja atau Dana Pensiun Lembaga Keuangan pada saat

pembelian anuitas seumur hidup. Pada saat perusahaan asuransi jiwa

membayar Uang Manfaat Pensiun kepada Pegawai, tidak dilakukan

pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21.

3. PPh Pasal 21 yang dipotong oleh Pemotong Pajak untuk setiap masa

wajib disetor ke Kantor Pos atau bank persepsi, paling lama 10 hari

setelah Masa Pajak berakhir.

4. Pemotong Pajak wajib melaporkan pemotongan dan penyetorannya

dengan menyampaikan SPT masa PPh 21 paling lambat 20 hari setalah

masa pajak berakhir.

5. Pemotong wajib memberikan bukti potong baik dimainta maupun tidak

pada saat pemotongan kepada pegawai yang menerima penghasilan

tesebut termasuk pegawai yang dikenakan tarif 0%.

Page 50: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

36

3.2.2 Cara Perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 atas Pegawai

Tetap

Cara perhitungan atas gaji pegawai yaitu menggunakan tarif pasal 17

ayat (1) x Penghasilan Kena Pajak (PKP) Penghasilan Kena Pajak =

(Penghasilan Bruto – Biaya Jabatan – Iuran Pensiun – PTKP).

Contoh perhitungan sebagai berikut :

Bapak andre purnomo bekerja pada kantor PT. Taspen Kota Jambi dengan status

menikah dan memiliki 1 (satu) anak dengan memperoleh gaji sebulan Rp.

3.800.000-, dan membayar iuran pensiun sebesar Rp. 200.000-,. Perhitungan

PPh Pasal 21 sebagai berikut :

Tabel 3.2

Contoh Perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 atas Pegawai Tetap

Gaji sebulan Rp. 3.800.000-,

Pengurangan

Biaya Jabatan

5% X Rp. 3.800.000-,

Rp. 180.000-,

Iuran Pesiun Rp. 200.000-, +

Penghasilan Bruto Rp. 380.000-, -

Penghasilan Neto Sebulan Rp. 3.000.000-,

Penghasilan Neto Setahun

12 X Rp. 3.000.000-,

Rp. 36.000.000-,

PTKP Setahun

Untuk WP Sendiri Rp. 54.000.00-,

Tambahan WP Kawin Rp. 4.500.000-,

Tambahan 1 Anak Rp. 4.500.000-, +

Rp. 63.000.000-, -

Penghasilan Kena Pajak Setahun (Rp. 27.000.000-,)

Page 51: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

37

Penghasilan Bapak Andre Purnomo, pegawai tetap PT. Taspen adalah

Rp. 3.800.000,-. Sehingga Pajak Penghasilan Pasal 21 adalah NIHIL. Karena

Penghasilan Kena Pajak (PKP) Bapak Andre Purnomo dibawah Penghasilan

Tidak Kena Pajak (PTKP).

Tabel 3.3

Tabel Tarif PTKP Terbaru

PTKP Tarif

TK/0 Rp. 54.000.000

TK/1 Rp. 58.500.000

TK/2 Rp. 63.000.000

TK/3 Rp. 67.500.000

K/0 Rp.58.500.000

K/1 Rp. 63.000.000

K/2 Rp. 67.500.000

K/3 Rp. 72.000.000

3.2.3 Tata Cara Pelaporan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 atas

Pegawai Tetap

1. Surat Pemberitahuan Tahunan PPh Pasal 21 Wajib Pajak Orang Pribadi

yang digunakan perusahaan adalah formulir kertas (hardcopy)

2. Formulir SPT diperoleh dengan cara print manual dari softcopy yang

dimiliki perusahaan dalam bentuk Microsoft excel

3. Formulir SPT Tahunan PPh Pasal 21 bagi Wajib Pajak Orang Pribadi

dibagikan ke semua karyawan untuk diri sendiri

Page 52: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

38

4. Setelah terisi, formulir dikembalikan ke akuntan untuk diteliti dan

dilaporkan ke KPP Pratama Jambi. Sesuai dengan peraturan perpajakan

yang berlaku, batas waktu penyampaian SPT Tahunan PPh Pasal 21

Wajib Pajak Orang Pribadi paling lambat 3 (tiga) bulan setelah akhir

tahun pajak pada tanggal 20 setiap bulannya.

5. Sarana yang digunakan dalam pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21

Wajib Pajak Orang Pribadi yaitu SPT Tahunan Wajib Pajak Orang

Pribadi, bukti setor dari Bank BRI, dan lampiran SSP masa yang telah

disetor setiap bulan selama tahun pajak yang bersangkutan.

6. Setelah melakukan pelaporan, Wajib Pajak akan memperoleh bukti

potong dari KPP Pratama Jambi. Bukti potong tersebut sebagai bukti

bahwa wajib pajak telah melakukan kewajiban perpajakannya yaitu

melaporkan SPT.

Seiring perkembangan zaman yang semakin cepat serta masyarakat yang

menuntut sebuah efesien, efektif, dan praktis akhirnya pemerintah dalam hal ini

adalah kementrian keuangan mengeluarkan sebuah kebijakan yang mewajibkan

seluruh wajib pajak untuk menggunakan sistem pelaporan pajak secara online

(e-filing) atau yang saat ini disebut dengan (surat pemberitahuan). Secara singkat

cara pelaporan PPh Pasal 21 atas gaji Pegawai dapat dilihat melalui flowchart

berikut ini :

Page 53: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

39

Gambar 3.2

Flowchart Pelaporan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 atas Pegawai Tetap

Wajib Pajak KPP

Cara pelaporan PPh Pasal 21 atas gaji Pegawai menggunakan sistem e-filing

1. Melakukan pendaftaran e-FIN

2. Melakukan pendaftaran e-filing

3. Lakukan aktivasi akun

4. Login akun e-filing

5. Memilih jenis SPT

6. Mengisi tahun pajak dan kode pembetulan

7. Melakukan perekaman SPT

8. Setelah itu akan muncul rekap perhitungan PPh anda

Mulai

Login

Isi form SPT Isi form SPT

E-mail verifikasi

E-spt Selesai

Page 54: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

40

9. Pengisian telah selesai, Klik tanda simpan

10. Klik “ Ambil Kode Verifikasi”

11. Mengisi data SPT

12. Pelaporan selesai, tanda terima anda akan dikirim ke email anda

Page 55: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

41

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang terdapat pada BAB III, penulis dapat

menyimpulkan bahwa:

1. Perhitungan dan Pelaporan Pajak Penghasilan PPh Pasal 21 atas Pegawai Tetap

pada PT. Taspen penulis menyimpulkan bahwa perhitungan dapat dilakukan

pemotongan setiap pegawai berdasarkan golongan, pegawai yang memiliki

golongan lebih tinggi maka memiliki gaji pokok yang lebih tinggi, bagi yang

memiliki tanggungan 1 anak pasti PTKP nya berbeda dengan yang memiliki

tanggungan 2 anak atau lebih, bagi yang tidak memiliki NPWP dikenakan potongan

PPh Pasal 21 dengan tarif lebih tinggi 20% dari tarif yang memiliki NPWP, setelah

dilakukannya perhitungan.

2. Pegawai harus melakukan pelaporan setiap bulannya dan harus diterbitkan bukti

pemotongan pajak penghasilan PPh Pasal 21 yang sah. Batas pelaporan yang

dipotong oleh pemotong PPh adalah tanggal 20 bulan selanjutnya, PT. Taspen

sendiri melakukan pelaporan PPh Pasal 21 dua hari setelah pembayaran angsuran

PPh Pasal 21, hal ini dikarenakan dua hari selanjutnya jatuh pada hari kerja

sehingga PT. Taspen (Persero) Cabang Jambi memajukan tanggal pelaporan.

Karena pelaporan dan perhitungan tersebut jatuh pada hari libur atau tanggal merah,

maka tanggal pelaporan dan perhitungan dapat digeser pada hari kerja.

Page 56: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

42

4.2 Saran

Sehubungan dengan kesimpulan di atas, maka penulis laporan ini ingin memberikan

saran yang sekiranya dapat berguna bagi semua pihak :

1. PT. Taspen (Persero) Cabang Jambi diharapkan agar lebih maju lagi dan dapat

mempertahankan kinerja prestasi yang telah diraih perusahaan selama ini, maka dari

itu diperlukan inovasi baru dan perbaikan-perbaikan yang dapat meningkatkan citra

perusahaan di masyarakat.

2. PT. Taspen (Persero) Cabang Jambi sebaiknya melakukan penyuluhan dengan

mendatangkan pihak KPP untuk memberikan pemahaman tentang sistem pelaporan

pajak menggunakan sistem e-filing, agar karyawan benar-benar memahami tentang

sistem pelaporan tersebut sehingga tidak akan terjadi kesalahan dalam pelaporan

pajak.

Page 57: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

43

DAFTAR PUSTAKA

Abut, Hilarius. (2010). Perpajakan Indonesia. Jakarta: Diadit Media.

Adriani, (2014). Teori perpajakan. Jakarta: Salemba Empat.

Halim, Abdul. (2014). Perpajakan Konsep, Aplikasi, Contoh dan Studi Kasus. Edisi 3.

Jakarta: Salemba Empat.

Mardiasmo, (2018). Perpajakan Edisi Revisi Tahun 2018. Yogyakarta: Andi.

Prasetyono, Dwi Sunar. (2012). Buku Pintar Pajak. Jogjakarta: Laksaana

Resmi, Siti. (2017). Perpajakan Teori dan Kasus. Buku 1 Edisi 10. Jakarta: Salemba

Empat.

UU Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009, Tentang Perubahan Keempat atas Undang-

Undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara

Perpajakan.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008, Tentang Perubahan Keempat

atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan.

Waluyo, (2017). Perpajakan Indonesia. Edisi 12 Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.

Page 58: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

Lampiran 1

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Nama : Maya Istiqamah

2. Tempat, tanggal lahir : Jambi, 5 Juni 1999

3. Alamat Rumah : Jl. Sunan Kali Jaga Lrg. Mulia Kec. Kota Baru

4. Email : [email protected]

5. No. Handphone : 085357060717

6. Program Studi : Perpajakan

7. Riwayat Pendidikan :

No Nama Pendidikan Tempat Tahun Jurusan

Dari Sampai

1. Sekolah Dasar SDN 25 KOTA JAMBI 2005 2012 Umum

2. Sekolah Menengah Pertama SMPN 8 KOTA JAMBI 2012 2015 Umum

3. Sekolah Menengah Atas SMAN 8 KOTA JAMBI 2015 2018 Umum

Jambi, Juni 2021

Maya Istiqamah

NIM. C0D018002

Page 59: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

Lampiran 2 Laporan Kegiatan Harian Magang

Kegiatan Harian : 08 Februari 2021

Senin

Waktu Kegiatan yang dilaksanakan

09.00 – 10.00

10.00 – 13.00

Briefing Hak dan Kewajiban mahasiswa magang serta serah

terima mahasiwa magang.

Perkenalan dengan semua karyawan PT. Taspen dan

penempatan tempat magang pada bagian layanan.

Perekaman Enrrolment dan mengontentikasi nasabah pensiun

Kegiatan Harian : 09 Februari 2021

Selasa

Waktu Kegiatan yang dilaksanakan

13. 00 – 15.00

Perekaman Enrrolment dan mengontentikasi nasabah pensiun.

Kegiatan Harian : 10 Februari 2021

Rabu

Waktu Kegiatan yang dilaksanakan

13.00 – 15.00

Perekaman Enrrolment dan mengontentikasi nasabah pensiun.

Kegiatan Harian : 11 Februari 2021

Kamis

Waktu Kegiatan yang dilaksanakan

13.00 – 15.00

Perekaman Enrrolment dan mengontentikasi nasabah pensiun.

Kegiatan Harian : 12 Februari 2021

Jumat

Waktu Kegiatan yang dilaksanakan

Libur

Page 60: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

Kegiatan Harian : 15 Februari 2021

Senin

Waktu Kegiatan yang dilaksanakan

13.00 – 15.00

Perekaman Enrrolment dan mengontentikasi nasabah pensiun.

Menata, mengelola, dan verifikasi dokumen atau arsip

keuangan.

Kegiatan Harian : 16 Februari 2021

Selasa

Waktu Kegiatan yang dilaksanakan

13.00 – 15.00

Perekaman Enrrolment dan mengontentikasi nasabah pensiun.

Pemeliharaan data keluarga dan mengupdate informasi data

peserta pensiun.

Kegiatan Harian : 17 Februari 2021

Rabu

Waktu Kegiatan yang dilaksanakan

13.00 – 15.00

Perekaman Enrrolment dan mengontentikasi nasabah pensiun.

Pemeliharaan data keluarga dan mengupdate informasi data

peserta pensiun.

Kegiatan Harian : 18 Februari 2021

Kamis

Waktu Kegiatan yang dilaksanakan

13.00 – 15.00

Perekaman Enrrolment dan mengontentikasi nasabah pensiun.

Kegiatan Harian : 19 Februari 2021

Jumat

Waktu Kegiatan yang dilaksanakan

13.00 – 15.00

Perekaman Enrrolment dan mengontentikasi nasabah pensiun.

Mengurutkan nomor dosir pada data-data pensiun dan

memasukkan data pada map berkas sesuai nomor dosir.

Page 61: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

Kegiatan Harian : 22 Februari 2021

Senin

Waktu Kegiatan yang dilaksanakan

13.00 – 15.00

Perekaman Enrrolment dan mengontentikasi nasabah pensiun.

Kegiatan Harian : 23 Februari 2021

Selasa

Waktu Kegiatan yang dilaksanakan

13.00 – 15.00

Perekaman Enrrolment dan mengontentikasi nasabah pensiun.

Kegiatan Harian : 24 Februari 2021

Rabu

Waktu Kegiatan yang dilaksanakan

13.00 – 15.00

Perekaman Enrrolment dan mengontentikasi nasabah pensiun.

Menata, mengelola, dan verifikasi dokumen atau arsip

keuangan.

Kegiatan Harian : 25 Februari 2021

Kamis

Waktu Kegiatan yang dilaksanakan

13.00 – 15.00

Perekaman Enrrolment dan mengontentikasi nasabah pensiun.

Kegiatan Harian : 26 Februari 2021

Jumat

Waktu Kegiatan yang dilaksanakan

13.00 – 15.00

Perekaman Enrrolment dan mengontentikasi nasabah pensiun.

Kegiatan Harian : 01 Maret 2021

Senin

Waktu Kegiatan yang dilaksanakan

13.00 – 15.00

Perekaman Enrrolment dan mengontentikasi nasabah pensiun.

Perbaikan data invalid Pegawai Negeri Sipil.

Page 62: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

Kegiatan Harian : 02 Maret 2021

Selasa

Waktu Kegiatan yang dilaksanakan

13.00 – 15.00

Perekaman Enrrolment dan mengontentikasi nasabah pensiun.

Perbaikan data invalide Pegawai Negeri Sipil.

Kegiatan Harian : 03 Maret 2021

Rabu

Waktu Kegiatan yang dilaksanakan

13.00 – 15.00

Perekaman Enrrolment dan mengontentikasi nasabah pensiun.

Kegiatan Harian : 04 Maret 2021

Kamis

Waktu Kegiatan yang dilaksanakan

13.00 – 15.00

Pemeliharaan data keluarga dan mengupdate informasi data

peserta.

Kegiatan Harian : 05 Maret 2021

Jumat

Waktu Kegiatan yang dilaksanakan

13.00 – 15.00

Mengurutkan nomor dosir pada data-data pensiun dan

memasukkan data pada map berkas sesuai nomor dosir.

Kegiatan Harian : 08 Maret 2021

Senin

Waktu Kegiatan yang dilaksanakan

13.00 – 15.00 Perekaman Enrrolment dan mengontentikasi nasabah pensiun.

Mengurutkan nomor dosir pada data-data pensiun dan

memasukan data pada map berkas sesuai nomor dosir.

Kegiatan Harian : 09 Maret 2021

Selasa

Waktu Kegiatan yang dilaksanakan

13.00 – 15.00 Perekaman Enrrolment dan mengontentikasi nasabah pensiun.

Page 63: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

Kegiatan Harian : 10 Maret 2021

Rabu

Waktu Kegiatan yang dilaksanakan

13.00 – 15.00 Perekaman Enrrolment dan mengontentikasi nasabah pensiun.

Mengurutkan nomor dosir pada data-data pensiun dan

memasukan data pada map berkas sesuai nomor dosir.

Kegiatan Harian : 11 Maret 2021

Kamis

Waktu Kegiatan yang dilaksanakan

Libur

Kegiatan Harian : 12 Maret 2021

Jumat

Waktu Kegiatan yang dilaksanakan

13.00 – 15.00 Perekaman Enrrolment dan mengontentikasi nasabah pensiun.

Kegiatan Harian : 15 Maret 2021

Senin

Waktu Kegiatan yang dilaksanakan

13.00 – 15.00 Perekaman Enrrolment dan mengontentikasi nasabah pensiun.

Kegiatan Harian : 16 Maret 2021

Selasa

Waktu Kegiatan yang dilaksanakan

13.00 – 15.00 Perekaman Enrrolment dan mengontentikasi nasabah pensiun.

Kegiatan Harian : 17 Maret 2021

Rabu

Waktu Kegiatan yang dilaksanakan

13.00 – 15.00 Perekaman Enrrolment dan mengontentikasi nasabah pensiun.

Page 64: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

Kegiatan Harian : 18 Maret 2021

Kamis

Waktu Kegiatan yang dilaksanakan

13.00 – 15.00 Perekaman Enrrolment dan mengontentikasi nasabah pensiun.

Menata, mengelola dan verifikasi daokumen atau arsip

keuangan.

Kegiatan Harian : 19 Maret 2021

Jumat

Waktu Kegiatan yang dilaksanakan

13.00 – 15.00 Perekaman Enrrolment dan mengontentikasi nasabah pensiun.

Siraman Rohani bersama Karyawan PT. Taspen (Persero)

Cabang Jambi

Kegiatan Harian : 22 Maret 2021

Senin

Waktu Kegiatan yang dilaksanakan

13.00 – 15.00 Perekaman Enrrolment dan mengontentikasi nasabah pensiun.

Kegiatan Harian : 23 Maret 2021

Selasa

Waktu Kegiatan yang dilaksanakan

13.00 – 15.00 Perekaman Enrrolment dan mengontentikasi nasabah pensiun.

Kegiatan Harian : 24 Maret 2021

Rabu

Waktu Kegiatan yang dilaksanakan

13.00 – 15.00 Perekaman Enrrolment dan mengontentikasi nasabah pensiun.

Kegiatan Harian : 25 Maret 2021

Kamis

Waktu Kegiatan yang dilaksanakan

13.00 – 15.00 Perekaman Enrrolment dan mengontentikasi nasabah pensiun.

Kegiatan Harian : 08 Maret 2021

Senin

Waktu Kegiatan yang dilaksanakan

13.00 – 15.00 Perekaman Enrrolment dan mengontentikasi nasabah pensiun.

Page 65: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

Lampiran 3 Daftar Nilai Magang

Page 66: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …
Page 67: LAPORAN TUGAS AKHIR CARA PERHITUNGAN DAN PELAPORAN …

Lampiran 4 Foto Kegiatan Magang