laporan tutorial skenario 1 blok gastro.doc

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/21/2019 laporan tutorial skenario 1 blok gastro.doc

    1/27

    LAPORAN DISKUSI TUTORIAL

    BLOK GASTROINTESTINAL

    SKENARIO 1

    DISUSUN OLEH:

    KELOMPOK A-3

    BIAS HERKAWENTAR G0013061AUDHY KHANIAGARA S G0013047

    ULFA PUSPITA RACHMA G0013227

    MAULIDA NARULITA G001311

    ALYSSA AMALIA G0013021

    LISANA SHID!I G0013137

    PRISMA CAHYANING RATRI G00131"#

    MARCELINA E$A$U SAGRIM G001314#

    TITA NUR ALFINDA G001322

    IMASARI ARYANI G0013117

    FADHILA BAL!IS N G00130"7

    BERNADETA RATNA S G00120#

    TUTOR: %&$ L'()*+ A&,./

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

    201

  • 7/21/2019 laporan tutorial skenario 1 blok gastro.doc

    2/27

    BAB I

    SKENARIO 1

    ANAKKU DIARE LENDIR DARAH

    Seorang dokter puskesmas mendapatkan 2 pasien anak.

    Pasien pertama seorang bayi laki laki berumur 6 bulan dibawa oleh ibunya, dengan keluhan

    BAB lendir darah. Sejak 2 hari sebelum ke puskesmas, pasien mengalami diare. Ibu pasien

    membelikan obat anti diare di apotek, tapi diare tidak membaik. Satu hari sebelum ke

    puskesmas, pasien tidak lagi diare tetapi BAB menjadi lendir darah tanpa ampas, disertai perut

    kembung, tidak bisa kentut dan muntah. Saat ibu pasien menekan perut anaknya disekitar pusar,

    anaknya tampak kesakitan dan menangis keras. Pada pemeriksaan isik abdomen didapatkan

    bising usus meningkat, borborigme !"#, metalli$ sound !"#, deense mus$ular !%#, sausage shape

    !"#, dan$e sign !"# pada perut pasien. Pemeriksaan re$tal tou$h& didapatkan lendir darah !"#,

    eses !%#. 'emudian dokter merujuk pasien ke (umah Sakit untuk pemeriksaan dan

    penatalaksanaan lebih lanjut.

    Pasien kedua adalah seorang anak perempuan berumur 2,) tahun dibawa ibunya, dengan keluhan

    diare lendir darah. *iare sudah berlangsung selama + hari. *iare sehari kali, sedikit sedikit,

    bau eses agak busuk, didapatkan muntah, tenesmus, dan anak tidak mau makan. Pemeriksaan

    isik didapatkan muntah, tenesmus, dan anak tidak mau makan. Pemeriksaan isik didapatkan

    suhu +,) -, tanpa dehidrasi. Berat badan anak kg, gi/i tampak kurang. 'emudian dokter

    menyarankan untuk pemeriksaan e$es. 0asil pemeriksaan e$es didapatkan bakteri 2", lekosit

    13PB, amuba !%#. 4idak dilakukan kultur eses dan uji sensiti5itas. *okter memberikan terapi

    antibioti$.

  • 7/21/2019 laporan tutorial skenario 1 blok gastro.doc

    3/27

    BAB II

    DISKUSI DAN TINAUAN PUSTAKA

    A. 3angkah I 'lariikasi istilah dan konsep

    Pada skenario pertama ini, kelompok kami mengklariikasi beberapa istilah berikut. 'embung adalah latulensi atau peningkatan jumlah gas dalam saluran pen$ernaan atau

    masuknya sejumlah besar udara yang mengakibatkan seseorang merasa penuh dan akan

    mengeluarkan lewat latus !kentut# atau sendawa.

    2. Sausage Shapeadalah suatu massa yang posisinya mengikuti garis $olon as$edens

    sampai sigmoid dan rektum+. Defense Muscularadalah kekakuan otot dinding perut yang melapisi 5isera abdominal

    yang sakit atau nyeri misalnya pada peritonitis dan appendi$itis sebagai bentuk

    perlindungan. 'ekauan ini membentuk tampakan seperti papan. 7ekanismenya melaluireleks 5iserosomatis yang dihasilkan peritoneum parietal dan 5isera abdominal. 8amun

    pada pasien yang sadar, kontrol 5olunter mungkin juga berperan.

    9. *iare adalah pengeluaran tinja berair berkali kali yang tidak normal.

    ). Ampas adalah sisa barang yg telah diambil sarinya atau patinya.6. Borborigme adalah suara bising berderu akibat propulsi gas melewati usus.

    :. Metallic soundadalah terdengar suara usus meninggi terutama pada permulaan terjadinya

    obstruksi dan terdengarnya sangat jelas pada saat serangan kolik. 'alau obstruksi

    berlangsung lama dan telah terjadi strangulasi serta peritonitis, maka bising usus akan

    menghilang.. Dance signadalah sensasi kekosongan pada kuadran kanan bawah akibat masuknya

    sekum pada kolon asenden.

    ;. 4enesmus adalah perasaan ingin buang air besar !BAB# meski isi perut kosong. 0al ini

    mungkin menimbulkan nyeri dan kram. Biasanya terjadi karena adanya penyakit

    inlamasi yang mendasari, seperti karena ineksi. Pasien dengan tenesmus akan mengejan

    kuat untuk mengeluarkan eses namun yang keluar hanya sedikit.

    1. Amoeba adalah

  • 7/21/2019 laporan tutorial skenario 1 blok gastro.doc

    4/27

    +. Bagaimana mekanisme pen$ernaan normal dari mulut hingga anus=

    9. 7engapa kasus dirujuk sedangkan kasus 2 langsung diberi antibioti$ =

    ). Bagaimana proses terbentuknya sausage shape=6. Bagaimanakan $ara kultur eses dan uji sensiti5itas =

    :. 7engapa pada kasus diare tidak membaik setelah diberi obat anti diare =

    . Bagaimanakah etiologi dan patoisiologi kasus dan 2=;. Bagaimanakah penanganan pertama diare kasus =

    1. Bagaimanakah anatomi , isiologi, histologi, biokimia dari system

    pen$ernaan=. Bagaimanakah interpretasi pemeriksaan isik kasus dan 2 =

    2. Bagaimanakah penatalaksanaan lanjutan pada kasus =

    +. 7engapa pada kasus 2 tidak dilakukan kultur eses dan uji sensiti5itas=9. Apa diagnosis pada kasus dan 2 beserta diagnosis banding nya =

    ). Apa saja jenis jenis antibioti$ yang diberikan pada kasus diare =

    6. Bagaimana patoisiologi perut kembung, tidak bisa kentut, dan muntah =:. Apa saja kriteria eses normal dan abnormal =

    . Apa terapi yang tepat untuk kasus 2 =;. Apa saja obat yang menyebabkan komplikasi pada kasus =

    -. 3angkah III Analisis masalah. >isiologi dan Biokimia Sistem Pen$ernaan

    a. >isiologi pen$ernaan !Sherwood?uyton#

    # Ingesti proses memasukkan makanan ke dalam mulut

    2# 7astikasi proses mengunyah atau menghan$urkan makanan dan penambahan

    sali5a+# *eglutasi proses menelan makanan untuk masuk ke lambung

    9# *igesti proses penghan$uran makanan se$ara mekanik !mengubah partikel

    besar menjadi ke$il# dan kimiawi !menghan$urkan ikatan ko5alen# agar bisa

    diserap

    )# Absorpsi proses penyerapan monomer molekul makanan melalui membran

    mukosa usus menuju aliran darah

    6# *eekasi proses pengeluaran sisa makanan dari tubuh

    b. Biokimia sistem pen$ernaanBiokimia sistem pen$ernaan adalah proses peme$ahan makromolekul menjadi

    mikromolekul dengan bantuan en/im agar dapat diabsorbsi oleh pembuluh darah.

    Berikut biokimia sistem pen$ernaan disertai sekresi $airan yang memiliki peran

    dalam sistem tersebut

    # 7ulut% A),*./ )'' ptyalin maltase men$erna polisakarida menjadi

    disakarida maltose.

    2# 3ambung 5entrikulus

  • 7/21/2019 laporan tutorial skenario 1 blok gastro.doc

    5/27

    Sekresi lambung antara lain

    % HC!oleh sel parietal# mengaktikan pepsinogen, mendenaturasi protein,

    dan mematikan bakteri.

    % P/.5+/+!oleh chief cell# setelah diaktikan, akan men$erna protein.

    % M'('. !oleh sel mu$us# membentuk lapisan protekti yang berperan

    dalam sawar mukosa lambung, memungkinkan lambung menampung isi

    lumennya yang @keras tanpa ia sendiri ter$erna.

    % F*(& 5+&5+.5 !oleh sel parietal# berperan dalam penyerapan 5itamin

    B2, konstituen yang esensial bagi produksi sel darah merah.

    >aktor regulatorik parakrin dan endokrin adalah sebagai berikut

    % H&)+/ *.&5+ !oleh sel ?# merangsang sekresi lambung.

    % H5.*)5+/ *&*(&5+ !oleh sel

  • 7/21/2019 laporan tutorial skenario 1 blok gastro.doc

    6/27

    a. Perut kembung C tidak bisa latus

    Perut kembung terjadi ketika kelebihan gas menumpuk di saluran pen$ernaan.

    Penyebab umum dari gas meliputi

    # 4ertelannya udara. Dika udara tertelan tidak bersendawa, udara tersebut

    melewati saluran pen$ernaan dan dilepaskan melalui anus sebagai latus

    !kentut#.

    2# 7akanan dan minuman yang memproduksi gas, seperti ka$ang, brokoli,

    minuman berkarbonasi, dan bir. Dumlah gas yang dihasilkan masing%masing

    makanan pada setiap orang.

    +# 'onstipasi. 0al ini dapat menyebabkan kembung tetapi umumnya tidak

    meningkatkan gas.

    9#

  • 7/21/2019 laporan tutorial skenario 1 blok gastro.doc

    7/27

    2# (et$hing menga$u pada gerakan pernapasan spasmodik dilakukan dengan

    glotis tertutup. Sementara ini terjadi, antrum gaster berkontraksi dan undus

    serta kardia relaksasi. Studi pada ku$ing telah menunjukkan bahwa selama

    muntah ada herniasi berulang dari esoagus bagian abdominal dan kardia ke

    dalam rongga dada karena tekanan negati yang ditimbulkan oleh upaya

    inspirasi dengan glotis tertutup.

    +#

  • 7/21/2019 laporan tutorial skenario 1 blok gastro.doc

    8/27

    2# G bahan bahan padat +1H bakteri mati, 1%21H lemak, 1%21H bahan

    inorgani$, 2%+H protein, +1H serat2makanan yang tidak ter$erna dan unsur2

    kering dari getah pen$ernaan, seperti pigmen empedu dan sel sel epitel yang

    terlepas.

    +# arna $oklat dari eses disebabkan oleh strepkobilin dan urobilin yang berasal

    dari bilirubin.

    9# Bau eses terutama disebabkan oleh oleh produk kerja bakteriJ ber5ariasi tiap

    orangnya, tergantung lora bakteri kolon masing masing dan pada jenis

    makanan yang dimakan.

    )# Produk yang menghasilkan bau adalah indol, skatol, merkaptan, dan hydrogen

    sulide.

    b. >eses abnormal

    # arna

    a# Pekat putih, penyebab karena adanya pigmen empedu. Pada pemeriksaan

    diagnostik menggunakan barium.

    b# 0itam, karena perdarahan bagian atas gastrointestinal.

    $# 7erah, terjadi 0emoroid atau adanya perdarahan bagian bawah

    ?astrointestinal !spt. rektum# atau dapat juga karena memakan bit

    d# Pu$at dengan lemak, terjadi karena adanya malabsorbsi lemakJ diet tinggi

    susu dan produk susu serta rendah daging

    e# Erange atau hijau, terjadinya ineksi usus

    # Abu%abu, terjadi karena kegagalan terbentuknya urobilin

    2# 'onsistensi

    a# 'eras, keringJ disebabkan karena dehidrasi atau penurunan motilitas usus

    akibat kurang serat, gangguan emosi menyebabkan konstipasi

    b# -air J adanya peningkatan motilitas usus !misalnya ada iritasi kolon oleh

    bakteri#

    +# Bentuk seperti benang, pensilJ karena kondisi obstruksi re$tum

    9# Bau tajam, pedasJ karena adanya peningkatan kerja bakteri perusak yang

    berlebih dalam melakukan pembusukan protein

    )# nsur pokok

    a# Pus terjadi karena adanya ineksi bakteri

  • 7/21/2019 laporan tutorial skenario 1 blok gastro.doc

    9/27

    b# 7ukus penyebabnya karena adanya kondisi peradangan

    $# Parasit menyebabkan perdarahan ?astrointestinal

    d# 3eukosit dan makroag yang berbentuk seperti amuba yang tidak bergerak

    *. 3angkah IK 7engin5entarisasi se$ara sistematis berbagai penjelasan yang didapatkan

    pada langkah III

  • 7/21/2019 laporan tutorial skenario 1 blok gastro.doc

    10/27

    6. 7enjelaskan patoisiologi dan etiologi kasus dan 2

    :. 7enjelaskan penanganan pertama diare kasus

    . 7enjelaskan anatomi oregut, midgut, dan hindgut;. 7enjelaskan interpretasi pemeriksaan isik kasus dan 2

    1. 7enjelaskan penatalaksanaan lanjutan kasus

    . 7enjelaskan kasus 2 yang tidak dilakukan uji sensiti5itas dan kultur eses2. 7enjelaskan diagnosis kasus dan 2 beserta diagnosis bandingnya

    +. 7enjelaskan jenis jenis antibioti$ kasus diare

    9. 7enjelaskan patoisiologi tidak bisa kentut dan muntah). 7enjelaskan terapi pada kasus 2

    6. 7enjelaskan obat yang dapat mengakibatkan komplikasi pada kasus

    :. 7enjelaskan tentang melena

    . 7enjelaskan tentang meissner>. 3angkah KII melakukan sintesa dan pengujian inormasi%inormasi yang telah terkumpul

    . Salah satu obat diare yang mungkin diberikan ibu kepada bayinya pada kasus

    pertama adalah 3operamide yang bekerja memperlambat motilitas usus. 7otilitas

    usus yang diperlambat tidak pada semua segmen dapat menimbulkan terjadinya

    intususepsi yaitu masuknya satu segmen usus ke segmen lain karena perbedaan

    kontraksi.Pada kasus hanya didapatkan lendir darah tanpa ampas karena

    terjadinya intususepsi. Sesudah 29 jam serangan sakit yang pertama, usus

    yang tadinya tersumbat partial berubah menjadi sumbatan total, diikuti proses

    oedem yang semakin bertambah, sehingga pasien dijumpai dengan tanda tanda

    obstruksi, seperti perut kembung dengan gambaran peristaltik usus yang jelas,

    muntah warna hijau dan dehidrasi. Eleh karena perut kembung maka massa tumor

    tidak dapat diraba lagi dan deekasi hanya berupa darah dan lendir. Proses

    in5aginasi yang pada mulanya belum terjadi gangguan pasase isi usus se$ara total,

    sehingga anak masih dapat deekasi berupa eses biasa, kemudian eses

    ber$ampur darah segar dan lendir, kemudian pada akhirnya deekasi hanya berupa

    darah segar ber$ampur lendir tanpa eses.Pada kasus 2, pasien menderita disentri

    basiler yang disebabkan oleh bakteri Shigella dan tidak terjadi in5aginasi

    sehingga tidak ada sumbatan yang menyebabkan pada akhirnya tetap ada eses

    yang dikeluarkan.

    2. 7ekanisme pen$ernaan normal dari mulut sampai anus

    a# Ingesti proses memasukkan makanan ke dalam mulutb# 7astikasi proses mengunyah atau menghan$urkan makanan dan

    penambahan sali5a

    $# *eglutasi proses menelan makanan untuk masuk ke lambung

  • 7/21/2019 laporan tutorial skenario 1 blok gastro.doc

    11/27

    d# *igesti proses penghan$uran makanan se$ara mekanik !mengubah

    partikel besar menjadi ke$il# dan kimiawi !menghan$urkan ikatan

    ko5alen# agar bisa diserap

    e# Absorpsi proses penyerapan monomer molekul makanan melalui

    membran mukosa usus menuju aliran darah# *eekasi proses pengeluaran sisa makanan dari tubuh

    +. *ari hasil pemeriksaan isik pada kasus kedua didapatkan adanya bakteri positi

    dua yang menandakan adanya kelainan pada sistem pen$ernaan pasien. *ari hasil

    anamnesis yang dilakukan menunjukan bahwa pasien suspek disentri basilaris

    karena pada pemeriksaan isik juga didapatkan hasil amoeba negati. 7aka dari

    itu dapat di$urigai bahwa bakteri yang menyerang sistem pen$ernaan pasien

    adalah bakteri basilus yang dapat ditangani dengan pemberian antibiotik.

    9. 'ultur eses dan uji sensiti5itasntuk mengetahui mikroorganisme penyebab diare akut dilakukan pemeriksaan

    eses rutin dan pada keadaan dimana eses rutin tidak menunjukkan adanya

    mikroorganisme atau o5a, maka diperlukan pemeriksaan kultur eses dengan

    medium tertentu sesuai dengan mikroorganisme yang di$urigai se$ara klinis dan

    pemeriksaan laboratorium rutin. Indikasi pemeriksaan kultur eses antara lain,

    diare berat, suhu tubuh L +,)1 -, adanya darah danatau lendir pada eses,

    ditemukan leukosit pada eses, laktoerin, dan diare persisten yang belum

    mendapat antibiotik. Sedangkan uji kepekaan bertujuan memperoleh obat yang

    paling tepat untuk mikroba tertentu. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan

    dalam melakukan kultur eses dan uji sensiti5itas

    a# 4empat 7enampung >eses

    Ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Pertama, tempat menampung

    eses harus bersih, bermulut lebar, dan dapat ditutup rapat. Bersih tidak

    berarti harus steril. 'edua, tempat menampung eses harus bebas pengawet,

    deterjen, dan ion logam. 'etiga, tempat menampung eses tidak boleh

    terkontaminasi urin. 'eempat, eses harus diberi bahan pengawet seandainya

    tidak langsung diperiksa. -ontoh bahan pengawet yang digunakan adalah

    kombinasi natriumkalium osat " gliserol.

    b# Pengiriman >eses

  • 7/21/2019 laporan tutorial skenario 1 blok gastro.doc

    12/27

    >eses harus ditempatkan di dalam wadah yang tertutup dengan baik. Pada

    etiket wajib di$antumkan identitas pasien, inormasi yang diinginkan, dan

    keadaan klinis pasien. Ebat yang telah diberikan kepada pasien terutama

    antibiotika M wajib di$antumkan.

    $# 7edia 4ranspor

    Prinsip pemilihan media transpor adalah mikroba yang di$ari harus tetap

    hidup atau lebih baik lagi apabila bertambah banyak dan mikroba yang tidak

    diburu tidak tumbuh berlebihan atau lebih bagus lagi apabila tidak tumbuh.

    Eleh karena itu, pilihan media transpor yang dipakai harus selalu berdasarkan

    mikroba yang di$urigai.

    7edia transpor dibagi menjadi dua, yaitu media transpor umum dan media

    transpor khusus. -ontoh media transpor umum adalah kaldu pepton, medium

    Stuart, buffer glycerol saline, dan -ary C Blair. 4eladan untuk media transpor

    khusus adalah kalduselenite cystine, 'aumann, dan alkali pepton. 'alduselenite

    cystine !S-# dipergunakan untuk deteksi Salmonella. 'aumann la/im dipakai

    untuk pengejaran bakteri Shigella. Alkali pepton sangat bagus dimanaatkan untuk

    pela$akan Vibrio.

    ). *iare tidak membaik saat diberi terapi obat diare karena

    Ebat diare merupakan obat anti spasme yang tidak sesuai dengan penyebab

    diare pada pasien tersebut karena penyebab BAB lendir darah pasien tersebut

    adalah obstruksi usus, sehingga tidak diperlukan obat diare yang membuat

    kondisi semakin parah.6. Patogenesis intususepsi belum jelas. 0al ini diyakini merupakan akibat dari

    ketidakseimbangan kekuatan atau gaya longitudinal di sepanjang dinding usus.

    Pada intususepsi enteroenteral, ketidakseimbangan ini bisa disebabkan oleh ada

    massa atau oleh karena pola peristaltik yang tidak teratur. 'etidakseimbangan ini

    menyebabkan terjadinya proses in5aginasi usus ke dalam lumen usus yang

    berdekatan. Pada awal proses ini, aliran balik limatik terhambatJ kemudian,

    dengan tekanan di dalam dinding intususeptum yang meningkat, drainase 5ena

    terganggu. Dika proses obstrukti ini berlanjut, tekanan bisa meningkat men$apai

    titik di mana aliran arteri terhambat, dan kemudian terjadi inark. 7ukosa usus

    sangat sensiti terhadap iskemia karena terletak jauh dari pasokan arteri. 7ukosa

  • 7/21/2019 laporan tutorial skenario 1 blok gastro.doc

    13/27

    yang iskemik mengelupas menyebabkan terjadinya @currant jelly stoolN

    !$ampuran mukosa yang terkelupas, darah, dan lendir#. Dika tidak diobati, gangren

    transmural dan perorasi dapat terjadi. Sedangkan etiologi diare disentri 2, yaitu

    . *isentri basiler, disebabkan oleh Shigella,s p.

    Shigellaadalah basil non motil, gram negati, amili

    enteroba$teria$eae. Ada 9 spesies Shigella, yaitu S.dysentriae,

    S.flexneri, S.bondiidan S.sonnei.4erdapat 9+ serotipe E

    dariShigella. S.sonnei adalah satu%satunya yang mempunyai

    serotipe tunggal. 'arena kekebalan tubuh yang didapat bersiat

    serotipe spesiik, maka seseorang dapat terineksi beberapa kali

    oleh tipe yang berbeda. ?enus ini memiliki kemampuan

    mengin5asi sel epitel intestinal dan menyebabkan ineksi dalam

    jumlah 12%1+ organisme. Penyakit ini kadang%kadang bersiat

    ringan dan kadang%kadang berat. Suatu keadaan lingkungan yang

    jelek akan menyebabkan mudahnya penularan penyakit. Se$ara

    klinis mempunyai tanda%tanda berupa diare, adanya lendir dan

    darah dalam tinja, perut terasa sakit dan tenesmus. Shigella

    sp merupakan penyebab terbanyak dari diare in5asi !disentri#

    dibandingkan dengan penyebab lainnya. 0al ini tergambar dari

    penelitian yang dilakukan oleh 4aylor dkk. di 4hailand pada tahun

    ;9.

    2. *isentri amoeba, disebabkanEntamoeba hystolitica.

    E.histolyticamerupakan proto/oa usus, sering hidup sebagai

    mikroorganisme komensal apatogen# di usus besar manusia. Apabila

    kondisi mengijinkan dapat berubah menjadi patogen dengan $ara

    membentuk koloni di dinding usus dan menembus dinding usus

    sehingga menimbulkan ulserasi. Siklus hidup amoeba ada 2 bentuk,

    yaitu bentuk troo/oit yang dapat bergerak dan bentuk kista.

    Bentuk troo/oit ada 2 ma$am, yaitu troo/oit komensal !berukuran O

    1 mm# dan troo/oit patogen !berukuran L 1 mm#. 4roo/oit

    komensal dapat dijumpai di lumen usus tanpa menyebabkan gejala

  • 7/21/2019 laporan tutorial skenario 1 blok gastro.doc

    14/27

    penyakit. Bila pasien mengalami diare, maka troo/oit akan keluar

    bersama tinja. Sementara troo/oit patogen yang dapat dijumpai di

    lumen dan dinding usus !intraintestinal# maupun luar usus

    !ekstraintestinal# dapat mengakibatkan gejala disentri. *iameternya

    lebih besar dari troo/oit komensal dapat sampai )1 mm# dan

    mengandung beberapa eritrosit di dalamnya. 0al ini dikarenakan

    troo/oit patogen sering menelan eritrosit !haematophagous

    tropho/oite#. Bentuk troo/oit ini bertanggung jawab terhadap

    terjadinya gejala penyakit namun $epat mati apabila berada di luar

    tubuh manusia. mempunyai tanda%tanda berupa diare, adanya lendir

    dan darah dalam tinja, perut terasa sakit dan tenesmus.

    Bentuk kista juga ada 2 ma$am, yaitu kista muda dan kista dewasa.

    Bentuk kista hanya dijumpai di lumen usus. Bentuk kista bertanggung

    jawab terhadap terjadinya penularan penyakit dan dapat hidup lama di

    luar tubuh manusia serta tahan terhadap asam lambung dan kadar klor

    standard di dalam sistem air minum. *iduga kekeringan akibat

    penyerapan air di sepanjang usus besar menyebabkan troo/oit

    berubah menjadi kista.

    :. Penanganan pertama !diare # pada kasus pertama yaitu

    A. terapi rehidrasidisesuaikan dengan derajat dehidrasinya . Pemberian oralit merupakan

    salah satu terapi rehidrasi

    B. pemberian ink untuk mikronutrien

    -. Pemberian makanan

    . A8A4E7I P

  • 7/21/2019 laporan tutorial skenario 1 blok gastro.doc

    15/27

    dengan tabung juga berperan dalam pembentukkan dinding tabung usus.

    8er5us dan euron di dinding tabung usus merupakan deri5at dari neural

    crest. Berikut ini merupakan kontribusi lapisan benih dalam pembentukan

    traktus digesti5us

    -

  • 7/21/2019 laporan tutorial skenario 1 blok gastro.doc

    16/27

    >E(

  • 7/21/2019 laporan tutorial skenario 1 blok gastro.doc

    17/27

    ?ambar 2. Pembagian tabung usus berdasarkan 5askularisasi oleh trun$us

    $oeli$us, arteria mesenterika superior, dan arteri mesenterika inerior.

    P/)*5*+ &*+-&*+ 5+&*/&5+/* %*+ &/&/&5+/*

  • 7/21/2019 laporan tutorial skenario 1 blok gastro.doc

    18/27

    -olon trans5ersa dinding tubuh

    ;. Interpretasi pemeriksaan isik pada kasus pertama dan kedua

    'asus pertama

    Bising usus meningkat, borborigme !"#, dan metalli$ sound timbul

    karena penyempitan lumen usus yang terjadi akibat obstruksi pada

    usus

    Sausage shape dan dan$e sign positi timbul karena sumbatan isi usus

    sehingga mudah teraba gumpalan usus yang terlibat in5aginasi sebagai

    suatu massa tumor berbentuk bujur di dalam perut di bagian kanan

    atas, kanan bawah, atas tengah atau kiri bawah. 4umor lebih mudah

    teraba pada waktu terdapat peristaltik, sedangkan pada perut bagian

    kanan bawah teraba kosong, ini akibat $ae$um dan kolon naik ke atas,

    ikut proses in5aginasi.

    'asus kedua

    Suhu +,) - dan tanpa dehidrasi hal ini diakibatkan adanya suatu

    proses ineksi pada saluran pen$ernaan yang derajat dehidrasinya

    tidak tampak.

    Berat badan anak kg, gi/i tampak kurang ini menunjukkan diare

    mengakibatkan penurunan nutrisi pada anak.1. Penatalaksanaan lanjutan untuk kasus yaitu

    Penatalaksanaan penanganan suatu kasus in5aginasi pada bayi dan anak sejakdahulu men$akup dua tindakan penanganan yang dinilai berhasil dengan

    baik

    . (eduksi dengan barium enema

    2. (eduksi dengan operasiSebelum dilakukan tindakan reduksi, maka terhadap penderita dipuasakan,

    resusitasi $airan, dekompressi dengan pemasangan pipa lambung. Bila sudah

    dijumpai tanda gangguan pasase usus dan hasil pemeriksaan laboratorium

    dijumpai peninggian dari jumlah leukosit maka saat ini antibiotika

    berspektrum luas dapat diberikan. 8arkotik seperti *emerol dapat diberikan

    !mg kg BB# untuk menghilangkan rasa sakit.

    . kasus 2 yang tidak dilakukan uji sensiti5itas dan kultur eses karena pada s$enario

    telah diketahui bakteri eses "2 , sehingga tidak perlu di lakukan uji sensiti5itas

  • 7/21/2019 laporan tutorial skenario 1 blok gastro.doc

    19/27

    dan kultur eses , karena tujuan dari kultur eses untuk mengetahui abnormalitas

    dari eses sedangkan pada pemeriksaan awal telah ditemukan bakteri eses "2 .2. *iagnosis untuk kasus adalah In5aginasi atau disebut juga intususepsi adalah

    suatu keadaan dimana segmen usus masuk ke dalam segmen lainnyaJ yang bisa

    berakibat dengan obstruksi strangulasi. mumnya bagian yang peroksimal

    !intususeptum# masuk ke bagian distal !intususepien#. ?ejala klinis in5aginasi

    Anak atau bayi yang semula sehat dan biasanya dengan keadaan gi/i yang baik,

    tiba tiba menangis kesakitan, terlihat kedua kakinya terangkat ke atas,

    penderita tampak seperti kejang dan pu$at menahan sakit, serangan nyeri perut

    seperti ini berlangsung dalam beberapa menit, serangan nyeri perut itu diikuti

    dengan muntah berisi $airan dan makanan yang ada di lambung, eses ber$ampur

    darah segar dan lendir, kemudian deekasi hanya berupa darah segar ber$ampurlendir tanpa eses, teraba gumpalan usus yang terlibat in5aginasi sebagai suatu

    massa tumor berbentuk bujur di dalam perut di bagian kanan atas, kanan bawah,

    atas tengah atau kiri bawah,dan @dan$es sign. Sedangkan untuk diagnosis

    banding kasus diantaranya ileus obstrukti, keganasan, hernia.

    ntuk kasus 2 diagnosis nya adalah disentri tipe basiler. *isentri merupakan suatu

    ineksi yang menimbulkan luka yang menyebabkan tukak terbatas di $olon yang

    ditandai dengan gejala khas yang disebut sebagai sindroma disentri, yakni sakit

    di perut yang sering disertai dengan tenesmus, berak%berak, dan tinja mengandung

    darah dan lendir. Adanya darah dan lekosit dalam tinja merupakan suatu bukti

    bahwa kuman penyebab disentri tersebut menembus dinding kolon dan bersarang

    di bawahnya. disentri basiler yang disebabkan oleh Shigella spp. Ada empat

    spesies Shigella, yaitu Shigella leQneri, Shigella dysentriae, Shigella boydii dan

    Shigella sonnei. Pada umumnya S. leQneri, S.Boydii dan S. dysentriae paling

    banyak ditemukan di negara berkembang seperti Indonesia. Sedangkan untuk

    diagnosis banding kasus 2 diantaranya disentri amuba, $olitis ul$erati5e,

    gastroenteritis ba$teria.

    +. Denis Antibiotik

    Pemberian antibiotik di indikasikan pada Pasien dengan gejala dan tanda diare

    ineksi seperti demam, eses berdarah,, leukosit pada eses, mengurangi ekskresi

    dan kontaminasi lingkungan, persisten atau penyelamatan jiwa pada diare ineksi,

  • 7/21/2019 laporan tutorial skenario 1 blok gastro.doc

    20/27

    diare pada pelan$ong, dan pasien immunocompromised. Pemberian antibiotik

    se$ara empiris dapat dilakukan, tetapi terapi antibiotik spesiik diberikan

    berdasarkan kultur dan resistensi kuman.

    Erganisme dan Antibiotik empiris untuk *iare ineksi Bakteri

    2. -ampyloba$ter, Shigella dan Salmonela Spp

    Anitibiotik pilihan pertama -iproloksasin )11mg

    pilihan kedua SalmonellaShigella menggunakan -etriaQon g

    -ampyloba$ter spp menggunakan A/ithromy$in )11 mg, louroTuinolone , -otrimoksa/ole

    9. Salmonella typhiiAntibiotik 'loramenikol )11mg

    ). Kibrio -holeraAntibiotik pilihan pertama 4etrasiklin )11mg, *oksisiklin +11mg

    pilihan kedua Dika resisten 4etrasiklin bisa menggunakan -iproloksasin gr, eritromisin

    2)1gr6. -lostridium dii$ile

    Antibiotik pilihan pertama 7etronida/ole 2)1%)11 mg

    pilihan kedua Kan$omy$in 2) mg

    :. Aeromonas, Plesiomonas shigelloidesAntibiotik 4rimetropin Sulametoksa/ole !-otrimoksa/ole#

    .

  • 7/21/2019 laporan tutorial skenario 1 blok gastro.doc

    21/27

    yaitu keadaan di mana pasien merasa bagian abdomen terasa penuh dan ken$ang

    yang kadang disertai nyeri.

    'aitan dengan kelainan anatomis, perut membesar disebabkan karena obstruksi

    usus yang selalu disertai dengan akumulasi makanan yang masuk, gas, dan sekret

    usus di sebelah proksimal tempat obstruksi, sehingga menyebabkan usus

    kembung.

    'arena usus melebar, absorbsi usus menurun dan sekresi $airan serta elektrolit

    meningkat dan menyebabkan penipisan $airan intra5askuler isotonik yang

    biasanya disertai dengan hipokalemia.

    M/(*+5.)/ K/+'

    'entut keluar melalui lubang dubur karena kepadatannya lebih ringan. ?erakan

    peristalti$ usus mendorong isinya kearah bawah. 4ekanan di sekitar anus lebih

    rendah. ?erakan peristaltik usus menjadikan ruang bertekanan, sehingga

    memaksa isi usus, termasuk gasnya bergerak ke kawasan yang bertekanan lebih

    rendah. 0al ini sesuai dengan hukum isika yang berbunyi @Angin bergerak dari

    daerah yang bertekanan udara lebih tinggi ke daerah yang bertekanan udara lebih

    rendah>. *alam perjalanan kearah anus, gelembung%gelembung ke$il bergabung

    jadi gelembung besar. 'alau tidak ada gerak peristaltik, gelembung gas akan

  • 7/21/2019 laporan tutorial skenario 1 blok gastro.doc

    22/27

    menerobos ke atas lagi, tapi tidak terlalu jauh, karena bentuk usus yang rumit dan

    berbelit%belit. Itulah mengapa gas kentut tidak bergerak ke atas.

    ). Penatalaksanaan kasus 2

    a. 7en$egah terjadinya dehidrasi

    b. 4irah baring$. *ehidrasi ringan sampai sedang dapat dikoreksi dengan $airan rehidrasi

    oral

    d. Bila rehidrasi oral tidak men$ukupi dapat diberikan $airan melalui inuse. *iet, diberikan makanan lunak sampai rekuensi BAB kurang dari

    )kalihari, kemudian diberikan makanan ringan biasa bila ada kemajuan.

    . >armakologis. 7enurut pedoman 0E, bila telah terdiagnosis shigelosis pasien

    diobati dengan antibiotik. Dika setelah 2 hari pengobatan

    menunjukkan perbaikan, terapi diteruskan selama ) hari. Bila tidakada perbaikan, antibiotik diganti dengan jenis yang lain.

    2. Pemakaian jangka pendek dengan dosis tunggal luorokuinolon

    seperti siproloksasin atau makrolide a/ithromisin ternyata berhasil

    baik untuk pengobatan disentri basiler.+. *osis siproloksasin yang dipakai adalah 2 Q )11 mghari selama +

    hari sedangkan a/ithromisin diberikan gram dosis tunggal dan

    seiksim 911mghari selama ) hari. Pemberian siproloksasin

    merupakan kontraindikasi terhadap anak%anak dan wanita hamil.

    9. *i negara%negara berkembang di mana terdapat kuman

    S.dysentriae tipe yang multiresisten terhadap obat%obat,

    diberikan asam nalidiksik dengan dosis + Q gramhari selama )

    hari. 4idak ada antibiotik yang dianjurkan dalam pengobatan

    stadium k$arrier disentribasiler.

    6. Ebat yang menyebabkan masalah pada kasus adalah 3operamide yang bekerja

    memperlambat motilitas usus. 7otilitas usus diperlambat tidak pada semua

    segmen dapat menimbulkan terjadinya intususepsi yaitu masuknya satu segmen

    usus ke segmen lain karena perbedaan kontraksi.Pleksus sara sistem pen$ernaan

    merupakan lapisan rumit jaringan sara yang mengendalikan gerakan di

    kerongkongan, lambung, dan usus. 7ekanisme regulasi sistem sara dari ungsi

    pen$ernaan tidak sepenuhnya diketahui. *ua pusat sara utama yang terlibat

    pleksus myenteri$ !pleksus Auerba$h# dan pleksus submukosa !pleksus

  • 7/21/2019 laporan tutorial skenario 1 blok gastro.doc

    23/27

    7eissner#. Pleksus myenteri$ terletak di antara lapisan otot melingkar dan lapisan

    otot memanjang di bawah kerongkongan, lambung, dan usus. Pleksus submukosa,

    seperti namanya, terletak di jaringan submukosa, yang menghubungkan

    permukaan lapisan selaput lendir pada lapisan otot yang lebih dalam di perut dan

    usus.Pleksus myenteri$ menerima pesan dari sara 5agus dan merespon dengan

    mengirimkan pesan ke sel%sel otot, yang dengan demikian diaktikan untuk

    kontrak. Pengendalian impuls sara tidak disadari. Etot%otot perut dan usus

    berperan akti dalam pen$ernaan sebagai gelombang kontraksi otot !gelombang

    peristaltik# mendorong makanan melalui bagian dari saluran pen$ernaan.

    *iperkirakan bahwa pleksus myenteri$ merangsang otot%otot berkontraksi dalam

    gelombang peristaltik dan membantu menjaga otot seluruh dinding usus,

    mempromosikan sekresi jus usus, dan memungkinkan konstriksi otot !singter#

    untuk membuka, sehingga memungkinkan makanan untuk melewati satu bagian

    dari sistem pen$ernaan ke bagian yang lain.>ungsi pleksus submukosa tidak

    dideinisikan dengan jelas. *i perut perannya mungkin sebagian sebagai

    penghambat, bekerja melawan pleksus myenteri$ untuk mengontrol kontraksi otot

    yang lebih halus. *alam usus umumnya diyakini bekerja sesuai dengan pleksus

    myenteri$ dalam memproduksi gelombang peristaltik dan meningkatkan sekresi

    pen$ernaan

    :. melena adalah BAB berwarna hitam seperti ter aspal yang keadaannya

    berhubungan dengan perdarahan di dalam saluran $erna bagian atas. arna hitam

    pada eses disebabkan oleh oksidasi besi dalam 0b selama perjalanan di dalam

    saluran pen$ernaan. Biasanya melena diikuti dengan hematemesis muntah darah

    segar disertai hematin hitam.

    . PleQus submukosa meisneri

    Pleksus sara sistem pen$ernaan merupakan lapisan rumit jaringan sara yang

    mengendalikan gerakan di kerongkongan, lambung, dan usus. 7ekanisme

    regulasi sistem sara dari ungsi pen$ernaan tidak sepenuhnya diketahui. *ua

    pusat sara utama yang terlibat pleksus myenteri$ !pleksus Auerba$h# dan

    pleksus submukosa !pleksus 7eissner#. Pleksus myenteri$ terletak di antara

    lapisan otot melingkar dan lapisan otot memanjang di bawah kerongkongan,

    lambung, dan usus. Pleksus submukosa, seperti namanya, terletak di jaringan

  • 7/21/2019 laporan tutorial skenario 1 blok gastro.doc

    24/27

    submukosa, yang menghubungkan permukaan lapisan selaput lendir pada

    lapisan otot yang lebih dalam di perut dan usus.Pleksus myenteri$ menerima

    pesan dari sara 5agus dan merespon dengan mengirimkan pesan ke sel%sel

    otot, yang dengan demikian diaktikan untuk kontrak. Pengendalian impuls

    sara tidak disadari. Etot%otot perut dan usus berperan akti dalam pen$ernaan

    sebagai gelombang kontraksi otot !gelombang peristaltik# mendorong

    makanan melalui bagian dari saluran pen$ernaan. *iperkirakan bahwa pleksus

    myenteri$ merangsang otot%otot berkontraksi dalam gelombang peristaltik dan

    membantu menjaga otot seluruh dinding usus, mempromosikan sekresi jus

    usus, dan memungkinkan konstriksi otot !singter# untuk membuka, sehingga

    memungkinkan makanan untuk melewati satu bagian dari sistem pen$ernaan

    ke bagian yang lain.>ungsi pleksus submukosa tidak dideinisikan dengan

    jelas. *i perut perannya mungkin sebagian sebagai penghambat, bekerja

    melawan pleksus myenteri$ untuk mengontrol kontraksi otot yang lebih halus.

    *alam usus umumnya diyakini bekerja sesuai dengan pleksus myenteri$

    dalam memproduksi gelombang peristaltik dan meningkatkan sekresi

    pen$ernaan.

  • 7/21/2019 laporan tutorial skenario 1 blok gastro.doc

    25/27

    BAB III

    SIMPULAN

    Berdasarkan skenario, dapat disimpulkan bahwa pasien pertama mengalami intususepsis

    atau in5aginasi yang terlihat dari gejala gejala seperti buang air besar !BAB# lender darah

    tanpa ampas, tidak bisa kentut dan muntah, serta pasien tampak kesakitan dan menangis keras

    ketika perut disekitar pusar ditekan. 0al tersebut diperjelas dengan pemeriksaan isik dengan

    khas ditemukansausage shape. Sedangkan pasien kedua mengalami disentri jenis basiler dengan

    gejala diare sehari kali dengan jumlah sedikit, muntah dan gejala khas berupa tenesmus.

    *isentri teridentiikasi jenis basiler berdasarkan hasil pemeriksaan eses yaitu amuba !%#.

    4elah dibahas se$ara detail patogenesis, patologi, patoisiologi dan gejala%gejala yang

    menyertai di skenario . Pemeriksaan lanjutan, diagnosis banding, diagnosis utama dan

    penatalaksanaan yang sesuai dengan kasus dalam skenario ikut dijabarkan pula. Semua

    penjabaran tersebut sudah tertera dalam laporan.

  • 7/21/2019 laporan tutorial skenario 1 blok gastro.doc

    26/27

    BAB I

    SARAN

    Se$ara keseluruhan, diskusi skenario blok ?astrointestinal berjalan dengan baik dan

    sebagian 3E untuk skenario ini telah dibahas. 8amun ada beberapa hal yang perlu diperbaiki di

    skenario selanjutnya agar diskusi berjalan dengan lebih eekti dan eisien.

    Saran untuk anggota tutorial yang pertama yaitu pertanyaan yang sebenarnya bisa

    disatukan ke dalam sebuah topik masih terpisah%pisah dan menyulitkan pembahasan. 0al ini

    dapat mengurangi eisiensi waktu dalam diskusi. 'edua, sebaiknya sebelum pembahasan jump :,

    3E yang didapatkan di pertemuan selanjutnya diurutkan dengan sistem, dimulai dari yang paling

    umum menuju ke pembahasan spesiik dan terintegrasi, agar dapat dipahami dengan baik oleh

    masing%masing anggota.

    4utor se$ara umum telah banyak membantu mahasiswa untuk berpikir kritis dan

    meme$ahkan masalah yang ada, menambah wawasan namun juga menunjukkan poin%poin

    penting yang perlu dipahami oleh mahasiswa dalam kompetensi dokter umum.

    ntuk pemba$a dan masyarakat, penting untuk mengetahui hal%hal terkait intususepsi dan

    diare basiler se$ara umum. awasan tentang aktor risiko, tanda dan gejala, penanganan pertama

    juga perlu diketahui oleh pemba$a dan masyarakat.

    DAFTAR PUSTAKA

  • 7/21/2019 laporan tutorial skenario 1 blok gastro.doc

    27/27

    *uke 7edi$ine !21#. ?ut *e5elopment.

    httpsweb.duke.eduanatomyembryology?I?I.html% *iakses +1 April 21)

    ?rayUs Anatomy

    ?uyton, A.- and 0all. D