42
LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENYULUHAN SATU JAM MENGENAL BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) INDONESIA (JAMBAL ASIN) Disusun oleh : Fiona Lestari 130112130557 Ghaniyyatul Khudri 130112130535 Venna Magarita 130112132551 Yogie Setyabudi 130112130591 Preseptor IKM : Dr. Henni Djuhaeni, dr. MARS Preseptor Lapangan : Liawaty Tarigan, dr.

Laporan Untuk Dinas Kesehatan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dinkes ikm

Citation preview

Page 1: Laporan Untuk Dinas Kesehatan

LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENYULUHAN

SATU JAM MENGENAL BADAN PENYELENGGARA

JAMINAN SOSIAL (BPJS) INDONESIA

(JAMBAL ASIN)

Disusun oleh :

Fiona Lestari 130112130557

Ghaniyyatul Khudri 130112130535

Venna Magarita 130112132551

Yogie Setyabudi 130112130591

Preseptor IKM :

Dr. Henni Djuhaeni, dr. MARS

Preseptor Lapangan :

Liawaty Tarigan, dr.

PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

KOTA BANDUNG

2015

Page 2: Laporan Untuk Dinas Kesehatan

Lembar Pengesahan

LAPORAN KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN

“BATU AKIK” BANTU ANAK DAN IBU KITA

Menyetujui dan Mengesahkan,

Bandung, 02 April 2015

Kepala UPT Puskesmas Salam, Kepala Departemen Ilmu Kesehatan

Masyarakat Fakultas Kedokteran

Universitas Padjadjaran,

Liawaty Tarigan, dr. Dr. Elsa Puji Setiawati, dr., MM

ii

Page 3: Laporan Untuk Dinas Kesehatan

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang

berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan

UPT Puskesmas Purabaya di Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas

Kedokteran Universitas Padjadjaran.

Proses penyusunan laporan ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan, dan

dukungan dari berbagai pihak sehingga dapat diselesaikan. Oleh karena itu, kami

ingin menyampaikan banyak terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada

semua pihak yang telah memberikan bimbingan, dukungan, saran, dan bantuan

yang sangat berarti baik secara moral maupun material, kepada:

1. Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr. sebagai Dekan Fakultas

Kedokteran Universitas Padjadjaran.

2. Dr. Elsa Puji Setiawati, dr., MM sebagai Kepala Departemen Ilmu

Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran

yang telah memberi kami kesempatan untuk dapat melakukan

pendidikan di Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat.

3. Insi Farisa Desy Arya, dr., MSi selaku Koordinator PSPD Bagian Ilmu

Kesehatan Masyarakat FKUP/RS Dr. Hasan Sadikin.

4. Irvan Afriandi, dr., MPH selaku preseptor dari bagian Ilmu Kesehatan

Masyarakat yang telah menyediakan waktu, memberikan saran, serta

membimbing dalam penyusunan laporan akhir ini.

iii

Page 4: Laporan Untuk Dinas Kesehatan

5. Vivi Wijayanti, dr., selaku preseptor lapangan Puskesmas DTP

Cidaun, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur yang telah

meluangkan waktu, tenaga serta memberikan bimbingan, dan masukan

dalam penyusunan laporan akhir ini.

6. Saribanon, A.Md., Ken selaku Kepala Puskesmas DTP Cidaun,

Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur yang telah memberikan

dukungan dalam penyelesaian laporan ini.

7. Staf Puskesmas DTP Cidaun, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur

yang telah banyak membantu selama kami melakukan kegiatan di

Puskesmas.

8. Rekan-rekan kelompok PSPD IKM FK UNPAD Puskesmas DTP

Cidaun, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam laporan ini, oleh

karena itu kami mengharapkan saran dan kritik untuk penyusunan laporan yang lebih

baik lagi dikemudian hari. Kami berharap laporan ini dapat berguna dan bermanfaat

untuk semua pihak, khususnya untuk bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat maupun

Puskesmas DTP Cidaun, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur.

Bandung, April 2015

PSPD Ilmu Kesehatan Masyarakat

iv

Page 5: Laporan Untuk Dinas Kesehatan

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ii

KATA PENGANTAR Iii

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR LAMPIRAN viii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................1

1.2 Profil Puskesmas....................................................................................7

1.2.1 Peta Wilayah dan Luas Wilayah Kerja........................................7

1.2.2 Batas - Batas Wilayah Kerja........................................................7

1.3 Identifikasi Masalah...............................................................................8

1.3.1 Masalah Manajemen Kesehatan..................................................8

1.3.2 Masalah Derajat Kesehatan.........................................................9

1.3.3 Masalah Pelayanan Kesehatan...................................................10

1.3.4 Masalah Partisipasi dan Pengetahuan Masyarakat Terhadap JKN...................................................................................................12

1.4 Prioritas Masalah.................................................................................12

1.5 Prioritas Masalah Terpilih....................................................................13

1.6 Rumusan Masalah................................................................................14

1.7 Identifikasi Penyebab Masalah............................................................15

1.8 Konfirmasi Penyebab Masalah............................................................16

1.9 Penyelesaian Masalah..........................................................................16

1.9.1 Alternatif Penyelesaian Masalah...............................................16

v

Page 6: Laporan Untuk Dinas Kesehatan

1.9.2 Prioritas Penyelesaian Masalah.................................................17

1.10 Solusi Masalah Terpilih.......................................................................18

BAB II RENCANA PENANGGULANGAN MASALAH 19

2.1 Tujuan Penanggulangan Masalah........................................................19

2.1.1 Tujuan Umum............................................................................19

2.1.2 Tujuan Khusus...........................................................................19

2.2 Sasaran.................................................................................................19

2.3 Metode Penyuluhan.............................................................................19

BAB III PERENCANAAN DAN PERSIAPAN PENYULUHAN 21

3.1 Tema Kegiatan.....................................................................................21

3.2 Waktu dan Tempat Penyuluhan...........................................................21

3.3 Susunan Panitia....................................................................................21

3.4 Undangan Penyuluhan.........................................................................22

3.6 Susunan Acara.....................................................................................23

BAB IV EVALUASI KEBERHASILAN KEGIATAN 24

4.1 Evaluasi Program.................................................................................24

4.3 Hasil Evaluasi Program.......................................................................24

BAB V SIMPULAN 26

5.1 Simpulan..............................................................................................26

5.2 Rekomendasi........................................................................................26

DAFTAR PUSTAKA 28

LAMPIRAN 31

vi

Page 7: Laporan Untuk Dinas Kesehatan

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Masalah manajerial (input dan proses) 8

Tabel 1.2 Masalah Kesehatan UPT Puskesmas Salam Periode Oktober−Desember 2014 9

Tabel 1.3 Masalah Pelayanan Kesehatan Puskesmas Salam 10

Tabel 1.4 Matriks Kriteria Prioritas Masalah Kesehatan 13

Tabel 1.5 Alternatif Pemecahan Masalah 16

Tabel 1.7 Pemilihan Pemecahan Masalah 17

Tabel 3.1 Susunan Acara 23

DAFTAR LAMPIRAN

vii

Page 8: Laporan Untuk Dinas Kesehatan

Lampiran 1 Daftar Hadir Penyuluhan 31

Lampiran 2 Daftar Peminjaman Aula 33

Lampiran 3 Leaflet BPJS 35

Lampiran 4Foto Kegiatan 36

viii

Page 9: Laporan Untuk Dinas Kesehatan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Profil Puskesmas

Puskesmas Cidaun merupakan jenis puskesmas dengan perawatan.

Puskesmas ini berlokasi di Jalan Pelabuhan Jayanti no.21 Kecamatan

Cidaun Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat. Puskesmas ini merupakan

puskesmas utama kecamatan Cidaun yang membawahi 4 Pustu, 1 Rumah

Bersalin, 1 Poskesdes, 3 Jumlah Rumah Dinas, 2 Ambulans, 1 Apotek, dan

1 Laboratorium.

1.2.1 Peta Wilayah dan Luas Wilayah Kerja

UPT Puskesmas Salam terletak di RT 02 RW 06 Kelurahan Cihapit,

Kecamatan Bandung Wetan, Wilayah Cibeunying. Mempunyai satu wilayah kerja

kecamatan yang terdiri dari dua kelurahan yaitu Kelurahan Citarum dan

Kelurahan Cihapit. Puskesmas Tamansari terletak di RT 05 RW 05 Kelurahan

Tamansari, Kecamatan Bandung Wetan, mempunyai satu wilayah kerja yaitu

Kelurahan Tamansari. Kecamatan Bandung Wetan memiliki luas wilayah 447,4

Ha meliputi tiga kelurahan yaitu kelurahan Citarum, Cihapit, dan Tamansari.13

1.2.2 Batas - Batas Wilayah Kerja

Batas wilayah Kecamatan Bandung Wetan:

1

Page 10: Laporan Untuk Dinas Kesehatan

2

Utara: Kecamatan Coblong

Timur: Kecamatan Cibeunying Kidul

Selatan: Kecamatan Sumur Bandung

Barat: Kecamatan Sukajadi

Wilayah Kelurahan Cihapit dan Citarum merupakan daerah perkotaan,

mempunyai letak strategis karena aksesnya dapat dengan mudah dijangkau

dengan jalan kaki, kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat ataupun dengan

angkutan umum. Pelayanan kesehatan UPT Puskesmas Salam dimanfaatkan oleh

masyarakat di dalam maupun luar wilayah.13

1.3 Identifikasi Masalah

1.3.1 Masalah Manajemen Kesehatan

Tabel 1.1 Masalah manajerial (input dan proses)

No Komponen Masalah A Input 1 Sumber daya manusia

(Man)Kurangnya 7 sumber daya manusia antara lain, dokter umum kurang sebanyak 1 orang, perawat 1 orang, apoteker 2 orang, asisten apoteker 1 orang, tenaga gizi 1 orang, dan tenaga non kesehatan kurang sebanyak 1 orang.

2 Dana (money) Dana bantuan operasional kesehatan yang terserap oleh puskesmas masih kurang dengan kesenjangan 3,11% dari target.

3 Sarana-prasarana (machine)

- Jumlah ruang tidak mencukupi untuk kebutuhan pelayanan, tidak ada ruangan pertemuan di puskesmas salam.

- Jumlah alat tranportasi yaitu kendaraan bermotor kondisinya kurang baik.

- Jumlah peralatan kesehatan, perlengkapan administrasi kantor, dan peralatan rumah tangga masih kurang.

- Jumlah perlengkapan furnitur kurang memadai, ada yang kondisinya sudah rusak ringan, sedang, dan berat.

4 Sistem informasi puskemas (material)

- Sistem pencatatan menggunakan komputer belum digunakan secara maksimal

- Pelaporan dari sektor swasta belum tercakup.

Page 11: Laporan Untuk Dinas Kesehatan

3

5 Market - Penduduk miskin di Kelurahan Cihapit dan Citarum sebeanyak 312 jiwa (3,09% dari populasi) dan 110 jiwa belum memiliki jamkesmas.

- Jumlah penduduk kelompok usia rentan, yaitu remaja sebanyak 2620 (25,9% dari populasi total).

B Proses - Beberapa kegiatan ada belum berjalan dengan efektif karena kurangnya sumber daya manusia

Masalah manajerial meliputi input, dimana didalamnya terdiri darisumber

daya manusia, dana, sarana dan prasarana, sistem informasi puskesmas,

pengembangan dan program wajibpada masyarakat di wilayah kerja puskesmas

sebagai market maupun yang diluar puskesmas yang datang untuk berobat. Yang

kedua adalah proses yang merupakan fungsi manajemen yang terdiri dari

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, dan penilaian. Yang

terakhir adalah output, terdiri dari masalah pelayanan kesehatan yang dinilai dari

cakupan program puskesmas.15

1.3.2 Masalah Derajat Kesehatan

Masalah kesehatan dinilai berdasarkan penyakit yang paling banyak

menyebabkan morbiditas, penyakit yang paling banyak menyebabkan mortalitas,

dan status gizi buruk. Berikut adalah masalah kesehatan yang telah teridentifikasi.

Tabel 1.2 Masalah Kesehatan UPT Puskesmas Salam Periode Oktober−Desember 2014

No Masalah Kesehatan Jumlah KasusMorbiditas1 Penyakit infeksi saluran napas akut tidak spesifik 11742 Gastroduodenitis tidak spesifik 7973 Penyakit pulpa dan jaringan periapikal 6314 Myalgia 6265 Nasofaringitis akut (common cold) 3846 Karies gigi 2497 Hipertensi primer (esensial) 2138 Gangguan lain pada kulit dan jaringan subkutan yang 207

Page 12: Laporan Untuk Dinas Kesehatan

4

tidak terklasifikasikan9 Gangguan gigi dan jaringan penunjang lainnya 18110 Diare dan gastroenteritis 155Mortalitas

1. Bayi 02. Balita 13. Ibu 0Gizi Buruk 0

Menurut data dari laporan bulanan Puskesmas Salam bulan Oktober

sampai dengan Desember 2014 didapatkan 3 penyakit terbanyak yang diderita

oleh warga yang berobat ke Puskesmas Salam adalah penyakit infeksi saluran

napas akut tidak spesifik, gastroduodenitis tidak spesifik, dan penyakit pulpa dan

jaringan periapikal.16

1.3.3 Masalah Pelayanan Kesehatan

Masalah pelayanan kesehatan di Puskesmas Salam dapat dievaluasi

dengan cara menilai kesenjangan dari program pelayanan kesehatan yang telah

ditetapkan sebelumnya seperti yang tercantum pada tabel.

Tabel 1.3 Masalah Pelayanan Kesehatan Puskesmas Salam

No. Indikator Kesenjangan (%)

1. Jamban Sehat -57,80

2.Cakupan penyuluhan kelompok oleh petugas dalam gedung Puskesmas

-54,00

3.Cakupan pembinaan UKBM dilihat melalui persentase (%) posyandu purnama dan mandiri

-40,00

4.Cakupan pemberdayaan masyarakat melalui Penyuluhan kelompok oleh petugas di masyarakat

-27,10

5. Cakupan penderita DBD -25,00

6. Cakupan Campak -23,08

7. Kasus Diare yang ditemukan -22,96

8. Cakupan penemuan penderita pneumonia pada balita -22,62

Page 13: Laporan Untuk Dinas Kesehatan

5

9. Cakupan TT2+ ibu hamil -22,50

10. Institusi yang dibina dan Tempat-Tempat Umum -22,40

11. Cakupan BCG -20,98

12. Ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe 1 -17,20

14. Cakupan DPT-HB3 -15,25

15. Ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe 3 -14,14

16. Cakupan DPT-HB1 -12,39

17. Cakupan Polio 4 -10,96

18. Cakupan penderita baru TB baru BTA (+) -10,71

19. Pelayanan anak balita -7,84

20. KB aktif -4,54

21. Kunjungan bayi 7,69

22. Linakes13,71

No. Indikator Kesenjangan (%)

24. Distribusi vit. A Bayi usia 6-11 bulan 15,00

25. Neonatus dengan komplikasi yang ditangani 17,50

26. Sarana Air Bersih 20,00

28. Komplikasi kebidanan ditangani 20,45

29. Rumah Sehat 25,00

30. Tempat Pengolahan Makanan 25,00

31. Pengawasan Indsutri 25,00

32. K4 26,68

33. Kegiatan Klinik Sanitasi 75,00

Dari hasil analisis data, kesenjangan tertinggi terdapat pada jamban sehat

karena masih banyak rumah warga yang tidak dilengkapi dengan tangki septik.

Untuk menanggulangi hal tersebut, telah dilakukan program Sanitasi Total

Berbasis Masyarakat (STBM) berupa pemicuan untuk menumbuhkan kesadaran

masyarakat mengenai perlunya jamban yang sehat.

Page 14: Laporan Untuk Dinas Kesehatan

6

Rendahnya cakupan penyuluhan kelompok oleh petugas dalam gedung

puskesmas disebabkan oleh jumlah tenaga puskesmas yang tidak mencukupi.

Sedangkan rendahnya cakupan pembinaan UKBM disebabkan oleh kurangnya

partisipasi masyarakat terhadap kegiatan dan program Puskesmas.

1.3.4 Masalah Partisipasi dan Pengetahuan Masyarakat Terhadap JKN

Partisipasi dan pengetahuan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Salam

dinilai dari data laporan bulanan kunjungan pasien dan melalui kuesioner kepad

42 responden yang diberikan secara acak melalui metode wawancara. Dilaporkan

sebanyak 70,50% pasien yang berkunjung ke puskesmas Salam pada bulan

Oktober – Desember 2014 belum terdaftar sebagai anggota JKN. Dari hasil

kuesioner didapatkan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat terhadap JKN masih

rendah.

1.4 Prioritas Masalah

Dalam menentukan prioritas masalah, teknik yang digunakan adalah

Matriks Kriteria, dimana masalah yang telah ditentukan diberi skor 1 apabila

masalah ditinjau dari satu kriteria dianggap tidak penting dan diberi skor 5 apabila

masalah ditinjau dari satu kriteria dianggap sangat penting. Kriteria yang

digunakan adalah: Pentingnya masalah (importancy,I), ditinjau dari; besarnya

masalah (prevalence,P), akibat yang ditimbulkan (severity,S), kenaikan besarnya

masalah (rate of increase,RI), derajat keinginan masyarakat yang tidak terpenuhi

(degree of unmeet need,DU), rasa prihatin masyarakat terhadap masalah (public

concern,PCO), suasana politik (political climate,PCI). Kriteria selanjutnya adalah

Page 15: Laporan Untuk Dinas Kesehatan

7

kelayakan teknologi (Technical feasibility,T) dan sumber daya yang tersedia

(resources availability,R).15

Tabel 1.4 Matriks Kriteria Prioritas Masalah Kesehatan

No. Daftar MasalahI

T RJumlah

I x T x RPrioritas

P S RI DU SB PCo PCl

1. ISPA 3 1 1 1 2 1 1 3 3 90 III

2. Penyakit infeksi saluran cerna

2 2 1 1 2 2 1 3 3 99 II

3. Infeksi pulpa dan periapikal

1 1 1 1 2 1 1 3 3 72 IV

4. Kepesertaan JKN

4 4 3 5 5 4 5 2 1 120 I

1.5 Prioritas Masalah Terpilih

Prioritas masalah yang dipilih adalah masalah rendahnya kepesertaan

masyarakat dalam program JKN. Hal-hal yang menjadi pertimbangan pemilihan

masalah tersebut adalah:

1. JKN sedang menjadi topik nasional yang sedang hangat diperbincangkan

dan banyak menimbulkan pro dan kontra di berbagai lapisan masyarakat.

2. Jumlah kunjungan pasien peserta JKN adalah 29,5% dari seluruh total

kunjungan di puskesmas Salam. Ini menandakan bahwa pasien sakit yang

datang berobat ke puskesmas Salam lebih banyak berasal dari warga yang

belum menjadi peserta JKN.

Page 16: Laporan Untuk Dinas Kesehatan

8

3. Berdasarkan data kuantitatif dan kualitatif yang penyusun dapatkan dari

beberapa tokoh masyarakat di wilayah kerja UPT Puskesmas Salam serta

hasil dari kuesioner yang diberikan kepada masyarakat di wilayah kerja

UPT Puskesmas Salam secara acak melalui metode wawancara,

menunjukkan masih rendahnya kepesertaan masyarakat dalam JKN serta

kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai JKN.

4. Serta masih rendahnya jumlah penyuluhan yang dilakukan oleh Puskesmas

dalam upaya wajib program kesehatan dengan kesenjangan sebesar -54,0%

yang didalamnya termasuk penyuluhan dalam program JKN.

1.6 Rumusan Masalah

Setelah diperoleh prioritas masalah, perumusan masalah dilakukan agar

masalah dapat digambarkan secara kuantitatif. Gambaran kuantitatif yang

dimaksud diantaranya mencakup apa masalahnya (what), siapa yang terkena

masalah (who), berapa besar masalahnya (how), dimana masalah itu terjadi

(where), dan kapan masalah itu terjadi (when),15 sehingga masalah dapat

dirumuskan sebagai rendahnya tingkat kepesertaan masyarakat Kecamatan

Bandung Wetan dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional tahun 2014.

- Apa masalahnya (What)? Rendahnya kepesertaan JKN

- Siapa yang terkena masalahnya (Who)? Pasien yang terdaftar di

Puskesmas Salam

- Kapan masalah terjadi (When)? Bulan Oktober 2014 – Desember 2014.

Page 17: Laporan Untuk Dinas Kesehatan

9

- Dimana masalahnya terjadi (Where)? Wilayah kerja Puskesmas Salam

yang terdiri dari kelurahan Citarum dan Cihapit.

- Berapa besar masalahnya (How)? Dalam kurun waktu Oktober hingga

Desember 2014 terdapat 70,6% dari 5584 pasien belum terdaftar sebagai

peserta JKN.

1.7 Identifikasi Penyebab Masalah

Metode identifikasi penyebab masalah yang dipilih adalah dengan metode

Ishikawa karena diagram ini merupakan salah satu cara yang mudah untuk

mengidentifikasi kemungkinan penyebab masalah secara spesifik sehingga dapat

terhindar dari kemungkinan terlewatnya penyebab penting yang mungkin terjadi.15

Diagram tulang ikan dari Ishikawa merupakan suatu metode sederhana

yang dapat digunakan untuk menelusuri penyebab permasalahan. Setiap

kemungkinan permasalahan yang ditemukan akan dituliskan sebagai salah satu

“tulang ikan”, kemudian akan dipecah lagi dalam sub penyebab yang lebih kecil.

Page 18: Laporan Untuk Dinas Kesehatan

10

Gambar 1.1 Identifikasi Masalah Tingkat Kepersertaan Kader Kelurahan Cihapit dan Citarum dalam Program JKN tahun 2014

1.8 Konfirmasi Penyebab Masalah

Untuk mengidentifikasi mengidentifikasi penyebab masalah rendahnya

tingkat kepesertaan masyarakat Kelurahan Cihapit dan Citarum dalam Program

JKN tahun 2014, dilakukan pengisian kuesioner terhadap 22 orang responden

yaitu kader Kelurahan Cihapit. Kuesioner dibagikan secara random sampling dan

dengan teknik wawancara. Dari pengolahan data, didapatkan data tentang

karakteristik responden sebagai berikut :

Page 19: Laporan Untuk Dinas Kesehatan

11

1.9 Penyelesaian Masalah

1.9.1 Alternatif Penyelesaian Masalah

Setelah diketahui penyebab masalah, kemudian dirumuskan alternatif

pemecahan masalah. Alternatif pemecahan masalah tercantum pada tabel di

bawah.

Tabel 1.5 Alternatif Pemecahan Masalah

Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah

SDM Kurangnya jumlah petugas pemberi sosialisasi informasi

Advokasi kepada BPJS Kesehatan untuk penambahan SDM

Pengetahuan Kader • Kurangnya informasi yang komprehensif mengenai JKN dan bahwa JKN bersifat wajib.

• Persepsi yang kurang tepat mengenai JKN yang hanya untuk warga miskin.

Penyuluhan mengenai JKN

Fasilitas Kurangnya jumlah gedung JKN sebagai pusat interaktif.

Ketidaksesuaian jumlah pendaftar dengan fasilitas BPJS

Penambahan fasilitas pendaftaran BPJS

Akses pendaftaran • Lokasi kantor BPJS jauh• Belum tersedianya fasilitas

pendaftaran secara kolektif• Kurangnya sosialisasi

pendaftaran online

• Sosialisasi pendaftaran online

• Advokasi kepada BPJS Kesehatan untuk membuka sarana pendaftaran secara kolektif

1.9.2 Prioritas Penyelesaian Masalah

Setelah didapatkan alternatif pemecahan masalah, kemudian diambil satu

pemecahan masalah terpilih berdasarkan kriteria yang terdapat pada tabel

dibawah.

Page 20: Laporan Untuk Dinas Kesehatan

12

Tabel 1.6 Pemilihan Pemecahan Masalah

No.Alternatif Pemecahan Masalah

Indikator

Jumlah PrioritasBiaya

Kesulitan Teknis

Efek Samping

Penolakan terhadap

Perubahan

Waktu yang Diperlukan

1. Advokasi kepada BPJS Kesehatan untuk penambahan SDM untuk sosialisasi

5 2 2 2 1 40 II

2. Advokasi kepada BPJS Kesehatan untuk membuka sarana pendaftaran secara kolektif

5 1 1 1 1 5 III

3. Penyuluhan mengenai JKN

3 3 5 4 5 900 I

Seluruh kriteria diberi skor 1-5. Kriteria terdiri dari biaya, kesulitan teknis,

efek samping, penolakan terhadap perubahan, dan waktu yang diperlukan. Jumlah

skor yang paling besar menunjukkan pilihan pemecahan masalah yang paling

mungkin dapat dilakukan. Dari tabel di atas, penyuluhan mengenai JKN

mendapatkan skor yang paling besar.

1.10 Solusi Masalah Terpilih

Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut, pemecahan masalah terpilih yang

akan dilakukan adalah penyuluhan kepada masyarakat mengenai Jaminan

Kesehatan Nasional (JKN).

Page 21: Laporan Untuk Dinas Kesehatan

13

BAB II

RENCANA PENANGGULANGAN MASALAH

2.1 Tujuan Penanggulangan Masalah

2.1.1 Tujuan Umum

Meningkatkan pengetahuan kader mengenai Jaminan Kesehatan Nasional

(JKN) di wilayah kerja Puskesmas Salam.

2.1.2 Tujuan Khusus

1. Meningkatnya pengetahuan kader mengenai JKN

2. Kader dapat mengetahui manfaat JKN

3. Kader mengetahui alur pendaftaran JKN

4. Kader mengetahui pembiayaan JKN

2.2 Sasaran

Sasaran primer pada acara ini adalah kader di Kelurahan Cihapit

Kecamatan Bandung Wetan. Sasaran sekunder pada acara ini merupakan

pemerintah daerah setempat dalam hal ini meliputi, ketua Rukun Tetangga (RT),

ketua Rukun Warga (RW), tokoh masyarakat, dan tokoh agama.

2.3 Metode Penyuluhan

Metode yang digunakan untuk melaksanakan penyuluhan ini adalah

metode teatrikal dan talkshow. Untuk menerangkan dan menjelaskan suatu ide,

pengertian, atau pesan secara lisan sehingga dapat dipahami oleh peserta.

Page 22: Laporan Untuk Dinas Kesehatan

14

Pada penyuluhan ini, dilakukan metode ceramah interaktif yaitu berupa :

1. Pre-test

2. Role play

3. Penyuluhan oleh mahasiswa PSPD

4. Tanya jawab/talkshow

5. Post-test

Page 23: Laporan Untuk Dinas Kesehatan

15

BAB III

PERENCANAAN DAN PERSIAPAN PENYULUHAN

3.1 Tema Kegiatan

Penyuluhan yang dilaksanakan adalah bertemakan “BATU AKIK” (Bantu

Anak dan Ibu Kita).Bentuk kegiatan yang akan dilakukan pada kegiatan ini adalah

penyuluhan materi mengenai tugas dan fungsi kader, penyebab kematian ibu,

tanda-tanda kehamilan, tanda-tanda bahaya kehamilan, resiko tinggi ibu hamil,

gejala infeksi, anemia, pre-eklamsi, eklamsi, pentingnya kunjungan kehamilan,

penyebab kematian bayi, asfiksia, bayi berat lahir rendah, tetanus neonatorum,

pelayanan kesehatan neonatus, pentingnya bersalin pada tenaga kesehatan, dan

pelayanan kesehatan ibu nifas

3.2 Waktu dan Tempat Penyuluhan

Hari/Tanggal : Kamis, 2 April 2015

Waktu : 08.00-11.30 WIB

Tempat : Aula Puskesmas DTP Cidaun, Jalan Pelabuhan Jayanthi

No.21, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur, 43275,

Jawa Barat

Alasan memilih Aula Puskesmas DTP CIdaun sebagai tempat penyuluhan

adalah karena adanya sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan

penyuluhan, seperti meja, karpet, projector, sound system, dan lain-lain selain

lokasinya yang lebih mudah dijangkau oleh warga desa Cidamar. Selain itu,

Page 24: Laporan Untuk Dinas Kesehatan

16

pemilihan Desa CIdamar sebagai tempat penyuluhan adalah atas permintaan dari

pihak Puskesmas yang menjadikan Desa Cidamar sebagai desa pilot project

program KIA/KB Puskesmas Cidaun.

3.3 Susunan Panitia

Susunan kepanitiaan untuk kegiatan penyuluhan “BATU AKIK” adalah

sebagai berikut:

Pembimbing IKM : Irvan Afriandi,dr. MPH

Pembimbing lapangan : Vivi Wijayanti, dr

Ketua panitia pelaksana : Putri Senna Rahayu

Sekretaris : Amila Hanifan Muslimah

Bendahara : Sharmila Nair Mohan

Acara dan Pubdekdok : Herning Adinda

Logistik : R. Dimas Hardiana Putra

Humas & Perizinan : Silvia Hardiyanti

Konsumsi : Diva Octavia Sarah

3.4 Undangan Penyuluhan

1) Kepala Puskesmas DTP Cidaun

2) Dosen Pembimbing Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat FK

UNPAD

Page 25: Laporan Untuk Dinas Kesehatan

17

3) Dosen Pembimbing Lapangan Departemen Ilmu Kesehatan

Masyarakat

4) Kepala Kecamatan Cidaun

5) Kepala Desa Cidamar

6) Kepala Sub Bagian Tata Usaha Puskesmas DTP Cidaun

7) Bidan desa

8) Kader desa

3.6 Susunan Acara

Susunan acara untuk kegiatan penyuluhan kami adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Susunan Acara Penyuluhan “BATU AKIK”

No. Jam Acara1 07.00-08.00 Persiapan Acara2 08.00-08.30 Pendaftaran peserta penyuluhan

Pembagian dan pengisian Pretes3 08.30-09.00 Pembukaan oleh MC

Sambutan dari Ketua PelaksanaSambutan dari Pembimbing LapanganSambutan dari Pembimbing IKM FKUPSambutan dari Kepala Puskesmas DTP CidaunSambutan dari Kepala Desa Cidmar

45

09.00-10.1510.15-10.30

Materi PenyuluhanTanya Jawab

7 10.30-11.00 Posttest8 11.00-11.30 Penutupan

Pembagian SertifikatFoto Bersama

Page 26: Laporan Untuk Dinas Kesehatan

18

BAB IV

EVALUASI KEBERHASILAN KEGIATAN

1.1 Hasil Evaluasi Program

Kegiatan dimulai sesuai jadwal susunan acara, yaitu pukul 08.00 WIB. kegiatn

berakhir tepat waktu sesuai yang dijadwalkan dalam susunan acara, yaitu pukul

11.30 WIB. Peserta penyuluhan memiliki antusiasme yang tinggi saat acar

berlangsung dan aktif dalam sesi tanya jawab, namun dikarenakan keterbatasan

waktu yang sudah dijadwalkan pertanyaan dibatasi menjadi 3 pertanyaan.

Kegiatan dimulai sesuai dengan yang dijadwalkan di susunan acara, yaitu dimulai

pukul 14.00. Kegiatan berakhir tepat waktu sesuai dengan yang dijadwalkan di

susunan acara, yaitu berakhir pukul 16.00. Peserta penyuluhan memiliki

antusiasme yang tinggi saat acara berlangsung dan aktif dalam diskusi, dilihat

dari jumlah pertanyaan yang ditanyakan sebanyak 10 pertanyaan.

Analisis hasil pre-test dan post-test digunakan sebagai indikator evaluasi

keluaran (output). Hasil peserta yang mengikuti pre-test dan post-test adalah nilai

pretest terkecil yaitu 32 yang didapatkan oleh 1 orang sementara nilai terkecil saat

post test adalah 48 yang didapat oleh 1 orang dan nilai pretest terbesar yaitu 72

sementara nilai terbesar saat post test adalah 92 Nilai rata-rata.mean pre-test-

penyuluhan adalah 52dari skala 100. Sedangkan untuk nilai post-test adalah 71.24

dari skala 100.

Data menunjukkan bahwa 36 orang peserta atau 100% dari total

keseluruhan peserta yang mengikuti penyuluhan mengalami kenaikan nilai. Data

Page 27: Laporan Untuk Dinas Kesehatan

19

nilai mean yang menunjukkan peningkatan nilai pre-test dan post-test

menunjukkan bahwa 100% dari total keseluruhan peserta mengalami peningkatan

nilai bahwa peserta dapat menerima materi yang diberikan dengan sangat baik.

Hasil pre test dan post test diolah menggunakan program SPSS 16.0.

Angka rata-rata pre test dan post test memiliki distribusi data yang tidak normal.

Nilai pre test dan post test diuji dengan tes non parametrik yaitu uji Wilcoxon.

Melalui uji non parametrik tersebut diketahui peningkatan nilai rata-rata post test

terhadap pre test bermakna secara statistik karena p=0.000 (p<0.05).

Setelah dilakukan uji statistik data pre-test dan post-test menggunakan uji

perbandingan didapatkan hasil yang signifikan (p<0.05), sehingga berdasarkan

hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penyuluhan yang diberikan telah berhasil

meningkatkan pengetahuan tentang tugas dan fungsi kader, penyebab kematian

ibu, tanda-tanda kehamilan, tanda-tanda bahaya kehamilan, resiko tinggi ibu

hamil, gejala infeksi, anemia, pre-eklamsi, eklamsi, pentingnya kunjungan

kehamilan, penyebab kematian bayi, asfiksia, bayi berat lahir rendah, tetanus

neonatorum, pelayanan kesehatan neonatus, pentingnya bersalin pada tenaga

kesehatan, dan pelayanan kesehatan ibu nifas kepada kader di DTP Puskesmas

Cidaun di Desa Cidamar

Page 28: Laporan Untuk Dinas Kesehatan

20

BAB V

SIMPULAN

5.1 Simpulan

Setelah meninjau hasil evaluasi pencapaian terhadap masukan (input),

proses (process), dan keluaran (output) dapat disimpulkan bahwa kegiatan

penyuluhan “ Bantu Anak dan Ibu Kita” (BATU AKIK) di DTP Puskesmas

Cidaun di Desa Cidamatr berjalan dengan baik. Hal ini dilihat dari tercapainya

semua poin indikator keberhasilannya.

Setelah dilakukan penyuluhan tentang tugas dan fungsi kader, penyebab

kematian ibu, tanda-tanda kehamilan, tanda-tanda bahaya kehamilan, resiko tinggi

ibu hamil, gejala infeksi, anemia, pre-eklamsi, eklamsi, pentingnya kunjungan

kehamilan, penyebab kematian bayi, asfiksia, bayi berat lahir rendah, tetanus

neonatorum, pelayanan kesehatan neonatus, pentingnya bersalin pada tenaga

kesehatan, dan pelayanan kesehatan ibu nifas kepada kader di DTP Puskesmas

Cidaun di Desa Cidamar terjadi peningkatan pengetahuan yang dapat dilihat dari

peningkatan nilai rata-rata dari pre-test ke post-test sebesar 52.00 menjadi 71.24

dengan nilai uji statistik yang bermakna p=0.000 (p<0.05)

5.2 Rekomendasi

Rekomendasi penulis berdasarkan evaluasi penyuluhan BATU AKIK di

Desa Cidamar, Kecamatan Cidaun adalah sebagai berikut:

Page 29: Laporan Untuk Dinas Kesehatan

21

1. Peserta mampu berbagi informasi mengenai kesehatan ibu hamil dan

bayi baru lahir kepada masyarakat sekitar secara umum, serta kader desa

yang tidak dapat menghadiri kegiatan penyuluhan dan ibu hamil yang

datang ke Posyandu secara khusus.

2. Adanya tindak lanjut dari pihak Puskesmas untuk melakukan

penyuluhan di desa lain di wilayah kerja Puskesmas DTP Cidaun

tentang kesehatan ibu hamil dan bayi baru lahir.

3. Peserta penyuluhan dapat menginisiasi kegiatan lanjutan, terutama

kegiatan di Posyandu, untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat

Desa Cidamar mengenai penyakit kesehatan ibu hamil dan bayi baru

lahir.

4. Masyarakat Desa Cidamar diharapkan dapat melaksanakan upaya

promosi kesehatan ibu hamil dan bayi baru lahir dan pencegahan

kematian ibu dan bayi.

Page 30: Laporan Untuk Dinas Kesehatan

22

DAFTAR PUSTAKA

1.

Page 31: Laporan Untuk Dinas Kesehatan

23

LAMPIRAN