Lap.saponifikasi Fix

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/10/2019 Lap.saponifikasi Fix

    1/31

    LABORATORIUM SATUAN PROSES 2

    SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2014/2015

    MODUL :Saponifikasi

    PEMBIMBING : Iwan Ridwan, ST.MT

    Oleh :

    Kelompok : VII

    Nama : 1. Rita Inayah NIM 131424025

    2. Wynne Raphaela NIM 131424027

    Kelas : 2A Teknik Kimia Produksi Bersih

    PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH

    JURUSAN TEKNIK KIMIA

    POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

    2014

    Tanggal Praktikum : 30 September 2014

    Tanggal Penyerahan: 8 Oktober 2014

    (Laporan)

  • 8/10/2019 Lap.saponifikasi Fix

    2/31

    1. TUJUAN

    Menjelaskan variable-variable yang berpengaruh terhadap proses saponifikasi

    menentukan komposisi yang tepat dalam pembuatan sabun padat dan bahan aditif yang

    ditambahkan

    menganalisis produk sabun padat yang didapat pada variasi bahan antara KOH dan

    NaOH serta variasi suhu reaksi antara 60oC dan 70

    oC .

    II. DASAR TEORI

    Trigliserida terdiri dari tiga gugus asam lemak yang terikat pada gugus gliserol.Asam lemak

    terdiri dari rantai karbon panjang yang berakhir dengan gugus asam karboksilat pada

    ujungnya.Gugus asam karboksilat terdiri dari sebuah atom karbon yang berikatan dengan dua

    buah atom oksigen.Satu ikatannya terdiri dari ikatan rangkap dua dan satunya merupakan ikatan

    tunggal.Setiap atom karbon memiliki gugus asam karboksilat yang melekat, maka dinamakan

    tri-gliserida.

    Apabila trigliserida direaksikan dengan alkali (sodium hidroksida atau kalium hidroksida),

    maka ikatan antara atom oksigen pada gugus karboksilat dan atom karbon pada gliserol akanterpisah. Proses ini disebut saponifikasi. Atom oksigen mengikat sodium yang berasal dari

    sodium hidroksida sehingga ujung dari rantai asam karboksilat akan larut dalam air. Garam

    sodium dari asam lemak inilah yang kemudian disebut sabun. Sedangkan gugus OH dalam

    hidroksida akan berikatan dengan molekul gliserol, apabila ketiga gugus asam lemak tersebut

    lepas maka reaksi saponifikasi dinyatakan selesai.

  • 8/10/2019 Lap.saponifikasi Fix

    3/31

    Reaksi tersebut sebagai berikut :

    Persamaan Reaksi:

    O

    CH2- O C C17H35

    CH2OH

    O O

    CH O C C17H35 + 3 NaOH 3 C17H35 C + CH2- OH O

    O Na

    CH2 O C C17H35 CH2OH

    Secara singkat reksi ditulis sebagai berikut :

    C3H5(OOCR)3+ 3 NaOH -> C3H5(OH)3+ 3 NaOOCR

    Trigliserida biasanya disebut juga fat atau lemak jika berbentuk padat pada suhu kamar,

    dan disebut minyak (oil) bila pada suhu kamar berbentuk cair. Trigliserida tidak larut dalam air,

    hal ini dapat dibuktikan bila kita mencampurkan air dan minyak, akan terlihat keduanya tidak

    akan bercampur.

    Struktur kimia sabun adalah sebagai berikut :

    HC

    H

    H

    C

    H

    H

    C

    H

    HC

    H

    H

    C

    H

    HC

    H

    H

    C

    H

    HC

    H

    H

    C

    H

    HC

    H

    H

    C

    H

    HC

    H

    H

    C

    H

    HC

    H

    H

    C

    H

    HC

    H

    H

    C

    H

    H

    CO2-Na+

    Sabun disebut sodium stearat dengan rumus kimia C17H35COO Na + dan merupakan

    hydrocarbon rantai panjang dengan 10 sampai 20 atom Carbon.dapat digunakan untuk

    membersihkan karena kepala yang bersifat polar, merupakan komponen ionik yang larut

    dalam air dan tidak larut dalam larutan organik, yaitu minyak (hidrofilik). Ekor dari

    molekul adalah kovalen dan larut dalam minyak tetapi tidak larutdalamair (hidrofobik).

  • 8/10/2019 Lap.saponifikasi Fix

    4/31

    Pada proses pencucian sabun, partikel minyak dikelilingi oleh molekul sabun. Bagian

    yang hidrofobikmelekat pada kotoran minyak dan meninggalkan bagian yang hidrofilik untuk

    dapat dihilangkan oleh air. Hal ini menyebabkan kotoran minyak dapat bergerak dalam air, dan

    kemudian dapat dibilas denganair.Hal inidapatdigambarkansebagaiberikut :

    CnH2n+1 COO

    Na+

    (larut dalam minyak) (larut dalam air)

    Dalam air dan minyak sabun akan bersifat sebagai berikut :

    Sabun

    Minyak

    Air

    Bila campuran ini diaduk, rantai sabun akan menguraikan minyak dalam air. Rantai

    hydrokarbon dilarutkan dalam tetesan minyak dan kepala CO2 pada permukaan air. Kotoran

    pada minyak dan bagian berminyak akan dijerat sehingga dapat dibersihkan. Mencuci tangan dan

    membersihkan pakaian kotor dalam air sabun mengakibatkan kotoran tertinggal dalam air sabun.

  • 8/10/2019 Lap.saponifikasi Fix

    5/31

    Minyak

    Sabun

    Air

    Pada air sadah sabun tidak berbusa karena ion stearat bereaksi dengan calsium dan

    magnesium, sehingga menjadi keras dan membentuk komponen yang disebut scum yang tidak

    larut dalam calsium dan magnesium stearat, reaksi :

    Ca2+

    + 2 St-CaSt2(s) (St = ion stearat)

    Mg2+

    + 2 St-MgSt2(s) = C17H35COO

    -

    Tanpa ion stearat tidak mempunyai daya membersihkan.Salah satu pemecahan masalah

    dalam menggunakan larutan pembersih, yaitu tidak bereaksi dengan ion yang menyebab-kan

    kesadahan.

    Lemak dan minyak yang digunakan untuk membuat sabun terdiri dari 7 asam lemak yang

    berbeda.Apabila semua ikatan karbon dalam asam lemak terdiri dari ikatan tunggal disebut asam

    lemak jenuh, sedangkan bila semua atom karbon berikatan dengan ikatan rangkap disebut asam

    lemak tak jenuh.Asam lemak tak jenuh dapat dikonversikan menjadi asam lemak jenuh dengan

    menambahkan atom hydrogen pada lokasi ikatan rangkap. Jumlah asam lemak yang tak jenuh

    dalam pembuatan sabun akan memberikan pengaruh kelembutan pada sabun yang dibuat.

  • 8/10/2019 Lap.saponifikasi Fix

    6/31

    III. PERCOBAAN

    3.1Alat yang digunakan :

    No. Alat Spesifikasi

    1. Penangas air 1 buah

    2. Gelas ukur 50 ml 1 buah3. Batang pengaduk 1 buah4. Thermometer 2 buah5. Spatula 1 buah6. Beaker gelas volume 250 ml 2 buah7. Beaker gelas volume 50 ml 3 buah8. Buret 1buah

    9. Labu Erlenmeyer 2 buah

    3.2 Bahan yang digunakan :

    No. Bahan Spesifikasi

    1. Minyak kelapa/sawit 20 ml2. Alkali (KOH) 10 gr

    3 Alkali (NaOH)4. Air mendidih 10 ml5. NaCl 0,1 gr6. Amylum 0,5 gr

    7. Indikator PP 1 tetes8. HCl 0,5 N 50 ml9. Bahan tambahan pewangi secukupnya

    3.3

    Prosedur Percobaan

    1.Pembuatan Larutan KOH dan NaOH

    Menimbang 10 gram KOH dan

    NaOH

    Melarutkannya dalam 10 mL air

    mendidih

  • 8/10/2019 Lap.saponifikasi Fix

    7/31

    2. Pembuatan HCl 0,5 N

    3. Proses Pembuatan Sabun (Saponifikasi)

    a.proses pembuatan sabun pada suhu 60o

    C

    b.proses pembuatan sabun pada suhu 70oC

    Minyak 20 mL ke gelas kimia

    dan dipanaskan hingga suhu 60oC

    Menyiapkan KOH 10 gr dan

    dipanaskan hingga suhu 60oC

    Mengambil 3,125ml HCl 36%

    Melarutkannya dalam 200 mL air

    Menyiapkan KOH 10 gr dan

    dipanaskan hingga suhu 70oC

    Minyak 20 mL ke gelas kimia

    dan dipanaskan hingga suhu 70oC

    Prosedur diulang untuk

    bahan NaOH

    Prosedur diulang untuk

    bahan NaOH

  • 8/10/2019 Lap.saponifikasi Fix

    8/31

    memanaskannya masing-

    masing hingga 60C dan 70 C

    KOH 10 gr/NaOH 10 gr

    Memasukkan 10 gr KOH/NaOH dan

    memanaskannya hingga 60C/70C

    Memasukkan larutan KOH/NaOH ke

    dalam minyak dengan pipet tetes pada

    suhu 60C/70 C

    Disertai

    en adukan

    Mengamati perubahannya

    Mengulangi

    langkah ini

    pada NaOHyang tersisa

    pada suhu 70C

    Mengaduknya selama 10 menit

    Memasukkan 0,1 gramgaram aduk sampai 10 menit

    10 ml air

    mendidih

    Memasukkan 0,5 gramamilum aduk sampai 10 menit

    Tambahkan 0,04 cc parfum aduk sampai 5 menit dan

    masukan pada cetakan

  • 8/10/2019 Lap.saponifikasi Fix

    9/31

    3.Analisa sabun Padat

    a. Alkali bebas (%) dihitung sebagai KOH

    Mengambil 1gr zat+alcohol netral

    Panaskan 10 menit

    HCl 0,5 N sampai tidak berwarna

    Menitrasi gliserol dengan HCl

    Menambahkan indikator PP 2 tetes

    Titrasi

  • 8/10/2019 Lap.saponifikasi Fix

    10/31

    b. Asam lemak bebas

    prosedur penetapan

    Mengambil 5-10gr zat+alcohol

    netral 50 ml ke erleneyer 250 ml

    Panaskan 10 menit

    NaOH 0,5 N sampai warna

    kembali bening

    Menambahkan indikator PP 2 tetes

    Titrasi

    Dinginkan 10 menit

  • 8/10/2019 Lap.saponifikasi Fix

    11/31

    c. lemak tak tersabunkan

    prosedur penerapan

    4. Tabel Data

    Data Persiapan

    No. Bahan Berat/Volume

    Massa Molekul

    (gr/mol)Rumus

    1.Larutan kalium

    hidroksida (KOH)10 gram 56 KOH

    2Larutan natrium

    hidroksida (NaOH)10 gram 40 NaOH

    2.Minyak kelapa/

    asam stearat20 ml 807.35 (C17H35COO)3C3H5

    3.Natrium Klorida

    (NaCl)0,1 gram 58,5 NaCl

    4. Amylum 0,5 gram 162 (C6H10O5)x

    5. Parfum - - -

    Pipet 10 ml KOH

    alkoholik dari 0,5 N

    Larutan bekas

    penetapan asam lemak

    bebas

    Panaskan sampai 1 jam

    Dinginkan

    Titrasi HCl 0.5 N

    indicator PP

    Penetapan blanko

    dengan KOH

  • 8/10/2019 Lap.saponifikasi Fix

    12/31

    Proses Pencampuran pada suhu 60oC

    a.

    KOH

    Bahan Tempat Pengamatan Keterangan

    KOH + 10 ml air Beaker glass

    KOH dipanaskan

    sampai suhu 60oC

    KOH warna bening saat

    mendidih

    Larutan KOH 10

    gr + Minyak

    Kelapa 20 ml

    Beaker glass Larutan mula-mula

    mulai tercampur tetapi

    minyak kelapa dengan

    larutan KOH tidak

    tercampur sempurna.

    Dan lama untuk

    mengental

    Pengadukan kontinyu selama

    10 menit.

    Kondisi pencampuran larutan

    dalam keadaan panas dengan

    suhu tetap 60oC.

    +NaCl 0,1 gr Beaker glass Campuran mulai

    sedikit kental

    Pengadukkan kontinyu selama

    10 menit, kondisi pencampuran

    dalam keadaan suhu tetap

  • 8/10/2019 Lap.saponifikasi Fix

    13/31

    +Amilum 0,5 gr Beaker glass Campuran minyak dan

    KOH tidak tercampur

    sempurna, masih

    terlihat minyak kelapa

    di atas permukaan.

    Pengadukkan kontinyu selama

    10 menit, kondisi pencampuran

    dalam keadaan hangat dan suhu

    tetap

    penambahan 2

    semprot parfumBeaker glass

    Campuran sedikit cair

    dan sedikit kental.

    Pengadukan secara kontinyu

    selama 5 menit , kondisi

    pencampuran dalam keadaan

    hangat dan suhu tetap.

    CetakGelas Campuran menjadi

    sedikit padat.

    Cetak pada tempat yang

    disediakan dan didiamkan.

    b.

    NaOH

    Bahan Tempat Pengamatan Keterangan

    NaOH + 10 ml air Beaker glass

    NaOH dipanaskan

    sampai suhu 60oC

    NaOH warna bening saat

    mendidih

    Larutan NaOH 10

    gr + Minyak

    Beaker glass Larutan mula-mula

    mulai tercampur tetapi

  • 8/10/2019 Lap.saponifikasi Fix

    14/31

    Kelapa 20 ml minyak kelapa dengan

    larutan NaOH tidak

    tercampur sempurna.

    Dan lama untuk

    mengental

    Pengadukan kontinyu selama

    10 menit.

    Kondisi pencampuran larutan

    dalam keadaan panas dengan

    suhu tetap 60oC.

    +NaCl 0,1 gr Beaker glass Campuran mulai

    sedikit kental

    Pengadukkan kontinyu selama

    10 menit, kondisi pencampuran

    dalam keadaan suhu tetap

    +Amilum 0,5 gr Beaker glass Campuran minyak danNaOH tidak tercampur

    sempurna, masih

    terlihat minyak kelapa

    di atas permukaan.

    Pengadukkan kontinyu selama10 menit, kondisi pencampuran

    dalam keadaan hangat dan suhu

    tetap

    penambahan 2

    semprot parfumBeaker glass

    Campuran sedikit cair

    dan sedikit kental.

    Pengadukan secara kontinyu

    selama 5 menit , kondisi

    pencampuran dalam keadaan

    hangat dan suhu tetap.

  • 8/10/2019 Lap.saponifikasi Fix

    15/31

    CetakGelas Campuran menjadi

    sedikit padat.

    Cetak pada tempat yang

    disediakan dan didiamkan.

    Proses pencampuran pada suhu 70oC

    a. KOH

    Bahan Tempat Pengamatan Keterangan

    KOH + 10 air

    mendidih

    Beaker glass

    KOH +air dipanaskan

    sampai suhu 70oC

    KOH warna bening

    Larutan KOH 10

    gr + Minyak

    Kelapa 20 ml

    Beaker glass Larutan mula-mula

    tercampur

    membentuk 2 layeryang kemudian

    dengan pengadukkan

    10 menit berubah

    menjadi seperti kental

    .

    Pengadukan kontinyu selama

    10 menit.

    Kondisi pencampuran larutandalam keadaan panas dengan

    suhu tetap 70oC.

  • 8/10/2019 Lap.saponifikasi Fix

    16/31

    +NaCl 0,1 gr Beaker glass Campuran larutan

    menjadi kental

    Pengadukkan kontinyu selama

    10 menit, kondisi pencampuran

    dalam keadaan suhu tetap

    +Amilum 0,5 gr Beaker glass

    Campuran menjadi

    lebih kental

    Pengadukkan kontinyu selama

    10 menit, kondisi pencampuran

    dalam keadaan hangat dan suhu

    tetap

    Tambah 2

    semprot parfumBeaker glass

    Campuran

    menggumpal/memadat.

    Pengadukan secara kontinyu

    selama 5 menit , kondisi

    pencampuran dalam keadaan

    hangat dan suhu tetap.

    CetakGelas

    Campuran mengeras

    atau terbentuk.

    Sabun yang dibuat sudah

    mengeras dan terbentuk.

    b.

    NaOH

    Bahan Tempat Pengamatan Keterangan

    NaOH + 10 air

    mendidih

    Beaker glass

    NaOH +air dipanaskan

    sampai suhu 70oC

    NaOH warna bening

  • 8/10/2019 Lap.saponifikasi Fix

    17/31

    Larutan NaOH 10

    gr + Minyak

    Kelapa 20 ml

    Beaker glass Larutan mula-mula

    tercampur

    membentuk 2 layer

    yang kemudian

    dengan pengadukkan

    10 menit berubah

    menjadi seperti kental

    .

    Pengadukan kontinyu selama

    10 menit.

    Kondisi pencampuran larutan

    dalam keadaan panas dengan

    suhu tetap 70oC.

    +NaCl 0,1 gr Beaker glass Campuran larutan

    menjadi kental

    Pengadukkan kontinyu selama

    10 menit, kondisi pencampuran

    dalam keadaan suhu tetap

    +Amilum 0,5 gr Beaker glass

    Campuran menjadi

    lebih kental

    Pengadukkan kontinyu selama

    10 menit, kondisi pencampuran

    dalam keadaan hangat dan suhu

    tetap

    Tambah 2

    semprot parfumBeaker glass

    Campuran

    menggumpal/memadat.

    Pengadukan secara kontinyu

    selama 5 menit , kondisi

    pencampuran dalam keadaan

    hangat dan suhu tetap.

    CetakGelas

    Campuran mengeras

    atau terbentuk.

    Sabun yang dibuat sudah

    mengeras dan terbentuk.

  • 8/10/2019 Lap.saponifikasi Fix

    18/31

    Analisa Sabun Padat :

    a.

    Proses Analisa Alkali Bebas

    Proses Tempat Pengamatan Keterangan

    Dititrasi( 1,01 gr

    gliserol+alcohol

    netral) pada suhu

    60oC

    Gelas kimia + PP

    Terjadi perubahan warnamenjadi pink. Setelah

    dititrasi dengan HCl 0,5 N

    warnanya menjadi bening.

    Volume HCl 4,4 ml.

    Volume yang

    didapatkan

    Dititrasi

    ( 0,99 gr

    gliserol+alcohol

    netral) pada suhu

    70oC

    Gelas kimia + PP

    Terjadi perubahan warna

    menjadi pink. Setelah

    dititrasi dengan HCl 0,5 N

    warnanya menjadi bening.

    Volume HCl 4 ml.

    Volume yang

    didapatkan

    b. Asam lemak bebas

    Proses Tempat Pengamatan Keterangan

    Dititrasi

    ( 5,02 gr gliserol

    pada suhu 60oC)+

    alcohol netral

    Gelas kimia + PP

    Terjadi perubahan warna

    menjadi pink setelah

    penambahan indicator pp.

    Setelah dititrasi dengan HCl 0,5

    N warnanya menjadi bening.

    Volume HCl 7,8 ml.

    Volume yang

    didapatkan

  • 8/10/2019 Lap.saponifikasi Fix

    19/31

    Dititrasi

    ( 5,02 gr gliserol

    pada suhu 70oC)+

    alcohol netral

    Gelas kimia + PP

    Terjadi perubahan warna

    menjadi pink setelah

    penambahan indicator pp.

    Setelah dititrasi dengan HCl 0,5

    N warnanya menjadi bening.

    Volume HCl 6 ml.

    Volume yang

    didapatkan

    IV. PENGOLAHAN DATA

    a. Perhitungan mol NaOH

    Mencari mol NaOHLarutan NaOH

    10 gram NaOH dala 10 ml air

    Mr NaOH = 40 gram/mol

    Mr NaOH = 40 gram/mol

    mol NaOH =

    = 0,25 mol

    b. Membuat larutan HCl 0,5 N

    HCl 36% = 1,18 gram/mL

    Mr HCl = 36,5 gram/mol

    n =

    n =

    n = 0,032 mol/mL

    n = 32 mol/L

    HCl 0,5 N = 0,5 mol/L

    V1 N1 = V2 N2

    X. 32 mol/L = 0,1 L. 0,5 mol/L

    X = 1,5625 mL

  • 8/10/2019 Lap.saponifikasi Fix

    20/31

    c. Perhitungan mol Minyak Nabati (Trigliserida Stearat)

    minyak = 0.8572 gram/ml

    Berat minyak = x V

    Berat minyak = 0.8572 gram/ml x 20 ml

    = 17,144 gram

    Mol minyak =

    =

    = 0,02123 mol

    (C17H35COO)3C3H5 + 3NaOH 3(C17H35COO)Na + C3H5(OH)3

    Awal 0,02123 mol 0, 25 mol - -

    -

    Reaksi 0,02123 mol 0,06369 mol 0,02123 mol 0,02123 mol

    Sisa - 0,18631 mol 0,02123 mol 0,02123 mol

    Berat sabun teori NaOH = mol x Mrsabun

    = 0,06369 mol x 918 gr/mol

    = 58,467 gram

    (C17H35COO)3C3H5 + 3KOH 3(C17H35COO)K + C3H5(OH)3

    Awal 0,02123 mol 0, 1786 mol - -

    -

    Reaksi 0,02123 mol 0,06369 mol 0,02123 mol 0,02123 mol

    Sisa - 0,11491 mol 0,02123 mol 0,02123 mol

  • 8/10/2019 Lap.saponifikasi Fix

    21/31

    Berat sabun teori KOH= mol x Mrsabun

    = 0,06369 mol x 918 gr/mol

    = 58,467 gram

    Berat Sabun Teori NaOH = mol x Mrsabun

    = 0,06369 mol x 918 gr/mol

    = 58,467

    Menentukan % Yield

    Berat sabun KOH 60oC yang dihasilkan = 42,156 gram

    Berat sabun teori = 58,467 gram

    % yield =

    =

    = 72,102 %

    Berat Sabun KOH 70OC yang dihasilkan

    Berat sabun KOH 70oC yang dihasilkan = 49,218 gram

    Berat sabun teori = 58,467 gram

    % yield =

    =

    =84,18 %]

    Berat Sabun NaOH 60OC yang dihasilkan = 41,45 gram

    Berat sabun teori = 58,467 gram

    % yield =

    =

    =70,97 %

  • 8/10/2019 Lap.saponifikasi Fix

    22/31

    Berat Sabun NaOH 70OC yang dihasilkan

    Berat sabun NaOH 70oC yang dihasilkan = 42,145 gram

    Berat sabun teori = 58,467 gram

    % yield =

    =

    =72,08 %]

    Alkali Bebas

    a.

    Sabun hasil percobaan

    Alkali Bebas sabun KOH 60oC =

    =

    Alkali Bebas sabun KOH 70oC =

    =

    Alkali Bebas sabun NaOH 60oC =

    =

    Alkali Bebas sabun NaOH 70oC =

    =

  • 8/10/2019 Lap.saponifikasi Fix

    23/31

    b. Asam Lemak bebas

    Asam lemak bebas KOH 60oC =

    =

    Asam lemak bebas KOH 70oC =

    =

    Asam lemak bebas NaOH 60oC =

    =

    Asam lemak bebas NaOH 70oC =

    =

    pH sabun yang dihasilkan 13

    Tabel Hasil Percobaan

    Massa Yield pH Alkali bebas Asam lemak Bebas

    Hasil

    percobaan

    42,156 gr

    49,218 gr

    72,102%

    84,18 %13

    60oC = 8,713%

    70oC= 8,08 %

    60oC = 15,54%

    70oC= 11,95 %

    Hasil

    perhitungan58.467 gr 100% - - -

    * praktikan tidak melakukan penguj ian kadar lemak tak tersabunkan dikarenakan peralatan

    yang dibutuhkan (bur et) tidak ada atau pecah semua, sehingga prakti kan ti dak bisa

    melanjutkan praktikum uji kuali tatif sabun yaitu perh itungan kadar lemak tak tersabunkan.

  • 8/10/2019 Lap.saponifikasi Fix

    24/31

    V.PEMBAHASAN

    Nama : Rita Inayah

    Nim : 131424025

    .

    Pada Percobaan kali ini yaitu reaksi saponifikasi, Saponifikasi merupakan proses pembuatan

    sabun yang berlangsung dengan mereaksikan asam lemak khususnya trigliserida dengan alkali

    yang menghasilkan sabun dan hasil samping berupa gliserol. Sabun adalah garam logam alkali

    yang mempunyai rangkaian karbon yang panjang dari asam-asam lemak, dimana dalam

    percobaan kali ini praktikan menggunakan alkali yang dimaksud adalah KOH dan NaOH dari

    basa kuat. Sabun memiliki sifat yang unik, yaitu pada strukturnya dimana kedua ujung dari

    strukturnya memiliki sifat yang berbeda. Ada beberapa variable yang harus diperhatikan dalamproses saponifikasi ini, yaitu : pemanasan, pengadukan dan jenis minyak kelapa yang digunakan.

    Pada salah satu ujungnya terdiri dari rantai hidrokarbon asam lemak yang bersifat lipofilik

    (tertarik pada atau larut lemak dan minyak) atau basa yang disebut ujung nonpolar sedangkan pada ujung

    lainnya merupakan ion karboksilat yang bersifat hidrofilik (tertarik pada atau larut dalam air) atau

    ujung polar.

    Reaksi saponifikasi yang terjadi adalah sebagai berikut :

    (C17H35COO)3C3H5 + 3KOH 3(C17H35COO)K + C3H5(OH)3

    (C17H35COO)3C3H5 + 3NaOH 3(C17H35COO)Na + C3H5(OH)3

  • 8/10/2019 Lap.saponifikasi Fix

    25/31

    Pada praktikum kali ini bertujuan untuk menjelaskan variable-variabel yang berpengaruh

    dalam saponifikasi, menetukan komposisi yang tepat dalam pembuatan sabun padat dan bahan

    aditif yang ditambahkan, serta menganalisis produk sabun padat yang didapat.

    Langkah yang dilakukan adalah mereaksikan NaOH 10 gr dan KOH 10 gr pada masing-masing

    suhunya 60oC dan 70

    oC yang telah dilarutkan dalam air mendidih dengan minyak kelapa 20 ml

    dan dilakukan pengadukan agar larutan cepat bereaksi. Pada saat dicampurkan, campuran

    membentuk 2 lapisan yang kemudian campuran berubah wujud seperti susu kental dan tidak ada

    minyak yang mengapung di atasnya dan berwarna kekuning-kuningan. Tetapi pada KOH suhu

    70 o

    C belum bercampur rata pada waktu 10 menit pertama dan pada beberapa saat kemudian

    larutan mulai mencampur tetapi tidak sempurna masih terdapat minyak diatas permukaan.hal ini

    disebabkan karena suhu yang tidak stabil dalam proses pemanasan sehingga hasilnya tidak

    mengeras melainkan sedikit cair. Kemudian ditambahkan garam halus, perlahan warna

    kekuningan berubah menjadi putih dan semakin kental. Penambahan garam ini bertujuan untuk

    memisahkan antara sabun dengan gliserin yang mengakibatkan sabun akan menggumpal.

    konsentrasi NaOH dan KOH berpengaruh pada produk sabun yang akan didapat. Tahap berikut

    penambahan amylum, juga bertujuan untuk menggumpalkan sabun dan sebagai zat pengisi

    sabun. Selama proses berlangsung pengadukkan terus dilakukan. campuran perlahan memadat

    dan kemudian ditambahkan sedikit parfum sebagai pengharum agar produk sabun yang

    dihasilkan berbau wangi. Setelah tahap diatas kemudian praktikan memisahkan stearat yang

    terbentuk secara manual ( dengan sendok ) dari gliserinnya. Kemudian langsung mencetak sabun

    tersebut tanpa membilasnya terlebih dahulu dikarenakan jika pembilasan dilakukan stearat yang

    ada akan berkurang.

    Nama : Wynne Raphaela

    NIM : 131424027

    Pada praktikum kali ini dilakukan pembuatan sabun secara sederhana (saponifikasi).

    Prinsip dasar saponifikasi adalah pencampuran antara asam lemak trigliserida (minyak kelapa)

    dengan basa kuat NaOH/KOH yang direaksikan pada suhu pemanasan 60-800C. Praktikum ini

    bertujuan untuk menghasilkan produk sabun dengan prinsip pembuatan yang sangat dasar.

  • 8/10/2019 Lap.saponifikasi Fix

    26/31

    Praktikum saponifikasi kali ini mengggunakan 2 macam variasi, yaitu variasi suhu pencampuran

    dan variasi basa kuat (alkali ) yang digunakan. Sabun yang dihasilkan belum layak digunakan

    dan tidak bisa di komersialkan. Sabun yang dihasilkan hanya sabun lab, karena bahan-bahan

    yang digunakannya pun terbatas dan sederhana, tidak menggunakan pewangi, pembersih, anti

    sadah, anti kuman dan yang lainnya. Tetapi secara prinsip, metode pembuatannya sama.

    Adapun asam lemak (trigliserida) yang digunakan pada praktikum ini adalah minyak

    kelapa dan basa kuat yang digunakan adalah KOH dan NaOH. Karena tujuan saponifkisi kali ini

    ingin mengetahui pengaruh suhu pencampuran dan basa kuat. oleh karena itu praktikan membuat

    4 macam sabun yaitu sebagai berikut :

    1. Sabun dengan basa kuat NaOH dengan suhu pencampuran dan suhu reaksi 60oC

    2.

    Sabun dengan basa kuat NaOH dengan suhu pencampuran dan suhu reaksi 70 oC

    3. Sabun dengan basa kuat KOH dengan suhu pencampuran dan suhu reaksi 60oC

    4. Sabun dengan basa kuat KOH dengan suhu pencampuran dan suhu reaksi 70oC

    Pertama-tama 10 ml air dipanaskan sampai 60/70o

    C (sesuai variasi suhu yang digunakan)

    lalu dimasukkan KOH/NaOH suhu diperthankan. disaat yang bersamaan minyak kelapa juga

    dididihkan sampai 60/70 o

    C (sesuai variasi suhu yang digunakan). Setelah tercapai suhu yang

    diinginkan minyak kelapa dimasukkan ke dalam larutan NaOH/KOH dan suhunya tetap

    dipertahankan 60/70 oC (sesuai variasi suhu yang digunakan) sambil diaduk hingga mengental

    seperti susu kental manis dan larutan menjadi 1 lapis. Setelah mengental pada campuran

    ditambahkan NaCl, amilum dan perfume sambil terus diaduk hingga terbentuk suspensi yang

    sangat kental. Setelah terjadi reaksi antara NaOH/KOH dan Minyak yang ditandai dengan

    larutan yang menggumpal, penambahan garam halus (NaCl sekitar 0,1 Gram). Penambahan

    NaCl bertujuan untuk memisahkan antara sabun dan gliserin yang masih bercampur sehingga

    sabun akan tergumpalkan sebagai sabun padat yang memisah dari gliserin. Sedikitnya NaCl yang

    ditambahkan (0,1 gram) karena hanya untuk memisahkan saja, sementara bila yangditambahkannya banyak, bisa mempengaruhi kandungan Na dalam sabun sekaligus merubah

    struktur sabun itu sendiri. Kemudian penambahan amilum setelahnya, berfungsi untuk

    mempercepat penggumpalan dan akhirnya produk yang terbentuk bisa di tuangkan dalam

    cetakan. Setelah itu sabun dicetak dna ditunggu hingga sabun mengeras.

  • 8/10/2019 Lap.saponifikasi Fix

    27/31

    Dengan menggunakan 4 variasi ini akan diketahui pengaruh suhu dan basa kuat yang

    digunakan. Prinsip saponifikasi adalah ketika Na atau K yang menempel di gugus R-COO

    berfungsi sebagai pelarut air (hidrofil) dan gugus R-COO nya berfungsi sebagai pelarut Lemak

    (Hidrofob), sehingga secara keseluruhan pada sabun ada 2 fungsi, sebagai pelarut air sekaligus

    pelarut lemak (atau kotoran). Itulah mengapa sabun digunakan untuk membersihkan kotoran

    (yang berasal dari lemak). Reaksinya adalah, sebagai berikut :

    C3H5(OOCR)3+ 3 NaOH -> C3H5(OH)3+ 3 NaOOCR

    C3H5(OOCR)3+ 3 KOH -> C3H5(OH)3+ 3 KOOCR

    Berdasarkan praktikum didapat hasil sebagai berikut :

    1. Sabun NaOH dengan suhu pencampuran dan suhu reaksi 600C menghasilkan sabun

    padat berwarna

    2. Sabun NaOH dengan suhu pencampuran dan suhu reaksi 700C menghasilkan sabun

    padat berwarna

    3. Sabun KOH dengan suhu pencampuran dan suhu reaksi 600C menghasilkan sabun

    Lunak berwarna putih tetapi masih ada minyak di lapisan atas, tetapi tidak bergumpal.

    Pembuatan sabun pada variasi ini membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Karena pada

    pencampuran minyak dan KOH tidak kunjung membentuk suspense kental seperti susu

    kental manis dan pada menit ke-20 baru terbentuk suspense kental walaupun

    sebenarnya masih terlalu encer Untuk dicampurkan dengan NaCl. Sehingga pada

    akhirnya sabun yang dihasilkan masih ada lapisan minyak diatasnya. Pengaruh KOH

    pada hasilakhir sabun menunjukkan bahwa penggunaan KOH akan menghasilkan

    sabun yang lunak dan cenderung cair, hal itu disebabkan KOH lebih larut dalam air

    daripada NaOH.

    % yield sabun KOH ini adalah 72,102% dengan kadar alkali bebas sebanyak 8,713%

    serta kadar asam lemak bebas sebanyak 15,54%.

    4. Sabun KOH dengan suhu pencampuran dan suhu reaksi 700C menghasilkan sabun

    padat berwarna putih, tidak ada lapisan minyak diatsnya dan sabun bentuknya

  • 8/10/2019 Lap.saponifikasi Fix

    28/31

    bergumpal-gumpal dan keras. Pembuatan sabun pada variasi ini hanya membutuhkan

    waktu sekitar 20 menit. Sabun bergumpal karena saat pencampuran minyak dan KOH,

    sangat cepat membentuk suspense seperti susu kental manis dan saat dicampur dengan

    NaCl, amilum dan parfume sabun semakin kental dan pada saat mau dicetak akhirnya

    sabun telah terlanjur menggumpal. % yield sabun pada variasi ke-3 ini adalah 84,18%,

    kadar alkali bebas 8,08% serta kadar asam lemak bebas 11,95%.

    Berdasarkan 4 variasi ini diketahui bahwa sabun dengan bahan baku basa kuat () dan suhu

    pencampuran () adalah sabun dengan kulaitas paling baik. Hal ini disebabkan

    VI.KESIMPULAN

  • 8/10/2019 Lap.saponifikasi Fix

    29/31

    LAMPIRAN

  • 8/10/2019 Lap.saponifikasi Fix

    30/31

    DAFTAR PUSTAKA

    Modul Praktikum Satuan Proses 2.Bandung : Politeknik Negeri Bandung

    Reynolds, S., & Stanley, R. 2000.Chemistry 2000, year 11.Melbourne : Oxford University

    Press.

    Staff Pengajar Politeknik. 1996. Petunjuk Praktikum Kimia Organik. Politeknik Negeri

    Bandung.

  • 8/10/2019 Lap.saponifikasi Fix

    31/31