Upload
srie-cyutezz-aiy
View
220
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
EJRYTGUREHITREHG
Citation preview
7/17/2019 Lapsus Obstetri Nic-3
1/36
LAPORAN KASUS OBSTETRI
G1P0A0H0 33-34 minggu T/H/IU Presentsi Ke!" #engn
PEB #n Im!en#ing E$"m!si
%e"&in O$ttugr R'es
H1A 00( 0)*
PE+BI+BING ,
#r H Agus T.ri S!OG
%ALA+ RANGKA +ENGIKUTI KEPANITERAAN KLINIK +A%2A
%I S+ KEBI%ANAN %AN PEN2AKIT KAN%UNGAN
AKULTAS KE%OKTERAN UNIERSITAS +ATARA+/RSUP NTB
+ATARA+)015KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kasus ini.
Laporan kasus yang berjudul Preeklampsia erat dengan !mpending Eklampsia" ini disusun
dalam rangka mengikuti #epaniteraan #linik Madya di agian$ %M& 'bstetri dan
(inekologi )umah %akit *mum Pro+insi Nusa Tenggara arat.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menguapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah banyak memberikan bimbingan kepada penulis
7/17/2019 Lapsus Obstetri Nic-3
2/36
. dr. /. 0gus Thori1, %p.'(, selaku pembimbing laporan kasus ini dan selaku
super+isor.
2. dr. /. 0gus Thori1, %p.'(, selaku #epala agian$ %M& #ebidanan dan #andungan
)%*P NT.
3. dr. /. 4oddy 0. #umboyo., %p.'( 5#6, selaku super+isor.
7. dr. 0. )usdhy /aria8an /amid, %p.'( 5#6 selaku super+isor.
9. dr. Edi Prasetyo :ibo8o, %p.'(, selaku super+isor.
;. dr. ! (ede Punarba8a, %p'( 5#6
=uni 2@9
Penulis
BAB I
PEN%AHULUAN
#ematian ibu dan angka kematian perinatal di !ndonesia masih sangat tinggi. Menurut
%ur+ei 4emogra?i dan #esehatan !ndonesia 52@@2-2@@36 0ngka kematian ibu adalah 3@< per
@@.@@@ kelahiran hidup. =ika dibandingkan dengan target yang ingin diapai oleh pemerintah
pada tahun 2@@ sebesar 29$@@.@@@ kelahiran hidup angka tersebut masih tergolong tinggi.
Penyebab utama kematian ibu di !ndonesia di samping perdarahan adalah preeklampsia atau
eklampsia.
erbagai ?aktor yang terkait dengan resiko terjadinya komplikasi yang berhubungan
dengan kehamilan dan ara penegahannya telah diketahui, namun demikian jumlah
7/17/2019 Lapsus Obstetri Nic-3
3/36
kematian ibu dan bayi masih tetap tinggi. 0danya target global 5Millenium 4e+elopment
(oal 96 terkait dengan penurunan kematian ibu semakin menyadarkan kita bah8a
penanganan kematian ibu saat ini belum maksimal. Tingginya angka kematian ibu 50#!6
terkait dengan penyebab langsung dan penyebab tak langsung.
Penyebab langsung kematian ibu di !ndonesia masih didominasi oleh perdarahan,
hipertensi $ eklampsia dan in?eksi. &aktor tidak langsung penyebab kematian ibu karena
masih banyaknya kasus 3 terlambat dan 7 terlalu. &aktor 3 terlambat yaitu terlambat
mengenali tanda bahaya persalinan dan pengambilan keputusan, terlambat dirujuk, terlambat
ditangani di ?asilitas pelayanan kesehatan. &aktor 7 terlalu meliputi terlalu tua hamil 5A39
tahun6, terlalu muda hamil 5B2@ tahun6, terlalu banyak anak 5A7 anak6 dan jarak kehamilan
yang terlalu dekat 5B2 tahun6
2
.
Menurut laporan #!0 pro+insi tahun 2@, dari tiga ?aktor langsung penyebab angka
kematian ibu 50#!6 maka saat ini hipertensi dalam kehamilan beserta komplikasinya telah
melampaui penyebab in?eksi dengan jumlah 29C. %esuai dengan target dari :/' yang
dituangkan dalam M4(Ds 2@9 diharapkan angka kematian ibu dapat diturunkan menjadi
9@C, sehingga diperlukan penanganan yang adekuat terhadap kasus-kasus hipertensi dalam
kehamilan untuk menegah terjadi komplikasi lebih lanjut yang banyak menyebabkan
morbiditas dan mortalitas bagi ibu dan bayi2,3
.
Preeklampsia-eklampsia merupakan kesatuan penyakit yang masih merupakan
penyebab utama kematian ibu dan penyebab kematian perinatal tertinggi di !ndonesia.
%ehingga diagnosis dini preeklampsia yang merupakan pendahuluan eklampsia serta
penatalaksanaannya harus diperhatikan dengan seksama. 4isamping itu, pemeriksaan
antenatal yang teratur dan seara rutin untuk menari tanda preeklampsia yaitu hipertensi dan
proteinuria sangat penting dalam usaha penegahan, disamping pengendalian ?aktor-?aktor
predisposisi lain7.
7/17/2019 Lapsus Obstetri Nic-3
4/36
BAB II
TIN6AUAN PUSTAKA
)1 %e&inisi 7 K"si&i$si
/ipertensi adalah tekanan darah sistolik dan diastolik 7@$F@ mm/g. Pengukuran
tekanan darah sekurang-kurangnya dilakukan 2 kali selang 7 jam7,9,;.
erdasarkan Report of the National High Blood Pressure Education Program Working
Group on High Blood Pressure in Pregnancy" tahun 2@@, hipertensi dalam kehamilan dibagi
menjadi 7,9,;
. /ipertensi #ronik
Tekanan darah 7@$F@ mm/g yang timbul sebelum umur kehamilan 2@ minggu atau
hipertensi yang pertama kali didiagnosis setelah umur kehamilan 2@ minggu dan
hipertensi menetap sampai 2 minggu pasa persalinan.
2. Preeklampsia
Preeklampsia adalah tekanan darah 7@$F@ mm/g yang timbul setelah 2@ minggu
kehamilan di sertai dengan proteinuria
Preeklampsia dibagi menjadi 2 yaitu
a6 Preeklampsia ringan
Preeklampsia ringan adalah preeklampsia dengan tekanan darah sistolik$diastolik
7@$F@ sampai B ;@$@ mm/g dengan proteinuria G dipstik. Preeklampsia
ringan ditegakkan berdasar atas timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan$atau
edema setelah kehamilan 2@ minggu9,,F.
3. Eklampsia
Eklampsia ialah preeklampsia yang disertai dengan kejang tonik klonik disusul dengan
koma.
7/17/2019 Lapsus Obstetri Nic-3
5/36
7. /ipertensi kronik dengan superimposed preelampsia
Merupakan timbulnya proteinuria 3@@ mg$ 27 jam pada 8anita hamil yang sudah
mengalami hipertensi sebelumnya. Proteinuria hanya timbul setelah kehamilan 2@
minggu. /ipertensi kronik dengan superimposed preelampsia merupakan hipertensi
kronik disertai proteinuria.
9. /ipertensi gestasional 5disebut juga transient hypertension6
Tekanan darah 7@$F@ mm/g untuk pertama kalinya pada kehamilan, tidak disertai
dengan proteinuria dan desakan darah kembali normal B 2 minggu pasa persalinan.
(ambar . %kema Penilaian #linik Preeklampsia dan Eklampsia
)) E!i#emi"gi
))1 Hi!ertensi #"m Ke.mi"n
Menurut Laporan #!0 Pro+insi tahun 2@, jumlah kematian ibu yang dilaporkan
sebanyak 9.> ji8a. Penyebab kematian ibu terbanyak masih didominasi oleh perdarahan
532C6, disusul hipertensi dalam kehamilan 529C6, in?eksi 59C6, partus lama 59C6, dan
7/17/2019 Lapsus Obstetri Nic-3
6/36
abortus 5C6. Penyebab Lain-lain 532C6 ukup besar, termasuk didalamnya penyebab
penyakit non obstetrik2.
4ari gra?ik diba8ah dapat dilihat bah8a jumlah kematian akibat hipertensi dalam
kehamilan kini telah melampaui jumlah kematian akibat in?eksi, partus lama dan penyebab
lainnya, sehingga diperlukan tatalaksana yang epat dan tepat untuk tatalaksana kasus
hipertensi dalam kehamilan maupun komplikasinya
(ambar 2. (ra?ik penyebab kematian ibu
))) Insi#en Pree$"m!si
&rekuensi preeklampsia untuk tiap negara berbeda-beda karena banyak ?aktor yang
mempengaruhinyaI jumlah primigra+ida, keadaan sosial ekonomi, perbedaan kriteria dalam
penentuan diagnosis dan lain-lain. 4i !ndonesia ?rekuensi kejadian preeklampsia sekitar 3-
@C , %edangkan di 0merika %erikat dilaporkan bah8a kejadian preeklampsia sebanyak 9Cdari semua kehamilan 523,; kasus per .@@@ kelahiran62,3,7
Pada primigra+ida ?rekuensi preeklampsia lebih tinggi bila dibandingkan dengan
multigra+ida, terutama primigra+ida muda, %udinaya 52@@@6 mendapatkan angka kejadian
preeklampsia dan eklamsia di )%* Tarakan #alimantan Timur sebesar
7/17/2019 Lapsus Obstetri Nic-3
7/36
merupakan ?aktor predisposisi untuk terjadinya preeklampsia. Peningkatan kejadian
preeklampsia pada usia A 39 tahun mungkin disebabkan karena adanya hipertensi kronik
yang tidak terdiagnosa dengan superimposed2,3
4i samping itu, preklamsia juga dipengaruhi oleh paritas. %urjadi, dkk 5FFF6
mendapatkan angka kejadian dari 3@ sampel pasien preeklampsia di )%* 4r. /asan %adikin
andung paling banyak terjadi pada ibu dengan paritas -3 yaitu sebanyak F kasus dan juga
paling banyak terjadi pada usia kehamilan diatas 3< minggu yaitu sebanyak > kasus.2,3,7
:anita dengan kehamilan kembar bila dibandingkan dengan kehamilan tunggal, maka
memperlihatkan insiden hipertensi gestasional 53 C ; C6 dan preeklampsia 53 C 9 C6
yang seara bermakna lebih tinggi. %elain itu, 8anita dengan kehamilan kembar
memperlihatkan prognosis neonatus yang lebih buruk daripada 8anita dengan kehamilan
tunggal>.
)3 $tr Risi$
:alaupun belum ada teori yang pasti berkaitan dengan penyebab terjadinya
preeklampsia, tetapi beberapa penelitian menyimpulkan sejumlah ?aktor yang mempengaruhi
terjadinya preeklampsia. &aktor risiko tersebut meliputi >,F,@I
6 )i8ayat preeklampsia. %eseorang yang mempunyai ri8ayat preeklampsia
atau ri8ayat keluarga dengan preeklampsia maka akan meningkatkan resiko terjadinya
preeklampsia.
26 Primigra+ida, karena pada primigra+ida pembentukan antibodi
penghambat 5blocking antibodies) belum sempurna sehingga meningkatkan resiko
terjadinya preeklampsia Perkembangan preklamsia semakin meningkat pada umur
kehamilan pertama dan kehamilan dengan umur yang ekstrem, seperti terlalu muda atau
terlalu tua.
36 'besitas. )esiko terjadiya preeklampsia meningkat menjadi 3,3 C pada
8anita dengan M! A 39 kg$m2.
76 /iperplasentosis, misalnya mola hidatidosa, kehamilan multipel, diabetes
mellitus, hidrops ?etalis, bayi besar
96 )i8ayat penyakit tertentu. :anita yang mempunyai ri8ayat penyakit
tertentu sebelumnya, memiliki risiko terjadinya preeklampsia. Penyakit tersebut meliputi
hipertensi kronik, diabetes, penyakit ginjal atau penyakit degenerati seperti reumatik
arthritis atau lupus.
7/17/2019 Lapsus Obstetri Nic-3
8/36
)4 Eti"gi #n Pt&isi"gi
%ampai dengan saat ini etiologi pasti dari preeklampsia$eklampsia masih belum
diketahui. 0da beberapa teori menoba menjelaskan perkiraan etiologi dari kelainan tersebut
di atas, sehingga kelainan ini sering dikenal sebagai the diseases of theory7,9,;,.
A Teri $e"inn 8s$u"rissi !"sent
Pada kehamilan normal, dengan alasan yang belum jelas, terjadi in+asi tro?oblas ke
lapisan otot polos +askuler, sehingga lapisan otot beregenerasi dan arteri spiralis dapat
berdilatasi. 4ilatasi lumen dan matriks di sekitar +askuler memberi e?ek menurunkan
tekanan darah, penurunan resistensi +askular, dan peningkatan aliran darah ke
jaringan plasenta J janin sehingga terjadi remodeling arteri spiralis.
Pada hipertensi dalam kehamilan, tidak terjadi in+asi tro?oblas ke lapisan otot
+askular J matriks sekitarnya. 0kibatnya, lapisan myoepitel tetap keras dan kaku
sehingga tidak terjadi +asodilatasi, bahkan relati? mengalami +asokonstriksi. E?ek
remodeling arteri spiralis yang normal pun tidak terjadi yang kemudian menyebabkan
peningkatan tekanan darah dan aliran darah uteroplasenta menurun sehingga terjadi
iskemia plasenta.
4iameter rata-rata arteri spiralis pada hamil normal adalah 9@@ mikron, sedangkan
pada preeklampsia rata-rata 2@@ mikron. Pada hamil normal +asodilatasi lumen arteri
spiralis dapat meningkatkab @ kali aliran darah ke utero plasenta.
7/17/2019 Lapsus Obstetri Nic-3
9/36
(ambar 3. Perbandingan arteri spiralis pada kehamilan normal dengan kehamilan
dengan preeklampsia
B Teri Is$emi P"sent R#i$" Be9s #n %is&ungsi En#te"
Is$emi !"sent #n !em9entu$n $si#n/r#i$" 9e9s
Pada teori in+asi tropoblas, hipertensi dalam kehamilan teradi karena kegagalan
remodeling arteri spiralis" dengan akibat plasenta mengalami iskemia.
Plasenta yang mengalami iskemia akan menghasilkan radikal bebas$oksidan 5senya8a
penerima elektron atau atom$molekul yang mempunyai elektron yang tidak
berpasangan6. %alah satu yang dihasilkan adalah radikal hidroksil, yang bersi?at toksis
terhadap membran sel endotel yang banyak mengandung asam lemak tidak jenuh
menjadi peroksida lemak yang akan merusak membran sel, nukleus, dan protein sel
endotel.
Per$si# "em$ se9gi $si#n !# .i!ertensi #"m $e.mi"n
Peroksida lemak sebagai bahan oksidan akan beredar dalam darah sebagai bahan
toksin, yang paling mudah terpengaruh oleh bahan ini adalah sel endotel, karena sel
endotel adalah yang paling dekat dengan aliran darah, dan mengandung banyak asam
lemak yang dengan mudah dapat diubah menjadi lemak peroksida oleh oksidan
hidroksil yang dihasilkan plasenta iskemik.
%is&ungsi se" en#te"
Endotel yang terpapar peroksida lemak akan mengalami kerusakan dan gangguan
?ungsi endotel, keadaan ini disebut dis?ungsi endotel", yang mengakibatkan
- (angguan metabolisme prostaglandin, suatu +asodilator kuat.
- 0gregasi trombosit ke daerah endotel yang mengalami kerusakan. 0gregasi
trombosit memproduksi tromboksan, yang merupakan +asokonstriktor kuat.
- Peningkatan permeabilitas kapiler
- Peningkatan produksi bahan-bahan +asopresor, misalnya endotelin.
- Peningkatan ?aktor-?aktor koagulasi
7/17/2019 Lapsus Obstetri Nic-3
10/36
(ambar 7. Perbandingan sel endotel pada kehamilan normal dengan kehamilan preeklampsia
: Teri Int"ernsi Imun"gis I9u-6nin
Pada kehamilan normal, tubuh ibu menerima hasil konsepsi, yang merupakan suatu
benda asing. 4isebabkan oleh adanya human leukocyte antigen protein G 5/L0-(6,yang memodulasi sistem imun, sehingga tidak bereaksi terhadap hasil konsepsi.
/L0-( ini ber?ungsi untuk melindungi tropoblas dari lisis oleh Natural Killer 5N#6
ibu.
Pada hipertensi dalam kehamilan, terjadi penurunan ekspresi /L0-(. erkurangnya
/L0-( di sel desidua di daerah plasenta, menghambat in+asi tropoblas dalam
desidua, yang penting dalam memudahkan +asodilatasi pembuluh darah dan matriks
di sekitarnya.
Pada artei uteroplasenta tampak sel-sel busa yang kaya lemak yang menolok pada
kehamilan dengan preeklampsia. eberapa peneliti menyebutnya dengan aterosis
akut
% Teri A#!tsi Kr#i8s$u"er
Pada kehamilan normal, pembuluh darah re?rakter terhadap bahan-bahan +asopressor,
akibat adanya perlindungan dari sintesis prostaglandin oleh sel endotel. )e?rakter
7/17/2019 Lapsus Obstetri Nic-3
11/36
artinya tidak peka atau dibutuhkan kadar yang lebih tinggi untuk menimbulkan
+asokonstriksi.
Pada hipertensi dalam kehamilan, endotel kehilangan daya re?rakternya terhadap
bahan +asopressor, sehingga terjadi peningkatan kepekaan terhadap rangsangan daribahan-bahan tersebut, hingga dalam tahap pembuluh darah menjadi sangat peka
terhadap rangsangan bahan +asopressor.
E Teri geneti$
0da ?aktor keturunan dan ?amilial dengan model gen tunggal. (enotipe ibu lebih
menentukan terjadinya hipertensi dalam kehamilan seara ?amilial jika dibandingkan
dengan genotie janin. Telah terbukti bah8a ibu yang mengalami preeklampsia, 2; C anak
perempuannya akan mengalami preeklmapsia pula, sedangkan hanya > C anak menantu
mengalami preeklampsia.
Teri %e&isiensi Gi;i
7/17/2019 Lapsus Obstetri Nic-3
12/36
(ambar 9. %kema pato?isiologi preeklampsia
)5 Peru9.n sistem #n rgn !# !ree$"m!si
Pada preeklampsia terjadi berbagai perubahan sistem dan organ, diantaranya yaitu>-3I
A "ume !"sm
Pada kehamilan normal, +olume plasma meningkat dengan bermakna 5hiper+olemia6,
guna memenuhi kebutuhan pertumbuhan janin. Peningkatan tertinggi +olume plasma pada
hamil normal terjadi pada umur kehamilan 32-37 minggu. %ebaliknya, oleh sebab yang
tidak jelas pada preeklampsia terjadi penurunan +olume plasma antara 3@-7@C dibanding
kehamilan normal, disebut hipo+olemia. /ipo+olemia diimbangi dengan +asokonstriksi
sehingga terjadi hipertensi. olume plasma yang menurun memberi dampak yang luas pada
organ-organ penting.
7/17/2019 Lapsus Obstetri Nic-3
13/36
Preeklampsia sangat peka terhadap pemberian airan intra+ena yang terlalu epat dan
banyak. 4emikian sebaliknya preeklampsia sangat peka terhadap kehilangan darah 8aktu
persalinan. 'leh karena itu, obser+asi airan masuk ataupun keluar harus ketat.
B ungsi Gin>"
Perubahan ?ungsi ginjal disebabkan oleh hal-hal berikut
Menurunnya aliran darah ke ginjal akibat hipo+olemia mengakibatkan terjadinya
oliguria, bahkan anuria.
#erusakan sel glomerulus mengakibatkan meningkatnya permeabilitas membran
basalis sehingga terjadi kebooran dan mengakibatkan proteinuria. Proteinuria
terjadi jauh pada akhir kehamilan, sehingga sering dijumpai preeklampsia tanpa
proteinuria, karena janin lebih dulu lahir.
Terjadi glomerular capillary endotheliosis akibat sel endotel glomerular
membengkak dan disertai deposit ?ibril.
(agal ginjal akut terjadi akibat nekrosis tubulus ginjal. ila sebagian besar korteks
ginjal mengalami nekrosis, maka terjadi nekrosis korteks ginjal" yang bersi?at
irre+ersibel.
4apat terjadi kerusakan intrinsik jaringan ginjal akibat +asospasme pembuluh
darah. 4apat diatasi dengan pemberian dopamin agar terjadi +asodilatasi pembuluh
darah ginjal.
Proteinuria
ila proteinuria timbul
- %ebelum hipertensi, umumnya merupakan gejala penyakit ginjal
- Tanpa hipertensi, maka dapat dipertimbangkan sebagai penyulit kehamilan
- Tanpa kenaikan tekanan darah diastolik F@ mm/g
Proteinuria merupakan syarat untuk diagnosis pre-eklampsia, tetapi proteinuria
umumnya timbul jauh pada akhir kehamilan, sehingga sering dijumpai preeklampsia
tanpa proteinuria, karena janin sudah lahir lebih dulu. Pengukuran proteinuria, dapat
dilakukan dengan urin dipstik @@mg$l atau G , sekurang-kurangnya diperiksa 2
kali urin aak selang ; jam dan pengumpulan proteinuria dalam 27 jam. 4ianggap
patologis bila besaran proteinuria 3@@ mg$27 jam.
0sam *rat %erum
*mumnya meningkat 9 mg$. /al ini disebabkan oleh hipo+olemia, yang
menimbulkan penurunan aliran darah ginjal dan mengakibatkan menurunnya ?iltrasi
7/17/2019 Lapsus Obstetri Nic-3
14/36
glomerulus, sehingga menurunkan sekresi asam urat. Peningkatan asam urat dapat
terjadi juga akibat iskemia jaringan
#reatinin
%ama halnya dengan kadar asam urat serum, kadar kreatinin plasma pada pre-
eklampsia juga meningkat. /al ini disebabkan oleh hipo+olemia, maka aliran darah
ginjal menurun, mengakibatkan menurunnya ?iltrasi glomerulus, sehingga
menurunnya sekresi kreatinin, disertai peningkatan kreatinin plasma. 4apat
menapai kadar kreatinin plasma mg$, dan biasanya terjadi pada pre-eklampsia
berat dengan penyulit pada ginjal.
'liguria dan 0nuria
'liguria dan anuria terjadi karena hipo+olemia sehingga aliran darah ke ginjal
menurun yang mengakibatkan produksi urin menurun 5oliguria6, bahkan dapat
terjadi anuria. erat ringannya oliguria menggambarkan berat ringannya
hipo+olemia. /al ini menggambarkan pula berat berat ringannya preeklampsia.
(ambar ;. Perbandingan kapiler glomerulus pada ginjal normal dengan ginjal pada
pasien dengan preeklampsia
: Te$nn smti$ $"i# !"sm/te$nn n$ti$
'smolaritas serum dan tekanan onkotik menurun pada umur kehamilan > minggu.
Pada preeklampsia tekanan onkotik makin menurun karena kebooran protein dan
peningkatan permeabilitas +asular.
% E#em
4apat terjadi pada kehamilan normal. Edema yang terjadi pada kehamilanmempunyai banyak interpretasi, misalnya 7@C edema dijumpai pada hamil normal,
7/17/2019 Lapsus Obstetri Nic-3
15/36
;@C edema dijumpai dengan hipertensi, dan >@C edema dijumpai pada kehamilan
dengan hipertensi dan proteinuria. Edema terjadi karena hipoalbuminemia atau
kerusakan sel endotel kapiler. Edema yang patologik adalah edema yang non!
dependentpada muka dan tangan, atau edema generelisata, dan biasanya disertai
dengan kenaikan berat badan yang epat.
E Kr#i8s$u"r
Perubahan kardio+askular disebabkan oleh peningkatan cardiac afterload akibat
hipertensi dan penurunan cardiac preloadakibat hipo+olemia
Pru
Penderita preeklampsia berat mempunyai resiko besar terjadinya edema paru.
Edema paru dapat disebabkan oleh payah jantung kiri, kerusakan endotel pada
pembuluh darah kapiler paru, dan menurunnya diuresis. 4alam menangani edema
paru, pemasangan "entral #enous Pressure 5P6 tidak menggambarkan keadaan
yang sebenarnya daripulmonary capillary $edge pressure.
G +t
4apat dijumpai adanya edema retina dan spasme pembuluh darah. %elain itu dapat
terjadi ablasio retina yang disebabkan oleh edema intra-okuler dan merupakan salah
satu indikasi untuk melakukan terminasi kehamilan. (ejala lain yang menunjukan
tanda preklamsia berat yang mengarah pada eklamsia adalah adanya skotoma,
diplopia, dan ambliopia. /al ini disebabkan oleh adanya perubahan preedaran darah
dalam pusat penglihatan dikorteks serebri atau didalam retina
(ambar
7/17/2019 Lapsus Obstetri Nic-3
16/36
Pre-eklampsia dan eklampsia memberi pengaruh buruk pada kesehatan janin yang
disebabkan oleh menurunnya per?usi utero-plasenta, hipo+olemia, +asospasme, dan
kerusakan sel endotel pembuluh darah plasenta. 4ampak pre-eklampsia dan eklampsia
pada janin adalah
%ntrauterine gro$th restriction5!*()6 dan oligohidramnion
#enaikan morbiditas dan mortalitas janin, seara tidak langsung akibat intrauterine
gro$th restriction, prematuritas, oligohidroamnion, dan solusio plasenta.
7/17/2019 Lapsus Obstetri Nic-3
17/36
(ambar >. %kema perubahan sistem dan organ pada preeklampsia
)* %ignsis 9-9
Preeklampsia digolongkan berat bila ditemukan satu atau lebih gejala sebagai berikut
Tekanan darah ;@$@ mm/g
Proteinuria 9 gr$27 jam atau 7G dipstik
7/17/2019 Lapsus Obstetri Nic-3
18/36
'liguria, yaitu produksi urine kurang dari 9@@$27jam
%erum kreatinin A ,2 mg$dL keuali jika telah diketahui sebelumnya telah meningkat
(angguan +isus dan serebralI penurunan kesadarn, nyeri kepala, skotoma, pandangan
kabur
Nyeri epigastrium atau nyeri kuadran kanan atas 5akibat teregangnya kapsula (lisson6
Edema Paru dan sianosis
/emolisis mikroangiopati
Trombositopeni berat B@@.@@@ sel$mm3 atau penurunan trombosit dengan epat
(angguan ?ungsi hepar 5kerusakan hepatoselular6 peningkatan kadar alanin dan
asparte aminotrans?erase
Pertumbuhan janin intrauterine terhambat
%indrome /ELLP
7/17/2019 Lapsus Obstetri Nic-3
19/36
T9e" 1 Per9e#n !ree$"m!si ringn #engn !ree$"m!si 9ert
KELAINAN RINGAN BERAT
Tekanan darahdiastolik
> 90 mmHg 110 mmHg
Proteinuria Samar sampai +1 +2
Nyeri kepala - +
Gangguanpenglihatan
- +
Nyeri abdomenatas
- +
liguria - +
7/17/2019 Lapsus Obstetri Nic-3
20/36
Ke!ang - + (eklampsi)
Kreatinin serum Normal Meningkat
Trombositopenia - +
PeningkatanEn"im hati
Minimal Bisa meningkat
P#T - +
Edema paru - +
)? Pent"$snn Pree$"m!si Bert
Pada kasus preeklampsia yang berat dan eklampsia, magnesium sul?at yang diberikan
seara parenteral adalah obat anti kejang yang e?ekti? tanpa menimbulkan depresi susunan
syara? pusat baik bagi ibu maupun janinnya dengan syarat 6. /arus tersedia antidotum
Mg%o7 yaitu alium (lukonas @C 5g dalam @6 diberikan ! pelan 53mnt6I 26.)e?leks
patella 5G6I 36.&rekuensi perna?asan A;$mntI 76.Produksi *rine A@@ dalam 7 jam
sebelumnya 7,9,;,.
Penanganan dapat dibagi menjadi dua dilihat dari umur kehamilan aterm atau preterm.=ika preterm maka dilakukan pera8atan konser+ati?, sedangkan jika umur kehamilan aterm
dilakukan pera8atan akti?. Pera8atan akti? dapat dilakukan jika peara8atan konser+ati?
dianggap gagal. Pera8atan konser+ati? dikatakan berhasil bila 6.Penderita sudah menapai
perbaikan dengan tanda-tanda preeklampsia ringan dan pera8atan dilakukan sekurang-
kurangnya 3 hari lagi kemudian penderita boleh pulang dan penanganan konser+ati?
dikatakan gagal bila 6. 0danya tanda-tanda impending eklampsi", 26.Penilaian
kesejahteraan janin jelek 36. #enaikan tekanan darah yang progresi? 76. 0danya sindroma
/ELLPI 96. 0danya kelainan ?ungsi ginjal 7,9,;,
Per@tn $nser8ti& ,
a6 ila umur kehamilan B3< mg, tanpa adanya keluhan subjekti? dengan keadaan
janin baik.
b6 Pengobatan dilakukan di kamar bersalin$ ruang isolasi.
Tirah baring dengan miring ke satu sisi 5kiri6.
!n?use detrose 9C, 2@tts$mnt.
Pasang kateter tetap.
7/17/2019 Lapsus Obstetri Nic-3
21/36
6 Pemberian obat anti kejang Magnesium %ul?at5Mg%o76
Langsunng diberikan dosis pemeliharaan Mg%o7 2g$jam !.
aranya
%iapkan larutan in?use detrose 9C atau NaL @,FC 9@@Masukkan Mg%o7 7@C 9 ke dalam 9@@ larutan in?use
0tur tetesan 2>ts$mnt 5kol?$; jam6
Monitor jumlah tetesan, bersamaan dengan monitor tanda +ital.
Per@tn $ti& ,
a6 !ndikasi
Penilaian kesejahteraan janin jelek
0danya keluhan subjekti? 5impending eklampsia6
0danya sindroma /ELLP
#ehamilan 0term.
Pera8atan konser+ati? gagal.
Pera8atan selama 27 jam, tekanan darah tetap A;@$@ mm/g
b6 Pengobatan medikamentosa
6. Tirah baring ke satu sisi 5kiri6.
26. !n?us 4etrose 9C 2@tts$mnt. 36. Pemberian Mg%'7 7g ! 5bolus6.
Masukkan Mg%'7 7@C @ ke dalam spuit 2@, tambahkan a1uadest @.
erikan seara ! perlahan 59-@ menit6.
=ika terjadi henti napas
erikan bantuan dengan +entilator
erikan kalsium glukonat 2 g 52@ ml dalam larutan @C6 seara intra+ena
perlahan-lahan sampai pernapasan mulai lagi.
Anti .i!ertensi
a6 ila tekanan darah diastolik A@ mm/g, diberikan injeksi lonidin @,9
mg ! yang dienerkan @ 4ekstrose 9C diberikan sama dengan pera8atan
konser+ati? dilanjutkan Ni?edipin 3 @ mg.
b6 'bat pilihan adalah hidralaKin, yang diberikan 9 mg intra+ena pelan-pelan
selama 9 menit sampai tekanan darah turun
7/17/2019 Lapsus Obstetri Nic-3
22/36
6 =ika perlu, pemberian hidralaKin dapat diulang setiap jam, a tau 2,9
intamuskular setiap 2 jam
d6 =ika hidralaKin tidak tersedia, dapat diberikan
Ni?edipine dosis oral @ mg yang diulang tiap 3@ menit.
Labetalol @ mg intra+ena sebagai dosis a8al, jika tekanan darah
tidak membaik dalam @ menit, maka dosis dapat ditingkatkan sampai 2@ mg
intra+ena
Pers"inn
a6 Pada preeklampsia berat, persalinan harus terjadi dalam 27 jam.
b6 =ika seksio sesarea akan dilakukan, perhatikan bah8a
Tidak terdapat koagulapati
0nestesi yang aman$ terpilih adalah anastesia umum. =angan lakukan anastesia
lokal, sedangkan anestesia spinal berhubungan dengan hipotensi
6 =ika anestesia yang umum tidak tersedia, atau janin mati, aterm terlalu
keil, lakukan persalinan per+aginam.
=ika ser+iks matang, lakukan induksi dengan aksitosin 9 !* dalam 9@@ ml
dekstrose @ tetes$menit atau dengan prostaglandin
BAB III
LAPORAN KASUS
I I%ENTITAS
Nama Ny. %*sia 22 tahun
Pekerjaan !)T
0gama !slam
%uku sama8a
0lamat atu Putih H %umba8a arat
)M 9;F2
M)% 2F Mei 2@9 5F.79 :!T06
II ANA+NESIS
Ke"u.n Utm , mengeluh nyeri ulu hati
7/17/2019 Lapsus Obstetri Nic-3
23/36
Ri@'t Pen'$it Se$rng ,
's datang ke # *(4 )%*P NT, rujukan dari )%*4 %umba8a erat dengan
(P@0@/@ 37 minggu T$/$!* dengan PE. 's mengeluh nyeri ulu hati dan nyeri
kepala sejak minggu yang lalu. #eluhan pandangan kabur 5-6, sesak 5-6, kejang 5-6.
Pasien belum merasakan nyeri perut bagian ba8ah dan keluhan keluar air dan lendir
disangkal.
Krn"gis5hasil pemeriksaan di )%*4 %umba8a arat6
S ,pasien mengeluh nyeri ulu hati dan sakit kepala sejak tanggal 23 Mei 2@9
O , keadaan umum baik
Tanda +ital
T4 F@$2@ mm/g
/) @ gram
4== 9F $m
/asil pemeriksaan laboratorium 52F$9$2@96
/b 2,< g$dl
: >,3 @3$OL
%('T 3F,7 mgl$dL
%(PT
7/17/2019 Lapsus Obstetri Nic-3
24/36
Ri@'t O9stetri ,
Pasien memiliki ri8ayat kehamilan sebagai berikut
. !ni
/P/T @;-@-2@7
Taksiran Persalinan 3-@@$@ mm/g, > $menit
- &rekuensi napas 27 $menit
- %uhu 3;,>o
Pemeriksaan &isik *mum
- Mata anemis -$-, ikterus -$-
- =antung %%2tunggal reguler, murmur 5-6, gallop 5-6- Paru +esikuler G$G, ronki 5-6, 8heeKing 5-6
- 0bdomen bekas luka operasi 5-6, striae gra+idarum 5G6
- Ekstremitas edema G G akral teraba hangat G G
G G G G
I STATUS OBSTETRI
L bokong
L2 punggung di sebelah kiri
L3 kepalaL7 9$9
T&* 2; m
T= 2 mgl$dL
7/17/2019 Lapsus Obstetri Nic-3
25/36
/T 39,> C
: @,33 @3$OL
PLT 2@2 @3$OL
%('T 3< mgl$dL
%(PT 2 mgl$dL
(4% F2 mgl$dL
/b%0g 5-6
*rin lengkap
Proteinuria GGG
4arah GGGG
I %IAGNOSIS
(P@0@/@ 33-37 minggu T$/$!* letkep dengan PE dengan impending eklampsia
II TIN%AKAN 'bser+asi kesejahteraan ibu dan janin
'bser+asi +ital sign, re?leks, 4==
'bser+asi urine output tiap ; jam
Pera8atan akti? dan pemberian antihipertensi
III BA2I LAHIR
=enis persalinan %TP
!ndikasi PE dengan impending eklampsia
Lahir tanggal, jam 3@-@9-2@9 pukuL @
Lahir hidup
erat 9@@ gram
Panjang 77 m
#elainan kongenital 5-6
0nus 5G6
I PLASENTA
Lahir Manual
Lengkap Ya
erat 9@@ gram
KON%ISI IBU ) 6A+ POST S:
#eadaan umum aik
Tekanan darah 2@$>@ mm/g
&rekuensi nadi >> $menit
&rekuensi napas 22 $menit
%uhu 3;,9#ontraksi uterus 5G6 baik
7/17/2019 Lapsus Obstetri Nic-3
26/36
T&* 2 jari di ba8ah umbilikus
Perdarahan akti? dari luka operasi 5-6
Lohea rubra 5G6
I KON%ISI IBU #n BA2I I HARI POST S:
#eadaan umum aik
Tekanan darah 2@$>@ mm/(
&rekuensi nadi >7 $menit
&rekuensi napas 2 $menit 5dengan +entilator6
%uhu 3;,>
#ontraksi uterus 5G6 baik
T&* 2 jari di ba8ah umbilikus
Perdarahan akti? 5-6
BA2I %I NI:U ,
S , 0$T$) baik
O , /) 7@ $m, )) 79 $m, T 3;,7@
A , L), #, #M#
P , !&449CQN%
S O A
)(/05/)015
:!T0
Nyeri kepala 5G6
Nyeri ulu hati 5G6
Pandangan kabur 5-6
(% E79M;
T4 F@$7@ mm/g
/) >7 $m
)) 29 $m
Temp 3
7/17/2019 Lapsus Obstetri Nic-3
27/36
2.3@
:!T0Nyeri kepala 5G6
Nyeri ulu hati 5G6
Pandangan kabur 5-6
(% E79M;
T4 >@$3@ mm/g
/) >> $m
)) 27 $m
Temp 3;,>@
/!% -
4== 2-2-2 577 $m6
(P@0@/
37 mingg
T$/$!* le
dengan P
impendin
eklampsi
22.3@
:!T0Nyeri kepala 5G6
Nyeri ulu hati 5G6
Pandangan kabur 5-6
(% E79M;
T4 ;@$@ mm/g
/) >> $m
)) 29 $m
Temp 3;,>@
/!% -
4== -2-2 57@ $m6
(P@0@/
37 mingg
T$/$!* le
dengan P
impendin
eklampsi
23.3@
:!T0Nyeri kepala 5G6
Nyeri ulu hati 5G6
Pandangan kabur 5-6
(% E79M;
T4 ;@$3@ mm/g
/) >7 $m
)) 27 $m
Temp 3;,9@
/!% -
4== 2-3-3 592 $m6
(P@0@/
37 mingg
T$/$!* le
dengan P
impendin
eklampsi
@@.3@
:!T0Nyeri kepala 5G6
Nyeri ulu hati 5G6
Pandangan kabur 5-6
(% E79M;
T4 7 $m
)) 29 $m
Temp 3;,9@
/!% -
4== 2--2 57@ $m6
(P@0@/
37 mingg
T$/$!* le
dengan P
impendin
eklampsi
@.3@
:!T0
Nyeri kepala 5G6
Nyeri ulu hati 5G6
Pandangan kabur 5-6
(% E79M;
T4 >@$3@ mm/g
/) >@ $m
)) 29 $m
Temp 3;,>@
/!% -
4== 3-3-2 592 $m6
(P@0@/
37 mingg
T$/$!* le
dengan P
impendin
eklampsi
@2.3@
:!T0Nyeri kepala 5G6
Nyeri ulu hati 5G6
Pandangan kabur 5-6
(% E79M;
T4 F@$7@ mm/g
/) >7 $m
)) 29 $mTemp 3;,9@
(P@0@/
37 mingg
T$/$!* le
dengan P
7/17/2019 Lapsus Obstetri Nic-3
28/36
*' 39@ 5; jam6
/!% -
4== 2--2 57@ $m6
impendin
eklampsi
@3.3@:!T0
Nyeri kepala 5G6Nyeri ulu hati 5G6
Pandangan kabur 5-6
(% E79M;T4 ;@$2@ mm/g
/) >7 $m
)) 29 $m
Temp 3;,9@
/!% -
4== 3-3-3 59; $m6
(P@0@/37 mingg
T$/$!* le
dengan P
impendin
eklampsi
@7.3@
:!T0Nyeri kepala 5G6
Nyeri ulu hati 5G6Pandangan kabur 5-6
(% E79M;
T4 7 $m
)) 29 $m
Temp 3
7/17/2019 Lapsus Obstetri Nic-3
29/36
/!% -
4== 3-7-7 5;7 $m6
7/17/2019 Lapsus Obstetri Nic-3
30/36
BAB I
PE+BAHASAN
Preeklampsia berat adalah timbuLnya hipertensi ;@$@ mm/g disertai proteinuria
dan atau edema pada kehamilan setelah 2@ minggu. Pada kasus ini ibu dikatakan mengalami
preeklampsia berat karena mengalami hipertensi, yaitu tekanan darahnya sebesar F@$7@ mm/g
dan disertai proteinuria G3. !bu juga mengalami edema yang menjadi salah satu gejala dari
preeklampsia berat. %aat ini usia kehamilan belum menyentuh ukup bulan 5aterm6
/ipertensi terjadi sebagai usaha untuk mengatasi kenaikan tahanan peri?er agar
oksigenasi jaringan dapat terukupi. Proteinuria terjadi karena pada preeklampsia permeabilitas
pembuLuh darah terhadap protein meningkat. Edema terjadi karena terjadi penimbunan airan
yang berlebihan dalam ruang interstitial. Pada preeklampsia dijumpai kadar aldosteron yang
rendah dan konsentrasi prolaktin yang tinggi daripada kehamilan normal. 0ldosteron penting
untuk mempertahankan +olume plasma dan mengatur retensi air dan natrium. Pada preeklampsia
terjadi perubahan pada ginjal yang disebabkan oleh aliran darah kedalam ginjal menurun
sehingga mengakibatkan ?iltrasi glomerOLus berkurang atau mengalami penurunan. Penurunan
?iltrasi glomeruLus akibat spasmus arteriole ginjal menyebabkan ?iltrasi natrium melalui
glomeruLus menurun yang menyebabkan retensi garam dan juga retensi air.
Pada pasien ini ditemukan tanda subjekti? impending eklampsia yakni, nyeri kepala dan
nyeri ulu hati, namun tidak disertai dengan pandangan kabur. %esuai protap jika sudah
mengalami tanda-tanda impending eklampsia maka akan diberikan terapi pera8atan akti?.
Terapi preeklampsia berat menggunakan Mg%'7 7@C 9 dalam 9@@ larutan )L
5drip 2> tetes$ menit6 dan Mg%'7 7@C 7 g ! 5bolus6 dalam kasus ini terbukti e?ekti? dalam
menegah terjadinya kejang pada penderita. Pemberian Ni?edipin 3 @ mg peroral juga
diberikan dengan menambah metildopa dalam menurunkan tekanan darah. Namun pada pasien
ini tekanan darah tidak dapat diturunkan sampai menuju PE). /ingga bayi mengalami ?etal
distress. 0tas indikasi maka persalinan dilakukan seara per-abdominal 5%6
%etelah bayi lahir keadaan tekanan darah pasien segera turun dan berada dalam keadaan
normotensi 5tekanan darah normal6 sehingga pemberian Mg%'7 tidak dilanjutkan. #eadaan
terakhir ibu dan bayi dalam keadaan sehat dan bayi mendapatkan pera8atan di N!* karena
berat badan lahir rendah.
3@
7/17/2019 Lapsus Obstetri Nic-3
31/36
!bu dianjurkan untuk 0N yg lebih ermat pada kehamilan, karena dengan 0N yg baik,
ibu dapat mengetahui tanda bahaya pada kehamilannya serta lebih dapat mempersiapkan mental
dan ?isik ibu pada 8aktu persalinan. Pentingnya perkembangan 0N pada saat umur kehamilan
B 2@ mg akan membantu menegakkan diagnosa preeklampsi dan menyingkirkan diagnosa
banding hipertensi kronik dalam kehamilan.
BAB
KESI+PULAN
. 4iagnosis pada pasien ini sudah tepat sesuai dengan anamnesis, pemeriksaan ?isik dan
temuan intraoperati? yaitu (P@0@/@ 33-37 minggu T$/$!* letkep dengan PE G
impending eklampsia
2. Penatalaksanaan yang dilakukan di )%*P NT sudah tepat yaitu memberikan pera8atan
akti?, yakni bolus Mg%'77@C 7 gram dan drip Mg%'77@C ; gr dalam )L serta melalukan
terminasi
3. #ualitas dan kuantitas 0N harus lebih ditingkatkan lagi di seluruh ?asilitas layanan
kesehatan.
3
7/17/2019 Lapsus Obstetri Nic-3
32/36
%ATAR PUSTAKA
. &akultas kedokteran *(M. 2@@. &ingkat Kematian %bu dan Bayi 'asih &inggi.
0essed at =une 9th 2@3. 0+ailable ?rom
http$$kebijakankesehatanindonesia.net$sites$de?aOLt$?iles$?ile$poliy$PoliyC2@rie?
C2@ke->C2@[email protected]?
2. 4epkes )!. 2@2. (paya Percepatan Penurunan ngka Kematian %bu. 0essed at =une
9th, 2@3. 0+ailable ?rom http$$888.kesehatanibu.depkes.go.id$8p-
ontent$uploads$do8nloads$2@3$@$&atsheetR*paya-PP-0#!.pd?
3. 4epkes )!. 2@2. Pengump*+an ,ata dan Ka-ian Kualitas Pelayanan Kesehatan %bu
pada &ingkat Pelayanan Kesehatan ,asar dan Ru-ukan di %ndonesia &ahun ./0..
0essed at =une ;th, 2@3. 0+ailable ?rom http$$888.kesehatanibu.depkes.go.id$8p-
ontent$uploads$do8nloads$2@3$@$&atsheetR0ssessment.pd?
7. P'(!. 2@@.Penatalaksanaan Hipertensi dalam Kehamilan. 0essed at =une >th, 2@3.
0+ailable ?rom
http$$888.pogi.or.id$pogi$upload$do8nload?ile$b>>9a
7/17/2019 Lapsus Obstetri Nic-3
33/36
0/ 4a+ison, et al. 2@@7.Ne$ spects in the Pathophysiology of Preeclampsia. = 0m %o
Nephrol 9 277@H277>. %hool o? %urgial and )eproduti+e %ienes, *ni+ersity o?
Ne8astle upon Tyne, )oyal itoria !n?irmary I Ne8astle, *nited #ingdom. 0esed
at 9 th =une 2@3. 0+ailable ?rom
http:!asn"asn!o#rnals"org$ontent1%92&&0"'l"p*'
00 Lindheimer, et al. 2@@>, Hypertension in pregnancy =ournal o? the 0merian %oiety o?
/ypertension 25;6-7>7. 4epartments o? 'bstetris J (yneology and Mediine,
*ni+ersity o? hiago PritKker %hool o? Mediine, hiago, !llinois, *%0. 0esed at
9th =une 2@3. 0+ailable ?rom I
http$$888.preelampsia.org$pd?$P!!%F33@@>9S.pd?
0. /ladune8ih, et al. 2@@ th=une 2@3. 0+ailable
?rom http$$888.emediine.om$emerg$topi7>@.htm.
08 TomasOLo, P.=. J Lubetkin, 4., 2@@;, Preeclampsia 0esed at I >th =une 2@3.
0+ailable ?rom http$$888.obgyn.health.i+illage.om$pregnanybais$preelamsia.m?.
09 :agner, L., 2@@7, ,iagnosis nd 'anagement 2f Preeclampsia 0esed at >th =une
2@3. 0+ailable ?rom http$$888.aa?p.org$a?p$2@@729$23
7/17/2019 Lapsus Obstetri Nic-3
34/36
37
7/17/2019 Lapsus Obstetri Nic-3
35/36
BKB B'i Kurng Bu"n
39
7/17/2019 Lapsus Obstetri Nic-3
36/36
K+K KeCi" +s Ke.mi"n