26
LAYANAN TEKNIS PERPUSTAKAAN ICAS Disusun oleh : Viki Iswanto Pendahuluan Perpustakaan perguruan tinggi ialah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, yang berafiliasi dengan perguruan tinggi dengan tujuan utama membantu perguruan tinggi mencapai tujuannya. Tujuan perguruan tinggi di Indonesia dikenal dengan nama Tri Dharma Perguruan Tinggi ( pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat), maka perpustakaan perguruan tinggi bertujuan membantu melaksanakan ketiga dharma perguruan tinggi tersebut. Undang-undang No 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 55 menyebutkan bahwa salah satu syarat untuk menyelenggarakan Perguruan Tinggi harus memiliki Perpustakaan. Dalam Undang-undang No. 43 Tahun 2007 tentang Pepustakaan dalam pasal 1, disebutkan bahwa Perpustakaan sebagai institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka. Sedangkan perpustakaan perguruan tinggi (PPT) merupakan unit pelaksana teknis (UPT) yang bersama-sama dengan unit lain melaksanakan Tri Dharma PT (Perguruan Tinggi) melalui menghimpun, memilih, mengolah, merawat serta melayankan sumber informasi kepada lembaga induk khususnya dan masyarakat akademis pada umumnya.(Pedoman PPT, Jakarta:

Layanan Teknis Perpustakaan Icas

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Layanan Teknis Perpustakaan Icas

LAYANAN TEKNIS PERPUSTAKAAN ICAS

Disusun oleh : Viki Iswanto

Pendahuluan

Perpustakaan perguruan tinggi ialah perpustakaan yang terdapat pada

perguruan tinggi, yang berafiliasi dengan perguruan tinggi dengan tujuan

utama membantu perguruan tinggi mencapai tujuannya. Tujuan perguruan

tinggi di Indonesia dikenal dengan nama Tri Dharma Perguruan Tinggi

( pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat), maka perpustakaan

perguruan tinggi bertujuan membantu melaksanakan ketiga dharma

perguruan tinggi tersebut. Undang-undang No 2 Tahun 1989 tentang Sistem

Pendidikan Nasional pada pasal 55 menyebutkan bahwa salah

satu syarat untuk menyelenggarakan Perguruan Tinggi harus memiliki

Perpustakaan. Dalam Undang-undang No. 43 Tahun 2007 tentang

Pepustakaan dalam pasal 1, disebutkan bahwa Perpustakaan sebagai

institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan karya rekam secara

profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan

pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka.

Sedangkan perpustakaan perguruan tinggi (PPT) merupakan unit pelaksana

teknis (UPT) yang bersama-sama dengan unit lain melaksanakan Tri Dharma

PT (Perguruan Tinggi) melalui menghimpun, memilih, mengolah, merawat

serta melayankan sumber informasi kepada lembaga induk khususnya dan

masyarakat akademis pada umumnya.(Pedoman PPT, Jakarta: Dirjen DIKTI,

1994, hal. 3). Adapun yang termasuk dalam PT meliputi ICAS, institut,

sekolah tinggi, akademi, politeknik dan atau PT lain yang sederajat.

Perpustakaan Perguruan Tinggi (PPT) sering diibaratkan sebagai

jantungnya Perguruan Tinggi (the heart of university), maka keberadaannya

harus ada agar dapat memberikan layanan kepada civitas akademika sesuai

dengan kebutuhan. Dalam rangka melaksanakan pengelolaan perpustakaan

Page 2: Layanan Teknis Perpustakaan Icas

diperlukan pedoman sebagai panduan, karena itu diperlukan pengetahuan

tentang Standar Nasional Indonesia Perpustakaan Perguruan Tinggi (SNI

7330.2009) dalam upaya pencapaian pengelolaan PPT yang baku.

Begitu juga dengan perpustakaan ICAS yang merupakan perpustakaan

khusus, karena perpustakaan jenis ini hanya menyediakan satu (1) jenis

subyek saja yakni subjek filsafat dan tasawuf. Perpustakaan ICAS yang

berada di lantai 2 memiliki koleksi sebanyak + 16000 eksemplar dari 12000

judul. Adapun sistem pengelolaan dan pelayanan perpustakaan telah

terdigitalisasi (digital library). Menurut Komariah Kartasasmita

mendefinisikan perpustakaan digital sebagai sebuah sistem yang memiliki

berbagai layanan dan obyek informasi yang mendukung pemakai yang

membutuhkan obyek informasi tersebut melalui perangkat digital atau

elektronik.

Romi Satria Wahono mendefinisikan perpustakaan digital sebagai suatu

perpustakaan yang menyimpan data baik itu buku (tulisan), gambar, suara

dalam bentuk file elektronik dan mendistribusikannya dengan menggunakan

protokol elektronik melalui jaringan komputer. Menurutnya, istilah

perpustakaan digital memiliki pengertian yang sama dengan perpustakaan

elektronik (electronic library) dan perpustakaan maya (virtual library).

Sedangkan Perez dan Enrech berpendapat bahwa definisi yang tepat dari

perpustakaan maya (virtual library) diadaptasi dari visi sebagai berikut:

akses jarak jauh dari titik manapun di dunia ini menuju isi perpustakaan dan

segala jenis informasi, dengan menggunakan komputer.

Dari definisi-definisi di atas dapat diambil sintesa bahwa perpustakaan digital

adalah organisasi atau lingkungan yang mengelola koleksi informasi berupa

tulisan, gambar, dan suara dalam bentuk elektronik dan memberikan

pelayanan kepada pengguna melalui jaringan internet.

Tujuan Perpustakaan Digital

Page 3: Layanan Teknis Perpustakaan Icas

Sebagaimana yang diharapkan pada gagasan awal, perpustakaan digital

bertujuan untuk membuka akses seluas-luasnya terhadap informasi yang

sudah dipublikasikan. Tujuan perpustakaan digital menurut Association of

Research Libraries (ARL), 1995, adalah sebagai berikut:

Untuk melancarkan pengembangan yang sistematis tentang cara

mengumpulkan, menyimpan, dan mengorganisasi informasi dan

pengetahuan dalam format digital.

Untuk mengembangkan pengiriman informasi yang hemat dan efisien

di semua sektor.

Untuk mendorong upaya kerjasama yang sangat mempengaruhi

investasi pada sumber-sumber penelitian dan jaringan komunikasi.

Untuk memperkuat komunikasi dan kerjasama dalam penelitian,

perdagangan, pemerintah, dan lingkungan pendidikan.

Untuk mengadakan peran kepemimpinan internasional pada generasi

berikutnya dan penyebaran pengetahuan ke dalam wilayah strategis

yang penting.

Untuk memperbesar kesempatan belajar sepanjang hayat.

Peran Perpustakaan Digital di ICAS

Ismail Fahmi menjelaskan bahwa perpustakaan digital berperan

sebagai penyedia informasi, penyedia layanan informasi, atau pengguna

informasi dengan memanfaatkan jaringan dan teknologi digital. Namun

bagaimana koleksi digital itu dimanfaatkan, sangat tergantung dari

bagaimana informasi tersebut dibuat, diorganisasikan, dan disajikan.

Selain itu perpustakaan digital bukan hanya berkenaan dengan

manajemen pengetahuan (knowledge management) dan informasi. Arlinah

Raharjo menjelaskan bahwa perpustakaan sebagai salah satu sumber

informasi mulai diharapkan untuk menjalankan peranan yang lebih sebagai

pendamping dalam proses pendidikan seumur hidup. Tantangan bagi

Page 4: Layanan Teknis Perpustakaan Icas

pustakawan adalah untuk memahami dan menentukan posisinya dalam

proses perubahan dan beralih dari pemikiran perpustakaan sebagai ruang

fisik semata ke suatu kenyataan baru perpustakaan sebagai organisasi yang

harus mengembangkan jenis layanan informasi digital. Oleh karena itu peran

perpustakaan ICAS dalam memberikan pelayanan informasi kepada civitas

akademika sangat terbantu dengan adanya perkembangan teknologi

informasi yang telah merambah keperpustakaan. Sejak beberapa tahun

terakhir perkembangan perpustakaan ICAS telah mengalami kemajuan dan

bisa membantu pustakawan dalam memberikan pelayanan informasi

kepada mahasiswa, dosen, dan peneliti untuk mengakses informasi yang

mereka butuhkan.

Oleh karena itu fungsi digital resources pada perpustakaan ICAS

adalah koleksi perpustakaan yang tersedia dalam bentuk digital (file Pdf)

yang dapat diakses melalui sistem jaringan, baik di dalam perpustakaan

maupun di luar perpustakaan melalui koneksi internet. Selain itu, karena

begitu pesatnya perkembangan teknologi informasi dilingkungan

perpustakaan, maka mau atau tidak mau perkembangan perpustakaan ICAS

juga mengikuti perkembangan dengan menyediakan layanan berupa online

resources adalah sumber-sumber informasi yang berada didalam maupun di

luar perpustakaan tetapi terkoneksi dengan sistem jaringan perpustakaan

melalui sistem web links. Online resources ini telah diadaptasikan dengan

kebutuhan kajian / pembelajaran di lingkungan ICAS, oleh karena itu

perkemabangan aplikasi senayan memberikan kemudahan bagi pustakawan

ICAS untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk civitas akademika

ICAS.

Masalah dan Isu-Isu mengenai Perpustakaan Digital

Pengembangan perpustakaan digital bukan tidak mengalami hambatan. Ada

beberapa hal yang menjadi perhatian, yaitu:

Page 5: Layanan Teknis Perpustakaan Icas

1. Kemampuan dan penentuan biaya. Seperti halnya dengan inovasi lain

yang membutuhkan suatu investasi, begitu pun perpustakaan digital.

Apalagi infrastruktur komputer masih membutuhkan biaya yang besar.

2. Masalah hak cipta yang terbagi dua: hak cipta pada dokumen yang

didigitalkan dan hak cipta pada dokumen di communication network.

Di dalam hukum hak cipta masalah transfer dokumen lewat jaringan

komputer belum didefinisikan dengan jelas.

3. Masalah mendigitalkan dokumen. Yaitu bagaimana mendigitalkan

dokumen dan jenis penyimpanan digital dokumen, baik berupa full text

maupun page image.

4. Masalah penarikan biaya. Hal ini menjadi masalah terutama untuk

perpustakaan digital swasta yang menarik biaya atas setiap dokumen

yang diakses. Penelitian di bidang ini banyak mengarah ke pembuatan

sistem deteksi pengaksesan dokumen atau pun upaya mewujudkan

electronic money.

Manual Prosedur Operasional Standar Perpustakaan ICAS (Manual of Standard Operational Procedures (SOP)

Perpustakaan di ICAS harus melaksanakan pengembangan koleksinya

sebagai bagian dari pengembangan layanan perpustakaan ICAS yang hanya

memiliki satu (1) subjek yaitu filsafat dan tasawuf . Oleh karena itu

perpustakan harus mempunyai kebijakan pengembangan koleksi sesuai

dengan bidang ilmu yang dicakup oleh kampus ini. kebijakan pengembangan

koleksi perpustakaan mengacu pada silabus para dosen yang memberikan

perkuliahan.

ICAS memerlukan kebijakan tertulis mengenai pengembangan koleksi

secara umum yang menjadi kerangka acuan bagi semua kebijakan

pengembangan koleksi yang lebih khusus. Perincian mengenai cakupan

subjek koleksi perpustakaan dan koleksi perpustakaan di ICAS harus

Page 6: Layanan Teknis Perpustakaan Icas

memprioritaskan kebutuhan, tingkatan kedalaman dan keragaman

dibuatkan daftarnya (konspektus).

2. Cakupan Koleksi

2.1. Bidang Subjek

Setiap perpustakaan harus mengupayakan terbentuknya suatu koleksi

terseleksi yang mencakup semua bidang subjek yang diperlukan untuk

menunjang pendidikan, pengajaran dan penelitian di lembaga ini. Tingkat

kedalaman dan keragaman disesuaikan dengan tingkat program studi,

serta prioritas-prioritas khusus yang belaku di lembaga ini. Agar

mahasiswa ICAS dapat memperdalam wawasan dangan pengetahuan

pengguna perpustakaan, khususnya pengembangan koleksi bahan

rujukan yang bersifat umum dan koleksi karya akademis ICAS. Walaupun

perpustakaan ICAS ini merupakan perpustakaan yang bersifat khusus

tidak ada salahnya kita menyediakan informasi pustaka selain subyek

filsafat dan tasawuf saja.

2.2. Bahan Perpustakaan

Koleksi setiap perpustakaan mencakup semua jenis bahan

perpustakaan yang paling sesuai untuk mendukung pendidikan,

pengajaran dan penelitian. Jenisnya meliputi beragam bahan

perpustakaan yang berkaitan dengan isi atau format publikasi,

misalnya: monograf, buku teks, buku rujukan, jurnal/majalah, surat

kabar, disertasi, tesis, skripsi, terbitan pemerintah, laporan

penelitian, proseiding konfrensi, seminar, lokakarya.

2.2.1 Karya Akademis

Perpustakaan ICAS mengembangkan koleksi karya akademis

berupa:

a. Koleksi Inti, yaitu koleksi program studi Filsafat dan tasawuf

Page 7: Layanan Teknis Perpustakaan Icas

b. Koleksi Umum, yaitu koleksi yang disediakan untuk

mendukung silabi / kurikulum dan atau memperkaya

pengetahuan.

c. Koleksi Referensi, yaitu koleksi perpustakaan yang berupa

bahan-bahan rujukan seperti ensiklopedi, kamus, indeks, dan

lain-lain.

d. Koleksi Jurnal / Majalah yang berkaitan dengan program studi

filsafat dan tasawuf

e. Koleksi Skripsi, Tesis, dan Disertasi

f. Koleksi Khusus ; karya dosen ICAS, Kajian Filsafat dan

tasawuf,

g. Koleksi AV (Audio-Visual)

2.2.2. Bahasa

Bahasa yang dicakup dalam koleksi perpustakaan ICAS adalah

bahasa Indonesia, bahasa Inggris, bahasa Arab, dan bahasa

Persia. Setiap perpustakaan dapat memutuskan untuk

mengadakan bahan berbahasa lain bila diperlukan untuk

menunjang kurikulum program studi di ICAS. Serta permintaan

dari mahasiswa untuk jenis koleksi dan bahasa tertentu jika

diperlukan.

3. Penanggung Jawab Pengembangan Koleksi

Kepala Perpustakaan ICAS bertanggung jawab atas pengembangan

koleksi perpustakaan dan menjadi koordinator pengembangan

koleksi di perpustakaan. Akan tetapi lembaga pendidikan di ICAS

memiliki dua (2) jurusan yaitu filsafat-tasawuf, dan Ulumul Quran

maka untuk mengembangkan sebuah koleksi yang ada harus

melalu mekanisme sebagai berikut :

a. Ketua ICAS / ketua yayasan

Page 8: Layanan Teknis Perpustakaan Icas

b. Kepala Perpustakaan

c. Dosen

d. Wakil mahasiswa

Dari empat komponen diatas maksudnya adalah perwakilan

mahasiswa, dozen mengusulkan kepada kepala perpustakaan

tentang koleksi yang harus dimiliki sebuah perpustakan dan kepala

perpustakaan akan menindak lanjuti kepada pimpinan untuk

diproses lebih lanjut lagi.

4. Seleksi

4.1. Tim seleksi

Perpustakaan ICAS harus mempunyai suatu panitia atau tim seleksi

yang bertugas memberikan usulan bahan perpustakaan serta

mempertimbangkan permintaan bahan perpustakaan yang masuk.

4.2. Kegiatan tim Seleksi

Dalam rangka pembinaan dan pengembangan koleksi setiap Kepala

Perpustakaan menyusun kegiatan yang mencakup kegiatan sebagai

berikut:

a. Memberikan pengarahan pada Tim berkenaan dengan kriteria

seleksi, alokasi dana, dan hal-hal lain untuk meningkatan kinerja

tim.

b. Membagi tanggung jawab menurut bidang subjek tertentu.

c. Menyediakan dan mengedarkan alat Bantu seleksi.

d. Merancang mekanisme yang efektif untuk mendapatkan dan

menyalurkan permintaan bahan perpustakaan dari semua kelompok

pengguna.

e. Menetapkan jadwal pertemuan secara berkala.

Page 9: Layanan Teknis Perpustakaan Icas

4.3. Alat Bantu seleksi

Alat Bantu seleksi yang digunakan untuk memilih bahan perpustakaan

adalah:

a. Katalog penerbit (tercetak atau elektronik)

b. Daftar tambahan buku perpustakaan lain.

c. Bibliografi

Adapun pemilihan bahan perpustakaan harus juga berpedoman pada:

a. Kurikulum ICAS

b. Silabus mata kuliah

c. Permintaan pengguna.

5. Kriteria Seleksi

Kriteria seleksi adalah kesesuaian koleksi dengan program studi atau

penelitian yang sedang atau akan berlangsung di ICAS.

Tim seleksi mengindentifikasi bahan yang diprioritaskan, mempelajari

silabus mata kuliah dan daftar bacaan baik yang diwajibkan maupun

yang direkomendasikan. Disamping itu , tim seleksi mengumpulkan

informasi mengenai penelitian yang sedang atau akan berlangsung

untuk memperoleh sumber-sumber informasi yang dibutuhkan.

Setiap perpustakaan harus mengindentifikasi kekuatan dan kelemahan

koleksi masing-masing per bidang subjek dan format,

membandingkannya dengan kebutuhan, lalu menyusun urutan

prioritas yang akan diberlakukan untuk periode yang akan datang.

Untuk bahan perpustakaan yang tidak termasuk prioritas utama,

criteria relevansi dengan pendidikan, pengajaran dan penelitian di

Page 10: Layanan Teknis Perpustakaan Icas

ICAS masih tetap berlaku. Keseimbangan subjek juga perlu mendapat

perhatian. Selain itu ada beberapa jenis bahan yang tidak perlu

melewati proses seleksi karena pengadaannya bersifat wajib.

Untuk bahan perpustakaan yang berasal dari hadiah yang tidak sesuai

dengan kriteria relevansi dapat diteruskan kepada perpustakaan yang

membutuhkan atau diperlakukan sesuai dengan kebijakan

perpustakaan setempat.

6. Pengadaan

Bahan perpustakaan diperoleh melalui pembelian, tukar menukar,

hadiah dan deposit (wajib simpan)

6.1. Pembelian

Perpustakaan dianjurkan mengalokasikan 40%-60% dari anggarannya

untuk pembelian koleksi. Pembelian dapat dilakukan dengan cara

membeli langsung ke toko buku atau juga bisa melalui agen. Untuk

kemudahan administrasi, perpustakaan sebaiknya melakukan

pembelian melalui agen dalam negeri walaupun tak ada kemungkinan

pihak ICAS membeli koleksi dari pihak luar negeri seperti Iran.

Pembelian buku untuk satu judul ditetapkan sebanyak satu eksemplar,

kecuali buku yang banyak dibaca dan buku wajib untuk mata kuliah

tertentu.

6.2. Tukar menukar

Tukar menukar dapat dilakukan dengan perpustakaan lain apabila ada

kecocokan antara bahan yang akan ditukarkan. Bahan perpustakaan

yang dapat digunakan untuk tukar-menukar adalah karya akademis

ICAS dan bahan perpustakaan yang jumlah eksemplarnya lebih dari

satu. Proses tukar menukar koleksi perpustakaan dapat dilakukan jika

Page 11: Layanan Teknis Perpustakaan Icas

pihak ICAS sudah menjalin kerjasama dengan perpustakaan lain bila

sangat diperlukan oleh pihak ICAS.

6.3. Hadiah

Bahan perpustakaan dapat diterima apabila:

a. memenuhi kriteria seleksi

b. tidak disertai syarat-syarat yang mengikat.

Hadiah dapat juga berbentuk uang yang khusus untuk membeli bahan

pustakas.

6.4. Deposit (wajib simpan)

Perpustakaan menerima wajib simpan berupa karya akademis yang

dihasilkan oleh sivitas akademika di lingkungannya baik dalam bentuk

tercetak maupun elektronik. Hal ini sangat diperlukan agar koleksi di

ICAS terutama kitab-kitab klasik tidak hilang, karena di ICAS selain

mahasiswa S1 penerima beasiswa disini juga ada mahasiswa S2 yang

mana sarjana tingkat 2 ini sangat memerlukan koleksi kitab klasik

yang berkaitan dengan filsafat islam dan tasawuf

7. Stock Opname

Stock Opname adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui

sejauh mana jumlah koleksi yang ada sesuai dengan jumlah koleksi

menurut catatan kepemilikan (buku induk). Stock Opname dianjurkan

dilakukan sekali setahun pada masa libur agar tidak menganggu

pelayanan.

Kegiatan ini berguna untuk mengetahui:

a. bahan perpustakaan mana yang hilang dan mungkin perlu

diupayakan peggantinya, baik berupa bahan yang sama maupun

yang hamper sama.

Page 12: Layanan Teknis Perpustakaan Icas

b. Besarnya persentase kehilangan bahan, agar dapat diambil

tindakan pengamanan terhadap koleksi apabila telah melampaui

batas toleransi.

c. Dapat mengetahui bahan perpustakaan yang rusak sehingga perlu

diperbaiki.

8. Penyiangan ( Weeding)

Penyiangan adalah penarikan bahan perpustakaan dari koleksi

perpustakaan. Kegiatn ini bertujuan :

a. Memperoleh tambahan untuk koleksi baru.

b. Membuat koleksi agar lebih dapat diandalkan sebagai sumber

informasi yang akurat, relevan, up-to-date serta menarik.

c. Memberi kemudahan pada pemakai dalam menggunakan koleksi.

d. Memungkinkan staff perpustakaan mengelola koleksi dengan lebih

efektif dan efisien.

8.1.1. kondisi fisik

Bahan perpustakaan yang boleh disiangi adalah bahan yang:

a. kondisi fisiknya sudah dalam keadaan rusak berat dan tidak

mungkin diperbaiki lagi.

b. Halamannya banyak yang hilang sehingga informasinya tidak utuh

lagi

8.1.2. Isi atau materi

Bahan perpustakaan yang boleh disiangi adalah bahan yang:

a. informasinya dinilai sudah kadaluarsa.

b. Informasinya sudah tidak relevan lagi.

c. Isinya tidak sesuai lagi dengan program studi.

d. Materinya bukan merupakan karya klasik dan sejarah.

Page 13: Layanan Teknis Perpustakaan Icas

e. Adanya edisi terbaru.

8.1.3. Pemanfaatan

Bahan perpustakaan yang kurang dimanfaatkan dapat dikeluarkan dari

jajaran koleksi. Sebagai tolak ukur kegiatan penyiangan bahan

perpustakaan dapat menggunakan data yang berasal dari berbagai

sirkulasi (peminjaman), yaitu:

a. Bahan perpustakaan telah berada di rak lebih dari 10 (sepuluh)

tahun.

b. Selang waktu peminjaman terakhir lebih dari 5 (lima) tahun sejak

keberadaannya di perpustakaan.

c. Bahan perpustakaan bukan karya deposit

d. Khusus terbitan berseri/jurnal yang selama lebih kurang 10

(sepuluh) tahun sudah tidak pernah dilanggan lagi dan tidak ada

rencana untuk melanggannya lagi. Sebelum pelaksanaan

penyiangan terhadap buku yang kurang sekali pemanfaatnnya

sebaiknya diadakan pameran (display) agar pengguna

perpustakaan mengetahui keberadaan bahan tersebut.

8.2. Pelaksanaan penyiangan

Panitia penyiangan diketahui oleh Kepala Perpustakaan dan

beranggotakan staf perpustakaan. Kegiatan penyiangan ini dilakukan

pada masa libur perkuliahan. Bahan perpustakaan yang masih

diperlukan dan belum rusak betul agar terlebih dahulu dibuatkan

fotokopi/microfilm.

8.3. Tindak lanjut penyiangan

Tindak lanjut kegiatan penyiangan, perpustakaan:

a. Menawarkan bahan perpustakaan untuk tukar-menukar

Page 14: Layanan Teknis Perpustakaan Icas

b. Menawarkan bahan perpustakaan untuk dihadiahkan ke

perpustakaan lain.

c. Menjual bahan perpustakaan dengan murah kepada civitas

akademika atau mahasiswa.

d. Menawarkan bahan perpustakaan secara gratis kepada civitas

akademika dan mahasiswa jika pada poin c tidak terlaksana.

9. Pemeliharaan bahan perpustakaan

Pemeliharaan bahan perpustakaan adalah kegiatan untuk merawat,

menjaga dan melestarikan bahan perpustakaan agar dalam keadaan

baik. Pemeliharaan bahan perpustakaan dapat dilakukan dengan cara

penjilidan, fumigasi, reproduksi, dan perawatan.

9.1. Penjilidan

Penjilidan adalah kegiatan pemeliharaan yang dilakukan melalui

perbaikan fisik. Upaya ini relative lebih murah dan efektif. Bahan

perpustakaan yang dapat dijilid adalah bahan perpustakaan yang

sudah rusak serta majalah/jurnal yang dilanggan dan sudah lengkap.

9.2. Fumigasi

Fumigasi adalah pemeliharaan koleksi dengan cara penyemprotan

bahan kimia terhadap bahan perpustakaan untuk memusnahkan kutu,

jamur, serangga dan binatang pengerat. Perawatan bahan

perpustakaan dengan cara ini relative lebih mahal. Pelaksanaanya

dilakukan saat liburan semester. Fumigasi dilakukan dengan tujuan

agar bahan perpustakaan terawat dengan baik terutama buku

tergolong langka.

Fumigasi dilakukan dengan syarat:

a. minimal tiga tahun sekali.

Page 15: Layanan Teknis Perpustakaan Icas

Mulai

Kumpulkan Katalog penerbit dan permintaan pengguna

Kirim bahan ke Tim Seleksi

Terima bahan terpilih dari tim seleksi

Cek kepemilikan di katalog

Ada Diadakan

b. Adanya serangga dan binatang pengerat seperti tikus, kutu, dan

lain-lainnya.

9.3. Reproduksi

Reproduksi adalah jenis pemeliharaan yang dilakukan dengan cara

memproduksi ulang bahan perpustakaan dalam bentuk fotokopi atau

mikro dengan tujuan penggandaan dan penambahan agar koleksi yang

tergolong langka dapat dilestarikan.

Reproduksi dilakukan di Bagian Pengadaan atas persetujuan Kepala

Perpustakaan dengan syarat:

a. tidak melanggar hak cipta (HAKI)

b. judul banyak dimanfaatkan tetapi tidak diterbitkan lagi (out of Print)

9.4. Perawatan

Perawatan adalah konvensional yang umum dilakukan setiap hari kerja

dengan membersihkan debu yang melekat pada bahan perpustakaan.

ALUR KERJA SELEKSI BAHAN PERPUSTAKAAN

Page 16: Layanan Teknis Perpustakaan Icas

Faktor Penghamabat dan Pendukung di Perpustakaan ICAS

NO FAKTOR PENDUKUNGFAKTOR

PENGHAMBATSOLUSI

1 Sofware perpustakaan ICAS

telah menggunakan sistem

digital dengan menggunakan

aplikasi perpustakaan

senayan, sehingga

memberikan kemudahan

bagi pustakawan untuk

memberikan pelayanan yang

terbaik kepada civitas

akademika dan aplikasi ini

memberikan ruang bagi

pustakawan untuk

Masih banyak

pengujung

perpustakaan ICAS

tidak memanfaatkan

OPAC (Online Public

Acses Catalog) yang

telah disediakan oleh

pihak perpustakaan.

karena computer yang

digunakan untuk

sistem katalog online

hanya 1 unit dan

Perlunya

penambahan

unit komputer

untuk

diperuntukkan

katalog online

dan

mengadakan

sosialisasi

perpustakaan

baik pengguna

ICAS maupun

Page 17: Layanan Teknis Perpustakaan Icas

mengembangkan sesuai

dengan kebutuhan

perpustakaan ICAS.

kemudahan tersebut antara

lain, pada aplikasi ini dapat

ditaruh e-Book, E-jouranal

yang berkaitan dengan

subjek filsafat-tasawuf, dan

ulumul quran yang diinput

dalam sistem catalog online.

belum dilengkapi

dengan informasi

filsafat-tasawuf,

ulumul quran dalam

bentuk e-book

maupun e-journal

yang dapat diakses

pengguna

perpustakaan dari luar

ICAS tanpa harus

mengakses langsung

di perpustakaan ICAS.

dari luar ICAS

dan juga

memberikan

pelayanan

informasi

dalam bentu e-

book dan e-

journal.

2 Sistem

pengkatalogisasian di

perpustakan ICAS

menggunakan sistem DDC

(Dewey Decimal

Classification ) edisi 20

Pengklasifikasian

koleksi perpustakaan.

Dalam

mengklasifikasikan

koleksi perpustakaan

yang mengerti dan

memahami hanya

satu orang yakni

ketua perpustakaan

ICAS saja, maka

diperlukan

pustakawan yang

memahami klasifikasi

menggunakan DDC

edisi 20, penentuan

subjek, managemen

perpustakaan

perguruan tinggi,

stock opname dan

Penambahan

pustakawan

yang

memahami dan

mengkuasai

tugas

pengolahan

perpustakaan

perguruan tingi

dan menguasai

sistem

katalogisasi

dengan

menggunakan

DDC (Dewey

Decimal

Classification)

Page 18: Layanan Teknis Perpustakaan Icas

yang lainnya yang

berkaitan dengan

pengelolaan

perpustakaan

perguruan tinggi

3 Koleksi perpustakaan ICAS

yang bersubyek filsafat dan

tasawuf bisa dikatakan

sudah memenuhi standar

perpustakaan khusus, karena

pada koleksi ini bahasa yang

digunakan adalah bahasa

Arab, Inggris, Persia,

Indonesia yang merupakan

rujukan asli dari filsafat islam

dan tasafuw

Masih banyak koleksi

perpustakaan ICAS di

bidang filsafat islam

yang berbahasa Persia

dan Arab belum

banyak dimanfaatkan

dengan baik oleh

civitas akademika

terutama mahasiswa

ICAS, dan sedikitnya

koleksi filsafat dan

tasawuf dalam bahasa

Indonesia.

Civitas

akademika

ICAS

mengadakan

pelatihan

bahasa Persia

bagi

mahasiswa

ICAS baik itu

mahasiswa

tingkat 1

maupun tingkat

2, dan juga

pihak ICAS

yang

dikoordinir oleh

perpustakaan

menerjemahka

n buku-buku

filsafat islam ke

bahasa

Indonesia

sehinga koleksi

tersebut dapat

dimanfaatkan

Page 19: Layanan Teknis Perpustakaan Icas

dengan baik.

4 Terjalin keakraban yang

sangat baik antara

pustakawan dan pengunjung

perpustakaan ICAS

Petugas pustakawan

ICAS terlalu asyik

berdiskusi dengan

pengunjung

perpustakaan /

mahasiswa, sehingga

ruang perpustakaan

tidak kondusif untuk

belajar karena

bisingnya suara

petugas perpustakaan

yang asyik berdiskusi

Dalam ruang

perpustakaan

sebaiknya tidak

menimbulkan

kegaduhan

atau berisik

yang dapat

menggagu

pengunjung

lain yang

sedang belajar

atau membaca

5 Banyaknya koleksi

perpustakaan di bidang

filsafat dan tasawuf di

manfaatkan oleh pengunjung

dari luar ICAS

Tidak tersedianya

layanan fotocopy

sehingga

penggunjung

perpustakaan dari luar

ICAS sangat sulit

mencari fotocopyaan

sehingga

penggunjung

memfotocopy diluar

ICAS yang jaraknya

cukup jauh sehingga

kurang efisien,

membuang waktu

bagi pengujung

perpustakaan yang

sedang fokus dalam

hal penelitian filsafat-

Perpustakaan

ICAS harus

menyediakan

layana

fotocopy.

Page 20: Layanan Teknis Perpustakaan Icas

tasawuf, dan ulumul

quran.

6 Ruang perpustakaan

sudah nyaman dan dapat

melihat koleksi-koleksi ICAS

Pengunjung

perpustakaan sangat

sulit mengakses

internet untuk

mengambil dan

mencocokan informasi

tertentu dalam

penelitian yang

sedang dilakukan oleh

pemakai termasuk

layanan e-book

maupun e-journal

yang dimiliki oleh ICAS

Perpustakaan

ICAS harus

menyediakan

layanan wifi

7 Sarana dan prasarana

perpustakaan sudah lengkap

termasuk pihak ICAS

memiliki unit computer di

ruang baca

Lokasi perpustakaan

ICAS terlalu sempit

sehingga untuk

belajar dan membaca

di perpustakaan ICAS

kurang nyaman dan

diruang baca

pengunjung tidak

disediakan meja

bundar yang ukuran

kecil untuk belajar dan

membaca koleksi

perpustakaan ICAS

Ruang

perpustakaan

ICAS sebaiknya

diperluas dan

tempat ruang

baca

sebaiknya di

gunakan meja

bundar yang

ukuran kecil,

sehingga

penggunjung

merasa

nyaman dalam

belajar dan

membaca di

Page 21: Layanan Teknis Perpustakaan Icas

perpustakaan

ICAS