54
PERILAKU DAN JIWA SGD 14 / 2011 L B M 1

lbm 1 _sgd 14 jiwa

Embed Size (px)

DESCRIPTION

lbm 1 _sgd 14 jiwa

Citation preview

Page 1: lbm 1 _sgd 14 jiwa

PERILAKU DAN JIWA

SGD 14 / 2011

L B M 1

Page 2: lbm 1 _sgd 14 jiwa

PERILAKU DAN JIWA

STEP 1

Wahamo Keyakinan palsu yang didasarkan pada kesimpulan yang salah dan tidak dapat

dikoreksi dengan suatu alasan dan tidak sejalan dengan intelegensia pasien maupun latar belakang pasien

o Keyakinan terhadap ide2 dan pikiran yang tidak sesuai dengan kenyataan

Waham bizzareo Gangguan isi pikiran dimana penderita memperlihatkan keyakinan yang aneh

Halusinasi akustiko Persepsi panca indra (pendengaran) tanpa rangsang pada reseptor pada indra

tersebut. Ada suara aneh yang timbul. Merupakan suatu kegawatan psikiatrik.o Ada 2 : ponema (suara jelas kayak suara manusia) dan akoasma (suara tidak jelas

kayak suara gemuruh bisikan setan)o Halusinasi bisa didapatkan pada orang yang normal sedangkan waham didapatkan

pada seseorang dengan gangguan kondisi kejiwaan

Fungsi okupasio Mencakup fungsi motoric halus, sensorik serta kognitif.o Okupasi = pekerjaan, adanya gangguan dalam melakukan aktivitas sehari-hari

Zat psikoaktifo Zat yang mempengaruhi susunan saraf pusat

Fungsi globalo Disebut dengan GAF (global fungsional assessment), merupakan skala numerik 0-

100 yang digunakan dokter jiwa untuk menilai secara subjektifitas mengenai fungsi social fungsi kerja dan psikologi orang dewasa

Aksiso Patokan dalam mendiagnosis gangguan kejiwaan

STEP 2

1. Macam macam waham ?2. Mengapa pasien mengalami waham dan halusinasi akustik ?3. Mengapa pasien sering marah2 tidak jelas dan bicara tidak karuan sejak 1,5 bulan yll ?4. Sifat sifat dari waham ?5. Apa yang dimaksud dengan penurunan fungsi okupasi dan psikososial?6. apa saja yang termasuk dalam kelompok gangguan jiwa berat ?7. Adakah hub Antara usia dan jenis kelamin trhdp gangguan kejiwaan tsb ?8. Perbedaan waham, halusinasi dan ilusi ?9. Apa dasar dokter mendiagnosis psien dalam keadaan gangguan jiwa berat ?

L B M 1 JIWA Page 2

Page 3: lbm 1 _sgd 14 jiwa

PERILAKU DAN JIWA

10. Hub zat psikoaktif dengan penyakit ini ?11. Pemeriksaan status mental apa yang dilakukan oleh dokter ?12. apa saja yng termasuk dalam golongan terapi obat psikotik?13. Contoh2 terapi psikososial yg diberikan pada penderita ?

STEP 3

1. Macam macam waham ?o Waham cemburuo Waham kebesaran

- Seolah2 menjadi seseorang yg diagungkano Waham kejaro Waham curigao Waham bizzare

- Of withdrawl : idenya mempengaruhi orang- Insertion : idenya disisipi orang, dipengaruhi- Broadcasting : idenya diomongin orang

2. Sifat sifat pasien yang mengalami waham ?o Egosentris (hanya membicarakan dirinya saja)o Tidak sesuai logika dan realitao Susah diubah pendiriannya

3. Mengapa pasien mengalami waham dan halusinasi akustik ?o Karena adanya gangguan dari isi pikirannyao Halusinasi brhubungan dengan wahamo Fase2 halusinasi

- Comforting : mulai merasa cemas , berslah tapi msh bsa d ikontrol- Comdemning : mulai berhalusinasi, mulai mndengar bsikan tidak jelas- Controlling : halusinasi semakin kuat- Concuering : merasa diperintah oleh halusinasinya, tidak bias

bersosialisasi dengan sekitarnyao Waham terjadi ketika seseorang berada pada keadaan terluka lalu dia

berimajinasi dan imajinasinya jadi berlebihan. - Lack of selfisteen : kenyataan dan harapan mulai tidak sesuai.- Control internal dan external : mencoba berfikir scara rasional tapi tidak

bias. - Environment support : mulai tidak merasa bersalah ketika dia mengikuti

wahamnya.- Comforting : mulai nyaman dengan wahamnya.

o Keadaan down mekanisme pertahanan jiwa kurang baik berimajinasi mulai berhalusinasi percaya dan menghayati halusinasinya WAHAM

4. Mengapa pasien sering marah2 tidak jelas dan bicara tidak karuan sejak 1,5 bulan yll ?

L B M 1 JIWA Page 3

Page 4: lbm 1 _sgd 14 jiwa

PERILAKU DAN JIWA

o Neurotransmitter pada gangguan jiwa menurun (serotonin menurun, menyebabkan marahnya meluap luap)

o Amin biogenic (GABA, serotonin, dopamine), jika serotonin menurun akan mempengaruhi pusat limbic sehingga emosinya tidak stabil.

o Kenapa kalau obatnya malah kerjanya memblokade ?

5. Apa yang dimaksud dengan penurunan fungsi okupasi dan psikososial?o Mirip dengan skoring GAF, ada skalanya juga 0-100o Meliputi interaksi dengan keluarga, teman, seberapa baik dia menjalani aktivitas

sehari2o Axis 1-5 ? skala GAF o GAF di axis 5

6. apa saja yang termasuk dalam kelompok gangguan jiwa berat ?o skizofreniao depresi berato dicari lagi ya yang lain o gimana cara bedain gangguan jiwa berat dan ringan ?

7. Adakah hub Antara usia dan jenis kelamin trhdp gangguan kejiwaan tsb ?o Wanita lebih suka berteman dgn masalah jadi kalau ada masalah terlalu dipikirkan

sehingga jiwa lebih RAPUH.o Laki laki atau perempuan yg lebih rapuh ?o Wanita pada usia 25-35 tahun lebih rentan WHY ? CARI!o Mungkin berhubungan dengan hormonal . DICARI !!!!

8. Perbedaan waham, halusinasi dan ilusi ?o Halusinasi : padahal gak ada rangsangan tapi dia merasa diberi rangsangano Ilusi : ada rangsangan tapi cara mempersepsikannya salaho Waham : halusinasi sudah menjadi keyakinannyao Ilusi dan halusinasi berhubungan dengan organ / panca indra

9. Apa dasar dokter mendiagnosis psien dalam keadaan gangguan jiwa berat ?o Ada 5 axis

- Aksis 1 : klinisnya, yang tampak khas- Aksis 2 : kepribadian, ada gangguan kepribadian ndak- Aksis 3 : kondisi fisik- Aksis 4 : psikososial atau lingkungannya- Aksis 5 : GAF, semakin kecil semakin berat

10. Hub zat psikoaktif dengan penyakit ini ?o Zat psikoaktif mempengaruhi susunan saraf pusat mempengaruhi

neurotransmitter mempengaruhi suasana hati (mood) dan perilakuo Ada 4 yg bias dipengaruhi zat psikoaktif :

L B M 1 JIWA Page 4

Page 5: lbm 1 _sgd 14 jiwa

PERILAKU DAN JIWA

- Halusinogen : menyebabkan halusinasi berlebih- Stimultan : lebih bertenaga dalam sementara waktu- Depresan : menekan system saraf pusat (nge-fly)- Adiktif : bikin ketagihan

11. Pemeriksaan status mental apa yang dilakukan oleh dokter ?o Penilaian yg dilakukan dokter saat anamnesiso Dinilai dari penampilan, gaya bicara, mood, cara berpikir, isi pikirannya dan

bagaimana cara si pasien menilai dirinya sendiri terhadap masalah yg dihadapi

12. apa saja yng termasuk dalam golongan terapi obat psikotik?o Tipikalo Atipikal o Antagonis serotonin-dopamino Antagonis dopamine

Dicari lagi yo

13. Contoh2 terapi psikososial yg diberikan pada penderita ?o Kelompok : dikumpulkan semua lalu ada fasilitatoro Keluarga : keluarga diberi pengetahuan untuk menangani pasien

STEP 4

L B M 1 JIWA Page 5

Beimajinasi berlebihan

Umur

Jenis kelamin

down

Kehilangan pekerjaan

halusinasi

waham

Pemeriksaan dokter

terapi

Page 6: lbm 1 _sgd 14 jiwa

PERILAKU DAN JIWA

STEP 7

1. Macam macam waham ?JAWAB :

a. Waham agama : keyakinan klien terhjadap suatu agama secara berlebihan diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.

b. Waham kebesaran : klien yakin secara berlebihan bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuatan khusus diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.

c. Waham somatic : klien meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya teganggu dan terserang penyakit, diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.

d. Waham curiga : kecurigaan yang berlebihan dan tidak rasional dimana klien yakin bahwa ada seseorang atau kelompok orang yang berusaha merugikan atau mencurigai dirinya, diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.

e. Waham nihilistic : klien yakin bahwa dirinya sudah ridak ada di dunia atau sudah meninggal, diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.

f. Waham bizar1. Sisip pikir : klien yakin ada ide pikiran orang lain yang dsisipkan di dalam pikiran

yang disampaikan secara berulang dan tidak sesuai dengan kenyataan2. Siar pikir : klien yakin bahwa orang lain mengetahui apa yang dia pikirkan

walaupun dia tidak menyatakan kepada orang tersebut, diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.

3. Kontrol pikir : klien yakin pikirannya dikontrol oleh kekuatan dari luar. Sumber: Psikiatri II Simtomatologi, UNDIP

Waham rujukan (delusion of reference): satu kepercayaan keliru yang meyakini bahwa tingkah laku orang lain itu pasti akan memfitnah, membahayakan, atau akan menjahati dirinya.

Waham dikendalikan: keyakinan yang keliru bahwa keinginan, pikiran, atau perasaannya dikendalikan oleh kekuatan dari luar. Termasuk di dalamnya:

1. thought withdrawal: waham bahwa pikirannya ditarik oleh orang lain atau kekuatan lain

2. thought insertion: waham bahwa pikirannya disisipi oleh orang lain atau kekuatan lain

3. thought broadcasting: waham bahwa pikirannya dapat diketahui oleh orang lain, tersiar di udara

4. thought control: waham bahwa pikirannya dikendalikan oleh orang lain atau kekuatan lain

5. waham cemburu: keyakinan yang keliru yang berasal dari cemburu patologis tentang pasangan yang tidak setia

L B M 1 JIWA Page 6

Page 7: lbm 1 _sgd 14 jiwa

PERILAKU DAN JIWA

6. erotomania: keyakinan yang keliru, biasanya pada wanita, merasa yakin bahwa seseorang sangat mencintainya

Obsesi: satu ide yang tegar menetap dan seringkali tidak rasional, yang biasanya dibarengi satu kompulsi untuk melakukan suatu perbuatan, tidak dapat dihilangkan dengan usaha yang logis, berhubungan dengan kecemasan.

Kompulsi: kebutuhan dan tindakan patologis untuk melaksanakan suatu impuls, jika ditahan akan menimbulkan kecemasan, perilaku berulang sebagai respons dari obsesi atau timbul untuk memenuhi satu aturan tertentu.

Fobia: ketakutan patologis yang persisten, irasional, berlebihan, dan selalu terjadi berhubungan dengan stimulus atau situasi spesifik yang mengakibatkan keinginan yang memaksa untuk menghindari stimulus tersebut. Beberapa contoh di antaranya:a. Fobia spesifik: ketakutan yang terbatas pada obyek atau situasi khusus (contoh

takut pada labalaba atau ularb. Fobia sosial: ketakutan dipermalukan di depan publik seperti rasa takut untuk

berbicara, tampil, atau makan di depan umumc. Akrofobia: ketakutan berada di tempat yang tinggid. Agorafobia: ketakutan berada di tempat yang terbukae. Klaustrofobia: ketakutan berada di tempat yang sempitf. Ailurofobia: ketakutan pada kucingg. Zoofobia: ketakutan pada binatangh. Xenofobia: ketakutan pada orang asing

Waham Tersangkut. Penderita percaya bahwa setiap kejadian di sekelilingnya mempunyai hubungan pribadi seperti perintah atau pesan khusus. Penderita percaya bahwa orang asing di sekitarnya memperhatikan dirinya, penyiar televisi dan radio mengirimkan pesan dengan bahasa sandi.

Waham Hipokondri. Penderita percaya bahwa di dalam dirinya ada benda yang harus dikeluarkan sebab dapat membahayakan dirinya.

Waham Diancam. Kepercayaan atau keyakinan bahwa dirinya selalu diikuti, diancam, diganggu atau ada sekelompok orang yang memenuhinya.

Waham Bersalah. Percaya bahwa dirinya adalah orang yang bersalah Waham Berdosa. Percaya bahwa dirinya berdosa sehingga selalu murung Waham Tak Berguna. Percaya bahwa dirinya tak berguna lagi sehingga sering

berpikir lebih baik mati (bunuh diri)

2. Mengapa pasien mengalami waham dan halusinasi akustik ?JAWAB :

Sumber penyebab gangguan jiwa dipengaruhi oleh faktor-faktor pada ketiga unsur itu yang terus menerus saling mempengaruhi, yaitu :1. Faktor-faktor somatik (somatogenik)

1.1. Neroanatomi1.2. Nerofisiologi1.3. nerokimia1.4. tingkat kematangan dan perkembangan organik1.5. faktor-faktor pre dan peri - natal

L B M 1 JIWA Page 7

Page 8: lbm 1 _sgd 14 jiwa

PERILAKU DAN JIWA

2. Faktor-faktor psikologik ( psikogenik)2.1. Interaksi ibu –anak : normal (rasa percaya dan rasa aman) atau abnormal berdasarkan kekurangan, distorsi dan keadaan yang terputus (perasaan tak percaya dan kebimbangan)2.2. Peranan ayah2.3. Persaingan antara saudara kandung2.4. inteligensi2.5. hubungan dalam keluarga, pekerjaan, permainan dan masyarakat2.6. kehilangan yang mengakibatkan kecemasan, depresi, rasa malu atau rasa salah2.7. Konsep dini : pengertian identitas diri sendiri lawan peranan yang tidak menentu2.8. Keterampilan, bakat dan kreativitas2.9. Pola adaptasi dan pembelaan sebagai reaksi terhadap bahaya2.10. Tingkat perkembangan emosi

3. Faktor-faktor sosio-budaya (sosiogenik)3.1. Kestabilan keluarga3.2. Pola mengasuh anak3.3. Tingkat ekonomi3.4. Perumahan : perkotaan lawan pedesaan3.5. Masalah kelompok minoritas yang meliputi prasangka dan fasilitas kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan yang tidak memadai3.6. Pengaruh rasial dan keagamaan3.7. Nilai-nilai

L B M 1 JIWA Page 8

Page 9: lbm 1 _sgd 14 jiwa

PERILAKU DAN JIWA

L B M 1 JIWA Page 9

Page 10: lbm 1 _sgd 14 jiwa

PERILAKU DAN JIWA

TAHAPAN HALUSINASI DAN DELUSI YANG BIASA MENYERTAI GANGGUANJIWAMenurut Janice Clack,1962 klien yang mengalami gangguan jiwa sebagian besar disertai Halusinasi dan Delusi yang meliputi beberapa tahapan antara lain :1. Tahap Comforting :Timbul kecemasan ringan disertai gejala kesepian, perasaan berdosa, klien biasanya mengkompensasikan stressornya dengan coping imajinasi sehingga merasa senang dan terhindardari ancaman.2. Tahap Condeming :Timbul kecemasan moderate , cemas biasanya makin meninggi selanjutnya klien merasa mendengarkan sesuatu, klien merasa takut apabila orang lain ikut mendengarkan apa-apa yang ia rasakan sehingga timbul perilaku menarik diri (With drawl)3. Tahap Controling :Timbul kecemasan berat, klien berusaha memerangi suara yang timbul tetapi suara tersebut terusmenerus mengikuti, sehingga menyebabkan klien susah berhubungan dengan orang lain. Apabila suara tersebut hilang klien merasa sangat kesepian/sedih.4. Tahap Conquering :

L B M 1 JIWA Page 10

Page 11: lbm 1 _sgd 14 jiwa

PERILAKU DAN JIWA

Klien merasa panik , suara atau ide yang datang mengancam apabila tidak diikuti perilaku klien dapat bersipat merusak atau dapat timbul perilaku suicide.

3. Mengapa pasien sering marah2 tidak jelas dan bicara tidak karuan sejak 1,5 bulan yll ?JAWAB :

Stresor adalah setiap peristiwa atau keadaan yang menyebabkan perubahan dalam kehidupan seseorang, sehingga orang itu terpaksa mengadakan adaptasi atau penyesuaian diri untuk menanggulanginya.

Tidak semua orang mampu melakukan adaptasi dan tidak semua orang mampu melakukan adaptasi dan mengatasi stresor tersebut, sehingga timbullah keluhan-keluhan.Respon tubuh terhadap perubahan tersebut yang disebut GAS terdiri dari 3 faseyaitu:a. Waspada, (alarm reaction/reaksi peringatan)Respons Fight or flight (respons tahap awal) Tubuh kita bila bereaksi terhadap stress, stress akan mengaktifkan sistem syaraf simpatis dan sistem hormon tubuh kita seperti kotekolamin, epinefrin, norepinefrine, glukokortikoid, kortisol dan kortison.Sistem hipotalamus-pituitary-adrenal (HPA) merupakan bagian penting dalam sistem neuroendokrin yang berhubungan dengan terjadinya stress, hormon adrenal berasal dari medula adrenal sedangkan kortikostreroid dihasilkan oleh korteks adrenal. Hipotalamus merangsang hipofisis, kemudian hipofisis akan merangsang saraf simpatis yang mempersarafi:1. Medula adrenal yang akan melepaskan norepinefrin dan epinefrin;2. Mata menyebabkan dilatasi pupil;3. Kelenjar air mata dengan peningkatan sekresi;4. Sistem pernafasan dengan dilatasi bronkiolus, dan peningkatan pernafasan;5. Sistem Kardiovaskular (jantung) dengan peningkatan kekuatan kontraksi jantung,peningkatan frekwensi denyut jantung, tekanan darah yang meningkat;6. Sistem Gastrointestinal (lambung dan usus), motilitas lambung dan usus yangberkurang, kotraksi sfingter yang menurun;7. Hati, peningkatan pemecahan cadangan karbohidrat dalam bentuk glikogen(glikogenolisis) dan peningkatan kerja glukoneogenesis, penurunan sintesaglikogen. Sehingga gula darah akan meningkat di dalam darah;8. Sistem Kemih terjadi peningkatan motilitas ureter, kontraksi otot kandung kemih,relaksasi sfingter;9. Kelenjar keringat, peningkatan sekresi;10. Sel lemak, terjadi pemecahan cadangan lemak (lipolisis); Adapun lebih jelasnya fungsi dari syaraf simpatis yang terangsang saat terjadinya stress Reaksi terhadap stressor sudah melampaui batas kemampuan tubuh, timbul gejala psikis dan somatik.

L B M 1 JIWA Page 11

Page 12: lbm 1 _sgd 14 jiwa

PERILAKU DAN JIWA

Individu berusaha mencoba berbagai macam mekanisme penanggulangan psikologis dan pemecahan masalah serta mengatur strategi untuk mengatur stresor, tubuh akan berusaha mengimbangi proses fisiologi yang terjadi pada fase waspada, sedapatmungkin bisa kembali normal, bila proses fisiologis ini telah teratasi maka gejala stress akan turun, bila stresor tidak terkendali karena proses adaptasi tubuh akan melemah dan individu akan tidak akan sembuh.

c. Tahap kelelahanPada fase ini gejala akan terlihat jelas. Karena terjadi perpanjangan tahap awal stress yang telah terbiasa, energi penyesuaian sudah terkuras, individu tidak dapat lagimengambil dari berbagai sumber untuk penyesuaian, timbullah gejala penyesuaian seperti sakit kepala, gangguan mental, penyakit arteri koroner, hipertensi, dispepsia (keluhan pada gastrointestinal), depresi, ansietas, frigiditas, impotensia.Bila terjadi stress, kecemasan, kegelisahan, maka tubuh akan bereaksi secara otomatis berupa perangsangan hormon dan neurotransmiter, untuk menahan stresor, sehingga penting untuk mempertahankan kondisi mental dan fisik mahluk hidup. Dalam hal ini stress akan merangsang pusat hormonal di otak yang bernama hipotalamus (raja endokrin).

Fungsi Hipotalamus disini adalah: mengatur keseimbangan air, suhu tubuh, pertumbuhan tubuh, rasa lapar, mengontrol marah, nafsu, rasa takut, integrasi respons syaraf simpatis, mempertahankan homeostasis. Bila syaraf simpatis terangsang maka, denyut nadi dan jantung akan meningkat, aliran darah ke jantung, otak, dan ototpun meningkat, sehingga tekanan darah pun akan ikut terpengaruhi, pemecahan gula di hati meningkat sehingga gula darah ikut meningkat di darah. Kortisol yang dikeluarkan oleh korteks adrenal karena perangsangan hipotalamus, menyebabkan rangsangan susunan syaraf pusat otak. Tubuh waspada dan menjadi sulit tidur (insomnia). Kortisol merangsang sekresi asam lambung yang dapat merusak mukosa lambung. Menurunkan daya tahan tubuh.

Menurut Maramis bila kita tidak dapat mengatasinya stress dengan baik, maka akan muncul gangguan badan atau gangguan jiwa. Sumber stress psikologik adalah masalah penyesuaian atau keadaan stress yang dapat bersumber pada frustasi, konflik, tekanan atau krisis. Dalam stress ada yang disebut daya tahan stress atau disebut juganilai ambang frustasi (stress/frustation tolerance, ”frustratic drempel), yang pada setiap orang berbeda-beda tergantung somato-psiko-sosial orang tersebut. (Maramis, 1980:65)Frustasi timbul bila ada aral melintang antara kita dan maksud (tujuan) kita.Konflik terjadi bila kita tidak dapat memilih antara atau dua lebih macam kebutuhan atautujuan. Tekanan juga dapat menimbulkan masalah penyesuaian, biarpun kecil, bila bertumpuk-tumpuk dapat menjadi stress yang hebat, tekanan seperti juga frustasi boleh berasal dari dalam maupun dari luar (Maramis, 1980:67-68).Frustasi digunakan psikolog untuk mengetahui keadaan yang timbul apabila ada halangan dalam usaha untuk memenuhi keinginan, kebutuhan tujuan, harapan atau tindakan tertentu.

L B M 1 JIWA Page 12

Page 13: lbm 1 _sgd 14 jiwa

PERILAKU DAN JIWA

Frustasi sendiri adalah keadaan dimana satu kebutuhan tidak bisa dipenuhi, tujuan tidak bisa tercapai. Frustasi ini juga bisa menimbulkan situasi positif atau yang destruktif (negatif). Reaksi frustasi dengan demikian sifatnya bisa negatif bisa positif.(Ardani,Rahayu, Solichatun 2006:39)

4. Sifat sifat dari waham ?JAWAB : Buah fikiran ini selalu mengenai diri sendiri (egosentris) Selalu bertentangan dengan realitas Selalu bertentangan dengan logika Penderita punya 100 % kebenaran fikirannya Tidak dapat dirubah oleh orang lain, sekalipun dengan jalan yang logis dan rasional

(Psikiatri II SIMTOMATOLOGI, FK UNDIP SEMARANG)

5. Apa yang dimaksud dengan penurunan fungsi okupasi dan psikososial?JAWAB :Global Assessment of Functioning (GAF) adalah skala numerik (0 sampai 100) digunakan oleh dokter kesehatan mental dan dokter untuk menilai subyektif fungsi sosial, pekerjaan, dan psikologis orang dewasa, misalnya, seberapa baik atau adaptif satu adalah pertemuan berbagai masalah hidup (DSM-IV-TR ).Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF Scale)

o 100-91: gejala tidak ada, fungsi max, tidak ada masalah yang tidak tertanggulangio 90-81: gejala min, fungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari masalah harian biasao 80-71: gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas ringan dalam socialo 70-61: beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi,

secara umum baiko 60-51: gejala dan disabilitas sedango 50-41: gejala dan disabilitas berato 40-31: beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan komunikasi,

disabilitas berat dalam beberapa fungsio 30-21: disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai, tidak mampu berfungsi

dalam hampir semua bidango 20-11: bahaya mencederai diri/orang lain, disabilitas sangat berat dalam

komunikasi dan mengurus dirio 10-01: persisten dan lebih seriuso 0: informasi tidak adekuat

GAF dinilai saat mutakhir(saat kita px biasanya kl sdh dirawat inap minimal sehari, saat masuk RS, taraf tertimggi setahun terakhir)Dr. Rusdi Salim, Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas dari PPDGJ-III

o Christiansen (1991) characterized occupational function as a hierarchical organization of abilities, activities, tasks, and role performance carried out within the environment in a manner determined by characteristics of the person.fungsi okupasi menurut chritiansen di kategorikan sebagai organisasi hierarki dari kemampuan, aktivitas, tugas dan peran yang dilakukan di lingkungan dengan cara yang ditentukan oleh karasteristik orang.

L B M 1 JIWA Page 13

Page 14: lbm 1 _sgd 14 jiwa

PERILAKU DAN JIWA

o The Model of Human Occupation conceptualizes occupation functioning as successful interaction between the person and his or her environment involving the interdependent and hierarchical systems of volition, habituation and performance (Kielhofner, 1985)fungsi okupasi dimaknai sebagai keberhasilan interaksi antara seseorang dengan lingkungannya yang melibatkan system yang saling tergantung dan hierarki dari kemauan, pembiasaan dan peranan.

Trombly, C. 1992. Assessment of Occupational Function. The American Journal of Occupational Therapy.

Jadi, fungsi okupasi merupakan kemampuan seseorang untuk berinteraksi dengan lingkungannya yang dipengaruhi oleh karakteristik seseorang tersebut, diantaranya adalah kemampuan, kebiasaan, peranan dan kemauan.

6. apa saja yang termasuk dalam kelompok gangguan jiwa berat ?JAWAB : Gangguan jiwa adalah suatu sindroma atau pola psikologis atau perilaku yang penting secara klinis yang terjadi pada seseorang dan dikaitkan dengan adanya distress (misalnya, gejala nyeri) atau disabilitas (yaitu kerusakan pada satu atau lebih area fungsi yang penting) atau disertai peningkatan risiko kematian yang menyakitkan, nyeri, disabilitas, atau sangat kehilangan kebebasan.

PSIKOSIS (PSIKOTIK) adalah suatu kondisi ggn jiwa/mental “berat” ditandai dg hilangnya daya nilai realita dan ggn fungsi mental lain (halusinasi,waham inkoherensi, konfusi, disorientasi, ggn ingatan, peri - laku teragitasi dll) serta tdpt hendaya berat dlm fung- si global penderita, spt fgs: peran, sosial dan pribadi. DSM-IV termasuk ggn jiwa psikotik:

ggn perkembangan pervasif, ggn skizofrenia, ggn skizofreniform, ggn skizoafektif, ggn delusianal ( waham), ggn psikotik akut, ggn psikotik krn kondisi medis umum, ggn psikotik akibat zat, ggn psikotik ytt dan ganguan mood berat dg ciri psikotik

L B M 1 JIWA Page 14

Page 15: lbm 1 _sgd 14 jiwa

Gangguan Psikotik

Ggn. Psikotik Fungsional

Ggn. Mental Organik

DeleriumDementia Sindroma Amnestik dan halusinosis organicSindroma waham organicSindroma afektif organicSindroma Kepribadianorganik Intoksikasi dan Sindroma Putus Zat

Skizofrenia Gangguan afektif beratGangguan ParanoidPsikosis Non Organik lainnya

PERILAKU DAN JIWA

Psikotik adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidak mampuan individu menilai kenyataan yang terjadi, misalnya terdapat halusinasi, waham atau perilaku kacau/aneh. Psikotik yang dibahas pada modul ini yaitu psikotik akut dan kronik.

Gangguan Psikotik AkutGambaran utama perilaku:

Perilaku yang diperlihatkan oleh pasien yaitu : Mendengar suara-suara yang tidak ada sumbernya Keyakinan atau ketakutan yang aneh/tidak masuk akal Kebingungan atau disorientasi Perubahan perilaku; menjadi aneh atau menakutkan seperti menyendiri, kecurigaan

berlebihan, mengancam diri sendiri, orang lain atau lingkungan, bicara dan tertawa serta marah-marah atau memukul tanpa alasa2. Pedoman diagnostik

Gangguan Psikotik kronikGambaran perilaku untuk menetapkan diagnosa medik psikotik kronik data berikut merupakan perilaku utama yang secara umum ada.

Penarikan diri secara sosial Minat atau motivasi rendah, pengabaian diri Gangguan berpikir (tampak dari pembicaraan yang tidak nyambung atau aneh) Perilaku aneh seperti apatis, menarik diri, tidak memperhatikan kebersihan yang

dilaporkan keluargaPerilaku lain yang dapat menyertai adalah : Kesulitan berpikir dan berkonsentrasi Melaporkan bahwa individu mendengar suara-suara Keyakinan yang aneh dan tidak masuk akal sepert : memiliki kekuatan supranatural,

merasa dikejar-kejar, merasa menjadi orang hebat/terkenal

L B M 1 JIWA Page 15

Page 16: lbm 1 _sgd 14 jiwa

PERILAKU DAN JIWA

Keluhan fisik yang tidak biasa/aneh seperti : merasa ada hewan atau objek yang tak lazim di dalam tubuhnya

Bermasalah dalam melaksanakan pekerjaan atau pelajaran

Klasifikasi Gangguan JiwaF0 Gangguan Mental Organik, termasuk Gangguan Mental Simtomatik

Gangguan mental organic = gangguan mental yang berkaitan dengan penyakit/gangguan sistemik atau otak. Gangguan mental simtomatik = pengaruh terhadap otak merupakan akibat sekunder penyakit/gangguuan sistemik di luar otak.Gambaran utama:

o Gangguan fungsi kongnitifo Gangguan sensorium – kesadaran, perhatiano Sindrom dengan manifestasi yang menonjol dalam bidang persepsi

(halusinasi), isi pikir (waham), mood dan emosiFl Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Penggunaan Alkohol dan Zat Psikoaktif Lainnya F2 Skizofrenia, Gangguan Skizotipal dan Gangguan Waham

Skizofrenia ditandai dengan penyimpangan fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi, serta oleh afek yang tidak wajar atau tumpul. Kesadaran jernih dan kemampuan intelektual tetap, walaupun kemunduran kognitif dapat berkembang kemudian

F3 Gangguan Suasana Perasaan (Mood [Afektif]) Kelainan fundamental perubahan suasana perasaan (mood) atau afek, biasanya kearah depresi (dengan atau tanpa anxietas), atau kearah elasi (suasana perasaan yang meningkat). Perubahan afek biasanya disertai perubahan keseluruhan tingkat aktivitas dan kebanyakan gejala lain adalah sekunder terhadap perubahan itu

F4 Gangguan Neurotik, Gangguan Somatoform dan Gangguan Terkait Stres F5 Sindrom Perilaku yang Berhubungan dengan Gangguan Fisiologis dan Faktor Fisik F6 Gangguan Kepribadian dan Perilaku Masa dewasa

Kondisi klinis bermakna dan pola perilaku cenderung menetap, dan merupakan ekspresi pola hidup yang khas dari seseorang dan cara berhubungan dengan diri sendiri maupun orang lain. Beberapa kondisi dan pola perilaku tersebut berkembang sejak dini dari masa pertumbuhan dan perkembangan dirinya sebagai hasil interaksi faktor-faktor konstitusi dan pengalaman hidup, sedangkan lainnya didapat pada masa kehidupan selanjutnya.

F7 Retardasi Mental Keadaan perkembangan jiwa yang terhenti atau tidak lengkap, yang terutama ditandai oleh terjadinya hendaya ketrampilan selama masa perkembangan, sehingga berpengaruh pada tingkat kecerdasan secara menyeluruh. Dapat terjadi dengan atau tanpa gangguan jiwa atau gangguan fisik lain. Hendaya perilaku adaptif selalu ada.

F8 Gangguan Perkembangan Psikologis Gambaran umum

L B M 1 JIWA Page 16

Page 17: lbm 1 _sgd 14 jiwa

PERILAKU DAN JIWA

o Onset bervariasi selama masa bayi atau kanak-kanako Adanya hendaya atau keterlambatan perkembangan fungsi-fungsi yang

berhubungan erat dengan kematangan biologis susunan saraf pusato Berlangsung terus-menerus tanpa remisi dan kekambuhan yang khas bagi

banyak gangguan jiwaPada sebagian besar kasus, fungsi yang dipengaruji termasuk bahasa, ketrampilan visuo-spasial, koordinasi motorik. Yang khas adalah hendayanya berkurang secara progresif dengan bertambahnya usia

F9 Gangguan Perilaku dan Emosional dengan Onset Biasanya Pada Masa Kanak dan RemajaPPDGJ III

Struktur Klasifikasi PPDGJ-IIIGangguan mental organik

Gangguan organik dan simtomatik

F0 Gangguan Mental Organik termasuk Gangguan Mental Simptomatik

F00-F03 DemensiaF04-F07, F09 Sindrom Amnesik dan Gangguan Mental Organik

Gangguan akibat alkohol dan obat/zat

F1 Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Penggunaan Alkohol dan Zat Psikotif Lainnya

F10 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan alkoholF11, F12, F14 Gangguan mental dan perilaku akibat pengunaan opioida/kanabinoida/kokainF13, F15, F16 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan sedativa atau hipnotika/stimulansia lain/halusinogenikaF17, F18, F19 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan tembakau/pelarut yang mudah menguap/zat multipel dan zat psikoaktif lainnya

Gangguan mental psikotik

Skizofrenia dan gangguan yang terkait

F2 Skizofrenia, Gangguan Skizotipal dan Gangguan Waham

F20, F21. F23 Skizofrenia, gangguan skizotipal, psikotik akut dan sementaraF22, F24 Gangguan waham menetap, gangguan waham terinduksiF25 Gangguan SkizoafektifF28, F29 Gangguan Psikoaktif non organik lainnya, atau YTT (yang tidak tergolongkan)

Gangguan afektif

F3 Gangguan Suasana Perasaan (Mood [Afektif])

F30, F31 Episode manik, gangguan afektif bipolarF 32-F39 Episode depresif, gangguan depresit berulang, gangguan suasana perasaan (mood/afektif) menetap/lainnya/YTT

Gangguan neurotik dan gangguan kepribadian

Gangguan neurotik

F4 Gangguan neurotik, Gangguan Somatotrof, dan Gangguan Terkait Stress

F40, F41 Gangguan anxietas fobik atau lainnyaF42 Gangguan obsesif kompulsifF43, F45, F48 reaksi terhadap stres berat dan gangguan penyesuaian, gangguan somatoform, gangguan neurotik lainnyaF44 Gangguan disosiatif (konversi)

Gangguan F5 Sindrom Perilaku F50-F55, F59 Gangguan makan, Gangguan tidur, disfungsi

L B M 1 JIWA Page 17

Page 18: lbm 1 _sgd 14 jiwa

PERILAKU DAN JIWA

kepribadian dan perilaku masa dewasa

yang Berhubungan dengan Gangguan Fisiologis dan Faktor Fisik

seksual atau gangguan perilaku lainnya

F6 Gangguan Kepribadian dan Perilaku Masa Dewasa

F60-F69 Gangguan kepribadian, gangguan kebiasaan dan impuls, gangguan identitas atau prefensi seksual

Gangguan masa kanak, remaja, dan perkembangan

Retardasi mental

F7 Retardasi Mental F70-F79 Retardasi mental

Gangguan masa kanak, remaja, dan perkembangan

F8 Gangguan Perkembangan Psikologis

F80-F89 Gangguan perkembangan psikologis

F9 Gangguan Perilaku dan Emosional dengan Onset Biasanya Pada Masa Kanak dan Remaja

F90-F98 Gangguan hiperkinetik, gangguan tingkah laku, gangguan emosional atau fungsi sosial khas, gangguan “Tic” atau gangguan perilaku dan emosional lainnya

7. Adakah hub Antara usia dan jenis kelamin trhdp gangguan kejiwaan tsb ?JAWAB :skizofrenia setara prevalensinya pada pria dan wanita. Namun, kedua .jenis kelamin tersebut berbeda awitan dan perjalanan penyakitnya. Awitan terjadi lebih dini pada pria dibanding wanita. Lebih dari separuh pasien skizofrenik pria .namun hanya seperliga dari semua pasien skizofrenik wanita pertama kali dirawat di rumah sakit psikiatri sebelum usia 25 tahun. Usia puncak awitan adalah 8 sampai 25 tahun untuk pria dan 25 sarnpai 35 tahun untuk wanita. Tidak seperti pria, wanita menunjukkan dua puncak distribusi usia dengan puncak kedua terjadi pada usia paruh baya. Kurang lebih 3 sampai 10 persen wanita mengalami awitan penyakit di atas usia 40 tahun. Hampir 90 persen pasien yang men-menjalani pengobatan skizofrenia berusia antara l5 dan 55 tahun. Awitan skizofrenia di bawah usia 10 tahun atau di atas usia 60 tahun sangat jarang. Sejumlah studi mengindikasikan bahwa pria lebih cenderung mengalami hendaya akibat gejala negatif daripada wanita dan bahwa wanita lebih cenderung memiliki kemampuanfungsi sosial yang lebih baik daripada pria sebelum awitan penyakit. Secara umum, hasil akhir pasien skizofrenik wanita lebih baik dibandirrg hasil akhir pasien skizolfrenik pria. Bila awitan terjadi setelah usia 45, gangguan ini dicirikan sebagai skizofrenia awitan-lambatMungkin berhubungan dengan hormonal . DICARI !!!!Dopamin adalah neuroendokrin penghambat utama yang menghambat sekresi prolaktin dari kelenjar hipofisis anterior. Dopamin dihasilkan oleh neuron dalam nukleus arkuata hipotalamus yang kemudiannya dikeluarkan ke pembuluh darah hipotalamo-hipofisial median eminence, yang kemudiannya masuk ke kelenjar pituitary. Sel-sel lactotrope yang menghasilkan prolaktin, dalam ketiadaan dopamin, akan mensekresi prolaktin terus menerus. Dalam hal ini, dopamine berfungsi untuk menghambat sekresi prolaktin. Dengan demikian, dalam konteks mengatur sekresi prolaktin, dopamin kadang-kadang

L B M 1 JIWA Page 18

Page 19: lbm 1 _sgd 14 jiwa

PERILAKU DAN JIWA

disebut faktor penghambat prolaktin (PIF),-hormon penghambat prolaktin (PIH), atau prolaktostatin.

8. Perbedaan waham, halusinasi dan ilusi ?JAWAB :

Ilusi Ilusi adalah suatu persepsi panca-indera disebabkan adanya rangsang panca

indra yang ditafsirkan salah. Dengan lain perkataan adanya interpretasi yang salah dari suatu rangsang panca indra.

Sebagai missal, seorang penderita dengan perasaan yang bersalah, dapat menginterpretasi suara bergerak daun-daun sebagai suara yang mendekatinya.Ilusi sering terdapat pada :- Keadaan afektif yang luar biasa- Keinginan yang luar biasa- Dorongan dan impuls-impuls yang mendesak

Pada keadaan bingung karena intoksikasi, baik disebabkan oleh karena racun maupun infeksi, persepsi dapat di interpretasi salah, karena rangsang sensorik dan kesan-kesan tidak diubah dan di integrasi secara baik di dalam otak. Ilusi demikian biasanya kurang berarti, dibandingkan dengan ilusi yang terjadi dengan kesadaran penuh.

Halusinasi Halusinasi adalah persepsi panca-indera tanpa rangsang pada reseptor-reseptor

panca indra. Jadi halusinasi adalah persepsi tanpa objek.Halusinasi merupakan suatu gejala psikiatrik yang gawat (serius). Individu

mendengar suara tanpa adanya rangsang akustik. Individu melihat sesuatu tanpa adanya rangsang pada mata, membau sesuatu tanpa adanya rangsang pada indra penciuman. Gejala halusinasi pada umumnya merupakan suatu gejala psikotik, halusinasi pendengaran sering dijumpai pada skizofrenia, sedangkan halusinasi visual sering dialami pada penderita dengan psikosa yang akut.

Menetapkan gejala halusinasi adalah penting sekali, akan tetapi lebih penting lagi ialah menduga proses dinamik yang menjadi dasar dari halusinasi itu, agar kita dapat memahami secara lebih mendalam, konflik yang dialami oleh penderita tersebut.

Halusinasi dapat pula terjadi pada orang normal, yaitu halusinasi yang terjadi pada waktu antara waktu tidur dan waktu bangun hal ini kita sebut halusinasi hypnagogik.

Pada orang normal dapat pua timbul halusinasi dan ilusi dengan pemberian obat-obatan misalnya : Mescaline atau d-lysergic acid diethylamide – 35 (L.S.D)

9. Apa dasar dokter mendiagnosis psien dalam keadaan gangguan jiwa berat ?JAWAB :

10. Hub zat psikoaktif dengan penyakit ini ?JAWAB :

WHO menyatakan bahwa yang dimaksud dengan psikotropika adalah obatyang bekerja pada atau mempengaruhi fungsi psikis, kelakuan atau pengalaman.Sebenarnya psikotropika baru diperkenalkan sejak lahirnya suatu cabang ilmufarmakologi yakni

L B M 1 JIWA Page 19

Page 20: lbm 1 _sgd 14 jiwa

PERILAKU DAN JIWA

psikofarmakologi yang khusus mempelajari psikofarmaka (obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan syaraf pusat) atau psikotropik.13Undang-Undang No. 5 tahun 1997 menyatakan bahwa yang dimaksud dengan psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiatpsikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkanperubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.14Zat adiktif adalah bahan lain bukan narkotika atau psikotropika yangpenggunaannya dapat menimbulkan ketergantungan dan kerugian bagi dirinya sendiriatau masyarakat sekelilingnya seperti alkohol, nikotin, kafein, dan sebagainya. adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiatpsikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkanperubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.14Zat adiktif adalah bahan lain bukan narkotika atau psikotropika yangpenggunaannya dapat menimbulkan ketergantungan dan kerugian bagi dirinya sendiriatau masyarakat sekelilingnya seperti alkohol, nikotin, kafein, dan sebagainya.

Penyalahgunaan zat adalah penggunaan salah satu atau beberapa jenisNAPZA secara berkala atau teratur diluar indikasi medis, sehingga menimbulkangangguan kesehatan fisik, psikis dan gangguan fungsi sosial.22Menurut SatyaJoewana yang dimaksud penyalahgunaan zat adalah suatu pola penggunaan zat yangbersifat patologik paling sedikit 1 bulan lamanya sehingga menimbulkan gangguanfungsi sosial atau okupasional.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14654/1/09E01044.pdf

• Pengertian urutan hierarkis adalah : pada umumnya gangguan-gangguan jiwa yang secara hierarkis terletak dalam blok di urutan atas mempunyai lebih banyak unsur (gejala) dari gangguan jiwa yang terletak dalam blok di bawahnya.

• Urutan hierarki secara umum

F0 : Gangguan Mental Organik / Simptomatik F1 : Gangguan Mental & Perilaku akibat penggunaan Zat Psikoaktif F2 - F5 : Gangguan Mental Lainnya (Gangguan Psikotik, Gangguan Mood,

Gangguan Neurotik) F6 : Gangguan Kepribadian & Perilaku masa Dewasa F7 - F9 : Retardasi Mental / Gangguan Perkembangan Mental Lainnya dengan

Onset Masa Kanak & Remaja (PPDGJ III)

11. Pemeriksaan status mental apa yang dilakukan oleh dokter ?JAWAB :1. Penampilan

Laki-laki/perempuan Sesuai usia atau tidak Kebersihan dan kerapian

2. Menilai sikap dan tingkah laku Sikap : kooperatif/ non kooperatif Tingkah laku : hipoaktif/hiperatif/normoaktif

L B M 1 JIWA Page 20

Page 21: lbm 1 _sgd 14 jiwa

PERILAKU DAN JIWA

3. Bicara Kualitas : kohern/inkohern Kuantitas : miskin bicara/cukup/logorhea

4. Mood, afek(datar,tumpul,normal) dan kesesuaian afek dan mood5. Gangguan fikiran

Bentuk fikir Arus fikir Isi fikir

6. Gangguan persepsi Ilusi halusinasi

7. sensoriun dan kognisi tingkat kesadaran orientasi (waktu,tempat, personal, situasional) daya ingat konsentrasi dan perhatian

8. tilikan 9. Reabilitas

12. apa saja yng termasuk dalam golongan terapi obat psikotik?JAWAB :Golongan anti psikotik :Obat-obat jenis ini digunakan untuk menghilangkan gejala psikotik seperti waham dan halusinasi ,penghayatan diri.Untuk obat jenis konvesional biasanya hanya mampu menghilangkan gejala psitip saja, tetapi obat jenis atipkal bisa menghilangka gejala positip dan gejala negatip.

1. chlorpromazine (promagtil,largagtil)2. haloperidol(haldol2mg,5mg)3. trifluoperazine (stelasin 2mg 5mg)4. perphenazine5. fluphenazine6. thioridazine(meleril)7. pimozide8. clozapine(clozaril)9. sulpirideh10. risperidone(Persidal)11. quetiapine12. olanzapine

Golongan anti cemas Obat ini memberi kasiat menghilangkan rasa cemas melalui penguatan inhibitor GABA (gama acid amino biturat).

Sehingga obat ini akan memberi terapi pada kasus- kasus:

• Gangguan cemas umum• Cemas karena stress

• Gangguan tidur• Phobia

L B M 1 JIWA Page 21

Page 22: lbm 1 _sgd 14 jiwa

PERILAKU DAN JIWA

• Cemas karena PTS• Cemas dengan kondisi medik • Cemas karena tindakan medis

• Gangguan kejang• Histeria

Macam -macam obatnya :

1. Diazepam(Valium,Valisanbe,Validex)2. Chlordiazepoxide(Cetabrium)3. Alprazolam(Atarax,Xanax)

4. Clobazam5. lorazepam (Ativan)6. buspirone7. hidroxyzine8. bromazepam

Golongan anti depresi Obat –obat ini sangat bermanfaat untuk pengobatan gejala depresi seperti mutisme ,hipoaktif dan disforik,.Disamping itu bisa untuk mengobati keadaan panic,enurises,pada anak dengan gangguan perhatian,bumilia narkolepsi dan ,obsesi kumpulsif.Tiga jenis obat anti depresan yaitu Golongan Tricyclik,selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI),monoamine oksidase inhibitor

Macam –macam obat anti depresan.

1. Amitriptyline(trilin}2. Imipramine3. Clomipramine4. Fluoxentine(Kalcetin)5. Srtraline(Fridep)6. Amoxapine7. Moclobenide8. Citalopram

9. Duloxetine10. Venlafaxine11. Maprotiline12. Fluvoxamine13. Mirtazapine14. Paroxetine15. Tianeptine16. Mianserine

Golongan anti maniak :obat-obat ini berguna untuk menghilangkan gejala manik seperti logorhoe,hiperaktive euphoria1. Lithium carbonate2. Carbazepine3. haloperidol

Antipsikotika disebut neuroleptika atau major tranquilizers yang bekerja sebagai antipsikotis dan sedatif adalah obat-obat yang dapat menekan fungsi-fungsi psikis tertentu tanpa mempengaruhi fungsi-fungsi urnum, seperti berpikir dan kelakuan normal. Obat-obat ini dapat meredakan emosi dan agresi dan dapat pula menghdangkan atau mengurangi gangguan jiwa, seperti impian dm pikiran khayali (halusinasi) serta menormalkan perilaku yang tidak normal. Oleh karena itu, antipsikotdca terutama digunakan pada psikosis, penyakit jiwa hebat tanpa keinsafan sakit pada pasien, misahya

L B M 1 JIWA Page 22

Page 23: lbm 1 _sgd 14 jiwa

PERILAKU DAN JIWA

penyakit skizofienia ( "gla") dan mania. Minor tranquilizers adalah anksiolitika yang digunakan pada gangguan kecemasan dan pada gangguan tidur, seperti hipnotika. Contoh antara lain chlorpromazine, Haloperidol, Trifluoperazine ( Tjay dan Rahardja, 2002 ).Penggolongan antipsikotdca, biasanya dibagi dalam dua golongan besar, yakni obat typis atau klasik clan obat atypis.

o Antipsikotika klasik, terutama efektif mengatasi simtom positit pada umumnya dibagi ddam sejumlah kelompok kimiawi sebagai berikut :

- Derifat fenotiazin : klorpromazin, levomepromazin, dan triflupromazin (siqui1)-thioridazin dan periciazin-perfenazin dan flufenazin-perazin (Taxilan), trifluoperazin, proklorperazin ( stemetil ), dan Thietilperazin Derivat thioxanten : klorprotixen (Truxal) dan mklopentixol

- Derifat butirofenon : haloperidol, bromperidol, pipamperon.- Derifat buitlpiperidin : pimozida, fluspirilen, dan penfluridol.

o Antipsikotika atypisObat-obat atypis ini sulpirida, klozapin, risperidon, olanzapin, dan quetiapin (Seroquel) bekerja efektif melawan simtom-simtom negatif yang praktis kebal terhadap obat-obat klasik. Lagipula efek sampingnya lebih ringan, khususnya gangguan ekstrapiramidal dan dyskinesia tarda. Obat atypis yang kini sedang diselidiki secara klinis adalah oliperidon dan ziprasidon (Tjay dan Raharja, 2002).

L B M 1 JIWA Page 23

Page 24: lbm 1 _sgd 14 jiwa

PERILAKU DAN JIWA

(http://www.drexelmed.edu/documents/pharmacology_physiology/lectures/HarveyAntipsychoticsSlides.pdf)

L B M 1 JIWA Page 24

Page 25: lbm 1 _sgd 14 jiwa

PERILAKU DAN JIWA

L B M 1 JIWA Page 25

Page 26: lbm 1 _sgd 14 jiwa

PERILAKU DAN JIWA

http://psych.lf1.cuni.cz/bpen/BPEN1.pdf

L B M 1 JIWA Page 26

Page 27: lbm 1 _sgd 14 jiwa

PERILAKU DAN JIWA

13. Contoh2 terapi psikososial yg diberikan pada penderita ?JAWAB :

PsikososialAda beberapa macam metode yang dapat dilakukan antara lain:a. PsikoterapiPsikoterapi adalah suatu cara pengobatan terhadap masalah emosional seorang yang terlatih dalam hubungan profesional secara sukarela, dengan maksud hendak menghilangkan, mengubah dan menghambat gejala-gejala yang ada, mengkoreksi perilaku yang terganggu dan mengembangkan pertumbuhan kepribadian secara positif.Ada beberapa macam yang bisa dilakukan antara lain20:a. Terapi sopportifb. Social skill trainingc. Terapi okopasid. Terapi konfulsif dan perilaku (CBT)b. Psikoterapi kelompok11Pada terapi ini, beberapa klien berkumpul dan saling berkomunikasi dan terapis berperan sebagai fasilitator dan sebagai pemberi arah didalamnya. Diantara peserta terapi tersebut saling memberikan feedback tentang pikiran dan perasaan yang dialami oleh mereka. Klien dihadapkan pada keadaan sosial yang mengajaknya untuk berkomunikasi. Dirumah sakit jiwa terapi ini sering dilakukan. Melalui terapi kelompok ini iklim interpersonal relationship yang konkrit akan tercipta, sehingga klien selalu diajak untuk berfikir secara realitis dan menilai pikiran dan perasaan yang tidak realistis.c. Psikoterapi keluarga11Terapi keluarga merupakan suatu bentuk khusus dari terapi kelompok. Kelompoknya terdiri atas suami, istri, atau orang tua serta anaknya yang bertemu denga satu atau dua terapis. Terapi ini digunakan untuk penderita yang telah keluar dari rumah sakit jiwa dan tinggal bersama keluarganya. Ungkapan-ungkapan emosi dalam keluarga yang bisa mengakibatkan penyakit penderita kambuh kembali. Keluarga diberi informasi tentang cara-cara untuk mengekspresikan perasaanperasaan, baik yang positif maupun yang negatif secara konstruktif dan jelas, dan untuk memecahkan setiap persoalan secara bersama-sama. Keluarga diberi pengetahuan tentang keadaan penderita dan cara-cara untuk menghadapinya. Keluarga juga diberi penjelasan tentang cara untuk mendampingi, mengajari, dan melatih penderita dengan sikap penuh penghargaan. Perlakuan-perlakuan dan pengungkapan emosi anggota keluarga diatur dan disusun sedemikian rupa serta dievaluasi.http://staff.ui.ac.id/system/files/users/raden.irawati/material/terapifarmakologiedit3.pdf

Terapi psikososial juga penting untuk dilakukan setelah gejala-gejala psikosis mereda, yaitu berupa :

Latihan kemampuan bersosial. Terapi ini berfokus pada perbaikan interaksi sosial dan komunikasi

Terapi keluarga. Terapi ini memberikan dukungan dan edukasi pada keluarga sehingga bisa menerima anggota keluarganya yang mengalami skizofrenia.

Rehabilitasi untuk membantu penderita skizofrenia bisa mendapatkan pekerjaan dan bekerja dengan baik.

L B M 1 JIWA Page 27

Page 28: lbm 1 _sgd 14 jiwa

PERILAKU DAN JIWA

Terapi individu. Terapi ini membantu penderita untuk belajar mengatasi stress dan mengidentifikasi tanda-tanda peringatan terjadinya kekambuhan, sehingga bisa membantu penderita mengendalikan penyakitnya.

E, Roxanne Dryden. Schizophrenia. Medicine Net. 2011.

14. Tolak ukur jiwa normal ?jawab :Terdapat keserasian antara pikiran, perasaan, dan perilaki. Orang tsb dpt mandiri, bertanggung jawab dan bersikap dewasa (matur) serta dapat merasakan kebahagiaan dalam sebagian besar kehidupannya.Psikiatri komprehensif. EGC Jakarta.2009

15. Gangguan jiwa itu apa?JAWAB :

16. Gejala gangguan jiwa itu apa aja?JAWAB : Disintegrasi kepribadian (kehilangan kepribadian) Putus hubungan antara kepribadian dengan realitas Hidup dalam alam pikirannya sendiri Mempunyai berbagai halusinasi Penderita tidak merasa dirinya sakit dan tidak memerlukan pertolongan kedokteran Bicara kacau Berkelakuan aneh Tidak dapat mengerjakan pekerjaannya dengan teratur(Psikiatri II Psikosa Psikogenik, FK UNDIP)

Tanda dan gejala gangguan jiwa menurut Yosep (2007) adalah sebagai berikut :a. Ketegangan (tension), rasa putus asa dan murung, gelisah, cemas, perbuatan-perbuatan

yang terpaksa (convulsive), hysteria, rasa lemah, tidak mampu mencapai tujuan, takut, pikiran-pikiran buruk.

b. Gangguan kognisi pada persepsi: merasa mendengar (mempersepsikan) sesuatu bisikan yang menyuruh membunuh, melempar, naik genting, membakar rumah, padahal orang di sekitarnya tidak mendengarnya dan suara tersebut sebenarnya tidak ada hanya muncul dari dalam diri individu sebagai bentuk kecemasan yang sangat berat dia rasakan. Hal ini sering disebut halusinasi, klien bisa mendengar sesuatu, melihat sesuatu atau merasakan sesuatu yang sebenarnya tidak ada menurut orang lain.

c. Gangguan kemauan: klien memiliki kemauan yang lemah (abulia) susah membuat keputusan atau memulai tingkah laku, susah sekali bangun pagi, mandi, merawat diri sendiri sehingga terlihat kotor, bau dan acak-acakan.

d. Gangguan emosi: klien merasa senang, gembira yang berlebihan (Waham kebesaran). Klien merasa sebagai orang penting, sebagai raja, pengusaha, orang kaya, titisan Bung karno tetapi di lain waktu ia bisa merasa sangat sedih, menangis, tak berdaya (depresi) sampai ada ide ingin mengakhiri hidupnya.

e. Gangguan psikomotor : Hiperaktivitas, klien melakukan pergerakan yang berlebihan naik ke atas genting berlari, berjalan maju mundur, meloncat-loncat, melakukan apa-

L B M 1 JIWA Page 28

Page 29: lbm 1 _sgd 14 jiwa

PERILAKU DAN JIWA

apa yang tidak disuruh atau menentang apa yang disuruh, diam lama tidak bergerak atau melakukan gerakan aneh. (Yosep, 2007).

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/116/jtptunimus-gdl-kharisatun-5764-2-babii.pdf

17. Gangguan psikotik itu apa? Apa kaitannya dengan otak?JAWAB :

L B M 1 JIWA Page 29

Page 30: lbm 1 _sgd 14 jiwa

PERILAKU DAN JIWA

L B M 1 JIWA Page 30

Page 31: lbm 1 _sgd 14 jiwa

PERILAKU DAN JIWA

18. Bagaimana penjelasan fenomena otaknya normal tapi proses berfikirnya salah ? (psikotik fungsional)

19. Stressor yang bagaimana saja yg menyebabkan gangguan kejiwaan ?JAWAB :Stressor internal Berasal dari dalam diri seseorang (mis : demam, kondisi seperti kehamilan atau menopause, atau suatu keadaan emosi seperti rasa bersalah).Stressor eksternalBerasal dari luar diri seseorang (mis : perubahan bermakna dalam suhu lingkungan, perubahan dalam peran keluarga atau sosial, tekanan dari pasangan).

Sumber :

(Ellis RJ, A Elizabeth, 1994, Nowlis, Nursing : A Human Needs Approach, Fifth Edition, JB Lippincott Company, Philadephia)

Ada beberapa jenis-jenis stressor psikologis (dirangkum dari folkman, 1984; Coleman,dkk,1984 serta Rice, 1992) yaitu:1.      Tekanan (pressures)

Tekanan terjadi karena adanya suatu tuntutan untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu maupun tuntutan tingkah laku tertentu.Secara umum tekanan mendorong individu untuk meningkatkan performa, mengintensifkan usaha atau mengubah sasaran tingkah laku. Tekanan sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki bentuk yang berbeda-beda pada setiap individu. Tekanan dalam beberapa kasus tertentu dapat menghabiskan sumber-sumber daya yang dimiliki dalam proses pencapaian sasarannya, bahkan bila berlebihan dapat mengarah pada perilaku maladaptive. Tekanan dapat berasal dari sumber internal atau eksternal atau kombinasi dari keduanya.Tekanan internal misalnya adalah sistem nilai, self esteem, konsep diri dan komitmen personal. Tekanan eksternal misalnya berupa tekanan waktu atau peranyang harus dijalani seseorang, atau juga dpat berupa kompetisi dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat antara lain dalam pekerjaan, sekolah dan mendapatkan pasangan hidup.

2.      FrustasiFrustasi dapat terjadi apabila usaha individu untuk mencapai sasaran tertentu mendapat hambatan atau hilangnya kesempatan dalam mendapatkan hasil yang diinginkan. Frustasi juga dapat diartikan sebagai efek psikologis terhadap situasi yang mengancam, seperti misalnya timbul reaksi marah, penolakan maupun depresi.

3.      KonflikKonflik terjadi ketika individu berada dalam tekanan dan merespon langsung terhadap dua atau lebih dorongan, juga munculnya dua kebutuhan maupun motif yang berbeda dalam waktu bersamaan. Ada 3 jenis konflik yaitu :a.       Approach – approach conflict, terjadi apabila individu harus satu diantara dua

alternatif yang sama-sama disukai, misalnya saja seseorang sulit menentukan keputusan diantara dua pilihan karir yang sama-sama diinginkan. Stres muncul akibat hilangnya kesempatan untuk menikmati alternatif yang tidak diambil. Jenis konflik ini biasanya sangat mudah dan cepat diselesaikan.

L B M 1 JIWA Page 31

Page 32: lbm 1 _sgd 14 jiwa

PERILAKU DAN JIWA

b.      Avoidence – avoidence conflict, terjadi bila individu diharapkan pada dua pilihan yang sama- sama tidak disenangi, misalnya wanita muda yang hamil muda yang hamil diluar nikah, di satu sisi ia tidak ingin aborsi tapi di sisi lain ia belum mampu secara mental dan finansial untuk membesarkan anaknya nanti. Konflik jenis ini lebih sulit diputuskan dan memerlukan lebih banyak tenaga dan waktu untuk menyelesaikannya karena masing-masing alternatif memilki konsekuensi yang tidak menyenangkan.

c.      Approach – avoidence conflict, adalah situasi dimana individu merasa tertarik sekaligus tidak menyukai atau ingin menghindar dari seseorang atau suatu objek yang sama, misalnya seseorang yang berniat berhenti merokok, karena khawatir merusak kesehatannya tetapi ia tidak dapat membayangkan sisa hidupnya kelak tanpa rokok

Derajad stressor :

Reaksi fisiologis tubuh terhadap perubahan-perubahan akibat stress disebut sebagai general adaption syndrome, yang terdiri dari tiga fase:a.      Alarm reaction (reaksi peringatan) pada fase ini tubuh dapat mengatasi stressor

(perubahan) dengan baik. Apabila ada rasa takut atau cemas atau khawatir tubuh akan mengeluarkan adrenalin, hormon yang mempercepat katabolisme untuk menghasilkan energi untuk persiapan menghadapi bahaya mengacam. Ditambah dengan denyut jantung bertambah dan otot berkontraksi.

b.     The stage of resistance ( reaksi pertahanan). Reaksi terhadap stressor sudah mencapai atau melampaui tahap kemampuan tubuh. Pada keadaan ini sudah dapat timbul gejala-gejala psikis dan somatis. Respon ini disebut juga coping mechanism. Coping berarti kegiatan menghadapi masalah, misalnya kecewa diatasi dengan humor, rasa tidak senang dihadapi dengan ramah dan sebagainya

c.      Stage of exhaustion ( reaksi kelelahan). Pada fase ini gejala-gejala psikosomatik tampak dengan jelas. Gejala psikosomatis antara lain gangguan penceranaan, mual, diare, gatal-gatal, impotensi, exim, dan berbagai bentuk gangguan lainnya. Kadang muncul gangguan tidak mau makan atau terlalu banyak makan.

(Folkman, 1984; Coleman,dkk,1984 serta Rice, 1992)

Skor Contoh stresor dewasa Cotoh stressor anak/remaja1 = tdk ada Tdk ada stresor yg berarti -2= sedikit Hutang sedikit, pelanggaran

lalu lintasUlangan rutin sekolah

3= ringan Pindah rumah/pekerjaan, pergantian jam kerja, bertengkar dg tetangga

Tahun ajaran baru, guru baru, ulangan umum

4=sedang Ganti karier, kawan meninggal, hamil, abortus, kesukaran seksial

Pindah rumah/sekolah, kelahiran adik, saudara sakit, orang tua menikah lagi, membantu biaya sekolah,

L B M 1 JIWA Page 32

Page 33: lbm 1 _sgd 14 jiwa

PERILAKU DAN JIWA

bertengkar dg orangtua berlarut-larut

5=berat Sakit berat sendiri/anggota keluarga, bangkrut, kawin paksa, ekonomi kurang

Ortu cerai, sakit berat sendiri/anggota keluarga, putus sekolah,diskriminasi, teman dekat meninggal

6=sangat berat Kematian/perceraian, kematian anak, masuk penjara

Kematian orty/saudara, penganiyaan, perkosaan, sakit/cedera berat

7=malapetaka Bencana alam, kematian beberapa anggota keluarga

Kematian bbrp anggota keluarga

Psikiatri komprehensif. EGC Jakarta.2009

20. DD ? patofisiologi ? terapi ? etiologi ?JAWAB :Skizofreniaa. Definisi

Skizofrenia berasal dari dua kata, yaitu “Skizo” yang artinya retak atau pecah (split), dan “frenia” yang arinya jiwa. Dengan demikian seseorang yang menderita skizofrenia adalah seseorang yang mengalami keretakan jiwa atau keretakan kepribadian (Hawari,2003).

Skizofrenia adalah sekelompok gangguan psikologi dengan gangguan dasar pada kepribadian dan distorsi khas proses pikir yang ditandai dengan proses pikir penderita yang lepas dari realita sehingga terjadi perubahan kepribadian seseorang yang reversible dan menuju kehancuran serta tidak berguna sama sekali ( Dep. Kes. , 1995 ). Terjadinya serangan skizofrenia pada umumnya sebelum usia 45 tahun dan berlangsung paling sedikit 1 bulan. Penderita skizofrenia banyak ditemukan dikalangan golongan ekonomi rendah , sehingga hal ini diperkirakan merupakan factor predisposisi penyebab timbulnya skizofrenia (Dep. Kes., 1995 ).SUMBER : Jurnal Universitas Muhamadyah Semarang

b. Klasifikasi

Jenis Skizofrenia Gejala Khas/MenonjolSkizofrenia Paranoid Halusinasi dan / waham harus menonjol

Suara-suara halusinasi yg mengancam pasien/memberi perintah/halusinasi auditoriktanpa bentuk verbal berupa bunyi peluit(Whistling),mendengung (humming0 atau bunyi tawa (laughing)

Waham dikendalikan

L B M 1 JIWA Page 33

Page 34: lbm 1 _sgd 14 jiwa

PERILAKU DAN JIWA

(delusion of control),dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity), dan keyakinan yang dikejar-kejar yg beranekaragam paling khas

Skizofrenia Hebefrenik Onset biasanya mulai 15-25 tahun Pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan

lamanya,menghasilkan gambaran khas yang bertahan:

Perilaku tdk bertanggung jawab & tdk dpt diramalkan serta mennerisme,ada kecendrungan untuk selalu menyendiri (solitary),perilaku menunjukkan hampa tanpa tujuan & hampa perasaan

Afek pasient dangkal(shallow) &tak wajar(inappropriate) sering disertai oleh cekikikan (giggling) atau perasaan puas diri(self-satisfied),senyum sendiri (self-absorbed smilling) atau sikap tinggi hati(lofty manner), tertawa menyeringai (grimaces),mennerisme, mengibuli secara bersendaugurau (pranks),keluhan hipokondriakal dan ungkapan kata yang diulang-ulang(reitared phrases)

Proses pikir mengalami disorganisasi dan pembicaraan tak menentu (rambling) serta inkoheren

Gangguan afektif & dorongan kehendak serta gangguan proses pikir umumnya menonjol

Skizofrenia Katatonik Satu atau > perilaku berikut harus mendominasi:

Stupor (amat berkurangnya dlm reaktifitas terhadap lingkungan & dlm gerakan serta aktifitas spontan0 atau mutisme (tdk bicara)

Gaduh gelisah (tampak jelas aktifitas motorik yang tak bertujuan, yg tdk

L B M 1 JIWA Page 34

Page 35: lbm 1 _sgd 14 jiwa

PERILAKU DAN JIWA

dipengaruhi oleh stimuli eksternal) Menampilkan posisis tubuh tertentu(secara

sukarela mengambil & mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tdk wajar atau aneh)

Negativisme (tampak jelas perlawanan yg tdk bermotif terhadap semua perintah /upaya untuk menggerakkan,/pergerakan kearah yg berlawanan)

Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya)

Fleksibilitas cerea/waxy flexibility (mempertahankan anggota gerak & tubuh dlm posisi yg dapat dibentuk dari luar) dan

Gejala-gejala lain seperti Command automatism (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah), dan pengulangan kata-kata serta kalimat

Skizofrenia Undifferentiated Tdk memenuhi diagnosis jenis skizofrenia lainnya!!!

Depresi Pasca -Skizofrenia Pasient telah menderita skizofrenia selama 12 bln terakhir & gjala skizofrenia msh tetap ada (tp tdk mendominasi gmbrn klinisnya)

Gejala depresif menonjol (memenuhi kriteria episode depresif) telah berlangsung dlm kurun waktu min 2 mggu

Skizofrenia Residual Gjala negatif dari skizofrenia yg menonjol yaitu perlambatan psikomotorik,aktivitas menurun,afek yang menumpul,sikap pasif & ketiadaan inisistif, kemiskinan dlm kuantitas atau isi pembicaraan, komunikasi nonverbal yg buruk sprti ekspresi muka, kontak mata, modulasi suara dan posisi tubuh,perawtan diri dan kinerja sosial yang buruk

Ada riwayat 1 episode psikotik yg memenuhi kriteria skizofrenia di masa lalu

Sudah melampaui sedikitnya 1 thnwaham dan halusinasi tlah sngt berkurang

Tdk ada demensia,penyakit/ggn organik lain, depresi kronis atau institusionalisasi lain

Skizofrenia Simpleks Gjala negatif yang khas dari skizofrenia

L B M 1 JIWA Page 35

Page 36: lbm 1 _sgd 14 jiwa

PERILAKU DAN JIWA

residual tapi tanpa didahului riwayat halusinasi,waham/manfes lain dari episode psikotik

Disertai perubahan-perubahan perilaku yg bermakna,bermanifestasi sebagai kehilangan minat yg mencolok,tdk berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup dan penarikan diri secara sosial

Gangguan psikotiknya kurang jelas jika dibandingkan dengan sup tipe jenis skizofrenia lainnya.

SUMBER : Jurnal Universitas Muhamadyah Semarang

c. EtiologiKarema belum ada definisi yang pasti tentang skizofrenia , maka sampai saat

ini etiologi skizofrenia masih belum jelas dan masih dan penelitian para sarjana. Kemungkinan besar skizofrenia adalah suatu gangguan yang heterogen. Yang menonjol pada gangguan skizofrenia adalah adanya stressor psikososial yang mendahuluinya. Seseorang yang mempunyai kepekaan spesifik bila mendapat tekanan tertentu dari lingkungan akan timbul gejala skizofrenia . Etiologi skizofrenia diuraikan menjadi dua kelompok teori yaitu : 1). Teori Somatogenetik Teori yang menganggap bahwa penyebab skizofrenia karena factor kelainan organik atau badaniyah . 2). Teori Psikogenik Teori yang menganggap skizofrenia disebabkan oleh suatu gangguan fungsional. Dan penyebab utamanya adalah konflik , stres psikologik dan hubungan antar manusia yang mengecewakan . Selain itu banyak teori yang diajukan sebagai teori etiologi skizofrenia. antara lain teori yang menyatakan bahwa skizofrenia disebabkan oleh suatu interaksi beberapa gen penyebab skizofrenia . Dan ada pula teori yang menyatakan bahwa skizofrenia disebabkan oleh metabolisme yang disebut dengan “ inborn error of metabolissm “ (Maramis, 1980).SUMBER : Jurnal Universitas Muhamadyah Semarang

d. GejalaSkizofrenia memiliki berbagai tanda dan gejala. Kombinasi kejadian dan

tingkat keparahan pun berbeda berdasarkan individu masing-masing. Gejala-gejalanya dapat terjadi kapan saja. Pada pria biasanya timbul pada akhir masa kanak-kanak atau awal usia 20-an, sedangkan pada wanita, usia 20-an atau awal 30-an.

Skizofrenia dapat mempengaruhi cara berpikir, perasaan dan tingkah laku. Dokter membedakan gejala skizofrenia dalam tiga kategori sebagai berikut :Gejala positif, terdiri dari :- Delusi/waham, yaitu keyakinan yang tidak masuk akal. Contohnya berpikir bahwa dia selalu diawasi lewat televisi, berkeyakinan bahwa dia orang terkenal,

L B M 1 JIWA Page 36

Page 37: lbm 1 _sgd 14 jiwa

PERILAKU DAN JIWA

berkeyakinan bahwa radio atau televisi memberi pesan-pesan tertentu, memiliki keyakinan agama yang berlebihan.- Halusinasi, yaitu mendengar, melihat, merasakan, mencium sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Sebagian penderita, mendengar suara/ bisikan bersifat menghiburatau tidak menakutkan. Sedangkan yanng lainnya mungkin menganggap suara/bisikan tersebut bersifat negatif/ buruk atau memberikan perintah tertentu.- Pikiran paranoid, yaitu kecurigaan yang berlebihan. Contohnya merasa ada seseorang yang berkomplot melawan, mencoba mencelakai atau mengikuti, percayaada makhluk asing yang mengikuti dan yakin dirinya diculik/ dibawa ke planet lain.

Gejala negatif- Motivasi rendah (low motivation). Penderita akan kehilangan ketertarikan pada semua aspek kehidupan. Energinya terkuras sehingga mengalami kesulitanmelakukan hal-hal biasa dilakukan, misalnya bangun tidur dan membersihkan rumah.- Menarik diri dari masyarakat (social withdrawal). Penderita akan kehilangan ketertarikan untuk berteman, lebih suka menghabiskan waktu sendirian dan merasaterisolasi.

Gejala kognitif - Mengalami problema dengan perhatian dan ingatan. Pikiran mudah kacau sehingga tidak bisa mendengarka n musik/ menonton televisi lebih dari beberapa menit.sulit mengingat sesuatu, seperti daftar belanjaan.- Tidak dapat berkosentrasi, sehingga sulit membaca, menonton televisi dari awal hingga selesai, sulit mengingat/ mempelajari sesuatu yang baru.- Miskin perbendaharaan kata dan proses berpikir yang lambat. Misalnya saat mengatakan sesuatu dan lupa apa yang telah diucapkan, perlu usaha keras untukmelakukannya.SUMBER :Jurnal Psikomedial

Gejala pokok dari skizofrenia dapat dikelompokkan menjadi empat gangguan pada : 1). Alam Pikiran Gangguan alam pikiran pada penderita skizofrenia berupa gangguan bentuk arus pikiran dan gangguan isi pikiran (Roan , 1997). Pada penderita skizofrenia inti gangguan memang terdapat pada proses pikiran dan yang terganggu terutama adalah proses asosiasi , yaitu : a). Penderita kadang-kadang mempunyai satu ide yang belum selesai diutarakan tetapi sudah timbul ide yang lainnya. b). Penderita skizofrenia tidak jarang menggunakan arti simbolik , sehingga jalan pikiran penderita skizofrenia tidak dapat diikuti dan dimengerti oleh orang lain. d). Pada penderita skizofrenia sering juga ditemukan apa yang disebut dengan bloking, yaitu isi pikiran yang kadang-kadang berhenti dan tidak timbul ide lagi.e). Gejala lain adalah halusinasi yaitu penderita merasa ada suara-suara ditelinganya. f). Cara berpikir yang aneh (ambivalensi). g). Adanya waham yang menguasai dirinya .

L B M 1 JIWA Page 37

Page 38: lbm 1 _sgd 14 jiwa

PERILAKU DAN JIWA

h). Merasa dirinya tidak sakit dan merasa dirinya paling benar (egosentris ). ( Yusuf dan Ismed, 1991 ). 2). Daya Tanggap ( Perseption ) Gangguan daya tanggap sebagai suatu pengelabuhan panca indra. Pada gangguan ini dapat terjadi ilusi yaitu suatu peristiwa salah tanggap dari suatu stimulus dari luar. Ataupun suatu tanggapan tanpa adanya rangsang dari luar. Gangguan utama dari gangguan persepsi ini adalah berbagai jenis halusinasi benar ( Roan , 1997 ). 3). Alam Perasaan Pada awal dari gangguan suasana penderita, biasanya lebih peka dari orang normal. Yang tampak adalah penderita mudah tersinggung, mudah marah dan peka terhadap hal-hal yang kecil-kecil yang seharusnya tidak perlu tersinggung atau marah. Pada keadaan gangguan lebih lanjut atau lebih parah, suasana penderita justru akan acuh terhadap sekitarnya (Yusuf dan Ismed, 1991). Gangguan perasaan atau emosi pada penderita skizofrenia dapat digolongkan dalam dua hal yaitu : a). Gangguan alam perasaan. b). Gangguan pengungkapan perasaan.

Pada kehidupan sehari-hari gangguan perasaan tersebut tampak dalam tingkah laku., biasanya di ekspresikan sebagai : a). Riang gembira ( nood elevasion ). b). Sedih ( depression ). c). Hilang akal ( perplekxity ). d). Emosi berlebihan. e). Hilangnya emosional rapport.f). Ambivalaensi ( terpecah-pecahnya kepribadian ). ( Hardiman , 1988 ).

4). Gangguan Tingkah Laku Gangguan tingkah laku ( psikomotor ) yang beraneka ragam sering terlihat , khususnya pada bentuk serangan akut dan nyata. Tingkah laku penderita skizofrenia sering aneh dan tidak dapat dimengerti . seperti : a). Dapat terjadi pengurangan hebat dari reaktivitas terhadap lingkungan yang berupa berkurangnya pergerakan dan aktivitas spontan, penderita akan bersikap kaku dan menolak usaha-usaha untuk menggerakkannya. b). Gerakan motorik yang berlebihan ( exited ), dan nampak tidak bertujuan serta tidak dipengaruhi oleh stimulus luar ( seperti ada kegaduhan / furor katatonik ). Banyak sekali tingkah laku yang dapat ditemukan pada penderita skizofrenia, tetapi yang paling sering adalah : a). Gaduh gelisah ( exitement ). b). Stupor. c). Tingkah laku impulsive.( Wibisono, S. 1998 )SUMBER : Jurnal Universitas Muhamadyah Semarang

Kriteria diagnosis skizofrenia Mnrt PPDGJ-III

Ada 1 atau 2 gejala nyata dari: Paling sedikit 2 harus ada:

L B M 1 JIWA Page 38

Page 39: lbm 1 _sgd 14 jiwa

PERILAKU DAN JIWA

a. Isi Pikiran: Bergema (thought echo) Disisipi.ditarik (thought

insertion/withdrawl) Disiarkan (thought broadcasting)

b.Waham Dikendalikan (delusion of control) Dipengaruhi (delusion of influence) Pasrah pada kekuatan luar (delusion

of passivity) Pengalaman indrawi tak wajar

(mistik) delusional perceptionc.Halusinasi auditorik

d.waham menetap lain

e. Halusinasi menetap jenis apa saja: Terjadi setiap hari Disertai ide berlebihan Disertai waham tak lengkap

f. Arus pikiran: inkoheren, irelevantg. Perilaku katatonik, excitement, stupor,

negatismeh.Gejala negatif: apatis, miskin

pembicaraan,afek tumpul Waktu1 bulan atau lebih Perubahan konsisten dan bermakna

menyeluruh aspek perilaku pribadihilang minat, hidup tak bertujuan, tak berbuat sesuatu, larut dalam dirinya sendiri, penarikan diri dari sosial

Psikiatri komprehensif. EGC Jakarta.2009

L B M 1 JIWA Page 39

Page 40: lbm 1 _sgd 14 jiwa